Post on 05-Feb-2016
description
STATUS KEDOKTERAN KELUARGARUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG
TULUNGAGUNG
Pembimbing
dr. Rubayat Indradi, MOH
dr. Alfan Erzi
Disusun oleh:Nama: Karina Rakhma Meutia
NIM : 2013104010110064
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015
1
Dibuat di : Bandung TulungagungTanggal : 11 Mei 2015
STATUS KEDOKTERAN KELUARGA
I. IDENTITAS A. PENDERITA
1. Nama (Inisial) : An. N2. Umur : 2 thn3. Jenis Kelamin : P 4. Agama : Islam5. Pekerjaan : Tidak Bekerja6. Status Perkawinan : Tidak menikah 7. Jumlah Anak : (-)8. Pendidikan terakhir : (-)9. Alamat lengkap : Sodo RT 04 RW 02 Bandung Tulungagung
B. Orang tua (Bila sudah menikah atau sudah pernah menikah)1. Nama (Inisial) : Tn. P2. Umur : 35 tahun3. Jenis Kelamin : L 4. Agama : Islam5. Pekerjaan : Buruh marmer6. Status Perkawinan : Menikah7. Jumlah Anak : Anak8. Pendidikan terakhir : SLTA9. Alamat lengkap : Sodo RT 04 RW 02 Bandung Tulungagung
2
C. GENOGRAM
3
Tn. P
An. NAn. U
Ny. C
II. DATA DASAR KESEHATANA. STATUS MEDIS/KLINIS
NoIdentitas (Inisial)
Status Present
1 Tn. P Keluhan (-)T: 120/80 mmHg, N: 78 x/menit, RR: 16 x/menit, t: 36.3◦CKepala: A/I/C/D : -/-/-/-Pulmo: vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : flat, supel, nyeri tekan epigastrium(-), Meteorismus (-), BU (+) normal,Ext: akral hangat (+), edema (-)RPD : -RPK : -
2 Ny. C Keluhan (-)T: 110/70 mmHg, N: 86 x/menit, RR: 18 x/menit, t: 36.7◦CKepala: A/I/C/D : -/-/-/-Pulmo: vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : flat, supel, nyeri tekan epigastrium(-), Meteorismus (-), BU (+) normal,Ext: akral hangat (+), edema (-)RPD : -
RPK : -
3 An. N Keluhan (-)N: 94 x/menit, RR: 18 x/menit, t: 36.5◦C, BB : 35 kgKepala: A/I/C/D : -/-/-/-Pulmo: vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : flat, supel, nyeri tekan epigastrium(-), Meteorismus (-), BU (+) normal,Ext: akral hangat (+), edema (-)RPD : -
RPK : -
4 An. H (penderita)
Penderita post MRS selama 5 hari
Keluhan Utama : BAB (Buang Air Besar) cair
RPS : pasien datang dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Dari keterangan orang tua penderita, penderita dalam satu hari BAB cair dengan frekuensi 5-6 kali perhari. BAB cair tak tampak ampas,lendir, atau pun darah. Selain itu penderita juga muntah muntah kurang lebih 3 kali dalam satu hari. Muntah yang dikeluarkan berupa makanan. Ibu penderita tidak langsung membawa ke rumah sakit namun mencoba memberikan oralit terlebih dahulu, namun penderita terus muntah muntah.Setiap kali makan atau pun minum penderita akan muntah beberapa saat kemudian. Penderita
4
kencing terakhir sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit. Penderita tampak lemas dan tidak mau makan minum, sehingga orang tua membawa penderita ke rumah sakit. Penderita juga panas sejak 2 hari SMRS. Darah (-), lender (-).Batuk (-), Pilek (-).RPD : diare -RPK : -Riwayat Alergi : tidak adaRiwayat imunisasi : lengkapRiwayat Nutrisi : Minum susu asi sampai usia 3 bulan kemudian dilanjutkan dengan susu formula
Pemeriksaan Fisik :KU lemahN: 115 x/menit, RR: 25 x/menit, t: 38.6◦C, BB : 10 kg, PB : 72 cmKepala: A/I/C/D : -/-/-/-, mata cowong, ubun ubun cekungPulmo: simetris, retraksi -, vesikuler, Rh -/-, wz -/-Cor : iktus tak tampak, S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)Abd : cembung, supel, Meteorismus (-), BU (+) meningkat, turgor kembali lambatExt: akral hangat (+), edema (-), CRT< 2 detikLABORATORIUM : Darah Lengkap dalam batas normal, Feses lengkap didapatkan bakteri +, Leukosit +, Lemak +, sisa makanan +
B. STATUS UPAYA KESEHATAN & PERILAKU KESEHATAN
Komponen Keterangan (deskripsi jelas)
Promotif Berpartisipasi dalam kegiaatan posyandu ( rasional)
Preventif Ibu pasien melakukan pencarian informasi mengenai penyakit tertentu jika salah satu angota keluarganya saikt saja ( Rasional).
Menutup makanan dengan tutup saji ( rasional) Pasien selalu istirahat dan makan teratur
(rasional) Cuci tangan dengan air di bak kamar mandi
sebelum memberikan makan pada anaknya (rasional)
Kuratif Pada saat muncul keluhan pada penderita, ibu penderita sudah tau cara memberikan oralit terlebih dahulu, namun keluhan tidak kunjung baik dan semakin memberat sehingga penderita dibawa ke rumah sakit. (Rasional)
5
Bila sakit terlebih dahulu mengobati dengan cara mebeli obat-obatan yang tersedia di warung (rasional)
Rutin mengikuti kegiatan yang diadakan posyandu (rasional)
Rehabilitatif Penderita minum dan mengikuti anjuran dokter setelah keluar dari rumah sakit (rasional)
Penderita kontrol 1 kali setelah keluar rumah sakit, setelah itu tidak kontrol lagi karena tidak ada keluhan (rasional)
Aktifitas, Gizi, Pekerjaan Dll
No Komponen Keterangan
1. AKTIFITASa. Ibadah
b. Olahraga
c. Rekreasi
d. Sosial kemasyarakatan
e. dll
Aktifitas ibadah keluarga rutin dilaksanakan, mayoritas dilakukan di rumah. Ibadah di mesjid biasanya dilakukan oleh ayah pada saat magrib dan isya. Anggota keluarga jarang berolahraga.
Jarang meluangkan waktu untuk rekreasi. Hari minggu sering di rumah saja
Hubungan keluarga dengan tetangga baik, suka bergaul dan berpartisipasi dalam arisan RT.Sering mengikuti kegiatan keagamaan berupa pengajian sekali dalam satu bulan
2 GIZIa. An. N (penderita) : BB
10 kg, PB 72 cm, status gizi menurut z-score : gizi baik
Kuantitas makan : ≥3x/hari; kualitas: cukup Kebiasaan makan : makan dirumah dengan
menggunakan nasi , lauk pauk, dan. Kadang suka menyemil makanan seperti chiki-chiki.
Kesesuaian waktu makan : teratur (pagi, siang, malam).
Selera makanan: penderita sangat gemar memakan indomie goreng. Penderita ketika malam hari gemar minum susu formula.
Konsumsi makanan tertentu : tidak ada Makanan yang dihindari selama ini: tidak ada Lain-lain : Ibu tidak menimbang berat badan balita
sesuai dengan KMS, hanya saat imunisasi saja.
6
b. Anggota keluarga lain1) Tn. P (35 th) : BB 60
kg, TB 168 cm, IMT 21,26
2) Ny. C (33 th) : BB 66 kg, TB 164 cm, IMT 24,62
3) An. U (8 th) : BB 35 kg , TB 132 cm, IMT : 20,09
Kuantitas makan : 3x/hari; kualitas: cukup Kebiasaan makan : makan dirumah, Tn. P ketika
kerja pun membawa bekal dari rumah, An. U membawa bekal ketika pergi kesekolah.
Kesesuaian waktu makan : Tn.P dan An. U makan teratur, namun Ny.C kadang makan tidak teratur karena kesibukan rumah tangga dan harus mengurus An. N yang masih berumur dua tahun.
Selera makanan: Ny. C menyukai masakan pedas, Tn. P menyukai masakan asin dan goreng gorengan, sedangkan An. U menyukai makanan manis dan pedas.
Konsumsi makanan tertentu : tidak ada Alergi makanan : tidak ada yang memiliki riwyat
alergi Makanan yang dihindari selama ini : tidak ada
makanan yang dihindari Lain-lain : -
3 PEKERJAANa. Ny.C
b. Tn.P
c.d. An U
e. An. N
Tidak bekerja, setiap hari aktifitasnya membersihkan rumah dan masak serta merawat anaknya yang masih berumur dua tahun
Bekerja sebagai buruh marmer. Jam kerja 07.00-15.00 WIB kadang lembur. Hari sabtu libur, namun ayah pasien membuka usaha cuci motor tiap hari sabtu dan minggu
An. U bekerja sebagai pelajar kelas 3 SD, Pergi ke sekolaha jam 07.00 pulang jam 12.00 siang, setelah pulang sekolah aistirahat, lalu sore bermain dan mengaji di Mesjid dekat rumahnya.
Bermain di dalam rumah, dan kadang sore ikut bermain bersama teman-temannya di luar rumah ditemani oleh ibunya.
7
C. STATUS FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN
Fisik, Biologi, Kimia, Sosial, Budaya, Psikologis, Ekonomi, Ergonomi, Dll
No Komponen Lingkungan Keterangan
1. FISIK
- Perumahan dan fasilitas
- Luas tanah
- Luas bangunan
- Jenis dinding terbanyak
- Jenis lantai terluas
- Sumber penerangan utama
- Perbandingan ventilasi
- Pencahayaan
- Sarana MCK
-
- SPAL
- Sumber air minum
- Model pembuangan sampah
- Dapur
Milik sendiri
8 x 10 m2
8 x 10 m2
Tembok
Lantai semen
Listrik
Kurang, ada ruangan yang tidak memiliki
ventilasi yang baik
Cukup
Pribadi terdapat 1 MCK dan 1 septictank,
gabung dengan tempat cuci piring.
Selokan
Air sumur . Air sumur berjarak dengan
septic tank 5 m
Sampah biasanya dibuang dan ditumpuk
selama 3 hari di dekat rumah dan di bakar
Dapur terbuat dari paving dan batu bata
2. KIMIA Limbah setelah mencuci baju dibuang di
kamar mandi
3. BIOLOGITerdapat tanaman dalam pot tepat di depan
rumah
4. SOSIAL-BUDAYA
- Sosial Ekonomi menengah kebawah
Mempunyai banyak teman, mudah bergaul
dengan tetangga, sering berpartisipasi
dalam kegiatan sosial di RT sekitar.
8
- Budaya Jawa
5
EKONOMI
- Luas tanah/rumah, status
kepemilikan
- Fasilitas dan pemilikan barang
rumah tangga
- Tingkat pendapatan keluarga
a. Penghasilan utama
b. Penghasilan tambahan
c. Penghasilan lain
- Pengeluaran rata-rata tiap
bulan:
a. Bahan makanan
1. Beras
2. Lauk pauk
3. Buah
4. Jajanan
5. Lain-lain (kopi, mie,
gula, teh, minyak)
b. Diluar bahan makanan
1. Listrik
2. Air
3. Telekomunikasi
4. Transportasi
5. Pendidikan
6. Kesehatan
7. Sosial
8. Pakaian
9. Uang kebersihan
sampah
Luas tanah 10 m2, luas rumah 8x10 m2,
status kepemilikan sendiri
Perabot rumah tangga milik sendiri
Rp. 1.000.000,00/bulan
-
-
Rp. 250.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 50.000,00
-
Rp. 50.000,00
± Rp. 170.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 20.000,00
Rp. 50.000,00
Rp. 10.000,00
Tidak rutin dikeluarkan
Rp. 40.000
-
Rp. 5.000,00
9
6. ERGONOMIS
a. An.N
b. An. U
c. Ny.C
d. Tn. P
Penderita setiap hari sudah bisa belajar
berjalan dengan ibu penderita. Penderita
belajar berjalan tidak menggunakan baby
walker.
An. U bersekolah dan sering dalam posisi
duduk. Sepulang sekolah An. U sering
bermain sepakbola tanpa menggunakan
sepatu di lapangan sekolah.
Setiap harinya Ny. C sering bungkuk untuk
mengepel lantai dan menyapu rumah.Ny. C
juga memasak dalam posisi berdiri.
Tn. P setiap hari bekerja sebagai pedagang
sayur, ketika melakukan pekerjaanya Tn.P
biasanya berdiri saat melayani
konsumennya dan duduk saat tidak ada
konsumen.
10
III.DIAGNOSTIK HOLISTIK
a. Aspek 1: Chief complain, Fear, Wishes/hope
o Diare, tampak lemah, dan rewel
o Kakak pasien pernah diare dan MRS di rumah sakit 1x
o Ingin sembuh dan kembali ke rumah
b. Aspek 2: Clinical Dx & Diff Dx
o Diare akut disertai dehidrasi ringan sedang
c. Aspek 3: Health Behavior & Perception (internal factors)
o Daya tahan tubuh anak menurun
o Kualitas gaya hidup pasien yang suka makan chiki dan gemar sekali makan
mie goreng
d. Aspek 4: Family’s psychosocial & Economy problems, Occupational &
Environment factors (external risk factors/determinan factors)
o Ibu kadang lupa mencuci tangan sebelum mengelola makanan
o Tidak membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan
o Mempunyai 3 botol dan hanya dicuci biasa tanpa menggunakan air hangat
o Sumber ait minum keluarga berasal dari air sumur yang tidak dapat dipastikan
higenitasnya
o Lingkungan rumah yang kurang bersih
o Jarak antra air sumur dan septiptank 5 m
o Kurangnya anggaran untuk dana kesehatan
o Masih kurangnya informasi kesehatan oleh petugas kesehatan
e. Aspek 5: Social function scale (1-5)
2
11
IV. PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF:
ASPEK URAIAN MASALAH PENATALAKSANAAN KOMPREHENSIF (OPERASIONAL)1. Aspek 1 Diare, tampak lemah dan rewel - Memberikan cairan yang adekuat untuk rehidrasi atau memberikan oralit
- Bila dengan cairan oralit anak masih diare segera dibawa ke RS
- Istirahat yang cukup
2. Aspek 1 Kakak pasien pernah diare dan MRS di rumah sakit 1x
Ingin sembuh dan kembali ke rumah
- Isirahat cukup
- Minum obat yang terarur
- Kontrol ke RS setelah pulang dari RS
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah
- Selalu mencuci tangan denga air yang mengalir dan 5 langkah cuci tangan
sebelum makan
3, Aspek 2 Diare akut dan dehidrasi sedang Terapi Farmakologis:
Suplementasi zinc menggunakan zinc drop 10mg/ml dengan dosis 20
mg (2 ml) perhari 1x1 selama 10 hari
Probitik : L-bio 1 dd 1 sct
Antipiretik : menggunakan paracetamol drop 100 mg/ml dengan dosis
100 mg (1 ml) perkali pemberian 3x1 bila panas
Edukasi :
Memberi tahu orang tua penderita agar meminum obat sesuai
dengananjuran
12
Memberi tahu orang tua penderita agar tidak panik pada saat terjadi
diare
Memberii tahu orang tua penderita cara penangan awal diare yaitu
dengan meneruskan pemberian makan dan minum per oral ataupun
ASI, serta pemberian ORALIT (kurang dari 2 tahun 50-100 cc tiap kali
BAB ; lebih dari 2 tahun 100-200 cc tiap kali BAB)
- Bila terdapat tanda dehidrasi yaitu mata cowong, anak susah minum, menjadi
lemah, serta bila terdapat muntah yang profus atau berkali kali sehingga obat
ataupun minuman tidak dapat masuk maka segera bawa ke fasilitas kesehatan
terdekat
4. Aspek 3 Daya tahan tubuh anak menurun
Penderita gemar makan chiki-chikian dan mie goreng
- Menyarankan untuk pemberia asi hingga anak berusia 2 tahun untuk
meningkatkan imunitas
- Menyediakan makanan sesuai kesukaan anak dan menyajikannya dengan bentuk
yang unik sehingga meningkatkan nafsu makan. Makanan harus bergizi
seimbang (Nasi, Daging/ayam/Ikan, Sayur, Buah, Susu)
- Mengurangi makan chiki-chikian dan tidak memberikan makanan seperti mie
goreng tiap minggu, menyarankan ibu pasien agar menjadwalkan pemberian
makanan seperti mie goreng tiap minggunya.
- Tidak memakan makanan yang tidak dibungkus
5 Aspek 4 Ibu tidak mencuci tangan pada saat akan mengelola makanan.
- Mengajarkan bagaimana cara mencuci tangan dengan 5 langkah yang benar, dan
13
Tidak membiasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan
selalu mencuci tangan dengan air yang mengalir
6 Aspek 4 Mmpunyai 3 botol dan hanya mencuci botol dengan air biasa tanpa air hangat
- Proses mencuci botol yang baik harus melalui beberapa tahapan
1. Memcuci botol dengan mengunakan air yang mengalir dsri kran
2. Menggunakan sabun setelah dicuci
3. Botol ditaruh di tempat yang tidak ada debunya
4. Diletakkan di tempat yang ada ventilasinya
- Sebelum dipakai botol terlebih dahulu direbus selama 15 menit
7 Aspek 4 Air yang digunakan ialah air sumur - Sebaiknya saat memasak makanan ato minuman air harus benar-benar mendidih,
dan sebaiknya untuk susu, menggunakan air gallon
8 Aspek 4 Lingkungan rumah yang kurang bersih
Jarak antara sumur dan septiptannk 5m
- Menjaga agar lingkungan rumah tetep bersih terutama kamar mandi, dapur, dan
kamar
- Mengupayakan jarak antara septik tank atau tempat pembuangan sampah lebih
dari 5 meter dari sumber air (minimal 8-10 meter
9 Aspek 4 Kurangnya dana untuk kesehatan - Menyarankan orang tua untuk mengurus BPJS
10 Aspek 4 Masih kurangnya informasi tentang diare oleh tenaga kesehatan
Menyarankan petugas kesehatan setempat (PUSKESMAS) untuk memberikan
penyuluhan tentang perilaku hidup sehat (PHBS) serta informasi tentang
diare baik pengetahuan umum tentang diare dan penanganan awal diare serta
pencegahannya.
11 Aspek 5 Skala function 2
14
Lampiran
La
V. SVI.VII.
VIII. TRATINTERVENSI HOLrhLsmadap Stis/Medis BERDASARKAN KONSEP L.
Gastroenteritis Akut (An. H, 1 tahun)
Faktor Resiko Uraian faktor resikoIntervensi terperinci dan
operasional
1. Lingkungan - -
2. Perilaku a. Orang tua Menyarankan orang tua
15
penderita
jarang cuci
tangan
dengan air
mengalir
dengan
sabun
sebelum
mengolah
makanan
atau
minuman
penderita cuci tangan
dengan metode yang
benar (lampiran 5)
menggunakan air
mengalir dan sabun
sebelum mengolah
makanan atau
minuman
b. Orang tua
penderita
sesudah
mencuci
pakaian
penderita
yang
terkena
kotoran
tidak cuci
tangan
pakai
sabun
dengan air
Menyarankan orang tua
penderita sesudah
mencuci pakaian
penderita yang terkena
kotoran cuci tangan
dengan metode yang
benar memakai sabun
dan air mengalir
c. Orang tua
penderita
sering
lupa
menutup
makanan
pada saat
makanan
Menyarankan orang tua
penderita untuk
menutup makanan pada
saat makanan sudah
selesai dimasak
16
sudah
selesai
dimasak
3. Pelayanan
Kesehatana. Kurang
aktifnya
petugas
kesehatan
di
puskesmas
setempat
dalam
memberika
n
informasi
tentang
masalah
terkait.
Menyarankan petugas
kesehatan setempat
(PUSKESMAS) untuk
memberikan
penyuluhan tentang
perilaku hidup sehat
serta informasi tentang
diare baik pengetahuan
umum tentang diare
dan penanganan awal
diare serta
pencegahannya.
Terapi Farmakologis:
Suplementasi
zinc
menggunakan
zinc drop
10mg/ml dengan
dosis 20 mg (2
ml) perhari 1x1
selama 10 hari
Antipiretik :
menggunakan
paracetamol
drop 100 mg/ml
dengan dosis 100
mg (1 ml)
perkali
pemberian 3x1
bila panas
17
Edukasi :
Memberi tahu
orang tua
penderita agar
meminum obat
sesuai dengan
anjuran
Memberi tahu
orang tua
penderita agar
tidak panik pada
saat terjadi diare
Memberii tahu
orang tua
penderita cara
penangan awal
diare yaitu
dengan
meneruskan
pemberian
makan dan
minum per oral
ataupun ASI,
serta pemberian
ORALIT
(kurang dari 2
tahun 50-100 cc
tiap kali BAB ;
lebih dari 2
tahun 100-200 cc
tiap kali BAB)
Bila terdapat
tanda dehidrasi
yaitu mata
18
cowong, anak
susah minum,
menjadi lemah,
serta bila
terdapat muntah
yang profus atau
berkali
kalhingga obat
ataupuminuman
tidak dapat
masuk maka
segera bawa ke
fasilitas
kesehatan
terdekat.
4. Psikobiologi
genetik- -
19