Post on 12-Mar-2016
description
i
KEDAI Gus & Ning
UKM-ku, Inspirasiku
ii
iii
LKP2M di Dadaku #Seri 1
KEDAI Gus & Ning
UKM-ku, Inspirasiku
Juli, 2013
iv
LKP2M Di Dadaku #Seri 1
KEDAI GUS & NING UKM-ku, INspirasiku LKP2M © 2013 Penulis: Abdur Rokhim Choirus Zakinah Fiqh Vredian AA Kisno Umbar M. Alfan Santoso Muhammad Rosyid HW Rizqiyatul Mubarok Roikhan Arif P. Editor: Husen Arifin Layouter: Tim MYR 2013 Design Cover: @AbaBayu Diterbitkan Pertama kali oleh: Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Jalan Gajayana 50 Malang 65144
v
Kata Pengantar
alam semangat!!! Segala puji bagi Allah swt atas segala
rahmat yang selalu diberikan bagi hamba-Nya.
Shalawat dan salam serta ikrar allahumma sholli ‘ala
Muhammad selalu kita tablighkan kepada beliau Nabi
Muhammad saw yang selalu memberikan embun kesejukan
bagi fana’nya alam ini. Semoga kita selalu menjadi umat
yang dapat meniru tindak tutur nabi kita. Amiiiin
Salam Cogito Ergo Sum!!!
Slogan Cogito Ergo Sum (Jika aku berpikir maka aku
ada) sangatlah tidak asing lagi ditelinga kita. Karena dengan
akal kita akan menjadi manusia seutuhnya dan berpikir
adalah awal pengetahuan. Maka tanggungjawab sebagai
generasi penerus perjuangan bangsa haruslah mempunyai
keimanan yang kuat dan keilmuan yang mumpuni.
Intelektualitas adalah hal yang sangat urgen dalam
menentukan nasib bangsa ini disertai pula dengan
kompetensi keimanan yang kokoh sehingga dapat
S
vi
meresistensi ancaman yang membahayakan diri. Bagi para
pemuda terutama mahasiswa yang notabenenya sebagai
agen of change and agen control social harus bangkit dengan
ide kreatif mereka baik melalui konsep berpikir mapun
action yang diharapkan mampu memberikan problem
solving terhadap permalahan apapun yang tengah dihadapi
oleh negeri ini.
Hadirnya buku ini merupakan kumpulan ide-ide
inovatif dari gus dan ning PRA XIV Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) Lembaga, Kajian, Penelitian dan
Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) UIN Maliki Malang
dengan materi karantina menulis 36 jam dalam bingkai
Maryahan Ya Ramadhan (MYR) 2013 yang spektakuler yang
patut dianggakan dan diapresiasi karena adanya proses
eksplorasi berpikir terhadap sesuatu yang mereka dapat di
kampus ini terutama di UKM LKP2M.
Konten dalam buku ini berkaitan tentang bagaimana
mereka mulai mengenal UKM LKP2M ini, memahaminya,
mengaplikasikan ilmu yang didapat, melakukan analisis diri
serta sintesis dari berbagai pengalaman yang telah didapat
agar sama-sama menjaga dan memiliki lembaga ini secara
kolektif kolegial serta dapat menentukan arah mana yang
mereka ambil untuk mengembangkan eksistensi kualitas
diri.
Sesuai dengan visi lembaga ini yaitu menjadikan insan
ulul albab maka harapan terbesar kami adalah dengan
hadirnya buku ini dapat meningkatkan kualitas diri untuk
para anggota pada khususnya dan menjadi inspirasi bagi
orang lain pada umumnya. Serta buku ini juga dapat
vii
dijadikan sebagai wahana dalam mendalami keilmuan yang
berfokus pada kajian, penelitian dan pengembangan.
Semoga Allah senantiasa memberikan Taufiq-Nya sehingga
apa yang kita rencanakan dan kita cita-citakan lekas
terkabul dan semoga kesuksesan senantiasa kita genggam
erat-erat. Semoga bermanfaat!!!
Malang, 4 Juli 2013
Direktur LKP2M Periode 2013
viii
ix
Daftar Isi
Kata Pengantar ~ v
Daftar Isi ~ ix
Berawal dari Pandangan Pertama ~ 1
Makna Komitmen Berorganisasi ~ 19
Untaian Mimpi Sang Penulis ~ 37
Jalan Impianku ~ 53
Menjadi Mahasiswa Penulis ~ 71
Teropong Inspirasi ~ 89
Revolusi Potensi Diri ~ 107
Menjadi Intelek yang Sebenarnya ~ 127
x
| 1 |
Berawal dari
Pandangan Pertama
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia
tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan
dari sejarah...”
--Pramoedya Ananta Toer--
nit kegiatan Mahasiswa ( UKM) merupakan sarana
bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreativitas
diri. Salah satu unit kegiatan mahasiswa di Universita Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang ialah Lembaga
Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa ( LKP2M).
Di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, LKP2M
termasuk kederetan golongan Unit Kegiatan Mahasiswa
yang sudah memiliki nama serta menghasilkan karya- karya
yang selalu mendapat sambutan hangat dikalanngan civitas
akademika. Menurut saya, LKP2M merupakan unit kegiatan
mahasiswa yang memiliki magnet yang menjadi daya tarik
tersendiri untuk menarik keinginan mahasiswa untuk
bergabung kedalamnya tak terkecuali saya sendiri.
U
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 2
Terkadang, tidak sedikit teman-teman saya yang
menanyakan tentang LKP2M, seperti apa LKP2M itu dan
jika ingin mendaftar menjadi anggota LKP2M itu apa aja
yang harus dipersiapkan atau dilakukan? Kamu belajar apa
saja di LKP2M? Mungkin dengan tulisan ini bisa sedikit
memberikan gambaran tentang LKP2M yang bukan hanya
sekadar nama belaka.
Kisah Awal Menuju LKP2M
Pernahkah kalian mendengar nama LKP2M?
Dikalangan civitas akademika UIN Maulana Malik,
Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa
atau yang lebih akrab dikenal dengan LKP2M pasti sudah
tak asing lagi. LKP2M merupakan salah satu unit kegiatan
mahasiswa di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim
Malang yang menitikberatkan pada kegiatan menulis,
penelitian dan kajian. LKP2M bukan hanya sekadar nama
belaka, keberadaannya untuk mewadahi mahasiswa-
mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam
mengembangkan dan menyalurkan potensi yang ada dalam
dirinya.
Berdasarkan sejarah, yang melatarbelakangi
terbentuknya LKP2M karena tidak adanya wadah bagi
mahasiswa untuk berkarya dan mengeksplorasi potensi
menulis. Perkenalan pertama saya dengan LKP2M terjadi
pada masa Orientasi Pengenalan Akademik Kampus, yang
didalamnya ada kegiatan ta’aruf oleh Unit Kegiatan
Maahasiswa (UKM) kampus pada mahasiswa baru. “Cinta
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 3
pada Pandangan Pertama” kata tersebut yang tepat
menggambarkan perasaan yang saya alami pada acara
ta’aruf yang dilakukan Unit Kegiatan Mahasiswa di UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang.
Perhatian dan pandanganku tertuju pada suatu Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang menurutku berbeda
dengan yang lain dan sesuai dengan standar kriteria Unit
Kegiatan Mahasiswa impian. Ya, Unit Kegiatan Mahasiswa
tersebut adalah LKP2M.
Setelah direktur LKP2M, yakni Gus Chairul Lutfi
menyampaian ke LKP2M-an secara lugas dan tegas. Saat itu
saya semakin yakin dan mantap “saya harus menjadi anak
LKP2M” saya bergumam dalam hati. Berharap saya bisa
mengembangkan dan menggali potensi yang tertanam
dalam diri.
Teringat sebuah hadits yang mengatakan, “kawan
pendamping yang sholeh ibarat penjual minyak wangi. Bila
dia tidak memberimu minyak wangi, kamu akan mencium
keharumannya. Sedangkan kawan pendamping yang buruk
ibarat tukang pandai besi. Bila tidak terjilat apinya, kamu
akan terkena asap” (HR. Bukhari).
Dengan berkumpul bersama golongan orang-orang
yang suka menulis dan meniliti saya berharap kelak dapat
menapaki jejak mereka. Mengukir asa dalam setiap goresan
pena yang tercurahkan dengan indah dalam bingkaian
kertas –kertas putih berbalut keyakinan bahwa ini adalah
awal dari sebuah cerita panjang yang akan saya lewati demi
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 4
menyongsong cita-cita sebagai seorang penulis dan
peneliti.
Cogito Ergo Sum !!!
Tentunya jargon tersebut sudah akrab bagi
mahasiswa yang sudah berkecimpung didalam Lembaga
Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M)
bermakna “aku berfikir maka aku ada”. Maksudnya, kita
tidak boleh langsung percaya atau menerima suatu hal
begitu saja, melainkan kita harus berfikir sehingga
menemukan suatu jawaban yang pasti.
Saya pun sempat meminta persetujuan orang tua
saya untuk bisa mengikuti LKP2M. Sebelum mendaftar, saya
menceritakan dulu tentang keinginan saya masuk ke
LKP2M, apa LKP2M dan alasan saya yang salah satu karena
jurusan saya yakni, biologi yang juga tak lepas dari kegiatan
tulis menulis laporan, saya merasa cocok dengan LKP2M.
Hal yang saya lakukan setelah kegiatan OPAK saya
kadang-kadang datang ke ukm LKP2M untuk mencari info
kapan dibuka pendaftaran untuk anggota baru tahun 2012.
Alhamdulillah, untuk tahun ini penerimaan anggota baru
dilakukan berbeda dengan sebelumnya yang dilakukan
pada semester genap. Untuk pertama kalinya, penerimaan
anggota baru dilakukan pada semester ganjil.
Namun, kenyataan yang saya alami ternyata tidak
semudah membalikkan telapak tangan selalu ada
pergolakan batin antara mengikuti LKP2M dengan
setumpuk laporan praktikum dan kawajiban kuliah lainnya
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 5
yang harus diselesaikan bersamaan. Maklum, masa-masa itu
masih saya kenal sebagai masa-masa transisi peralihan dari
kebiasaan anak SMA yang kewajibannya tidak seperti anak
kuliahan. Akhirnya, bismillah saya mengangkat judul artikel
“Mengapa Harus Ulul Albab?” Saya tetap memutuskan
untuk mendaftarkan diri serta melengkapi semua
persyaratan yang ditetapkan panitia. Mengikuti serangkaian
kegiatan diklat yang penuh dengan cerita suka maupun
duka, kebersamaan dan kekeluargaan.
Penggalan demi penggalan kisah mulai terukir,
penugasan yang tidak kalah dari tugas kuliah mewarnai
setiap langkah menuju LKP2M. Hal- hal baru seperti
membuat proposal penelitian pun termasuk salah satu
daftar tugas wajib yang harus diselesaikan dalam waktu
kurang dari satu malam. Masih terngiang jelas dalam
memori masa-masa itu, masa-masa yang membuatku harus
lari dari UIN Press menuju Mabna Asma’ Binti Bakar karena
mapping yang telah saya buat ketinggalan di Mabna Asma’
Binti Abi Bakar tercinta.
Hari pertama diklat, meskipun sudah hari diklat
yang kedua masih banyak peserta yang datang terlambat ke
lokasi diklat. Seperti biasa mereka harus menjalani hukuman
dari panitia khususnya panitia bagian penugasan yang
anggota-anggotamemang sudah di setting untuk menguji
mental dan kreativitas peserta diklat angkatan PRA XIV
yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan bahkan
lintas angkatan mulai dari angkatan termuda yakni
angkatan 2010 hingga angkatan 2012 yang merupakan
angkatan termuda. Hampir semua peserta merasakan
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 6
hukuman selama diklat, tidak terkecuali saya sendiri.
Bahkan pada hari terakhir diklat mulai dari pagi hingga sore
saya mendapat hukuman dari panitia yang kemudian
menyuruh saya ke depan untuk menyerukan “Sumpah
Pemuda” karena diklat dilaksanakan pada bulan November
bulan tercetusnya ikrar penyatu pemuda di negeri ini, yakni
“Sumpah Pemuda”.
Tidak tanggung - tanggung hukuman yang diberikan
panitia bisa berupa menulis permintaan maaf hingga seribu
kali. Di hari pertama diklat pasti sangat melelahkan dan
ngantuk yang selalu menghampiri. Bagaimana tidak, waktu
istirahat yang ada hanya bisa digunakan untuk sholat dan
mengerjakan tugas dari tim penugasan yang harus
dikumpulkan ketika waktu istirahat sudah selesai. Selama
diklat, seolah-olah hari berlangsung begitu panjang dan
waktu berjalan begitu lambat. Hanya bisa bergumam dalam
hati, dengan raut wajah muram tak bersinar serta raga yang
lesu.
Hari kedua diklat pun tidak kalah mendebarkan
dengan segudang penugasan yang harus diselesaikan
kurang dari satu malam dan hanya satu jam untuk
pengerjaan penugasan pada saat diklat. Sisi lain yang saya
temukan pada saat diklat ialah LKP2M menghadirkan
pemateri-pemateri yang sudah kompeten dibidangnya
masing-masing mulai dari penelitian baik kuantitatif dan
kualitatif, filsafat, sastra hingga memuat mapping rencana-
rencana yang akan dicapai selama lima tahun ke depan.
ternyata, di hari kedua diklat jam pulang peserta yang
mundur hingga pukul 22.30 WIB dan itu menjadi masalah
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 7
bagi saya yang masih berstatus sebagai mahasantri yang
terikat dengan aturan ma’had. Semua pintu mabna
khususnya putri sudah ditutup, otomatis saya dan temen-
temen mahasantri lainnya kebingungan untuk kembali ke
mabna. Untungnya, ada campur tangan dari pihak panitia
yang bernegosiasi dengan musyrifah agar kami tetap bisa
masuk ke mabna. Khusus mahasantri mabna Asma’ Binti
Bakar ternyata harus bersabar terutama saya karena sampai
pukul 23.00 WIB pintu mabna belum juga dibuka oleh
musyrifah bagian keamanan.
Tepat pukul 23.10 WIB pintu mabna baru dibuka
dengan wajah muram tanpa senyum terlukis dari raut
wajahnya musyrifah keamanan langsung membuka pintu.
Budaya iqob pun berlaku bagi kami yang terdiri dari Saya,
Kia, Lana dan Nur’aini yang harus membaca surah Al- Mulk.
Mungkin benar apa yang dikatakan oleh pepatah
kuno yang berbunyi:
“Berakit-rakit ke hulu berenang ke tepian, bersakit-
sakit dahulu bersenang- senang kemudian”.
Jika saya sudah mengingat pepatah kuno tersebut
semangat saya pun hidup kembali, karena saya meyakini
bahwa semua yang terjadi hari ini merupakan bagian dari
proses awal yang akan saya lalui ke depan bersama LKP2M.
Hari ketiga, tugas-tugas dari penugasan sudah tidak
sebanyak hari-hari diklat sebelumnya. Hal tersebut
berbanding lurus dengan jumlah peserta yang semakin lama
semakin menyusut dengan berbagai alasan mereka tidak
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 8
menghadiri diklat entah karena kuliah atau bahkan mereka
memilih mundur karena merasa tidak sanggup lagi
mengikuti diklat. Akhirnya penutupan diklat hari itu pun
berlangsung dengan penuh suka cita, rasa lelah yang
berkecamuk dalam diri pun mulai mereda.
Tidak hanya pada tahap diklat semata, kegiatan
selanjutnya ialah “Magang” yang berlangsung pada bulan
Desember 2012. Peserta magang harus menyusun proposal
penelitian sampai batas waktu yang ditentukan serta
melakukan konsultasi pada pendamping yang telah dipilih
oleh panitia magang. Dari sinilah, awal perjalanan saya
mengenal langkah awal yang harus dijajaki dalam
melakukan penelitian yaitu dengan menyusun proposal
penelitian.
Gebrakan LKP2M
Eksistensi LKP2M sebagai unit kegiatan mahasiswa
yang bergender Kajian, Penelitian serta tulis- menulis sudah
tidak diragukan lagi dengan diterbitkannya jurnal lorong
sebagai bukti fisik dari hasil penelitian senior maupun
pengurus LKP2M.
Di tahun 2013 ini, LKP2M membuat gebrakan baru.
diawal tahun 2013 tepatnya sekitar bulan Februari delegasi
LKP2M Ning Risa dan Gus Bagus dalam acara “Temu Ilmiah”
se-Jawa Timur berhasil meraih juara ketiga dengan meneliti
lumpur lapindo yang ternyata dapat digunakan sebagai
penggosok logam. Sebelumnya, salah satu ning dari LKP2M
yakni Ning Mutam juga berhasil menjadi juara esai nasional.
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 9
Selanjutnya, di bulan Maret 2013 LKP2M melakukan
kegiatan yang bersifat nasional yaitu diklat dan lomba LKTI
nasional yang berlokasi di Bima Sakti Kota Batu
diselenggarakan pada bulan Maret 2013 bekerja sama
dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran se kota Malang
LKP2M mendapat kehormatan sebagai ketua pelaksana.
Tidak berhenti disitu, masih ada tindak lanjut dari kegiatan
Diklat Nasional tersebut dengan adanya program
Pengabdian Masyarakat di Kota Jember dengan kepanitian
dari Universitas Negeri Jember. Dalam kegiatan pengabdian
masyarakat LKP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
berhasil mengirim dua orang delegasi yakni Gus Roikhan
dan Ning Lala.
Untuk menunjang kemampuan anggota baru PRA
XIV dalam bidang penelitian, LKP2M mengadakan Sekolah
Penelitian Pemula (SPP) sekitar bulan april 2013. Pada
kegiatan yang hanya berlangsung selama tiga hari ini lebih
ditekankan pada pendalaman tentang penelitian baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif hingga penelitian
tindakan kelas. Ada juga kegiatan polling bagaimana kita
mengolah data yang didapat dengan menggunakan
statistik.
Hal tersebut menguntungkan bagi saya yang belum
mendapat materi kuliah statistika. Dari kegiatan tersebut,
kurang lebih saya sudah memiliki gambaran tentang
statistik yang termasuk kategori mata kuliah yang cukup
sulit jika sudah memassuki tahap pengolahan data seperti
polling.
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 10
Kegiatan terbaru LKP2M ialah Dies Maulidiyah yang
ke- 14 pada tanggal 30 Juni 2013 bertempat diruang sidang
gedung Sport Center lantai satu yang dihadiri oleh beberapa
senior LKP2M bahkan senior angkatan pertama yang
berperan aktif dalam pembentukan LKP2M juga ikut hadir.
Setelah kegiatan Dies Maulidiyah selesai, disambung dengan
kegiatan rutinan LKP2M dalam menyambut bulan puasa
yaitu acara Marhaban Ya Ramadhan.
Marhaban Ya Ramadhan tahun ini pun berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya. Dilihat dari segi kepanitiaan,
tahun ini angkatan termuda yaitu angkatan PRA XIV diberi
amanah untuk menjadi panitia Marhaban Ya Ramadhan
karena pengurus dan angkatan PRA XIII sedang melakukan
program pengabdian masyarakat yang baru tahun ini
diwajibkan oleh kampus UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Meskipun kami masih terbilang awam dalam
kegiatan ini, saya dan teman-teman angkatan PRA XIV
bersedia menjadi panitia sebagai awal pembelajaran bagi
kami dalam mengatur suatu acara. Selain Marhaban Ya
Ramadhan gebrakan terbaru dari LKP2M yang akan
mengeluarkan buletin Dentang pada bulan ini.
LKP2M juga aktif dalam kegiatan ILP2MI yang
merupakan organisasi perkumpulan unit kegiatan
mahasiswa penalaran se-Indonesia dan LKP2M UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang menjadi satu-satunya universitas
islam yang tergabung kedalam organisasi tersebut yang
mayoritas keanggotaannya adalah universitas negeri di
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 11
Indonesia yang bernaung di bawah Kementerian Pendidikan
Nasional.
Untuk tahun ini, penerimaan anggota baru PRA ke-
XV akan dilaksanakan pada semester ganjil, tepatnya sekitar
bulan September-Oktober jika tidak ada perubahan. Konsep
baru pun akan diaplikasikan pada penerimaan anggota baru
tahun ini.
Selain rangkaian gebrakan kegiatan diatas, LKP2M
memiliki rutinitas kegiatan yang dilakukan setiap
minggunya yaitu seperti setiap hari selasa sore akan ada
kajian penelitian atau sharing bersama tentang penelitian
bagi anggota atau pengurus LKP2M yang berminat dibidang
penelitian. Sedangkan bagi pengurus atau anggota yang
berminat dibidang layout dan menulis, LKP2M mengadakan
kegiatan yang berkaitan dengan layout dan kepenulisan
setiap hari sabtu dan untuk kajian sendiri, LKP2M
mengadakan kegiatan kajian setiap selasa malam yang
berpusat digedung B lantai satu.
Sisi Lain LKP2M
Sesuai uraian diatas, sekilas LKP2M kelihatan seperti
kumpulan orang-orang yang sangat serius. Akan tetapi,
persepsi tersebut tidak selamanya benar fakta
membuktikan bahwa persepsi tersebut berbanding terbalik
dengan kenyataan yang sebenarnya. Malah bisa dikatakan
LKP2M terdiri dari orang-orang yang unik mulai dari yang
humoris sampai yang serius dengan berbagai karakter dari
daerah dan latar beakang yang berbeda.Kegiatan tersebut
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 12
bisa dijadikan sebagai sarana mempererat jalinan
kebersamaan antar anggota serta dapat mengenal lebih
dekat anggota yang lain.
Budaya LKP2M yang lain seperti ketika ada yang
berhasil memenangkan lomba atau sejenisnya, biasanya
akan diadakan tasyakuran atau makan bersama baik
dilakukan diukm atau ketika ada kegiatan kajian. Melakukan
sms berantai jika sedang ada anggota yang tengah berulang
tahun. Itulah yang berbeda seakan mendapat keluarga
baru sebagai ganti dari keluarga yang jauh dari saya. Bahkan
tanpa ada acara khusus seperti adanya tasyakuran anggota,
LKP2M sering mengadakan makan bersama yang dikenal
dengan istilah “bantingan”.
LKP2M tidak hanya terbuka untuk kalangan LKP2M
saja, banyak mahasiwa-mahasiswa diluar LKP2M khususnya
mahasiswa semester akhir yang sedang bergulat dengan
skripsi. Mereka ke LKP2M untuk sharing atau berkonsultasi
dengan senior LKP2M yang senantiasa setia mendampingi
juniornya.
Tidak ada istilah kasta atau semacamnya di LKP2M,
semua anggota pria dipanggil gus dan semua anggota
wanita dipanggil ning untuk menghilangkan adanya
deskriminasi serta adanya persamaan tanpa ada sekat
pembeda baik yang keturunan kiyai ataupun sebaliknya.
LKP2M tidak mengikat anggotanya bagi yang ingin berkarya
LKP2M bersedia menjadi fasilitator.
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 13
Berproses bersama LKP2M saat ini yang saya
lakukan, meski terkadang proses itu sendiri tidak berjalan
dengan lancar tapi itu adalah bagian dari sebuah proses
yang harus dilewati.
Saya beranggapan bahwa dengan melakukan
proses dengan baik, entah itu pernah gagal ataupun tidak
nantinnya akan menghasilkan hasil yang baik pula. Ada juga
orang yang berpendapat bahwa yang terpenting adalah
proses bukan hasil. Akan tetapi, saya setuju dengan
pendapat yang mungkin sangat familiar yang mengatakan
proses menentukan hasil.
Semakin lama diasah, maka kemampuan itu pun
akan terbentuk. Salah satu bagian dari serangkaian kegiatan
Marhaban Ya Ramdhan salah satunya ialah Karantina
menulis yang di dalamnya ada kegiatan menulis buku
bareng yangnantinya akan menghasilkan satu buku karya
bersama peserta Marhaban Ya Ramadhan pada Karantina
Menulis.
Sebelum kegiatan karantina menulis, Marhaban Ya
Ramadhan dibuka dengan kegiatan sekolah sastra selama
dua hari berturut-turut belajar tentang beberapa teori
kesastraan, yang disambung dengan kajian pada malam
harinya.
Untuk menyambung madrasah sastra sebelumnya,
maka diadakan karantina menulis. Selama karantina kita
ditekankan untuk menulis sehingga menghasilkan sebuah
karya bersama berupa buku kumpulan karya selama 36 jam
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 14
masa karantina. Buku yang kami tulis berupa esai populer,
yang membuat kami heran pada saat penggarapan hasil
dari tulisan kami lebih mencerminkan sebuah cerpen.
Berhubung kami masih dikategorikan sebagai
penulis pemula, maka kami tetap melanjutkan tulisan kami
ini dengan style menulis kami masing-masing. Semoga hasil
tulisan kami ini bisa menjadi rangsangan semangat ke
depan bagi kami untuk senantiasa tetap menulis dan
berkarya, karena sejatinya sebuah karya itu berawal dari
kebiasaan membaca dan menulis.
Hasil tulisan kami akan di ISBN-kan sehingga layak
untuk dicetak. Inilah perbedaan pra tahun ini dengan pra
tahun sebelumnya karena nantinya buku ini akan diwajibkan
bagi peserta PRA XV dan mereka yang ingin mendaftar
menjadi anggota baru LKP2M harus memiliki buku ini dan
meresensinya.
Inilah awal dari kebangkitan angkatan PRA XIV
untuk mulai berkarya dimulai dengan menulis kita akan
dikenal dan dikenang sepanjang masa. Jika gajah mati
meninggalkan gading, Pahlawan gugur meninggalkan jasa,
dan kami meninggalkan karya yang akan dikenang
sepanjang masa oleh generasi berikutnya.
Dengan kegiatan Marhaban Ya Ramadhan ini,
angkatan PRA XIV dapat mempererat tali persaudaraan
antar anggota, menjalin chemistry melalui team work yang
di bangun oleh panitia dan anggota.
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 15
Harapan kedepan, semoga tim ini makin solid dan
dalam jangka waktu panjang atau bahkan jangka waktu
pendek dapat mengahasilkan karya baik berupa tulisan
maupun penelitian yang dapat bermanfaat bagi civitas
akademika Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim
Maalang Khususnya para pengurus dan anggota Unit
Kegiatan Mahasiswa Lembaga Kajian, Penelitian dan
Pengembangan Mahasiswa ( LKP2M).
LKP2M memang yang terbaik, saya merasa bangga
menjadi bagian dari LKP2M. Apalagi diawal semester dua
lalu, waktu saya masih menjadi mahasantri Sunan Ampel Al-
Aly, semua mahasantri baik dari mahasantri putri maupun
mahasantri putra berkumpul dilapangan utama UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang untuk mendengarkan
evaluasi selama satu semester dima’had yang dipimpin
langsung oleh direktur Ma’had Sunan Ampel Al-Aly yakni
Ustazd Isroqun Najah yang akrab dipanggil Gus Is.
Beliau berpesan pada semua mahasantri setelah
keluar dari ma’had untuk mencari tempat tinggal yang baik
seperti pondok pesantren agar apa yang didapat selama
tinggal dima’had tidak hilang dan masih tetap diamal jika
sudah tinggal diluar ma’had seperti kebiasaan sholat
berjamaah. Selain itu, beliau juga berpesan ditempat tinggal
yang baru untuk mencari teman yang baik agar kita tidak
terjerumus ke arah pergaulan bebas.
Beliau juga menyarankan mahasantri yang nantinya
tidak tinggal dipondok pesantren, untuk menyibukkan diri
atau lebih produktif ditengah-tengah waktu senggang.
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 16
Misalnya, mengikuti sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) di kampus seperti LKP2M. Mendengar rekomendasi
dari Gus Is tersebut, saya tersenyum indah dibalik
kerumunan Mahasantri Mabna Asma’ Binti Abi Bakar .
Hal tersebut menjadi bukti bahwa LKP2M bukan
hanya Unit Kegiatan Mahasiswa biasa, eksistensi
keberadaannya sudah diakui dikalangan civitas akademika
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
bahkan di lingkungan Ma’had Sunan Ampel Al-Aly pun
LKP2M tetap yang terbaik.
Unit Kegiatan Mahasiswa bukan hanya dijadikan
sebagai tempat berkumpul dan menambah pertemanan
saja, kita harus mengukir cita didalamnya, berkarya dan
tumbuh bersama. LKP2M bukan hanya sekedar nama unit
kegiatan mahasiswa di Universitas Islam Maulana Malik
Ibrahim Malang melalui karya-karya anggotanya LKP2M
menjadi kebanggaan UIN Mulana Malik Ibrahim Malang.
LKP2M untuk semua, bukan terbatas hanya pada
anggota LKP2M saja tapi terbuka untuk semua civitas
akademika Universitas Islam Negeri Malang. Sebaiknya,
fasilitator yang ada kita gunakan sebaik mungkin sebagai
sarana untuk sharing dan berkonsultasi tentang karya yang
akan dibuat. Sebuah proses itu penting dalam membentuk
hasil yang diinginkan. Hasil yang baik berasal dari
serangkaian proses yang dijalani dengan baik dan ulet pula.
Salam LKP2M !!!
COGITO ERGO SUM !!!
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 17
CHOIRUS ZAKINAH itulah nama pemberian orang tua saya. Terlahir di Pulau Madura tepatnya dikota Sampang, tanggal 15 Juni 1994. Saat ini, saya menetap di Jalan Gajayana No.5o Malang. Berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi jurusan biologi semester dua. Hobi saya mendengarkan musik dari segala jenis musik yang pastinya enak didengar, motto hidup saya ialah melakukan yang terbaik dalam segala hal.
B e r a w a l d a r i P a n d a n g a n P e r t a m a | 18
| 19 |
Makna Komitmen Berorganisasi
“Aku mendengar maka aku tahu, Aku melihat maka aku
dapat, Aku mencoba maka aku bisa.”
-- Seotarno --
tulah kata yang saya ukirkan dalam hati ketika saya
sampai pada kawasan kampus hijau ini. besiap diri untuk
mengukir prestasi. Turun dari mobil kusam bercat biru,
saya langsung menuju depan gerbang besar yang di tunggu
oleh dua orang, kira-kira berumur setengah baya dengan
seragam putih birunya yang rapi. Perlahan saya datangi
mereka dan tanyakan alamat, dengan menyodorkan kertas.
Pak Satpam seraya memberi isarat menunjuk jarinya kearah
utara. kata bapak tersebut. Langkah kakiku perlahan saya
percepat untuk menuju alamat yang tertuliskan pada kertas
kusam ditanganku. Setiba ditempat, saya lihat bangunan
besar. Tanpa menunggu lama saya langsung masuk,
layaknya orang yang pernah tahu. Masuk kamar sesuai
nomer, kemudian istirahat. Tiba-tiba Hp saya berdering satu
pesan diterima. Isinya adalah undangan buka bersama
I
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 0
besama teman-teman Bidik Misi. Saya hadiri undangan itu,
hitung-hitung makan gratis.
Ditengah acara tersebut ada salah seorang pembicara
yang masih saya ingat. Dia tidak terlalu tinggi, badannya
agak gemuk. Dengan gaya bicaranya yang lantang dia
berpesan agar selalau semangat untuk mengukir prestasi
sembari memperlihatkan buku yang bertuliskan LORONG.
Masing-masing dari kami mendapatkan buku itu saat acara
makan-makan selesai. Bukunya ternayata masih baru
terlihat dari baunya yang khas dan kemasan plastik yang
masih baik.
Senang sekali rasanya dapat memiliki sebuah jurnal
dengan gratis. Saya bolak-balik buku itu, ternyata ada
sesuatu yang berbeda. Di buku itu saya temukan logo
bertuliskan LKP2M. Melihat logo itu semakin ingin saya
mengetahuinya. Perlahan saya ketahui kepanjangannya
adalah Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan
Mahasiswa.
Buku pemeberian itu terus saya bawa, saya baca
karena tertarik pada organisasi yang menerbitkannya. Ingin
rasanya dapat berproses didalamnya untuk menghasilkan
sebuah karya yang dapat dinikmati oleh kalangan umum.
Keinginan itu terus saya pendam dalam, menunggu adanya
waktu datang agar bisa masuk dan berproses didalamnya
Tidak begitu lama setelah kegiatan Orientasi
Pengenalan Akademik (OPAK) di kampus berjalan lancar,
diumumkanlah pembukaan pendaftaran UKM. “Wah, ini
kesempatan bagiku” Pikirku. Saya tidak memperdulikan
persyaratannya berat atau ringan, yang penting saya dapat
diterima didalamnya dan mengenalnya serta kelak nanti
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 1
menjadi identitasku. Pelbagai persyaratan dipaparkan di
papan-papan pengumuman. Mulai dari tes menulis dan tes
komitmen serta membayar registrasi. Tes menulis bagiku
tentu saja menjadi momok yang mensayatkan karena saya
belum pandai dalam menulis. Tetapi akhirnya saya lolos juga
sesuai prosedur pengurus.
Layaknya Unit Kegiatan Mahasiswa lainnya, LKP2M
juga mengadakan diklat selama tiga hari. Inilah yang
membuatku semakin mengerti, sesungguhnya setiap
manusia itu memiliki potensi yang besar, hanya saja
seseorang itu belum mengetahui rahasia itu.
Dalam Pekan Rekruitmen Anggota (PRA). Semua
anggota baru didiklat untuk lebih memahami keahlian yang
dikembangkan dalam organisasi ini. Dalam tempo tiga hari
semua Peserta PRA di paksa untuk mengahasilkan berbagai
karya. Diklat itu menambahkan pengenalan saya di LKP2M
ini, walau saya belum mengenal seutuhnya. Ternyata satu-
satunya organisasi yang menunjang akademik seorang
mahasiswa adalah LKP2M.
Seberapa Besar Komitmenmu?
Awalilah segala sesuatu dengan niat (al-hadits)
Langkah awal menentutan segalanya. Banyak orang
yang menjadikan penilain pada langkah awal. Tetapi tidak
selamanya langkah itu betul. Terkadang orang
membutuhkan waktu untuk berproses. Dalam sebuah
organisasi langkah awal seseorang ditentukan saat tes
komitmen. Jika dia sungguh dalam menjawab petanyaan
saat tes komitmen dia pasti lulus.
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 2
Lama diri ini tidak menginjakkan kaki di UKM karena
disibukkan oleh sesuatu, karena belum mampu
mengefisiensikan waktu. Semangat serasa mulai luntur saat
jarang ke LKP2M. Saya mulai takut jika hal demikian terus
berlanjut, tidak ada obatnya. Sebab sebuah tanggung jawab
besar dipundak ini yang harus diemban sebagai anggota
LKP2M. Ini kemudian membuatku harus mulai merajut
semangat yang bocor ditengah jalan. Agar kelak tidak
merugi di senja esok hari.
Ditengah-tengah kesibukan akademik, saya
sempatkan mencari waktu untuk mengunjungi kedai sinau
tercinta. Hal ini setidaknya dapat mempererat persaudaraan
antara sesama anggota. Melihat teman-teman se-angkatan
yang ahli nulis dan layout di UKM, iri rasanya. “Mengapa
mereka bisa saya kok tidak bisa ? ” kata hatiku. Sedih jika
dibayangkan. Tetapi ini bukanlah suatu masalah besar
bagiku. Saya yakin ketertinggalan ini akan saya kejar dalam
waktu yang dekat.Ketertinggalan saya di LKP2M
menjadikan nilai komitmen dalam diri bertambah. Ini saya
buktikan saat berada di semester dua..
Masih dalam ranah pengenalan. Pengurus meng-
adakan kegitan rutinan kedua yang biasa disebut kemah
kader ilmiah (KKI) dan dilanjutkan dengan kegiatan lain
yang tidak kalah menarik, yaitu magang proposal. Proses ini
ditujukan agar dapat menjadi bekal masing-masing anggota
baru serta mengukur seberapa besar komitmen mereka
untuk aktif mengikuti kegiatan LKP2M.
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 3
Komitmen Untuk Menulis Ditengah jauh ketinggalanku saya selalu mencari jalan
terang untuk mengatasinya. Teman-teman di LKP2M, saya
anggap sebagai saingan untuk memacu semangatku
menghasilkan buah karya. Banyak usaha yang saya lakukan.
salah satunya adalah dengan membaca buku di setiap
waktu kosong, serta menarasikan sesuatu yang telah terjadi
dalam sehari-hari sebelum tidur.
Rasa ngantuk tidak saya hiraukan. Sebuah wadah
plastik berukuran sedang berwarna hijau saya sediakan di
sampingku saat saya menulis. Setiap mata ini mengantuk,
saya basuh dengan air yang ada disebelahku. Kalau
dikatakan konyol, ini memang konyol. Saya memang sosok
seorang mahasiswa yang termasuk suka tidur. Tidak hanya
saja malam, pagi saat kuliah pun saya tidak jarang untuk
tidur.
Dikatidakan susah, memang susah. Tetapi inilah
realita yang harus diperjuangakan. Saya masih ingat benar
kata-kata dari ustadz saat di pesantren “seseorang yang
mencari derajat yang tinggi (keberhasilan) maka harus mau
bergadang”. Bergadang di sini dalam artian belajar. Kini
saya mengiyakan kata kakak senior yang menyatakan
“dipaksa bisa maka biasa”.
Cogito Ergo Sum!
Kata tersebut tak asing kita dengarkan. Istilah
“Cogito Ergo Sum” memiliki makna yang luas jika
didiskripsikan untuk memaknai sebuah kata “komitmen”.
Jargon tersebut memiliki arti “aku berfikir maka aku ada”.
Ukuran komitmen seorang anggota LKP2M dapat diukur
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 4
dengan merealisasikan makna yang terkandung di
dalamnya. Kata tersebut berasal dari seorang filosof yang
bernama Rene Descartes dari Prancis. Kata-kata inilah
kemudian diadopsi oleh para sesepuh LKP2M sebagai
jargon, sekaligus sebagai jiwa LKP2M. hingga sekarang
jargon tersebut tetap kami indahkan sebagai generasi
penerus. Hampir disetiap selesai kegiatan di ucapakan
“salam LKP2M” dan yang lain menjawab “Cogito Ergo
Sum” dengan suara lantang.
Keluarga Tumbuhkan Komitmen
LKP2M adalah salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) yang ada di UIN Maliki Malang yang menerapkan
sistem kekeluargaan dalam merangkul anggotanya.
Sehingga antar anggota satu sama lain saling mengenal
akrab layaknya sebuah keluarga. Tradisi-tradisi yang
dibiasakan juga mencerminkan adanya ikatan ukwah yang
erat seperti makan bersama dengan iuran seikhlasnya. Jadi
antara yang punya uang dan tidak dapat saling berbagi
melalui wadah ini.
Akhir-akhir ini anggota Keluarga Cogito mulai
berkurang. Terlihat dari masing-masing angkatan. Banyak
diantara mereka yang jarang ke kedai sinau LKP2M dan
jarang pula mengikuti kegiatan kajian rutin yang diadakan
oleh Biro. Kajian. Pelbgai cara telah di coba untuk
menghubungi mereka Tetapi hasilnya tetap nihil. Banyak
alasan yang mereka lontarkan untuk menolak ajakan. Hal ini
sangat di sayangkan. Terutama pada angktanku mulai dari
50 peserta pra, sampai sekarang yang bertahan hanya
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 5
beberapa saja. Awalnya dulu juga saya begitu, tidak jauh
beda dengan teman-teman yang lain, jika diundang untuk
kegiatan ada saja alasanya. Tetapi sekrang saya mulai sadar,
ternyata yang butuh adalah saya dan bukan mereka. Dan
sayalah yang harus bergerak. Bukannya begitu sobat…!!!
Sebuah himpunan keluarga yang harmonis dalam
nuansa akademik, lama-lama membuat saya betah untuk
selalu berada di LKP2M untuk melaksanakan kegiatan
akademik. Saya temukan hal yang berbeda dalam keluarga
ini, bukan saja kasih sayang sesama anggota Tetapi transfer
ilmu pengetahuan setiap hari yang tidak putus walau itu
hanya sebuah istilah.
Keluarga Cogito telah banyak menghasilkan pelbagai
tokoh penting dalam bidang keilmuan, birokrasi, dan
penulis handal yang telah menghasilkan banyak buku.
Koran juga menjadi ladang mereka untuk menulis,
menyalurkan aspirasi pribadi dan kelompok. Tetapi semua
itu tentu tidak lepas dari sebuah proses yang lama dan
komitmen yang tinggi. Inilah Keluarga Cogito tanpa sekat
dan batas, tiada diskriminasi antara yang tua dan muda
tetapi semua tetap berjalan sesuai koridor kesopanan.
Gejolak-gejolak negatif hampir tidak pernah ada di dalam
keluarga ini.
Berkaca dari para senior-senior yang telah sukses
dibidangnya, dapat menambah energi positif untuk
menambah rasa semangat. Tidak hanya pada salah seorang
anggota, Tetapi hal ini dirasa menyeluruh oleh semua
kalangan. Jika semua ini terus dipertahankan, saya yakin
anggota Keluarga Cogito dalam lingkup LKP2M yang
komitmen akan menjadi orang sukses kelak. Bagai
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 6
kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu yang penuh
warna keindahan.
Ada istilah keluarga ada juga istilah kader. Ini adalah
pandangan saya secara subjektif saja tanpa ada tanda
keresmian dari pengurus. Tetapi saya senang dengan istilah
tersebut. Yang saya maksud dengan Kader adalah semua
anggota yang baru masuk LKP2M. istilah kader yang saya
maksud menurut redaksi pribadi saya adalah suatu
kelompok yang harus dipersiapkan untuk menghadapi
suatu tantangan yang ada didepan. Tantangan yang ada
didepan itu dapat diartikan sebagai suatu saat nanti kita
harus menjadi penerus pengurus lama dan menjadi
pencerah bagi anggota baru. Bukankah begitu?
Yang namanya kader tentu akan mengalami
kesusahan dalam perjuangannya. Begitu juga layaknya
Kader Cogito. Kita semua dituntut untuk memaksa diri
memilih bidang yang ditekuni, agar menjadi seorang kader
yang ahli dibidangnya. Jatuh bangun, bantaian adalah hal
biasa yang dirasa oleh seorang kader. Kobaran
semangatnya mengalahkan api yang selalu membara.
Tetapi sayang di dalam LKP2M tidak ada denda bagi kader
yang melanggar. Inilah yang kemudian membuat para
Kader Cogito tidak jera untuk melaksanakan tidakan-
tindakan yang tidak sesuai dengan koridor Kader Cogito.
Tetapi ini bukan TNI.
Pengogodakan Kader Cogito berbeda dengan istilah
kader dalam TNI atau lain sebagainya. Kader Cogito dididik
agar dapat menjadi seorang yang bener-benar mengusai
dalam bidang akademisi dalam mengembang Tri Darma
perguruan tinggi. Penggemblengan kader ini bertujuan
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 7
untuk melaksanakan dan merealisasikan suatu program
khusus kajian, penelitian dan pengembangan. Sehingga
seorang kader itu dituntut mempunyai jiwa baru yang dapat
memanusiakan diriya sendiri dan orang lain. Maksud dari
gagasan memanusiakan itu adalah bagaimana kita dapat
menjadi manusia yang memiliki SDM yang berkualitas
berdaya guna dan tepat guna. Karena kita semua
diciptidakan sebagai seorang kholifah bagi Pribadi dan
lingkungan kita.
Kesuksesan dari penggemblengan kader ini akan
terlihat jelas nanti jika, sudah ada reorganisasi. Di sana kita
akan melihat mana kader yang benar-benar matang dan
siap untuk menjadi wakil seniornya. Ya mudah-mudah saja
nanti saya dan teman-teman yang sekarang menempuh
perjuangan benar-benar menjadi seorang kader yang
tangguh dan membidangi serta menguasai satu hal diantara
tiga target utama Kader Cogito. Lain dari pada itu, dapat
ditinjau pula dari arah produktif tidaknya seorang kader
tersebut dalam menulis. Kalau kader benar-benar produktif,
itu baru bisa dikatidakan sebagai seorang kader yang siap
tempur. Menulis sebernarnya bukanlah suatu beban
ataupun tugas berat yang harus diselesaikan. Kader Cogito
yang matang, menganggap menulis itu adalah bagian dari
hidupnya yang mendarah daging. Jadi tanpa adanya
komando dari atasan, dia pasti menuliskan suatu yang
pantas dan perlu untuk ditulis.
Kehidupan dari seorang kader ini sebenarnya tidak
hanya pada kawasan kampus saja. Tetapi penerapan apa
yang diperolah sesuai keilmuanya dan keahlian di
masyarakat sangat diharapkan. Agar masyarakat itu dapat
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 8
membuka mata dan melihat sesuatu hal nyata yang sedang
terjadi di dalamnya. Di sini Kader Cogito harus dapat
berperan sebagai pionir layaknya semboyan yang
diungkapkan kala kita masuk perguruan tinggi baik itu
negeri maupun swasta. Kata itu tidak lain adalah “Agent Of
Change & Agent of social Control”.
Ini slogan untuk para Kader Cogito. Ukirkan kata
pantang menyerah dalam hati kalian semua. Setiap
kesusahan, perjuangan pasti akan terbayarkan. Entah apa
itu hasilnya, yang jelas Allah Maha Tahu Segalanya.
Menguji Komitmen dengan Materi
Komitmen adalah sebuah nilai yang besar dalam
sebuah organisasi. Karena kesuksesan seseorang tidak
dapat hanya diukur, hanya dengan dia mampu menguasai
satu bidang Tetapi komitmenlah yang diutamakan.
Komitmen sendiri adalah prinsip teguh seseorang untuk
melaksanakan hal yang telah dipilihnya, walau banyak
halangan yang merintang dia akan berusaha
mempertahankannya. Dalam setiap unit kegiatan
mahasiswa (UKM) salah satu dari tes masuknya adalah uji
komitmen. Hal ini biasanya dilakukan dengan beberapa
pertanyaan yang telah disediakan sebelumnya.
Mengapa hal demikian perlu dilakukan?
Salah satu jawabanya adalah untuk mengikat seorang
anggota itu. Agar dia benar-benar merasa memiliki
organisasi itu, tidak hanya masuk dengan menuliskan nama
saja kemudian kabur, kalau ada kegiatan di UKM. Komitmen
ini juga salah satu faktor internal penentu orang tersebut
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 2 9
lolos dalam tes komitmen. Jika dia benar-benar
menjalankan, tidak menutup kemungkinan dia akan sukses
sesuai yang diinginkannya. Dengan demikian komitmen
dalam suatu organisasi memiliki peran penting untuk
peningkatan kesuksesan.
Layaknya organisasi lain. LKP2M juga menempatkan
tes komitmen ini sebagai tes ke dua setelah tes menulis.
Tujuannya tentu sama dengan organisasi lain, yakni untuk
mengikat mereka. Bahkan dalam diklat ada pula proses
pembaiatan yang dinyatidakan dengan nama Allah.
Sungguh dosa besar bagi kita yang telah di bait jika
mengingkari apa yang telah kita ucap. Tetapi tidak jarang
dari kita melupakan hal itu dan terlihat spele, tidak ada rasa
tsayat sama sekali dengan yang Maha Menyaksikan kita
saat kita di baiat. Ukuran komitemen dalam suatu
organisasi berbeda-beda, karena memang keahlian dari
masing-masing UKM itu berbeda. Menurut saya ukuran
komitmen itu didasarkan pada masing-masing keahlian
mereka. Tetapi yang jelas kesamaannya juga ada, yakni rajin
hadir dalam setia acara jika tidak ada keperluan yang
mendesak.
Dalam LKP2M nilai komitmen minimal diukur dari
kehadiran Gus dan Ning dalam menghadiri acara yang
diadakan oleh pengurus. Terlebih dari itu, anggota itu dapat
aktif menulis mewarnai info yang ada di media masa seperti
Gus War’I. Hal ini seharusnya menjadi tolak ukur kita,
seberapa besar kita komitmen di LKP2M yang menyatakan
dirinya sebagai organisasi dalam bidang kajian, penelitian
dan pengembangannya. Kita harus lebih produktif dari para
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 3 0
pengurus, karena kesibukan kita belum begitu banyak. Ya
Allah tunjukkanlah sinar terangmu pada lubuk hati kami,
sehingga usaha kami dapat menemukan titik terang yang
menggiring kami kejalan jiwa intelektual dan spiritual yang
tinggi.
Komitmen itu ternyata bisa dibuktikan dengan uang.
Tetapi uang itu tidak selamanya dapat mengukur tingkat
komitmen seseorang. Itulah kata yang bisa saya sampaikan.
Karena tidak semua orang disaat yang sama memiliki
tingkat materi sederajat. Materi itu malah akan memberi
beban pada orang yang masih kurang materi, yang terbiasa
mengerjakan apa yang dibebankannya dengan tepat waktu.
Bukannya begitu sobat..!! saya juga memegang kata
komitmen yang saya ucap sendiri dalam buku ini. selama
darah masih mengalir dan raga masih sanggup berjalan
serta Allah mengizinkan, Saya akan berusaha untuk selalu
berproses di UKM tercinta ini.
Pudarnya Komitmen Sebabkan Degradasi
Suatu organisasi tidak terlepas dengan irma
fluktuatif. Terkadang dibawah terkadang diatas dengan
segala kesuksesan tokohnya. Seperti halnya sekarang yang
terjadi di UKM tercinta. Menurut para sesepuh LKP2M,
sekarang UKM ini sedang mengalami degradasi dalam
penyaluran keahlian yang dimilikinya. Tetapi saya kurang
menyadari hal itu, karena umurku di UKM baru kemarin
sore. Jadi belum mengetahui LKP2M yang sesunguhnya
bagaimana.
Menurut cerita yang sering saya dengar, LKP2M
dulu adalah organisasi yang disegani oleh setiap mahasiswa
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 3 1
karena kemampuan dari anggotanya tidak jarang melebihi
dosen yang mengajarnya. Hasil karyanya yang tidak dapat
dihitung, serta suksesya masing-masing Direktur
dibidangnya masing-masing.
Isu trakhir yang sering terngiang di telinga ini adalah
LKP2M kehilangan jati dirinya. Suatu hal yang sangat
menghawatirkan bagi Kader Cogito, jika ini dapat mengikis
semangat mereka. Mulai dari segi kepenulisan sekarang,
ada yang menilai tulisan dari anggota LKP2M kurang
bermutu bahkan biasa saja. Dalam layout pun juga begitu,
apalagi dalam penelitian hampir tidak ada. Ataukah
memang para anggota LKP2M memiliki budaya lain selain
yang pernah dibiasakan di UKM. Bahkan ada yang
mengatidakan LKP2M seperti organisasi yang baru lahir.
Tetapi kami sebagai Kader Cogito akan tetap berusaha
walau kenyataan memang begini adanya. Berharap
mengambalikan jiwa LKP2M yang telah hilang ditelan masa.
Hal yang tidak mudah memang, Tetapi dengan anggota
sedikit kami semua akan berusaha memaksimalkan belajar
kepada senior-senior tangguh. Doa pembaca juga kani
harapkan, agar apa yang lama terpendam dalam jiwa
LKP2M utamanya dapat terbangun kembali.
Melihat sejarah dan latar belakang, didirikannya
UKM ini memberikan peningkatan kualitas akademik
mahasiswa yang menjadi anggotanya. Jadi sangat di
sayangkan kalau eksistensinya menghilang begitu saja.
Sebagai organisasi pelopor yang memberantas plagiator
haruslah tetap kokoh, mempertahankan nilai yang
diembannya. Apalagi sekarang mayoritas mahasiswa
kehilangan jati dirinya dalam akademisi. Dalam mengerjakan
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 3 2
tugas, tidak jarang dari mereka yang melaksanakan
plagiatan. Hadirnya Kader Cogito di tengah bangku kuliah di
harapkan dapat memberikan tauladan dalam
meminimalisasi unsur-unsur plagiat dalam menulis.
Pesan Senior pada Gus dan Ning
Gus dan ning adalah nama khas panggilan dalam
organisasi ini. Dua istilah ini diambil untuk menyamakan dan
tiada pendiskriminasian antara putra Kyai dan tidak. Nama
ini terlihat akrab dan mendarah daging dalam anggota
LKP2M. Komunikasi antara senior pun masih tetap eksis
dengan mengunakan istilah “Gus dan Neng”. Bahkan
mereka senang dengan panggilan itu, merasa dihormati dan
masih bagian dari UKM LKP2M walau sebernarnya sudah
tidak berada di sana. Banyak senior LKP2M yang telah lulus
kuliah dan sukses di bidangnya Tetapi sebagian besar saya
belum mengenalnya. Karana hanya sebuah foto kusam
yang menggelantung di dinding, tidak menggambarkan
wajah yang jelas.
Komunikasi dengan para senior yang akrab,
membuat mereka sering datang ke UKM. Baik itu dalam
kegiatan kajian atau diskusi biasa. Bahkan Tidak jarang dari
meraka yang meninggalkan sebuah pesan motivasi untuk
tetep selalu berproses dan terkadang juga ada yang
meninggalkan kata-kata pahit. Beberapa pesan yang saya
ingat diantaranya adalah sebagai berikut.
“Gus dan ning, jika kalian ingin sukses, mari kita
bersama-sama berproses dalam wadah organisasi LKP2M
ini. banyak hal yang bisa kita dapatkan, jika kita benar-benar
komitmen dalam naungan organisasi ini”.
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 3 3
“Kita itu dengan siapa saja dan kapan saja harus
menjaga kesopanan, terutama etika dalam berkomunikasi,
ini akan menunjukkan rasa hormat kita pada orang yang kita
ajak komunikasi. Satu tambahan lagi, jadi mahasiswa
janganlah sombong karena ilmu akan tsayat pada kita”.
“jika ingin mengkonsep suatu kegiatan, hendaknya
dipersiapkan semaksimal mungkin, agar hasil kegiatan
maksimal serta tidak ada pihak yang dirugikan”.
Salam LKP2M
“Cogito Ergo Sum”
Saya bangga dengan LKP2M. kau adalah benda mati
yang tidak bisa hidup sendiri tanpa dihidupi. Kami di sini
sebagai anggota organisasi yang bernaung dibawahmu,
berharap memperolah hasil yang maksimal agar kelak
sampai pada pintu kesuksesan. Saya bersedia komitmen
untukmu, setia bersamamu selama Allah masih
mengizinkanku. Saya akan mencoba tuk tidak lari darimu
saat nanti saya berhasil mendapatknmu. Bagiku kau adalah
bekal yang akan selalu me-nemaniku. Walau namamu tidak
seharum dulu. Keindahanmu tidak se indah dulu. Saya tidak
pedulikan itu. Memang itulah hakekat kehidupan terbaru.
Saya akan berusaha, suatu saat nanti akan mengem-balikan
bau harum serta ke indahanmu yang pernah layu.
**** Ikhtitam
Gus dan Ning sekalian!
Salam LKP2M …!! Salam Ilmiah…!!!
Ini adalah isi pikiran dari seorang anggota yang hadir
kemarin sore di LKP2M. Dia mengatas namakana dirinya
sebagai Kader Cogito. Semenetara pemahamannya tentang
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 3 4
organisasi ini masih kurang. Tahap pemebelajaran ini sangat
diharapkan dapat menjadi bekalnya di senja esok hari.
Bimbingan dari senior sangat dibutuhkan, untuk
memulihkan jiwa-jiwa yang telah hilang dalam UKM
tercinta.
Kesan tiada tara yang belum mampu saya goreskan
dalam lembaran ini untuk menyatidakan rasa terima kasihku
pada UKM tercinta yang telah mengispirasiku tuk selalu
menulis, mengabadikan setiap langkah sejarah yang pernah
terukir dalam hidup. UKM-ku Isnpirasiku, kau telah
membuatku sedikit semakin paham. Sehingga saya selalu
berusaha untuk memanusiakan diriku sendiri dan orang lain.
Menyadarkan akan pesan Allah pada hambanya kalau kita
ini sebagai khalifah di bumi. Duduk diam diatas sajadah,
melihat kebawah merasa diri ini rendah dihadapanMu,
berdoa memohon agar semua yang dicita-citidakan dapat
tercapai pagi ini atau sore nanti. Melihat kondisi yang
semakin buruk, apakah ini hanya anganku belaka. Yang jelas
kini waktunya untuk berproses menunjukkan kembali aura
lama yang terpendam. Tidak banyak untaian kata yang
dapat saya goreskan di sini. Mudah-mudahan menjadi
semangat awal untuk kembali bangkit. Momen ini sungguh
mengandung manfaat yang besar bagi kami semua Kader
Cogito. Dilatih menjadi seorang panitia sekaligus sebagai
peserta dalam suatu acara, Tetapi ini bukanlah hal yang
langka. Sesekali muncul kesalahan adalah hal biasa, karena
rendahnya wawasan kami semua. Bukan berarti pula kami
berhenti sampai di sini.”Marhaban yaa Ramadhan” hadirmu
membuat saya mampu mengukir sejarah yang pertama
dalam hidupku. Menjadi fasilitas kami semua tuk mengenal
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 3 5
senior yang habat dalam pelbagai runtutan acara yang luar
biasa.
Kisno Umbar adalah namaku. Aku dilahirkan di tanah melayu Jambi
(30/09/93). Sebagian besar waktu saya habiskan di lingkup pondok
pesantren. Kini saya telah menempuh suatu jenjang pendidikan yang
lebih tinggi di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab fakultas Humanira Budaya
UIN Maliki Malang. Salah satu unit kegiatan mahasiswa yang aku ikuti
adalah LKP2M . Moto ku “siapa yang bersungguh-sungguh maka dia kan
memperoleh hasilnya”.
M a k n a K o m i t m e n B e r o r g a n i s a s i 3 6
| 37 |
Untaian Mimpi Sang Penulis
“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.”
-- Khalifah ‘Umar --
emua manusia diciptakan untuk bisa melihat dan
memahami apa hidup ini, melalui banyak media dan
sarana, cara dan bentuk aplikasi yang sesuai. Hidup ini
memang perlu simbiosis antar kehidupan, baik alam,
perasaan bahkan pemikiran. Apabila disambungkan akan
terjadi timbal balik yang berdampak bagi aspek - aspek itu.
Tuhan menciptakan manusia dengan segumpal darah
menjadi wujud sempurna dengan ada tangan, kepala, kaki
dan lainnya. Semua ini sekarang tergantung manusia,
dengan menjaga dari segala perbuatan yang dilarang dan
menjalankan segala yang diinginkan oleh tuhan. Untuk
mencari jati diri nya masing – masing, Memang ketika
dahulu pertama diciptakan manusia tidak berIbu, tapi
generasi perkembang biakan menjadikan adanya orang tua
di kalangan keluarga.
Perjalanan hidup berawal saya disini dari keluarga
organisasi ternama yang berkembang di kampus Ulul Albab,
S
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 38
sebuah perkelompokan dengan beranggotakan sekitar 300
orang ini, selalu menampakkan keceriaan dan kebersamaan
dalam kondisi apapun, jiwa yang tertanam pada setiap
anggota dengan motto besarnya “ Cogito Ergo Sum”
mereka siap mendobrak benteng penghalang
kreatifitasnya. tidak hanya itu, mereka siap menjadi pionir
kampus dalam mengawal prestasi dikancah nasional,
dengan dibuktikan banyaknya jaringan dan penghargaan
selama ini.
Organisasi mahasiswa yang memfokuskan pada
penelitian dan pengembangan di lingkungan kampus,
merupakan wadah para peneliti, sastrawan, dan penulis
sebagai perkumpulan para mahasiswa kampus ulul albab
(kampus UIN Maliki Malang) untuk menuju MISI dan VISI
utama dalam pengembangan kreatifitas dan bakat
mahasiswa.
Organisasi merupakan sistem mobilitas sosial dalam
mengemban Misi dan Visi yang telah ditentukan dan
disepakati, aturan – aturan yang sifatnya tertulis maupun
tidak tertulis, organisasi selalu menjunjung tinggi tradisi
masing masing. tradisi baik maupun buruk merupakan
identitas dan nilai yang ada pada organisasi tersebut.
Lembaga Kajian , Penelitian dan Pengembangan
Mahasiswa (LKP2M), sesuai dengan status sebagai unit
kegiatan mahasiswa, organisasi ini masih tetap
mengkokohkan legalitasnya sejak berdiri hingga saat ini,
budaya membaca dan mengkaji hal – hal yang masih
dianggap penting untuk ditafsiri. baik dalam hal politik,
pendidikan, hukum dan lain sebagainya.
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 39
Selanjutnya, banyak sekali program dalam
mengkader para anggota untuk menguasai bidang yang
diminati, seperti kemah ilmiah , Marhaban Ya Ramadan dan
masih banyak lagi. dengan susunan organisasi yang Valid,
organisasi ini mampu memnjadi salah astu unit mahasiswa
yang patut diperhitungkan. namun hal tersebut tidak
membuat para peneliti terbesit perasaan tinggi hati, sikap
rendah hati mereka sangat kental, mengingat sebagai
mahasiswa Ulul Albab yang berwawasan luas, dan
berakhlakul karimah.
***
Sekapur Kesungguhan Ku
Inilah rasanya, saya telah membuktikan kepada mereka
(anggota LKP2M yang lain) telah sepenuhnya memberikan
waktu dan nafas untuk kejayaan organisasi, selama ini yang
saya dan mereka lakukan hanyalah berharap agar
kekeluargaan dan perjuangan ini terkenang selamanya.
apabila orang dahulu menciptakan sejarah agar
dikenang oleh generasi sekarang, maka sekarang kita
menciptakan sejarah baru untuk generasi masa depan
Panas bukanlah halangan bagi mereka. sebab, dengan
jalan ini mereka akan mendapat pengalaman baru menjadi
penelaah kehidupan sesungguhnya. sejarah ini terukir
dalam batu besar hati mereka, semoga tidak pernah
terhapuskan sampai kapan pun, cerita ini akan tertulis rapi
dalam buku cacatan sekertaris agar terbaca oleh adek –
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 40
adek selanjutnya, gambar ini akan terlihat dalam album
yang akan terpajang di dinding kantor.
Perjuangan pada hakekatnya merupakan sikap yang
dilakukan untuk membela, menjaga dan mengembangkan.
seperti kita tau, seorang pejuang yang berhasil
mengalahkan musuh adalah kemenangan berharga
baginya, begitu pula sang peneliti lakukan ketika rasa males
dan capek menyerangnya, demi menjaga eksistensi
semangat, yang disini ada dua hal penting yang harus
dilakukan, pertama, siapkah kita selalu be leader?
pertanyaan ini menggugah jawaban yang kebanyakan
orang meragu tetapi dengan motivasi akan menjadi yakin,
yang kedua yaitu siapkah kita be a follower? maka dengan
ini kita merasa ada dibawahnya.
Memperbincangkan jejak para peneliti muda seakan –
akan mengimajinasi diri kita pada seseorang yang hebat
menulis baik dalam media cetak maupun media elektronik,
ini menjadikan proses perjalanan menapak tilas
sesungguhnya memerlukan belajar secara utuh.
Lebih terlihat, ketika saya dan mereka melakukan
kegiatan, kerjasama antar panitia kegiatan demi
menjunjung tinggi nama lembaga tercinta, menjaga nama
baik lembaga dengan memberikan pelayanan semaksimal
mungkin seperti waktu DIKLATNAS di kota Batu, Kemah
Kader Ilmiah di Pantai Condang Merak, juga penelitian di
Kota Kendal Jawa Tengah. Apabila melihat sejarah
berdirinya pun sangat besar pengorbanannya, sehingga hal
yang sekarang dilakukan sebenarnya bukan seberapa dalam
membalas jasa senior lembaga ini.
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 41
Bagi Saya, Waktu Bukan Untuk Berlibur.
Berbeda dengan organisasi mahasiswa lainnya,
lembaga ini memang secara hakekatnya mempunyai
kegiatan keberlangsungan. maksudnya, dengan
kreatifitasnya menulis dan meneliti secara terus menerus
menjadikan saya tidak ada henti memikirkan hingga konsep
mereka berhasil dan dapat diketahui secara real.
Menindak lanjuti adanya hari – hari libur seperti
setelah ujian sekolah atau romadlon, lembaga ini mengajak
para anggotanya berkreasi yang intinya harus ada hasil yang
konkrit dalam masa liburan itu.
Saya dan Mereka merasa sangat senang, karena
sebagai mahasiswa ingin bisa memanfaatkan waktu untuk
belajar dan berkarya, setidaknya ada beberapa faktor yang
dianggap bisa sebagai argument seperti ketidak ada pastian
kegiatan apa yang dimiliki oleh anggota dan banyaknya
anggota yang tidak pulang ke rumah karena jauh.
Katanya direktur saya jika kalian orang biasa, bukan anak
pejabat atau dosen. maka kalian wajib bisa menulis dan
membuat karya tulis .
Penggalan kalimat ini semoga akan selalu teringat
pada anggota lembaga ini, dimanapun berada, kapanpun
waktunya, mereka harus mampu menyempatkan menulis
proyeknya agar tidak ada sifat leha – leha dalam berkarya,
sikap serius dan disiplin selalu ditanamkan dalam nilai –nilai
keanggotaan.
Ada sih, rasa sedikit malu atau tersindir, ketika ada
salah satu anggota tidak mempunyai ide dan gagasan
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 42
tertulis apapun, mungkin itu tradisi. Tetapi, itu memang
tampak pada keseharian mereka. Bahkan, apabila tidak
tahan maka akan keluar karena terlalu malu bahsa jawanya
sungkan.
Ini tidak ada sikap pengecualian atau diskriminasi, semua
sahabat bahkan seperti keluarga, bagi ada waktu yang baik,
merupakan kesempatan besar bagi kita merekatkan ikatan
ini, dengan kajian bersama, jalan – jalan ilmiah, karantina
menulis dan banyak lainnya.
Ekspansi Pengkaderan Ilmiah.
Setiap organisasi pasti memiliki yang namanya
jenjang pengkaderan, tujuannya sih, agar para anggota baru
yang nantinya diharap mampu menggantikan posisi
seniornya, kemampuannya bisa sama bahkan bisa lebih
tinggi dari seniornya itu. bukan untuk mengalahkan tetapi
menghargai perjuangan senior.
Apakah anda tau? kenapa sih, anggota baru selalu
dimarahi?, ya betul. Keinginan senior agar kelak nanti
mereka dibekali rasa percaya diri dan memiliki mental
superior untuk mengawali karir di lembaga tersebut, tetapi
dalam pelaksanannya mereka masih dalam aturan yang
tidak anarkis, tanpa adanya tindakan memukul dan
menendang juniornya. Karena, proses pembekalan seperti
ini bukan membuat junior jera. tetapi, menyemangatkan
mereka dalam mengggapai cita – cita awalnya.
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 43
beri aku 1000 orang tua maka aku akan hancurkan
gunung. beri aku 10 pemuda, maka aku akan goncangkan
dunia (Ir. Soekarno, presiden ke - 1 Indonesia)
Serpihan motivasi besar dari orang yang besar juga, kalimat
yang mampu menjunjung semangat pemuda Indonesia
melawan ketertinggalan, penindasan, dan penghinaan.
Menuju lembaga yang berintegritas, LKP2M tidak
banyak menerima anggota baru, alasannya tidak ribet.
hanya saja, lembaga ini ingin memfokuskan pembekalan
seorang peneliti yang benar – benar serius dan memang
mampu dibidangnya. semua anggota harus mempunyai
mimpi besar menjadi seorang penulis handal, sehingga bisa
membawa nama lembaga ke tingkat nasional bahkan
harapan sampai internasional.
Namun, semua itu tidak semudah membalikkan
tangan, perjuangan yang cukup lama dan berat harus
dilalui. apabila mau mengadakan penelitian, mereka harus
mau berkorban tenaga bahkan uang mereka sendiri demi
keberhasilan sebuah penelitian. untuk mengikuti lomba
saja, selain pendaftaran yang mahal, juga biaya modal
penelitian yang akan diangkat. tetapi, semua itu mereka
lakukan dengan ikhlas, ya,, syukurlah semua itu dibalas oleh
Allah SWT untuk mendapatkan prestasi impian.
Lembaga ini memiliki jaringan yang menjadi
organisasi gabungan seluruh indonesia, lembaga – lembaga
yang mempunyai visi dan misi sama di seluruh kampus
negeri dan swasta di indonesia, bernamakan Ikatan
Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 44
(ILP2MI) bertujuan menyatukan lembaga agar bisa
bersama – sama mengawal mahasiswa dalam menggapai
cita – cita ahli penelitian, lebih dari 4 kali konferensi, ikatan
ini siap mewadahi peneliti se - indonesia dengan membuat
program penelitian, pengabdian masyarakat, pekan ilmiah
nasional dan lain sebagainya. tentu ini dilakukan atas
inisiatif dari seorang mahasiswa universitas brawijaya,
bercita – cita menfokuskan pada PIMNAS saja merasa
kurang cukup, masih banyak kampus yang tidak terjangkau
padahal kemampuannya tidak kalah baik dan sempurna.
Percikan Karya Sang Pembuat Jejak.
Sungguh luar biasa, ini kenyataan !. jika ada
pertanyaan, apakah lembaga ini mampu mengkader para
anggotanya?, mungkinkah anda percaya?.
Hei, jangan kalian heran dengan semua ini, ternyata
lembaga ini sangat memberikan kontribusi banyak terhadap
para anggota dan alumnusnya, anggotanya yang sudah
menorehkan juara di berbagai kompetisi penelitian,
kompetisi debat nasional, mahasiswa terbaik di setiap
wisuda, menjadi pemateri pelatihan kepenulisan dan masih
banyak lainnya.
Nah, untuk para alumnusnya tambah luar biasa,
sebagai reporter di berbagai koran lokal, dosen di berbagai
perguran tinggi, pengusaha sukses, dan inilah sebagian dari
prestasi mereka.
Melihat dari sejarah senior sebenarnya merupakan
cara yang paling tepat untuk mengembalikan jati diri
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 45
lembaga, sekarang ini para anggota sebaiknya mempelajari
kegiatan dan kreatifitas senior untuk diambil sedikit nilai
yang baik sebagai stimulus semangat menulis dan megkaji
hal – hal baru.
“ . . . . bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai
sejarahnya . . . . . . ”
Kalau boleh diintepretasi dari penggalan kalimat
diatas, seorang generasi yang baik adalah mereka yang
benar – benar menghargai jasa – jasa, karya dan perhatian
generasi sebelumnya. bagaimanapun bentuknya, kecil
ataupun besar karya bukanlah ukuran pasti, tapi bagaimana
kita mengambil makna dari itu.
Memikirkan generasi masa depan bagi LKP2M, anda
tahu apa yang harus anda lakukan?. sebagai calon senior,
kita wajib menyiapkan bekal bagi junior nantinya, bukan
makanan atau minuman, yang lebih parah bukanlah hutang.
Intinya berproses sesuai prosedur pengkaderan, dan
bekerja keras demi kita sekarang dan nanti. lebih – lebih
bisa menyimpan investasi jaringan diberbagai instansi,
jangan heran! itu juga sangat dibutuhkan.
Juga membuat karya tulis yang termuat di media
cetak maupun media elektronik, ini cara yang jitu untuk
menambah karya yang bisa dibukukan, mengingat
kurangnya minat para anggota yang ingin menulis opini,
artikel dan lain sebagainya.
Munkinkah?, generasi tua membenci generasi muda,
atau sebaliknya, generasi muda berbeda jalur dengan
generasi tua, sehingga proses pasca kaderisasi agak
terhambat oleh faktor yang tidak diinginkan tersebut. ya
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 46
perlu adanya keterbukaan jangan sampai ada rasa ingin
menguasai sepihak, biasanya senior masih tidak percaya
dengan kinerja junior, solusinya cobalah memberikan tugas
sepenuhnya, sehingga tinggal memantau dari jauh,
menayakan kesiapan dan kebutuhan saja.
Lalu masalahnya sekarang adalah greget yang dulu
ada harus dimunculkan kembali, LKP2M harus mampu
menyetarai perguruan tinggi umum negeri yang lain, seperti
di Universitas Brawijaya yaitu Forum Diskusi Mahasiswa
Penalaran (FORDIMAPELAR) dan di Universiats Malang
UKM_P (UKM Penelitian), ya, syukurlah pemimpin kampus
Ulul Albab telah merubah status kampus ini menjadi
kampus riset, sehingga sepak terjang LKP2M lebih kelihatan
dan terarah, setidaknya lembaga ini menjadi patokan
khusus pengembngan penelitian kampus.
saya telah merasakan sedikit dari berkah mengikuti
lembaga ini, seperti pernah menjuarai lomba menulis
artikel, juara lomba karya tulis Al – qur’an dan lomba –
lomba yang lain.
Satu – satunya hal yang patut diambil teladan adalah mau
bergerak (out of box) dan sungguh – sungguh dalam
menjalani proses, percaya deh ! tuhan kita akan senantiasa
memberi apa yang kita minta.
Keteladanan Menjadi Pemimpin
Ada seorang filosof besar cina, Lao Tsu, ketika ia
ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin sejati,
maka dia menjawab:
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 47
“As for the best leaders, the people do not notice their
existence. The next best, the people honour and praise.
The next, the people fear, and the next the people
hate. When the best leaders work is done, the people
say “we did it ourselves”
Maka dari itulah, sebuah legitimasi leader perlu
dimaknai kembali, tandanya sejati itu apa?, dilihat dari
semua aspek kah?. ini yang sering terlihat ketika sang
pemimpin mengatur daerah aturannya, karena bukan
sembarang orang yang mampu nmenjadi pemimpin, ingat !,
juga bukan karna perempuan dianggap tidak mampu
memimpin LKP2M. Soalnya, lembaga ini milik kita semua
baik perempuan maupun laki – laki.
Oke deh, kalau mau menganggap perempuan lebih
lemah dari pada laki – laki, tetapi saat ini kalimat itu tidak
tepat. karena, di zaman sekarang bukan hanya persaingan
kekuatan badan tetapi juga fikiran, sehingga yang harus
dijadikan tolak ukur kompeten terhadap tugas yang akan
dilakukan adalah keberanian tanpa ragu dan kemampuan
sebenarnya.
LKP2M memiliki karakteristik sebuah kepemimpinan,
karena banyak sekali konsentrasi didalamnya, seperti biro
penelitian, biro kajian, biro penerbitan dan lainnya. lembaga
yang semacam ini, bisa juga merubah karakter
kepemimpinan setiap tahunnya, contohnya direktur lama
tulis menulis agak dipinggirkan lebih fokus pada kajian.
berbeda denagn direktur baru yang ambisius tentang
penelitian dan tulisan.
be your self . . .
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 48
Sering banget kita mendengar atau mengucap
kalimat ini, memang seharusnya itu menjadi paku tancapan,
sehingga muncullah pemimpin berkarakter yang
mempunyai sifat disiplin tegas dan bijak. memang agak
sulit, tapi semua itu bisa dilatih, serta mempraktekan
langsung, seorang anggota haurs siap apabila disuruh oleh
ketuanya, ambillah sedikit makna dari kita menjalankan
tugas itu.
pemimpin itu aku . . .
Pemimpin itu mesti percaya diri pada kemampuan
dirinya, sebagai ketua angkatan PRA 14, saya tahu pengaruh
yang terjadi adalah adanya anggapan berwibawa patut
untuk diberi kesopanan, apabila pemimpin yang
sembarangan, organisasi akan terpecah – pecah dan tidak
ada aturan pasti. lalu, solusinya apa?, saya ingin mereka
memilih saya sebagai pemimpin, jangan dilihat janjinya saja,
melainkan lihat secara individu juga.
Pemimpin LKP2M yang patut dijadikan teladan?, anda
kah?. bisa saja, yang penting anda harus pandai meraih hati
anggota mu, bawahan mu (rekan panitia) atau orang lain
yang tidak Ada sangkut paut. contohnya ketika mau
mengutus teemannya bersihkan kantor, pemimpin harus
mengawali membersihkannya terlebih dahulu. karena,
kesadaran dari anggotan LKP2M berbeda – beda.
Pemimpin lembaga ini tentu juga harus seimbang,
dengan kata lain mempunyai karya dan prestasi yang luar
bisa, mengapa?, karena lembaga ini sebagai panutan semua
lembaga di kampus ulul albab. pemimpin yang bukan hanya
ahli dalam bidang kepemimpinan melainkan juga ahli dalam
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 49
kepenulisan, kajian dan penelitian, membutuhkan
kredibiltas yang tinggi untuk menduduki posisi pemimpin
yang sangat strategis dan diperhitungkan.
seluruh manusia di dunia ini adalah kholifah bagi dirinya
sendiri, untuk menjaga dan mengatur anggota tubuhnya .
Selama pemimpin LKP2M adalah oarang yang
berakhlakul karimah dan berwawasan luas inyaAllah
lembaga ini akan selalu jaya dan dipandang oleh lembaga
yang lain, apalagi pemimpin LKP2M tidak boleh berpolitik
praktis agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
***
persahabatan merupakan hal teirndah dalam hidup ini,
tidak ada kata benci didalamnya, dengan mengibarkan
bendera biru putih bertuliskan nama lembaga ini, semangat
bergejolak di sanubari setiap anggota, berani berjuang
melawan kemalasan dan mengalahkan rasa takut untuk
mencoba hal baru
Esai tentang penggambaran kekeluargaan dalam
anggota ini, patut untuk dikaji kembali, beberpa hal
tentang pemimpin, perjuangan, organisasian dan lain
sebagainya, tidak selesai sampai disini. mengapa?, karena
lembaga ini telah berusia lama, menorehkan sejarah lama
yang begitu banyak, begitu sulit untuk dilacak satu persatu.
maka dari itu, penggambaran ini hanyalah sedikit
pengetahuan yang saya tahu, melalui berbagai diskusi dan
membaca di berbagai literatur tentang lembaga ini.
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 50
Sungguh, tidak bisa diungkapkan rasa senang
menjadi anggota keluarga dari lembaga ini, berbagi dalam
keceriaan merupakan hal terindah dalam keluarga ini, tidak
ada ragu sedikitpun dalam benak setiap anggota terhadap
jasa lembaga demi masa depan mereka. entah apa?,
mungkin itu ilham atau petunjuk tuhan agar mereka nanti
menjadi orang berguna bagi masyarakat kelak, karena
sebaik –baiknya orang adalah orang bermanfaat bagi orang
lain.
Menaklukkan dunia dengan tulisan briliant, menuju
angan tinggi meraih bintang prestasi, mereka siap menjadi
pemimpin masa depan. melalui berbagai agenda acara
dalam mengkader para calon ilmuan, berdedikasi
menjadikan otak – otak cemerlang yang penuh dengan
pengetahuan sosial maupun eksak merupakan mimpi
lembaga ini.
Siapa bilang cibiran itu menjadikan mereka kecil,
mereka semakin tertantang unutk menjadi besar sebesar
cita – cita murni mereka, dan hari ini mereka
membuktikannya, dengan semboyan yang lain yaitu if the
world last tomorrow they will prove their dream now,
bekerja keras demi para generasi selanjutnya.
Sering juga sih, terdengar kata kata berikanlah sesutau
di organisasi jangan mencari sesuatu di organisasi, setuju
sekali, karena organisasi merupakan kumpulan bukan
industri yang menghasilkan produk yang siap dipasarkan.
sebagai penulis saya hanya bisa berpesan kepada pembaca
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 51
lakukanlah yang terbaik disetiap langkah prosesmu kawan,
pasrahkan pada Allah SWT, bermimpilah semua ini akan
terjadi dengan lancar, dan jika akhir nanti kalian tidak bisa
duduk diposisi yang kalian inginkan, maka ikhlaslah .
Namaku Muhammad Alfan Santoso biasa dipanggil Alfan, aku adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Aku mempunyai saudara kembar, lahir dari pasangan ayahanda abdul mu’in dan ibunda siti rohimah. Lahir pada tanggal 21 Maret 1994 di sebuah rumah sakit di kota Jember, aku menjalani hari – hariku termasuk pendidikan di kota kelahiran mulai dari taman kanak – kanak hingga Madrasah Aliyah, saat akan kuliah aku memutuskan untuk keluar kota di sebuah kota dingin bernama Malang di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Fakultas Tarbiyah, disinilah aku mengikuti organisasi kepenulisan yaitu UKM LKP2M ( Unit Kegiatan Mahasiswa Lembaga Kajian Penelitian Dan Pengembangan Mahasiswa ). meskipun ini buku pertama yang dibuat olleh ku, tapi saya yakin akan membuat yang lebih banyak dan bagus yang akan kupersembahkan untuk orang tua . Disini aku mempunyai motto penting yang akan selalu aku ingat yaitu man jadda wa jada man shobaro dofiro.
U n t a i a n M i m p i S a n g P e n u l i s | 52
| 53 |
Jalan Impianku
“Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah kemauan
keras untuk menulis dan kemudian mempraktekkannya…”.
--Stephen King--
udah tidak terasa, semester 2 sudah berlalu. Hampir
setahun sudah saya bergelut di UKM Lembaga Kajian,
Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) UIN
Maliki Malang ini. Timbul sebuah pertanyaan, apa yang saya
peroleh dari UKM dan konstribusi yang sudah saya berikan
untuk UKM selama ini? Perlu menflashback dan merefresh
memori masa lalu yang perlu akan dokumentasi, serta
mengkombinasikannya dengan masa kini untuk menjawab
pertanyaan itu.
Gerbang Awal Sebuah Impian
Waktu itu, hari pertama saya mengikuti diklat yang
menjadi syarat bagi anggota yang akan bergabung ke
LKP2M. Dan ini bukan diklat yang pertama kali saya lakukan,
S
J a l a n I m p i a n k u | 54
terhitung semenjak saya mendapatkan gelar mahasiswa
ulul albab. Dari beberapa pengalaman diklat yang saya
jalani, hampir semua menggunakan hukuman fisik, bagi
calon anggota yang melanggar kesepakatan. Meskipun,
kesepakatan itu berat sebelah (red: memihak Panitia); tak
heran seleksi masuk untuk menjadi anggota suatu
organisasi harus ketat, sehingga muncul SDM yang
diinginkan. Berjiwa Loyalitas terhadap organisasinya yang
nantinya akan menjadi penerus tonggak keberlangsungan
organisasi tersebut.
Berbeda dengan LKP2M, teringat sekali saat itu. Saya
datang terlambat, dan ada sie penugasan yang
menghampiri diriku, sambil melotot melempar pertanyaan
pada saya. Kenapa telat? Ucapnya dengan nada marah.
Saya sudah terbiasa dengan teriakan-teriakan seperti itu,
sudah berkali-kali ini ku alami di diklat-diklat sebelumnya.
Tapi yang membuat berbeda, dan menggelitik. Saat saya
telat 5 menit saja, saya langsung di kasih tugas; buat
resensi, 3 puisi, 1 berita. Dan Cuma dikasih waktu 5 jam,
itupun termasuk menerima materi dan resumenya. Jadi
sambil mengerjakan hukuman, juga mendengarkan
pemateri menyampaikan materi yang dibawanya. Yang
mana juga mendapat tugas meresume dari semua materi
yang sudah disampaiakan. Dan ini yang tidak kutemui di
organisasi sebelumnya. Hukuman menulis, otomatis
membuat fisik dan fikiran ini terasa lelah. Tapi itu semua
kujalani karena niat hatiku untuk bergabung dengan UKM
ini mengalahkan rasa lelahku saat itu.
Pasca diklat indoor yang kami terima, dengan
beragam materi yang kami konsumsi. Dilanjutkan dengan
J a l a n I m p i a n k u | 55
kegiatan selanjutnya yang masih dibungkus dengan acara
recruitmen anggota baru, yakni KKI (Kemah Kader Ilmiah)
di pantai Kondang Merak Malang selatan. Momen ini
semakin mengeratkan emosional peserta (calon anggota)
dengan kepengurusan yang sudah ada (anggota UKM).
Acara Pekan Recrutmen Anggota (PRA) 14 ini ditutup
dengan dibaiatnya para peserta di waktu menjelang subuh
di tepi pantai. Janji setia kita (peserta) terhadap UKM
tercinta.
Dinamisasi Pergolakan Nalar Siswa ke Mahasiswa
Selesai saya digodok selama PRA. Banyak yang mulai
berubah dari kehidupanku, saya mulai tak canggung lagi
bersuara di kelas kuliah. Transformasi berfikir kritis sangat
kurasakan, dan ada penilain dari teman-teman dekatku atas
perubahan itu. Status keanggotanku di LKP2M, membuat
perkataanku dipertimbangkan oleh teman-teman kelas
kuliah. Ini menujukkan betapa besar kharisma UKM ini,
karena setiap orang mendengar LKP2M. mereka langsung
beranggapan orang-orang di dalamnya adalah orang-orang
akademis. Meskipun pada kenyataannya, tidak semua
anggota maupun pengurusnya memiliki trackrecord yang
baik dalam bidang akademik. Cuman karena ranah yang
menjadi kosentrasi orang LKP2M adalah seputar penelitian,
kajian maupun pengembangan nalar berfikir, sehingga
sedikit banyak berpengaruh pada proses akademiknya;
terlebih disaat kajian yang bersifat fsayaltatif.
J a l a n I m p i a n k u | 56
Terangsang untuk Menulis
Hobbi untuk menulis, memang sudah ada sejak dulu
waktu hidupku di pesantren, yah meskipun kwalitas dari
tulisanku juga masih ecek-ecekan. Sudah lama, hampir satu
tahun aktivitas menulisku vsayam. Karena moment Ujian
Nasinal (UN) yang memakssaya maupun masa pencarian
Perguruan Tinggi saat itu, yang pada akhirnya di UIN Maliki
Malang takdirku berada. Gairah untuk mengembalikan
semangat menulis, apalagi memulai setelah lama tidak
melsayakannya. Ini memang berat, dan atas dorongan dan
motivasi dari gus dan ning di UKM. Suasana yang di bangun
di UKM, merangsang kembali rasa cintsaya untuk menulis,
sebagi kegiatan yang mulia.
Berawal dari kompetisi menulis cerpen kala itu, dan
ada rekomendasi dari beberapa orang UKM untuk
mengikutinya. Mengharap goresan tintsaya untuk
dipublikasikan, saya iseng-iseng mengirimkan karya yang
masih bergenre kesiswaan (SMA). Alhasil, hasil jerih-payah
dan kesungguhan yang saya lsayakan berbuah hasil yang
memuaskan. Saat pengumuman pemenang, ternyata saya
menyabet juara satu. Meskipun lomba itu setingkat civitas
akademika yang diselenggarakan Keluarga Besar
Mahasiswa Bidikmisi (KBMB) UIN Maliki Malang dalam
acara dies maulidiyah KBMB.
Setidaknya dari pencapaian itu, menjadi batu
loncatan untuk karya-karya tulis yang saya hasilkan
nantinya. Berbekal percaya diri, kubiasakan lagi goreskan
tintsaya yang sekarang mulai bereformasi berubah menjadi
gerakkan jari-jemari di atas keyboard. Kucari info-info lomba
J a l a n I m p i a n k u | 57
di dunia maya, kucatat semua dari lomba regional sampai
nasional, kubuat tabel mana yang harus dieksekusi dulu dan
ku tempel besar-besar di lemari asramsaya. Meskipun dalam
perjalanan kreativitasku tidak mulus-mulus saja, selalu ada
halangan yang mencoba merusak mimpiku. Mimpi menjadi
seorang Penulis; apapun itu. Semakin tinggi pohon itu
tumbuh, semakin keras pula hembusan angin yang
menerpanya.
Awal Kreativitasku dalam Dunia Non Fiksi
(Penelitian)
Dan pada suatu ketika, LKP2M yang menjadi (CO)
Pendidikan di Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian
Mahasiswa Indonesia (ILP2MI) mengeksekusi program kerja
yang dibuatnya. Yakni: Pendidikan dan Pelatihan Nasional &
Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang mengangkat tema
“Optimalisasi Potensi Lokal melalui Pengembangan
Pariwisata dan Peningkatan Produktivitas” yang
kepanitiannya bekerja sama dengan beberapa UKM
Penalaran dan Penelitian se-Malang raya. Seperti Fordi
Mapelar UB, UKM P UM & Kanjuruhan, UKM PP Polinema,
dan dari UKM UMM. Saat itu pula, kesempatanku untuk
mengasah Karya Tulis Ilmiah yang selama ini kupelajari
(hanya sebatas teori). Sangat sulit memang, ketika terbiasa
menulis fiksi kemudiah beralih menulis karya non fiksi, gaya
bahasa yang masih melekat, sedikit alay. Semua itu terjadi
saat proses produktivitasku menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah.
J a l a n I m p i a n k u | 58
Kala itu, waktu pembuatan Karya tulis. Saya
mempunyai team. Sebut saja dia: Gus Kisno dan Gus Alfan.
Kita berproses dengan didampingi kakak senior kita di
UKM. Kita selalu dihabisi ketika kita kurang serius dan
persiapan untuk menyelesaikan Karya Tulis ini, yah
meskipun begitu, kusadari akan keterbatasan kita bertiga
dalam hal Penelitian, terlebih untuk membuat KTI semi
Skripsi. Apalagi dalam salah satu instrument untuk
menyelesaikan karya tulis ialah butuh kevalidan suatu data
yang biasanya menggunakan penelitian. Maklum ini terjadi
pada anggota baru LKP2M (Angkatan baru; 2012),
sepertimu. Celetuk Gus Bagus menghibur
Bentuk observasi yang kita pakai saat itu, meskipun
ada beberapa bentuk, yang saya sendiri masih belajar
terkait bentuk-brntuk dari suatu penelitian tersebut. Tak
tanggung-tanggung pula, penelitian pertamsaya langsung
terjun ke luar kota (Malang), di Kendal Jawa Tengah
tepatnya. Ini berawal dari, iseng-isengan kita bertiga
mengirim abstrak untuk perlombaan nasional yang
diselanggarakan LKP2M bekerjasama dengan ILP2MI itu. Itu
semua lagi-lagi dorongan dari orang-orang UKM. Berbekal
percaya diri, kami mengangkat eksistensi Bahasa Daerah
dalam situasi pendidikan modern (Kurikulum 2013), dengan
sebuah judul “Implementasi Bahasa Jawa Kromo Inggil
dalam Sistem Pendidikan Modern”. Di luar dugaan, abstrak
kita diterima, yang saat itu semua bahan kita peroleh dari
dunia maya, dan secara otomatis kita harus segera
mengeksekusi terkait dengan data, dan keabsahannya.
Karena tidak mungkin kita mengamati dari dunia maya saja.
Meskipun, ada sebagian teman yang mencoba merobohkan
J a l a n I m p i a n k u | 59
semangat kami dengan isu yang dibangunnya. “Yah, mesti
keterima, tuan rumah jhe” sindir dia. Kadang cuek itu perlu,
disaat-saat seperti ini. Tak peduli dengan perkataan orang
yang mencoba merusak impian kita. Terus maju gus!
Penelitian (KTI) yang baik adalah Penelitian yang selesai.
Untuk kesekian kali, gus dan ning LKP2M memotivasi kita
bertiga.
Kedatangan kita dari Weleri Kendal, membawa jutaan
ilmu yang siap kami utarakan dan presentasikan di depan
gus dan ning LKP2M. Rasa percaya diri kita sebagai
mahasiswa yang menjadi bagian dari keluarga besar LKP2M,
semakin bertambah. Meskipun pada waktu itu, kurang
adanya respon yang baik dari pengurus. Mungkin, mereka
semua sibuk mempersiapkan gawe besar pada akhir bulan
maret. Namun, kami bertiga tidak puas sampai disitu, dan
diam termenung menunggu orang mengapresiasi karya
kita; harus jemput bola pada intinya. Ini terbukti dengan
munculnya penelitian kedua, ketiga dan seterusnya. Baik itu
berupa Karya Tulis ilmiah penuh, atau hanya sebuah
proposal dan sejenisnya. Mulai saya berkenalan lebih jauh
dengan metodologi penelitian, kerangka teori dan lain
sebagainya, yang kebanyakan orang akademis abad ini
menjadikan hal-hal seperti itu sebagai momok yang
mensayatkan dan sering kita lihat mereka mengeluh, yang
terjadi di waktu tugas akhir kuliah (Skripsi).
Akan tetapi, di tengah perjalanan usahsaya untuk
bergelut dengan dunia penelitian semakin kendor. Melihat
langkah-langkah yang harus ditempuh seorang peneliti
memang tidak mudah seperti yang kubayangkan. Dan ini
berdampak pada hasil KTI yang kita hasilkan tidak
J a l a n I m p i a n k u | 60
maksimal. Ketika itu dari lima puluh tujuh abstrak yang
diterima hanya 10 yang diambil dan bertarung di grand final.
Faktor adaptasi awal membuat KTI dan membagi jadwal
kuliah dan organisasi. Sekali lagi, hiburan itu datang dari gus
dan ning LKP2M. Akhirnya, kami tidak menyerah begitu saja
dan tidak kapok untuk selalu berkarya.
Menuju Ranah Mahasiswa Penalaran dan Penelitian
Indonesia
Ajang bertemunya mahasiswa dari seluruh penjuru
nusantara. Bukan hanya dari peserta final LKTIN, namun
ada beberapa dari kampus yang sudah terdaftar dalam
wadah Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian
Mahasiswa Indonesia (ILP2MI), diantaranya: Pusat
Pengembangan Ilmiah dan Penelitian Mahasiswa (PPIPM)
Universitas Negeri Padang, UKM Penalaran Universitas
Andalas, UKM Interdisipliner GAMA CENDEKIA Universitas
Gajah Mada, UKM Penelitian Universitas Negeri Semarang,
UKM Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta, UKM PRIMA
Universitas Mataram, Lembaga Penelitian Mahasiswa
(LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar, Lembaga
Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran
(LKIM Pena) Universitas Muhammadiyah Makassar, UKM
Penalaran dan Keilmuan Universitas Gorontalo dan
beberapa UKM lagi yang tidak kuingat saat itu.
Tepat di kota apel batu kita ditemukan dengan orang-
orang luar biasa delegasi terbaik dari kampusnya masing-
masing. Disamping bertemunya para finalis LKTIN, acara
akbar yang dihelat ini mengadakan DikLat yang bidikannya
J a l a n I m p i a n k u | 61
tidak jauh dari tema besar yang diangkat panitia yakni
Pendidikan dalam Optimalisasi Budaya Lokal.
Selama empat hari, saya yang waktu itu masih awal
semester dua berkumpul dengan orang-orang luar biasa.
Haru-bangga terasa, dari mulai bangun tidur pagi sampai
tidur lagi, kita lalui bersama dengan canda tawa yang
menghiasi keceriaan bersamaan dengan khas intelektual
yang kita bawa. Keberbedaan diantara kita tidak menjadi
hijab ta’aruf kita dan empat hari serasa telah mengikat kita
semua menjadi suatu keluarga baru kaum peneliti, yang
memang minoritas dari kalangan mahasiswa di era
sekarang ini.
Selama forum diskusi misalnya, terlihat aktif
tergambar oleh mahasiswa penalaran dari masing-masing
kampus, tanpa meninggalkan keceriaan di tengah
ketegangan berlangsung. Seakan-akan gengsi disaat tidak
ikut bergelut dalam hangatnya sebuah diskusi. Yang pada
akhirnya dari tiga hari kita digerojok materi, di hari terakhir
(hari ke empat), kita langsung diajak terjun dan observasi di
beberapa home industry yang sudah berjalan selama ini,
semua kegiatan itu mengerucut pada tujuan besar yang
udah disepakati di awal. Dengan truk yang mengangkut
para peserta, membuat keluarga ini semakin menyatu.
Rentetan acara DikLat dan LKTIN ini ditutup dengan
fieldtrip di kebun apel batu dan wisata air terjun Cuban
Rondo yang terletak di daerah Pujon tersebut. Tempat
terakhir kita bersama, dan ada sebagian dari peserta, satu-
persatu pergi meninggalkan kita dan kota malang. Seakan,
kebersamaan yang kita bangun telah menyatu dengan
J a l a n I m p i a n k u | 62
eratnya. Tak jarang ketika peserta balik kedaerahnya ada
sebagian dari mereka yang meneteskan air mata.
Sedangkan di bus hanya menyisahkan para peserta
yang nantinya akan melanjutkan agenda selanjutnya yakni
pengabdian masyarakat di daerah Jember. Dan saya
termasuk salah satu di dalamnya, delegasi dari LKP2M UIN
Maliki Malang, yang merupakan satu-satunya PTAIN yang
bergabung dengan ILP2MI kala itu. Suatu kebanggaan,
menjadi perwakilan UKM yang sangat kubanggakan. Dilain
sisi, saya punya tanggung jawab untuk menjaga dan
mengharumkan nama baik universitas maupun UKMku.
Sore itu, kita beranjak meninggalkan kota batu. Setelah
puas membeli oleh-oleh khas kota batu begitu juga obyek
wisatanya. Senja yang mengharukan, karena kita harus
berpisah. Sekarang giliran panitia yang terdiri dari UKM
Penalaran dan Peneitian semalang raya yang berpamitan
dan meninggalkan bus yang kami tumpangi. Seusai kita
sholat ashar dan makan sore, kita melanjutkan perjalanan
menuju kota tujuan; Jember. Rasa bangga-haru berebut
menjadi satu. Melukiskan perasaanku saat itu. Meskipun
suasana sedih masih menyelimuti, tapi setidaknya ada
beberapa peserta yang mencoba menghibur dengan
lantunan suara merdunya (karaokean). Dan ini pertama kali
bagiku, duduk rileks di bus ulul albab (Bus hijau UIN). Yang
jarang orang bisa membawanya; meskipun mahasiswa UIN
Maliki sendiri.
Sambil menunggu sampai di tempat tujuan, ku
tengokkan wajahku. Kucari orang di sebalahku, kuajak
berbincang santai, kita saling bertukar pengalaman. Sekali
lagi, LKP2M telah menjadi salah satu lembaga yang
J a l a n I m p i a n k u | 63
membesarkanku. Dan saya bangga menjad salah satu
anggota keluarga di dalamnya, UKM telah menjadi inspirasi
bagi kehidupanku sekarang dan yang akan datang.
Sesampai di kampus UNEJ sekitar jam 19.30 Wib. dan
terlihat sepi suasana kampus saat itu.
Moment Pengabdian Masyarakat ILP2MI; Awal
Cerah Menggapai Masa Depan
Minggu malam kami tiba di kota tujuan, peserta
yang cewek menginap di Rusunawa (Rumah Susun
Mahasiswa) sedangkan yang cowok di rumah tamu
universitas yang terletak di belakang kampus UNEJ. Hawa
berbeda menusuk tubuh, berbeda ketika di Malang
tentunya. Udar dingin di dalam bus, berubah menjadi
hangatnya kota Jember malam itu. Setelah registrasi
selesai, rombongan kami (Partisipan DikLat di Batu)
dipandu oleh beberapa panitia menuju ruang istirahat yang
nantinya akan kita tempati selama dua hari, sebelum kita
semua terjun ke desa tujuan.
Keesokan harinya, senin (01/04) kubangun pagi
karena agenda hari ini lumayan padat yakni pembekalan,
sebegai sangu ketika diterjunkan di masyarakat desa.
Tercatat dalam hari ini full kita berada di ruang rektorat
UNEJ untuk menerima materi terkait; peranan mahasiswa,
motivasi untuk mengabdi sampai public speaking.
Bagaimana etika kita berbicara yang menarik dan baik.
Euforia intelektual tergambar jelas di ruangan itu. Ternyata
hipotesisku salah yang awalnya menganggap bahwa
peserta akan tetap, yakni sisa dari DikLat di Batu dan
J a l a n I m p i a n k u | 64
beberapa yang sudaah hadir sebelum kita (partisipan
DikLat), karena saya dengar ada isu pengabdian masyarakat
realita III akan di cancel karena kuota pendaftar tidak
memenuhi target. Tapi itu semua salah, di tengah forum
penyambutan panitia terhadap peserta, berikut laporan
panitia dan beberaapa sambutan dari tuan rumah maupun
sekjend ILP2MI. Datang satu persatu peserta Pengmas
(Pengabdian Masyarakat) yang kelihatan dari wajahnya,
meraka semua bukan orang-orang biasa. Jelas UKM punya
pertimbangan khusus untuk mendelegasikan para
anggotanya.
Rasa canggung sempat menguasai diriku, saat kami
(peserta) pengmas bergiliran memperkenalkan diri di depan
forum, dengan jas kebanggaan masing-masing kampus.
Berkenalan, kemudian menyampaikan program kerja UKM
baik itu yang bersifat interent atau eksternaal begitu
seterusnya. Memang benar kurasa, tak salah saya jauh-jauh
datang ke Jember, meninggalkan aktivitas keseharianku
(kuliah) selama satu minggu. Harus ada ganti yang
seimbang menggantikan apa yang sudah saya korbankan.
Semangat baru, bertemu orang-orang hebat begitu juga
pemateri yang merubah mindset pesimisku menjadi pribadi
yang selalu haus akan karya. Terima kasih UKM, kau telah
memberiku kesempatan untuk bertemu orang-orang yang
luar biasa.
Matahari sudah pergi, giliran bulan dating
menemani kami. Materi pun udah usai, dan setelah konsep
pengabdian sudah disepakati, hari esok kita sudah siap
meluncur ke daerah tujuan pengabdian nantinya. Saat itu,
saya bergabung dengan tim potensi lokal yang dikuasai oleh
J a l a n I m p i a n k u | 65
peserta berbackground Fsayaltas Pertanian, dan teman se-
almamaterku (Ning Lala) bersinergi dengan tim guru (segi
pendidikan). Saya yang buta akan ilmu pertanian, kini harus
siap untuk mensosialisakan beberapa perkembangan
keilmuan dalam bercocok tanam. Karena memang, daerah
yang kita tuju masih jauh dengan kata kemakmuran, baik
dari segi pendidikan, kesehatan maupun pengolahan
potensi lokal, padahal tanahnya terbilang subur.
Dengan mobil tentara, kami taklukan jalanan terjal
menuju Dusun Lengkong, Desa Sucopangepok, kecamatan
Jelbuk, Kabupaten Jember. Untuk sampai ke tempat tujuan,
kami harus berjalan kaki karena mobil sudah tidak bisa
mengantar lebih jauh. Jalan yang sempit, belum diaspal dan
lain sebagainya. Yang hanya bisa dilewati kendaraan
bermotor saja. Saya makin penasaran dengan tempat itu,
bagaimana keadaan desanya, penduduknya dan beberapa
hal teknis yang sudah terstruktur rapi di memori kepalsaya.
Sesampainya kami di lokasi, suasana apatis dari
masyarakat sedikit membuat kami pesimis. Akan tetapi,
setelah melalui pendekatan-pendekatan personal maupun
golongan. Mereka menerima kami, siang itu juga ada dialog
antar peserta dan penduduk desa Lengkong. Menyoal apa
saja yang menjadi permasalahan di masyarakat dan apa saja
program yang ditawarkan peserta PengMas, yang tak lain
adalah kesepakatan bersama malam kemarin. Hasil dari
dialog tersebut menghasilkan beberapa rekomendasi,
dimana saja sektor-sektor yang perlu diperbaiki. Tiga
kategori besar saat itu; Pendidikan, Kesehatan dan Petensi
lokal.
J a l a n I m p i a n k u | 66
Dalam proses pengabdian tersebut, ada sebagian
yang apatis dan ada pula yang menyambut dengan baik.
Karena sejauh ini, ketika mereka tidak diuntungkan, mereka
akan pergi; itu yang kutangkap. Potensi lokal dengan
mensosialisasikan ke para petani terkait perkembangan
keilmuan dalam pertania, semisal: penanaman sawi, sistem
tanam padi ‘SRI’, membuat pupuk kompos, perkawinan
buah naga putih dan merah yang akan menghasilkan buah
yang enak dan besar. Begitu juga pemberian bibit sawi,
batang buah naga yang semuanya itu akan difollow up’I
oleh UKM Pelita Jember.
Potensi lokal yang terdapat di Desa Sucopangepok
cukup besar diantranya pertanian dan perkebunan. Luas
area persawahan yaitu 238 ha/m2 dan perkebunan seluas 90
ha/m2. Komoditas utama yang dihasilkan berupa produk
pangan adalah padi ladang, dan ubi kayu, cabe, talas dan
komoditas utama perkebunan adalah tembakau sebanyak
110 ha dan kopi 65 ha. Rata-rata tingkat perekonomian
masyarakat cukup rendah. Hal ini dikarenakan
perekonomian desa sebagian besar ditopang dari dari hasil
upah buruh tani atau kebun yang jumlahnya relatif kecil.
Tidak ada pendampingan, untuk memaksimalkan potensi
local tersebut.
Begitu juga dari tim guru dan kesehatan, mereka
semua seakan menyatu dengan masyarakat dusun
Lengkong. Selalu ada evaluasi di akhir kegiatan, sampai
suatu ketika. Waktu telah berjalan begitu cepat, dan
saatnya para partisipan Pengmas harus meninggalkan
dusun Lengkong. Tangisan adik-adik yang selama ini kita
bina, mengiringi langkah kami meninggalkan dusun yang
J a l a n I m p i a n k u | 67
penuh potensi ini. Wajah muram juga tergambar di
sebagian peserta. Karena mereka harus meninggalkan
dusun yang indah dan alami ini. Ini juga pertanda, keluarga
besar PengMas Realita III akan segera berpisah.
Pantai Papuma, Saksi bisu Ikrar Suci Mengejar Mimpi
Setelah hampir satu minggu kegiatan ini berlangsung,
peserta langsung dimanjakan dengan indahnya pantai
papuma. Minum kelapa muda, di tepi pantai dengan canda-
tawa mahasiswa Penalaran. Membius kita, bahwa aktifitas
dan tugas di kuliah sudah menunggu. Moment akhir
kebersamaan ini, kita gunakan untuk foto-foto, menulis
impian di atas pasir putih. Ajang mencurahkan rasa cinta
yang sudah terpendam selama PengMas.
Tak terasa waktu sudah merepet malam, acara
ditutup dengan pemberian cindera mata dari panitia kepada
peserta. Suasana yang ceria kembali redup dengan wajah-
wajah gelisah, karena kita akan berpisah. Setidaknya, saya
telah belajar banyak dari Pengabdian Masyarakat ini, yang
nantinya saya akan berikan untuk UKMku tercinta.
Sebelum pulang ke daerah masing-masing, kami
diantar ke tempat oleh-oleh khas Jember yang kemudian
jadi bawaan buat teman-teman di nusantara. Suasana
Jember malam itu, menjadi saksi bisu eratnya sebuah
keluarga yang terbangun selama seminggu. Pengabdian
Masyarakat Realita III yang luar biasa !
J a l a n I m p i a n k u | 68
LKP2M, Mengantarkanku pada Mimpi-Mimpiku
Banyak cerita, pengalaman dan ilmu yang saya
peroleh dari lembaga ini, mulai dari kegiatan sehari-hari
sampai moment-moment nasional. Terkadang rasa pesimis
selalu mencoba merusak rasa cintsaya pada lembaga satu
ini. Hal ini terbukti dengan keanggotaan yang belum stabil
di UKM, dana kegiatan yang selalu dieluhkan pengurus, di
tambah kesibukan masing-masing anggota UKM baik itu
masalah tugas kuliah atau lainnya yang menjadikan LKP2M
mengalami degradasi produksi karya.
Tapi itu semua tak membuatku diam di tempat lalu
menikmati keganjalan yang menimpah rumahku (LKP2M).
Harus disemarakkan kembali euforia semangat bekarya
yang dulu pernah terjadi. Membangun rasa optimis,
lembaga ini akan besar nantinya. Meskipun pengabdianku
ini, ditertawakan sebagian orang (anggota). Impian seorang
angkatan baru untuk membenahi dan memperindah rumah
yang sudah berumur 14 tahun ini.
Sudah banyak yang LKP2M berikan pada
kehidupanku. Semiris apapun LKP2M itu, saya akan selalu
berusaha untuk memperrbaikinya. Dan keyakinanku
terhadap lembaga ini akan Berjaya dan senantiasa
menaungi para anggota dan alumninya !
J a l a n I m p i a n k u | 69
Roikhan Arif Pambudi, lahir 05 Maret 1994 di Jombang. Lulusan MA Wahab Hasbulloh Bahrul Ulum Tambakberas, dan sekarang menempuh studi di UIN Maliki Malang jurusan Hukum Bisnis Syari’ah. Jebolan Komunitas Pena (KOMA) Tambakberas ini sekarang Aktif di Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M) dan Ketua umum Orda Jombang masa abdi 2013-2014. Karya yang sudah mendapat penghargaan : Cerpen ‘Cincin’ dan Towi’, KTI dengan judul : Implementasi Bahasa Jawa Kromo Inggil dalam Sistem Pendidikan Modern dan novel ‘cinta- suci’ yang akan dibukukan.
J a l a n I m p i a n k u | 70
| 71 |
Menjadi Mahasiswa Penulis
“Berdo’alah kepada-Ku maka Saya akan mengabulkan apa
yang kalian minta. “
-- Al-Hadits--
nilah jalan yang harus saya ambil, pikir saya dalam hati.
Walau pengumuman UNAS sudah keluar, tapi
kebingungan masih tetap menghinggapiku. Impianku untuk
terus belajar di jenjang yang lebih tinggi terus menggelora.
Mahasiswa, kampus dan universitas adalah kata-kata yang
terus berputar di kepalsaya. Saya berpikir bahwa saya
harus menghadap kedua orang tua saya. Walau hati merasa
galau dan berberat hati, Saya beranikan diri menghadap
sosok yang selama ini saya kagumi. Dengan suara yang
agak berat, saya bertanya, “Apakah saya bisa kuliah?“
Ayahku hanya terdiam dan menunduk. Tatkala dia
mengangkat kepalanya, tanpa ada sepatah katapun yang
keluar, hanya gelengan kepala yang menjawab semuanya.
Isyarat yang membuatku tertegun sejenak dan harapanku
seakan-akan hilang menguap. Isyarat ini sudah cukup
bagiku untuk memaknai apa yang akan diucapkannya. Saya
I
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 72
mengerti bahwa keadaan orang tua tidak memungkinkan
untuk membiayai saya kuliah.
Namun, hal itu tidak membuat saya menyerah. Saya
mencoba berbagai macam cara agar bisa kuliah. Saya
percaya bahwa Tuhan akan mengabulkan harapan dan doa
hamba-hamba-Nya yang bersungguh-sungguh.Tuhan
adalah Dzat Yang Maha Kuasa. Segala hal yang ada di alam
semesta ini bergantung kepada-Nya. Tuhan berfirman
bahwasanya Dia akan mengabulkan permintaan hamba-
hamba-Nya yang berdoa. Setiap malam, saya panjatkan
beribu-ribu bait doa. Mimpi, harapan dan cita-cita saya
haturkan di hadapan-Nya. Lewat tangan yang menengadah
dan buliran air mata yang mengalir saya serahkan segala
urusanku kepada-Nya.
Saya memulai dengan berpikir bagaimana saya dapat
kuliah tanpa biaya dari orangtua. Beasiswa adalah hal yang
hinggap dipikiranku. Saya mencari informasi tentang
beasiswa. Walhasil, seorang kerabat memberitahu saya
tentang beasiswa yang bernama Bidik Misi. Dan ungkapan
rasa terima kasih tidak hentinya saya ucapkan, ketika dia
berkenan untuk mengurus segala hal yang berkaitan
dengan beasiswa tersebut. Jalan hidup saya semakin jelas
dan terang. Entah bagaimana hasil akhirnya, baik atau
buruk, saya belum memikirkan. Biarlah takdir yang
berbicara. Minimal, langkah pertama sudah saya lewati.
Terima kasih ya Tuhan atas nikmat-Mu, batinku dalam hati.
Karena saya dahulu tinggal dalam pondok, upaya saya
untuk memperoleh data yang berkenaan dengan beasiswa
menjadi rumit. Sistem birokrasi yang ada juga lebih
mempersulit keadaan. Akan tetapi, sedikit demi sedikit
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 73
data-data yang saya butuhkan akhirnya terpenuhi
semuanya. Alhamdulillah, saya ucapkan dengan penuh
kerendahan hati. Jujur, saya mengsayai bahwa pondok
adalah tempat yang sangat penting bagi pribadiku. Walau
tekadang saya merasa jengkel dengan peraturannya, saya
tetap merasa bahagia pernah mengenyam pendidikan
kepesantrenan.
Banyak orang yang tidak menyukai aktivitas
menunggu. Begitu juga saya. Dan saat menunggu
pengumuman kelulusan menjadi mahasiswa adalah hal
yang paling lama yang saya pernah jalani. Hati-hati
berdebar-debar dan jantung berdetak kencang tatkala saya
membuka website yang berkenaan dengan kelulusanku.
Saya ketikkan nomer pendaftaran dan passwordnya dengan
gemetaran. Bagaimana hasilnya ?
Dan akhirnya, dengan mata yang agak tertutup, saya
beranikan diri untuk melihatnya. Dengan mengucap
alhamdulillah dan memanjatkan syukur kepada-Nya, saya
diterima menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri
Maulana Malim Ibrahim Malang Jurusan Bahasa dan Sastra
Inggris.
Saya percaya selama ada kemauan yang dipadu
dengan kerja keras serta miracle dari do’a yang kita
panjatkan, apa yang kita harapkan akan dikabulkan oleh
Tuhan Yang Maha Pengasih. Percayalah ...
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 74
Terus berjuang
Life is like riding a bicycle. To keep your balance you must
keep moving. ( Albert Einstein )
Impianku untuk menjadi mahasiswa sudah terkabul.
Akan tetapi untuk menjadi mahasiswa yang sebenarnya
adalah pertanyaan besar bagiku. Mahasiswa yang
berperilaku sebagai mahasiswa yang sesungguhnya.
Mahasiswa yang menjadi agent of change dan agent of social
control. Itulah hal yang menjadi mimpi-mimpi selanjutnya.
Berusaha untuk melaksanakan tri dharma perguruan tinggi
yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
Itulah jalan menuju mahasiswa yang kaffah.
Di awal karir sebagai mahasiswa saya merasa
sedikit minder. Diantara faktor yang menyebabkannya
adalah status sebagai mahasiswa mempunyai beragam
kebiasaan yang tidak ditemukan selama masa SMA.
Kebiasaan akademik yang berbeda dengan tingkat tuntutan
dan tanggung jawab yang berbeda menjadi hal yang harus
saya lsayakan. Organisasi- organisasi yang ada, baik intra
maupun ekstra juga menjadi bahan pertimbangan selama
menjadi mahasiswa. Semua hal itu membutuhkan jangka
waktu untuk proses adaptasi. Waktu yang pendek ataupun
lama sangat bergantung dari individu mahasiswa itu sendiri.
Step by step, saya bergelut dengan dunia mahasiswa dan
mulai terbiasa dengan segala kegiatannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwasanya mahasiswa akan
selalu bergulat dengan dunia akademis. Begitupun juga
saya. Pada awalnya, saya agak sedikit merasa khawatir
karena saya tidak terlalu mahir dalam Bahasa Inggris
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 75
sebagai bidang ilmu yang saya geluti. Apa yang saya
ketahui jauh di bawah teman-temanku yang memang
mempunyai interest terhadap ilmu ini dari dulu. Namun,
dengan belajar secara konsisten, perlahan namun pasti saya
dapat mengikuti mata kuliah dengan baik. Sayapun dapat
berdiskusi dengan teman-teman yang mempunyai
kemampuan akademis di atasku. Bahkan, saya tidak
menyangka bahwa saya dapat memperoleh nilai yang
tinggi. Dan semoga untuk ke depannya pencapain akademis
saya semakin meningkat. Semoga...
Memasuki ranah penalaran dan penelitian
Tak kenal maka tak sayang ( adagium )
Sedari awal saya menjadi civitas akademik di
kampus hijau ini, saya terus berpikir bagaimana menjadi
mahasiswa yang sesungguhnya. Kegalauan ini terus
berlanjut sampai kegiatan orientasi berakhir. Kata
‘mahasiswa’ mengindakasikan siswa yang sudah purna
namun terus belajar dan kaya akan ilmu pengetahuan. Dia
sudah mampu menganalisa, meneliti dan bernalar
menggunakan akalnya dengan baik. Pergumulan pemikiran
menjadi bidang yang harus mereka geluti. Buku adalah
pegangan setiap hari. Membaca dan diskusi adalah kegiatan
utama mereka. Tuntutan tugas kuliah memaksa mereka
untuk mempelajari berdiktat-diktat buku. Meskipun begitu,
peran berorganisasi tidak dapat dikesampingkan.
Organisasi juga penting. Namun, inilah dunia mahasiswa.
Keinginan untuk berkecimpung dalam dunia
akademisi menjadikanku berharap bisa memperoleh
organisasi yang tepat. Oraganisasi di mana saya dapat
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 76
memperoleh pengetahuan lewat diskusi-diskusi, kajian-
kajian dan sarasehan. Jujur, saya adalah mahsiswa yang
tidak terlalu pandai. Oleh karena itu, organisasi yang saya
pilih akan menjadi jalan bagi saya untuk mengembangkan
diri. Berangkat dari hal tersebut, saya bertanya-tanya
kepada mahasiswa lama. Menjelajahi pelosok kampus demi
memperoleh informasi tentang organisasi tersebut.
Mahasiswa adalah dunia yang saya pilih.
Seharusnya saya harus menjadi the real student. Maka,
berawal dari kegelisahan dan tekanan batin inilah saya
bergabung dengan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) LKP2M
(Lembaga Kajian, Penelitian dan Pengembangan
Mahasiswa). Organisasi ini bergerak dalam ranah akademis.
Diskusi-diskusi hangat, kajian keintelektualan, penelitian
dan jurnalistik adalah beberapa kegiatannya. Harapannya
adalah saya dapat memiliki organisasi yang tepat untuk
mengasah kemampuan nalar dan kritis yang saya miliki
dalam rangka menjadi mahasiswa yang sesungguhnya.
Pertama kali saya ‘berkenalan’ dengan UKM ini
adalah ketika saya mengikuti OPAK (semacam kegiatan
orientasi di UIN Malang). Sudah menjadi agenda wajib
bahwa seluruh UKM memperkenalkan diri mereka di
hadapan mahasiswa baru. Saat itu jumlahnya sekitar 2525
orang. Saat itu, proses ‘perkenalan’ kami tidak berjalan
dengan lancar karena kuantitas mahasiswa yang amat
banyak menjadi penghalang bagiku untuk lebih mendekat
dan mengetahui LKP2M lebih mendalam. Walau perkenalan
itu hanya sebentar, tak lebih dari 15 menit. Namun,
gambaran umumnya saya dapat menangkapnya. Apa itu
LKP2M, visi dan misi serta kegiatan-kegiatannya.
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 77
Akan tetapi, rasa penasaranku masih belum terobati
sepenuhnya. Curriosity-ku tentang UKM ini semakin
menggelora. Demi lebih mengetahui tentang apa itu
LKP2M, saya berkunjung ke kedai sinaunya yang
beralamatkan di Lt 1 gedung Jenderal Ir. Soeharto. Saya
mengorek informasi sebanyak-banyaknya demi memenuhi
rasa penasaranku. Tak ku sangka dan tak ku kira sambutan
mereka sangatlah menyenangkan hati. Keramahan yang
mereka tunjukkan sangatlah mencuri hati para mahasiswa
yang kebetulan hadir di situ. Kehadiran mereka mempunyai
tujuan yang sama denganku yaitu mencari informasi dan
‘berkenalan’ lebih intens dengan UKM ini dan para
penghuninya.
Setelah mengetahui lebih mendalam, saya berfikir
dan menimbang-nimbang tentang UKM ini. Apakah saya
dapat menjadi bagian dari organisasi ini, Bagaimana saya
dapat berkontribusi didalamnya dan apa yang akan saya
dapatkan apabila saya menjadi anggotanya. Semua hal
itulah yang berputa-putar memenuhi pikiranku. Saya masih
bimbang dan ragu. Entah apa yang menyebabkannya saya
tidak tahu. Demi memperoleh kemantapan, saya kembali
bersilaturrahim ke stand mereka yang berada di depan
gedung B. Saya bertanya tentang berbagai macam hal,
mulai dari pendaftaran, kartu anggota dan semacamnya.
Setelah puas saya pun mencukupi kegiatan silaturrahimku.
Akhirnya, dengan kemantapan hati saya mendaftar di UKM
LKP2M ini dan mengikuti diklatnya.
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 78
Mulai melangkah
Don’t give up, the beginning is always the hardest (adagium )
Dalam ranah ke-LKP2M-an, setiap anggota baru
yang berkeinginan masuk dalam UKM ini harus pernah
mengikuti diklat. Diklat ini dinamakan PRA (Program
Rekruitmen Anggota) . PRA ini telah berjalan 14 kali sejak
UKM ini di’lahirkan’ di kampus billingual ini. Maka, diklat
kami, anggota baru tahun 2012, dinamakan PRA XIV. Dalam
setahun organisasi ini hanya mengadakan diklat satu kali
yaitu awal tahun ajaran baru.
“Janganlah menyerah, memulai adalah suatu hal
yang paling sulit”. Itulah kira-kira makna yang tersirat dalam
adagium di atas. Dalam memulai sesuatu kita terkadang
ragu dan bimbang apakah akan memulainya atau tidak.
Kesulitan adalah hal yang pasti kita dapatkan dalam
memulai sesuatu. Maka, tiada ungkapan yang patut kita
ucapkan kecuali “lanjutkan dan jangan menyerah”. Ketika
kita sudah memulainya maka untuk proses selanjutnya akan
lebih mudah, pastinya.
Begitu juga dalam konteks memulai menjadi
anggota LKP2M. Memulai pastilah sulit. Saya masih ingat
ketika itu mahasiswa yang ingin menjadi bagian dari UKM
ini diwajibkan untuk menulis sebuah karya. Karya itu dapat
berupa artikel, opini, essay, ataupun cerpen. Syaratnya
adalah karya tersebut ditulis tidak kuarang dari 5 lembar.
Peserta yang mendaftarpun sekitar 75 orang. Sebuah
ukuran yang banyak dibandingkan dengan angkatan-
angkatan sebelumnya. Diklatpun dimulai.
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 79
Pelaksanaan diklat selama hampir 3 hari hampir
membuatku ‘gila’. Dalam rentang waktu tersebut, banyak
hal yang harus saya lakukan. Tugas-tugas yang
berhubungan dengan kepenulisan, resume, dan
rangkuman dari materi sangatlah menguras energi. Seakan-
akan tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Setiap detik
harus mampu dimanfaatkan dengan baik. Jika tugas-tugas
tidak dikerjakan secara sempurna, hukumanpun akan
menanti. Sungguh diklat yang melelahkan namun menarik
untuk diikuti. Kandungan materi dan pelajaran dalam diklat
tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan dan skill-ku
dalam menulis.
Banyak hal yang saya pelajari dari diklat tersebut.
Semisal menghargai waktu, teori-teori kepenulisan,
metode-metode penalaran dan penelitian dan lain-lainnya.
Walupun banyak energi yang harus dikeluarkan dan
membutuhkan pemikiran yang mendalam, saya tidak
merasa menyesal sama sekali. Walau pada awalnya sulit,
namun pada akhirnya saya bisa melewatinya. Inilah jalanku,
jalan yang saya pilih. Memilih untuk menjadi intelektual
yang akan berperan dalam mengkonstruk masyarakat
madani.
Tema PRA kali ini adalah “Merobohkan mental
apatis dan mengkonstruk idealitas sosial“. Tema ini
berangkat dari kegelisahan para pengurus LKP2M terkait
peran mahasiswa dalam membangun idealitas sosial.
Terutama Gus Lutfi sebagai direktur pada waktu itu. Mental
apatis yang dimaknai sebagai mental yang mengedepankan
kepentingan pribadi, seakan-akan kepentingannya lah yang
paling utama. Dan idealitas sosial dimaknai sebagai upaya
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 80
untuk membangun kepedulian yang berbasis
kemasyarakatan. Tidak bersikap acuh tak acuh terhadap
lingkungan sekitar.
Secara lebih mendalam, tema ini membahas
tentang bagaimana mahasiswa mampu mempunyai
kepekaan sosial. Kepedulian sosial dapat tertanam kuat
dalam sanubarinya. Lebih mendahulukan kepentingan
umum daripada kepentingan individu. Ke-apatis-an dan
keegoisan haruslah disingkirkan dan dihancurkan. Manusia
secara hakikat dijadikan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial.
Makhluk yang tidak akan pernah dapat hidup tanpa
bantuan orang lain. Karena hal itu, maka manusia tidak
boleh mengesampingkan sisi sosialnya. Sebagai ajang
pengejawantahannya, banyak hal ataupun bentuk yang
dapat dilakukan. Semisal peduli terhadap lingkungan,
peduli terhadap keadaan orang lain, membantu orang-
orang yang membutuhkan baik berupa tenaga, pikiran
maupun materi.
Dengan mengangkat tema ini, para pengurus
berharap bahwa angkatan PRA XIV ini bisa menjadi pribadi
yang tidak apatis plus peduli terhadap keadaaan lingkungan
disekitarnya. Semoga..............
Di universitas yang beralamatkan di jl. Gajayana
no.50 Malang ini, UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)-nya
mempunyai bidang-bidang tersendiri. Para anggotanya pun
mempunyai kemampuan dan interest terhadap bidang
tersebut. Semisal, Jepret Club yang bergerak dalam bidang
fotografi, Inovasi yang berperan dalam dunia pers dan ke-
jurnalistik-an, Teater K2 yang concern terhadap dunia akting
dan drama dan sebagainya. Maka sesuai dengan namanya,
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 81
LKP2M (UKM yang mana saya menjadi anggotanya)
bergerak dalam bidang Penelitian, tulis menulis, serta
pengembangan nalar mahasiswa.
Kegiatan - kegiatan yang diadakanpun tidak akan
pernah lepas dari apa-apa yang menjadi bidang yang
digeluti LKP2M. Dalam setiap kegiatannya, seakan-akan
nalar dan rasio harus terus dalam keadaan on . Konsentrasi
yang prima juga sangatlah dibutuhkan. Memang maklum,
UKM ini berkaitan erat dengan dunia akademis. Di antara
kegiatan yang ada adalah Semprol (Seminar Proposal),
Kajian- kajian, karantina menulis dan sebagainya.
Kajian, jika kita mendengar kata ini maka yang
terbersit dalam pikiran kita adalah sekelompok orang yang
sedang berdiskusi tentang suatu tema khusus. Ya, memang
itulah yang disebut kajian. Dalam kajian yang diadakan
setiap selasa sore ataupun jum’at sore, tema yang dibahas
bermacam-macam. Tema yang diangkat biasanya
menyoroti tentang peristiwa – peristiwa aktual yang
melanda negeri ini. Lewat data-data yang lengkap, buku-
buku yang dibaca dan informasi-informasi yang di dapat,
kami (para anggota LKP2M) berdiskusi dan beretorika
membahas isu- isu faktual.
Dunia kepenulisan mempunyai tempat tersendiri
dalam kedai sinau UKM. Tulis menulis menjadi bidang yang
terus dikembangkan. Entah itu fiksi ataupun non-fiksi, tidak
ada perbedaan. Melalui buletin Dentang, buletin Cogito,
majalah Raison D’ Etre, dan jurnal Lorong, tulisan-tulisan
para anggota UKM dapat dimuat. Bahkan tidak jarang
tulisan mereka bisa dimuat di media masa luar kampus.
Media masa lokal, regional bahkan nasional pernah memuat
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 82
karya-karya mereka. Eksistensi organisasi ini pun semakin
diperhitungkan dalam dunia mahasiswa UIN Maliki Malang.
Penelitian adalah salah satu butir Tri Darma
Perguruan Tinggi. Perannya dalam dunia akademis
sangatlah besar. Sumbangsihnya tidak dapat dipungkiri lagi.
Bahkan, tidak ada suatu ilmu pengetahuan yang tidak
diawali dengan penelitian. Teknologi juga bermula dari
penelitian. Perlu kita ketahui bahwasanya penelitian
haruslah melewati metode-metode khusus dengan
peraturan yang khusus pula. Karena itu penelitian tidak
boleh sembarangan. Teori- teori yang dipakai, hipotesa-
hipotesa yang logis dan rasional, dan metode yag tepat
akan menelurkan hasil penelitian yang luar biasa. Dan
tentunya bermanfaat bagi masyarakat.
Mengingat akan pentingnya penelitian dalam ranah
akademis, maka UKM inipun juga memberikan porsi yang
lebih dan memperlakukannya bak permaisuri dalam istana.
Penelitianlah yang menjadi awal sebuah peradaban.
Peradaban yang berangkat dari kegelisahan hati. Lewat
kajian penelitian, hal itu difasilitasi. Metode-metode
penelitian dibahas dan didiskusikan bersama-sama. Lewat
praktek yang nyata dengan didampingi senior adalah hal
yang menjadi tonggak regenerasi. Generasi yang paham
betul akan penelitian, metode-metodenya, dan hasil-
hasilnya.
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 83
Ketertarikanku akan dunia tulis menulis
Jika kau bukan anak Raja dan juga anak ulama’ besar
maka jadilah penulis ( Imam Al-Ghazali )
Tulis menulis adalah budaya yang sudah mendarah
daging di LKP2M. Seakan-akan, dunia goresan tinta menjadi
urat nadi di UKM ini. Bukan hanya sekedar hobi dan ajang
iseng belaka, namun sudah menjadi kebiasaan kuat yang
tertanam dalam hati. Karya nyatapun dapat diwujudkan
dengan bangga. Artikel, opini, essay, karya ilmiah, cerpen,
puisi, pantun dan sebagainya. Karya-karya mereka inipun
sudah tersebar di berbagai macam media massa yang ada.
Baik lokal maupun interlokal. Baik yang regional ataupun
nasional. Tidak jarang lewat tulisan inilah mereka
mendapatkan royalti yang agak besar, sehingga mampu
menjadi penopang hidup mereka selama kuliah di malang
ini. Lewat semangat itulah saya masuk menjadi anggota
LKP2M untuk menulis.
Berawal dari menulis diary saat saya duduk di
bangku SMA, semangatku untuk menulis kian tumbuh
sedikit demi sedikit. Diary yang berkisah tentang kisah
pribadiku seakan-akan menjadi tumpahan segala bentuk
emosiku. Melalui inilah saya menulis. Seiring berjalannya
waktu, saya diangkat menjadi salah satu reporter pondok.
Motivasiku untuk menulis kembali menggelora. Terkadang,
banyak dari para guru-guruku yang memberikanku stimulus
untuk terus menulis, inspirasi-inspirasi yang mencerahkan.
Inspirasi yang membakar kembali naluri jiwa untuk
menggoreskan tinta di atas kertas. Memang sulit untuk
terus konsisten, tapi haruslah berjuang...
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 84
Diantara yang diceritakan guru-guruku adalah
tentang kejayaan Islam. Produktivitas para penulis dalam
dunia tinta ini sangatlah tinggi. Berpuluh-puluh buku
bahkan beratus-ratus buku dihasilkan untuk mengukir
sejarah. Dalam bidang ilmu yang mereka kuasai mereka
curahkan apa yang ada dalam pikiran mereka dalam suatu
buku atau kitab. Sebut saja Al-Ghozali, Al-Farobi, Al-Kindy,
Al-Khowarizmi, Imam Syafi’i, Imam Maliki dan sebagainya.
Tidak ada yang meragukan karya-karya mereka. Karya yang
dapat menembus lintas zaman dan merobohkan tembok
waktu yang menghadang. Tidak jarang kitab-kitab yang
mereka hasilkan menjadi bahan rujukan para intelektual
masa kini. Menjadi masterpiece dalam bidang kajian ilmu
mereka. Semisal Ihya’ulumuddin, Al-Umm, Shohih bukhori
dan shohih muslim dan sebagainya. Pemikiran mereka yang
hidup pada zaman dahulu dapat kita ketahui di zaman
modern ini. Menebar kemanfa’atan lewat tulisan, itulah
katsaya. Mentransfer ilmu melalui buku, itulah hal yang luar
biasa. Sebagai seorang muslim saya seharusnya berbangga.
Tidak hanya bangga, namun juga harus berkeinginan untuk
menapaktilasi jejak yang telah mereka ukir demi kejayaan
islam.
Memang untuk menuju hal itu (Penulis yang handal
dan profesional) tidaklah mudah. Proses yang berliku-liku
haruslah dilewati. Semangat tetaplah harus dikobarkan.
Langkah yang ada mengindisikasikan bahwa kita sudah
memulainya. Tinggal meneruskannya. Ayo......
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 85
UKM sebagai organisasi
Kebenaran yang tidak di-manage dengan baik (dalam
organisasi) akan dikalahkan oleh kebathilan yang di-manage
dengan baik. (Pepatah Arab)
Di universitas ini, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, LKP2M adalah organisasi yang cukup
disegani. UKM yang terkenal sangat akademis ini dapat
menjadi tonggak perubahan di kampus ini. Kiprah
individunyapun mewarnai dunia kampus. Seakan-akan
tanpa UKM ini kampus terlihat sepi. Inilah salah satu bentuk
keoptimisan. Track record yang bagus inilah yang harus
diteruskan oleh para anggota baru. Branding yang telah
bertahun-tahun dibangun haruslah dinapaktilasi dan
dikembangkan lebih lanjut. Karena itu proses regenerasi
yang baik sangatlah di butuhkan.
Memang, proses regenerasi dan kaderisasi di
organisasi haruslah berjalan dengan baik. Demi kemajuan
organisasi. Kalau tidak organisasi ini akan ‘mati’ sedikit
demi sedikit. Pemimpin-pemimpin baru dicetak. Inisiator-
inisiator baru dimunculkan. Membangun paradigama para
anggotanya. Mengasah kemampuan mereka dalam bidang
ke-UKM-an. Demi kemajuan LKP2M.
Dalam memajukan organisasi, kesolidan dan
kekompakan para anggotanya adalah hal yang sangat
urgent. Maka, inisiatif dari para pengurus untuk
mengadakan kegiatan yang mengasah emosional dan
kedekatan mereka akan sangat bermanfaat. Perkembangan
yang stagnan dari sebuah organisasi menunjukkan kurang
solidnya orang-orang yang ada didalamnya. Lewat program-
program kerja yang dieksekusi dengan baik akan
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 86
memperoleh apresiasi yang tinggi. Inilah UKM kita, mari kita
bangun kekompakan. Demi kemajuan UKM, sekali lagi.
Sebagai sebuah organisasi yang mana seluruh
anggotanya mempunyai visi dan misi yang searah, maka
UKM ini tidak akan pernah mengalami kemajuan tanpa
adanya kemajuan yang diraih individu yang ada didalamnya.
Organisasi ini hanyalah sebuah UKM yang berkantor di
Gedung Sport Center. Tanpa adanya para penghuni yang
mempunyai kualitas individu yang baik, UKM ini tidak ada
apa-apanya. Jika pribadi-pribadi didalamnya mempunyai
kualitas dan kredibilitas, maka kemajuan UKM tinggallah
menunggu waktu. Para anggota dan pengurus haruslah
didorong secara kontinyu untuk terus mengembangkan
kemampuan yang mereka miliki. Sekali lagi, demi kemajuan
UKM.
Selama setahun saya berada di UKM ini. Berbagai
macam kegiatan yang saya ikuti telah banyak berdampak
terhadap pola pikir saya. Pola pikir yang dulu agak tetutup.
Lambat laun terbuka sedikit demi sedikit. Kajian- kajian yang
diadakan semakin menambah ilmu pengetahuanku. Kajian
yang menarik, diskusi hangat, dan saling melontarkan
pendapat menempa kemampuan diriku. Pergulatan
pemikiran menjadi hal yang biasa. Perdebatan yang tidak
berujung juga pemandangan yang biasa. Lewat proses
inilah saya berproses sedikit demi sedikit menuju ke arah
kematangan.
Walau terkadang saya jarang mengikuti kegiatan
dikarenakan berbenturan dengan kegaiatan lain, namun
saya tetap secara konsisten mengikuti perkembangan UKM
dan kegiatan-kegiatannya. Manfa’at yang dapat saya ambil
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 87
sangatlah banyak walau masih dalam tataran anggota. Saya
belum membayangkan ketika saya sudah purna anggota
betapa banyak hal yang dapat saya peroleh. Rasa terima
kasih selama menjadi anggota UKM ini patutlah diucapkan.
Terima kasih yang sebanyaknya-banyaknya......
Di akhir tulisan ini, bahwa LKP2M tidak akan pernah
hidup kecuali dihidupkan oleh para anggotanya. Siapakah
anggotanya ? Itulah kita, para intelektual muda. Cogito Ergo
Sum...
Inilah jalanku, jalan yang saya pilih.
Sebuah kisah individu tentang semangat untuk terus menggapai impian yang telah menunggu.
Nama lengkap saya adalah Muhammad Rosyid Husnul Waro’i, teman-teman biasa memanggil saya Rosyid. Saat ini saya sedang belajar di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Saya adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Saya dilahirkan di Sidoarjo 19 tahun silam. Saya sekarang berdomisili di Malang. Walau sekarang ini masih disibukkan dengan tugas-tugas kuliah, impianku untuk menjadi penulis dan menimba ilmu diluar negeri tidak akan pernah surut. “ Be your self !!! ”, itulah motto hidupku.
M e n j a d i m a h a s i s w a p e n u l i s | 88
| 89 |
Teropong Inspirasi
‘’Menulis adalah pencipta, pengetahuan,
satukan seluruh jiwa dan nafas hidupnya.’’
--Stephing King—
KP2M merupakan organisasi yang sangat banyak
manfaatnya untuk orang lain, khususnya untuk saya
sendiri sebagai anggota yang masih belum tahu apa-apa.
LKP2M memberi suatu pengarahan yang sangat positif dan
memberikan perubahan. Perubahan ini tentunya dalam arah
yang positif.
LKP2M juga memberikan motivasi untuk lebih giat lagi
dalam tulis-menulis dan membaca. Bukan hanya LKP2M saja
yang mempunyai banyak manfaatnya, organisasi yang lain
L
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 90
juga banyak manfaatnya. Tetapi LKP2M ini organisasi yang
mengembangkan mahasiswa dalam dunia tulis-menulis.
Bukan hanya tulis menulis, juga pembuatan proposal yang
baik, penelitian, dan setiap 1 minggu diadakan kajian yang
sangat bermanfaat.
LKP2M sudah tidak asing lagi di telinga mahasiswa
yang lain, LKP2M ini satu-satunya yang complite, dimulai dari
kajian, pembuatan proposal, penelitian, pengembangan ada
semua di LKP2M. Organisasi ini tidaklah menuntut anggota
untuk bisa semua dalam menulis. Akan tetapi mengajari
anggota-anggota serba tahu, dalam bidang tulis menulis, atau
dalam bidang penelitian.
Pagi ini suasana sangat indah walau awan tak secerah
hari kemarin tapi hati ini tetap semangat untuk menuangkan
semua pengalaman-pengalaman yang selama 1 tahun di UKM
LKP2M. Jari-jari tangan diatas keyboard memulai cerita saya
selama di LKP2M yang tercinta. Saya sebagai penulis akan
menuangkan semua pengalaman saya dari sebelum masuk
LKP2M sampai menjadi anggota LKP2M tercinta ini.
Awal Penuh Lika-liku
Sebelum menjadi anggota LKP2M, organisasi ini
sudah membuat hati saya penasaran, karena dilihat dari
namanya sudah membuat hati ini pengen ikut serta
didalamnya.
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 91
Waktu yang di tunggu telah tiba, setelah mengikuti
beberapa hari diklat dan yang uniknya di sini diklat LKP2M ini
beda dengan diklat-diklat yang lain, selama 3 hari diklat
LKP2M bukan hanya fisik saja yang telah diluangkan
melainkan otak juga bekerja untuk menyelesaikan tugas-
tugas yang telah diberikan oleh panitia. Disisi lain panitia
memberikan tugas-tugas tapi para panitia juga memberikan
suatu pengajaran yang intensif seperti halnya, cara membuat
surat pernyataan, puisi, cerpen, meresensi buku dan banyak
sebagainya.
Disini saya sekilas menceritakan diklat yang penuh arti
itu selama tiga hari, hari pertama diklat rasanya hati ini tak tau
arah jalan kemana dan seperti orang yang bodoh sekaligus
terkejut karena sebelumnya. Belum menemukan diklat yang
sebeda ini. Pengalaman saya waktu SMA selama mengikuti
extra tidak separah ini. sebelum diklat LKP2M saya juga
mengikuti diklat PN (Pagar Nusa), diklat PN menurut saya
cuman meluangkan tenaga fisik saja, jujur dari lubuk hati
bahwa LKP2M bukan hanya fisik saja tapi juga fikiran. Hari
kedua diklat, perasaan ini tidak seperti diklat yang pertama
yang tidak terlalau terkejut dengan pemberian tugas dari
panitia-panitia penugasan,
Di hari kedua ini hari dimana dibingunkan dalam
menulis sebuah puisi, dan yang selalu saya ingat didepan
laptop menunggu waktunya jam 00.01 WIB. didepan laptop
untuk mengupdate berita terbaru untuk tugas ketiga didiklat
LKP2M yang menguras semua energi. Hari terakhir diklat saya
merasakan agak sedikit lega karena hari pertama dan kedua
sudah terlewati dengan sukses tapi dihari
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 92
Ketiga ini mengalami ujian yang sangat fatal sekaligus
memalukan sekali karena di tunjuk untuk kedepan untuk
membaca surat cinta yang pada saat itu surat cintanya tertera
kepada panitia penugasan. Hari itu hari yang sangat
bersejarah dan pahit untuk dikenang dengan beratnya kakii
untuk melangkah kedepan rasa malu yang tiada tara. Akan
tetapi, selama diklat dua hari itu saya diajari untuk berani dan
bertanggung jawab. Jadi, dengan terpaksa juga membaca
surat cinta tersebut di depan para anggota-anggota PRA XIV.
Dan respons semua sangat baik sekali oleh semua anggota-
anggota diklat bisa menjadi tongkat kerapuhan saya untuk
bisa semangat lagi.
Sebagaimana tugas-tugas yang diberikan panitia yang
cukup membuat hati dan batin tertekan dan gelisah. Tapi sisi
positifnya dalam diklat ini sangat banyak dari belum mengerti
tentang dunia tulis-menulis sekarang sedikit-demi sedikit bisa
mengerti bagaimana cara menulis dengan baik. Saya pribadi
sebagai calon anggota pada saat itu sangat beruntung
mengikuti diklat LKP2M karena bisa menimba ilmu sebnayak-
banyaknya.
Panitia yang antusias menjaga kedisiplinan membuat
mata hati terbuka bahwa organisasi ini ingin mencetak
anggota-anggota yang bertanggung jawab dan mampu
sebagai contoh untuk organisasi yang lain.
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 93
Tongkat Inspirasi dalam kesuksesan
LKP2M ini dipaksa untuk membaca dan terus
membaca. Awalnya saya tidak menghiraukan perkataan dari
anggota senior yang sudah membimbing untuk membaca,
hati nurani, tetap saja tidak menghiraukan mereka yang suka
membaca, fikiran saya pada saat itu adalah membaca hanya
hal yang sangat membosankan dan meluangkan banyak
waktu tapi lama-kelamaan melihat sekitar saya yang ada di
organisasi mereka semua adalah orang-orang yang hobinya
membaca dan saya termotivasi dengan mereka semua,
penelitian saya selama di kesuksesan seorang itu salah
satunya adalah membaca.
Saya mencoba untuk membaca walau satu hari
cuman menghasilkan 3 lembar, dan terus dicoba secara
istiqomah dan ternyata benar kalau membaca bisa
memberikan pengetahuan yang lebih dan mengetahui hal
yang belum ketahui sebelumnya. Allah SWT sudah
menjelaskan dalam surat al-Alaq ayat 1-5. Bahwa membaca itu
sangat penting untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak
hingga dewasa. Sebagaimana Allah memberikan wahyu
pertama kepada Nabi Muhammad untuk membaca. Jadi
intinya membaca itu sangatlah penting.
Pengarahan-pengarahan yang terus diberikan oleh
anggota LKP2M menjadi tombak saya pribadi untuk lebih giat
lagi dalam membaca. Tanpa membaca orang tidak akan bisa
mendapatkan pengetahuan yang lebih.
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 94
Saya bersyukur sekali menjadi anggota LKP2M selain
membaca saya juga terangsang untuk menulis, awalnya juga
tidak terlalu suka dalam tulis menulis dan tidak beda jauh
ceritanya saya juga termotivasi dari para senior-senior yang
kelihatan menulis itu asyik dan menarik, sekitar bulan
Desember, peserta PRA LKP2M XIV harus membuat proposal
akan tetapi didampingi dengan para senior-senior, dimulai
dari itu saya tertarik untuk menulis karena menulis bisa
menghilangkan masalah.
Dan bisa menuangkan semua inspirasi dan unek-unek
yang saya rasakan, tulisan bukan hanya dalam bentuk
proposal saja. Tapi, bisa berbentuk cerpen atau yang lebih
lumrah tanpa terikat peraturan tertentu yaitu menulis diari.
Semua kalangan dari anak-anak sampai orang tua pasti bisa
menulis diari, saya pribadi apabila mempunyai masalah dan
tidak bisa menceritakan kepada sesama teman, saya menulis
di diari untuk menuangkan semua kesedihan.
Dimulai dari hal yang sederhana, yakni menuangkan
semua kesedihan yang kita alami dalam diari, kita semua pasti
juga bisa menulis esay dan sedikit demi sedikit juga bisa
membuat cerpen dan kita juga bisa mengarang buku sendiri,
fainsaallah. Itu semua tergantung dari kemauan kita dan
keuletan kita dalam menulis dam membagi waktu.
Tulisan menurut saya tidak terlalu susah, menulis
meruapakan hal yang sangat asyik sekali. Tulisan juga
membuat seseorang bisa terkenal, kebanyakan seseoarang
bisa terkenal dari tulisannya, tulisan dari segi apapun, novell
ataupun cerpen. Penyimbangan antara tulisan dan membaca
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 95
juga sangat perlu, apabila seseorang selalu membaca maka
pengetahuannya untuk menulis banyak, dan tulisannya pastii
sangat sempurna.
Apabila seseorang tidak suka membaca. Akan tetap,i
suka menulis tidak masalah lanjutkan saja hobinya tersebut.
Tapi, tulisan yang menghasilkan kemaksilmalan tersebut
tulisan yang mempunyai bobot yang pasti dan unik untuk
mengikat para pembaca untuk selalu membaca karya kita,
Nah dari membaca seorang penulis itu akan menemukan titik
pencerahan dan akan lebih mudah bagi penulis memiliki
pengetahuan yang lebih, jadi kesimpulannya tersebut
seorang penulis alangkah baiknya juga suka membaca.
Cogito Ergo Sum
Siapa yang tidak kenal dengan jargon cogito ergo sum
(aku berfikir maka aku ada) jargon ini sudah tidak asing lagi
didengar dan tak mungkin hilang dibenak saya. Makna dalam
jargon ini juga memberi motivasi dalam mengambil
keputusan itu harus difikir dulu jangan langsung bertindak.
Atau apabila dalam organisasi di musyawarahkan dulu
dengan anggota-anggota yang lain.
Apabila keputusan tersebut sudah difikirkan secara
matang-matang maka keputusan tersebut akan mendapatkan
hasil yang sempurna dan maksimal. Dalam acara pertemuan
antara kajian dan pengembangan se Indonesia pasti LKP2M
menggunakan jargon cogito ergo sum yang mempunyai
makna yang begitu berarti.
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 96
Jargon ini yang selalau di ingat dan tak mungkin lupa
adalah jargon cogito ergo sum, karena pertama kali yang saya
tahu waktu diklat PRA XIV jargon cogito ergo sum selalu
digunakan dalam acara apapun khususnya pada saat diklat
selalu diulang-ulang oleh panitia LKP2M.
Kegiatan-kegiatan LKP2M
LKP2M mempunyai banyak kegiatan yang sangat
menarik dan sangat bermanfaat untuk kedepannya. Disini
saya sebagai penulis menjelaskan kegiatan-kegiatan LKP2M
setiap harinya. Kegiatan yang pertama ini adalah kajian yang
diselenggarakan satu kali dalam satu minggu tepat pada hari
selasa malam yang di ikuti oleh semua anggota LKP2M dari
anggota paling senior sampai anggota baru (junior). Pemateri
dalam kajian ini adalah pemateri- pemateri yang tidak perlu
diragukan lagi pengetahuannya.
Dalam kajian ini semua anggota harus aktif bertanya
atau mengeluarkan pendapat tujuan kajian ini untuk melatih
anggota LKP2M untuk lebih berani lagi mengeluarkan
pendapat dan bertanya semua yang tidak mengerti dari kajian
tersebut. Selanjutnya kegiatan belajar pembuatan proposal.
Belajar pembuatan proposal ini dilakukan pada saat awal
masuk sekitar bulan desember yang diikuti oleh semua
anggota baru.
Anggota baru wajib mengikuti pembelajaran
pembuatan proposal ini yang dipandu oleh anggota-anggota
senior. Waktu pembuatan proposal sekitar satu bulan dan
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 97
masing-masing dari anggota harus mempresentasikan
hasilnya.
Dilanjutkan oleh kegiatan selanjutnya yakni, kegiatan
pembelajaran penelitian. Pembelajaran penelitian ini tidak
jauh beda dengan pembelajaran proposal. Pembelajaran
penelitian ini juga diikuti oleh semua anggota baru LKP2M
yang dipandu juga oleh para senior-senior yang pastinya
sudah berpengalaman didunia meneliti.
Dalam penelitian pembelajaran ini bukan hanya
pembelajaran yang informal saja. Akan tetapi, ada seminar-
seminar sebagai penunjang pemikiran para anggota baru
yang belum mengerti tentang penelitian. Pemateri dalam
pembelajaran penelitian ini tidak kalah handal juga dan begitu
banyak pengalaman dalam meneliti. Kegiatan selanjutnya
yakni, pengembangan. Maksud dari pengembangan ini
anggota LKP2M khususnya harus mengembangkan kelebihan
yang mereka punya masing-masing atau membentuk skil
yang mereka punya.
Pengembangan ini banyak bentuknya mulai dari
pembuatan cerpen, puisi, esai, artikel, opini, menulis berita
yang heboh dikalangan masyarakkat. Dalam pengembangan
ini para anggota LKP2M juga dipandu dengan para senior
yang khusus dalam bidang-bidangnya masing-masing.
Tujuannya agar para anggota diarahkan ke skilnya masing-
masing dan lebih mengambangkan skil yang mereka miliki.
Dalam kegiatan-kegiatan yang telah dijelaskan diatas
satu-persatu sudah dijalankan oleh semua anggota-anggota
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 98
UKM LKP2M. Dan untuk kedepannya anggota LKP2M yang
angkatan PRA XIV khususnya bisa lebih meningkatkan
kegiatan-kegiatan diatas dan membuat para anggota tidak
jenuh dengan beberapa rentetan kegiatan-kegiatan.
Budaya-budaya LKP2M
Selain kegiatan-kegiatan diatas juga di LKP2M
mempunyai budaya yang tak kalah menarik dan seru. Setiap
hari Kamis malam diadakan malam pujangga yang diikuti
semua para anggota senior dan junior. Dimana pada malam
pujangga ini para anggota menampilkan karya-karyanya
dalam bentuk puisi atau pun syair. Selanjutnya budaya LKP2M
mengadakan ngopi bareng untuk mempererat lagi tali
silaturrahmi antar anggota baru dan anggota lama. Bukan
hanya silaturrahmi para anggota saja melainkan silaturrahmi
ke alumni-alumni anggota LKP2M untuk mempererat
komunikasi dan persaudaraan juga. Bukan dalam bentuk
silaturrahmi.
Untuk mempererat tali persaudaraan akan dengan
sholat berjama’ah bareng di LKP2M, makan bersama pada
saat waktu luang, jalan-jalan bareng walau hanya
menggunakan sepeda motor ataupun jalan kaki akan tetapi
sangat indah apabila kebersamaan itu terwujud.
Setiap tahun sekali LKP2M tepat bulan Ramadlan
LKP2M mengadakan acara yang sangat menajubkan dan
sangat meriah pastinya banyak sekali manfaatnya. Acara pada
bulan Ramadlan ini yang biasa disebut dengan MYR
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 99
(marhaban ya Ramadlan) acara ini dilaksanakan sebelum
bulan Ramadlan karena sebagai kaum muslim bukan hanya
menyambut pada awal Ramadlan saja. melainkan menyambut
sebelum Ramadlan tiba untuk lebih memaksimalkan bulan
yang penuh barokah ini.
Dalam acara MYR ini diikuti semua anggota LKP2M
khususnya anggota PRA XIV sebuah acara yang mengangkat
kaum mahasiswa untuk lebih meningkatkan kesalehannya
lagi dan juga dalam acara ini bersosialisasi kepada anak-anak
yatim.
Uniknya dari acara MYR ini diselenggarakan oleh
anggota baru sekaligus menjadi anggota juga. Acara ini acara
yang banyak hikmah dan barokahnya, karena kita semua bisa
mengamalkan kebaikan tepat pada bulan Ramadlan. Bulan
Ramadlan bulan yang sangat suci, bulan yang istimewa
dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain, bulan Ramadlan
lebih bermakna, bulan yang penuh ampunan, bulan yang
penuh berkah, jadi sebagi kaum muslimin khususnya
manfaatkan bulan Ramadlan ini dengan semaksimal mungkin
dan jangan sia-siakan bulan yang penuh berkah ini
memperbanyak ibadah, karena pahala dalam bulan Ramadlan
dua kali lipat dengan bulan yang biasanya. Jadi sangat tepat
sekali LKP2M mengadakan sebuah acara untuk menyambut
Ramadlan yakni acara MYR.
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 100
Keluarga Kecil di Dunia LKP2M
Saya menemukan setitik kecerahan, keindahan,
kesusahan di LKP2M yang membawa raga dan jiwa menjadi
lebih kuat untuk menjalani kehidupan. Di LKP2M saya
menemukan keluarga kecil yang sangat ramah-ramah dan
saling menyanyangi antara tua dan muda. Awalnya saya malu
untuk berkomunikasi kepada semua anggota LKP2M, karena
pandangan saya pertama tentang LKP2M itu merupakan unit
kegiatan yang serius, jadi bisa di simpulkan bahwa anggota
LKP2M mempunyai mimik muka yang serius dan pemikiran
yang serius.
Selama 2 bulan lebih dari diklat saya masih kurang
komunikasi dan masih mempunyai anggapan kalau anggota
LKP2M cuek-cuek, tapi saya baru menemukan titik kecerahan
yang begitu indah di LKP2M yang mana pada saat saya kurang
mengerti tentang mata kuliah yang ditempuh pada saat itu,
saya mempunyai niat untuk mengerjakan sekaligus
mempererat lagi komunikasi. Pada saat di UKM saya langsung
disambut dengan ramah-tamah oleh semua anggotaUKM,
pada saat itu juga saya beranggapan bahwa selama ini salah
menilai anggota LKP2M yang menurut pandangan saya cuek-
cuek, serius-serius, tapi kenyataannya anak LKP2M itu asyik-
asyik, nyenengin, suka berbagi.
Di kelurga kecil ini saya pribadi merasakan suasana
yang beda, suasana yang belum rasakan sebelumnya, saya
seperti mempunyai inspirasi baru dalam menata kehidupan
kedepannya.
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 101
LKP2M adalah inspirasi ku kedepannya, keluarga
LKP2M mengajari saya untuk menjadi orang yang berani lagi
untuk berpendapat dan mengeluarkan semua unek-unek
yang ada dalam hati, cara bersosialisasi kepada masyrakat
khususnya di anggota-anggota LKP2M, untuk lebih mandiri
lagi untuk menjalani kehidupan.
Para senior tidak pernah lelah dan letih mengajari
saya dalam bidang apapun mulai dari membuat sastra yang
baik, membuat artikel, dan tugas dari kuliah. Setiap saya
susah dalam mengerjakan tugas dari kuliah saya belajar
kepada senior-senior LKP2M untuk mengerjakan tugas yang
belum dimengerti, bukan hanya minta diajari kesenior-senior
tetapi juga saling tukar pendapat terhadap anggota-angota
PRA XIV dalam mengerjakan tugas yang sekiranya tidak
terlalu mengerti.
Dalam keluarga kecil ini kita semua saling berbagi satu
sama lain dan saya seperti menemukan keluarga kedua
setelah keluarga di rumah, LKP2M tempat inspirasi, saat
banyak masalah curahan saya ke LKP2M untuk mencari
kesibukan, ketawa bareng bersama anak-anak LKP2M yang
seru-seru abis, dan tempat bersandar saat saya kebingungan
untuk mengungkapkan semua ke temen-temen LKP2M .
Keluarga kecil ini takkan pernah lepaskan dalam
kehidupan saya, akan terus menjaga kebersamaan yang
terindah ini, dan terus mempererat talisilaturrahmi dengan
anggota senior, anggota junior ataupun alumniLKP2M yang
tidak perlu diragukan lagi ke hebatannya dan
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 102
pengetahuannya. Dan akan terus memupuk rasa kasih
sayang, kebersamaan walaupun sudah lulus dari LKP2M ini.
Saya bisa menulis walaupun tidak terlalu sempurna,
bisa menghilangkan hobi yang malas yakni, malas membaca,
sekarang al-hamdulillah saya bisa menghilangkan hobi yang
suram itu, dan juga bisa sedikit membuat proposal atau
bagaimana cara membuat proposal yang baik, saya juga
sedikit bisa meneliti dan banyak yang lainnya. Beribu ucapan
terimakasih tidak cukup untuk memberikan ucapan kepada
LKP2M yang sanagat berpengaruh besar dalam
pengembangan saat ini.
Keluaraga LKP2M mengajari saya mulai dari nol
sampai sedikit mengerti tentang tulis-menulis dan cara
berkomunikasi dengan baik dengan lingkungan sekitar. Dan
kedepannya akan lebih mengoptimalkan lagi tulis-menulis
yang baik yang penting mengoptimalkan.
Keluaraga kecil LKP2M juga sering mengadakan hal-
hal yang membuat saya tertawa terbahak-bahak dan
membuat rasa sedih saya hilang dengan keceriaan yang
diberiakan keluarga kecil. cukup membuat saya terhibur,
keluarga UKM anggotanya unik-unik dan beranekaragam ciri
khasnya, ada yang suka tertawa, ada yang suka jail, ada yang
serius, pokoknya semua kelurga LKP2M memang terbaik.
Banyak sekali sejarah-sejarah yang terjadi di LKP2M
yang saya alami, sejarah itu sangat indah apabila dikenang
dan selalu terukir indah didalam lubuk hati, kekompakan
semua anggota LKP2M membuat saya tidak bisa jauh dari
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 103
mereka, walau kadang-kadang merasa jenuh dengan kegiatan
LKP2M, rasa jenuh itu hilang apabila jiwa dan raga ini sudah
bersama anggota-anggota LKP2M yang jail-jail, tapi seru abis.
Apabila saya sudah tidak di uin lagi, pasti rasa rindu ini
mengebu-ngebu untuk berkumpul bersama LKP2M, tapi itu
tidak akan mungkin terjadi karena rasa rindu akan terobati
dengan menjalin silaturrrahmi nantinya. Menjalin silaturrahmi
itu sangatlah penting untuk memupuk komunikasi yang baik
dengan anggota-anggota LKP2M ataupun alumni, jadi jangan
pernah meninggalkan komunikasi sedikitpun.
Keunggulan-keunggulan LKP2M
Kunggulan LKP2M sangatlah banyak, LKP2M ini sudah
tidak perlu diragukan lagi keunggulan-keunggulan yang
dimiliki. Diantaranya, selalu merebut juara dalam tulis
menulis, juara penelitian, juara proposal, dan juara cerpen.
Walau umur berdirinya LKP2M tidak terlalu tua akan tetapi
karya-karyanya sangat banyak, kemarin LKP2M sudah
menerbitkan jurnal lorong, dan sekarang LKP2M akan
menerbitkan buletin dentang sekitar bulan-bulan ini sudah di
terbitkan. Hanya di LKP2M yang mengadakan budaya-budaya
yang unik salah satunya MYR yang saat ini sudah berjalan
acaranya dengan sukses, dan adanya malam pujangga dan
lain sebagainya.
LKP2M bisa jaya dan unggul seperti sekarang karena
semangatnya para anggota-anggota LKP2M yang sangat
antusias sekali dalam melaksanakan kegiatan LKP2M,
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 104
terutama Bapak direktur serta pengurus juga senantiasa
mendukung berjalnnya LKP2M, nama LKP2M tetap terjaga itu
juga tergantung dari elemen-elemen didalanya yang ikut
bertanggung jawab atas semua kejadian-kejadian yang terjadi
dalam LKP2M. LKP2M ini tidak begitu saja unggul dan jaya
akan tetapi melewati lika-liku yang pahitb sekali.
Untuk menjadi pandangan anggota sekarang semua
khususnya anggota baru PRA XIV mari kita semua lanjutkan
perjuangan-perjuangan alumni-alumni yang sudah menjadii
jembatan LKP2M bisa maju dan jaya seperti sekarang. Sebagai
anggota LKP2M kita juga bisa lebih meningkatkan LKP2M
untuk lebih baik lagi dari pada sekarng ini. kemajuan LKP2M
ada ditangan kita semua sebagai anggota LKP2M. Jadikan
LKP2M ini sebagai kewajiban kita semua untuk melestarikan
lebih baik lagi, dan menghasilkan tulisan-tulisan yang menarik,
dan tulisan yang berbobot lagi supaya nama LKP2M tetap
terdengar baik dalam kalangan masyarakat khususnaya uin
sendiri.
Menurut pandangan penglihatan saya bahwa
anggota PRA XIV juga cukup antusias dalam menjaga nama
baik LKP2M, contoh riilnya saja sekarang, sebelum bulan
Ramadlan tiba anggota LKP2M sudah menjalankan acara MYR
untuk memeriahkan lagi bulan puasa di tercinta. Dan sehari-
harinya apabila ada acara umum LKP2M anggota ikut serta
memeriahkan atau acara yang khusus semua anggota juga
ikut andil dalam kegiatan tersebut.
Selain unggul LKP2M juga unik, unik disini dari segi
apapun, dimulai dari segi anggotanya atau dari jargonnya.
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 105
juga mempunyai kehebatan yang luar biasa, semangat yang
tiada tara, dan kebersamaan yang selalu abadi. Semua
anggota LKP2M sudah termasuk orang yang hebat-hebat
karena jarang sekali mahasiiswa ingin menulis, apalagi
membaca itu sangat jarang sekali, sekarang kebanyakan
mahasiswa membudayakan copy paste untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya berupa tugas apapun.
Saya sangat bangga sekali sudah ada didalam
organisasi ini karana merasa saya bisa menjadi orang hebat,
orang yang berkarya walau karya saya tidak begitu bagus,
dan juga bersyukur sekali bisa terlibat langsung dengan
orang-orang hebat, orang-orang yang IQ nya bagus.
Membahas tentang IQ saya teringat juga bahwa
kematangan spritual juga perlu untuk memupuk ke matangan
IQ, apabila seseorang cuman mempunyai IQ yang tiada
bandingnya akan tetapi tidak di imbangi dengan kemantapan
spritual orang tersebut bagaikan sepeda tanpa roda, apabila
sepeda tanpa roda, maka otomatis tidak berjalan dengan
lancar. Memupuk spritual itu sangat perlu, semisal kita semua
sudah berusaha tapi tanpa dibarengi dengan doa maka tidak
akan maksimal hasilnya, atau sebaliknya kita berdoa terus-
menerus tanpa adanya usaha maka juga akan sulit untuk
mencapai tujuan yang kita inginkan.
Menurut pandangan saya selama ini kematangan
spritual sudah di laksanakan oleh semua anggota LKP2M yang
mana bentuk nyatanya seperti, sholat berjama’ah bareng
diUKM, mengadakan MYR, Istigosah, kadang-kadang juga
Khotmil. Nah, hal seperti itu sudah saya temukan di LKP2M
T e r o p o n g I n s p i r a s i | 106
ini. LKP2M menurut saya ukm yang complite dari segi apapun,
dari segi IQ bagus, dari segi kematangan spritual juga bagus,
dari segi emosional juga baik.
Marilah semua anggota LKP2M untuk dipertahankan
budaya seperti ini atau keunggulan-keunggulan ukm ini,
supaya tetap terjaga nama baik LKP2M ini di kalangan UIN.[]
Saya dilahirkan di Bangkalan tepat Tgl 17 Mei 1994, memperkenalkan Nama saya cukup mudah diingat RIZQIYATUL MUBARAK nama populer saya QIYA, alamat saya di Bangkalan Madura, akan tetapi sekarang menetap di Jl. Gajayana No 50 Malang, sekarang saya sudah menempuh pendidikan S1 Di uin malang menagmbil jurusan manajemen fakultas ekonomi, hobi saya tidak terlalu menghabiskan banyak uang, hobi saya belanja dan jalan-jalan, yang terakhir motto saya cukup unik jalani hidup dengan senyuman. Itu sekilas tentang saya terimakasih.
| 107 |
Revolusi Potensi Diri
“Ilmu bagaikan binatang buruan. Oleh karena itu, Ikatlah
ilmu kalian dengan tulisan.”
--Al-Hadits--
udaya menulis, melakukan sebuah penelitian, dan
berfikir kritis, sangatlah penting. Khususnya bagi
mahasiswa dalam rangka mewujudkan tri dharma
perguruan tinggi dan umumnya bagi umat islam di dunia.
Bagi umat islam, budaya tersebut merupakan
sebuah proses untuk mengembalikan kembali budaya-
budayanya yang dahulu telah runtuh. Hal itu bukan berarti
umat islam meniru orang Barat yang sekarang gemar sekali
menulis dan meneliti. Akan tetapi, justru orang Barat yang
telah meniru umat Islam, karena wahyu yang pertama kali
turun kepada Nabi Muhammad SAW, adalah perintah untuk
membaca.
Membaca disini mempunyai arti yang luas yakni
bukan hanya membaca sesuatu yang tersurat saja akan
tetapi yang tersirat juga harus saya baca, juga bukan hanya
membaca ayat-ayat qouliyah saja akan tetapi membaca
B
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 0 8
ayat-ayat kauniyah juga, setelah membaca itulah kita akan
memperoleh sebuah pemahaman.
Budaya menulis sebuah karya Ilmiah, melakukan
sebuah penelitian, berfikir kritis bagi mahasiswa di zaman
sekarang ini sangat penting sekali disamping sebagai wujud
peningkatan akademisnya, pengembangan nalar
berfikirnya, potensi pengembangan yang dimiliki-nya, dan
sebagai wujud dalam mengamalkan tri dharma perguruan
tinggi.
Melihat pentingnya hal itu, saya mencari sebuah
wadah yang selalu konsen dalam tiga hal itu, satu minggu
setelah OPAK, saya bertemu dengan LKP2M, kemudian
saya mencoba memberanikan diri untuk bergabung dengan
LKP2M (lembaga kajian penelitian dan pengembangan
mahasiswa) dimulai dengan mengikuti diklat Pra XIV,
walaupun saya tidak memiliki kemampuan dalam bidang
kajian, penulisan dan penelitian. Karena memang dulu
waktu di pesantren, saya jarang sekali menulis sebuah
karya ilmiah, apalagi melakukan sebuah penelitian. Akan
tetapi, saya mempunyai keyakinan yang kuat bahwa “
Barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti dia akan
bisa”. Tekad itulah yang menjadi dasar saya dalam
menggapai cita-cita di masa yang akan datang.
Motivasi dan Spirit yang Tinggi
Seiring dengan berkembangnya zaman seperti
sekarang ini, banyak sekali perubahan-perubahan secara
signifikan yang terjadi di masyarakat mulai dari alat
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 0 9
transportasi, alat komunikasi, cara berinteraksi, paradigma
berfikir dan lain-lain.
Perubahan itu memberi motivasi bagi para generasi
muda agar mampu membekali dirinya dengan berbagai
macam ilmu pengetahuan agar tidak tertinggal dan tergilas
oleh zaman, dikarenakan kejumudan mereka dalam berfikir,
kesempitan wawasan ilmu pengetahuan, kurangnya
pengalaman dan rendahnya pendidikan.
Dari fakta itu, dalam hati saya muncul suatu
keinginan untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang
lebih tinggi agar bisa mengantisipasi fenomena-fenomena
yang terjadi di masyarakat saya. Keinginan itu akhirnya
tercapai setelah lima tahun saya lulus dari Madrasah Aliyah
Negri (MAN), yang mana selama lima tahun itu saya fokus
belajar di pesantren agar bisa mempelajari ilmu-ilmu agama
dan menghafalkan Al-Qur’an.
Setelah lulus dari pesantren tepatnya tahun 2011,
saya mendapat informasi bahwa Kementrian Agama R.I
membuka program beasiswa santri berprestasi (PBSB), bagi
para santri salaf yang ingin melanjutkan pendidikannya di
UIN Maliki Malang dengan satu jurusan saja yaitu
perbankan syari’ah (PBS). Dengan meyebarkan edaran-
edaran surat ke berbagai macam pondok pesantren salaf di
Indonesia termasuk pondok pesantren saya, Pengasuh
pesantren menunjuk saya agar mengambil kesempatan itu,
dengan tanpa basa basi saya langsung menerimanya,
kemudian berangkatlah ke Jakarta untuk mengikuti test.
Dua bulan setelah tes itu, akhirnya pesantren saya
mendapat surat ke dua kalinya yang berisi pengumuman
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 0
santri yang lulus seleksi test dan jadwal pemberangkatan
ke UIN Maliki Malang.
Saya sangat bersyukur ternyata Allah mengabulkan
do’a saya lima tahun yang lalu, ketika saya baru lulus dari
MAN. Dari peristiwa itu saya sangat yakin sekali bahwa
Allah pasti akan mengabulkan do’a hamba-Nya sesuai
dengan kehendak-Nya selagi hamba itu mau berusaha dan
tidak pernah putus asa.
Setelah tahun baru masehi, tepatnya tanggal 15
Januari 2012, saya datang di UIN Maliki Malang, untuk
mengikuti rangkaian kegiatan matrikulasi selama 6 bulan,
dengan materi-materi ilmu umum yang biasa dipelajari dii
sekolah menengah umum (SMU)
Dalam matrikulasi itu banyak sekali materi- materi
yang tidak saya kenali waktu dipesantren. seperti Tahqiq
kutubutturost, filologi, semiotika, dan lain-lain. Apalagi
pematerinya adalah Dr. H. Roibin, M.HI. selaku Pembina
LKP2M yang selalu menyampaikan materi dengan
menggunakan bahasa-bahasa Ilmiah, sehingga memaksa
saya untuk membuka kamus-kamus Ilmiah.
Beliau juga selalu memberi motivasi agar paradigma
berfikir santri itu harus dirubah, jangan hanya pandai dalam
membaca kitab kuning saja. Akan tetapi harus bisa
memahami ilmu-ilmu yang lain seperti ilmu eksak, sosiall
(antropologi, sosiologi, psikologi), hukum, kedokteran, dan
filsafat. Tujuannya agar umat Islam di kemudian hari bisa
kembali mencapai masa keemasannya seperti pada masa
dinasti Abbasiyah ketika dipimpin oleh kholifah Harun Al-
Rosyid.
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 1
Selesai matrikulasi, saya pulang dan silaturrahim ke
pengasuh pesantren, beliau berpesan agar cara berfikir saya
selaku mahasiswa dan mahasantri harus luas pemikirannya
jangan samapi sempit dan radikal. Agar suatu saat nanti,
ketika saya di minta untuk memutuskan suatu masalah atau
bpendapat tidak memihak pada satu golongan atau
kelompok saja. Akan tetapi harus menyeluruh karena Islam
sendiri mengajarkan agar kita menjadi umat yang moderat
(wasathon),bukan umat yang radikal dan fundamental.
Pesan yang disampaikan oleh guruku itu, selalu
terngiang- ngiang dalam pikiran saya dan selalu saya ingat
dimana saja sebagai bekal menjadi mahasiswa UIN Maliki
Malang. Setelah mengikuti OPAK, OSFAK dan OSJUR,
giliran organisasi-organisasi intra kampus yang
mempromosikan tentang ke organisasiannya melalui
pamlet, dan stand-stand pedaftaran di sekitar kampus.
Banyak sekali organisasi yang mengkampanyekan
lembaganya. Baik organisasi tentang kesenian, organisasi
kesehatan, keamanan dan lain-lain. Satu minggu setelah
kampanye itu saya mendaftarkan diri di stand pendaftaran
LKP2M. Saya masih ingat pada waktu itu ada Gus Iwan
sebagai ketua pelaksana Diklat PRA XIV, Gus Agung dan
Ning Mutammimah yang sedang duduk di stand.
Sebelum mendaftar, saya juga pernah menyaksikan
serangkain kegiatan LKP2M pada waktu itu, tepatnya di
masjid Ulul Albab dalam acara penerbitan jurnal lorong
yang dihadiri oleh UKM-UKM se-Malang raya, di antara yang
mempresentasikan adalah anggota LKP2M yang berhasil
menulis di jurnal Lorong seperti Gus Bayu, Gus Makki, dan
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 2
Ning Eni. Ketika satu persatu mempresentasikan tulisannya,
beberapa pertanyaan di lontarka oleh peserta dari berbagai
kampus lain seperti UB, UMM dan lain-lain. Acara itu
walaupun sederhana akan tetapi sangat luar biasa karena
sangat Ilmiah dan dalam taraf mahasiswa jarang sekali yang
mampu melaksanankan hal seperti itu, selain itu juga
kegiatan tersebut bisa menginspirasi para audiens untuk
bisa mencontoh apa yang dilakukan oleh para presentator,
termasuk saya, yang ingin bisa berkarya seperti itu,
kemudian setelah itu saya memutuskan untuk bergabung
dengan LKP2M.
Ketika diklat PRA XIV itu dimulai, saya dipaksa untuk
menulis apa saja yang diperintahkan oleh panitia,
menulisnya harus dengan tulisan tangan bukan dengan
mengetik di komputer selama tiga hari tiga malam. Akan
tetapi saya merasa tiga hari itu seperti tiga bulan karena
selama tiga hari itu, saya dipaksa untuk menulis dan tidak
bisa tidur nyenyak seperti biasanya, bahkan pada hari
terakhir itu, saya tidak bisa tidur sama sekali akan tetapi
melalui perjuangan yang keras dan dipaksa oleh panitia
itulah akhirnya saya bisa menulis beberapa halaman baik
bentuk artikel, cerpen, berita, puisi, proposal
penelitian,hasil setiap kajian dan lain-lain. Sebelumnya saya
tidak bisa membayangkan kalau saya bisa menulis seperti
itu, akan tetapi karena dipaksa dengan keras, akhirnya saya
bisa. Kemudian pada hari ketiga itulah saya dinyatakan
lulus diklat PRA XIV sekaligus sebagai anggota LKP2M.
setelah itu dilanjuutkan dengan kegiatan KKI (kemah kader
Ilmiah).
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 3
Dari Pola Fikir Statis Menjadi Dinamis
Setelah saya lulus dari MAN dan memilih fokus di
pesantren selama lima tahun tanpa diimbangi dengan
sekolah formal, pola fikir saya lebih cenderung pada hal-hal
yang bersifat agama saja dan menjadi stagnan serta
wawasan ilmu pengetahuan umum pun kian hari makin
hilang, bahkan informasi berita tentang dunia, tidak saya
ketahui karena dilarangnya memakai alat-alat elektronik.
Setiap sisi negatif pasti ada sisi positifnya, selama
lima tahun itu saya fokus dalam memepelajari ilmu agama.
Dengan izin Allah saya mampu menghafalkan al-Qur’an
yang awalnya ketika belajar di pesantren sambil sekolah di
MAN baru mendapat beberapa juz saja. Alasan saya
memilih untuk menghafalkan al-Qur’an karena setiap kali
saya membaca biografi orang-orang sukses, ulama-ulama
terdahulu yang mempunyai beribu-ribu karya pasti dalam
biografi itu di jumpai akan adanya ke-istiqomahan mereka
dalam membaca Al-Qur’an. Orang yang sudah terbiasa
menghafalkan Al-Qur’an maka ia akan terbiasa mengingat
sesuatu, sehingga ia lebih mudah untuk mengingat sebuah
pelajaran yang disampaikan oleh siapa saja.
Pasca diklat PRA XIV, saya mengikuti beberapa
kegiatan LKP2M diantaranya adalah kajian rutin setiap
malam rabu, kajian filsafat dan magang dimana masing-
masing peserta harus membuat proposal penelitian dengan
judul sesuai dengan jurusan masing-masing. Dalam setiap
kajian itu, saya menemukan ilmu-ilmu baru dari para
pemateri, diantaranya adalah bagaimana mengungkapkan
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 4
pendapat, menyanggah pendapat, menjadi moderator dan
lain-lain.
Diantara materi kajian-kajian yang saya ikuti dan
masih teringat sampai sekarang adalah adalah tentang
tradisi lisan dan tulisan. Mahasiswa sebagai agen of change
dan lain-lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Setelah mengikuti beberapa kajian-kajian itu, ada sedikit
perubahan dalam diri saya, diantaranya keberanian
mengajukan pertanyaan maupun pendapat di kelas maupun
di luar kelas sehingga saya berkeyakinan bahwa orang yang
selalu bertanya tentang sesuatu yang belum ia fahami,
berarti ia sedikit lagi akan memperoleh pengetahuan dan
pemahaman tentang hal itu. Pertanyaan adalah separuh
dari ilmu pengetahuan. Dalam pola fikir saya yang tadinya
statis (jumud) berubah menjadi dinamis. Yang dahulu
hanya berorientasi pada imu-ilmu agama saja, tetapi
sekarang berorientasi kepada ilmu-ilmu yang lain selain ilmu
agama.
Saya meyakini bahwa orang yang bergaul dengan
orang-orang yang pintar, pasti ia akan terbawa pintar juga,
seperti pepatah yang mengatakan bahwa, “Benda yang
berada didekat minyak wangi maka dipastikan benda
tersebut akan ikut wangi juga.” Begitu juga dengan
pergaulan seseorang, ketika seseorang ingin menjadi orang
sukses maka ia harus meniru kegiatan orang-oarang sukses
dan mengikuti langkah langkahnya.
Nah, di LKP2M ini, saya menemukan senior-senior
yang pintar dan ahli dalam bidangnya dengan berbagai latar
belakang dan jurusan mereka yang berbeda-beda. Sehingga
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 5
ketika mereka berdiskusi dan memecahkan sebuah
masalah, mereka akan mengeluarkan ide dan gagasannya
dari ilmu –ilmu yang mereka miliki sesuai dengan
bidangnya. Setelah selesai berdiskusi, saya mendapat
banyak ilmu dari mereka dengan berbagai sudut pandang
yang berbeda-beda, ada yang saintis, organisatoris,
sastrawan, agamis, dan akademis.
Paradigma berfikir seseorang bisa kita ketahui
dengan beberapa faktor. Diantaranya adalah lingkungan
dimana ia tinggal dan dengan siapa ia bergaul. Contoh
pertama, Imam Hanafi, seorang ulama yang fatwa-fatwa
dan hujjah-nya dalam bidang fikih selalu
mempertimbangkan akal karena memang tempat tinggal
mereka secara geografis jauh dari makkah dan madinah.
Kemudian Imam Malik yang hujjah-hujjahnya selalu
berorientasi pada teks-teks hadits karena memang tempat
tinggal beliau adalah di Madinah dan dekat dengan ulama-
ulama perawi hadits.
Berbeda lagi dengan Imam Syafi’i yang
menggabungkan pemikiran dari kedua gurunya yakni Imam
Hanafi dan Imam Malik sehingga hujjah-hujjah nya tidak
hanya berorientasi pada teks saja yang dipakai akan tetapi
mengkolaborasikan antara teks dan aqal. Kemudian tempat
tinggal beliau yang tadinya di Baghdad dengan qoul
qodimya kemudian pindak ke Mesir sehingga menjadi qoul
jadid.
Perubahan pola fikir Imam Syafi’i, dilakukan setelah
melakukan sebuah proses pengembaraan ilmu yang
panjang dan memerlukan waktu yang sangat lama, dari
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 6
satu tempat ke tempat lain dan dari berbagai macam guru
yang berbeda latar belakangnya.
Ekuivalensi Nilai Spiritualis dan Akademis
Proses masuknya saya ke Universitas Islam Negri
Maliki Malang dengan mahasiswa lain, mungkin berbeda,
begitu juga perasaan saya dengan mereka pasti berbeda
karena saya masuk dengan kualitas yang minim sekali baik
dalam cara bergaul, penguasaan bahasa ilmiah, inggris dan
penggunaan teknologi. Seperti komputer, internet dan
program –program yang ada di komputer maupun internet .
Dalam hal penggunaan komputer misalnya, saya
sangat tidak terbiasa sekali menggunakannya sehingga
harus bertanya ke teman-teman yang lebih ahli mulai dari
cara mengetik, mengeprint dan laian-lain, apalagi jika ada
tugas membuat makalah bahkan sering sekali saya
ditertawakan karena salah menggunakannya, akan tetapi
hal itu tidak membuat saya minder, Justru menjadi
tantangan yang harus dilewati. Setelah saya masuk menjadi
anggota LKP2M dan mempunyai laptop, ada sedikit
perubahan dalam diri saya, baik dalam hal pembuatan
makalah menulis artikel dan membuat opini.
Pernah pada suatu ketika kerja kelompok dalam
membuat sebuah makalah, saya dipercaya oleh teman-
teman untuk megerjakan makalah itu, dengan keterbatasan
ilmu dan kemampuan, saya mencoba untuk
melaksanakannya dengan terpaksa meskipun pada akhirnya
saya bisa mengerjakan sampai selesai dan mendapat nilai A.
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 7
Meskipun seperti itu, saya mengakui masih banyak sekali
kekurangan-kekurangannya.
Kampus UIN Maliki Malang berbeda dengan
kampus yang lainnya karena di dalamnya ada ma’had
sebagai sarana dimana setiap mahasiswa baru harus tinggal
di ma’had itu selama satu tahun. Hal itulah yang membuat
mahasiswa bisa seimbang dalam melakukan kegiatan
spiritual dan kegiatan akademisnya.
Dulu, ketika saya masih sekolah MTS dan MAN
sambil belajar di pesantren mampu mengkolaborasikan
kegiatan sekolah dan pesantren sampai lulus sekolah, dan
sekarang mengalami kegiatan seperti itu lagi yaitu
bersamaannya kegiatan kuliah dan kegiatan ma’had.
Setelah selama lima tahun yang lalu saya hanya fokus pada
kegiatan pesantren saja. Dengan kembalinya kegiatan saya
seperti ini, barangkali menjadi sebuah cermin masa depan
yang akan saya lewati. Apabila suatu ketika dihadapkan
dengan kegiatan yang sama seperti itu saya akan tetap
tegar dan bisa mensinergikan keduanya, karena orang yang
adil dan bijaksana adalah orang yang bisa menempatkan
suatu sesuai dengan tempatnya masing-masing.
Setelah satu tahun saya tinggal di Ma’had, dii
kampus dan bergabung di LKP2M, banyak ilmu yang saya
dapatkan diantaranya adalah mampu membagi waktu,
mampu menyelesaikan masalah sesuai dengan tempatnya
masing-masing, contoh menyelesaikan tugas kuliah sesuai
dengan peraturan kuliah, menyelesaikan tugas ma’had
sesuai dengan aturan ma’had, begitu juga menyelesaikan
kegiatan organisasi LKP2M sesuai dengan aturan organisasi,
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 8
karena jika hal itu tidak bisa saya laksanakan maka saya
termasuk kategori orang yang dholim , karena orang
dholim adalah orang yang tidak bisa menempatkan sesuatu
sesuai dengan tempatnya.
Orang dholim termasuk juga orang-orang yang
merugi. tentu saya tidak mau menjadi orang yang merugii,
oleh karena itu, saya berusaha semaksimal mungkin untuk
menggunakan waktu sebaik-baiknya, walaupun selama
menjalani proses kegiatan seringkali saya merasakan
kelelahan, kesulitan bahkan sering kali sakit sehingga
istiqomah puasa sunnah saya menjadi batal, bagi saya tidak
menjadi masalah karena puasa tersebut adalah ibadah
sunnah sedangkan belajar adalah sebuah kewajiban individu
yang harus di prioritaskan dari pada yang lainnya.
Pada saat liburan tiba, saya merasa sangat jenuh
karena tidak ada kegiatan yang seperti biasanya saya
laksanakan baik di kampus, UKM, maupun ma’had, akan
tetapi kejenuhan itu tidak berlangsung lama, karena LKP2M
mengadakan kegiatan magang untuk membuat proposal
penelitian bagi para anggota barunya, dan Alhamdulillah
dengan waktu yang telah ditentukan saya bisa
menyelesaikannya walaupun banyak sekali dijumpai
kesalahan-keselahan setelah di presentasikan didepan para
senior Gus dan Ning LKP2M.
Kegiatan magang ini menurut saya merupakan
bagian dari kegiatan akademis dan untuk mengimbangi
kegiatan spiritual nya, saya imbangi dengan membaca Al-
Qur’an setelah sholat lima waktu secara kontinue selama
liburan itu berlangsung
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 1 9
Setelah terbiasa melakukan kegiatan yang
bersamaan seperti itu, saya merasa ada perubahan potensi
dalam diri saya secara tidak sadar, baik perubahan sifat,
kedewasaan, disiplin waktu, cara bergaul, maupun cara
berkomunikasi dengan orang lain.
Anugerah dari Yang Maha Kuasa
Pasca mengikuti rangkaian kegiatan PRA XIV dan
mengikuti kegiatan kegiatan LKP2M yang pada waktu itu
dipimpin oleh Gus Luthfi, untuk memperingati hari kelahiran
(Maulid Nabi Muhammad SAW), Ma’had mengadakan
lomba menulis sebuah artikel dengan tema yang telah
ditentukan oleh panitia lomba, pada waktu itu saya tidak
mengerti apa-apa tentang bagaiman cara menulis artikel
yang baik bahkan musyrif (pengurus ma’had) juga tidak
menunjuk saya untuk mengikuti lomba tersebut karena
memang latarbelakang saya adalah pesantren salaf yang
secara logika tidak biasa menulis artikel, apalagi masih
mahasiwa baru.
Dengan bekal dari Pra XIV dan pernah mengikuti
pelatihan menulis di Jombang yang diselenggarakan oleh
CSS Mora Nasional, saya mengingat-ingat kembali beberapa
materi yang telah disampaikan, akan tetapi yang saya ingat
adalah kata-kata seperti ini, “Tulislah apa yang ingin kamu
tulis, bukan memikirkan apa yang akan kamu tulis”.
Akhirnya satu hari menjelang batas pengiriman soft
file, saya mencoba untuk menulis sebisa mungkin apa yang
ingin saya tulis tanpa memperdulikan salah atau benarnya,
dengan cara itu saya bebas menuliskan sesuatu sampai
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 2 0
akhirnya artikel itu selesai dan saya kirimkan ke pengurus
ma’had agar dikirimkan ke panitia, awalnya pengurus
ma’had tidak percaya bahwa itu adalah tulisan saya.
Setelah satu minggu dari batas pengumpulan file
itu, acara peringatan maulid Nabi yang digelar di SC
sekaligus panitia mengumumkan beberapa juara yang
masuk menjadi juara penulisan artikel. Dalam pengumuman
itu, Alhamdulillah, saya masuk dalam nominasi juara ke tiga
tanpa di duga-duga sama sekali sebelumnya, mendengar
pengumuman itu saya merasa sangat kaget akan tetapi
memang itulah sebenarnya. Teman-teman saya juga banyak
sekali yang tidak percaya dan merasa aneh kalau saya
berhasil menjadi juara tiga, karena setahu mereka saya
adalah sosok mahasiswa yang jumud pemikirannya karena
latar belakng saya dari pesantren salaf umumnya tidak
terbiasa menulis apalagi menulis sebuah artikel.
Penghargaan itu, menjadi sebuah motivasi dimasa
yang akan datang agar lebih giat lagi menulis dan juga
sekaligus meyakinkan bahwa Allah akan memberikan jalan
bagi hamba-Nya yang benar-benar mau berusaha dan
memberikannya sesuai dengan apa yang ia minta hanya saja
pemberiannya itu tidak bisa langsung secara spontan
datang, tetapi melalui proses.
Mengaplikasikan Pemahaman Teks dan Konteks melalui LKP2M
Teks-teks ayat Al-Qur’an dan hadits yang
menjelaskan tentang pentingnya membaca, menulis,
meneliti dan berdikusi sangat banyak sekali, hanya saja hal
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 2 1
itu tidak disadari oleh umat Islam secara keseluruhan hanya
sebagian umat Islam yang sadar dan faham saja tentang hal
itu, bahkan sampai sekarang hal itu masih biasa dilakukan
oleh umat non muslim, bukan umat muslim.
Setelah satu tahun melakukan kegiatan-kegiatan
LKP2M, dibarengi dengan kebiasaan spiritual saya yaitu
membaca Al-Qur’an, saya mengalami sedikit demi sedikit
ada perubahan dalam memahami teks-teks yang saya baca
dan mencoba untuk mengaplikasikannya dalam kegiatan
sehari-hari. Contoh anjuran untuk membaca,
bermusyawarah, dan bergaul dengan orang lain membuat
semakin hari menjadi semakin baik.
Saya merasakan betapa radikalnya pemikiran saya,
dan betapa dangkalnya ilmu pengetahuan saya setelah saya
mendengarkan kajian-kajian yang disampaikan oleh senior-
senior Gus dan Ning LKP2M terutama dalam hal pemikiran,
penelitian dan keorganisasian.
Ketika saya membaca Al-Qur’an, saya banyak
menemukan ayat-ayat yang harus di pikirkan lebih dalam
dan perlu dilakukan sebuah penelitian, kenapa ayat
tersebut berbicara tentang hal itu? contoh tentang ayat
yang menceritakan tentang ulama yang disebutkan setelah
ayat geologi, kemudian tentang tayammum kenapa harus
menggunakan debu dan kenapa hanya debu yang bisa
mensucikan najis anjing dan babi?
Kemudian ayat tentang siksaan yang Allah berikan
kepada umat terdahulu dengan bentuk adzab yang
berbeda-beda, ada yang menggunaka air, tanah, angin
(udara) dan api. Mengapa Allah menimpakan Adzab kepada
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 2 2
umat terdahulu dengan menggunakan jenis adzab yang
berbeda-beda ?
Hal-hal seperti itu perlu saya renungkan secara
mendalam, apalagi setelah saya bergabung dengan LKP2M,
seolah-olah saya merasa dituntut untuk melakukan sebuah
pemikiran yang dalam dan melakukan penelitian tentang
ayat-ayat yang telah saya baca dan saya yakin saya akan
menemukan jawabannya jika saya mau melakukan sebuah
penelitian.
Impian Besar Pasca Berproses di LKP2M
Setiap orang pasti memiliki sebuah cita-cita dimasa
yang akan datang nanti, begitu juga dengan saya, saya
punya sebuah cita-cita ketika nanti setelah berproses di
LKP2M, saya ingin mengembalikan kebudayaan umat Islam
yang hilang, yaitu membudidayakan dan menghidupkan
kembali budaya menulis di desa saya khususnya dan Negara
pada umumnya.
Kegiatan tulis menulis itu akan saya mulai dari
keluarga saya terrlebih dahulu, kemudian desa dan
seterusnya, agar kelak suatu saat nanti, umat Islam
mempunyai berbagai macam bentuk karangan yang
berbeda-beda baik bentuk buku, penerjemahan kitab,
sastra, novel, maupun cerpen. Sehingga suatu saat umat
Islam mencapai masa kejayaannya kembali seperti pada
masa zaman kholifah Harun Ar-Rasyid. Cita-cita tersebut
akan terwujud dengan cara mengajarkan ilmu kepada orang
lain baik pelajar maupun non pelajar. Tentunya skill saya
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 2 3
dalam menulis harus lebih mumpuni dari para penulis yang
biasa-biasa saja.
Bisa dibayangkan berapa jumlah karangan yang
akan dihasilkan jika jumlah penduduk desa saya berjumlah
limaratus orang dan setiap orang dalam satu bulannya telah
berhasil menulis sebuah karya tulis Ilmiah, maka dalam satu
tahun saja dalam satu desa akan menghasilkan enam ribu
karya tulis Ilmiah. Apalagi kalau satu kecamatan, kabupaten,
dan provinsi. Pasti Negara kita akan menjadi Negara yang
maju, berwibawa, dan di segani di mata dunia.
Cita-cita tersebut terinspirasi dari ulama-ulama
besar zaman dahulu, seperti Al-Ghazali, Ibnu Rusyd, Al-
Farabi, Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Imam An-Nawawi, As-
Suyuti, Imam Syafi’i, Imam Malik, Imam Hanafi, Imam
Hanbali dan Ulama-Ulama Lain. Mereka sangat di kenal
karena karya-karyanya yang luar biasa, bahkan satu ulama
ada yang mampu membuat sebuah karangan dari berbagi
jenis ilmu yang berbeda-beda, seperti kedokteran,
astronomi, filsafat, tauhid, fikih dan lain-lain.
Dari beberapa kegiatan yang telah saya ikuti di
LKP2M selama setahun, saya mengalami beberapa
perubahan dalam diri saya diantaranya adalah perubahan
pola fikir, keberanian mengajukan pendapat dan
pertanyaan, pemahaman teks dan konteks secara luas,
sering menulis, menyukai diskusi atau musyawarah dengan
teman-teman, dan lebih mengutamakan kepentingan
bersama dari pribadi.
Dengan demikian keberadaan lenbaga seperti
LKP2M (lembaga kajian, penelitian dan pengembangan
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 2 4
mahsiswa) sangat urgen sekali di kampus mana saja, karena
adanya lembaga tersebut bisa menumbukan skilll
mahasiswa yang terpendam, dan menjadikan kampus itu
lebih maju dalam bidang akademisnya.
Dengan aktif mengikuti organisasi ini, saya bisa
membagi waktu untuk kuliah, ma’had dan organisasi,
sehingga suatu saat nanti setelah pulang ke rumah dan
terjun di lingkungan masayarakat, saya sudah terbiasa.
Sesuatu yang didapat dengan cara instan maka akan
hilang secara instan juga dan tidak memberikan bekas apa-
apa contoh saja plagiat dalam membuat makalah efeknya
kita tidak bisa memahami secara detail apa yang didapat
dari hasil plagiat itu, hal itu saya katakan karena merupakan
sebuah pengalaman yang pahit bagi saya dan saya yakin
hasilnya tidak akan maksimal berbeda jika sesuatu itu kita
awali dari sebuah proses yang dilakukan oleh pribadi
masing-masing, tentu akan menghasilkan sesuatu yang jauh
lebih maksimal dan pasti akan memberikan dampak positif
ke depannya, karena dapat menanamkan sifat kejujuran .
Jadi, tidak ada ilmu yang di dapat hanya dengan
menengadahkan tangan diatas langit, akan tetapi harus
berusaha untuk mendapatkannya.
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 2 5
Abdur Rokhim, dilahirkan di desa Marikangen, Kec. Plumbon, Kab. Cirebon, tepatnya pada tanggal 30 Januari 1988. Sekarang tinggal di Ma’had Sunan Ampel Al-Aly, sekaligus sebagai Mahasiswa UIN Maliki Malang, Fakultas Syari’ah, Jurusan Hukum Bisnis Syri’ah (HBS), Semester III. Kemudian Hobby saya nonton bola dan membaca berita bola. Motto hidupku: “Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat bagi manusia yang lainnya.”
R e v o l u s i P o t e n s i D i r i | 1 2 6
| 127 |
Menjadi Intelek yang Sebenarnya
“Umat teladan adalah umat yang berwibawa secara moral
dan unggul secara intelektual.”
--A. Syafi’i Maarif--
uantitas lulusan perguruan tinggi dan strata pendidikan
warga negara Indonesia boleh jadi mengalami
peningkatan signifikan tiap tahunnya. Tetapi realitanya,
mutu dan kualitas jutaan lulusan tersebut cenderung
mengalami penurunan tiap tahunnya.
Banyak kalangan yang menyayangkan krisis budaya
menulis dan penelitian yang dialami mahasiswa di
kebanyakan universitas Indonesia desawa kini.
Kecenderungan watak pragmatis, oportunis, apatis,
ahistoris, dan hedonis yang kini menjangkiti sebagian besar
mahasiswa seolah mengikis tradisi keintelektualan
mahasiswa.
K
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 128
Hal di atas diperparah dengan kurang berkualitasnya
karya tulis ilmiah mahasiswa yang berimplikasi pada
maraknya perjokian tugas akhir perkuliahan. Kondisi ini
membuat profesionalitas ribuan cetakan sarjana yang akan
bergumul dalam dinamika masyarakat banyak diragukan.
Pembumian tradisi penelitian di kalangan mahasiswa
perlu diaktualisasikan sedini mungkin. Sayang sekali ketika
memenuhi tuntutan tugas akhir atau skripsi, mahasiswa
baru bertindak tunggang langgeng bagaikan kebakaran
jenggot untuk menyelesaikannya.
Dalam menghadapi realita di atas, Lembaga Kajian,
Penelitian, dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M)
sejatinya menjadi garda terdepan di UIN Maliki Malang
untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap
kredibilitas dan kualitas mahasiswa.
LKP2M disebut-sebut sebagai salah satu unit kegiatan
mahasiswa yang disegani. Mungkin salah satu alasan
sederhananya adalah nama yang tersemat pada UKM ini
kedengaran wah. Ya, karena terdiri dari kata-kata akademik
yang langka dibudayakan oleh kebanyakan mahasiswa.
Hanya oleh beberapa tipologi mahasiswa yang mungkin
tenanan dalam kuliahnya dan mempunyai semangat kuat
untuk berprestasi.
Sebut saja pada bagian kata “kajian”. Wih, bisa dilihat
di lingkungan kampus. Langka ditemukan mahasiswa yang
menggandrunginya. Karena selain terkesan akademis juga
menggambarkan kegiatan yang penuh dialektika, teori dan
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 129
kutipan-kutipan akademis yang menjulang dan
membutuhkan karsa pemikiran mendalam. Kerja otak
bener-benar dimainkan. Bagi mahasiswa yang hanya kuat
dan betah belajar dikelas, kegiatan ini tak memiliki daya
tarik kuat. Apalagi tipologi mahasiswa hedonis yang “semau
gue” ngeceng ke sana-sini untuk memenuhi hawa nafsu
primordialnya.
Lebih “wow” lagi bila terdengar kata-kata penelitian
dan pengembangan (research and developtment).
Keduanya adalah kosa kata yang bagi tipologi mahasiswa di
atas kebanyakan hanya ditekuni pada semester-semeser
mendekati kelulusan. Memang mengecewakan bila muncul
sikap “wow” terhadap budaya intelektual yang notabene
merupakan karakteristik mahasiswa itu sendiri.
Dari serba serbi pandangan luar mengenai LKP2M,
ada poin-poin yang lebih berharga dan penting ketimbang
kemasan nama yang terlihat. Ada dinamika dan tradisi
organisasi luhur yang telah terbangun sedemikian rupa.
Format keorganisasian dan varian program yang telah
terbudaya menawarkan masa depan cemerlang bagi siapa
saja yang mau concern dan benar-benar berproses di
dalamnya.
Mengiblat pada Rene Descartes
LKP2M memiliki jargon cogito ergo sum yang
seringkali dipekikkan di berbagai forum. Jargon yang berarti
“saya berpikir maka saya ada” ini merupakan ungkapan dari
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 130
perenungan salah seorang filsuf ternama Perancis, Rene
Descartes. Dalam hal ini aktivitas berpikir merupakan bukti
nyata dari eksistensi manusia itu sendiri.
Descartes mengawali tahap pemikirannya dengan
menyangsikan kebenaran segala sesuatu. Ia memilih untuk
berada pada posisi radikal dengan skeptisisme akut.
Termasuk meragukan dirinya sendiri. Pemikiran dan ilmu
pengetahuan yang sebelumnya dianggap benar oleh
mayoritas kalangan selanjutnya jika melewati gang-gang
otak Decartes akan dipertanyakan kembali
kebenarannyanya. Sifat anti kemapanan dengan
berorientasi pada kebenaran sejati ini menjadi kiblat
berpikir LKP2M. Ya, bila dideskripsikan sederhananya
seperti itu.
Pemikiran Decartes inilah yang digunakan sebagai
kiblat LKP2M dalam proses berpikir “mbeling” (nakal).
Seringkali para anggota dipacu untuk berpikir radikal
terhadap apa yang dikaji. Hal ini sebagai upaya elaborasi
(kecermatan) pemikiran untuk mencapai kepastian dan
keyakinan yang kuat terhadap segala sesuatu.
Namun, LKP2M tetaplah sivitas UIN Maliki Malang
dengan paradigma qur’ani. Pandangan manusia Ulul Albab
yang diserukan UIN Maliki Malang sebagai ideologi of
institutions-nya dipegang teguh oleh keluarga besar LKP2M.
Ulul Albab adalah salah satu prototipe ideal manusia
yang diidamkan Allah Swt. Manusia Ulul Albab memiliki
ketakjuban dan ketundukan penuh dengan segala
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 131
kebesaran ciptaan Allah Swt. Seperti yang terdiskripsi
dalam QS. Al-Imran: 190-191; “Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.”
Di luar skeptisisme Decartes, pribadi-pribadi dalam
LKP2M tetap melakukan ritual ubudiyah dengan intens. Ya,
memang sejatinya keragu-raguan yang diakibatkan sifat
skeptis dengan menyangsikan segala hal —termasuk
agama— pada akhirnya mendatangkan keyakinan kuat
(qaht’i). Hal ini selanjutnya semakin menguatkan aqidah dan
upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Gerak langkah LKP2M sebagai komponen intelektual
sejalan dengan semangat Ulul Albab yang diusung UIN
Maliki Malang. Bila kita membuka tafsir Jalalain, kita akan
menemui makna dari kata Ulul Albab yakni golongan yang
berakal. Dalam konteks ini jalan yang ditempuh LKP2M
sebagai lembaga yang bergerak dibidang penalaran dan
pemikiran dengan menggunakan model berpikir Decartes
sejalan dengan spirit Ulul Albab itu sendiri. Ayo kita
pekikkan: cogito ergo sum!
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 132
Nyantri di Kedai Sinau
Komunikasi merupakan unsur penting yang
menentukan tegak atau doyongnya suatu organisasi.
Komunikasi yang dijalin harus baik dan mesra. Mesra yang
dimaksud adalah hubungan yang sangat dekat seperti
halnya keluarga sendiri.
LKP2M mempunyai gaya khas untuk menjaga
komunikasi yang “mesra” antar personilnya. Untuk personil
laki-laki disebut dengan panggilan Gus dan yang perempuan
menyandang sebutan Ning. Keduanya memang merupakan
panggilan yang biasa disematkan kepada anak seorang Kiai.
Tetapi dalam LKP2M tidak begitu. Panggilan tersebut
bermaksud untuk merebak istilah senioritas. Sehingga tidak
ada lagi paham “sungkanisme” atau keengganan untuk
berkomunikasi dengan angkatan yang lebih tua dengan rasa
hormat yang berlebih.
Prinsip egaliter (kesederajatan) dan penghapusan
diskriminasi antar keluarga besar LKP2M terus ditekankan.
Semua Gus dan Ning sebagai kesatuan senasib dan
sepenanggungan mempunyai hak yang sama untuk
mengaktualisasikan diri. Kami berjuang bersama menempa
diri dan berdedikasi.
Kesibukan keseharian para Gus dan Ning lebih banyak
dilakukan di kedai sinau. Pusat kegiatan LKP2M yang berada
di gedung Jendral Besal Shoeharto lantai satu UIN Maliki
Malang ini hampir setiap hari terbuka. Ada saja Gus ataupun
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 133
Ning yang melakukan sesuatu. Dari mulai hal yang tidak
penting sampai hal yang terbilang penting.
Ada semacam militansi turun temurun yang
diwariskan para pendahulu untuk meramaikan kedai sinau.
Seruan untuk setiap hari setidaknya menyempatkan waktu
untuk mengunjungi kedai sinau terus ditekankan. Walaupun
hanya sekedar mengucapkan “assalamu’alaikum”. Bila
memang sangking sibuknya.
Diantara para Gus LKP2M yang getol setiap hari
mengunjungi kedai sinau LKP2M adalah Gus Hafidz
Mubarok. Pecinta sastra dan budaya ini begitu militan
terhadap LKP2M. Seperti ada aqidah kuat sekali untuk tidak
menjauhkan diri dari kedai sinau.
Pemuda dengan tampilan nyentrik dan tingkah pola
yang sering kali nyeleneh ini senantiasa meramaikan kedai
sinau dengan guyonan khas dan tawanya yang
menggelegar. Kadang kala juga nyinden dengan nada lepas
yang kedengaran kemana-mana. Gus Hafidz mampu
menghibur siapapun yang didekatnya. Kadangkala juga
mengundang suluh-suluh munculnya diskusi untuk
memecah kesunyian.
Mantan Ketua Forum Lingkar Pena ranting UIN Maliki
Malang yang terlama ini disamping kesibukannya yang
padat dan konsentrasinya menyelesaikan tugas akhir kuliah
masih sempat untuk sering berkunjung ke kedai sinau.
Mungkin ketika dadanya dibelah akan muncul warna biru
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 134
dan putih, lambang kebesaran LKP2M (maaf, kalau agak
lebay Gus).
Pada masa-masa awal perintisan LKP2M, agar para
Gus dan Ning bisa betah dan meramaikan kedai sinau,
sampai-sampai beasiswa salah satu Gus pada saat itu
dipergunakan untuk membeli sebuah TV. Hal ini diceritakan
dengan antusias oleh Ning Robi’, salah satu dari angkatan
awal LKP2M dalam acara Dies Maulidyah LKP2M ke-XIV. Hal
tersebut dilakukan supaya dapat menghidupkan kedai sinau
sebagai jantung kehidupan LKP2M. Agar dapat dibedakan
dengan ruang kelas perkuliahan. Lihat saja, setelah proses
belajar mengajar selesai, kelas perkuliahan ditinggalkan dan
dicampakkan begitu saja.
Kedai sinau bagaikan rumah kedua bagi Gus dan Ning
LKP2M. Di dalamnya muncul berjuta kisah yang beraneka
rasa. Lewat kedai sinau akan diproduksi intelektual-
intelektual muda yang siap tempur menghajar
permasalahan masyarakat kelak. Hal tersebut tentunya
adalah hasil dari pembelajaran dan proses berdialektik yang
total dari para Gus dan Ning itu sendiri.
Kadang Kokoh, Kadang Retak
Dalam serba-serbi jalannya organisasi, tak ayal di satu
sisi terdapat hubungan emosional yang mesra dan di sisi
yang lain terdapat pertentangan aspirasi antar sesama.
Keduanya merupakan konsekuensi logis dari dinamika
organisasi yang telah terbangun sedemikian rupa.
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 135
Keduanya merupakan pembelajaran yang efektif dalam
berurusan dengan manusia.
Hubungan emosional dalam nuansa kolektif kolegial
yang terbentuk merupakan buah dari hubungan yang intens
dari keseharian berproses di kedai sinau LKP2M. Begitu pula
ketika terpojok mengemban amanah menjadi pengurus
maupun panitia kegiatan. Kadang pula juga disebabkan
tuntutan militansi dalam kegiatan yang membutuhkan kerja
dan waktu ekstra.
Lihat saja ketika program magang proposal penelitian
yang terselenggara satu bulan full. Dimulai dari senin
Desember awal (3/12) sampai sabtu sore akhir Desember
(29/12). Belum lagi acara Semprol (seminar proposal) yang
dilaksanakan mulai Jum’at malam (28/12) sampai sabtu sore
(29/12) di Kedai Sinau LKP2M. Satu persatu peserta silih
berganti mempresentasikan sorotan proyektor di dinding
disertai kritikan tajam dan pedas dari para reviewer. Tak
jarang kritikan yang dilemparkan mengundang sikap
tersinggung dan antipati. Tapi sekali lagi, ini adalah
pembelajaran.
Apalagi dalam kegiatan Marhaban Ya Ramadhan
(MYR). Di kala kebanyakan mahasiswa lain tengah
menikmati liburan panjangnya. Di kala para mahasiswa
sebaya sudah bubar dari ma’had karena semua program
perkuliahan telah usai. Ketika kamar di mabna sudah bersih
karena teman sekamar sudah angkat kaki untuk pulang
kampung dan tinggal perabotan yang kami sandang. Ketika
mayoritas pengurus tengah sibuk karena mengikuti
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 136
program pengabdian masyarakat dan praktek kerja
lapangan. Ketika rasa rindu dan hasrat untuk untuk
menghirup hawa Ramadhan bersama keluarga di kampung
halaman harus dipendam terlebih dulu. Kami para anggota
LKP2M harus berkutat dan berjuang bersama menjadi
panitia dan sekaligus peserta.
Meskipun begitu, niat dan keikhlasan musti diperkuat.
Toh, kegiatan-kegiatan tersebut semakin memperkokoh
hubungan emoinal kami dan upaya penempaan diri yang
sebenar-benarnya.
Sedangkan sebaliknya, pertentangan yang lahir
akibat dinamika organisasi adalah hal yang dapat
dimaklumi. Sebagai keluarga, apabila muncul pertengkaran
tentu wajar. Tinggal bagaimana masing-masing komponen
di dalamnya menyikapi. Apakah disikapi dengan
mengabadikan rasa dongkol di dada. Atau sebaliknya,
menyikapinya dengan kepala dingin dan saling mengerti.
Kurang bijak kiranya bila terdapat percekcokan dan
hubungan yang kurang sehat baik antar pengurus,
pengurus dengan anggota, maupun pengurus dengan
senior lalu ditanggapi dengan meninggalkan dan bahkan
keluar dari LKP2M tercinta.
Masalah yang besar berbanding lurus dengan mental
“orang besar” yang menyelesaikannya. Sesuai dengan
peribahasa klasik, makin tinggi pohonnya makin kencang
pula angin yang menerpanya.
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 137
Sebagai organisasi intelektual tentu harus cerdas
mengendalikan kemelut amarah yang bila dimuntahkan
akan mendatangkan permusuhan. Penyesalan tidak hadir di
permulaan. Bila sudah terlanjur timbul keretakan yang sayat
(permusuhan), hendaknya segera diperbaiki agar tidak
berlarut-larut. Masing-masing sudah berada pada taraf
pendewasaan dalam bertindak dan berfikir. Adalah tingkah
yang kekanak-kanakan apabila tetap tidak mau kalah untuk
memulai permintaan maaf untuk saling memaafkan.
Hanyalah Benda Mati
Bagi calon anggota yang ingin melakukan
penjelajahan intelektual dalam LKP2M, muncul berbagai
macam alasan dan tujuan keikutsertaan. Dari mulai ingin
mahir menulis, ingin meningkatkan dialektika dalam kajian,
ataupun ingin bisa dan meningkatkan kemampuan
penelitian untuk setidaknya membantu penyelesaian tugas
akhir kelak.
Tetapi bila hanya berpaku pada semua itu pada
akhirnya mereka akan kecewa. LKP2M tidak hanya wadah
untuk memupuk pengetahuan dan keterampilan. Bukan
hanya ajang untuk mengasah skill kemudian setelah
mendapatkannya lalu pergi dan mengenyampingkan LKP2M
begitu saja. Lebih dari itu, LKP2M juga merupakan kesatuan
organisasi. LKP2M merupakan wadah perserikatan antar
personal untuk melakukan tujuan dan kesepakan bersama
dalam tradisi kekeluargaan yang kental.
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 138
Perlu ditekankan, LKP2M hanyalah benda mati. Ya,
sekali lagi: hanya benda mati! Orang-orang di dalamnyalah
yang hidup. Pengurus dan anggotanyalah yang menghidupi
urat nadi organisasi dan derdinamika di dalamnya. Seperti
halnya yang dikatakan Ning Robi’, angkatan pertama
LKP2M yang hadir pada dies maulidiyah LKP2M ke XIV
dengan nada yang menggebu-gebu. Kini, beliau tengah
memetik manfaat besar dari prosesnya dulu di LKP2M,
demikian pula pendahulu lainnya.
Beliau melanjutkan, pada awal pembentukan LKP2M
banyak disibukkan pada pencarian format organisasi
penalaran mahasiswa yang cocok dengan keterbatasan
sarana dan prasarana saat itu. Gus dan Ning pada waktu itu
sangat gencar melakukan pendekatan ke berbagai pihak.
Dari mulai pendekatan perorangan seperti membantu
penelitian dosen, sampai kepada keberanian untuk
memperluas jaringan ke beberapa lembaga kajian dan
penerbitan terkenal pada saat itu.
Dengan semakin mapannya format dan eksistensi
LKP2M dewasa kini, seharusnya juga berbanding lurus
dengan gencarnya orang-orang di dalamnya untuk
mengaktualisasikan diri. Seperti halnya dengan berprestasi
dan berkarya sebanyak-banyaknya.
Jadi, sebenarnya tak ada alasan bagi anggota maupun
pengurus untuk menunggu. Ya, menunggu untuk diberi
sesuatu pengetahuan ataupun didekte memiliki skill
tertentu. LKP2M adalah mereka itu sendiri. Maka, redup
dan bersinarnya LKP2M ditentukan oleh pengurus dan
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 139
anggotanya itu sendiri. Berprestasikah? Berkualitaskah?
Banyak karyakah?
Romantisme Kesejarahan
Hal penting yang mendesak perlu direnungi adalah
memoar-memoar romantisme kesejarahan LKP2M yang
selama ini dibanggakan. Berbagai pencapaian yang telah
diraih para pendahulu seolah membuat para angkatan
sekarang mempunyai angan-angan membumbung untuk
melakukan hal yang sama. Tetapi angan-angan itu
cenderung kepada pengharapan yang pragmatis. Cara-cara
instan dengan dipacu pada motivasi materil akhirnya
muncul.
Kurang arif kiranya bila angkatan sekarang hanya
tergiur pada pencapaian akhir pendahulu tanpa
menganalisa bagaimana mereka dulu berproses. Termasuk
saya. Tulisan ini sebenarnya adalah peluru autokritik untuk
pribadi saya sendiri. Sembari mengingatkan Gus dan Ning
lainnya sebagai upaya amar ma’ruf nahi munkar dalam
berorganisasi
Bila insan LKP2M hanya terjebak terhadap
superioritas para pendahulunya, pada akhirnya akan kontra
produktif. Kelesuan dalam berkarya karena sifat mudah
menyerah terhadap angan yang tak sampai pada akhirnya
muncul. Bila fenomena ini terus adem ayem dibiarkan tentu
akan berdampak fatal.
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 140
Tabiat menanti barokah dari berbagai pencapaian
para pendahulu pada akhirnya akan sia-sia. Barokah
tersebut harus dikejar. Ya, harus jemput bola. Lebih bijak
kiranya, para Gus dan Ning LKP2M lebih sibuk untuk
menempa diri dan menghiasi diri dengan berbagai
keterampilan yang sejatinya sudah terfasilitasi dalam
LKP2M. Salah satunya lewat para pendahulu itu sendiri. Ya,
salah satunya.
Kaum yang Tercerahkan
Kaum intelektual sering diidentikkan dengan
kalangan akademisi. Apalagi mahasiswa, prototipe ideal
yang gerakannya dinanti-nanti sebagai sosok intelektual.
Tetapi yang terjadi dewasa ini cenderung jauh dari harapan.
Kebanyakan adalah sivitas akademik dengan teori-teori
yang melangit. Komunitas yang bermukim di menara gading
ilmu pengetahuan. Jauh dari realitas kemasyarakatan.
Mahasiswa pada kenyataannya memang cenderung
mentafsirkan intelektual secara parsial (ya, termasuk juga
saya). Mahasiswa seolah menjadi pioner perubahan (agent
of change), tetapi kebanyakan hanya berkubang di batas
dinding kelas dan pagar universitas. Idealitas yang
dimilikinya kenyataanya telah tergadaikan dan
berpenyakitan.
Sebagai kaum intelektual murni memerlukan
keseimbanga antara kematangan pemikiran dan juga
idealitas sosial yang adiluhung. Intelektual semestinya
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 141
adalah sosok “wah” yang disertai dengan kematangan
pemikiran dan keluhuran idealitas sosial. Ia mampu
mengangkat derajat masyarakat ke tingkatan yang lebih
etis. Ya, seperti yang diungkapkan Ali Syari’ati; “Kaum
intelektual adalah kaum yang tercerahkan.” Ia selanjutnya
mampu mencerahkan komunitas di sekitarnya sehingga
muncul gerakan untuk kemaslahatan bersama. Ia dapat
menjadi lentera di pusaran kejumudan dan keterbelakangan
masyarakat.
Sejatinya, program-program LKP2M harus
memberikan porsi lebih untuk terjun langsung ke
masyarakat. Hal ini sebagai upaya menjadi intelektual yang
seutuhnya. Setidaknya hal ini lambat laun mulai disadari dan
diusahakan oleh pengurus dan anggota.
Semisal waktu Kemah Kader Ilmiah (KKI) di desa
Kondang Legi. Kawasan pemukiman dekat pesisir pantai
yang cukup terisolasi dari ingar bingar masyarakat kota
Malang. Para angkatan PRA XIV (termasuk saya) dikerahkan
untuk melakukan observasi dengan terjun langsung ke
pemukiman penduduk. Dengan demikian angkatan PRA XIV
lebih peka dan mengerti permasalahan nyata masyarakat.
Keterbatasan suplai listrik, jauhnya jarak tempuh lembaga
pendidikan, dan antusisme dalam beragama yang kurang,
serta kesadaran penduduk yang lemah untuk mandiri
mengembangkan pedesaan adalah realitas yang ditemui
saat itu.
Demikian pula saat kegiatan pengabdian masyarakat
(biasanya disebut pengmas) di Dusun Lengkong. Pada
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 142
awalnya di intern UKM LKP2M bingung mencari delegasi
sebelumnya. Karna selain jarak yang ditempuh jauh,
waktupun banyak tersita. Disamping itu, energi dan
perasaan juga terperas banyak dalam serentetan kegiatan
selama tujuh hari (31/4-6/4). Bangku perkuliahan sementara
harus pula ditinggalkan. Pada akhirnya Gus Roikhan Arif
Pambudi (biasa dipanggil Gus Roikhan) dan Lailatul
Sya’diyah (biasa dipanggil Lala) yang bersedia memenuhi
mandat ini.
Benar saja, mereka berdua harus rela terjun di Dusun
Lengkong yang merupakan dusun yang paling tertinggal
dibandingkan dengan dusun lainnya di Desa Sucopangepok,
Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Kedua mengabdi
bersama delegasi lain dari UKM Penalaran dan Penelitian
se-Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Lembaga
Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI).
“Disana sarana prasarananya masih kayak zaman
dulu. Penerangan masih kurang, sinyal untuk komunikasi
terbatas, kawasannya belum bisa dimasuki mobil, dan
sanitasi juga sulit. Bayangkan! Kamar mandi di sana sangat
terbatas: dua di SD, dua di MI. Itupun diperparah dengan
para siswa yang membuang sampah di belakangnya. Rumah
sebagus apapun tidak mempunyai kamar mandi. Belum ada
kesadaran masyarakat untuk berpola hidup sehat. Mirisnya
lagi, para siswa bersekolah tidak memakai sepatu, hanya
sandal seadanya.” Ungkap Ning Lala dengan mata berkaca-
kaca.
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 143
Meskipun begitu pasca kepulangan dari Jember,
mereka berdua tetap terlihat besemangat dan bahagia. Ya,
walaupun terlihat sedikit retakan kepucatan dan semburat
keletihan di wajah mereka berdua. “Anak-anak di sana bikin
ngangenin,” kesan gus Roikhan.
Kegiatan Pengmas tersebut pada akhirnya
mendorong mahasiswa untuk berperan aktif dalam
membantu memecahkan permasalahan masyarakat. Turut
pula membantu peran pemerintah dalam pembangunan
daerah kurang berkembang. Selain itu dapat menjalin
silaturrahmi yang kuat dikalangan mahasiswa dari berbagai
daerah.
Mahasiswa seharusnya memang harus melakukan
reorientasi gerakan intelektual. Mahasiswa bila ingin
disebut intelektual seharusnya mencerahkan. Idealnya, ia
harus mengamalkan keilmuannya di masyarakat. Teori-teori
di perkuliahan sudah selayaknya di bumikan di komunitas
sekitarnya. Toh itu adalah upaya pembelajaran efektif untuk
tejun ke masyarakat kelak sebagai sosok intelektual yang
utuh. Kita harus bisa mengembalikan kepercayaan
masyarakat.
Masih Banyak PR
Dalam rentan waktu tiga tahun belakangan, LKP2M
mampu berperan aktif dalam membangun komunikasi
dengan Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian
Mahasiswa Indonesia (ILP2MI). ILP2MI merupakan wadah
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 144
pengembangan penalaran dan penelitian di kalangan
mahasiswa pada tingkat nasional. Ekspansi jaringan ini
terbilang langka, karena dari 54 lembaga penaralan kampus
yang termasuk anggota ILP2MI se-Indonesia, hanya UIN
Maliki Malang yang merupakan Universitas Islan Negeri
yang ikut serta dan berbicara banyak. Tidak lain karena
peran aktif LKP2M.
Akhir April lalu lalu (28-31/3), LKP2M selsaya
koordinator departemen pendidikan Ikatan Lembaga
Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILP2MI)
berkoordinasi dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran
se-Malang Raya melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
Nasional dan Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional. Kegiatan
ini berlangsung di Wisma Bima Sakti Kota Batu.
Panitia gabungan yang bekerjasama dengan LKP2M
diantaranya UKM Forum Diskusi Ilmiah Universitas
Muhammadiyah Malang, UKM Formadipelar Universitas
Brawijaya Malang, UKM Penulis Universitas Negeri Malang,
UKM Penalaran Universitas Kanjuruhan Malang dan UKM
Pendidikan dan Penalaran Politeknik Negeri Malang.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan program yang
sebelumnya disusun pada Rapat Kerja Nasional
(RAKERNAS) III di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
PGRI Semarang pada Juli 2012 (26-28/7).
Pada kepengurusan periode 2013-2015, LKP2M
kembali dipercaya dalam kepengurusan, yakni sebagai
anggota dalam departemen penelitian. Sebagaimana
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 145
diputuskan dalam Kongre ke IV ILP2MI di Universitas
Sumatera Utara yang diikuti Gus Mohammad War’i dan Gus
Raditya Okvin sebagai delegasi LKP2M (7-11/5).
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, terlalu
dini kiranya untuk berbangga. Masih banyak pekerjaan
rumah ke depan. Bila hanya unggul di kandang sendiri tentu
akan menyempitkan world view kita dan cenderung merasa
jumawa. Menjadi jawara di wilayah UIN Maliki Malang
terlalu mungil untuk dibangga-banggakan.
Ekspansi intelektual di kancah nasional masih perlu
untuk digencarkan kembali. Bahkan bila mampu, sampai
kancah internasional. Tidak ada yang tidak mungkin bukan?
Tinggal bagaimana keluarga besar LKP2M membangun
sinergi dan menempa diri masing-masing dengan sepenuh
hati.
Pencapaian di masa lalu dan sekarang adalah batu
loncatan untuk lebih bergairah melaju di tingkatan yang
lebih tinggi. ILP2MI adalah sarana jitu untuk menjalin
komunikasi intens dengan lembaga penalaran mahasiswa
seluruh Indonesia. Diharapkan dengan begitu kita dapat
belajar lebih banyak untuk mengembangkan LKP2M dan
semakin berjaya di masa depan.
Saya Ber-LKP2M, maka Saya Ada
Falsafah dalam berproses di LKP2M yang harus
ditekankan kepada para Gus dan Ning adalah “saya ber-
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 146
LKP2M, maka saya ada” (Pelesetan dari filsafat rasionalisme
Rene Decartes, “saya berpikir maka saya ada”). Ungkapan
ini menyiratkan eksistensi yang disandang para insan
LKP2M bila memang all-out untuk ber-LKP2M. Ber-LKP2M
yang dimaksud adalah berproses secara totalitas untuk
menjalankan tradisi keintelektualan LKP2M dan program
yang telah disepakati demi kemaslahatan bersama.
Pewakafan niat, jiwa, dan raga, serta komitmen untuk
menempa diri dan berdedikasi dalam LKP2M murni harus
dilakukan. Pada akhirnya, proses yang telah dilalui akan
membentuk pribadi yang dibekali dengan kemampuan
mumpuni agar sesuai dengan apa yang selama ini di-angen-
angen masyarakat.
Upaya pencapaian ke arah writing and research sosiety
memang harus terus dilakukan. Apalagi di tingkatan
universitas yang menjadi markas pembibitan generasi
intelektual. Generasi ini akan menjadi pioner dan wajah
Indonesia ke depan. Generasi inilah yang akan bertarung
dalam siklus pemikiran dunia ke arah Indonesia yang lebih
bermartabat.
LKP2M dalam kondisi ini mengemban ekspektasi besar
warga UIN Maliki Malang dan Indonesia sebagai ujung
tombak gerakan keintelektualan mahasiswa. Gus dan Ning
di dalamnya dituntut untuk menggembleng diri dan
membuktikan kapabilitasnya. Sebagai komponen
intelektual, insan LKP2M seharusnya mampu untuk terus
mencerahkan lingkungan disekitarnya. Dengan semangat
cogito ergo sum, insan LKP2M musti selalu melakukan
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 147
dinamisasi dan revolusi ke arah yang lebih progresif (maju).
Pelopor untuk mendobrak stagnasi dan kemunduran yang
melenakan. Semoga!
FIQH VREDIAN AULIA ALI, lahir di Banyuwangi, 23 Oktober 1994. Kampung halamannya berada di Dsn. Kedungsari, RT 03/RW 03, Ds. Gintangan, Kec. Rogojampi, Kab. Banyuwangi. Ia memulai pendidikannya di SDN 1 Gintangan dan MTs Gintangan, di kampung halamannya. Tahun 2010 ia menyambung asa akademik di MAN Srono. Di almamater inilah ia mulai gandrung pada budaya tulis dan literasi. Kini, ia melanjutkan penjelajahan intelektualnya di UIN Maliki Malang, yakni di fakultas Syari’ah, jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyah. Ia kini bergiat dalam UKM Lembaga Kajian, Penelitian, dan Pengembangan Mahasiswa (LKP2M).
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 148
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 149
M e n j a d i I n t e l e k y a n g S e b e n a r n y a | 150