Post on 03-Jan-2016
description
Kemitraan Asian Agri-Petani SawitDalam perspektif Ilmu
Agribisnis Oleh Dr. Ir. SUHARNO, M.A.Dev
Diskusi Publik Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit
dengan Petani Plasmauntuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional 1. Pendahuluan :Kemitraan adalah persetujuan mengenai tindakan bisnis berisi secara khusus pertukaran komitmen antara petani (sebagai penjual hasil pertanian) dan perusahaan sebagai pembeli berikut ketentuan lain yang melekat.Sebagai bentuk rekayasa kelembagaan, kemitraan semakin populer sebagai solusi kelembagaan bisnis ditengah semakin terkonsentrasikannya bisnis dan semakin ting gkat persaingan disektor sgribisnis.
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional 1. Pendahuluan :1. Dari perspektif ilmu agribisnis kemitraan adalah tool
andalan untuk keterkaitan bisnis antar pelaku dalam rantai nilai komoditi*).
2. Karena format kemitraan tidak bisa berlaku di semua tempat, maka sangat penting untuk menemukan intisari nilainya agar bisa diterapkan pada siste yang membutuhkan.
3. Menarik pelajaran dari kisah sukses adalah cara yang efektif, untuk itu mempelajari kemitraan AA sangat relevan
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Sebagai sebuah model bisnis kemitraan ditandai oleh aturan kesepakatan yang logis tentang bagaimana insan bisnis menciptakan, menyerahkan dan menangkap nilai…
Namun rumusan baku (cakupan, ukuran, faktor sukses, dll) tentang kemitraan sebagai model bisnis yang tepat perlu diusahakan dengan seksama.
Diskusi Publik • Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit
dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
2. Tujujuan
Dengan mempelajari apa yang ditunjukkan oleh Asian Agri dan membandingkan dengan pola kemitraan rujukan tujuan paparan ini adalah menemukan pokok pembelajaran tentang kemitraan yang berhasil.
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
3. Methoda :
Membandingkan AA dengan pola kemitraan rujukan, khususnya mengenai pertanyaan: Apa karakter fundamental pada kemitraan agribisnis ?
a. kondisi apa yang mendorong keberhasilan kemitraan?b. kondisi apa yang mendorong kegagalan kemitraan?
Diskusi Publik • Program Kemitraan Perusahaan Kelapa
Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Konteks fundamental 1: Kemitraan sebagai model bisnis
Kesepkatan kontraktual antar mitra dalam agribisnis: kewajiban penjual (petani) sebagaimana disepakati (harga, volume, delivery, mutu, dll kewajiban pembeli (perusahaan AGB)
Model bisnis usahatani (kecil, menengah)
Model bisnis perusahaan pembeli (traders, processors)
Manajemen Kemitraan
Kemitraan dalam bentuk Manajemen Model Bisnis
Landasa legal Komitmen sukarela
Kesepakatan : formal atau inormal, dalam bentuk verbal atau tertulis Kontrak bisa secara individual, bisa berkelompok Deskripsi kewajiban/komtenmen bisa samar bisa spesifik dan logis Kontrak bisa diperbarui tiap musim atau dibuat jangka panjang Spesifikasi bisa didasarkan pada negosiasi tiap kasus atau mengikuti ketentuan praktis sektor yang berlaku
Basics of
contract relations
Diskusi Publik • Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit
dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Manfaat Kemitraan
• Reduction of the market access risk
• Transfer of knowledge and technologies
• Improved income and livelihood • Reduction of unit
production costs• Reduction of unit
transaction costs• Reduction of post-
harvest losses
• Reduction of supply (raw material) risks
• Assurance of product quality/ traceability
• Facilitation of access to new markets
Bagi petaniManfaat bagi perusahaan
pembeli
Manfaat transaksional
PRODUKSI PERDAGANGAN PENGOLAHAN KONSUMSI
Source: Will (2012); http://suedwind-institut.de/fileadmin/fuerSuedwind/Publikationen/2012/2012-25_05_Will_Inklusive_Geschaeftsmodelle.pdf
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Pemilihan model bisnis dan rencana bisnis
Pada tiap kasus diperlukan kajian individual tentang keadaan setempat mengikuti asas: Kesetaraan dan transparansi Rencana bisnis dan rencana manajemen Manfaat kontrak (insentif atas ketaatan dan komitmen) Mekanisme/cara penyelesaian sengketa
Value Chain (VC) analysis focusing on:Economics (value-added, profit margins, production & transaction costs, etc.)Social impacts Environmental impacts
Selection of business model based on principles:
CF business plan:Brief analysis, objectives, business partners, product requirements, marketing/ development/ financial plans, fundingCF Management plan:Field operations plan, staffing, responsibilities
Farming contract: Legal obligations (freedom to contract, good
faith, force majeure, performance, non-performance, dispute settlement)
Farmers’ and buyers’ obligations Pricing, marketing & payment terms
Source: Will and Rockenbauch (2012); http://www.rural21.com/uploads/media/rural2012_04-S31-31_01.pdf
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Prinsip dan Model Kemitraan yang mungkin
Source: Technoserve and IFAD (2011); http://www.ifad.org/ruralfinance/pub/technoserve.pdf ; p.3
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional CF fundamentals: Kecocokan kemitraan untuk beberapa komoditi
Source: Technoserve and IFAD (2011); http://www.ifad.org/ruralfinance/pub/technoserve.pdf ; p.10
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Faktor Keberhasilan dan Kegagalan : internal kemitraan
Faktor pembawa Keberhasilan :
Trust & scope of negotiation: trust is the foundation for success; trust builds on fair give-and-take relations & equal voiceEconomic viability & incentives: CF is a commercial agreement that can only be viable and sustainable if farmers & buyers realise a cost-benefit-‘plus’CF arrangements & risks: CF bears risks requiring arrangements for sharing ownership as well as distributing and minimising risks of conjoint investmentsTechnology transfer & innovation: adoption of technologies & innovations can stimulate productivity and chain efficiency, provided embedded or external services contribute to building required capacitiesInvestment climate & external supportSound analysis & planning
Penyebab Kegagalan :
Ill-informed investment decision-making & lack of awareness on business risksProducers/ buyers relying on development partners for business decision-makingLow productivity and trade-off between household food security and CF cropsUneven negotiation power & intransparent communication by buyersContract default by farmers or buyers due to lack of trust, short-sighted opportunistic behaviour overriding possible long-term benefitsFailure to build solutions for contract default into contracts (dispute resolution mechanisms or insurance against external risks)
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Faktor Keberhasilan dan Kegagalan: faktor eksternal
Faktor pembawa Keberhasilan :
Monetary incentivesreduced transaction costs thanks to direct linkages (e.g. reduced screening and default costs)reduced price risk for agreed quota based on preagreedprices or price calculation formulaNon-monetary incentivesspecific crop characteristics (e.g. perishabilityrequiring efficient collection and delivery)better access to up-market segments requiringcompliance with (local/ global) standards
Penyebab Kegagalan :
ample market imperfections fragile vertical linkages along the value chains result in high production and marketing risks for producers and high supply and sales risks for buyers inadequate road and market infrastructureFailure to access to rural finance services, necessary investmentsWeak rule of lawUnfavourable macroeconomic conditions
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional Structure and content
Conceptual foundations:DefinitionsIncentives & disincentivesConditions for success & failureCF business modelsCrop suitability
Phase 1: Initiate & planStep 1: Decision to develop
a CF scheme Step 2: Assessment of
capacity dev. needsStep 3: Development of a
CF business plan
Phase 2: Implement & learnStep 4: Contract negotiation
& acceptanceStep 5: Start-up of
field operations Step 6: Monitoring, feed-
back & learning
Phase 3:Sustain & growStep 7: Continuous improve-ment for sustainabilityStep 8: Generic growth through up-scaling
Facilitation of CF:Justification & objectivesPrinciples and approachesFacilitator profiles
Sumber: GIZ Contract Farming handbook
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Kemitraan : 1. adalah sebuah inovasi model bisnis adalah2. adalah kesempatan tetapi juga tantangan3. Sebagai sebuah usaha yang berhasil akan ditandai oleh:
Model bisnis petani(keluarga, kelompok, koperasi)
Model bisnis mitra (pedagang atau pengolah)
Model bisnis kemitraan
economically viable
socially equitable
ecologically durable
Diskusi Publik • Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan
Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Prinsip Pandu dalam Kemitraan:1. Common purpose ensuring win – win solution
2. Adherence to a legal framework
3. Clear documentation
4. Readability of contracts
5. Due attention and review
6. Disclosure
7. Transparency in price
Diskusi Publik •Program Kemitraan Perusahaan Kelapa Sawit dengan Petani Plasma untuk Peningkatan Ekonomi Nasional
Prinsip Pandu dalam Kemitraan:8. Determination
9. Transparency and fairness in clauses relating to quality
10. Fairness in risk sharing: force majeure and contractual flexibility
11. Prevention of unfair practices in buyer-farmer relation
12. Honoring contractual term
13. Open dialogue
14. Clear mechanism to settle disputes
KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANISkema manajemen kemitraan petani Asian
Agri meliputi:
Mengikuti skema yang disediakan pemerintah :-AA mendapat hak guna lahan -AA berkomitmen terhadap pembangunan plasamasnis-Plasma menerima kredit pemerintah dan-AA menyediakan “embedded services (“aneka bimbingan””Pelatihan tentang cara mengoptimalkan produksi dan konsepHigh Conservation Value Forest (HCVF), serta pencegahan danpengendalian kebakaran hutan serta kabut, Bantuan dalampenyediaan pupuk, pelatihan keterampilan lain untukmembantu dengan mata pencaharian petani sepertipeternakan sapi dan budidaya ikan, dll)
KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANISkema manajemen kemitraan petani Asian
Agri meliputi:
Kesepakatan bisnis tentang, produk, mutu, harga,
penyerahanpengelolaan infrastruktur seperti jalan danjembatanKepemilikan lahan setelah 48 bulan Bantuan \dalamadil dan transparan dalam penentuan hargaTandan Buah Sega (TBS): bagaimanamekanismenya?
KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI
Dampak sosial ekonomi
bagi petani peserta
KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANITanggapan thd skema Skema manajemen
kemitraan petani Asian Agri:Banyak aspek yang menjadi sumber kegagalan sebuah kemitraan sudah ditangani dengan serius oleh kemitraan AA – petani Pola kemitraan AA – PETANI dengan sadar jugamengusahakan pengelolaan infrastrukturseperti jalan dan jembatan, serta 4 issue pokok yang menjadi kritik sistem ini yaitu (OECD, 2014)-Issue keberlanjutan, khususnya keragaman hayati-Perlakuan adil kepada petani mitra-Ketergantungan pada pasar ekspor-Kerentanan yang tinggi atas perubahan iklim
KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI
Tanggapan thd skema Skema manajemen kemitraan petani Asian Agri:
Dengan transparansi dan advokasi atas aspek aspek tersebut (let the facts speak) : penilaian akan berbalik pada response yang positif
KEMITRAAN ASIAN AGRI - PETANI
Kesimpulan :
Dengan keyakinan bahwa hal itu bisa diatasi bisa disimpulkan bahwa pola kemitraan AA – petani mempunyai kinerja yang spiritnya bisa diaplikasikan ke sistem agribisnis lain, khususnya untuk komoditi yang sesuai.