Post on 30-Jun-2015
Kisi – Kisi Soal Tes Akhir Materi Sistem Koloid
Mata Pelajaran : Kimia
Materi : Koloid
Bentuk Soal : Obyektif Tes
Indikator Soal Jawaban soalJenjang
kognitif
Siswa dapat mendeskripsikan
permasalahan dengan menganalisis
bacaan tentang fenomena alam
yang berhubungan dengan koloid.
Bacalah bacaan dibawah ini untuk menjawab pertanyaan
nomor 1, 2 dan 3
Polusi dan Koloid
Berbagai masalah lingkungan terkait dengan koloid,
diantaranya adalah asbut. Di Indonesia, asbut dapat terlihat
dikota – kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya,
Jogjakarta, Medan dan kota besar lainnya, misalnya dari
gedung yang tinggi atau dari sebuah bukit didekat kota.
Sebanyak 4000 orang meninggal dalam kasus asbut di
London pada tahun 1952. Asbut adalah campuran yang
rumit yang terdiri atas berbagai gas dan partikel – partikel
zat cair dan zat padat. Asbut dapat menyebabkan mata
perih, nafas sesak (penyakit pernafasan seperti ashma,
bronkitis dan emphysema) dan tanaman menjadi layu.
Asbut (smog) merupakan kombinasi dari asap (smoke) dan
kabut (fog).
Kabut sendiri merupakan dispersi partikel air
dalam udara. Kabut terjadi jika udara panas yang
mengandung uap air tiba – tiba mengalami pendinginan,
sehingga sebagaian uap air mengalami kondensasi. Jika
asap bergabung dengan kabut, maka kabut akan
menghalangi asap naik. Akibatnya, asap tetap berada
disekitar kita dan kita menghirupnya.
Asap mengandung partikel yang dapat mengiritasi
paru – paru dan membuat kita batuk. Asap juga
mengandung belerang dioksida (SO2). Gas ini dapat
bereaksi dengan oksigen dan uap air membentuk asam
sulfat. Asam sulfat akan mengiritasi paru – paru,
sehingga menghasilkan banyak lendir. Selain itu asbut,
mengandung berbagai jenis gas yang terbentuk dari
serentetan reaksi fotokimia (yaitu reaksi kimia yang
berlangsung dibawah pengaruh sinar matahari).
Diantaranya, yaitu ozon, aldehida dan peroksiasetil nitrat
(PAN = CH3-COOONO2).
Dibawah keadaan cuaca yang menghalangi sirkulasi
udara, asbut bisa menutupi sesuatu kawasan dalam waktu
yang lama, seperti kasus di London, Los Angeles, Athena,
Beijing, Hongkong atau Ruhr area dan terus menumpuk
sehingga berakibat membahayakan.
Terdapat dua jenis utama asbut, yakni asbut yang
disebabkan oleh proses fotokimia (seperti kasus di Los
Angeles), dan asbut klasik (seperti kasus di London).
Asbut fotokimia biasanya terjadi di daerah – daerah
industri atau kota padat mobil yang menghasilkan emisi
berat dan terkonsentrasi. Sedangkan asbut klasik bisa
diakibatkan dari pembakaran batubara, pembakaran hutan
maupun gunung berapi.
1. Dari bacaan diatas menurut kalian, apa permasalahan
yang sedang dihadapi?
a. Apakah jenis – jenis asbut yang terjadi dikota –
B. Permasalahan asbut
dikota – kota besar
kota besar?
b. Bagaimana asbut bisa timbul dikota – kota besar?
c. Apa saja zat – zat yang terkandung di dalam asbut?
d. Bagaimana mengurangi terbentuknya asbut dikota –
kota besar?
e. Bagaimana mengurangi tingkat asbut yang dapat
membahayakan manusia?
Siswa dapat merumuskan hipotesis
permasalahan
2. Rumuskanlah hipotesis dari permasalahan diatas?
a. Semakin banyak asap motor akan semakin banyak
asbut yang dihasilkan
b. Semakin tinggi tingkat asbut disuatu tempat maka
angka penurunan kesehatan penduduk akan
bertambah
c. Semakin banyak asbut yang terbentuk maka jarak
pandang kita akan semakin rendah
d. Penerapan kawasan bebas asap (car free day)
ataupun penggunaan bahan bakar bebas asap dapat
mengurangi timbulnya asbut.
e. Penerapan alat cottrel pada cerobong asap di pabrik
– pabrik dapat mengurangi asbut.
Siswa dapat mendeskripsikan solusi
dari masalah yang tersaji dan
membuat analisis tugas
3. Jika kalian menjadi seorang pengamat lingkungan,
solusi apa yang kalian berikan untuk menyelesaikan
permasalahan diatas?
a. Menerapkan bahan bakar kendaraan bermotor yang
ramah lingkungan
b. Memberikan sanksi bagi siapa saja yang mencemari
lingkungan
c. Menerapkan kawasan bebas asap kendaraan (car
free day)
d. Menerapkan alat cottrel pada cerobong –
cerobong asap pabrik
e. Menghentikan semua kegiatan yang dapat
menyebabkan timbulnya asbut.
f. Jawaban A dan C benar
Siswa dapat mengklasifikasikan
larutan sejati, koloid, dan suspensi
berdasarkan hasil percobaan
4. Persamaan antara koloid dan suspensi pada pembuatan
zat padat dalam air adalah …
a. Keduanya heterogen
b. Keduanya homogen
A. Keduanya heterogen C2
c. Keduanya dapat disaring
d. Keduanya dispersi padatan dalam cairan
e. Keduanya membentuk endapan
5. Dibawah ini yang merupakan ciri – ciri dari sistem
koloid adalah ….
I. Stabil, tidak memisah
II. Ukuran partikel < 10-7 cm
III. Distribusi partikel heterogen
IV. Dapat disaring dengan kertas saring
a. I dan ii
b. I dan iii
c. I dan iv
d. I, ii dan iii
e. Semua jawaban benar
6. Berdasarkan hasil percobaan dibawah ini, manakah
yang termasuk kedalam larutan, koloid dan suspensi,
dan hasilnya adalah …
Campuran pada tabung Sifat - sifat
A Tidak jernih, dua fasa
B. I dan iii
C. A = koloid; B =
suspensi; C = larutan
C2
C2
B
C
Dapat disaring dengan
kertas saring biasa
Jernih, satu fasa
a. A = suspensi ; B = koloid ; C = larutan
b. A = larutan ; B = koloid ; C = suspensi
c. A = koloid ; B = suspensi ; C = larutan
d. A = larutan ; B = suspensi ; C = koloid
e. A = koloid ; B = larutan ; C = suspensi
Siswa dapat mengelompokkan jenis
koloid berdasarkan fase terdispersi
dan medium pendispersi
7. Asap adalah contoh dari sistem koloid …
a. Gas dalam zat cair
b. Padat dalam gas
c. Gas dalam gas
d. Zat cair dalam gas
e. Gas dalam padat
8. Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersikan
partikel zat gas ke dalam zat cair disebut ….
a. Gel
b. Buih
B. Padat dalam gas
B. Buih
C1
C1
c. Emulsi
d. Sol
e. Aerosol
9. Jika bubuk agar – agar diberi air lalu dimasak, maka
setelah dingin akan terjadi sistem koloid yang
berdasarkan jenis wujud zat terdispersi dan
pendispersinya dapat digolongkan sebagai …
a. Gel
b. Emulsi
c. Sol
d. Hidrosol
e. Suspensi
C. Sol C2
Siswa dapat menjelaskan sifat –
sifat koloid
10. Gerak brown dalam sistem koloid terjadi karena …
a. Gaya gravitasi
b. Gaya elektrostatik
c. Tumbukan antara partikel koloid
d. Tumbukan antara partikel pendispersi
e. Tumbukan partikel pendispersi dan partikel koloid
C. Tumbukan antara
partikel koloid
C1
11. Partikel sol memiliki beberapa sifat karakteristik,
kecuali …
a. Buih padat
b. Buih
c. Emulsi
d. Sol padat
e. Aerosol padat
C. Emulsi C2
Siswa dapat mengamati dan
menjelaskan adanya efek tyndall
dan koagulasi melalui percobaan
12. Pada saat kita berkendara dimalam hari pada jalanan
yang berdebu, maka sorot lampu dari kendaraan kita
akan terlihat terang, namun disaat kita berkendara pada
saat hujan maka sorot lampu akan tidak terang,
peristiwa tersebut terjadi karena …
a. Adanya gerak brown
b. Adanya efek tyndall
c. Terjadinya elektroforesis
d. Terjadinya dialisis
e. Adsorpsi koloid
13. Setelah air sungai yang keruh disaring maka diperoleh
filtrat yang nampak jernih. Filtrat tersebut diuji dengan
B. Adanya efek Tyndall
B. Koloid
C2
C2
melewatkan cahaya yang dan ternyata menunjukkan
adanya efek tyndall. Dari percobaan tersebut dapat
disimpulkan bahwa air sungai adalah …
a. Suspensi
b. Koloid
c. Larutan sejati
d. Sol
e. Campuran suspensi dan koloid
14. Peristiwa koagulasi dapat terjadi sebagai berikut,
kecuali …
a. Dua macam koloid bermuatan berlawanan
dicampurkan
b. Kedalam sistem koloid ditambahkan fase
terdispersi secara berlebihan
c. Kedalam sistem koloid ditambahkan fase
pendispersi secara berlebihan
d. Kedalam sistem koloid dimasukkan suatu elektrolit
e. Sistem koloid dipanaskan
C. Kedalam sistem kolo-
id ditambahkan fase pen-
dispersi secara berlebih-
an
C2
Siswa dapat menjelaskan 15. Sistem koloid yang partikel – partikelnya tidak dapat D. Liofob C1
pengelompokan koloid menjadi
liofil dan liofob
menarik molekul pelarut disebut …
a. Dialisis
b. Hidrofil
c. Liofil
d. Liofob
e. Elektrofil
16. Diantara zat – zat berikut ini, yang tidak dapat
membentuk koloid liofil jika didispersikan kedalam air
adalah …
a. Kanji
b. Sabun
c. Belerang
d. Agar – agar
e. Gelatin
17. Zat – zat yang tergolong sol liofil adalah …
a. Belerang, parfum dan mentega
b. Batu apung, awan dan sabun
c. Susu, kaca dan mutiara
d. Minyak tanah, asap dan debu
C. Belerang
E. lem karet, lem kanji
dan gelatin
C2
C2
e. Lem karet, lem kanji dan gelatin
Siswa dapat menjelaskan kestabilan
koloid
18. Koloid pelindung adalah …
a. Zat (berupa koloid) untuk mencegah koagulasi
suatu koloid lain.
b. Zat (bukan koloid) untuk mencegah koagulasi suatu
koloid
c. Zat (berupa koloid) untuk membuat emulsi
d. Zat (bukan koloid) untuk membuat emulsi
e. Zat penolong (berupa koloid) untuk membuat
emulsi
A. Zat (berupa koloid)
untuk mencegah
koagulasi suatu koloid
lain.
C1
Siswa dapat menjelaskan cara
pembuatan koloid
19. Pembuatan sistem koloid dengan cara mengubah
partikel kasar menjadi partikel kasar menjadi partikel
koloid disebut …
a. Kondensasi
b. Koagulasi
c. Ionisasi
d. Bredig
e. Dispersi
20. Larutan koloid dapat dimurnikan dengan cara …
A. Kondensasi
C. Dialisis
C1
C1
a. Kristalisasi
b. Ultra miskroskop
c. Dialisis
d. Destilasi
e. Penguapan
21. Peristiwa – peristiwa dibawah ini :
1. Pembentukan delta pada muara sungai
2. Pemurnian gula pasir (kotor)
3. Penyembuhan sakit perut oleh norit
4. Penjernihan
Yang bukan merupakan contoh peristiwa koagulasi
koloid adalah …
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
e. 2 dan 4
C. 1 dan 4 C2
Siswa dapat menjelaskan
penggunaan koloid dalam
22. Pada pembuatan saus salad, agar campuran minyak dan
cuka dapat tercampur dengan baik, maka ditambahkan
A.zat pengemulsi C2
kehidupan sehari – hari. …
a. Zat pengelmulsi
b. Gula
c. Garam
d. Zat pewarna
e. Zat pengawet
23. Pemberian tawas pada air yang dioleh untuk diminum
berguna untuk …
a. Menjernihkan air
b. Meghilangkan bau badan
c. Mencegah pencemaran
d. Membunuh bakteri yang berbahaya
e. Mencegah pengendapan pengotor dalam air
24. Pengendap cottrell yang bisa digunakan untuk
mengurangi polusi udara di pabrik – pabrik,
menggunakan prinsip ….
a. Kondensasi
b. Elektroforesis
c. Koagulasi
A.menjernihkan air
B. Koagulasi
C2
C2
d. Dialisis
e. Adsorpsi
25. Kotoran dari minyak pada pakaian dapat dibersihkan
dengan bantuan sabun, karena sabun bertindak
sebagai ....
a. Zat pengoksidasi
b. Zat pereduksi
c. Zat pengemulsi
d. Zat pelarut
e. Zat perekat
C. Zat pengemulsi C2