Post on 26-May-2020
Lihat Chart dibwh dan sebut WARNAnya bukan Kata nya dg cepat.
• KUNING BIRU ORANYE
• HITAM MERAH HIJAU
• KUNING MERAH UNGU
• BIRU ORANYE HIJAU
• MERAH UNGU KUNING
• UNGU HITAM BIRU
menurut WHO dalam buku DESIGN AND IMPLEMENTATION OF HEALTH INFORMATION SYSTEM, GENEVA, 2000
A HEALTH INFORMATION SYSTEM CANNOT EXIST BY ITSELF,
BUT IS A FUNCTIONAL ENTITY WITHIN THE FRAMEWORK OF
A COMPREHENSIVE HEALTH SYSTEM
(SUATU SISTEM INFORMASI KESEHATAN TIDAK DAPAT BERDIRI
SENDIRI, MELAINKAN SEBAGAI BAGIAN DARI SUATU SISTEM KES)
EFFECTIVE HEALTH INFORMATION SYSTEMS PROVIDE
INFORMATION SUPPORT TO THE DECISION-MAKING PROCESS
AT ALL LEVELS. HEALTH INFORMATION SYSTEMS SHOULD BE
TRANSFORMED INTO EFFECTIVE MANAGEMENT TOOLS
(SISTEM INFORMASI KESEHATAN YANG EFEKTIF MEMBERIKAN
DUKUNGAN INFORMASI BAGI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DI SEMUA JENJANG. SISTEM INFORMASI HARUS DIJADIKAN
SEBAGAI ALAT YANG EFEKTIF BAGI MANAJEMEN)
Kedudukan Sistem Informasi Kesehatan
SISTEM KESEHATAN
& MANAJEMEN KES
NASIONAL
SISTEM KESEHATAN
& MANAJEMEN KES
PROVINSI
SISTEM KESEHATAN
& MANAJEMEN KES
KABUPATEN/KOTA
SISTEM
INFORMASI KES
KAB/KOTA
SISTEM
INFORMASI KES
PROVINSI
SISTEM
INFORMASI KES
NASIONAL
Kedudukan Sistem Informasi Kesehatan
Gambaran Masalah SIK
Governance lemah
Fragmentasi
Lemahnya Manajemen Data & Sistem Penunjang
Pengambilan Keputusan
Ketersediaan & Kualitas Data
Kebutuhan Utilisasi Data
better information – better decision – better health
Sistem Informasi Data, Informasi,
Pengetahuan Pengambilan
Keputusan
Pengambilan Keputusan
Lemah
?
Fragmentasi SIK
Bank Data
Badan Ditjen Ditjen Setjen
Dinkes Prov
Dinkes Kab
RS
Pusk
Swasta LSM
INTEGRASI DAN
SINKRONISASI
Itjen
SIKDA
DINKES PROV
DINKES KAB
PUSKESMAS
RS
RS
Masalah SIK di Fasyankes & Kendala Aliran Data
• Adanya kesimpangsiuran sistem pencatatan dan pelaporan, a.l: – beberapa daerah mencoba menyederhanakan laporan, ada yang
menambahkan laporan
– Beberapa daerah mencoba mengembangkan sistem secara terpadu di Puskesmas dengan komputerisasi
• Timbul permasalahan agregasi data di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional masalah integrasi
• Beberapa program kesehatan mengembangkan pencatatan pelaporan sendiri
• Penyampaian laporan ke kabupaten/kota, provinsi, dan pusat tidak berjalan lancar krisis informasi
Hasil Evaluasi SIK (HMN tools)
Evaluasi SIK menggunakan Assessment Tools dari HMN
Merupakan gambaran SIK Indonesia yang mencakup SIK nasional dan SIK sub nasional serta SIK di fasilitas pelayanan kesehatan
Adanya peningkatan kualitas SIK, walaupun masih perlu terus ditingkatkan
Hasil Assessment eHealth (COIA tools, 2013)
(1) Not present, needs to be developed;
(2) Needs a lot of strengthening;
(3) Needs some strengthening;
(4) Already present, no action needed
POLICY
STANDARDS INFRA-
STRUCTURE PROTECTION
SERVICES (applications)
GOVERNANCE
eHealth Components
Isu Masalah
SUMBER DAYA Kemampuan pengelolaan SIK masih terbatas, antara lain tentang landasan hukum, kerja sama dan
koordinasi. Dukungan sumber daya terutama sumber daya manusia, TIK, sarana dan prasarana serta pembiayaan masih
terbatas
SUMBER DATA Kemampuan sumber data untuk menyediakan data
dan informasi pada umumnya masih lemah.
INDIKATOR Data dan informasi serta indikator yang perlu
dikumpulkan dan digunakan belum seluruhnya dan setepatnya ditetapkan.
MANAJEMEN DATA Pengumpulan, pengolahan, dan analisis
data/informasi belum menyeluruh, tepat mekanisme dan belum terselenggara secara efektif
serta efisien.
KUALITAS DATA Kemampuan pengembangan dan peningkatan mutu
data dan informasi kesehatan masih kurang
PEMANFAATAN INFORMASI Data dan informasi yang dihasilkan belum didesiminasikan kepada para pemangku kepentingan yang
berkaitan dan belum digunakan dengan semestinya
Roadmap SIK 2011-2014: Visi dan Misi SIK
SUMBER DATA memperkuat sumber data dan membangun
jejaringnya dengan semua pemangku kepentingan termasuk swasta dan
masyarakat madani
INDIKATOR menstandardisasi indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat kesehatan
masyarakat
SUMBER DAYA memperkuat landasan hukum, kebijakan dan program, advokasi, koordinasi,
pemanfaatkan TIK, SDM, pembiayaan, sarana dan prasarana
MANAJEMEN DATA meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi
KUALITAS DATA memperkuat kualitas data kesehatan
dengan menerapkan jaminan kualitas dan sistem pengendaliannya
PEMANFAATAN INFORMASI meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk penyelenggaraan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bagi masyarakat luas
Terwujudnya Sistem Informasi
Kesehatan terintegrasi pada tahun 2014 yang
mampu mendukung proses
pembangunan kesehatan dalam
menuju masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan
Visi Misi
Roadmap SIK 2011-2014: Tahapan Pelaksanaan
2011-2012 2013 2014
1. Penguatan pengelolaan SIK 2. Standarisasi indikator 3. Penataan dan penguatan
sumber data dengan memanfaatkan TIK
4. Penguatan pengumpulan dan pengolahan data
5. Penguatan sumber daya SIK
6. Pengembangan dan penguatan produk SIK
7. Pelembagaan budaya penggunaan data
1. Melanjutkan dan memelihara penguatan pengelolaan SIK
2. Memelihara penguatan indikator
3. Memelihara dan melanjutkan penguatan sumber data dengan memanfaatkan TIK
4. Penguatan pengumpulan dan pengolahan data dengan pengembangan data repository
5. Memperkuat sumber daya SIK
6. Pengembangan model-model eHealth dan memperkuat produk SIK
7. Pelembagaan budaya penggunaan data
1. Melanjutkan dan memelihara penguatan pengelolaan SIK
2. Memelihara penguatan indikator
3. Memelihara penguatan sumber data
4. Memelihara penguatan pengumpulan dan pengolahan data
5. Memperkuat sumber daya SIK
6. Melanjutkan pengembangan model-model eHealth dan memperkuat produk SIK
7. Memelihara budaya penggunaan data
Pembinaan, Monitoring, dan Evaluasi
Kebijakan
• Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan dalam rangka mewujudkan sistem informasi kesehatan (SIK) yang terintegrasi.
• Pengembangan dan penyelenggaraan SIK dilakukan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan termasuk lintas sektor dan masyarakat.
• Penetapan kebijakan dan standar SIK dilakukan dalam kerangka desentralisasi di bidang kesehatan.
• Penataan sumber data dan penguatan manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan dititik-beratkan pada ketersediaan standar operasional yang jelas, pengembangan dan penguatan kapasitas SDM, dan pemanfaatan TIK, serta penguatan advokasi bagi pemenuhan anggaran.
• Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan lintas sektor terkait serta terpadu dengan pengembangan SDM kesehatan lainnya.
• Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan, penyimpanan, diseminasi dan pemanfaatan data/ informasi dalam kerangka kebijakan manajemen data satu pintu.
Kebijakan
• Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai kebutuhan dari pemangku-pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, serta memperhatikan prinsip-prinsip kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang kesehatan dan kedokteran.
• Peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektor untuk meningkatkan statistik vital melalui upaya penyelenggaraan Registrasi Vital di seluruh wilayah Indonesia dan upaya inisiatif lainnya.
• Peningkatan inisiatif penerapan eHealth untuk meningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan proses kerja yang efektif dan efisien.
• Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap pimpinan di semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum informatika kesehatan yang ada.
• Peningkatan penggunaan solusi-solusi mHealth dan telemedicine untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan sumberdaya manusia.
UNIT-UNIT KEMENKES UNIT-UNIT
KEMENKES
Bank Data Kesehatan
FAS
YANKES FAS
YANKES
DINKES KAB
DINKES KAB
DINKES PROV
UNIT-UNIT KEMENKES
DINKES KAB
Petugas
lapangan
SEKTOR/
LEMBAGA LAIN
Petugas
lapangan
DINKES
PROV
Penataan
data transaksi
Penataan aliran data
dan bank data
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi
Meningkatkan kualitas dan kecepatan proses kerja pelayanan kesehatan
Fokus Penguatan SIK
Aspek Dasar: Kebijakan/Regulasi, Sumber Daya, Standarisasi, dll
Penataan Data Transaksi di Fasyankes
Optimalisasi Aliran Data dan Pengembangan
Bank Data
Penggunaan Informasi
Penguatan Aspek Dasar
• Kebijakan/Regulasi/ Perencanaan – RPP SIK selesai harmonisasi
– National eHealth Strategy
– Master Plan TIK
– Road Map SIK
– Pedoman/Juknis/SOP
• Standarisasi – Data (dataset Puskesmas,
dataset RS, dll)
– Sistem (metadata, kodefikasi, protokol pertukaran data)
• Sumber Daya – Pendidikan dan pelatihan
– Jabatan fungsional
– Pendanaan
– Infrastruktur TI
• Tata kelola – Penerapan ISO-27001 SMKI
– Audit TI
Aspek Dasar
Penataan Data Transaksi Fasyankes
Optimalisasi Aliran Data
Penataan Data Transaksi di Fasyankes
• Harus mengakomodir kebutuhan data semua tingkatan administrasi kesehatan duplikasi data dapat dihindari.
• Diharapkan, TIK diterapkan di semua tahapan proses kerja di Fasyankes sehingga proses kerja menjadi lebih efisien dan transparan.
• Upaya yang dilakukan: – Penyusunan dataset untuk Fasyankes
– Pembenahan sistem pencatatan dan pelaporan secara elektronik (SIKDA generik, SIMRS GOS)
– Standarisasi SIK daerah: sistem informasi di Dinkes Kab/Kota/Prov/Fasyankes standar data (dataset), standar sistem (metadata, kodefikasi, protokol pertukaran data, dll).
– Pembenahan sistem pencatatan dan pelaporan nonelektronik (SP2TP, SIRS, surveilans/PWS)
Rumah Sakit Puskesmas
Optimalisasi Aliran Data & Pengemb BankData
• Optimalisasi aliran data untuk meningkatkan akses dan sharing data antar simpul-simpul institusi kesehatan
• TIK diharapkan menjadi platform dalam proses informasi sehingga informasi dapat diakses di manapun secara cepat dan tepat.
• Dibangun jejaring sistem informasi yang menghubungkan antar sistem-sistem informasi di Fasyankes atau UPT lainnya, Dinkes Kab/Kota/Prov, dan bank data
• Jejaring sistem informasi dihubungkan melalui service bus (hub), yang didukung infrastruktur jaringan komunikasi data
• Kunci keberhasilan pertukaran data standarisasi
Jejaring SIK
Optimalisasi Aliran Data & Pengemb BankData
• Upaya yang dilakukan:
– Optimalisasi pemanfaatan jaringan komunikasi data (Jaringan SIKNAS) di seluruh kantor Dinkes Prov, Dinkes Kab/Kota, RS, dan UPT lainnya konsolidasi data ke dalam bank data menjadi lebih mudah dan cepat.
– Pengembangan standardisasi sistem informasi: standar data (dataset), standar sistem (metadata, protokol pertukaran data).
(lanjutan)
– Pembangunan service bus (hub) sebagai jembatan yang menghubungan antar SI.
– Penyelarasan data kesehatan antara Pusat dan Daerah penataan pelaporan (template sederhana) dan penyempurnaan Aplikasi Komdat
Penggunaan Informasi
• Analisis dan penggunaan informasi
• Kebijakan dan advokasi
• Perencanaan dan skala prioritas
• Implementasi / tindakan
• Alokasi sumber daya
Kebijakan dan
advokasi
Analisis dan penggunaan
informasi
Perencana-an dan skala
prioritas
Implemen-tasi /
tindakan
Alokasi sumber
daya
Upaya yang dilakukan:
• Peningkatan budaya penggunaan data melalui advokasi terhadap pimpinan di semua tingkat dan pemanfaatan forum-forum informatika kesehatan yang ada.
• Peningkatan penggunaan solusi-solusi mHealth dan telemedicine untuk mengatasi masalah infrastruktur, komunikasi, dan sumberdaya manusia.
Kegiatan Prioritas Tahun 2014
Pembenahan NSPK dan Tata Kelola SIK
Pelaksanaan Sertifikasi ISO 27001 ISMS
Pengelolaan Jaringan dan Data Center
Penyusunan Template Dataset Prioritas
Pembenahan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
Pengintegrasian Sistem Informasi
Pembenahan e-Office
Pengelolaan Website Kemkes
Pengembangan Portal SIG
Peningkatan Kualitas Data
Pembenahan NSPK dan Tata Kelola SIK
Peraturan Pemerintah SIK
National eHealth Strategy
Master Plan
Road Map
Pedoman
Juknis
SOP
Contoh:
Pedoman Pelaksanaan Pengembanan Sistem Informasi Daerah (SIKDA)
Penetapan Standar Kode Data Bidang Kesehatan
RoadMap Sistem Informasi Kesehatan Tahun 2011-2014
Petunjuk Teknis Penggunaan ICD-10
Pedoman Jabatan Fungsional Pranata Komputer
Pedoman Jabatan Fungsional Statistisi
Rencana Induk Pengembangan SIK
Petunjuk Teknis Local Area Network
Petunjuk Teknis Bank Data Kesehatan
Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
MarterPlan TIK
Petunjuk Teknis Protokol Pertukaran Data
.....dst
Pelaksanaan Sertifikasi ISO 27001
Landasan
Kepmenkes RI No. 192/Menkes/SK/VI/2012 (Roadmap Renaksi Penguatan SIK Indonesia)
Program Percepatan RB (Pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah)
SE Menkominfo No. 05/SE/M.KOMINFO/07/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Keamanan Informasi Bagi Penyelenggara Pelayanan Publik
ISO/IEC 27001:2005 ISMS (Sistem Manajemen Keamanan Informasi)
Penerapan kontrol untuk mengatur keamanan sistem informasi dan jaringan
Pengelolaan Jaringan dan Data Center
Layanan jaringan intranet yang menghubungkan kantor Dinkes, RS, dan UPT Komunikasi data Teleradiologi Link untuk aplikasi JKN di RS Video Conference Pembelajaran jarak jauh (PJJ) BPPSDMK
Layanan jaringan internet 600 Mbps
Jl. HR Rasuna Said
Jl. Hang Jebat (BPPSDMK)
Jl. Percetakan Negara (Ditjen PPPL
dan Balitbangkes)
Layanan datacenter
Layanan private cloud Kemkes (hosting
dan co-location)
Layanan email dinas @kemkes.go.id
VPN IP
MPLS
128 Kbps
512 Kbps VSAT SCPC
Main Link
Fiber Optic
30 Mbps
Backhaul VSAT IP
Modem
LAN
LAN
Back Up Link
FO
SRX 210 H/B
KANTOR DINKES PROPINSI
@ 512 Kbps
@ 128 Kbps
Modem
LAN
LAN
Modem
SRX 210 H/B
KANTOR DINKES
KABUPATEN/KOTA
Modem
LAN
LAN
Modem
SRX 210 H/B
UPT BADAN LITBANGKES
Modem
LAN
LAN
Modem
SRX 210 H/B
@ 128 Kbps
@ 128 Kbps
R. SAKIT VERTIKAL
KANTOR PUSAT
DEPKES
Fiber Driver
Fiber Driver
IP Phone (100 unit)
PABX
Existing
SIP SERVER &
VOIP Gateway
VOIP
Gateway
LAN
PSTN
Switch EX-2200
SRX 210 H
Modem
VSAT
Ditjen P2PL
Badan PPSDM
Badan Litbangkes
Datacenter
Backup Datacenter
20 Mbps
20 Mbps Upto 1 Mbps
10 M
bp
s
Remote 30 Site
Gambar data center
Penyusunan Template Dataset Prioritas
Inventarisasi pelaporan yang ada ditemukan 342 jenis laporan
Penyederhanaan dilakukan melalui beberapa kali penyaringan paling penting, paling sering, ada
data menurut program/unit utama
mengacu pada Indikator Utama Kemenkes/Renstra serta indikator MDGs
Variabel data yang terpilih sebanyak 104 variabel
Hasil penyederhanaan (template dataset prioritas) ini sebagai acuan perbaikan Aplikasi Komdat (sebagai sarana pelaporan) dan acuan revisi pencatatan dan pelaporan.
No BIidang Variabel
1 Farmasi 5
2 Gizi dan KIA 14
3 KLB dan penyakit 38
4 Sarana dan Prasarana 14
5 Lingkungan 5
6 Data SDMK 28
Jumlah 104
Penyusunan Template Dataset Prioritas
Dataset prioritas merupakan kebutuhan informasi di level Pusat (Kemkes) bagian dari dataset provinsi bagian dari dataset kab/kota
Data terkait indikator kesehatan nasional diperoleh dari sistem pencatatan dan pelaporan di Fasyankes
Data terkait indikator kesehatan nasional akan dilaporkan oleh Dinkes Kab/Kota melalui Aplikasi Komunikasi Data
Indikator Kebutuhan Kab/Kota
Indikator Kebutuhan
Prov
Indikator Kebutuhan
Pusat (Kemkes)
Kesepakatan unit utama
Kesepakatan provinsi
Kesepakatan kab/kota
Pembenahan Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
DATASET Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
Sistem Informasi
Puskesmas Elektronik
Sistem Informasi
Puskesmas nonElektronik
Inventarisasi Data bersumber dari
Puskesmas
Metadata (HDD)
akan membenahi SP2TP/SP3 • Kartu • Buku Register • Laporan
telah mengembangkan aplikasi SI Puskesmas elektronik (SIKDA Generik ver Puskesmas), implementasi di sejumlah kab/kota Akan diintegrasikan dgn P-Care
Pengintegrasian Sistem Informasi (contoh: ePlanning dengan eRengar)
Situasi
BUK ePlanning (Perencanaan dan Monev) telah memasuki tahun ke 3
Roren eRengar (perencanaan, anggaran, dan monev) telah dimulai tahun 2012
Double entry dianggap membebani daerah
Pusdatin telah menjebatani kedua unit untuk duduk bersama
Pembenahan memperluas fitur aplikasi eRengar yang mengadopsi ePlanning BUK.
Pada tahun 2014 hanya ada satu aplikasi perencanaan & penganggaran di Kemenkes (TA 2015) dengan nama ‘ePlanning Kementerian Kesehatan’.
Pembenahan e-Office
Tahap awal pembenahan e-Office diprioritaskan pada
e-Kehadiran sistem absensi secara elektronik menggunakan sidik jari (finger print), yang terintegrasi Yang telah integrasi/
memanfaatkan e-Kehadiran pada e-Office adalah Biro Hukor, Biro Keu & Biro Umum
e-Perjadin sistem perjalanan dinas secara elektronik Akan dibuat Permenkes (draft
oleh Biro Keu)
e-Filling System sistem kearsipan secara elektronik termasuk di dalamnya tata persuratan Bersama dgn Biro Umum
link ke eOffice
e-Office sebagai Portal Intranet Kemkes
e-Office telah mengakomodir fitur single sign on yang memungkinkan pengguna masuk ke dalam modul-modul aplikasi melalui satu akun saja
Pengelolaan Website Kemkes
Tindak lanjut
Penyusunan draft SK Tim Terpadu Pengelola Portal Website Kemkes
Penyempurnaan modul admin
Penyusunan manual/panduan pengelolaan konten web
Mekanisme dan pengkinian konten web:
RSS Feed/akses dg persetujuan admin web Kemkes
Sharing informasi terkini, materi publikasi dan berita utama.
Penambahan aplikasi-aplikasi publik, antara lain: Aplikasi Cek Dokter (KKI)
Rangking 10 dari 47 K/L pada e-Transparancy Award tahun 2013
Pengembangan Portal SIG
Portal SIG bertujuan untuk menyediakan layanan informasi fasilitas kesehatan, analisis spasial kesehatan (statistik), dan layanan data spasial yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan.
www.gis.kemkes.go.id
Peningkatan Kualitas Data Melalui PMKDR
Penilaian Mandiri Kualitas Data Rutin (PMKDR) adalah suatu metode yang dirancang untuk staf pengolah data program kesehatan pada tingkat nasional, provinsi, atau kabupaten/kota dalam menilai kualitas data rutin dan meningkatkan kualitas data.
Kegiatan yang telah dilaksanakan
• Penyusunan Modul PMKDR dan Juknis Aplikasi PMKDR
• Pelatihan PMKDR di 33 Provinsi
• Pelatihan PMKDR di 138 Kab/Kota
• Implementasi PMKDR di 3 Provinsi (Jatim, Aceh dan Sultra)
Rencana Tahun 2014
Implementasi PMKDR di 6 Provinsi (Jabar, Sumsel, Riau, Kalbar, Kalteng, Maluku)
Jenis Program Indikator Kunci
Tuberkulosis CNR kasus baru TB
Malaria API
Diare Pelayanan Diare
Kesehatan Ibu PN
Kesehatan Anak KN1
Imunisasi DPT3 atau DPT/HB (3)
Gizi Balita Ditimbang D/S
HIV AIDS Jumlah pasien yang
mendapat ARV
Hasil–Hasil PMKDR
RISET OPERASIONAL SIK
LATAR BELAKANG • Penataan kebijakan, pengembangan dan pengelolaan SIK untuk mencapai
terwujudnya SIK terintegrasi yang mampu mendukung proses pembangunan kesehatan
• Pengembangan SIKDA dan SI Program di lingkungan Kemkes: – Membangun SI masing-masing – Variabel/format, sistem dan aplikasi berbeda-beda
• Assesment Sistem Informasi Kesehatan tahun 2007 dengan menggunakan perangkat HMN (Health Metric Network) WHO: – sumber daya (47%), indikator (61%), sumber data (51%), kualitas data (55%),
penggunaan dan diseminasi data (57%) ada tapi tidak adekuat – manajemen data (35%) tidak adekuat sama sekali Perlu ada upaya prioritas untuk meningkatkan kualitas manajemen data yang
harus dilakukan bersama program terkait (termasuk AIDS, TB Paru, dan Malaria dan program yang mendukung pencapaian target MDGs no 4,5,6) yang berkontribusi terhadap manajemen data.
Latar belakang (lanjutan)
• Upaya Integrasi di antaranya: – Koordinasi, integrasi dengan SI spesifik program
(SITT, SIHA, SI Malaria, SI obat & perbekalan kesehatan, dll)
– Aplikasi KOMDAT – Aplikasi SIKDA Generik – Data Warehouse
• Hasil dan Evaluasi belum optimal bagaimana hasilnya, apa hambatannya bagaimana pemecahan masalahnya
RISET OPERASIONAL SIK
RISET OPERASIONAL (RO): kegiatan penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah dalam suatu sistem dengan menggunakan metode ilmiah TUJUAN RO SIK: • Untuk memecahkan masalah dalam pengembangan SIK serta
meningkatan kualitas data dan informasi kesehatan. • Meningkatkan kapasitas tim peneliti, pengelola SIK dan pengelola
program untuk menggunakan RO sebagai bagian integral dalam pengembangan SIK
PEMANFAATAN HASIL RISET: • Masukan untuk perbaikan Sistem Informasi Kesehatan • Bahan advokasi • Bahan kebijakan berdasar bukti
MASALAH YANG DITELITI
– Bagaimana cara terbaik untuk mempresentasikan data dan informasi bagi penentu kebijakan? Dan seberapa luas data yang diperlukan?
– Apakah tantangan pelaksanaan KOMDAT dan SIKDA di Kabupaten / Kota yang menghambat implementasinya?
– Seberapa besar tingkat kehilangan dan ketepatan data yang dimasukkan ke sistem informasi kesehatan (SITT, KOMDAT atau SIKDA) dan apakah penyebab kekurang akuratan dan kehilangan tersebut.
– Bagaimanakah cara pengintegrasian berbagai sistem data-informasi? Bagaimanakah KOMDAT bisa berintegrasi dengan SIK spesifik program seperti SITT?
– Apakah e-logistic/ online logistic system yang dikembangkan sudah sesuai dan feasible dengan kebutuhan serta kemampuan dilapangan?
TAHAPAN
Undangan proposal penelitian
Seleksi proposal & tim peneliti
Workshop persiapan RO
Pelaksanaan Riset Operasional (2 bulan)
Workshop penulisan laporan RO (5 hari)
Supervisi (2 kali masing2 tim)
LOKASI: DBK DAN DTPK
Proposal Terpilih Topik 1. Bagaimana cara terbaik untuk mempresentasikan data dan informasi bagi penentu kebijakan? Dan seberapa luas data yang diperlukan?
1. Assessment Peningkatan Cara Penyajian , Diseminasi dan Pemanfaatan data dan Informasi Kesehatan bagi Penentu Kebijakan
Ansariadi, SKM, MScPH. (PhD, Cand)
FKM Universitas Hasanuddin
Topik 2. Apakah tantangan pelaksanaan KOMDAT dan SIKDA di Kabupaten / Kota yang menghambat implementasinya?
2.
Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Data Tingkat Puskesmas Kabupaten Tojo Una Una
Muhammad Tahir Abdullah
FKM Universitas Hasanuddin
3. Evaluasi dan analisis pengembangan implementasi SITT di area urban dan Rural Indonesia
dr. Ahmad Fuady, MSc-HEPL
Dep. Ilmu Kedokteran Komunitas, FK UI
Topik 3. Seberapa besar tingkat kehilangan dan ketepatan data yang dimasukkan ke sistem informasi kesehatan (SITT, KOMDAT atau SIKDA) dan apakah penyebab kekurang akuratan dan kehilangan tersebut.
4. Pengembangan Model KOMDAT, SIKDA dan SITT di Kabupaten Serdang Begadai Provinsi Sumatera Utara
Dr. Ir. Erna Mutiara, MKes
FKM Universitas Sumatera Utara
Topik 4. Bagaimanakah cara pengintegrasian berbagai sistem data-informasi? Bagaimanakah KOMDAT bisa berintegrasi dengan SIK spesifik program seperti SITT?
5.
Peningkatan pemanfaatan KOMDAT dan SIKDA dalam Integrasi Data Kesehatan
Dr.Besral, SKM, MSc
FKM Universitas Indonesia
HASIL PENELITIAN
• Hasil penelitian dalam bukti angka atau temuan kualitatif
• Kesimpulan atau jawaban atas masalah yang diteliti
• Rekomendasi yang sesuai dengan temuan dan feasible untuk dilaksanakan