Post on 03-Feb-2018
KEARIFAN LOKAL/TRADISIONALDALAM KONSERVASI TUMBUHAN
Ellyn K DamayantiEllyn K. DamayantiBagian Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan EkowisataDepartemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan EkowisataFakultas Kehutanan IPB
November 2010
KEARIFAN LOKAL/TRADISIONALAd t i i t h d li kAdaptasi manusia terhadap lingkungannyapengelolaan lingkunganLingkungan: alam, sosial, dan buatanWujud:
B if l k l d i ij
Ideasional: pengetahuan/ide,
Bersifat lokal dan rinci
Berkaitan dengan sistemnorma adat, nilai budaya
gkepercayaan
Sistem budayaKegiatan/AktifitasPeralatan
Upaya perlindungan, pemenuhan kebutuhan, integrasi sosial, pendidikan, & aktualitas diri
UPAYA PERLINDUNGANT t b kiTempat bermukim:
Sekitar hutan dalam hutanT i iTepi sungaiBukit/gunungJ g g & t j l
adaptasi berupapengembanganJurang yang curam & terjal
Sistem zonasi pemukimanP k b i i ti
pengembangansarana fisik
Perkampungan sebagai zona intiHutan campuran di sekeliling perkampungansebagai zona penyanggasebagai zona penyangga
Bentuk rumahRumah panggung rumah panjang rumahRumah panggung, rumah panjang, rumahterapung
UPAYA PERLINDUNGAN (2)
Konsesi hutan diberikan kepada kelompoksosial tertentu di luar suku/etnisnyasosial tertentu di luar suku/etnisnyaPersekutuan antarsuku untuk menghadapimusuh bersamamusuh bersamaPengasingan diri – sistem zonasi sosial
UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN
Berburu & meramu
Ladangberpindah
Pertanianmenetap
Pertanianmodern
Apa, di mana, kapan, bagaimanaPengetahuan berburu & meramu
Belum mengenal hak milik atas tanahMengenal peruntukan, penguasaan, dan pelestarianhutan
Pengetahuan ladang berpindahKonsep hak milik atas tanah: individu & kolektifBatas hak milik atas tanah
Pengetahuan pertanian menetap:Struktur & sifat tanahStruktur & sifat tanahJenis tanaman yang cocok dengan kondisi tanah
UPAYA INTEGRASI SOSIAL
Masyarakat berburu & meramuMobilitas tinggiggTeritori & homerange luaskerjasama & kesetiakawanan sosialkerjasama & kesetiakawanan sosial
antarkelompok untuk pengamanan keutuhanwilayah pemukiman & sumberdaya
Masyarakat ladang berpindah & pertanianmenetapp
Sumberdaya terbatasJumlah penduduk & gerakan pendudukJumlah penduduk & gerakan pendudukstruktur masyarakat yang ketat
UPAYA PENDIDIKAN & AKTUALITAS DIRI
Manusia = Homo sapiensMakhluk yang berakal dan menciptakan peralatany g p p
mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Memiliki kemampuan berpikir & bekerjaMemiliki kemampuan berpikir & bekerjaMemahami lingkungannya secara aktifMengembangkan cara cara efektif untukMengembangkan cara-cara efektif untukmenghadapi tantangan hidup
l d k lk k dpengalaman diperkenalkan kepadaanak-anaknya turun-temurun tradisib dbudaya
PRAKTEK KONSERVASI PADA MASYARAKATTRADISIONALTRADISIONAL
BADUY
Courtesy: Dolly Priatna, 2007
KONDISI UMUM
Banten memiliki hutan terluas di Jawa bagian baratTerbentang Pegunungan Kendeng dengan bukit-bukitdi sekitarnya, serta hulu beberapa sungai.di sekitarnya, serta hulu beberapa sungai.Daerah Kanekes berbukit-bukit dengan kemiringan lereng rata-rata 45%, ketinggian 150-450 meter dpl.Di Kanekes masih terdapat hutan-hutan lebat Di Kanekes masih terdapat hutan hutan lebat. Vegetasinya: pohon rasamala (Altingia exelsa), saninten (Castanopsis spp.), jamuju (Prodocarpus imbrikata), puspa (Schima noronhae), dan nyamplung imbrikata), puspa (Schima noronhae), dan nyamplung (Calophyllum inophyllum)Curah hujan mencapai 4.000 mm/tahun, serta suhu rata-rata lebih dari 20ºCata ata eb da 20 CWilayah asal orang Baduy diperkirakan meliputibeberapa kecamatan, seperti Muncang, Sajira, Cimarga Maja Bojongmanik dan LeuwidamarCimarga, Maja, Bojongmanik, dan Leuwidamar.Desa Kanekes memiliki luas 5.101,85 hektar
SISTEM PERTANIAN
Utamanya bertanam padi di lahan kering(huma)( )Menjual hasil-hasil hutan, buah-buahan, danjenis tanaman ladang lainnyaj g yMembuat dan menjual gula kawung atau gula aren ke pasar mingguan di Cibengkung dan p gg g gCiboleger, kampung desa luar KanekesMenjual komoditi lain, seperti cengkeh yangj , p g y gditanam di luar Kanekes
SISTEM PENGETAHUANP h b h b h d bi Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan binatang cukup luasNama jenis padi Langga Sari misalnya, adalah nama j p gg y ,suatu lakon pantun Baduy. Jenis-jenis padi yang disebut menurut warnanya: pare beureum pare bodas dan pare hideungbeureum, pare bodas, dan pare hideung.Mengenal paling sedikit 21 jenis pisang (Musa paradisiaca), setiap jenis diberi nama, misalnya pisang gembo anggalek gejloh aja budug ka as dan gembor, panggalek, gejloh, raja budug, kapas dan kulutuk.Di huma panamping terdapat 73 jenis tanaman, di p p g phuma tangtu 53 jenis tanaman (yang terbanyak adalah dari golongan buah), sayuran, kayu bakar dan bahan bangunan, obat-obatan, serta pangan karbohidrat.g p gOrang Baduy tidak mau menggunakan racun untuk menangkap binatang buruan dan ikan
SISTEM TEKNOLOGI
Konstruksi jembatanSistem penyaluran air bersihSistem penyaluran air bersihTerasering pada tapak-tapak rumahPembuatan kain menggunakan benang seratdan pewarna alamiPandai besiLeuit yang anti tikusLeuit yang anti tikus
PRAKTEK KONSERVASI
Hutan dianggap sakral sehingga masyarakat adatmenghormati kawasan hutan merekaKonsep pengelolaan lingkungan dengan sistemzonasi, juga telah dikenal dan dipraktekanmasyarakat Baduy secara turun-temurunmasyarakat Baduy secara turun temurunDaerah Baduy Dalam analog dengan zona inti pada konsep taman nasionalDaerah Baduy Luar analog dengan zona pemanfaatan intensif dari konsep baratD h D k l d Daerah Dangka analog dengan zona penyangga pada konsep taman nasional moderenTata ruang yang lebih mendetail telah diterapkan Tata ruang yang lebih mendetail telah diterapkan pada tiap kampung
ZONASI DAERAH BADUYU
Daerah Dangka
Daerah
Daerah makin kurangSakral, analogi denganZona/area transisi
Daerah Baduy Luar/
muslim Daerah muslim
D h k k l
Makin
Daerah panamping Daerah kurang sakral, Analogi dengan zona/ Area transisi
sakralDaerah Baduy
Dalam/Tangtu Daerah sakral, analogidengan zona
Sasaka
dengan zonapenyangga
Daerah paling sakral, Domas
p ganalogi denganzona/area inti
ZONASI BUKIT/GUNUNG
Sumber: Iskandar (1998)
(I) = zona permukiman/lembur dan dukuh lembur, tabu dibuka dijadikan ladang
(II) h d d h k l d d l h h k d(II) = zona huma dan reuma, daerah untuk ladang dan lahan hutan sekunder
(III)= zona hutan tua/leuweung kolot, hutan/leuweung titipan, tidak boleh dibukadijadikan ladang (huma)
ZONASI BUKIT/GUNUNG (2)
EECC
ZONASI BUKIT/GUNUNG:
(I) LEMBUR & DUKUH LEMBUR;
DDCC
BB(II) HUMA DAN REUMA
(III) LEUWEUNG KOLOT/LEUWEUNG
EE
AAKOLOT/LEUWEUNG TITIPAN
A. I. A. RUMAH TRADISIONAL BADUY
B I B DUKUH LEMBUR
DD
AAB. I. B. DUKUH LEMBUR
C. II. C. HUMA
D. II. D. REUMA CC
BB
E. III. E. LEUWEUNG KOLOT/ LEUWEUNG TITIPAN
CONTOH-CONTOH KASUS
CONTOH KONSERVASI TUMBUHAN
1. Berawal dari makan buah-buahan (buah hutan) sambil jalan
2. Membuang biji-biji seenaknya sepanjang jalan pulangke tempat tinggal
3 Ada dianta a bijian be kecambah mendekati tem at3. Ada diantara bijian berkecambah mendekati tempattinggal (domestikasi)
4. Kegiatan trial and error memilih makanan hutan4. Kegiatan trial and error memilih makanan hutan5. Secara tak sengaja melakukan seleksi atas spesies
tumbuhan hutan untuk berbagai keperluan6. Tumbuh dan berkembangnya pengetahuan aspek
kehutanan7 Dampak kegiatan secara sadar atau tidak terjadi7. Dampak kegiatan secara sadar atau tidak terjadi
modifikasi habitat
HUTAN KEMENYAN DI TAPANULI UTARA
Kemenyan menurut peneliti (Sasmuko, 1995):Kemenyan toba (Styrax sumatrana J J SM)Kemenyan toba (Styrax sumatrana J.J. SM)Durame (Styrax benzoin Dryand.)Aek nauliAek nauli
Kemenyan (haminjon) menurut petanikkemenyan:
Haminjon toba: getah cepat kering & lama keringHaminjon buluHaminjon durameHaminjon dairi
HUTAN KEMENYAN (2)
Endemik Tapanuli UtaraTradisi berkebun kemenyan karenaTradisi berkebun kemenyan, karenaperdagangan kemenyan di masa lalu
P d d i Ti T h Ci I diPedagang dari Timur Tengah, Cina, India
Kegunaan: Bahan campuran rokokPerlengkapan upacara religiBahan pengawet: makanan, mummiBahan pewangi
Sumber: Zuska, 2001
KEARIFAN ORANG BUKIT
Orang Bukit/Masyarakat Bukit diPengunungan MeratusPengunungan MeratusTradisi berladang:
M h k di l h l l dMenanam pohon karet di seluruh luasan ladangketika padi berumur 2 bulanP d t l h diti gg lk ( t l h 2 k li Pada saat lahan ditinggalkan (setelah 2 kali masatanam/ 2 tahun kemudian), sudah ada tanamanyang siap menghijaukan lahan berupa pohonyang siap menghijaukan lahan berupa pohonkaret berumut 20 bulan.
Sumber: Purba, 2001Sumber: Purba, 2001
CONTOH KONSERVASI TUMBUHANBERSAMA MASYARAKATBERSAMA MASYARAKAT
SEKITAR TAMAN NASIONAL:Konservasi Kedawung diKonservasi Kedawung di
Taman Nasional Meru Betiri
A GLIMPSE OF KEDAWUNG
Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.) isone of medicinal plants species that wellone of medicinal plants species that wellknown by people and traditional medicinalindustry in Indonesia from a long time agoindustry in Indonesia from a long time ago.This species is endangered and one of the tenmost utilized medicinal plants in people andmost utilized medicinal plants in people andIndonesian Traditional Medicinal IndustriesK d (P ki i i ) i f hKedawung (Parkia timoriana) is one of thefive most wanted species in Java traditional
di i l l d i d kmedicinal plant and industry market.
HABITAT, DISTRIBUTION, & UTILIZATION
K d (P ki i i ) ild iKedawung (Parkia timoriana) grow wild inlowland forest at 5 to 500 meters above the sealevel.level.The main distributions in South East Asia are inJava, Kalimantan (Borneo), Sumatera, andM l P i l i ll i b hMalay Peninsula, especially in beach areas.The main uses of Kedawung are ingredients in medicines for:medicines for:
stomachache, heartache, diarrhea, cholera, intestinal inflammation intestinal inflammation, fever
PENYEBARAN KEDAWUNG
BACKGROUND FOR CONSERVATION
Meru Betiri National Park (MBNP) is one of few Kedawung’s natural habitats in Java and gthe local people of Meru Betiri National Park has been harvesting the fruits for a long time without cultivation activities. Since 1993, IPB, LATIN in cooperation with Meru Betiri National Park (MBNP) and the local people have conducted conservation
ti iti h k d (P kiactivities, such as kedawung (Parkiatimoriana) cultivation with agroforestrysystem involving local people’s participation system involving local people s participation in 1,000 hectares.
Technique of harvesting Technique of climbing Technique of harvesting Kedawung
Technique of climbing Kedawung tree
Germ of Kedawung
Fruits of Kedawung
Workshop on the cultivation of K d Kedawung
Research on the viability of Kedawung
Nursery
Seedling
Land-preparation
Two years old Kedawung
Kedawung and the farmer
Four years old KedawungCultivating beans under
Kedawung
CONTOH JAMU YANG MENGANDUNGKEDAWUNGKEDAWUNG
PUSTAKA
Iskandar, J. 2009. Pelestarian Daerah Mandala danKeanekaragaman Hayati oleh Masyarakat Baduy. Makalah dalamSeminar Nasional Etnobotani IV, Cibinong, 18 Mei 2009.gPriatna, D. 2008. Praktek Ekoteknologi Dalam Etnik TradisionalBaduy. Praktikum M. K. Ekoteknologi, SPS - Mayor KonservasiBiodiversitas, IPB. Tidak dipublikasikan.P b J ( d) 2001 B R i K if Li k J k Purba, J (ed). 2001. Bunga Rampai Kearifan Lingkungan. Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.Purba. J. 2001. Kearifan Lingkungan pada Masyarakat Bukit diPengunungan Meratus Propinsi Kalimantan Tengah Purba J (Ed ) Pengunungan Meratus Propinsi Kalimantan Tengah. Purba, J. (Ed.), hal. 227 – 236 dalam Bunga Rampai Kearifan Lingkungan, Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Zuska, F. 2001. Hutan Kemenyan: Upaya Pemanfaatany p ySumberdaya Hutan secara Lestari. Purba, J. (Ed.), hal. 91-100 dalam Bunga Rampai Kearifan Lingkungan, Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup.