Post on 31-Jan-2016
description
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis untuk menyelesaikan makalah Kinesiologi dan Biomekanika
Olahraga. Kemudian Shalawat dan salam kita kirimkan untuk junjungan kita nabi Muhammad
SAW
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak yang membimbing perkuliyahan ini,
kemudian Kedua orang tua yang telah mendukung baik secara moril maupun materil, seterusnya
rekan- rekan mahasiswa Ilmu Keolahragaan dan segenap pihak yang mendukung kelompok kami
Semoga bimbingan yang Bapak, Ibu dan rekan-rekan berikan menjadi amal ibadah dan mendapat
ridho dari Allah SWT
Penulis menyadari keterbatasan ilmu yang dimiliki, sehingga mungkin terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca
Padang, Februari 2015
penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah…………….................................................................
B. Rumusan Masalah………..................................................................................
C. Tujuan Masalah..................................................................................................
BAB II Pembahasan
A. Permainan Bola Volly.........................................................................................
B. Kemampuan Motorik dan Fisik…………………………………………………
C. Teknik Dasar, Kontraksi Otot dan Pergerakan Sendi..........................................
D. Kesalahan – Kesalahan Gerak,Keselahan Mekanika Yang Sering Terjadi…….
E. Analisis Mekanika Gerak....................................................................................
F. Otot Sendi dan Gerakan Sendi Yang Berputar....................................................
H. Metode Latihan....................................................................................................
BAB III Penutup
A. Kesimpulan........................................................................................................
B. Saran..................................................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh Willam Morgan di kota
Hokyoke, Massachusset, Amerika Serikat. Nama semula permainan bola voli adalah
mintonette, cara memainkan bola hampir sama dengan permainan badminton. Berkat
usaha Morgan bola voli berkembang pesat di Amerika, sejalan dengan perkembangannya
oleh Dr.A.T.Halsted Sprngfield diubah namanya menjadi volleyball yang berarti
memvoli bola tanpa memantul lantai, melintasi jaring secara bergantian.Tahun 1900
permainan bola voli sudah dikenal di India yang dibawa oleh seorang ahli pendidikan
Jasmine dari YMCA yang bernama De Gray.Permainan bola voli masuk di Indonesia
pada tahun 1928 pada jaman penjajahan Belanda melalui guru-guru Belanda yang
mengajar di sekolah-sekolah lanjutan.Sejak PON II di Jakarta tahun 1951 sampai
sekarang bola voli termasuk cabang olahraga yang resmi dipertandingkan.
Dengan perkembangan bola voli yang begitu pesat menantang para guru dan ahli
untuk menciptakan metode-metode latihan baru dengan kombinasi teknik yang lebih
efektif.Sekarang ini permainan bola voli tidak hanya dimiliki oleh negara-negara maju,
perkembangannya merata bahkan di Indonesia sudah sampai ke pelosok desa.
Untuk dapat menghasilkan tim-tim yang tangguh setiap tim harus mampu
memanfaatkan potensi tim, yang meliputi potensi dalam grup dan potensi yang dimiliki
oleh masing-masing pemain. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian
prestasi maksimal dalam cabang olahraga.
Faktor –faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi empat aspek yaitu: Aspek biologis
terdiri atas potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ tubuh, postur tubuh,
struktur tubuh dan gizi, Aspek psikologis terdiri atas intelektual atau kecerdasan,
motivasi, kepribadian, koordinasi kerja otot dan saraf, Aspek lingkungan, Aspek
penunjang.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa untuk mencapai prestasi yang maksimal
diperlukan faktor-faktor yang saling menunjang. Dalam permainan bola voli terdapat
teknik-teknik dasar yaitu, servis, pass bawah, pass atas, smash dan blok. Penguasaan
teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut menentukan
menang kalahnya suatu pertandingan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa saja teknik dasar dalam permainan bola volly?
2.Bagaimana keadaan fisik motorik dan keadaan fisiologi dalam permainan bola volly?
3.Bagaimana kontraksi otot dalam bola volly?
4.Apa saja sendi yang berperan dalam gerakan teknik dasar permainan bola volly?
5.Bagaimana mekanika gerak dalam bola volly?
6.Apa saja metoda latihan untuk meningkatkan motorik dalam olahraga bola volly?
C. TUJUAN PENULISAN
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja
teknik permainan bola volly, keadaan fisik serta keadaan motorik, kontraksi otot, sendi,
mekanika gerak dan metode latihan yang baik untuk meningkatkan perkembangan
motorik dalam permainan bola volley.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Permainan Bola Voly
Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang menyenangkan dan
biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan aktivitas.Perkembangan
bolavoli sangat cepat seiring dengan perkembangan olahraga sehingga bolavoli tidak
hanya untuk rekreasi dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu
profesi dan menuntut prestasi tinggi.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah
permainan yang dimainkan oleh enam orang tiap team dan dilakukan di lapangan yang
bentuknya persegi panjang, ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk memisahkan
pemain antar team.Teknik dasar sangat besar pengaruhnya terhadap permainan ini, baik
dan jeleknya permainan tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan
peraturan permainan oleh wasit.
B. Kemampuan Motorik dan Fisik
A.KONSEP DAN DEFINISI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN FISIK DAN
MOTORIK
Perkembangan motorik merupakan perubahan tingkah laku motorik yang terjadi
secara terus-menerus sepanjang siklus kehidupan manusia yang dipengaruhi oleh tuntutan
– tuntutan tugas,biologis individualdan juga lingkungan.
Perkembangan diartikan sebagai satu perubahan individu pada tingkat fungsional.
Sedangkan dalm domain psikomotorik, kognitif dan afektif, tingkat fungsional yang
dimaksud adalah produk keturunan, kematangan, pertumbuhan,dan pengalaman sebagai
pengaruh dari lingkungan.
Secara konseptual, perkembangan anak didasarkan pada tiga domain yaitu
psikomotorik, kognitif dan afektif. Domain psikomotorik terdiri atas kemampuan fisik
dan motorik yang didasarkan pada proses biologis ( pertumbuhan ) dan motorik
(fungsional ).
Perkembangan Psikomotorik merupakan seluruh kemampuan pokok dalam
memfungsikan keterampilan motorik. Dalam perkembangan psikomotorik terbagi
menjadi tiga bagian yaitu, pertumbuhan dan perkembangan motorik dan pengembangan
persepsi motorik serta kesegaran jasmani.
Pertumbuhan dan perkembangan dan fisik merupakan semua hal kapasitas anak
untuk melakukan kegiatan olahraga tergantung struktur fisik dan bagaimana cara
perkembangan mulai dari usia dini hingga dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
merupakan fisik secara kuantitatif dan fungsional seperti pada sistem syaraf, tulang dan
otot.
B.PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK
Dalam pertumbuhan terdapat istilah Cephalocaudal dan Proximodistal.
Cephalocaudal adalah perkembangan fisik yang terjadi secara longitudinal dari kepala
hingga kaki. Ini perkembangan yang terjadi secara bertahap khususnya terhadap
peningkatan pengendalian otot yang dimulai dari otot kepala dan leher kebagian
togok.Fenomena ini terjadi pada masa fetus ( bayi dalam kandungan ).
Pertama kepala dibentuk dan kemudian kepala dan lengan terakhir tungkai.
Sedangkan yang dimaksud dengan proximosdistal adalah perkembangan yang dimulai
dari bagian tengah tubuh ke bagian tepi yaitu pengendalian pertumbuhan pada otot yang
terjadi pada tonggok dan bahu sebelum pergelangan tangan, tangan, dan jari tangan.
Pengendalian motorik kasar kehalus anak – anak melalui pengendalian yang
bersifat umum dan halus pada anak –anak dapat diartikan sebagai pengendalian yang
dilakukan pertama kali oleh sekelompok otot besar dan selanjutnya anak mampu
membedakan bagian – bagian otot yang lebih halus untuk bergerak secara sendiri –
sendiri.Kecendrungan bilateral dan unilateral.Pada saat perkembangan awal dalam
mengendalikan motorik, gerakan yang dilakukan masih bersifat lateral yaitu
kecendrungan ank- anak untuk memanifulasi suatu benda. Secara bertahap anak – anak
akan memulai memilih menggunakan kakinya secara bersamaan dengan tangannya.
Pembedaan dan penyatuan (differentiation dan Integration ). Kedua jenis proses ini
yang terkait dengan meningkatnya fungsi motorik yang bersumber dari perkembangan
system syaraf. Differentiation berkaitan dengan perkembangan bertahap dari
pengendalian motorik umum atau gross ke pengendalian motorik yang lebih halus.
Sedangkan Intergration adalah suatu kegiatan motorik yang banyak melibatkan fungsi
kedalam integrasi yang terkordinasi satu sama lain. Perkembangan motorik akan
dipengaruhi oleh kematangn dan pengalamannya seperti melalui pengajaran, latihan dan
juga peralatan dalam menguasai keterampilan motorik.
Pylogenetic dan ontogenetic. Keterampilan pylogenetic adalah tingkah laku yang
cenderung terjadi secara otomatis serta dengan urutan yang dapat diperkirakan
sebelumnya seperti pada gerakan meraih, menjangkau dan juga mampu bertahan terhadap
pengaruh ingkungan sekitarnya.Perilaku ontogenetic adalh perilaku yang dipengaruhi
melalui belajar dan lingkungan sekitar seperti berenang, bersepeda dan sejenisnya.
C. Teknik Dasar, Kontraksi Otot serta Pergerakan Sendi dalam Bola Volly
1. Pasing
Passing merupakan suatu teknik dalam perainan bola voli yang tujuannya adalah
untuk mengoper bola kesuatu tempat atau kepada teman sendiri dalam satu regu. Passing
terbagi dua macam, diantaranya:
a. Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah) Sikap badan jongkok,
lutut agak ditekuk. Tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.Gerakan tangan
disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
b. Passing Ke atas (Pukulan/pengambilan tangan ke atas) Sikap badan jongkok,
lutut agak ditekuk.Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka Ibu jari
dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.Penyentuhan pada semua jari-jari dan
gerakannya meluruskan kedua tangan.Menggunakan gerakan kaki untuk menambah
power.
Menurut Durrwachter (1982:52) ada beberapa langkah-langkah gerakan teknik
dasar passing bawah dimulai posisi siap melakukan passing sampai posisi setelah
melakukan passing:Posisi Siap Menunggu Kedatangan Bola.Tubuh agak membungkuk,
sikap kaki seperti hendak melangkah dengan posisi kaki selebar bahu, lengan bawah
diangkat sehingga mendatar.
Dari gerakan tersebut kekuatan otot tungkai sangant dominan terutama otot-otot
pada tungkai bawah, karena posisi telapak kaki yang jinjit, sehingga diperlukan kekuatan
otot tungkai bawah bagian belakang yang baik.Bola Dipantulkan dengan Lengan Bawah
Bola mengenai kedua lengan bawah secara bersamaan dan terpantul ke atas lagi, gerak
lengan lebih mirip sikap mengangkat atau mendorong, dan bukan memukul. Dalam hal
ini otot lengan berperan dalam sukses tidaknya pasing bawah.Otot bisep dan trisep
sebagai penopang lengan atas juga sangat berperan memberikan dorongan kekuatan
dalam melakukan pasing, terlebih pada saat melakukan pasing atas, dorongan dari lengan
sangat membantu.
Passing bawah merupakan upaya pemain dengan menggunakan sisi bagian dalam
lengan bawah untuk mengoperkan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya
untuk dimainkan di lapangan sendiri.
Pergerakan sendi:
Passing atas Alat gerak atas (tangan) : gerakan flexi dan extensi.Alat gerak bawah
(tungkai) : gerakan flexi dan extensi.Passing Bawah Alat gerak atas (tangan) :
gerakannya adduksi.Alat gerak bawah (tungkai) : gerakannya flexi dan extensi.
2. Servis
Servis adalah sentuhan pertama dengan bola.Dalam perkembangannya servis
menjadi suatu senjata yang ampuh untuk menyerang.Jadi teknik dasar servis tidak boleh
diabaikan.Kemudian servis yang dilakukan atau pemanfaatannya dikelompokkan pada
keterampilan pemain.Tetapi tujuannya adalah sebagai penyerangan yang pertama,
sehingga keterampilan ini membutuhkan kondisi fisik yang baik.
Service ada beberapa macam.
a. Service atas adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya.
Kemudian Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.
b. Service bawah adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak
memukul bola. Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul
bola dengan ayunan tangan dari bawah.
c. Service mengapung adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang
hampir sama. Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak
terlalu tinggi (tidak terlalu tinggi dari kepala).
Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan yang sangat
pendek.Yang perlu diperhatikan dalam service antara lain :
1. Sikap badan dan pandangan.
2. Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
3. Saat kapan harus memukul bola.
Pelaksanaan servis secara umum dibagi 3 bagian, yaitu;
melempar bola ke atas, dalam hal ini dalam upaya melempar dibutuhkan kekuatan
otot-otot lengan yang cukup kuat terutama deltoid sebagai pangkal lengan yang juga
didukung oleh pektoralis mayor dan lattisimus dorsi.
Memukul bola, fase ini merupakan fase terpenting dalam melakukan teknik servis.
Kekuatan akan berumpu pula pada otot-otot bahu, dada, dan triceps.
Follo trough, merupakan fase tindah lanjut.Ini menunjukkan bahwa kelompok
anggota gerak atas berfungsi maksimal.
Dalam teknik mahir sevis dapat dilakukan dengan melompat, atau biasa disebut
dengan jump serve. Teknik yang dilakukan hanya menambah saat melompat keudara
yang tentunya melibatkan otot-otot tungkai, gluteus atau trunk.Jadi dalam servis
dibutuhkan hampir seluruh melobatkan otot-otot bagian tubuh.
Kontraksi otot saat servis
Kontraksi otot pada saat gerakan servis adalah kontraksi otot isometrik.Hal ini
dikarenakan pada saat servis otot mengalami kontraksi tapi tidak memberi perubahan
pada panjang otot. Peristiwa yang terjadi pada saat kontraksi isometrik yaitu sakormer,
kepala myosin menarik aktin tanpa terjadi pemindahan dari troponim satu ke troponim
lain atau tidak terjadi mekanisme sliding. Efek dari mekanisme ini setiap sakermer tidak
berubah panjangnya.Bafirman(2013:73).
Pergerakan sendi
Servis atas Alat gerak atas (tangan) : gerakannya endorotasi Servis bawah Alat
gerak atas (tangan) : gerakannya adduksi Alat gerak bawah (tungkai) : gerakannya flexi
dan extensi
3. Smash
Smash merupakan teknik yang menjadi andalan untuk menyerang agar
mendapatkan poin. Saat melakukan smash kekuatan dan power otot sangat menentukan
keberhasilan melakuan smash.
a.Tolakan
Pada tahap tolakan ini, kaki berikutnya dilangkahkan hingga kedua telapak kaki
hampir sejajar dan salah satu kaki agak ke depan sedikit untuk mengerem gerak ke depan,
dan sebagai persiapan meloncat ke arah vertikal. Kedua lengan diayun ke belakang atas
sebatas kemampuan berupa gerak rotasi bahu. Bersamaan dengan gerakan ini, kaki
ditekuk sehingga lutut membentuk sudut kurang lebih 110º yang merupakan sudut yang
efektif untuk menolak karena dengan sudut tarikan otot yang besar akan menghasilkan
gaya besar, terlebih karena sudut ini bekerja pada sendi lutut yang mempunyai sistem
katrol anatomik pada sendi lutut yang bersifat ellipsoidea rangkap (sendi bujur telur).
Setelah itu badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada
kaki yang depan. Gerakan ini merupakan gerak fleksi tungkai bawah (flexi genu) yang
melibatkan otot hamstring dan gerak dorsoflexi yang melibatkan otot tibialis anterio
untuk persiapan menolak.
Tahap menolak secara kontinu dilanjutkan gerakan meloncat dengan tumit dan jari
kaki menghentak tanah. Gerakan ini merupakan gerak ekstensi tungkai bawah (ekstensi
genu) yang melibatkan otot quadricep feimoris dan gerakan plantarflexi yang
melibatkan otot gastrocnemius. Sambil meloncat kedua lengan diayunkan ke depan atas
yang merupakan gerak rotasi bahu ke atas (anteflexi) pada sendi bahu yang bersifat
globoidea (sendi peluru) dengan melibatkan otot deltoideus, otot pectoralis major, otot
biceps brachii, dan otot coracobrachialis. Sesaat setelah meloncat ketika tubuh melayang
di udara posisi togok membusur ke belakang, yang merupakan gerak hiperekstensi togok
(kayang).Telapak kaki, pergelangan kaki, panggul, dan togok digerakkan serasi untuk
memperoleh rangkaian gerak yang sempurna agar terwujud gerakan eksplosif dan
loncatan vertikal.
b. Impact (Lompatan)
Keterampilan ini merupakan kerja koordinasi mata tangan dalam upaya menepatkan
saat yang tepat dari jangkauan lompatan yang tertinggi dengan keberadaan bola
yangjatuh. Dalam fase ini kerja otot-otot perut dan punggung sangatlan dominan.Ketika
tubuh melayang di udara, jarak bola di depan atas sejangkauan lengan pemukul. Segera
lengan dilecutkan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan lengan ke depan sejauh
jangkauan atau raihan legan terpanjang dan tertinggi. Bola dipukul secepat dan setinggi
mungkin dengan perkenaan bola dan telapak tangan tepat pada bagian tengah atas bola.
Pergelangan tangan aktif menghentak ke depan dengan telapak tangan dan jari menutup
bola yang merupakan gerak fleksi pergelangan tangan dengan melibatkan otot flexor
carpi radialis dan otot flexor pollicis longus pada sendi pergelngan tangan yang bersifat
ellipsoidea (sendi bujur telur). Setelah perkenaan dengan bola, lengan pemukul membuat
gerakan lanjutan ke arah garis tengah badan (gerak retrofleksi) yang melibatkan otot
deltoideus, otot pectoralis major,dan otot lactisimus dorsi, dengan diikuti gerak tubuh
membungkuk (gerak fleksi togok) yang melibatkan otot abdominis dan otot pectineus.
Gerakn lecutan lengan, telapak tangan, togok, tangan yang tidak memukul, dan kaki
harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada di udara. Pukulan
yang benar akan menghasilkan jalannya bola yang keras dan cepat menurun ke tanah
dengan putaran yang cepat ke arah depan (top spin).
Pukulan menjadi penting juga untuk menunjukkan pukulan yang terkuat.Dengan
kuatnya pukulan memberikan peluang untuk mendapatkan poin.Saat memukul, otot yang
terlibat langsung adalah kelompok bahu seperti deltoid, travezeus dan triceps serta otot
lengan bagian bawah.
c.Pendaratan.
Dalam fase pendaratan, otot-otot tungkai menjadi domonan pula dalam menahan
berat badan. Gerakan selanjutnya setelah memukul bola di atas net adalah mendarat
dengan kedua kaki mengeper dengan menekuk lutut (gerak fleksi tungkai bawah) yang
lentur untuk meredam perkenaan kaki dengan tanah. Pendaratan dilekukan dengan jari-
jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan dengan
memperlambat gerakan. Perlambatan gerakan dilakukan untuk memperkecil momentum
hingga menjadi nol (berhenti bergerak) untuk mencegah cedera dalam bentuk kerusakan
sendi.
Pergerakan sendi
Alat gerak atas (tangan) :gerakannya rotasi Alat gerak bawah (tungkai) : geakannya
flexi dan extensi
4. Blok
Teknik dasar block dalam bolavoli memiliki rangkaian gerakan yang melibatkan
otot-otot yang berada pada ekstremitas superior maupun ekstremitas inferior. Tinjauan
anatomi gerakan block dalam bolavoli harus secara keseluruhan guna memperoleh hasil
yang maksimal. analisis gerak secara anatomi untuk teknik dasr block adalah sebagai
berikut:
a. Sikap awal
Berdiri tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan
diletakkan di depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk
menentukan efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan
dalam melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga dapat
memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di depan net.
Pada sikap awal ini ada gerak abduksi pada tungkai pada saat kedua tungkai dibuka
selebar bahu.Kemudian pada togok belum terjadi gerakan otot.Namun pada lengan sudah
terjadi gerak endorotasi oleh karena posisi tangan bersiap untuk melakukan block.
Kelompok otot yang bekerja pada saat gerakan endorotasi tersebut antara lain
subscapularis, pectoralis major, Biceps brachii, Triceps brachii, brachioradialis, Pronator
teres, Flexor carpi radialis, Palmaris Longus, dan Flexor digitorum superficialis.
b. Gerakan pelaksanaan
Untuk perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan
ujung kaki sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di
depan net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan
tumit dan kekuatan otot tungkai.Terjadi gerak Plantar Flexi pada otot kaki pada saat
tumpuan loncatan untuk mendorong ke atas.Kemudian pada tungkai bawah terjadi
kontraksi pada otot flexor digitorum longus, soleus dan gastrocnemius pada saat
melakukan loncatan ke atas.Dan selanutnya terjadi kontraksi pada otot-otot bagian
hamstring dan musculus gluteus maximus. Pada otot-otot pada bagian abdomen juga
terjadi kontraksi mulai dari kelompok otot rectus abdominis, Seratus anterior, Pectoralis
mayor, dab lattisimus dorsi. Kontraksi terjadi pada saat loncatan vertikal.Kemudian
diiringi kontraksi pada otot bagian punggung diantaranya otot punggung, musculus
deltoideus, dan Trapezius. Dan untuk rangkaian gerakan terakhir pada saat loncatan yaitu
otot-otot pada bagian lengan terjadi gerakan elevasi saat tangan merintang di atas net,
kemudian perputaran pada articulatio humeri dan articulation cubiti. Serta diikuti
kontraksi pada musculus deltoideus. Gerakan tangan menjadi poin utama dalam rangkain
gerakan teknik block karena digunakan sebagai pembendung serangan.
a.Gerakan saat pendaratan
Pendaratan menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan
selebar bahu. Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada ujung kaki sebagai
awal tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk merubah posisi
tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar bahu dan membuat
tubuh dalam keadaan setimbang.Yang menjadi poin utama gerakan pada saat pendaratan
adalah anteflexi pada plantar fascitis dan plantar fascia sebagai kebalikan dari gerakan
pada saat meloncat. Tingkat kompleksitas dari gerakan block sangat memerlukan kajian
yang mendalam terhadapnya. Oleh karena itu tinjauan secara anatomi maupun mekanika
gerak sangat dibutuhkan dalam menganalisa model-model gerakan block dalan
bolavoli.Pergerakan sendi Alat gerak atas (tangan) : gerakannya adduk
D. Kesalahan – Kesalahan Gerak,Keselahan Mekanika Yang Sering Terjadi
a. Pasing
1. Pasing Bawah
Beberapa kesalahan yang sering terjadi saat melakukan passing bawah dalam bolavoli antara lain:
Ketika menerima bola lengan terlalu tinggi, kemudian lanjutan lengan berada di atas bahu. Tubuh terlalu rendah karena pinggang ditekuk sehingga operan terlalu rendah dan kencang. Seharusnya yang ditekuk adalah lutut. Lengan terpisah sesaat, sebelum, pada saat, atau sesaat sesudah menerima bola. Bola mendarat di lengan daerah siku.
2. Pasing AtasBeberapa kesalahan yang sering terjadi saat melakukan passing atas dalam
bolavoli antara lain:
Perkenaan bola kurang tepat dengan kedua tangan Posisi kedua tangan tidak berada disepan muka diatas kening Kaki tidak mengeper
3. SmashKesalahan – kesalahan Umun yang sering terjadi ketika melakukan
Smash: Memukul bola tidak pada sasaran. Awan, langkah terakhir tidak sesuai. Tolakan dilakukan dengan satu kaki. Ayunan dilakukan dengan satu tangan. Pukulan dilakukan dengan tangan bengkok/sikut ditekuk. Pada saat pendaratan kaki tidak mendarat bersama – sama. Pada saat pendaratan lutut tidak mengeper.
4. BlockKesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan saat melakukan
blocking adalah:(a) Lompatnya kurang tepat.(b) Timingnya kurang tepat.(c) Blocking dengan memejamkan mata.(d) Jangkauan terlalu pendek, namun memaksakan diri melakukan block aktif.(e) Melakukan take off pada saat masih berdiri.(f) Jari-jari tangan tidak dilebarkan.
E. Analisis Mekanika Gerakan Dalam Permainan Bolavoli
1. Pasing
Posisi siap melakukan passing
Saat posisi siap akan melakukan passing, salah satu kaki didepan dan kedua kaki
ditekuk dan tubuh agak condong ke depan. Tubuh agak membungkuk, sikap kaki seperti
hendak melangkah dengan posisi kaki selebar bahu, lengan bawah diangkat sehingga
mendatar. G.Durrwachter (1982:52)
Posisi tubuh dan kaki
Saat sikap awal badan agak ditekuk, dan kaki didepan ditekuk selebar bahu,
kemudian saat perkenaan bola, badan agak tegak dan kaki lurus mengikuti arah gerakan
lengan.Gerak tangan menyongsong bola yaitu lutut ditekuk, posisi berjongkok rendah
atau melangkah lebar, punggung rata, siku setinggi lutut. G. Durrwachter (1982:52)
Gerakan ancang-ancang, rentangan tubuh cepat serta gerak mengikuti arah bola
yang terpantul, jadi gerak lengan yang panjang dan diarahkan memperbesar ketepatan
dan pengoperan bola. Dalam pengembangan model latihan passing bawah bolavoli ini
akan membuat pembelajaran latihan passing bawah yang mudah dipahami dan dilakukan,
dengan menggunakan pengenalan gerak-gerak dasar yang sederhana dan mudah
dilakukan
Dari sikap membungkuk, tubuh serta lengan diangkat menyongsong bola, gerak
lengan pada persendian bahu, tubuh atas tetap tegak, lengan lurus. Kalau tubuh atau
lengan sampai membengkok, maka hasil pantulan bola tidak bagus
Kaki dibuka selebar bahu agar supaya posisi semakin stabil, hal itu sesuai dengan
hokum kesetimbangan II “stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya”.
Posisi badan merendah atau tungkai di tekuk juga mempunyai tujuan menstabilkan posisi,
semakin rendak titik tumpuan,maka smakin stabil posisi kita, Imam Hidayat (1997:33)
mengatakan “ makin besar jarak vertikalnya, makin kecil stabilitasnya. Sebaliknya makin
kecil jarak vertikalnya, makin besar stabilitasnya”
Dalam melakukan pasing juga dituntut untuk cepat bergerak jika bola diluar jangkauan,
seperti yang dipaparkan di atas jika saat melakukan pasing harus stabil, tetapi tetap
mudah melakukan gerakan, yaitu dengan cara jinjit, posisi telapak kaki tidak boleh
bertumpu semuanyakarna akan meningkatkan stabilitas, jika kita jinjit, maka stabilitas
akan terkurangi.
2. Servis
Posisi kaki saat servis yaitu dengan membuka kaki selebar bahu serta salah satu
kaki berada di depan, hal ini bertujuan untuk menambah keseimbangan, serta saat
melakukan gerak lanjutan menjadi mudah karena posisi kaki salah satu sudah di depan
Tangan yang akan memukul bola harus lurus sewaktu menyentuh bola. Karena
dalam prinsip biomekanika, hidayat (1997:132) mengatakan bahwa pada suatu gerak
rotasi, kecepatan berbanding lurus dengan jari-jarinya.Sehingga ntuk memperoleh hasil
serfis yang keras harus meluruskan lengan saat impact dengan bola.
3.Smash
Bentuk serangan dalam permainan bola voli yang mempunyai ciri-ciri menukik,
tajam, dan cepat. Cara melakukannya adalah ;
Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu
(tergantung smasher normal atau smasher kidal).Langkahkan kaki satu langkah kedepan
(pemain yang baik, dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2 sampai 4 langkah),
kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur-angsur merendah untuk
membantu tolakan.
Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah
satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan
meloncat kearah vertical.Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan,
kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan
berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan
kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas.Telapak kaki,
pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian
gerak yang sempurna.
Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan
kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang
dan tertinggi terhadap bola.Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola
dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas.Pergelangan tangan aktif
menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola.Setelah perkenaan bola
lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti
gerak tubuh membungkuk.Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang
tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat
berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun
kelantai.
Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam
perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan
sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama
dengan tempat saat meloncat.
4. Blok
Teknik dasar block bolavoli juga memerlukan kajian biomekanik yang sangat
dalam. Rangakaian gerakan dalam teknik block memerlukan kajian mekanis untuk dapat
memperoleh tingkat efisiensi dari gerakannya sehingga penguasaan tekniknya maksimal.
Urutan teknik block dalam bolavoli dilaksanakan dengan prinsip-prinsip mekanis untuk
melakukan rangkaian terhadap gerakan selanjutnya. Tinjauan mekanis terhadap
rangkaian gerakan block bolavoli adalah sebagai berikut:
Sikap awal
Berdiri tegak bertumpu pada kedua kaki menghadap ke net, kedua tangan
diletakkan di depan dada dan telapak tangan posisi membuka. Sikap awal untuk
menentukan efisiensi gerakan yang dilakukan. Untuk mendapatkan efisiensi gerakan
dalam melakukan block maka posisi tangan ditemptkan di depan dada sehingga dapat
memperhitungkan ketepatan dengan bola pada saat melakukan block di depan net
Untuk sikap awal ini menganut pengertian dari hukum kesetimbangan pertama
yaitu “Badan selalu dalam keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan
tersebut jatuh dalam bidang tumpuannya. Hidayat (1997:27).” Dalam perlakuan sikap
awal ini masih menggunakan posisi berdiri dengan tumpuan kaki selebar bahu dan
membuat tubuh dalam keadaan setimbang karena sebagai awal persiapan menuju gerakan
selanjutnya.
Gerakan Pelaksanaan Tumpuan Loncatan
Untuk perlakuan tumpuan loncatan menggunakan dua kaki untuk menumpu dan
ujung kaki sebagai tolakan. Tumpuan kaki pada saat akan melakukan latihan Block di
depan net. Bertumpu pada kedua kaki kemudian dorong badan ke atas menggunakan
tumit dan kekuatan otot tungkai
Untuk mekanisme gerakan tumpuan loncatan dibutuhkan perubahan luas
permukaan tumpuan. Dengan memperkecil bidang tumpuan maka sikap atau posisi tubuh
akan semakin labil. Sesuai dengan bunyi hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas
berbanding lurus dengan luas bidang tumpuannya.(Hidayat 1997:29).” Untuk melakukan
gerakan loncatan diperlukan posisi tubuh yang labil sehingga badan akan lebih mudah
digerakkan.
Posisi tungkai saat meloncat
tungkai diharapkan lurus sehingga tidak menjadi beban pada saat melakukan
loncatan ke atas. Loncatan ke atas juga akan dipengaruhi oleh posisi anatomis tubuh
pada saat meloncat sehingga dapat menghasilkan loncatan maksimal. Posisi tungkai
diharapkan lurus karena untuk tetap menjaga titik berat badan berada di tengah antara
tungkai dan togok sehingga memungkinkan sikap seluruh badan tetap tegak.
Posisi togok saat loncatan (pada saat melayang)
Posisi togok juga diharapkan tetap tegak pada saat melakukan loncatan.Hal ini
bertujuan untuk menghasilkan loncatan maksimal secara vertikal sehingga jangkauan
yang diperoleh tetap maksimal.Posisi togok yang lurus pada saat melakukan loncatan ke
atas diharapkan untuk menjaga kestabilan serta titik berat badan tetap pada posisinya.
Posisi tangan saat loncatan (merintang di depan net)
Posisi kedua tangan lurus dengan kedua telapak tangan dibuka selebar-lebarnya
untuk membendung serta merintang serangan dari lawan. Kestabilan titik berat badan
akan berubah oleh karena posisi tubuh yang berbeda-beda. Hidayat (1997:15). Posisi
kedua tangan lurus ke atas dikarenakan untuk meraih jangkauan paling tinggi pada saat
membendung serangan serta mempertahankan posisi titik berat badan sehingga posisi
badan tetap stabil meskipun meloncat pada titik maksimal.kedua telapak tangan dibuka
selebar-lebarnya dikarenakan selain untuk membendung dengan halangan paling luas
juga untuk mempertahankan kesetimbangan bola yang datang dengan permukaan
bendungan yang luas juga memaksimalkan tumbukan bola dengan tangan agar lenting
sempurna.
Gerakan akhir (pendaratan)
Pendaratan menggunakan tumpuan dua kaki dengan luas permukaan tumpuan
selebar bahu. Perubahan luas permukaan tumpuan dengan memperkecil bidang tumpuan
untuk pendaratan maka sikap atau posisi tubuh akan semakin labil. Sesuai dengan bunyi
hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas berbanding lurus dengan luas bidang
tumpuannya.(Hidayat 1997:29).” Untuk melakukan gerakan pendaratan diperlukan posisi
tubuh yang labil pada saat awal mendarat dengan ujung kaki sebagai awal tumpuan
sehingga badan akan lebih mudah digerakkan. gerakan pendaratan ini selanjutnya
menganut pengertian dari hukum kesetimbangan pertama yaitu “Badan selalu dalam
keadaan setimbang selama proyeksi dari titik berat badan tersebut jatuh dalam bidang
tumpuannya. Hidayat (1997:27).” Dalam gerakan pendaratan ini setelah bertumpu pada
ujung kaki sebagai awal tumpuan kemudian berlanjut dengan seluruh telapak kaki untuk
merubah posisi tubuh menjadi stabil serta menggunakan posisi tumpuan kaki selebar
bahu dan membuat tubuh dalam keadaan setimbang.
Gerakan langkah kaki ke samping
Pada pelaksanaan teknik block saat pertandingan, ada saat dimana pemain harus
melakukan block diluar posisi dimana pemain tersebut berada. Footwork atau langkah
kerja kaki akan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan block tersebut.
Sesuai dengan bunyi hukum kesetimbangan kedua “Stabilitas berbanding lurus
dengan luas bidang tumpuannya.(Hidayat 1997:29).” Untuk melakukan langkah ke
samping diperlukan posisi tubuh yang labil sehingga badan akan lebih mudah
digerakkan. Bertumpu dengan menggunakan ujung kaki untuk mempermudah langkah
ke samping dan mempermudah untuk melakukan rangkaian gerakan selanjutnya dengan
ujung kaki sebagai tumpuan loncatan.Aspek untuk mempermudah langkah ke samping
adalah pemindahan proyeksi titik berat badan.“Titik berat adalah titik dimana gaya berat
benda atau anggota tubuh itu bekerja. Dapat juga dikatakan bahwa titik berat adalah titik
yang mewakili berat dari benda atau tubuh, (Hidayat 1997:11).”.jika berat tubuh digesr
ke arah samping maka secara otomatis tubuh akan bergeser ke samping. Begitu juga
dengan gerakan langkah ke samping untuk melakukan block berkawan. Memindahkan
titik berat badan ke arah samping menuju posisi yang akan dicapai. Tinjauan
biomekanika terhadap gerakan-gerakan yang terkandung dalam suatu teknik dasar cabang
olahraga mempunyai peranan yang cukup penting.Gerakan yang dilakukan dapat
dianalisa secara cermat untuk menentukan posisi gerakan serta efisiensi dari gerakan
tersebut. Menurut Mc Ginnis (2005:4) aplikasi dari biomekanika untuk improvisasi
teknik dasar olahraga dapat terjadi melalui dua cara: 1) Guru atau pelatih harus
menggunakan pengetahuan tentang mekanika gerak untuk melakukan koreksi atau
membetulkan gerakan dari murid atau atlet untuk melakukan improvisasi terhadap
pelaksanaan gerak atau seorang peneliti biomekanika gerak harus menemukan hal yang
baru dan lebih efektif dari segi teknik untuk menampilkan gerak ketrampilan yang baru.
2) Cara yang kedua adalah peneliti biomekanika menggunakan metode analisis
biomekanika kuantitatif untuk menemukan teknik-teknik baru yang nantinya
disebarluaskan kepada guru atau pelatih.
F. KONTRAKSI OTOT DALAM TEKNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLY
1.Kontraksi Isotonik
Adalah suatu kontraksi yang mana otot bekerja mengalami pemendekan yang
mengakibatkan terjadinya perubahan jarak otot dari panjang asal. Bafirman (2013:71)
Contoh gerakan : lengan pada saat memblok, lengan pada saat passing atas, lengan pada
saat smash.
2.Kontraksi isometric
Disebut juga dengan kontraksi statis yaitu suatu kontraksi dimana otot tidak
mengalami perubahan bentuk panjang otot. Bafirman (2013:73)
Contoh gerakan : service bawah, passing bawah, tangan pada saat memblok.
3.Kontraksi isokinetic
Kontraksi yang mana tegangan otot di kembangkan kemudian memendek dengan
kecepatan gerak maksimal yang tetap dengan ruang gerak sendi yang luas, Bompa
(1994).Konsep dasarnya yaitu otot melawan tahanan secara maksimal pada seluruh
lintasan gerak. Bafirman (2013:74)
Contoh gerakan : gerakan pada saat smash dan passing atas.
4. Kontraksi plyometric
Pola plyometrik pada dasarnya adalah pola isotonik, yaitu otot mengalami
pemendekan ke arah pusat sarkormer dengan di dahului tarikan pemanjangan.Dalam
kegiatan olahraga kontraksi ini di wujudkan dalam kerja yang meledak
(melempar,meloncat). Bafirman (2013:75).
Contoh gerakan : tungkai pada saat memblok, tungkai pada saat smash, tungkai
pada saat passing atas.
KEADAAN FISIK MOTORIK
Dalam permainan bola volly keadaan fisik yang diharapkan itu diantaranya postur
tubuh yang tinggi dan ringan sehingga untuk mampu melakukan teknik dalam permainan
bola volly dengan baik.Serabut otot yang dimilikinya dominan serabut otot putih (fast
tuich).Karena pada cabang olahraga ini komponen kondisi fisiknya dominan pada
kemampuan daya ledak, sehingga tergolong kepada sistem energi anaerobik.
Komponen kondisi fisik yang terapat di dalam permainan bola volly diantaranya :
1) KekuatanAdalah kemampuan maksimal ntuk melakukan gaya dan melawan gaya
(Costill ,1979).Gerakan bola volly yang memerlukan kekuatan pada saat smash,
block, passing, dan pada saat melakukan service.
2) Daya ledak Adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi otot secara dinamis,
eksplosive dalam waktu yang cepat (Annarino,1976).Gerakan bolla volly yang
memerlukan daya ledak adalah otot tungkai pada saat melakukan smash dan block.
3) Kecepatan Adalah suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh
dalam waktu yang sesingkat mungkin (Mathews,1979 ).Gerakan bola volly yang
memerlukan kecepatan pada saat memukul bola smash.
4) Keseimbangan Adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan organ-organ
syaraf otot sehingga dapat mengendalikan gerakan-gerakan dengan baik dan benar.
Gerakan bola volly yang memerlukan keseimbangan adalah posisi kaki pada saat
melakukan passing bawah, pada saat melakukan smash dan pada saat melakukan
service.
5) Ketepatan Adalah kekmapuan seseorang untuk mengndalikan gerakan-gerakan
bebas terhadap satu sasaran.Gerakan yang memakai prinsip ketepatan adalah pada
saat smash dan servive.
6) Keluntukan Adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak dengan
ruang gerak yang seluas-luasnya dalam persendiannya.Gerakan yang memakai
prinsip kelentukan adalah pada saat pergelangan tangan pada saat melakukan
smash.
7) Koordinasi Adalah kemampuan seseorang yang mengintegrasikan berbagai gerakan
yang berbeda ke dalam pola gerakan tunggal.Gerakan yang memakai prinsip
koordinasi mata tangan pada saat melakukan passing atas.
8) Daya tahan Adalah hasil kemampuan individu memelihara gerakannya dalam kurun
waktu tertentu.Prinsip daya tahan di gunakan pada saat situasi berlangsungnya
permainan bola volly.
F. SISTEM ENERGI
Gerakan-gerakan dalam permainan bolavoli sangat anaerobik, dengan rata- rata
rally berlangsung 7-9 detik.Setting, spiking, jumping, dan blocking semuanya adalah
gerakan anaerobic power.Para pemain juga dituntut selalu bergerak sepanjang satu rally.
Bola tidak dimainkan kurang dari 20 detik, bola dimainkan rata-rata 7 menit selama satu
set. Bola tidak dimainkan rata-rata 17 menit dalam rata-rata satu set (24 menit). Para
pemain juga dituntut selalu bergerak sepanjang satu rally. Karena dalam satu
pertandingan butuh tiga kali kemenangan, apalagi pada pertandingan yang kompetitif
yang berjalan sampai lima set dan berlangsung sampai beberapa jam akan menuntut
adanya ketahanan aerobik. Permainan bolavoli predominan (56 %) merupakan otot cepat
(fast twitch fibers) akan tetapi dibutuhkan kapasitas aerobik (aerobic capacity) yang
tinggi (56 ml/kg).
Predominan sistem energi yang digunakan berkaitan dengan pemilihan metode
latihan.Dengan mengetahui predominan sistem energi yang digunakan pada satu cabang
olahraga, dapat sebagai dasar pertimbangan dalam memilih dan menentukan metode
peningkatanya.Menurut Pyke (1991: 46) persentase energi predominan pada cabang
olahraga bolavoli apabila dilihat dari persentase penggunaan phosphate, lactic dan
aerobic yaitu phosphate 45%, lactic 15%, dan aerobic 40%. Sedang menurut Bompa
(1994: 28) persentase penggunaan energi dilihat dari penggunaan ATP, PC, LA dan O2
persentasenya yaitu: ATP-PC-LA 40%, LA-O2 10% dan O2 50 %. Sedang perkiraan
predominan energi berdasarkan energi yang digunakan untuk gerak teknik cabang
olahraga bolavoli, bukan lamanya waktu pertandingan berlangsung menurut Fox,
Bower& Foss (1993: 290) persentase energi predominan pada cabang olahraga dilihat
dari penggunaan energi ATP, PC, LA dan O2 presentasenya yaitu: ATP-PC-LA 80%,
LA-O2 5% dan O2 15 %. Selain komponen sistem energi predominan, juga diperlukan
kemampuan komponen biomotor sebagai pendukungnya. Biomotor adalah terjadinya
gerak pada manusia yang dipengaruhi oleh sistem lain yang ada dalam dirinya. (Sumber:
internet. http//Volleyball Predominan Sytem Energy _ Endhine9685's Blog.htm).
G. METODE LATIHAN UNTUK PERMAINAN BOLA VOLLY
1. Program Latihan Lari
Latihan lari sangat penting dan baik untuk mengasah kemampuan kerja jantung,
paru paru, dan kekuatan tungkai.Membiasakan pemain berlatih lari selama 40-60 menit
tanpa berhenti, yang dilakukan 3-4 kali seminggu, sangat baik untuk membina
kemampuan daya tahan aerobik dan kebugaran umum pemain.
2. Program Latihan Senam
Bentuk-bentuk latihan senam peregangan untuk seluruh bagian tubuh dan
persendian harus mendapat perhatian.Latihan peregangan hendaknya diselingi gerakan
untuk memperkuat bagian tubuh bagian atas dan bawah yang dilakukan secara
bergantian.
3. Program Latihan Loncat Tali
Latihan ini sangat baik untuk membina daya tahan, kelincahan kaki, dan kecepatan
serta melatih kemampuan gerak pergelangan tangan lebih lentur dan kuat.Proses latihan
dapat dilakukan dengan loncat satu kaki secara bergantian (seperti lari biasa), loncat dua
kaki, dan masih banyak bentuk variasinya.
4. Program Latihan Gabungan
Model atau sistem pelatihan ini adalah menggunakan berbagai alat bantu seperti
bangku, gawang ukuran kecil, tiang, tongkat, tali, bola, dan sebagainya. Tujuan latihan
ini adalah membina dan meningkatkan kamampuan dan keterampilan gerak pemain
sebagai upaya untuk pengkayaan gerak.Pelatih harus cermat dan terampil menciptakan
rangkaian gerak yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan dalam permainan bola
voli, di samping memberikan prioritas pada pembinaan aspek-aspek kelincahan,
kegesitan, dan koordinasi gerak yang memang dibutuhkan dalam bola voli.
5. Latihan Pemanasan
Banyak pelatihan kurang memberikan perhatian khusus perihal peranan dan fungsi
latihan pemanasan yang benar dan betul. Latihan pemanasan yang dikemas dengan benar
akan memberikan pengaruh positif pada proses kerja organ tubuh, mekanisme peredaran
darah, dan pernapasan. Itu semua akan berpengaruh langsung untuk kerja berat
selanjutnya. Di samping itu, sangat penting untuk menghindari terjadinya berbagai cedera
otot, persendian, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya.
Pada umumnya latihan pemanasan berbentuk: Lari jarak pendek yang bervariasi
seperti lari sambil angkat paha/lutut, lari mundur, lari maju dan ke samping. Gerakan-
gerakan senam yang bersifat mere-gang otot tungkai, paha belakang, depan, lengan,
pergelangan kaki, pinggang, otot bahu, dll. Kualitas peregangan harus dilakukan dengan
pelan sampai terasa terjadi proses peregangan pada bagian otot dan persendian yang
dilatih. Hindari melakukan gerakan sentak, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada otot
atau persendian.
6. Latihan Pendinginan
Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya
agar bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku.Bentuk
latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang, khususnya
untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, ping-gang, punggung, otot lengan,
bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul. Lakukan gerakan
pendinginan ini dengan benar.
7. Latihan Power
Power termasuk pada komponen kondisi fisik, menurut Harsono (1988 : 20) "Power
adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang
sangat cepat". Dari pengertian tersebut tersirat bahwa kekuatan dan kecepatan merupakan
unsur penting dalam power. Hal ini sejalan dengan pendapat Harsono (1988 : 200)
"Unsur penting dalam power yaitu ; a). Kekuatan otot, dan b).Kecepatan otot dalam
mengerahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan". (Sumber: internet. http//teknik-
permainan-bola-voli.html)
Power berperan penting untuk cabangolahraga yang mengerahkan tenaga dengan
kuat, dengan cepat seperti untuk nomor lompat dalam atletik, rnenendang, melempar, dan
sebagainya. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat PBVSI (1995 : 59) bahwa
“Penggunaan power adalah :
1) untuk mencapai prestasi maksimal,
2) dapat mengembangkan taktik bertanding dengan tempo cepat dan gerak
mendadak,
3) memantapkan mental bertanding atlet,
4) simpanan tenaga anaerobic cukup besar.” Baik tidaknya power seseorang
ditentukan oleh beberapa faktor.
Faktor tersebut menurut PBVSI (1995: 59) adalah :
Banyak sedikitnya macam fibril otot putih (Phasic) dan atlet,Ketentuan dan
kecepatan otot atlet rumus P = F x V, P = power, F= Force dan V = Vecolity Waktu
rangsangan maksimal 34 detik, misalnya waktu rangsangan hanya 15 detik power akan
lebih baik dibandingkan dengan waktu rangsangan selama 34 detik.Koordinasi gerakan
yang harmonis antara kekuatan dan kecepatan tergantung banyak sedikitnya zat kimia
dalam otot (ATP) dan penguasaan teknik gerak yang benar. Latihan power yang baik
hams memenuhi persyaratan sebagai ciri latihan explosive power.Ciri latihan explosive
rnenurut PBVSI (1995 : 59) adalah sebagai berikut :
Melawan beban relative ringan, berat badan sendiri, dapat pula tambahan beban luar
yang ringan.Gerakan latihan aktif, dinamis, dan cepat Gerakan-gerakan merupakan satu
gerak yang singkat, serasi dan utuh Bentuk gerak bias cyclic maupun acyclic Intensitas
kerja sub maksimal atau maksimal
8. Latihan squat jump
Latihan kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam program
latihan atlet, terutama atlet pertandingan.Istilah latihan kondisi fisik mengacu kepada
suatu program latihan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan progresif, yang
tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari seluruh system tubuh
agar dengan demikian prestasi atlet semakin meningkat.
Salah satu factor yang mendukung kondisi fisik adalah kekuatan yaitu kemampuan
untuk melakukan kontraksi guna melakukan tegangan terhadap suatu tahanan.Sesuai
dengan batasan kekuatan (yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan
terhadap suatu tahanan), maka latihan-latihan yang cocok untuk perkernbangan kekuatan
adalah latihan-latihan tahanan, dimana kita harus mengangkat, mendorong atau menarik
suatu beban.
Permasalahan penelitian yang timbul memerlukan komponen kondisi fisik salah
satunya kekuatan dan dalam pelaksanaan latihannya dengan latihan Squat Jump.
Tendangan T dalam olahraga pencak silat memerlukan kekuatan otot paba dan pangkal
paha atau tungkai yang optimal untuk menghasilkan tendangan yang baik dan keras.
Urutan gerak Squat Jump adalah sebagi berikut :
Beban di pundak
Jongkok kemudian lompat di tempat Lompat dengan setengah ketinggian Kedua
kaki bergerak bergantian ke depan dan ke belakang.
9.Latihan skipping
Sekedar mengingatkan, main karet pernah populer dikalangan anak angkatan 70-an
hingga 80-an. Permainan skipping ini menjadi favorit saat "keluar main" di sekolah dan
setelah mandi sore di rumah. Sekarang, "main karet" mulai dilirik kembali antara lain
karena ada sekolah dasar menugaskan murid-muridnya membuat roncean tali dari karet
gelang untuk dijadikan sarana bermain dan berolahraga.
Cara bermainnya masih tetap sama, bisa dilakukan perorangan ataupun
berkelompok. Jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada
tiang, batang pohon atau pada apa pun yang memungkinkan, lalu melompatinya,
Permainan secara soliter bisa juga dengan cara skipping, yaitu memegang kedua ujung
tali kemudian mengayunkannya melewati kepala dan kaki sambiI melompatinya.Jika
bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal 3 anak. Dua anak akan
memegang ujung tali; satu di bagian kiri, satu anak lagi di bagian kanan untuk
meregangkan atau mengayunkan tali. Lalu anak lainnya akan melompati tali tersebut.
Aturan permainannya simpel; bagi anak yang sedang mendapat giliran melompat, lalu
gagal melompati tali, maka anak tersebut akan berganti dari posisi pelompat menjadi
pemegang tali. Alat yang dibutuhkan cukup sederhana.Bisa berupa tali yang terbuat dari
untaian karet gelang atau tali yang banyak dijual di pasaran yang dikenal dengan tali
skipping.
Manfaat Skipping Beberapa perkembangan anak yang dapat distimulasi dengan
permainan skipping ini:
Motorik Kasar Main skipping merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh.
Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bias belajar cara dan teknik melompat yang
dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan tersendiri. Lama kelamaan, bila
sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya
pun padat dan berisi, kuat serta terlatih.Skipping juga dapat membantu mengurangi
kejadian obesitas pada anakKetelitian dan akurasi.Anak juga belajar mellihat suatu
ketepatan dan ketelitian. Misalnya, bagaimana ketika tali diayunkan, ia dapat melompat
sedemikian rupa sehingga tak sampai terjerat tali dengan berusaha mengikuti ritme
ayunan. Semakin cepat gerak ayunan tali, semakin cepat ia melompat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teknik dasar permainan bola volly diantaranya yaitu servis, passing, smash dan blok. Servis
merupakan teknik awal dalam memulai sebuah permainan, passing gerakan menerima bola untuk
dikembalikan kepada lawan, smash adalah pukulan menyerang yang ditujukan kepada lawan
main dan blok adalah gerakan yang dilakukan yang bertujuan untuk menghalangi bola dari lawan
sehingga tidak membobol daerah pertahanan.
Keadaan fisik dan motorik dalam bola volly diantaranya yaitu mempunyai postur tubuh yang
ideal serta unsur kondisi fisik didalamnya yaitu kekuatan, daya ledak, kecepatan, keseimbangan,
ketepatan, kelentukan, koordinasi dan daya tahan.Sistem energi predominan pada bola volly
adalah sistem energi anaerobic dengan serabut otot cepat / fast tuick (putih).
B. SARAN
Penulis merasa adanya kekurangan dalam makalah ini.Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.Semoga
makalah ini bermanfaat, terutama bagi mahasiswa/i Fakultas ilmu keolahragaan dengan mata
kuliah Kinesiologi dan Biomekanika olahraga.
DAFTAR PUSTAKA
Bafirman, 2013. Fisiologi olahraga, Malang: Wineka Media.http://teknik-permainan-bola-voli.
http://Bola voli - /Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
http//Volleyball Predominan Sytem Energy _ Endhine9685's Blog.htm