Post on 06-Mar-2018
i
i
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16Gedung Mina Bahari III, Lt. 10, Jakarta Pusat 10110
Telp/Fax : (021) 3522045
© 2012
ISBN : 978-602-98450-8-2
KEPUTUSANDIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
NOMOR KEP. 44 /KP3K/2012
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
(E-KKP3K)
ii
ii
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada berbagai pihak di bawah ini atas sumbang-saran yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mohon maaf bagi pihak-pihak yang tidak disebutkan karena terbatasnya ruang.
1. Dr. Sudirman Saad, M.Hum, Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K). 2. Ir. Sri Atmini, M.Sc, Sekretaris Direktorat Jenderal KP3K. 3. Dr. Toni Ruchimat, M.Sc, Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI). 4. Ir. Agus Dermawan, M.Si, Direktur Pendayagunaan Pulau-Pulau Kecil. 5. Dr. Subandono Diposaptono, M.Eng, Direktur Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 6. Ir. M. Eko Rudianto, M.Bus.IT, Direktur Pesisir dan Lautan. 7. Ir. Ansori Zawawi, M.Si, MM, Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir & Pengembangan Usaha. 8. Syamsulbahri Lubis, A.Pi, MM, Kasubdit Pemanfaatan Kawasan dan Jenis Ikan, KKJI. 9. Ir. Ahsanal Kasasiah, M.Agr.Bus, Kasubdit Jejaring, Data dan Informasi Konservasi, KKJI. 10. Dr. Pamuji Lestari, Kasubdit Konservasi Jenis Ikan, KKJI. 11. Ir. Yulita Wismaneli, Kabag Monitoring & Evaluasi, KP3K. 12. Ir. Iriawanti, Auditor Inspektorat III. 13. Dr. Yesaya Mau, Kepala BKKPN Kupang. 14. Dr. Ahmad Aris, Kepala LKKPN Pekanbaru. 15. Raimundus Nggajo, ST, M.Si, Kasi Pendayagunaan dan Pengawasan BKKPN Kupang.16. Agus Widayanto, S.Sos, Kasi Pemanfaatan Kawasan, KKJI. 17. Rofi Alhanif, M.Sc, Kasi Jejaring, KKJI. 18. Cora Mustika, A.Pi, MM, Kasi Perancangan Konservasi Jenis Ikan, KKJI. 19. Dr. Firdaus AK, M.Sc, Kasi Perancangan Kawasan, KKJI. 20. Suko Wardhono, A.Pi, MM, Kasubag Tata Usaha, KKJI. 21. Sarmintohadi, M.Si, Kasi Perlindungan dan Pelestarian Jenis Ikan, KKJI. 22. Asri Nurhayati, Kasubag Pelaporan, Setditjen KP3K. 23. Ir. M. Saefudin, M.Si, Staf KKJI. 24. Leny Dwihastuty, S.Pi, Staf KKJI. 25. Yusuf Arif Affandy, ST, Staf KKJI. 26. Yusra, S.Si, M.Si, Staf KKJI. 27. A. Darwis, S.Sos, Staf KKJI. 28. Muschan Ashari, S.Hut, Staf KKJI. 29. Ahmad Sofiullah, S.Pi, Staf KKJI. 30. Anita Setianingsih, M.Si, Staf KKJI. 31. Amehr Hakim, M.Si, Staf KKJI. 32. Ana Rojayati, S.Pi, Staf KKJI. 33. Sinta Agustina, ST, Staf Inspektorat III. 34. Ugeng Wijanarko, A.Md, Staf Monitoring KP3K. 35. Helena Yusfik, S.TP, ME, Staf Monitoring KP3K. 36. Susi Susanti, S.St.Pi, Staf Monitoring KP3K. 37. Jeffry Syam, SH, Staf Bidang Hukum KP3K. 38. A. Boby Yefry Adi Rianto, S.Pi, Staf BKKPN Kupang. 39. Yudi Herdiana, M.Si, WCS Indonesia Marine Program. 40. Ir. M. Imran Amin, TNC. 41. Dr. Budy Wiryawan, Institut Pertanian Bogor (IPB). 42. Dr. Ir. Fernando Dangeubun, M.Si, IPB. 43. Rony Megawanto, ST., MIDEC, USAID-MPAG. 44. Ir. Anton Wijonarno, WWF Indonesia.
Pedoman ini disusun oleh Kelompok Kerja Pengembangan Pedoman Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI), yang beranggotakan: 1. Drs. Riyanto Basuki, M.Si, Kasubdit Konservasi Kawasan, KKJI. 2. Suraji, SP, M.Si, Kasi Perlindungan dan Pelestarian Kawasan, KKJI. 3. Arisetiarso Soemodinoto, Ph.D., The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Marine Program. 4. Handoko Adi Susanto, D.Sc., USAID Marine Protected Areas Governance (MPAG) Program. 5. Irfan Yulianto, M.Si, Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Marine Program. 6. M. Khazali, M.Si, Conservation International (CI) Indonesia. 7. Ir. Sudarsono Kimpul, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.
Saran Penulisan untuk KepustakaanDirektorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (2012). Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K). Jakarta: Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan, ix + 73 hal.
Dukungan pendanaan untuk penyusunan Pedoman Teknis (dan pencetakan buku-kecil ini oleh Program Kelautan
The Nature Conservancy Indonesia) diberikan oleh program Marine Protected Areas Governance (MPAG),
sebuah prakarsa dari USAID/Mission to Indonesia.
iv
iv
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
v
vSAMBUTAN
Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau KecilKementerian Kelautan dan Perikanan
Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendirikan kawasan konservasi perairan seluas 20 juta hektare pada Tahun 2020. Komitmen tersebut tentunya harus diikuti dengan pengelolaan yang efektif agar kawasan-kawasan tersebut mampu memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya baik bagi para pemangku-kepentingan, khususnya masyarakat setempat, maupun bagi sumberdaya keanekagaman-hayati yang dilestarikan.
Kawasan konservasi yang efektif sejalan dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertujuan untuk memberikan manfaat sosial-ekonomi-budaya bagi masyarakat dan keberlanjutan sumberdaya. Lebih jauh lagi, kawasan-kawasan konservasi tersebut dapat dikembangkan potensinya dengan mengusung prinsip-prinsip ekonomi biru (blue economy), yang mengedepankan upaya pengurangan kemiskinan, inklusifitas sosial, dan keberlanjutan sumberdaya.
Oleh karena itu, saya menyambut baik kehadiran Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil atau yang disebut dengan Pedoman E-KKP3K ini. Saya menghargai upaya Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan (KKJI), yang bekerjasama dengan para mitra lembaga swadaya masyarakat yang tergabung pada program Marine Protected Areas Governance (MPAG), menghasilkan Pedoman tersebut. Disamping memang sudah waktunya, kehadiran Pedoman ini akan mengisi kekosongan akibat ketiadaan perangkat yang cukup komprehensif untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pengelolaan dan efektivitas kawasan-kawasan konservasi perairan.
Besar harapan saya agar Pedoman E-KKP3K ini bisa dijadikan sebagai perangkat standar untuk mengevaluasi kinerja kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia bagi para pengambil kebijakan, serta sekaligus menjadi perangkat untuk menyusun prioritas pengembangan pengelolaan efektif kawasan bagi para pengelola dan perencana kawasan.
Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi terwujudnya pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang efektif dan berkelanjutan di Indonesia.
Dr. Sudirman Saad, M.Hum
KATA PENGANTAR
Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis IkanKementerian Kelautan dan Perikanan
Isu konservasi dewasa ini telah menjadi perhatian global sekaligus menjadi isu strategis di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia. Dengan potensi sumberdaya ikan yang melimpah, Indonesia harus mampu mengelola sumberdaya tersebut secara efektif dan berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat. Pengelolaan sumberdaya ikan di Indonesia telah diinisiasi sejak tahun 1990 sejalan dengan lahirnya Undang-undang Nomor 5 tentang konservasi Sumberdaya Alam hayati. Meski begitu, payung hukum Konservasi sumberdaya ikan yang betul-betul spesifik menunjuk konservasi sumberdaya ikan sesungguhnya baru
lahir pada tahun 2004 saat Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan terbit yang kemudian diubah dalam Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009. Lebih lanjut, amanat Konservasi Sumberdaya Ikan digariskan dalam Peraturan Pemerintah 60 tahun 2007 yang diikuti peraturan teknis lain berupa Pedoman dan Peraturan Menteri. Sejak lahirnya payung-payung hukum tersebut, upaya konservasi sumberdaya ikan di Indonesia semakin intensif dilakukan.
Inisiatif pemerintah pusat dan daerah dalam kegiatan konservasi sumberdaya ikan hingga saat ini telah melahirkan tidak kurang dari 16 juta hektar luasan kawasan konservasi perairan pada akhir tahun 2012. Pemerintah Indonesia telah berkomitmen menggenapkan luasan kawasan konservasi perairan tersebut menjadi 20 juta hektar pada Tahun 2020. Komitmen tersebut tentunya selaras dengan komitmen bagaimana meningkatkan status pengelolaan efektif terhadap kawasan-kawasan tersebut.
Penyusunan Buku Pedoman Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) ini adalah salah satu upaya Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan dalam rangka mewujudkan target pengelolaan efektif dimaksud. Pedoman ini merupakan hasil adopsi dan kolaborasi sejumlah metode evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi yang telah berlaku secara umum di dunia seperti Guidebook of Natural and Social Indicators for Evaluating Marine Protected Area Management Effectiveness, Score Card to Assess Progress in Achieving Management Effectiveness Goals for Marine Protected Areas, Guide for Improving Marine Protected Area Management Effectiveness in Indonesia, dan sebagainya.
vi
vi
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
vii
vii
Pedoman E-KKP3K memuat tata-cara atau panduan untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pengelolaan berkelanjutan suatu kawasan konservasi perairan. Pedoman ini diharapkan bisa menjadi perangkat evaluasi kinerja kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia bagi para pengambil kebijakan juga sekaligus bisa menjadi perangkat untuk menyusun prioritas pengembangan pengelolaan efektif kawasan. Pada tingkat makro, E-KKP3K digunakan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menilai tingkat pengelolaan kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia. Sementara pada tingkat mikro, E-KKP3K dapat pula digunakan swa-evaluasi terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan sekaligus membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja.
E-KKP3K membagi tingkatan pengelolaan efektif sebuah kawasan konservasi perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil dalam 5 (lima) level, berurut dari level terendah pengelolaan yakni : Level 1 (merah), Level 2 (kuning), Level 3 (hijau), Level 4 (Biru) dan Level 5 (emas). Level-level tersebut ditentukan dengan 17 (tujuh belas) kriteria yang diuraikan dalam 74 (tujuh puluh empat) pertanyaan. Sejumlah parameter digunakan dalam proses evaluasi efektivitas tersebut untuk menilai bagaimana status pencadangan kawasan, status kelembagaan, status rencana pengelolaan dan zonasi, dan ketersediaan infrastruktur kawasan. Adapun substansi materi evaluasi mencakup aspek-aspek tata kelola, konservasi/sumberdaya dan sosial-ekonomi-budaya yang relevan dengan pengelolaan kawasan konservasi.
Penyusunan Pedoman E-KKP3K telah melalui proses pembahasan dan workshop yang melibatkan berbagai pihak terkait untuk menggali masukan dan saran. Ujicoba juga telah dilaksanakan di beberapa daerah seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Batang dan seluruh Kawasan Konservasi Perairan Nasional. Dalam proses-proses tersebut telah diperoleh banyak masukan dan telah dilakukan perbaikan-perbaikan hingga menjadi buku pedoman yang saat ini bisa kita gunakan sebagai panduan evaluasi efektivitas pengelolaan. Pada tanggal 9 Oktober 2012, Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil telah menandatangani Surat Keputusan Nomor Kep.44/KP3K/2012 yang mengukuhkan terbitnya pedoman E-KKP3K tersebut. Saat ini juga tengah dikembangkan perangkat lunak (software) E-KKP3K untuk lebih mempermudah penerapan evaluasi di lapangan. Software tersebut diharapkan bisa operasional dalam waktu dekat.
Sebagai tindak lanjut telah tersusunnya Pedoman E-KKP3K ini, Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan pada tahun 2013 akan melaksanakan kegiatan evaluasi efektivitas pengelolaan terhadap seluruh kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia dengan menggunakan perangkat tersebut. Kawasan konservasi yang terbaik
pengelolaannya menurut perspektif E-KKP3K kemudian akan diganjar penghargaan berupa KKP Award. Kegiatan yang direncanakan menjadi agenda tahunan ini diharapkan bisa menjadi cambuk bagi pengelola kawasan untuk terus bekerja keras mewujudkan kawasan konservasi yang dikelola secara efektif dan berkelanjutan. Selain pemberian penghargaan KKP Award, output penting kegiatan ini yaitu berupa rekomendasi pengelolaan prioritas bagi seluruh kawasan konservasi yang telah dilakukan evaluasi E-KKP3K.
Kami sampaikan terimakasih atas kontribusi semua pihak, khususnya kepada mitra LSM konsorsium Marine Protected Areas Governance (MPAG) yang telah bekerja keras membantu hingga tersusunnya pedoman ini. Sumbang saran dan kritik membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa mendatang. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi terwujudnya pengelolaan kawasan konservasi yang efektif dan berkelanjutan di Indonesia.
Dr. Toni Ruchimat, M.Sc.
viii
viii
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
ix
ixDAFTAR ISI
Ucapan Terima Kasih ..................................................................................................Sambutan .....................................................................................................................Kata Pengantar ............................................................................................................Daftar Isi .......................................................................................................................Daftar Gambar ..............................................................................................................Daftar Tabel ..................................................................................................................
Bab 1 – Pendahuluan .................................................................................................. A. Latar Belakang ................................................................................................... B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................ C. Ruang Lingkup ................................................................................................... D. Sistematika Penulisan ........................................................................................ Daftar Singkatan dan Istilah ...................................................................................
Bab II – Kerangka Pemikiran ..................................................................................... A. Umum ................................................................................................................. B. Kepustakaan Latar Bagi Pembuatan Pedoman Teknis ...................................... C. Dasar Hukum .....................................................................................................
Bab III – Metode untuk Mengevaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil .............................................. A. Umum ................................................................................................................. B. Pelaksana .......................................................................................................... C. Waktu Pelaksanaan ........................................................................................... D. Perangkat dan Metode Evaluasi ........................................................................
Bab IV – Pelaporan ...................................................................................................... A. Hasil Pengumpulan Data Evaluasi .................................................................... B. Analisis ............................................................................................................... C. Kesimpulan ........................................................................................................ D. Susunan Isi Laporan ..........................................................................................
Bab V – Saran dan Tindak Lanjut .............................................................................. A. Saran ................................................................................................................. B. Tindak Lanjut ......................................................................................................
Bab V – Penutup ..........................................................................................................
Lampiran: Daftar Kartu Skor Evaluasi efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ............................................... A. Informasi Latar Kawasan Konservasi ................................................................. B. Kartu Skor Evaluasi: • Peringkat Merah (Tingkat 1): Kawasan Konservasi Diinisiasi ....................... • Peringkat Kuning (Tingkat 2): Kawasan Konservasi Didirikan ...................... • Peringkat Hijau (Tingkat 3): Kawasan Konservasi Dikelola Minimum .......... • Peringkat Biru (Tingkat 4): Kawasan Konservasi Dikelola Optimum ............. • Peringkat Emas (Tingkat 5): Kawasan Konservasi Mandiri ..........................
Kepustakaan ................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Judul
Diagram prinsip dasar evaluasi efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil ................................
Langkah-langkah untuk melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil ....................
DAFTAR TABEL
Judul
Status Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Indonesia (per Juli 2012) ..........................................................................
Strategi dan Program kegiatan yang tercakup dalam ruang lingkup aspek-aspek tata kelola, sumberdaya dan sosial-ekonomi-budaya suatu kawasan konservasi .................................................................................
Kriteria yang digunakan untuk melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil pada tingkat makro ........................................................................................................
Susunan isi laporan kajian evaluasi efektivitas pengelolaan KKP3K yang disarankan .................................................................................................
Halaman
9
38
Halaman
2
4
7
43
Nomor
1
2
Nomor
1
2
3
4
Halamaniiiivv
viiiixix
113345
7789
1212121213
4242424343
444444
46
4748
4953576171
73
x
x
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
xi
xiKEPUTUSANDIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
NOMOR KEP. 44 /KP3K/2012
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
(E-KKP3K)
DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengevaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan perlu disusun Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K) dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan;
b. bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi
Sumber Daya Ikan; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 tentang
Pemanfaatan Pulau-Pulau Kecil Terluar; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2010 tentang Mitigasi
Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; 8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
9. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014
10. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;
12. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan;
13. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan;
14. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2012 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014;
15. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.24/MEN/2002 tentang Tatacara dan Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan di Lingkungan Departemen Kelautan dan Perikanan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TENTANG PEDOMAN TEKNIS EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (E-KKP3K).
PERTAMA : Menetapkan Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K) yang selanjutnya disebut sebagai Pedoman Teknis E-KKP3K sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan Direktur Jenderal ini.
KEDUA : Pedoman Teknis E-KKP3K sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA digunakan sebagai panduan dalam rangka mengevaluasi tingkat efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dengan menggunakan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
KETIGA : Indikator-indikator yang ditetapkan dalam Pedoman Teknis E-KKP3K sebagaimana dimaksud pada diktum KEDUA terdiri dari 5 (lima) Peringkat dan 17 (tujuh belas) kriteria yang meliputi:
xii
xii
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
xiii
xiiiKEEMPAT : Biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Keputusan
Direktur Jenderal ini dibebankan pada Anggaran Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat.
KELIMA : Keputusan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di JakartaPada tanggal 09 Oktober 2012
DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL,
ttd. SUDIRMAN SAAD
Peringkat KRITERIA Jumlah
Pertanyaan
MERAH
(1)
KAWASAN
KONSERVASI
DIINISIASI
1 Usulan Inisiatif
8 2 Identifikasi dan inventarisasi
kawasan
3 Pencadangan kawasan
KUNING
(2)
KAWASAN
KONSERVASI
DIDIRIKAN
4 Unit organisasi pengelola
dengan Sumber Daya Manusia
11
5 Rencana pengelolaan dan
zonasi
6 Sarana dan prasarana
pendukung pengelolaan
7 Dukungan pembiayaan
pengelolaan
HIJAU
(3)
KAWASAN
KONSERVASI
DIKELOLA
MINIMUM
8 Pengesahan rencana
pengelolaan dan zonasi
21
9 Standar Operasional Prosedur
(SOP) pengelolaan
10 Pelaksanaan rencana
pengelolaan dan zonasi
11 Penetapan Kawasan
Konservasi Perairan
BIRU
(4)
KAWASAN
KONSERVASI
DIKELOLA
OPTIMUM
12 Penataan batas kawasan
28
13 Pelembagaan
14 Pengelolaan sumberdaya
kawasan
15 Pengelolaan sosial ekonomi
dan budaya
EMAS
(5)
KAWASAN
KONSERVASI
MANDIRI
16 Peningkatan kesejahteraan
masyarakat 6
17 Pendanaan berkelanjutan
xiv
xiv
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
1
1Lampiran I : Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nomor KEP. 44 /KP3K/2012 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K).
1
Lampiran I: Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nomor KEP. 44 /KP3K/2012 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K).
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia,
dikaruniai dengan keanekaragaman-hayati laut yang sangat kaya. Kajian-kajian mutakhir menunjukkan bahwa lebih dari 90 persen species karang yang ada di bumi ini terdapat dan sebagian hanya dapat dijumpai di perairan laut kita. Demikian juga dengan species ikan, lebih dari 2/3 jumlah species yang ada di bumi ini terdapat dan sebagian hanya dapat dijumpai di perairan Indonesia.
Bila dikelola secara berkelanjutan keanekaragaman-hayati laut yang tinggi ini dapat memasok sumberdaya terbaharukan yang diperlukan untuk menunjang pembangunan ekonomi negara dalam jangka-panjang. Sayangnya pemanfaatan yang terjadi masih jauh panggang dari api, umumnya lingkungan dan sumberdaya laut hanya dieksploitasi dan sedikit atau nyaris tidak ada upaya-upaya untuk melestarikannya agar manfaatnya dapat dinikmati secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Menyadari hal ini, pemerintah Republik Indonesia bertekad menyisihkan sebagian dari kawasan lautnya untuk keperluan konservasi.
Pada forum internasional pertemuan para pihak Convention on Biological Diversity (COP CBD) Maret 2006 di Brasil, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengembangkan kawasan konservasi laut seluas 10 juta hektare pada tahun 2010, dan berkomitmen untuk memperluasnya menjadi 20 juta hektare pada tahun 2020 (UNEP-WCMC, 2008). Pernyataan dan komitmen ini perlu didukung oleh semua pihak karena pendirian dan pengelolaan kawasan konservasi seyogianya dapat memberikan manfaat yang mampu mendukung perikanan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat kelautan dan perikanan yang notabene saat ini sebagian besar masih tergolong dalam masyarakat miskin. Adapun upaya perluasan ini tidak akan berarti jika hanya terpaku pada penambahan luasan saja. Secara konsisten perlu dilakukan upaya-upaya terkait lain untuk mewujudkan kawasan konservasi perairan yang dikelola secara efektif agar dapat melestarikan keanekaragaman-hayati sekaligus memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Konservasi saat ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi sebagai bagian dari upaya harmonisasi antara pemenuhan kebutuhan
2
2
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
3
3
2
ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumberdaya yang ada bagi masa depan. Tercatat hingga Juli 2012 seluas 15,78 juta hektare kawasan konservasi perairan (laut) di Indonesia (Tabel 1). Jumlah ini sudah melampaui luasan 15,5 juta hektare kawasan konservasi yang menjadi sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.
Tabel 1–Status Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil di Indonesia (per Juli 2012)
Nomor Kategori Jumlah Luas (Ha) A Inisiasi Kementerian Kehutanan 32 4,694,947.55 1 Taman Nasional Laut 7 4,043,541.30 2 Taman Wisata Alam Laut 14 491,248.00 3 Suaka Margasatwa Laut 5 5,678.25 4 Cagar Alam Laut 6 154,480.00
B Inisiasi Kementerian Kelautan & Perikanan, dan Pemerintah daerah 76 11,089,181.97
1 Taman Nasional Perairan 1 3,521,130.01 2 Suaka Alam Perairan 3 445.630,0 3 Taman Wisata Perairan 6 1,541,040.20 4 Kawasan Konservasi Perairan (Daerah) 66 5,581,381.76
Total 108 15,784,129.52
Dalam rangka mendukung upaya di atas, pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil (KKP3K) secara berkelanjutan telah ditetapkan sebagai bagian dari 2 (dua) target strategis nasional. Pertama, konservasi berkelanjutan ditetapkan menjadi salah satu indikator kinerja utama pembangunan kelautan dan perikanan (IKU KKP). Kedua, konservasi berkelanjutan dijadikan sebagai prioritas capaian dalam Millennium Development Goals (MDGs) dalam rangka mendukung pembangunan berkeadilan seperti yang dituangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 03 Tahun 2010 tentang Pembangunan Berkeadilan.
Indikator pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan diartikan sebagai pengelolaaan dengan memperhatikan kaidah-kaidah pemanfaatan dan pengelolaan yang menjamin ketersediaan dan kesinambungan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragaman sumberdaya yang ada. Untuk mengukur pengelolaan berkelanjutan, ditetapkan standar indikator berdasarkan capaian pengelolaan kawasan konservasi. Parameter yang digunakan adalah SK Pencadangan; Lembaga Pengelola; Rencana Pengelolaan; Penguatan Kelembagaan (Kemitraan, Jejaring & SDM); Upaya Pengelolaan; Infrastruktur dan Sarana Pengelolaan. Efektivitas pengelolaan dibagi dalam 5 tingkat berdasarkan parameter di atas berupa: tingkat 1 (merah), telah memiliki SK Pencadangan; tingkat 2 (kuning), tingkat 1 + lembaga pengelola terbentuk, rencana pengelolaan tersedia; tingkat 3 (hijau), tingkat 2 + penguatan kelembagaan, infrastruktur dan upaya-upaya pokok pengelolaan; tingkat 4 (biru), tingkat 3 + pengelolaan kawasan konservasitelah
3
berjalan baik; tingkat 5 (emas), tingkat 4 + mekanisme pendanaan berkelanjutan terbentuk (SK, kontribusi dari lembaga non Pemerintah).
Pedoman ini disusun sebagai panduan dalam rangka mengevaluasi efektivitas pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi di masing-masing lokasi dengan menggunakan indikator-indikator pengelolaan yang telah ditetapkan.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud disusunnya pedoman teknis evaluasi efektivitaspengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil (E-KKP3K) ini adalah untuk membuat suatu panduan baku (standard) dalam mengevaluasi capaian pengelolaan berkelanjutan suatu kawasan konservasi seperti yang tercantum pada PerMen KP Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, PerMen KP Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan serta PerMen KP Nomor PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.
Adapun tujuan Pedoman Teknis E-KKP3K sendiri adalah sebagai berikut: (1) Menyediakan perangkat yang bisa digunakan oleh para pengambil
kebijakan di tingkat nasional untuk mengevaluasi kinerja semua kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia, dan membuat prioritas bagi pengembangan pengelolaan efektif kawasan-kawasan tersebut;
(2) Menyediakan perangkat yang digunakan oleh para pengelola dan pemangku kepentingan terkait untuk merencanakan kegiatan guna meningkatkan kinerja pengelolaan; dan
(3) Menyediakan perangkat yang digunakan oleh para pengelola dan pemangku-kepentingan terkait untuk mengevaluasi status kinerja atau peringkat pengelolaan suatu kawasan.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Teknis E-KKP3K meliputi evaluasi lingkup nasional (makro) dan evaluasi lingkup tapak/situs (mikro). Adapun substansi materi evaluasi mencakup aspek-aspek tata kelola, konservasi/sumberdaya dan sosial-ekonomi-budaya yang relevan dengan pengelolaan kawasan konservasi. Beberapa contoh yang relevan dapat dilihat pada Tabel 2.
4
4
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
5
5
4
Tabel 2 – Strategi dan Program kegiatan yang tercakup dalam ruang lingkup aspek-aspek tata kelola, sumberdaya dan sosial-ekonomi-budaya suatu kawasan konservasi
Aspek Strategi dan Program kegiatan
Tata Kelola
Peningkatan Sumber Daya Manusia; Penatakelolaan Kelembagaan; Peningkatan Kapasitas Infrastruktur; Penyusunan Peraturan Pengelolaan Kawasan; Pengembangan Organisasi/Kelembagaan Masyarakat;
Pengembangan Kemitraan; Pembentukan Jejaring Kawasan Konservasi Perairan;
Pengembangan Sistem Pendanaan Berkelanjutan; dan
Monitoring dan Evaluasi.
Sumberdaya
Perlindungan Habitat dan Populasi Ikan; Rehabilitasi Habitat dan Populasi Ikan; Penelitian dan Pengembangan; Pemanfaatan Sumber Daya Ikan; Pariwisata Alam dan Jasa Lingkungan; Pengawasan dan Pengendalian; dan Monitoring dan Evaluasi.
Sosial-Ekonomi-Budaya
Pengembangan Ssial Ekonomi Masyarakat; Pemberdayaan Masyarakat; Pelestarian Adat dan Budaya; dan Monitoring dan Evaluasi.
D. Sistematika Penulisan
Informasi yang disampaikan dalam buku pedoman evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil ini berisikan tata-cara atau panduan baku untuk mengevaluasi tingkat keberhasilan pengelolaan berkelanjutan suatu kawasan konservasi perairan. Secara garis besar muatan dalam masing-masing Bab adalah sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan, yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pedoman, dan sistematika penulisan.
Bab II – Kerangka Pemikiran, Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang berisi tentang gambaran ringkas tentang efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang akan menjadi pemandu dalam menentukan segala aspek-aspek tata kelola, sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya dan melaksanakan pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan yang
5
dilakukan oleh unit organisasi pengelola yaitu pemerintah/pemerintah daerah, sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang mensejahterakan masyarakat.
Bab III – Metode Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K), adalah suatu proses untuk menentukan efektivitas (hasil) dan dampak program kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan objektif. Evaluasi ini berupaya menjelaskan “mengapa” keluaran, pengaruh, maupun dampak kegiatan tercapai atau tidak. Dan apakah sudah berjalan efektif sesuai yang ditargetkan.
Bab IV – Pelaksanaan Pelaporan, berisikan hasil E-KKP3K yang merupakan hasil dari pengumpulan data, analisis,dan rekomendasi tindak lanjut pengelolaan kawasan konservasi. Pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang atau sesuai kebutuhan.
Bab V – Saran dan Tindak Lanjut, memuat uraian saran dan tindak lanjut yang harus dilaksanakan oleh pengelola untuk mencapai tingkat pengelolaan yang efektif.
Bab VI – Penutup.
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH Berikut adalah beberapa singkatan dan Istilah yang sering dipakai dalam pedoman evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil ini:
E-KKP3K: Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Evaluasi: suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi, efektivitas dan dampak progam kegiatan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai secara sistematik dan objektif. Evaluasi ini berupaya menjelaskan “mengapa” keluaran (output), pengaruh (effect), maupun dampak kegiatan tercapai atau tidak.
Pelaporan: salah satu kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembangunan. Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data/informasi yang cepat, tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan keputusan, sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penentuan kebijakan yang relevan. Di dalam pelaksanaannya pelaporan dilakukan secara berkala dan berjenjang.
Peringkat Merah : atau Tingkat 1 (kawasan konservasi diinisiasi), dimana kawasan telah memiliki SK Pencadangan.
6
6
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
7
7
6
Peringkat Kuning : atau Tingkat 2 (kawasan konservasi didirikan), dimana Tingkat 1 + lembaga pengelola telah terbentuk, dan rencana pengelolaan tersedia.
Peringkat Hijau : atau Tingkat 3 (kawasan konservasi dikelola minimum), dimana Tingkat 2 + penguatan kelembagaan, prasarana, dan upaya-upaya pokok pengelolaan.
Peringkat Biru : atau Tingkat 4 (kawasan konservasi dikelola optimum), dimana Tingkat 3 + pengelolaan kawasan konservasi yang telah berjalan baik.
Peringkat Emas : atau Tingkat 5 (kawasan konservasi mandiri), dimana Tingkat 4 + mekanisme pendanaan berkelanjutan (SK, kontribusi dan lembaga non-Pemerintah).
IKU KKP : Indikator Kinerja Utama Pembangunan Kelautan dan Perikanan.
7
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
A. Umum
E-KKP3K adalah metode evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan
konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil yang menunjukkan tingkat/level/peringkat sejauh mana upaya pengelolaan kawasan konservasi memberikan hasil positif terhadap aspek-aspek sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat yang berdampak pada peningkatan kinerja pengelolaan.
Dengan mengacu kepada pengertian ini, maka setiap upaya pengelolaan (tata kelola) yang dilakukan selain memiliki tujuannya sendiri juga harus dilengkapi dengan tujuan-tujuan konservasi dan sosial-ekonomi-budaya yang pencapaiannya atau hasilnya merupakan konsekuensi logis dari keberhasilan suatu pengelolaan.
Perangkat E-KKP3K dapat digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap efektivitas pengelolaan kawasan konservasi yang meliputi kawasan konservasi perairan dan kawasan konservasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. E-KKP3K tingkat makro digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melihat sebaran meruang (spatial) tingkat pengelolaan semua kawasan konservasi perairan yang ada di Indonesia, sementara E-KKP3K tingkat mikro dapat digunakan untuk melakukan swa-evaluasi terhadap kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi perairan sekaligus membuat perencanaan untuk meningkatkan kinerja.
Tabel3 – Kriteria yang digunakan untuk melakukan evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil pada tingkat makro
Peringkat KRITERIA Jumlah Pertanyaan
MERAH (1)
KAWASAN KONSERVASI
DIINISIASI
1 Usulan Inisiatif 8 2 Identifikasi & inventarisasi kawasan
3 Pencadangan kawasan
KUNING (2)
KAWASAN KONSERVASI
DIDIRIKAN
4 Unit organisasi pengelola dengan SDM
11 5 Rencana pengelolaan dan zonasi 6 Sarana dan prasarana pendukung pengelolaan 7 Dukungan pembiayaan pengelolaan
HIJAU (3)
KAWASAN KONSERVASI
DIKELOLA MINIMUM
8 Pengesahan rencana pengelolaan & zonasi
21 9 Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan 10 Pelaksanaan rencana pengelolaan dan zonasi 11 Penetapan Kawasan Konservasi Perairan
BIRU (4)
KAWASAN KONSERVASI
DIKELOLA OPTIMUM
12 Penataan batas kawasan
28 13 Pelembagaan 14 Pengelolaan sumberdaya kawasan 15 Pengelolaan sosial ekonomi dan budaya
EMAS (5)
KAWASAN KONSERVASI
MANDIRI
16 Peningkatan kesejahteraan masyarakat 6
17 Pendanaan berkelanjutan
8
8
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
9
9
8
B. Kepustakaan Latar Bagi Pembuatan Pedoman Teknis
Secara konseptual, pembuatan E-KKP3K ini dipandu oleh kepustakaan yang tersedia (Hockings et al., 2000, 2006; Pomeroy et al., 2004; Staub & Hatziolos, 2004; White et al., 2006; Carter et al., 2010), dimana efektivitas pengelolaan dapat dipandang sebagai upaya untuk menilai satu atau beberapa kegiatan terkait dalam konteks daur pengelolaan kawasan, yaitu evaluasi dilakukan secara penuh dengan mengacu kepada masukan (input), kegiatan (process), keluaran (output), hasil (outcome), dan dampak (impact). Selain itu, dalam pengembangannya semua tahapan pada E-KKP3K mengacu kepada Peraturan Menteri KP Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan dan Peraturan Menteri KP Nomor PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, serta Peraturan Menteri KP Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Berdasarkan telaahan peraturan-peraturan ini, secara umum tingkat pengelolaan kawasan konservasi secara efektif meliputi:
(1) kawasan konservasi diinisiasi; (2) kawasan konservasi didirikan; (3) kawasan konservasi dikelola minimum; (4) kawasan konservasi dikelola optimum; dan (5) kawasan konservasi yang dikelola secara efektif dan berfungsi penuh atau
disebut mandiri.
Kombinasi dari semua ini menjelaskan mengapa terdapat sedikit perbedaan tingkat pengelolaan dimana tahapan-tahapan yang diusulkan lebih mencerminkan tahap pematangan (maturity stage) sebuah kawasan konservasi daripada evaluasi terhadap capaian untuk setiap komponen daur pengelolaan, meski pada dasarnya kerangka pikir yang digunakan tetap mengacu kepada Hockings et al. (2000, 2006). Seperti yang dapat dilihat pada sub-bab selanjutnya, penggunaan pendekatan ini lebih mudah dipahami untuk menilai kemajuan pelaksanaan pengelolaan yang efektif. Selain itu, secara kasar pemeringkatan ini juga mencerminkan urutan pada daur pengelolaan kawasan tersebut. Mengacu kepada usulan Kapos et al. (2008, 2009), efektivitas pengelolaan dapat disetarakan dengan hasil (outcome) dari intervensi pengelolaan yang dilaksanakan sehingga sebuah kawasan konservasi tetap berada pada kategori kurang atau belum efektif selama kegiatan-kegiatan yang dilakukan masih terbatas pada aspek-aspek masukan (input), kegiatan (process) dan keluaran (output).
Dalam pengelolaan kawasan konservasi, ada 3 (tiga) prinsip yang harus diperhatikan dan merupakan satu kesatuan yakni aspek sumberdaya kawasan, aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat yang bersinergi dengan aspek pengelolaan itu sendiri. Prinsip-prinsip tersebut sebagaimana disajikan pada Gambar 1.
9
Gambar 1 – Diagram prinsip dasar evaluasi efektivitas pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil
Dalam penggunaannya, E-KKP3K menganut prinsip sesuai dengan
pengertian yang tercantum di atas dimana aspek-aspek sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat adalah fungsi dari pengelolaan (tata kelola). Dengan demikian, upaya pengelolaan dan keberhasilannya merupakan prasyarat untuk mencapai hasil (outcome) dan dampak (impact) pada aspek-aspek sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat, sehinggakeberhasilan pengelolaan harus dapat diverifikasi dengan menggunakan aspek-aspek sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat. Misalnya, penegakan aturan kawasan konservasi merupakan upaya pengelolaan dapat dibuktikan dengan membaiknya kondisi sumberdaya kawasan dan berkurangnya tekanan terhadap sumberdaya yang merupakan hasil peningkatan dukungan terhadap kawasan. Selanjutnya, seyogianya terdapat hubungan positif dan saling terpaut & verifikasi antara aspek-aspek sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat untuk menunjukkan bukti lanjut dari keberhasilan dari pengelolaan suatu kawasan konservasi.
C. Dasar Hukum a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi SUmberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Pengelolaan
Sosial-Ekonomi-Budaya
Sumberdaya kawasan
10
10
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
11
11
10
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Keanekaragaman Hayati.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
d. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008.
e. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
f. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.
h. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumberdaya Ikan.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
j. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;.
k. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.17/MEN/2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil.
l. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011, tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 22 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut.
m. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.02/MEN/2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi Perairan.
11
n. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan.
o. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.30/MEN/2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.
p. Convention of Biological Diversity Conference of the Parties 10 Decision X/31 on Protected Areas (Nagoya, 18–29 October 2010), Point B. Issues that need greater attention, Article 3 (Management Effectiveness) and Article 5 (marine protected areas, MPAs [Keputusan Nomor X/31 Konferensi Para Pihak 10 Konvensi Keanekaragaman Hayati tentang Kawasan Lindung (Nagoya, 18–29 Oktober 2010), Titik B. isu-isu yang memerlukan perhatian lebih besar, Pasal 3 (Efektivitas Pengelolaan) dan Pasal 5 (kawasan lindung laut)].
12
12
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
13
13
12
BAB III METODE EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN
KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL(E-KKP3K)
A. Umum
Pelaksanaan evaluasi Pedoman Teknis E-KKP3K tidak hanya terbatas pada
evaluasi terhadap kinerja pengelolaan, tetapi juga swa-evaluasi (self-evaluation) untuk menggalang masukan konstruktif bagi kegiatan perencanaan kawasan konservasi yang bertujuan meningkatkan kinerja pengelolaan.
B. Pelaksana
Pelaksana evaluasi atau evaluator Pedoman Teknis E-KKP3K dilakukan oleh sebuah tim dengan jumlah orang yang disesuaikan dengan kebutuhan. Tim tersebut dapat terdiri dari:
1. Pemerintah; 2. Pemerintah Daerah; dan 3. Independen.
Pada tingkat makro, pelaksana evaluasi adalah tim yang ditunjuk
pemerintah berdasarkan tugas pokok dan fungsinya. Pada tingkat mikro, pelaksana evaluasi disesuaikan dengan kebutuhan: (1) untuk kebutuhan internal dan perencanaan, dan (2) untuk kebutuhan eksternal dengan pelibatan para pemangku-kepentingan. Untuk kebutuhan internal dan perencanaan, pelaksana seluruhnya berasal dari kawasan konservasi yang bersangkutan, khususnya Kepala dan pimpinan kawasan, serta para perencana. Untuk kebutuhan eksternal dengan pelibatan para pemangku-kepentingan, selain wakil-wakil dari pengelola kawasan konservasi (misal, Kepala dan para perencana), evaluasi melibatkan pemangku-kepentingan langsung seperti, misalnya, wakil nelayan, usaha wisata, sektor swasta, dan perguruan tinggi. Apabila dibutuhkan, pengelola kawasan dapat menunjuk tim independen untuk melakukan evaluasi.
C. Waktu Pelaksanaan
Berdasarkan tujuan penggunaan E-KKP3K sebagai alat untuk evaluasi peringkat dan tingkat pengelolaan, maka pelaksanaan evaluasi sebaiknya dilakukan secara periodik dalam jangka waktu tertentu. Evaluasi ini bermanfaat dalam perencanaan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan suatu kawasan konservasi, agar setiap kegiatan yang digariskan di setiap tingkat pengelolaan E-KKP3K dapat segera dilaksanakan.
13
Untuk masing-masing level pengelolaan, pada tingkat pengelolaan 1 (merah) dan 2 (kuning), evaluasi per tahun sampai semua kegiatan pada tingkat pengelolaan 2 (kuning) tercapai sangat direkomendasikan. Untuk tingkat 3 (hijau) dan 4 (biru) evaluasi dapat dilakukan setiap dua sampai empat tahun sekali, dimana evaluasi setiap dua tahun sangat direkomendasikan untuk mendorong pencapaian semua kegiatan pada tingkat pengelolaan 3 (hijau) dan/atau sebagian kegiatan pada tingkat pengelolaan 4 (biru). Untuk tingkat pengelolaan 5 (emas), disarankan agar evaluasi dilakukan setiap lima tahun sekali.
D. Perangkat dan Metode Evaluasi D1: Perangkat Evaluasi
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, selanjutnya disebut Pedoman E-KKP3K, merupakan suatu perangkat yang dirancang untuk menilai kinerja dan efektivitas pengelolaan kawasan konservasi dalam memberikan hasil-hasil yang diharapkan pada aspek-aspek kelembagaan, sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat.
Pelaksanaanevaluasi dilakukan dengan bantuan perangkat-lunak (software) untuk mengukur dan menentukan peringkat atau tingkat pengelolaan suatu kawasan konservasi. Selain itu, perangkat-lunak (software) tersebut juga dilengkapi dengan sebuah buku petunjuk dan lampirannya yang dapat digunakan oleh para pengguna dalam melakukan evaluasi. Pada perangkat-lunak ini, peringkat suatu kawasan akan dihitung secara otomatis. Cara penentuannya sendiri dijelaskan pada bagian menjelang akhir titik D2: Metode Evaluasi di bawah ini. Perlu ditekankan bahwa penggunaan perangkat-lunak baru dapat dilakukan setelah semua langkah-langkah pengumpulan data dan informasi seperti yang diuraikan pada titik D2: Metode Evaluasi sudah dilakukan. Ini dikarenakan hasil akhir, berupa peringkat pengelolaan, yang diperoleh dengan menggunakan perangkat-lunak harus disertai dengan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja pengelolaan. Uraian/penjelasan untuk setiap peringkat yang digunakan pada Pedoman Teknis Evaluasi E-KKP3K adalah seperti yang disajikan pada halaman 13 sampai 36 berikut.
14
14
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
15
15
14
Ura
ian/
penj
elas
an u
ntuk
set
iap
perin
gkat
Perin
gkat
Ti
ngka
t M
erah
1:
Kaw
asan
Kon
serv
asi D
iinis
iasi
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
1: U
sula
n In
isia
tif
Usu
lan
inis
iatif
pen
diria
n ka
was
an k
onse
rvas
i dia
juka
n ol
eh:
(pili
h sa
lah
satu
) D
afta
r pen
gusu
l la
inny
a, b
ila ju
mla
h pe
ngus
ul le
bih
dari
satu
. P
engg
una
haru
s m
elam
pirk
an
doku
men
pen
gaju
an
usul
an in
isia
tif s
eper
ti ya
ng te
rcan
tum
pad
a Pa
sal 9
Aya
t (2)
Pe
rMen
KP
Nom
or
PER.
02/M
EN/2
009.
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a di
min
ta u
ntuk
mem
ilih
sala
h sa
tu p
engu
sul
inis
iatif
pen
diria
n ka
was
an k
onse
rvas
i. D
alam
kas
us d
iman
a pe
ngus
ul le
bih
dari
satu
, mak
a cu
kup
peng
usul
uta
ma
yang
di
pilih
dan
pen
gusu
l la
inny
a di
cant
umka
n pa
da k
olom
ver
ifika
si.
Pada
kas
us te
rten
tu
dim
ana
kaw
asan
sud
ah
diid
entif
ikas
i/dic
adan
g-ka
n m
aka
pert
anya
an
ini d
iang
gap
suda
h dijawab
‘Ya’.
M1
Pero
rang
an
Kelo
mpo
k m
asya
raka
t
Le
mba
ga p
enel
itian
Le
mba
ga p
endi
dika
n
Lem
baga
pem
erin
tah
Le
mba
ga s
wad
aya
mas
yara
kat
15
Peri
ngka
t MER
AH
: tin
gkat
1 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
iinis
asi (
lanj
utan
)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
1: U
sula
n In
isia
tif
Usu
lan
inis
iatif
sud
ah d
iser
ahka
n k
epad
a: (p
ilih
sala
h sa
tu)
M
2a
Pem
erin
tah
pusa
t at
au
pem
erin
tah
daer
ah ta
npa
kajia
n aw
al d
an p
eta
Dok
umen
sep
erti
yang
te
rcan
tum
pad
a Pa
sal 1
1 A
yat
(2)
PerM
en
KP
02/2
009.
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a m
emili
h m
enja
wab
‘Ya’
un
tuk
pert
anya
an in
i bila
ko
ndis
i usu
lan
sepe
rti y
ang
terc
antu
m p
ada
Pasa
l 11 A
yat
(1) d
an (2
) Per
Men
KP
02/2
009.
Pen
ggun
a ha
rus
mem
ilih
jaw
aban
‘Tid
ak’
untu
k pe
rtan
yaan
M2b
. Pad
a ka
sus
tert
entu
dim
ana
kaw
asan
sud
ah
diid
entif
ikas
i/dic
adan
gkan
m
aka
pert
anya
an in
i di
angg
ap a
da (j
awab
an ‘Y
a’).
M
2b
Pem
erin
tah
pusa
t at
au
pem
erin
tah
daer
ah l
engk
ap d
enga
n ka
jian
awal
dan
pe
ta
Dok
umen
ya
ng
dile
ngka
pi p
eta
sepe
rti
yang
te
rcan
tum
pa
da
Pasa
l 1o
Pe
rMen
KP
02
/200
9.
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a m
emili
h m
enja
wab
‘Ya’
un
tuk
pert
anya
an in
i bila
ko
ndis
i usu
lan
sepe
rti y
ang
terc
antu
m p
ada
Pasa
l 10
Aya
t (1)
, (2)
dan
(3) P
erM
en
KP 0
2/20
09. P
engg
una
haru
s m
emili
h ja
wab
an ‘T
idak
’ un
tuk
pert
anya
an M
2a. P
ada
kasu
s te
rten
tu d
iman
a ka
was
an s
udah
di
iden
tifik
asi/d
icad
angk
an
mak
a pe
rtan
yaan
ini
dian
ggap
ada
(jaw
aban
‘Ya’
).
16
16
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
17
17
16
Peri
ngka
t MER
AH
: tin
gkat
1 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
iinis
asi (
lanj
utan
)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
2: Id
enti
fi-
kasi
&
Inve
ntar
i-sa
si c
alon
ka
was
an
M3
Apa
kah
surv
ei d
an p
enila
ian
pote
nsi c
alon
ka
was
an
kons
erva
si
suda
h di
laku
kan
berd
asar
kan
PerM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au
PerM
en K
P 17
/200
8?
Lapo
ran
kajia
n se
suai
Pe
rMen
KP
02
/200
9 da
n/at
au
PerM
en
KP
17/2
008.
Cuku
p je
las.
M4
Apa
kah
sosi
alis
asi
calo
n ka
was
an
kons
erva
si s
udah
dila
kuka
n be
rdas
arka
n Pe
rMen
KP
02/2
009
dan/
atau
Per
Men
KP
17/2
008?
Lapo
ran
hasi
l sos
ialis
asi
sesu
ai
PerM
en
KP
02/2
009
dan/
atau
Pe
rMen
KP
17/2
008.
Cuku
p je
las.
M5
Apa
kah
kons
ulta
si p
ublik
cal
on k
awas
an
kons
erva
si
KP
suda
h di
laku
kan
berd
asar
kan
PerM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au
PerM
en K
P 17
/200
8?
Lapo
ran
hasi
l kon
sulta
si
publ
ik
sesu
ai
PerM
en
KP
02/2
009
dan/
atau
Pe
rMen
KP
17/2
008.
Cuku
p je
las.
M6
Apa
kah
koor
dina
si d
enga
n in
stan
si t
erka
it te
ntan
g ca
lon
kaw
asan
kon
serv
asi
suda
h di
laku
kan
berd
asar
kan
PerM
en
KP
02/2
009
dan/
atau
Per
Men
KP
17/2
008?
Lapo
ran
hasi
l ko
ordi
nasi
se
suai
Pe
rMen
KP
02
/200
9 da
n/at
au
PerM
en
KP
17/2
008.
Cuku
p je
las.
M7
Apa
kah
hasi
l ide
ntifi
kasi
dan
inve
ntar
isas
i di
guna
kan
untu
k m
erek
omen
dasi
kan
calo
n ka
was
an
kons
erva
si
berd
asar
kan
PerM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au P
erM
en K
P 17
/200
8?
Reko
men
dasi
cal
on K
KP
sesu
ai d
enga
n Pa
sal
19
PerM
en
KP
02/2
009
dan/
atau
Pa
sal
15
PerM
en K
P 17
/200
8.
Cuku
p je
las.
17
Peri
ngka
t MER
AH
: tin
gkat
1 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
iinis
asi (
lanj
utan
)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
3: P
en-
cada
ngan
ka
was
an
kons
er-
vasi
M8a
A
paka
h ka
was
an
tela
h di
cada
ngka
n,
teta
pi b
elum
ses
uai
deng
an P
erM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au P
erM
en K
P 17
/200
8?
SK/P
erat
uran
, ya
ng
perlu
di
tinda
klan
juti
deng
an
peny
esua
ian
(men
gacu
kep
ada
Pasa
l 20
Aya
t (2
) Pe
rMen
KP
02/2
009)
.
Cuku
p je
las.
Pe
ncad
anga
n pa
da
umum
nya
beru
pa
Kepu
tusa
n/Pe
ratu
ran.
M8b
A
paka
h ka
was
an t
elah
dic
adan
gkan
dan
su
dah
sesu
ai d
enga
n Pe
rMen
KP
02/2
009
dan/
atau
Per
Men
KP
17/2
008?
SK/p
erat
uran
pe
ncad
anga
n.
Cuku
p je
las.
Pe
ncad
anga
n pa
da
umum
nya
beru
pa
Kepu
tusa
n/Pe
ratu
ran.
Ju
mla
h ja
wab
an ‘Y
a’
Pers
enta
se
18
18
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
19
19
18
Perin
gkat
Ti
ngka
t Ku
ning
2:
Kaw
asan
Kon
serv
asi D
idiri
kan
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
4: U
nit
orga
ni-
sasi
pe
ngel
ola
dan
SDM
K9
Apa
kah
suda
h ad
a pe
tuga
s pe
ngel
ola
kaw
asan
kon
serv
asi?
D
okum
en S
truk
tur
orga
nisa
si d
an/a
tau
urai
an
TUPO
KSI.
Terd
apat
ora
ng/p
eror
anga
n at
au o
rgan
isas
i yan
g m
emili
ki
tuga
s da
n fu
ngsi
pen
gelo
laan
ka
was
an. M
isal
: tan
ggun
g-ja
wab
pen
gelo
laan
kaw
asan
ko
nser
vasi
men
jadi
bag
ian
TUPO
KSI S
eksi
Pen
gaw
asan
Pe
sisi
r dan
Pul
au-p
ulau
Kec
il.
K10
Apa
kah
unit
orga
nisa
si
peng
elol
a m
emili
ki
SDM
yan
g di
teta
pkan
den
gan
SK?
SK
Kepa
la D
aera
h/
Men
teri/
Kepa
la U
nit
Org
anis
asi.
D
okum
en S
truk
tur
orga
nisa
si d
an/a
tau
urai
an T
UPO
KSI.
Terd
apat
ora
ng/p
eror
anga
n at
au o
rgan
isas
i yan
g di
tunj
uk
dan
dite
tapk
an d
enga
n Su
rat
Kepu
tusa
n.
K11
Apa
kah
jum
lah
SDM
di
un
it or
gani
sasi
pe
ngel
ola
mem
adai
un
tuk
men
jala
nkan
or
gani
sasi
?
Dok
umen
Str
uktu
r or
gani
sasi
dan
/ata
u ur
aian
TU
POKS
I.
Dok
umen
Pro
fil S
DM
Pe
ngel
ola.
Ters
edia
nya
jum
lah
oran
g se
suai
keb
utuh
an T
UPO
KSI
orga
nisa
si s
esua
i den
gan
stan
dar y
ang
dite
tapk
an o
leh
Pem
erin
tah,
den
gan
jum
lah
SDM
ses
uai d
enga
n ke
butu
han
min
imum
. K1
2 A
paka
h SD
M
peng
elol
a te
lah
men
giku
ti pe
latih
an d
asar
kon
serv
asi?
Lapo
ran
pela
tihan
ata
u se
rtifi
kat a
tau
bukt
i lai
n.
Setid
akny
a te
lah
men
giku
ti 1
(sat
u) je
nis
pela
tihan
das
ar
sesu
ai T
UPO
KSI,
mis
alny
a:
MPA
101,
Pela
tihan
Ko
nser
vasi
Sum
berd
aya
Ikan
, Pe
latih
an p
enye
lam
an d
an
mon
itorin
g, d
ll.
19
Peri
ngka
t KU
NIN
G: t
ingk
at 2
– k
awas
an k
onse
rvas
i did
irik
an (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
5:
Renc
ana
peng
elol
aan
dan
zo
nasi
K13
Baga
iman
a st
atus
renc
ana
peng
elol
aan?
• B
elum
ada
renc
ana
peng
elol
aan
Cu
kup
jela
s. H
entik
an
peng
isia
n ta
bel p
ada
krite
ria 5
(ren
cana
pe
ngel
olaa
n da
n zo
nasi
) ke
tika
pert
anya
an in
i di
jaw
ab ‘Y
a’.
•
Renc
ana
peng
elol
aan
dala
m
pros
es
peny
usun
an
Dra
f dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan.
Cu
kup
jela
s. P
erta
nyaa
n la
in p
ada
nom
or K
13 h
arus
di
jaw
ab ‘T
idak
’ ket
ika
jaw
aban
unt
uk p
erta
nyaa
n in
i ‘Ya
’.
•
Dok
umen
Fin
al R
enca
na P
enge
lola
an s
udah
te
rsus
un
Dok
umen
fina
l Re
ncan
a Pe
ngel
olaa
n.
Tan
da te
rima
doku
men
yan
g di
tand
atan
gani
Kep
ala
Satu
an U
nit O
rgan
isas
i Pe
ngel
ola.
Cuku
p je
las.
Per
tany
aan
lain
pad
a no
mor
K13
har
us
dija
wab
‘Tid
ak’ k
etik
a ja
wab
an u
ntuk
per
tany
aan
ini ‘
Ya’.
Dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan
tela
h fin
al
disu
sun
dan
dius
ulka
n un
tuk
disy
ahka
n. T
ahap
an
penn
yusu
nan
renc
ana
peng
elol
aan
men
gacu
pa
da P
asal
30
PerM
enKP
30
/201
0.
20
20
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
21
21
20
Peri
ngka
t KU
NIN
G: t
ingk
at 2
– k
awas
an k
onse
rvas
i did
irik
an (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
5:
Renc
ana
peng
elol
aan
dan
zo
nasi
K14
Apa
kah
doku
men
ren
cana
pen
gelo
laan
sud
ah
mem
uat
info
rmas
i su
mbe
rday
a &
sos
ekbu
d ya
ng d
apat
dija
dika
n se
baga
i dat
a ga
ris d
asar
(t
0)?
Dok
umen
Ren
cana
Pe
ngel
olaa
n:
Mat
riks/
Ring
kasa
n Re
ncan
a pe
ngel
olaa
n,
yang
ber
isi I
nfor
mas
i su
mbe
rday
a –
garis
da
sar.
D
okum
en P
endu
kung
La
inny
a.
Cuku
p je
las.
info
rmas
i kon
disi
su
mbe
rday
a da
n so
sial
-ek
onom
i-bud
aya
di m
asin
g-m
asin
g ka
was
an k
onse
rvas
i, se
pert
i per
sent
ase
tutu
pan
kara
ng, k
elim
paha
n ik
an
targ
et, p
erse
psi m
asya
raka
t, pe
ndap
atan
nel
ayan
, dll.
6: S
aran
a da
sar d
an
pras
aran
a
K15
Apa
kah
unit
peng
elol
a te
lah
mem
iliki
ka
ntor
?
La
pora
n da
n ce
k fis
ik.
Cuku
p je
las.
K16
Apa
kah
unit
peng
elol
a te
lah
mem
iliki
pa
pan
info
rmas
i kaw
asan
?
La
pora
n da
n ce
k fis
ik.
Cuku
p je
las.
Min
imum
pap
an
info
rmas
i yan
g m
enje
lask
an
bata
s ka
was
an, s
iste
m z
onas
i ka
was
an a
tau
kegi
atan
yan
g bo
leh/
tidak
bol
eh d
ilaku
kan
di k
awas
an k
onse
rvas
i.
K17
Apa
kah
unit
peng
elol
a te
lah
mem
iliki
pe
rala
tan
kant
or m
inim
um?
Lapo
ran
dan
cek
fisik
. Cu
kup
jela
s. P
eral
atan
m
inim
um, s
etid
akny
a da
pat
berf
ungs
i men
jala
nkan
or
gani
sasi
, sep
erti:
m
eube
lair,
ala
t pen
gola
h da
ta, a
lat k
omun
ikas
i.
K18
Apa
kah
unit
peng
elol
a su
dah
dile
ngka
pi
deng
an
pras
aran
a pe
ngel
olaa
n (a
lat
mon
itorin
g, a
lat k
omun
ikas
i)?
Lapo
ran
dan
cek
fisik
. Cu
kup
jela
s.
21
Peri
ngka
t KU
NIN
G: t
ingk
at 2
– k
awas
an k
onse
rvas
i did
irik
an (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
7:
Duk
ung-
an p
em-
biay
aan
peng
elol
aan
K19
Baga
iman
a st
atus
pem
biay
aan
peng
elol
aan?
•
Bel
um a
da p
embi
ayaa
n pe
ngel
olaa
n
Cu
kup
jela
s. P
erta
nyaa
n la
in p
ada
nom
or K
19
haru
s di
jaw
ab ‘T
idak
’ ke
tika
jaw
aban
unt
uk
pert
anya
an in
i ‘Ya
’.
•
A
da
pem
biay
aan
peng
elol
aan
tapi
be
lum
m
emad
ai
(min
imum
un
tuk
oper
asio
nal k
anto
r).
Lapo
ran
keua
ngan
uni
t or
gani
sasi
pen
gelo
la.
Cuku
p je
las.
Per
tany
aan
lain
pad
a no
mor
K19
ha
rus
dija
wab
‘Tid
ak’
ketik
a ja
wab
an u
ntuk
pe
rtan
yaan
ini ‘
Ya’.
Ju
mla
h ja
wab
an ‘Y
a’
Pers
enta
se
22
22
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
23
23
22
Pe
ringk
at
Ting
kat
Hija
u 3:
Kaw
asan
Kon
serv
asi D
ikel
ola
Min
imum
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
4: U
nit
Org
an-
isas
i Pe
ngel
ola
dan
SDM
H20
A
paka
h ju
mla
h SD
M p
ada
unit
orga
nisa
si
peng
elol
a se
suai
de
ngan
fu
ngsi
pe
ngel
olaa
n (p
enga
was
an,
m
onito
ring
sum
berd
aya,
sos
ekbu
d)?
Dok
umen
dan
/ata
u la
pora
n te
rkai
t den
gan
fung
si S
DM
pen
gelo
laan
.
Cuku
p je
las.
H21
A
paka
h ku
alif
ikas
i SD
M
pada
un
it or
gani
sasi
pen
gelo
la m
emili
ki m
inim
al 2
(d
ua)
kom
pete
nsi
peng
elol
aan
yang
di
butu
hkan
be
rikut
(p
eren
cana
an,
mon
itorin
g ev
alua
si,
peng
awas
an,
pene
litia
n,
mon
itorin
g su
mbe
rday
a,
sose
kbud
)?
Sert
ifika
t/ija
zah
yang
se
suai
kom
pete
nsi.
Cu
kup
jela
s.
H22
A
paka
h un
it or
gani
sasi
pen
gelo
la s
udah
m
engi
nisi
asi k
emitr
aan
deng
anpe
man
gku
kepe
ntin
gan?
Lapo
ran
kegi
atan
ko
mun
ikas
i ant
ar-
pem
angk
u ke
pent
inga
n.
Cuku
p je
las.
5: S
aran
a da
n pr
a-sa
rana
pe
ndu-
kung
pe
ngel
ola
an
H23
A
paka
h ka
ntor
un
it pe
ngel
ola
mem
iliki
pe
rala
tan
kant
or m
emad
ai?
Lapo
ran,
dan
pem
erik
saan
di
lapa
ngan
. Cu
kup
jela
s.
H24
A
paka
h un
it pe
ngel
ola
mem
iliki
sa
rana
da
n pr
asar
ana
pend
ukun
g pe
ngel
olaa
n ?
Lapo
ran
(ten
tang
sar
ana
peng
awas
an, a
lat
mon
itorin
g su
mbe
rday
a,
alat
kom
unik
asi/s
osia
lisas
i da
n sa
rana
lain
, sar
ana
tand
a ba
tas
kaw
asan
) dan
ce
k fis
ik.
Cuku
p je
las.
23
Peri
ngka
t HIJ
AU
: tin
gkat
3 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
ikel
ola
min
imum
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
6:
Duk
ung-
an p
em-
biay
aan
peng
elol
aan
H25
A
paka
h Pe
renc
anaa
n Pe
ndan
aan
peng
elol
aan
kaw
asan
sud
ah a
da?
Dok
umen
str
ateg
i dan
re
ncan
a pe
ndan
aan
kaw
asan
.
Cuku
p je
las.
H26
A
paka
h un
it pe
ngel
ola
mem
pero
leh
duku
ngan
pem
biay
aan
peng
elol
aan
dari
Ang
gara
n Pe
mba
ngun
an
dan
Bela
nja
Dae
rah
(APB
D)/
Ang
gara
n Pe
mba
ngun
an
dan
Bela
nja
Neg
ara
(APB
N)?
Lapo
ran
keua
ngan
uni
t or
gani
sasi
pen
gelo
la
sesu
ai d
enga
n ke
tent
uan
yang
ber
laku
di
Indo
nesi
a &
renc
ana
kerja
tahu
nan.
Cuku
p je
las.
H27
A
paka
h ad
a pe
renc
anaa
n pe
men
uhan
ke
butu
han
angg
aran
pe
ngel
olaa
n ka
was
an?
Dok
umen
usu
lan
angg
aran
alte
rnat
if,
sura
t per
moh
onan
, pr
opos
al d
an la
in-la
in.
Cuku
p je
las.
24
24
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
25
25
24
Peri
ngka
t HIJ
AU
: tin
gkat
3 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
ikel
ola
min
imum
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k 8:
Pe
nges
ahan
re
ncan
a pe
ngel
ola
an d
an
zona
si
H28
A
paka
h do
kum
en
final
re
ncan
a pe
ngel
olaa
n su
dah
dius
ulka
n un
tuk
disa
hkan
?
Dok
umen
usu
lan
dan
tand
a te
rima
usul
an.
Cuku
p je
las.
H29
A
paka
h do
kum
en
renc
ana
peng
elol
aan
suda
h di
sahk
an?
SK p
enge
saha
n re
ncan
a pe
ngel
olaa
n.
Cuku
p je
las.
9:
Stan
dar
Ope
rasi
-on
al
Pros
edur
(S
OP)
pe
ngel
ola
an
H30
A
paka
h SO
P te
ntan
g ad
min
istr
asi
perk
anto
ran
dan
peng
elol
aan
keua
ngan
su
dah
ada?
Dok
umen
-dok
umen
SO
P. S
ebut
kan.
Cu
kup
jela
s.
H31
A
paka
h SO
P sa
rana
-pra
sara
na
(sta
ndar
m
inim
um) s
udah
ada
?
D
okum
en S
OP
tent
ang
sara
na-p
rasa
rana
. Cu
kup
jela
s.
H32
A
paka
h SO
P pe
ngel
olaa
n
(pen
guat
an
kele
mba
gaan
, pa
trol
i be
rsam
a,
peng
elol
aan
sum
berd
aya
kaw
asan
, da
n pe
ngua
tan
sose
kbud
) su
dah
ada
sesu
ai
deng
an k
ebut
uhan
min
imum
?
Dok
umen
-dok
umen
SO
P. S
ebut
kan.
Cu
kup
jela
s.
25
Peri
ngka
t HIJ
AU
: tin
gkat
3 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
ikel
ola
min
imum
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
10:
Pela
ksan
aan
Re
ncan
a pe
ngel
ola
an d
an
Zona
si
H33
A
paka
h st
rate
gi
peng
uata
n ke
lem
baga
an
dila
ksan
akan
?
La
pora
n m
onito
ring
&
eval
uasi
(M&
E) k
egia
tan.
Cu
kup
jela
s.
H34
A
paka
h pe
nguk
uran
ko
ndis
i aw
al
sum
berd
aya
suda
h di
laks
anak
an?
Dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan
dan
atau
la
pora
n su
rvei
.
Cuku
p je
las.
H35
A
paka
h st
rate
gi
peng
uata
n pe
ngel
olaa
n su
mbe
rday
a ka
was
an d
ilaks
anak
an?
Lapo
ran
mon
itorin
g &
ev
alua
si (M
&E)
keg
iata
n.
Cuku
p je
las.
H36
A
paka
h pe
nguk
uran
kon
disi
aw
al s
osek
bud
suda
h di
laks
anak
an?
Dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan
dan
atau
la
pora
n su
rvei
.
Cuku
p je
las.
H37
A
paka
h st
rate
gi p
engu
atan
sos
ial,
ekon
omi,
dan
buda
ya d
ilaks
anak
an?
Lapo
ran
mon
itorin
g &
ev
alua
si (M
&E)
keg
iata
n.
Cuku
p je
las.
H38
A
paka
h te
lah
ada
upay
a pe
man
faat
an
kaw
asan
(m
inim
um
satu
be
ntuk
pe
man
faat
an) ?
Lapo
ran
mon
itorin
g &
ev
alua
si (M
&E)
keg
iata
n.
Cuku
p je
las.
11:
Pene
tap-
an K
KP3K
H39
A
paka
h us
ulan
pen
etap
an s
udah
dis
ampa
ikan
ke
Men
teri
Kela
utan
dan
Per
ikan
an?
Dok
umen
usu
lan
& ta
nda
terim
a pe
nyer
ahan
do
kum
en.
Cuku
p je
las.
H40
A
paka
h ka
was
an k
onse
rvas
i sud
ah d
iteta
pkan
ol
eh M
ente
ri Ke
laut
an d
an P
erik
anan
?
SK
Men
teri.
Cu
kup
jela
s.
Jum
lah
jaw
aban
‘Ya’
Pe
rsen
tase
26
26
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
27
27
26
Perin
gkat
Ti
ngka
t Bi
ru
4: K
awas
an K
onse
rvas
i Dik
elol
a O
ptim
um
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
4: U
nit
Org
an-
isas
i Pe
ngel
ola
dan
SDM
B41
Apa
kah
kual
ifika
si
SDM
pa
da
unit
orga
nisa
si
peng
elol
a se
suai
de
ngan
ko
mpe
tens
i yan
g di
butu
hkan
?
Dok
umen
dan
/ata
u la
pora
n te
rkai
t den
gan
kapa
sita
s SD
M
peng
elol
aan
(per
enca
naan
, mon
itorin
g ev
alua
si, p
enga
was
an,
pene
litia
n, m
onito
ring
sum
berd
aya,
sos
ekbu
d).
Kual
ifika
si d
ibuk
tikan
de
ngan
ser
tifik
at
pela
tihan
dan
/ata
u ija
zah.
Cuku
p je
las.
5: S
aran
a da
n pr
a-sa
rana
pe
ndu-
kung
pe
ngel
ola
an
B42
Apa
kah
sara
na &
pra
sara
na s
udah
leng
kap
sesu
ai d
enga
n ke
butu
han?
La
pora
n da
n ce
k fis
ik.
Cuku
p je
las.
6:
Duk
ung-
an P
em-
biay
aan
peng
elol
aan
B43
Apa
kah
angg
aran
pen
gelo
laan
kaw
asan
te
lah
terp
enuh
i se
suai
de
ngan
pe
renc
anaa
n?
Lapo
ran
pela
ksan
aan
kegi
atan
da
n su
mbe
r pe
ndan
aan.
Jaw
aban
men
gacu
kep
ada
pem
enuh
an
kebu
tuha
n an
ggar
an
di
pert
anya
an
H27
.
27
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
9:
Stan
dar
Ope
rasi
-on
al
Pros
edur
(S
OP)
pe
ngel
ola-
an
B44
Apa
kah
SOP
pene
litia
n da
n pe
ndid
ikan
su
dah
ada?
D
okum
en S
OP
pene
litia
n da
n pe
ndid
ikan
. Cu
kup
jela
s.
B45
Apa
kah
SOP
pela
ksan
aan
kegi
atan
pa
riwis
ata
alam
per
aira
n su
dah
ada?
D
okum
en S
OP
pariw
isat
a al
am.
Cuku
p je
las.
B46
Apa
kah
SOP
pela
ksan
aan
kegi
atan
bu
dida
ya s
udah
ada
?
D
okum
en S
OP
budi
daya
. Cu
kup
jela
s.
B47
Apa
kah
SOP
pela
ksan
aan
kegi
atan
pe
rikan
an ta
ngka
p su
dah
ada?
D
okum
en S
OP
perik
anan
ta
ngka
p.
Cuku
p je
las.
11:
Pene
tap-
an
kaw
asan
ko
nser
-va
si
B48
Apa
kah
sosi
alis
asi
pene
tapa
n ka
was
an
kons
erva
si s
udah
dila
kuka
n?
Dok
umen
la
pora
n ya
ng
dile
ngka
pi
Daf
tar
hadi
r so
sial
isas
i da
n fo
to
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
12:P
enat
a-an
bat
as
kaw
asan
B49
Baga
iman
a st
atus
pen
ataa
n ba
tas?
•
Sud
ah a
da in
isia
si p
enat
aan
bata
s
SK
Pan
itia
tata
bat
as
sesu
ai d
enga
n pa
sal 2
4 Pe
rMen
KP
02/2
009.
Cuku
p je
las.
•
Keg
iata
n pe
nata
an b
atas
dal
am p
rose
s
La
pora
n ke
giat
an
(pen
guku
ran,
pem
etaa
n da
n so
sial
isas
i).
Cuku
p je
las.
•
Bat
as K
awas
an te
lah
disa
hkan
Be
rita
acar
a ta
ta b
atas
ya
ng d
iteta
pkan
SK
Men
teri
KP.
Cuku
p je
las.
28
28
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
29
29
28
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13: P
elem
-ba
gaan
B50
Apa
kah
kem
itraa
n de
ngan
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
suda
h di
sepa
kati?
La
pora
n ke
giat
an
koor
dina
si, a
tau
Not
a Ke
sepa
ham
an, P
rogr
am
bers
ama
dan
seba
gain
ya.
Cuku
p je
las.
B51
Apa
kah
kem
itraa
n de
ngan
pem
angk
u ke
pent
inga
n su
dah
diim
plem
enta
sika
n?
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a pe
dom
an h
arus
mem
ilih
sala
h sa
tu d
ari
pert
anya
an y
ang
ters
edia
.
Bel
um d
ilaks
anak
an
S
udah
di
laks
anak
an,
teta
pi
seca
ra
insi
dent
al
Lapo
ran
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
Kem
itraa
n ha
nya
dila
kuka
n da
lam
ku
run
wak
tu te
rten
tu
atau
ses
aat.
Sud
ah
dila
ksan
akan
, se
cara
be
rkes
inam
bung
an
Lapo
ran
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
Kem
itraa
n di
laks
anak
an s
esua
i de
ngan
yan
g di
renc
anak
an
29
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13: P
elem
-ba
gaan
B52
Apa
kah
peng
uata
n ke
lem
baga
an
mas
yara
kat s
udah
dila
ksan
akan
?
La
pora
n ke
giat
an
bim
bing
an te
knis
, pe
mbi
naan
, pel
atih
an,
peny
uluh
an.
Cuku
p je
las.
B53
Baga
iman
a st
atus
pe
nega
kan
atur
an
(pen
gend
alia
n da
n pe
ngaw
asan
) da
lam
ka
was
an o
leh
unit
peng
elol
a?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
har
us m
emili
h sa
lah
satu
dar
i per
tany
aan
yang
ters
edia
.
Bel
um d
ilaks
anak
an
Cu
kup
jela
s.
Pen
egak
an a
tura
n te
rkai
t pe
ngel
olaa
n ka
was
an
suda
h di
laks
anak
an
seca
ra
tera
tur
Lapo
ran
sosi
alis
asi a
tura
n,
papa
n in
form
asi,
lapo
ran
kegi
atan
pen
gaw
asan
.
Cuku
p je
las.
B54
Baga
iman
a st
atus
pen
gaw
asan
ber
basi
s m
asya
raka
t di k
awas
an k
onse
rvas
i?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
har
us m
emili
h sa
lah
satu
dar
i per
tany
aan
yang
ters
edia
.
Bel
um d
ilaks
anak
an
Cu
kup
jela
s.
Sud
ah
ada
inis
iasi
da
n da
lam
pr
oses
pe
mbe
ntuk
an (o
rgan
isas
i & s
iste
m)
Dok
umen
(lap
oran
ke
giat
an d
an
pem
bent
ukan
po
kmas
was
).
Cuku
p je
las.
Pen
gaw
asan
su
dah
dila
kuka
n se
cara
te
ratu
r
D
okum
en (l
apor
an
kegi
atan
pen
gaw
asan
).
Cuku
p je
las.
30
30
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
31
31
30
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13: P
elem
-ba
gaan
B55
Apa
kah
kaw
asan
ko
nser
vasi
te
rcan
tum
da
lam
dok
umen
Ren
cana
Pem
bang
unan
Ja
ngka
M
enen
gah
Nas
iona
l (R
PJM
N)/
Renc
ana
stra
tegi
s Pe
mer
inta
h da
n/at
au R
enca
na P
emba
ngun
an J
angk
a M
enen
gah
D
aera
h (R
PJM
D)/
Renc
ana
stra
tegi
s Pe
mer
inta
h D
aera
h?
Dok
umen
RP
JMN
/Ren
stra
Pe
mer
inta
h;
RPJM
D/R
enst
ra
Pem
erin
tah
Dae
rah.
Cuku
p je
las.
B56
Apa
kah
kaw
asan
ko
nser
vasi
te
rcan
tum
da
lam
do
kum
en
Renc
ana
Tata
Ru
ang
Wila
yah
(RTR
W)/
Renc
ana
Zona
si W
ilaya
h Pe
sisi
r dan
Pul
au-P
ulau
Kec
il (R
ZWP3
K)?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
har
us m
emili
h sa
lah
satu
dar
i per
tany
aan
yang
ters
edia
.
B
elum
terc
antu
m
Cuku
p je
las.
D
alam
pr
oses
pe
nyes
uaia
n de
ngan
no
men
klat
ur a
tura
n ya
ng b
erla
ku
Dok
umen
/lapo
ran
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
S
edan
g da
lam
pr
oses
pe
neta
pan
men
jadi
Per
atur
an D
aera
h
Dok
umen
/lapo
ran
kegi
atan
. Cu
kup
jela
s.
K
awas
an k
onse
rvas
i su
dah
terc
antu
m
dala
m d
okum
en R
TRW
/RZW
P3K
D
okum
en
RTRW
/RZW
P3K.
Cu
kup
jela
s.
31
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
14:
Peng
elol
aan
Su
mbe
r-da
ya
Kaw
asan
B57
Baga
iman
a ko
ndis
i hab
itat s
umbe
rday
a ik
an d
alam
ka
was
an?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
se
yogi
anya
mem
ilih
sala
h sa
tu d
i an
tara
per
tany
aan
B57A
ata
u B5
7B d
an/a
tau
B57C
, ses
uai
deng
an m
etod
e pe
ngum
pula
n da
ta y
ang
digu
naka
n.
B57A
A
paka
h te
rjadi
per
baik
an k
ondi
si h
abita
t di
zon
a in
ti,
zona
pe
rikan
an
berk
elan
juta
n,
zona
pe
man
faat
an,
pem
anfa
atan
te
rbat
as
dan/
atau
zo
na
lain
nya,
se
pert
i ya
ng
ditu
njuk
kan
oleh
pe
ning
kata
n tu
tupa
n ek
osis
tem
ter
umbu
kar
ang
dan/
atau
pad
ang
lam
un d
an/a
tau
huta
n ba
kau?
Kond
isi t
0 (ga
ris d
asar
) di
mas
ing-
mas
ing
zona
di
band
ingk
an d
enga
n ha
sil
pem
anta
uan
habi
tat
sum
berd
aya
ikan
di z
ona-
zona
ters
ebut
(har
us
men
unju
kkan
dat
a de
ret
wak
tu).
Cuku
p je
las.
B57B
A
paka
h te
rjadi
per
baik
an k
ondi
si h
abita
t di
zon
a in
ti,
zona
pe
rikan
an
berk
elan
juta
n,
zona
pe
man
faat
an,
pem
anfa
atan
te
rbat
as
dan/
atau
zo
na
lain
nya,
se
pert
i ya
ng
ditu
njuk
kan
oleh
pe
ning
kata
n lu
asan
ek
osis
tem
te
rum
bu
kara
ng
dan/
atau
pad
ang
lam
un d
an/a
tau
huta
n ba
kau?
Kond
isi t
0 (ga
ris d
asar
) di
mas
ing-
mas
ing
zona
di
band
ingk
an d
enga
n ha
sil
pem
anta
uan
habi
tat
sum
berd
aya
ikan
di z
ona-
zona
ters
ebut
(har
us
men
unju
kkan
dat
a de
ret
wak
tu).
Cuku
p je
las.
B57C
A
paka
h ku
alita
s fis
ika-
kim
ia-g
eolo
gi
pera
iran
di
zona
in
ti,
zona
pe
rikan
an
berk
elan
juta
n,
zona
pe
man
faat
an,
pem
anfa
atan
te
rbat
as,
dan/
atau
zo
na la
inny
a, te
rjaga
/ter
pelih
ara?
Kond
isi t
0 (ga
ris d
asar
) di
mas
ing-
mas
ing
zona
di
band
ingk
an d
enga
n ha
sil
pem
anta
uan
kual
itas
fisik
a-ki
mia
-geo
logi
per
aira
n di
zo
na-z
ona
ters
ebut
(har
us
men
unju
kkan
dat
a de
ret
wak
tu).
Cuku
p je
las.
32
32
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
33
33
32
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
14:
Peng
elol
aan
Su
mbe
r-da
ya
Kaw
asan
B58
Baga
iman
a ko
ndis
i pop
ulas
i ika
n at
au s
peci
es t
arge
t no
n-ik
an d
i dal
am k
awas
an?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
sey
ogia
nya
mem
ilih
sala
h sa
tu d
i ant
ara
pert
anya
an B
58A
sam
pai B
58F
yang
pal
ing
rele
van
deng
an
situ
asi d
an ti
pe k
awas
an.
B58A
A
paka
h ko
ndis
i po
pula
si
ikan
te
rpel
ihar
a at
au
men
ingk
at d
i zon
a in
ti, z
ona
perik
anan
ber
kela
njut
an
dan
zona
pem
anfa
atan
?
Lapo
ran
pem
anta
uan
popu
lasi
ik
an s
esua
i tar
get k
onse
rvas
i (t
erm
asuk
bio
mas
sa, j
umla
h je
nis
ikan
, kel
impa
han,
ke
raga
man
).
Cuku
p je
las.
B58B
A
paka
h ko
ndis
i kua
litas
(uk
uran
pan
jang
/ber
at)
ikan
do
min
an y
ang
ada
di d
alam
zon
a in
ti, z
ona
perik
anan
be
rkel
anju
tan,
zo
na
pem
anfa
atan
da
n/at
au
zona
pe
man
faat
an te
rbat
as, t
erpe
lihar
a at
au m
enin
gkat
?
Lapo
ran
pem
anta
uan
kual
itas
(uku
ran
panj
ang/
bera
t) ik
an d
i zo
na-z
ona
dim
aksu
d.
Cuku
p je
las.
B58C
A
paka
h ju
mla
h ta
ngka
pan
nela
yan
di z
ona
perik
anan
be
rkel
anju
tan/
zona
pem
anfa
atan
terb
atas
(per
ikan
an
tang
kap)
teta
p at
au m
enin
gkat
?
Lapo
ran
pem
anta
uan
jum
lah
tang
kapa
n ik
an o
leh
nela
yan
(bio
mas
sa to
tal p
er ju
mla
h ne
laya
n pe
r sat
uan/
perio
de
wak
tu te
rten
tu).
Cuku
p je
las.
B58D
A
paka
h ju
mla
h pr
oduk
si n
elay
an d
i zo
na p
erik
anan
be
rkel
anju
tan/
zona
pem
anfa
atan
terb
atas
(bud
iday
a)
teta
p at
au m
enin
gkat
?
Lapo
ran
pem
anta
uan
prod
uksi
ha
sil b
udid
aya
(bio
mas
sa to
tal
per j
umla
h ne
laya
n pe
r sa
tuan
/per
iode
wak
tu
tert
entu
).
Cuku
p je
las.
B58E
A
paka
h ju
mla
h da
n ke
anek
arag
aman
jen
is/s
peci
es
targ
et
non-
ikan
di
zo
na
inti,
zo
na
perik
anan
be
rkel
anju
tan,
zo
na p
eman
faat
an d
an/a
tau
zona
pe
man
faat
an te
rbat
as, t
erpe
lihar
a at
au m
enin
gkat
?
Lapo
ran
pem
anta
uan
jum
lah
dan
kean
ekar
agam
an
jeni
s/sp
ecie
s ta
rget
non
-ikan
.
Cuku
p je
las.
B58F
A
paka
h po
pula
si sp
ecie
s en
dem
ik
kaw
asan
te
tap
atau
men
ingk
at?
Lapo
ran
pem
anta
uan
popu
lasi
sp
ecie
s end
emik
. Cu
kup
jela
s.
33
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
14:
Peng
elol
aan
Su
mbe
r-da
ya
Kaw
asan
B59
Apa
kah
pene
litia
n da
n pe
ngem
bang
an
terk
ait
kaw
asan
te
lah
dila
kuka
n un
tuk
men
unja
ng k
egia
tan
peng
elol
aan?
Lapo
ran
pene
litia
n &
pe
ngem
bang
an y
ang
dipu
blik
asik
an.
Cuku
p je
las.
B60
Apa
kah
pem
anfa
atan
su
mbe
rday
a ka
was
an t
elah
dis
elen
ggar
akan
dan
tid
ak
berd
ampa
k ne
gatif
te
rhad
ap
habi
tat/
po
pula
si d
alam
kaw
asan
?
Ana
lisis
lapo
ran
pem
anfa
atan
dan
la
pora
n pe
man
taua
n ko
ndis
i hab
itat/
popu
lasi
.
Cuku
p je
las.
34
34
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
35
35
34
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
15:
Peng
elol
aan
Sos
ial,
Ekon
omi
dan
Buda
ya
B61
Apa
kah
peng
elol
aan
kaw
asan
kon
serv
asi
men
gako
mod
asi
kebe
rada
an
adat
, bu
daya
dan
/ata
u ke
arifa
n lo
kal ?
Lapo
ran
inte
rvie
w
terh
adap
mas
yara
kat
adat
.
Cuku
p je
las.
B62
Apa
kah
tingk
at
duku
ngan
m
asya
raka
t te
rhad
ap
peng
elol
aan
kaw
asan
ko
nser
vasi
men
ingk
at?
Lapo
ran
hasi
l pem
anta
uan
pers
epsi
mas
yara
kat (
yang
m
engi
ndik
asik
an a
dany
a pe
ning
kata
n tin
gkat
ke
sada
ran
mas
yara
kat d
an
juga
tind
akan
yan
g m
endu
kung
pen
gelo
laan
ka
was
an k
onse
rvas
i).
Cuku
p je
las.
B63
Apa
kah
part
isip
asi
mas
yara
kat
dala
m
peng
elol
aan
kaw
asan
ko
nser
vasi
m
enin
gkat
?
Lapo
ran
kegi
atan
pe
ngel
olaa
n ka
was
an
kons
erva
si (y
ang
men
gind
ikas
ikan
ke
terw
akila
n da
n ke
terli
bata
n m
asya
raka
t da
lam
set
iap
pros
es
peng
elol
aan,
ata
u ke
terli
bata
n m
asay
arak
at
dala
m im
plem
enta
si
prog
ram
yan
g be
rkai
tan
deng
an m
asya
raka
t).
Cuku
p je
las.
35
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
15:
Peng
elol
aan
Sos
ial,
Ekon
omi
dan
Buda
ya
B64
Apa
kah
tingk
at p
elan
ggar
an d
alam
kaw
asan
ko
nser
vasi
men
urun
?
La
pora
n pa
trol
i ber
isi d
ata
tent
ang
kegi
atan
ileg
al
dan
tidak
ram
ah
lingk
unga
n se
rta
jum
lah
habi
tat y
ang
rusa
k da
lam
ka
was
an k
onse
rvas
i (la
pora
n de
ret w
aktu
), la
pora
n po
kmas
was
.
Cuku
p je
las.
B65
Apa
kah
kaw
asan
ko
nser
vasi
di
guna
kan
seba
gai
tem
pat
pene
litia
n da
n pe
ndid
ikan
ol
eh p
eman
gku
kepe
ntin
gan?
Lapo
ran
kegi
atan
pe
nelit
ian
dan
pend
idik
an
dala
m k
awas
an
kons
erva
si.
Cuku
p je
las.
B66
Apa
kah
kegi
atan
par
iwis
ata
dala
m k
awas
an
kons
erva
si
mem
berik
an
man
faat
so
sial
-ek
onom
i ba
gi
pem
angk
u-ke
pent
inga
n,
teru
tam
a m
asya
raka
t, s
etem
pat?
Lapo
ran
kajia
n da
mpa
k ke
giat
an p
ariw
isat
a da
lam
ka
was
an k
onse
rvas
i.
Cuku
p je
las.
B67
Apa
kah
kegi
atan
bu
dida
ya
dala
m
kaw
asan
ko
nser
vasi
m
embe
rikan
m
anfa
at
sosi
al-
ekon
omi
bagi
pe
man
gku-
kepe
ntin
gan,
te
ruta
ma
mas
yara
kat,
set
empa
t?
Lapo
ran
kajia
n da
mpa
k ke
giat
an b
udid
aya
dala
m
kaw
asan
kon
serv
asi.
Cuku
p je
las.
B68
Apa
kah
kegi
atan
per
ikan
an t
angk
ap d
alam
ka
was
an
kons
erva
si
mem
berik
an
man
faat
so
sial
-eko
nom
i ke
pada
pe
man
gku-
kepe
ntin
gan,
te
ruta
ma
mas
yara
kat,
se
tem
pat?
Lapo
ran
kajia
n da
mpa
k ke
giat
an p
erik
anan
ta
ngka
p da
lam
kaw
asan
ko
nser
vasi
.
Cuku
p je
las.
Jum
lah
jaw
aban
‘Ya’
Pe
rsen
tase
36
36
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
37
37
36
Perin
gkat
Ti
ngka
t Em
as
5: K
awas
an K
onse
rvas
i Man
diri
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13:
Pele
mba
-ga
an
E69
Apa
kah
kem
itraa
n de
ngan
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
tela
h be
rjala
n de
ngan
bai
k da
n be
rdam
pak
posi
tif?
Lapo
ran
kegi
atan
dan
pe
man
taua
n, d
an h
asil
kajia
n tim
inde
pend
en
yang
men
unju
kkan
da
mpa
k po
sitif
dar
i ke
mitr
aan.
Cuku
p je
las.
16:
Peni
ng-
kata
n ke
seja
h-te
raan
m
asya
ra-
kat
E70
Apa
kah
pena
take
lola
an b
erda
mpa
k po
sitif
te
rhad
ap k
iner
ja p
enge
lola
an?
Lapo
ran
kajia
n tim
in
depe
nden
yan
g m
enun
jukk
an d
ampa
k po
sitif
pen
gelo
laan
te
rhad
ap s
umbe
rday
a ka
was
an d
an s
osia
l ek
onom
i (te
rmas
uk
lem
baga
pen
gelo
la).
Cuku
p je
las.
E71
Apa
kah
ada
peni
ngka
tan
pend
apat
an
(day
a be
li) s
ebag
ai d
ampa
k pe
ngel
olaa
n?
Lapo
ran
surv
ei/p
enila
ian
dari
tim in
depe
nden
; dat
a Ba
dan
Pusa
t Sta
tistik
(B
PS).
Cuku
p je
las.
E72
Apa
kah
kegi
atan
ek
onom
i da
ri se
ktor
ut
ama
kaw
asan
ko
nser
vasi
(p
erik
anan
/par
iwis
ata)
men
ingk
at?
Lapo
ran
surv
ei/p
enila
ian
dari
tim in
depe
nden
; dat
a BP
S.
Cuku
p je
las.
E73
Apa
kah
peni
ngka
tan
pend
apat
an
mas
yara
kat
berd
ampa
k te
rhad
ap
kesa
dara
n m
asya
raka
t da
lam
men
duku
ng
pele
star
ian
sum
berd
aya
kaw
asan
?
Lapo
ran
surv
ei/p
enila
ian
dari
tim in
depe
nden
. Cu
kup
jela
s.
37
Peri
ngka
t EM
AS:
ting
kat 5
– k
awas
an k
onse
rvas
i man
diri
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k 17
: Pe
ndan
a-an
ber
ke-
lanj
utan
E74
Apa
kah
kegi
atan
ya
ng
dila
kuka
n te
lah
men
jadi
ba
gian
si
stem
pe
ndan
aan
berk
elan
juta
n ya
ng m
elib
atka
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan?
Lapo
ran
kegi
atan
dan
ke
uang
an.
Cuku
p je
las.
Jum
lah
jaw
aban
‘Ya’
Pe
rsen
tase
38
38
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
39
39
38
D2: Metode Evaluasi
Secara garis besar, langkah-langkah untuk melaksanakan evaluasi efektivitas pengelolaan adalah seperti yang disajikan pada Gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2 – Langkah-langkah untuk melakukan evaluasi efektivitas
pengelolaan
Langkah pertama adalah membentuk tim yang akan melakukan
evaluasi. Secara umum, tim yang dibentuk tergantung kepada tujuan dari kegiatan evaluasi itu sendiri, apakah untuk keperluan evaluasi atau merencanakan kegiatan untuk meningkatkan kinerja pengelolaan.
Untuk evaluasi, sangat disarankan agar sebagian peserta (50%) berasal dari luar pengelola kawasan terutama perwakilan dari para pemangku-kepentingan langsung, seperti, misalnya, perwakilan nelayan, usaha pariwisata, masyarakat lainnya, sementara peserta lainnya berasal dari otoritas pengelola kawasan, terutama Kepala Unit dan perancana.
Untuk keperluan perencanaan, seluruh peserta dapat berasal dari kawasan yang bersangkutan, meski sangat disarankan untuk melibatkan pihak terkait seperti dari Dinas Kelautan dan Perikanan setempat dan dari Direktorat KKJI atau instansi lain yang terkait seperti Balai/Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL).
1. Pembentukan Tim Evaluasi
2. Melengkapi data latar & dasar
3. Mengisi kartu skor E-KKP3K
4. Membuat daftar rekomendasi
5. Membuat prioritas rekomendasi
39
Pembentukan tim penilai kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data latar dan data dasar yang diperlukan untuk membantu proses selanjutnya, yaitu mengisi kartu skor E-KKP3K. Mohon diperhatikan bahwa yang dimaksud dengan data dasar ini termasuk, tetapi tidak terbatas kepada, surat keputusan, catatan rapat atau lokakarya, dan laporan kegiatan. Dengan kata lain, segala hal yang dapat digunakan sebagai alat verifikasi terhadap jawaban ‘Ya’ diberikan, bila disepakati, dapat digunakan sebagai data dasar.
Pada proses pengisian ini, pengisian atau pemberian jawaban sangat disarankan menggunakan diskusi kelompok fokus (focus group discussion, FGD) yang dipandu oleh seorang fasilitator yang netral perannya. FGD sendiri seyogianya melibatkan maksimum 10 orang peserta. Selain untuk memperoleh jawaban yang ‘bulat’ diterima oleh semua anggota tim penilai, melalui proses FGD ini diharapkan ada kontrol terhadap jawaban yang diberikan. Seperti yang dapat dilihat pada tabel-tabel peringkat yang disajikan sebelumnya, dan yang disajikan pada Lampiran, sedapat mungkin jawaban positif ‘Ya’ yang diberikan disertai dengan bukti keras yang menjadi alat verifikasi dari jawaban tersebut. Karena hanya dengan memberikan jawaban sejujur mungkin baru dapat dibuat daftar kegiatan-kegiatan yang akan direkomendasikan pada tahapan selanjutnya.
Pembuatan daftar rekomendasi kegiatan yang harus dilakukan mengacu kepada semua jawaban ‘Tidak’ yang diperoleh pada suatu peringkat. Sementara pembuatan prioritas kegiatan yang direkomendasikan mengacu kepada ketersediaan dana dan sumber daya manusia. Pembuatan skala prioritas yang umum digunakan oleh badan-badan milik pemerintah sangat disarankan untuk digunakan di sini. Cara menjawab pertanyaan
Untuk menjawab pertanyaan yang tertera pada E-KKP3K tersedia dua jawaban, yaitu ‘Ya’ dan ‘Tidak’. Perlu ditambahkan disini bahwa, jawaban ‘Ya’ diberikan untuk semua kegiatan atau hal terkait pertanyaan yang sudah (selesai) dilakukan atau telah dilaksanakan secara penuh. Oleh karena itu, bila suatu kegiatan masih/sedang dilakukan atau, misalnya, sudah dilakukan tetapi belum ada laporan yang dihasilkan, maka jawabannya adalah ‘Tidak’. Meskipun demikian, ada beberapa peranyaan terkait dengan kegiatan yang dapat dijawab ‘Ya’ bila ditanyakan secara spesifik (contoh, pertanyaan nomor K13). Cara menghitung capaian untuk setiap peringkat Untuk menentukan capaian di setiap peringkat, digunakan rumus sederhana sebagai berikut:
40
40
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
41
41
40
Jumlah pertanyaan yang mendapat jawaban ‘Ya’ Capaian (persen) = x 100% Jumlah pertanyaan pada peringkat yang dinilai*
*Merah = 8; Kuning = 11; Hijau = 20; Biru = 28; Emas = 6 Contoh: Bila pada peringkat Merah, pertanyaan yang mendapat jawaban „Ya‟ adalah 5, maka capaian peringkat tersebut adalah (5/8 x 100)% = 62,5 % Bila pada peringkat Hijau, pertanyaan yang mendapat jawaban „Ya‟ adalah 10, maka capaian peringkat tersebut adalah (10/19 x 100)% = 52,6% Bila pada peringkat Biru, pertanyaan yang mendapat jawaban „Ya‟ adalah 15, maka capaian peringkat tersebut adalah (15/27 x 100)% = 55,6% Cara menentukan peringkat suatu kawasan konservasi Untuk menentukan peringkat kawasan konservasi yang dikaji, digunakan aturan sederhana sebagai berikut. Peringkat suatu kawasan ditunjukkan oleh peringkat yang memiliki persentase skor sempurna 100%. Aturan sederhana ini dibuat karena E-KKP3K ini menganut prinsip “membangun tumpukan balok” (building block)dimana dipersyaratkan bawah peringkat selanjutnya tidak mungkin dapat dicapai bila kegiatan-kegiatan pada peringkat sebelumnya belum selesai dilaksanakan atau dicapai seluruhnya. Berikut adalah beberapa contoh yang dapat digunakan. Perlu ditekankan di sini bahwa pada perangkat-lunak yang digunakan, penentuan peringkat ini dilakukan secara otomatis. Contoh: Bila hasilnya seperti berikut,
Merah Kuning Hijau Biru Emas 100% 100% 90% 27% 0%
Maka kawasan konservasi yang dikaji memiliki peringkat KUNING. Contoh lain: Bila hasilnya seperti berikut,
Merah Kuning Hijau Biru Emas 95% 47% 20% 0% 0%
Maka kawasan konservasi yang dikaji memiliki peringkat MERAH dengan capaian 95%.
41
Contoh lain: Bila hasilnya seperti berikut,
Merah Kuning Hijau Biru Emas 100% 85% 27% 9% 0%
Maka kawasan konservasi yang dikaji memiliki peringkat MERAH. Cara menyajikan peringkat kawasan konservasi
Untuk kepentingan pelaporan, maka hanya peringkat warna dan persentase capaian yang disajikan dalam laporan atau, misalnya, lembar-fakta. Beberapa contoh dapat dilihat di bawah ini.
100% (berarti kawasan konservasi berperingkat MERAH)
100% (berarti kawasan konservasi berperingkat KUNING)
100% (berarti kawasan konservasi berperingkat BIRU)
42
42
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
43
43
42
BAB IV PELAPORAN
A. Hasil Pengumpulan Data Evaluasi
Hasil pengumpulan data evaluasi kemudian disimpan dalam bentuk berkas (file) elektronik, yang disimpan dalam folder yang terstruktur dan diberi nama sesuai dengan format yang disepakati. Struktur penyimpanan berkas data evaluasi harus terstruktur agar mudah dicari pada saat dibutuhkan kembali. Salah satu contoh format struktur folderpenyimpanan data adalah:
D:\Data Monitoring\Efektivitas\
Setelah data disimpan secara elektronik, kemudian data yang terekam dalam formulir versi salinan kertas (hard copy) juga disimpan dalam sebuah tempat yang juga terstruktur.
Pemberian nama berkas juga harus terstandarisasiuntuk memudahkan pencarian dan melakukan perbandingan antar tahun. Secara umum nama berkas yang diusulkan adalah sebagai berikut:<nama kawasan konservasi _jenis data_tahun pengambilan>. Contoh:
Gili matra_efektivitas_baseline2011.xls Gili matra_efektivitas_monitoring2012.xls
Setelah data dimasukkan dan disimpan, baru kemudian dapat dianalisis.
B. Analisis
Berdasarkan hasil pengisian form data evaluasi maka dapat ditentukan peringkat kawasan konservasi yang sedang dinilai efektivitasnya; mulai merah, kuning, hijau, biru, hingga emas. Baik berdasarkan evaluasi tingkat makro maupun tingkat mikro. Masing-masing peringkat memiliki nilai atau persentase capaian, misalnya kawasan konservasi A memiliki peringkat hijau dengan persentase capaian 50 %. Lihat bagian akhir dari titik D2: Metode Evaluasi di atas.
Peringkat tersebut dapat dibandingkan antar waktu sehingga dapat diperoleh informasi tentang perubahan efektivitas kawasan yang dinilai setiap periode waktu yang telah disepakati. Peningkatan efektivitas suatu kawasan pada periode waktu tertentu tidak harus berupa perubahan peringkatnya, tetapi dapat juga perubahan capaian pada peringkat yang sama.
43
Selain analisis terhadap perubahan peringkat dan capaian pada masing-masing peringkat, analisis dapat dilakukan juga terhadap kriteria yang tidak tercapai pada masing-masing peringkat, baik peringkat yang telah dilewati maupun peringkat yang ingin dicapai. Analisis ini dapat menghasilkan rekomendasi yang berupa usulan program/kegiatan bagi pengelola kawasan konservasi dalam pengelolaan kawasan konservasi pada tahun dan/atau periode beritanya.
C. Kesimpulan
Kesimpulan disusun berdasarkan peringkat dan persentase capaian efektivitas kawasan konservasi. Jika evaluasi sudah dalam bentuk monitoring, maka di dalam kesimpulan juga dimasukkan perubahan efektivitas antar waktu. Kemudian dalam kesimpulan juga dimasukkan rekomendasi usulan program/kegiatan pada tahun dan/atau periode berikutnya.
D. Susunan Isi Laporan
Laporan hasil evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi perairan, pesisir dan pulau-pulau kecil (E-KKP3K) seyogianya disusun seperti yang tercantum pada Tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 – Susunan isi laporan kajian evaluasi efektivitas
pengelolaan KKP3K yang disarankan
Judul Abstrak atau Rangkuman Daftar Isi Uraian tentang tim penilai Pendahuluan/Latar Belakang Tujuan pengelolaan, sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya Hasil kajian evaluasi – peringkat kawasan konservasi Kesimpulan dan Rekomendasi Rekomendasi Prioritas Lampiran (terutama hasil-hasil monitoring aspek-aspek pengelolaan, sumberdaya kawasan dan sosial-ekonomi-budaya)
44
44
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
45
45
44
BAB V SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Saran dan Rekomendasi
Dari hasil evaluasi efektivitas pengelolaan berkelanjutan kawasan konservasi perairan, untuk meningkatkan level pengelolaan berkelanjutan, disarankan sekurang-kurangnya melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Hasil evaluasi : Level 1 (Merah) Segera membentuk lembaga pengelola kawasan konservasi
perairan Segera membuat rencana pengelolaan kawasan konservasi
perairan b. Hasil Evaluasi : Level 2 (Kuning) Menyelenggarakan penguatan kelembagaan Membangun infrastruktur kawasan konservasi Melakukan upaya-upaya pokok pengelolaan kawasan konservasi
perairan c. Hasil Evaluasi : Level 3 (Hijau) Melaksanakan pengelolaan kawasan konservasi dengan baik
d. Hasil Evaluasi : Level 4 (Biru) Melakukan upaya-upaya untuk menjaring pihak lembaga non-
pemerintah untuk berkontribusi dalam pengelolaan kawasan konservasi
Melakukan kerjasama dengan pihak lain non-pemerintah dalam pengelolaankawasan konservasi
e. Hasil Evaluasi : Level 5 (Emas) Melakukan monitoring dan evaluasi untuk menjaga keberlanjutan
pengelolaan kawasan konservasi
B. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi efektivitas pengelolaan kawasan konservasi, dapat diketahui permasalahan dan kelemahan yang dihadapi oleh pengelola dalam melaksanakan pengelolaan kawasan. Pengelola KKP3K menyusun rencana tindak lanjutsesuai dengan saran untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan.
45
Bagi pemerintah, hasil evaluasi pengelolaan kawasan konservasi dapat dijadikan dasar sebagai evaluasi kinerja yang selanjutnya digunakan untuk memberikan penghargaan maupun sanksi dalam pengelolaan kawasan konservasi.
- Penghargaan
Penghargaan diberikan kepada pengelola yang telah melakukan pengelolaan berkelanjutan terhadap kawasan konservasi perairan yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan level pengelolaannya. Adapun bentuk penghargaannya akan diatur kemudian oleh Dirjen KP3K.
- Sanksi Sanksi diberikan kepada pengelola apabila saran-saran rekomendasi pada level tertentu tidak dilaksanakan dengan baik pada waktu tertentu, sehingga tidak meningkatkan kinerja pengelolaan terhadap kawasan konservasi perairan yang menyebabkan level pengelolaan tidak berubah. Adapun bentuk sanksi yang diberikan akan diatur kemudian oleh Dirjen KP3K.
46
46
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
47
47
46
BAB VI PENUTUP
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K) ini merupakan bagian dari upaya untuk mencapai target pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan. Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 09 Oktober 2012
DIREKTUR JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL,
ttd. SUDIRMAN SAAD
Disalin sesuai dengan aslinya Kabag Hukum, Organisasi dan Humas
Achmad Satiri
47
Lampiran II: Keputusan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Nomor KEP. 44/KP3K/2012 Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K).
DAFTAR KARTU SKOR EVALUASI EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU
KECIL (E-KKP3K)
FORMULIR KETERANGAN
1. INFORMASI LATAR KAWASAN KONSERVASI
2. KARTU SKOR EVALUASI, MELIPUTI:
a. PERINGKAT MERAH (TINGKAT 1) KAWASAN
KONSERVASI DIINISIASI;
b. PERINGKAT KUNING (TINGKAT 2) KAWASAN
KONSERVASI DIDIRIKAN;
c. HIJAU (TINGKAT 3) KAWASAN KONSERVASI
DIKELOLA MINIMUM;
d. BIRU (TINGKAT 4) KAWASAN KONSERVASI
DIKELOLA OPTIMUM; DAN
e. EMAS (TINGKAT 5) KAWASAN KONSERVASI
MANDIRI.
48
48
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
49
49
48
A. INFORMASI LATAR KAWASAN KONSERVASI
KODE kawasan konservasi <cantumkan KODE kawasan konservasi di sini>
NAMA kawasan konservasi <cantumkan NAMA kawasan konservasi di sini>
LOKASI kawasan konservasi <cantumkan LOKASI kawasan konservasi di sini>
KOORDINAT kawasan konservasi Bujur B/T Lintang U/S
Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5
<tambahkan sesuai kebutuhan>
Tujuan Pengelolaan Keterangan: jumlah tujuan untuk setiap aspek bisa lebih dari satu dan/atau dibagi menjadi beberapa sub-tujuan.
Tujuan Sumberdaya Kawasan
Tujuan Sosial-Ekonomi-Budaya Masyarakat
Target Sumberdaya 1 Keterangan: target konservasi
adalah sumberdaya yang akan dikelola. Dapat berupa populasi species, habitat dan/atau ekosistem.
Target Sumberdaya 2 Target Sumberdaya 3 Target Sumberdaya 4
Target sosial-ekonomi-budaya 1
Keterangan: target sosial-ekonomi-budaya meliputi segala hal yang mengarah kepada pemberian insentif untuk meningkatkan dukungan terhadap kawasan konservasi. Contoh: mata-pencaharian alternatif, partisipasi, perubahan perilaku, dll.
Target sosial-ekonomi-budaya 2
Target sosial-ekonomi-budaya 3
Target sosial-ekonomi-budaya 4
49
B. K
ART
U S
KOR
EVA
LUA
SI
Pe
ringk
at
Ting
kat
Mer
ah
1: Ka
was
an K
onse
rvas
i Diin
isia
si
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
1: U
sula
n In
isia
tif
Usu
lan
inis
iatif
pen
diria
n ka
was
an k
onse
rvas
i dia
juka
n ol
eh:
(pili
h sa
lah
satu
) D
afta
r pen
gusu
l la
inny
a, b
ila ju
mla
h pe
ngus
ul le
bih
dari
satu
. P
engg
una
haru
s m
elam
pirk
an
doku
men
pen
gaju
an
usul
an in
isia
tif s
eper
ti ya
ng te
rcan
tum
pad
a Pa
sal 9
Aya
t (2)
Pe
rMen
KP
Nom
or
PER.
02/M
EN/2
009.
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a di
min
ta u
ntuk
mem
ilih
sala
h sa
tu p
engu
sul
inis
iatif
pen
diria
n ka
was
an k
onse
rvas
i. D
alam
kas
us d
iman
a pe
ngus
ul le
bih
dari
satu
, mak
a cu
kup
peng
usul
uta
ma
yang
di
pilih
dan
pen
gusu
l la
inny
a di
cant
umka
n pa
da k
olom
ver
ifika
si.
Pada
kas
us te
rten
tu
dim
ana
kaw
asan
sud
ah
diid
entif
ikas
i/dic
adan
g-ka
n m
aka
pert
anya
an
ini d
iang
gap
suda
h di
jaw
ab ‘Y
a’.
M1
Pero
rang
an
Kelo
mpo
k m
asya
raka
t
Le
mba
ga p
enel
itian
Le
mba
ga p
endi
dika
n
Lem
baga
pem
erin
tah
Le
mba
ga s
wad
aya
mas
yara
kat
50
50
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
51
51
50
Peri
ngka
t MER
AH
: tin
gkat
1 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
iinis
asi (
lanj
utan
)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
1: U
sula
n In
isia
tif
Usu
lan
inis
iatif
sud
ah d
iser
ahka
n k
epad
a: (p
ilih
sala
h sa
tu)
M
2a
Pem
erin
tah
pusa
t at
au
pem
erin
tah
daer
ah ta
npa
kajia
n aw
al d
an p
eta
Dok
umen
sep
erti
yang
te
rcan
tum
pad
a Pa
sal 1
1 A
yat (
2) P
erM
en K
P 02
/200
9.
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a m
emili
h m
enja
wab
‘Ya’
unt
uk
pert
anya
an in
i bila
kon
disi
us
ulan
sepe
rti y
ang
terc
antu
m
pada
Pas
al 11
Aya
t (1)
dan
(2)
PerM
en K
P 02
/200
9.
Peng
guna
har
us m
emili
h ja
wab
an ‘T
idak
’ unt
uk
pert
anya
an M
2b. P
ada
kasu
s te
rten
tu d
iman
a ka
was
an
suda
h di
iden
tifik
asi/d
icad
angk
an
mak
a pe
rtan
yaan
ini d
iang
gap
dija
wab
‘Ya’
.
M2b
Pe
mer
inta
h pu
sat
atau
pe
mer
inta
h da
erah
len
gkap
den
gan
kajia
n aw
al d
an
peta
Dok
umen
yan
g di
leng
kapi
pet
a se
pert
i ya
ng te
rcan
tum
pad
a Pa
sal 1
o Pe
rMen
KP
02/2
009.
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a m
emili
h m
enja
wab
‘Ya’
unt
uk
pert
anya
an in
i bila
kon
disi
us
ulan
sepe
rti y
ang
terc
antu
m
pada
Pas
al 10
Aya
t (1)
, (2)
dan
(3
) Per
Men
KP
02/2
009.
Pe
nggu
na h
arus
mem
ilih
jaw
aban
‘Tid
ak’ u
ntuk
pe
rtan
yaan
M2a
. Pad
a ka
sus
tert
entu
dim
ana
kaw
asan
su
dah
diid
entif
ikas
i/dic
adan
gkan
m
aka
pert
anya
an in
i dia
ngga
p di
jaw
ab ‘Y
a’.
51
Peri
ngka
t MER
AH
: tin
gkat
1 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
iinis
asi (
lanj
utan
)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
2: Id
enti
fi-
kasi
&
Inve
ntar
i-sa
si c
alon
ka
was
an
M3
Apa
kah
surv
ei d
an p
enila
ian
pote
nsi c
alon
ka
was
an
kons
erva
si
suda
h di
laku
kan
berd
asar
kan
PerM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au
PerM
en K
P 17
/200
8?
Lapo
ran
kajia
n se
suai
Pe
rMen
KP
02/2
009
dan/
atau
Per
Men
KP
17/2
008.
Cuku
p je
las.
M4
Apa
kah
sosi
alis
asi
calo
n ka
was
an
kons
erva
si s
udah
dila
kuka
n be
rdas
arka
n Pe
rMen
KP
02/2
009
dan/
atau
Per
Men
KP
17/2
008?
Lapo
ran
hasi
l sos
ialis
asi
sesu
ai P
erM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au
PerM
en K
P 17
/200
8.
Cuku
p je
las.
M5
Apa
kah
kons
ulta
si p
ublik
cal
on k
awas
an
kons
erva
si
KP
suda
h di
laku
kan
berd
asar
kan
PerM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au
PerM
en K
P 17
/200
8?
Lapo
ran
hasi
l kon
sulta
si
publ
ik s
esua
i Per
Men
KP
02/
2009
dan
/ata
u Pe
rMen
KP
17/2
008.
Cuku
p je
las.
M6
Apa
kah
koor
dina
si d
enga
n in
stan
si t
erka
it te
ntan
g ca
lon
kaw
asan
kon
serv
asi s
udah
di
laku
kan
berd
asar
kan
PerM
en
KP
02/2
009
dan/
atau
Per
Men
KP
17/2
008?
Lapo
ran
hasi
l ko
ordi
nasi
ses
uai
PerM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au P
erM
en K
P 17
/200
8.
Cuku
p je
las.
M7
Apa
kah
hasi
l ide
ntifi
kasi
dan
inve
ntar
isas
i di
guna
kan
untu
k m
erek
omen
dasi
kan
calo
n ka
was
an
kons
erva
si
berd
asar
kan
PerM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au P
erM
en K
P 17
/200
8?
Reko
men
dasi
cal
on K
KP
sesu
ai d
enga
n Pa
sal 1
9 Pe
rMen
KP
02/2
009
dan/
atau
Pas
al 15
Pe
rMen
KP
17/2
008.
Cuku
p je
las.
52
52
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
53
53
52
Peri
ngka
t MER
AH
: tin
gkat
1 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
iinis
asi (
lanj
utan
)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
3: P
en-
cada
ngan
ka
was
an
kons
er-
vasi
M8a
A
paka
h ka
was
an
tela
h di
cada
ngka
n,
teta
pi b
elum
ses
uai
deng
an P
erM
en K
P 02
/200
9 da
n/at
au P
erM
en K
P 17
/200
8?
SK/P
erat
uran
, yan
g pe
rlu d
itind
akla
njut
i de
ngan
pen
yesu
aian
(m
enga
cu k
epad
a Pa
sal
20 A
yat (
2) P
erM
en K
P 02
/200
9).
Cuku
p je
las.
Pe
ncad
anga
n pa
da
umum
nya
beru
pa
Kepu
tusa
n/Pe
ratu
ran.
M8b
A
paka
h ka
was
an t
elah
dic
adan
gkan
dan
su
dah
sesu
ai d
enga
n Pe
rMen
KP
02/2
009
dan/
atau
Per
Men
KP
17/2
008?
SK/p
erat
uran
pe
ncad
anga
n.
Cuku
p je
las.
Pe
ncad
anga
n pa
da
umum
nya
beru
pa
Kepu
tusa
n/Pe
ratu
ran.
Ju
mla
h ja
wab
an ‘Y
a’
Pers
enta
se
53
Perin
gkat
Ti
ngka
t Ku
ning
2:
Kaw
asan
Kon
serv
asi D
idiri
kan
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
4: U
nit
orga
ni-
sasi
pe
ngel
ola
dan
SDM
K9
Apa
kah
suda
h ad
a pe
tuga
s pe
ngel
ola
kaw
asan
kon
serv
asi?
D
okum
en S
truk
tur o
rgan
isas
i da
n/at
au u
raia
n TU
POKS
I.
Terd
apat
ora
ng/p
eror
anga
n at
au o
rgan
isas
i yan
g m
emili
ki
tuga
s da
n fu
ngsi
pen
gelo
laan
ka
was
an. M
isal:
tang
gung
-ja
wab
pen
gelo
laan
kaw
asan
ko
nser
vasi
men
jadi
bag
ian
TUPO
KSI S
eksi
Pen
gaw
asan
Pe
sisi
r dan
Pul
au-p
ulau
Kec
il.
K10
Apa
kah
unit
orga
nisa
si
peng
elol
a m
emili
ki
SDM
yan
g di
teta
pkan
den
gan
SK?
SK
Kepa
la D
aera
h/
Men
teri/
Kepa
la U
nit
Org
anis
asi.
D
okum
en S
truk
tur
orga
nisa
si d
an/a
tau
urai
an
TUPO
KSI.
Terd
apat
ora
ng/p
eror
anga
n at
au o
rgan
isas
i yan
g di
tunj
uk
dan
dite
tapk
an d
enga
n Su
rat
Kepu
tusa
n.
K11
Apa
kah
jum
lah
SDM
di
un
it or
gani
sasi
pe
ngel
ola
mem
adai
un
tuk
men
jala
nkan
or
gani
sasi
?
Dok
umen
Str
uktu
r or
gani
sasi
dan
/ata
u ur
aian
TU
POKS
I.
Dok
umen
Pro
fil S
DM
Pe
ngel
ola.
Ters
edia
nya
jum
lah
oran
g se
suai
keb
utuh
an T
UPO
KSI
orga
nisa
si s
esua
i den
gan
stan
dar y
ang
dite
tapk
an o
leh
Pem
erin
tah,
den
gan
jum
lah
SDM
ses
uai d
enga
n ke
butu
han
min
imum
.
K12
Apa
kah
SDM
pe
ngel
ola
tela
h m
engi
kuti
pela
tihan
das
ar k
onse
rvas
i?
La
pora
n pe
latih
an a
tau
sert
ifika
t ata
u bu
kti l
ain.
Se
tidak
nya
tela
h m
engi
kuti
1 (s
atu)
jeni
s pe
latih
an d
asar
se
suai
TU
POKS
I, m
isal
nya:
M
PA 10
1, Pe
latih
an K
onse
rvas
i Su
mbe
rday
a Ik
an, P
elat
ihan
pe
nyel
aman
dan
mon
itorin
g,
dll.
54
54
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
55
55
54
Peri
ngka
t KU
NIN
G: t
ingk
at 2
– k
awas
an k
onse
rvas
i did
irik
an (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
5:
Renc
ana
peng
elol
aan
dan
zo
nasi
K13
Baga
iman
a st
atus
renc
ana
peng
elol
aan?
• B
elum
ada
renc
ana
peng
elol
aan
Cu
kup
jela
s. H
entik
an
peng
isia
n ta
bel p
ada
krite
ria 5
(ren
cana
pe
ngel
olaa
n da
n zo
nasi
) ke
tika
pert
anya
an in
i di
jaw
ab ‘Y
a’.
•
Renc
ana
peng
elol
aan
dala
m
pros
es
peny
usun
an
Dra
f dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan.
Cu
kup
jela
s. P
erta
nyaa
n la
in p
ada
nom
or K
13 h
arus
di
jaw
ab ‘T
idak
’ ket
ika
jaw
aban
unt
uk p
erta
nyaa
n in
i ‘Ya
’.
•
Dok
umen
Fin
al R
enca
na P
enge
lola
an s
udah
te
rsus
un
Dok
umen
fina
l Re
ncan
a Pe
ngel
olaa
n.
Tan
da te
rima
doku
men
yan
g di
tand
atan
gani
Kep
ala
Satu
an U
nit O
rgan
isas
i Pe
ngel
ola.
Cuku
p je
las.
Per
tany
aan
lain
pad
a no
mor
K13
har
us
dija
wab
‘Tid
ak’ k
etik
a ja
wab
an u
ntuk
per
tany
aan
ini ‘
Ya’.
Dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan
tela
h fin
al
disu
sun
dan
dius
ulka
n un
tuk
disy
ahka
n. T
ahap
an
penn
yusu
nan
renc
ana
peng
elol
aan
men
gacu
pa
da P
asal
30
PerM
enKP
30
/201
0.
55
Peri
ngka
t KU
NIN
G: t
ingk
at 2
– k
awas
an k
onse
rvas
i did
irik
an (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
5:
Renc
ana
peng
elol
aan
dan
zo
nasi
K14
Apa
kah
doku
men
ren
cana
pen
gelo
laan
sud
ah
mem
uat
info
rmas
i su
mbe
rday
a &
sos
ekbu
d ya
ng d
apat
dija
dika
n se
baga
i dat
a ga
ris d
asar
(t
0)?
Dok
umen
Ren
cana
Pe
ngel
olaa
n:
Mat
riks/
Ring
kasa
n Re
ncan
a pe
ngel
olaa
n, y
ang
beris
i Inf
orm
asi
sum
berd
aya –
garis
das
ar.
Dok
umen
Pen
duku
ng
Lain
nya.
Cuku
p je
las.
info
rmas
i kon
disi
su
mbe
rday
a da
n so
sial
-ek
onom
i-bud
aya
di m
asin
g-m
asin
g ka
was
an k
onse
rvas
i, se
pert
i per
sent
ase
tutu
pan
kara
ng, k
elim
paha
n ik
an
targ
et, p
erse
psi m
asya
raka
t, pe
ndap
atan
nel
ayan
, dll.
6: S
aran
a da
sar d
an
pras
aran
a
K15
Apa
kah
unit
peng
elol
a te
lah
mem
iliki
ka
ntor
?
La
pora
n da
n ce
k fis
ik.
Cuku
p je
las.
K16
Apa
kah
unit
peng
elol
a te
lah
mem
iliki
pa
pan
info
rmas
i kaw
asan
?
La
pora
n da
n ce
k fis
ik.
Cuku
p je
las.
Min
imum
pap
an
info
rmas
i yan
g m
enje
lask
an
bata
s ka
was
an, s
iste
m z
onas
i ka
was
an a
tau
kegi
atan
yan
g bo
leh/
tidak
bol
eh d
ilaku
kan
di k
awas
an k
onse
rvas
i.
K17
Apa
kah
unit
peng
elol
a te
lah
mem
iliki
pe
rala
tan
kant
or m
inim
um?
Lapo
ran
dan
cek
fisik
. Cu
kup
jela
s. P
eral
atan
m
inim
um, s
etid
akny
a da
pat
berf
ungs
i men
jala
nkan
or
gani
sasi
, sep
erti:
m
eube
lair,
ala
t pen
gola
h da
ta, a
lat k
omun
ikas
i.
K18
Apa
kah
unit
peng
elol
a su
dah
dile
ngka
pi
deng
an
pras
aran
a pe
ngel
olaa
n (a
lat
mon
itorin
g, a
lat k
omun
ikas
i)?
Lapo
ran
dan
cek
fisik
. Cu
kup
jela
s.
56
56
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
57
57
56
Peri
ngka
t KU
NIN
G: t
ingk
at 2
– k
awas
an k
onse
rvas
i did
irik
an (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
7:
Duk
ung-
an p
em-
biay
aan
peng
elol
aan
K19
Baga
iman
a st
atus
pem
biay
aan
peng
elol
aan?
•
Bel
um a
da p
embi
ayaa
n pe
ngel
olaa
n
Cu
kup
jela
s. P
erta
nyaa
n la
in p
ada
nom
or K
19
haru
s di
jaw
ab ‘T
idak
’ ke
tika
jaw
aban
unt
uk
pert
anya
an in
i ‘Ya
’.
•
A
da
pem
biay
aan
peng
elol
aan
tapi
be
lum
m
emad
ai
(min
imum
un
tuk
oper
asio
nal k
anto
r).
Lapo
ran
keua
ngan
uni
t or
gani
sasi
pen
gelo
la.
Cuku
p je
las.
Per
tany
aan
lain
pad
a no
mor
K19
ha
rus
dija
wab
‘Tid
ak’
ketik
a ja
wab
an u
ntuk
pe
rtan
yaan
ini ‘
Ya’.
Ju
mla
h ja
wab
an ‘Y
a’
Pers
enta
se
57
Perin
gkat
Ti
ngka
t H
ijau
3: K
awas
an K
onse
rvas
i Dik
elol
a M
inim
um
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
4: U
nit
Org
an-
isas
i Pe
ngel
ola
dan
SDM
H20
A
paka
h ju
mla
h SD
M p
ada
unit
orga
nisa
si
peng
elol
a se
suai
de
ngan
fu
ngsi
pe
ngel
olaa
n (p
enga
was
an,
m
onito
ring
sum
berd
aya,
sos
ekbu
d)?
Dok
umen
dan
/ata
u la
pora
n te
rkai
t den
gan
fung
si S
DM
pen
gelo
laan
.
Cuku
p je
las.
H21
A
paka
h ku
alif
ikas
i SD
M
pada
un
it or
gani
sasi
pen
gelo
la m
emili
ki m
inim
al 2
(d
ua)
kom
pete
nsi
peng
elol
aan
yang
di
butu
hkan
be
rikut
(p
eren
cana
an,
mon
itorin
g ev
alua
si,
peng
awas
an,
pene
litia
n,
mon
itorin
g su
mbe
rday
a,
sose
kbud
)?
Sert
ifika
t/ija
zah
yang
se
suai
kom
pete
nsi.
Cu
kup
jela
s.
H22
A
paka
h un
it or
gani
sasi
pen
gelo
la s
udah
m
engi
nisi
asi k
emitr
aan
deng
anpe
man
gku
kepe
ntin
gan?
Lapo
ran
kegi
atan
ko
mun
ikas
i ant
ar-
pem
angk
u ke
pent
inga
n.
Cuku
p je
las.
5: S
aran
a da
n pr
a-sa
rana
pe
ndu-
kung
pe
ngel
ola
an
H23
A
paka
h ka
ntor
un
it pe
ngel
ola
mem
iliki
pe
rala
tan
kant
or m
emad
ai?
Lapo
ran,
dan
pem
erik
saan
di
lapa
ngan
. Cu
kup
jela
s.
H24
A
paka
h un
it pe
ngel
ola
mem
iliki
sa
rana
da
n pr
asar
ana
pend
ukun
g pe
ngel
olaa
n ?
Lapo
ran
(ten
tang
sar
ana
peng
awas
an, a
lat
mon
itorin
g su
mbe
rday
a,
alat
kom
unik
asi/s
osia
lisas
i da
n sa
rana
lain
, sar
ana
tand
a ba
tas
kaw
asan
) dan
ce
k fis
ik.
Cuku
p je
las.
58
58
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
59
59
58
Peri
ngka
t HIJ
AU
: tin
gkat
3 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
ikel
ola
min
imum
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
6:
Duk
ung-
an p
em-
biay
aan
peng
elol
aan
H25
A
paka
h Pe
renc
anaa
n Pe
ndan
aan
peng
elol
aan
kaw
asan
sud
ah a
da?
Dok
umen
str
ateg
i dan
re
ncan
a pe
ndan
aan
kaw
asan
.
Cuku
p je
las.
H26
A
paka
h un
it pe
ngel
ola
mem
pero
leh
duku
ngan
pem
biay
aan
peng
elol
aan
dari
Ang
gara
n Pe
mba
ngun
an
dan
Bela
nja
Dae
rah
(APB
D)/
Ang
gara
n Pe
mba
ngun
an
dan
Bela
nja
Neg
ara
(APB
N)?
Lapo
ran
keua
ngan
uni
t or
gani
sasi
pen
gelo
la
sesu
ai d
enga
n ke
tent
uan
yang
ber
laku
di
Indo
nesi
a &
renc
ana
kerja
tahu
nan.
Cuku
p je
las.
H27
A
paka
h ad
a pe
renc
anaa
n pe
men
uhan
ke
butu
han
angg
aran
pe
ngel
olaa
n ka
was
an?
Dok
umen
usu
lan
angg
aran
alte
rnat
if,
sura
t per
moh
onan
, pr
opos
al d
an la
in-la
in.
Cuku
p je
las.
59
Peri
ngka
t HIJ
AU
: tin
gkat
3 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
ikel
ola
min
imum
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k 8:
Pe
nges
ahan
re
ncan
a pe
ngel
ola
an d
an
zona
si
H28
A
paka
h do
kum
en
final
re
ncan
a pe
ngel
olaa
n su
dah
dius
ulka
n un
tuk
disa
hkan
?
Dok
umen
usu
lan
dan
tand
a te
rima
usul
an.
Cuku
p je
las.
H29
A
paka
h do
kum
en
renc
ana
peng
elol
aan
suda
h di
sahk
an?
SK p
enge
saha
n re
ncan
a pe
ngel
olaa
n.
Cuku
p je
las.
9:
Stan
dar
Ope
rasi
-on
al
Pros
edur
(S
OP)
pe
ngel
ola
an
H30
A
paka
h SO
P te
ntan
g ad
min
istr
asi
perk
anto
ran
dan
peng
elol
aan
keua
ngan
su
dah
ada?
Dok
umen
-dok
umen
SO
P. S
ebut
kan.
Cu
kup
jela
s.
H31
A
paka
h SO
P sa
rana
-pra
sara
na
(sta
ndar
m
inim
um) s
udah
ada
?
D
okum
en S
OP
tent
ang
sara
na-p
rasa
rana
. Cu
kup
jela
s.
H32
A
paka
h SO
P pe
ngel
olaa
n
(pen
guat
an
kele
mba
gaan
, pa
trol
i be
rsam
a,
peng
elol
aan
sum
berd
aya
kaw
asan
, da
n pe
ngua
tan
sose
kbud
) su
dah
ada
sesu
ai
deng
an k
ebut
uhan
min
imum
?
Dok
umen
-dok
umen
SO
P. S
ebut
kan.
Cu
kup
jela
s.
60
60
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
61
61
60
Peri
ngka
t HIJ
AU
: tin
gkat
3 –
kaw
asan
kon
serv
asi d
ikel
ola
min
imum
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
10:
Pela
ksan
aan
Re
ncan
a pe
ngel
ola
an d
an
Zona
si
H33
A
paka
h st
rate
gi
peng
uata
n ke
lem
baga
an
dila
ksan
akan
?
La
pora
n m
onito
ring
&
eval
uasi
(M&
E) k
egia
tan.
Cu
kup
jela
s.
H34
A
paka
h pe
nguk
uran
ko
ndis
i aw
al
sum
berd
aya
suda
h di
laks
anak
an?
Dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan
dan
atau
la
pora
n su
rvei
.
Cuku
p je
las.
H35
A
paka
h st
rate
gi
peng
uata
n pe
ngel
olaa
n su
mbe
rday
a ka
was
an d
ilaks
anak
an?
Lapo
ran
mon
itorin
g &
ev
alua
si (M
&E)
keg
iata
n.
Cuku
p je
las.
H36
A
paka
h pe
nguk
uran
kon
disi
aw
al s
osek
bud
suda
h di
laks
anak
an?
Dok
umen
renc
ana
peng
elol
aan
dan
atau
la
pora
n su
rvei
.
Cuku
p je
las.
H37
A
paka
h st
rate
gi p
engu
atan
sos
ial,
ekon
omi,
dan
buda
ya d
ilaks
anak
an?
Lapo
ran
mon
itorin
g &
ev
alua
si (M
&E)
keg
iata
n.
Cuku
p je
las.
H38
A
paka
h te
lah
ada
upay
a pe
man
faat
an
kaw
asan
(m
inim
um
satu
be
ntuk
pe
man
faat
an) ?
Lapo
ran
mon
itorin
g &
ev
alua
si (M
&E)
keg
iata
n.
Cuku
p je
las.
11:
Pene
tap-
an K
KP3K
H39
A
paka
h us
ulan
pen
etap
an s
udah
dis
ampa
ikan
ke
Men
teri
Kela
utan
dan
Per
ikan
an?
Dok
umen
usu
lan
& ta
nda
terim
a pe
nyer
ahan
do
kum
en.
Cuku
p je
las.
H40
A
paka
h ka
was
an k
onse
rvas
i sud
ah d
iteta
pkan
ol
eh M
ente
ri Ke
laut
an d
an P
erik
anan
?
SK
Men
teri.
Cu
kup
jela
s.
Jum
lah
jaw
aban
‘Ya’
Pe
rsen
tase
61
Perin
gkat
Ti
ngka
t Bi
ru
4: K
awas
an K
onse
rvas
i Dik
elol
a O
ptim
um
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
4: U
nit
Org
ani-
sasi
Pe
ngel
ola
dan
SDM
B41
Apa
kah
kual
ifika
si S
DM
pad
a un
it or
gani
sasi
pe
ngel
ola
sesu
ai
deng
an
kom
pete
nsi
yang
di
butu
hkan
?
Dok
umen
dan
/ata
u la
pora
n te
rkai
t den
gan
kapa
sita
s SD
M
peng
elol
aan
(per
enca
naan
, mon
itorin
g ev
alua
si, p
enga
was
an,
pene
litia
n, m
onito
ring
sum
berd
aya,
sos
ekbu
d).
Kual
ifika
si d
ibuk
tikan
de
ngan
ser
tifik
at
pela
tihan
dan
/ata
u ija
zah.
Cuku
p je
las.
5: S
aran
a da
n pr
a-sa
rana
pe
ndu-
kung
pe
ngel
ola-
an
B42
Apa
kah
sara
na &
pra
sara
na s
udah
len
gkap
se
suai
den
gan
kebu
tuha
n?
Lapo
ran
dan
cek
fisik
. Cu
kup
jela
s.
6: D
ukun
g-an
Pem
-bi
ayaa
n pe
ngel
ola-
an
B43
Apa
kah
angg
aran
pen
gelo
laan
kaw
asan
tel
ah
terp
enuh
i ses
uai d
enga
n pe
renc
anaa
n?
Lapo
ran
pela
ksan
aan
kegi
atan
dan
sum
ber
pend
anaa
n.
Jaw
aban
men
gacu
kep
ada
pem
enuh
an k
ebut
uhan
an
ggar
an d
i per
tany
aan
H27
.
62
62
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
63
63
62
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
9: S
tand
ar
Ope
rasi
-on
al
Pros
edur
(S
OP)
pe
ngel
ola-
an
B44
Apa
kah
SOP
pene
litia
n da
n pe
ndid
ikan
su
dah
ada?
D
okum
en S
OP
pene
litia
n da
n pe
ndid
ikan
. Cu
kup
jela
s.
B45
Apa
kah
SOP
pela
ksan
aan
kegi
atan
pa
riwis
ata
alam
per
aira
n su
dah
ada?
D
okum
en S
OP
pariw
isat
a al
am.
Cuku
p je
las.
B46
Apa
kah
SOP
pela
ksan
aan
kegi
atan
bu
dida
ya s
udah
ada
?
D
okum
en S
OP
budi
daya
. Cu
kup
jela
s.
B47
Apa
kah
SOP
pela
ksan
aan
kegi
atan
pe
rikan
an ta
ngka
p su
dah
ada?
D
okum
en S
OP
perik
anan
ta
ngka
p.
Cuku
p je
las.
11:
Pene
tap-
an
kaw
asan
ko
nser
-va
si
B48
Apa
kah
sosi
alis
asi
pene
tapa
n ka
was
an
kons
erva
si s
udah
dila
kuka
n?
Dok
umen
lapo
ran
yang
di
leng
kapi
Daf
tar h
adir
sosi
alis
asi d
an fo
to
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
12:P
enat
a-an
bat
as
kaw
asan
B49
Baga
iman
a st
atus
pen
ataa
n ba
tas?
•
Sud
ah a
da in
isia
si p
enat
aan
bata
s
SK
Pan
itia
tata
bat
as
sesu
ai d
enga
n pa
sal 2
4 Pe
rMen
KP
02/2
009.
Cuku
p je
las.
•
Keg
iata
n pe
nata
an b
atas
dal
am p
rose
s
La
pora
n ke
giat
an
(pen
guku
ran,
pem
etaa
n da
n so
sial
isas
i).
Cuku
p je
las.
•
Bat
as K
awas
an te
lah
disa
hkan
Be
rita
acar
a ta
ta b
atas
ya
ng d
iteta
pkan
SK
Men
teri
KP.
Cuku
p je
las.
63
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13: P
elem
-ba
gaan
B50
Apa
kah
kem
itraa
n de
ngan
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
suda
h di
sepa
kati?
La
pora
n ke
giat
an
koor
dina
si, a
tau
Not
a Ke
sepa
ham
an, P
rogr
am
bers
ama
dan
seba
gain
ya.
Cuku
p je
las.
B51
Apa
kah
kem
itraa
n de
ngan
pem
angk
u ke
pent
inga
n su
dah
diim
plem
enta
sika
n?
Cuku
p je
las.
Pen
ggun
a pe
dom
an h
arus
mem
ilih
sala
h sa
tu d
ari
pert
anya
an y
ang
ters
edia
.
Bel
um d
ilaks
anak
an
S
udah
di
laks
anak
an,
teta
pi
seca
ra
insi
dent
al
Lapo
ran
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
Kem
itraa
n ha
nya
dila
kuka
n da
lam
ku
run
wak
tu te
rten
tu
atau
ses
aat.
Sud
ah
dila
ksan
akan
, se
cara
be
rkes
inam
bung
an
Lapo
ran
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
Kem
itraa
n di
laks
anak
an s
esua
i de
ngan
yan
g di
renc
anak
an
64
64
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
65
65
64
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13: P
elem
-ba
gaan
B52
Apa
kah
peng
uata
n ke
lem
baga
an
mas
yara
kat s
udah
dila
ksan
akan
?
La
pora
n ke
giat
an
bim
bing
an te
knis
, pe
mbi
naan
, pel
atih
an,
peny
uluh
an.
Cuku
p je
las.
B53
Baga
iman
a st
atus
pe
nega
kan
atur
an
(pen
gend
alia
n da
n pe
ngaw
asan
) da
lam
ka
was
an o
leh
unit
peng
elol
a?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
har
us m
emili
h sa
lah
satu
dar
i per
tany
aan
yang
ters
edia
.
Bel
um d
ilaks
anak
an
Cu
kup
jela
s.
Pen
egak
an a
tura
n te
rkai
t pe
ngel
olaa
n ka
was
an
suda
h di
laks
anak
an
seca
ra
tera
tur
Lapo
ran
sosi
alis
asi a
tura
n,
papa
n in
form
asi,
lapo
ran
kegi
atan
pen
gaw
asan
.
Cuku
p je
las.
B54
Baga
iman
a st
atus
pen
gaw
asan
ber
basi
s m
asya
raka
t di k
awas
an k
onse
rvas
i?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
har
us m
emili
h sa
lah
satu
dar
i per
tany
aan
yang
ters
edia
.
Bel
um d
ilaks
anak
an
Cu
kup
jela
s.
Sud
ah
ada
inis
iasi
da
n da
lam
pr
oses
pe
mbe
ntuk
an (o
rgan
isas
i & s
iste
m)
Dok
umen
(lap
oran
ke
giat
an d
an
pem
bent
ukan
po
kmas
was
).
Cuku
p je
las.
Pen
gaw
asan
su
dah
dila
kuka
n se
cara
te
ratu
r
D
okum
en (l
apor
an
kegi
atan
pen
gaw
asan
).
Cuku
p je
las.
65
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13: P
elem
-ba
gaan
B55
Apa
kah
kaw
asan
ko
nser
vasi
te
rcan
tum
da
lam
dok
umen
Ren
cana
Pem
bang
unan
Ja
ngka
M
enen
gah
Nas
iona
l (R
PJM
N)/
Renc
ana
stra
tegi
s Pe
mer
inta
h da
n/at
au R
enca
na P
emba
ngun
an J
angk
a M
enen
gah
D
aera
h (R
PJM
D)/
Renc
ana
stra
tegi
s Pe
mer
inta
h D
aera
h?
Dok
umen
RP
JMN
/Ren
stra
Pe
mer
inta
h;
RPJM
D/R
enst
ra
Pem
erin
tah
Dae
rah.
Cuku
p je
las.
B56
Apa
kah
kaw
asan
ko
nser
vasi
te
rcan
tum
da
lam
do
kum
en
Renc
ana
Tata
Ru
ang
Wila
yah
(RTR
W)/
Renc
ana
Zona
si W
ilaya
h Pe
sisi
r dan
Pul
au-P
ulau
Kec
il (R
ZWP3
K)?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
har
us m
emili
h sa
lah
satu
dar
i per
tany
aan
yang
ters
edia
.
B
elum
terc
antu
m
Cuku
p je
las.
D
alam
pr
oses
pe
nyes
uaia
n de
ngan
no
men
klat
ur a
tura
n ya
ng b
erla
ku
Dok
umen
/lapo
ran
kegi
atan
.
Cuku
p je
las.
S
edan
g da
lam
pr
oses
pe
neta
pan
men
jadi
Per
atur
an D
aera
h
Dok
umen
/lapo
ran
kegi
atan
. Cu
kup
jela
s.
K
awas
an k
onse
rvas
i su
dah
terc
antu
m
dala
m d
okum
en R
TRW
/RZW
P3K
D
okum
en
RTRW
/RZW
P3K.
Cu
kup
jela
s.
66
66
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
67
67
66
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
14:
Peng
elol
aan
Su
mbe
r-da
ya
Kaw
asan
B57
Baga
iman
a ko
ndis
i hab
itat s
umbe
rday
a ik
an d
alam
ka
was
an?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
se
yogi
anya
mem
ilih
sala
h sa
tu d
i an
tara
per
tany
aan
B57A
ata
u B5
7B d
an/a
tau
B57C
, ses
uai
deng
an m
etod
e pe
ngum
pula
n da
ta y
ang
digu
naka
n.
B57A
A
paka
h te
rjadi
per
baik
an k
ondi
si h
abita
t di
zon
a in
ti,
zona
pe
rikan
an
berk
elan
juta
n,
zona
pe
man
faat
an,
pem
anfa
atan
te
rbat
as
dan/
atau
zo
na
lain
nya,
se
pert
i ya
ng
ditu
njuk
kan
oleh
pe
ning
kata
n tu
tupa
n ek
osis
tem
ter
umbu
kar
ang
dan/
atau
pad
ang
lam
un d
an/a
tau
huta
n ba
kau?
Kond
isi t
0 (ga
ris d
asar
) di
mas
ing-
mas
ing
zona
di
band
ingk
an d
enga
n ha
sil
pem
anta
uan
habi
tat
sum
berd
aya
ikan
di z
ona-
zona
te
rseb
ut (h
arus
men
unju
kkan
da
ta d
eret
wak
tu).
Cuku
p je
las.
B57B
A
paka
h te
rjadi
per
baik
an k
ondi
si h
abita
t di
zon
a in
ti,
zona
pe
rikan
an
berk
elan
juta
n,
zona
pe
man
faat
an,
pem
anfa
atan
te
rbat
as
dan/
atau
zo
na
lain
nya,
se
pert
i ya
ng
ditu
njuk
kan
oleh
pe
ning
kata
n lu
asan
ek
osis
tem
te
rum
bu
kara
ng
dan/
atau
pad
ang
lam
un d
an/a
tau
huta
n ba
kau?
Kond
isi t
0 (ga
ris d
asar
) di
mas
ing-
mas
ing
zona
di
band
ingk
an d
enga
n ha
sil
pem
anta
uan
habi
tat
sum
berd
aya
ikan
di z
ona-
zona
te
rseb
ut (h
arus
men
unju
kkan
da
ta d
eret
wak
tu).
Cuku
p je
las.
B57C
A
paka
h ku
alita
s fis
ika-
kim
ia-g
eolo
gi
pera
iran
di
zona
in
ti,
zona
pe
rikan
an
berk
elan
juta
n,
zona
pe
man
faat
an,
pem
anfa
atan
te
rbat
as,
dan/
atau
zo
na la
inny
a, te
rjaga
/ter
pelih
ara?
Kond
isi t
0 (ga
ris d
asar
) di
mas
ing-
mas
ing
zona
di
band
ingk
an d
enga
n ha
sil
pem
anta
uan
kual
itas
fisik
a-ki
mia
-geo
logi
per
aira
n di
zon
a-zo
na te
rseb
ut (h
arus
m
enun
jukk
an d
ata
dere
t wak
tu).
Cuku
p je
las.
67
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
14:
Peng
elol
aan
Su
mbe
r-da
ya
Kaw
asan
B58
Baga
iman
a ko
ndis
i po
pula
si i
kan
atau
spe
cies
tar
get
non-
ikan
di d
alam
kaw
asan
?
Cu
kup
jela
s. P
engg
una
pedo
man
se
yogi
anya
mem
ilih
sala
h sa
tu d
i an
tara
per
tany
aan
B58A
sam
pai
B58F
yan
g pa
ling
rele
van
deng
an s
ituas
i dan
tipe
ka
was
an.
B58A
A
paka
h ko
ndis
i pop
ulas
i ika
n te
rpel
ihar
a at
au m
enin
gkat
di
zon
a in
ti, z
ona
perik
anan
ber
kela
njut
an d
an z
ona
pem
anfa
atan
?
Lapo
ran
pem
anta
uan
popu
lasi
ik
an s
esua
i tar
get k
onse
rvas
i (t
erm
asuk
bio
mas
sa, j
umla
h je
nis
ikan
, kel
impa
han,
ke
raga
man
).
Cuku
p je
las.
B58B
A
paka
h ko
ndis
i ku
alita
s (u
kura
n pa
njan
g/be
rat)
ik
an
dom
inan
yan
g ad
a di
dal
am z
ona
inti,
zon
a pe
rikan
an
berk
elan
juta
n,
zona
pe
man
faat
an
dan/
atau
zo
na
pem
anfa
atan
terb
atas
, ter
pelih
ara
atau
men
ingk
at?
Lapo
ran
pem
anta
uan
kual
itas
(uku
ran
panj
ang/
bera
t) ik
an d
i zo
na-z
ona
dim
aksu
d.
Cuku
p je
las.
B58C
A
paka
h ju
mla
h ta
ngka
pan
nela
yan
di z
ona
perik
anan
be
rkel
anju
tan/
zona
pe
man
faat
an
terb
atas
(p
erik
anan
ta
ngka
p) te
tap
atau
men
ingk
at?
Lapo
ran
pem
anta
uan
jum
lah
tang
kapa
n ik
an o
leh
nela
yan
(bio
mas
sa to
tal p
er ju
mla
h ne
laya
n pe
r sat
uan/
perio
de
wak
tu te
rten
tu).
Cuku
p je
las.
B58D
A
paka
h ju
mla
h pr
oduk
si
nela
yan
di
zona
pe
rikan
an
berk
elan
juta
n/zo
na
pem
anfa
atan
te
rbat
as
(bud
iday
a)
teta
p at
au m
enin
gkat
?
Lapo
ran
pem
anta
uan
prod
uksi
ha
sil b
udid
aya
(bio
mas
sa to
tal
per j
umla
h ne
laya
n pe
r sat
uan/
pe
riode
wak
tu te
rten
tu).
Cuku
p je
las.
B58E
A
paka
h ju
mla
h da
n ke
anek
arag
aman
je
nis/
spec
ies
targ
et
non-
ikan
di
zo
na
inti,
zo
na
perik
anan
be
rkel
anju
tan,
zona
pe
man
faat
an
dan/
atau
zo
na
pem
anfa
atan
terb
atas
, ter
pelih
ara
atau
men
ingk
at?
Lapo
ran
pem
anta
uan
jum
lah
dan
kean
ekar
agam
an
jeni
s/sp
ecie
s ta
rget
non
-ikan
.
Cuku
p je
las.
B58F
A
paka
h po
pula
si s
peci
es e
ndem
ik k
awas
an t
etap
ata
u m
enin
gkat
?
La
pora
n pe
man
taua
n po
pula
si
spec
ies
ende
mik
. Cu
kup
jela
s.
68
68
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
69
69
68
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
14:
Peng
elol
aan
Su
mbe
r-da
ya
Kaw
asan
B59
Apa
kah
pene
litia
n da
n pe
ngem
bang
an
terk
ait
kaw
asan
te
lah
dila
kuka
n un
tuk
men
unja
ng k
egia
tan
peng
elol
aan?
Lapo
ran
pene
litia
n &
pe
ngem
bang
an y
ang
dipu
blik
asik
an.
Cuku
p je
las.
B60
Apa
kah
pem
anfa
atan
su
mbe
rday
a ka
was
an t
elah
dis
elen
ggar
akan
dan
tid
ak
berd
ampa
k ne
gatif
te
rhad
ap
habi
tat/
po
pula
si d
alam
kaw
asan
?
Ana
lisis
lapo
ran
pem
anfa
atan
dan
la
pora
n pe
man
taua
n ko
ndis
i hab
itat/
popu
lasi
.
Cuku
p je
las.
69
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
15:
Peng
elol
aan
Sos
ial,
Ekon
omi
dan
Buda
ya
B61
Apa
kah
peng
elol
aan
kaw
asan
kon
serv
asi
men
gako
mod
asi
kebe
rada
an
adat
, bu
daya
dan
/ata
u ke
arifa
n lo
kal ?
Lapo
ran
inte
rvie
w
terh
adap
mas
yara
kat
adat
.
Cuku
p je
las.
B62
Apa
kah
tingk
at
duku
ngan
m
asya
raka
t te
rhad
ap
peng
elol
aan
kaw
asan
ko
nser
vasi
men
ingk
at?
Lapo
ran
hasi
l pem
anta
uan
pers
epsi
mas
yara
kat (
yang
m
engi
ndik
asik
an a
dany
a pe
ning
kata
n tin
gkat
ke
sada
ran
mas
yara
kat d
an
juga
tind
akan
yan
g m
endu
kung
pen
gelo
laan
ka
was
an k
onse
rvas
i).
Cuku
p je
las.
B63
Apa
kah
part
isip
asi
mas
yara
kat
dala
m
peng
elol
aan
kaw
asan
ko
nser
vasi
m
enin
gkat
?
Lapo
ran
kegi
atan
pe
ngel
olaa
n ka
was
an
kons
erva
si (y
ang
men
gind
ikas
ikan
ke
terw
akila
n da
n ke
terli
bata
n m
asya
raka
t da
lam
set
iap
pros
es
peng
elol
aan,
ata
u ke
terli
bata
n m
asay
arak
at
dala
m im
plem
enta
si
prog
ram
yan
g be
rkai
tan
deng
an m
asya
raka
t).
Cuku
p je
las.
70
70
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
71
71
70
Peri
ngka
t BIR
U: t
ingk
at 4
– k
awas
an k
onse
rvas
i dik
elol
a op
tim
um (l
anju
tan)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
15:
Peng
elol
aan
Sos
ial,
Ekon
omi
dan
Buda
ya
B64
Apa
kah
tingk
at
pela
ngga
ran
dala
m
kaw
asan
ko
nser
vasi
men
urun
?
La
pora
n pa
trol
i ber
isi d
ata
tent
ang
kegi
atan
ileg
al d
an
tidak
ram
ah li
ngku
ngan
ser
ta
jum
lah
habi
tat y
ang
rusa
k da
lam
kaw
asan
kon
serv
asi
(lapo
ran
dere
t wak
tu),
lapo
ran
pokm
asw
as.
Cuku
p je
las.
B65
Apa
kah
kaw
asan
ko
nser
vasi
di
guna
kan
seba
gai
tem
pat
pene
litia
n da
n pe
ndid
ikan
ole
h pe
man
gku
kepe
ntin
gan?
Lapo
ran
kegi
atan
pen
eliti
an
dan
pend
idik
an d
alam
ka
was
an k
onse
rvas
i.
Cuku
p je
las.
B66
Apa
kah
kegi
atan
pa
riwis
ata
dala
m
kaw
asan
ko
nser
vasi
mem
berik
an m
anfa
at s
osia
l-eko
nom
i ba
gi
pem
angk
u-ke
pent
inga
n,
teru
tam
a m
asya
raka
t, s
etem
pat?
Lapo
ran
kajia
n da
mpa
k ke
giat
an p
ariw
isat
a da
lam
ka
was
an k
onse
rvas
i.
Cuku
p je
las.
B67
Apa
kah
kegi
atan
bu
dida
ya
dala
m
kaw
asan
ko
nser
vasi
mem
berik
an m
anfa
at s
osia
l-eko
nom
i ba
gi
pem
angk
u-ke
pent
inga
n,
teru
tam
a m
asya
raka
t, s
etem
pat?
Lapo
ran
kajia
n da
mpa
k ke
giat
an b
udid
aya
dala
m
kaw
asan
kon
serv
asi.
Cuku
p je
las.
B68
Apa
kah
kegi
atan
pe
rikan
an
tang
kap
dala
m
kaw
asan
kon
serv
asi
mem
berik
an m
anfa
at s
osia
l-ek
onom
i ke
pada
pe
man
gku-
kepe
ntin
gan,
te
ruta
ma
mas
yara
kat,
set
empa
t?
Lapo
ran
kajia
n da
mpa
k ke
giat
an p
erik
anan
tang
kap
dala
m k
awas
an k
onse
rvas
i.
Cuku
p je
las.
Jum
lah
jaw
aban
‘Ya’
Pe
rsen
tase
71
Pe
ringk
at
Ting
kat
Emas
5:
Kaw
asan
Kon
serv
asi M
andi
ri
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k
13:
Pele
mba
-ga
an
E69
Apa
kah
kem
itraa
n de
ngan
pe
man
gku
kepe
ntin
gan
tela
h be
rjala
n de
ngan
bai
k da
n be
rdam
pak
posi
tif?
Lapo
ran
kegi
atan
dan
pe
man
taua
n, d
an h
asil
kajia
n tim
inde
pend
en y
ang
men
unju
kkan
dam
pak
posi
tif
dari
kem
itraa
n.
Cuku
p je
las.
16:
Peni
ng-
kata
n ke
seja
h-te
raan
m
asya
ra-
kat
E70
Apa
kah
pena
take
lola
an b
erda
mpa
k po
sitif
te
rhad
ap k
iner
ja p
enge
lola
an?
Lapo
ran
kajia
n tim
in
depe
nden
yan
g m
enun
jukk
an d
ampa
k po
sitif
pe
ngel
olaa
n te
rhad
ap
sum
berd
aya
kaw
asan
dan
so
sial
eko
nom
i (te
rmas
uk
lem
baga
pen
gelo
la).
Cuku
p je
las.
E71
Apa
kah
ada
peni
ngka
tan
pend
apat
an
(day
a be
li) s
ebag
ai d
ampa
k pe
ngel
olaa
n?
Lapo
ran
surv
ei/p
enila
ian
dari
tim in
depe
nden
; dat
a Ba
dan
Pusa
t Sta
tistik
(BPS
).
Cuku
p je
las.
E72
Apa
kah
kegi
atan
ek
onom
i da
ri se
ktor
ut
ama
kaw
asan
ko
nser
vasi
(p
erik
anan
/par
iwis
ata)
men
ingk
at?
Lapo
ran
surv
ei/p
enila
ian
dari
tim in
depe
nden
; dat
a BP
S.
Cuku
p je
las.
E73
Apa
kah
peni
ngka
tan
pend
apat
an
mas
yara
kat
berd
ampa
k te
rhad
ap
kesa
dara
n m
asya
raka
t da
lam
men
duku
ng
pele
star
ian
sum
berd
aya
kaw
asan
?
Lapo
ran
surv
ei/p
enila
ian
dari
tim in
depe
nden
. Cu
kup
jela
s.
72
72
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
73
73
72
Peri
ngka
t EM
AS:
ting
kat 5
– k
awas
an k
onse
rvas
i man
diri
(lan
juta
n)
KRIT
ERIA
N
OM
OR
PERT
AN
YAA
N
JAW
ABA
N
ALA
T VE
RIFI
KASI
PE
NJE
LASA
N
Ya
Tida
k 17
: Pe
ndan
a-an
ber
ke-
lanj
utan
E74
Apa
kah
kegi
atan
ya
ng
dila
kuka
n te
lah
men
jadi
ba
gian
si
stem
pe
ndan
aan
berk
elan
juta
n ya
ng m
elib
atka
n pe
man
gku
kepe
ntin
gan?
Lapo
ran
kegi
atan
dan
ke
uang
an.
Cuku
p je
las.
Jum
lah
jaw
aban
‘Ya’
Pe
rsen
tase
KEPUSTAKAAN
Carter, E., Soemodinoto, A. & White, A. (2011). Panduan Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut di Indonesia. Bali: Program Kelautan The Nature Conservancy Indonesia, xi + 54 halaman.
Convention of Biological Diversity Conference of the Parties 10 Decision X/31 on Protected Areas (Nagoya, 18–29 October 2010), Point B. Issues that need greater attention, Article 3 (Management Effectiveness) and Article 5 (marine protected areas, MPAs [Keputusan Nomor X/31 Konferensi Para Pihak 10 Konvensi Keanekaragaman Hayati tentang Kawasan Lindung (Nagoya, 18–29 Oktober 2010), Titik B. isu-isu yang memerlukan perhatian lebih besar, Pasal 3 (Efektivitas Pengelolaan) dan Pasal 5 (kawasan lindung laut)]; dapat diunduh melalui laman http://www.cbd.int/decision/cop/?id=12297.
Hockings, M., Stolton, S. & Dudley, N. (2000). Evaluating Effectiveness: A Framework for Assessing the Management of Protected Areas. Gland, Switzerland & Cambridge, UK: IUCN (The World Conservation Union), x + 121 hal.
Hockings, M., Stolton, S., Leverington, F., Dudley, N. & Courrau, J. (2006). Evaluating Effectiveness: A Framework for Assessing Management Effectiveness of Protected Areas, second edition. Gland, Switzerland & Cambridge, UK: IUCN (The World Conservation Union), xiv +105 hal.
Kapos, V., Balmford, A., Aveling, R., Bubb, P., Carey, P., Entwistle, A., Hopkins, J., Mulliken, T., Safford, R., Statterfield, A., Walpole, M. & Manica, A. (2008). Calibrating conservation: new tools for measuring success. Conservation Letters, 1: 155–164.
Kapos, V., Balmford, A., Aveling, R., Bubb, P., Carey, P., Entwistle, A., Hopkins, J., Mulliken, T., Safford, R., Stattersfield, A., Walpole, M. & Manica, A. (2009). Outcomes, not implementation, predict conservation success. Oryx, 43(3): 336–342.
Pomeroy, R.S., Parks, J.E. & Watson, L.M. (2004). How is Your MPA Doing? A Guidebook of Natural and Social Indicators for Evaluating Marine Protected Area Management Effectiveness. Gland, Switzerland & Cambridge, UK: IUCN (The World Conservation Union), xvi + 216 hal.
Staub, F. & Hatziolos, M.E. (2004). Score Card to Assess Progress in Achieving Management Effectiveness Goals for Marine Protected Areas. Washington, DC: The World Bank, 30 hal.
UNEP-WCMC (2008). National and Regional Networks of Marine Protected Areas: A Review of Progress. Cambridge: UNEP-WCMC.
White, A., Porfirio, A. & Meneses, A. (2006). Creating and Managing Marine Protected Areas in the Philippines. Cebu City, Philippines: Fisheries Improved Sustainable Harvest Project, Coastal Conservation and Education Foundation, Inc., and University of the Philippines Marine Science Institute, viii + 83 hal.
74
74
Pedoman Teknis Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (E-KKP3K)
Pedo
man
Tek
nis
Eval
uasi
Efe
ktiv
itas
Peng
elol
aan
Kaw
asan
Kon
serv
asi P
erai
ran,
Pes
isir
dan
Pula
u-pu
lau
Keci
l (E
-KKP
3K)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS IKAN
Jl. Medan Merdeka Timur No. 16, Gedung Mina Bahari III, Lt. 10, Jakarta Pusat 10110Telp/Fax : (021) 3522045
© 2012