Post on 12-Nov-2014
description
TugasKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
wrbn
Di susun oleh:
Lilis indah kurniawati (11060007)
Dosen pembimbing: farida muchtar, S.Pd, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU
2013
Kelebihan dan kekurangan Metode pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang
relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa
tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang
berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Beberapa kelemahan metode ceramah adalah :
a. Membuat siswa pasif
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa ( Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik
yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
g. Bila terlalu lama membosankan.(Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Beberapa kelebihan metode ceramah adalah :
a. Guru mudah menguasai kelas.
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar
d. Mudah dilaksanakan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs.
1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi
dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah.
Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding
penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas
pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :
a. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai jalan
b. Menyadarkan ank didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling mengemukakan
pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh keputusan yang lebih baik
c. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda
dengan pendapatnya dan membiasakan bersikap toleransi. (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :
a. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal (Syaiful Bahri Djamarah,
2000)
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif
untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi
sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang
luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau
proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih
dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga
macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas (CPTT).
Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya jawab dan
pemberian tugas
Metode campuran ini idealnya dilakukan secar tertib, yaitu :
1). Penyampaian materi oleh guru
2). Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.
3). Pemberian tugas kepada siswa.
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas (CPDT). Metode ini dilakukan secara tertib
sesuai dengan urutan pengkombinasiannya, yaitu pertama guru menguraikan materi
pelajaran, kemudian mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL). Metode ini dalah merupakan
kombinasi antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memperagakan
dan latihan (drill) - See more at:
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan
siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat
lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung
jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil
pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di
mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu
yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi
(menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia.
Kekurangan metode percobaan sebagai berikut :
a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan
mengadakan ekperimen.
b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk
melanjutkan pelajaran.
c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.
Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, di mana
siswa melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu
mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa dapat terlatih dalam cara
berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori
sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
Kelebihan metode eksperimen :
a. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
b. dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penemuan dari
hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
c. Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat
manusia.
Kekurangan metode eksperimen :
a. Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.
b. metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh dan kadangkala mahal.
c. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
d. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
7. Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak
peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta
didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan
didampingi oleh pendidik.
Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :
a. aryawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata
dalam pengajaran.
b. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak
Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,
sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di
lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan
keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan
memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya
langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan
manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan
membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa diajak ke tempat
latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara
menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan
keterampilan membuat tas dari mute/pernik-pernik.
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf,
membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang
monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
9. Metode Mengajar Beregu ( Team Teaching Method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari
satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika
ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik
tersebut
10. Metode Mengajar Sesama Teman ( Peer Teaching Method )
Metode mengajar sesama teman adalah suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya
sendiri
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik
kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan
wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus
pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta
peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
Kelebihan metode project:1. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan
menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
2. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari
Kekurangan metode project:1. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal,
belum menunjang pelaksanaan metode ini2. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan metode ini sukar dan
memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini3. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas,
dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan4. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang
dibahas
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-
sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja
berkaitan dengan masalahnya
14. Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan
materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi
tersebut.
15. Metode Discovery
Metode Discovery menurut Suryosubroto (2002:192) diartikan sebagai suatu prosedur
mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi obyek dan lain-lain,
sebelum sampai kepada generalisasi.
Metode Discovery merupakan komponen dari praktek pendidikan yang meliputi metode
mengajar yang memajukan cara belajar aktif, beroreientasi pada proses, mengarahkan sendiri,
mencari sendiri dan reflektif. Menurut Encyclopedia of Educational Research, penemuan
merupakan suatu strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai cara, termasuk
mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk
mencapai tujuan pendidikannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode discovery
adalah suatu metode dimana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-
siswanya menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasa diberitahukan atau
diceramahkan saja
Metode discovery memiliki kebaikan-kebaikan seperti diungkapkan oleh Suryosubroto
(2002:200) yaitu:
a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan
penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, andaikata siswa itu dilibatkan terus
dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk
menemukan, jadi seseorang belajar bagaimana belajar itu,
b. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin merupakan
suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari pengertian retensi dan
transfer,
c. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan jerih
payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan,
d. metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan
kemampuannya sendiri,
e. metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih
merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada suatu proyek
penemuan khusus,
f. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya
kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. Dapat memungkinkan
siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan,
g. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan guru
berpartisispasi sebagai sesame dalam situasi penemuan yang jawaban nya belum
diketahui sebelumnya,
h. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisssisme yang sehat untuk menemukan
kebenaran akhir dan mutlak.
Kelemahan metode discovery Suryosubroto (2002:2001) adalah:
a. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini. Misalnya siswa
yang lamban mungkin bingung dalam usanya mengembangkan pikirannya jika
berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara
pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya menyusun suatu hasil penemuan
dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin akan memonopoli penemuan dan
akan menimbulkan frustasi pada siswa yang lain,
b. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar waktu
dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau menemukan
bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
c. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru dan siswa
yang sudahy biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional,
d. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu mementingkan
memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya sikap dan ketrampilan.
Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai
perkembangan emosional sosial secara keseluruhan,
e. dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin tidak
ada,
f. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru,
demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah
menjamin penemuan yang penuh arti.
16. Metode Inquiry
Metode inquiry adalah metode yang mampu menggiring peserta didik untuk menyadari
apa yang telah didapatkan selama belajar. Inquiry menempatkan peserta didik sebagai subyek
belajar yang aktif (Mulyasa , 2003:234).
Inquiry pada dasarnya adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Karena itu inquiry
menuntut peserta didik berfikir. Metode ini melibatkan mereka dalam kegiatan intelektual.
Metode ini menuntut peserta didik memproses pengalaman belajar menjadi suatu yang bermakna
dalam kehidupan nyata. Dengan demikian , melalui metode ini peserta didik dibiasakan untuk
produktif, analitis , dan kritis.
Teknik inquiry ini memiliki keunggulan yaitu :
a. Dapat membentuk dan mengembangkan konsep dasar kepada siswa, sehingga siswa
dapat mengerti tentang konsep dasar ide-ide dengan lebih baik.
b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru.
c. mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersifat jujur,
obyektif, dan terbuka.
d. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.
e. Memberi kepuasan yang bersifat intrinsik.
f. Situasi pembelajaran lebih menggairahkan.
g. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
h. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri.
i. Menghindarkan diri dari cara belajar tradisional.
j. Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
17. Model Kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mendorong guru untuk
menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Ada tiga hal yang harus dipahami. Pertama CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa
untuk menemukan materi, kedua CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara
materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, ketiga mendorong siswa untuk dapat
menerapkan dalam kehidupan.
Karakteristik
Ada lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan
CTL.
Pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating
knowledge)
Pembelajaran ntuk memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge)
Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) Mempraktikan pengetrahuan dan
pengalaman tersebut (applying knowledge) Melakukan refleksi (reflecting knowledge)
Langkah-Langkah Pembelajaran Kontekstual
Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara
bekerja sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan
barunya.
Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic Mengembangkan sifat ingin
tahu siswa dengan bertanya Menciptakan masyarakat belajar Menghadirkan model sebagia
contoh belajar Melakukan refleksi diakhir pertemuan. Melakukan penialain yang sebenarnya
dengan berbagai cara.
Ciri-ciri model pembelajaran konstektual
Pengalaman nyata Kerjasama saling menunjang Gembira belajar dengan bergairah Pembelajaran
terintegrasi Menggunakan berbagai sumber Siswa aktif dan kritis Menyenangkan tidak
membosankan Sharing dengan teman Guru kreatif
Kelebihan dari model pembelajaran CTL
a. Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang
dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
b. Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu
dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
c. Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari
d. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
e. Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
f. Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
g. Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.
Kelemahan dari model pembelajaran CTL :
a. Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa
padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan
kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak
sama
b. Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
c. Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang
memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya
d. Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus
tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini
kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik
mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang
tertinggal dan mengalami kesulitan.
e. Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan
kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
f. Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual
tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan mengalami
kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan kemampuan soft skill
daripada kemampuan intelektualnya.
g. Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
h. Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya
sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha
sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan
baru di lapangan
18. Model Pembelajaran Kooperativ
Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai
tujuan belajar.
Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah, asih dan asuh, sehingga tercipta
masyarakat belajar.Siswa tidak hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa.
Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
- untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja
sama
- kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
- jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis
kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
- penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan
kelebihan Metode pembelajaran kooperatif learning antara lain:
1. mengajarkan siswa menjadi percaya pada guru
2. kemampuan untuk berfikir
3. mencari informasi dari sumber lain dan belajar dari siswa lain
4. mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal dan membandingkan
dengan ide temannya,dan
5. membantu siswa belajar menghormati siswa yang pintar dan siswa yang lemah,juga
menerima perbedaan ini
Kelemahan model pembelajaran kooperatif yaitu:
1. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti ini dapat diatasi
dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakuakan di luar kelas seperti di
laboratorium matematika, aula atau di tempat yang terbuka.
2. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang
tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan
siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa
yang lebih pandai. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya
menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan sebab dalam
model pembelajaran kooperatif bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif
dan psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama diantara anggota kelompok, keaktifan
dalam kelompok serta sumbangan nilai yang diberikan kepada kelompok
3. Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunikan
pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok. Karakteristik pribadi
tidak luntur hanya karena bekerjasama dengan orang lain, justru keunikan itu semakin
kuat bila disandingkan dengan orang lain.
4. Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu
orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam model pembelajaran
kooperatif pembagian tugas rata, setiap anggota kelompok harus dapat mempresentasikan
apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada pertanggungjawaban secara
individu.
19. Model Pembelajaran Kuantum
Istilah “Pembelajaran Kuantum” diadopsi dari istilah Inggris “Quantum Teaching”.
“Quantum Teaching” merupakan badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan
dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi di SuperCamp, sebuah program percepatan belajar
(accelerated learning) yang mempraktikkan metode belajar kuantum (Quantum Learning). Proses
pembelajaran quantum teaching intinya pembelajaran yang menyenangkan, kreatif tidak
membosankan. Kalau semua itu tidak tercapai, guru harus ganti strategi dengan menggunakan
multi media, sehingga membuat pembelajaran lebih efektif, proses belajar saat ini boleh
dikatakan aktif, partisipatif, konstruktif, komunikatif dan berorientasi pada tujuan.
Kelebihan pembelajaran kuantum
a. Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika kuantum
meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
b. Pembelajaran kuantum lebih bersifat humanistis, bukan positivistis-empiris, “hewan-
istis”, dan atau nativistis.
c. Pembelajaran kuantum lebih konstruktivis(tis), bukan positivistis-empiris, behavioristis.
d. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekedar transaksi makna.
e. Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran dengan
taraf keberhasilan tinggi.
f. Pembelajaran kuantum sangat menentukan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
g. Pembelajaran kuantum sangat menekankan kebermaknaan dan kebermutuan proses
pembelajaran.
h. Pembelajaran kuantum memiliki model yang memadukan konteks dan isi pembelajaran.
i. Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada pembentukan ketrampilan akademis,
ketrampilan (dalam) hidup, dan prestasi fisikal atau material.
j. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses
pembelajaran.
k. Pembelajaran kuantum mengutamakan keberagaman dan kebebasan, bukan keseragaman
dan ketertiban.
l. Pembelajaran kuantum mengintegrasikan totalitas tubuh dan pikiran dalam proses
pembelajaran.
Kelemahan pembelajaran kuantum:
a. Membutuhkan pengalaman yang nyata
b. Waktu yang cukup lama untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar
c. Kesulitan mengidentifikasi ketrampilan siswa
20. Model Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna
kepada siswa, Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang emnjadi pembicaraan
.
kelebihan pembelajaran tematik yaitu:
a. Menyenangkan karena berangkat dari minat dan kebutuhan peserta didik.
b. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik.
c. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna.
d. Mengembangkan keterampilan berfikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi
e. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama.
f. Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
g. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam
lingkungan peserta didik.
kelemahan pembelajaran tematik terjadi jika dilakukan oleh guru tunggal, Misalnya seorang guru
kelas kurang menguasai secara mendalam penjabaran tema sehingga pembelajaran tematik akan
merasa sulit untuk mengaitkan tema dengan materi pokok setiap mata pelajaran.
21. Model Pembelajaran Colaborativ
Proses belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman,
ide, sikap, pendapat, kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-
sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota
langkah-langkah pembelajaran kolaboratif.
Para siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendiri-
sendiri
Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis Kelompok kolaboratif bekerja
secara bersinergi mengidentifikasi, mendemontrasikan, meneliti, menganalisis, dan
memformulasikan jawaban-jawaban tugas atau masalah dalam LKS atau masalah yang
ditemukan sendiri. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah,
masingmasing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap. Guru menunjuk salah satu
kelompok secara acak (selanjutnya diupayakan agar semua kelompok dapat giliran ke depan)
untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas, siswa pada
kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut, dan
menanggapi. Kegitan ini dilakukan selama lebih kurang 20-30 menit. Masing-masing siswa
dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi (bila diperlukan) terhadap
laporan yang akan dikumpulan.
Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun
perkelompok kolaboratif. Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada
pertemuan berikutnya, dan didiskusikan.
Ciri-ciri pembelajaran kolaboratif menurut usulan Nelson (1999) sebagai berikut:
Melibatkan siswa dalam ajang pertukaran gagasan dan informasi Memungkinkan siswa
mengeksplorasi gagasan dan mencobakan berbagai pendekatan dalam pengerjaan tugas.
Menata-ulang kurikulum serta menyesuaikan keadaan sekitar dan suasana kelas untuk
mendukung kerja kelompok. Menyediakan cukup waktu, ruang, dan sumber untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan belajar bersama. Menyediakan sebanyak mungkin proses belajar yang bertolak
dari kegiatan pemecahan masalah atau penyelesaian proyeK
Kelemahanpembelajaran kolaboratif yaitu:
- Bahwa persiapan guru menjadi lebih lama dan lebih serius
- Aktivitas guru dalam pembelajaran menjadi lebih padat
- Ada kemungkinan bagi siswa tertentu aktivitasnya menjadi asal-asalan, karena akan
dengan mudah mengandalkan teman atau kelompok
- Bagi guru, yang harus dihindari adalah kecenderungan memberikan tugas yang berlebih
kepada siswa.
22. Metode gamification
Gamification mempunyai arti menerapkan konsep atau strategi permainan dalam konteks
nonpermainan. Beberapa pekan terakhir, artikel Guraru telah membahas beberapa hal terkait
Gamification: definisi, kunci keberhasilan, dan contoh-contoh permainan. Artikel ini, sebagai
penutup, akan menuliskan beberapa kelebihan dan kekurangan metode Gamification untuk
pembelajaran.
Kelebihan Metode Gamification
1. Mengembangkan perilaku positif terhadap pelajaran Matematika. Berdasarkan hasil
penelitian dari Deakin University, melibatkan permainan dalam kurikulum (matematika)
secara drastis meningkatkan minat siswa terhadap Matematika—terlihat energi, motivasi,
dan tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.
2. Bermain peran sangat membantu proses perkembangan anak. Skenario imajinatif, di
mana anak bertukar peran dan bekerja sama dengan teman-temannya dalam tema
tertentu, merupakan salah satu bagian terpenting dalam perkembangan anak. Melalui
permainan, anak membangun keterampilan yang dibutuhkan dalam pemahaman
akademis.
3. Musik dan gerakan meningkatkan kapabilitas bahasa anak selama masa prasekolah.
Anak yang “mengenal” musik sejak dini memiliki kematangan bicara dan berkomunikasi
yang lebih tinggi. Proses auditori dalam pertumbuhan anak amat penting bagi
perkembangan kemampuan berbahasa.
Gamification bekerja dengan mengintervensi tiga aspek utama: kognitif, emosional, dan sosial.
Kekurangan Metode Gamification
1. Motivasi ekstrinsik. Pemberian reward ekstrinsik bisa jadi membantu membuat kelas
berjalan sesuai yang diinginkan. Namun, guru tetap bertanggung jawab membantu siswa
untuk dapat termotivasi secara intrinsik. Pembelajaran yang terjadi karena keinginan
yang muncul dari dalam diri jauh lebih kuat dan bermakna dibandingkan pembelajaran
yang terjadi demi perolehan reward.
2. Permainan yang menjadi peraturan. Sementara permainan memerlukan kebebasan untuk
mengalami berbagai hal, untuk gagal, mengeksplorasi aneka identitas, dan
mengendalikan investasi serta pengalaman diri sendiri (Klopfer, dkk dalam Lee dan
Hammer, 2011), menerapkan permainan dalam pembelajaran bisa jadi malah
menciptakan pengalaman yang disesuaikan dengan peraturan—sehingga pada akhirnya
tetap terasa seperti pengalaman belajar di sekolah pada umumnya.
3. Merusak’ secara psikologis. Kurangnya penjelasan pada siswa mengenai pemberian
badge atau reward dapat membuat mereka memandang proses pembelajaran apa pun
dalam permainan hanya sebagai batu loncatan yang harus dilewati menuju perolehan
reward; bukannya perolehan pembelajaran yang sukses.
Seperti metode lainnya, Gamification dalam pembelajaran dapat berjalan dengan sukses dan
efektif, tapi bisa juga mengalami kegagalan. Maka, penerapan Gamification perlu didesain
dengan seksama; disertai dengan asesmen terhadap siswa terkait pencapaian tujuan
pembelajaran.
23. Metode snowball throwing
Kelebihan Model Pembelajaran Snowball Throwing :
1. Melatih kesiapan siswa
2. Saling memberikan pengetahuan
Kekurangan Model Pembelajaran Snowball Throwing :
1. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa saja
2. Tidak efektif
24. Metode make a match
Kelebihan metode make a match:
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik;
karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan;
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari;
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, terutama jika;
efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil presentasi;
efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu untuk belajar;
Kekurangan Metode Make a Match
jika Anda tidak merancangnya dengan baik, maka banyak waktu terbuang;
pada awal-awal penerapan metode ini, banyak siswa yang malu bisa berpasangan dengan
lawan jenisnya;
jika Anda tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang
kurang memperhatikan;
Anda harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang tidak
mendapat pasangan, karena mereka bisa malu;
menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan kebosanan.
25. Metode Pembelajaran Berbasis Masalah
Kelebihan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai berikut.
1. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif
2. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
3. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
4. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru
5. Dapat mendorong siswa/mahasiswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri
6. Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang telah ia
lakukan
7. Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna.
8. Dalam situasi PBM, siswa/mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan
secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
9. PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif
siswa/mahasiswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.
Kekurangan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam pemanfaatannya adalah sebagai berikut.
1. Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan
pengajar masih terbawa kebiasaan metode konvensional, pemberian materi terjadi secara
satu arah.
2. Kurangnya waktu pembelajaran. Proses PBM terkadang membutuhkan waktu yang lebih
banyak. Peserta didik terkadang memerlukan waktu untuk menghadapi persoalan yang
diberikan. Sementara, waktu pelaksanaan PBM harus disesuaikan dengan beban
kurikulum.
3. Menurut Fincham et al. (1997), “PBL tidak menghadirkan kurikulum baru tetapi lebih
pada kurikulum yang sama melalui metode pengajaran yang berbeda,” (hal. 419).
4. Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka untuk belajar,
terutama di daerah yang mereka tidak memiliki pengalaman sebelumnya.
5. Seorang guru mengadopsi pendekatan PBL mungkin tidak dapat untuk menutup sebagai
bahan sebanyak kursus kuliah berbasis konvensional. PBL bisa sangat menantang untuk
melaksanakan, karena membutuhkan banyak perencanaan dan kerja keras bagi guru. Ini
bisa sulit pada awalnya bagi guru untuk “melepaskan kontrol” dan menjadi fasilitator,
mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang tepat daripada menyerahkan
mereka solusi
26. Metode latihan
Kelebihan Metode Latihan:
a. Peserta didik memperoleh kecakapan motoris, contohnya menulis, melafalkan huruf,
membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Peserta didik memperoleh kecakapan mental, contohnya dalam perkalian, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
d. Peserta didik memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan sesuatu sesuai
dengan yang dipelajarinya.
e. Dapat menimbulkan rasa percaya diri bahwa peserta didik yang berhasil dalam belajar
telah memiliki suatu keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari.
f. Guru lebih mudah mengontrol dan membedakan mana peserta didik yang disiplin dalam
belajarnya dan mana yang kurang dengan memperhatikan tindakan dan perbuatan peserta
didik saat berlangsungnya pengajaran.
Kelemahan metode latihan:
a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa
kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian.
b. Dapat menimbulkan verbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal. Dimana
peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara
otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut
tanpa suatu proses berfikir secara logis.
c. Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu
secara mekanis, dalam dalam memberikan stimulus peserta didik bertindak secara
otomatis.
d. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan, dimana peserta didik
menyelesaikan tugas secara statis sesuai dengan apa yang diinginkan oleh guru.
TPSKelompok Berpasangan Kelebihan: • meningkatkan partisipasi akan cocok untuk tugas sederhana • lebih banyak kesempatan untuk konstribusi masing-masing anggota kelompok• interaksi lebih mudah • lebih mudah dan cepat membentuknya.Kekurangan:• banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor • lebih sedikit ide yang muncul • jika ada perselisihan,tidak ada penengah
Kelebihan dan kekurangan dari metode kooperatif tipe STADSuatu strategi pambelajaran mempunyai keunggulan dan kekurangan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa keunggulan (Slavin, 1995:17) diantaranya sebagai berikut:1) Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.2) Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.3) Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.4) Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.Selain keunggulan tersebut pembelajaran kooperatif tipe STAD juga memiliki kekurangan-kekurangan diantaranya sebagai berikut:1) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.2) Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk guru sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.3) Membutuhkan kemampuan khusus guru sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.
4) Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.Kekurangan-kekurangan yang ada pada pembelajaran kooperatif masih dapat diatasi atau diminimalkan. Penggunaan waktu yang lebih lama dapat diatasi dengan menyediakan lembar kegiatan siswa (LKS) sehingga siswa dapat bekerja secara efektif dan efisien. Sedangkan pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas sesuai kelompok yang ada dapat dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran tidak ada waktu yang terbuang untuk pembentukan kelompok dan penataan ruang kelas. Pembelajaran kooperatif memang memerlukan kemampuan khusus guru, namun hal ini dapat diatasi dengan melakukan latihan terlebih dahulu. Sedangkan kekurangan-kekurangan yang terakhir dapat diatasi dengan memberikan pengertian kepada siswa bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, siswa merasa perlu bekerja sama dan berlatih bekerja sama dalam belajar secara kooperatif.
Sebagai suatu model mengajar yang menjadi pilihan, tentunya ada beberapa kelebihan-kelebihan dalam model pembelajaran group investigation yaitu:• Melatih peserta didik untuk mendesain suatu penemuan• Melatih berpikir dan bertindak kreatif• Dapat memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis• Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan• Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan• Merangsang perkembangan kemajuan berpikir peserta didik untuk menghadap masalah yang dihadapi secara tepat2Selain kelebihan yang dipaparkan tersebut, pembelajaran group investigation ini juga memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut yaitu,• Membutuhkan keaktifan anggota kelompok dalam melakukan penyelidikan atau investigasi.• Jika seluruh anggota kelompok pasif, maka akan menyulitkan mereka dalam melakukan kegiatan investigasi.Killen memaparkan beberapa ciri esensial investigasi kelompok sebagai pendekatan pembelajaran :1. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil dan memiliki independensi terhadap guru.2. Kegiatan-kegiatan peserta didik terfokus pada upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.3. Kegiatan belajar peserta didik akan selalu mempersyaratkan mereka untuk mengumpulkan sejumlah data, menganalisisnya, dan mencapai beberapa kesimpulan.4. Peserta didik akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar.5. Hasil-hasil dari penelitian peserta didik dipertukarkan di antara seluruh peserta didik.3
DAFTAR PUSTAKA
METODE PEMBELAJARAN >> Macam-Macam Metode Pembelajaran
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
:http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf
- See more at: http://maspermono.blogspot.com/2013/09/macam-dan-jenis-metode-
pembelajaran.html#sthash.5uuGVUhr.dpuf