Post on 30-Jan-2018
Seorang Entrepreneur Yang Menjadi Teladan Kepemimpinan
Dalam Manajemen Organisasi BisnisDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
Di susun Oleh :
Nama/NIM : Jupan Lumban Toruan (10114364)
Kelas : Kewirausahaan 11 (KWU 11)
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
FAKULTAS ILMU DAN TEKNIK KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2017
Abstrak
Seorang Entrepreneur Yang Menjadi Teladan
Kepemimpinan Dalam Manajemen Organisasi Bisnis
Oleh
Jupan Lumban Toruan
Menjadi seorang entrepreneur bukan hanya sekedar menjadi pengusaha yang
menghasilkan uang banyak saja,melainkan seorang entrepreneur dituntut harus juga
bisa menjadi teladan yang baik bagi orang lain,serta mampu terus berkembang dan
berinovatif serta mengerti dengan jelas bagaimanakah suatu manajemen dalam
organisasi bisnis itu sendiri,dan juga bagi seorang entrepreneur yang sukses dan
berpengalaman haruslah selalu menjadi sosok atau figur pemimpin yang menjadi
acuan atau contoh atau panutan yang baik dalam hal keteladanan agar dapat
menginspirasi entrepreneur-entrepreneur baru atau orang-orang yang baru ingin
menjadi entrepreneur,bahkan bisa juga dihormati sesama entrepreneur berpengalman
lainnya. Seorang entrepreneur dapat dinilai bisa menjadi teladan yang baik dengan
melihat bagaimana bagian-bagian penjelasan dari karya tulis ini. Meliputi
1.Mengetahui Tujuan menjadi entrepreneur 2.Menjelaskan hal-hal keteladan
entrepreneur 3.Mengetahui cara entrepreneur dalam memimpin 4.Mengetahui dasar
sebuah manajemen organsisai dalam bisnis
Kata Kunci :Entrepreneur,Manajemen Organisasi Bisnis,Teladan,Kepemimpinan
1
Table of Content
Abstrak....................................................................................................................................1
Table of Content......................................................................................................................2
Chapter 1.................................................................................................................................3
Introduction.............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................3
1.2 Topik Bahasan..........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
Chapter 2.................................................................................................................................5
Theoretical Basis......................................................................................................................5
2.1. Entrepreneur............................................................................................................5
2.2. Tanggung Jawab dan Manajemen Dalam Organisasi Bisnis...................................6
2.3. Kepemimpinan,Jenis dan Kebutuhannya................................................................7
2.4. Teladan....................................................................................................................9
Chapter 3...............................................................................................................................10
Processes and Outcomes.......................................................................................................10
3.1. Tujuan Entrepreneur.............................................................................................10
3.2. Menjadi Teladan....................................................................................................17
3.3. Entrepreneur dan Kepeminpinan..........................................................................19
3.4. Manajemen Organisasi Bisnis................................................................................21
Chapter 4...............................................................................................................................24
Conclusion.............................................................................................................................24
Bibliography..........................................................................................................................25
2
Chapter 1
Introduction
1.1 Latar Belakang Masalah
Entrepreneurship (Kewirausahaan) adalah usaha yang dilakukan seorang untuk memulai suatu usaha berdasarkan bidang yang dikuasai untuk mencapai hasil yang telah ditargetkan.
Pada mula berkembangnya kewirausahaan saat masa yang lalu kewirausahaan terfokus dengan akan mengenai atau tentang wirausaha dikenal dalam bahasa bahasa inggris yauitu sebagai entrepreneur. Berdasarkan sejarah yang telah tercatat sebelumnya Richard Cantillon yang merupakan seorang ekonom yang berasal dari Prancis, yang pertamakali memulai penelitian/kajian mengenai wirausaha di tahun 1725. Satu abad berselang kembali seorang ekonom dari prancis J.B. Say yang di tahun 1805, membuat kajian atau penelitian yang terkenal mengenai kewirausahaan.
Di era moderen pada abad ke 20 studi terbaru tentang kewirausahaan telah banyak dimulai di berbagai tempat pendidikan di antaranya berbagai lembaga pendidikan tinggi seperti di Amerika Serikat.
Contoh lainnya tentang teori-teori mengenai Kewirausahaan yaitu teeori menurut Schumpeter yang secara definisional dijelaskan di tahun 1934 kemudian dikutip lagi pada tahun 1995 oleh Dollingerdan kemudian selanjutnya lanjutannya dikutip lagi oleh Yusof, Perumal dan Pangil di tahun 2005,memberikan pengertian atau definisi dari kewirausahaan dengan menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah sebuah firma yang beroperasi dan mengimplementasikan sebuah kombinasi berbagai kegiatan baru seperti pengembangan produk, pemasaran, berbagai sumber daya untuk bahan baku yang baru, pendekatan manufakturing, dan struktur keorganisasian yang baru”. Pada tahun 1946 seorang ekonm ternama Alfred Marshall menuliskan di bukunya “The Principles of Economics” ynag bertujuan untuk menerangkan lebih rinci mengenai kewirausahaan.Di dalam bukunya itu Alfred meenunjukan bagaimanakan seorang eentrepreneur mengembangkan usahanya melalui waktu kewaktu yang dimulai dari suatu toko grosir biasa yang hanya berukuran kecil sampai menjadi sebuah perusahaan yang memiliki strandar multinasional.Terdapat argumentasi yang disampaikan oleh Alferd yaitu dimana “sebuah perusahaan yang sangat tergantung pada perusahaan utamanya akan harus ditutup bila pemiliknya meninggal. Situasi ini akan mengarah kepada isu-isu yang rumit seperti kepemilikan baru dan tuntutan-tuntutan terhadap aset perusahaan”. Life Cycle atau yang bisa disebut siklus hidup adalah sebuah perusahaan yang dari tahap awal hingga akhir suatu bisnis dan “an evolution process” atau bisa disebut sebagai suatu proses evolusi. Inilah kemudian yang menjadi pemicu dimulainya dan munculnya berbagai macam teori dan konsep mengenai tentang perkembangan kewirausahaan pada abad ke 18 di eropa sampai menuju abad ke 19.
Dari waktu ke waktu wirausaha telah berkembang banyak teori-teori tentang bagaimana kah dan apakah entrepreneur atau kewirausahaan itu sendiri, namun hal ini tidak setra merta pasti menghilangkan baik tantangan dan cobaan dalam menjadi seorang entrepreneur karena dalam menjadi entrepreneur bukanlah hal yang mudah.
3
Seorang entrepreneur akan dihadapkan juga dengan caranya menangani sebuah manajemen organisasi bisnis, maka dari itu diperlukannya sosok yang bisa dijadikan teladan dalam melakukan keepemimpinan menjadi entrepreneur yang memiliki jiwa,sifat,kemampuan,kompentensi, serta pengetahuan dalam bidang manajemen bisnis yang diperlukan bagi calon-calon atau seorang entrepreneur baru yang ingin mengetahu bagaimana seorang entrepreneur itu seeharusnya.
1.2 Topik Bahasan
1. Tujuan menjadi seorang entrepreneur2. Hal-hal yang menjadi teladan dari entrepreneur3. Mendeskripsikan bagaimanakah cara seorang entrepreneur sebagai pemimpin4. Menjelaskan dasar manajemen organisasi dalam bisnis
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Tujuan menjadi entrepreneur2. Menjelaskan hal-hal keteladan entrepreneur3. Mengetahui cara entrepreneur dalam memimpin 4. Mengetahui dasar sebuah manajemen organsisai dalam bisnis
4
Chapter 2
Theoretical Basis
2.1. Entrepreneur
Apakah itu entrepreneur dan seperti apakah seharusnya entrepreneur itu, berikut
merupakan pengertian mengenai entrepreneur yang akan dijabarkan berdasarkan
masing-masing pendapat para ahli.
Eddy Soeryanto Soegoto (2015:23) menjelaskan bahwa “Entrepreneur” adalah
orang yang berjiwa kreatif ,inovatif,mandiri,percaya diri,ulet dan
tekun,rajin,disiplin,siap menghadapi resiko,jeli melihat dan meraih tujuan,piawai
mengelola sumber daya,dalam membangun,mengembangkan,memajukan dan
menjadikan usaha atau perusahaan unggul.
Begitu pula Larsen, P and Lewis, A, (2007) menyatakan bahwa salah satu
karakter yang sangat penting dari “Entrepreneur” adalah kemampuannya berinovasi.
Jika inovasi tidak dilakukan maka suatu usaha bisnis akan mengalami suatu
kesusahan dalam bertahan terhadap perkembangan jaman. Dikarenakan adanya
permintaan ,keinginan, kebutuhan dari tiap pelanggan yang akan bisaberganti.Produk
yang tidak berkembang dapat menyebabkan adanya kebosanan pada pelanggan.
Hasilnya usaha bisnis tersebut ditinggalkan karena tidak dapat bersaing dengan usaha
bisnis lainnya yang membuat inovasi terbaru sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat
itu. Karena itulah diperlukannya akan suatu inovasi yang berkelanjutan karena jika itu
dilakukan usaha bisnis dapat bertahan lama dan terus mningkat seiring waktu,dan
juga terciptanya suatu hasil baik bagi pelanggan itu sendiri.Ide adalah sessuatu yang
bisa dikembangkan sesuai kebutuhan ,ide tidak akan merugikan karena dari ide
tersebut berkembanglah suatu inovasi baru.
Dan juga Jong and Wennekers (2008) menyatakan bahwa “Entrepreneur”
dapat didefinisikan sebagai pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri
dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan
pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi besar
dan mandiri dalam menghadapi tantangantantangan persaingan.
5
Serta Baldacchino (2009) menyatakan bahwa “Entrepreneur” adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses. Dapat ditarik kesimpulan bahwa entrepreneur itu
sendiri adalah suatu kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan tidak
sama dengan yang lain dengan cara menjadi orang yang kreatif serta meelakukan
inovatif sehingga terciptanya suatu peluang yang baik.
2.2. Tanggung Jawab dan Manajemen Dalam Organisasi Bisnis
Bagaimanakah tanggung jawab yang diembann oleh seorang entrepreneur dan apakah
dan bagaimana manajemen dalam suatu Organisasi Bisnis.
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2017:134) menyatakan bahhwa
“Manajemen kinerja” meliputi pengelolaan semua elemen proses organisasi yang
mempengaruhi prestasi meliputi penetapan tujuan, seleksi & penempatan pekerja,
penilaian, kompensasi, pelatihan, dan manajemen karir.
Seperti yang disampaikan di dalam bukunya Sentot Imam Wahjono(2008:3-4)
Menerangkan bahawa untuk menjalankan organisasi dengan segala permasalahanya
itu diperlukan “Manajemen” yang dilakukan secara sadar dan terus-menerus secara
berkesinambungan.
Orang yang bertanggung jawab terhadap organisasi dalam mencapai sasarannya
disubut Manajer.Manajemen bukan hanya merupakan ilmu atau seni,tetapi
kombinasi dari keduanya dengan proporsi yang bermacam-macam.
Pendekatan yang bersifat keilmuann terjadi dalam hal perencanaan,pembuatan
keputusan,
perancangan struktur organisasi,dan sebagainya.Sedang pendekatanyang bersifat seni
muncul saat proses kepemimpinan,pengarahan,komunikasi,pengendalian,dan lain
sebagainya.
Selain karena alasan pencapaian tujuan bersama,manajemen juga dperlukan untuk
menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan di antara
pihak yang berkepentingan baik di dalam lingkungan organisasi maupun di
lingkungan luar. Yang tidak kalah pentingnya adalah tujuan manajemen dalam
mencapai keefektifan dan efisiensi organisasi. Tanpa tercapainya kedua tolak ukur
6
ini,niscaya manajemen tidaklah diperlukan oleh organisasi mana pun dan ilimu di
mana pun.
Serta seperti yang dijelaskan oleh (Lamidi, 2008) “Organisasi” yang sukses
memiliki karyawan yang melampaui tanggung jawab pada pekerjaan formal dan
bebas memberikan waktu dan energi mereka untuk berhasil dalam pekerjaan yang
ditugaskan.
2.3. Kepemimpinan,Jenis dan Kebutuhannya
Kepeminpinan adalah hal yang harus dimengerti oleh seorang entrepreneur dan
apakah jenis serta kebutuhan untuk menjadi seorang entrepreneur yang dijelaskan
berbagai ahli dibawah ini.
Di dalam jurnalnya yang merupakan Pendiri dan Rektor Unikom Bapa Eddy
Soeryanto Soegoto (2017:xi) menyatakan “para manager dan pimpinan
perusahaan” memerlukan input yang akurat atas problem di lapangan sebelum
membuat keputusan strategis bagi kemajuan perusahaannya.
“Kepemimpinan” dideskripsikan adalah hubungan antara pemimpin (leader)
dengan yang dipimpin (follower) dan bagaimana seorang pemimpin mengarahkan
followerakan menentukan sejauhmana follower mencapai tujuan atau harapan
pimpinan (Locander, 2002; Yammarino, 1993).
Juga dijelaskan oleh Hasibuan (2002:169) yang menyatakan “kepemimpinan”
adalah seorang yang mempergunakan tugas dan wewenangnya, yang diarahkan
kepada bawahannya untuk mengerjakan pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.
(Greenberg, McKoneSweet, dan Wilson, 2012) juga menyatakan “Para
pemimpin entrepreneurial” senantiasa siap menangkap dan menerjemahkan setiap
peluang yang berkembang dari struktur ekonomi dan bisnis serta politik. Apabila
mereka berada di organisasi yang sudah mapan,maka mereka siap untuk mengenalkan
produk dan proses yang baru sekaligus unggul dalam mengembangkan hasilnya.
Apabila mereka berada di organisasi sosial, maka mereka siap menyelesaikan
7
beragam persoalan yang sering diabaikan oleh orang lain dalam kehidupan
bermasyarakat. Apabila mereka berada dalam gerakan sosial dan politik, maka
mereka siap melakukan perubahan layanan dan kebijakan ke arah yang lebih baik.
(Kartono,2003:4) menyampaikan bahwa “kepemimpinan” adalah seorang pribadi
yang memiliki superioritas tertentu, sehingga ia memiliki kewajiban dan kekuasaan
untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai suatu
tujuan tertentu. Proses kepemimpinan melibatkan keinginan dan niat, keterlibatan
yang aktif antara pemimpin dan bawahan untuk mencapai tujuan yang diinginkan
bersama.
“Kepemimpinan transformasional” adalah kemampuan yang dimiliki oleh para
pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk meningkatkan kesadaran tentang
pentingnya hasil kerja, memprioritaskan pentingnya kelompok, dan untuk
meningkatkan kebutuhan bawahan mereka ke tingkat yang lebih tinggi untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih baik (Yukl, 2010:292).
“Kepemimpinan” merupakan kemampuan pemimpin untuk mempengaruhi
karyawan dalam sebuah organisasi, sehingga mereka termotivasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Dalam memberikan penilaian terhadap gaya kepemimpinan yang
diterapkan pemimpin, karyawan melakukan proses kognitif untuk menerima,
mengorganisasikan, dan memberi penafsiran terhadap pemimpin (Tondok &
Andarika, 2004).
(Munawaroh ,2011) sesuai yang menyatakan bahwa “kepemimpinan
transformasional” tergambarkan sebagai gaya kepemimpinan yang dapat
membangkitkan atau memotivasi karyawan, sehingga dapat berkembang dan
mencapai kinerja pada tingkat yang tinggi, melebihi dari apa yang mereka perkirakan
sebelumnya.
Menurut (Bassetal,2003) juga menyampaikan bahwa “kepemimpinan
transformasional” akan memotivasi bawahannya untuk menyelesaikan tugas dengan
cara bawahannya masing-masing, jadi bawahan diajak untuk berpikir kreatif. Selain
itu, bawahan akan diberikan tantangan yang terus meningkat kesulitannya.
8
Bedasar pendapat beberapa ahli di atas memang berbeda-beda. Namun pasti
selalu ada perbedaan bagaimana pandangan mengenai kewirausahaan/entrepreneur itu
sendiri seperti yang dikemukakan oleh Yukl (2010:85) bahwa akan selalu adanya
pandangan yang berbeda dari efektivitas “pemimpin” dan definisi yang didasarkan
pada peneliti perspektif individu kepemimpinan itu sendiri.
2.4. Teladan
“Teladan” adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang
perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya) Oleh karena itu “keteladanan” adalah hal-
hal yang dapat ditiru atau di contoh. Kamus Bahasa Indonesia (2017)
9
Chapter 3
Processes and Outcomes
3.1. Tujuan Entrepreneur
Setiap pekerjaan selalu menghaslkan suatu hasil atau tujuan yagn ingin
dicapai,karena bagi enterpreneur faktor sukses atau tidaknya dilihat dari berhasilkah
dia mendapatkan atau mencapai tujuan dan seorang bagi entrepreneur yang telah
mencapai tujuan. Tujuan bukan merupakakan langkah akhir dari seorang
entrepreneur,melainkan hanya titik langkah awal yang baru karena seorang
entrepreneur yang menjadi teladan harus melakukan hal ini, saat sudah mencapai
tujuan awalnya:
a. Develop
Melakukan develop atau pengembangan yang kurang berdasarkan tujuan awal
ketika memulai suatu usaha, sehingga perusahaan masih tetap mempuyai tujuan baru
dan masih terus tidak berhenti untuk berkembang menjadi jauh lebih baik lagi.
b. Advance
Tetap membuat Peusahaan atau usaha yang dijalankan terus maju atau advance
dengan mengandalkan pemikiran dari pemimpinnya ,yang terus tidak berhenti
berinovasi dan berpikiran kedepan.
c. Innovation
Dalam hal atau proses dalam Carol Noore arifin noer menggambarkan bagaimana proses inovasi dari tiap-tiap tahap bagai mana suatu model dalam entrepreneurship :
- proses inovasi, - proses pemicu,- proses pelaksanaan dan - proses pertumbuhan.
10
Gambar 1.1 Proses Kewirausahaan (Carol Noore arifin noer)
- Penjelasan Perproses dan Masing Masing Faktornya.
Perbedaan dari Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan di proses
Inovasi dan Kejadian Pemicu),Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan
Kejadian Pemicu dan Implementasi), Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang
menghasilkan di Implementasi dan Pertumbuhan) yaitu terdapat jenis-jenis faktor
yang diterapkan berbeda di dalam masing-masing faktornya.
Perbedaan dari Faktor Pribadi(faktor pemicu yang menghasilkan inovasi dan kejadian
pemicu),Faktor Pribadi(faktor pemicu yang menghasilkan proses Kejadian Pemicu
saja) dan faktor Pribadi(faktor pemicu yang menghasilkan proses Implementasi dan
Prtumbuhan) yaitu terdapat jenis-jenis faktor yang diterapkan berbeda di dalam
masing-masing faktornya.
Tahap dimulai dari tahap proses inovasi, dimana inovasi itu sendiri
merupakan hasil dari dua faktor pemicu yaitu Faktor Pribadi(faktor pemicu yang
menghasilkan inovasi dan kejadian pemicu) dan Faktor Lingkungan(faktor pemicu
yang menghasilkan di proses Inovasi dan Kejadian Pemicu).
11
Faktor Pribadi(faktor pemicu yang menghasilkan inovasi dan kejadian pemicu) terdiri
dari:
- Pencapainan Locus of Control
Adalah proses awal entrepreneur yang bisa mencapai hasil entrepreneur
dalam
mencapai hal seperti seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan
dan lingkungan Toleransi.
- Pengambil Resiko
Merupakan hal sifat yang diperlukan untuk berani menghadapi tiap-tiap
resiko dalam membuat suatu inovatif.
- Nilai-Nilai Pribadi
Bagaimana seeorang menentukan sikapnya agar tetap dan bagaimana
membuat dirinya untuk tidak berhenti berjuang untuk mencapai inovasi
terbaru
- Pendidikan
Sangat diperlukan bagi entrepreneur untuk mendapat pengetahuan dasar
yang akan menghasilkan suatu inovatif baru berdasar hal telah ada
sebelumnya.
- Pengalaman
Membantu seorang entrepreur dalam mengambil keputusan penting yang
lebih akurat berdasar pengalaman sebelumnya sehingga menghasilkan
inovasi yang memiliki resiko kesalahan yang lebih kecil.
Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan di proses inovasi dan kejadian
pemicu) terdiri dari:
- Peluang
Merupakan kondisi dari suatu kejadian atau proses yang ada namun
memberikan suatu kesempatan bagi entrepreneur dalam menghasilkan
inovasi yang menghasilkan suatu pemicu dalam kejadian.
- Model Peranan
Tentang bagaimanakah seorang entrepreneur tersebut memanfaatkan
perannya dalam menciptakan suatu inovasi.
- Aktifitas
Mengenai Kegiatan dan apa saja hal-hal yang tengah dilakukan entrepreneur.
12
Tahap selanjutnya adalah Kejadian Pemicu dimana proses ini adalah tahap yang
mempengaruhi atau hal yang dihasilkan dari faktor inovasi sebelumnya di antaranya
Faktor Pribadi(faktor pemicu yang menghasilkan inovasi dan kejadian pemicu) ,
Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan di proses inovasi dan kejadian
pemicu),ditambah beberapa faktor baru seperti Faktor Lingkungan(faktor pemicu
yang menghasilkan Kejadian Pemicu dan Implementasi), Faktor Pribadi(faktor
pemicu yang menghasilkan proses Kejadian Pemicu saja) dan Faktor Sosiologi.
Karena Faktor Pribadi(faktor pemicu yang menghasilkan inovasi dan kejadian
pemicu) dan Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan di proses inovasi
dan kejadian pemicu) telah disebutkan di atas maka sisa yang belum dijabarkan
adalah sebagai berikut:
Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan Kejadian Pemicu dan
Implementasi) terdiri dari:
- Kompetisi
Bagaimana kondisi persaingan dalam suatu kegiatan atau usaha yang telah
dilakukan bersama dengan suatu saingan yang dijadikan patokan dalam
melakukan hal.
- Sumber Daya
Adalah bagaimana seorang entrepreneur melakukan peengawasan serta
memanfaatkan berbagai macam sumbar daya yang ada.
- Inkubator
Tentang bagaimanakah
- Kebijakan pemerintah
Mengenai bagaimana peraturan yang dibuat pemerintah dapat memberikan
efek bagi suatu usaha entrepreneur.
Faktor Pribadi(faktor pemicu yang menghasilkan proses Kejadian Pemicu saja) terdiri
dari:
- Pengambil Resiko
Seorang entrepreneur yang tidak takut gagal dan terus mencoba meskipun
dihadapi oleh resiko yang berat.
- Ketidakpuasan
Selalu tidak pernah puas dan berhenti untuk mengembagkan suatu usaha.
13
- Pendidikan
Seberapa tinggi pendidikan memberikan seorang entrepreneur suatu
pengetahuan teori yang lebih banyak dan luas.
- Usia
Kadang usia mempengaruhi bagaimana seorang dapat beraktifitas,usia yang
produktif dan tidaknya bisa mempngaruhi atau pemicu seorang dalam
menjalankan suatu inovasi.
- Komitmen
Bagaimana seorang entrepreneur menetapkan dan tidak menghasilkan
keputusan yang ambigu namun keputusan yang tetap, serta dalam bersikap
dan melakukan sesuatu harus selalu memiliki komitmen yang kuat.
Faktor Sosiologi terdiri dari:
- Jaringan Kelompok
Bagaimanakah banyaknya kolega-kolega yang bisa membantu seorang
entrepreneur dalam menjalani suatu masalah.
- Orang Tua
Dukungan orang tua kadang bisa sangat diperlukan dalam melakukan suatu.
- Keluarga
Pengaruh keluarga juga dapat sama pengaruhnya seperti pengaruh Orang
Tua.
- Model Peranan
Peranan penting juga akan mempengaruhi atau memicu bagaimana
menjalankan inovasi atau implementasinya.
Tahap selanjutnya ialah proses Implementasi dimana inovasi yang telah
direncanakan kemudian diterapkan beberapa faktor yng mempengaruhinya ialah
Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan Kejadian Pemicu dan
Implementasi),Faktor Sosiologi dan ditambah beberapa faktor baru seperti Faktor
Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan di Implementasi dan
Pertumbuhan),Faktor pribadi.
Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan Kejadian Pemicu dan
Implementasi),Faktor Sosiologi telah disebutkan di atas maka sisa yang belum
dijabarkan adalah sebagai berikut:
14
Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan di Implementasi dan
Pertumbuhan) terdiri dari:
- Pesaing
Dalam implementasi dan suatu pertumbuhan dari inovasi dapat dipengaruhi
oleh bagaimanakah perkembangan pesaing.
- Pelanggan
Masukan dari pelanggan dapat menjadi masukan yang berharga di dalam
mengembangkan dan berinovasi akan suatu jasa atau produk. Masukan
pelanggan bisa dilakukan dengan survei atau mendengarkan masukan
langsung dari pelanggan tersebut.
- Pemasok
Bagaimanakah jumlah pasokan suatu hasil pasokan yang ada dapat
mempengaruhi bagaimanakah inovasi yang baiknya dilakukan.
- Investor
Sangat diperlukan oleh seorang entrepreneur dalam membantu pembiayaan
suatu inovasi dalam jasa atau produk.
Faktor pribadi terdiri dari :
- Wirausahaan
Dilihat dari bagaimanana seorang entrepreneur dalam melakukan suatu
perkembangan inovasi yang memberi keuntungan.
- Pimpinan
Caranya dalam seorang mmimpin juga akan mempengaruhi hasil dari proses
implementasi inovasi yang dilalui.
- Manager
Seorang manager adalah orang yang bertanggung jawab di dalam proses
usaha dalam pengimplementasikan inovasi.
- Komitmen Visi
Setelah visi ditentukan tentu saja visi tersebut adalah hal yang akan menjadi
komitmen yang penting.
Tahap terakhir adalah proses Pertumbuhan dimana inovasi yang telah
diimplementasikan akan terus dikembangkan tanpa henti mengikuti tren atau masa
15
dengan menambahkan hal-hal baru dalam implementasi inovasi lama. Dalam tahap
proses ini terdapat beberapa faktor yaitu Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang
menghasilkan di Implementasi dan Pertumbuhan),Faktor Pribadi dan faktor baru
yaitu Faktor Organisasi.
Faktor Lingkungan(faktor pemicu yang menghasilkan di Implementasi dan
Pertumbuhan),
Faktor Pribadi telah disebutkan di atas maka sisa yang belum dijabarkan adalah
sebagai berikut:
Faktor Organisasi terdiri dari:
- Kelompok
Bagaimana orang-orang yang telah dibagi dalam suatu organisasi tersebut
menjadi kelompok-kelompok yang berdasarkan keahliannya masing-masing
mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
- Strategi
Bagaimana penyusunan rencana yang baik sehingga tidak adanya kesalahan
fatal yang berakibat akiba rencana yang tidak matang.
- Struktur
Setiap orang dalam suatu organisasi bisa bekerja menurut struktur
pekerjaannya masing-masing.
- Budaya
Mampu saling beradaptasi dan menciptakan lingkungan kerja yang baik.
- Produk
Mrupakan hasil implementasi inovasi yang telah dilakukan.
d. Menjadikan Usaha atau Perusahaan Unggul
Meskipun sudah memiliki suatu usaha atau maju dan sangat sukses bukan berarti
membuat seorang entrepreneur berhenti namun entrepreneur tersebut harus tetap
mempertahankan atau membuat usaha perusahaannya menjadi yang paling unggul
dari antara saingan yang lainnya,dan ketika usaha perusahaannya menjadi yang
paling unggul entrepeneur yang berjiwa kepemimpinan akan terus mempertahankan
usaha perusahaannya tetap menjadi yang paling unggul dan sebagai teladan yang baik
entrepeneur yang memiliki jiwa kepemimpinan akan menyadari dan mengerti bahhwa
keunggulan dan kemajuan suatu usaha perusahaan ditentukan bagaimana
peerusahaannya selalu berinovasi dan terus berkembang.
16
3.2. Menjadi Teladan
Teladan merupakan hal hal dicontoh ditiru , dan tentu saja sikap yang sering ditiru oleh seorang terhadap orang lain yaitu Kepribadian,perilaku, terkhususnya bagi entrepreneur.
Kepribadian adalah hal yang dimiliki di dalam diri entrepreneur yang bisa menjadi teladan yang baik memiliki nilai-nilai dan perilaku tersendiri.
Nilai-nilai dan perilaku diperlukan bagi seorang entrepreneur karena hal-hal tersebut dapat menentukan bagaimanakah perilaku dalam keteladanan yang patut ditiru. Nilai-nilai dan perilaku wirausaha atau entrepreneur yang digambarkan oleh (Arthur.K & Jhon M.M,1993), seperti terlihal pada tabel di bawah ini.
Nilai-Nilai PerilakuKomitmen Menyelesaikan tugas hingga selesaiResiko moderat Tidak melakukan spekulasi,melainkan berdasarkan
perhitungan matangMelihat Peluang Memanfaatkan peluang yanga ada sebaik mungkin Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata untuk
memperoleh kejelasanOptimisme Menunjukan kepercayaan diri yang besar walaupun
berada dalam situasi yang berat Uang Melihat uang sebagai suatu sumberdaya tujuanManajemen proaktif Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan
Tabel 1.1 Nilai-nilai dan Perilaku Entrepreneur
Sikap yang harusnya selalu dimiliki bagi entrepreneur yang dijadikan teladan yang seharusnya ada juga ialah :
a. God Is The WaySeorang yang selalu mengutamakan dan mengikuti jalan yang benar,yakin bahwa setiap tindakan yang dilakukan selalu seturut dan sesuai dengan Jalan yang Maha Kuasa.
b. ThinkSeorang yang bisa diikuti dalam bagaimana caranya berpikir dalam menjalankan suatu usaha bisnis.
c. ActionSeorang yang bisa memberikan contoh tindakan yang baik dalam situasi sesulit apapun,shingga dapat menghasilkan hasil yang baik dari tiap tindakan yang dihasilkannya.Bagaimana dia dapat menghasilkan suatu keputusan yang cepat dan tepat atau tenang namun tidak terlambat juga sangat penting untuk dicontohkan.
d. LearningSeorang yang tidak arogan dan merasa selalu benar sehingga tidak pernah mendengarkan dan mempercayai hasil yang di dapat namun hanya mempercayai teori yang telah dipelajari saja.Intinya selalu tau dan selalu belajar dalam hal kesalahan yang dilakukannya dan berani memperbaikinya
17
karena dia belajar untuk bisa bukan membiarkan suatu masalah karena sifat yang selalu merasa benar dan tidak pernah mau belajar dari setiap kesalahan di dapatnya sehingga mengakibatkan kerugian bagi dirinya sendiri.
e. Result Is ImportantHasil yang didapatkan dari seorang entrepreneur yang dijadikan teladan tentu saja sangat penting karena, jika orang yang dijadikan teladan belum menghasilkan hasil yang terlihat maka tidak akan berguna untuk menjadikan orang tersebut teladan yang baik, sebaliknya seorang entrepreneur yang telah menghasilkan hasil yang sangat jelas dan terbukti sukses menjadi seorang entrepreneur patut untuk dijadikan teladan yang baik.
Dari nilai-nilai dan perilaku yang harus dilakukan di atas dapat dikatakan meskipun terdapat perbedaan tentang sikap dan perlilaku seorang entrepreneur yang harus dijadikan teladan namun dapat tetapi tujuan akan tetap sama,yaitu menunjukan bagaimana seorang entrepeneur yang teladan memiliki kepribadian dan sifat yang baik untuk dijadikan teladan.
18
3.3. Entrepreneur dan Kepeminpinan
Kepemimpinan (leadership) dan entrepreneurship bisa menjadi hal berhubungan dengan baik.
Gambar 1.2 Manager, Leader, Entrepreneur, dan Entrepreneurial Leader(bustanul arifin noer,2014)
Dari gambar di atas bagaimana hubungan entrepreneur dan kepemimpinan itu sendiri dimana Leader yang bisa diartikan sebagai pemimpin dan Entrepreneur sendiri adalah orang yang membangun suatu usaha bisnis sendiri yang menjadi Entrepreneur Leader yang di artikan kepemimpinan yang memiliki sifat seorang entrepreneur bisanya menjadi seorang manager yaitu orang yang bertanggung jawab dalam suatu organisasi bisnis.
Entrepeneur bisa dijadikan pemimpin yang baik karena memiliki ketrampilan untuk memimpin usaha dan kepemimpinan merupakan salah satu aspek penting dalam diri seorang entrepeneur yang dikatakan memiliki sifat-sifat yang bisa dijadikan sebagai teladan yang baik Sifat-Sifat yang dimiliki entrepeneur sendiri :
a. “Percaya Diri”
Keyakinan,kemandirian,individualitas,optimisme.
b. “Berorientasi tugas dan hasil”
Kebutuhan akan prestasi,berorientasi pada laba,memiliki ketekunan dan
ketabahan,memiliki tekat yang kuat,suka bekerja keras,energik,dan
memiliki inisiatif.
c. “Pengambil resiko”
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pda tantangan.
d. “Kepemimpinan”
Berjuwa pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap
saran dan kritik yang menbangun.
e. “Keorisinilan”
19
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,fleksibel,serbabisa dan memiliki
jaringan bisnis yang luas.
f. “Berorientasi ke masa depan”
Persepsi dan memiliki cara pandang/cara pikir yang berorientasi pada
masa depan.
g. “Jujur dan tekun”Mengutamakan kejujuran dalam bekerja dan tekun dalam menyelesaikan
kerja.
Orang yang menjadi Entrepreneur memerlukan kemampuan yang cukup rumit
yang meliputi cara teknikal atas bidang usaha bisnis yang dilakukan dan diperlukan
juga kemampuan dalam manajerial.orang yang menjadi entrepreneur juga harus bisa
membuat suatu visi dan misi yang luar biasa agar terciptanya semangat suatu usaha
bisnis berdasar visi dan misi yang telah dibuatnya.
Dalam menjadi entrepreneur pada dasarnya juga harus menanamkan suatu
semangat kepemimpinan yang berdasarkan dari apa tindakan yang dilakukan.
Kewajiban seseorang yang memutuskan untuk menjadi entrepreneur adalah pertama-
tama menjadikan dirinya pemimpin yang baik. Dengan berbisnis seorang
entrepreneur bisa diharapkan agar melakukan penerapan dari dasar-dasar
kepemimpinan yaitu mengeksekusi, mempengaruhi, menjalin hubungan, dan berpikir
strategis.
Dalam menjadi entrepreneur harus sekaligus dapat membina diri agar menjadi
seseorang yang bisa terbiasa untuk memiliki tanggung jawab, mempunyai sifat
kedisiplinan, menggapai prestasi, berfokus pada tujuan saja,dapat
mengorganisasikan ,dan merealisasikan sebuah ide menjadi nyata.
20
3.4. Manajemen Organisasi Bisnis
Dalam mengelola suatu organisasi bisnis seorang entrepreneur diharuskan mengetahui dan mengerti bagaimanakah proses suatu manajemen dan fungsi-fungsinya dalam bisnis berlangsung.
Di dalam manajemen juga terdapat Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
(Nickels dan McHugh, 1997) Menjelaskan apa sajakah fungsi-fungsi dari sebuah manajemen dan mengelompokannya menjadi empat macam yaitu :
a. “Planning(Perencanaan)”:adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
b. “Organizing(Pengorganisasian)”: adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
c. “Directing(Pengimplementasian)”:adalah proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
d. “Controlling(Pengendalian dan Pengawasan)”:adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Beberapa literatur mendeskripsikan jenis pengertian yang tidak sama, tetapi mempunyai suatu esensi yang tidak berbeda. Beberapa pendapat para ahli manajemen mengenai penjelasan fungsi-fungsi dari suatu manajemen terdapat di gambar dibawah ini.
21
Gambar 1.3 Pandangan Mengenai fungsi-fungsi Manajemen(Pengantar Manajemen,2014)
Dari Gambar diatas dilihat bagaimana perbedaan pandangan berbeda dari antara para ahli manajemen dalam mengemukakan mengenai fungsi dari manajenlen. Mskipun adanya perbedaan sudut pandang namun inti dari manajemen itu sendiri tetap sama yaitu:
a. Apapun alur tahapannya pasti mempunyai suatu keterkaitan antara lain agar tercapainya suatu tujuan manajemen dalam berorganisasi.
b. Manajemen merupakan bagian-bagian dari berbagai macam proses yang terlibat di dalamnya yang mempunyai tahap-tahap agar mencapai suatu tujuan dari fungsi tujuan organisasi itu sendiri.
Organisasi itu terbagi menjadi pengertian yang berbeda beda di antaranya adalah :
a. Organisasi adalah penandaan dari suatu kelompok/lembaga.
b. Organisasi adalah suatu proses dalam pengorganisasian (menyusun bagaimana struktur organisasi) yang merupakan kegiatan organisasi itu sendiri dalam mengalokasikan dan penugasan bagi masing masing anggota dari organisasi tersebut sehingga mencapai tujuan yang efisien di akhirnya.
22
Dengan telah mengetahui dan memahami proses suatu manajemen dan fungsi-fungsinya dalam penerapannya dalam suatu usaha bisnis.
Eentrepreneur yang mengerti akan suatu manajemen organisasi dapat dilihat hasilnya dari bagaimana kondisi usaha bisnis yang dijalankan seorang entrepreneur. Untuk itu ada beberapa hal yang dilihat dari bagaimana teladan entrepreneur menjalankan dan mengendalikan hal-hal dalam organisasnya berupa :
a. Struktur Organisasi/Lembaga Usaha BisnisDilihat dari bagaimana dia memilih dan menetapkan orang yang tepat dalam menjalankan tiap peran-peran anggotanya dalam suatu usaha bisnis,sehingga terciptanya keja yang efisien.
b. Pengendalian Organisasi/Lembaga Usaha BisnisDilihat bagaimanakah entrepreneur itu memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan atau aktifitas kerja tiap anggotanya, tentu saja seorang pemimpin tersebut bisa menjadi orang yang bisa memberi suatu keputusan yang berhubungan mengenai pekerjaan anggotanya di dalam organisasinya.
c. Cara Pembagian Kerja Anggota di Organisasi/Lembaga Usaha Bisnis Membagi kerja ke setiap anggotanya dengan menyesuaikan tingkat kemampuan dan keahlian dari anggota tersebut agar dapat dilaksanakannya proses pekerjaan yang efektif di tiap struktur organisasinya.Dalam membagi tugasnya tidak sembarangan dan memilih secara selektif dan yang paling terbaik dalam menjalankan suatu tugas tersebut.
d. Bersikap AdilDipunyainya suatu Keadilan dan kejujuran yang harus ada dalam suatu organisasi terutama bagi teladan entrepreneur yang menjadi pemimpin karena pemimpin tersebut mempunyai tanggung jawab tertinggi. Pemimpin yang adil dan jujur akan bias mengemban tanggung jawab dengan baik agar dapat melakukan dan menerapkan sikap yang adil dan jujur pada anggota lainnya.
e. Kesuksesan Organisasi/Lembaga Usaha BisnisSudah pasti jika seorang teladan entrepreneur dapat membawa organisasi/lembaga usaha bisnis yang dijalaninya ke puncak sukses,sehingga dapat menjadi suatu acuan yang baik bagi entrepreneur lainnya.
23
Chapter 4
Conclusion
Tujuan bukan merupakakan langkah akhir dari seorang entrepreneur,melainkan hanya
titik langkah awal yang baru karena seorang entrepreneur yang menjadi teladan harus
melakukan hal ini, saat sudah mencapai tujuan awalnya yaitu Mengembangkan,
Memajukan,Inovatif dan Menjadikan Usaha atau Perusahaan Unggul.Keteladan
entrepreneur yang harus diikuti yaitu dilihat dari segi dimana seorang entrepeneur
yang teladan pasti memiliki kepribadian dan sifat yang baik untuk dijadikan teladan.
Orang yang menjadi Entrepreneur memerlukan kemampuan yang cukup rumit yang
meliputi cara teknikal atas bidang usaha bisnis yang dilakukan dan diperlukan juga
kemampuan dalam manajerial.
Harus menanamkan suatu semangat kepemimpinan yang berdasarkan dari apa
tindakan yang dilakukan, menjadi seseorang yang bisa terbiasa untuk memiliki
tanggung jawab, mempunyai sifat kedisiplinan, menggapai prestasi, berfokus pada
tujuan saja,dapat mengorganisasikan ,dan merealisasikan sebuah ide menjadi nyata.
Manajemen merupakan bagian-bagian dari berbagai macam proses yang terlibat di
dalamnya yang mempunyai tahap-tahap agar mencapai suatu tujuan dari fungsi tujuan
organisasi itu sendiri.Apapun alur tahapannya pasti mempunyai suatu keterkaitan
antara lain agar tercapainya suatu tujuan manajemen dalam berorganisasi.
Eentrepreneur yang mengerti akan suatu manajemen organisasi dapat dilihat hasilnya
dari bagaimana kondisi usaha bisnis yang dijalankan seorang entrepreneur.
24
Bibliography
Drs.Ec.H.SENTOT IMAM WAHJONO , M.Si. MANAJEMEN, Tata Kelola
Organisasi Bisnis, Indeks, Jakarta,2008.
Soegoto, Eddy Soeryanto. Entrpreneurship: Menjadi Pebisnis Ulung. Elex Media
Komputindo, 2009.
Soegoto, Eddy Soeryanto. "Penerapan Manajemen Kinerja Dengan Pendekatan
Banlanced Scorecard Dalam Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Perguruan
Tinggi." Jurnal Majalah Ilmiah Unikom 6.2 (2011).
Soegoto, Eddy Soeryanto. "Marketing Research The Smart Way to Solve a Problem:
Panduan bagi mabajer, pimpinan perusahaan/organisasi serta mahasiswa atau
peneliti." (2008).
Entrepreneurial MBA, www.nulisbuku.com, 2011, Lingga Wardhana, ST, MBA.
NOER, BUSTANUL ARIFIN. "ENTREPRENEURIAL LEADER‒SOSOK
PEMIMPIN BISNIS, SOSIAL, DAN PEMERINTAHAN DARI PERSPEKTIF
BARAT, JAWA/SUNDA, DAN ISLAM."
Ifham, Ahmad, and Avin Fadilla Helmi. "Hubungan kecerdasan emosi dengan
kewirausahaan pada mahasiswa." Jurnal psikologi 29.2 (2002): 89-111.
Ahmad, Muchtar. "PERAN STRATEGIS MANAJER DALAM MANAJEMEN
SDM."
Pambudi, Bambang Setiyo. "BUKU AJAR- PENGANTAR MANAJEMEN."
Universitas Trunojoyo: Universitas Trunojoyo (2013).
Gede Sandiasa, S.Sos, M.Si.2009.KEWIRAUSAHAAN. Bahan ajar.Bali: FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PANJI SAKTI.
25
Hadiyati, Ernani. "Kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap kewirausahaan usaha
kecil." Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 13.1 (2011): 8-16..
Frinces, Z. Heflin. "Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia." Jurnal Ekonomi &
Pendidikan 7.1 (2010).
Potu, Aurelia. "Kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja pengaruhnya terhadap
kinerja karyawan pada Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Suluttenggo dan Maluku
Utara di Manado." Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 1.4
(2013).
26