Post on 28-Mar-2019
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karuniaNya kami telah dapat menyusun buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
( LAKIP ) Tahun 2011. Laporan Kinerja merupakan kewajiban sebagaimana tersebut dalam
Pasal 3 (tiga) Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999, bahwa Asas Akuntabilitas sebagai salah
satu pilar utama good governance.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disusun ini sebagai
wujud pertanggungjawaban pejabat publik, untuk menyampaikan kepada publik tentang kinerja
pemerintah selama satu tahun. Sehingga LAKIP ini berupaya mengungkapkan secara obyektif
tentang keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Daerah Kabupaten Banjarnegara Periode Tahun 2006-2011.
Dengan harapan melalui media LAKIP ini akan memperoleh umpan balik yang
bermanfaat untuk melakukan perbaikan – perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
di masa mendatang.
LAKIP ini sebagai wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam
mengembangkan Sistem Akuntabilitas Kinerja bagi Instansi Pemerintah, hal ini tampak dari
dukungan yang diberikan oleh seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara tanpa
terkecuali, yang telah menyusun LAKIP sejak Tahun 2003 sampai Tahun 2011.
Akhir kata, kepada seluruh Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara agar
senantiasa meningkatkan kinerjanya yang berbasis pada prinsip transparansi, partisipatif dan
akuntabel. Dengan penyelenggaraan sistem akuntabilitas yang baik, akan memberikan kontribusi
tercapainya Kepemerintahan Yang Baik (good governence) yang menjadi harapan masyarakat
dan penyelenggara pemerintahan khususnya di Kabupaten Banjarnegara.
Banjarnegara, Maret 2012
BUPATI BANJARNEGARA
No. Jabatan Paraf &
Tgl
1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
iii
DAFTAR ISI
Halaman :
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
RINGKASAN EKSEKUTIF ......................................................................... vii
BAB. I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi ......................... 2
C. Lingkungan Strategis...................................................... 5
D. Kondisi Ekonomi .......................................................... 15
E. Potensi Wilayah ............................................................ 23
F. Potensi Sumber Daya Manusia ..................................... 43
G. Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh ..................... 62
BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 68
A. Perencanaan ................................................................... 68
B. Perjanjian Kinerja ............................................................ 83
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 84
A. Pengukuran Kinerja ......................................................... 92
B. Analisis Capaian Kinerja ................................................. 125
C. Akuntabilitas Keuangan................................................. 239
BAB. IV PENUTUP .............................................................................. 244
Penutup .................................................................................... 244
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. Rencana Kinerja Tahunan
II. Pengukuran Kinerja Kegiatan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
iv
DAFTAR TABEL
Halaman :
TABEL 1.1. : Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara Diperinci Per
Kecamatan
6
TABEL 1.2. : Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan Di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2007 – 2011 dirinci menurut
Kecamatan
8
TABEL 1.3. : Nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 Km di
Kabupaten Banjarnegara
9
TABEL 1.4. : Panjang saluran irigasi dirinci menurut jenis saluran dan
Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 (M)
10
TABEL 1.5. : Ketinggian Wilayah Kota Kecamatan di Kabupaten
Banjarnegara ( di atas permukaan laut/ meter dpl )
12
TABEL 1.6. : Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Banjarnegara. 13
TABEL 1.7. : Panjang Jalan di Kabupaten Banjarnegara 2007 – 2011
( km )
15
TABEL 1.8. : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Berlaku Tahun
2007 – 2011 ( Ribuan Rupiah )
16
TABEL 1.9. : Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten
Banjarnegara Menurut Lapangan Usaha atas dasar
Harga Konstan Tahun 2007 – 2011 ( Ribuan Rupiah )
17
TABEL 1.10. : Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten
Banjarnegara menurut lapangan usaha atas dasar harga
berlaku Tahun Tahun 2007 – 2011 (persen)
18
TABEL 1.11. : Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten
Banjarnegara menurut lapangan usaha atas dasar harga
Konstan Tahun 2007 – 2011 (persen)
19
TABEL 1.12. : Perkembangan Laju Inflasi Di Kabupaten Banjarnegara
Per Bulan Menurut Tahun Kalender 2011 Januari s/d
Desember 2011 (%)
20
TABEL 1.13. : Laju Inflasi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2006-2010
(persen)
21
TABEL 1.14. : Jumlah Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten
Banjarnegara Tahun Anggaran 2006 - 2011 (000 Rp.)
21
TABEL 1.15. : Jenis Penggunaan Lahan Di Kabupaten Banjarnegara 23
TABEL 1.16.a. : Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Banjarnegara
(hektar)
24
TABEL 1.16.b. : Penggunaan Bukan Lahan Sawah di Kabupaten
Banjarnegara (hektar)
25
TABEL 1.16.c. : Penggunaan Bukan Pertanian di Kabupaten Banjarnegara
(hektar)
25
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
v
Halaman :
TABEL 1.17. : Jumlah Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten
Banjarnegara Pada Tahun 2007-2011
26
TABEL 1.18. : Jumlah Produksi Sayur-sayuran Tahun 2007-2011 27
TABEL 1.19. : Jumlah Produksi Buah-buahan Tahun 2007 – 2011 28
TABEL 1.20. : Populasi Ternak Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007 –
2011
29
TABEL 1.21. : LuaAreal Kolam dan Produksi Ikan Di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2007-2011
30
TABEL 1.22. : LuasPanen dan Produksi Perkebunan Di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2007 – 2011
31
TABEL 1.23. : Produksi Hasil Hutan Negara dan Hutan Rakyat di
Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis Produksi Tahun
2006-2011
34
TABEL 1.24. : Potensi Bahan Galian Golongan C Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2009 – 2011
36
TABEL 1.25. : Banyaknya Jenis Industri di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2006 – 2011
38
TABEL 1.26. : Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Investasi dan
Produksi di Kabupaten Banjarnegara menurut Kelompok
Jenis Industri Tahun 2011
38
TABEL 1.27. : Jumlah kunjungan Wisatawan di Kabupaten Banjarnegara
pada tahun 2006-2011
42
TABEL 1.28. : Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten
Banjarnegara Keadaan Tahun 2011
43
TABEL 1.29. : Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Jenis
Kelamin di Kabupaten Banjarnegara dalam waktu 3 (
tiga) Tahun (2006-2011)
44
TABEL 1.30. : Jumlah Pencari Kerja Tahun 2008 dan 2010 Yang
Ditempatkan Bekerja
46
TABEL 1.31. : Banyaknya Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Yang
Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama di Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008 – 2011
46
TABEL 1.32. : Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut Sekolah Yang
Ditamatkan Tahun 2009-2010
50
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
vi
Halaman :
TABEL 1.33. : Angka Partisipasi Kasar SD, SMP dan SMA Dirinci
Menurut Kecamatan Tahun 2009-2011
51
TABEL 1.34. : Angka Partisipasi Murni SD, SMP dan SMA Dirinci
Menurut Kecamatan Tahun 2009-2011
52
TABEL 1.35. : Banyaknya Anak Usia Sekolah Dan Yang Bersekolah
Dirinci Menurut Kelompok Umur Usia Sekolah Tahun
2011
53
TABEL 1.36. : Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2011
55
TABEL 1.37. : Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 (Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2005– 2010
56
TABEL 1.38. : Banyaknya Keluarga Sejahtera I di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2005 – 2011
56
TABEL 1.39. : Banyaknya Keluarga Sejahtera II di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2005 – 2011
57
TABEL 1.40. : Banyaknya Keluarga Sejahtera III di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2005 – 2011
57
TABEL 1.41. : Banyaknya Keluarga Sejahtera III Plus di Kabupaten
Banjarnegara selama 4 ( Empat) Tahun terakhir dari
Tahun 2005 – 2011
58
TABEL 1.42. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten
Banjarnegara Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang
Keadaan Tahun 2009 - 2011 )
58
TABEL 1.43. : Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten
Banjarnegara berdasarkan tingkat pendidikan tahun
2009 s.d. 2011 ( keadaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2011 )
59
TABEL 1.44. : Bagan Chart Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan
Tahun 2011
60
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
vii
Halaman :
TABEL 1.45. : Komposisi Parpol di DPRD Kabupaten Banjarnegara Hasil
Pemilu 2009
61
TABEL III.1. : Pengukuran Kinerja Kegiatan 93
TABEL III.2. : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Banjarnegara Tahun Anggaran 2011
241
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
viii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2011 memasuki Tahun Kelima atau
terakhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-
2011. Upaya keras telah dilakukan guna mewujudkan Visi : “Banjarnegara yang Mandiri
Berkualitas, Sejahtera, Bermanfaat, Iman dan Taqwa Berdasarkan Pancasila”. Dalam
kerangka otonomi daerah dan desentralisasi, Visi, Misi dan pelaksanaan program-program
kegiatan telah mencoba direalisasikan dengan menimbang prinsip efisiensi, efektifitas dan
akuntabilitas.
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun
2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, telah memberikan arah implementasi prinsip akuntabilitas secara jelas.
Berpedoman pada hal itu, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, sebagai bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia, melalui LAKIP berusaha mempertanggungjawabkan
penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan
perencanaan strategis yang sudah ditetapkan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2010 merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumber daya
sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan oleh pemerintah. LAKIP melaporkan capaian
kinerja (performance result) sesuai dengan rencana kinerja (performance plan) dan merupakan
penjabaran tahunan dari RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2006 – 2011.
Sesuai amanat RPJMD Kabupaten Banjarnegara tahun 2006 – 2011, pada tahun 2010
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara melaksanakan 5 (lima) grand strategy pembangunan daerah
yang dijabarkan dalam 24 sasaran strategis sebagai upaya untuk mencapai tujuan dan misi
Kabupaten Banjarnegara. Untuk mewujudkan ke-24 sasaran tersebut, telah ditetapkan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2011 yang terdiri dari Pendapatan sebesar Rp
1.055.162.334.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.078.602.848.021,- (102,22%) dan Belanja
sebesar Rp 1.110.119.685.000,- dengan realisasi sebesar Rp 1.037.963.456.757,- (93,50%).
Dari 24 sasaran yang ditetapkan, 14 (empat belas) sasaran yang telah dicapai dengan hasil
memuaskan, sebanyak 2 (dua) sasaran yang dicapai dengan hasil sangat baik, 2 (dua) sasaran
dengan hasil baik sedangkan 2 (dua) sasaran dengan hasil Kurang.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
ix
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran pembangunan melalaui LAKIP
ini, menunjukan masih ada beberapa sasaran yang belum tercapai secara maksimal. Hal ini
disebabkan beberapa faktor, antara lain :
1. Belum adanya sinkronisasi antara target yang ditetapkan dalam RPJMD dan RKPD yang
selanjutnya dituangkan dalam Renstra dan Renja SKPD. Target yang ditetapkan dalam
RKPD belum diaktualisasikan sesuai anggaran APBD sehingga target capaian kinerja
sasaran belum selaras.
2. Ada beberapa indikator kinerja sasaran tidak didukung ketersediaan data. Indikator Kinerja
Utama sebagai instrumen untuk mengukur pencapaian sasaran belum sepenuhnya dipahami
oleh masing–masing SKPD, sehingga SKPD belum dapat menggali data profil pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya.
3. Pemahaman oleh masing-masing SKPD terhadap ketentuan pedoman Penyusunan LAKIP
masih kurang sehingga penyusunan LAKIP belum optimal.
Adapun strategi pemecahan masalah di atas adalah :
1. Memacu penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara
penuh, yaitu disamping SKPD menyusun Renstra dan LAKIP masih harus disusun Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) maupun Data Indikator Kinerja.
2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman SKPD tentang penyusunan LAKIP dan
TAPKIN dengan mengundang Narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi dan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah sehinga
masing-masing SKPD mempunyai persepsi yang sama dalam penyusunan LAKIP dan
TAPKIN sesuai dengan dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan
Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pencapaian sasaran strategis tahun 2011 ini telah mampu memberikan kontribusi
terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara secara makro pada tahun terakhir masa
bhakti Bupati Banjarnegara periode 2006–2011 dan diharapkan mampu menjadi landasan yang
baik untuk pembangunan lima tahun ke depan.
Banjarnegara, Maret 2012
BUPATI BANJARNEGARA
No Jabatan Paraf&tgl 1 Sekda
2 Asisten
3 Kabag
3. Kabag SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011 dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999
dan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003
disempurnakan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah
Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance) di Indonesia sebagaimana telah
diamanatkan oleh rakyat melalui Tap MPR Nomor IX Tahun 1998.
Penyusunan LAKIP, diharapkan dapat bermanfaat :
1. Mendorong Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk dapat menyelenggarakan tugas
umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat di Kabupaten Banjarnegara.
2. Menjadikan Kabupaten Banjarnegara akuntabel, sehingga dapat berpotensi secara efisien,
efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan.
3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara.
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Banjarnegara terhadap penyelenggara
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
a. Kedudukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjarnegara, dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, dinyatakan bahwa Pemerintah Daerah adalah Pelaksanaan
fungsi-fungsi pemerintah daerah yaitu Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Pemerintah daerah terdiri dari Kepala Daerah dan Perangkat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melakukan penataan kelembagaan
kembali berdasarkan PP 41 Tahun 2007 atau yang lebih dikenal dengan Penataan Struktur
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
2
Organisasi dan Tata Kerja ( SOTK ) dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah ( Perda )
yaitu sebagai berikut :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran
Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007 Nomor 9 Seri D).
2. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 15 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Banjarnegara Nomor 107);
3. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 16 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 16 Seri D, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 108);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 17 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 17 Seri
D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 109);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten
Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008 Nomor 18 Seri
D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 110);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 19 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Banjarnegara (Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2008
Nomor 19 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor
111);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 3 Tahun 2011 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara
(Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 Nomor 9 Seri D, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 137).
b. Tugas Pokok dan Fungsi :
Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing perangkat daerah dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Tugas Pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam menyusun kebijakan
dan mengkoordinasikan Staf Ahli Bupati, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
3
Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Satuan Polisi Pamong Praja,
Kecamatan dan Kelurahan dan mempunyai fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam
peraturan Bupati Banjarnegara.
2. Tugas Pokok Sekretariat DPRD adalah menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
DPRD dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, serta mempunyai Fungsi
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
3. Dinas Daerah Kabupaten Banjarnegara terdiri dari 12 ( Dua belas ) Dinas, masing-
masing mempunyai tugas pokok sebagaimana telah ditetapkan dalam perda dan fungsi
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
4. Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari 10 (sepuluh) yang
terdiri dari Inspektorat, 3 Badan, 5 Kantor dan Rumah Sakit Umum Daerah, masing-
masing mempunyai tugas pokok sebagaimana telah ditetapkan dalam perda dan fungsi
sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
5. Satpol PP mempunyai tugas pokok memelihara dan menyelenggarakan ketentraman
umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan/ Keputusan Bupati.
6. Kecamatan mempunyai tugas pokok menjalankan kewenangan yang dilimpahkan
oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan tuagas umum
pemerintahan serta mempunyai Fungsi sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan
Bupati Banjarnegara.
7. Kelurahan mempunyai Tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarkatan dan mempunyai fungsi sebagaimana telah
ditetapkan dalam peraturan Bupati Banjarnegara.
8. Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan
koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perijinan secara
terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan
kepastian
9. Badan Penanggulangan Bencana Daerah mempunyai tugas pokok menetapkan
pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana, standarisasi serta
kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana, menetapkan dan
menginformasikan peta rawan bencana, menyusun dan menetapkan prosedur tetap
penanganan bencana, mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.
c. Susunan Organisasi
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
4
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah terdiri dari :
- Asisten Pemerintahan, meliputi : Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Pemerintah
Desa, dan Bagian Hukum;
- Asisten Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat meliputi : Bagian
Pembangunan, Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat;
- Asisten Administrasi, meliputi : Bagian Organisasi, Bagian Hubungan Masyarakat
dan Bagian Umum.
2. Sekretariat DPRD terdiri dari :
- Sekretaris DPRD
- Bagian, meliputi Bagian Rapat dan Dokumentasi, Bagian Perundangan-Undangan
dan Pengkajian serta Bagian Umum.
3. Dinas Daerah terdiri dari 12 Dinas, yaitu :
- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
- Dinas Kesehatan
- Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
- Dinas Pekerjaan Umum
- Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi, Sumber Daya Mineral
- Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
- Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan
- Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
4. Lembaga Teknis Daerah terdiri dari :
- Inspektorat
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
- Badan Kepegawaian Daerah
- Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
- Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
- Kantor Lingkungan Hidup
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
5
- Kantor Ketahanan Pangan
- Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
- Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
- Rumah Sakit Umum Daerah
5. Satuan Polisi Pamong Praja
6. Kecamatan terdiri dari 20 Kecamatan
- Struktur Kecamatan terdiri dari : Camat, Sekretariat, Subag dan Seksi-seksi.
7. Kelurahan terdiri dari 12 Kelurahan.
- Struktur Kelurahan terdiri dari : Kepala Kelurahan, Sekretariat dan Seksi-seksi.
8. Lembaga Lain Daerah terdiri dari :
- Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah
C. LINGKUNGAN STRATEGIS
1. KEADAAN GEOGRAFI
1). Letak Geografis.
Secara Astronomi Kabupaten Banjarnegara terletak. diantara 7 12’- 7 31’ Lintang
Selatan dan 109 29’ 10” – 109 45’50” Bujur Timur.
2) Batas-batas wilayah Kabupaten Banjarnegara:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan Batang.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo.
Sebelah Selatan beerbatasan dengan Kabupaten Kebumen.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Banyumas dan Kabupaten
Purbalingga.
3). Luas Wilayah :
Luas wilayah Kabupaten Banjarnegara : 106.970,097 Ha atau sebesar 3,10 % dari luas
seluruh wilayah propinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 20 wilayah kecamatan ( 12
Kelurahan dan 266 Desa ).
Tabel I. 1.
Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara
Diperinci Per Kecamatan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
6
NO KECAMATAN LUAS (Ha) PERSENTASE
1. Susukan 5.265,67 4,923%
2. Purwareja Klampok 2.186,67 2,044%
3. Mandiraja 5.261,58 4,919%
4. Purwanegara 7.386,53 6,905%
5. Bawang 5.520,64 5,61%
6. Banjarnegara 2.624,20 2,453%
7. Pagedongan 8.005,24 7,530%
8. Sigaluh 3.955,95 3,698%
9. Madukara 4.820,15 4,506%
10. Banjarmangu 4.635,61 4,334%
11. Wanadadi 2.827,41 2,643%
12. Rakit 3.244,62 3,033%
13. Punggelan 10.284,01 9,614%
14. Karangkobar 3.906,94 3,652%
15. Pagentan 4.618,98 4,318%
16. Pejawaran 5.244,97 4,884%
17. Batur 4.717,10 4,410%
18. Wanayasa 8.201,13 7,667%
19. Kalibening 8.377,56 7,832%
20 Pandanarum 5.856,05 5,474%
Jumlah 106.970,997 100,00%
Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Banjarnegara.
4). Kependudukan :
Jumlah Penduduk Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2008 sampai Tahun
2011 tercatat sebanyak :
NO JENIS
KELAMIN
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
1. Laki –laki 513.108 584.296 545.817 553.076
2. Perempuan 496.023 564.629 564.629 534.413
JUMLAH 1.009.331 1.148.925 1.073.240 1.087.489
Sumber : Dindukcapil Kab. Banjarnegara
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
7
2. KLIMATOLOGI DAN HIDROLOGI
1). Klimatologi
Ditinjau dari iklim yang ada, Kabupaten Banjarnegara beriklim tropis. Musim
hujan dan musim kemarau silih berganti sepanjang tahun. Bulan basah umumnya lebih
banyak daripada bulan kering. Bulan basah antara September – Maret, sedangkan bulan
kering berkisar antara April-Agustus. Musim hujan dimulai pada bulan September dan
berakhir pada bulan April setiap tahunnya. Puncak curah hujan dicapai pada bulan
Desember dan Januari. Wilayah Kabupaten Banjarnegara bagian Utara merupakan
wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi di banding wilayah tengah dan selatan
dikarenakan makin tinggi tempat dari permukaan laut biasanya curah hujan semakin
besar dan frekuwensi hujannya semakin tinggi. Data banyaknya dan hari hujan di
Kabupaten Banjarnegara dirinci menurut kecamatan, selengkapnya dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel : I. 2.
Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan
Di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2007 – 2011 dirinci menurut Kecamatan
No Kecamatan Curah Hujan Hari Hujan
2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 Susukan 3.079 2.163 2.779 6.241 2.673 129 128 145 246 144
2 Purwareja
Klampok
2.437 4.792 2.697 4.449 2.861 115 113 120 196 129
3 Mandiraja 2.791 2.546 2.527 5.044 133 113 141 239
4 Purwonegoro + + + + + + + + + +
5 Bawang + + + + + + + + + +
6 Banjarnegara 4.271 3.484 3.686 6.408 - 150 142 156 255 -
7 Pagedongan - - - - - - - - - -
8. Sigaluh - - - - - - - - - -
9 Madukara 3.527 3.454 3.536 5.525 4.535 167 179 178 251 174
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
8
No Kecamatan Curah Hujan Hari Hujan
2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
10 Banjarmangu 3.527 3.375 3.724 6.117 3.434 144 144 166 237 158
11 Wanadadi 3.026 3.083 3.423 6.211 3.266 124 149 171 342 157
12 Rakit - - - - - - - - - -
13 Punggelan - - - - - - - - - -
14 Karangkobar - - - - - - - - - -
15 Pagentan - - - - - - - - - -
16 Pejawaran 2.282 2.577 2.742 4.531 3.676 156 189 189 292 238
17 Batur - - - - - - - - - -
18 Wanayasa - - - - - - - - - -
19 Kalibening - - - - - - - - - -
20 Pandanarum - - - - - - - - - -
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
Ket : + = Alat penakar hujan rusak 0 = Keadaan tidak hujan
- = Tidak mengirimkan data
Dari tabel di atas, diketahui bahwa Curah hujan tertinggi tahun 2011 terjadi di
Kecamatan madukara sebanyak 4.535 mm dan curah hujan terendah terjadi di Kecamatan
Susukan sebesar 2.673 mm. Sedangkan hari hujan tertinggi pada tahun 2011, terjadi pada
Kecamatan Pejawaran sebanyak 238 hari dan hari hujan terendah terjadi pada
Kecamatan Purworejo Klampok sebanyak 129 hari.
Temperatur udara berkisar antara 22,5 - 29,0ºC dengan kelembaban udara
berkisar 71-89 %.
2). Sumber Daya Air
Dari segi hidrologi, berbagai mata air yang ada di Kabupaten Banjarnegara
merupakan potensi yang dapat di manfaatkan baik untuk kebutuhan rumah tangga,
irigasi, industri maupun kebutuhan lain dan wisata arung jeram. Sumber air tersebut
antara lain berupa sungai-sungai besar seperti sungai Serayu, Piasa, Sapi, Merawu,
Gintung dan masih banyak sungai kecil tersebar diwilayah Kabupaten Banjarnegara.
Disamping Sungai-sungai yang ada di Kabupaten juga terdapat banyak terdapat telaga
seperti telaga Balaikambang, Telaga Sewiwi dan Telaga Merdada. Nama sungai yang
panjangnya lebih dari 10 KM di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana tersebut dalam
tabel berikut:
Tabel 1.3
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
9
Nama sungai yang panjangnya lebih dari 10 Km
di Kabupaten Banjarnegara
Serayu; 66
Piasa; 49
Sapi; 35
Monda; 12
Pager; 10
Merawu; 32
Gintung; 30
Tulis; 14
Bojong; 11
Urang; 13
Dolog; 20
Parakan; 18
Pekacangan,
20
Penaruban, 11
Sibebek, 13Bombong, 11
Brukah, 10
0 20 40 60 80
Nam
a S
un
gai
Panjang km
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
Disamping sungai dan telaga, di Banjarnegara juga memiliki waduk buatan
PLTA Panglima Besar Sudirman yang dapat menampung 156 Juta m3 yang dapat
dikembangkan untuk pembangkit tenaga listrik yang berkekuatan 184,5 MW, pengairan
sawah 6.426,10 Ha, perairan dan sebagai obyek pariwisata.
Disamping itu potensi air tanah terdapat di sekitar Gunung Brama, Gunung
Kubang, Gunung Prahu, Gunung Raja, Gunung Raga Jembangan, Gunung Petarangan
dan di lembah sungai Serayu yang apabila diusahakan dapat dimanfaatkan untuk air
minum maupun pengairan pedesaan
3). Panjang Saluran Irigasi
Kabupaten Banjarnegara merupakan daerah aliran sungai yang besar. Sungai
Serayu membelah wilayah kabupaten pegunungan ini, disamping memiliki saluran
irigasi primer, sekunder maupun tersier. Keseluruhuan saluran primer adalah 140.089
km ,saluran sekunder adalah 403.762 km dan saluran tersier adalah 417.917 km. Jenis
saluran primer terpanjang terletak di Kecamatan Sigaluh sepanjang 70.227 km atau
50,37% dari panjang saluran irigasi Primer yaitu sepanjang 140.089 km, jenis saluran
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
10
sekunder terpanjang di Kecamatan Sigaluh sepanjang 42.124 m atau 10,43 % dari
panjang keseluruhan irigasi Sekunder yaitu 403.762 m, sedangkan jenis saluran tersier
terpanjang terletak di Kecamatan Mandiraja sepanjang 81.410 m atau 19,48% dari
panjang saluran irigasi tersier yaitu 417.917 m. Secara lengkap, gambaran panjang
saluran irigasi yang dirinci menurut jenis saluran Type Primer, Sekunder dan Tersier
dalam wilayah Kecamatan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel I. 4
Panjang saluran irigasi dirinci menurut jenis saluran
dan Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2010 -2011 (M)
No Kecamatan Jenis Saluran (Tahun 2010) Jenis Saluran (Tahun 2011)
Primer Sekunder Tersier Primer Sekunder Tersier
1 Susukan 21.600 18.850 46.450 21.600 20.850 46.450
2 Purwareja
Klampok
8.173 - 41.810 - - 41.810
3 Mandiraja 21.311 24.410 81.410 - 23.500 81.410
4 Purwonegoro 10.815 6.100 68.715 - - 68.410
5 Bawang 15.618 13.344 80.261 - 8.750 80.261
6 Banjarnegara 14.660 17.242 25.773 - 19.272 25.773
7 Pagedongan - 14.500 - - 13.650 -
8. Sigaluh 1.960 23.910 1.419 70.557 42.124 1.419
9 Madukara 13.600 32.158 41.225 13.600 26.328 1000
10 Banjarmangu 3.760 31.183 1.000 3.760 24.883 41.225
11 Wanadadi 6.160 11.600 3.000 17.400 18.610 3.000
12 Rakit 17.000 7.760 25.539 - 4.250 25.539
13 Punggelan 4.040 39.715 - 9.300 34.645 -
14 Karangkobar - 27.057 - - 25.765 -
15 Pagentan - 30.550 - - 29.683 -
16 Pejawaran 3.852 36.227 1.620 3.582 29.827 1.620
17 Batur - 9.500 - - 9.500 -
18 Wanayasa - 18.268 - - 27.460 -
19 Kalibening - 28.756 - - 29.105 -
20 Pandanarum - 9.060 - - 15.560 -
Jumlah 142.549 400.190 418.222 140.089 403.762 417.917
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
11
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
3. JENIS TANAH
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Banjarnegara antara lain :
1) Tanah Alluvial, terdapat di wilayah Kecamatan Batur, Karangkobar, Purworejo
Klampok dan Wanadadi;
2) Tanah Latosol, terdapat di wilayah Kecamatan Susukan, Purworejo Klampok,
Purwonegoro, Wanadadi, Rakit, Bawang, Sigaluh, Madukoro, Banjarnegara,
Wanayasa, Pejawaran dan Pagentan;
3) Tanah Andosol, terdapat di wilayah Kecamatan Kalibening, Wanayasa, Pejawaran
dan Batur;
4) Tanah Grumosol, terdapat di wilayah Kecamatan Purwonegoro, Mandiraja,
Kalibening, Karangkobar, Pagentan dan Banjarnegara;
5) Tanah Organosol, terdapat di wilayah Kecamatan Batur;
6) Tanah Litosol, terdapat di wilayah Kecamatan Banjarnegara dan Punggelan
4. TOPOGRAFI
Wilayah Kabupaten Banjarnegara terletak pada jalur pegunungan di bagian tengah
Jawa Tengah sebelah barat yang membujur dari arah Barat ke Timur. Topografi wilayah
Kabupaten Banjarnegara memiliki relief yang beraneka ragam yaitu dataran rendah,
dataran tinggi dan perbukitan dengan pegunungan yang landai hingga curam.
Ditinjau dari segi ketinggian wilayah Kabupaten Banjarnegara, maka Kecamatan
Purworejo Klampok merupakan wilayah terendah yaitu 44 m di atas permukaan laut ( dpl
) dan yang tertinggi adalah wilayah Kecamatan Batur yaitu 1.633 meter dpl. Ketinggian
dpl wilayah masing-masing kecamatan di Kabupaten Banjarnegara dapat di bedakan
sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
Tabel I. 5
Ketinggian Wilayah Kota Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara
( di atas permukaan laut/ meter dpl )
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
12
8044
131157149
289
639600
320290
239
180
374
1.015
935
1.130
1.633
1.135
1.049
1.245
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
KECAMATAN
Susukan
Pwj Klampok
Mandiraja
Purwonegoro
Bawang
Banjarnegara
Pagedongan
Sigaluh
Madukara
Banjarmangu
Wanadadi
Rakit
Punggelan
Karangkobar
Pagentan
Pejawaran
Batur
Wanayasa
Kalibening
Pandanarum
Sumber : Banjarnegara Dalam Angka 2010
5. ZONASI WILAYAH
Atas dasar topografi, jenis tanah, ketinggian wilayah dan keadaan hidrologi/
sumber air, wilayah Kabupaten Banjarnegara dibagi menjadi tiga zone wilayah sebagai
berikut :
a. Zone Utara : disebut pegunungan kendeng Utara yang berketinggian antara 600-
2.500m DPL, berbukit, curam, banyak air dan subur meliputi : Kecamatan
Kalibening, Pagentan, Batur, Pejawaran, Wanayasa, Madukara, Banjarmangu dan
Punggelan.Komoditi : Sayur- mayur, Jamur, Teh, Sapi potong, Domba dan Pariwisata.
b. Zone Tengah : disebut Pegunungan Serayu Utara merupakan daerah landai yang
membujur dari barat ke timur sepanjang sungai Serayu yang mempunyai ketinggian
40-300 m DPL. Daerah ini relatif datar,banyak air/irigasi dan subur meliputi ;sebagian
Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Purwonegoro, Mandiraja dan Bawang. Komoditi
: Padi, Palawija, Ikan air tawar, Kayu, Pariwisata, Salak, obyek wisata dan PLTA
Mrica.
c. Zone Selatan : disebut Pegunungan Serayu Selatan, pegunungan kapur, berbukit,
bergelombang, curam, sedikit air dan gersang, merupakan daerah pegunungan yang
mempunyai ketinggian 300-600 m, meliputi : Kecamatan Sigaluh, sebagian besar dari
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
13
Kecamatan Banjarnegara, Bawang, Purwonegoro dan Susukan. Komoditi : Bahan
Tambang Galian C, Ketela Pohon, Bambu, Kelapa.
6. PEMBAGIAN WILAYAH ADMINISTRATIF
Secara Administratif Kabupaten Banjarnegara terdiri atas 20 Kecamatan, 266 Desa
dan 12 Kelurahan, selengkapnya sebagaimana tabel berikut.
Tabel I. 6.
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Banjarnegara.
No.
PUSAT
PERTUMBUHAN SUB
WIL. PEMBANGUNAN
NAMA
KECAMATAN BANYAKNYA
JML
DESA &
KEL.
DESA KEL.
1. Banjarnegara 1. Bawang 18 - 18
2. Sigaluh 14 1 15
3. Banjarnegara 4 9 13
4. Pagedongan 9 - 9
2. Purwareja Klampok 1. Susukan 15 - 15
2. Pwj. Klampok 8 - 8
3. Mandiraja 16 - 16
4. Purwanegara 13 - 13
3. Wanadadi 1. Rakit 11 - 11
2. Punggelan 17 - 17
3. Wanadadi 11 - 11
4. Pandanarum 8 - 8
4. Batur 1. Batur 8 - 8
2. Wanayasa 17 - 17
3. Pejawaran 17 - 17
4. Kalibening 16 - 16
5. Karangkobar 1. Karangkobar 13 - 13
2. Banjarmangu 17 - 17
3. Pagentan 16 - 16
4. Madukara 18 2 20
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
14
No.
PUSAT
PERTUMBUHAN SUB
WIL. PEMBANGUNAN
NAMA
KECAMATAN BANYAKNYA
JML
DESA &
KEL.
DESA KEL.
JUMLAH 266 12 278
Sumber : Bagian Tata Pemerintahan Setda Kab. Banjarnegara
7. INFRASTRUKTUR DASAR
Infrastruktur dasar seperti gedung, jalan, jembatan memainkan peran besar
dalam merangsang dinamika ekonomi dan sosial masyarakat. Langkah strategis
membuka dinamika ekonomi perbatasan antar kabupaten yang dilakukan adalah
membangun akses Banjarkebuka (Banjanegara-Kebumen dan Banjarnegara-
Pekalongan).
Keberadaan jalan merupakan daya tarik tersendiri pula bagi arus masuk
investasi daerah. Kurun waktu 2007-2011 panjang jalan di Kabupaten Banjarnegara
dalam kondisi baik, sedang, rusak, dan rusak berat, sebagaimana tampak pada Tabel
1.8 dibawah ini.
Tabel 1.7
Panjang Jalan di Kabupaten Banjarnegara
2007-2011 ( km )
Kondisi Jalan Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Baik 331,25 368,97 381,22 453,34 551,05
Rusak Sedang 145,75 135,49 151,31 116,02 139,19
Rusak Ringan 144,71 160,13 138,49 150,83 95,149
Rusak Berat 266,70 223,82 217,39 168,22 103,01
Jumlah 888,41 888,41 888,41 888,41 888,399
Sumber : DPU Kab. Banjarnegara
D. KONDISI EKONOMI
1. Pendapatan Regional Domestik Bruto
Kondisi perekonomian daerah secara umum diwujudkan dalam bentuk PDRB
(Produk Domestik Regional Bruto) sebagai alat untuk mengukur tingkat pertumbuhan
keberhasilan perekonomian di suatu wilayah. PDRB Kabupaten Banjarnegara atas Dasar
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
15
Harga Berlaku pada tahun 2011 mencapai sebesar Rp. 7.630.769.471 sedangkan PDRB
atas Harga Konstan Tahun 2011 mencapai sebesar Rp. 3.028.612.788 dengan pendapatan
perkapita Rp. 7.032.572 setahun atas dasar harga berlaku sedangkan atas dasar harga
konstan sebesar Rp. 2.791.191.
Dari Pertumbuhan PDRB konstan tercermin laju pertumbuhan ekonomi tahun
2011 sebesar 4,85 %. Dilihat konstribusinya sektor pertanian mendominasi sebesar
34,11% mengalami penurunan sebesar 1,74% dibanding tahun sebelumnya, diikuti
sektor jasa-jasa sebesar 22,14 % yang mengalami kenaikan sebesar 2,11% dibandingkan
tahun sebelumnya, kemudian diikuti sektor industri sebesar 12,66% yang mengalami
penurunan sebesar 0,49%, sektor perdagangan yang mempunyai konstribusi sebesar
12,65% yang mengalami penurunan sebesar 0,03%. Sedangkan sektor yang mempunyai
konstribusi kecil adalah sektor Bangunan, sektor Bank dan lembaga keuangan lainnya,
sektor angkutan, sektor pertambangan dan penggalian serta sektor listrik, gas dan air
bersih, sebagaimana dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel : I. 8
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Berlaku
Tahun 2007 – 2011 ( Ribuan Rupiah )
No. Lapangan Usaha Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
1. Pertanian 1.907.995.
269
2.186.637.
650
2.347.741.
120
2.564.623.
966
2.754.136.
105
2. Pertambangan &
Penggalian
25.095.06
2
27.882.11
3
30.290.13
8
33.383.08
7
37.317.51
9
3. Industri 634.045.0
50
788.703.3
82
822.843.7
21
852.797.2
88
877.970.9
48
4. Listrik, Gas & Air
Bersih
18.977.50
0
23.664.42
5
27.447.38
3
31.293.10
1
35.059.73
5
5. Bangunan/Konstruk
si
327.027.9
18
362.854.8
99
395.925.9
02
451.675.3
90
537.708.0
96
6. Perdagangan 617.727.5
91
749.109.4
13
814.603.6
66
909.029.8
01
1.040.297.
186
7. Angkutan 199.995.1 226.166.9 253.004.4 302.150.6 383.682.1
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
16
07 42 91 23 94
8. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya
277.469.3
27
310.890.6
66
349.820.3
92
424.682.2
04
553.268.0
89
9. Jasa-Jasa 698.012.1
23
850.665.0
41
955.204.7
30
1.131.836.
259
1.411.329.
599
PDRB 4.706.344.
947
5.526.574.
986
6.023.881.
542
6.701.471.
719
7.630.769.
471
Penduduk Tengah
Tahun (Jiwa)
906.364 914.037 921.931 928.945 935.407
PDRB Perkapita
(Rp)
5.192.555 6.046.336 6.533.983 7.214.067 8.157.700
Pendapatan
Perkapita
4.476.387 5.212.412 5.632.802 6.219.087 7.032.572
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara
Tabel I.9.
Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Banjarnegara
Menurut Lapangan Usaha atas dasar Harga Konstan
Tahun 2007 – 2011 ( Ribuan Rupiah )
No
. Lapangan Usaha
Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
1. Pertanian 941.666.7
67
977.037.7
87
1.016.343.
125
1.035.558.
723
1.033.056.
257
2. Pertambangan &
Penggalian
13.315.41
2
14.018.81
5
14.669.27
0
15.294.96
0
15.890.04
7
3. Industri 353.362.6
98
366.594.7
72
374.321.8
54
379.955.7
50
383.384.4
28
4. Listrik, Gas & Air
Bersih
11.289.21
1
11.635.50
2
12.715.20
4
13.789.94
2
14.841.48
1
5. Bangunan/Konstruksi 172.080.2
21
173.592.0
67
185.754.7
68
192.240.5
44
192.195.7
03
6. Perdagangan 318.037.7
57
333.486.1
58
349.819.1
84
366.334.8
39
382.983.7
79
7. Angkutan 105.526.1 108.243.0 118.822.7 130.362.2 142.940.8
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
17
68 10 45 29 35
8. Bank dan Keuangan 142.897.3
81
151.569.4
79
162.948.4
55
176.509.2
30
192.636.5
94
9. Jasa-Jasa 437.610.2
01
483.812.6
36
518.541.1
33
578.477.9
07
670.683.6
64
PDRB 2.495.785,
817
2.619.989,
608
2.753.935,
727
2.888.524.
124
3.028.612.
788
Penduduk Tengah
Tahun (Jiwa)
906.364 914.037 921.931 928.945 935.407
PDRB Perkapita (Rp) 2.753.624 2.666.393 2.987.139 3.109.467 3.237.749
Pendapatan Perkapita 2.373.838 2.471.054 2.575.146 2.680.603 2.791.191
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara
Kontribusi Sektor pertanian (primer) pada lima tahun terakhir (2007) mengalami
penurunan. Gejala ini menunjukan bahwa krisis ekonomi menjadikan sektor primer
sebagai pilihan pertama lagi, tetapi segera setelah pekonomian bisa sedikit pulih kontribusi
sektor primer mulai bergeser mengecil kembali.
Produksi pertanian terutama Padi Palawija sangat berpengaruh PDRB Kabupaten
Banjarnegara, sehingga perubahan angkanya sangat berpengaruh nyata terhadap naik
turunnya angka PDRB.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2011 menunjukan
penurunan di banding tahun 2010. Rata-rata pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga
konstan satu tahun terakhir adalah 4,85 %, sebagaimana tampak pada Tabel berikut.
Tabel : 1.10.
Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten Banjarnegara menurut lapangan usaha atas
dasar harga berlaku Tahun 2007 – 2011 (persen)
No
. Sektor
Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
1 Pertanian 40,54 39,57 39,42 38,27 36,09
2 Pertambangan
dan Penggalian
0,53 0,50 0,50 0,50 0,49
3 Industri 13,47 14,27 13,66 12,73 11,51
4 Listrik, Gas & Air 0,40 0,43 0,46 0,47 0,46
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
18
5 Bangunan 6,95 6,57 6,57 6,74 7,05
6 Perdangangan 13,13 13,55 13,52 13,56 13,63
7 Angkutan 4,25 4,09 4,20 4,51 5,03
8. Bank & Lemb.
Keuangan
Lainnya
5,90 5,63 5,81 6,34 7,25
9 Jasa-jasa 14,83 15,39 15,86 16,89 18,50
PDRB 100.00 100.00 100.00 100,00 100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Banjarnegara
Tabel : I.11.
Kontribusi Produk Domestik Bruto Kabupaten Banjarnegara menurut lapangan usaha atas
dasar harga Konstan Tahun 2007 – 2011 (persen)
No Sektor Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
1. Pertanian 37,73 37.29 36,91 35,85 34,11
2. Pertambangan
dan Penggalian
0,53 0,54 0,53 0,53 0,52
3. Industri 14,16 13,99 13,59 13,15 12,66
4. Listrik, Gas & Air 0,45 0,44 0,46 0,48 0,49
5. Bangunan 6,89 6,63 6,75 6,66 6,35
6. Perdagangan 12,74 12,73 12,70 12,68 12,65
7. Angkutan 4,23 4,13 4,31 4,51 4,72
8.. Bank & Lemb.
Keuangan
Lainnya
5,73 5,79 5,92 6,11 6,36
9. Jasa-jasa 17,53 18,47 18,83 20,03 22,14
PDRB 100 100 100 100 100
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab. Banjarnegara
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
19
2. Laju Inflasi
Perubahan harga di suatu wilayah akan didapatkan angka inflasi yang merupakan
salah satu indikator stabilitas. Laju inflasi biasanya disebabkan oleh naik turunnya
produksi barang dan jasa, distribusi serta peredaran uang di suatu daerah. Laju inflasi
yang disajikan berdasarkan perubahan IHK ( Indeks Harga Konsumen ) dari 7 kelompok
komoditi yaitu kelompok bahan makanan: makanan Jadi, minuman, rokok dan tembakau,
pendidikan, rekreasi dan olah raga serta transportasi yang disurvey dari pasar
Banjarnegara Kota setiap minggu dan sebulan sekali.
Perkembangan Laju Inflasi Di Kabupaten Banjarnegara Per Bulan Januari s/d
Desember 2011, sebagaimana tampak pada Tabel berikut:
Tabel : I. 12
Perkembangan Laju Inflasi Di Kabupaten Banjarnegara Per Bulan Menurut Tahun
Kalender Januari s/d Desember 2011 (%)
No B u l a n Umum Bahan
Makanan
Mak.jadi
Rokok &
Tbk
Peru-
mahan Sandang
Kese-
hetan
Pendk.
Rekr &
OR
Trans-
pot
1. Januari 0,81 1,88 0,75 0,54 0,38 0,34 0,06 0,02
2. Pebruari -0,06 -1,66 0,26 0,87 1,12 0,67 -0,11 0,12
3. Maret -0,05 -0,20 -0,11 0,10 0,09 0,00 0,00 0,00
4. April -0,24 -4,69 1,10 2,04 1,37 2,56 0,00 0,03
5. Mei 0,21 0,83 -0,56 0,20 0,09 0,99 0,25 0,00
6. Juni 0,52 1,54 0,00 0,23 0,71 0,00 0,89 0,00
7. Juli 0,96 0,50 0,34 2,17 1,53 0,00 3,31 0,01
8. Agustus 0,74 0,24 1,59 0,20 3,10 1,06 0,00 0,21
9. September 0,21 -0,82 1,26 0,53 0,96 0,23 0,04 -0,52
10 Oktober -0,02 -0,33 0,60 0,10 -1,27 0,03 0,00 -0,10
11 Nopembe
r
0,87 1,72 1,74 0,01 0,94 0,08 0,11 0,04
12 Desember 0,69 -5,78 1,02 0,11 0,45 0,33 0,00 0,46
Jumlah 4,73 0,18 8,27 7,29 9,83 6,45 4,59 0,26
Sumber : Badan Pusat Stastistik Kab.Banjarnegara
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
20
Dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 terjadi inflasi
sebesar 4,73 %, Sementara inflasi yang cukup tinggi terjadi pada bulan Juli sebesar
0,96% hal ini disebabkan pada bulan Juli memasuki tahun ajaran baru sekolah, sehingga
tingkat konsumsi masyarakat meningkat dan mendorong terjadinya kenaikan harga
barang dan jasa terutama peningkatan pada kelompok pendidikan rekreasi dan olah raga,
perumahan dan sandang.
Sedangkan gambaran fluktuasi laju inflasi pada Kabupaten Banjarnegara Tahun
2006 - 2011 ( dalam % ) adalah sebagaimana dalam tabel berikut :
Tabel 1.13.
Laju Inflasi Kabupaten Banjarnegara Tahun 2006-2011 (persen)
4,556,49
11,09
4,377,13
4,73
0
5
10
15
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tahun
La
ju I
nfl
asi
Laju Inflasi
3. Pendapatan Daerah
Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara
dilihat dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan dalam 6 (enam) tahun terakhir dari Tahun 2006
– 2011 adalah sebagaimana tersebut dalam tabel berikut.
Tabel : I. 14.
Jumlah Pendapatan Asli Daerah Sendiri Kabupaten Banjarnegara
Tahun Anggaran 2006 - 2011 (Rp.)
No Jenis
Penerimaan Tahun 2006 Tahun 2007
Target Realisasi Target Realisasi
1. Pajak
Daerah
5.702.277.710 6.538.705.903 6.211.800.000 6.810.613.473
2. Retribusi 20.644.765.699 22.441.045.436 25.835.447.000 25.215.360.113
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
21
Daerah
3. Bag.Laba
BUMD
1.271.410.000 1.257.566.505 1.361.836.000 1.355.836.750
4. Lain-lain
Pendapatan
7.095.964.225 13.648.924.127 7.649.203.000 11.491.679.735
Jumlah 34.714.417.634 43.886.241.971 41.058.286.000 44.873.490.071
No Jenis
Penerimaan Tahun 2008 Tahun 2009
Target Realisasi Target Realisasi
1. Pajak
Daerah
6.418.980.000 7.314.771.313 7.063.500.000 8.161.471.252
2. Retribusi
Daerah
27.489.987.000 27.229.680.471 39.722.215.000 39.104.932.160
3. Hasil
Pengel.
Kekayan
Daerah
yang
dipisahkan
1.706.121.000 1.747.447.371 3.363.892.000 3.619.844.600
4. Lain-lain
Pendapatan
7.115.750.000 10.236.441.076 8.862.912.000 9.750.566.785
Jumlah 42.726.838.000 46.528.340.231 59.012.519.000 60.636.814.797
No Jenis
Penerimaan Tahun 2010
Tahun 2011
Target Realisasi Target Realisasi
1. Pajak
Daerah
8.567.000.000 9.265.190.711 10.139.500.000 12.376.944.802
2. Retribusi 41.754.227.000 39.760.948.541 40.855.288.000 42.226.650.458
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
22
Daerah
3. Hasil
Pengel.
Kekayan
Daerah
yang
dipisahkan
3.380.569.000 3.348.725.471 3.860.680.000 3.987.680.655
4. Lain-lain
Pendapatan
8.039.751.000 10.061.970.780 8.224.764.000 12.515.777.688
Jumlah 61.741.547.000 62.436.835.503 63.080.232.000 71.107.053.223
Sumber : DPPKAD Kab. Banjarnegara.
Dilihat dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa Pendapatan Asli Daerah
Sendiri Kabupaten Banjarnegara dari Tahun 2006 sampai dengan 2011 mengalami
peningkatan atau target terlampaui.
E. POTENSI WILAYAH
I. Potensi Sumberdaya Alam
1. Pertanian
1.1. Tanaman Pangan
Potensi sumberdaya alam yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara sangat beragam, dan dari
hasil evaluasi penggunaan tanah, luas wilayah Kabupaten Banjarnegara 106.970,997 Ha,
atau sekitar 3,29 % dari luas Propinsi Jawa Tengah (3,25 juta Ha.) dapat dirinci menurut
penggunaanya sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
Tabel : I.15.
Jenis Penggunaan Lahan Di Kabupaten Banjarnegara
No Jenis Penggunaan lahan
Luas
Areal
(Ha)
2007
Luas
Areal
(Ha)
2008
Luas
Areal
(Ha)
2009
Luas
Areal
(Ha)
2010
Luas
Areal
(Ha)
2011
1 LAHAN PERTANIAN
1.2. Lahan Sawah : 14.568 14.634 14.585 14.565 14.867
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Irigasi Teknis
Irigasi setengah Teknis
Irigasi Sederhana
Irigasi Desa/Non PU
Irigasi Tadah Hujan
Pasang Surut
6.198
629
2.579
1.473
3.725
0
0
6.233
696
2.314
1.632
3.759
0
0
6.241
632
2.827
1.342
3.425
0
0
6240
680
2789
1539
3317
0
0
6.230
607
2.522
1.914
3.391
0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
23
No Jenis Penggunaan lahan
Luas
Areal
(Ha)
2007
Luas
Areal
(Ha)
2008
Luas
Areal
(Ha)
2009
Luas
Areal
(Ha)
2010
Luas
Areal
(Ha)
2011
g.
h.
Lebak
Lainnya (polder,
rembesan, dll)
0
203
1.2. Lahan Bukan Sawah 58.208 55.241 56.763 55,952 55.842
a. Tegal/Kebun 50.069 48.233 45.398 44.478 44.101
b. Ladang Huma 0 0 0 0 0
c. Perkebunan 2.131 2.124 3.234 3.223 3223
d. Ditanami pohon hutan
rakyat
5.538 4.260 6.391 6.429 6680
e. Tambak 0 0 0 0 0
f. Kolam/Tebat/Empang 445 511 529 519 520
g. Padang pengembalaan/
rumput
12 12 0 0 0
h. Sementara tidak
diusahakan
11 0 0 2 2
i. Lainnya (pekarangan yg
ditanami tanaman
pertanian, dll)
0 101 1.211 1301 1316
2. LAHAN BUKAN
PERTANIAN
34.197 37.094 35.703 36.357 36.263
a. Rumah, bangunan dan
halaman sekitarnya
14.737 15.920 15.143 15.169 15178
b. Hutan Negara 14.811 16.172 15.545 16.163 16163
c. Rawa-rawa (tidak
ditanami)
0 0 0 0 0
d. Lainnya (jalan,sungai,
danau, lahan tandus
dll)
4.649 5.002 5.015 5025 4922
JUMLAH SEMUA : 106.973 106.969 107.051 106.874 106.972
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2011 jenis
penggunaan lahan sawah di Kabupaten Banjarnegara yaitu 14.867 Ha atau 13,9%, luas
area yang paling banyak digunakan untuk lahan bukan sawah 55.842 Ha atau 52,2%,
dan lahan bukan pertanian seluas 36.263 Ha atau 33,9 % dari luas lahan keseluruhan,
luas lahan lebih rinci dapat dilihat pada tabel :
Tabel 1.16.a
Penggunaan Lahan Sawah di Kabupaten Banjarnegara (hektar)
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
24
41,90%
4,08%16,96%
12,87%
22,81%1,37% Irigasi Teknis
Irigasi 1/2 Teknis
Irigasi Sederhana
Irigasi Desa/Non PU
Irigasi Tadah Hujan
Lainnya
Tabel 1.16.b
Penggunaan Bukan Lahan Sawah di Kabupaten Banjarnegara (hektar)
78,97%
5,77%
11,96%0,00%
0,93%2,36%
Kolam/Tebat/Empang
Tegal/Kebun
Perkebunan
Ditanami pohon/hutanrakyatSementara tidakdiusahakanLainnya
Tabel 1.16.c
Penggunaan Bukan Pertanian di Kabupaten Banjarnegara (hektar)
41,86%
44,57%
13,57% Rumah, bangunan dan
halaman sekitarnya
Hutan negara
Lainnya
Penggunaan lahan sawah seluas 14.867 Ha terdiri dari irigasi teknis seluas 6.230
Ha atau 41,90%, irigasi tadah hujan 3.391 Ha atau 22,81%, irigasi sederhana 2.522 Ha
atau 16,96%, Irigasi desa/non PU 1.914 Ha atau 12,87%, irigasi setengah teknis 607 Ha
atau 4,08%, dan penggunaan lahan sawah lainnya 203 Ha atau 1,37%.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
25
Jenis lahan bukan sawah 55.842 Ha, paling banyak digunakan tegal/kebun
sebanyak 44.101 Ha, atau 78,97%, sedangkan untuk yang ditanami pohon hutan
rakyat 6680 Ha atau 11,96%, perkebunan 3.223 Ha atau 5,77%, kolam/ tebat/ empang
520 Ha atau 0,93%, dan lainnya (pekarangan yg ditanami tanaman pertanian, dll) 1.316
atau 2,36%.
Sedangkan Lahan bukan pertanian seluas 36.263 Ha yang terdiri dari hutan
negara 16.163 Ha atau 44,57%, rumah, bangunan dan halaman sekitarnya 15.178 Ha
atau 41,86% dan lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus) 4.922 Ha atau 13,57 %
dari luas keseluruhan lahan bukan pertanian.
Budi daya tanaman pangan yang dikembangkan meliputi padi, palawija dan
hortikultura. Jenis Padi yang dikembangkan meliputi jenis padi sawah dan padi ladang.
Sedangkan komoditas palawija yang dikembangkan meliputi jagung, ketela pohon,
ketela rambat, kacang-kacangan dan lain-lain. Untuk selengkapnya sebagaimana
nampak pada tabel sebagai berikut :
Tabel : I.17.
Jumlah Produksi Tanaman Pangan di Kabupaten Banjarnegara
Pada Tahun 2006-2011
No
. Komoditas
Tahun
2006
(Kw)
Tahun
2007
( Kw )
Tahun
2008
(Kw )
Tahun
2009
(Kw )
Tahun
2010
(Kw )
Tahun
2011
(Kw)
1. PADI 1.270.996 1.456.240 1.409.402,5 1.527.736 1.520.859 1.570.221.28
- Padi
Sawah
1.211.438 1.380.794 1.348.791 1.478.633 1.436.666 1.492.383,83
- Padi
Ladang
59.558 75.446 60.611,50 49.103 84.193 77.837,45
2. PALAWIJA
- Jagung 789.579 868.424 928.99,2 1.057.010 1.020.048 843.446,70
- Ubi
Kayu
2.896.783 2.507.979,2 2.432.967,5 2.558.055,5 2.708.269 2.349.410,50
- Kacang
Tanah
38.892 21.580,1 49.175,5 21.545,3 20.158 16.278,96
- Kedelai 1323 903 1.397 5.070 3930 4.702,73
- Ubi Jalar 39.644 31.171 39.564 27.010 33.334 29.953
- Kacang 0 12 109,5 197,5 238,5 10,25
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
26
Hijau
Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa produktivitas padi secara
keseluruhan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 3,25% dari tahun 2010 terutama
karena padi sawah yang naik 3,88 % tetapi untuk jenis padi ladang produksi turun sebesar
-7,55 % dibandingkan tahun 2010. Kenaikan produksi juga terjadi pada produksi kedelai
yaitu 19,66%. Sedangkan Jagung, ubi kayu, kacang tanah, ubi jalar dan kacang hijau
mengalami penurunan. Kenaikan produksi tersebut cukup menguntungkan petani serta
mencukupi kebutuhan pangan.
Tanaman holtikultura yang dikembangkan masyarakat meliputi jenis sayur-
sayuran dan buah-buahan. Untuk jenis sayur-sayuran yang dikembangkan meliputi
kentang, buncis, bayam, kapri, wortel, daun bawang, seledri, kubis dan lain-lain yang
banyak dikembangkan di dataran Tinggi Dieng. Adapun jumlah produksi sayur-sayuran di
Kabupaten Banjarnegara selama 5 (lima) Tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel : I. 18.
Jumlah Produksi Sayur-sayuran Tahun 2007-2011
No. Komoditas
Tahun
2007
( Kw)
Tahun
2008
( Kw)
Tahun
2009
( Kw)
Tahun
2010
( Kw)
Tahun
2011
(Kw)
1. Bawang
Daun
54.247 90.467 115.785 91.324 178.532
2. Tomat 8.435 17.199 12.989 15.887 9.919
3. Cabe
Besar
11.194 38.746 97.425 47.988 46.713
4. Cabe
Rawit
7.826 26.473 75.983 21.672 32.930
5. kentang 964.677 1.334.175 1.250.772 1.096.132 997.563
6. Wortel 53.810 117.038 28.022 135.853 722.661
7. Bayam 29 805 438 105 127
8. Kangkung 675 4.424 2865 1869 1.528
9. Kol-Kobis 635.758 1.532.711 935.076 948.635 1.423.310
10. Sawi 23.182 55.559 35.245 73.085 126.124
11. Buncis 8.479 38.944 58.765 49.743 44.769
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
27
12. Kacang
Panjang
1.631 3.062 2851 2320 5.382
13. Ketimun 1.451 1.725 594 818 1.878
14. Petai 1.062 11.101 12.147 6725 2.804,71
Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa produktivitas tanaman sayuran
dari semua komoditas mengalami kenaikan produksi secara variatif berturut-turut pada
bawang daun,cabe rawit, wortel, bayam, kol/kubis, sawi, kacang panjang, ketimun.
Sedangkan komoditas yang menurun yaitu tomat, cabe besar, kentang, kangkung, buncis,
dan petai.
Tabel I.19.
Jumlah Produksi Buah-buahan Tahun 2006 – 2011
No
.
Komoditas
Tahun
2006
(ton)
Tahun
2007
(ton)
Tahun
2008
(ton)
Tahun
2009
(ton)
Tahun
2010
(ton)
Tahun
2011
(ton)
1. Pisang 8528,1 7.308,4 10.566,2 11.724,7 7210,8 10.163,
4
2. Salak 166.868,8 282.512,8 193.662,1 215.819,3 187.680 263.028
,8
3. Nanas 93,54 50,36 51,1 55,4 84,6 118,9
4. Jambu Biji 297,8 159,2 284,7 223 304,6 409,7
5. Rambutan 1509,8 3887,8 7970,6 7131,5 783,5 16.164,
2
6. Duku 120,6 2502,3 306,9 593,9 812 134,5
7. Pepaya 760,5 720,4 1.338,8 1007,3 1.023,2 1.041,5
8. Durian 1.005,6 4.055,5 1586 3025,5 1.888,3 2.849,1
9. Jeruk Siam 516,1 8,9 13,51 765,2 305,3 3.766,4
10. Mangga 721,5 0,26 4,99 552,4 55,2 470,5
Sumber : Dintankanak Kabupaten Banjarnegara
Berdasarkan tabel diatas bahwa, semua buah-buahan mengalami peningkatan
produksi kecuali untuk buah duku dikarenakan cuaca yang kurang mendukung yaitu
musim penghujan terus-menerus.
1.2. Peternakan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
28
Ternak yang dipelihara oleh masyarakat Kabupaten Banjarnegara meliputi
ternak besar seperti : ternak sapi, kerbau, kuda dan lain-lain dan ternak kecil seperti :
ternak kambing, dan domba serta ternak unggas seperti :ayam ras, ayam buras, itik,
angsa, mentok dan lain-lain.
Populasi dan produksi ternak yang ada di Kabupaten Banjarnegara nampak
pada tabel berikut :
Tabel I. 20.
Populasi Ternak Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2007 – 2011
Sumber : Dintankanak Kab. Banjarnegara
No. Komoditas Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011 **)
I Ternak Besar
1. Sapi Perah 10 13 21 42 2867
2. Sapi 38.501 40.426 41.638 41.842 34.320
3. Kerbau 2.084 2.209 2.023 1813 1.007
4. Kuda 242 242 209 196 178
II Ternak Kecil
1. Kambing 149.066 178.879 182.612 184.847 185.056
2. Domba 93.280 107.272 107.159 108.318 108.915
3. Babi 727 792 614 463 354
4. Kelinci 30.336 33.207 36.068 31.501 24.801
III Unggas
1. Ayam
1. Kampung 1.008.429 1.210.144 1.113.658 1.051.649 923.881
2. Ras layer 67.287 76.287 106.050 117.050 119.100
3. Broiler 1.210.750 1.137.500 1.226.166 652.100 564.896
2. Itik
1. Biasa 57.944 64.894 63.397 65.599 43.624
2. Manila 33.262 38.251 53.667 63.667 54.026
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
29
Dari tabel diatas, bahwa jumlah populasi ternak besar di Kabupaten
Banjarnegara mengalami penurunan jumlah pada kerbau dan kuda, sedangkan sapi
perah naik sebesar 6.826% ( dari 42 ekor menjadi 2867 ekor ) dan sapi turun 7.522
atau sebesar 17,98% ( dari 41.638 ekor menjadi 34.320 ekor ). Jumlah populasi pada
ternak kecil yang mengalami kenaikan populasi kambing dan domba, yaitu untuk
kambing naik sebesar 0,11 % dan domba naik sebesar 0,55%. Jumlah babi, dan
kelinci masing-masing -23,54% dan -21,27%. Sedangkan jenis unggas, pada ayam
broiler ( dari 652.100 ekor menjadi 564.896 ) atau turun -13,37%, ayam kampung
(dari 1.051.649 ekor menjadi 923.881) atau turun -12,15%, sedangkan pada ayam ras
layer terjadi peningkatan populasi sebesar 1,75% dari 117.050 ekor menjadi 119.100
ekor. Untuk itik mengalami penurunan pada itik biasa turun dari 65.599 ekor menjadi
43.624 ekor atau -33,50%, itik manila turun 63.667 ekor menjadi 54.026 ekor atau -
15,14%.
1.3 Perikanan
Budi daya ikan air tawar yang dikembangkan di Kabupaten Banjarnegara
meliputi kolam pembenihan, kolam pembesaran, mina padi, jaring apung, air deras dan
lain-lain.
Luas areal kolam dan produksi ikan yang ada di Kabupaten Banjarnegara
nampak sebagaimana tabel berikut :
Tabel I. 21.
Luas Areal Kolam dan Produksi Ikan Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2007-2011
No Jenis Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
LUAS AREAL ( Ha )
1. Kolam Pembenihan Ikan 54.50 55,50 60,38 60,38 60,68
2. Kolam Balai Benih Ikan 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
3. Kolam Pembesaran 303,51 295,50 305,83 307,00 308,40
4. Jaring Keramba Apung 22,90 23,00 23,00 23,00 23,00
5. Perikanan Sawah 52,44 50,00 0,00 58,80 65,00
PRODUKSI
1. Kolam pembesaran
(Ton)
3.068,70 3.254 3.293,50 4.374,65 5.301,4
2. Jaring Keramba Apung
(Kg)
822.100 826.000 663.200 1.018.600 742.000
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
30
3. Perikanan Sawah (Ekor) 6.282.600 6.245.000 0,00 6.927.900 3.178.000
4 Hasil Obyek
Pembenihan Ikan Balai
Benih (Ekor)
1.053.920 1.138.500 2.791.000 1.541.000 1.040.000
5 Pembenihan UPR (Ekor) 206.544.
000
278.070.
000
271.900.
000
326.470.
000
367.350.
000
Sumber : Dintankannak Kab. Banjarnegara
Dari Tabel diatas diketahui bahwa, sub sektor perikanan di Kab.
Banjarnegara hanya meliputi usaha perikanan darat. Usaha perikanan tersebut
meliputi perikanan di waduk, sungai/ irigasi, maupun sawah (Minapadi). Dibanding
tahun 2010, produksi perikanan mengalami peningkatan kolam pembesaran dari
4.374,65 ton menjadi 5.301,4 ton atau 21,18 %, pembenihan UPR dari 326.470.000
ekor menjadi 367.350.000 ekor atau 12,52% sedangkan produksi yang menurun
yaitu jaring keramba apung dari 1.018.600 kg menjadi 742.000 kg atau -27,15%,
perikanan sawah dari 6.927.900 ekor menjadi 3.178.000 ekor atau -45,03%, hasil
obyek pembenihan ikan balai benih dari 1.541.000 ekor menjadi 1.040.000 ekor
atau -32,51%.
1.4. Perkebunan
Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Kabupaten Banjarnegara meliputi
kopi, kelapa, teh, melati gambir dan sebagainya. Di Banjarnegara juga dikembangkan
tanaman obat-obatan seperti lada, jahe, kunyit, pohon dilem/ nilam dan lain
sebagainya.
Luas panen dan produksi tanaman perkebunan yang ada di Kabupaten
Banjarnegara nampak pada tabel sebagai berikut :
Tabel I. 22.
Luas Panen dan Produksi Perkebunan Di Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2007 – 2011
Keterangan Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Rata2
Pertumbuh
an
( %)
PANEN AREAL (HA)
1. Kapulaga 778,18 694,27 830,96 1.062,85 1.363,23 24,85
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
31
Keterangan Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Rata2
Pertumbuh
an
( %)
2. Melati
gambir
342,38 342,38 342,38 342,38 342,38 0
3. Aren 253 253,87 252,44 253,94 247,26 -0,74
4. Lada 301,29 274,49 274,49 275,24 276,65 0,34
5. Kapuk randu 47,38 46,20 41,20 41,20 41,2 - 4,06
6. Pala 12,18 12,18 12,18 12,18 17,02 10
7. Kina 12,52 12,50 11,87 11,28 11,27 -3,76
8. Kelapa Dalam 12.069,5
8
12.042,2
8
12.104,4
6
12.074,5
1
12.141,3
6
0,35
9. Kelapa Deres 1.326,62
8
1.329,10 1.500,35 1472,43 1.442,53 3,63
10. Kelapa
Hibrida
30,029 30,02 28,02 29,14 27,64 -2,24
11. Kopi
Robusta
1.407,56 1.509,64 1.624,03 1.817,41 1.843,01 7,56
12. Kopi
Arabika
445,49 446,19 446,29 445,99 450,71 0,24
13. Cengkeh 493,69 488,50 540,66 526,78 629,26 7,80
14. Teh 1.980,01 1.989,86 1.893,69 1,917,90 1.928,59 -1,09
15. Tembakau 277,3 271,39 271 271,14 265 -0,54
16. Nilam 787,49 543,11 542 552,36 283,72 -11,61
17. Kemukus 41,46 38,26 38,26 38,26 39,21 0,5
18. Kayu Manis 54,75 46,00 46 42,36 38,03 -5,47
19. Glagah
Arjuna
105,10 102,70 99,7 99,7 112,75 2,16
20.Panili 40 41 36,5 30,25 30,45 -10,29
PRODUKSI
(TON)
1. Kapulaga 118,39 59,40 71,51 346,78 260,20 -17,30
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
32
Keterangan Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Rata2
Pertumbuh
an
( %)
2. Melati
Gambir
513,57 647,28 539,25 426,46 362,25 -17,85
3. Aren 496,51 501,88 512,87 485,66 470,50 -1,92
4. Lada 109,6 99,91 98,39 69,08 75,73 -9,25
5. Kapuk Randu 9,67 - 0,15 2,26 2,83 -1,27
6. Pala 6,39 5,17 5,14 7,75 5,3 10,83
7. Kina 2,36 2,25 1,66 1,08 1 -24,69
8. Kelapa Dalam 10.219,9
5
9.940,65 9.587,73 9.347,51 9.345,13 -2,31
9. Kelapa Deres 13.768,9
8
13.922,9
2
12.838,4
5
12.414,8
7
11.668,4
5
-5,66
10. Kelapa
Hibrida
27,89 30,60 42,27 26,22 29,27 3,06
11. Kopi
Robusta
328,69 344,19 426,03 666,70 648,28 29,36
12. Kopi
Arabika
55,33 76,23 87,58 102,70 105 12,55
13. Cengkeh 29,75 22,89 25,22 46,44 17,86 19,89
14. Teh 1.553,91 1.692,69 2.167,94 2.243,27 1.945,2 8,59
15. Tembakau 150,84 164,27 168 295,57 291,76 29,08
16. Nilam 1.904,48 2.179,59 1.926 3.299,28 762,51 2,58
17. Kemukus 14,37 12,08 12 5,86 5,71 18,68
18. Kayu Manis 9,79 9,20 8,81 8,20 260,2 12,72
19. Glagah
Arjuna
50,70 56,03 52,4 53,99 46,55 -2,20
20. Panili 0,60 1,51 - - 0,47 33,90
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Banjarnegara
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
33
Dari Tabel diatas diketahui bahwa, produksi tanaman perkebunan umumnya
menurun dibanding tahun sebelumnya. Tanaman yang mengalami penurunan tersebut
adalah kapulaga, melati gambir, aren, pala, kina, kelapa dalam, kelapa deres, kopi
robusta, cengkeh, teh, tembakau, nilam dan glagah arjuna. Sedangkan yang mengalami
kenaikan adalah lada, kapuk randu, kelapa hibrida, kopi arabika, kayu manis dan panili.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
34
2 . Sumber Daya Hutan
Kawasan hutan di Kabupaten Banjarnegara seluas 106.970,997 Ha atau 43,9 %
dari luas wilayah Kabupaten Banjarnegara. Produksi hutan negara di Kab.Banjarnegara
yang terbesar masih berupa tebangan pinus dan damar serta sadapan pinus dan damar.
Sedangkan produksi hutan rakyat berupa kayu campuran sebagian besarnya berupa
kayu olahan dari pada kayu bulat. Luas dan Produksi Hutan Negara dan Hutan Rakyat
di Kabupaten Banjarnegara Menurut Jenis Produksi Tahun 2006 – 2011 sebagaimana
tabel berikut.
Tabel I. 23.
Produksi Hasil Hutan Negara dan Hutan Rakyat di Kabupaten Banjarnegara
Menurut Jenis Produksi Tahun 2006-2011
No. Komoditas Tahun
2006
Tahun
2007
Tahun
2008
Tahun
2009
Tahun
2010
Tahun
2011
Rata2
Pertumb
(%)
1. Getah Pinus
(Kg)
2.332 1.906,4
0
1.637,1
8
2.194,1
7
2.035,3
5
6.651 50,78
2. Getah
Damar (Kg)
35.355 50.211 5.468 56.552 53.018 3.961 197,09
3. Kayu Bulat
(M3)
48.423 37.797,
72
60.647,3
5
53.489,
97
30.483,4
6
27.504,2
55
-5,55
4. Kayu
Olahan
(M3)
77.308 36.133,
29
67.402,
54
65.589,
52
51.163,
33
68.454,
518
10,10
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Banjarnegara
Berdasarkan jenis produksinya, maka hutan di Kabupaten Banjarnegara
mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010 yaitu komoditas getah damar dan
kayu bulat. Untuk hasil hutan kayu disebabkan adanya epidemi serangan hama ulat
kantong dan penyakit karak tumor dan juga bencana alam, sedangkan hasil hutan non
kayu disebabkan banyaknya pohon yang sudah tidak produktif dan banyaknya
penebangan pohon. Sedangkan yang mengalami kenaikan yaitu komoditas getah pinus
dan kayu olahan.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
35
3. Potensi Pertambangan
Dari sumberdaya alam yang berupa tambang/ galian Kabupaten Banjarnegara
mempunyai potensi yang sangat besar yang tersebar di berbagai daerah seperti :
a. Marmer :
Marmer Sebagai bahan galian dari batu gamping/ kapur (CaCo3) yang mengalami
proses ubah (Metamorf) Karena tekanan dan tempratur yang sangat tinggi.
Marmer ini mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi karen proses
pengolahanya sangat sederhana, mutu cukup baik dan jumlah cadangan
diperkirakan cukup besar, lokasinya terdapat di Kecamatan Purwonegoro,
Kecamatan Bawang dan Kecamatan Banjarnegara..
b. Feldspar/ Pasir Kwarsa
Merupakan endapan dari pelapukan batuan yang banyak mengandung mineral
feldspar. Mutu kurang baik untuk pembuatan kaca akan tetapi baik untuk
pembuatan keramik. Lokasi terdapat di Kecamatan Banjarnegara.
c. Asbes
Terdapat bersama dengan batuan seperti dan dari jenis anthapilit/ krisotin. Mutu
kurang baik, syarat pembentukannya (kondisi lingkungan geologi) belum
sempurna. Lokasinya terdapat di Kecamatan Purwonegoro dan Kecamatan
Bawang.
d. Trass
Endapan sekunder dari pelapukan andesit tua, dapat dimanfaatakan untuk
pembuatan bataco. Pengolahan cukup sederhana. Lokasinya terdapat pada
Kecamatan Punggelan, Wanayasa, Pejawaran, Karangkobar, Pagentan dan
Sigaluh.
e. Lain-lain
Selain Potensi bahan Galian Golongan C seperti Marmer, Pasir kwarsa, Asbes
dan tras juga terdapat galian C yang seperti Lempung, Batu Gamping, Felspar,
Oker, Batu tulis dan Zeolit.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
36
Tabel I.24.
Potensi Bahan Galian Golongan C Kabupaten Banjarnegara Tahun 2009 – 2011
NO JENIS BAHAN
GALIAN
LOKASI
KECAMATAN
CADANGA
N DEPOSIT
( M3)
Tahun 2009
CADANGA
N DEPOSIT (
M3)
Tahun 2010
CADANGA
N DEPOSIT
( M3)
Tahun 2011
I. BAHAN GALIAN INDUSTRI
1. Asbes - Purwanegara 1.020.000 1.020.000 1.010.250
- Bawang 1.574.020 1.574.020 1.575.000
2. Batu Gamping - Bawang 1.108.000 1.108.000 1.108.000
- Banjarnegara 2.144.000 2.144.000 2.144.000
- Punggelan 3.720.000 3.720.000 3.720.000
- Wanayasa 2.230.000 2.230.000 2.230.000
- Pejawaran 2.470.000 2.470.000 2.470.000
3. Feldspar - Purwanegara 32.421.101 32.421.101 32.421.923
- Bawang 12.020.054 12.020.054 12.021.923
-
Banjasrnegara
7.195.000 7.195.000 7.200.000
4. Pasir Kwarsa - Banjarnegara 253.450 253.450 254.000
5. Lempung - Mandiraja 3.135.024 3.135.024 3.136.075
- Banjarnegara 274.150 274.150 274.375
-
Banjarmangu
187.423.200 187.423.200 187.425.000
- Punggelan 900.000 900.000 900.000
- Wanayasa 957.500 957.500 957.500
- Karangkobar 951.500 951.500 951.500
- Kalibening 242.500 242.500 242.750
- Pagentan 906.200 906.200 906.200
- Pejawaran 318.720 318.720 318.720
6. Trass - Punggelan 5.212.000 5.212.000 5.212.000
- Wanayasa 1.827.500 1.827.500 1.827.500
- Pejawaran 1.320.000 1.320.000 1.320.000
- Karangkobar 1.120.000 1.120.000 1.120.000
- Pagentan 145.000 145.000 145.000
- Sigaluh 4.250.000 4.250.000 4.250.000
7. Oker - Purwanegara 1.248.088 1.248.088 1.250.000
8. Batu Tulis/Slate - Purwanegara 146.700 146.700 147.000
9. Zeolit - Mandiraja 1.102.352 1.102.352 1.250.000
II BAHAN GALIAN BANGUNAN
10. Andesit - Sigaluh 6.874.122 6.874.122 6.874.122
-
Banjarmangu
3.522.200 3.522.200 3.522.200
- Kalibening 32.142.112 32.142.112 32.142.112
- Karangkobar 193.201 193.201 193.201
- Pagentan 24.122 24.122 24.122
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
37
NO JENIS BAHAN
GALIAN
LOKASI
KECAMATAN
CADANGA
N DEPOSIT
( M3)
Tahun 2009
CADANGA
N DEPOSIT (
M3)
Tahun 2010
CADANGA
N DEPOSIT
( M3)
Tahun 2011
11. Diorit-
Granodiorite*
GRANIT
- Bawang 2.734.700 2.734.700 2.734.700
- Banjarmangu 222.807.300 222.807.300 222.807.300
- Wanayasa 23.266.150 23.266.150 23.266.150
- Pagentan 13.142.200 13.142.200 13.142.200
- Karangkobar 25.001.101 25.001.101 25.001.101
12. Marmer - Purwanegara 1.477.950 1.477.950 1.477.950
- Banjarnegara 16.874.000 16.874.000 16.874.000
- Bawang 32.400 32.400 32.400
13. Pasir dan Batu - Banjarnegara 832.201 832.201 832.201
- Purwanegara 200.000 200.000 200.000
- Sigaluh 402.030 402.030 402.030
- Wanayasa 1.525.050 1.525.050 1.525.050
- Kalibening 1.948.700 1.948.700 1.948.700
- Pejawaran 84.800 84.800 84.800
- Batur 9.500 9.500 9.500
14 Batu Lempeng - Pagentan 17.344.000 17.344.000 17.344..000
- Batur 2.347.210 2.347.210 2.347.210
- Pejawaran 19.351.001 19.351.001 19.351.001
- Karangkobar 10.986.125 10.986.125 10.986.125
- Wanayasa 11.986.100 11.986.100 11.986.100
15 Breksi -
Banjarmangu
232.200 232.200 232.200
- Merah - Pejawaran 43.722 43.722 34.594
- Multi Colour - Batur - - -
- Hijau - Punggelan 34.125 34.125 314.060
Sumber : Dinas PSDA dan ESDM Kab. Banjarnegara
4. Sumber Daya Energi
Potensi sumber daya energi yang ada di Kabupaten Banjarnegara meliputi Pusata
Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Sudirman dengan kemampuan daya 184,50
mega Watt (MW). Disamping itu juga terdapat PLTA Tulis di Kecamatan Madukara
dengan kemampuan daya 12,4 MW dan PLTA Maung dengan kapasitas 210 MW.
Kemudian juga terdapat potensi listrik geotermol (PLTG) Dieng di Kecamatan Batur
dengan kemampuan daya 195 MW.
5. Industri
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
38
Sektor industri merupakan sektor penting selain sektor pertanian di Kabupaten
Banjarnegara. Sektor Industri dibedakan menjadi Industri Besar dengan tenaga kerja :
100 orang atau lebih. Untuk Industri sedang dengan tenaga kerja : 20-99 orang dan
Industri kecil dengan tenaga kerja 5-19 orang dan Industri Rumah Tangga tenaga kerja
1-4 orang.
Di Kabupaten Banjarnegara, tercatat untuk Industri besar/sedang = 11
perusahaan, Industri kecil = 175 perusahaan dan industri Rumah Tangga = 20.811
usaha.
Tabel I. 25.
Banyaknya Jenis Industri di Kabupaten Banjarnegara
pada Tahun 2006 - 2011
329425
23446
417434
24993
415 2 7425
23.041
4 7175
19084
4 7175
20.811
0
5000
10000
15000
20000
25000
Jumlah
2006 2007 2008 2009 2010 2011
Jenis Industri
Besar
Sedang
Kecil
RT
Sumber : Dinperindagkop dan UMKM Kab. Banjarnegara
Tabel. I .26.
Jumlah Perusahaan, Tenaga Kerja, Nilai Investasi dan Produksi di Kabupaten Banjarnegara
menurut Kelompok Jenis Industri Tahun 2011
Nama Jenis Industri
Jml
Perusaha
an
Jml Tenaga
Kerja
(Org)
Nilai
investasi
(juta Rp)
Produksi Satuan
A. AGRO INDUSTRI
1. Tempe Kedelai 2.033 4.549 1.712,06 6.159.787 Kg
2. Tempe Gembus 11 52 23 44.000 Buah
3. Tahu 113 323 701 605.898 Kg
4. Gula Kelapa 7.600 13.349 1.934,15 6.731.120 Kg
5. Gula Aren 385 765 90 312.690 Kg
6. Susu Kedelai 4 6 3,5 2.280 Liter
7. Minyak Nilam/ atsiri 13 33 211,5 28.173 Kg
8. Aneka Makanan
Ringan
905 2.324 1.333 3.875.222 Kg
9. Jenang 36 85 223 306.180 Kg
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
39
Nama Jenis Industri
Jml
Perusaha
an
Jml Tenaga
Kerja
(Org)
Nilai
investasi
(juta Rp)
Produksi Satuan
10. Emping Melinjo 44 96 45,3 49.500 Kg
11. Tepung Tapioka 13 605 21.650 81.566.500 Kg
12. Tembakau/ garangan 467 2.248 791,8 295.871.055 Kg
13. Jamur Tiram 7 36 144 18.533 Kg
14. Kopra 9 19 15,5 78.800 Kg
15. Kerupuk Singkong 27 95 151 72.345 Kg
16. Teh Rakyat 48 163 129 66.580 Kg
17. Madu 2 4 2 1.500 Kg
18. Pengolahan Gaber 13 28 320 362.00 Kg
19. Bioetanol 1 2 95 2.400 Kg
20. Pengolahan Kayu 20 131 2.086 212.777 M3
21. Gaplek 2 5 2,9 540 Kg
22. Kolang Kaling 3 36 6 6.000 Kg
23. Minuman Carica 2 7 2 3.855 Btl
24. Minuman Purwaceng 1 5 2 750 Saset
25. Tape/peyem 4 18 87 6.420 Kg
26. Kopi Bubuk 8 10 4 3.955 Kg
27. Saos Tomat 4 18 87 2.510 Btl
28. Minyak Urut 1 1 1 450 Btl
29. Meubelair/ perabot 737 1.637 3.323 203.526 Buah
30. Kerajinan Bambu/
kayu
6.085 10.994 125.775 117.672.254 Buah
31. Penggilingan Padi/
tepung
102 182 1.598 24.575.930 Kg
32. Pakan Ikan 8 35 246 30.000 Kg
33. Rokok 1 10 50 864.000 Batang
34. Pengolahan
tempurung
4 8 10 20.000 Buah
35. Kecap 5 16 65 13.100 Btl
36. Tepung Aren 3 7 1 520 Buah
37. Reyeng Pindang 193 385 19,3 529.300 Buah
B. ANEKA INDUSTRI
1. Genteng 58 144 1.201 2.100.000 Buah
2. Paving 6 20 47 43.800 Buah
3. Industri Tas 3 16 26 2.600 Buah
4. Konveksi/ Penjahit 204 296 620 685.116 ptg
5. Batu bata 778 2.577 1.445 35.059.066 Buah
6. Aluminium 21 42 127 52.970 Buah
7. Batako 20 92 140 2.741.600 Buah
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
40
Nama Jenis Industri
Jml
Perusaha
an
Jml Tenaga
Kerja
(Org)
Nilai
investasi
(juta Rp)
Produksi Satuan
8. Pelana kuda 1 3 1 84 Buah
9. Kaligrafi bambu 1 1 1 36 Buah
10. Perbengkelan 346 795 5.913 13.164 (dlm Jt)
11. Pupuk Organik 2 8 25 39.000 Kg
12. Sapu Ijuk 52 67 110 42.330 Buah
13. Pande Besi 48 159 73 165.240 Buah
14. Gybsum 16 54 177 20.570 Buah
15. Bulu Mata 16 119 5 1.116.470 Buah
16. Batik Tulis 73 158 830 19.272 Lembar
17. Kerajinan Kulit
kerang
27 89 301 252.000 Buah
18. Keramik 29 201 2.993 114.680 Buah
19. Batu lempeng 10 30 39 46.000 M3
20. Anyaman Jaring/
tikar
9 9 1 2.196 Buah
21. Reparasi Elektronik 32 37 345 1.075 Jt
22. Kerajinan batu 24 42 18 6.744 Buah
23. Kaki Guci 29 272 147 261.800 Buah
24. Wayang Kulit 1 1 1 30 Buah
25. Sablon 17 45 56 62.760 Buah
26. Kaos Kaki 1 3 25 450 Psg
27. Batu Split 45 227 286 3.401 M3
28. Mainan Anak 1 2 5 2.250 Buah
29. Las Tralis/ Pintu 6 23 94 520 Buah
30. Pot Bunga 2 5 3 500 Buah
31. Sulak 2 10 27 20.750 Buah
32. Kerajinan Hanger 1 9 10 1.200 Buah
33. Kerajinan Dompet
Kulit
1 3 3 150 Buah
34. Peti Buah 1 3 8 3.000 Buah
35. Batu Cincin/ Akik 2 2 2 60 Buah
36. Etalase 3 11 76 180 Buah
37. Pengrajin Sandal 4 8 3 540 Kg
38. Doran Cangkul 2 10 2 400 Buah
C. INDUSTRI MENENGAH
1. Tepung Tapioka 6 380 3.795 8.500 Ton
2. Veneer 1 50 250 11.500 M3
D. INDUSTRI BESAR
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
41
Nama Jenis Industri
Jml
Perusaha
an
Jml Tenaga
Kerja
(Org)
Nilai
investasi
(juta Rp)
Produksi Satuan
1. Pengolahan Kayu 3 1468 52.000 43.595 M3
2. Bulu Mata 1 852 1.900 1.500.000 prs
Sumber : Dinperindagkop dan UMKM Kab. Banjarnegara
Dari tabel diatas diketahui bahwa jenis industri di Kabupaten Banjarnegara pada
tahun 2011 paling banyak pada bidang aneka industri sebanyak 38 jenis yang pada tahun
2010 sebanyak 28 jenis, sedangkan agro industri sebanyak 37 jenis yang pada tahun
2010 sebanyak 35 jenis, industri menengah/ sedang dan industri besar sebanyak 2 jenis
sama dengan tahun 2010.
Sedangkan perkembangan Industri di Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2011,
mengalami peningkatan pada jenis industrirumah tangga yang semula 19.084 menjadi
20.881, sedangkan yang lain tidak ada perubahan .
Untuk penyerapan tenaga kerja yang mendukung nilai investasi dan produksi,
terbesar pada Industri Hasil Pertanian dan Kehutanan ( tempe kedelai, gula kelapa,
aneka makanan ringan, tembakau/ garangan, tahu, gula aren, tepung tapioka, krupuk
singkong, teh rakyat, pengolahan kayu, kerajinan bambu, meubelair yang merupakan
industri kecil dan industri Rumah Tangga.
Sedangkan untuk Aneka Industri batu bata, perbengkelan, kaki guci, batu split,
keramik. Untuk gambaran selengkapnya tentang proporsi jumlah perusahaan, jumlah
tenaga kerja, nilai investasi dan produksi menurut kelompok jenis industri pada
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 adalah sebagaimana pada tabel I.26.
6. Pariwisata
Perkembangan dunia kepariwisataan di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2006
s/d 2007 dan Tahun 2010 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan
harga BBM pada 2007 sehingga berkurang peminat wisatawan, dan juga banyaknya
objek wisata di Banjarnegara yang kondisi dan fasilitas yang dimiliki belum memenuhi
standar pariwisata sehingga banyak wisatawan yang beralih ke objek wisata lain yang
lebih mudah terjangkau. Pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 kunjungan
wisatawan mengalami peningkatan yang signifikan. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah
kunjungan wisata mengalami peningkatan dari tahun 2010 karena adanya promosi
pariwisata melalui pertunjukan seni, penyelenggaraan pameran pariwisata, promosi
melalui website dan pengembangan daya tarik wisata Museum Kaliasa Dieng
disamping itu Kabupaten Banjarnegara juga memiliki Obyek dan Daya tarik wisata
yang tersebar di hampir seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
42
Potensi kepariwisataan tersebut meliputi :
Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng
Wisata Rekreasi Khusus Arung Jeram Sungai Serayu
Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas
Pusat Seni dan Kerajinan Keramik Klampok
Wisata Tirta Waduk Pangsar Sudirman
Taman Rekreasi Anglir Mendung Paweden
Wisata Alam Curug Pitu
Wisata Akam Curug Sikopel
Wisata Alam Air Panas dan Curug Biting
Wisata Air Panas Kali Putih
Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2006-2011
sebagaimana nampak dalam tabel sebagai berikut.
Tabel I. 27.
Jumlah kunjungan Wisatawan di Kabupaten Banjarnegara
Pada Tahun 2006-2011
Sum
ber :
Dina
s
Kebu
daya
n
dan
Pariwisata Kabupaten Banjarnegara -20
09
Dari bagan chart di atas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 jumlah
kunjungan wisata naik dari 458.161 menjadi 461.291 atau mengalami kenaikan 0,68%.
Pada tahun 2007 mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2006, dan sedangkan
pada 2007 sampai dengan tahun 2009 mengalami kenaikan. Namun pada tahun 2010
mengalami penurunan hal ini disebabkan karena banyaknya objek wisata di
Banjarnegara yang kondisi dan fasilitas yang dimiliki belum memenuhi standar
pariwisata sehingga banyak wisatawan yang beralih ke objek wisata lain yang lebih
mudah terjangkau.
271313 268297323842
473812 458161 461291
0
100000
200000
300000
400000
500000
Jumlah
2006 2007 2008 2009 2010 2011
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
43
F. POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Kependudukan
Berdasarkan Data dari Dinas Kependudukan dan Catata Sipil Tahun 2011, maka
jumlah penduduk Kabupaten Banjarnegara pada tahun 2011 tercatat sebesar 1.087.489
yang terdiri atas 553.076 laki –laki dan 534.413 perempuan.
Penyebaran penduduk di tiap Kecamatan tidak merata, dimana kecamatan dengan
penduduk terbanyak adalah Kecamatan Punggelan yaitu sebanyak 94.025 jiwa dan
jumlah penduduk paling sedikit adalah di Kecamatan Pandanarum dengan jumlah
penduduk 23.591 jiwa.
Untuk tingkat kepadatan penduduk tahun 2011 adalah terbesar 1.017 jiwa per
Km2, dengan kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Banjarnegara yaitu sebesar 2.884
jiwa per Km2,
sedangkan kepadatan penduduk terendah terdapat di wilayah Kecamatan
Pandanarum 403 jiwa per Km2.
Jumlah, penyebaran dan kepadatan penduduk dapat dilihat pada Tabel sebagai
berikut..
Tabel I.28.
Banyaknya dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Banjarnegara
Keadaan Tahun 2011
No. KECAMATAN
LUAS
WILAYAH
(km2)
PENDUDUK
Laki-Laki
(JIWA)
Perempuan
(JIWA)
JUMLAH
(JIWA)
KEPADATAN
(JIWA/Km2)
1. Susukan 52,66 33.844 32.959 66.803 1.269
2. Pwrj. Klampok 21,87 25.580 25.189 50.769 2.321
3. Mandiraja 52,61 41.591 40.753 82.344 1.565
4. Purwanegara 73,86 44.274 43.464 87.738 1.188
5. Bawang 55,25 35.300 34.237 69.537 1.259
6. Banjarnegara 26,24 38.312 37.370 75.682 2.882
7. Sigaluh 39,56 17.007 16.448 33.445 846
8. Madukara 48,20 24.900 23.890 48.790 1.012
9. Banjarmangu 46,36 25.806 24.383 50.189 1.083
10. Wanadadi 28,27 18.322 17.917 36.239 1.282
11. Rakit 32,45 30.136 29.173 59.309 1.828
12. Punggelan 102,84 48.244 45.781 94.025 914
13. Karangkobar 39,07 15.515 14.758 30.273 775
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
44
No. KECAMATAN
LUAS
WILAYAH
(km2)
PENDUDUK
Laki-Laki
(JIWA)
Perempuan
(JIWA)
JUMLAH
(JIWA)
KEPADATAN
(JIWA/Km2)
14. Pagentan 46,19 20.253 19.643 39.896 864
15. Pejawaran 52,25 27.909 27.416 55.325 1.059
16. Batur 47,17 20.203 19.118 39.321 834
17. Wanayasa 82,01 25.007 23.586 48.593 593
18. Kalibening 83,78 25.204 24.270 49.474 591
19. Pandanarum 58,56 11.981 11.610 23.591 403
20. Pagedongan 80,51 23.688 22.448 46.136 573
JUMLAH 1.070 553.076 534.413 1.087.489 1.017
Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara
2. Ketenagakerjaan
Tingkat pertumbuhan rata-rata penduduk Kabupaten Banjarnegara dari tahun
2008-2011 sebesar 2,86% berimplikasi pada penyediaan kebutuhan pokok masyarakat
dan kesempatan memperoleh lapangan pekerjaan. Penduduk berdasarkan pekerjaan
didominasi oleh petani/ pekebun sejumlah 289.107 orang atau 26,58%.
Sedangkan banyaknya pencari kerja yang terdaftar menurut jenis kelamin dalam
waktu 6 (enam) tahun terakhir di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana tersebut tabel
berikut :
Tabel I. 29.
Banyaknya Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Jenis Kelamin
di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2006-2011
Tahun Jumlah Pencari kerja
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
45
Laki-laki Perempuan Jumlah Prosentase
Tahun 2006 6.980 5.436 12.416 100
Tahun 2007 6.777 5.792 12.569 100
Tahun 2008 5.061 5.833 10.894 100
Tahun 2009 2.932 3.224 6.156 100
Tahun 2010 4.087 4.251 8.338 100
Tahun 2011 2.068 3.547 6.615 100
Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Banjarnegara
Banyaknya pencari kerja di Kabupaten Banjarnegara yang terdaftar menurut
jenis kelamin baik perempuan maupun laki-laki mengalami penurunan pada tahun
2011 yaitu dari 4089 orang menjadi 2.068 orang atau menurun 49,45% untuk laki-
laki dan 4.251 orang menjadi 3.547 atau menurun 16,56% untuk perempuan,
sedangkan tahun 2010 untuk perempuan mengalami peningkatan yang
dibandingkan dengan tahun 2009 yaitu dari 3.224 orang menjadi 4.251 orang atau
naik 31,85 % sedangkan pencari kerja sebelumnya dari tahun 2006 s/d 2007
didominasi oleh kaum laki-laki, sedangkan pada tahun 2008 -2010 pencari kerja
perempuan . Untuk kondisi mulai tahun 2006 sampai 2007 tampak bahwa pencari
kerja laki-laki lebih banyak daripada perempuan, masing-masing selisih 1.544 orang
untuk 2006 dan 985 orang untuk tahun 2007, sedangkan untuk tahun 2008 , 2009
dan 2010 lebih banyak kaum perempuan dengan selisih 772 orang pada tahun 2008,
292 pada tahun 2009, dan 164 pada tahun 2010. Jumlah pencari kerja yang
ditempatkan kerja pada tahun 2008 dan 2010 sebagaimana dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel I. 30.
Jumlah Pencari Kerja Tahun 2008 -2011
Yang Ditempatkan Bekerja
No Penempatan
Tenaga Kerja Tahun 2008 Tahun 2009
Tahun 2010 Tahun
2011
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
46
1. AKL 2.145 1.241 1.793 1.976
2. AKAD 276 638 804 611
3. AKAN 876 698 809 604
4. INFORMAL - 25 - -
3.294 2.602 3.406 3.191
Sumber : Dinsosnakertrans Kab. Banjarnegara
3. Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk Kabupaten Banjarnegara yang bekerja masih
didominasi oleh petani/ pekebun sedangkan penduduk yang bekerja terendah adalah
sebagai Psikiater Psikolog sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I.31.
Jumlah Penduduk Kabupaten Banjarnegara
Menurut Pekerjaan Tahun 2010-2011
No Jenis Pekerjaan Tahun 2010 Tahun 2011
1. Belum Bekerja 150.460 160.320
2. Mengurus Rumah Tangga 123.665 132.497
3. Pelajar/ Mahasiswa 208.604 207.183
4. Pensiunan 10.633 10.055
5. PNS 11.588 11.793
6. TNI 2.300 2.048
7. POLRI 1.054 1.041
8. Perdagangan 7.559 7.874
9. Petani/ Pekebun 293.978 289.107
10. Peternak 561 558
11. Nelayan Perikanan 50 53
12. Industri 574 593
13. Konstruksi 721 736
14. Transportasi 2.321 2.429
15. Karyawan Swasta 35.431 40.332
16. Karyawan 528 577
17. Karyawan BUMD 215 229
18. Karyawan Honorer 2.282 2.298
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
47
No Jenis Pekerjaan Tahun 2010 Tahun 2011
19. Buruh Harian Lepas 40.399 40.662
20. Buruh Tani/ Pekebun 17.845 17.362
21. Buruh Nelayan Perikanan 99 92
22. Buruh Peternakan 289 272
23. Pembantu Rumah Tangga 13.561 11.918
24. Tukang Cukur 129 129
25. Tukang Listrik 135 134
26. Tukang Batu 4.182 4.070
27. Tukang Kayu 2.317 2.290
28. Tukang Sol Sepatu 37 37
29. Tukang Las Pandai Besi 245 237
30. Tukang Jahit 1.004 987
31. Tukang Gigi 19 24
32. Penata Rias 89 88
33. Penata Busana 18 16
34. Penata Rambut 185 174
35. Mekanik 537 562
36. Seniman 98 96
37. Tabib 25 25
38. Paraji 69 68
39. Perancang Busana 4 3
40. Penterjemah 10 8
41. Imam Masjid 60 57
42. Pendeta 27 27
43. Pastor 5 6
44. Wartawan 24 24
45. Ustad Mubaligh 189 190
46. Juru Masak 65 64
47. Promotor Acara 2 2
48. Anggota DPR RI - -
49. Anggota DPD - -
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
48
No Jenis Pekerjaan Tahun 2010 Tahun 2011
50. Anggota BPK - -
51. Presiden - -
52. Wakil Presiden - -
53. Anggota Mahkamah Konstitusi - -
54. Anggota Kabinet Kementrian - -
55. Duta Besar - -
56. Gubernur - -
57. Wakil Gubernur - -
58. Bupati 1 1
59. Wakil Bupati - 1
60. Walikota - -
61. Wakil Walikota - -
62. Anggota DPRD Propinsi 1 2
63. Anggota DPRD Kabupaten Kota 36 50
64. Dosen 46 51
65. Guru 7.139 6.779
66. Pilot 4 3
67. Pengacara 17 17
68. Notaris 5 6
69. Arsitek 24 23
70. Akuntan 6 4
71. Konsultan 25 29
72. Dokter 95 97
73. Bidan 227 248
74. Perawat 316 325
75. Apoteker 39 40
76. Psikiater Psikolog 1 1
77. Penyiar Televisi 2 2
78. Penyiar Radio 4 4
79. Pelaut 62 65
80. Peneliti 15 15
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
49
No Jenis Pekerjaan Tahun 2010 Tahun 2011
81. Sopir 4.568 4.705
82. Pialang 5 4
83. Paranormal 24 24
84. Pedagang 50.536 48.694
85. Perangkat Desa 2.322 2.345
86. Kepala Desa 199 202
87. Biarawati 16 14
88. Wiraswata 22.593 25.973
89. Lainnya 50.720 48.418
Jumlah 1.073.240 1.087.489
Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara
Berdasarkan Berdasarkan tabel diatas, mata pencaharian penduduk di
Kabupaten Banjarnegara sebagaian besar sebagai petani/ pekebun mencapai 26,58%
mengalami penurunan sebesar 1,66%, diikuti oleh pedagang mencapai 4,48%
mengalami penurunan sebesar 3,64% dan penduduk yang bekerja pada sektor lainnya
mencapai 4,45% mengalami penurunan sebesar 4,54% sedangkan penduduk yang
bekerja terendah adalah sebagai Psikiater Psikolog dengan jumlah tetap dari tahun
2010.
4. Pendidikan Penduduk
Sumber Daya Manusia sebagai modal dasar pembangunan di Kabupaten
Banjarnegara baik kuantitas maupun kualitas masih sangat memprihatinkan. Kualitas
SDM bisa langsung dinikmati melalui jumlah penduduk yang sedang atau telah tamat
dalam mengikuti sekolah pada jenjang pendidikan lanjutan atau jenjang yang lebih
tinggi.
Dari Tabel I.32. menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk sebagian
besar berpendidikan SD/MI/sederajat dengan proporsi 42,37%, sedangkan yang
berpendidikan SLTP/Mts/sederajat/kejuruan sebanyak 13,20 %, SMU/MA/sederajat 8,67
%, Diploma I/II 0,62 %, Diploma III/ Sarmud 0,54 %, Strata I 1,24 %, Strata II 0,06 %
dan Strata III 0,006 %, sedangkan yang tidak sekolah/belum sekolah 11,18 % dan
selebihnya tidak punya ijazah SD/tidak tamat 22,10 %. Banyaknya penduduk dirinci
menurut sekolah yang ditamatkan pada Tahun 2009-2011, di Kabupaten Banjarnegara
dapat dilihat sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
50
Tabel I.32
Banyaknya Penduduk Dirinci
Menurut Sekolah Yang Ditamatkan Tahun 2009-2011
SEKOLAH YANG
DITAMATKAN
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1. Tidak/belum Sekolah 159.450 13,87 112.209 10,46 121.621 11,18
2. Tidak Tamat SD/
Sederajat
213.384 18,57 246.102 22,93 240.367 22,10
3. Tamat SD/MI/Sederajat 504.122 43,87 458.085 42,68 460.796 42,37
4.SLTP/MTs/ Sdrjt/
Kejuruan
147. 439 12,83 140.599 13,10 143.538 13,20
5. SMA/MA/Sederajat 96.903 8,43 90.188 8,40 94.264 8,67
6. Diploma I/II 7.725 0,67 6.770 0,63 6.769 0,62
7. Diploma III/Sarmud 6.543 0,56 5.713 0,53 5.889 0,54
8. Strata I 12.703 1,11 12.854 1,20 13.500 1,24
9. Strata II 594 0,05 645 0,06 670 0,06
10. Strata III 62 0,005 75 0,005 75 0,006
JUMLAH 1.148.925 100 1.073.240 100 1.087.489 100
Sumber Data : Dindukcapil Kab.Banjarnegara
Sebagai gambaran umum kondisi pendidikan di Kabupaten Banjarnegara saat ini
dapat dilihat dari beberapa indikator makro bidang pendidikan antara lain Angka
Partisipasi Kasar (APK) SD/MI dari 103,95 % pada tahun ajaran 2009/2010 menjadi
97,31% pada Tahun Ajaran 2010/2011 atau turun sebesar 0,06%
Untuk APK pada tingkat SMP/MTs pada tahun 2010/2011 dapat dicapai sebesar
80,83%. Bila dibandingkan dengan APK SMP/MTs tahun 2009/2010 sebesar 95,81%,
maka ada penurunan sebesar 0,16 %.
Untuk APK pada tingkat SMA/SMK pada tahun 2010/2011 dapat dicapai sebesar
52,47%. Bila dibandingkan dengan APK SMP/MTs tahun 2009/2010 sebesar 51,06%,
maka ada peningkatan sebesar 0,03%.
Angka Partisipasi Kasar Tahun 2008-2011 di Kabupaten Banjarnegara dapat
dilihat sebagaimana tersebut dalam tabel berikut :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
51
Tabel I.33.
Angka Partisipasi Kasar SD, SMP dan SMA
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2009-2011
Kecamatan
Angka Partisipasi Kasar (%)
Tahun 2010
Angka Partisipasi Kasar (%)
Tahun 2011
SD SMP SMA SD SMP SMA
1. Susukan 102,90 82,33 - 92,79 64,55 -
2.Purworejo Klampok 176,87 153,68 234,71 97,32 115,39 210,90
3. Mandiraja 96,29 92,79 3,72 98,6 86,20 5,38
4. Purwonegoro 97,07 73,93 20,18 93,94 61,15 22,01
5. Bawang 93,30 97,48 144,03 94,62 86,64 140,91
6. Banjarnegara 94,90 153,43 373,08 112,45 133,83 230,89
7. Pagedongan 90,16 65,40 7,88 96,61 60,79 7,38
8. Sigaluh 103,17 72,68 64,27 90,86 56,61 39,55
9.Madukara 112,93 148,81 5,27 104,16 78,46 4,94
10. Banjarmangu 187,44 83,58 13,38 100,44 67,85 8,67
11. Wanadadi 89,04 144,44 64,97 98,94 114,60 88,89
12. Rakit 98,91 98,92 8,43 93,16 98,86 15,49
13. Punggelan 99,89 82,30 26,48 102,93 73,78 24,64
14. Karangkobar 104,62 119,23 71,67 104,05 104,04 92,24
15. Pagentan 91,18 70,53 5,10 92,33 70,68 4,85
16. Pajawaran 104,48 84,00 3,34 96,23 65,25 3,30
17. Batur 113,35 70,59 13,66 93,86 53,18 15,41
18. Wanayasa 99,77 82,95 11,40 96,80 57,37 16,07
19. Kalibening 11,73 81,58 32,05 90,25 76,96 25,66
20. Pandanarum 71,82 80,29 7,12 89,46 66,67 9,18
JUMLAH 103,95 95,81 51,06 97,31 80,83 52,47
Tahun 2009 103,88 95,71 50,39
Tahun 2008 102.28 95.21 49.96
Sumber : Dindikpora Kab.Banjarnegara
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
52
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI pada Tahun 2009/2010 sebesar 98,05%
dibandingka APM SD/MI tahun ajaran 2010/2011 sebesar 96,93% maka terjadi
penurunan sebesar 0, 01%.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs pada tahun 2009/2010 sebesar 88,29%
dibandingkan dengan APM SMP/MTs tahun 2010/2011 sebesar 78,76 % atau turun
sebesar 0,1 %.
Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK pada tahun 2009/2010 dapat sebesar
45,91%, dibandingkan dengan APM SMA/SMK tahun 2010/2011 sebesar 45,14% atau
turun sebesar 0,017%.
Tabel I.34.
Angka Partisipasi Murni SD, SMP dan SMA
Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2009-2011
Kecamatan
Angka Partisipasi Murni (%)
Tahun 2010
Angka Partisipasi Murni (%)
Tahun 2011
SD SMP SMA SD SMP SMA
1. Susukan 99,02 79,74 - 92,28 63,01 -
2. Purworejo
Klampok
169,11 146,28 220,59
96,91 110,79 197,13
3. Mandiraja 91,86 86,92 1,84 97,99 84,51 2,97
4. Purwonegoro 94,14 70,38 16,85 93,80 60,98 18,91
5. Bawang 87,74 93,26 137,93 94,50 86,36 124,18
6. Banjarnegara 91,80 144,59 361,55 112,33 132,75 204,66
7. Pagedongan 81,95 53,57 7,03 96,45 60,51 6,99
8. Sigaluh 98,30 65,24 56,87 90,80 53,95 32,93
9. Madukara 105,42 136,54 3,81 103,99 78,27 2,97
10. Banjarmangu 175,13 74,31 5,11 99,70 63,43 5,14
11. Wanadadi 85,25 136,70 59,42 98,88 114,02 78,12
12. Rakit 89,74 91,44 4,09 92,46 95,82 9,18
13. Punggelan 93,37 75,06 21,00 102,62 70,97 19,17
14. Karangkobar 96,76 108,26 59,46 103,28 102,28 79,76
15. Pagentan 84,47 63,63 2,35 91,61 68,72 -
16. Pejawaran 97,20 70,34 1,80 96,11 62,19 0,90
17. Batur 105,01 61,90 9,31 93,74 49,44 11,17
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
53
Kecamatan
Angka Partisipasi Murni (%)
Tahun 2010
Angka Partisipasi Murni (%)
Tahun 2011
SD SMP SMA SD SMP SMA
18. Wanayasa 93,88 73,03 6,53 96,13 54,36 11,70
19. Kalibening 107,42 73,69 17,18 89,28 73,61 17,95
20. Pandanarum 69,01 72,57 4,44 89,35 63,53 -
JUMLAH 98,05 88,29 45,91 96,93 78,76 45,14
Tahun 2009 97,41 87,70 45,29
Tahun 2008 96,67 83,96 43,77
Sumber : Dindikpora Kab. Banjarnegara
Tabel. I. 35.
Banyaknya Anak Usia Sekolah Dan Yang Bersekolah
Dirinci Menurut Kelompok Umur Usia Sekolah
Tahun 2011
Kecamatan
Banyaknya Anak Usia
Sekolah
Banyaknya Anak yang
Sekolah
7-12 th 13-15 th 16-18 th 7-12 th 13-15 th 16-18 th
1. Susukan 7.173 3.450 2.901 6.625 2.177 2
2. Pwj klampok 5.412 2.807 2.229 5.253 3.298 4.402
3. Mandiraja 8.001 3.753 3.032 7.848 3.175 93
4. Purwananegara 8.421 4.049 3.458 7.905 2.527 655
5. Bawang 5.895 2.904 2.630 5.577 2.838 3.268
6. Banjarnegara 6.441 3.435 3.435 7.247 5.388 7.035
7. Pagedonagn 4.340 2.117 1.774 4.190 1.290 126
8. Sigaluh 3.368 1.581 1.588 3.060 892 525
9. Madukara 4.206 2.006 2.087 4.376 1.584 64
10. Banjarmangu 4.324 2.059 2.042 4.315 1.326 107
11. Wanadadi 3.127 1.733 1.467 3.098 2.055 1.150
12. Rakit 5.718 2.990 2.615 5.294 2.892 246
13. Punggelan 9.183 4.065 3.438 9.435 2.928 661
14. Karangkobar 3.258 1.659 1.418 3.368 1.803 1.137
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
54
Kecamatan
Banyaknya Anak Usia
Sekolah
Banyaknya Anak yang
Sekolah
7-12 th 13-15 th 16-18 th 7-12 th 13-15 th 16-18 th
15. Pagentan 4.184 1.968 1.856 3.838 1.353 6
16. Pejawaran 5.035 2.210 1.997 4.841 1.378 31
17. Batur 4.251 1.873 1.791 3.990 935 200
18. Wanayasa 5.369 2.430 2.240 5.161 1.346 262
19. Kalibening 5.316 2.504 2.050 4.752 1.891 371
20. Pandanarum 2.743 1.212 861 2.453 771 2
JUMLAH 105.765 50.805 44.909 102.626 41.848 20.342
Tahun 2009 103.817 43.322 45.149 101.796 38.247 20.729
Tahun 2010 103.817 43.321 45.149 101.796 36.808 37.118
Sumber : Dindikpora Kab. Banjarnegara
5. Kesehatan
Pembangunan kesehatan di Kabupaten Banjarnegara saat ini mengutamakan
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan ketersedian sumber daya kesehatan. Sarana
Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara meliputi pelayanan kesehatan dasar berupa
Puskesmas ( 35 buah ), Puskesmas Pembantu ( 42 Buah ) dan Puskesmas Keliling (37
buah) serta untuk pelayanan kesehatan rujukan Rumah Sakit Pemerintah ( 1 Buah ),
Rumah Sakit Swasta ( 2 buah ) dan klinik Pengobatan Umum ( 17 buah ) serta Klinik
Bersalin ( 3 buah ), untuk Apotek ( 36 buah ). Selengkapnya kondisi sarana Kesehatan
di Kabupaten Banjarnegara sebagaimana dalam tabel berikut :
Tabel 1.36
Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2011
1
3
30
1
35
4237
27
1
4 13
30
2
35
42
37
27
14
12
17
3
35
42
37
36
14
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45RS Pemerintah
RS Swasta
KP Swasta
KB Swasta
Puskesmas Pemerintah
Pustu Pemerintah
Pusling Pemerintah
Apotek
Lab Pemerintah
Poliklinik
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
55
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
6. Kesejahteraan Sosial
Dengan adanya program-program pengentasan kemiskinan semenjak tahun
1997 sampai dengan sekarang, seperti Program Jaring Pengamanan Sosial (JPS),
Program Pengentasan secara sistematis keluarga Pra sejahtera menjadi sejahtera,
Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Raskin dan lain sebagainya membawa
dampak pada berkurangnya KK miskin di Kabupaten Banjarnegara, melihat data tabel
dibawah ini, tampak dalam tahun 2011 ini penurunan secara fisik keluarga Pra
Sejahtera sebesar 1945 dibanding kondisi tahun 2010 atau turun 2,32 %, sedangkan
untuk keluarga Sejahtera III Plus ada kenaikan sebesar 158 atau 1,65%.
Penurunan jumlah keluarga Pra Sejahtera ini membuktikan bahwa KK Miskin
di Kabupaten Banjarnegara makin berkurang, walaupun hanya 2,32 %.
Tabel I.37
Banyaknya Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Banjarnegara
selama 4 (Empat) Tahun terakhir dari Tahun 2005– 2011
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
56
817
35
83680
86862
94271
98096
96462
32046
0
20000
40000
60000
80000
100000
2005 2006 2007 2008 20092010 2011
Tabel I.38
Banyaknya Keluarga Sejahtera I di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2005 – 2011 61417
57811
54942
50530
46750
47025
47930
0
20000
40000
60000
80000
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tabel I.39
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
57
Banyaknya Keluarga Sejahtera II di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2005 – 2011
62
79
1
57
81
1
54
94
2
50
53
0
46
75
0
47
02
5
47
93
0
0
20000
40000
60000
80000
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Tabel I.40
Banyaknya Keluarga Sejahtera III di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2005 – 2011
59
85
0
58
32
8
54
64
4
48
67
0
43
35
0
37
23
3
26
74
4
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
58
Tabel I.41
Banyaknya Keluarga Sejahtera III Plus di Kabupaten Banjarnegara
selama 6 (Enam) Tahun terakhir dari Tahun 2005 – 2011
97
19
95
61
87
48
75
62
79
35
72
64
70
52
0
2000
4000
6000
8000
10000
20
05
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
7.
Kualitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah
Sukses tidaknya penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Banjarnegara
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor
penting, salah satu faktor keberhasilan pelayanan tersebut adalah tersedianya aparatur
atau Pegawai pemerintah Daerah Otonom. Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang,
maka selengkapnya kondisi aparatur pemerintah kabupaten Banjarnegara adalah
sebagaimana tabel berikut.
Tabel. I.42
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah Kabupaten Banjarnegara
Berdasarkan Pangkat Golongan Ruang
( Keadaan Tahun 2009-2011 )
NO PANGKAT GOL. JML PEG.
31-12-2009
JML PEG.
31-12-2010
JML PEG.
31-12-2011
1. Pembina Utama IV/e - - -
2. Pembina Utama
Madya
IV/d 3 5 4
3. Pembina Utama
Muda
IV/c 18 26 21
4. Pembina Tk. I IV/b 73 80 87
5. Pembina IV/a 4.617 4.369 4.317
6. Penata Tk. I III/d 769 730 754
7. Penata III/c 679 731 785
8. Penata Muda Tk. I III/b 1.108 1.016 1.039
9. Penata Muda III/a 893 883 872
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
59
NO PANGKAT GOL. JML PEG.
31-12-2009
JML PEG.
31-12-2010
JML PEG.
31-12-2011
10. Pengatur Tk.I II/d 449 503 504
11. Pengatur II/c 679 639 704
12. Pengatur Muda Tk. I II/b 500 680 691
13. Pengatur Muda II/a 893 835 630
14. Juru Tk. I I/d 55 53 94
15. Juru I/c 184 263 203
16. Juru Muda Tk. I I/b - 15 96
17. Juru Muda I/a 112 158 80
J U M L A H 11.032 10.986 10.881
Sumber : BKD Kab. Banjarnegara
Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan tingkat pendidikan keadaan sampai dengan tanggal 31 Desember 2011
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel I.43
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Daerah di Kabupaten Banjarnegara
berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2009 s.d 2011 ( keadaan sampai dengan tanggal 31
Desember 2011)
No Tingkat
Pendidikan
Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011
Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase Jumlah Prosentase
1 Strata 2 ( S-2) 181 1,65% 171 1,56 % 184 1,69
2 Strata 1 ( S-1 ) 3.551 32,19% 3525 32,08 % 4.118 37,85
3 D 4 154 1,43% 158 1,43 % 164 1,50
4 D. III /Sarmud 646 5,85% 777 7,07% 834 7,67
5. D. I / II 2463 22,32% 3015 27,44 % 2.431 22,34
6. SLTA 2.902 26,30% 2308 21 % 2.210 20,31
7. SLTP 718 6,51% 686 6,24 % 626 5,75
8. SD 417 3,78% 346 3,14 % 314 2,89
Jumlah 11.032 100% 10.986 100% 10.881 100%
Sumber : BKD Kab. Banjarnegara
Dari Tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan PNS di Kabupaten
Banjarnegara, ke jenjang pendidikan yang lebih tingggi semakin meningkat seperti Strata
2 pada tahun 2010 sejumlah 171 orang menjadi 184 bertambah 13 atau 0,13%, Strata 1
pada tahun 2010 sejumlah 3525 menjadi 4118 pada tahun 2011 bertambah 593 atau
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
60
5,77%, DIV pada tahun 2010 sejumlah 158 menjadi 164 pada tahun 2011 bertambah
atau 0,07%, DIII/ Sarmud pada tahun 2010 sejumlah 777 orang menjadi 834 orang pada
tahun 2011 bertambah 131 orang atau 0,6 %. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara untuk meningkatkan SDM aparaturnya dengan cara
memberikan kemudahan untuk memperoleh kesempatan melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi kepada pegawai baik melalui ijin belajar maupun tugas belajar dan
penambahan CPNS. Peningkatan kompetensi juga dilaksanakan dengan mengirimkan
para pejabat struktural untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan serta mengirimkan PNS
untuk mengikuti Diklat Teknis dan Diklat Fungsional untuk menambah pengetahuan dan
kemampuan SDM Aparatur di Kabupaten Banjarnegara. Sedangkan untuk tingkat SD,
SLTP, SLTA,dan DI/II menurun dikarenakan adanya PNS yang memasuki BUP dengan
tingkat pendidikan tersebut dan juga penyesuaian ijazah ke tingkat yang lebih tinggi bagi
yang sudah memenuhi.
Secara bagan chart, maka komposisi PNS menurut jenjang pendidikan adalah
sebagai berikut :
Tabel I. 44
Bagan Chart Jumlah PNS menurut tingkat pendidikan Tahun 2011
SD
3%
SLTP
6%
SLTA
20%
D-III
8%
D-I / II
22%S-1
37%
S-2
2%
SD
SLTP
SLTA
D-I / II
D-III
D-IV
S-1
S-2
8. Pemerintahan
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, maka terjadi perubahan wacana dan sistem pemerintahan di
Daerah.
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah melaksanakan penataan kelembagaan
berdasarkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang terdiri dari :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
61
a. Sekretaris Daerah, terdiri dari 3 Asisten Sekda dan 9 Bagian serta Sekertariat Dewan
yang terdiri dari : Sekrertaris Dewan, 3 Bagian dan 7 Sub Bagian.
b. Dinas Daerah terdiri dari 12 Dinas
c. Lemtekda terdiri dari , Inspektorat, 3 Badan , 5 kantor dan RSUD
d. Lembaga Lain ( Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan BPBD)
e. Satpol PP
f. Kecamatan dan Kelurahan
Berjalannya pemerintahan di daerah sangat di tentukan oleh kerja sama dan
dukungan dari masyarakat yang diwakili DPRD Berdasarkan pasal 40 Undang-Undang
Nomor : 32 Tahun 2004 DPRD berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan
Pemerintahan daerah.
Dalam kedudukannya tersebut maka DPRD merupakan wahana untuk
melaksanakan demokratisasi berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu maka peran dan
fungsi DPRD menempatkan kedudukannya menjadi sejajar dan sekaligus sebagai mitra
Pemerintah Daerah selaku badan eksekutif daerah.
Komposisi Keanggotaan DPRD Kabupaten Banjarnegara menurut perwakilan
Partai Tahun 2009 yang ada saat ini terdiri dari 50 anggota sebagaimana tabel berikut.
Tabel 1.45
Komposisi Parpol di DPRD Kabupaten Banjarnegara
Hasil Pemilu 2009
GERINDRA; 3,00
PKS; 6,00
PAN; 8
PAN; 5,00
PKB; 5,00PDP; 1
GOLKAR; 8
PPP; 6,00
PDIP; 7
P DEMOKRAT; 5
PKNU; 1
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
62
G. LINGKUNGAN STRATEGIS YANG BERPENGARUH.
Analisis Lingkungan strategis yang melingkupi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
terdiri dari dua lingklungan, yakni lingkungan Internal yang terdiri dari Kekuatan (
Srengths ) dan kelemahan ( Weakness ) dan lingkungan dari luar (Eksternal ) yang
terdiri dari dari peluang ( Opportunity ) dan ancaman ( Threats ) dengan uraian senagai
berikut :
a. Faktor Internal :
1. Kekuatan ( Srengths )
- Kabupaten Banjarnegara mempunyai Potensi pertanian lahan basah seluas 14.867 Ha
dengan potensi tanaman pangan seperti padi dan palawija sebagai pola gilir tanam,
disamping itu juga terdapat pertanian lahan bukan sawah seluas 55.842 Ha dengan
komoditas tanaman padi gogo dan palawija seperti ubi kayu, ubi jalar, kacang-
kacangan dan jagung. Selain itu juga terdapat potensi hortikultura yang meliputi
buah-buahan seperti salak, durian, duku, manggis, rambutan, mangga, pisang, jeruk
dan sebagainya.
- Potensi komoditas perkebunan yang meliputi teh, kopi, melati gambir, kelapa,
tanaman obat-obatan seperti cengkeh, kapulaga, lada, albasia dan sebagainya.
- Di bidang perikanan memiliki potensi ikan jenis gurami, tawes , nila, lele dan
sebagainya. Budidaya yang dilaksanakan meliputi kolam pembenihan, kolam
pembesaran, air deras, mina padi, mina ayam dan sebagainya.
- Di bidang peternakan potensinya meliputi ternak besar seperti sapi dan kerbau.
Sedangkan ternak kecil meliputi kambing dan domba, kemudian untuk ternak unggas
meliputi ayam ras, ayam buras, itik dan sebagainya.
- Di bidang kehutanan mempunyai areal luas lahan yang cukup dengan luasan sebesar
16.163 Ha. Jenis tanaman yang ada meliputi pinus, damar, mahoni dan tanaman kayu
lainnya seperti akasia albasia, kaliandra dan sebagainya yang berfungsi sebagai
tanaman konservasi.
- Adanya potensi pertambangan galian golongan C yang cukup tinggi yang meliputi
pasir kwarsa, trass, asbes, batu gamping, feildspar, tanah liat,oker, batu tulis, Zeolit,
andesit, diorit, marmer, pasir, batu kali dan sebagainya. Khususnya bahan tambang
jenis pasir kwarsa, telah dieksploitasi ke luar yang belum dieksploitasi adalah
marmer,oker, batu tulis, emas, andesit, deorit dan sebagainya. Disamping adanya
potensi pertambangan juga terdapat energi/sumber energi yang meliputi PLTA
Panglima Besar Jenderal Sudirman, PLTA Tulis dan PLTU Dieng.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
63
- Di bidang Industri mempunyai potensi industri kecil seperti keramik antik,
anyaman bambu, makanan, batu bata, pengrajin gula kelapa, industri kerajinan kayu.
- Di bidang Pariwisata memiliki potensi obyek wisata yang cukup terkenal dalam
skala Nasional dan ditetapkan sebagai Daerah Tujuan Wisata II ( DTW II ) yakni
dataran tinggi Dieng dengan obyek wisatanya meliputi kawah Sikidang, Kawah
Sileri, Telaga Merdada, Candi Pandawa Lima, Candi Gatot-kaca, seta gangsiran
Aswatama dan Sumur Jalatunda. Disamping itu juga terdapat obyek wisata Curug
Pitu, Bendungan Panglima Besar Sudirman, Taman Rekreasi Serulingmas,
Pemandian Anglir Mendung, Pemandian Air Panas Tempuran. Kemudian juga
terdapat potensi wisata budaya seperti makam Girilangen Kecamatan Susukan,
Ujungan, tari lengger, kuda lumping, candi Dieng dan sebagainya.
- Potensi Penduduk yang berjiwa wira usaha dan berdaya juang tinggi.
- Luas wilayah yang cukup luas dan posisi letak wilayah yang dilalui oleh jalur utama
Propinsi Jateng bagian tengah yang menghubungkan Banyumas– Semarang.
2. Kelemahan ( Weaknesses )
- Rendahnya kemampuan keuangan Daerah dari Pendapatan Asli Daerah (PAD)
sebagai sumber utama pembiyaan rutin dan pembangunan dari hasil analisa tahun
2011 tercatat bahwa PAD hanya mampu sebesar 6,59% dari dana APBD secara
keseluruhan, sedangkan sisanya 93,41% masih mengandalkan bantuan anggaran
Pusat melalui Dana Alokasi Umum ( DAU ). Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Banjarnegara diterima dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan, Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
- Bidang Pertanian sebagian besar merupakan pertanian lahan kering yang sering
kekurangan air khususnya pada musim kemarau, dan kurang memiliki tata air yang
baik khususnya pada wilayah Banjarnegara Bagian selatan, serta produktivitas tanah
yang relatif rendah dan kepemilikan lahan yang sempit.
- Kebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada petani, peternak dan pembudidaya
ikan sehingga menyebabkan fluktuasi harga karena pengaruh harga pasar komoditas.
Hal ini terutama terjadi pada komoditas ternak akibat pengaruh kebijakan impor baik
impor ternak maupun daging yang menyebabkan fluktuasi harga sehingga peternak
kurang bergairah dalam usaha peternakan.
- Mahalnya sarana produksi dan sarana penelitian dan pengembangan pertanian baik
untuk obat-obatan, pupuk, pakan ternak, pakan ikan maupun pembuatan organisme
penghambat gulma tanaman dan sebagainya.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
64
- Kurangnya orientasi petani terhadap pasar yang lebih berorentasi pada produksi yang
menggunakan teknologi sederhana.
- Letak Geografis yang cukup sulit dengan topografi yang bergunung-gunung, curam
dan terjal serta rentan terhadap longsor karena struktur tanah karena struktur tanahnya
labil dan berbentuk patahan.
- Sarana perhubungan yang pada umunya relatif kurang baik ( sempit, terjal, berkelok-
kelok, rusak ) yang tersebar disemua wilayah yang tersebar disemua wilayah
khususnya wilayah bagian utara merupakan kelemahan dalam lalu lintas
perekonomian, perhubungan dan pariwisata.
- Lemahnya daya dukung sarana dan prasarana umum seperti sekolah, jalan, listrik,
tempat peribadatan, telepon umum guna mendukung potensi Daerah.
- Kualitas Sumber Daya Manusia yang relatif yang sebagian besar penduduknya
berlatar belakang Sekolah Dasar ( SD ) dan tidak tamat SD atau tidak sekolah.
- Kualitas sumber daya aparatur dan efesiensi kelembagaan Pemerintah Daerah masih
perlu ditingkatkan, belum optimalnya pemanfaatan keunggulan komparatif yang
dimiliki serta kelemahan dalam pembangunan keunggulan kompetitif di daerah.
- Jiwa kepemimpinan, profesionalisme dan kewirausahaan khususnya para pengambil
keputusan dalam lingkungan Pemerintah Daerah perlu ditingkatkan.
- Masih kurangnya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta kurikulum sekolah
yang sesuai kebutuhan daerah.
- Sentra -sentra produksi unggulan baik sektor pertanian, industri dan pariwisata
posisinya cukup jauh dari wilayah pemasaran.
- Di bidang Industri adalah masih rendahnya penguasaan dan penggunaan teknologi
dalam proses produksi dan prasarana, pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja yang
belum memadai, masih banyaknya industri kecil dan menengah yang belum memiliki
ijin usaha, dan terbatasnya akses permodalan dan pemasaran.
- Tingkat kesadaran hukum masyarakat yang relatif masih rendah dan kurang tegasnya
penegakan sanksi hukum serta belum sepenuhnya masyarakat melaksanakan norma-
norma hukum dan agama. Dalam hal ini termasuk rendahnya kesadaran warga untuk
membayar pajak rumah makan dan restoran.
- Masih rendahnya pendidikan masyarakat, terutama dalam kehidupan
berdemokrasi.
- Masih minimnya promosi obyek wisata dan jasa-jasa penunjang dibidang
kepariwisataan.
- Masih rendahnya kesadaran masyarakat hidup sehat, minimnya tenaga medis, para
medis dan fasilitas kesehatan masyarakat.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
65
- Kurangnya pemberdayaan perempuan dalam kesetaraan gender dan masih terbatasnya
peran perempuan dalam pembangunan dan pemerintahan.
b. Faktor Eksternal
1- Kondisi dan situasi Kabupaten Banjarnegara yang relatif stabil dan kondusif.
- Potensi daerah yang cukup banyak dan beragam.
- Perhatian pemerintah yang cukup tinggi terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat.
- Banyaknya sumber-sumber dana yang dapat diakses untuk membiayai
pengembangan usaha.
- Banyaknya penduduk sebagai konsumen akhir dari produk-produk industri kecil dan
rumah tangga.
- Tersedianya peraturan perundang-undangan atau kebijakan yang menyangkut
otonomi daerah dimana pemerintah daerah memiliki peran yang lebih besar.
- Adanya peraturan perundang-undangan (UU No. 14 Tahun 2009) tentang
Keterbukaan Informasi Publik.
- Adanya komitmen yang kuat di kalangan elit politik dan aparatur pemerintah untuk
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam rangka
peningkatan pelayanan masyarakat.
- Permintaan pasar yang luas baik pasar regional, nasional maupun luar negeri
terhadap produk-produk hasil pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
perikanan, kehutanan, industri maupun pertambangan.
- Kesempatan kerja yang kondusif, adanya dukungan dari perbankan dalam hal
permodalan dan juga adanya minat investor untuk berusaha.
- Adanya industri-industri baik ditingkat regional maupun nasional yang membutuhkan
sumberdaya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Banjarnegara.
- Era globalisasi pasar bebas / globalisasi 2003 merupakan peluang besar bagi
Kabupaten untuk dapat meningkatkan / memperkenalkan produk-produk yang
dihasilkan sampai ke manca negara.
- Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap kegiatan rekreasi sebagai refleksi atas
kejenuhan aktivitas rutin sehari-hari.
- Tersedianya lembaga - lembaga pendidikan yang menawarkan program-program
peningkatan potensi.
- Adanya teknologi rekayasa genetika untuk meningkatkan mutu menjadi produk
unggul.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
66
- Terbukanya peluang kerjasama baik regional, nasional maupun internasional dalam
berbagai sektor.
2. Ancaman ( Threats )
- Iklim investasi dan daya saing yang rendah berakibat pada rendahnya persepsi
terhadap iklim bisnis, ketersediaan anggaran promosi investasi, kualitas fasilitas
pendukung investasi, kualitas kegiatan promosi yang difasilitasi, penyediaan
informasi investasi teraktual dan peningkatan kualitas informasi, serta kondisi usaha
yang berkolerasi pada peningkatan kompetensi para pebisnis.
- Ekonomi pasar bebas / globalisasi 2003 akan menjadi ancaman apabila tidak siap
secara dini dari seluruh masyarakat pelaku ekonomi dalam mengahadapi kompetisi.
- Belum adanya regulasi khusus yang mengatur tentang pemanfaatan TIK.
- Penyebaran kemajuan teknologi yang belum merata di daerah.
- Terbatasnya sarana dan prasarana untuk menggerakkan perekonomian daerah.
- Terbatasnya kemampuan pemerintah daerah dalam menyediakan dana untuk
pembangunan ekonomi.
- Krisis ekonomi yang sampai sekarang belum berakhir.
- Kondisi wilayah Kabupaten Banjarnegara yang rawan bencana tanah longsor
memerlukan pencermatan penanganan, baik untuk pembangunan maupun
pemeliharaan hasil-hasil pembangunan di bidang sarana dan prasarana.
- Masih ada daerah yang belum terjangkau pembangunan sarana dan prasarana bidang
ke PU-an.
- Transformasi budaya luar/ asing atau intervensi budaya global terhadap tata nilai
budaya lokal yang telah dimiliki dapat mengakibatkan budaya lokal akan terdistorsi.
- Eksploitasi yang berlebihan dari potensi yang dimilki dan tidak
mempertimbangkan aspek konservasi.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
67
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. PERENCANAAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2006-2011
Kabupaten Banjarnegara merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten
Banjarnegara yang ditentukan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun dan telah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Banjarnegara Nomor 7 Tahun 2007. RPJMD
Kabupaten Banjarnegara Tahun 2006-2011 memuat arah kebijakan pembangunan daerah
Kabupaten Banjarnegara yang singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. PERNYATAAN VISI
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
68
Kabupaten Banjarnegara sebagai daerah otonom telah mendapatkan penyerahan
urusan pemerintahan dari pemerintah pusat untuk menyelenggarakan pemerintahan di
daerah. Sebagai daerah otonom Pemerintaha Kabupaten Banjarnegara mempunyai
kewajiban dan kewenangan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan dalam mewujudkan
tujuan daerah. Dalam periode 2006-2011, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
menetapkan visi : ”Banjarnegara yang Mandiri, Berkualitas, Sejahtera, Bermartabat,
Iman dan Taqwa berdasarkan Pancasila”
a. Mandiri
Kemandirian dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah merupakan amanat dari
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dalam mewujudkan otonomi yang luas, nyata
dan bertanggungjawab. Kemandirian berarti tidak ada ketergantungan dengan pihak
lain. Kemandirian dalam hal ini meliputi 2 (dua) sisi, yaitu pemerintah daerah dan
masyarakat. Oleh karena itu ketercapaian kemandirian dapat dilihat dari adanya
peningkatan kemampuan pemerintah daerah dan peningkatan kemampuan masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
b. Berkualitas
Dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera maka prasyarat kualitas adalah
mutlak. Kualitas dalam sistem pembangunan merupakan keadaan yang prima baik
yang berkaitan dengan input (masukan), method (metoda), output (keluaran), outcome
(hasil) dan impact (dampak) dalam pelaksanaan pembangunan.
c. Sejahtera
Masyarakat yang sejahtera merupakan kondisi masyarakat yang berkecukupan secara
lahir dan batin. Secara awam, sejahtera berkaitan dengan urusan kenyang, sehat,
pinter, nyaman dan agama atau dalam pengembangannya adalah ekonomi, kesehatan,
pendidikan, lingkungan dan agama.
d. Bermartabat
Martabat berkaitan dengan nilai manusia. Manusia adalah makluk Tuhan yang paling
sempurna dari makluk yang lain dan mendapatkan tugas dan wewenang untuk
mengurus dunia untuk kesejahteraannya. Sebagai makluk yang lebih sempurna, maka
manusia dituntut untuk selalu menjaga martabatnya, dalam setiap posisi dan kegiatan
apa saja. Oleh karena itu, semua kebijakan pembangunan dan kiprahnya harus selalu
berorientasi kepada penjagaan martabat manusia. Boleh jadi kebijakan-kebijakan dan
pembangunan dan pelaksanaannya yang tidak bijaksana menghasilkan manusia yang
bermartabat rendah/tidak bermartabat (sebagamana binatang).
e. Iman dan Taqwa
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
69
Iman dan taqwa merupakan sikap manusia terhadap Tuhannya. Masyarakat
Banjarnegara adalah masyarakat yang beragama. Sikap orang beragama yang selalu
dipelihara bahkan ditingkatkan adalah iman (keyakinan) dan taqwa (kepatuhan)
kepada Tuhannya. Oleh karena itu kebijakan dan kiprah pembangunan di daerah ini
harus selalu mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan manusia kepada
Tuhannya.
f. Pancasila
Pancasila di bumi Indonesia merupakan koridor terhadap konsep dan praktek dari
berbagai lapangan kehidupan. Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara yang
melandasi norma-norma yang ada tetapi juga telah menjadi filsafat hidup bagi rakyat
dan negara.
Oleh karena itu kebijakan dan kiprahnya pembangunan di daerah ini tidak dapat
terlepas dari koridor tersebut, bahkan pembangunan dituntut untuk selalu menjaga
eksistensi Pancasila.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
70
2. PERNYATAAN MISI
Misi merupakan penjabaran atau operasionalisasi dari visi. Misi pada dasarnya
merupakan beban yang akan dipikul dan diselesaikan agar visi dapat terwujud.
Untuk mewujudkan visi sebagaimana rumusan di muka, maka dirumuskan misi
(beban kinerja yang harus dilaksanakan) sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan pemerintahan yang efisien, efektif dan bersih (bebas KKN)
dengan mengutamakan masyarakat
2. Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan investasi pembangunan
3. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam pelaksanaan
pembangunan
4. Meningkatkan kualitas dan kecerdasan sumberdaya manusia dalam pembangunan
yang berkelanjutan
5. Memulihkan dan meningkatkan pertumbulan perekonomian rakyat dari keterpurukan
ekonomi sosial
6. Menciptakan rasa aman dan tentram dalam suasana kehidupan yang demokratis dan
agamis
3. TUJUAN DAN SASARAN
Strategi pembangunan Kabupaten Banjarnegara ditujukan untuk
mengefektifkan penyelenggaraan Otonomi Daerah berdasarkan semangat, jiwa, nilai dan
konsensus dasar UU Nomor 32 Tahun 2004 untuk membangun Kabupaten Banjarnegara
disegala bidang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penciptaan landasan
pembangunan yang kokoh dengan memperhatikan aspek pertumbuhan, pemerataan daan
berkelanjutan.
Untuk menciptakan tujuan diatas ditetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Pemenuhan hak dasar warga masyarakat.
2. Penciptaan landasan pembangunan yang kokoh dengan memperhatikan aspek
pertumbuhan, pemerataan dan berkelanjutan.
Hak-hak dasar warga masyarakat yang harus diwujudkan meliputi :
a. Hak untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama
dan kepercayaannya;
b. Hak untuk memperoleh akses atas kebutuhan hidup ( pangan, sandang , papan ) yang
terjangkau;
c. Hak memperoleh akses atas kebutuhan kesehatan;
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
71
d. Hak memperoleh akses atas kebutuhan pendidikan;
e. Hak untuk memperoleh pekerjaan yang layak bagi manusia;
f. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum;
g. Hak untuk memperoleh rasa aman;
h. Hak untuk memperoleh keadilan;
i. Hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik dan perubahan;
j. Hak untuk berinovasi;
4. STRATEGI.
Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi, Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara menyusun strategi Pembangunan daerah yaitu :
1. Meningkatkan praktek kepemerintahan yang baik dan bersih (good government &
clean government).
2. Meningkatkan kualitas kelembagaan pemerintahan daerah.
3. Meningkatkan sumber – sumber pendanaan.
4. Meningkatkan Kualitas perencanaan, pengendalian dan pengawasan pembangunan.
5. Meningkatkan kualitas manajemen (keuangan/barang/asset dan pelayanan umum)
6. Meningkatkan hubungan/kerjasama dengan daerah lain.
7. Meningkatkan produktivitas sektor – sektor produktif.
8. Meningkatkan Investasi.
9. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
10. Meningkatkan kualitas pemberdayaan masyarakat.
11. Meningkatkan fungsi kelembagaan dalam masyarakat.
12. Meningkatkan kualitas lingkungan.
13. Meningkatkan kualitas pendidikan.
14. Meningkatkan kualitas kesehatan.
15. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
16. Meningkatkan kenyamanan menjalankan agam masing – masing.
17. Meningkatkan pendapatan masyarakat.
18. Meningkatkan penanganan kemiskinan dan pengangguran.
19. Meningkatkan kenyamanan menjalankan ibadah.
20. Meningkatkan kreatifitas dan produktivitas pemuda.
21. Meningkatkan akses masyarakat ke sumber-sumber daya termasuk informasi.
22. Meningkatkan kualitas transportasi, komunikasi dan informasi.
23. Meningkatkan budaya disiplin dalam masyarakat.
24. Meningkatkan ketaatan terhadap hukum/peraturan.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
72
25. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta kewaspadaan terhadap
bencana alam.
26. Meningkatkan wawasan kebangsaan da kesatuan dalam NKRI.
5. KEBIJAKAN
Untuk memberikan arah bagi SKPD dalam merumuskan kebijakan guna
mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.Pemerintah Daerah menetapkan arah
kebijakan umum pada sektor-sektor penting yang secara rinci adalah sebagai berikut.
a. Pertanian.
1) Kecukupan pangan.
2) Penganekaragaman komoditas.
3) Peningkatan agribisnis dan agrowisata.
4) Peningkatan pendapatan petani.
5) Upaya pemberdayaan petani miskin.
b. Kehutanan dan perkebunan.
1) peningkatan fungsi hutan sebagai hutan lindung, hutan produksi dan hutan wisata,
2) pengembangan areal perkebunan rakyat dengan tanaman – tanaman produktif,
khususnya untuk mendukung pada fungsi koservasi dalam rangka kelestarian
alam dan keseimbangan lingkungan.
c. Pendidikan.
1) Peningkatan partisipasi sekolah dari berbagai tingkat sekolah
2) Peningkatan melek huruf
3) Penyuksesan wajib belajar 9 tahun
4) Peningkatan kualitas proses belajar
d. Kesehatan.
1) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama keluarga miskin,
orang terlantar dan orang jompo.
2) Penurunan angka kematian kasar ( bayi dan ibu hamil )
3) Peningkatan gizi anak.
4) Peningkatan kesehatan lingkungan.
e. Perekonomian (industri, perdagangan, koperasi, pertambangan dan dunia
usaha ).
1) Peningkatan nilai tambah
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
73
2) Peningkatan lapangan kerja
3) Penganekaragaman komoditas
4) peningkatan daya beli masyarakat
5) Pengentasan kemiskinan
6) Pemanfaatan potensi daerah yang berkelanjutan
f. Prasarana/tata ruang wilayah.
1) Kecukupan kuantitas dan kualitas prasarana transportasi dan komunikasi serta
fasilitas umum.
2) Pertumbuhan yang serasi dan seimbang antar wilayah.
g. Lingkungan hidup.
Arah kebijakan umum pengembangan lingkunagn hidup, ialah peningkatan kualitas
dan sumber daya alam.
h. Ketenagakerjaan.
1) Penyiapan tenaga kerja yang berkualitas
2) Penyaluran tenaga kerja
3) Peningkatan upaya pengentasan kemiskinan
4) Penyediaan informasi ketenagakerjaan yang memedai
i. Pemerintahan.
1) Penataan kelembagaan
2) Penguatan dalam pendanaan
3) Peningkatan pelayanan
j. Sosial – budaya.
1) Terbentuknya masyarakat yang inovati, skiil tinggi, produktif/kreatif, informatif.
2) Terbentuknya masyarakat yang menunjang tinggi hukum/HAM.
3) Terbentuknya masyarakat yang tentra, tertib, disiplin, etos kerja tinggi, agamis
dan bermoral.
4) Terbentuknya masyarakat yang berkeadilan sosial.
5) Peningkatan peran wanita dalam pelaksanaan pembangunan.
6) Terbentuknya masyarakat yang bebas dari gangguan alam dan penyakit sosial.
Berdasarkan arah kebijakan umum yang telah ditetapkan, visi dan misi
Pemerintah Daerah dioperasionalisasikan melalui program pembangunan daerah. Sesuai
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
74
dengan program pembangunan nasional yang telah ditetapkan terdapat 8 ( delapan )
prioritas pembangunan, yaitu :
1) Peningkatan investasi, ekspor dan kesempatan kerja
2) Revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan pedesaan
3) Percepatan pembangunan infrastruktur dan pengelolaan energi
4) Peningkata akses dan kualitas pendidikan dan kesusilaan
5) Peningkatan efektifitas penanggulangan kemiskinan
6) Pemberntasan korupsi dan percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi
7) Penguatan kemampuan pertahanan dan pemantapan keamanan dalam negeri
8) Penanganan bencana untuk mengurangi resiko bencana dan peningkatan pemberantasna
penyakit menular
Untuk melaksanakan prioritas program pembanguan tersebut diatas ditetapkan 5 (
lima ) grand strategi sebagai berikut :
1) Pembanguan Bidang Pendidikan
a. Penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
b. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
c. Pemenuhan tenaga pendidikan yang cukup
d. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan
e. Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada semua tingkatan
f. Pemberantasan buta aksara melalui peningkatan program Pendidikan Luar Biasa
(PLS)
2) Pembanguan Bidang Ekonomi Rakyat
a. Pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi setempat
b. Penyediaan dana yang cukup dengan prosedur yang sederhana
c. Pemberdayaan kelompok usaha ekonomi pedesaan dan koperasi
d. Pembinaan manajemen kelompok, kualitas produksi dan pemasaran
e. Pengembangan sistem informasi industri dan perdagangan
f. Peningkatan promosi produk-produk lokal pada tingkat regional, nasional dan
internasional.
3) Pembangunan Bidang Kesehatan
a. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama keluarga miskin,
orang terlantar dan orang jompo.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
75
b. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat secara merata dan adil
diseluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara.
c. Pemenuhan tenaga kesehatan yang cukup guna peningkatan pelayanan kesehatan
masyarakat.
d. Pemenuhan kebutuhan obat disemua tingkat pelayanan.
e. Peningkatan kesehatan keluarga dan kualitas kesehatan lingkungan.
4) Pembanguan Bidang Infrastruktur
a. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar secara menyeluruh disemua
wilayah.
b. Perluasan jaringan jalan pada simpul-simpul ekonomi.
c. Penyediaan akses dasar pada semua wilayah terpencil.
d. Pengembangan kawasan utara selatan dalam rangka menghidupkan akses ekonomi
lokal.
e. Penyediaan akses dasar pada semua kawasan wisata, industri kecil, pertambangan
dan kawasan potensi ekonomi lainnya.
5) Pembangunan Bidang Pemerintahan
a. Peningkatan sumber daya manusia aparatur yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan.
b. Pengembangan sikap aparatur yang profesional, berakhlak muli, berdudi pekerti dan
memiliki iman serta taqwa yang kuat.
c. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang cepat, tepat, singkat dan mudah.
d. Terciptanya clean government dan clean governance dalam rangka pelaksanaan
pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat.
6. PROGRAM PEMBANGUNAN
Memperhatikan kondisi daerah, strategi pembangunan, arah kebijakan umum dan
arah kebijakan keuangan daerah, maka program pembangunan daerah dalam setiap misi
disusun sebagai berikut :
Misi 1 : ” Menyelenggarakan pemerintahan yang efisien, efektif dan bersih (bebas KKN)
dengan mengutamakan masyarakat”
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (bebas KKN) ditempuh
berbagai program sebagai berikut :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
76
1. Pembangunan Bidang Perencanaan Pembangunan
a. Progam Pengembangan data/informasi
b. Program Kerjasama Pembangunan
c. Program Pengembangan Wilayah Perbatasan
d. Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
daerah
e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
f. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
g. Program Perencanaan sosial budaya
h. Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber alam
i. Program Perencanaan Tata Ruang
2. Pembangunan Bidang Kependudukan dan Capil
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan
3. Pembangunan Bidang Pemerintahan Umum
a. Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala
daerah
b. Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
c. Program Pembinaan Daerah
d. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
e. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
f. Program pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
g. Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi
h. Program fasilitas Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi
i. Program kerjasama informasi pembangunan daerah
j. Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
k. Program penanggulangan kemiskinan
l. Program pengembangan pertanian dan ekonomi
m. Program pembinaan dan pengembangan industri dan perdagangan
n. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
o. Program pengembangan wawasan kebangsaan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
77
p. Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
q. Program pemberdayaan mesyarakat intuk menjaga ketertiban dan
keamanan.
r. Program pembardayaan kelembagaan kesra
s. Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah.
4. Pembangunan Keuangan Daerah
a. Program peningkatan dan pengembangan pengolahan keuangan daerah.
b. Program pembinaan dan fasilitas pengelolaan keunagan kabupaten.
5. Pembangunan Bidang Pengawasan
a. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksana kebijakan KDH.
b. Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemneriksa dan aparatur
pengawasan.
c. Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan.
6. Pembangunan Bidang kepegawaian
a. Program Pendidikan Kedinasan
b. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur.
c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
Misi 2 : ” Meningkatkan sumber-sumber pendanaan dan investasi pembangunan”
Dalam rangka pengembangan sumber-sumber pendanaan dan investasi
pembangunann, ditempuh melalui berbagai program sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
c. Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi .
Misi-3 : ” Mengembangkan pemberdayaan mayarakat dan kemitaaan dalam
pelaksanaan pembangunan”
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
78
Dalam rangka pengembangan pemberdayaan masyarakat dan kemitaan dalam
pelaksanaan pembangunan ditempuh melalui berbagai program sebagai berikut:
1. Pembangunan Bidang Keluarga Berancana dan Sejahtera
a. Program Keluarga Berencana
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
c. Program pelayanan kontasepsi
d. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR
e. Program penyiapan tenaga pewndamping kelompok bina keluarga
f. Program pengembangan modal operasional BKB-Posyandu-PADU
g. Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan
Perempuan
h. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam
pembangunan
i. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
j. Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
l. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
2. Pembangunan Bidang Kesejahteraan sosial
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
c. Program pembinaan anak terlantar
d. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
e. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
3. Pembangunan Bidang Ketenagakerjaan
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
d. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
79
Misi-4 : ” Meningkatkan kualitas dan kecerdasan sumberdaya manusia dalam
pembangunan yang berkelanjutan ”
Untuk meningkatkan kualitas dan kecerdasan sumber daya manusia dalam pembangunan
yang berkelanjutan ditempuh berbagai program sebagai berikut:
1.Pembangunan Bidang Pendidikan
a. Program Pendidikan Usia Dini
b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
c. Program Pendidikan Menengah
d. Program Pendidikan Non Formal
e. Program Pendidikan Luar Biasa
f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
g. Program Managemen Pelayanan Pendidikan
h. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
i. Program peningkatan peran serta kepemudaan
j. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
k. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah.
2. Pembangunan Bidang Kesehatan
a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat Indonesia
d. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
e. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
f. Program pengadaan, peningkatan danperbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
g. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit
h. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit
i. Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
j. Program pengembangan SDM dan data base
Misi-5 : “Memulihkan dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat dari
keterpurukan ekonomi nasional”
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
80
Dalam rangka upaya pemulihan dan peningkatan pertumbuhan perekonomian rakyat
ditempuh melalui berbagai program sebagai berikut :
1. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
a. Program penciptaan iklim usaha kecil menengah yang kondusif
b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah.
c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro
Kecil Menengah
d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
e. Program Perlindungan konsumen dan pengamanan Perdagangan
f. Program Pemgembangan Industri Kecil dan Menengah
g. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
2. Pembangunan Bidang Pekerjaan Umum
a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
b. Program rehabilitas/pemeliharaan Jalan dan Jembatan
c. Program tanggap darurat Jalan dan Jembatan
d. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,rawa dan
jaringan pengairan lainnya.
e Program penyediaan dan pengolahan air baku
f. Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
3. Pembangunan Bidang Perhubungan
a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
b. Program Rehabilitas dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
c. Program peningkatan pelayanan angkutan
d. Program peningkatan dan pengamanan lalu lintas
e. Program peningkatan kelalaian pengoperasian kendaraan bermotor
4. Pembangunan Bidang Lingkungan Hidup
a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
c. Program Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
81
d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup
e. Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)
5. Pembangunan Bidang Pertanahan
a. Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah
b. Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan
6. Pembangunan Bidang Pertanian
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b. Program Ketahanan Pangan dan Pertanian/Perkebunan
c. Program Peningkatan hasil pemasaran hasil produksi
Pertanian/Perkebunan
d. Program Peningkatan produksi Pertanian
e. Program Pemberdayaan Penyuluh lapangan pertanian
f. Program Pengembangan Budidaya perikanan
g. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
h. Program Peningkatan produksi Hasil Peternakan
i. Program peningkatan Penerapan Teknologi Ternak
7. Pembangunan Bidang Kehutanan
a. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
b. Program rehabilitasi hutan dan lahan
c. Program pembinaan dan penertibanindutri hasil hutan
8.Pembangunan Bidang Pariwisata
a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
c. Program Pengembangan Kemitraan
d. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
e. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
82
Misi-6 : ” Menciptakan rasa aman dan tentram dalam suasana kehidupan yang
demokratis dan agamis ”
Upaya penciptaan rasa aman dan tentram dalam susasana kehidupan yang
demokratis dan agamis ditempuh melalui Pembangunan Bidang Pamong Praja, yaitu :
a. Program Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negari
b. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
c. Program pemeliharaan kantrantibnas dan pencegahan tindak
kriminal
d. Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat).
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
83
B. PERJANJIAN KINERJA
Berdasarkan sasaran yang harus dicapai dalam RPJMD tahun 2006-2011 serta
kemajuan yang dicapai dalam tahun-tahun sebelumnya, ada berbagai permasalahan dan
tantangan yang harus dipecahkan pada Tahun 2011, maka prioritas pembangunan Kabupaten
Banjarnegara Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan.
2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat secara merata untuk mengurangi kemiskinan
dan pengangguran.
3. Peningkatan kualitas pelayanan publik (publik service) yang menyangkut infrastruktur
maupun non infrastruktur.
4. Peningkatan implementasi tata kelola pemerintahan yang baik, akuntabel dan efisiensi.
Prioritas Pembangunan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 dioperasionalkan
melalui melaksanaan program dan kegiatan tahun anggaran 2011. Program dan kegiatan
yang termuat dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Banjarnegara
tahun 2011 dan telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran ditetapkan dalam Penetapan
Kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2011 merupakan pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam
rentang waktu tahun 2011.
Untuk mewujudkan sasaran Kabupaten Banjarnegara berdasarkan 5 (lima) grand
strategy yang telah ditetapkan dan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Banjarnegara, telah
disepakati Penetapan Kinerja Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011 sebagaimana tersebut
pada lampiran I Rencana Kinerja Tahunan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011.
BAB III
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
84
AKUNTABILITAS KINERJA
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Banjarnegara 2006 – 2011, strategi pembangunan Kabupaten Banjarnegara diarahkan pada 2
(dua) sasaran yaitu pemenuhan hak dasar warga masyarakat dan penetapan landasan yang kokoh
dengan memperhatikan aspek pertumbuhan, pemerataan dan berkelanjutan. Kedua sasaran
tersebut di implementasikan melalui 5 (lima) Grand strategi dalam 24 (dua puluh empat )
sasaran.
Dalam Tahun Anggaran 2011, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara telah menetapkan
24 (dua puluh empat) sasaran yang akan dicapai. Ke-24 sasaran tersebut selanjutnya diukur
dengan 279 (Dua ratus tujuh puluh sembilan) indikator kinerja. Realisasi sampai akhir Tahun
2011 menunjukkan sebanyak 14 (empat belas) sasaran yang telah dicapai dengan hasil
memuaskan, sebanyak 2 (dua) sasaran yang dicapai dengan hasil sangat baik, 2 (dua) sasaran
dengan hasil baik sedangkan 2 (dua) sasaran dengan hasil Kurang.
I. PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN
Pada pembangunan bidang pendidikan sampai akhir tahun 2011 menunjukkan bahwa
sebanyak 1 (satu) sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 5 (lima)
sasaran belum dapat dicapai target kinerjanya.
Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh :
1. Pada sasaran “ Penuntasan program wajar diknas 9 tahun” tidak dapat tercapai secara
memuaskan dikarenakan :
a. masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan khususnya di
daerah pedesaan;
b. masih minimnya alokasi anggaran bagi pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga
tidak mampu
2. Pada sasaran “ Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai “ untuk
indikator kinerja “Rasio siswa per kelas SMP/MTS” belum dapat tercapai sesuai dengan
target dikarenakan jumlah kelas/rombongan belajar yang bertambah dari 1.265
kelas/rombongan belajar pada tahun 2010 menjadi 1.616 kelas/rombongan belajar pada
tahun 2011, dan juga bertambahnya jumlah siswa dari 39.131 siswa pada tahun 2010
menjadi 39.242 siswa pada tahun 2011.
3. Pada sasaran “Pemenuhan tenaga pendidikan dan kependudukan yang cukup” untuk
indicator kinerja “Rasio guru per sekolah SD/MI” hanya tercapai 88,89% dikarenakan
berkurangnya jumlah guru karena proses pensiun atau mutasi keluar daerah dan adanya
regrouping sekolah.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
85
4. Pada sasaran “Pemberantasan buta aksara melalui peningkatamn program luar sekolah
(PLS)” untuk indikator “Prosentase angka kelulusan kesetaraan” hanya tercapai 98,21%
dikarenakan :
- Kualitas SDM peserta pendidikan yang masih rendah
- Belum optimalnya proses kegiatan belajar mengajar kesetaraan
- Peserta yang terdaftar dalam Daftar Nominatif Tetap (DNT) tidak semua mengikuti ujian
kesetaraan sehingga mempengaruhi pada prosentase kelulusan.
II. PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI RAKYAT
Pada pembangunan bidang ekonomi rakyat sampai akhir tahun 2011 menunjukkan
bahwa sebanyak 1 (satu) sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil sangat baik, 2 sasaran
tercapai dengan kategori baik, sedangkan 2 (dua) sasaran belum dapat dicapai target
kinerjanya.
Keberhasilan dan ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini, disebabkan oleh :
1. Pada sasaran” Pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi setempat” banyak indikator
yang belum dapat dicapai dengan memuaskan seperti pada indikator “laju pertumbuhan
tanaman pangan, laju pertumbuhan peternakan, prosentase PAD sektor perikanan dan
jumlah bibit yang disediakan BBI” dikarenakan:
a. Banyaknya petani padi ladang yang beralih ke tanaman cabai dan tanaman hortikultura
lainnya serta tanaman kayu;
b. Adanya kebocoran saluran air sehingga kolam pemeliharaan ikan kekurangan air dan
tidak dapat digunakan sebagai media pemeliharaan ikan;
c. Tidak tercukupinya kebutuhan pakan induk ikan dan ikan induk yang ada banyak yang
sudah tidak produktif;
d. Musim kemarau yang panjang menyebabkan ketersedian hijauan pakan ternak sulit
diperoleh;
e. Harga ternak yang fluktuatif dan cenderung turun serta adanya kebijakan impor daging
sehingga tidak menarik bagi peternak;
f. Adanya serangan hama yang menyebabkan produksi tanaman pangan turun;
g. Adanya perubahan musim yang ekstrim menyebabkan gagal panen dan menyebabkan
penyakit tanaman dan unggas;
h. Adanya penebangan dan pohon-pohon tumbang sehingga mengurangi hasil hutan bukan
kayu;
i. Banyaknya lahan yang beralih fungsi menjadi perumahan;
j. Adanya serangan hama ulat kantong dan penyakit karat tumor pada tanaman sengon.
Sedangkan pada indikator “luas peningkatan areal terbuka hijau” pada tahun 2011 tidak
ditargetkan sehingga capaian kinerjanya 0%.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
86
2. Pada sasaran “Penyediaan dana yang cukup dengan prosedur yang sederhana” tercapai
dengan hasil sangat memuaskan khususnya pada indicator “Prosentase pajak daerah
terhadap PAD dan Prosentase peningkatan PAD dari tahun ke tahun”, hal ini disebabkan
adanya peningkatan PAD dari hasil pajak khususnya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), tetapi pada indikator “ Jumlah dana APBD yang disediakan untuk
UMKM dan Koperasi” yang di targetkan Rp 250.000.000,- tidak dapat tercapai (0%)
karena belum adanya perangkat hokum (regulasi) yang mengatur tentang bantuan modal
untuk UMKM dan Koperasi sehingga tidak dapat di realisasikan.
3. Pada sasaran “Pemberdayaan kelompok usaha ekonomi pedesaan dan koperasi” hanya
tercapai 70% di karenakan pada indikator “ Jumlah UMKM non BPR, Prosentase kredit
kepada UMKM dan koperasi, Peningkatan omset penjualan UMKM dan koperasi yang
menerima bantuan permodalan dari APBD” tidak dapat tercapai (0%) karena tidak
tersedianya data yang dibutuhkan dari lembaga keuangan pemberi kredit dan banyaknya
jumlah UMKM yang tersebar di wilayah-wilayah sehingga tidak dapat dimonitoring
secara keseluruhan dan monitoring hanya dilakukan kepada UMKM penerima bantuan
permodalan pada tingkat kemacetannya saja.
III. PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
Pada pembangunan bidang kesehatan sampai akhir tahun 2011 menunjukkan bahwa
sebanyak 1(satu) sasaran dapat tercapai dengan sangat memuaskan, 2 (dua) sasaran dapat
dicapai target kinerjanya dengan memuaskan, sedangkan 2 (dua) sasaran belum dapat tercapai
target kinerjanya..
Ketidakberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh:
1. Pada indikator “Ratio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan penduduk” idealnya
1:30.000, namun Kabupaten Banjarnegara masih berasio 1:30.675 sehingga baru tercapai
97,89%.
2. Pada indikator “Ratio rumah sakit per satuan penduduk” idealnya 1:100.000, namun
Kabupaten Banjarnegara masih berasio 1:362.496 sehingga baru tercapai 28%, namun
pelayanan kesehatan sudah terpenuhi melalui pusat pelayanan kesehatan selain rumah
sakit.
3. Pada indikator” Persentase Posyandu purnama dan mandiri” ditargetkan 45% namun baru
terealisasi 43%, hal disebabkan oleh :
a. Banyaknya kader kesehatan yang drop out atau keluar, di lain sisi kader yang baru
belum ada.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
87
b. Kurangnya dana untuk pelatihan kader posyandu sebagai lini terdepan dari deteksi dini
permasalahan dibidang kesehatan.
c. Kesadaran masyarakat akan pentingnya posyandu belum optimal
d. Kerjasama lintas program maupun lintas sector
4. Pada sasaran “pemenuhan tenaga kesehatan yang cukup guna peningkatan pelayanan
masyarakat “ tidak dapat dicapai sesuai dengan yang ditargetkan disebabkan adanya
pegawai yang purna tugas, kebijakan moratorium pegawai dan juga adanya tenaga
kesehatan yang menduduki jabatan struktural kecuali indikator kinerja “persentase tenaga
kesehatan yang berizin” mampu dicapai 100%.
IV. PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTUKTUR
Pada Pembangunan Bidang Infrastruktur realisasi sampai akhir tahun 2011
menunjukan bahwa sebanyak 1 (satu) sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil
Memuaskan, 2 (dua) sasaran tercapai dengan hasil Sangat Baik, sedangkan 1 (satu) sasaran
belum dapat tercapai dengan hasil Baik.
Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh :
1. Pada sasaran Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar secara menyeluruh di
semua wilayah dengan hasil Memuaskan (111,17%). Namun ada beberapa indikator yang
belum dapat tercapai 100%, dikarenakan pada :
- Indikator Rasio jaringan jalan dalam kondisi baik tidak tercapai karena pada DPU
Kab. Banjarnegara tidak tersedia data kondisi jalan nasional dan jalan provinsi.
- Indikator Panjang jalan yang direhabilitasi, belum mencapai 100% karena
anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk rehabilitasi jalan;
- Indikator Rata-rata produksi sampah yang tidak terangkut per hari, belum tercapai
karena terdapat masyarakat yang tidak membuang sampah di TPS;
- Indikator jumlah dan luasan lokasi rawan bencana, telah tercapai namun kendala
yang dihadapi antara lain :
a. Belum ada pemetaan terhadap lokasi rawan bencana.
b. Keterbatasan anggaran yang dialokasikan sehingga belum bisa menjangkau
seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
c. Kondisi geografis Kabupaten Banjarnegara yang rawan bencana tanah longsor
memerlukan pencermatan penanganan, baik untuk pembangunan maupun
pemeliharaan hasil-hasil pembangunan khususnya bidang fisik.
d. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (pegawai) yang
ada terkait penanganan hal-hal- teknis.
e. Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada khususnya kendaraan operasional
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
88
dinas untuk mendukung kegiatan lapangan mengingat medan operasi di
lapangan yang sulit dijangkau dengan kendaraan roda 4 (mobil).
- Indikator Jumlah desa yang telah mendapat sambungan listrik, tercapai karena
adanya dukungan anggaran yang dialokasikan pada Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral, dukungan pemerintah pusat maupun
daerah, peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan dan optimalisasi
sumber daya manusia yang ada. Semua desa sudah mendapat sambungan listrik,
tapi tidak semua dusun berlistrik.
2. Pada sasaran Penyediaan akses dasar pada semua wilayah terpencil dengan hasil Sangat
Baik (82,38%), dikarenakan pada :
- Indikator Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat air minum perpipaan, dan
Indikator Cakupan pelayanan air minum perpipaan untuk penduduk yang tinggal di
kawasan pedesaan, belum tercapai karena terlalu tinggi dalam menentukan target
pada awal tahun;
- Indikator Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat pelayanan dasar air limbah,
diketahui dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
dan dari instansi lain, adapun realisasi tersebut masih sama dengan tahun lalu.
- Indikator Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban sehat, diketahui dari
data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan. Indikator tersebut belum tercapai karena
ada beberapa kendala, antara lain:
a. keterbatasan anggaran untuk menangani masalah jamban;
b. di masyarakat, jamban belum menjadi kebutuhan; dan
c. persepsi masyarakat terhadap nilai ekonomis tinja untuk pakan ikan.
- Indikator Persentase desa yang telah mempunyai jaringan telepon belum mencapai
100% karena program desa berdering belum dapat menjangkau semua desa di
Kabupaten Banjarnegara;
3. Pada sasaran Pengembangan kawasan utara selatan dalam rangka menghidupkan akses
ekonomi lokal telah dapat tercapai dengan hasil Baik (75,00%), dikarenakan pada :
Indikator Jumlah dokumen masterplan infrastruktur kawasan dan wilayah, tidak dapat
tercapai karena pada Tahun 2011 tidak tersedia anggaran untuk penyusunan masterplan;
4. Pada sasaran Penyediaan akses dasar pada semua kawasan wisata, industri kecil,
pertambangan dan kawasan potensi ekonomi lainnya dengan hasil Sangat Baik (79,12%),
dikarenakan pada
- Indikator Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya, yang dilestarikan, sudah
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
89
tercapai namun kegiatan pelestarian yang dilakukan masih terbatas pada kawasan
cagar budaya Candi Dieng yang dilakukan oleh Balai PelestarianPeninggalan
Purbakala (BP3) Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan program kegiatan pada
Dinbudpar akan merealisasi pelestarian benda, situs, dan kawasan cagar budaya
pada tahun 2013.
- Indikator Jumlah dokumen perencanaan pengembangan destinasi wisata, belum
tercapai karena semula kegiatan tersebut berada di bawah naungan Bappeda Kab.
Banjarnegara, namun tahun ini tidak alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut.
- Indikator Persentase peningkatan jumlah industri kecil dan menengah, belum
tercapai karena adanya industri kecil dan menengah yang tidak bisa melanjutkan
usahanya karena keterbatasan modal yang ada dan SDM yang rendah. Namun jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya persentase jumlah industri kecil dan
menengah meningkat karena adanya pembinaan yang dilakukan oleh aparat.
- Indikator Persentase peningkatan produk IKM berbasis SDA, belum tercapai karena
keterbatasan SDA yang tersedia dan SDM yang rendah.
- Indikator Persentase peningkatan pasar dan resi gudang, belum tercapai
karenaharga beras/gabah jauh lebih tinggi dari HPP.
- Indikator Persentase peningkatan pemanfaatan pelayanan informasi bagi dunia
usaha, belum tercapai karena kurangnya SDM yang kurang memadai, sarana
pendukung pelaksanaan tugas yang belum mencukupi, kurangnya dana untuk
pembinaan sarana dan prasarana SDM UMKM yang belum siap menerima
keberadaan resi gudang.
- Indikator Jumlah KK memanfaatkan gas rawa, belum tercapai, sedangkan tahun
lalu dicapai melalui dana bantuan dari APBD Provinsi Jawa Tengah (Dinas ESDM
Provinsi Jawa Tengah), sedangkan tahun ini juga tidak dianggarkan melalui APBD
Kabupaten.
- Indikator Kapasitas gas rawa yang dimanfaatkan, belum dapat dicapai karena
belum tersedianya alat ukur.
V. PEMBANGUNAN BIDANG PEMERINTAHAN
Pada Pembangunan Bidang Pemerintahan realisasi sampai akhir tahun 2011
menunjukan bahwa sebanyak 1 (satu) sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil Sangat
Baik, 2 (dua) sasaran yang telah dapat tercapai dengan hasil baik, sedangkan 1 (satu) sasaran
belum dapat dicapai target kinerjanya dengan hasil baik.
Ketidakberhasilan pencapaian sasaran, disebabkan oleh :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
90
1. Pada sasaran “Peningkatan sumber daya manusia aparatur yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan. ” dengan Indikator kinerja “Persentase PNS yang mengikuti Diklat/Bintek”
yang ditargetkan 100 % hanya terealisasi 5.33 %, dan dengan Indikator kinerja
“Persentase peningkatan anggaran Diklat/Bintek“ yang ditargetkan -42 % hanya terealisasi
-35 %, hal ini dikarenakan keterbatasan dana/ anggaran untuk kegiatan diklat/bintek.
2. Pada sasaran “Terwujudnya pelayanan masyarakat yang cepat, tepat singkat dan murah”
dengan Indikator kinerja “Jumlah masyakakat yang memiliki akta pencatatan sipil” “Akte
Kelahiran baru” yang ditargetkan 12.000 orang hanya terealisasi 11.722 orang, “sedangkan
“Akte Perkawinan” yang ditargetkan 50 orang hanya terealisasi 30 orang, ini dikarenakan
masyarakat banyak yang belum sadar akan arti pentingnya Dokumen Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
3. Pada Indikator kinerja “Jumlah Bantuan Sosial yang disalurkan” yang ditargetkan
Anggaran/dana sebesar Rp. 150.000.000,- hanya terealisasi sebesar Rp. 130.200.000,-,
karena bantuan kepada korban sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan sasaran
penerima tergantung kepada jumlah bencana alam yang terjadi.
4. Pada Sasaran yang sama dengan Indikator kinerja “Prosentase Peningkatan PAD Sektor
Perizinan” yang ditargetkan Rp. 538.350.000,- hanya terealisasi Rp. 513.321.669,-
disebabkan karena :
1. adanya tagihan/ piutang retribusi
2. adanya penhapusan retibusi perizinan sejak bulan Agustus ( sesuai Undang- Undang
Nomor 28 Tahun 2009).
3. Tidak adanya anggaran untuk kegiatan sosialisasi perizinan
5. Pada Sasaran “Terciptanya clean government dan good governance dalam rangka
pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat: dengan Indikator
kinerja “Jumlah Dokumen Perencanaan Pembangunan yang disusun tepat waktu” yang
ditargetkan 5 dokumen hanya terealisasi 3 dokumen karena untuk penyusunan KUA PPAS
penetapan tahun ketahun tidak pernah tercapai target dikarenakan terdapat kesepakatan
tertulis antara eksekutif dan legislatif dimana mendahulukan penyusunan KUA PPAS
perubahan dengan harapan mempercepat pencairan, sedang untuk penyusunan RKPD
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
91
mengalami keterlambatan dikarenakan proses musrembangdilaksanakan mundur dari
jadwal menunggu surat edaran gubernur.
5. Pada sasaran yang sama Indikator kinerja” Jumlah permasalahan di tingkat desa yang
dapat ditangani.”, yang ditargetkan 199 desa hanya terealisasi 150 desa yang baru
ditangani karena dilaksanakan secara bertahap.
6. Pada sasaran yang sama Indikator kinerja” Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan
APBN yang dapat dimonitoring dan evaluasi.”, dari tahun ketahun yang ditargetkan Rp.
1.055.162.334 hanya terealisasi Rp. 995.607.370.554 karena uang tidak dibelanjakan
semua sehingga fisik hanya mencapai 94,35 %.
7. Pada Sasaran yang sama Indikator kinerja “Jumlah Kasus KKN/Tipikor ” dari tahun
ketahun yang ditargetkan tidak ada (o) akan tetapi terjadi 2 kasus, karena aparatur belum
sepenuhnya sadar akan perilaku korupsi.
9. Pada Sasaran yang sama Indikator kinerja “Jumlah Kasus Pelanggaran Ketertiban Umum ”
dari tahun ketahun yang ditargetkan 197 kasus hanya terealisasi 178 kasus karena belum
tertibnya dari beberapa usaha pedagang dan jasa tranportasi/ angkutan belum mentaati
aturan yang ada..
B. PENGUKURAN KINERJA.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun
2011 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan
realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat
diilustrasikan dalam tabel berikut :
Tabel III.1
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN
I. PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
92
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
1. Penuntasan
Program Wajib
Belajar
Pendidikan
Dasar 9 tahun
1. Angka Partisipasi Kasar
(APK) SD/MI.
103.95 97.31 93.61
2. Angka Partisipasi Murni
(APM) SD/MI
98.05 96.63 98.86
3. Angka Partisipasi Kasar
(APK) SMP/MTs
95.81 80.83 84.36
4. Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/MTs.
88.29 78.76 89.21
5. Persentase Angka Putus
Sekolah (DO) SD/MI
0.27 0.29 93.10
6. Persentase Angka Putus
Sekolah (DO) SMP/MTs.
0.76 0.99 76.77
7. Persentase Angka
Kelulusan Siswa
Pendidikan Dasar SD/MI.
97.65 99.85 102.25
8. Persentase Angka
Kelulusan Siswa
Pendidikan Dasar
SMP/MTs.
99.19 96.44 97.23
9. Persentase Angka Transisi
(melanjutkan) SD/MI ke
SMP/MTs.
89.87 87.98 97.90
10. Persentase Angka
Transisi (melanjutkan)
SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA/sederajat
67.19 69.06 102.7
8
2. Penyediaan
Sarana dan
Prasarana
Pendidikan
yang memadai
1. Persentase gedung SD/MI
dalam kondisi baik
63.94 64.16 100.34
2. Persentase gedung
SMP/MTs dalam kondisi
baik.
76.64 79.97 104.34
3. Persentase gedung
SMA/MA/SMK dalam
kondisi baik.
86.75 89.01 102.61
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
93
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
4. Jumlah laboratorium yang
dimiliki SMP/MTs
155 ruang 195 ruang 125.81
5. Jumlah laboratorium yang
dimiliki SMA/MA/SMK
114 ruang 114 ruang 100.00
6. Rasio siswa per kelas (R-
S/K) SD/MI.
20 19 95
7. Rasio siswa per kelas (R-
S/K) SMP/MTs.
33 24 72.73
8. Rasio siswa per kelas (R-
S/K) SMA/MA/SMK.
36 33.67 93,53
3. Pemenuhan
tenaga
pendidik dan
kependidikan
yang cukup
1. Rasio guru terhadap murid
pada pendidikan dasar
0.07 0.07 100.00
2. Rasio guru terhadap murid
pada pendidikan
menengah.
0.06 0.06 100.00
3. Rasio guru per sekolah :
- SD/MI
- SMP/MTs
SMA/MA/SMK
9.00
19.00
30.00
8.00
20.00
31.00
88.89
105.26
103.33
4. Peningkatan
kualitas tenaga
pendidikan
1. Persentase guru SD/MI
yang berijazah S1/DIV.
32.92 46.74 141.99
2. Persentase guru SMP/MTs
yang berijazah S1/D IV.
87.42
89.66 102.56
3. Persentase guru
SMA/MA/SMK yang
berijazah S1/D IV.
92.01 94.74 102.97
4. Persentase guru
bersertifikasi.
36.30 46.89 129.17
5. Jumlah kepala sekolah
berkualifikasi S1/DIV dan
bersertifikasi.
- - -
6. Jumlah pengawas sekolah
berkualifikasi S1/DIV dan
64 orang 64 orang 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
94
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
bersertifikasi.
5. Pengembangan
Manajemen
Berbasis
Sekolah
(MBS) pada
semua
tingkatan
1. Persentase SD/MI yang
melaksanakan MBS.
94,25
95,06
100,86
2. Persentase sekolah yang
menerapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
99,13
100,00
100,88
6. Pemberantasan
buta aksara
melalui
peningkatan
Program
Pendidikan
Luar Sekolah
(PLS)
1. Persentase penduduk usia
>15 tahun bisa membaca
dan menulis.
99.96 99.96 100.00
2. Persentase angka kelulusan
ujian kesetaraan
77.25 75.87 98.21
II. PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI RAKYAT
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
1. Pengembangan
ekonomi lokal
berbasis
potensi
setempat
1. Pendapatan Domestik
Regional Bruto (PDRB).
- Harga Konstan
Rp
3.061.835.
571
Rp
3.028.612.
788
98,91
2. Pendapatan perkapita
(Berdasar harga konstan)
Rp
2.682.679
Rp
2.791,191
104,0
4
3. Tingkat pertumbuhan
sektor pertanian.
- - -
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
95
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
4. Laju pertumbuhan tanaman
pangan
- Padi sawah
- Padi ladang
- Jagung
- Ubi kayu
5,00%
5,00%
5,00%
2,50%
3,88%
-7,55%
-17,31%
-13,25%
77,57
-150,98
-346,26
-530,02
5. Laju pertumbuhan
perkebunan (berdasar
tingkat produksi)
11,88 % 11,88 % 100
6. Laju pertumbuhan
peternakan
- Populasi sapi
- Populasi kambing
- Populasi domba
- Populasi ternak kecil
2,00%
5,00%
5,00%
1,00%
-17,98
0,11
0,55
-14,79
-898,86
2,26
11,02
- 1.478,
.54
7. Laju pertumbuhan
perikanan
9,57 10,76 112,43
8. Luas lahan tanaman
pangan
59.354 ha 52.089 ha 87,76
9. Produksi tanaman pangan
- Padi Sawah
- Padi Ladang
- Jagung
- Ubi Kayu
150.849,85
ton
8.840,30
ton
107.105,04
ton
277.597,62
ton
149.238,38
ton
7.783,75
ton
84.344,67
ton
234.941,05
ton
98,93
88,05
78,75
84,63
10. Penyerapan tenaga kerja di
bidang pertanian
293.978
orang
289.107
orang
98,34
11. Tingkat produktivitas padi
- Padi Sawah
58,06
kw/ha
62,87
kw/ha
108,28
90,14
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
96
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
- Padi Ladang 44,40
kw/ha
40.02
kw/ha
12. Tingkat produktivitas
palawija
- Jagung
- Kedelai
53,45
kw/ha
9,35
kw/ha
44,16
kwha
9,58
kw/ha
82,62
102,46
13. Tingkat produktivitas
sayuran.
- Kentang
- Cabai Besar
190,20
kw/ha
26,66
kw/ha
137,00
kw/ha
22,00
kw/ha
72,03
82,52
14. Tingkat produktivitas
buah-buahan
- Salak
- Durian
15,51
kg/rumpun
22,71
kg/rumpu
n
15,12
kg/rumpun
52,89
kg/pohon
97,49
232,89
15. Luas areal tanah
persawahan
14.667,00
ha
14.762,00
ha
100,65
16. Persentase PAD dari sektor
Pertanian
0,16 % 0,11 % 68,75
17. Persentase PAD dari sektor
peternakan
0,32 % 0,31 % 96,88
18. Persentase PAD dari sektor
perikanan
0,19 % 0,04 % 21,05
19. Jumlah/jenis komoditi
pertanian yang menjadi
komoditas unggulan
daerah
12
komoditas
9
komoditas
75
20. Jumlah produksi daging 2.086.223,7 1.906.804,26 91,40
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
97
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
21. Jumlah produksi perikanan
tangkap (waduk dan
sungai)
1.257.000
kg
1.081.100
kg
86,00
22. Jumlah produksi perikanan
budidaya
4.462.143
kg
5.301.400
kg
118,8
23. Jumlah bibit yang
disediakan BBI
1.618.050
ekor
1.095.000
ekor
58,69
24. Jumlah produksi hasil
hutan kayu dan non kayu
a. Hasil Hutan Kayu
- Kayu Bulat
- Kayu Olahan
b. Hasil Hutan Non Kayu
- Getah Pinus
- Getah Damar
30.000m3
50.000 m3
2.000 kg
5.000 kg
27.504,26m3
68.454,52m3
6.651 kg
3.961 kg
91,68
136,91
332,55
79,22
25. Luas peningkatan areal
terbuka hijau.
- - -
26. Luas lahan kritis yang
direhabilitasi
2.895 ha 5.755 ha 198,79
27. Rasio areal hutan
lindung/rakyat yang
direboisasi
1:9,61 1:5,67 59
28. Jumlah industri hasil hutan
yang tertib.
197
industri
82
industri
41,62
29. Persentase peningkatan
produksi komoditas
perkebunan
11,88 % 11,88 % 100
30. Persentase PAD dari sektor
perkebunan dan kehutanan.
0,08 % 0,04 % 50
31. Jumlah peningkatan
distribusi dan akses pangan
6 LDPM 6 LDPM 100
32. Jumlah peningkatan 57 ton 57 ton 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
98
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
cadangan pangan pokok
33. Bertambahnya desa
mandiri pangan
3 desa 1 desa 33,3
34. Persentase peningkatan
diversifikasi konsumsi
pangan.
15 % 15 % 100
35. Persentase peningkatan
kualitas pangan bagi
masyarakat di daerah
rawan pangan ditunjukan
dengan Skor Pola Pangan
Harapan (PPH).
1% 0,6% 60
36. Persentase desa yang telah
memenuhi swasembada
pangan.
0,05 % 0,023 % 46
37. Persentase kebutuhan
ketahanan pangan yang
dapat dipenuhi oleh
produksi pertanian daerah.
- Padi
- Jagung
- Kedelai
- Kacang tanah
- Kacanng hijau
- Ubi kayu
- Ubi jalar
100%
100%
10%
35%
3%
200%
30%
105,41%
405,66%
6,30%
46,00%
0,13%
247,56%
37,71%
105,41
405,66
63
131,43
4,33
123,78
125,7
2. Penyediaan
dana yang
cukup dengan
prosedur yang
sederhana
1. Rasio PAD terhadap total
penerimaan APBD
1:15 1:15 100
2. Persentase pajak daerah
terhadap PAD
16,07% 17,42% 108,3
7
3. Persentase retribusi daerah
terhadap PAD
64,77% 59,42% 91,75
4. Persentase peningkatan 2,16% 13,72% 635,1
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
99
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
PAD dari tahun ke tahun 8
5. Persentase peningkatan
permodalan KSP, USP,
Koperasi dan UMKM
10% 10% 100
6. Jumlah dana APBD yang
disediakan untuk UMKM
dan Koperasi.
Rp
250.000.0
00
0 0
3. Pemberdayaan
kelompok
usaha ekonomi
pedesaan dan
koperasi
1. Jumlah koperasi aktif dan
non aktif
1. Aktif
2. Non aktif
315
80
315
80
100
100
2. Persentase koperasi yang
dapat menjalankan
usahanya secara mandiri.
74,60% 74,60% 100
3. Jumlah UKM non
BPR/LKMUKM.
- - -
4. Jumlah BPR/LKM. 2 BPR 2 BPR 100
5. Persentase kredit kepada
UKM dan koperasi
terhadap total kredit
- - -
6. Tingkat penyerapan tenaga
kerja UMKM dan koperasi
dari total tenaga kerja.
35.943
orang
35.943
orang
100
7. Produktivitas usaha
UMKM dan koperasi
5.484.664.
760
5.484.664.
760
100
8. Produktivitas tenaga kerja
UMKM dan koperasi
917 917 100
9. Peningkatan omset
penjualan UMKM dan
koperasi yang menerima
bantuan permodalan dari
APBD
- - -
4. Pembinaan 1. Persentase produk industri 25 % 25 % 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
100
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TARGET CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
manajemen
kelompok,
kualitas
produksi dan
pemasaran
daerah yang sudah
mendapatkan sertifikat
SNI/HAKI/Ijin Depkes
2. Persentase peningkatan
mutu dan standarisasi
produk IKM
1,33% 1,33% 100
3. Persentase peningkatan
pelabelan dan packaging
34,13% 34,13% 100
5. Peningkatan
promosi
produk-produk
lokal pada
tingkatan
regional,
nasional dan
internasional
1. Jumlah nilai ekspor
barang dan jasa.
24.775
juta
24.775
juta
100
III. PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan
masyarakat
terutama
keluarga
miskin, orang
terlantar dan
1. Persentase penduduk yang
memanfaatkan rumah sakit
15% 13,05% 87
2. Persentase penduduk yang
memanfaatkan puskesmas
15% 71,94% 479,6
3. Persentase kecamatan
bebas rawan gizi.
100% 100% 100
4. Persentase desa yang
mencapai universal child
immunization (UCI).
100% 92,8% 92,8
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
101
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
orang jompo 5. Persentase keluarga miskin
yang mendapat pelayanan
kesehatan.
100% 100% 100
6. Persentase keluhan
pelayanan kesehatan yang
telah ditinjaklanjuti
100% 100% 100
7. Menurunnya angka
kesakitan (Incident Rate)
DBD.
1,86 0,105 194,35
8. Persentase masyarakat
yang mengikuti
Jamkesmas.
25% 55,8% 223,2
9. Cakupan Gakin yang
terlayani melalui program
Jamkesmas.
14.000 10.785 77,04
10. Cakupan Gakin yang
terlayani melalui program
JPKM.
300 0 0
11. Cakupan Gakin non kuota
yang memerlukan
pelayanan rujukan.
200 63 31,5
12. Persentase Peserta KB Pra
Sejahtera 1 dan KS 1 yang
menerima pelayanan
kontrasepsi gratis.
100% 100,91% 100,91
13. Persentase pekerja yang
mendapatkan pelayanan
kesehatan kerja.
100% 40,03% 40,03
2. Peningkatan
sarana dan
Prasarana
kesehatan
1. Ratio Posyandu per satuan
balita.
2 2,1 105
2. Ratio Puskesmas,
Poliklinik, Pustu per satuan
1 : 30.000
(0,000033
1 : 30.675
(0,000032
97,89
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
102
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
masyarakat
secara
Merata dan
adil di seluruh
wilayah
Kab.Banjarneg
ara
penduduk. 3)
6)
3. Ratio rumah sakit per
satuan penduduk.
1: 100.000
(0,00001)
1: 362.496
(0,0000028)
28
4. Persentase rumah sakit
yang menyelenggarakan 4
pelayanan kesehatan
spesialis dasar.
100% 100% 100
5. Persentase sarana
kesehatan dengan
kemampuan laboratorium
kesehatan.
100% 100% 100
6. Persentase Posyandu
purnama dan mandiri.
45% 43% 95,56
7. Persentase Puskesmas
yang terakreditasi/ISO.
100% 100% 100
8. Persentase Puskesmas
dengan sarana pelayanan
sesuai standar minimal
peralatan di Puskesmas.
75% 75% 100
9. Persentase
bangunan/gedung
Puskesmas/Polindes
memenuhi standar
minimal bangunan/layak
untuk pelayanan.
75% 75% 100
10. Persentase data yang
terintegrasi antar
Puskesmas dan Dinas
Kesehatan.
100% 100% 100
11. Persentase sarana dan
prasarana pemantauan
kualitas air dan air limbah
90% 90% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
103
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
sesuai standar
laboratorium.
12. Jumlah kasus pencemaran
lingkungan.
0 0 100
13. Persentase penambahan
luas lahan hijau dan
keanekaragaman hayati
33,3% 33,3% 100
14. Persentase luas daerah
tangkapan air dan sumber-
sumber air yang
direhabilitasi.
2% 2% 100
15. Persentase jumlah industri
sesuai standar emisi udara.
100% 100% 100
3. Pemenuhan
tenaga
kesehatan yang
cukup
guna
peningkatan
peningkatan
pelayanan
masyarakat
1. Ratio dokter umum per
100.000 penduduk
40 7,4 18,5
2. Ratio dokter gigi per
100.000 penduduk.
11 1,4 12,73
3. Ratio dokter spesialis per
100.000 penduduk.
6 2,4 40
4. Ratio dokter keluarga per
1000 keluarga.
2 0,016 0,8
5. Ratio apoteker per 100.000
penduduk.
10 1,3 13
6. Ratio bidan per 100.000
penduduk.
100 41,5 41,5
7. Ratio perawat per 100.000
penduduk.
117 50,6 43,25
8. Ratio ahli gizi per 100.000
penduduk.
22 3,8 17,27
9. Ratio ahli sanitasi per
100.000 penduduk.
40 4,3 10,75
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
104
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
10. Ratio sarjana kesehatan
masyarakat per 100.000
penduduk.
40 5,5 13,75
11. Persentase tenaga
kesehatan yang berizin.
100% 100% 100
4. Pemenuhan
kebutuhan obat
di semua
tingkat
pelayanan
1. Persentase ketersediaan
obat sesuai kebutuhan.
100% 100% 100
2. Persentase obat generik
berlogo dalam persediaan
obat.
95% 95% 100
5. Peningkatan
kesehatan
keluarga dan
kualitas
Kesehatan
lingkungan
1. Persentase pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan.
90% 87,9% 97,66
2. Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan.
90% 87,9% 97,66
3. Persentase bayi yang
mendapatkan imunisasi
campak.
94% 104% 110,6
4
4. Cakupan imunisasi
campak untuk anak umur
12 s.d. 23 bulan.
94% 104% 110,64
5. Persentase penemuan
kasus (Case Detection
Rate) tuberculosis paru.
70% 43% 61,43
6. Angka Acute Flaccid
Paralysis (AFP).
6 6 100
7. Angka kematian bayi per
1.000 kelahiran hidup.
35 15,78 154,9
8. Angka kematian balita. 11,5 1,67 185
9. Angka kematian ibu
melahirkan per 100.000
125 74,29 140,5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
105
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
kelahiran hidup.
10. Persentase balita gizi
buruk.
1% 0,04% 196
11. Prevalensi gizi kurang
pada anak balita.
<15% 5,76% 161,6
12. Prevalensi anak-anak di
bawah berat badan normal.
<15% 1,53% 189.8
13. Persentase rumah tangga
berperilaku hidup bersih
dan sehat.
50% 43% 86
14. Persentase desa siaga. 100% 100% 100
15. Persentase rumah tangga
sehat (Rumah Tangga ber
PHBS).
50% 43% 86
16. Cakupan persentase rumah
yang memenuhi kriteria
sehat.
70% 52,9% 75,57
17. Persentase balita gizi
buruk Gakin ditangani
sesuai standar.
100% 100% 100
18. Persentase balita (6-24
bulan) dari Gakin
mendapat MP-ASI.
100% 100% 100
19. Prevalensi peserta KB
Aktif
100% 97,06% 97,06
20. Persentase PUS (Pasangan
Usia Subur)yang termasuk
Unmeetneed.
9% 10,84% 79,55
21. Persentase peserta aktif
KB pria.
100% 106,77% 106,77
22. Persentase penduduk usia
10-19 tahun yang
0% 0% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
106
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
mengidap penyakit AIDS.
23. Persentase penurunan
perempuan yang menikah
dibawah 20 tahun.
3,5% 3,16% 109,7
24. Penurunan Jumlah Korban
kekerasan yang mendapat
pelayanan KPPA (Komisi
Perlindungan Perempuan
dan Anak).
62 53 85,48
IV. PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTUKTUR
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan
kuantitas dan
kualitas
infrastruktur
dasar secara
menyeluruh di
semua
wilayah.
1. Rasio jaringan jalan
dalam kondisi baik.
- - 0
2. Rasio jaringan jalan
kabupaten dalam kondisi
baik.
1 : 1,94
km
1 : 1,94
km
100
3. Rasio panjang jalan yang
telah beraspal.
1: 1,23
km
1: 1,23
km
100
4. Panjang jalan yang
dibangun.
6.288 km 6.288 km 100
5. Panjang jalan yang
ditingkatkan.
40,80 km 139,297
km
341
6. Panjang jalan yang
direhabilitasi.
58,43 km 57,238 km 97,96
7. Kecepatan rata-rata yang
dapat ditempuh.
40 km/j 40 km/j 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
107
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
8. Jumlah KK yang
mendapat pelayanan air
bersih.
1.450 KK 2.937 KK 202,5
5
9. Jumlah lokasi kumuh
perkotaan yang
mengalami perbaikan
sanitasi.
3 lokasi 3 lokasi 100
10. Rasio tempat
pembuangan sampah per
satuan penduduk.
1:1.129
jiwa
1:1.129
jiwa
100
11. Cakupan pelayanan
persampahan di kawasan
perkotaan.
14
Desa/Kel.
14
Desa/Kel.
100
12. Rata-rata produksi sampah
yang tidak terangkut per
hari.
100 m3
41,3 m3
41,3
13. Panjang saluran drainase
yang dibangun dan
dipelihara.
3.864 m 6294 m 162,8
9
14. Rasio jaringan irigasi
terhadap luas areal
pertanian.
1:4 1:4 100
15. Jumlah jaringan irigasi
dalam kondisi baik.
160.730 m 160.730 m 100
16. Jumlah dan Luasan lokasi
rawan bencana.
484 KK 484 KK 100
17. Besar potensi air tanah. 1 kec. 1 kec. 100
18. Jumlah pemakai dan
pengusahaan air tanah.
70 KK 70 KK 100
19. Jumlah KK yang dapat
memanfaatkan air tanah.
70 KK 70 KK 100
20. Volume pengambilan air 671.897 671.897 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
108
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
tanah. m³ m³
21. Jumlah desa yang telah
mendapat sambungan
listrik.
266 desa 266 desa 100
22. Persentase sarana
transportasi yang layak uji.
100,4% 100,6% 100,2
0
23. Jumlah data base
pelayanan jasa angkutan.
508 508 100%
24. Persentase penduduk
yang menggunakan
telepon.
45% 58,12% 129,1
6
25. Jumlah sambungan
telepon yang tersedia.
6.439 6.710 104,2
3
2. Penyediaan
akses dasar
pada semua
wilayah
terpencil.
1. Persentase desa yang
telah dapat diakses
dengan kendaraan umum.
100% 100% 100
2. umlah penduduk
pedesaan yang mendapat
air minum perpipaan.
29.241
jiwa
11.748
jiwa
40,18
3. Tingkat pelayanan air
minum perpipaan
kawasan pedesaan.
45 % 45 % 100
4. Cakupan pelayanan air
minum perpipaan untuk
penduduk yang tinggal di
kawasan pedesaan.
56 desa 31 desa 55,36
5. Jumlah penduduk
pedesaan yang mendapat
pelayanan dasar air
limbah.
70% 62% 88,57
6. Persentase rumah tangga
yang menggunakan
70% 56,8% 81,14
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
109
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
jamban sehat
7. Persentase desa yang
telah mempunyai
jaringan telepon.
55% 51,58% 93,78
8. Jumlah
- Pasar desa
- UED-SP
- CPPD : -
- UP2K
- LPMD
- 55 desa
- 278 desa
- -
- 278 desa
- 17 aktif
- 55 desa
- 278 desa
- -
- 278 desa
- 17 aktif
100
3. Pengembangan
kawasan utara
selatan dalam
rangka
menghidupkan
akses ekonomi
lokal.
1. Jumlah dokumen tata
ruang yang dibuat untuk
kawasan perkotaan,
perdesaan dan strategis.
1 dok 1 dok 100
2. Jumlah dokumen MoU
rencana tata ruang dan
program pembangunan
daerah
0 dok 1 dok 100
3. Jumlah dokumen
masterplan infrastruktur
kawasan dan wilayah.
- - 0
4. Jumlah kawasan yang
dikendalikan tata
ruangnya
100% 100% 100
4. Penyediaan
akses dasar
pada semua
kawasan
wisata, industri
kecil,
pertambangan
1. Jumlah benda, situs dan
kawasan cagar budaya
yang dilestarikan.
1 paket 1 paket 100
2. Jumlah dokumen
perencanaan
pengembangan destinasi
wisata.
1
dokumen
0
dokumen
0
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
110
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
dan kawasan
potensi
ekonomi
lainnya.
3. Jumlah direktori obyek
dan daya tarik wisata
1 paket 1 paket 100
4. Persentase peningkatan
jumlah industri kecil dan
menengah
15% 9,02 60
5. Persentase peningkatan
produk IKM berbasis
SDA.
65% 58% 89,23
6. Persentase peningkatan
pasar dan resi gudang
55% 47,82 86,94
7. Persentase peningkatan
pemanfaatan pelayanan
informasi bagi dunia
usaha
85% 75% 88
8. Jumlah pengusahaan
panas bumi
1
dokumen
1
dokumen
100
9. Jumlah KK
memanfaatkan gas rawa
50 KK 0 KK 0
10. Kapasitas gas rawa yang
dimanfaatkan
- - 0
11. Jumlah konsumsi BBG
masyarakat dan industri
236.886
KK
236.886
KK
100
12. Peta lokasi penambangan 1 Kab. 1 Kab. 100
13. Peta potensi bahan
galian non logam dan
batuan
4 kec. 4 kec. 100
14. Peta potensi kandungan
logam emas
1 kec 1 kec 100
15. Data kualitas dan 74,81 kg 74,81 kg 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
111
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
kuantitas logam emas
16. Jumlah pengusahaan
energi alternatif
2 unit 2 unit 100
17. Kapasitas produksi
energi alternatif
40 m³/unit 40 m³/unit 100
18. Data potensi energy
alternative :
- Bio gas (sapi)
- Biofuel (salak afkir
pabrik)
- salak afkir biasa
- ketela
- salak biasa
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815
ton
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815
ton
100
V. PEMBANGUNAN BIDANG PEMERINTAHAN
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan
sumber daya
manusia
aparatur yang
sesuai dengan
1. Persentase PNS yang
mempunyai latar belakang
pendidikan sesuai dengan
tugas yang menjadi
tanggungjawab.
95 % 95 % 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
112
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
kebutuhan
pembangunan.
2. Persentase pejabat structural
yang telah lulus diklatpim
0,1 % 0,1 % 100
3. Persentase PNS yg
berpendidikan S2.
1,7 % 1,7 % 100
4. Persentase PNS yang
berpendidikan S1.
37,8 % 37,8 % 100
5. Persentase PNS yang
mengikuti Diklat/Bintek.
1
00%
5
.33%
5
.3
3
6. Persentase peningkatan
anggaran Diklat/Bintek.
-
42%
-
35%
1
16,67
7. Persentase auditor yang lulus
sertifikasi. 100 % 100 % 100
2. Pengembangan
sikap aparatur
yang
professional,
berakhlak
mulia, berbudi
pekerti dan
memiliki iman
serta taqwa
yang kuat
1. Persentase SKPD yang telah
menerapkan Budaya Kerja
sesuai aturan yang berlaku.
100 % 100 % 100
2. Rata - rata tingkat kehadiran
PNS dalam 1 tahun.
100 % 99.97 % 99,97
3. Terwujudnya
pelayanan
masyarakat yang
cepat, tepat
singkat dan
murah
1. Jumlah unit pelayanan satu
atap/One Stop Service (OSS)
yang telah menerapkan
standar pelayanan.
1 S
SKPD
1
SKPD
100
2. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik.
83.26 % 83.52 100,31
3. Persentase pengaduan
masyarakat tentang layanan
publik yang telah
ditindaklanjuti.
100 % 100% 100 1
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
113
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
4. Jumlah masyarakat yang
memiliki akta pencatatan
sipil:
- Akta Kelahiran Baru
- Akta Kelahiran Terlambat
- Akta Perkawinan
- Akta Perceraian
- Akta Pengesahan Anak
- Akta Pengakuan Anak
- Akta Adopsi
12000 org
14500 org
50 org
5 org
10 org
-
-
11722 org
22700 org
30 org
2 org
18 org
-
-
97,68
156,55
60
40
180
-
-
- - 5. Jumlah penduduk yamg
memiliki
- KTP
- KK
750000 org
300000 kk
761638 org
307568 kk
101,55
102,52
6. Prosentase penerapan NIK
(Nomor Induk
Kependudukan) secara
nasional
100% 100% 100 %
7. Ketersediaan informasi
kependudukan yang dapat
diakses masyarakat.
1 bk 1 bk 100 %
8. Persentase jumlah
peningkatan kunjungan
wisatawan mancanegara dan
nusantara.
100 % 115 % 115
9. Jumlah penyebarluasan
informasi pembangunan
daerah melalui unit kerja.
2500 exp 2500 exp 100
10. Jumlah sekolah terkoneksi
internet.
77 sekolah 68 sekolah 88.31
11. Jumlah PMKS.( PGOT, Eks
Napi, WTS, Korban NAPZA,
Anak Jalanan ) yang
mendapat pelayanan dan
rehabilitasi sosial
15 org 15 org 100 %
12. Jumlah penempatan tenaga 800 org 600 org 76,38
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
114
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
kerja antar daerah antar
provinsi (AKAD).
13. Jumlah penempatan
tenaga kerja lokal (AKL).
2000 org 1.976 org 98,8
14. Jumlah penempatan tenaga
kerja antar negara (AKAN),
penempatan Tenaga Kerja
Indonesia (TKI)
1000 org 604 org 60,4
15. Kenaikan Upah
Minimum Kabupaten
(UMK).
Rp.
662.000
Rp.
730.000
110,27
16. Jumlah angka
pengangguran.
8338 org 4624 org 55,46
17. Jumlah kepala keluarga
transmigran yang
ditempatkan.
35 KK 35 KK 100
18. Persentase kejadian bencana
alam yang dapat ditangani
70 % 110 % 157,14
19. Jumlah bantuan sosial yang
disalurkan.
150.000.000 130.200.000 86,8
20. Jumlah pengunjung
perpustakaan.
34.500 org 34.500 org 100
21. Jumlah penambahan koleksi
bahan pustaka baru.
1.091
eksemplar
1.091
eksemplar
100
22. Jumlah jam layanan dan buku
yang diolah dan dilayankan
kepada pemustaka.
2.190 jam 2.190 jam 100
23. Jumlah kunjungan
perpustakaan keliling ke
sekolah
164
sekolah
164
sekolah
100
24. Jumlah data base kearsipan
yang dapat diakses.
2 SKPD
/15.700
berkas
2 SKPD
/15.700
berkas
100
25. Jumlah SKPD yang terdata
dan tertata arsip/dokumennya
2 SKPD
/15.700
berkas
2 SKPD
/15.700
berkas
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
115
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
26. Jumlah arsip bernilai sejarah
yg diselamatkan
2.000
berkas
2.000
berkas
100
27. Jumlah arsip dinamis yang
diselamatkan
11.200
berkas
11.200
berkas
100
28. Jumlah arsip statis yang
diolah.
3785
berkas
3785
berkas
100
29. Jumlah dokumen perizinan
yang diterbitkan sesuai
standar
4.000 ijin 4.218 ijin 105,45
30. Persentase peningkatan PAD
sektor perizinan
Rp.
538.350.000
Rp.
513.321.669
95.35
4. Terciptanya
clean
government dan
good
governance
dalam rangka
pelaksanaan
pemerintahan,
pembangunan
dan pembinaan
masyarakat
1. Jumlah dokumen
perencanaan pembangunan
yang disusun tepat waktu.
5 dok 3 dok 60
2. Jumlah tanah pemda yang
bersertifikat.
285 bid 285 bid 100 1
3. Penyampaian LKPJ dan
LPPD tepat waktu
67 SKPD 67 SKPD 100 1
4. Jumlah pilar batas wilayah
administrasi yang di bangun
0 0 0
5. Jumlah kerja sama antar
daerah yang dilaksanakan
9 9 100 1
6. Persentase bidang tanah
bersertifikat.
23,95 % 23,95 % 100 1
7. Jumlah luas lahan dan
peruntukan tanah hak pakai,
HGU dan tanah GG yang
diidentifikasi.
203,4 ha 203,4 ha 100
8. Jumlah APBDesa yang tepat
waktu.
79 79 100
9. Jumlah permasalahan di
tingkat desa yang dapat
ditangani.
199 150 75,4
10. Jumlah produk hukum yang
dapat didokumentasikan /
14 Perda
22 Perbup
14 Perda
22 Perbup
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
116
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
disosialisasikan 1292 SK 1292 SK
11. Jumlah penanganan dan
konsultasi permasalahan
hukum
3 kasus 3 kasus 100
12. Jumlah APBD Kabupaten,
Provinsi dan APBN yang
dapat dimonitor dan
dievaluasi.
Rp.
1.055.162.
334
Rp.
995.607.37
0.554
94,35
13. Jumlah APBD Kabupaten,
Provinsi dan APBN yang
dapat diselesaikan.
1.188 keg 1.188 keg 100
14. Persentase peningkatan
distribusi Raskin yang tepat
harga dan waktu.
15 desa 15 desa 100
15. Jumlah Raperda dibahas 14 raperda 14 raperda 100
16. Jumlah Perda yang
ditetapkan
14 perda 14 perda 100
17. Jumlah Perda insiatif
tersusun.
3 raperda 2 raperda 67
18. Prosentase penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
100% 155% 155
19. 18. Jumlah kasus
KKN/Tipikor.
0 2 -200
20. Tingkat kesesuaian Laporan
Keuangan Daerah dengan
Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Adm : 85%
Keu : 85%
Adm :
92,91%
Keu :
84,96%
109,31
99,95
21. Persentase penyelesaian
penanganan kasus pengaduan
di tingkat Pemerintahan
Kabupaten.
100 % 95 % 95
22. Jumlah SKPD yang telah
menyusun laporan
54 SKPD 54 SKPD 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
117
NO SASARAN
INDIKATOR KINERJA
URAIAN TAR
GET
CAPAI
AN %
1 2 3 4 5 6
akuntabilitas kinerja tepat
waktu dan berkualitas baik
23. Penyampaian laporan
akuntabilitas kinerja ke
MenPAN tepat waktu
100 % 100 % 100
24. Jumlah SKPD yang telah
menerapkan Indikator
Kinerja Utama.
54 SKPD 54 SKPD 100
25. Jumlah SKPD yang telah
dievaluasi SOTK.
6 SKPD 6 SKPD 100
26. Jumlah data dan peta rawan
konflik.
7
Wilayah
7 Wilayah 100
27. Jumlah kasus/permasalahan
sosial kemasyarakatan yang
ditangani
225
kasus
225 kasus 100
28. Jumlah kasus pelanggaran
Peraturan Daerah yang
ditegakkan
913
kasus
1853 kasus 202
29. Jumlah pelanggar Peraturan
Daerah yang dibina
178
pelanggar
189
pelanggar
106
30. Jumlah kasus pelanggaran
ketertiban umum.
197 kasus 178 kasus 90
Dilihat dari hasil tabel indikator kinerja, secara umum menunjukkan hasil yang relatif
telah mencapai keberhasilan sebagaimana telah ditetapkan pada Tahun 2011. Namun demikian
harus diakui masih terdapat sebagian target sasaran yang realisasinya belum dapat dicapai
dengan sempurna.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
118
Adapun rata-rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
sebesar 94,28% dengan hasil Baik, sebagai berikut :
NO SASARAN
RATA-RATA
CAPAIAN
(%)
I. PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN
1. Penuntasan Program Wajar Dikdas 9 Tahun. 93,61%
2. Penyediaan sarana dan Prasarana pendidikan yang
memadai.
99,30%
3. Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan yang cukup. 103,33%
4. Peningkatan kualitas tenaga pendidikan. 96,12%
5. Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada
semua tingkatan.
100.87%
6. Pemberantasan buta aksara melalui peningkatan program
Pendidikan Luar Sekolah (PLS).
99,11%
II. PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI RAKYAT
1. Pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi setempat. 29,01 %
2. Penyediaan dana yang cukup dengan prosedur yang
sederhana.
172,55 %
3. Pemberdayaan kelompok usaha ekonomi pedesaan dan
koperasi.
70 %
4. Pembinaan manajemen kelompok, kualitas produksi dan
pemasaran.
100 %
5. Peningkatan promosi produk-produk lokal pada tingkatan
regional, nasional dan internasonal.
100 %
III. PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
terutama keluarga miskin, orang terlantar dan orang jompo.
125,11%
2. Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat
secara merata dan adil di seluruh wilayah Kabupaten
Banjarnegara.
95,1%
3. Pemenuhan tenaga kesehatan yang cukup guna peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat.
28,32%
4. Pemenuhan kebutuhan obat di semua tingkat pelayanan. 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
119
5. Peningkatan kesehatan keluarga dan kualitas kesehatan
lingkungan.
106,16%
IV. PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTUKTUR
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar
secara menyeluruh di semua wilayah.
111,17%
2. Penyediaan akses dasar pada semua wilayah terpencil. 82,38%
3. Pengembangan kawasan utara selatan dalam rangka
menghidupkan akses ekonomi lokal.
75,00%
4. Penyediaan akses dasar pada semua kawasan wisata,
industri kecil, pertambangan dan kawasan potensi ekonomi
lainnya.
79,12%
V. PEMBANGUNAN BIDANG PEMERINTAHAN
1. Peningkatan sumber daya manusia aparatur yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan.
88,85
%
2. Pengembangan sikap aparatur yang profesional, berakhlak
mulia, berbudi pekerti dan memiliki iman serta taqwa yang
kuat.
99,98
%
3. Terwujudnya pelayanan masyarakat yang cepat, tepat,
singkat dan murah
111,72%
4. Terciptanya clean government dan good governance dalam
rangka pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan
pembinaan masyarakat.
96,53 %
Rata rata Capaian 94,30%
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
1. PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Kabupaten Banjarnegara
Pembangunan Bidang Pendidikan, dapat dijelaskan sbb :
Sasaran 1 : Penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 10 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
120
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI. 103.95 97.31 93.61
2. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 98.05 96.63 98.86
3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 95.81 80.83 84.36
4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs. 88.29 78.76 89.21
5. Persentase Angka Putus Sekolah (DO)
SD/MI
0.27 0.29 93.10
6. Persentase Angka Putus Sekolah (DO)
SMP/MTs.
0.76 0.99 76.77
7. Persentase Angka Kelulusan Siswa
Pendidikan Dasar SD/MI.
97.65 99.85 102.25
8. Persentase Angka Kelulusan Siswa
Pendidikan Dasar SMP/MTs.
99.19 96.44 97.23
9. Persentase Angka Transisi (melanjutkan)
SD/MI ke SMP/MTs.
89.87 87.98 97.90
10. Persentase Angka Transisi (melanjutkan)
SMP/MTs ke SMA/SMK/MA/sederajat.
67.19 69.06 102.78
Rata-rata capaian 93.61
Indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun 2011 telah tercapai dengan
persentase capaian rata-rata 93.61 %
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat
secara detail pada formulir : PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 6(enam) program yaitu Wajar Dikdas 9 tahun, Program
Pendidikan Menengah, Program Pendidikan Luar Biasa, Progam Pendidikan Non Formal,
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 24 (dua puluh empat)
kegiatan dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “APK SD/MI dan APM SD/MI”, dicapai melalui program
wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program pendidikan luar biasa dan program
pendidikan non formal dengan 6 kegiatan yang outputnya berupa : terlaksananya pembangunan
ruang kelas baru (RKB)
- terehabnya ruang kelas
- terfasilitasinya pendidikan inklusi SD
- terlaksananya pemerataan tanah untuk relokasi gedung SD
19 ruang
160 ruang
4 sekolah
relokasi gedung
SD
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
121
- terbangunnya ruang kelas sekolah
- terselenggaranya kegiatan pendidikan paket A
2 ruang
6 kelompok
belajar
Indikator kinerja sasaran “APK SMP/MTs dan APM SMP/MTs”, dicapai melalui
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, program pendidikan menengah dan
program pendidikan non formal dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- terfasilitasinya pendidikan inklusi SMP
- terlaksananya pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB)
- terselenggaranya kegiatan pendidikan paket B
2 sekolah
14 sekolah
9 kelompok
belajar
Indikator kinerja sasaran “Prosentase Angka Putus Sekolah (DO) SD/MI”, dicapai
melalui program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan program manajemen
pelayanan pendidikan dengan 4 kegiatan yang outputnya berupa :
- terwujudnya sekolah murah
- terwujudnya sekolah murah
- tersalurkannya beasiswa siswa kurang mampu SD dan SMP
- prosentase kelancaran kegiatan
- 106.024 siswa
- 85.668 siswa SD
- 1.250 orang
- BOS BKKM
Indikator kinerja sasaran “Prosentase Angka Putus Sekolah (DO) SMP/MTs”, dicapai
melalui program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan program manajemen
pelayanan pendidikan dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- terwujudnya sekolah murah
- terwujudnya sekolah murah
- tersalurkannya beasiswa siswa kurang mampu SD dan SMP
- prosentase kelancaran kegiatan BOS BKKM
40.010 siswa
31.171 siswa
SMP
1.250 orang
BOS BKKM
Indikator kinerja sasaran “Prosentase Angka Kelulusan Siswa Pendidikan Dasar
SD/MI”, dicapai melalui program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dan
program manajemen pelayanan pendidikan dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya kegiatan pelatihan guru kelas VI
- prosentase kelancaran kegiatan UN dan UASBN
70 orang
UN dan UASBN
Indikator kinerja sasaran “Prosentase Angka Kelulusan Siswa Pendidikan Dasar
SMP/MTs”, dicapai melalui program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dan
program manajemen pelayanan pendidikan dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya kegiatan bintek bedah SKL UN 500 orang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
122
- prosentase kelancaran kegiatan UN dan UASBN UN dan UASBN
Indikator kinerja sasaran “Prosentase Angka Transisi (melanjutkan) SD/MI ke
SMP/MTs”, dicapai melalui program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan
program manajemen pelayanan pendidikan dengan 4 kegiatan yang outputnya berupa :
- terwujudnya sekolah murah
- terwujudnya sekolah murah
- tersalurkannya beasiswa siswa kurang mampu SD dan SMP
- prosentase kelancaran kegiatan BOS BKKM
40.010 siswa
31.171 siswa
SMP
1.250 orang
BOS BKKM
Indikator kinerja sasaran “Prosentase Angka Transisi (melanjutkan) SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA/sederajat”, dicapai melalui program pendidikan menengah dan program
pendidikan non formal dengan 4 kegiatan yang outputnya berupa :
- terbangunnya ruang kelas baru (RKB) SMK
- terbangunnya ruang kelas baru (RKB) SMK RSBI
- terlaksananya pemberian beasiswa siswa SMA/SMK dari
keluarga kurang mampu
- terselenggaranya kegiatan pendidikan paket C
11 ruang
1 unit
243 siswa
7 kelompok belajar
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja di
peroleh gambaran sebagai berikut :
Indikator kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI.
101.89
%
102.28
%
103.88
%
103,95
%
97.31
%
2. Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI
93.14
%
96.67
%
97.41
%
98,05
%
96.93
%
3. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs
92.47
%
95.21
%
96.71
%
95,81
%
80.83
%
4. Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs.
83.46
%
83.96
%
87.70
%
88,29
%
78.76
%
5. Persentase Angka Putus Sekolah
(DO) SD/MI
0.23 % 0.16 % 0.19 % 0.14 % 0.29 %
6. Persentase Angka Putus Sekolah
(DO) SMP/MTs.
1.92 % 2.00 % 1.14 % 1.00 % 0.99 %
7. Persentase Angka Kelulusan Siswa 96.84 94.49 98.50 97,65 99.85
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
123
Pendidikan Dasar SD/MI. % % % % %
8. Persentase Angka Kelulusan Siswa
Pendidikan Dasar SMP/MTs.
84.43
%
84.86
%
89.63
%
99,19
%
96.44
%
9. Persentase Angka Transisi
(melanjutkan) SD/MI ke
SMP/MTs.
80.09
%
84.12
%
91.44
%
91.94
%
87..98
%
10.Persentase Angka Transisi
(melanjutkan) SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA/sederajat.
72.57
%
68.61
%
76.33
%
76.83
%
69.06
%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang fluktuatif (naik turun) seperti
terlihat pada tabel di atas.
Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut di antara lain disebabkan oleh :
a. Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan khususnya di daerah
pedesaan yang mengakibatkan angka drop out yang tinggi.
b. Masih minimnya alokasi anggaran bagi pemberian beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang
mampu.
c. Belum meratanya akses pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan menengah. Pendirian
SMA/SMK/MA masih berpusat pada beberapa kecamatan saja.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga antara lain dengan :
a. Pendirian SMP satu atap dalam rangka pemerataan akses pendidikan.
b. Optimalisasi penyelenggaraan pendidikan paket A, B dan C.
c. Pengalokasian anggaran beasiswa bagi siswa berprestasi atau siswa dari keluarga kurang
mampu, walaupun belum menjangkau keseluruhan siswa.
Optimalisasi penyelenggaraan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, baik
melalui sosialisasi kepada masyarakat maupun koordinasi dengan lembaga/dinas terkait.
Sasaran 2 : Penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan yang memadai
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 indikator kinerja. Adapaun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase gedung SD/MI dalam kondisi
baik
63.94 64.16 100.34
2. Persentase gedung SMP/MTs dalam kondisi 76.64 79.97 104.34
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
124
Indikator Kinerja Target Realisasi %
baik.
3. Persentase gedung SMA/MA/SMK dalam
kondisi baik.
86.75 89.01 102.61
4. Jumlah laboratorium yang dimiliki
SMP/MTs
155 ruang 195 ruang 125.81
5. Jumlah laboratorium yang dimiliki
SMA/MA/SMK
114 ruang 114 ruang 100.00
6. Rasio siswa per kelas (R-S/K) SD/MI. 20 19 95
7. Rasio siswa per kelas (R-S/K) SMP/MTs. 33 24 72,73
8. Rasio siswa per kelas (R-S/K)
SMA/MA/SMK.
36 33.67 93,53
Rata-rata capaian 99,30
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2011 tidak tercapai dengan
persentase capaian rata-rata 99,30 %
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2011 tercapai. Adapun
pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada
formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 program, yaitu program wajib belajar pendidikan dasar
sembilan tahun dan program pendidikan menengah, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 7
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “presentase gedung SD/MI dalam keadaan kondisi baik”,
dicapai melalui program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa :
- terehabnya ruang kelas 160 ang
Indikator kinerja sasaran “presentase gedung SMP/MTs dalam keadaan kondisi baik”,
dicapai melalui program pendidikan menengah, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- terehabnya ruang kelas sekolah 53 uang
Indikator kinerja sasaran “presentase gedung SMA/MA/SMK dalam keadaan kondisi
baik”, dicapai melalui program pendidikan menengah, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa
:
- terehabnya ruang kelas sekolah 3 ruang
Indikator kinerja sasaran “jumlah laboratorium yang dimiliki SMP/MTs”, dicapai
melalui swadya murni sekolah yang outputnya berupa :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
125
- terlaksananya pengadaan laboratorium SMP/MTs 40 uang
Indikator kinerja sasaran “jumlah laboratorium yang dimiliki SMA/MA/SMK”, dicapai
melalui program pendidikan menengah, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya pengadaan laboratorium IPA SMK SBI 1 unit
Indikator kinerja sasaran “Rasio siswa per kelas (R S/K) SD/MI”, dicapai melalui
program pendidikan menengah, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya pembangunan RKB 19 K
Indikator kinerja sasaran “Rasio siswa per kelas (R S/K) SMP/MTs”, dicapai melalui
program pendidikan menengah, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya pembangunan RKB 24 RK
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase gedung SD/MI dalam
kondisi baik
51,80 57,46 60,21 63,94 64.16
2. Persentase gedung SMP/MTs dalam
kondisi baik.
83,84 84,12 81,83 76,64 79.97
3. Persentase gedung SMA/MA/ SMK
dalam kondisi baik.
86,80 86,21 84,06 86,75 89.01
4. Jumlah laboratorium yang dimiliki
SMP/MTs
67 unit 153
unit
155
unit
195
ruang
5. Jumlah laboratorium yang dimiliki
SMA/MA/SMK
86 unit 113
unit
114
unit
114
ruang
6. Rasio siswa per kelas (R-S/K)
SD/MI.
19:1 17:1 20:1 20:1 19:1
7. Rasio siswa per kelas (R-S/K)
SMP/MTs.
37 : 1 35 : 1 31 : 1 33 : 1 24 : 1
8. Rasio siswa per kelas (R-S/K)
SMA/MA/SMK.
38 : 1 37 : 1 36 : 1 36 : 1 34 : 1
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang naik seperti terlihat pada tabel
di atas.
Capaian kinerja yang memuaskan tersebut di antara lain disebabkan oleh :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
126
1. Konsistensi pemerintah dalam rangka upaya penyelesaian rehab ruang kelas yang rusak,
dengan pengalokasian anggaran yang cukup besar tiap tahunnya.
2. Pemenuhan prasarana pendidikan dalam rangka upaya peningkatan mutu dengan
pembangunan laboratorium.
Sasaran 3 : Pemenuhan tenaga pendidik dan kependidikan yang cukup
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga ) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan
dasar
0.07 0.07 100.00
2. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan
menengah.
0.06 0.06 100.00
3. Rasio guru per sekolah :
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/MA/SMK
9.00
19.00
30.00
8.00
20.00
31.00
88.89
105.26
103.33
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2011 telah tercapai
dengan persentase capaian rata-rata 99.50 % .
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program yaitu : Program Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang secara keseluruhan dilaksanakan melalui 2 ( dua)
kegiatan dengan output sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran” Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar, Rasio
guru terhadap murid pada pendidikan, Rasio guru per sekolah SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA/SMK “dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :
- tersalurkannya dana kesra bagi guru wiyata bhakti
- pendidik dan tenaga kependidikan wiyata bhakti
1.800 orang
4.659 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Rasio guru terhadap murid pada 1 : 16 1 : 15 1 : 15 1 : 15 1 : 15
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
127
pendidikan dasar
2. Rasio guru terhadap murid pada
pendidikan menengah.
1 : 17 1 : 16 1 : 16 1 : 16 1 : 16
3. Rasio guru per sekolah
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/MA/SMK).
8 : 1
21 : 1
28 : 1
9 : 1
20 : 1
29 : 1
8 : 1
19 : 1
29 : 1
9 : 1
19 : 1
30 : 1
8 : 1
20 : 1
31 : 1
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang statis seperti terlihat pada tabel
di atas.
Capaian kinerja yang statis tersebut di antara lain disebabkan oleh :
1. Rasio guru murid pada jenjang pendidikan dasar dengan capaian 1 : 15 sebenarnya sudah
memenuhi standar pelayanan minimal yang mensyaratkan rasio guru murid sebesar 1 : 32.
2. Terpenuhinya rasio guru murid ini karena didukung dengan adanya guru honorer (wiyata
bhakti), terutama pada jenjang pendidikan dasar.
Sasaran 4 : Peningkatan kualitas tenaga pendidikan
Untuk mencapai sasaran tersebut diatas, diukur dengan 6 (enam) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase guru SD/MI yang berijazah
S1/DIV.
32.92 46.74 141.99
2. Persentase guru SMP/MTs yang berijazah
S1/D IV.
87.42 89.66 102.56
3. Persentase guru SMA/MA/SMK yang
berijazah S1/D IV.
92.01 94.74 102.97
4. Persentase guru bersertifikasi. 36.30 46.89 129.17
5. Jumlah kepala sekolah berkualifikasi
S1/DIV dan bersertifikasi.
- - -
6. Jumlah pengawas sekolah berkualifikasi
S1/DIV dan bersertifikasi.
64 orang 64 orang 100
Rata-rata capaian 96,12%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
128
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2010 telah tercapai
dengan persentase capaian rara-rata : 96,12%.
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara
detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu program peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 kegiatan, dengan rincian
sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “presentase guru SD/MI yang berijazah S1/DIV dan presentase
guru SMP/MTs yang berijazah S1/DIV ”, dicapai melalui program peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya studi lanjut guru ke S1/D4 pada jenjang
pendidikan dasar
138 ang
Indikator kinerja sasaran “presentase guru SMA/MA/SMK yang berijazah S1/DIV”,
dicapai melalui program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, dengan 1 kegiatan
yang outputnya berupa :
- terlaksananya studi lanjut guru ke S1/D4 4 orang
Indikator kinerja sasaran “presentase guru bersertifikasi”, dicapai melalui program
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya pengembangan profesi guru SD/SMP 3 orang dan
SMA/SMK sejumlah
3 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja
diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase guru SD/MI yang
berijazah S1/DIV.
8,57 10,26 13,35 32,92 46,74
2. Persentase guru SMP/MTs yang
berijazah S1/D IV.
76,38 81,02 84,26 87,42 89,66
3. Persentase guru SMA/MA/SMK
yang berijazah S1/D IV.
83,57 89,35 93,93 92,01 94,74
4. Persentase guru bersertifikat. 8,45 9,24 26,39 36,30 46,89
5. Jumlah kepala sekolah
berkualifikasi S1/DIV dan
- - - - -
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
129
bersertifikasi.
6. Jumlah pengawas sekolah
berkualifikasi S1/DIV dan
bersertifikasi.
- - - 65
orang
65
orang
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang naik seperti terlihat pada tabel
di atas.
Capaian kinerja yang memuaskan tersebut antara lain disebabkan oleh :
1. Pengalokasian anggaran untuk study lanjut guru ke S1/D4.
Kuota sertifikasi guru yang naik tiap tahunnya.
Sasaran 5 : Pengembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada semua
tingkatan.
Untuk mencapai sasaran tersebut diatas di ukur dengan 2 (dua) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase SD/MI yang melaksanakan MBS. 94,25 95,06 100,86
2. Persentase sekolah yang menerapkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
99,13 100,00 100,88
Rata-rata capaian 100.87
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2010 telah tercapai dengan
persentase capaian rata-rata = 100.87 %
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara
detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 program, yaitu program peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan dan program manajemen pelayanan pendidikan, yang keseluruhannya
dilaksanakan melalui 2 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
130
Indikator kinerja sasaran “presentase SD/MI yang melaksanakan MBS ”, dicapai
melalui program peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa :
- terlaksananya kegiatan pelatihan manajemen sekolah 70 rang
Indikator kinerja sasaran “presentase sekolah yang menerapkan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP)”, dicapai melalui program manajemen pelayanan pendidikan, dengan
1 kegiatan yang outputnya berupa :
- terlaksananya workshop kurikulum tingkat satuan pendidikan
SMP
180 orang
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)
indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
Presentase SD/MI yang melaksanakan
MBS
- - 85,12 94,25 95,06
Presentase sekolah yang menerapkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
- - 99,13 99,13 100,00
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang naik seperti terlihat pada tabel
di atas.
Capaian kinerja yang memuaskan tersebut antara lain disebabkan oleh :
1. Fasilitasi pelatihan MBS dan KTSP, baik dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
/Kabupaten.
Sasaran 6 : Pemberantasan buta aksara melalui peningkatan Program
Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase penduduk usia >15 tahun bisa
membaca dan menulis.
99.96 99.96 100.00
2. Persentase angka kelulusan ujian kesetaraan 77.25 75.87 98.21
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
131
Rata-rata capaian 99.11
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam tahun 2010 telah tercapai dengan
persentase capaian rata-rata : 99.11 %
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara
detail pada formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 program, yaitu program pendidikan non formal, yang
keseluruhannya dilaksanakan melalui 4 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “prosentase penduduk usia >15 tahun bisa membaca dan
menulis”, dicapai melalui program pendidikan non formal, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa :
- terlaksananya kegiatan fasilitasi tindak lanjut pasca buta
aksara
70 elompok
Indikator kinerja sasaran “presentase angka kelulusan ujian kesetaraan”, dicapai melalui
program pendidikan non formal, dengan 3 kegiatan yang outputnya berupa :
- terselenggaranya kegiatan pendidikan paket A
- terselenggaranya kegiatan pendidikan paket B
- terselenggaranya kegiatan pendidikan paket C
6 kelompok belajar
9 kelompok belajar
kelompok belajar
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya realisasi (capaian) indikator kinerja
diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase penduduk usia >15 tahun
bisa membaca dan menulis.
99,64 99,96 99.96
2. Persentase angka kelulusan ujian
kesetaraan
77,05 77,25 75.87
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang naik seperti terlihat pada tabel
di atas.
Capaian kinerja yang memuaskan tersebut di antara lain disebabkan oleh :
1. Konsistensi pemerintah dalam rangka upaya pemberantasan buta aksara.
2. Pengalokasian anggaran untuk fasilitasi pendidikan kesetaraan.
3. PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI RAKYAT
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Pembangunan Bidang Ekonomi
Rakyat dapat dijelaskan sebagai berikut :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
132
Sasaran 1 : Pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi setempat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 37 (tiga puluh tujuh) indikator
kinerja. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Pendapatan Domestik Regional Bruto
(PDRB).
- Harga Konstan
Rp
3.061.835.571
Rp
3.028.612.788
98,91
2. Pendapatan perkapita.
- Berdasar harga konstan
Rp 2.682.679
Rp 2.791,191
104,04
3. Tingkat pertumbuhan sektor pertanian. - - -
4. Laju pertumbuhan tanaman pangan
- Padi sawah
- Padi ladang
- Jagung
- Ubi kayu
5,00%
5,00%
5,00%
2,50%
3,88%
-7,55%
-17,31%
-13,25%
77,57
-150,98
-346,26
-530,02
5. Laju pertumbuhan perkebunan (berdasar
tingkat produksi)
11,88 % 11,88 % 100
6. Laju pertumbuhan peternakan
- Populasi sapi
- Populasi kambing
- Populasi domba
- Populasi ternak kecil
2,00%
5,00%
5,00%
1,00%
-17,98
0,11
0,55
-14,79
-898,86
2,26
11,02
-1478,54
7. Laju pertumbuhan perikanan 9,57 10,76 112,43
8. Luas lahan tanaman pangan 59.354 ha 52.089 ha 87,76
9. Produksi tanaman pangan
- Padi Sawah
- Padi Ladang
- Jagung
- Ubi Kayu
150.849,85 ton
8.840,30 ton
107.105,04 ton
277.597,62
ton
149.238,38 ton
7.783,75 ton
84.344,67 ton
234.941,05 ton
98,93
88,05
78,75
84,63
10. Penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian 293.978 289.107 98,34
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
133
Indikator Kinerja Target Realisasi %
orang orang
11. Tingkat produktivitas padi
- Padi Sawah
- Padi Ladang
58,06 kw/ha
44,40 kw/ha
62,87 kw/ha
40.02 kw/ha
108,28
90,14
12. Tingkat produktivitas palawija
- Jagung
- Kedelai
53,45 kw/ha
9,35 kw/ha
44,16 kwha
9,58 kw/ha
82,62
102,46
13. Tingkat produktivitas sayuran.
- Kentang
- Cabai Besar
190,20 kw/ha
26,66 kw/ha
137,00 kw/ha
22,00 kw/ha
72,03
82,52
14. Tingkat produktivitas buah-buahan
- Salak
- Durian
15,51
kg/rumpun
22,71
kg/rumpun
15,12
kg/rumpun
52,89
kg/pohon
97,49
232,89
15. Luas areal tanah persawahan 14.667,00 ha 14.762,00 ha 100,65
16. Persentase PAD dari sektor Pertanian 0,16 % 0,11 % 68,75
17. Persentase PAD dari sektor peternakan 0,32 % 0,31 % 96,88
18. Persentase PAD dari sektor perikanan 0,19 % 0,04 % 21,05
19. Jumlah/jenis komoditi pertanian yang menjadi
komoditas unggulan daerah
12 komoditas 9 komoditas 75
20. Jumlah produksi daging 2.086.223,7 1.906.804,26 91,40
21. Jumlah produksi perikanan tangkap (waduk
dan sungai)
1.257.000 kg 1.081.100 kg
118,81
22. Jumlah produksi perikanan budidaya 4.462.143 kg 5.301.400 kg 83,92
23. Jumlah bibit yang disediakan BBI 1.618.050
ekor
1.095.000
ekor
58,69
24. Jumlah produksi hasil hutan kayu dan non
kayu
c. Hasil Hutan Kayu
- Kayu Bulat
- Kayu Olahan
d. Hasil Hutan Non Kayu
- Getah Pinus
- Getah Damar
30.000m3
50.000 m3
2.000 kg
5.000 kg
27.504,26 m3
68.454,52 m3
6.651 kg
3.961 kg
91,68
136,91
332,55
79,22
25. Luas peningkatan areal terbuka hijau. - - -
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
134
Indikator Kinerja Target Realisasi %
26. Luas lahan kritis yang direhabilitasi 2.895 ha 5.755 ha 198,79
27. Rasio areal hutan lindung/rakyat yang
direboisasi
1:9,61 1:5,67 59
28. Jumlah industri hasil hutan yang tertib. 197 industri 82 industri 41,62
29. Persentase peningkatan produksi komoditas
perkebunan
11,88 % 11,88 % 100
30. Persentase PAD dari sektor perkebunan dan
kehutanan.
0,08 % 0,04 % 50
31. Jumlah peningkatan distribusi dan akses
pangan
6 LDPM 6 LDPM 100
32. Jumlah peningkatan cadangan pangan pokok 57 ton 57 ton 100
33. Bertambahnya desa mandiri pangan 3 desa 1 desa 33,3
34. Persentase peningkatan diversifikasi
konsumsi pangan.
15 % 15 % 100
35. Persentase peningkatan kualitas pangan bagi
masyarakat di daerah rawan pangan
ditunjukan dengan Skor Pola Pangan Harapan
(PPH).
1% 0,6% 60
36. Persentase desa yang telah memenuhi
swasembada pangan.
0,05 % 0,023 % 46
37. Persentase kebutuhan ketahanan pangan yang
dapat dipenuhi oleh produksi pertanian
daerah.
- Padi
- Jagung
- Kedelai
- Kacang tanah
- Kacanng hijau
- Ubi kayu
- Ubi jalar
100%
100%
10%
35%
3%
200%
30%
105,41%
405,66%
6,30%
46,00%
0,13%
247,56%
37,71%
105,41
405,66
63
131,43
4,33
123,78
125,7
Rata-rata capaian 29,01
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai
dengan prosentase capaian 29,01%
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat
secara detail pada Formulir PKK.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
135
Sasaran ini dicapai melalui 12 (dua belas) program, yaitu Program Peningkatan
Ketahanan Pangan, Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Program Peningkatan
Penerapan Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, Program Pengembangan Kawasan Budidaya
Laut, Air payau dan air tawar, Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan, Program Pengembangan Budidaya Perikanan, Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber Daya Alam, Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Program Rehabilitasi dan
konservasi hutan dan lahan dan Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang dilaksanakan
melalui 21 (dua puluh satu) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “Laju pertumbuhan tanaman pangan, Laju pertumbuhan
perkebunan, Luas lahan tanaman pangan, Produksi tanaman pangan, Tingkat produktivitas padi,
Tingkat produktivitas palawija, Tingkat produktivitas sayuran, Tingkat produktivitas buah-
buahan, Jumlah/jenis komoditi pertanian yang menjadi komoditas unggulan daerah dan
Persentase PAD dari sektor Pertanian” dicapai melalui Program Peningkatan Ketahanan Pangan
dan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan dengan 3 (tiga) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tersedianya sarana prasarana yang menunjang upaya
peningkatan produktivitas pertanian
4 kegiatan
- Upaya peningkatan mutu produksi komoditas pertanian 4 paket
- Terfasilitasinya kegiatan penyediaan sarana prasarana
peningkatan nilai tambah
1 keg
- Operasionalisasi UPTD Balai Benih Hortikultura 1 UPTD
Indikator kinerja sasaran “Laju pertumbuhan peternakan, Jumlah produksi daging,
Persentase PAD dari sektor peternakan” dicapai melalui Program Peningkatan Penerapan
Teknologi Peternakan, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan dan Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, dengan 4 (empat) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Tersedianya sarana produksi peternakan bagi peternak 8 paket
- Terselenggaranya pelayanan dan pencegahan penyakit pada
ternak
1 kegiatan
- Tersedianya sarana produksi peternakan bagi peternak 3 paket
Indikator kinerja sasaran “Laju pertumbuhan perikanan, Persentase PAD dari sektor
perikanan, Jumlah produksi perikanan tangkap, Jumlah produksi perikanan budidaya, Jumlah
bibit yang disediakan BBI” dicapai melalui Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut,
Air payau dan air tawar, Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
136
dan Program Pengembangan Budidaya Perikanan, dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya
berupa :
- Tersedianya sarana produksi ikan bagi pembudidaya ikan 3 paket
- Penyediaan sarana prasarana peningkatan nilai tambah produk
perikanan
3 paket
- Operasionalisasi UPTD Balai Benih Ikan I UPTD
Indikator kinerja sasaran “Luas lahan kritis yang direhabilitasi,” dicapai melalui
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, Program Rehabilitasi Hutan dan
Lahan, Program Rehabilitasi dan konservasi hutan dan lahan, dengan 4 (empat) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Tersalurnya bibit eucalyptus dan pinus 20.000 batang
- Terlaksananya pembuatan hutan rakyat 100 ha
- Terlaksananya pembuatan hutan rakyat pengkayaan 100 ha
- Terlaksananya pembuatan turus jalan 4 km
- Terlaksananya pembuatan gully plug 9 unit
- Terlaksananya pembuatan kakisu 2 km
- Terlaksananya pembuatan dan penahan 4 unit
- Terlaksananya pembuatan dempot konservasi 70 ha
- Terselenggaranya pelatihan penanggulangan hama penyakit
tanaman
735 orang
- Tersalukannya pestisida 242 liter
Indikator kinerja sasaran “Jumlah peningkatan distribusi dan akses pangan, Jumlah
peningkatan cadangan pangan pokok, Bertambahnya desa mandiri pangan, Persentase
peningkatan diversifikasi konsumsi pangan, Persentase peningkatan kualitas pangan bagi
masyarakat di daerah rawan pangan ditunjukan dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH),
Persentase desa yang telah memenuhi swasembada pangan dan Persentase kebutuhan ketahanan
pangan yang dapat dipenuhi oleh produksi pertanian daerah” dicapai melalui Program
Peningkatan Ketahanan Pangan, dengan 7 (tujuh) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tersalurkannya bantuan gabah untuk cadangan pangan 7 ton
- Terlaksananya pembinaan dan pemberian bantuan kepada
lumbung desa
4 lumbung
- Tersedianya sarana dan prasarana pengolah hasil pertanian 3 paket
- Terlaksananya peringatan hari pangan sedunia 1 kegiatan
- Terselenggaranya pelatihan dan penyuluhan pemanfaatan
pangan lokal
3 KWT
- Terlaksananya pemberian bantuan ternak kepada masyarakat 30 ekor
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
137
di daerah rawan pangan kambing
- Terlaksananya inventarisasi potensi produksi pangan 1 buku data
base
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja
diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Pendapatan Domestik
Regional Bruto
(PDRB).
- Harga Konstan
Rp
2.495.785
,817
Rp
2.619.989
,608
Rp
2.753.935
,727
Rp
22.888.52
4,124
Rp
3.028.612
.788
2. Pendapatan perkapita.
- Berdasar harga
konstan
Rp
2.373.838
Rp
2.471.054
Rp
2.575.146
Rp
2.680.603
Rp
2.791,191
3. Tingkat pertumbuhan
sektor pertanian.
-Berdasar harga berlaku
-Berdasar harga konstan
Rp
1.791.346.
114.000
Rp
877.428.2
66.000
Rp
2.056.924.
647.000
Rp
911.289.3
36.000
Rp
2.230.495.
565.000
Rp
946.474.0
20.000
-
-
-
-
4. Laju pertumbuhan
tanaman pangan
- Padi sawah
- Padi lading
- Jagung
- Ubi kayu
13,98
26,68
9,99
-13,42
-2,32
-19,66
6,93
-2,99
9,63
-18,99
13,75
5,14
-2,84
71,46
-3,43
5,87
3,88%
-7,55%
-17,31%
-13,25%
5. Laju pertumbuhan
perkebunan (berdasar
tingkat produksi)
7,34 % 1,30 % 3,69 % 0,22 % 11,88 %
6. Laju pertumbuhan
peternakan
- Populasi sapi
- Populasi kambing
- Populasi domba
3,47
1,26
2,68
5,00
20,00
15,00
3,00
2,09
-0,11
0,49
1,22
1,08
-17,98
0,11
0,55
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
138
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
- Populasi ternak kecil -11,51 6,28 1,45 0,51 -14,79
7. Laju pertumbuhan
perikanan
29,65 % 18,75 % -4,89 % 29,67 % 10,76
8. Luas lahan tanaman
pangan
65.476
Ha
62.867
Ha
59.268
Ha
59.141
Ha
52.089 ha
9. Produksi tanaman
pangan
- Padi Sawah
- Padi Ladang
- Jagung
- Ubi Kayu
138.079,4
0 ton
7.544,60
ton
86.842,40
ton
250.797,9
2 ton
134.879,1
0 ton
6.061,15
ton
92.859,92
ton
243.296,7
5
147.863,3
0 ton
4.910 ton
105.631,1
0 ton
255.805,5
5 ton
143.666,5
2 ton
8.419,33
ton
102.004,8
0 ton
270.826,9
5 ton
149.238,38
ton
7.783,75
ton
84.344,67
ton
234.941,05
ton
10. Penyerapan tenaga kerja
di bidang pertanian
- 238.303
org
240.209
org
121.133
org
289.107
orang
11. Tingkat produktivitas
padi
- Padi Sawah
- Padi Ladang
56,12
ku/ha
29,83
ku/ha
57,07
ku/ha
33,64 ku
ha
60,79
ku/ha
35,12
ku/ha
57,40
ku/ha
36,88
ku/ha
62,87
kw/ha
40.02
kw/ha
12. Tingkat produktivitas
palawija
- Jagung
- Kedelai
33,68
ku/ha
7,78
ku/ha
36,00
ku/ha
9,38
ku/ha
40,43
ku/ha
9,05
ku/ha
41,88
ku/ha
7,84
ku/ha
44,16
kwha
9,58
kw/ha
13. Tingkat produktivitas
sayuran.
- Kentang
- Cabai Besar
151,65
ku/ha
37,31
ku/ha
158,19
ku/ha
51,05
ku/ha
138,05
ku/ha
111,85
ku/ha
145,00
ku/ha
26,00
ku/ha
137,00
kw/ha
22,00
kw/ha
14. Tingkat produktivitas
buah-buahan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
139
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
- Salak
- Durian
24,3
kg/rumpun
119,75
kg/pohon
15,31
kg/rumpun
65,47
kg/pohon
16,44
kg/rumpun
67,09
kg/pohon
11,97
kg/rumpun
47,70
kg/pohon
15,12
kg/rumpun
52,89
kg/pohon
15. Luas areal tanah
persawahan
14.568
Ha
14.634
Ha
14.662
Ha
14.663
Ha
14.762,00
ha
16. Persentase PAD dari
sektor Pertanian
0,087 % 0,081 % 0,14 % 0,13 % 0,11 %
17. Persentase PAD dari
sektor peternakan
0,27 % 0,39 % 0,33 % 0,33 % 0,31 %
18. Persentase PAD dari
sektor perikanan
0,15 % 0,18 % 0,14 % 0,12 % 0,04 %
19. Jumlah/jenis komoditi
pertanian yang menjadi
komoditas unggulan
daerah
10
komoditas
12
komoditas
12
komoditas
12
komoditas
9
komoditas
20. Jumlah produksi daging - - 2.289.057
kg
2.532.427
kg
1.906.804
,26
21. Jumlah produksi
perikanan tangkap
(waduk dan sungai)
1.036.700
kg
995.340
kg
706.660
kg
1.131.700
kg
1.081.100
kg
22. Jumlah produksi
perikanan budidaya
3.068.700
kg
3.254.000
kg
3.293.500
kg
4.374.650
kg
5.301.400
kg
23. Jumlah bibit yang
disediakan BBI
1.053.920
ekor
1.138.500
ekor
2.791.000
ekor
1.541.000
ekor
1.095.000
ekor
24. Jumlah produksi hasil
hutan kayu dan non
kayu
e. Hasil Hutan Kayu
- Kayu Bulat
- Kayu Olahan
f. Hasil Hutan Non
Kayu
- Getah Pinus
37.797,72
m3
36.133,29
m3
1.906,40
60.947,35
m3
67.402,54
m3
1.637.183
53.489,97
m3
65.589,52
m3
2.194.170
30.483,46
m3
51.163,33
m3
2.035.349
27.504,26
m3
68.454,52
m3
6.651 kg
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
140
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
- Getah Damar
kg
50.211 kg
kg
5.468 kg
kg
56.552 kg
kg
53.018 kg
3.961 kg
25. Luas peningkatan areal
terbuka hijau.
- 30 ha 10 ha 18 ha -
26. Luas lahan kritis yang
direhabilitasi
3.950 943 ha 50 ha 820 Ha 5.755 ha
27. Rasio areal hutan
lindung/rakyat yang
direboisasi
1 : 13,11 1 : 3,13 1 : 0,17 1 : 2,72 1:5,67
28. Jumlah industri hasil
hutan yang tertib.
39
industri
39
industri
39
industri
72
industri
82
industri
29. Persentase peningkatan
produksi komoditas
perkebunan
7,34 % 1,30 % 3,69 % 0,22 % 11,88 %
30. Persentase PAD dari
sektor perkebunan dan
kehutanan.
0,05% 0,11% 0,07% 0,06% 0,04 %
31. Jumlah peningkatan
distribusi dan akses
pangan
- - 2 LDPM 5 LDPM 6 LDPM
32. Jumlah peningkatan
cadangan pangan pokok
- - 30 ton 50 ton 57 ton
33. Bertambahnya desa
mandiri pangan
- - 2 desa 1 desa 1 desa
34. Persentase peningkatan
diversifikasi konsumsi
pangan.
- - 25 % 25% 15 %
35. Persentase peningkatan
kualitas pangan bagi
masyarakat di daerah
rawan pangan
ditunjukan dengan Skor
Pola Pangan Harapan
(PPH).
- - - 1,35 %
0,6%
36. Persentase desa yang
telah memenuhi
- - 0,02 % 0,01 %
0,023 %
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
141
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
swasembada pangan.
37. Persentase kebutuhan
ketahanan pangan yang
dapat dipenuhi oleh
produksi pertanian
daerah.
- Padi
- Jagung
- Kedelai
- Kacang tanah
- Kacanng hijau
- Ubi kayu
- Ubi jalar
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
179,30 %
697,70 %
5,19 %
69,88 %
1,96 %
495,15%
45,98 %
176,82 %
608,99 %
7,96 %
45,78%
2,99%
410,35 %
11,77 %
105,41%
405,66%
6,30%
46,00%
0,13%
247,56%
37,71%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) FLUKTUATIF
Capaian kinerja yang berhasil memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan oleh:
1. Tersedianya pohon induk bibit unggul untuk peningkatan mutu bibit lokal
2. Banyaknya komoditas unggulan yang ada di Kabupaten Banjarnegara sehingga dapat
meningkatkan nilai tambah;
3. Penggunaan bibit unggul bersertifikat dan adanya kegiatan SLPTT mengakibatkan produksi
tanaman pangan palawija khususnya kedelai meningkat;
4. Pohon dalam masa produksi dan tidak terserang hama penyakit tanaman;
5. Kerja sama dan koordinasi yang harmonis antara dinas/instansi pemerintah dengan kelompok
tani;
6. Adanya anggaran untuk sosialisasi tentang tertib penatausahaan hasil hutan dan pembinaan
IPHHK (Industri Primer Hasil Hutan Kayu);
7. Meningkatnya jumlah SDM hutbun yang sesuai dengan keahliannya;
8. Peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung pelaksanaan kegiatan..
Capaian kinerja yang belum berhasil memuaskan diatas antara lain disebabkan :
1. Banyaknya petani padi ladang yang beralih ke tanaman cabai dan tanaman hortikultura
lainnya serta tanaman kayu;
2. Adanya kebocoran saluran air sehingga kolam pemeliharaan ikan kekurangan air dan tidak
dapat digunakan sebagai media pemeliharaan ikan;
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
142
3. Tidak tercukupinya kebutuhan pakan induk ikan dan ikan induk yang ada banyak yang sudah
tidak produktif;
4. Musim kemarau yang panjang menyebabkan ketersedian hijauan pakan ternak sulit
diperoleh;
5. Harga ternak yang fluktuatif dan cenderung turun serta adanya kebijakan impor daging
sehingga tidak menarik bagi peternak;
6. Adanya serangan hama yang menyebabkan produksi tanaman pangan turun;
7. Adanya perubahan musim yang ekstrim menyebabkan gagal panen dan menyebabkan
penyakit tanaman dan unggas;
8. Adanya penebangan dan pohon-pohon tumbang sehingga mengurangi hasil hutan bukan kayu;
9. Banyaknya lahan yang beralih fungsi menjadi perumahan;
10. Adanya serangan hama ulat kantong dan penyakit karat tumor pada tanaman sengon.
Kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran
dengan mengadakan:
1. Penanaman dengan memperhatikan musim tanam;
2. Penggunaan bibit unggul bersertifikat dan pengelolaan tanaman terpadu;
3. Penyediaan bufferstock obat-obatan pertanian dan peternakan;
4. Pemberian bantuan obat-obatan kepada petani/kelompok tani berupa pestisida dan insektisida
untuk mengatasi hama ulat kantong;
5. Menganjurkan kepada petani untuk menggunakan bibit unggul dan melakukan sanitasi
kebersihan kebun.
Sasaran 2 : Penyediaan dana yang cukup dengan prosedur yang sederhana
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 6 (enam) indikator
kinerja.Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan
sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD 1:15 1:15 100
2. Persentase pajak daerah terhadap PAD 16,07% 17,42% 108,37
3. Persentase retribusi daerah terhadap PAD 64,77% 59,42% 91,75
4. Persentase peningkatan PAD dari tahun ke
tahun
2,16% 13,72% 635,18
5. Persentase peningkatan permodalan KSP,
USP, Koperasi dan UMKM
10% 10% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
143
6. Jumlah dana APBD yang disediakan untuk
UMKM dan Koperasi.
Rp
250.000.000
0 0
Rata-rata capaian 172,55
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai
dengan prosentase capaian 172,55.
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat
secara detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Program Pengembangan Sistem Pendukung
Usaha Bagi UMKM yang dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut
:
Indikator kinerja sasaran “Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD, Persentase
pajak daerah terhadap PAD, Persentase retribusi daerah terhadap PAD, Persentase peningkatan
PAD dari tahun ke tahun” dicapai melalui Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Data Potensi PAD - 11 pajak dan 5
retribusi
- Meningkatnya pelaksanaan intensifikasi dan ekstensifikasi
suber-sumber pendapatan
- 12 bulan
Indikator kinerja sasaran “Persentase peningkatan permodalan KSP, USP, Koperasi dan
UMKM, Jumlah dana APBD yang disediakan untuk UMKM dan Koperasi ” dicapai melalui
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM, dengan 1 (satu) kegiatan yang
outputnya berupa :
- Jumlah UMKM yang menerima bantuan modal - 50 UMKM
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)
indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Rasio PAD terhadap total
penerimaan APBD
1 : 14 1 : 15 1 : 12 1 : 14 1:15
2. Persentase pajak daerah terhadap
PAD
15 % 16 % 13 % 15 % 17,42%
3. Persentase retribusi daerah terhadap
PAD
56 % 59 % 64 % 64 % 59,42%
4. Persentase peningkatan PAD dari 2,22 % 3,67 % 30,34 2,97 % 13,72%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
144
tahun ke tahun %
5. Persentase peningkatan permodalan
KSP, USP, Koperasi dan UMKM
1,61 % 1,92 % 0,13 % 0,01 % 10%
6. Jumlah dana APBD yang disediakan
untuk UMKM dan Koperasi.
Rp
507.00
0.000
Rp
198.50
0.000
Rp
500.00
0.000
Rp
500.00
0. 000
0
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) MENINGKAT
Capaian kinerja yang berhasil baik tersebut diatas antara lain disebabkan oleh:
1. Adanya perencanaan yang baik dalam semua kegiatan
2. Adanya optimalisasi anggaran yang ada di SKPD
3. Jumlah dokumen, data, arsip yang mendukung semua indiktor
4. Adanya peningkatan PAD dari tambahan hasil pajak (BPHTP)
5. Pelaksanaan pemberdayaan pegawai dapat berjalan sepenuhnya dengan didukung semua
komponen
6. Kerjasama yang baik dengan SKPD lain.
Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan oleh:
1. Adanya perubahan kebijakan tentang pemungutan pajak dan retribusi daerah.
2. Adanya kemacetan pada pengembalian pinjaman dana bergulir.
Kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran
dengan :
1. Menggali dan mengembangkan potensi daerah yang ada
2. Memudahkan perijinan untuk para investor yang akan masuk
3. meningkatkan penarikan pinjaman dana bergulir.
Sasaran 3 : Pemberdayaan kelompok usaha ekonomi pedesaan dan koperasi
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 9 (sembilan) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah koperasi aktif dan non aktif
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
145
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Aktif
2. Non aktif
315
80
315
80
100
100
2. Persentase koperasi yang dapat menjalankan
usahanya secara mandiri.
74,60% 74,60% 100
3. Jumlah UKM non BPR/LKMUKM. - - -
4. Jumlah BPR/LKM. 2 BPR 2 BPR 100
5. Persentase kredit kepada UKM dan koperasi
terhadap total kredit
- - -
6. Tingkat penyerapan tenaga kerja UMKM
dan koperasi dari total tenaga kerja.
35.943 orang 35.943 orang 100
7. Produktivitas usaha UMKM dan koperasi 5.484.664.760 5.484.664.760 100
8. Produktivitas tenaga kerja UMKM dan
koperasi
917 917 100
9. Peningkatan omset penjualan UMKM dan
koperasi yang menerima bantuan
permodalan dari APBD
- - -
Rata-rata capaian 70
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalamTahun 2011 telah tercapai dengan
prosentase capaian 70%.
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat
secara detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 (tiga) program, yaitu Program Peningkatan Kelembagaan
Koperasi, Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Kuangan Daerah dan Program
Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM yang dilaksanakan melalui 3 (tiga)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “Jumlah koperasi aktif dan non aktif, Persentase koperasi
yang dapat menjalankan usahanya secara mandiri.’ dicapai melalui Program Peningkatan
Kelembagaan Koperasi , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Meningkatnya manajerial pengelola koperasi 20 koperasi
Indikator kinerja sasaran “Produktivitas usaha UMKM dan koperasi dan Produktivitas
tenaga kerja UMKM dan koperasi” dicapai melalui Program Peningkatan dan Pengembangan
Pengelolaan Kuangan Daerah , dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Jumlah koperasi dan UMKM yang memperoleh bantuan 150 UMKM
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
146
pembayaran los/kios secara kredit
Indikator kinerja sasaran “Tingkat penyerapan tenaga kerja UMKM dan koperasi dari
total tenaga kerja dan Peningkatan omset penjualan UMKM dan koperasi yang menerima
bantuan permodalan dari APBD” dicapai melalui Program Pengembangan Sistem Pendukung
Usaha bagi UMKM, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Pelaksanaan Pemantauan Penggunaan Pinjaman Bergulir 12 kali
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)
indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jumlah koperasi aktif
dan non aktif
- Aktif
- Non aktif
279
72
279
72
277
105
304
80
315
80
2. Persentase koperasi
yang dapat menjalankan
usahanya secara
mandiri.
74,19 % 74,19 % 62,09 % 73,68% 74,60%
3. Jumlah UKM non
BPR/LKMUKM.
- - - - -
4. Jumlah BPR/LKM. 2 BPR 2 BPR 2 BPR 2 BPR 2 BPR
5. Persentase kredit
kepada UKM dan
koperasi terhadap total
kredit
- - - 100%
(500 jt)
-
6. Tingkat penyerapan
tenaga kerja UMKM
dan koperasi dari total
tenaga kerja.
41.455
orang
41.789
orang
41.789
orang
42.423
orang
35.943
orang
7. Produktivitas usaha
UMKM dan koperasi
7.060.997
.000
7.109.230
.000
7.122.964
.000
7.122.964
.000
5.484.664
.760
8. Produktivitas tenaga
kerja UMKM dan
koperasi
800 824 824 824 917
9. Peningkatan omset
penjualan UMKM dan
296.872.79
1.000
301.010.62
4.000
301.578.01
7.000
301.578.0
18.000
-
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
147
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
koperasi yang
menerima bantuan
permodalan dari APBD
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) MENURUN
Capaian kinerja yang berhasil memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan oleh:
1. Meningkatnya peran dan fungsi koperasi sesuai dengan prinsip-prinsip dan jati diri koperasi;
2. Dikembangkannya diversifikasi usaha koperasi dan kemitraan usaha perdagangan
Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan oleh:
1. Tidak tersedianya data dari lembaga keuangan pemberi kredit sehingga tidak dapat dihitung
prosentase kredit terhadap total kredit;
2. Kurangnya monitoring terhadap UMKM penerima bantuan permodalan (yang dimonitoring
baru pada tingkat kemacetan).
Sasaran 4 : Pembinaan manajemen kelompok, kualitas produksi dan
pemasaran
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase produk industri daerah yang sudah
mendapatkan sertifikat SNI/HAKI/Ijin
Depkes
25 % 25 % 100
2. Persentase peningkatan mutu dan standarisasi
produk IKM
1,33% 1,33% 100
3. Persentase peningkatan pelabelan dan
packaging
34,13% 34,13% 100
Rata-rata capaian 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalamTahun 2011 telah tercapaidengan
prosentase capaian 100%.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
148
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalamTahun 2011 telah tercapai.
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara
detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu Program Pengembangan Sistem
Pendukung Usaha bagi UMKM dan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri,
yang dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “Persentase produk industri daerah yang sudah mendapatkan
sertifikat SNI/HAKI/Ijin Depkes, Persentase peningkatan mutu dan standarisasi produk IKM,
Persentase peningkatan pelabelan dan packaging” dicapai melalui Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha bagi UMKM dan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri, dengan 2 (dua) kegiatan yang outputnya berupa :
- Fasilitasi UMKM dalam gelar produk 10 UMKM
- Fasilitasi UMKM dalam pasar lelang 10 UMKM
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase produk industri daerah
yang sudah mendapatkan sertifikat
SNI/HAKI/Ijin Depkes
- - 80 % 100% 25 %
2. Persentase peningkatan mutu dan
standarisasi produk IKM
- - - - 1,33%
3. Persentase peningkatan pelabelan
dan packaging
- - - - 34,13%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) MENINGKAT
Capaian kinerja sebagian besar sudah berhasil / memuaskan, adapun capaian kinerja
yang kurang memuaskan diatas antara lain disebabkan oleh :
1. Adanya kesadaran para pelaku UMKM maupun masyarakat usaha lainnya dalam
berpartisipasi dan ikut serta dalam membangun perekonomian Kabupaten Banjarnegara.
2. Meningkatnya kesadaran tentang perlindungan konsumen
Sasaran 5 : Peningkatan promosi produk-produk lokal pada tingkatan
regional, nasional dan internasional
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
149
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah nilai ekspor barang dan jasa.
24.775 juta 24.775 juta 100 %
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalamTahun 2011 telah tercapai dengan
prosentase capaian 100%.
Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat
secara detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 1 (satu) program, yaitu Program Peningkatan Kemampuan
Teknologi Industri , yang dilaksanakan melalui 1 (ssatu) kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut :
Indikator kinerja sasaran “Jumlah nilai ekspor barang dan jasa” dicapai melalui Program
Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri, dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Meningkatnya IKM yang menerima bantuan - 2 kelompok
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jumlah nilai ekspor barang dan jasa. 16.028
juta
20.112
juta
23.510
juta
24.775
juta
24.775
juta
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) STATIS
Capaian kinerja sebagian besar sudah berhasil / memuaskan, adapun capaian kinerja
yang memuaskan diatas antara lain disebabkan oleh :
1. Usaha Pemerintah dalam memberikan bantuan promosi dan pemasaran dalam dan luar negeri
2. Dikembangkannya komoditi unggulan daaerah dan penciptaan iklim usaha yang kondusif.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
150
3. PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Pembangunan Bidang Kesehatan dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat terutama
keluarga miskin,orang terlantar dan orang jompo
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 13 (tiga belas) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase penduduk yang memanfaatkan
rumah sakit
15% 13,05% 87
2. Persentase penduduk yang memanfaatkan
puskesmas
15% 71,94% 479,6
3. Persentase kecamatan bebas rawan gizi. 100% 100% 100
4. Persentase desa yang mencapai universal
child immunization (UCI).
100% 92,8% 92,8
5. Persentase keluarga miskin yang mendapat
pelayanan kesehatan.
100% 100% 100
6. Persentase keluhan pelayanan kesehatan yang
telah ditinjaklanjuti
100% 100% 100
7. Menurunnya angka kesakitan (Incident Rate)
DBD.
1,86 0,105 194,35
8. Persentase masyarakat yang mengikuti
Jamkesmas.
25% 55,8% 223,2
9. Cakupan Gakin yang terlayani melalui
program Jamkesmas.
14.000 10.785 77,04
10. Cakupan Gakin yang terlayani melalui
program JPKM.
300 0 0
11. Cakupan Gakin non kuota yang memerlukan
pelayanan rujukan.
200 63 31,5
12. Persentase Peserta KB Pra Sejahtera 1 dan
KS 1 yang menerima pelayanan kontrasepsi
100% 100,91% 100,91
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
151
Indikator Kinerja Target Realisasi %
gratis.
13. Persentase pekerja yang mendapatkan
pelayanan kesehatan kerja.
100% 40,03% 40,03
Rata-Rata Capaian 125,11
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah dicapai, dengan
rata-rata capaian 125,11%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai
sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam) program, yaitu :
1. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
2. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat
5. Program Keluarga Berencana
6. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Yang keseluruhan dilaksanakan melalui 6 (enam) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “Persentase kecamatan bebas rawan gizi” dicapai melalui
Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yaitu Pemberian tambahan
makanan dan vitamin yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pemberian suplemen gizi bayi (Vit A)
- Terlaksananya pemberian suplemen gizi balita (Vit A)
- Terlaksananya pemberian suplemen gizi ibu nifas(Vit A)
- Terlaksananya pemberian suplemen gizi ibu hamil(Fe)
Indikator kinerja sasaran “Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization
(UCI).” dicapai melalui Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dengan 1
(satu) kegiatan yaitu Pelayanan Vaksinasi bagi Balita dan Anak Sekolah yang outputnya berupa :
- Terlaksananya imunisasi dasar 100%
- Terlaksananya BIAS Campak, DT dan Td 100%
- Terlaksananya kegiatan pertemuan pengelola program imunisasi 35 org x 1kali
Indikator kinerja sasaran “Menurunnya angka kesakitan (Incident Rate) DBD” dicapai
melalui Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, dengan 1 (satu) kegiatan
yaitu Penyemprotan Fogging Sarang Nyamuk yang outputnya berupa :
- Terlaksananya penyemprotan 0 fokus
- Penyelidikan Epidemiologi 0%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
152
Indikator kinerja sasaran “Persentase masyarakat yang mengikuti Jamkesmas” dan
“cakupan Gakin yang terlayani melalui program Jamkesmas ” dicapai melalui Program Upaya
Kesehatan Masyarakat dengan 1 (satu) kegiatan yaitu Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
yang outputnya berupa :
- Terlaksananya validasi data Jamkesda Pratama 100%
- Terlaksananya pembahasan Perbup Jamkesda 100%
- Terlaksananya sosialisasi Jamkesda 278 desa/ kel.
- Terdaftarnya sasaran masyarakat miskin non kuota Jamkesmas 150.071 jiwa
Indikator kinerja sasaran “Persentase peserta KB Pra Sejahtera 1 dan KS 1 yang
menerima pelayanan kontrasepsi gratis” dicapai melalui Program Keluarga Berencana dengan 1
(satu) kegiatan yaitu Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Kontrasepsi bagi Keluarga Miskin,
yang outputnya berupa:
- Terlaksananya pelayanan Tim KB Keliling ke Kec. Dan Desa 650 kali
- Pelayanan KB IUD 180 akseptor
Indikator kinerja sasaran “Persentase pekerja yang mendapatkan pelayanan kesehatan
kerja” dicapai melalui Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
dengan 1 (satu) kegiatan yaitu Peningkatan Pengawasan Perlindungan dan Penegakan Hukum
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang outputnya berupa:
- Terlaksananya sosialisasi tentang peraturan keselamatan 50 perusahaan
dan kesehatan kerja
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator kinerja
diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase penduduk
yang memanfaatkan
rumah sakit
31,24% 13,10% 13,05%
2. Persentase penduduk
yang memanfaatkan
puskesmas
69,38% 70,51% 71,94%
3. Persentase kecamatan
bebas rawan gizi.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
4. Persentase desa yang
mencapai universal
64,3% 64,8% 75% 88,13% 81% 92,8%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
153
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
child immunization
(UCI).
5. Persentase keluarga
miskin yang mendapat
pelayanan kesehatan.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
6. Persentase keluhan
pelayanan kesehatan
yang telah
ditinjaklanjuti.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
7. Menurunnya angka
kesakitan (Incident
Rate) DBD.
0,287 0,464 0,105
8. Persentase masyarakat
yang mengikuti
Jamkesmas.
50,17% 50,32% 45,82% 46,97% 45,64% 55,8%
9. Cakupan Gakin yang
terlayani melalui
program Jamkesmas.
10.411 12.309 13.767 10.785
10. Cakupan Gakin yang
terlayani melalui
program JPKM.
569 138 0
11. Cakupan Gakin non
kuota yang
memerlukan pelayanan
rujukan.
95 196 63
12. Persentase Peserta KB
Pra Sejahtera 1 dan KS
1 yang menerima
pelayanan kontrasepsi
gratis.
129,13% 116,98% 100,91%
13. Persentase pekerja
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
kerja.
45,16% 36% 36% 52,19% 47,74% 40,03%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
154
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan meningkat untuk indikator 2, dan 4, stabil
untuk indikator 3,5 dan 6, fluktuatif untuk indikator 7,8,9,11 dan 13, sedangkan yang menurun
untuk indikator 1,10, dan 12.
Capaian kinerja yang meningkat diatas disebabkan oleh :
1. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pelayanan kesehatan oleh
tenaga kesehatan
2. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
3. Kegiatan sweeping imunisasi sebagai salah satu solusi sudah berjalan cukup optimal oleh
puskesmas sehingga dapat meningkatkan target pencapaian.
4. Kegiatan lintas program dan lintas sektor di UPT Puskesmas sudah mulai berjalan lebih baik
dibanding tahun sebelumnya.
5. Sebagian besar UPT Puskesmas dalam penghitungan UCI pada akhir tahun telah
menerapkan menggunakan data riil, bukan menggunakan menggunakan data estimasi awal
tahun.
6. Dukungan dana BOK UPT Puskesmas sangat membantu tercapainya peningkatan desa UCI
Capaian kinerja yang menurun diatas disebabkan oleh:
1. Adanya pelayanan kesehatan selain rumah sakit yang lebih menjangkau ke seluruh lapisan
masyarakat.
2. JPKM bulan Januari – April 2011 hanya melayani Non Gakin, karena bulan tersebut adalah
masa transisi berlakunya Jamkesda sehingga Gakin masih dalam proes pendataan. Pada
bulan Mei – Desember 2011 JPKM ditiadakan dan mulai berlaku Jamkesda hingga per 31
Desember 2011 mencakup 1.410 kasus.
3. Menurunnya alokasi dana untuk penyediaan kontrasepsi gratis bagi Peserta KB Pra
Sejahtera 1 dan KS 1.
Capaian kinerja yang fluktuatif diatas disebabkan oleh :
1. Adanya keterbatasan APBD
2. Kondisi iklim dan geografis Kab. Banjarnegara dapat menjadi habitat yang sesuai bagi
nyamuk penyebar DBD yaitu nyamuk aedes aegypti.
3. Kesulitan memperoleh data yang akurat di tingkat kabupaten mengenai kepesertaan
masyarakat dalam program JPK.
4. Belum tentu semua tenaga kerja menjadi peserta jamsostek tergantung dari perusahaan
masing-masing.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
155
Sasaran 2 : Peningkatan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat secara
merata dan adil di seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 15 (lima belas) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Ratio Posyandu per satuan balita. 2 2,1 105
2. Ratio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan
penduduk.
1 : 30.000
(0,0000333)
1 : 30.675
(0,0000326)
97,89
3. Ratio rumah sakit per satuan penduduk. 1 : 100.000
(0,00001)
1 : 362.496
(0,0000028)
28
4. Persentase rumah sakit yang
menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan
spesialis dasar.
100% 100% 100
5. Persentase sarana kesehatan dengan
kemampuan laboratorium kesehatan.
100% 100% 100%
6. Persentase Posyandu purnama dan mandiri. 45% 43% 95,56
7. Persentase Puskesmas yang
terakreditasi/ISO.
100% 100% 100
8. Persentase Puskesmas dengan sarana
pelayanan sesuai standar minimal peralatan
di Puskesmas.
75% 75% 100
9. Persentase bangunan/gedung
Puskesmas/Polindes memenuhi standar
minimal bangunan/layak untuk pelayanan.
75% 75% 100
10. Persentase data yang terintegrasi antar
Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
100% 100% 100
11. Persentase sarana dan prasarana pemantauan
kualitas air dan air limbah sesuai standar
laboratorium.
90% 90% 100
12. Jumlah kasus pencemaran lingkungan. 0 0 100
13. Persentase penambahan luas lahan hijau dan
keanekaragaman hayati
33,3% 33,3% 100
14. Persentase luas daerah tangkapan air dan
sumber-sumber air yang direhabilitasi.
2% 2% 100
15. Persentase jumlah industri sesuai standar 100% 100% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
156
Indikator Kinerja Target Realisasi %
emisi udara.
Rata-Rata Capaian 95,1
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah dicapai.
Dengan rata rata capaian 95,1%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai
sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 6 (enam)program, yaitu :
1. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu
dan Jaringannnya
2. Program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
5. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
6. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Yang keseluruhan dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut :
Indikator kinerja sasaran “Persentase Posyandu purnama dan mandiri” dicapai melalui 1
(satu) Program Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 1 (satu) kegiatan yaitu Revitalisasi Sistem
Kesehatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya kegiatan revitalisasi posyandu dan kader kesehatan 1 kali
Indikator kinerja sasaran “ Persentase Puskesmas yang terakreditasi/ISO “ dicapai
melalui Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan 1 (satu) kegiatan yaitu
Penyelenggaraan Akreditasi Pelayanan Puskesmas yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pelatihan peningkatan mutu pelayanan bagi tenaga 2 UPT
UPT Puskesmas
Indikator kinerja sasaran “Persentase Puskesmas dengan sarana pelayanan sesuai
standar minimal peralatan di Puskesmas dan Persentase bangunan/ gedung Puskesmas/ Polindes
memenuhi standar minimal bangunan/ layak untuk pelayanan ” dicapai melalui 1 (satu) Program
Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Pustu dan
Jaringannya, dengan 4 (empat) kegiatan yang outputnya berupa:
- Rehabilitasi sarana gedung pelayanan dan penunjang
pelayanan Puskesmas serta penyediaan peralatan
penunjang pelayanan
2 Puskesmas
Pembantu
3 Puskesmas
Perawatan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
157
1 Labkesda
- Tersedianya dana pengelolaan DAK bidang kesehatan 1 Paket
Indikator kinerja sasaran “Persentase data yang terintegrasi antar Puskesmas dan Dinas
Kesehatan” dicapai melalui Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, dengan 1
(satu) kegiatan yaitu Pendidikan dan Pelatihan Formal yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pelatihan dan pendidiksan pegawai dalam engolahan data dan
penyusunan pertanggungjawaban kegiatan
35 Puskesmas
Indikator kinerja sasaran “Persentase sarana dan prasarana pemantauan kualitas air dan
air limbah sesuai standar laboratorium” dan “Persentase luas daerah tangkapan air dan sumber-
sumber air yang direhabilitasi“ dicapai melalui Program Pengendalian Pencemaran dan
Perusakan Lingkungan Hidup, dengan 2 (dua) kegiatan yaitu Pemantauan Kualitas Lingkungan
dan DAK Bidang Lingkungan Hidup, yang outputnya berupa :
- Sumur resapan 11 unit
- Pengadaan bibit tanaman 1500 batang
- Pengadaan laptop 1 unit
- Pengadaan handycam 1 unit
- Pengadaan alat-alat laboratorium 1 paket
- Penambahan gedung laboratorium 1 unit
Indikator kinerja sasaran “Persentase penambahan luas lahan hijau dan keanekaragaman
hayati” dicapai melalui Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam, dengan 1
(satu) kegiatan yaitu Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem, yang outputnya
berupa :
- Pengadaan bibit tanaman 1 paket
Apabila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio Posyandu per satuan
balita.
2 2,1
2. Ratio Puskesmas, Poliklinik,
Pustu per satuan penduduk.
0,0032
6
0,0032
6
3. R
Ratio rumah sakit per satuan
penduduk.
0,0002
8
0,0002
8
4. Persentase rumah sakit yang 100% 100% 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
158
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
menyelenggarakan 4
pelayanan kesehatan spesialis
dasar.
5. Persentase sarana kesehatan
dengan kemampuan
laboratorium kesehatan.
100% 100% 100%
6. Persentase Posyandu
purnama dan mandiri.
26,90
%
23,99
%
25,67
%
38,16
%
37,51
%
43%
7. Persentase Puskesmas yang
terakreditasi/ISO.
0 0 50% 50% 100% 100%
8. Persentase Puskesmas
dengan sarana pelayanan
sesuai standar minimal
peralatan di Puskesmas.
60% 65% 70% 75% 75% 75%
9. Persentase bangunan/gedung
Puskesmas/Polindes
memenuhi standar minimal
bangunan/layak untuk
pelayanan.
60% 65% 70% 75% 75% 75%
10. Persentase data yang
terintegrasi antar Puskesmas
dan Dinas Kesehatan.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
11. Persentase sarana dan
prasarana pemantauan
kualitas air dan air limbah
sesuai standar laboratorium.
70% 100% 90%
12. Jumlah kasus pencemaran
lingkungan.
1 1 3
13. Persentase penambahan luas
lahan hijau dan
keanekaragaman hayati
33,33
%
33,33
%
14. Persentase luas daerah
tangkapan air dan sumber-
sumber air yang
0,30% 0,40% 2%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
159
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
direhabilitasi.
15. Persentase jumlah industri
sesuai standar emisi udara.
0 0 100%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan meningkat untuk indikator 1,7,8,9,11,14 dan
15, stabil untuk indikator 2,3,4,5,10, sedangkan yang menurun untuk indikator 12 dan 13,
fluktuatif untuk indikator 6.
Capaian kinerja yang meningkat diatas disebabkan oleh :
1. Adanya komitmen yang kuat dari Tim Akreditasi Puskesmas dan Tim Manajemen Mutu
Dinas Kesehatan;
2. Adanya dukungan dana dari APBD Kab. Banjarnegara.
3. Sarana dan Prasarana yang semakin lengkap.
Capaian kinerja yang menurun diatas disebabkan oleh kurangnya kesadaran dari pelaku
usaha dalam melakukan pengelolaan limbah yang dihasilkan sesuai standar lingkungan.
Capaian kinerja yang fluktuatif diatas sebabkan oleh :
1. Banyak kader kesehatan yang drop out atau keluar, di lain sisi kader-kader yang baru belum
ada.
2. Kurangnya dana untuk pelatihan kader posyandu sebagai lini terdepan dari deteksi dini
permasalahan dibidang kesehatan.
3. Kesadaran masyarakat akan pentingnya posyandu belum optimal.
4. Kerjasama lintas program maupun lintas sektor.
Sasaran 3 : Pemenuhan tenaga kesehatan yang cukup guna peningkatan
pelayanan kesehatan masyarakat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 11 (sebelas) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Ratio dokter umum per 100.000 penduduk. 40 7,4 18,5
2. Ratio dokter gigi per 100.000 penduduk. 11 1,4 12,73
3. Ratio dokter spesialis per 100.000 penduduk. 6 2,4 40
4. Ratio dokter keluarga per 1000 keluarga. 2 0,016 0,8
5. Ratio apoteker per 100.000 penduduk. 10 1,3 13
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
160
6. Ratio bidan per 100.000 penduduk. 100 41,5 41,5
7. Ratio perawat per 100.000 penduduk. 117 50,6 43,25
8. Ratio ahli gizi per 100.000 penduduk. 22 3,8 17,27
9. Ratio ahli sanitasi per 100.000 penduduk. 40 4,3 10,75
10. Ratio sarjana kesehatan masyarakat per
100.000 penduduk.
40 5,5 13,75
11. Persentase tenaga kesehatan yang berizin. 100% 100% 100
Rata rata capaian 28,32
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah dicapai.
Dengan rata-rata capaian 28,32%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai
sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir PKK.
Apabila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Ratio dokter umum per
100.000 penduduk.
8,25 8,98 7,4
2. Ratio dokter gigi per 100.000
penduduk.
1,65 1,55 1,4
3. Ratio dokter spesialis per
100.000 penduduk.
3,19 1,86 2,4
4. Ratio dokter keluarga per
1000 keluarga.
0,10 0,016
5. Ratio apoteker per 100.000
penduduk.
1,24 1,55 1,3
6. Ratio bidan per 100.000
penduduk.
42,62 45 41,5
7. Ratio perawat per 100.000
penduduk.
52,63 55 50,6
8. Ratio ahli gizi per 100.000
penduduk.
3,92 4,64 3,8
9. Ratio ahli sanitasi per
100.000 penduduk.
3,72 5,88 4,3
10. Ratio sarjana kesehatan
masyarakat per 100.000
penduduk.
5,26 7,12 5,5
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
161
11. Persentase tenaga kesehatan
yang berizin.
41 100
Secara kuantitatif, pada tahun 2010 terdapat kecenderungan meningkat kecuali indikator
nomor 2 dan 3 namun pada Tahun 2011 semua indikator menurun hal ini disebabkan karena
adanya yang purna tugas , kebijakan moratorium pegawai dan juga adanya tenaga kesehatan yang
menduduki pejabat struktural.
Untuk indikator nomor 2 menurun dari tahun tahun sebelumnya dikarenakan kurangnya
formasi dokter gigi pada Pengadaan CPNS, bahkan pada Pengadaan CPNS Tahun 2010 untuk
formasi dokter gigi tidak ada yang mendaftar.
Untuk indikator nomor 11 meningkat hal ini disebabkan adanya peraturan yang
mengharuskan tenaga kesehatan harus berijin dan tenaga kesehatan yang tidak berijin tidak
diperbolehkan untuk membuka praktek.
Sasaran 4 : Pemenuhan kebutuhan obat di semua tingkat layanan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase ketersediaan obat sesuai
kebutuhan.
100% 100% 100
2. Persentase obat generik berlogo dalam
persediaan obat.
95% 95% 100
Rata-rata capaian 100
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah dicapai.
Dengan rata-rata capaian 100%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai
sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program, yaitu :
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu
dan Jaringannya
Yang keseluruhan dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
162
Indikator kinerja sasaran “Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan” dan
“Persentase obat generik yang berlogo dalam persediaan obat “dicapai melalui 2 (dua) Program
yaitu Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dan Program Pengadaan, Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Pustu dan Jaringannya dengan 2 (dua) kegiatan
yaitu Kegiatan Obat dan Perbekalan Kesehatan dan DAK Bidang Kesehatan yang outputnya
berupa
- Terlaksananya pengadaan obat untuk pelayanan kesehatan dasar 35 UPT
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase ketersediaan obat
sesuai kebutuhan.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Persentase obat generik berlogo
dalam persediaan obat.
96% 96% 100% 100% 95%
Secara kuantitatif terdapat kecenderungan stabil.
Capaian kinerja tersebut diatas antara lain disebabkan karena dukungan Dana Alokasi
Khusus senilai Rp. 4.452.778.900,00 atau 76,4%, sedangkan APBD II hanya senilai Rp.
1.375.441.000,00 atau 23,6%.
Sasaran 5 : Peningkatan kesehatan keluarga dan kualitas kesehatan
lingkungan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 24 (dua puluh empat) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
90% 87,9% 97,66
2. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. 90% 87,9% 97,66
3. Persentase bayi yang mendapatkan imunisasi
campak.
94% 104% 110,64
4. Cakupan imunisasi campak untuk anak umur
12 s.d. 23 bulan.
94% 104% 110,64
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
163
Indikator Kinerja Target Realisasi %
5. Persentase penemuan kasus (Case Detection
Rate) tuberculosis paru.
70% 43% 61,43
6. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP). 6 6 100
7. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran
hidup.
35 15,78 154,9
8. Angka kematian balita. 11,5 1,67 185
9. Angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup.
125 74,29 140,5
10. Persentase balita gizi buruk. 1% 0,04% 196
11. Prevalensi gizi kurang pada anak balita. <15% 5,76% 161,6
12. Prevalensi anak-anak di bawah berat badan
normal.
<15% 1,53% 189.8
13. Persentase rumah tangga berperilaku hidup
bersih dan sehat.
50% 43% 86
14. Persentase desa siaga. 100% 100% 100
15. Persentase rumah tangga sehat (Rumah
Tangga ber PHBS).
50% 43% 86
16. Cakupan persentase rumah yang memenuhi
kriteria sehat.
65% 52,9% 81,38
17. Persentase balita gizi buruk Gakin ditangani
sesuai standar.
100% 100% 100
18. Persentase balita (6-24 bulan) dari Gakin
mendapat MP-ASI.
100% 100% 100
19. Prevalensi peserta KB Aktif 100% 97,06% 97,06
20. Persentase PUS (Pasangan Usia Subur)yang
termasuk Unmeetneed.
9% 10,84% 79,55
21. Persentase peserta aktif KB pria. 100% 106,77% 106,77
22. Persentase penduduk usia 10-19 tahun yang
mengidap penyakit AIDS.
0% 0% 100
23. Persentase penurunan perempuan yang
menikah dibawah 20 tahun.
3,5% 3,16% 109,7
24. Penurunan Jumlah Korban kekerasan yang
mendapat pelayanan KPPA (Komisi
Perlindungan Perempuan dan Anak).
62 53 85,48
Rata-rata capaian 106,16
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
164
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah dicapai.
Dengan rata-rata capaian 106,16%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 7 (tujuh) program, yaitu :
1. Program Peningkatan keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
6. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/ KR yang Mandiri
7. Program Keluarga Berencana
Yang keseluruhan dilaksanakan melalui 17 (tujuh belas) kegiatan, dengan rincian
sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan” dan
“Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan “dicapai melalui Program Peningkatan Keselamatan
ibu melahirkan dan anak, yang dilaksanakan melalui kegiatan Perawatan secara berkala bagi ibu
hamil bagi keluarga kurang mampu, dengan rincian output sebagai berikut :
- Terlaksananya bintek kesehatan keluarga untuk pelaksanaan urusan
KIA dan KB Puskesmas
1 kl/35 pusk
- Terlaksananya ANC bumil keluarga kurang mampu 350 bumil
- Terlaksananya rujukan kasus neonatal dan maternal kel. Kurang
mampu
70 bumil
Indikator kinerja sasaran “ Persentase bayi yang mendapatkan imunisasi campak “ dan
“Cakupan imunisasi campak untuk anak umur 12 s.d. 23 bulan” dicapai melalui Program
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan 2 (dua) kegiatan Pelayanan
Vaksinasi Balita dan Anak Sekolah dan Layanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
Menular yang outputnya berupa :
- Terlaksananya kampanye program campak 1 kali
- Terlaksananya BIAS Campak 100%
Indikator kinerja sasaran “Persentase penemuan kasus (Case Detection Rate)
tuberculosis paru” dicapai melalui Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
dengan 1 (satu) kegiatan , yang outputnya berupa :
- Terlaksananya penyuluhan TB dan penyakit epidemiologi 1 kali
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
165
Indikator kinerja sasaran “Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)” dicapai melalui
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan 1 (satu) kegiatan, yang
outputnya berupa :
- Terlaksananya BIAS di wilayah UPT 35 UPT
Indikator kinerja sasaran “Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup dan Angka
kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. ” dicapai melalui Program Upaya
Kesehatan Masyarakat dengan 2 (dua) kegiatan yaitu Perawatan secara berkala bagi ibu hamil
bagi keluarga kurang mampu dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat yang outputnya berupa :
- Terlaksananya bintek kesehatan keluarga untuk pelaksanaan
urusan KIA dan KB Puskesmas
1 kl/35 pusk
- Terlaksananya ANC bumil keluraga kurang mampu 350 bumil
- Terlaksananya rujukan kasus neonatal dan maternal kel.
Kurang mampu
70 bumil
- Terlaksananya upaya kesehatan masyarakat melalui
pemberdayaan dukun bayi, dokter kecil, kader posyandu dan
forum kesehatan desa
35 UPT
Indikator kinerja sasaran “ Persentase balita gizi buruk, prevalensi gizi kurang pada
anak balita dan prevalensi anak-anak dibawah berat badan normal “dicapai melalui Program
Perbaikan Gizi Masyarakat dengan 3 (tiga) kegiatan Penyusunan peta informasi, masyarakat
kurang gizi, pemberian tambahan makanan dan vitamin, Penanggulangan kekurangan zat gizi
mikro yang outputnya berupa :
- Terlaksananya penyusunan peta informasi gizi 100%
- Terlaksananya PMT pemulihan bagi balita di Posyandu 13 posyandu
- Terlaksananya pemantauan gizi balita, bumil dan bufas 1 UPT
Indikator kinerja sasaran “Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat
dan Persentase rumah tangga sehat (Rumah Tangga ber PHBS)” dicapai melalui Program Upaya
Kesehatan Masyarakat, dengan 3 (tiga) kegiatan yang outputnya berupa :
- Tersedianya media promosi kesehatan bagi masyarakat 5 media
- Terlaksananya penyuluhan kesehatan di UPT 4 UPT
- Terselenggaranya lomba-lomba bidang kesehatan 5 UPT
- Terselenggaranya lomba PHBS tingkat Provinsi 1 desa
- Terlaksananya pegiriman peserta SBH ke Gorontalo 2 orang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
166
Indikator kinerja sasaran “Cakupan persentase rumah yang memenuhi kriteria sehat”
dicapai melalui Program Pengembangan lingkungan sehat, yang dilaksanakan melalui kegiatan
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat, yang outputnya berupa:
- Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan di Pusk. Susukan 1 1 kali
Indikator kinerja sasaran “Persentase balita gizi buruk Gakin ditangani sesuai standar
dan Persentase balita (6-24 bulan) dari Gakin mendapat MP-ASI dicapai melalui Program
Perbaikan Gizi Masyarakat dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pemberian makanan tambahan bagi balita gizi kurang 2 kasus
- Terlaksananya pemberian makanan tambahan bagi balita gizi buruk 20 balita
- Terlaksananya pelatihan pendampingan bagi kader tentang 1 kali
penatalaksanaan PMT dan pertemuan teknis
Indikator kinerja sasaran “Prevalensi peserta KB Aktif” dan ” Persentase PUS
(Pasangan Usia Subur) yang termasuk Unmeetneed” dicapai melalui Program Keluarga
Berencana (KB) dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa :
- Terlaksananya pelayanan Tim KB keliling ke kecamatan dan desa 650 kali
- Pelayanan KB IUD 180 akseptor
Indikator kinerja sasaran “Persentase peserta aktif KB pria” dicapai melalui Program
Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/ KR yang Mandiri dengan 1 (satu)
kegiatan yang outputnya berupa:
- Pembinaan kelompok KB pria 20 kecamatan
- Monev kelompok KB pria 20 kecamatan
- Pembuatan profil KB pria 20 buah
Indikator kinerja sasaran “Persentase penurunan perempuan yang menikah dibawah 20
tahun” dan “Penurunan Jumlah Korban kekerasan yang mendapat pelayanan KPPA (Komisi
Perlindungan Perempuan dan Anak)” dicapai melalui Program Keserasian Kebijakan
Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan dengan 1 (satu) kegiatan yang outputnya berupa:
- Terlaksananya sosialisasi perlindungan anak, 150 orang
kekerasan berbasis gender dan kesetaraan gender
- Pembuatan leaflet perlindungan anak, 2000 set
kekerasan berbasis gender dan kesetaraan gender
- Sosialisasi perlindungan anak melalui radio spot, 90 siaran
aneka berita dan liputan
Apabila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
167
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan.
79,11
%
75,90
%
82,70
%
86,60
%
88,50
%
87,9%
2. Cakupan persalinan oleh
tenaga kesehatan.
79,11
%
75,90
%
82,70
%
86,60
%
88,50
%
87,9%
3. Persentase bayi yang
mendapatkan imunisasi
campak.
95,80
%
95,70
%
94,50
%
96,90
%
94% 104%
4. Cakupan imunisasi campak
untuk anak umur 12 s.d. 23
bulan.
95,80
%
95,70
%
94,50
%
96,90
%
94% 104%
5. Persentase penemuan kasus
(Case Detection Rate)
tuberculosis paru.
46% 43% 37% 37% 38% 43%
6. Angka Acute Flaccid
Paralysis (AFP).
1 2 6
7. Angka kematian bayi per
1.000 kelahiran hidup.
15,70 16,3 18,56 19,9 15,48 15,78
8. Angka kematian balita. 0,87 5,1 2,23 1,94 1,96 1,67
9. Angka kematian ibu
melahirkan per 100.000
kelahiran hidup.
106,50 105,98 140,3 125,2 61,18 74,29
10. Persentase balita gizi buruk. 0,42% 0,57% 0,56% 0,50% 0,41% 0,04%
11. Prevalensi gizi kurang pada
anak balita.
8,7% 8,58% 8,60% 7,40% 6,35% 5,76%
12. Prevalensi anak-anak di
bawah berat badan normal.
9,12% 9,15% 9,16% 7,90% 6,76% 1,53%
13. Persentase rumah tangga
berperilaku hidup bersih dan
sehat.
36,49% 44,44% 46,85% 46,75% 46,80% 43%
14. Persentase desa siaga. 10,79% 42,80% 56,11% 80,93% 45% 100%
15. Persentase rumah tangga
sehat (Rumah Tangga ber
PHBS).
36,49% 44,44% 46,85% 46,75% 46,80% 43%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
168
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
16. Cakupan persentase rumah
yang memenuhi kriteria
sehat.
29,88% 31,92% 27,32% 30,27% 31,25% 52,9%
17. Persentase balita gizi buruk
Gakin ditangani sesuai
standar.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
18. Persentase balita (6-24 bulan)
dari Gakin mendapat MP-
ASI.
100% 100% 100% 100% 100% 100%
19. Prevalensi peserta KB Aktif 80,71% 81,41% 79,79% 77,23% 81% 97,06%
20. Persentase PUS (Pasangan
Usia Subur)yang termasuk
Unmeetneed.
31,25% 26,14% 26,60% 35,87% 24,35% 10,84%
21. Persentase peserta aktif KB
pria.
70,30% 111,30
%
97,30% 130,51
%
81,91% 106,77
%
22. Persentase penduduk usia 10-
19 tahun yang mengidap
penyakit AIDS.
0% 0% 0% 0% 0% 0%
23. Persentase penurunan
perempuan yang menikah
dibawah 20 tahun.
32,35% 32,37% 3,16%
24. Penurunan Jumlah Korban
kekerasan yang mendapat
pelayanan KPPA (Komisi
Perlindungan Perempuan dan
Anak).
18 7 53
Secara kuantitatif terdapat kecenderungan meningkat untuk indikator
1,2,6,7,9,10,11,12,14,16,19,dan 24, menurun untuk indikator 20 dan 23, fluktuatif untuk
indikator 3,4,8,13,15 dan 21, stabil untuk indikator 17,18 dan 22.
Capaian kinerja yang meningkat tersebut diatas antara lain disebabkan karena :
1. Adanya kemitraan bidan dengan dukun bayi, kader kesehatan dan tokoh masyarakat P4K
secara menyeluruh dengan melibatkan keluarga dan lingkungan ibu hamil, pendidikan
kesehatan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan pada trimester
pertama serta sweeping sasaran.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
169
2. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan (PONED, LSS,
Manajemen Asfiksia dan BBLR, pendidikan Bidan minimal D III, Asuhan Persalinan
Normal).
3. Peningkatan kualitas pemeriksaan ibu hamil (Ante Natal Care) di Puskesmas dan Bidan
Praktek Swasta.
4. Adanya Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
5. Adanya Audit Maternal Perinatal (AMP) di tingkat masyarakat dan institusi (medis)
6. Adanya Advokasi dan komitmen bersama lintas sektor dan lintas program dalam percepatan
penurunan AKI dan AKB melalui DTPS-MPS (Distric Team Problem Solving Making
Pregnancy Safer).
7. Peningkatan sistem rujukan dari Puskesmas dan jaringannya ke Rumah Sakit sebagai
pelaksana PONEK.
8. Keberhasilan kader posyandu dalam memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat.
9. Adanya pelaksanaan BIAS di 35 UPT berjalan dengan baik dan lancar.
10. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang kesehatan lingkungan
11. Pelayanan Tim KB keliling melalui momentum hari-hari besar, pembudayaan KB melalui
pemutaran film-film KB, pengadaan leaflets KB, radio spot KB, pemenuhan sarana dan
prasarana program KB baik untuk klinik KB maupun petugas dilapangan dan kader
kelompok kegiatan.
12. Penurunan Jumlah Korban kekerasan yang mendapat pelayanan KPPA meningkat
dikarenakan sebagian kasus yang ada terdeteksi dengan baik, karena meningkatnya
kesadaran masyarakat untuk melapor dan penanganan yang baik dari tim.
Capaian kinerja yang menurun tersebut diatas antara lain disebabkan karena :
1. Adanya kesadaran PUS masih kurang yaitu tidak ingin punya anak lagi tetapi tidak mau ber
KB.
2. Masih adanya anggapan cukup dengan dengan menggunakan KB kalender.
3. Pilihan alat kontrasepsi hormonal tidak cocok di tubuh dan tidak mau menggunakan
kontrasepsi mantap (Kontap al: MOP, MOW, IUD) dan kondom.
4. Belum adanya kesesuaian antara UU Perkawinan yang menikah 17 tahun dengan kebijakan
program KB yang menikah usia 20 tahun.
5. Masih kurangnya sosialisasi tentang pendewasaan usia perkawinan
6. Tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah.
Capaian kinerja yang fluktuatif tersebut antara lain disebabkan karena :
1. Terbatasnya dana untuk pendataan rumah tangga dan tidak adanya dana untuk pelatihan
pendataan PHBS, sehingga tidak semua sasaran bisa terdata.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
170
2. Peran aktif masyarakat dan anggota rumah tangga dalam gerakan PHBS juga masih kurang
optimal
4. PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTRUKTUR
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Pembangunan Bidang Infrastruktur,
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar secara
menyeluruh di semua wilayah.
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 25 indikator kinerja. Adapun pencapaian
target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rasio jaringan jalan dalam kondisi baik. - - 0%
2. Rasio jaringan jalan kabupaten dalam
kondisi baik.
1 : 1,94 km 1 : 1,94 km 100%
3. Rasio panjang jalan yang telah beraspal. 1: 1,23 km 1: 1,23 km 100%
4. Panjang jalan yang dibangun. 6.288 km 6.288 km 100%
5. Panjang jalan yang ditingkatkan. 40,80 km 139,297 km 341%
6. Panjang jalan yang direhabilitasi. 58,43 km 57,238 km 97,96%
7. Kecepatan rata-rata yang dapat ditempuh. 40 km/j 40 km/j 100%
8. Jumlah KK yang mendapat pelayanan air
bersih.
1.450 KK 2.937 KK 202,55%
9. Jumlah lokasi kumuh perkotaan yang
mengalami perbaikan sanitasi.
3 lokasi 3 lokasi 100%
10. Rasio tempat pembuangan sampah per
satuan penduduk.
1:1.129 jiwa 1:1.129 jiwa 100%
11. Cakupan pelayanan persampahan di
kawasan perkotaan.
14 Desa/Kel. 14 Desa/Kel. 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
171
Indikator Kinerja Target Realisasi %
12. Rata-rata produksi sampah yang tidak
terangkut per hari.
100 m3
41,3 m3
41,3%
13. Panjang saluran drainase yang dibangun
dan dipelihara.
3.864 m 6.294 m 162,89%
14. Rasio jaringan irigasi terhadap luas areal
pertanian.
1:4 1:4 100%
15. Jumlah jaringan irigasi dalam kondisi
baik.
160.730 m 160.730 m 100%
16. Jumlah dan Luasan lokasi rawan bencana. 484 KK 484 KK 100%
17. Besar potensi air tanah. 1 kec. 1 kec. 100%
18. Jumlah pemakai dan pengusahaan air
tanah.
70 KK 70 KK 100%
19. Jumlah KK yang dapat memanfaatkan air
tanah.
70 KK 70 KK 100%
20. Volume pengambilan air tanah. 671.897 m³ 671.897 m³ 100%
21. Jumlah desa yang telah mendapat
sambungan listrik.
266 desa 266 desa 100%
22. Persentase sarana transportasi yang layak
uji.
100,4% 100,6% 100,20%
23. Jumlah data base pelayanan jasa
angkutan.
508 508 100%
24. Persentase penduduk yang menggunakan
telepon.
45% 58,12% 129,16%
25. Jumlah sambungan telepon yang tersedia. 6.439 6.710 104,23%
Rata-rata Capaian 111,17%
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 111,17%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 12 program, yaitu: Program peningkatan jalan dan jembatan,
program pembangunan jalan dan jembatan, program Rehabilitasi jalan dan jembatan, program
pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, program pengembangan kinerja
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
172
pengelolaan persampahan, program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, Program
Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya,
Program Mitigasi Bencana Geologi, Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Air Tanah,
Program pengembangan jaringan listrik pedesaan, Program pengumpulan dan analisis database
pelayanan angkutan, dan Program desa berdering, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui
362 kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Rasio jaringan jalan dalam kondisi baik”, tidak tercapai
karena pada DPU kab. Banjarnegara tidak tersedia data kondisi jalan nasional dan jalan provinsi.
Indikator kinerja sasaran “Rasio jaringan jalan kabupaten dalam kondisi baik”, dicapai
melalui Program peningkatan jalan dan jembatan, yang outputnya berupa :
- Panjang jalan kabupaten konsisi baik 455,903 km
Indikator kinerja sasaran “Rasio panjang jalan yang telah beraspal”, dicapai melalui
program Program peningkatan jalan dan jembatan, yang outputnya berupa :
- Panjang jalan yang telah beraspal 740,101 km
Indikator kinerja sasaran “Panjang jalan yang dibangun”, dicapai melalui program
pembangunan jalan dan jembatan, dengan 44 kegiatan yang outputnya berupa:
- Pembangunan jalan 6,288 km
Indikator kinerja sasaran “Panjang jalan yang ditingkatkan.”, dicapai melalui program
Peningkatan jalan dan jembatan, dengan 74 kegiatan yang outputnya berupa:
- Pengaspalan jalan 139,297 km
Indikator kinerja sasaran “Panjang jalan yang direhabilitasi”, dicapai melalui program
Rehabilitasi jalan dan jembatan, dengan 19 kegiatan yang outputnya berupa:
- Pemeliharaan/rehabilitasi jalan 57,238 km
Indikator kinerja sasaran “Jumlah KK yang mendapat pelayanan air bersih”, dicapai
melalui program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, dengan 31
kegiatan yang outputnya berupa:
- Pembangunan SAB, Pamsimas dan PPIP 31 desa
Indikator kinerja sasaran “Jumlah lokasi kumuh perkotaan yang mengalami perbaikan
sanitasi”, dicapai melalui program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah,
dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa:
- Pembangunan IPAL komunal dan perpipaan 3 lokasi
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
173
Indikator kinerja sasaran “Rasio tempat pembuangan sampah per satuan penduduk (di
kawasan perkotaan)”, dicapai melalui program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
dengan 1 kegiatan yangoutputnya berupa:
- Pengadaan sarana prasarana persampahan 2 unit
Indikator kinerja sasaran “Cakupan pelayanan persampahan di kawasan perkotaan”,
dicapai melalui program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan 1 kegiatan
yang outputnya berupa:
- Pengelolaan sampah 14 desa/kel
Indikator kinerja sasaran “Rata-rata produksi sampah yang tidak terangkut per hari”,
dicapai melalui program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan 1 kegiatan
yang outputnya berupa:
- Volume sampah yang terangkut dari TPS 58,7 m3
Indikator kinerja sasaran “Panjang saluran drainase yang dibangun dan dipelihara”,
dicapai melalui program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong, dengan 61 kegiatan
yang outputnya berupa:
- Pembangunan saluran/drainase/gorong-gorong 6.294 m
Indikator kinerja sasaran “Rasio jaringan irigasi terhadap luas areal pertanian dan
Jumlah jaringan irigasi dalam kondisi baik”, dicapai melalui Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya, dengan 102 kegiatan yang
outputnya berupa:
- Jumlah areal perairan yang terairi 42,68%
Indikator kinerja sasaran “Jumlah dan Luasan lokasi rawan bencana”, dicapai melalui
Program Mitigasi Bencana Geologi dengan 22 kegiatan yang outputnya berupa:
- Pengaman tebing 1.677,5 m
- Bendung 9 buah
- Bangunan air 9 buah
- Saluran 1.547 m
- Grounsil 1 buah
Indikator kinerja sasaran “Besar potensi air tanah, Jumlah pemakai dan pengusahaan air
tanah, Jumlah KK yang dapat memanfaatkan air tanah, dan Volume pengambilan air tanah”,
dicapai melalui Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Air Tanah, dengan 2 kegiatan
yang outputnya berupa:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
174
- Potensi air tanah 1 kecamatan
- Dokumen raperda air tanah 1 dokumen
Indikator kinerja sasaran “Jumlah desa yang telah mendapat sambungan listrik”, dicapai
melalui Program pengembangan jaringan listrik pedesaan, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa:
- Jumlah desa yang mendapatkan peningkatan lisdes : 4 desa
Indikator kinerja sasaran “Persentase sarana transportasi yang layak uji”, dicapai
melalui hasil pendataan pada Dinhubkominfo, outputnya berupa:
- Jumlah kendaraan yang lulus uji kir kendaraan bermotor 10.339 kendaraan
Indikator kinerja sasaran “Jumlah data base pelayanan jasa angkutan”, dicapai melalui
program Pengumpulan dan analisis database pelayanan angkutan, dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa:
- Jumlah kendaraan yang masuk database 508 kendaraan
Indikator kinerja sasaran “Persentase penduduk yang menggunakan telepon”, dicapai
melalui hasil pendataan pada Dinhubkominfo, outputnya berupa:
- Jumlah penduduk yang menggunakan telepon 869.867 penduduk
Indikator kinerja sasaran “Jumlah sambungan telepon yang tersedia”, dicapai melalui
Program desa berdering, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa:
- Jumlah sambungan telepon yang tersedia 6.710
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Rasio jaringan jalan
dalam kondisi baik.
- - - - - -
2. Rasio jaringan jalan
kabupaten dalam
kondisi baik.
337,26
km
331,25
km
368,97
km
367,36
km
452,59
km
(1:1,96)
1 : 1,94
km
3. Rasio panjang jalan
yang telah beraspal.
590,829
km
693,076
km
703,33
km
712,295
km
712,293
km
(1:1,25)
1: 1,23
km
4. Panjang jalan yang 2,17 km 1,166 0,233 0,31 km 2,047 6.288 km
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
175
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
dibangun. km km km
5. Panjang jalan yang
ditingkatkan.
139,06
km
79,11
km
31,18
km
9,26 km 127,62
km
139,297
km
6. Panjang jalan yang
direhabilitasi.
34,982
km
79,612
km
25,465
km
74,785
km
56,45
km
57,238
km
7. Kecepatan rata-rata
yang dapat
ditempuh.
40 km/j 40 km/j 40 km/j 40 km/j 40 km/j 40 km/j
8. Jumlah KK yang
mendapat pelayanan
air bersih.
2.958
KK
4.200
KK
5.177
KK
10.076
KK
9.747
KK
2.937 KK
9. Jumlah lokasi
kumuh perkotaan
yang mengalami
perbaikan sanitasi.
- - 1 lokasi 1 lokasi 3 lokasi 3 lokasi
10. Rasio tempat
pembuangan
sampah per satuan
penduduk.
1 : 913
jiwa
1 :
1.044
jiwa
1 : 1.263
jiwa
1 :
1.122
jiwa
1:1.129
jiwa
11. Cakupan pelayanan
persampahan di
kawasan perkotaan.
14
desa/kel
14
desa/kel
14
desa/kel
14
desa/kel
14
desa/kel
14
Desa/Kel.
12. Rata-rata produksi
sampah yang tidak
terangkut per hari.
75 m3
75 m3 76 m
3 79 m
3 100 m
3 41,3 m
3
13. Panjang saluran
drainase yang
dibangun dan
dipelihara.
400 m 379,5 m 825 m - 1.142 m 6.294 m
14. Rasio jaringan
irigasi terhadap luas
areal pertanian.
1:4 1:4 1:4 1:4 1:4 1:4
15. Jumlah jaringan
irigasi dalam
kondisi baik.
158.781 158.794 158.761 195.534 143.096 160.730
m
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
176
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
16. Jumlah dan luasan
lokasi rawan
bencana.
- - - - 484 KK 484 KK
17. Besar potensi air
tanah.
- - - - 1 kec 1 kec.
18. Jumlah pemakai dan
pengusahaan air
tanah.
- - - 56 KK 65 KK 70 KK
19. Jumlah KK yang
dapat
memanfaatkan air
tanah.
- - - 56 KK 65 KK 70 KK
20. Volume
pengambilan air
tanah.
552.252
m³
574.342
m³
597.315
m³
621.207
m³
646.055
m³
671.897
m³
21. Jumlah desa yang
telah mendapat
sambungan listrik.
266
desa
266
desa
266
desa
266 desa 266
desa
266 desa
22. Persentase sarana
transportasi yang
layak uji.
100,4% 100,2% 100,2% 100,15% 100,4% 100,6%
23. Jumlah data base
pelayanan jasa
angkutan.
501 501 501 503 508 508
24. Persentase
penduduk yang
menggunakan
telepon.
- - - - 30,5% 58,12%
25. Jumlah sambungan
telepon yang
tersedia.
5.678 5.711 6.110 6.259 6.578 6.710
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin meningkat
Capaian kinerja yang berhasil/kurang memuaskan tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
177
1) Rasio jaringan jalan dalam kondisi baik tidak tercapai karena pada DPU kab.
Banjarnegara tidak tersedia data kondisi jalan nasional dan jalan provinsi.
2) Tercapainya indikator kinerja sasaran Rasio jaringan jalan kabupaten dalam kondisi
baik, Rasio panjang jalan yang telah beraspal, Panjang jalan yang dibangun, Panjang
jalan yang ditingkatkan, dikarenakan tersedianya anggaran untuk pembangunan dan
pengaspalan jalan
3) Indikator Panjang jalan yang direhabilitasi, belum mencapai 100% karena anggaran
yang tersedia tidak mencukupi untuk rehabilitasi jalan;
4) Indikator Jumlah KK yang mendapat pelayanan air bersih tercapai karena adanya
bantuan dari pemerintah pusat (APBN);
5) Indikator Jumlah lokasi kumuh perkotaan yang mengalami perbaikan sanitasi tercapai
karena tersedianya anggaran untuk sanitasi lingkungan;
6) Indikator Rata-rata produksi sampah yang tidak terangkut per hari, belum tercapai
karena terdapat masyarakat yang tidak membuang sampah di TPS;
7) Indikator Panjang saluran drainase yang dibangun dan dipelihara, tercapai karena
tersedianya anggaran untuk pembangunan saluran/drainase;
8) Indikator jumlah dan luasan lokasi rawan bencana, telah tercapai namun kendala yang
dihadapi antara lain :
- Belum ada pemetaan terhadap lokasi rawan bencana.
- Keterbatasan anggaran yang dialokasikan sehingga belum bisa menjangkau seluruh
wilayah yang ada di Kabupaten Banjarnegara.
- Kondisi geografis Kabupaten Banjarnegara yang rawan bencana tanah longsor
memerlukan pencermatan penanganan, baik untuk pembangunan maupun
pemeliharaan hasil-hasil pembangunan khususnya bidang fisik.
- Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (pegawai) yang ada
terkait penanganan hal-hal- teknis.
- Keterbatasan sarana dan prasarana yang ada khususnya kendaraan operasional dinas
untuk mendukung kegiatan lapangan mengingat medan operasi di lapangan yang
sulit dijangkau dengan kendaraan roda 4 (mobil).
9) Indikator Besar potensi air tanah, dan indikator Jumlah pemakai dan pengusahaan air
tanah, tercapai karena adanya Program pembinaan dan pengembangan bidang air
tanah. Untuk meningkatkan besar potensi air tanah diusahakan dengan kegiatan
eksplorasi air tanah.
10) Indikator Jumlah KK yang dapat memanfaatkan air tanah, tercapai karena ada bantuan
dari Badan Geologi Bandung untuk pemanfaatan air tanah.
11) Indikator Volume pengambilan air tanah, tercapai karena perkembangan jumlah
penduduk dan meningkatnya kebutuhan akan air tanah.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
178
12) Indikator Jumlah desa yang telah mendapat sambungan listrik, tercapai karena adanya
dukungan anggaran yang dialokasikan pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan
Energi Sumber Daya Mineral, dukungan pemerintah pusat maupun daerah, peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan dan optimalisasi sumber daya manusia yang
ada. Semua desa sudah mendapat sambungan listrik, tapi tidak semua dusun berlistrik.
13) Indikator Persentase sarana transportasi yang layak uji dapat tercapai karena :
bertambahnya kendaraan uji pertama, bertambahnya kendaraan numpang uji masuk,
bertambahnya kendaraan mutasi masuk;
14) Indikator Jumlah data base pelayanan jasa angkutan dapat tercapai dari hasil
terkumpulnya data kendaraan angkutan penumpang umum di Kabupaten
Banjarnegara;
15) Indikator persentase penduduk yang menggunakan telepon tercapai karena adanya
kemudahan dalam memperoleh layanan dari operator seluler, terjangkaunya harga
telepon seluler, dan semakin murah tarif telepon GSM yang ditawarkan operator
seluler;
16) Indikator Jumlah sambungan telepon yang tersedia terecapai karena mudahnya proses
pengajuan telepon di Telkom.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Belum tercapainya Indikator panjang jalan yang direhabilitasi, diupayakan melalui
penyediaan dana yang mencukupi untuk rehabilitasi jalan;
2) Tidak tercapainya Indikator rata-rata produksi sampah yang tidak terangkut per hari,
diupayakan dengan meningkatkan sosialisasi tentang pembuangan sampah pada
tempatnya;
3) Terhadap kendala yang dihadapi pada Indikator jumlah dan luasan lokasi rawan
bencana, diupayakan dengan :
- Adanya pemetaan daerah rawan bencana secara menyeluruh, dan wasdal air tanah
- Keterbatasan sarana dan prasarana diatasi dengan mengoptimalkan sarana
prasarana yang ada khususnya kendaraan dinas roda 2 (dua) meskipun sangat
terbatas, mengingat kendaraan dinas sangat minim sehingga beberapa karyawan
untuk melaksanakan tugas kedinasan pengawasan hasil-hasil pembangunan
terpaksa menggunakan motor pribadi.
- Untuk menanggulangi kendala yang mungkin terjadi di waktu yang akan datang
diperlukan langkah-langkah antara lain :
a. Anggaran yang ada digunakan dengan secara efisien dan efektif dengan
berdasarkan skala prioritas yang ada;
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
179
b. Senantiasa meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang ada.
- Mengusulkan penambahan personil (teknis) secara proporsional sesuai kebutuhan
serta adanya penambahan kendaraan dinas roda 2 (dua) guna mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan.
4) Untuk meningkatkan besar potensi air tanah diusahakan dengan kegiatan eksplorasi
air tanah
5) Untuk menghadapi kendala pada Indikator Jumlah desa yang telah mendapat
sambungan listrik, diupayakan dengan :
- Menyikapi anggaran yang terbatas, diupayakan melalui :
Menyusun jadwal pembangunan berdasarkan skala prioritas;
Mengupayakan peningkatan anggaran melalui Pemerintah Provinsi maupun
Pemerintah Pusat;
Memotivasi serta mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam
kegiatan pembangunan di tingkat desa.
Perlu adanya biaya pendampingan dari APBD Kabupaten Banjarnegara.
- Menyadari kondisi topografi wilayah Kabupaten Banjarnegara yang kita miliki,
maka ditempuh langkah-langkah sebagi berikut :
Mengoptimalkan prioritas program kerja, perencanaan serta pelaksanaan
pembangunan;
Mengoptimalkan upaya pemeliharaan hasil pembangunan dan mendorong
partisipasi masyarakat untuk berperan aktif menjaga serta memelihara hasil-
hasil pembangunan yang ada di wilayahnya masing-masing.
- Dengan terbatasnya pegawai yang ada baik dari sisi kualitas serta kuantitas yang
ada :
Mengikutsertakan pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan serta
bimbingan teknis, baik tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Pusat;
Memberikan motivasi kepada karyawan betapa pentingnya meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (pendidikan formal) guna menunjang
kelancaran (keberhasilan) tugas-tugas kedinasan.
Dalam hal tersebut di atas telah diupayakan memotivasi sejumlah
PTT/CPNS/PNS untuk belajar ke jenjang yang lebih tinggi.
Sasaran 2 : Penyediaan akses dasar pada semua wilayah terpencil.
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 8 indikator kinerja. Adapun pencapaian
target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
180
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase desa yang telah dapat diakses
dengan kendaraan umum..
100% 100% 100
2. Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat
air minum perpipaan.
29.241 jiwa 11.748 jiwa 40,18
3. Tingkat pelayanan air minum perpipaan
kawasan pedesaan.
45 % 45 % 100
4. Cakupan pelayanan air minum perpipaan
untuk penduduk yang tinggal di kawasan
pedesaan.
56 desa 31 desa 55,36
5. Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat
pelayanan dasar air limbah.
70% 62% 88,57
6. Persentase rumah tangga yang
menggunakan jamban sehat
70% 56,8% 81,14
7. Persentase desa yang telah mempunyai
jaringan telepon.
55% 51,58% 93,78
8. Jumlah :
- pasar desa,
- UED-SP,
- CPPD,
- UP2K dan
- LPMD.
- 55 desa
- 278 desa
-
- 278 desa
- 17 aktif
- 55 desa
- 278 desa
-
- 278 desa
- 17 aktif
100
Rata-rata Capaian 82,38
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 belum tercapai
dengan rata-rata capaian 82,38%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 8 program, yaitu: program pembangunan jalan dan
jembatan, Program peningkatan jalan dan jembatan, Program rehabilitasi jalan dan jembatan,
program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, Program upaya kesehatan
masyarakat, Program Pengembangan Lingkungan Sehat, program Desa berdering, dan program
Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 172
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Persentase desa yang telah dapat diakses dengan kendaraan
umum”, dicapai melalui :
- Program pembangunan jalan dan jembatan, dengan 44 kegiatan yang outputnya berupa:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
181
- Pembangunan jalan 6,288 km
- Program peningkatan jalan dan jembatan, dengan 74 kegiatan yang outputnya berupa:
- Pengaspalan jalan 139,297 km
- Program rehabilitasi jalan dan jembatan, dengan 19 kegiatan yang outputnya berupa:
- Pemeliharaan/rehabilitasi jalan 57,238 km
(sebagaimana tertuang pada Sasaran 1: Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar
secara menyeluruh di semua wilayah, di atas).
Indikator kinerja sasaran “Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat air minum
perpipaan, Tingkat pelayanan air minum perpipaan kawasan pedesaan, dan Cakupan pelayanan
air minum perpipaan untuk penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan”, dicapai melalui
program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah, dengan 31 kegiatan yang
outputnya berupa Pembangunan SAB, Pamsimas dan PPIP sebanyak 31 desa (sebagaimana
sudah tercantum dalam Sasaran 1: Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar secara
menyeluruh di semua wilayah, di atas)
Indikator kinerja sasaran “Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat pelayanan dasar
air limbah, diketahui dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dan
dari instansi lain, adapun realisasi tersebut masih sama dengan tahun lalu.
Indikator kinerja sasaran “Indikator Persentase rumah tangga yang menggunakan
jamban sehat”, diketahui dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara
yang dicapai melalui Program upaya kesehatan masyarakat dan Program Pengembangan
Lingkungan Sehat, dengan 2 kegiatan yang outputnya berupa :
- Terselenggaranya bintek kader kesling dan supervisi sarana
kesehatan lingkungan TTU, samijaga
3 kegiatan
Adapun data pendukung lainnya adalah sebagai berikut :
- Jumlah rumah sehat 146.853
- Jumlah rumah kurang sehat 90.834
- Jumlah rumah yang memiliki jamban sehat 153.006
- Jumlah rumah yang memiliki spol 120.382
- Jumlah MCK 1.011
Indikator kinerja sasaran “Persentase desa yang telah mempunyai jaringan telepon”,
dicapai melalui program Desa berdering, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa:
- Desa yang berjaringan telepon 135 desa
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
182
Indikator kinerja sasaran “Jumlah pasar desa, UED-SP, CPPD, UP2K dan LPMD”,
dicapai melalui program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa:
- Terlaksananya fasilitasi pembantukan BUMDes 1 kegiatan
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Persentase desa yang
telah dapat diakses
dengan kendaraan
umum..
100% 100% 100% 100% 100% 100%
2. Jumlah penduduk
pedesaan yang mendapat
air minum perpipaan.
8.874
jiwa
12.600
jiwa
15.531
jiwa
30.228
jiwa
29.241
jiwa
11.748
jiwa
3. Tingkat pelayanan air
minum perpipaan
kawasan pedesaan.
20% 23% 25% 32% 40% 45 %
4. Cakupan pelayanan air
minum perpipaan untuk
penduduk yang tinggal di
kawasan pedesaan.
29 desa 42 desa 42 desa 41 desa 56 desa 31 desa
5. Jumlah penduduk
pedesaan yang mendapat
pelayanan dasar air
limbah. (persen)
46,56% 56,12% 58,77% 61% 62% 62%
6. Persentase rumah tangga
yang menggunakan
jamban sehat
45,72% 50,91% 57,29% 54,65% 55,2% 56,8%
7. Persentase desa yang
telah mempunyai
jaringan telepon.
26,4% 26,4% 51,58%
8. Jumlah :
- pasar desa,
- UED-SP,
- CPPD,
41 desa
278 desa
-
41 desa
278 desa
-
41 desa
278 desa
-
41 desa
278 desa
-
41 desa
278 desa
-
55 desa
278 desa
-
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
183
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
- UP2K dan
- LPMD.
278 desa
15 aktif
278 desa
15 aktif
278 desa
15 aktif:
278 desa
- 15 aktif
278 desa
15 aktif
278 desa
17 aktif
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) stabil.
Capaian kinerja yang berhasil/kurang memuaskan tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh :
1) Indikator Persentase desa yang telah dapat diakses dengan kendaraan umum, tercapai
karena terlaksananya program pemeliharaan jalan;
2) Indikator Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat air minum perpipaan dan
Indikator Tingkat pelayanan air minum perpipaan kawasan pedesaan., belum tercapai
karena terlalu tinggi dalam menentukan target pada awal tahun;
3) Indikator Tingkat pelayanan air minum perpipaan kawasan pedesaan., tercapai karena
tersedianya anggaran untuk pembangunan SAB, Pamsimas dan PPIP;
4) Indikator Cakupan pelayanan air minum perpipaan untuk penduduk yang tinggal di
kawasan pedesaan, belum tercapai karena terlalu tinggi dalam menentukan target pada
awal tahun;
5) Indikator Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat pelayanan dasar air limbah,
diketahui dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara dan
dari instansi lain, adapun realisasi tersebut masih sama dengan tahun lalu.
6) Indikator Persentase rumah tangga yang menggunakan jamban sehat, diketahui dari
data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan. Indikator tersebut belum tercapai karena ada
beberapa kendala, antara lain:
- keterbatasan anggaran untuk menangani masalah jamban;
- di masyarakat, jamban belum menjadi kebutuhan; dan
- persepsi masyarakat terhadap nilai ekonomis tinja untuk pakan ikan.
7) Indikator Persentase desa yang telah mempunyai jaringan telepon belum mencapai
100% karena program desa berdering belum dapat menjangkau semua desa di
Kabupaten Banjarnegara;
8) Indikator Jumlah pasar desa, UED-SP, CPPD, UP2K dan LPMD, tercapai dengan
terlaksananya kegiatan pembinaan berupa bintek BUMDes agar setiap desa meningkat
pemahamannya akan pembentukan dan pengelolaan BUMDes, dengan peserta adalah
perwakilan dari desa.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
184
1) Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang pemeriksaan dasar air limbah di
laboratorium yang ada di KLH.
2) Belum tercapainya indikator persentase desa yang telah mempunyai jaringan telepon,
diupayakan melalui penambahan pengajuan kuota desa yang mendapat program desa
berdering;
3) Belum tercapainya indikator Jumlah pasar desa, UED-SP, CPPD, UP2K dan LPMD,
diupayakan melalui peningkatan kesadaran desa dalam memiliki lembaga atau badan
usaha sendiri ditempuh dengan ditingkatkannya sosialisasi tentang arti penting badan
usaha sendiri selain itu juga sosialisasi tentang peraturannya agar tercipta pengelolaan
yang baik serta tertib administrasi. Selain itu juga diupayakan untuk pendataan
BUMDes dilakukan per tahun.
Sasaran 3 : Pengembangan kawasan utara selatan dalam rangka menghidupkan akses
ekonomi lokal.
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 4 indikator kinerja. Adapun pencapaian
target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah dokumen tata ruang yang dibuat untuk
kawasan perkotaan, perdesaan dan strategis.
1 dok 1 dok 100%
2. Jumlah dokumen MoU rencana tata ruang dan
program pembangunan daerah
0 dok 1 dok 100%
3. Jumlah dokumen masterplan infrastruktur
kawasan dan wilayah.
- - 0%
4. Jumlah kawasan yang dikendalikan tata
ruangnya
100% 100% 100%
Rata-rata Capaian 75%
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 telah tercapai
dengan rata-rata capaian 75%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk mencapai
sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 3 program, yaitu: Program perencanaan tata ruang, Program
perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam, dan Program pengendalian pemanfaatan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
185
tata ruang, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 3 kegiatan, dengan rincian sebagai
berikut:
Indikator kinerja sasaran “Jumlah dokumen tata ruang yang dibuat untuk kawasan
perkotaan, perdesaan dan strategis”, dicapai melalui program Perencanaan Tata Ruang, dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa:
- Tersedianya Perda mengenai RTRW 1 dokumen
Indikator kinerja sasaran “Jumlah dokumen MoU rencana tata ruang dan program
pembangunan daerah”, dicapai melalui Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber
daya alam, dengan 1 kegiatan yang outputnya berupa:
- Tersedianya dokumen kajian lingkungan hidup strategis 1 dokumen
Indikator kinerja sasaran “Jumlah dokumen masterplan infrastruktur kawasan dan
wilayah”, tidak dapat tercapai karena pada Tahun 2011 tidak tersedia anggaran untuk
penyusunan masterplan.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah kawasan yang dikendalikan tata ruangnya”, dicapai
melalui program Pengendalian pemanfaatan tata ruang, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa:
- Pengendalian pemanfaatan tata ruang 1 dokumen
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jumlah dokumen tata ruang yang
dibuat untuk kawasan perkotaan,
perdesaan dan strategis.
3 dok 4 dok 1 dok 1 dok 3 dok 1 dok
2. Jumlah dokumen MoU rencana
tata ruang dan program
pembangunan daerah
0 dok 0 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok
3. Jumlah dokumen masterplan
infrastruktur kawasan dan
wilayah.
1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok -
4. Jumlah kawasan yang
dikendalikan tata ruangnya
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
186
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) menurun.
Capaian kinerja yang berhasil/kurang memuaskan tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1) Indikator Jumlah dokumen tata ruang yang dibuat untuk kawasan perkotaan, perdesaan
dan strategis, tercapai dengan tersusunnya Perda mengenai RTRW. Namun kendala
yang dihadapi yaitu pembahasan Perda RTRW memerlukan proses yang lama melalui
konsultasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, pembahasan di DPRD, Konsultasi
dengan Provinsi untuk kemudian ditetapkan menjadi Perda.
2) Indikator Jumlah dokumen MoU rencana tata ruang dan program pembangunan daerah,
tercapai dengan tersusunnya dokumen kajian lingkungan hidup strategis.
3) Indikator Jumlah dokumen masterplan infrastruktur kawasan dan wilayah, tidak dapat
tercapai karena pada Tahun 2011 tidak tersedia anggaran untuk penyusunan masterplan
4) Indikator Jumlah kawasan yang dikendalikan tata ruangnya, tercapai dengan
tersedianya anggaran pengendalian tata ruang.
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan cara :
1) indikator Jumlah dokumen tata ruang yang dibuat untuk kawasan perkotaan, perdesaan
dan strategis, sudah tercapai namun untuk mengatasi kendala yang ada dilakukan
melalui koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tentang penetapan Perda
RTRW.
2) Berkoordinasi dengan SKPD untuk penyusunan dokumen perencanaan dengan tepat
waktu
Sasaran 4 : Penyediaan akses dasar pada semua kawasan wisata, industri
kecil, pertambangan dan kawasan potensi ekonomi lainnya.
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 18 indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut:
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah benda, situs dan kawasan cagar
budaya yang dilestarikan.
1 paket 1 paket 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
187
Indikator Kinerja Target Realisasi %
2. Jumlah dokumen perencanaan
pengembangan destinasi wisata.
1 dokumen 0 dokumen 0%
3. Jumlah direktori obyek dan daya tarik
wisata
1 paket 1 paket 100%
4. Persentase peningkatan jumlah industri kecil
dan menengah
15% 9,02 60%
5. Persentase peningkatan produk IKM
berbasis SDA.
65% 58% 89,23%
6. Persentase peningkatan pasar dan resi
gudang
55% 47,82 86,94%
7. Persentase peningkatan pemanfaatan
pelayanan informasi bagi dunia usaha
85% 75% 88%
8. Jumlah pengusahaan panas bumi 1 dokumen 1 dokumen 100%
9. Jumlah KK memanfaatkan gas rawa 50 KK 0 KK 0%
10. Kapasitas gas rawa yang dimanfaatkan - - 0%
11. Jumlah konsumsi BBG masyarakat dan
industri
236.886 KK 236.886 KK 100%
12. Peta lokasi penambangan 1 Kab. 1 Kab. 100%
13. Peta potensi bahan galian non logam dan
batuan
4 kec. 4 kec. 100%
14. Peta potensi kandungan logam emas 1 kec 1 kec 100%
15. Data kualitas dan kuantitas logam emas 74,81 kg 74,81 kg 100%
16. Jumlah pengusahaan energi alternatif 2 unit 2 unit 100%
17. Kapasitas produksi energi alternatif 40 m³/unit 40 m³/unit 100%
18. Data potensi energy alternatif.
- Bio gas (sapi)
- Biofuel (salak afkir pabrik)
- salak afkir biasa
- ketela
- salak biasa
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815ton
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815 ton
100%
Rata-rata Capaian 79,12%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
188
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 belum tercapai
dengan rata-rata capaian 79,12%. Adapun pencapaian indikator kinerja kegiatan untuk
mencapai sasaran ini dapat dilihat secara detail pada Formulir: PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 13 program, yaitu: program pengembangan kemitraan,
program Pengembangan Destinasi Pariwisata, Program pengembangan sistem pendukung usaha
bagi UMKM, Program peningkatan kemampuan teknologi industri, Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Program penciptaan iklim usaha yang kondusif, program
pengembangan industri kecil dan menengah, program pembinaan lingkungan sosial, program
pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, program peningkatan kualitas kelembagaan
koperasi, Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, Program
Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan, dan Program Pembinaan dan
Pengembangan Bidang Pertambangan, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 42 kegiatan,
dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan”, dicapai melalui program pengembangan kemitraan, dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa:
- Operasional UPTD Dieng 1 paket
Indikator tersebut juga dicapai melalui kegiatan pelestarian pada kawasan cagar budaya
Candi Dieng yang dilakukan oleh Balai PelestarianPeninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Jawa
Tengah.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah dokumen perencanaan pengembangan destinasi
wisata”, belum tercapai karena semula kegiatan tersebut berada di bawah naungan Bappeda Kab.
Banjarnegara, namun tahun ini tidak alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah direktori obyek dan daya tarik wisata”, dicapai melalui
program Pengembangan Destinasi Pariwisata, dan Program pengembangan kemitraan, dengan 6
kegiatan yang outputnya berupa:
- Tersedianya kolam renang aman 1 paket
- Adanya atraksi wisata mingguan dan pekan lebaran sebagai
paket wisata unggulan
54 kali showbiz
- Tertatanya pedagang kaki lima di lingkungan obyek wisata
TRMS Serulingmas
16 pedagang
- Tersediannya peralatan perlengkapan operasionalisasi UPT
pariwisata
1 tahun
- Adanya kerjasama dalam pengelolaan pengembangan obyek
wisata Dieng
1 tahun
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
189
- Pembinaan organisasi dan mengikuti lomba Pokdarwis 1 kelompok
Indikator kinerja sasaran “Persentase peningkatan jumlah industri kecil dan menengah”,
dicapai melalui Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM, dengan 5
kegiatan yang outputnya berupa:
- Jumlah wilayah yang terdata 20 Kecamatan
(278
desa/kelurahan)
- Jumlah produk unggulan yang tersedia informasinya 1.350 booklet
4.500 leaflet
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk yang
memperoleh pinjaman bergulir
50 UMKM
- Jumlah Perda yang tersusun 1 Perda
- Jumlah produk yang dipamerkan 15 produk
Indikator kinerja sasaran “Persentase peningkatan produk IKM berbasis SDA”, dicapai
melalui melalui Program peningkatan kemampuan teknologi industri, dengan 1 kegiatan yang
outputnya berupa:
- Jumlah kelompok penerima bantuan 23 kelompok
Indikator kinerja sasaran “Persentase peningkatan pasar dan resi gudang”, dicapai
melalui Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, dengan 6 kegiatan yang
outputnya berupa:
- Jumlah pasar yang direhab 10 pasar
- Jumlah gudang yang direhab 1 gudang
- Jumlah produk yang dipromosikan 15 pasar
- Meningkatnya produktifitas UMKM 5 kelompok
Indikator kinerja sasaran “Persentase peningkatan pemanfaatan pelayanan informasi bagi
dunia usaha”, dicapai melalui Program penciptaan iklim usaha yang kondusif, program
pengembangan industri kecil dan menengah, program pembinaan lingkungan sosial, program
pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, program peningkatan kualitas kelembagaan
koperasi, Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM, Program peningkatan
dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, dan Program peningkatan efisiensi
perdagangan dalam negeri, dengan 20 kegiatan yang outputnya berupa
- Terfasilitasinya UMKM dalam pameran 3 kelompok
- Jumlah UMKM yang menerima bantuan 20 kelompok
- Jumlah UMKM yang menerima bantuan 20 IKM
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
190
28 orang
- Meningkatnya pendapatan pedagang 14 pasar
- Jumlah koperasi yang berkualitas SDM-nya 20 koperasi
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk yang menerima
pinjaman bergulir
50 UMKM
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk 150 UMKM
- Jumlah penerima bantuan 22 IKM
- Jumlah produk yang dipromosikan 15 produk
- Jumlah pasar yang direhab 10 pasar
- Jumlah gudang yang direhab 1 gudang
- Tercukupinya kebutuhan peralatan pasar 3 UPTD
Indikator kinerja sasaran “Jumlah pengusahaan panas bumi”, dicapai melalui Program
Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa:
- Raperda panas bumi yang disusun 1 raperda
Indikator kinerja sasaran “Jumlah KK memanfaatkan gas rawa”, belum tercapai,
sedangkan tahun lalu dicapai melalui dana bantuan dari APBD Provinsi Jawa Tengah (Dinas
ESDM Provinsi Jawa Tengah), sedangkan tahun ini juga tidak dianggarkan melalui APBD
Kabupaten.
Indikator kinerja sasaran “Kapasitas gas rawa yang dimanfaatkan”, belum dapat dicapai
karena belum tersedianya alat ukur.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah konsumsi BBG masyarakat dan industri”, dicapai
melalui kegiatan tahun lalu yang dilaksanakan oleh Bagian Perekonomian Setda kabupaten
Banjarnegara melalui Program konversi minyak tanah ke LPG, sehingga realisasi dan target
masih tetap seperti tahun lalu belum ada peningkatan.
Indikator kinerja sasaran “Peta lokasi penambangan”, dicapai melalui Program
Pembinaan dan Pengembangan Bidang Pertambangan, dengan 1 kegiatan yang outputnya
berupa:
- Peserta penambang 12 orang
- Lokasi penambang 12 lokasi
Indikator kinerja sasaran “Peta potensi bahan galian non logam dan batuan, Indikator
Peta potensi kandungan logam emas dan Indikator Data kualitas dan kuantitas logam emas”,
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
191
dicapai melalui Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Pertambangan dengan 1
kegiatan yang outputnya berupa:
- Peta potensi bahan galian non logam dan batuan 1 dokumen
- Buku 5 buah
- Peta 2 buah
- CD 1 buah
Indikator kinerja sasaran “Jumlah pengusahaan energi alternatif, Indikator kapasitas
produksi energi alternatif dan Indikator data potensi energy alternatif”, dicapai melalui program
dan kegiatan yang ada di SKPD lain (Bappeda) dan bantuan dari Dinas ESDM Provinsi Jawa
Tengah, sedangkan pada DPSDA & ESDM Kabupaten Banjarnegara belum ada kegiatan yang
mengarah pada pencapaian indikator tersebut.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Indikator
Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1. Jumlah benda,
situs dan
kawasan cagar
budaya yang
dilestarikan.
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
2. Jumlah
dokumen
perencanaan
pengembangan
destinasi
wisata.
1
dokumen
0
dokumen
0
dokumen
1
dokumen
1
dokumen
0
dokumen
3. Jumlah
direktori
obyek dan
daya tarik
wisata
0 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
4. Persentase
peningkatan
jumlah industri
kecil dan
0,3% 0,5% 0,3% 0% 0,59% 9,02
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
192
Indikator
Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
menengah
5. Persentase
peningkatan
produk IKM
berbasis SDA.
0,3% 0,5% 0,3% 0% 0,59% 58%
6. Persentase
peningkatan
pasar dan resi
gudang
0% 0% 0% 50% 55% 47,82
7. Persentase
peningkatan
pemanfaatan
pelayanan
informasi bagi
dunia usaha
0% 0% 10% 0% 0% 75%
8. Jumlah
pengusahaan
panas bumi
- - - - 1 dok 1
dokumen
2. Jumlah KK
memanfaatkan
gas rawa
- - - 50 KK 50 KK 0 KK
3. Kapasitas gas
rawa yang
dimanfaatkan
- - - - - -
4. Jumlah
konsumsi
BBG
masyarakat
dan industri
- - - 50 KK 236.886
KK
236.886
KK
5. Peta lokasi
penambangan
- - - 1 Kab. 1 Kab. 1 Kab.
6. Peta potensi
bahan galian
non logam dan
- - - - 4 Kec. 4 kec.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
193
Indikator
Kinerja 2006 2007 2008 2009 2010 2011
batuan
7. Peta potensi
kandungan
logam emas
- - - - 1 Kec. 1 kec
8. Data kualitas
dan kuantitas
logam emas
- - - 74,81 kg 74,81 kg 74,81 kg
9. Jumlah
pengusahaan
energi
alternatif
- 1 unit 1 unit 7 unit 9 unit 2 unit
10. Kapasitas
produksi
energi
alternatif
- 20
m³/unit
20
m³/unit
140
m³/unit
180
m³/unit
40
m³/unit
11. Data potensi
energy
alternatif.
- Bio gas (sapi)
-Biofuel (salak
afkir pabrik)
- salak afkir
biasa
- ketela
- salak biasa
- - -
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815
ton
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815
ton
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) yang semakin menurun
Capaian kinerja yang berhasil/kurang memuaskan tersebut di atas antara lain
disebabkan oleh:
1) Indikator Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya, yang dilestarikan, sudah
tercapai namun kegiatan pelestarian yang dilakukan masih terbatas pada kawasan
cagar budaya Candi Dieng yang dilakukan oleh Balai PelestarianPeninggalan
Purbakala (BP3) Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan program kegiatan pada
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
194
Dinbudpar akan merealisasi pelestarian benda, situs, dan kawasan cagar budaya pada
tahun 2013.
2) Indikator Jumlah dokumen perencanaan pengembangan destinasi wisata, belum
tercapai karena semula kegiatan tersebut berada di bawah naungan Bappeda Kab.
Banjarnegara, namun tahun ini tidak alokasi anggaran untuk kegiatan tersebut.
3) Indikator Jumlah direktori obyek dan daya tarik wisata, sudah tercapai namun
kendala yang dihadapi antara lain karena terkonsentrasinya anggaran pada kegiatan
fisik yang menyebabkan anggaran kegiatan non fisik tidak mendapatkan tambahan
anggaran.
4) Indikator Persentase peningkatan jumlah industri kecil dan menengah, belum tercapai
karena adanya industri kecil dan menengah yang tidak bisa melanjutkan usahanya
karena keterbatasan modal yang ada dan SDM yang rendah. Namun jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya persentase jumlah industri kecil dan
menengah meningkat karena adanya pembinaan yang dilakukan oleh aparat.
5) Indikator Persentase peningkatan produk IKM berbasis SDA, belum tercapai karena
keterbatasan SDA yang tersedia dan SDM yang rendah.
6) Indikator Persentase peningkatan pasar dan resi gudang, belum tercapai karenaharga
beras/gabah jauh lebih tinggi dari HPP.
7) Indikator Persentase peningkatan pemanfaatan pelayanan informasi bagi dunia usaha,
belum tercapai karena kurangnya SDM yang kurang memadai, sarana pendukung
pelaksanaan tugas yang belum mencukupi, kurangnya dana untuk pembinaan sarana
dan prasarana SDM UMKM yang belum siap menerima keberadaan resi gudang.
8) Indikator Jumlah KK memanfaatkan gas rawa, belum tercapai, sedangkan tahun lalu
dicapai melalui dana bantuan dari APBD Provinsi Jawa Tengah (Dinas ESDM
Provinsi Jawa Tengah), sedangkan tahun ini juga tidak dianggarkan melalui APBD
Kabupaten.
9) Indikator Kapasitas gas rawa yang dimanfaatkan, belum dapat dicapai karena belum
tersedianya alat ukur.
10) Indikator Jumlah konsumsi BBG masyarakat dan industri, dicapai melalui kegiatan
tahun lalu yang dilaksanakan oleh Bagian Perekonomian Setda kabupaten
Banjarnegara melalui Program konversi minyak tanah ke LPG, sehingga realisasi dan
target masih tetap seperti tahun lalu belum ada peningkatan.
11) Indikator Peta potensi bahan galian non logam dan batuan, tercapai dengan
tersedianya data informasi mineral non logam.
12) Indikator Peta potensi kandungan logam emas, tercapai dengan tersedianya data
potensi mineral logam emas
13) Indikator Data kualitas dan kuantitas logam emas, tercapai dengan tersedianya data
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
195
kualitas logam emas dan cadangan deposit emas
Beberapa kendala tersebut secara aktif telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh
jajaran Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan :
1) Belum tercapainya indikator Persentase peningkatan jumlah industri kecil dan
menengah, diupayakan dengan pembinaan SDM dengan memfungsikan pembina dan
perlu adanya penambahan anggaran.
2) Belum tercapainya indikator Persentase peningkatan produk IKM berbasis SDA,
diupayakan melalui pelatihan pembinaan SDM di bidang IKM dan perlu adanya
penambahan anggaran.
3) Belum tercapainya indikator Persentase peningkatan pasar dan resi gudang, perlu
diadakan sosialisasi pemanfaatan resi gudang
4) Belum tercapainya indikator Persentase peningkatan pemanfaatan pelayanan informasi
bagi dunia usaha perlu ada kerjasama yang baik dengan instansi terkait (Kementerian
Perdagangan, Dinas Perindag, dan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah)
5. PEMBANGUNAN BIDANG PEMERINTAHAN
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2011 Kabupaten Banjarnegara
Pembangunan Bidang Pemerintahan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Sasaran 1 : Peningkatan sumber daya manusia aparatur yang sesuai dengan
kebutuhan pembangunan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 7 (tujuh) indikator kinerja. Adapun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja T
arget
R
ealisasi %
1. Persentase PNS yang mempunyai latar
belakang pendidikan sesuai dengan tugas
yang menjadi tanggungjawab.
95 % 95 % 100
2. Persentase pejabat structural yang telah lulus
diklatpim
0,1 % 0,1 % 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
196
3. Persentase PNS yg berpendidikan S2. 1,7 % 1,7 % 100
4. Persentase PNS yang berpendidikan S1. 37,8 % 37,8 % 100
5. Persentase PNS yang mengikuti Diklat/Bintek 1
00%
5.
33%
5
.3
3
6. Persentase peningkatan anggaran
Diklat/Bintek
-
42%
-
35%
1
16,67
7. Persentase auditor yang lulus sertifikasi. 100 % 100 % 100
Rata-rata capaian 8
8,
85
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 dengan prosentase
capaian 88,85%. Adapun pencapaian kinerja kagiatan untuk mencapai sasaran ini dapat
dilihat secara detail pada formulir : PKK.
Indikator kinerja sasaran “Persentase PNS yang mempunyai latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugas yang menjadi tanggungjawab”, dicapai melalui program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan kegiatan peningkatan kemampuan
aparatur dengan outputnya berupa jumlah Penempatan PNS sesuai kompetensises sebanyak 3
kegiatan.
Indikator kinerja sasaran “ Persentase pejabat structural yang telah lulus
diklatpim”, dicapai melalui program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan
kegiatan peningkatan kemampuan aparatur dengan outputnya Terkirimnya peserta Diklat
Pim tingkat III sebanyak 1 kali.
Indikator kinerja sasaran “Persentase PNS yg berpendidikan S2 dan S1”, dicapai
melalui program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, dengan kegiatan peningkatan
kemampuan aparatur dengan outputnya Terwujudnya data PNS yang valid melalui media
elektronik sebanyak 1 paket.
Indikator kinerja sasaran “Persentase PNS yang mengikuti Diklat/Bintek”, dicapai
melalui program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pendidikan dan pelatihan
teknis, tugas dan fungsi bagi PNSD dengan outputnya Terwujudnya peningkatan kemampuan
aparatur pemerintah daerah sebanyak 74 orang
Indikator kinerja sasaran “Persentase peningkatan anggaran Diklat/Bintek”,
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
197
dicapai melalui program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur pendidikan dan
pelatihan teknis, tugas dan fungsi bagi PNSD dengan outputnya Terwujudnya peningkatan
kemampuan aparatur pemerintah daerah sebanyak 74 orang
Indikator kinerja sasaran “Persentase auditor yang lulus sertifikasi”, dicapai melalui
program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan
Kepala Daerah, dengan kegiatan peningkatan kemampuan aparatur yang outputnya berupa
jumlah auditor yang bersertifikat sebanyak 10 orang.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator
Kinerja
2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
1. Persentase PNS yang
mempunyai latar
belakang pendidikan
sesuai dengan tugas yang
menjadi tanggungjawab
7
7 %
8
5 %
9
0 %
95 % 9
5%
2. Persentase pejabat
structural yang telah lulus
diklatpim
8
,41%
6
,89%
2
,20%
0,1 % 0
,1
3. Persentase PNS yg
berpendidikan S2
1
,30%
1
,50%
1
,65%
1,7 % 1
,7
4. Persentase PNS yang
berpendidikan S1
2
5,60%
2
7,20%
3
2,19%
37,8 % 3
7,8
5. Persentase PNS yang
mengikuti Diklat/Bintek
1
2,94%
9
,81%
8
,37%
5
.33%
5
,33%
6. Persentase peningkatan
anggaran Diklat/Bintek
7
0,22%
1
6,04%
2
4,80%
1
6,06%
-
35%
7. Persentase auditor yang
lulus sertifikasi
1
00 %
1
00 %
1
00 %
100 % 1
00
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) Meningkat.
Untuk Indikator kinerja nomor 3,4 meningkat dikarenakan kesadaran pegawai dalam
menigkatkan kompetensinya/latar belakang pendidikan serta dukungan Pemda dalam
pemberian izin dan tugas belajar bagi PNS.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
198
Untuk Indikator kinerja nomor 2,5,6 menurun dikarenakan keterbatasan/dukungan
anggaran untuk kegiatan diklat/bintek. Solusi mengusulkan anggaran agar direalisasi sesuai
dengan kebutuhan.
Sasaran 2 : Pengembangan sikap aparatur yang professional, berakhlak
mulia, berbudi pekerti dan memiliki iman serta taqwa yang
kuat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja. Adapaun
pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Persentase SKPD yang telah
menerapkan Budaya Kerja sesuai
aturan yang berlaku.
100 % 100 % 100
2. Rata - rata tingkat kehadiran PNS
dalam 1 tahun.
100 % 99.97 % 99,97
Rata-rata capaian
99,98
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 dengan
prosentase capaian 99,98 %. Adapun pencapaian kinerja kagiatan untuk mencapai sasaran ini
dapat dilihat secara detail pada formulir : PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 2 (dua) program yaitu program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dan program pembinaan dan
pengembangan aparatur yang keseluruhan dilaksanakan melalui 2 kegiatan dengan realisasi
sebagai berikut :
Indikator kinerja sasaran “ Persentase SKPD yang telah menerapkan Budaya Kerja
sesuai aturan yang berlaku.”,dicapai melalui program peningkatan pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja dan keuangan, dengan outputnya jumlah SKPD yang menerapkan
budaya kerja sebanyak 54 SKPD.
Indikator kinerja sasaran “Rata - rata tingkat kehadiran PNS dalam 1 tahun.”,dicapai
melalui program pembinaan dan pengembangan aparatur, dengan outputnya terlaksananya
kegiatan penanganan kasus-kasus PNS/PTT sebanyak 170 kasus.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
199
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)
indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator
Kinerja
2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
1. Persentase SKPD
yang telah
menerapkan Budaya
Kerja sesuai aturan
yang berlaku
- - - 1
00 %
1
00 %
2. Rata - rata tingkat
kehadiran PNS
dalam 1 tahun.
9
9.76%
9
9.80%
9
9.82%
9
9.85%
9
9.97%
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) Meningkat.
Capaian kinerja yang berhasil memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan
oleh : Terlaksananya penerapan 12 Etika Budaya Malu Aparatur Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara pada semua SKPD dan Pada indikator rata - rata tingkat kehadiran PNS dalam
1 tahun.
Untuk Indikator kinerja nomor 2 meningkat dikarenakan kedisiplinan kehadiran
pegawai dan didukung dengan kualitas kerja, prestasi kerja, semangat dan etos kerja pegawai
yang baik dan terukur.
Sasaran 3 : Terwujudnya pelayanan masyarakat yang cepat, tepat singkat
dan murah
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 30 (tiga puluh) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah unit pelayanan satu atap/One
Stop Service (OSS) yang telah
menerapkan standar pelayanan.
1 SKPD 1 SKPD 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
200
2. Indeks kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik.
83.26 % 83.52 % 100,31
3. Persentase pengaduan masyarakat
tentang layanan publik yang telah
ditindaklanjuti.
100 % 100% 100
4. Jumlah masyarakat yang memiliki
akta pencatatan sipil:
- Akta Kelahiran Baru
- Akta Kelahiran Terlambat
- Akta Perkawinan
- Akta Perceraian
- Akta Pengesahan Anak
- Akta Pengakuan Anak
- Akta adopsi
12000 org
14500 org
50 org
5 org
10 org
-
-
11722 org
22700 org
30 org
2 org
18 org
-
-
97,68
156,55
60
40
180
-
-
5. Jumlah penduduk yamg memiliki
- KTP
- KK
750.000 org
300.000 kk
761.638 org
307.568 kk
101,55
102,52
6. Prosentase penerapan NIK (Nomor
Induk Kependudukan) secara nasional
100% 100% 100
7. Ketersediaan informasi kependudukan
yang dapat diakses masyarakat.
1 bk 1 bk 100
8. Persentase jumlah peningkatan
kunjungan wisatawan mancanegara
dan nusantara.
100 % 115 % 115
9. Jumlah penyebarluasan informasi
pembangunan daerah melalui unit
kerja.
2500 exp 2500 exp 100
10. Jumlah sekolah terkoneksi internet. 77 sekolah 68 sekolah 88,31
11. Jumlah PMKS.( PGOT, Eks Napi,
WTS, Korban NAPZA, Anak Jalanan
) yang mendapat pelayanan dan
rehabilitasi sosial
15 org 15 org 100
12. Jumlah penempatan tenaga kerja
antar daerah antar provinsi (AKAD).
800 org 600 org 76,38
13. Jumlah penempatan tenaga kerja
lokal (AKL).
2.000 org 1.976 org 98,8
14. Jumlah penempatan tenaga kerja antar 1.000 org 604 org 60,4
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
201
negara (AKAN), penempatan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI)
15. Kenaikan Upah Minimum Kabupaten
(UMK).
Rp. 662.000 Rp. 730.000 110,27
16. Jumlah angka pengangguran. 8338 org 4624 org 55,46
17. Jumlah kepala keluarga transmigran
yang ditempatkan.
35 KK 35 KK 100
18. Persentase kejadian bencana alam
yang dapat ditangani
70 % 110 % 157,14
19. Jumlah bantuan sosial yang
disalurkan.
150.000.000 130.200.000 86,8
20. Jumlah pengunjung perpustakaan. 34.500 org 34.500 org 100
21. Jumlah penambahan koleksi bahan
pustaka baru.
1.091
eksemplar
1.091
eksemplar
100
22. Jumlah jam layanan dan buku yang
diolah dan dilayankan kepada
pemustaka.
2.190 jam
/1091exp
2.190 jam
/1091exp
100
23. Jumlah kunjungan perpustakaan
keliling ke sekolah
164 sekolah 164 sekolah 100
24. Jumlah data base kearsipan yang
dapat diakses.
2 SKPD
/15.700 berkas
2 SKPD
/15.700 berkas
100
25. Jumlah SKPD yang terdata dan
tertata arsip/dokumennya
2 SKPD/
15.700 berkas
2 SKPD/
15.700 berkas
100
26. Jumlah arsip bernilai sejarah yg
diselamatkan
2000 arsip 2000 arsip 100
27. Jumlah arsip dinamis yang
diselamatkan
11.200 berkas 11.200 berkas 100
28. Jumlah arsip statis yang diolah. 3785 berkas 3785 berkas 100
29. Jumlah dokumen perizinan yang
diterbitkan sesuai standar
4000 berkas 4.218 izin 105,45
30. Persentase peningkatan PAD sektor
perizinan
Rp. 538.350.000 Rp. 513.321.669 95.35
Rata-rata Capaian 91,69
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 dengan
prosentase capaian 91,69%.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
202
Adapun pencapaian kinerja kagiatan untuk mencapai sasaran ini dapat dilihat secara
detail pada formulir : PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 21 (duapuluh satu) program yaitu program
mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat, program peningkatan iklim investasi
dan realisasi investasi, program peningkatan kapasitas aparatur kependudukan dan capil,
program pelaksanaan penataan administrasi kependudukan, program pengembangan
pemasaran pariwisata, program pembangunan penerbitan media massa majalah derap serayu,
program manajemen pelayanan pendidikan, program pelayanan dan rehabilitasi
kesejahteraan sosial, program penempatan dan perluasan kesempatan kerja AKAD, program
penempatan dan perluasan kesempatan kerja AKL, program penempatan dan perluasan
kesempatan kerja AKAN dan TKI, program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga
kerja, program penempatan dan perluasan kesempatan kerja, program pengembangan
wilayah transmigrasi, program penanganan korban bencana alam, program pengembangan
budaya baca dan pembinaan perpiustakaan, program pelayanan administrasi kantor, program
peningkatan kualitas informasi, program penyelamatan dan penyelesaian dokumen/arsip
daerah, program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah, program peningkatan
iklim investasi dan realisasi investasi. Yang keseluruhan dilaksanakan melalui 30 (tiga puluh)
kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran ” Jumlah unit pelayanan satu atap/One Stop Service
(OSS) yang telah menerapkan standar pelayanan.”, dicapai melalui program
mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan
dengan outputnya berupa terbentuknya unit pelayanan satu pintu/one stop servis (OSS)
sebanyak 1 SKPD.
Indikator kinerja sasaran ” Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik.”, dicapai melalui program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi dengan
1 kegiatan yang dilaksanakan dengan outputnya terlaksannya survey indeks kepuasan
masyarakat sebanyak 1 kegiatan.
Indikator kinerja sasaran ” Persentase pengaduan masyarakat tentang layanan
publik yang telah ditindaklanjuti”, dicapai melalui program peningkatan iklim investasi dan
realisasi 1 kegiatan yang dilaksanakan yang dilaksanakan dengan outputnya terlaksananya
survey indeks kepuasan masyarakat sebanyak 1 kegiatan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
203
Indikator kinerja sasaran ”Jumlah masyarakat yang memiliki akta pencatatan sipil:
Akta kelahiran baru, akta kelahiran terlambat, akta perkawinan, akta perceraian, akta pengesahan
anak, akta pengakuan anak ”, dicapai melalui program peningkatan kapasitas aparatur
kependudukan dan capil 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan outputnya pencatatan peristiwa
penting kependudukkan (pencatatan sipil) sebanyak 6 paket
Indikator kinerja sasaran ” Jumlah penduduk yamg memiliki KTP dan KK ”, dicapai
melalui program peningkatan kapasitas aparatur kependudukan dan capil 1 kegiatan yang
dilaksanakan yang dilaksanakan dengan outputnya terselenggaranya penerbitan KTP dan KK
sebanyak 2 paket.
Indikator kinerja sasaran ” Prosentase penerapan NIK (Nomor Induk Kependudukan)
secara nasional ”, dicapai melalui program pelaksanaan penataan administrasi kependudukan
dengan kegiatan pelaksanakanpenerbitan nomor induk kependudukan dengan outputnya
diterapkannya NIK secara nasional pada masyarakat banjarnegara sebanyak 1 paket.
Indikator kinerja sasaran ” Ketersediaan informasi kependudukan yang dapat
diakses masyarakat ”, dicapai melalui program peningkatan kapasitas aparatur kependudukan
dan capil 1 kegiatan yang dilaksanakan yang dilaksanakan dengan outputnya buku profil
Kabupaten Banjarnegara sebanyak 1 jenis buku
Indikator kinerja sasaran “Persentase jumlah peningkatan kunjungan wisatawan
mancanegara dan nusantara. ”,dicapai melalui program pengembangan pemasaran pariwisata,
dengan 1 kegiatan pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri
yang dilaksanakan dengan outputnya tersedianya leafet, tersedianya brosur, terlaksananya
roadshow pariwisata sebanyak Rp. 59.173.251.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah penyebarluasan informasi pembangunan daerah
melalui unit kerja”, dicapai melalui program pembangunan penerbitan media massa majalah
derap serayu dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan outputnya jumlah majalah derap
serayu yang terbit sebanyak 4.000 exp.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah sekolah terkoneksi internet”, dicapai melalui
program manajemen pelayanan pendidikan dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan
outputnya tertanganinya sekolah terkoneksi internet sebanyak 68 sekolah.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
204
Indikator kinerja sasaran “Jumlah PMKS.( PGOT, Eks Napi, WTS, Korban
NAPZA, Anak Jalanan ) yang mendapat pelayanan dan rehabilitasi sosial ”, dicapai melalui
program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan kegiatan peningkatan
kualitas pelayanan sarana dan prasarana rehabilitas kesejahteraan sosial bagi PMKS yang
dilaksanakan dengan outputnya terpenuhinya PMKS khususnya penyandang cacatyang
mendapat pelayanan dan rehabilitasi sosial sebanyak 18 orang.
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah penempatan tenaga kerja antar daerah antar
provinsi (AKAD).”, dicapai melalui program penempatan dan perluasan kesempatan kerja
AKAD dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan outputnya terlaksannya kegiatan
penempatan tenaga kerja AKAD sebanyak 600 orang.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah penempatan tenaga kerja lokal (AKL)”, dicapai
melalui program penempatan dan perluasan kesempatan kerja AKL dengan 1 kegiatan yang
dilaksanakan dengan outputnya terlaksannya kegiatan penempatan tenaga kerja AKL
sebanyak 1976 orang.
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah penempatan tenaga kerja antar negara (AKAN),
penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)”, dicapai melalui program penempatan dan
perluasan kesempatan kerja AKAN dan TKI dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan
outputnya terlaksannya kegiatan penempatan tenaga kerja AKAN dan TKI sebanyak 604
orang.
Indikator kinerja sasaran “kenaikan upah minimum kabupaten (UMK)”, dicapai
melalui program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan satu 1 kegiatan
pemberdayaan dewan pengupahan, yang dilaksanakan dengan outputnya Tersusunnya
usulan upah minimum Kabupaten sebanyak Rp. 730.000.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah angka pengangguran ”, dicapai melalui program
penempatan dan perluasan kesempatan kerja dengan 1 kegiatan pemberdayaan dewan
pengupahan, yang dilaksanakan dengan outputnya terlaksannya kegiatanpenempatan tenaga
kerja sebanyak 4.624 org .
Indikator kinerja sasaran “Jumlah kepala keluarga transmigran yang ditempatkan ”,
dicapai melalui program pengembangan wilayah transmigrasi, dengan 1 kegiatan yang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
205
dilaksanakan dengan outputnya terlaksananya jumlah penempatan transmigrasi sebanyak 35
KK.
Indikator kinerja sasaran “Persentase kejadian bencana alam yang dapat ditangani”,
dicapai melalui program penangan korban bencana alam, dengan 1 kegiatan yang
dilaksanakan dengan outputnya jumlah kejadian bencana alam sebanyak 40 kejadian .
Indikator kinerja sasaran “Jumlah bantuan sosial yang disalurkan. ”, dicapai melalui
program penangan korban bencana alam, dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan
outputnya penyaluran bantuan untuk korban bencana sebanyak 110 KK
Indikator kinerja sasaran “.Jumlah pengunjung perpustakaan”, dicapai melalui
program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, dengan 1 kegiatan yang
dilaksanakan dengan outputnya penambahan jam layanan perpustakaan/ warnet dan
pengolahan buku sebanyak 34.500 org.
Indikator kinerja sasaran “. Jumlah penambahan koleksi bahan pustaka baru”,
dicapai melalui program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan, dengan 1
kegiatan yang dilaksanakan dengan outputnya penambahan jam layanan perpustakaan/
warnet dan pengolahan buku sebanyak 554 judul/ 1091 exp
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah jam layanan dan buku yang diolah dan
dilayankan kepada pemustaka”, dicapai melalui program pengembangan budaya baca dan
pembinaan perpustakaan dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan outputnya
penambahan jam layanan perpustakaan/ warnet dan pengolahan buku sebanyak 2190 jam/
1091 exp.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah kunjungan perpustakaan keliling ke sekolah”,
dicapai melalui program pelayanan administrasi kantor, dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan
dengan outputnya tersediannya bahan logistik kantor sebanyak 164 sekolah.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah data base kearsipan yang dapat diakses”,dicapai
melalui program peningkatan kualitas informasi, dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan
dengan outputnya terlaksannya pelaksanaan pengentrian data sebanyak 50.000 berkas
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
206
Indikator kinerja sasaran “Jumlah SKPD yang terdata dan tertata
arsip/dokumennya”, dicapai melalui program penyelamatan dan penyelesaian dokumen/arsip
daerah, dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan dengan outputnya terlaksananya penanganan
arsip inaktif sebanyak 2 SKPD/15.700 berkas
Indikator kinerja sasaran “Jumlah arsip bernilai sejarah yg diselamatkan”, dicapai
melalui program peningkatan kualitas pelayanan informasi, dengan 1 kegiatan yang
dilaksanakan dengan outputnya terlaksannya penanganan arsip sejarah daerah sebanyak
2.000.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah arsip dinamis yang diselamatkan”, dicapai melalui
program penyelamatan dan pelestarian dokumen /arsip daerah, dengan 1 kegiatan yang
dilaksanakan dengan outputnya terlaksannya penanganan arsip inaktif daerah sebanyak
11.200 berkas
Indikator kinerja sasaran “Jumlah arsip statis yang diolah”, dicapai melalui program
penyelamatan dan pelestarian dokumen /arsip daerah, dengan 1 kegiatan yang dilaksanakan
dengan outputnya terlaksannya penanganan arsip inaktif daerah sebanyak 3.785 berkas.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah dokumen perizinan yang diterbitkan sesuai
standar ”, dicapai melalui program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi,
dengan 1 kegiatan Peningkatan pelayanan perizinan terpadu dengan outputnya
Terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu sebanyak 1 kegiatan
Indikator kinerja sasaran ” Persentase peningkatan PAD sektor perizinan”, dicapai
melalui program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi, dengan 1 kegiatan yang
dilaksanakan dengan outputnya berupa terselenggaranya pelayanan perizinan terpadu 1
kegiatan.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
1. Jumlah unit pelayanan satu - - - - 1 SKPD
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
207
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
atap/One Stop Service (OSS)
yang telah menerapkan
standar pelayanan.
2. Indeks kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan publik.
- - - 8
2.82
%-
8
3.52
3. Persentase pengaduan
masyarakat tentang layanan
publik yang telah
ditindaklanjuti.
- - - 9
0 %
100 %
4. Jumlah masyarakat yang
memiliki akta pencatatan
sipil:
- Akta Kelahiran 2
9.9
58
4
6.212
1
23.94
1
3
5.865
11.722
- Akta Kelahiran
Terlambat
3
6
5
3
1
01
4
9
22.700
- Akta Perkawinan Baru 5 4 4
1
6 3
0
- Akta Perkawinan - 1 - - 3
0
- Akta Perceraian - 1 - - 2
- Akta Pengesahan Anak 2 1
5
1
8
7 1
8
- Akta Pengakuan Anak 2
9.9
58
4
6.212
1
23.94
1
3
5.865
0
- Akta adopsi 3
6
5
3
1
01
4
9
0
5. Jumlah penduduk yamg
memiliki
- KTP
5
6.7
1
96.23
5
94.13
3
0.267
7
61.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
208
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
- KK 46
org
5
org
0
org
org 638
org
2
0.6
93
kk
4
4.819
kk
4
4.312
kk
5
8.609
kk
3
07.
568
kk
6. Prosentase penerapan NIK
(Nomor Induk
Kependudukan) secara
nasional
0 0 1
00%
1
00%
1
00
%
7. Ketersediaan informasi
kependudukan yang dapat
diakses masyarakat.
1
bk
1
bk
1
bk
1
bk
1
bk
8. Persentase jumlah
peningkatan kunjungan
wisatawan mancanegara dan
nusantara.
2
71.
313
0 0 1
25 %
1
15
%
9. Jumlah penyebarluasan
informasi pembangunan
daerah melalui unit kerja.
0 0 6
000
exp
5
000
exp
2500
exp
10. Jumlah sekolah terkoneksi
internet.
77
sekolah
7
7
sekol
ah
7
7
sekol
ah
7
7
sekol
ah
68
sekolah
11. Jumlah PMKS.( PGOT, Eks
Napi, WTS, Korban NAPZA,
Anak Jalanan ) yang
mendapat pelayanan dan
rehabilitasi sosial
3
6
5
3
1
01
4
9
15 org
12. Jumlah penempatan tenaga
kerja antar daerah antar
provinsi (AKAD).
5 4 4
1
6 600 org
13. Jumlah penempatan tenaga - 1 - - 1.976
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
209
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
kerja lokal (AKL). org
14. Jumlah penempatan tenaga
kerja antar negara (AKAN),
penempatan Tenaga Kerja
Indonesia (TKI)
- 1 - - 604 org
15. Kenaikan Upah Minimum
Kabupaten (UMK).
7
.44
1
3.50
3
.78
1
0.27
4,79
16. Jumlah angka pengangguran. 37.721
org
3
8.575
org
3
9.327
org
4
.624
org
4624
org
17. Jumlah kepala keluarga
transmigran yang
ditempatkan.
15 KK 4
0 KK
1
9 KK
5
KK
35 KK
18. Persentase kejadian bencana
alam yang dapat ditangani
- 8
0 %
1
00 %
3
0 %
110 %
19. Jumlah bantuan sosial yang
disalurkan.
976.45
0.000
2
50.00
0.000
2
50.00
0.000
250.000.
000
130.20
0.000
20. Jumlah pengunjung
perpustakaan.
3
9.3
08
3
8.448
4
4.050
4
5.050
34.500
org
21. Jumlah penambahan koleksi
bahan pustaka baru.
1
.10
8
eks
p
1
.724
eksp
1
.774
eksp
1
.306
eksp
1.091
eksemp
lar
22. Jumlah jam layanan dan
buku yang diolah dan
dilayankan kepada
pemustaka.
- - - 7
1 jam
2.190
jam
/1091ex
p
23. Jumlah kunjungan
perpustakaan keliling ke
sekolah
8
4
sek
1
44
sekol
1
64
sekol
1
64
sekol
164
sekolah
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
210
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
olah ah ah ah
24. Jumlah data base kearsipan
yang dapat diakses.
2
76
6
38
8
04
1
set
2 SKPD
/15.700
berkas
25. Jumlah SKPD yang terdata
dan tertata arsip/dokumennya
1
SK
PD/
350
0
ber
kas
2
SKP
D/
7000
berka
s
1
SKP
D/
5000
berka
s
1
SKP
D/
6000
berka
s
2
SKPD
/15.700
berkas
26. Jumlah arsip bernilai sejarah
yang diselamatkan
1
.40
0
ber
kas
2
.246
berka
s
1
.460
berka
s
2
.000
berka
s
2.000
berkas
27. Jumlah arsip dinamis yang
diselamatkan
1
000
berka
s
11.200
berkas
28. Jumlah arsip statis yang
diolah.
1
.10
0
ber
kas
4
.754
berka
s
3
.540
berka
s
4
.500
berka
s
3785
berkas
29. Jumlah dokumen perizinan
yang diterbitkan sesuai
standar
3
.27
3
3
.965
3
.576
3
.443
ijin
4218
30. Persentase peningkatan PAD
sektor perizinan
9
42.
355
.40
7
9
78.41
3.129
8
18.36
9.453
9
72.39
1.625
513.32
1.669
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
211
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) Meningkat.
Capaian kinerja yang berhasil memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan
oleh :
1. Indikator “Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik” dikarenakan kinerja
yang maksimal, cepat, tepat waktu dan murah maka masyarakat akan semakin puas.
2. Indikator “Jumlah masyarakat yang memiliki akta pencatatan sipil” dan jumlah penduduk
yang memiliki KTP dan KK dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya dokumen pencatatan sipil.
3. Indikator “Jumlah Angka Pengangguran“ dikarenakan beberapa perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja semakin banyak, dan adanya SDM yang mempunyai keahlian
khusus mencukupi.
4. Indikator “Jumlah kepala keluarga transmigran yang ditempatkan” adanya kerja sama
dibidang ketransmigrasian dengan provinsi lain dan dicapai melalui program pengembangan
wilayah transmigrasi.
5. Indikator “Persentase kejadian bencana alam yang dapat ditangani” dikarenakan adanya
kenaikan dana pada perubahan Anggaran serta kejadian bencana alam yang menurun sehingga
dapat teratasi dengan maksimal.
5. Indikator “Jumlah jam layanan dan buku yang diolah dan dilayankan kepada pemustaka,
Jumlah kunjungan perpustakaan keliling ke sekolah” karena adanya penambahan jam
layanan, Warnet, pameran buku terbaru serta perpustakaan keliling sehingga pengunjung
semakin banyak.
6. Indikator “ Jumlah dokumen perizinan yang diterbitkan sesuai standar”, “Persentase
peningkatan PAD sektor perizinan” dikarenakan meningkatnya kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan perizinan dengan program peningkatan iklim investasi dan realisasi
investasi.
Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan oleh
:
1. Indikator “Persentase jumlah peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara”
dikarenakan adanya rehabilitasi kolam renang selama 3 (tiga) bulan, adanya kawah timbang
didataran tinggi batur meletus dan 2 kali terjadinya longsor di jalan lintas menuju ke Dieng di
Wilayah Kabupaten Wonosobo sehingga pengunjung berkurang.
3. Indikator “Jumlah penyebarluasan informasi pembangunan daerah melalui unit kerja” pada
tahun 2010 mencetak sebanyak 5.000 expl dan terbit 5 edisi sedangkan ditahun 2011 hanya
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
212
mencetak 4.000 expl dikarenakan terbit 4 edisi sedangkan masing-masing edisi mencetak
1.000 expl.
4. Indikator “Jumlah sekolah terkoneksi internet” tidak semua sekolah terkoneksi internet
karena letak wilayah yang tidak bisa terjangkau.
Sasaran 4 : Terciptanya clean government dan good governance dalam
rangka pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan
pembinaan masyarakat
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur dengan 30 (tiga puluh ) indikator kinerja.
Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai
berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah dokumen perencanaan
pembangunan yang disusun tepat
waktu.
5 dok 3 dok 60
2. Jumlah tanah pemda yang
bersertifikat.
285 bid 285 bid 100
3. Penyampaian LKPJ dan LPPD tepat
waktu
67 SKPD 67 SKPD 100
4. Jumlah pilar batas wilayah
administrasi yang dibangun.
0 0 0
5. Jumlah kerja sama antar daerah yang
dilaksanakan
9 9 100
6. Persentase bidang tanah
bersertifikat.
23,95 % 23,95 % 100
7. Jumlah luas lahan dan peruntukan
tanah hak pakai, HGU dan tanah GG
yang diidentifikasi.
203,4 ha 203,4 ha 100
8. Jumlah APBDesa yang tepat waktu. 79 79 100
9. Jumlah permasalahan di tingkat desa
yang dapat ditangani.
199 desa 150 desa 75,4
10. Jumlah produk hukum yang dapat
didokumentasikan / disosialisasikan
14 Perda
22 Perbup
14 Perda
22 Perbup
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
213
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1292 SK 1292 SK
11. Jumlah penanganan dan konsultasi
permasalahan hukum
3 kasus 3 kasus 100
12. Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi
dan APBN yang dapat dimonitor dan
dievaluasi.
1.055.162.334.00
0
995.607.370.554 94,35
13. Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi
dan APBN yang dapat diselesaikan.
1.188 keg 1.188 keg 100
14. Persentase peningkatan distribusi
Raskin yang tepat harga dan waktu.
100 % 100 % 100
15. Jumlah Raperda dibahas 14 raperda 14 raperda 100
16. Jumlah Perda yang ditetapkan 14 perda 14 perda 100
17. Jumlah Perda insiatif tersusun. 3 raperda 2 raperda 67
18. Prosentase penyelesaian tindak
lanjut hasil pemeriksaan
100% 95% 95
19. Jumlah kasus KKN/Tipikor. 0 2 02
20. Tingkat kesesuaian Laporan
Keuangan Daerah dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Adm : 85%
Keu : 85%
Adm : 92,91%
Keu : 84,96%
109.31
99.95
21. Persentase penyelesaian penanganan
kasus pengaduan di tingkat
Pemerintahan Kabupaten.
100% 95% 95
22. Jumlah SKPD yang telah menyusun
laporan akuntabilitas kinerja tepat
waktu dan berkualitas baik
54 SKPD 54 SKPD 100
23. Penyampaian laporan akuntabilitas
kinerja ke MenPAN tepat waktu
100 % 100 % 100
24. Jumlah SKPD yang telah
menerapkan Indikator Kinerja
Utama.
54 SKPD 54 SKPD 100
25. Jumlah SKPD yang telah dievaluasi
SOTK.
8 SKPD 8 SKPD 100
26. Jumlah data dan peta rawan konflik. 7 Wilayah 7 Wilayah 100
27. Jumlah kasus / permasalahan sosial
kemasyarakatan yang ditangani
225 kasus 225 kasus 100
28. Jumlah kasus pelanggaran Peraturan 913 kasus 1853 kasus 202
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
214
Indikator Kinerja Target Realisasi %
Daerah yang ditegakkan
29. Jumlah pelanggar Peraturan Daerah
yang dibina
178 pelanggar 189 pelanggar 106
30. Jumlah kasus pelanggaran ketertiban
umum.
197 kasus 178 kasus 90
Rata-Rata Capaian 96.53
Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam Tahun 2011 dengan
prosentase capaian 96.53%. Adapun pencapaian kinerja kagiatan untuk mencapai sasaran ini
dapat dilihat secara detail pada formulir : PKK.
Sasaran ini dicapai melalui 16 program yaitu program perencanaan pembangunan
daerah, program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah,
program Penataan penguasaan, program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah,
program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, program penyelengaran pemerintahan
desa, program penataan peraturan perundang-undangan, program peningkatan
pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan, program pemberdayaan fakir
miskin, komunitas adat terpencil (KAT), program pembahasan rancangan peraturan daerah,
program penetapan peraturan daerah, program penyusunan raperda inisiatif, program
peningkatan system pengawasan internal yang keseluruhan dilaksanakan melalui 30 (tiga
puluh) kegiatan dengan rincian sebagai berikut:
Indikator kinerja sasaran “Jumlah dokumen perencanaan pembangunan yang
disusun tepat waktu”, dicapai melalui 2 program perencanaan pembangunan daerah dan
program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah, dengan 1
kegiatan Penyusunan KUA & PPAS, perencanaan umum, Revisi RPJPD, penyusunan
RPJMD 2011-2016 dengan outputnya tersusunnya dokumen RKPD, tersusunnya dokumen
perencanaan anggaran tahun 2010 dan penetapan kinerja 2011, tersusunnya dokumen
rancangan RPJMD 2011-2016, tersusunnya dokumen revisi RPJPD tahun 2005-2025
sebanyak 3 dokumen.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah tanah pemda yang bersertifikat. ”, dicapai melalui
program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, dengan 1
kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana aparatur dengan outputnya Sertifikat tanah milik
pemda sebanyak 285 bidang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
215
Indikator kinerja sasaran “Penyampaian LKPJ dan LPPD tepat waktu”, dicapai
melalui program perencanaan pembangunan daerah, dengan 1 kegiatan .penyusunan LKPJ
dan LPPD dengan outputnya terlaksannya program dan kegiatan, serta penyelenggaraan otda
di Kab. Banjarnegara sebanyak 67 SKPD.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah kerja sama antar daerah yang dilaksanakan ”,
dicapai melalui program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah, dengan 1 kegiatan
kerjasama antar daerah dengan outputnya terlaksannya program dan kegiatan, serta
penyelenggaraan otda di Kab. Banjarnegara sebanyak 9 kerja sama.
Indikator kinerja sasaran “Persentase bidang tanah bersertifikat. ”, dicapai melalui
program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah, dengan 1
kegiatan luas lahan dan peruntukan lahan dengan outputnya terlaksannya program dan
kegiatan, serta penyelenggaraan otda di Kab. Banjarnegara sebanyak 23,95 %.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah luas lahan dan peruntukan tanah hak pakai, HGU
dan tanah GG yang diidentifikasi”, dicapai melalui program penataan penguasaan, pemilikan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah, dengan 1 kegiatan luas lahan dan peruntukan lahan
dengan outputnya terlaksannya program dan kegiatan, serta penyelenggaraan otda di Kab.
Banjarnegara sebanyak 23,95 %.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah APBDesa yang tepat waktu”, dicapai melalui
program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan 1 kegiatan peningkatan
pelayanan masyarakat dengan outputnya jumlah desa yang menerima sebanyak 79 desa.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah produk hukum yang dapat didokumentasikan /
disosialisasikan”, dicapai melalui program penataan peraturan perundang-undangan dengan
outputnya terlaksananya pemrosesan raperda dan penyusunan himpunan produk hukum
selama 1 tahun.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah penanganan dan konsultasi permasalahan
hukum”, dicapai melalui program peraturan perundang-undangan dengan output
terselesainya penanganan dan konsultasi permasalahan hokum sebanyak 3 kasus.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN yang
dapat dimonitor dan dievaluasi.”, dicapai melalui program peningkatan pengembangan
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
216
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dengan outputnya terlaksannya
pengendalian pembangunan selama 1 tahun.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN yang
dapat diselesaikan”, dicapai melalui program peningkatan pengembangan sistem pelaporan
capaian kinerja dan keuangan dengan outputnya terlaksannya pengendalian pembangunan
sebanyak 1 tahun
Indikator kinerja sasaran “Persentase peningkatan distribusi Raskin yang tepat harga dan
waktu” dicapai melalui program pemberdayaan fakir miskin, kominitas adat terpencil (KAT)
dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya dengan kegiatan yang
outputnya Lancarnya distribusi raskin sampai ke titik distribusi sebanyak 15 desa
Indikator kinerja sasaran “Jumlah Raperda dibahas”, dicapai melalui program
pembahasan rancangan peraturan daerah yang outputnya terlaksananya kegiatan pembahasan
raperda sebanyak 14 raperda.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah Perda yang ditetapkan”, dicapai melalui program
penetapan peraturan daerah yang outputnya terlaksananya kegiatan penetapan perda
sebanyak 14 perda.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah Perda yang insiatif tersusun”, dicapai melalui
program penyusunan raperda insiatif yang outputnya terlaksananya pembahasaan raperda
inisiatif sebanyak 2 raperda
Indikator kinerja sasaran “Prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan ”,
dicapai melalui program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH dengan kegiatan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan yang
outputnya terlaksannya kegiatan evaluasi berkala temuan hasil pengawasan sebanyak 4 kali.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah Kasus KKN /Tipikor” dicapai melalui program
peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
dengan kegiatan penanganan kasus masyarakat yang ditangani/diperiksa yang outputnya
jumlah pengaduan masyarakat sebanyak 32
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
217
Indikator kinerja sasaran “Tingkat kesesuaian Laporan Keuangan Daerah dengan
Standar Akuntansi Pemerintahan”, dicapai melalui program peningkatan sistem pengawasan
internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dengan kegiatan Reviu Laporan
Keuangan Daerah yang outputnya berupa terlaksananya kegiatan Reviu Laporan Keuangan
Daerah (LKD) Tahun 2011 sebanyak 1 kali kegiatan.
Indikator kinerja sasaran “Persentase penyelesaian penanganan kasus pengaduan di
tingkat PEMKAB” dicapai melalui program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dengan kegiatan penanganan kasus masyarakat
yang ditangani/diperiksa sebanyak 32 kasus
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah SKPD yang telah menyusun laporan
akuntabilitas kinerja tepat waktu dan berkualitas baik”, dicapai melalui program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dengan kegiatan penyusunan
LAKIP Kabupaten yang outputnya jumlah LAKIP dan TAPKIN SKPD yang tersusun
sebanyak 54 SKPD.
Indikator kinerja sasaran “ Penyampaian laporan akuntabilitas kinerja ke MenPAN
tepat waktu”, dicapai melalui program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan dengan kegiatan penyusunan LAKIP Kabupaten yang outputnya
jumlah LAKIP dan TAPKIN SKPD yang tersusun sebanyak 54 SKPD.
Indikator kinerja sasaran “ Jumlah SKPD yang telah menerapkan Indikator Kinerja
Utama.”, dicapai melalui peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan dengan kegiatan penyusunan LAKIP Kabupaten yang outputnya kebijakan SAKIP
tersusun sebanyak 2 dok.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah SKPD yang telah dievaluasi SOTK.”, dicapai
melalui program penataan daerah otonomi baru dengan kegiatan fasilitasi pemantapan SOTK
pemerintah daerah otonomi baru outputnya jumlah lembaga perangkat daerah yang
dievaluasi tupoksinya sebanyak 8 SKPD.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah data dan peta rawan konflik”, dicapai melalui
program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan yang outputnya
tersedianya data dan peta rawan konflik sebanyak 1 dokumen
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
218
Indikator kinerja sasaran “Jumlah kasus/permasalahan sosial kemasyarakatan yang
ditangani”, dicapai melalui program Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan dengan kegiatan Pemberdayaan Kominda yang outputnya tertanganinya
kasus/permasalahan sosial kemasyarakatan sebanyak 225 kasus.
Indikator kinerja sasaran “Jumlah kasus pelanggaran Peraturan Daerah yang
ditegakkan ” dicapai melalui program Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal dengan kegiatan yang outputnya berupa masyarakat yang paham akan perda
sebanyak 1853 kasus
Indikator kinerja sasaran “Jumlah pelanggar peraturan daerah yang dibina.” dicapai
melalui program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindsk kriminal dengan 1
kegiatan yang outputnya masyarakat yang paham akan perda sebanyak sebanyak 189
kasus
Indikator kinerja sasaran “Jumlah kasus pelanggaran ketertiban umum.” dicapai
melalui program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindsk kriminal dengan 1
kegiatan yang outputnya peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan sebanyak 178
kasus.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian) indikator
kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut :
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
1. Jumlah dokumen perancanaan
pembangunan yang disusun
tepat waktu.
0 0 0 1
dok
3
dok
2. Jumlah tanah pemda yang
bersertifikat.
0 0 2
6
bida
ng
2
9
bida
ng
285 bid
3. Penyampaian LKPJ dan
LPPD tepat waktu
5
4
SKP
5
4
SKPD
54
SKPD
54
SKPD
67
SKPD
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
219
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
D
4. Jumlah pilar batas wilayah
administrasi yang dibangun.
1
7
pilar
0 0 60 pilar 0
5. Jumlah kerja sama antar
daerah yang dilaksanakan
8 8 9 10 9
6. Persentase bidang tanah
bersertifikat.
0 0,62 % 0,62 % 32,03
%
23,95
%
7. Jumlah luas lahan dan
peruntukan tanah hak pakai,
HGU dan tanah GG yang
diidentifikasi.
203,4 ha 203,4 ha 203,4 ha 203,4
ha
203,4
ha
8. Jumlah APBDesa yang tepat
waktu.
0 0 0 79 79
9. Jumlah permasalahan di
tingkat desa yang dapat
ditangani.
0 0 0 150 150
desa
10. Jumlah produk hukum yang
dapat didokumentasikan/
disosialisasikan
1
3
perd
a
3
8
perb
up
9
15
SK
5
perda
3
0
perbu
p
3
23 SK
1
4
perd
a
7
8
perb
up
6
80
SK
9
per
da
4
4
per
bup
7
79
SK
14
Perda
22
Perbup
1292
SK
11. Jumlah penanganan dan
konsultasi permasalahan
hukum
3
kasu
s
3
kasus
3
kasu
s
3
kas
us
3 kasus
12. Jumlah APBD Kabupaten,
Provinsi dan APBN yang
6
34
1
.779
1
.261
1
.08
995.607.
370.554
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
220
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
dapat dimonitor dan
dievaluasi.
keg keg keg 3
keg
13. Jumlah APBD Kabupaten,
Provinsi dan APBN yang
dapat diselesaikan.
6
34
keg
1
.779
keg
1
.261
keg
1
.08
6
keg
1.188
keg
14. Persentase peningkatan
distribusi Raskin yang tepat
harga dan waktu.
1
00 %
1
00 %
1
00
%
1
00
%
100 %
15. Jumlah raperda dibahas 1
3
raper
da
2
0
raperd
a
1
5
rape
rda
1
9
rape
rda
14
raperda
16. Jumlah perda yang ditetapkan 1
3
perd
a
2
0
perda
1
5
perd
a
1
9
per
da
14
perda
17. Jumlah Perda insiatif tersusun 0 0 0
rape
rda
3
r
aper
da
2
raperda
18. Prosentase penyelesaian
tindak lanjut hasil
pemeriksaan
9
9,22
%
9
5,94%
8
8.18
%
4
4.4
4%
95 %
19. Jumlah kasus KKN/Tipikor. 1
9
kasu
s
2
1
kasus
1
5 kasus
3
kas
us
2 kasus
20. Tingkat kesesuaian Laporan
Keuangan Daerah dengan
Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Belum
Sesuai
(
WD
Belum
Sesuai
(
WDP)
Belum
Sesuai
(
WD
Belum
Sesuai
(
WD
Adm :
92,91%
Keu :
84,96%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
221
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
P) P) P)
21. Persentase penyelesaian
penanganan kasus pengaduan
di tingkat Pemerintahan
Kabupaten.
9
3 %
9
2 %
7
3 %
4
4 %
9
5%
22. Jumlah SKPD yang telah
menyusun laporan
akuntabilitas kinerja tepat
waktu dan berkualitas baik
5
4
S
KPD
5
4
SKPD
5
4
SKP
D
5
4
SK
PD
54
SKPD
23. Penyampaian laporan
akuntabilitas kinerja ke
MenPAN tepat waktu
1
00 %
1
00 %
1
00
%
7
0 %
100 %
24. Jumlah SKPD yang telah
menerapkan Indikator Kinerja
Utama.
0 0 6
6
SKP
D
6
6
SK
PD
54
SKPD
25. Jumlah SKPD yang telah
dievaluasi SOTK.
5
S
KPD
5
S
KPD
5
SKP
D
5
SK
PD
8
SKPD
26. Jumlah data dan peta rawan
konflik.
0
0
7
wila
yah
7
wila
yah
7
wilayah
27. Jumlah kasus / permasalahan
sosial kemasyarakatan yang
ditangani
1
76
kasu
s
1
65
kasus
2
53
kasu
s
3
35
kas
us
2
25
kas
us
28. Jumlah kasus pelanggaran
Peraturan Daerah yang
ditegakkan
7
49
7
29
1
052
1853
kasus
29. Jumlah pelanggar Peraturan
Daerah yang dibina
1
04
1
57
1
42
189
pelangg
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
222
Indikator Kinerja 2
007
2
008
2
009
2
010
2
011
ar
30. Jumlah kasus pelanggaran
ketertiban umum
6
9
1
59
1
78
178
kasus
Secara kuantitatif, terdapat kecenderungan (trend) meningkat
Capaian kinerja yang berhasil tersebut diatas antara lain disebabkan oleh :
1. Indikator “Jumlah dokumen perancanaan pembangunan yang disusun tepat waktu” dicapai
melalui Penyusunan KUA & PPAS, perencanaan umum, Revisi RPJPD, penyusunan
RPJMD 2011-2016 dan tersusunnya dokumen RKPD, dokumen perencanaan anggaran
tahun 2010 dan penetapan kinerja 2011, tersusunnya dokumen rancangan RPJMD 2011-
2016.
2. Indikator “Penyampaian LKPJ dan LPPD tepat waktu” terlaksanya program serta
penyelenggaraan kegiatan dari semua SKPD di Kab. Banjarnegara yang tepat, cepat dan
berkualitas.
3. Indikator “Jumlah produk hukum yang dapat didokumentasikan/ disosialisasikan”
dikarenakan bertambahnya Anggaran perubahan dan untuk Perbub berdasarkan adanya
kebutuhan dari masing-masing SKPD.
4. Indikator “Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN yang dapat diselesaikan”
dikarenakan dicapai melalui program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja, keuangan dan pengendalian pembangunan.
5. Indikator “Jumlah kasus KKN/Tipikor” dikarenakan program peningkatan sistem
pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dengan kegiatan
penanganan kasus masyarakat yang ditangani/diperiksa.
6. Indikator “Tingkat kesesuaian Laporan Keuangan Daerah dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan ” dikarenakan program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH dengan kegiatan Reviu Laporan Keuangan
Daerah, sesuai dengan administrasi dan keuangannya.
7. Indikator “Persentase penyelesaian penanganan kasus pengaduan di tingkat Pemerintahan
Kabupaten” dikarenakan program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH dengan kegiatan penanganan kasus pengaduan masyarakat
yang tertangani.
8. Indikator ”Jumlah SKPD yang telah menerapkan Indikator Kinerja Utama” semua SKPD
telah menerapkannya.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
223
9. Indikator “Jumlah SKPD yang telah dievaluasi SOTK” adanya evaluasi tupoksi untuk 8
SKPD.
10. Indikator “Jumlah kasus/permasalahan sosial kemasyarakatan yang ditangani” adanya
penegakan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal
11. Indikator “Jumlah kasus pelanggaran Peraturan Daerah yang ditegakkan” adanya
peningkatan pembrantasan penyakit masyarakat agar masyarakat taat pada aturan yang
berlaku.
12. Indikator “Jumlah pelanggar Peraturan Daerah yang dibina” dikarenakan sudah banyaknya
masyarakat yang paham akan Perda/aturan.
Capaian kinerja yang kurang memuaskan tersebut diatas antara lain disebabkan
oleh :
1. Indikator “Jumlah pilar batas wilayah administrasi yang dibangun “ karena pada batas
wilayah tidak ada yang dibangun.
2. Indikator “Jumlah kerja sama antar daerah yang dilaksanakan” adanya keterbatasan sumber
daya manusia dan keterbatasan dalam jumlah Anggaran.
3. Indikator “Jumlah tanah pemda yang bersertifikat” ada beberapa tanah Pemda belum
disertifikatkan, karena penyertifikatannya secara bertahap
4. Indikator “Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN yang dapat dimonitor dan
dievaluasi” karena tidak semua anggaran dari provinsi dan APBN masuk ke APBD
Kabupaten jadi tidak bisa terpantau secara maksimal.
5. Indikator “Jumlah perda insiatif tersusun“ karena pembahasan dari 3 raperda yang
diusulkan pada tahun 2010 hanya terbahas 2 raperda pada tahun 2011.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Pencapaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada
umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional
Pemerintah Kabupaten Banjarnegara pada Tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp
1.025.449.717.000,- dan setelah mengalami revisi-revisi termasuk mendapatkan tambahan
melalui APBD Perubahan mengalami kenaikan menjadi Rp 1.110.119.685.000,- atau mengalami
kenaikan sebesar 8,26%.
Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp 1.037.963.456.757,- atau sebesar
93,50 %, dengan rincian sebagai berikut:
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
224
Tabel III.2
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN ANGGARAN 2011
NO. URAIAN
ANGGARAN
SETELAH
PERUBAHAN
REALISASI BERLEBIH
/BERKURANG %
1 PENDAPATAN 1.055.162.334.000,
00
1.078.602.848.021,
00
23.440.514.021,00 102,22
1 . 1 PENDAPATAN
ASLI DAERAH
63.080.232.000,00 71.107.053.223,00 8.026.821.223,00 112,72
1 . 1 . 1 Pendapatan
Pajak Daerah
10.139.500.000,00 12.376.944.802,00 2.237.444.802,00 122,07
1 . 1 . 2 Hasil Retribusi
Daerah
40.855.288.000,00 42.226.650.458,00 1.371.362.458,00 103,36
1 . 1 . 3 Hasil
Pengelolaan
Kekayaan
Daerah yang
Dipisahkan
3.860.680.000,00 3.987.680.655,00 127.000.655,00 103,29
1 . 1 . 4 Lain-lain
Pendapatan Asli
Daerah yang
Sah
8.224.764.000,00 12.515.777.308,00 4.291.013.308,00 152,17
1 . 2 DANA
PERIMBANGAN
665.378.898.000,00 672.410.850.729,00 7.031.952.729,00 101,06
1 . 2 . 1 Bagi Hasil
Pajak/Bagi
Hasil Bukan
Pajak
37.714.412.000,00 44.756.063.729,00 7.041.651.729,00 118,67
1 . 2 . 2 Dana Alokasi
Umum
562.287.686.000,00 562.287.687.000,00 1.000,00 100,00
1 . 2 . 3 Dana Alokasi
Khusus
65.376.800.000,00 65.367.100.000,00 (9.700.000,00) 99,99
1 . 3 LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG
SAH
326.703.204.000,00 335.084.944.069,00 8.381.740.069,00 102,57
1 . 3 . 1 Pendapatan
Hibah
2.135.372.000,00 798.467.110,00 (1.336.904.890,00) 37,39
1 . 3 . 3 Dana Bagi Hasil
Pajak dari
Provinsi dan
Pemerintah
Daerah Lainnya
21.699.739.000,00 32.764.093.439,00 11.064.354.439,00 150,99
1 . 3 . 4 Dana
Penyesuaian dan
Otonomi
Khusus
180.427.343.000,00 179.171.633.520,00 (1.255.709.480,00) 99,30
1 . 3 . 5 Bantuan
Keuangan dari
Provinsi atau
Pemerintah
Daerah Lainnya
122.440.750.000,00 122.350.750.000,00 (90.000.000,00) 99,93
2 BELANJA 1.110.119.685.000,
00
1.037.963.456.757,
00
(72.156.228.243,00) 93,50
2 . 1 BELANJA
TIDAK
LANGSUNG
694.369.109.000,00 675.873.071.098,00 (18.496.037.902,00) 97,34
2 . 1 . 1 Belanja Pegawai 607.791.040.000,00 592.419.706.698,00 (15.371.333.302,00) 97,47
2 . 1 . 4 Belanja Hibah 17.165.496.000,00 16.644.723.335,00 (520.772.665,00) 96,97
2 . 1 . 5 Belanja Bantuan 30.850.000.000,00 30.277.110.000,00 (572.890.000,00) 98,14
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
225
Sosial
2 . 1 . 7 Belanja Bantuan
Keuangan
34.292.573.000,00 32.791.039.750,00 (1.501.533.250,00) 95,62
2 . 1 . 8 Belanja Tidak
Terduga
4.270.000.000,00 3.740.491.315,00 (529.508.685,00) 87,60
2 . 2 BELANJA
LANGSUNG
415.750.576.000,00 362.090.385.659,00 (53.660.190.341,00) 87,09
2 . 2 . 1 Belanja Pegawai 15.553.104.800,00 14.003.650.880,00 (1.549.453.920,00) 90,04
2 . 2 . 2 Belanja Barang
dan Jasa
199.154.257.050,00 188.010.567.130,00 (11.143.689.920,00) 94,40
2 . 2 . 3 Belanja Modal 201.043.214.150,00 160.076.167.649,00 (40.967.046.501,00) 79,62
SURPLUS / (DEFISIT) (54.957.351.000,00) 40.639.391.264,00 95.596.742.264,00 (73,95)
3 PEMBIAYAAN
DAERAH
3 . 1 PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
DAERAH
60.218.351.000,00 57.915.631.722,00 (2.302.719.278,00) 96,18
3 . 1 . 1 Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran
Tahun
Anggaran
Sebelumnya
51.686.139.000,00 51.686.139.027,00 27,00 100,00
3 . 1 . 5 Penerimaan
kembali
investasi dana
bergulir
6.032.212.000,00 6.229.492.695,00 197.280.695,00 103,27
3 . 1 . 7 Penerimaan
dana talangan
dari pemerintah
provinsi
1.250.000.000,00 0,00 (1.250.000.000,00) 0,00
3 . 1 . 8 Penerimaan
pengembalian
dana talangan
dari kelompok
penerima
1.250.000.000,00 0,00 (1.250.000.000,00) 0,00
3 . 2 PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
DAERAH
5.261.000.000,00 2.194.000.000,00 (3.067.000.000,00) 41,70
3 . 2 . 2 Penyertaan
Modal
(Investasi)
Pemerintah
Daerah
2.761.000.000,00 2.194.000.000,00 (567.000.000,00) 79,46
3 . 2 . 5 Pembayaran
dana talangan
kepada
kelompok
penerima
1.250.000.000,00 0,00 (1.250.000.000,00) 0,00
3 . 2 . 6 Pengembalian
dana talangan
ke pemerintah
provinsi
1.250.000.000,00 0,00 (1.250.000.000,00) 0,00
PEMBIAYAAN NETTO 54.957.351.000,00 55.721.631.722,00 764.280.722,00 101,39
SISA LEBIH PEMBIAYAAN
ANGGARAN TAHUN
BERKENAAN
0,00 96.361.022.986,00 96.361.022.986,00 0,00
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
226
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan
perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan
dan kegagalan Visi Misi Organisasi dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui
sistem pertanggungjawaban secara periodik. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten
Banjarnegara pada Tahun 2012 telah menyusun LAKIP Tahun 2011 untuk selanjutnya laporan
ini disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia sebagai Kepala Pemerintahan melalui
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Banjarnegara
mendasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2006-
2011, penyusunan LAKIP mendasarkan pada Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Instansi Pemerintah dan Keputusan Kepala Badan Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan LAKIP dan disempurnakan dengan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam penyusunan LAKIP tahun 2010 ini mengembangkan dari 6 Misi yang ada
pada RPJMD yang selanjutnya dikaji dan dianalisa melalui 5 (lima) grand stategy Program
Pembangunan Daerah dengan Instrumen Indikator Kinerja Utama Kabupaten Banjarnegara.
Berdasarkan 5 (lima) grand strategy, dilakukan pengukuran kinerja untuk menilai
keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan.
Dengan tersusunnya LAKIP Kabupaten ini diharapkan dapat menyajikan data dan
informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan/
kegagalan secara lebih luas dan mendalam.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
227
Namun disadari pula bahwa dalam penyusunan LAKIP Kabupaten Banjarnegara Tahun
2011 masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan, untuk itu diharapkan saran, kritik dan
masukan demi penyempurnaan penyusunan LAKIP yang akan datang.
Banjarnegara, Maret 2012
BUPATI BANJARNEGARA
No Jabatan Paraf&tgl
1 Sekda
2 Asisten
3 Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
RENCANA KINERJA TAHUNAN KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2011
I. PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Penuntasan
Program Wajib
Belajar
Pendidikan Dasar
9 tahun
3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI. 103.95
4. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 98.05
3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs 95.81
4. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs. 88.29
5. Persentase Angka Putus Sekolah (DO) SD/MI 0.27
6. Persentase Angka Putus Sekolah (DO) SMP/MTs. 0.76
7. Persentase Angka Kelulusan Siswa Pendidikan
Dasar SD/MI.
97.65
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
228
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
8. Persentase Angka Kelulusan Siswa Pendidikan
Dasar SMP/MTs.
99.19
9. Persentase Angka Transisi (melanjutkan) SD/MI
ke SMP/MTs.
89.87
10. Persentase Angka Transisi (melanjutkan) SMP/MTs
ke SMA/SMK/MA/sederajat
67.19
2. Penyediaan
Sarana dan
Prasarana
Pendidikan yang
memadai
9. Persentase gedung SD/MI dalam kondisi baik 63.94
10. Persentase gedung SMP/MTs dalam kondisi baik. 76.64
11. Persentase gedung SMA/MA/SMK dalam kondisi
baik.
86.75
12. Jumlah laboratorium yang dimiliki SMP/MTs 155 ruang
13. Jumlah laboratorium yang dimiliki SMA/MA/SMK 114 ruang
14. Rasio siswa per kelas (R-S/K) SD/MI. 20
15. Rasio siswa per kelas (R-S/K) SMP/MTs. 33
16. Rasio siswa per kelas (R-S/K) SMA/MA/SMK. 36
3. Pemenuhan
tenaga pendidik
dan kependidikan
yang cukup
4. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan dasar 0.07
5. Rasio guru terhadap murid pada pendidikan
menengah.
0.06
6. Rasio guru per sekolah :
- SD/MI
- SMP/MTs
SMA/MA/SMK
9.00
19.00
30.00
4. Peningkatan
kualitas tenaga
pendidikan
7. Persentase guru SD/MI yang berijazah S1/DIV. 32.92
8. Persentase guru SMP/MTs yang berijazah S1/D IV. 87.42
9. Persentase guru SMA/MA/SMK yang berijazah
S1/D IV.
92.01
10. Persentase guru bersertifikasi. 36.30
11. Jumlah kepala sekolah berkualifikasi S1/DIV dan
bersertifikasi.
-
12. Jumlah pengawas sekolah berkualifikasi S1/DIV
dan bersertifikasi.
64 orang
5. Pengembangan
Manajemen
3. Persentase SD/MI yang melaksanakan MBS.
94,25
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
229
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
Berbasis Sekolah
(MBS) pada
semua tingkatan
4. Persentase sekolah yang menerapkan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
99,13
6. Pemberantasan
buta aksara
melalui
peningkatan
Program
Pendidikan Luar
Sekolah (PLS)
3. Persentase penduduk usia >15 tahun bisa membaca
dan menulis.
99.96
2. Persentase angka kelulusan ujian kesetaraan 77.25
II. PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI RAKYAT
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Pengembangan
ekonomi lokal
berbasis potensi
setempat
38. Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
- Harga Konstan
Rp
3.061.835.571
39. Pendapatan perkapita (Berdasar harga konstan) Rp 2.682.679
40. Tingkat pertumbuhan sektor pertanian. -
41. Laju pertumbuhan tanaman pangan
- Padi sawah
- Padi ladang
- Jagung
- Ubi kayu
5,00%
5,00%
5,00%
2,50%
42. Laju pertumbuhan perkebunan (berdasar tingkat
produksi)
11,88 %
43. Laju pertumbuhan peternakan
- Populasi sapi
- Populasi kambing
- Populasi domba
- Populasi ternak kecil
2,00%
5,00%
5,00%
1,00%
44. Laju pertumbuhan perikanan 9,57
45. Luas lahan tanaman pangan 59.354 ha
46. Produksi tanaman pangan
- Padi Sawah
150.849,85 ton
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
230
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
- Padi Ladang
- Jagung
- Ubi Kayu
8.840,30 ton
107.105,04 ton
277.597,62 ton
47. Penyerapan tenaga kerja di bidang pertanian 293.978 orang
48. Tingkat produktivitas padi
- Padi Sawah
- Padi Ladang
58,06 kw/ha
44,40 kw/ha
49. Tingkat produktivitas palawija
- Jagung
- Kedelai
53,45 kw/ha
9,35 kw/ha
50. Tingkat produktivitas sayuran.
- Kentang
- Cabai Besar
190,20 kw/ha
26,66 kw/ha
51. Tingkat produktivitas buah-buahan
- Salak
- Durian
15,51
kg/rumpun
22,71
kg/rumpun
52. Luas areal tanah persawahan 14.667,00 ha
53. Persentase PAD dari sektor Pertanian 0,16 %
54. Persentase PAD dari sektor peternakan 0,32 %
55. Persentase PAD dari sektor perikanan 0,19 %
56. Jumlah/jenis komoditi pertanian yang menjadi
komoditas unggulan daerah
12 komoditas
57. Jumlah produksi daging 2.086.223,7
58. Jumlah produksi perikanan tangkap (waduk dan
sungai)
1.257.000 kg
59. Jumlah produksi perikanan budidaya 4.462.143 kg
60. Jumlah bibit yang disediakan BBI 1.618.050 ekor
61. Jumlah produksi hasil hutan kayu dan non kayu
g. Hasil Hutan Kayu
- Kayu Bulat
- Kayu Olahan
h. Hasil Hutan Non Kayu
- Getah Pinus
30.000m3
50.000 m3
2.000 kg
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
231
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
- Getah Damar 5.000 kg
62. Luas peningkatan areal terbuka hijau. -
63. Luas lahan kritis yang direhabilitasi 2.895 ha
64. Rasio areal hutan lindung/rakyat yang direboisasi 1 : 9,61
65. Jumlah industri hasil hutan yang tertib. 197 industri
66. Persentase peningkatan produksi komoditas
perkebunan
11,88 %
67. Persentase PAD dari sektor perkebunan dan
kehutanan.
0,08 %
68. Jumlah peningkatan distribusi dan akses pangan 6 LDPM
69. Jumlah peningkatan cadangan pangan pokok 57 ton
70. Bertambahnya desa mandiri pangan 3 desa
71. Persentase peningkatan diversifikasi konsumsi
pangan.
15 %
72. Persentase peningkatan kualitas pangan bagi
masyarakat di daerah rawan pangan ditunjukan
dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
1%
73. Persentase desa yang telah memenuhi swasembada
pangan.
0,05 %
74. Persentase kebutuhan ketahanan pangan yang dapat
dipenuhi oleh produksi pertanian daerah.
- Padi
- Jagung
- Kedelai
- Kacang tanah
- Kacanng hijau
- Ubi kayu
- Ubi jalar
100%
100%
10%
35%
3%
200%
30%
2. Penyediaan dana
yang cukup
dengan prosedur
yang sederhana
7. Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD 1:15
8. Persentase pajak daerah terhadap PAD 16,07%
9. Persentase retribusi daerah terhadap PAD 64,77%
10. Persentase peningkatan PAD dari tahun ke tahun 2,16%
11. Persentase peningkatan permodalan KSP, USP,
Koperasi dan UMKM
10%
12. Jumlah dana APBD yang disediakan untuk UMKM Rp 250.000.000
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
232
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
dan Koperasi.
3. Pemberdayaan
kelompok usaha
ekonomi
pedesaan dan
koperasi
10. Jumlah koperasi aktif dan non aktif
3. Aktif
4. Non aktif
315
80
11. Persentase koperasi yang dapat menjalankan
usahanya secara mandiri.
74,60%
12. Jumlah UKM non BPR/LKMUKM. -
13. Jumlah BPR/LKM. 2 BPR
14. Persentase kredit kepada UKM dan koperasi
terhadap total kredit
-
15. Tingkat penyerapan tenaga kerja UMKM dan
koperasi dari total tenaga kerja.
35.943 orang
16. Produktivitas usaha UMKM dan koperasi 5.484.664.760
17. Produktivitas tenaga kerja UMKM dan koperasi 917
18. Peningkatan omset penjualan UMKM dan koperasi
yang menerima bantuan permodalan dari APBD
-
4. Pembinaan
manajemen
kelompok,
kualitas produksi
dan pemasaran
4. Persentase produk industri daerah yang sudah
mendapatkan sertifikat SNI/HAKI/Ijin Depkes
25 %
5. Persentase peningkatan mutu dan standarisasi
produk IKM
1,33%
6. Persentase peningkatan pelabelan dan packaging 34,13%
5. Peningkatan
promosi produk-
produk lokal pada
tingkatan
regional, nasional
dan internasional
2. Jumlah nilai ekspor barang dan jasa.
24.775 juta
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
233
III. PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Peningkatan
kualitas pelayanan
kesehatan
masyarakat
terutama keluarga
miskin, orang
terlantar dan orang
jompo
14. Persentase penduduk yang memanfaatkan rumah
sakit
15%
15. Persentase penduduk yang memanfaatkan
puskesmas
15%
16. Persentase kecamatan bebas rawan gizi. 100%
17. Persentase desa yang mencapai universal child
immunization (UCI).
100%
18. Persentase keluarga miskin yang mendapat
pelayanan kesehatan.
100%
19. Persentase keluhan pelayanan kesehatan yang
telah ditinjaklanjuti
100%
20. Menurunnya angka kesakitan (Incident Rate)
DBD.
1,86
21. Persentase masyarakat yang mengikuti
Jamkesmas.
25%
22. Cakupan Gakin yang terlayani melalui program
Jamkesmas.
14.000
23. Cakupan Gakin yang terlayani melalui program
JPKM.
300
24. Cakupan Gakin non kuota yang memerlukan
pelayanan rujukan.
200
25. Persentase Peserta KB Pra Sejahtera 1 dan KS 1
yang menerima pelayanan kontrasepsi gratis.
100%
26. Persentase pekerja yang mendapatkan pelayanan
kesehatan kerja.
100%
2. Peningkatan sarana
dan
Prasarana
kesehatan
masyarakat secara
Merata dan adil di
seluruh wilayah
Kab.
16. Ratio Posyandu per satuan balita. 2
17. Ratio Puskesmas, Poliklinik, Pustu per satuan
penduduk.
1 : 30.000
(0,0000333)
18. Ratio rumah sakit per satuan penduduk. 1: 100.000
(0,00001)
19. Persentase rumah sakit yang menyelenggarakan 4
pelayanan kesehatan spesialis dasar.
100%
20. Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
234
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
Banjarnegara
laboratorium kesehatan.
21. Persentase Posyandu purnama dan mandiri. 45%
22. Persentase Puskesmas yang terakreditasi/ISO. 100%
23. Persentase Puskesmas dengan sarana pelayanan
sesuai standar minimal peralatan di Puskesmas.
75%
24. Persentase bangunan/gedung Puskesmas/Polindes
memenuhi standar minimal bangunan/layak
untuk pelayanan.
75%
25. Persentase data yang terintegrasi antar Puskesmas
dan Dinas Kesehatan.
100%
26. Persentase sarana dan prasarana pemantauan
kualitas air dan air limbah sesuai standar
laboratorium.
90%
27. Jumlah kasus pencemaran lingkungan. 0
28. Persentase penambahan luas lahan hijau dan
keanekaragaman hayati
33,3%
29. Persentase luas daerah tangkapan air dan sumber-
sumber air yang direhabilitasi.
2%
30. Persentase jumlah industri sesuai standar emisi
udara.
100%
3. Pemenuhan tenaga
kesehatan yang
cukup
guna peningkatan
peningkatan
pelayanan
masyarakat
12. Ratio dokter umum per 100.000 penduduk
40
13. Ratio dokter gigi per 100.000 penduduk. 11
14. Ratio dokter spesialis per 100.000 penduduk. 6
15. Ratio dokter keluarga per 1000 keluarga. 2
16. Ratio apoteker per 100.000 penduduk. 10
17. Ratio bidan per 100.000 penduduk. 100
18. Ratio perawat per 100.000 penduduk. 117
19. Ratio ahli gizi per 100.000 penduduk. 22
20. Ratio ahli sanitasi per 100.000 penduduk. 40
21. Ratio sarjana kesehatan masyarakat per 100.000
penduduk.
40
22. Persentase tenaga kesehatan yang berizin. 100
4. Pemenuhan 3. Persentase ketersediaan obat sesuai kebutuhan. 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
235
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
kebutuhan obat di
semua tingkat
pelayanan
4. Persentase obat generik berlogo dalam persediaan
obat.
95%
5. Peningkatan
kesehatan keluarga
dan kualitas
Kesehatan
lingkungan
25. Persentase pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
90%
26. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. 90%
27. Persentase bayi yang mendapatkan imunisasi
campak.
94%
28. Cakupan imunisasi campak untuk anak umur 12
s.d. 23 bulan.
94%
29. Persentase penemuan kasus (Case Detection
Rate) tuberculosis paru.
70%
30. Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP). 6
31. Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. 35
32. Angka kematian balita. 11,5
33. Angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup.
125
34. Persentase balita gizi buruk. 1%
35. Prevalensi gizi kurang pada anak balita. <15%
36. Prevalensi anak-anak di bawah berat badan
normal.
<15%
37. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih
dan sehat.
50%
38. Persentase desa siaga. 100%
39. Persentase rumah tangga sehat (Rumah Tangga
ber PHBS).
50%
40. Cakupan persentase rumah yang memenuhi
kriteria sehat.
70%
41. Persentase balita gizi buruk Gakin ditangani
sesuai standar.
100%
42. Persentase balita (6-24 bulan) dari Gakin
mendapat MP-ASI.
100%
43. Prevalensi peserta KB Aktif 100%
44. Persentase PUS (Pasangan Usia Subur)yang 9%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
236
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
termasuk Unmeetneed.
45. Persentase peserta aktif KB pria. 100%
46. Persentase penduduk usia 10-19 tahun yang
mengidap penyakit AIDS.
0%
47. Persentase penurunan perempuan yang menikah
dibawah 20 tahun.
3,5%
48. Penurunan Jumlah Korban kekerasan yang
mendapat pelayanan KPPA (Komisi Perlindungan
Perempuan dan Anak).
62
IV. PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTRUKTUR
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Peningkatan
kuantitas dan kualitas
infrastruktur dasar
secara menyeluruh di
semua wilayah.
1. Rasio jaringan jalan dalam kondisi baik. -
2. Rasio jaringan jalan kabupaten dalam kondisi
baik.
1 : 1,94 km
3. Rasio panjang jalan yang telah beraspal. 1: 1,23 km
4. Panjang jalan yang dibangun. 6.288 km
5. Panjang jalan yang ditingkatkan. 40,80 km
6. Panjang jalan yang direhabilitasi. 58,43 km
7. Kecepatan rata-rata yang dapat ditempuh. 40 km/j
8. Jumlah KK yang mendapat pelayanan air
bersih.
1.450 KK
9. Jumlah lokasi kumuh perkotaan yang
mengalami perbaikan sanitasi.
3 lokasi
10. Rasio tempat pembuangan sampah per satuan
penduduk.
1:1.129 jiwa
11. Cakupan pelayanan persampahan di kawasan
perkotaan.
14 Desa/Kel.
12. Rata-rata produksi sampah yang tidak
terangkut per hari.
100 m3
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
237
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
13. Panjang saluran drainase yang dibangun dan
dipelihara.
3.864 m
14. Rasio jaringan irigasi terhadap luas areal
pertanian.
1:4
15. Jumlah jaringan irigasi dalam kondisi baik. 160.730 m
16. Jumlah dan Luasan lokasi rawan bencana. 484 KK
17. Besar potensi air tanah. 1 kec.
18. Jumlah pemakai dan pengusahaan air tanah. 70 KK
19. Jumlah KK yang dapat memanfaatkan air
tanah.
70 KK
20. Volume pengambilan air tanah. 671.897 m³
21. Jumlah desa yang telah mendapat sambungan
listrik.
266 desa
22. Persentase sarana transportasi yang layak uji. 100,4%
23. Jumlah data base pelayanan jasa angkutan. 508
24. Persentase penduduk yang menggunakan
telepon.
45%
25. Jumlah sambungan telepon yang tersedia. 6.439
2. Penyediaan akses
dasar pada semua
wilayah terpencil.
9. Persentase desa yang telah dapat diakses
dengan kendaraan umum..
100%
10. umlah penduduk pedesaan yang mendapat air
minum perpipaan.
29.241 jiwa
11. Tingkat pelayanan air minum perpipaan
kawasan pedesaan.
45 %
12. Cakupan pelayanan air minum perpipaan
untuk penduduk yang tinggal di kawasan
pedesaan.
56 desa
13. Jumlah penduduk pedesaan yang mendapat
pelayanan dasar air limbah.
70%
14. Persentase rumah tangga yang menggunakan 70%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
238
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
jamban sehat
15. Persentase desa yang telah mempunyai
jaringan telepon.
55%
16. Jumlah
- Pasar desa
- UED-SP
- CPPD : -
- UP2K
- LPMD
- 55 desa
- 278 desa
- -
- 278 desa
- 17 aktif
3. Pengembangan
kawasan utara selatan
dalam rangka
menghidupkan akses
ekonomi lokal.
1. Jumlah dokumen tata ruang yang dibuat untuk
kawasan perkotaan, perdesaan dan strategis.
i. d
o
k
2. Jumlah dokumen MoU rencana tata ruang dan
program pembangunan daerah
0 dok
3. Jumlah dokumen masterplan infrastruktur
kawasan dan wilayah.
-
4. Jumlah kawasan yang dikendalikan tata
ruangnya
100%
4. Penyediaan akses
dasar pada semua
kawasan wisata,
industri kecil,
pertambangan dan
kawasan potensi
ekonomi lainnya.
19. Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya
yang dilestarikan.
1 paket
20. Jumlah dokumen perencanaan pengembangan
destinasi wisata.
1 dokumen
21. Jumlah direktori obyek dan daya tarik wisata 1 paket
22. Persentase peningkatan jumlah industri kecil
dan menengah
15%
23. Persentase peningkatan produk IKM berbasis
SDA.
65%
24. Persentase peningkatan pasar dan resi gudang 55%
25. Persentase peningkatan pemanfaatan pelayanan
informasi bagi dunia usaha
85%
26. Jumlah pengusahaan panas bumi 1 dokumen
27. Jumlah KK memanfaatkan gas rawa 50 KK
28. Kapasitas gas rawa yang dimanfaatkan -
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
239
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
29. Jumlah konsumsi BBG masyarakat dan
industri
236.886 KK
30. Peta lokasi penambangan 1 Kab.
31. Peta potensi bahan galian non logam dan
batuan
4 kec.
32. Peta potensi kandungan logam emas 1 kec
33. Data kualitas dan kuantitas logam emas 74,81 kg
34. Jumlah pengusahaan energi alternatif 2 unit
35. Kapasitas produksi energi alternatif 40 m³/unit
36. Data potensi energy alternative :
- Bio gas (sapi)
- Biofuel (salak afkir pabrik)
- salak afkir biasa
- ketela
- salak biasa
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815
ton
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
240
V. PEMBANGUNAN BIDANG PEMERINTAHAN
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1
.
Peningkatan sumber
daya manusia aparatur
yang sesuai dengan
kebutuhan
pembangunan.
6. Persentase PNS yang mempunyai latar belakang
pendidikan sesuai dengan tugas yang menjadi
tanggungjawab.
95 %
7. Persentase pejabat structural yang telah lulus
diklatpim
0,1 %
8. Persentase PNS yg berpendidikan S3 -
9. Persentase PNS yg berpendidikan S2. 1,7 %
10. Persentase PNS yang berpendidikan S1. 37,8 %
11. Persentase PNS yang mengikuti Diklat/Bintek. 100
%
7. Persentase peningkatan anggaran Diklat/Bintek. -
42%
8. Persentase auditor yang lulus sertifikasi. 100 %
2
.
Pengembangan sikap
aparatur yang
professional,
berakhlak mulia,
berbudi pekerti dan
memiliki iman serta
taqwa yang kuat
1. Persentase SKPD yang telah menerapkan Budaya
Kerja sesuai aturan yang berlaku.
100 %
2. Rata - rata tingkat kehadiran PNS dalam 1 tahun. 100 %
3.
Terwujudnya
pelayanan masyarakat
yang cepat, tepat
singkat dan murah
1. Jumlah unit pelayanan satu atap/One Stop Service
(OSS) yang telah menerapkan standar pelayanan.
1 SKPD
2. .Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik.
83.26 %
3. Persentase pengaduan masyarakat tentang layanan
publik yang telah ditindaklanjuti.
100
4. Jumlah masyarakat yang memiliki akta pencatatan
sipil:
- Akta Kelahiran Baru
- Akta Kelahiran Terlambat
- Akta Perkawinan
- Akta Perceraian
- Akta Pengesahan Anak
- Akta Pengakuan Anak
- Akta Adopsi
12000 org
14500 org
50 org
5 org
10 org
-
-
5. Jumlah penduduk yamg memiliki
- KTP
750000 org
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
241
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
- KK 300000 kk
6. Prosentase penerapan NIK (Nomor Induk
Kependudukan) secara nasional
100%
7. Ketersediaan informasi kependudukan yang dapat
diakses masyarakat.
1 bk
8. Persentase jumlah peningkatan kunjungan
wisatawan mancanegara dan nusantara.
0,30 %
9. Jumlah penyebarluasan informasi pembangunan
daerah melalui unit kerja.
2500 exp
10. Jumlah sekolah terkoneksi internet. 77 sekolah
11. Jumlah PMKS.( PGOT, Eks Napi, WTS, Korban
NAPZA, Anak Jalanan ) yang mendapat pelayanan
dan rehabilitasi sosial
15 org
12. Jumlah penempatan tenaga kerja antar daerah antar
provinsi (AKAD).
800 org
13. Jumlah penempatan tenaga kerja lokal (AKL). 2000 org
14. Jumlah penempatan tenaga kerja antar negara
(AKAN), penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
1000 org
15. Kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK). Rp.
662.000
16. Jumlah angka pengangguran. 8338 org
17. Jumlah kepala keluarga transmigran yang
ditempatkan.
35 KK
18. Persentase kejadian bencana alam yang dapat
ditangani
70 %
19. Jumlah bantuan sosial yang disalurkan. 150.000.000
20. Jumlah pengunjung perpustakaan. 34.500 org
21. Jumlah penambahan koleksi bahan pustaka baru. 1.091
eksemplar
22. Jumlah jam layanan dan buku yang diolah dan
dilayankan kepada pemustaka.
2.190 jam
23. Jumlah kunjungan perpustakaan keliling ke sekolah 164
sekolah
24. Jumlah data base kearsipan yang dapat diakses. 2 SKPD /15.700
berkas
25. Jumlah SKPD yang terdata dan tertata
arsip/dokumennya
2 SKPD /15.700
berkas
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
242
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
26. Jumlah arsip bernilai sejarah yg diselamatkan 2.000 berkas
27. Jumlah arsip dinamis yang diselamatkan 11.200 berkas
28. Jumlah arsip statis yang diolah. 3785 berkas
29. Jumlah dokumen perizinan yang diterbitkan sesuai
standar
4.0 i
n
4. Terciptanya clean
government dan good
governance dalam
rangka pelaksanaan
pemerintahan,
pembangunan dan
pembinaan
masyarakat
1. Persentase peningkatan PAD sektor perizinan Rp. 538.350.000
2. Jumlah dokumen perencanaan pembangunan yang
disusun tepat waktu.
5 dok
3. Jumlah tanah pemda yang bersertifikat. 285 bid
4. Penyampaian LKPJ dan LPPD tepat waktu 67 SKPD
5. Jumlah kerja sama antar daerah yang dilaksanakan 9
6. Persentase bidang tanah bersertifikat. 23,95 %
7. Jumlah luas lahan dan peruntukan tanah hak pakai,
HGU dan tanah GG yang diidentifikasi.
203,4 ha
8. Jumlah APBDesa yang tepat waktu. 79
9. Jumlah permasalahan di tingkat desa yang dapat
ditangani.
199
10. Jumlah produk hukum yang dapat didokumentasikan
/ disosialisasikan
14 Perda
22 Perbup
1292 SK
11. Jumlah penanganan dan konsultasi permasalahan
hukum
3 k
kasus
12. Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN
yang dapat dimonitor dan dievaluasi.
Rp.
1.055.162.334
13. Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN
yang dapat diselesaikan.
1.188 keg
14. Persentase peningkatan distribusi Raskin yang tepat
harga dan waktu.
15 desa
15. Jumlah Raperda dibahas 14
raperda
16. Jumlah Perda yang ditetapkan 14 perda
17. Jumlah Perda insiatif tersusun. 3 raperda
18. Prosentase penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan
100%
19. 18. Jumlah kasus KKN/Tipikor. 0
20. Tingkat kesesuaian Laporan Keuangan Daerah Adm : 85%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
243
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Keu : 855
21. Persentase penyelesaian penanganan kasus
pengaduan di tingkat Pemerintahan Kabupaten.
100 %
22. Jumlah SKPD yang telah menyusun laporan
akuntabilitas kinerja tepat waktu dan berkualitas
baik
54 SKPD
23. Penyampaian laporan akuntabilitas kinerja ke
MenPAN tepat waktu
100 %
24. Jumlah SKPD yang telah menerapkan Indikator
Kinerja Utama.
54 SKPD
25. Jumlah SKPD yang telah dievaluasi SOTK. 6 SKPD
26. Jumlah data dan peta rawan konflik. 7 Wilayah
27. Jumlah kasus/permasalahan sosial kemasyarakatan
yang ditangani
225 kasus
28. Jumlah kasus pelanggaran Peraturan Daerah yang
ditegakkan
913 kasus
29. Jumlah pelanggar Peraturan Daerah yang dibina 178 pelanggar
30. Jumlah kasus pelanggaran ketertiban umum. 197 kasus
Banjarnegara, Maret 2012
BUPATI BANJARNEGARA
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
244
PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN KABUPATEN BANJARNEGARA
TAHUN 2011
I. PEMBANGUNAN BIDANG PENDIDIKAN
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
1. Penuntasan
Program Wajib
Belajar
Pendidikan
Dasar 9 tahun
5. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SD/MI.
103.95 97.31 93.61
6. Angka Partisipasi Murni (APM)
SD/MI
98.05 96.63 98.86
7. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMP/MTs
95.81 80.83 84.36
8. 4. Angka Partisipasi Murni (APM)
SMP/MTs.
88.29 78.76 89.21
9. Persentase Angka Putus Sekolah
(DO) SD/MI
0.27 0.29 93.10
10. Persentase Angka Putus
Sekolah (DO) SMP/MTs.
0.76 0.99 76.77
11. Persentase Angka Kelulusan
Siswa Pendidikan Dasar SD/MI.
97.65 99.85 102.25
12. Persentase Angka Kelulusan
Siswa Pendidikan Dasar
SMP/MTs.
99.19 96.44 97.23
13. Persentase Angka Transisi
(melanjutkan) SD/MI ke
SMP/MTs.
89.87 87.98 97.90
14. Persentase Angka Transisi
(melanjutkan) SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA/sederajat
67.19 69.06 102.78
2. Penyediaan
Sarana dan
Prasarana
Pendidikan
17. Persentase gedung SD/MI dalam
kondisi baik
63.94 64.16 100.34
18. Persentase gedung SMP/MTs
dalam kondisi baik.
76.64 79.97 104.34
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
245
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
yang memadai
19. Persentase gedung SMA/MA/SMK
dalam kondisi baik.
86.75 89.01 102.61
20. Jumlah laboratorium yang dimiliki
SMP/MTs
155 ruang 195 ruang 125.81
21. Jumlah laboratorium yang dimiliki
SMA/MA/SMK
114 ruang 114 ruang 100.00
22. Rasio siswa per kelas (R-S/K)
SD/MI.
20 19 95
23. Rasio siswa per kelas (R-S/K)
SMP/MTs.
33 24 72.73
24. Rasio siswa per kelas (R-S/K)
SMA/MA/SMK.
36 33.67 93,53
3. Pemenuhan
tenaga
pendidik dan
kependidikan
yang cukup
7. Rasio guru terhadap murid pada
pendidikan dasar
0.07 0.07 100.00
8. Rasio guru terhadap murid pada
pendidikan menengah.
0.06 0.06 100.00
9. Rasio guru per sekolah :
- SD/MI
- SMP/MTs
- SMA/MA/SMK
9.00
19.00
30.00
8.00
20.00
31.00
88.89
105.26
103.33
4. Peningkatan
kualitas tenaga
pendidikan
13. Persentase guru SD/MI yang
berijazah S1/DIV.
32.92 46.74 141.99
14. Persentase guru SMP/MTs yang
berijazah S1/D IV.
87.42
89.66 102.56
15. Persentase guru SMA/MA/SMK
yang berijazah S1/D IV.
92.01 94.74 102.97
16. Persentase guru bersertifikasi. 36.30 46.89 129.17
17. Jumlah kepala sekolah
berkualifikasi S1/DIV dan
bersertifikasi.
- - -
18. Jumlah pengawas sekolah
berkualifikasi S1/DIV dan
bersertifikasi.
64 orang 64 orang 100
5. Pengembangan 5. Persentase SD/MI yang
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
246
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
Manajemen
Berbasis
Sekolah
(MBS) pada
semua
tingkatan
melaksanakan MBS. 94,25 95,06 100,86
6. Persentase sekolah yang menerapkan
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP).
99,13
100,00
100,88
6. Pemberantasan
buta aksara
melalui
peningkatan
Program
Pendidikan
Luar Sekolah
(PLS)
4. Persentase penduduk usia >15 tahun
bisa membaca dan menulis.
99.96 99.96 100.00
5. Persentase angka kelulusan ujian
kesetaraan
77.25 75.87 98.21
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
247
II. PEMBANGUNAN BIDANG EKONOMI RAKYAT
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
1. Pengembangan
ekonomi lokal
berbasis
potensi
setempat
75. Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB).
- Harga Konstan
Rp
3.061.835.5
71
Rp
3.028.612.7
88
98,91
76. Pendapatan perkapita
(Berdasar harga konstan)
Rp 2.682.679
Rp
2.791,191
104,04
77. Tingkat pertumbuhan sektor
pertanian.
- - -
78. Laju pertumbuhan tanaman pangan
- Padi sawah
- Padi ladang
- Jagung
- Ubi kayu
5,00%
5,00%
5,00%
2,50%
3,88%
-7,55%
-17,31%
-13,25%
77,57
-150,98
-346,26
-530,02
79. Laju pertumbuhan perkebunan
(berdasar tingkat produksi)
11,88 % 11,88 % 100
80. Laju pertumbuhan peternakan
- Populasi sapi
- Populasi kambing
- Populasi domba
- Populasi ternak kecil
2,00%
5,00%
5,00%
1,00%
-17,98
0,11
0,55
-14,79
-898,86
2,26
11,02
-1.478,54
81. Laju pertumbuhan perikanan 9,57 10,76 112,43
82. Luas lahan tanaman pangan 59.354 ha 52.089 ha 87,76
83. Produksi tanaman pangan
- Padi Sawah
- Padi Ladang
- Jagung
150.849,85
ton
8.840,30 ton
107.105,04
ton
277.597,62
149.238,38
ton
7.783,75 ton
84.344,67
ton
234.941,05
98,93
88,05
78,75
84,63
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
248
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
- Ubi Kayu ton ton
84. Penyerapan tenaga kerja di bidang
pertanian
293.978
orang
289.107
orang
98,34
85. Tingkat produktivitas padi
- Padi Sawah
- Padi Ladang
58,06 kw/ha
44,40 kw/ha
62,87 kw/ha
40.02 kw/ha
108,28
90,14
86. Tingkat produktivitas palawija
- Jagung
- Kedelai
53,45 kw/ha
9,35 kw/ha
44,16 kwha
9,58 kw/ha
82,62
102,46
87. Tingkat produktivitas sayuran.
- Kentang
- Cabai Besar
190,20
kw/ha
26,66 kw/ha
137,00
kw/ha
22,00 kw/ha
72,03
82,52
88. Tingkat produktivitas buah-buahan
- Salak
- Durian
15,51
kg/rumpun
22,71
kg/rumpun
15,12
kg/rumpun
52,89
kg/pohon
97,49
232,89
89. Luas areal tanah persawahan 14.667,00
ha
14.762,00
ha
100,65
90. Persentase PAD dari sektor
Pertanian
0,16 % 0,11 % 68,75
91. Persentase PAD dari sektor
peternakan
0,32 % 0,31 % 96,88
92. Persentase PAD dari sektor
perikanan
0,19 % 0,04 % 21,05
93. Jumlah/jenis komoditi pertanian
yang menjadi komoditas unggulan
daerah
12
komoditas
9 komoditas 75
94. Jumlah produksi daging 2.086.223,7 1.906.804,26 91,40
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
249
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
95. Jumlah produksi perikanan tangkap
(waduk dan sungai)
1.257.000
kg
1.081.100
kg
86,00
96. Jumlah produksi perikanan
budidaya
4.462.143
kg
5.301.400
kg
118,8
97. Jumlah bibit yang disediakan BBI 1.618.050
ekor
1.095.000
ekor
58,69
98. Jumlah produksi hasil hutan kayu
dan non kayu
i. Hasil Hutan Kayu
- Kayu Bulat
- Kayu Olahan
j. Hasil Hutan Non Kayu
- Getah Pinus
- Getah Damar
30.000m3
50.000 m3
2.000 kg
5.000 kg
27.504,26m3
68.454,52m3
6.651 kg
3.961 kg
91,68
136,91
332,55
79,22
99. Luas peningkatan areal terbuka
hijau.
- - -
100. Luas lahan kritis yang
direhabilitasi
2.895 ha 5.755 ha 198,79
101. Rasio areal hutan lindung/rakyat
yang direboisasi
1:9,61 1:5,67 59
102. Jumlah industri hasil hutan yang
tertib.
197 industri 82 industri 41,62
103. Persentase peningkatan produksi
komoditas perkebunan
11,88 % 11,88 % 100
104. Persentase PAD dari sektor
perkebunan dan kehutanan.
0,08 % 0,04 % 50
105. Jumlah peningkatan distribusi dan
akses pangan
6 LDPM 6 LDPM 100
106. Jumlah peningkatan cadangan
pangan pokok
57 ton 57 ton 100
107. Bertambahnya desa mandiri
pangan
3 desa 1 desa 33,3
108. Persentase peningkatan 15 % 15 % 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
250
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
diversifikasi konsumsi pangan.
109. Persentase peningkatan kualitas
pangan bagi masyarakat di daerah
rawan pangan ditunjukan dengan
Skor Pola Pangan Harapan (PPH).
1% 0,6% 60
110. Persentase desa yang telah
memenuhi swasembada pangan.
0,05 % 0,023 % 46
111. Persentase kebutuhan ketahanan
pangan yang dapat dipenuhi oleh
produksi pertanian daerah.
- Padi
- Jagung
- Kedelai
- Kacang tanah
- Kacanng hijau
- Ubi kayu
- Ubi jalar
100%
100%
10%
35%
3%
200%
30%
105,41%
405,66%
6,30%
46,00%
0,13%
247,56%
37,71%
105,41
405,66
63
131,43
4,33
123,78
125,7
2. Penyediaan
dana yang
cukup dengan
prosedur yang
sederhana
13. Rasio PAD terhadap total
penerimaan APBD
1:15 1:15 100
14. Persentase pajak daerah terhadap
PAD
16,07% 17,42% 108,37
15. Persentase retribusi daerah
terhadap PAD
64,77% 59,42% 91,75
16. Persentase peningkatan PAD dari
tahun ke tahun
2,16% 13,72% 635,18
17. Persentase peningkatan
permodalan KSP, USP, Koperasi
dan UMKM
10% 10% 100
18. Jumlah dana APBD yang
disediakan untuk UMKM dan
Koperasi.
Rp
250.000.000
0 0
3. Pemberdayaan
kelompok
usaha ekonomi
19. Jumlah koperasi aktif dan non aktif
5. Aktif
6. Non aktif
315
80
315
80
100
100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
251
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
pedesaan dan
koperasi
Persentase koperasi yang dapat
menjalankan usahanya secara
mandiri.
74,60% 74,60% 100
7. Jumlah UKM non
BPR/LKMUKM.
- - -
8. Jumlah BPR/LKM. 2 BPR 2 BPR 100
9. Persentase kredit kepada UKM dan
koperasi terhadap total kredit
- - -
20. Tingkat penyerapan tenaga kerja
UMKM dan koperasi dari total
tenaga kerja.
35.943
orang
35.943
orang
100
21. Produktivitas usaha UMKM dan
koperasi
5.484.664.7
60
5.484.664.7
60
100
22. Produktivitas tenaga kerja UMKM
dan koperasi
917 917 100
23. Peningkatan omset penjualan
UMKM dan koperasi yang
menerima bantuan permodalan dari
APBD
- - -
4. Pembinaan
manajemen
kelompok,
kualitas
produksi dan
pemasaran
7. Persentase produk industri daerah
yang sudah mendapatkan sertifikat
SNI/HAKI/Ijin Depkes
25 % 25 % 100
8. Persentase peningkatan mutu dan
standarisasi produk IKM
1,33% 1,33% 100
9. Persentase peningkatan pelabelan
dan packaging
34,13% 34,13% 100
5. Peningkatan
promosi
produk-produk
lokal pada
tingkatan
regional,
nasional dan
internasional
3. Jumlah nilai ekspor barang dan
jasa.
24.775 juta 24.775 juta 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
252
III. PEMBANGUNAN BIDANG KESEHATAN
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan
masyarakat
terutama
keluarga
miskin, orang
terlantar dan
orang jompo
27. Persentase penduduk yang
memanfaatkan rumah sakit
15% 13,05% 87
28. Persentase penduduk yang
memanfaatkan puskesmas
15% 71,94% 479,6
29. Persentase kecamatan bebas rawan
gizi.
100% 100% 100
30. Persentase desa yang mencapai
universal child immunization (UCI).
100% 92,8% 92,8
31. Persentase keluarga miskin yang
mendapat pelayanan kesehatan.
100% 100% 100
32. Persentase keluhan pelayanan
kesehatan yang telah ditinjaklanjuti
100% 100% 100
33. Menurunnya angka kesakitan
(Incident Rate) DBD.
1,86 0,105 194,35
34. Persentase masyarakat yang
mengikuti Jamkesmas.
25% 55,8% 223,2
35. Cakupan Gakin yang terlayani
melalui program Jamkesmas.
14.000 10.785 77,04
36. Cakupan Gakin yang terlayani
melalui program JPKM.
300 0 0
37. Cakupan Gakin non kuota yang
memerlukan pelayanan rujukan.
200 63 31,5
38. Persentase Peserta KB Pra Sejahtera
1 dan KS 1 yang menerima
pelayanan kontrasepsi gratis.
100% 100,91% 100,91
39. Persentase pekerja yang 100% 40,03% 40,03
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
253
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
mendapatkan pelayanan kesehatan
kerja.
2. Peningkatan
sarana dan
Prasarana
kesehatan
masyarakat
secara
Merata dan
adil di seluruh
wilayah
Kab.Banjarneg
ara
31. Ratio Posyandu per satuan balita. 2 2,1 105
32. Ratio Puskesmas, Poliklinik, Pustu
per satuan penduduk.
1 : 30.000
(0,0000333
)
1 : 30.675
(0,0000326)
97,89
33. Ratio rumah sakit per satuan
penduduk.
1: 100.000
(0,00001)
1: 362.496
(0,0000028)
28
34. Persentase rumah sakit yang
menyelenggarakan 4 pelayanan
kesehatan spesialis dasar.
100% 100% 100
35. Persentase sarana kesehatan dengan
kemampuan laboratorium kesehatan.
100% 100% 100
36. Persentase Posyandu purnama dan
mandiri.
45% 43% 95,56
37. Persentase Puskesmas yang
terakreditasi/ISO.
100% 100% 100
38. Persentase Puskesmas dengan
sarana pelayanan sesuai standar
minimal peralatan di Puskesmas.
75% 75% 100
39. Persentase bangunan/gedung
Puskesmas/Polindes memenuhi
standar minimal bangunan/layak
untuk pelayanan.
75% 75% 100
40. Persentase data yang terintegrasi
antar Puskesmas dan Dinas
Kesehatan.
100% 100% 100
41. Persentase sarana dan prasarana
pemantauan kualitas air dan air
limbah sesuai standar laboratorium.
90% 90% 100
42. Jumlah kasus pencemaran
lingkungan.
0 0 100
43. Persentase penambahan luas lahan 33,3% 33,3% 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
254
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
hijau dan keanekaragaman hayati
44. Persentase luas daerah tangkapan air
dan sumber-sumber air yang
direhabilitasi.
2% 2% 100
45. Persentase jumlah industri sesuai
standar emisi udara.
100% 100% 100
3. Pemenuhan
tenaga
kesehatan yang
cukup
guna
peningkatan
peningkatan
pelayanan
masyarakat
23. Ratio dokter umum per 100.000
penduduk
40 7,4 18,5
24. Ratio dokter gigi per 100.000
penduduk.
11 1,4 12,73
25. Ratio dokter spesialis per 100.000
penduduk.
6 2,4 40
26. Ratio dokter keluarga per 1000
keluarga.
2 0,016 0,8
27. Ratio apoteker per 100.000
penduduk.
10 1,3 13
28. Ratio bidan per 100.000 penduduk. 100 41,5 41,5
29. Ratio perawat per 100.000
penduduk.
117 50,6 43,25
30. Ratio ahli gizi per 100.000
penduduk.
22 3,8 17,27
31. Ratio ahli sanitasi per 100.000
penduduk.
40 4,3 10,75
32. Ratio sarjana kesehatan masyarakat
per 100.000 penduduk.
40 5,5 13,75
33. Persentase tenaga kesehatan yang
berizin.
100% 100% 100
4. Pemenuhan
kebutuhan obat
di semua
tingkat
pelayanan
5. Persentase ketersediaan obat sesuai
kebutuhan.
100% 100% 100
6. Persentase obat generik berlogo
dalam persediaan obat.
95% 95% 100
5. Peningkatan 49. Persentase pertolongan persalinan 90% 87,9% 97,66
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
255
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
kesehatan
keluarga dan
kualitas
Kesehatan
lingkungan
oleh tenaga kesehatan.
50. Cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan.
90% 87,9% 97,66
51. Persentase bayi yang mendapatkan
imunisasi campak.
94% 104% 110,64
52. Cakupan imunisasi campak untuk
anak umur 12 s.d. 23 bulan.
94% 104% 110,64
53. Persentase penemuan kasus (Case
Detection Rate) tuberculosis paru.
70% 43% 61,43
54. Angka Acute Flaccid Paralysis
(AFP).
6 6 100
55. Angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup.
35 15,78 154,9
56. Angka kematian balita. 11,5 1,67 185
57. Angka kematian ibu melahirkan per
100.000 kelahiran hidup.
125 74,29 140,5
58. Persentase balita gizi buruk. 1% 0,04% 196
59. Prevalensi gizi kurang pada anak
balita.
<15% 5,76% 161,6
60. Prevalensi anak-anak di bawah berat
badan normal.
<15% 1,53% 189.8
61. Persentase rumah tangga berperilaku
hidup bersih dan sehat.
50% 43% 86
62. Persentase desa siaga. 100% 100% 100
63. Persentase rumah tangga sehat
(Rumah Tangga ber PHBS).
50% 43% 86
64. Cakupan persentase rumah yang
memenuhi kriteria sehat.
70% 52,9% 75,57
65. Persentase balita gizi buruk Gakin
ditangani sesuai standar.
100% 100% 100
66. Persentase balita (6-24 bulan) dari
Gakin mendapat MP-ASI.
100% 100% 100
67. Prevalensi peserta KB Aktif 100% 97,06% 97,06
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
256
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
68. Persentase PUS (Pasangan Usia
Subur)yang termasuk Unmeetneed.
9% 10,84% 79,55
69. Persentase peserta aktif KB pria. 100% 106,77% 106,77
70. Persentase penduduk usia 10-19
tahun yang mengidap penyakit
AIDS.
0% 0% 100
71. Persentase penurunan perempuan
yang menikah dibawah 20 tahun.
3,5% 3,16% 109,7
72. Penurunan Jumlah Korban kekerasan
yang mendapat pelayanan KPPA
(Komisi Perlindungan Perempuan
dan Anak).
62 53 85,48
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
257
IV. PEMBANGUNAN BIDANG INFRASTRUKTUR
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
1. Peningkatan
kuantitas dan
kualitas
infrastruktur
dasar secara
menyeluruh di
semua
wilayah.
1. Rasio jaringan jalan dalam kondisi
baik.
- - 0%
2. Rasio jaringan jalan kabupaten
dalam kondisi baik.
1 : 1,94
km
1 : 1,94
km
100%
3. Rasio panjang jalan yang telah
beraspal.
1: 1,23 km 1: 1,23 km 100%
4. Panjang jalan yang dibangun. 6.288 km 6.288 km 100%
5. Panjang jalan yang ditingkatkan. 40,80 km 139,297
km
341%
6. Panjang jalan yang direhabilitasi. 58,43 km 57,238 km 97,96%
7. Kecepatan rata-rata yang dapat
ditempuh.
40 km/j 40 km/j 100%
8. Jumlah KK yang mendapat
pelayanan air bersih.
1.450 KK 2.937 KK 202,55%
9. Jumlah lokasi kumuh perkotaan
yang mengalami perbaikan sanitasi.
3 lokasi 3 lokasi 100%
10. Rasio tempat pembuangan sampah
per satuan penduduk.
1:1.129
jiwa
1:1.129
jiwa
100%
11. Cakupan pelayanan persampahan
di kawasan perkotaan.
14
Desa/Kel.
14
Desa/Kel.
100%
12. Rata-rata produksi sampah yang
tidak terangkut per hari.
100 m3
41,3 m3
41,3%
13. Panjang saluran drainase yang
dibangun dan dipelihara.
3.864 m 6294 m 162,89%
14. Rasio jaringan irigasi terhadap luas
areal pertanian.
1:4 1:4 100%
15. Jumlah jaringan irigasi dalam
kondisi baik.
160.730 m 160.730 m 100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
258
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
16. Jumlah dan Luasan lokasi rawan
bencana.
484 KK 484 KK 100%
17. Besar potensi air tanah. 1 kec. 1 kec. 100%
18. Jumlah pemakai dan pengusahaan
air tanah.
70 KK 70 KK 100%
19. Jumlah KK yang dapat
memanfaatkan air tanah.
70 KK 70 KK 100%
20. Volume pengambilan air tanah. 671.897
m³
671.897
m³
100%
21. Jumlah desa yang telah mendapat
sambungan listrik.
266 desa 266 desa 100%
22. Persentase sarana transportasi yang
layak uji.
100,4% 100,6% 100,20%
23. Jumlah data base pelayanan jasa
angkutan.
508 508 100%
24. Persentase penduduk yang
menggunakan telepon.
45% 58,12% 129,16%
25. Jumlah sambungan telepon yang
tersedia.
6.439 6.710 104,23%
2. Penyediaan
akses dasar
pada semua
wilayah
terpencil.
17. Persentase desa yang telah dapat
diakses dengan kendaraan umum..
100% 100% 100%
18. umlah penduduk pedesaan yang
mendapat air minum perpipaan.
29.241
jiwa
11.748
jiwa
40,18%
19. Tingkat pelayanan air minum
perpipaan kawasan pedesaan.
45 % 45 % 100%
20. Cakupan pelayanan air minum
perpipaan untuk penduduk yang
tinggal di kawasan pedesaan.
56 desa 31 desa 55,36%
21. Jumlah penduduk pedesaan yang
mendapat pelayanan dasar air
limbah.
70% 62% 88,57%
22. Persentase rumah tangga yang
menggunakan jamban sehat
70% 56,8% 81,14%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
259
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
23. Persentase desa yang telah
mempunyai jaringan telepon.
55% 51,58% 93,78%
24. Jumlah
- Pasar desa
- UED-SP
- CPPD : -
- UP2K
- LPMD
- 55 desa
- 278 desa
- -
- 278 desa
- 17 aktif
- 55 desa
- 278 desa
- -
- 278 desa
- 17 aktif
100%
3. Pengembangan
kawasan utara
selatan dalam
rangka
menghidupkan
akses ekonomi
lokal.
1. Jumlah dokumen tata ruang yang
dibuat untuk kawasan perkotaan,
perdesaan dan strategis.
1 dok 1 dok 100%
2. Jumlah dokumen MoU rencana tata
ruang dan program pembangunan
daerah
0 dok 1 dok 100%
3. Jumlah dokumen masterplan
infrastruktur kawasan dan wilayah.
- - 0%
4. Jumlah kawasan yang dikendalikan
tata ruangnya
100% 100% 100%
4. Penyediaan
akses dasar
pada semua
kawasan
wisata, industri
kecil,
pertambangan
dan kawasan
potensi
ekonomi
lainnya.
40. Jumlah benda, situs dan kawasan
cagar budaya yang dilestarikan.
1 paket 1 paket 100%
41. Jumlah dokumen perencanaan
pengembangan destinasi wisata.
1 dokumen 0 dokumen 0%
42. Jumlah direktori obyek dan daya
tarik wisata
1 paket 1 paket 100%
43. Persentase peningkatan jumlah
industri kecil dan menengah
15% 9,02 60%
44. Persentase peningkatan produk
IKM berbasis SDA.
65% 58% 89,23%
45. Persentase peningkatan pasar dan
resi gudang
55% 47,82 86,94%
46. Persentase peningkatan
pemanfaatan pelayanan informasi
bagi dunia usaha
85% 75% 88%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
260
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAPAI
AN
1 2 3 4 5 6
47. Jumlah pengusahaan panas bumi 1 dokumen 1 dokumen 100%
48. Jumlah KK memanfaatkan gas
rawa
50 KK 0 KK 0%
49. Kapasitas gas rawa yang
dimanfaatkan
- - 0%
50. Jumlah konsumsi BBG masyarakat
dan industri
236.886
KK
236.886
KK
100%
51. Peta lokasi penambangan 1 Kab. 1 Kab. 100%
52. Peta potensi bahan galian non
logam dan batuan
4 kec. 4 kec. 100%
53. Peta potensi kandungan logam
emas
1 kec 1 kec 100%
54. Data kualitas dan kuantitas logam
emas
74,81 kg 74,81 kg 100%
55. Jumlah pengusahaan energi
alternatif
2 unit 2 unit 100%
56. Kapasitas produksi energi alternatif 40 m³/unit 40 m³/unit 100%
57. Data potensi energy alternative :
- Bio gas (sapi)
- Biofuel (salak afkir pabrik)
- salak afkir biasa
- ketela
- salak biasa
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815
ton
19.349 ek
300 l/hari,
8 ton/hari,
8.827 ton
1.624.815
ton
100%
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
261
V. PEMBANGUNAN BIDANG PEMERINTAHAN
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAP
AIAN
1 2 3 4 5 6
1
.
Peningkatan
sumber daya
manusia aparatur
yang sesuai dengan
kebutuhan
pembangunan.
12. Persentase PNS yang mempunyai latar
belakang pendidikan sesuai dengan
tugas yang menjadi tanggungjawab.
95 % 95 % 100
13. Persentase pejabat structural yang
telah lulus diklatpim
0,1 % 0,1 % 100
14. Persentase PNS yg berpendidikan
S2.
1,7 % 1,7 %
15. Persentase PNS yang
berpendidikan S1.
37,8 % 37,8 % 100
16. Persentase PNS yang mengikuti
Diklat/Bintek.
1
00%
5
.33%
5
.3
3
6. Persentase peningkatan anggaran
Diklat/Bintek.
-
42%
-
35%
1
16,67
7. Persentase auditor yang lulus sertifikasi. 100 % 100 % 100
2 Pengembangan
sikap aparatur yang
professional,
berakhlak mulia,
berbudi pekerti dan
memiliki iman
serta taqwa yang
kuat
31. Persentase SKPD yang telah
menerapkan Budaya Kerja sesuai aturan
yang berlaku.
100 % 100 % 100
32. Rata - rata tingkat kehadiran PNS dalam
1 tahun.
100 % 99.97 % 99,97
3 Terwujudnya
pelayanan
masyarakat yang
cepat, tepat singkat
dan murah
2. Jumlah unit pelayanan satu atap/One
Stop Service (OSS) yang telah
menerapkan standar pelayanan.
1 SKPD 1 SKPD 100
2. Indeks kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik.
83.26 % 83.26 % 100 1
33. Persentase pengaduan masyarakat
tentang layanan publik yang telah
ditindaklanjuti.
100 % 100% 101 1
34. Jumlah masyarakat yang memiliki akta
pencatatan sipil:
- Akta Kelahiran Baru
12000 org
11722 org
97,68
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
262
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAP
AIAN
1 2 3 4 5 6
- Akta Kelahiran Terlambat
- Akta Perkawinan
- Akta Perceraian
- Akta Pengesahan Anak
- Akta Pengakuan Anak
- Akta Adopsi
14500 org
50 org
5 org
10 org
-
-
22700 org
30 org
2 org
18 org
-
-
156,55
60
40
180
-
-
- 35. Jumlah penduduk yamg memiliki
- KTP
- KK
750000 org
300000 kk
761638 org
307568 kk
101,55
102,52
36. Prosentase penerapan NIK (Nomor
Induk Kependudukan) secara nasional
100% 100% 101 %
37. Ketersediaan informasi kependudukan
yang dapat diakses masyarakat.
1 bk 1 bk 101 %
38. Persentase jumlah peningkatan
kunjungan wisatawan mancanegara dan
nusantara.
100 % 115 % 115
39. Jumlah penyebarluasan informasi
pembangunan daerah melalui unit kerja.
2500 exp 2500 exp 101
40. Jumlah sekolah terkoneksi internet. 77 sekolah 68 sekolah 88.31
41. Jumlah PMKS.( PGOT, Eks Napi,
WTS, Korban NAPZA, Anak Jalanan )
yang mendapat pelayanan dan
rehabilitasi sosial
15 org 15 org 101 %
42. Jumlah penempatan tenaga kerja antar
daerah antar provinsi (AKAD).
800 org 600 org 76,38
43. Jumlah penempatan tenaga kerja
lokal (AKL).
2000 org 1.976 org 98,8
44. Jumlah penempatan tenaga kerja
antar negara (AKAN), penempatan
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
1000 org 604 org 60,4
45. Kenaikan Upah Minimum
Kabupaten (UMK).
Rp.
662.000
Rp.
730.000
110,27
46. Jumlah angka pengangguran. 8338 org 4624 org 55,46
47. Jumlah kepala keluarga transmigran
yang ditempatkan.
35 KK 35 KK 100
48. Persentase kejadian bencana alam yang 70 % 110 % 157,14
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
263
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAP
AIAN
1 2 3 4 5 6
dapat ditangani
49. Jumlah bantuan sosial yang
disalurkan.
150.000.000 130.200.000 86,8
50. Jumlah pengunjung perpustakaan. 34.500 org 34.500 org 100
51. Jumlah penambahan koleksi bahan
pustaka baru.
1.091
eksemplar
1.091
eksemplar
100
52. Jumlah jam layanan dan buku yang
diolah dan dilayankan kepada
pemustaka.
2.190 jam 2.190 jam 100
53. Jumlah kunjungan perpustakaan
keliling ke sekolah
164
sekolah
164
sekolah
100
54. Jumlah data base kearsipan yang dapat
diakses.
2 SKPD
/15.700
berkas
2 SKPD
/15.700
berkas
100
55. Jumlah SKPD yang terdata dan tertata
arsip/dokumennya
2 SKPD
/15.700
berkas
2 SKPD
/15.700
berkas
100
56. Jumlah arsip bernilai sejarah yg
diselamatkan
2.000
berkas
2.000
berkas
100
57. Jumlah arsip dinamis yang diselamatkan 11.200
berkas
11.200
berkas
100
58. Jumlah arsip statis yang diolah. 3785
berkas
3785
berkas
100
59. Jumlah dokumen perizinan yang
diterbitkan sesuai standar
4.000 ijin 4.218 ijin 105,45
60. Persentase peningkatan PAD sektor
perizinan
Rp.
538.350.000
Rp.
513.321.669
95.35
4
.
Terciptanya clean
government dan
good governance
dalam rangka
pelaksanaan
pemerintahan,
pembangunan dan
pembinaan
masyarakat
31. Jumlah dokumen perencanaan
pembangunan yang disusun tepat waktu.
5 dok 3 dok 61
32. Jumlah tanah pemda yang bersertifikat. 285 bid 285 bid 101 1
33. Penyampaian LKPJ dan LPPD
tepat waktu
67 6
SKPD
67 SKPD 1
34. Jumlah pilar batas wilayah administrasi
yang di bangun
0 0 0
35. Jumlah kerja sama antar daerah 9 9 100
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
264
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAP
AIAN
1 2 3 4 5 6
yang dilaksanakan
36. Persentase bidang tanah
bersertifikat.
23,95 % 23,95 % 100
37. Jumlah luas lahan dan peruntukan
tanah hak pakai, HGU dan tanah GG
yang diidentifikasi.
203,4 ha 2
03,4 ha
100 1
38. Jumlah APBDesa yang tepat waktu. 79 79 100
39. Jumlah permasalahan di tingkat
desa yang dapat ditangani.
199 150 75,4
40. Jumlah produk hukum yang dapat
didokumentasikan / disosialisasikan
14 Perda
22 Perbup
1292 SK
14 Perda
22 Perbup
1292 SK
100
41. Jumlah penanganan dan konsultasi
permasalahan hukum
3 kasus 3 kasus 100
42. Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan
APBN yang dapat dimonitor dan
dievaluasi.
Rp.
1.055.162.3
34
Rp.
995.607.37
0.554
94,35
43. Jumlah APBD Kabupaten, Provinsi dan
APBN yang dapat diselesaikan.
1.188 keg 1.188 keg 100
44. Persentase peningkatan distribusi
Raskin yang tepat harga dan waktu.
15 desa 15 desa 100
45. Jumlah Raperda dibahas 14 raperda 14 raperda 100
46. Jumlah Perda yang ditetapkan 14 perda 14 perda 100
47. Jumlah Perda insiatif tersusun. 3 raperda 2 raperda 67
48. Prosentase penyelesaian tindak lanjut
hasil pemeriksaan
100% 155% 155
49. 18. Jumlah kasus KKN/Tipikor. 0 2 -200
50. Tingkat kesesuaian Laporan Keuangan
Daerah dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan.
Adm : 85%
Keu : 85%
Adm :
92,91%
Keu :
84,96%
109,31
99,95
51. Persentase penyelesaian penanganan
kasus pengaduan di tingkat
100 % 95 % 95
LAKIP, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2011
265
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI
CAP
AIAN
1 2 3 4 5 6
Pemerintahan Kabupaten.
52. Jumlah SKPD yang telah menyusun
laporan akuntabilitas kinerja tepat
waktu dan berkualitas baik
54 SKPD 54 SKPD 100
53. Penyampaian laporan akuntabilitas
kinerja ke MenPAN tepat waktu
100 % 100 % 100
54. Jumlah SKPD yang telah menerapkan
Indikator Kinerja Utama.
54 SKPD 54 SKPD 100
55. Jumlah SKPD yang telah dievaluasi
SOTK.
6 SKPD 6 SKPD 100
56. Jumlah data dan peta rawan konflik. 7
Wilayah
7 Wilayah 100
57. Jumlah kasus/permasalahan sosial
kemasyarakatan yang ditangani
225
kasus
225 kasus 100
58. Jumlah kasus pelanggaran Peraturan
Daerah yang ditegakkan
913
kasus
1853 kasus 202
59. Jumlah pelanggar Peraturan Daerah
yang dibina
178
pelanggar
189
pelanggar
106
60. Jumlah kasus pelanggaran ketertiban
umum.
197 kasus 178 kasus 90
Banjarnegara, Maret 2012
BUPATI BANJARNEGARA
No. Jabatan Paraf & Tgl
1. Sekda
2. Asisten
3. Kabag
SUTEDJO SLAMET UTOMO, S.H., M.Hum.