Post on 27-Jan-2021
KATALOG KOMPETENSI, STANDAR KOMPETENSI, & PROFIL PELATIHAN
2019
PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JAFUNG Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. Sapta Taruna Raya No. 26, Komplek PU Pasar Jumat – Jakarta Selatan
BIDANG MANAJEMEN
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
KETENTUAN UMUM ......................................................................................................................... 1
A. PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3
B. TUJUAN DAN SASARAN ......................................................................................................... 3
C. NAMA KOMPETENSI ................................................................................................................ 4
D. LEVEL KOMPETENSI ............................................................................................................... 4
E. KAMUS KOMPETENSI MANAJERIAL .................................................................................... 6
1. INTEGRITAS..................................................................................................................... 6
2. KERJASAMA .................................................................................................................... 7
3. KOMUNIKASI ................................................................................................................... 9
4. ORIENTASI PADA HASIL ............................................................................................. 10
5. PELAYANAN PUBLIK ................................................................................................... 13
6. PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG ....................................................................... 15
7. MENGELOLA PERUBAHAN ........................................................................................ 16
8. PENGAMBILAN KEPUTUSAN ..................................................................................... 18
F. KAMUS KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL ...................................................................... 19
1. KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL ........................................................................... 19
G. STANDAR KOMPETENSI UNTUK TINGKAT JABATAN ................................................... 21
1. Standar Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi .......................................................... 23
a) Jabatan Pimpinan Tinggi Utama ........................................................................ 23
b) Jabatan Pimpinan Tinggi Madya ........................................................................ 23
c) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama ..................................................................... 24
2. Standar Kompetensi Jabatan Administrasi ................................................................. 24
a) Jabatan Administrator .......................................................................................... 24
b) Jabatan Pengawas............................................................................................... 25
c) Jabatan Pelaksana............................................................................................... 25
3. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Tingkat Ahli.............................................. 26
a) Jabatan Fungsional Ahli Utama ......................................................................... 26
b) Jabatan Fungsional Ahli Madya ......................................................................... 26
iii
c) Jabatan Fungsional Ahli Muda ........................................................................... 27
d) Jabatan Fungsional Ahli Pertama ...................................................................... 27
4. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Tingkat Terampil ..................................... 28
a) Jabatan Fungsional Penyelia.............................................................................. 28
b) Jabatan Fungsional Mahir ................................................................................... 28
c) Jabatan Fungsional Terampil ............................................................................. 29
d) Jabatan Fungsional Pemula ............................................................................... 29
H. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG MANAJEMEN DAN FUNGSIONAL .............. 30
1. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG PENGEMBANGAN SDM ..................... 31
2. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG UMUM (KESEKRETARIATAN) .......... 44
3. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG PENGAWASAN (INSPEKTORAT) .. 110
4. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG KELITBANGAN ................................... 118
5. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL.................................. 126
JENIS PENINGKATAN KOMPETENSI ..................................................................... 134
LAMPIRAN ...................................................................................................................................... 140
STANDAR KOMPETENSI JABATAN TEKNIS BIDANG MANAJEMEN ................................ 141
MATRIKS KATALOG KOMPETENSI PELATIHAN BIDANG MANAJEMEN ......................... 142
KATALOG / PROFIL PELATIHAN BIDANG MANAJEMEN .................................................... 143
1
KATALOG KOMPETENSI, STANDAR KOMPETENSI JABATAN DAN PELATIHAN
BIDANG MANAJEMEN DAN PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL
KETENTUAN UMUM
1. Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Standar
Kompetensi ASN adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan seorang Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugas jabatan.
2. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi, tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak seorang pegawai ASN dalam suatu satuan organisasi.
3. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh pegawai ASN
berupa pengetahuan, keahlian, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
tugas jabatannya.
4. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
Jabatan.
5. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit
organisasi.
6. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang
dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.
7. Level Kompetensi adalah tingkat penerapan kompetensi yang berbeda-beda dalam satu
jenis kompetensi:
a. Level 1 merupakan penerapan kompetensi tingkat dasar;
b. Level 2 merupakan penerapan kompetensi tingkat efektif;
c. Level 3 merupakan penerapan kompetensi tingkat menguasai;
d. Level 4 merupakan penerapan kompetensi tingkat mahir; dan
e. Level 5 merupakan penerapan kompetensi tingkat ahli.
8. Katalog Kompetensi adalah dokumen yang mendaftar seluruh jenis kompetensi berikut
uraiannya, baik yang bersifak kompetensi generik (soft skills), maupun yang berupa
pengetahuan dan keterampilan teknis (hard skills) yang diperlukan untuk menjalankan
misi dan mewujudkan visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Katalog Kompetensi terdiri atas penjelasan mengenai:
2
a. Nama Kompetensi;
b. Definisi Kompetensi;
c. Level Kompetensi;
d. Deskripsi setiap Level Kompetensi; dan
e. Indikator Perilaku untuk setiap Level Kompetensi.
9. Standar Kompetensi Jabatan adalah dokumen yang mendata kebutuhan minimal
kompetensi yang harus dipenuhi oleh seorang pemegang suatu jabatan agar mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif.
10. Standar Kompetensi Jabatan terdiri atas penjelasan tentang:
a. Nama Jabatan;
b. Jenjang Jabatan;
c. Jenis Kompetensi; dan
d. Level Kompetensi.
11. Jenis Kompetensi yang dimuat dalam Katalog Kompetensi dan Standar Kompetensi
Jabatan yaitu:
a. Kompetensi Manajerial;
b. Kompetensi Sosial Kultural; dan
c. Kompetensi Teknis.
12. Pelatihan adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar atau kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan, keahlian dan keterampilan. Adapun alternatif lain dari
pengembangan kompetensi pegawai adalah :
a. Coaching adalah proses memfasilitasi seseorang untuk mencapai tujuan
pembelajarannya.
b. Mentoring adalah proses berbagi pengalaman dan pengetahuan dari sesorang
yang sudah berpengalaman kepada seseorang yang ingin belajar di bidang
tertentu.
c. Konseling adalah proses pemberian informasi objektik dan lengkap, dilakukan
secara sistematik dengan panduan komunikasi intepersonal, teknik bimbingan
dan penguasaan pengetahuan yang bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan.
3
A. PENDAHULUAN
Kompetensi merupakan dokumen yang berisi seluruh jenis dan nama kompetensi yang
diperlukan organisasi dalam rangka menunjang visi, misi dan proses bisnis (kinerja) dengan
baik. Sebagai unit kerja yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kompetensi
aparatur di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terutama di bidang
Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional.
Katalog kompetensi menjadi salah satu unsur penting dalam rangka menunjang kegiatan
pengembangan kompetensi, yang nantinya menjadi salah satu dasar atau tolok ukur kinerja
aparatur sesuai dengan tuntutan peran dan jabatan di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Kompetensi Teknis adalah kompetensi-kompetensi yang sifatnya spesifik, baik berupa
kempetensi teknis atau fungsional maupun pengetahuan khusus yang dibutuhkan sesuai
bidang Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional.
Kompetensi Manajerial sendiri sesuai dengan definisi dan kebijakan nasional yang ada
mengarah pada kompetensi-kompetensi yang diperlukan bagi setiap aparatur Kementerian
PUPR dalam menjalankan tugas-tugas manajerialnya secara efektif.
Kompetensi Sosial Kultural merujuk pada kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan
kerja yang majemuk. Kompetensi ini dibutuhkan bagi setiap aparatur untuk memahami
perbedaan sosial serta budaya yang melekat pada masing-masing individu dalam kerangka
efektivitas proses bisnis organisasi.
Diharapakan dengan adanya katalog kompetensi ini akan mempermudah para pemangku
kepentingan terkait pengembangan kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat)
bidang manajemen dan pengembangan jabatan fungsional.
B. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan ditetapkannya Katalog Kompetensi dan Standar Kompetensi Jabatan sebagai
pedoman pelaksanaan dalam:
a. proses pengelolaan pegawai berbasis Kompetensi;
b. proses rekrutmen, seleksi, penempatan dan pengembangan pegawai; dan
c. proses penilaian Kompetensi pegawai.
4
Sasaran ditetapkanya Katalog Kompetensi dan Standar Kompetensi Jabatan untuk:
a. terwujudnya pengelolaan pegawai berbasis Kompetensi;
b. terlaksanakanya proses rekrutmen, seleksi,penempatan dan pengembangan
pegawai;
c. terselenggaranya proses asesmen/penilaian Kompetensi.
C. NAMA KOMPETENSI
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN), terdapat 8 (delapan) kompetensi
manajerial dan 1 (satu) kompetensi sosial kultural, serta kompetensi teknis yang disesuaikan
dengan jabatan dan tingkat tanggung jawab jabatannya. Berikut disampaikan nama-nama
kompetensi manajerial dan sosial kultural dimaksud:
Tabel 1 - Nama Kompetensi Manajerial
No. Nama Kompetensi Manajerial
1 Integritas
2 Kerjasama
3 Komunikasi
4 Orientasi pada Hasil
5 Pelayanan Publik
6 Pengembangan Diri dan Orang Lain
7 Mengelola Perubahan
8 Pengambilan Keputusan
Tabel 2 - Nama Kompetensi Sosial Kultural
No. Nama Kompetensi Sosial Kultural
1 Perekat Bangsa
D. LEVEL KOMPETENSI
Level Kompetensi adalah tingkat penerapan kompetensi sesuai dengan tuntutan jabatannya,
dimaksudkan sebagai variabel pembeda dalam jenjang jabatan yang berbeda-beda. Asumsi
penetuan level kompetensi adalah bahwa pegawai dengan level kompetensi yang tinggi
diasumsikan telah menguasai kompetensi yang di bawahnya atau yang lebih rendah.
5
Artinya, kompetensi integritas seorang pejabat Pimpinan Tinggi diasumsikan telah
menunjukan perilaku integritas sesuai indikator yang di bawahnya.
Kompetensi manajerial dan sosial kultural adalah kompetensi yang bersifat soft competency
sehingga maka pendekatan kualitatif lebih banyak dipergunakan untuk menentukan sistem
pelevelannya. Sedangkan untuk kompetensi teknis mengacu pada tingkat penguasaan pada
persyaratan tiap-tiap jabatan.
Tabel 3 - Penjelasan Level Kompetensi
Level
Kompetensi
Deskripsi untuk Kompetensi
Manajerial dan Sosial Kultural Deskripsi untuk Kompetensi Teknis
1 1. Memahami kompetensi dan
mampu menerapkannya sesuai
prosedur yang ditetapkan.
2. Mampu menerapkan kompetensi
bagi diri sendiri sehingga dapat
melaksanakan tugasnya secara
efektif.
Memilki pemahaman mendasar
terhadap konsep kompetensi
kebidangan dimaksud dalam rangka
menjalankan tugas sesuai prosedur
yang ditetapkan.
2 1. Memahami kompetensi secara
komprehensif dan
menerapkannya secara efektif.
2. Mampu menerapkan kompetensi
bagi dirinya dan tim kerjanya.
Mampu menjalankan konsep dasar
kompetensi kebidangan dimaksud
secara operasional sesuai dengan
wilayah tugas dan fungsinya secara
mandiri.
3 1. Memahami kompetensi secara
mendalam dan menerapkannya
dengan penuh pemahaman dalam
pekerjaan.
2. Mampu mendorong anggota unit
kerjanya untuk menerapkan
kompetensi di unit kerjanya.
Mampu mengidentifikasi potensi-
potensi pengembangan
berdasarkan pelaksanaan konsep
dasar kompetensi kebidangan
dimaksud dengan menggunakan
metode yang sistematis.
4 1. Memahami nilai-nilai yang
mendasari kompetensi secara
mendalam dan mampu
menghasilan inovasi dalam
penerapan kompetensi.
2. Mampu mendorong anggota
satuan kerjanya untuk
Mampu melakukan
pengembangan terhadap
penerapan secara operasional
kompetensi kebidangan dimaksud
yang dimiliki dalam rangka
menghasilkan kemanfaatan
bersama.
6
Level
Kompetensi
Deskripsi untuk Kompetensi
Manajerial dan Sosial Kultural Deskripsi untuk Kompetensi Teknis
menerapkan kompetensi.
5 1. Memahami nilai-nilai yang
mendasari kompetensi secara
mendalam dan menciptakan
budaya kerja yang efektif untuk
menerapkan kompetensi tersebut.
2. Mampu mendorong anggota
organisasi untuk menerapkan
kompetensi dengan menggunakan
cara-cara baru yang inovatif.
Mampu menerapkan standar
kualitas secara berkesinambungan
terhadap hasil kerja berdasarkan
kompetensi kebidangan dimaksud
dalam rangka perbaikan
berkelanjutan.
E. KAMUS KOMPETENSI MANAJERIAL
1. INTEGRITAS
Kode Kompetensi : M.01
Nama Kompetensi : Integritas
Definisi : Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Mampu bertindak
sesuai nilai, norma, etika organisasi dalam kapasitas pribadi.
1.1. Bertingkah laku sesuai dengan perkataan; berkata sesuai dengan fakta;
1.2. Melaksanakan peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari-hari, pada tataran individu/pribadi;
1.3. Tidak menjanjikan/memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi.
2 Mampu mengingatkan, mengajak rekan kerja untuk bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi.
2.1. Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi; Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik;
2.2. Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi, pada unit kerja terkecil/kelompok kerjanya;
7
Level Deskripsi Indikator Perilaku
2.3. Memberikan informasi yang dapat dipercaya sesuai dengan etika organisasi.
3 Mampu
memastikan, menanamkan keyakinan bersama agar anggota yang dipimpin bertindak sesuai nilai, norma, dan etika organisasi, dalam lingkup formal.
3.1. Memastikan anggota yang dipimpin
3.2. bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
3.3. Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota yang dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
3.4. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap integritas di dalam unit kerja yang dipimpin.
4 Mampu menciptakan situasi kerja yang mendorong kepatuhan pada nilai, norma, dan etika organisasi.
4.1. Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
4.2. Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya;
4.3. Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain, pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko.
5 Mampu menjadi role model dalam penerapan standar keadilan dan etika di tingkat nasional.
5.1. Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari yang dipatuhi oleh seluruh pemangku kepentingan pada lingkup instansi yang dipimpinnya;
5.2. Menjadi “role model” /keteladanan dalam penerapan standar keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional;
5.3. Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma-norma yang sejalan dengan nilai strategis.
2. KERJASAMA
Kode Kompetensi : M.02
Nama Kompetensi : Kerjasama
Definisi : Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam penyelesaian tugas, dan mengoptimalkan segala sumberdaya
8
untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Berpartisipasi dalam kelompok kerja.
1.1. Berpartisipasi sebagai anggota tim yang baik, melakukan tugas/bagiannya, dan mendukung keputusan tim;
1.2. Mendengarkan dan menghargai masukan dari orang lain dan memberikan usulan-usulan bagi kepentingan tim;
1.3. Mampu menjalin interaksi sosial untuk penyelesaian tugas.
2 Menumbuhkan tim kerja yang partisipatif dan efektif.
1.4. Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk mendukung sasaran tim;
1.5. Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota tim; mempertimbangkan masukan dan keahlian anggota dalam tim/kelompok kerja serta bersedia untuk belajar dari orang lain;
1.6. Membangun komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan tugas tim.
3 Efektif membangun
tim kerja untuk
peningkatan kinerja
organisasi.
3.1. Melihat kekuatan/kelemahan anggota tim,
membentuk tim yang tepat, mengantisipasi
kemungkinan hambatan, dan mencari solusi yang
optimal;
3.2. Mengupayakan dan mengutamakan pengambilan
keputusan berdasarkan usulan-usulan anggota
tim/kelompok, bernegosiasi secara efektif untuk
upaya penyelesaikan pekerjaan yang menjadi
target kinerja kelompok dan/atau unit kerja;
3.3. Membangun aliansi denganpara pemangku
kepentingan dalam rangka mendukung
penyelesaian target kerja kelompok.
4 Membangun
komitmen tim, sinergi.
4.1. Membangun sinergi antar unit kerja di lingkup instansi yang dipimpin;
4.2. Memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari unit kerja lain sehingga tercipta sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi.
4.3. Mengembangkan sistem yang menghargai kerja sama antar unit, memberikan dukungan / semangat untuk memastikan tercapainya sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi.
5 Menciptakan situasi kerja sama secara konsisten, baik di dalam maupun di luar
5.1. Menciptakan hubungan kerja yang konstruktif dengan menerapkan norma / etos / nilai-nilai kerja yang baik di dalam dan di luar organisasi; meningkatkan produktivitas dan menjadi panutan
9
Level Deskripsi Indikator Perilaku
instansi. dalam organisasi; 5.2. Secara konsisten menjaga sinergi agar
pemangku kepentingan dapat bekerja sama dengan orang di dalam maupun di luar organisasi;
5.3. Membangun konsensus untuk menggabungkan sumberdaya dari berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan bangsa dan negara.
3. KOMUNIKASI
Kode Kompetensi : M.03
Nama Kompetensi : Komunikasi
Definisi : Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan secara jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara yang sesuai baik secara lisan maupun tertulis; memastikan pemahaman; mendengarkan secara aktif dan efektif; mempersuasi, meyakinkan dan membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Menyampaikan informasi dengan jelas, lengkap, pemahaman yang sama.
1.1. Menyampaikan informasi (data), pikiran atau pendapat dengan jelas, singkat dan tepat dengan menggunakan cara /media yang sesuai dan mengikuti alur yang logis;
1.2. Memastikan pemahaman yang sama atas instruksi yang diterima/diberikan;
1.3. Mampu melaksanakan kegiatan surat menyurat sesuai tata naskah organisasi.
2 Aktif menjalankan komunikasi secara formal dan informal; Bersedia mendengarkan orang lain, menginterpretasikan pesan dengan respon yang sesuai, mampu menyusun materi presentasi, pidato, naskah, laporan.
2.1. Menggunakan gaya komunikasi informal untuk meningkatkan hubungan profesional;
2.2. Mendengarkan pihak lain secara aktif; menangkap dan menginterpretasikan pesan-pesan dari orang lain, serta memberikan respon yang sesuai;
2.3. Membuat materi presentasi, pidato, draft naskah, laporan dll sesuai arahan pimpinan.
3 Berkomunikasi secara asertif, terampil berkomunikasi lisan/
3.1. Menyampaikan suatu informasi yang sensitif/rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga dapat dipahami dan diterima oleh pihak lain;
10
Level Deskripsi Indikator Perilaku
tertulis untuk menyampaikan informasi yang sensitif/ rumit/ kompleks.
3.2. Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang lain;
3.3. Membuat laporan tahunan /periodik /naskah / dokumen / proposal yang kompleks; Membuat surat resmi yang sistematis dan tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda; membuat proposal yang rinci dan lengkap.
4 Mampu mengemukakan pemikiran multidimensi secara lisan dan tertulis untuk mendorong kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
4.1. Mengintegrasikan informasi-informasi penting dari berbagai sumber dengan pihak lain untuk mendapatkan pemahaman yang sama;
4.2. Menuangkan pemikiran / konsep dari berbagai sudut pandang / multidimensi dalam bentuk tulisan formal;
4.3. Menyampaikan informasi secara persuasif untuk mendorong pemangku kepentingan sepakat pada langkah-langkah bersama dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
5 Menggagas sistem komunikasi yang terbuka secara strategis untuk mencari solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja.
5.1. Menghilangkan hambatan komunikasi, mampu berkomunikasi dalam isu-isu nasional yang memiliki resiko tinggi, menggalang hubungan dalam skala strategis di tingkat nasional;
5.2. Menggunakan saluran komunikasi formal dan non formal guna mencapai kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat instansi/nasional;
5.3. Menggagas sistem komunikasi dengan melibatkan pemangku kepentingan sejak dini untuk mencari solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja di tingkat instansi / nasional.
4. ORIENTASI PADA HASIL
Kode Kompetensi : M.04
Nama Kompetensi : Orientasi pada Hasil
Definisi : Kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, mampu secara sistimatis mengidentifikasi risiko dan peluang dengan memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil, untuk keberhasilan organisasi.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Betanggung jawab
untuk memenuhi
1.1. Menyelesaikan tugas dengan tuntas; dapat
diandalkan;
11
Level Deskripsi Indikator Perilaku
standar kerja. 1.2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati guna
meminimalkan kesalahan dengan mengacu pada
standar kualitas (SOP).
1.3. Bersedia menerima masukan, mengikuti contoh cara bekerja yang lebih efektif, efisien di lingkungan kerjanya.
2 Berupaya meningkatkan hasil kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar yang ditetapkan,mencari, mencoba metode alternatif untuk peningkatan kinerja.
2.1. Menetapkan dan berupaya mencapai standar kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar kerja yang ditetapkan organisasi;
2.2. Mencari, mencoba metode kerja alternatif untuk meningkatkan hasil kerjanya;
2.3. Memberi contoh kepada orang-orang di unit kerjanya untuk mencoba menerapkan metode kerja yang lebih efektif yang sudah dilakukannya.
3 Menetapkan target kerja yang menantang bagi unit kerja, memberi apresiasi dan teguran untuk mendorong kinerja.
3.1. Menetapkan target kinerja unit yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan organisasi;
3.2. Memberikan apresiasi dan teguran untuk mendorong pencapaian hasil unit kerjanya;
3.3. Mengembangkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai target kerja unitnya.
4 Mendorong unit kerja mencapai target yang ditetapkan atau melebihi hasil kerja sebelumnya.
4.1. Mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;
4.2. Memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar selaras dengan sasaran strategis instansi;
4.3. Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi pencaian target organisasi.
5 Meningkatkan mutu pencapaian kerja organisasi.
5.1. Memastikan kualitas sesuai standar dan keberlanjutan hasil kerja organisasi yang memberi kontribusi pada pencapaian target prioritas nasional;
5.2. Memastikan tersedianya sumber daya organisasi untuk menjamin tercapainya target prioritas instansi/ nasional;
5.3. Membuat kebijakan untuk menerapkan metode kerja yang lebih efektif-efisien dalam mencapai tujuan prioritas nasional.
12
5. PELAYANAN PUBLIK
Kode Kompetensi : M.05
Nama Kompetensi : Pelayanan Publik
Definisi : Kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara profesional, transparan, mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/golongan/partai politik.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Menjalankan tugas
mengikuti standar
pelayanan.
1.1. Mampu mengerjakan tugas-tugas dengan
mengikuti standar pelayanan yang objektif,
netral, tidak memihak, tidak diskriminatif,
transparan dan tidak terpengaruh kepentingan
pribadi/kelompok/partai politik;
1.2. Melayani kebutuhan, permintaan dan keluhan
pemangku kepentingan;
1.3. Menyelesaikan masalah dengan tepat tanpa
bersikap membela diri dalam kapasitas sebagai
pelaksana pelayanan publik.
2 Mampu
mensupervisi/
mengawasi/menyelia
dan menjelaskan
proses pelaksanaan
tugas-tugas
pemerintahan /
pelayanan publik
secara transparan.
2.1. Menunjukan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas pemerintahan/pelayanan publik, mampu menyelia dan menjelaskan secara obyektif bila ada yang mempertanyakan kebijakan yang diambil;
2.2. Secara aktif mencari informasi untuk mengenali kebutuhan pemangku kepentingan agar dapat menjalankan pelaksanaan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik secara cepat dan tanggap;
2.3. Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, situasi tertentu sehingga apa yang disampaikan menjadi perhatian pemangku kepentingan dalam hal penyelesaian tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
3 Mampu
memanfaatkan
kekuatan kelompok
serta memperbaiki
standar pelayanan
publik di lingkup
3.1. Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau persaingan), dan dampaknya terhadap unit kerja untuk menjalankan tugas pemerintahan secara profesional dan netral, tidak memihak;
3.2. Menggunakan keterampilan dan pemahaman
13
Level Deskripsi Indikator Perilaku
unit kerja. lintas organisasi untuk secara efektif memfasilitasi
kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan
cara-cara yang mengikuti standar objektif,
transparan, profesional, sehingga tidak merugikan
para pihak di lingkup pelayanan publik unit
kerjanya;
3.3. Mengimplementasikan cara-cara yang efektif
untuk memantau dan mengevaluasi masalah
yang dihadapi pemangku kepentingan
/masyarakat serta mengantisipasi kebutuhan
mereka saat menjalankan tugas pelayanan
publik di unit kerjanya.
4 Mampu memonitor,
mengevaluasi,
memperhitungkan
dan mengantisipasi
dampak dari isu-isu
jangka panjang,
kesempatan, atau
kekuatan politik
dalam hal pelayanan
kebutuhan
pemangku
kepentingan yang
transparan, objektif,
dan profesional.
4.1. Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang mempengaruhi organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak terhadap pelaksanaan tugas- tugas pelayanan publik secara objektif, transparan, dan professional dalam lingkup organisasi;
4.2. Menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/ kelompok/ partai politik;
4.3. Menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dengan mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok.
5 Mampu memastikan
kebijakan kebijakan
pelayanan publik
yang menjamin
terselenggaranya
pelayanan publik
yang objektif, netral,
tidak memihak,tidak
diskriminatif, serta
tidak terpengaruh
kepentingan pribadi/
kelompok/partai
politik.
5.1. Mampu menciptakan kebijakan kebijakan pelayanan publik yang menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik.
5.2. Menginternalisasikan nilai dan semangat pelayanan publik yang mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok kepada setiap individu di lingkungan instansi/nasional.
5.3. Menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik.
14
Level Deskripsi Indikator Perilaku
6. PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG
Kode Kompetensi : M.06
Nama Kompetensi : Pengembangan diri dan Orang Lain
Definisi : Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain
untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan
dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan
pengembangan karir jangka panjang, mendorong kemauan
belajar sepanjang hidup, memberikan saran/bantuan, umpan
balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk
mengembangkan potensi dirinya.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Pengembangan diri. 1.1. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan;
1.2. Menunjukkan usaha mandiri untuk mempelajari
keterampilan atau kemampuan baru dari
berbagai media pembelajaran;
1.3. Berupaya meningkatkan diri dengan belajar dari
orang-orang lain yang berwawasan luas di
dalam organisasi.
2 Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh dan penjelasan cara melaksanakan suatu pekerjaan.
2.1. Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan;
2.2. Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru;
2.3. Menggunakan metode lain untuk meyakinkan
bahwa orang lain telah memahami penjelasan
atau pengarahan.
3 Memberikan umpan balik, membimbing.
3.1. Memberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya;
3.2. Mengamati bawahan dalam mengerjakan
tugasnya dan memberikan umpan balik yang
objektif dan jujur; melakukan diskusi dengan
bawahan untuk memberikan bimbingan dan
umpan balik yang berguna bagi bawahan;
15
Level Deskripsi Indikator Perilaku
3.3. Mendorong kepercayaan diri bawahan;
memberikan kepercayaan penuh pada bawahan
untuk mengerjakan tugas dengan caranya sendiri;
memberi kesempatan dan membantu bawahan
menemukan peluang untuk berkembang.
4 Menyusun program pengembangan jangka panjang dalam rangka mendorong manajemen pembelajaran.
4.1. Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk di dalamnya penetapan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan/pendidikan/ pengembangan kompetensi dan karir;
4.2. Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi;
4.3. Mengembangkan orang-orang di sekitarnya secara konsisten, melakukan kaderisasi untuk posisi- posisi di unit kerjanya.
5 Menciptakan situasi yang mendorong organisasi untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pencapaian hasil.
5.1. Menciptakan situasi yang mendorong individu, kelompok, unit kerja untuk mengembangkan kemampuan belajar secara berkelanjutan di tingkat instansi;
5.2. Merekomendasikan/memberikanpenghargaan bagi upaya pengembangan yang berhasil, memastikan dukungan bagi orang lain dalam mengembangkan kemampuan dalam unit kerja di tingkat instansi;
5.3. Memberikan inspirasi kepada individu atau kelompok untuk belajar secara berkelanjutan dalam penerapan di tingkat instansi.
7. MENGELOLA PERUBAHAN
Kode Kompetensi : M.07
Nama Kompetensi : Mengelola Perubahan
Definisi : Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan perubahan berhasil diimplementasikan secara efektif.
16
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Mengikuti perubahan dengan arahan.
1.1. Sadar mengenai perubahan yang terjadi di organisasi dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut;
1.2. Mengikuti perubahan secara terbuka sesuai
petunjuk/pedoman;
1.3. Menyesuaikan cara kerja lama dengan
menerapkan metode/proses baru dengan
bimbingan orang lain.
2 Proaktif beradaptasi mengikuti perubahan.
2.1. Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa arahan orang lain;
2.2. Mengembangkan kemampuan diri untuk
menghadapi perubahan;
2.3. Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan.
3 Membantu orang lain mengikuti perubahan, mengantisipasi perubahan secara tepat.
3.1. Membantu orang lain dalam melakukan
perubahan;
3.2. Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-
ulang jika diperlukan;
3.3. Mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan oleh
unit kerjanya secara tepat. Memberikan solusi
efektif terhadap masalah yang ditimbulkan oleh
adanya perubahan.
4 Memimpin perubahan pada unit kerja.
4.1. Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan termasuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi;
4.2. Memastikan perubahan sudah diterapkan secara
aktif di lingkup unit kerjanya secara berkala;
4.3. Memimpin dan memastikan penerapan program-
program perubahan selaras antar unit kerja.
5 Memimpin,menggalang
dan menggerakkan
dukungan pemangku
kepentingan untuk
menjalankan
perubahan secara berkelanjutan pada tingkat instansi/ nasional.
5.1. Membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong
perubahan yang berdampak pada pencapaian
sasaran prioritas nasional;
5.2. Menggalang dan menggerakkan dukungan para
pemangku kepentingan untuk
mengimplementasikan perubahan yang telah
ditetapkan;
5.3. Secara berkelanjutan, mencari cara-cara baru
untuk memberi nilai tambah bagi perubahan
yang tengah dijalankan agar memberi manfaat
yang lebih besar bagi para pemangku
kepentingan.
17
8. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kode Kompetensi : M.08
Nama Kompetensi : Pengambilan Keputusan
Definisi : Kemampuan membuat keputusan yang baik secara tepat waktu dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, dirumuskan secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Mengumpulkan
informasi untuk bertindak sesuai kewenangan.
1.1. Mengumpulkan dan mempertimbangkan
informasi yang dibutuhkan dalam mencari
solusi.
1.2. Mengenali situasi/pilihan yang tepat untuk
bertindak sesuai kewenangan.
1.3. Mempertimbangkan kemungkinan solusi yang dapat diterapkan dalam pekerjaan rutin berdasarkan kebijakan dan prosedur yang telah ditentukan.
2 Menganalisis masalah secara mendalam.
2.1. Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi.
2.2. Mempertimbangkan berbagai alternatif yang ada sebelum membuat kesimpulan;
2.3. Membuat keputusan operasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai dengan pedoman yang ada.
3 Membandingkan
berbagai alternatif, menyeimbangkan risiko keberhasilan dalam implementasi.
3.1. Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan implikasinya;
3.2. Memilih alternatif solusi yang terbaik, membuat keputusan operasional mengacu pada alternatif solusi terbaik yang didasarkan pada analisis data yang sistematis, seksama, mengikuti prinsip kehati-hatian;
3.3. Menyeimbangkan a ntara kemungkinan risiko dan keberhasilan dalam implementasinya.
4 Menyelesaikan masalah yang mengandung risiko tinggi, mengantisipasi dampak keputusan, membuat tindakan pengamanan;
4.1. Menyusun dan/atau memutuskan konsep penyelesaian masalah yang melibatkan beberapa/seluruh fungsi dalam organisasi;
4.2. Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait dengan bidang kerjanya yang berdampak pada pihak lain;
4.3. Membuat keputusan dan mengantisipasi dampak
18
Level Deskripsi Indikator Perilaku
mitigasi risiko. keputusannya serta menyiapkan tindakan penanganannya (mitigasi risiko).
5 Menghasilkan solusi
dan mengambil keputusan untuk mengatasi permasalahan jangka panjang/strategis, berdampak nasional.
5.1. Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka panjang;
5.2. Menghasilkan solusi strategis yang berdampak pada tataran instansi/nasional;
5.3. Membuat keputusan atau kebijakan yang berdampak nasional dengan memitigasi risiko yang mungkin timbul.
F. KAMUS KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL
1. KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL
Kode Kompetensi : SK.01
Nama Kompetensi : Perekat Bangsa
Definisi : Kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan individu/kelompok masyarakat; mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia sehingga menciptakan kelekatan yang kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta diantara para pemangku kepentingan itu sendiri; menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.
Level Deskripsi Indikator Perilaku
1 Peka memahami dan menerima kemajemukan.
1.1. Mampu memahami, menerima, peka terhadap perbedaan individu/kelompok masyarakat;
1.2. Terbuka, ingin belajar tentang perbedaan/kemajemukan masyarakat;
1.3. Mampu bekerja bersama dengan individu yang berbeda latar belakang dengannya.
2 Aktif mengembangkan sikap saling menghargai, menekankan persamaan dan persatuan.
1.1. Menampilkan sikap dan perilaku yang peduli akan nilai-nilai keberagaman dan menghargai perbedaan;
1.2. Membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi, mitra kerja pemangku kepentingan;
1.3. Bersikap tenang, mampu mengendalikan emosi, kemarahan dan frustasi dalam menghadapi
19
Level Deskripsi Indikator Perilaku
pertentangan yang ditimbulkan oleh perbedaan latar belakang, agama/kepercayaan, suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik di lingkungan unit kerjanya.
3 Mempromosikan, mengembangkan sikap toleransi dan persatuan.
3.1. Mempromosikan sikap menghargai perbedaan di
antara orang-orang yang mendorong toleransi dan
keterbukaan;
3.2. Melakukan pemetaan sosial di masyarakat
sehingga dapat memberikan respon yang sesuai
dengan budaya yang berlaku. Mengidentifikasi
potensi kesalah- pahaman yang diakibatkan
adanya keragaman budaya yang ada;
3.3. Menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik
atau mengurangi dampak negatif dari konflik atau
potensi konflik.
4 Mendayagunakan perbedaan secara konstruktif dan kreatif untuk meningkatkan efektifitas organisasi.
4.1. Menginisiasi dan merepresentasikan pemerintah
di lingkungan kerja dan masyarakat untuk
senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan
dalam keberagaman dan menerima segala bentuk
perbedaan dalam kehidupan bermasyarakat;
4.2. Mampu mendayagunakan perbedaan latar
belakang, agama/kepercayaan, suku, jender,
sosial ekonomi, preferensi politik untuk mencapai
kelancaran pencapaian tujuan organisasi;
4.3. Mampu membuat program yang mengakomodasi
perbedaan latar belakang, agama/kepercayaan,
suku, jender, sosial ekonomi, preferensi politik.
5 Wakil pemerintah untuk membangun hubungan sosial psikologis.
5.1. Menjadi wakil pemerintah yang mampu
membangun hubungan sosial psikologis dengan
masyarakat sehingga menciptakan kelekatan
yang kuat antara ASN dan para pemangku
kepentingan serta diantara para pemangku
kepentingan itu sendiri.
5.2. Mampu mengkomunikasikan dampak risiko yang
teridentifikasi dan merekomendasikan tindakan
korektif berdasarkan pertimbangan perbedaan
latar belakang, agama/kepercayaan, suku,
jender, sosial ekonomi, preferensi politik untuk
membangun hubungan jangka panjang;
5.3. Mampu membuat kebijakan yang
mengakomodasi perbedaan latar belakang,
agama/kepercayaan, suku, jender, sosial
ekonomi, preferensi politik yang berdampak
positif secara nasional.
20
Level Deskripsi Indikator Perilaku
G. STANDAR KOMPETENSI UNTUK TINGKAT JABATAN
Tabel 4 - Standar Kompetensi Untuk Jabatan Tinggi
No. Kompetensi Permen. PANRB
Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT)
JPT Utama JPT Madya JPT Pratama
Kompetensi Manajerial
1 Integritas 5 5 4
2 Kerjasama 5 5 4
3 Komunikasi 5 5 4
4 Orientasi pada Hasil 5 5 4
5 Pelayanan Publik 5 5 4
6 Pengembangan Diri dan Orang Lain 5 5 4
7 Mengelola Perubahan 5 5 4
8 Pengambilan Keputusan 5 5 4
Kompetensi Sosial Kultural
1 Perekat Bangsa 5 5 4
Tabel 5 - Standar Kompetensi Untuk Jabatan Administrasi
No. Kompetensi Permen. PANRB
Jabatan Administrasi
Administrator Pengawas Pelaksana
Kompetensi Manajerial
1 Integritas 3 2 1
2 Kerjasama 3 2 1
3 Komunikasi 3 2 1
4 Orientasi pada Hasil 3 2 1
5 Pelayanan Publik 3 2 1
6 Pengembangan Diri dan Orang Lain 3 2 1
7 Mengelola Perubahan 3 2 1
8 Pengambilan Keputusan 3 2 1
Kompetensi Sosial Kultural
1 Perekat Bangsa 3 2 1
21
Tabel 6 - Standar Kompetensi Untuk Jabatan Fungsional Ahli
No. Kompetensi Permen. PANRB
Jabatan Fungsional (Jafung) Tk. Ahli
Utama Madya Muda Pratama
Kompetensi Manajerial
1 Integritas 5 4 3 2
2 Kerjasama 4 4 3 2
3 Komunikasi 4 4 3 2
4 Orientasi pada Hasil 4 4 3 2
5 Pelayanan Publik 4 4 3 2
6 Pengembangan Diri dan Orang Lain
4 4 3 2
7 Mengelola Perubahan 4 4 3 2
8 Pengambilan Keputusan 4 4 3 2
Kompetensi Sosial Kultural
1 Perekat Bangsa 5 4 3 2
Tabel 7 - Standar Kompetensi Untuk Jabatan Fungsional Terampil
No. Kompetensi Permen. PANRB
Jabatan Fungsional (Jafung) Tk. Terampil
Penyelia Mahir Terampil Pemula
Kompetensi Manajerial
1 Integritas 3 2 2 1
2 Kerjasama 3 2 2 1
3 Komunikasi 3 2 1 1
4 Orientasi pada Hasil 3 2 1 1
5 Pelayanan Publik 3 2 1 1
6 Pengembangan Diri dan Orang Lain
3 2 1 1
7 Mengelola Perubahan 3 2 1 1
8 Pengambilan Keputusan 3 2 1 1
Kompetensi Sosial Kultural
1 Perekat Bangsa 3 2 2 1
22
1. Standar Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi
a) Jabatan Pimpinan Tinggi Utama
b) Jabatan Pimpinan Tinggi Madya
5
5
5
5
5
5
5
5
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JPTU-M
5
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JPTU-SK
5
5
5
5
5
5
5
5
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JPTM-M
5
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JPTM-SK
23
c) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama
2. Standar Kompetensi Jabatan Administrasi
a) Jabatan Administrator
4
4
4
4
4
4
4
4
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JPTP-M
4
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JPTP-SK
3
3
3
3
3
3
3
3
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JA-M
3
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JA-SK
24
b) Jabatan Pengawas
c) Jabatan Pelaksana
2
2
2
2
2
2
2
2
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JPw-M
2
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JPw-SK
1
1
1
1
1
1
1
1
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JPk-M
1
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JPk-SK
25
3. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Tingkat Ahli
a) Jabatan Fungsional Ahli Utama
b) Jabatan Fungsional Ahli Madya
5
4
4
4
4
4
4
4
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFAU-M
5
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFAU-SK
4
4
4
4
4
4
4
4
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFAMa-M
4
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFAMa-SK
26
c) Jabatan Fungsional Ahli Muda
d) Jabatan Fungsional Ahli Pertama
3
3
3
3
3
3
3
3
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFAMu-M
3
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFAMu-SK
2
2
2
2
2
2
2
2
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFAP-M
2
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFAP-SK
27
4. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Tingkat Terampil
a) Jabatan Fungsional Penyelia
b) Jabatan Fungsional Mahir
3
3
3
3
3
3
3
3
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFTPn-M
3
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFTPn-SK
2
2
2
2
2
2
2
2
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFTM-M
2
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFTM-SK
28
c) Jabatan Fungsional Terampil
d) Jabatan Fungsional Pemula
2
2
1
1
1
1
1
1
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFTT-M
2
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFTT-SK
1
1
1
1
1
1
1
1
0 1 2 3 4 5
Integritas
Kerjasama
Komunikasi
Orientasi pada hasil
Pelayanan Publik
Pengembangan diri dan orang lain
Mengelola Perubahan
Pengambilan Keputusan
JFTPm-M
1
0 1 2 3 4 5
Perekat Bangsa
JFTPm-SK
29
H. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG MANAJEMEN DAN FUNGSIONAL
Selain dituntut harus memiliki kompetensi manajerial dan sosial kultural, seluruh
ASN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga harus kompeten
secara teknis baik di bidang ke-PUPR-an maupun di bidang lainnya (bidang manajemen
dan fungsional).
Jenis kompetensi ini merupakan kompetensi di unit pendukung (supporting unit)
yang membantu pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat pada umumnya. Adapun beberapa kompetensi teknis
bidang manajemen dan fungsional ini terbagi ke dalam beberapa kelompok sub-bidang
kompetensi yang mewakili unit organisasi tertentu, dan kompetensinya wajib dimiliki
oleh ASN yang ditugaskan/menjabat pada unit kerja yang tersebar di seluruh unit
organisasi, yaitu:
1. Kompetensi teknis bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia;
2. Kompetensi teknis bidang Umum (Kesekretariatan);
3. Kompetensi teknis bidang Pengawasan;
4. Kompetensi teknis bidang Kelitbangan;
30
KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG PENGEMBANGAN SDM
31
Tabel 8 - Daftar Kompetensi Teknis Bidang Pengembangan SDM
No. Nama Kompetensi
1. Manajemen SDM
2. Penilaian Potensi dan Kompetensi
3. Pembinaan dan Pembentukan dan Pengembangan Assesor* / Penilai Teknis / Fasilitator / mentor dan konselor karir / Tim Penilai
4. Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
5. Pemantauan Kinerja Pegawai
6. Pemetaan Karier
7. Pengembangan Sistem dan Teknik Pelatihan
8. Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum dan Modul Pelatihan
9. Pelaksanaan Pelatihan
10. Pengelolaan Jabatan Fungsional
11. Standardisasi Tenaga Pengajar
32
1. Manajemen SDM
Definisi:
Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip, melaksanakan, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi alternatif manajemen sumber daya manusia.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami prinsip-prinsip manajemen sumber daya manusia
1.1. Mampu menjelaskan peraturan perundangan terkait manajemen SDM
1.2. Mampu menjelaskan maksud dan tujuan manajemen sumber daya manusia
1.3. Mampu menjelaskan sistem manajemen SDM secara umum
2
Melaksanakan proses manajemen sumber daya manusia
2.1. Mampu menyiapkan bahan untuk menyusun manajemen sumber daya manusia
2.2. Mampu menyusun manajemen SDM
2.3. Mampu mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia
3
Menganalisis permasalahan pelaksanaan dalam manajemen sumber daya manusia
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan terkait pelaksanaan manajemen sumber daya manusia
3.2. Mampu menganalisis proses manajemen sumber daya manusia akibat adanya perubahan kebijakan
3.3. Mampu memberikan hasil analisis permasalahan pelaksanaan dalam manajemen SDM
4
Mengevaluasi pelaksanaan manajemen sumber daya manusia
4.1. Mampu menilai capaian pelaksanaan manajemen SDM
4.2. Mampu mengukur keberhasilan pelaksanaan manajemen SDM
4.3. Mampu membandingkan rencana dengan pelaksanaan dalam manajemen SDM
5
Memberikan rekomendasi alternatif manajemen sumber daya manusia
5.1. Mampu memberikan penilaian hasil evaluasi pelaksanaan manajemen SDM
5.2.
Mampu memberikan inovasi (misalnya menggabungkan beberapa alternatif / memuculkan hal baru) manajemen sumber daya manusia
5.3. Mampu memilih, menetapkan alternatif manajemen SDM
33
2. Penilaian Potensi dan Kompetensi
Definisi:
Kemampuan memahami, menyiapkan, melaksanakan penilaian potensi dan kompetensi, mengembangkan metode, instrumen, sistem penilaian potensi dan kompetensi, serta menyusun kebijakan, sesuai dengan tujuan organisasi.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami kebijakan dan prinsip-prinsip dasar , metode dan instrumen penilaian potensi dan kompetensi
1.1. Mampu memahami peraturan terkait penilaian potensi dan kompetensi
1.2. Mampu memahami maksud & tujuan penilaian potensi dan kompetensi
1.3. Mampu memahami metode yang digunakan dalam penilaian potensi dan kompetensi
2
Melaksanakan penilaian potensi dan kompetensi
2.1. Mampu menyiapkan bahan/sarana -prasarana penilaian potensi dan kompetensi.
2.2. Mampu melaksanaan penilaian potensi dan kompetensi
2.3. Mampu melaksanakan penilaian kompetensi teknis
3
Menganalisis hasil penilaian potensi dan kompetensi
3.1. Mampu mengolah data hasil pelaksanaan penilaian potensi dan kompetensi
3.2. Mampu mencocokan instrumen dengan jabatan yang diuji
3.3. Mampu menunjukan kelemahan instrumen yang ada
4
Mengevaluasi penilaian potensi dan kompetensi
4.1. Mampu memvalidasi instrumen dengan jabatan yang diuji
4.2. Mampu memberi masukan yang tepat terhadap hasil penilaian
4.3. Mampu mengkaji penyelenggaraan penilaian potensi dan kompetensi
5
Mengembangkan penilaian potensi dan kompetensi
5.1. Mampu mengembangkan berbagai metode penilaian
5.2. Mampu melakukan Inovasi sesuai perkembangan teknologi
5.3. Mampu memodifikasi inovasi penilaian sesuai dengan kondisi yang ada
34
3. Pembinaan dan Pembentukan dan Pengembangan Assesor* / Penilai Teknis / Fasilitator / mentor dan konselor karir / Tim Penilai
Definisi:
Kemampuan memahami permasalahan dan kebutuhan asesor / penilai teknis / Fasilitator / mentor dan konselor karir serta pengembangannya sesuai dengan tugas dan fungsinya
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami kebutuhan dasar pembentukan dan pengembangan asesor/penilai teknis / fasilitator / mentor dan konselor karir
1.1. Mampu menjelaskan dasar kebutuhan asesor/penilai teknis/ fasilitator/ mentor dan konselor karir
1.2. Mampu menjelaskan kriterianya
1.3. Mampu menjelaskan prosedur pengangkatan dan pengembangan
2
Melaksanakan penyelenggaraan pengembangan asesor/penilai teknis / fasilitator / mentor dan konselor karir
2.1. Mampu menyiapkan perencanaan pengembangan
2.2. Mampu melaksanakan pengembangan
2.3. Mampu mengidentifikasi pengembangannya sesuai dengan kemampuan dan peruntukannya
3
Menganalisa permasalahan terkait penyelenggaraan pengembangan assessor/penilai teknis / fasilitator / mentor dan konselor karir
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan ketidaksesuaian dalam pengembangan
3.2. Mampu menganalisa ketidaksesuaian metode dan materi dalam pengembangan
3.3. Mampu menganalisa ketidaksesuaian penyelenggaraan pengembangan
4
Mengevaluasi penyelenggaraan pengembangan assessor/penilai teknis
4.1. Mampu menilai efektifitasan dan efisiensian penyelenggaraan pengembangan
4.2. Mampu membandingkan penyelenggaraan pengembangan
4.3. Mampu menyimpulkan alternatif solusi terbaik
5
Mengembangan sistem penyelenggaraan pengembangan assessor/penilai teknis
5.1. Mampu merancang peningkatan penyelenggaraan pengembangan
5.2. Mampu melakukan berbagai inovasi dalam penyelenggaraan pengembangan
5.3. Mampu memberikan rekomendasi sistem penyelenggaraan pengembangan
35
4. Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
Definisi:
Kemampuan memahami, mengumpulkan data dan peraturan, mengidentifikasi dan mengelompokan data, menganalisis, mengevaluasi dan merekomendasikan hasil penilaian potensi dan kompetensi serta mengembangkan sistem monitoring serta pemanfaatan hasil penilaian potensi dan kompetensi.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami Peraturan tentang Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
1.1. Mampu menjelaskan peraturan perundangan tentang Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
1.2. Mampu menjelaskan prosedur Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
1.3. Mampu menjelaskan komponen-komponen dari Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
2
Melakukan pengolahan data Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
2.1. Mampu mengidentifikasi data Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
2.2. Mampu mengintegrasikan data Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
3
Menganalisis Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan terkait Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
3.2. Mampu menganalisis permasalahan Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
3.3. Mampu memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
3.4. Mampu mengidentifikasi kesalahan pada Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi yang dibuat orang lain
4
Mengevaluasi Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
4.1. Mampu mengkoreksi Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
4.2. Mampu memberikan rekomendasi terhadap permasalahan yang muncul dalam Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
4.3. Mampu merekomendasikan perbaikan Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
5
Mengembangkan Metode Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
5.1. Mampu mengembangkan sistem Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
5.2. Mampu memberikan inovasi terhadap Sistem Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
5.3. Mampu mengembangkan metode Pelaporan Hasil Penilaian Potensi dan Kompetensi
36
5. Pemantauan Kinerja Pegawai
Definisi:
Kemampuan untuk memahami, melaksanakan, menganalisis permasalahan, mengevaluasi dan mengembangkan pelaksanaan sistem pemantauan dan evaluasi kinerja pegawai sesuai dengan tuntutan perubahan.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami dan menjelaskan kebijakan dan prinsip-prinsip dasar, metode dan instrumen pemantauan kinerja pegawai
1.1. Mampu menjelaskan kebijakan dan peraturan perundangan tentang penilaian kinerja pegawai
1.2. Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dasar, metode dan instrumen pemantauan kinerja pegawai
1.3. Mampu memahami keterkaitan penilaian kinerja pegawai dengan capaian kinerja organisasi
2
Melaksanakan pemantauan kinerja pegawai
2.1. Mampu melaksanakan pemantauan terhadap penyusunan kinerja pegawai
2.2. Mampu melaksanakan pemantauan terhadap penilaian kinerja tahunan pegawai
2.3. Mampu melaksanakan pemantauan terhadap penilaian kinerja bulanan pegawai
3
Menganalisis permasalahan pemantauan kinerja pegawai
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan pemantauan kinerja pegawai sesuai dengan peraturan
3.2. Mampu mendiagnosis ketidaksesuaian penilaian kinerja pegawai secara hirarki
3.3. Mampu memberikan alternatif solusi terkait ketidaksesuaiannya
4
Mengevaluasi pemantauan kinerja pegawai
4.1. Mampu mengevaluasi hasil penyusunan kinerja pegawai dengan kinerja organisasi
4.2. Mampu mengevaluasi hasil penilaian kinerja pegawai dengan kinerja organisasi
4.3. Mampu memberikan rekomendasi hasil pemantauan kinerja pegawai
5
Mengembangkan pemantauan dan evaluasi kinerja pegawai
5.1. Mampu mengembangkan sistem terpadu pemantauan kinerja pegawai untuk pengembangan
5.2. Mampu mengembangkan keterkaitan kinerja individu dengan kinerja organisasi
5.3. Memberikan rekomendasi ke perubahan kebijakan
37
6. Pemetaan Karier
Definisi:
Kemampuan memahami dan menjelaskan, melaksanakan, menganalisis, mengevaluasi dan mengembangkan instrumen pengembangan karier
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami dan menjelaskan peraturan dan data terkait dengan pengembangan karier
1.1. Mampu memahami kebijakan pengembangan karier
1.2. Mampu memahami maksud dan tujuan
1.3. Mampu memahami metode dan instrumennya
2 Melaksanakan pengembangan karier
2.1. Mampu menyiapkan bahan dan instrumen
2.2. Mampu menyusunan rencana karier sesuai dengan persyaratan
2.3. Mampu menyusun rencana suksesi sesuai dengan kriteria yang dipersyaratkan
2.4. Mampu merekomendasikan pengembangan kompetensi sesuai dengan jalur karier
3 Menganalisis permasalahan dalam pengembangan karier
3.1. Mampu mengidentifikasikan ketidaksesuaian persyaratan dengan jabatan
3.2. Mampu mengidentifikasikan pelaksanaan pengembangan kompetensi dalam rangka pengembangan karier
3.3. Mampu mendiagnosis kelemahan instrumen pengembangan karier
4
Mengevaluasi pelaksanaan pengembangan karier
4.1. Mampu membandingkan pengembangan karier yang ada dengan organisasi lain
4.2. Mampu mengkritisi hasil pengembangan karier
4.3. Mampu menentukan model pengembangan karier yang berkelanjutan
5 Mengembangkan instrumen pengembangan karier
5.1. Mampu mengembangkan metode pengembangan karier yang berkelanjutan
5.2. Mampu mengintegrasikan seluruh sistim untuk pengembangan karier pegawai
5.3. Mampu merancang pengembangan instrumen yang ke-kini-an
5.4. Mampu menentukan pengembangan instrumen sesuai organisasi
38
7. Pengembangan Sistem dan Teknik Pelatihan
Definisi:
Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip, melaksanakan, menganalisa, mengevaluasi, dan mengembangkan sistem dan teknik pelatihan
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami prinsip-prinsip pengembangan sistem dan teknik pelatihan
1.1. Mampu menjelaskan peraturan perundangan terkait pengembangan sistem dan teknik pelatihan
1.2. Mampu menjelaskan maksud, tujuan pengembangan sistem dan teknik pelatihan
1.3. Mampu menjelaskan pengembangan sistem dan teknik pelatihan
2
Melaksanakan proses pengembangan sistem dan teknik pelatihan
2.1. Mampu menyusun perencanaan pengembangan sistem dan teknik pelatihan
2.2. Mampu mengimplementasikan rencana pengembangan sistem dan teknik pelatihan
2.3. Mampu melakukan monitoring pengembangan sistem dan teknik pelatihan
3
Menganalisis permasalahan dalam pengembangan sistem dan teknik pelatihan
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan terkait pengembangan sistem dan teknik pelatihan
3.2. Mampu menganalisis pengembangan sistem dan teknik pelatihan yang berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan organisasi
3.3. Mampu mendeteksi dan menemukan kelemahan pengembangan sistem dan teknik pelatihan
4 Mengevaluasi pengembangan sistem dan teknik pelatihan
4.1. Mampu menilai pengembangan sistem dan teknik pelatihan
4.2. Mampu menyimpulkan pengembangan sistem dan teknik pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi
4.3. Mampu memvalidasi instrumen dan kriteria evaluasi pengembangan sistem dan teknik pelatihan
5
Memberikan rekomendasi alternatif pengembangan sistem dan teknik pelatihan
5.1. Mampu berinovasi dalam pengembangan sistem dan teknik pelatihan
5.2. Mampu meningkatkan beberapa pengembangan sistem dan teknik pelatihan yang sudah ada
5.3. Mampu menetapkan rekomendasi alternatif pengembangan sistem dan teknik pelatihan yang paling tepat
39
8. Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum dan Modul Pelatihan
Definisi:
Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan ketentuan penyusunan kurikulum dan modul pelatihan, mengumpulkan bahan, menyusun , mengevaluasi serta mengembangkan kurikulum dan modul pelatihan
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami prinsip-prinsip dan ketentuan penyusunan kurikulum dan modul pelatihan
1.1. Mampu menjelaskan kurikulum dan modul pelatihan
1.2. Mampu menjelaskan maksud & tujuan pengembangan kurikulum dan modul pelatihan
1.3. Mampu menjelaskan proses penyusunan kurikulum dan modul
2
Melaksanakan penyusunan kurikulum dan modul pelatihan
2.1. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kurikulum dan modul
2.2. Mampu menyusun capaian standar kelulusan
2.3. Mampu menyusun struktur kurikulum
2.4. Mampu menyusun modul pelatihan
3
Menganalisis penyusunan dan pengembangan kurikulum dan modul pelatihan
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan
3.2. Mampu mendiaknosis permasalahan
3.3. Mampu memberikan alternatif pengembangan kurikulum dan modul
4
Mengevaluasi penyusunan dan pengembangan kurikulum dan modul pelatihan
4.1. Mampu memvalidasi kesesuaian input dalam pengembangan kurikulum dan modul
4.2. Mampu mengevaluasi proses pengembangan kurikulum dan modul
4.3. Mampu mevaluasi hasil pengembangan kurikulum dan modul
4.4. Mampu menyimpulkan kelayakan kurikulum dan modul
5
Memberikan rekomendasi penyusunan dan pengembangan kurikulum dan modul pelatihan
5.1. Mampu membuat inovasi pengembangan kurikulum dan modul
5.2. Mampu menetapkan rekomendasi pengembangan kurikulum dan modul yang tepat
40
9. Pelaksanaan Pelatihan
Definisi:
Kemampuan memahami prinsip-prinsip, menyiapkan dan melaksanakan, menganalisis, mengevaluasi serta mengembangkan pelaksanaan pelatihan.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami prinsip-prinsip pelaksanaan pelatihan
1.1. Mampu menjelaskan peraturan perundangan pelaksanaan pelatihan.
1.2. Mampu menjelaskan maksud dan tujuan pelaksanaan pelatihan
1.3. Mampu menjelaskan instrument pelaksanaan pelatihan
2
Menyiapkan dan melaksanakan pelatihan
2.1. Mampu menyiapkan pelaksanaan pelatihan
2.2. Mampu melaksanakan pelatihan
2.3. Mampu menyusun pelaporan pelaksanaan pelatihan
3
Menganalisis pelaksanaan pelatihan.
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan pelaksanaan pelatihan
3.2. Mampu menguraikan permasalahan pelaksanaan pelatihan
3.3. Mampu memberikan alternatif solusi terhadap pelaksanaan pelatihan
4 Mengevaluasi pelaksanaan pelatihan
4.1. Mampu mengevaluasi pelaksanaan pelatihan
4.2. Mampu mengevaluasi dampak pelaksanaan pelatihan
4.3. Mampu memberikan solusi permasalahan yang muncul saat pelaksanaan pelatihan
4.4. Mampu mengukur capaian kompetensi
5
Mengembangkan pelaksanaan pelatihan.
5.1. Mampu melakukan inovasi pengembangan pelaksanaan pelatihan
5.2. Mampu memberikan rekomendasi hasil inovasi yang tepat
5.3. Mampu memberikan rekomendasi kelembagaan pelaksanaan pelatihan.
41
10. Pengelolaan Jabatan Fungsional
Definisi:
Kemampuan memahami, mengumpulkan data dan peraturan, mengidentifikasi dan mengelompokan data jabatan fungsuional, tim penilai dan hasil penilaian, menganalisis, mengevaluasi dan merekmomendasikan rencana pengembangan kompetensi Jabatan fungsional dan tim penilai serta mengembangkan sistem monitoring, penilaian dan pengembangan pejabat fungsional dan tim penilai.
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1
Memahami peraturan tentang jabatan fungsional termasuk penilaian jabatan fungsional
1.1. Mampu menjelaskan peraturan perundangan terkait jabatan fungsional
1.2. Mampu menjelaskan tugas,dan fungsi serta peran jabatan fungsional
1.3. Mampu menjelaskan proses dan prosedur pengangkatan jabatan fungsional
1.4. Mampu menjelaskan jenis dan kelompok jabatan fungsional yang ada di Kementerian PUPR
2
Melaksanakan penilaian, pengembangan jabatan fungsional
2.1. Mampu melaksanakan pendayagunaan dan pengembangan dalam penugasan jabatan fungsional
2.2. Mampu melaksanakan fasilitasi penilaian jabatan fungsional
2.3. Mampu melaksanakan pendayagunaan dan pengembangan karir jabatan fungsional
3
Menganalisis pendayagunaan, pengembangan dan penilaian jabatan fungsional
3.1. Mampu mengidentifikasi permasalahan terkait pendayagunaan dan pengembangan jabatan fungsional
3.2. Mampu menganalisis permasalahan pendayagunaan dan pengembangan jabatan fungsional
3.3. Mampu memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan pendayagunaan dan pengembangan jabatan fungsional
3.4. Mampu menganalisis pendayagunaan, sistem penilaian jabatan fungsional
4
Mengevaluasi dan merekomendasikan pengembangan dan penilaian jabatan fungsional
4.1. Mampu mengevaluasi pendayagunaan dan pengembangan jabatan fungsional
4.2. Mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang muncul terkait pendayagunaan dan pengembangan jabatan fungsional
4.3. Mampu merekomendasikan pendayagunaan dan pengembangan jabatan fungsional
4.4. Mampu merekomendasikan sistem penilaian jabatan fungsional
5
Mengembangkan kebijakan pendayagunaan dan pengembangan dan penilaian jabatan fungsional
5.1. Mampu mengembangkan kebijakan pendayagunaan dan pengembangan jabatan fungsional
5.2. Mampu memberikan inovasi pengembangan dan pendayagunaan jabatan fungsional
42
11. Standardisasi Tenaga Pengajar
Definisi:
Kemampuan memahami kriteria, menerapkan, menganalisa, mengevaluasi dan mengembangkan standarisasi tenaga pengajar dalam proses pengembangan kompetensi .
LEVEL INDIKATOR PERILAKU
1 Memahami kriteria tenaga pengajar
1.1. Mampu menjelaskan peraturan perundang-undangan terkait
1.2. Mampu mengumpulkan data tenaga pengajar sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi
1.3. Mampu menjelaskan tipe atau jenis tenaga pengajar
1.4.
Mampu mengidentifikasikan kriteria umum pengajar sesuai dengan kompetensi di bidangnya contoh : portofolio (pengalaman bidang PUPR); sertifikasi profesi pelatihan Micro Teaching utk WI, dll
1.5. Mampu mengelompokkan data tenaga pengajar sesuai dengan kriteria
2 Menerapkan standardisasi tenaga pengajar
2.1. Mampu menyusun kriteria/standar tenaga pengajar
2.2. Mampu mengolah data dan informasi kebutuhan tenaga pengajar
2.3. Mampu melaksanakan standardisasi tenaga pengajar untuk kebutuhan pelatihan
3
Menganalisa standarisasi tenaga pengajar
3.1. Mampu menelaah permasalahan standar tenaga pengajar sesuai dengan tipe atau jenis tenaga pengajar
3.2. Mampu menelaah permasalahan pelaksanaan pembelajaran terkait tenaga pengajar
3.3. Mampu merumuskan penilaian standarisasi tenaga pengajar
4
Mengevaluasi penerapan standarisasi tenaga pengajar dalam proses pengembangan kompetensi
4.1. Mampu melakukan penilaian kinerja tenaga pengajar
4.2. Mampu melakukan penilaian dampak standarisasi tenaga pengajar terhadap kegiatan pengembangan kompetensi
4.3. Mampu melakukan penilaian kebutuhan pengembangan tenaga pengajar
5
Mengembangkan hasil evaluasi standarisasi tenaga pengajar
5.1. Mampu merekomendasikan program kegiatan peningkatan standar tenaga pengajar
5.2. Mampu merekomendasikan perbaikan penyelenggaraan standarisasi tenaga pengajar
5.3. Mampu merekomendasikan sistem standarisasi tenaga pengajar
43
KAMUS KOMPETENSI TEKNIS BIDANG UMUM (KESEKRETARIATAN)
44
Tabel 9 - Daftar Kompetensi Teknis Bidang Umum (Kesekretariatan)
No. Nama Kompetensi
1. Advokasi Hukum
2. Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
3. Penyusunan Pertimbangan Hukum/Opini Hukum Kontrak
4. Penyusunan Laporan Keuangan
5. Verifikasi Pertanggungjawaban Keuangan
6. Penyusunan Laporan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan
7. Penyusunan Formasi Pegawai
8. Penyelenggaraan Urusan Kepegawaian
9. Pengembangan Pegawai
10. Penyusunan dan Pengembangan Organisasi
11. Pengembangan SDM
12. PenyusunanLaporan BMN
13. Pengelolaan Aset
14. Pengelolaan Barang Persediaan
15. Pengadaan Barang dan Jasa
16. Pengelolaan Jaringan TIK
17. Pengelolaan Sistem Teknologi Informasi Komunikasi
18. Pengelolaan Data dan Informasi
19. Perencanaan dan Pengembangan Produk Audio Visual
20. Penyelenggaraan Sistem Manajemen Pengolahan Data dan Informasi Terintegrasi
21. Pemantauan dan Evaluasi
22. Pengelolaan Kegiatan Kerjasama
45
No. Nama Kompetensi
23 Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
24. Penyusunan Program dan Anggaran Tahunan
25. Penyelenggaraan Kegiatan Fasilitasi Pendanaan Infrastruktur Daerah
26. Jurnalistik Bidang PUPR
27. Kehumasan Bidang PUPR
28. Kerumahtanggaan
29. Penatausahaan PNBP
30. Pendokumentasian
31. Penyelenggaraan Administrasi Pinjaman/Hibah Luar Negeri
32. Penyelenggaraan Persuratan dan Kearsipan
33. Penyusunan Laporan Pimpinan
34. Keprotokolan
35. Penyusunan Kajian
36. Penyusunan Rencana Strategis
37. Penyusunan Kebijakan dan Strategi
38. Penyelenggaraan Pembinaan Teknis
39. Pengembangan Kemitraan
40. Penyusunan Rencana Aksi Mitigasi dan Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
41. Penanggulangan Bencana
42. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria
43. Penyelenggaraan Pengembangan Kelembagaan
44. Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat
46
No. Nama Kompetensi
45. Perencanaan Teknik
46. Manajemen Investasi Infrastruktur
47. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
48. Manajemen Mutu
49. Pengembangan Karier
50. Penilaian Kinerja Pegawai
51. Pengelolaan Jabatan Fungsional
52. Pengadaan Tanah
53. Pelaksanaan Konstruksi
54. Manajemen Hukum Kontrak
55. Penyusunan Studi Kelayakan
47
Nama Kompetensi : Advokasi Hukum (AH)
Kode Kompetensi : 01 UMUM
Definisi : Kemampuan memahami masalah/perkara/ sengketa, memberikan, menganalisis dan mengevaluasi advokasi hukum serta meningkatkan upaya pemberian advokasi.
Level Diskripsi Indikator Perilaku
1. Memahami materi yang berkaitan dengan masalah/perkara/sengketa.
1.1 Mampu memahami prinsip– prinsip dasar dalam pengetahuan ilmu Hukum (khususnya terkait Hukum Acara).
1.2 Mampu mengaitkan prinsip hukum dengan masalah Hukum /perkara/ sengketa
2. Memberikan advokasi hukum.
2.1 Mampu memilah prinsip hukum mana yang dapat dijadikan referensi dalam memberikan advokasi hukum.
2.2 Mampu mencaribahan dasar data referensi terkait permasalahan hukum atau perkara dan sengketa.
3.2 Mampu memberikan Kegiatan Advokasi Hukum(draft, jawaban, replik, duplik, kesimpulan, memori/kontra memori banding, memori/kontra memori Kasasi, Permohonan Peninjauan Kembali dalam rangka persidangan perkara.
3. Menganalisis pemberian advokasi hukum.
3.1 Mampu memberikan analisa pertimbangan keuntungan atas penyelesaian permasalahan dalam pelaksanaan advokasi hukum.
3.2 Mampu memberikan analisa pertimbangan kerugian atas penyelesaian permasalahan dalam pelaksanaan advokasi hukum.
4.
Mengevaluasi hasil dan pelaksanaan advokasi hukum.
4.1 Mampu menterjemahkan isu Hukum yang komplex, sehingga menjadi bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti pimpinan.
4.2 Mampu memilah bagaimana hasil pelaksanaan advokasi hukum, dari yang paling sederhana hingga yang kompleks.
5. Mengembangkan bahan-bahan dan metoda serta upaya-upaya advokasi hukum yang diberikan, sesuai dengan tujuan organisasi.
5.1 Mampu mengembangkan solusi atas permasalahan, perkara atau sengketa dengan pertimbangkan segala aspek/holistik agar tetap sesuai tujuan organisasi.
5.2 Mampu menciptakan Advise dengan menggunakan celah-celah hukum kepada pimpinan yang selaras sesuai dengan tujuan organisasi.
48
Nama Kompetensi : Penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Kode Kompetensi : 02 UMUM
Definisi : Kemampuan memahami proses dan menyusun dan menganalisis rancangan serta mengevaluasi dan mengembangkan peraturan perundang-undangan.
Level Diskripsi Indikator Perilaku
1. Memahami materi yang berkaitan dengan Penyusunan Peraturan per-UU-an.
1.1 Mampu memahami prinsip – prinsip dasar dalam pengetahuan ilmu Penyusunan Peraturan Perundang-undangan.
1.2 Mampu mengaitkan prinsip hukum dengan prinsip keilmuan lainnya dalam Penyusunan Peraturan Perundang-undangan.
2. Menyusun draft rancangan perundangan
2.1 Mampu memilah prinsip hukum mana yang dapat dijadikan referensi dalam Penyusunan Peraturan per-UU-an.
2.2 Mampu mencaribahan dasar data referensi terkait Penyusunan Peraturan per-UU-an.
2.3 Mampu mengkondisikan rapat pembahasan (PAK, Harmonisasi dll) yang dapat menjadi draft yang disetujui oleh pihak-pihak terkait.
2.4 Mampu melakukan Penyusunan per-UU-an, dari perencanaan hingga pengundangan.
3. Menganalisis draft rancangan perundangan
3.1 Mampu memberikan analisa pertimbangan keuntungan dalamPenyusunan Peraturan per-UU-an.
3.2 Mampu memberikan analisa pertimbangan kerugian dalam Penyusunan Peraturan per-UU-an.
4. Mengevaluasi hasil dan pelaksanaan per-UU-an.
4.1 Mampu melaksanakan kegiatan terkait dengan evaluasi hasil per-UU-an yang sudah diundangangkan apakah implementatif ke kelompok sasaran atau tidak.
4.2 Mampu menterjemahkan isu Sosiologi Hukum yang komplex dengan bahasa Indonesia yang sederhana sebagai masukan kepada pimpinan.
5. Mengembangkan bahan-bahan dan metoda serta upaya-upaya penyusunan, sesuai dengan tujuan organisasi.
5.1 Mampu mengembangkan solusi atas permasalahan yang terjadi dalam substansi Penyusunan Perudangan-undangan dengan mempertimbangkan segala aspek agar tetap sesuai tujuan organisasi.
5.2 Mampu menciptakan Advise dengan menggunakan celah-celah hukum kepada pimpinan yang selaras sesuai dengan tujuan organisasi.
49
Nama Kompetensi : Penyusunan Pertimbangan Hukum/Opini Hukum Kontrak (PPHO)
Kode Kompetensi : 03 UMUM
Definisi : Kemampuan memahami, melakukan, menganalisis dan mengevaluasi pertimbangan hukum/opini hukum kontrak serta mengembangkan kebaruan terkait pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak dalam mengatasi masalah.
Level Diskripsi Indikator Perilaku
1. Memahami materi yang berkaitan dengan pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak.
1.1 Mampu memahami prinsip–prinsip dasar dalam pengetahuan hukum pengadaan dan hukum kontrak.
1.2 Mampu mengaitkan prinsip hukum pengadaan dan hukum kontrak dengan masalah Hukum yang terjadi.
2. Memberikan pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak dalam mengatasi masalah.
2.1 Mampu memilah prinsip hukum mana yang dapat dijadikan referensi dalam memberikan pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak.
2.2 Mampu mencari bahan dasar data referensi terkait pemberianpertimbangan hukum dan opini hukum kontrak.
2.3 Mampu memberikan pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak.
3. Menganalisis pemberian pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak dalam mengatasi masalah.
3.1. Mampu memberikan analisa pertimbangan keuntungan atas penyelesaian permasalahan dalam pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak.
3.2. Mampu memberikan analisa pertimbangan kerugian atas penyelesaian permasalahan dalam pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak.
4. Mengevaluasi hasil pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak
4.1 Mampu mengembangkan solusi atas permasalahan yang terjadi dalam pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak substansi dengan mempertimbangkan segala aspek agar tetap sesuai tujuan organisasi.
4.2 Mampu menterjemahkan isu Sosiologi Hukum yang komplex dengan bahasa Indonesia yang sederhana sebagai masukan kepada pimpinan.
5. Mengembangkan alternatif metode, strategi dan bahan-bahan bagi pemberian pertimbangan hukum dan opini hukum kontrak dalam mengatasi permasalahan.
5.1 Mampu mengembangkan solusi atas permasalahan yang terjadi dalam substansi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/opini hukum kontrak dengan pertimbangkan segala aspek agar tetap sesuai tujuan organisasi.
5.2 Menciptakan Advise dengan menggunakan celah-celah hukum kepada pimpinan yang selaras sesuai dengan tujuan organisasi.
50
Nama Kompetensi : Penyusunan Laporan Keuangan
Kode Kompetensi : 04 UMUM
Definisi : Kemampuan untuk memahami dan menggunakan aplikasi laporan keuangan serta mengkonsolidasi, mengevaluasi dan memberikan solusi terhadap masalah pada Laporan Keuangan serta mengembangkan konsep kebijakannya di lingkup Kementerian PUPR.
Level Diskripsi Indikator Perilaku
1 Memahami prinsip-prinsip Standar Akuntansi Pemerintahan dan Pengelolaan Keuangan Negara.
1.1 Mampu menjelaskan Peraturan Perundangan terkait ( mis : PP no 71 Tahun 2010).
1.2 Mampu menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan dengan menggunakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI).
1.3.
Mampu menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk penyusunan Laporan Keuangan ( DIPA, SP2D, SPM, Kuitan