Post on 27-Jul-2015
TUGAS PKNKAWEDANAN JATINOM
Disusun Oleh :
1. Alfia Rizki Mahrunisa (01/VII D)
2. Alvinia Khotimatul Husna. S (02/VII D)
3. Eva Rosita (09/VII D)
4. Kholid Ikrom Al Mujahid (17/VII D)
5. M. Rifki Al farizi (24/VII D)
6. Shafira Nur Fauzia (31/ VII D)
Nama Jatinom diambil dari gabungan kata antara Jati dan Enom
(Pohon Jati Muda). Asal usul Jatinom ini bermula ketika Joko Dolok putra Raja
Brawijaya V yang melarikan diri dari Majapahit ketika terjadinya perebutan
kekuasaan antara anak Raja Brawijaya V.Peristiwa ini terjadi menurut
sesengkalan berbunyi" SIRNO ILANG KERTANING BUMI " yang
berarti tahun 1400 Caka atau 1478 Masehi.
YAQOWIYYU
Upacara Saparan di desa Jatinom terkenal dengan nama Yaqowiyyu. Yaqowiyu adalah
upacara adat yang diadakan di Jatinom, sebuah kecamatan di Klaten, yang diadakan
setiap bulan Jawa pada Safar. Oleh penduduk setempat sering disebut dengan
Saparan.
Upaca Yaqowiyu ditandai dengan penyebaran kue apem, sebuah kue bundar dari tepung beras dengan potongan kelapa ditengahnya. Kue apem disebarkan dari menara masjid. Dipercayakan kue apem ini mempunyai kekuatan supranatural yang membawa kesejahteraan bagi yang berhasil mendapatkan
P E M A N D I A N J O L O T U N D O
Saat sehari menjelang puasa penduduk sekitar akan berbondong-bondong memadati pemadian ini, karena pada hari itu ada peristiwa yang dinamakan "Padusan" yang diartikan secara bahasan mandi.
Terletak di Desa Jambeyan, sebagai tempat permandian, yang masuk dalam kawasan jatinom.
UMBUL GEDAREN
U M B U L J A L E R U M B U L E S T R I
Saat ini digunakan sebagai tempat mandi dan mencuci bagi penduduk setempat. Letaknya tidak jauh dari Umbul Jolotundo, umbul ini lebih terbuka untuk umum alias gratis, namun kurang diminati karena sering digunakan untuk keperluan sehari-hari warga dan kurang dikelola dengan baik dan tempatnya yang terbuka membuat pengunjung enggan datang.
G U A S U R A N
Goa Suran diyakini merupakan goa tempat Ki Ageng Gribig mengajar/mendidik dan memberikan wejangan kepada Sultan Agung. Dinamakan Suran karena di dekat goa tersebut terdapat air melimpah (sur-suran) dari atas goa yang diyakini berasal dari rumah Ki Ageng Gribig di Masjid Alit dibawa dr Mekah.
S E N D A N G K L A M P E YA N
Sendang Klampeyan yang juga diartikan sebagai penanda “sampeyan kalah”. Sendang tersebut diyakini merupakan sendang tempat Ki Ageng Gribig mengalahkan seorang tamu (alim ulama) dari negeri Arab yang bernama Syech Ibrahim, Kegiatan ritual (ziarah).
Makam Ki Ageng Gribig
Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom, Makam Ki Ageng Gribig, yang memiliki nama lengkap Syech Maulana Maghribi, dan nama kecil Wasibakno, adalah seorang tokoh penting dalam syiar agama Islam pada jaman Kerajaan Mataram Islam. Sebagian dari murid beliau adalah Sultan Agung dari Mataram.
Masjid Besar Jatinom
Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom, Masjid Besar Jatinom yang merupakan masjid yang berada di kawasan Makam Ki Ageng Gribig yang dapat menampung jamaah dalam jumlah besar. Digunakan sebagai salah satu tempat acara ritual upacara tradisional Yaqowiyu yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan Sapar (Kalender Jawa).
Masjid Alit Jatinom
Letaknya di Kelurahan Jatinom Kec. Jatinom, Masjid Alit, yang diyakini sebagai rumah/tempat tinggal Ki Ageng Gribig pada jaman dahulu, yang terletak agak jauh dari kawasan makam Ki Ageng Gribig.
Goa Jetis
Goa Jetis yang terletak di kawasan makam Ki Ageng Gribig diyakini dulu merupakan tempat untuk menyusun kekuatan laskar Ki Ageng Gribig melawan Belanda yang diketuai oleh Ki Ageng Guntur Geni, Kegiatan ritual (ziarah).
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Seorang guru seharusnya memberikan contoh yang baik kepada murid-muridnya. Namun bagaiman jika seorang guru berkencan dan berhubungan layaknya suami istri dengan anak didiknya di satu sekolahan. Inilah yang terjadi di Klaten, tepatnya di salah satu sekolah negeri di Kecamatan Jatinom. Seorang oknum guru, SP (51), mengajak kencan PW yang merupakan murid disekolah tempat dia mengajar. SP dan PW yang duduk di Kelas 2 itu melakukan hubungan layaknya suami istri sekitar Oktober lalu.
Kejadian itu diketahui kepala sekolah setempat, ketika guru olahraga yang menjabat sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan itu mengajukan pindah tugas ke sekolah lain.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Klaten, HM Nurcholis Madjid, menilai kasus tersebut tidak hanya melanggar disiplin PNS, namun termasuk melanggar norma agama. Menurutnya, seorang guru seharusnya mendidik muridnya menjadi baik, bukan memberikan contoh yang buruk. Dengan tegas, dia lebih setuju dengan pemecatan, dibandingkan hanya dipindahkan tugaskan.
Tawuran PelajarAksi brutal tawuran antar pelajar terjadi di Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Kamis (8/3) sore. Akibatnya, satu pelajar terluka akibat pengeroyokan.Informasi yang dihimpun Jumat (9/3), aksi tawuran antar pelajar yang melibatkan dua sekolah di wilayah Kecamatan Jatinom, Klaten ini bermula ketika RD, salah satu pelajar MTs Negeri Jatinom dituduh oleh FR, pelajar dari SMP Negeri 2 Jatinom menggoda pacarnya yang bernama GH.
Tak terima atas tuduhan itu, Kamis (8/3), RD bersama enam temannya mendatangani, FR, di sekolahnya bermaksud hendak melakukan klarifikasi. Keenam temannya yang diajak RD itu diantaranya AF, UN, IF, IQ, RZ dan QN.
Sehingga terjadilah pertikaian diatara mereka yang menyebabkan salah satu pelajar mengalami luka lebam di wajahnya serta luka robek di jari-jari kakinya akibat terseret saat dikeroyok.