Post on 05-Feb-2018
SIH 22121:2015
SIH Standar Industri Hijau
INDUSTRI PENGASAPAN KARET (RIBBED SMOKED SHEET RUBBER)
1 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
Daftar isi
Daftar isi ................................................................................................................. 1
Prakata ................................................................................................................... 2
1 Ruang Lingkup................................................................................................... 3
2 Acuan ............................................................................................................... 3
3 Definisi .............................................................................................................. 3
4 Simbol dan Singkatan Istilah ............................................................................... 5
5 Persyaratan Teknis ............................................................................................. 5
6 Persyaratan Manajemen ..................................................................................... 8
7 Bibliografi ........................................................................................................ 10
8 Diagram Alir Proses Pengolahan Karet Konvensional .......................................... 11
2 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
Prakata
Standar Industri Hijau (SIH) Industri Pengasapan Karet (Ribbed Smoked Sheet Rubber) dengan maksud menunjang pengembangan industri Karet Konvensional yang berdaya saing handal dan berkelanjutan. Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Teknis SIH Industri Pengasapan Karet (Ribbed Smoked Sheet Rubber) melalui proses telaahan yang melibatkan stake holder diantaranya wakil-wakil dari pihak produsen, asosiasi, dan instansi pemerintah, dan merupakan hasil konsensus bersama.
3 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
Industri Pengasapan Karet (Ribbed Smoked Sheet Rubber)
1 Ruang Lingkup
Standar ini menguraikan definisi, persyaratan kriteria, batasan, metode verifikasi, serta persyaratan manajemen bagi industri Pengasapan Karet yang memproduksi RSS (Ribbed Smoked Sheet), Thin Pale Crepe (TPC), Thin Brown Crepe (TBC). Ruang lingkup standar industri hijau bagi industri Pengasapan Karet (RSS) mencakup aspek-aspek:
A. Aspek Persyaratan Teknis
1. Bahanbaku
2. Bahanpenolong
3. Energi
4. Air
5. Proses produksi
6. Produk
7. Kemasan
8. Limbah
9. Emisi CO2
B. Aspek Persyaratan Manajemen
1. Kebijakan dan Organisasi
2. Perencanaan strategis
3. Pelaksanaan dan pemantauan
4. Tinjauan Manajemen
2 Acuan
SNI ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan atau revisinya
SNI ISO 19-14001-2005 Sistem Manajemen Lingkungan – Persyaratan dan Panduan Penggunaan atau revisinya
SNI ISO 50001:2012 Sistem Manajemen Energi
SNI 06-0001-1987 Karet Konvensional
3 Definisi
3.1 Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektifitas pemakaian sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
4 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
3.2 Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
3.3 Standar Industri Hijau adalah standar untuk mewujudkan Industri Hijau yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian.
3.4 Perusahaan industri adalah setiap orang yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri yang berkedudukan di Indonesia.
3.5 Bahan baku adalah bahan mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi yang dapat diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang mempunyai nilaiekonomi yang lebih tinggi. Bahan baku di dalam standar ini adalah lateks segar.
3.6 Bahan penolong (auxiliaries) adalah bahan kimia yang berfungsi membantu dalam proses produksi karet olahan.
3.7 SDS (Safety Data Sheet) adalah lembar keselamatan yang berisi informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya dan merupakan protokol keselamatan dan keamanan kerja, digunakan secara luas di dalam laboratorium, industri, serta pihak-pihak yang bekerja dengan bahan kimia.
3.8 OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah metode pengukuran terhadap kinerja yang berhubungan dengan ketersediaan (availability) proses, produktivitas dan kualitas yang berfungsi untuk mengetahui efektifitas penggunaan mesin, peralatan, waktu serta material dalam sebuah sistem operasi di industri.
3.9 Reduce (pengurangan) adalah upaya untuk menurunkan atau mengurangi timbulanlimbah pada sumbernya.
3.10 Reuse (penggunaan kembali) adalah upaya yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa perlakuan fisika, kimia atau biologi.
3.11 Recycle (daur ulang) adalah upaya mendaur ulang limbah untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula melalui perlakuan fisika, kimia dan biologi.
3.12 Recovery (ambil ulang) adalah upaya mengambil bahan-bahan yang masihmempunyai nilai ekonomi tinggi dari suatu limbah, kemudian dikembalikan kedalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika, kimia dan biologi.
3.13 Zat berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
3.14 Verifikasi adalah konfirmasi, melalui penyediaan bukti objektif, bahwa persyaratan
yang ditentukan telah dipenuhi.
5 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
4 Simbol dan Singkatan Istilah
BML : Baku Mutu Lingkungan
CoA : Certificate of Analysis
GRK : Gas Rumah Kaca
IPAL : Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPLC : Izin Pembuangan Limbah Cair
kWh : kiloWatt hour
KPI : Key Performance Indicator
SDS : Safety Data Sheets
MJ : Mega Joule
OEE : Overall Equipment Effectiveness
RSS : Ribbed Smoked Sheet
5 Persyaratan Teknis
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
1. Bahan Baku
1.1. Sumber bahan baku
1.1.1. Internal 1.1.2. Eksternal
Menjalankan Praktek Terbaik (Best Practice) Pengelolaan bahan baku
Mengidentifikasi cara penanganan pemasok terhadap bahan baku yang dipasok
Periksa ketersediaan SOP/Acuan Pengelolaan bahan baku.
Periksa catatan/record kualitas penanganan bahan baku dari pemasok
1.2. Spesifikasi bahan baku
Menerapkan persyaratan teknis bahan baku untuk efisiensi material, dan kualitas produk
Periksa persyaratan teknis yang digunakan dan implementasinya
1.3. Penanganan bahan baku
Penanganan bahan baku dilakukan sesuai prosedur
Periksa kesesuaian prosedur dan penerapannya di proses penyimpanan, pengangkutan dan pemakaian
1.4. Perbandingan produk RSS terhadap pemakaian bahan baku (lateks segar)
Minimum 24% Periksa kebenaran perhitungan perbandingan produk RSS terhadap pemakaian bahan baku.
6 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
2. Bahan penolong
2.1. Kualitas Bahan Penolong
2.1.1. Kualitas Plastik kemasan produk
2.1.2. Kualitas Pallet/ packing untuk produk jadi
Kualitas yang digunakan sesuai spesifikasi yang ditetapkan dalam prosedur mutu dan ketentuan yang diatur oleh standar yang berlaku
Kualitas yang digunakan sesuai spesifikasi yang ditetapkan dalam prosedur mutu dan ketentuan yang diatur oleh standar yang berlaku
Periksa persyaratan teknis yang digunakan dan prosedur yang mengatur
Periksa persyaratan teknis yang digunakan dan prosedur yang mengatur
2.2. Pemakaian Bahan Tambahan
Pemakaian bahan tambahan lainnya sesuai prosedur/ formula yang telah ditetapkan
Periksa logbook pemakaian/laporan pemakaian bahan,
3. Energi
3.1 Sumber energi
Sumber energi yang digunakan terdata dengan baik
Periksa neraca energi, sumber energi dan bukti pendukungnya.
3.2. Konsumsi energi
a. Konsumsi energi listrik spesifik maksimum 25 kWh/ton produk
b. Konsumsi energi panas spesifik 1000 Megajoule/ton produk
Periksa neraca penggunaan energi, hasil perhitungan konsumsi energi, dan bukti pendukungnya sesuai dengan lampiran dokumen ini
4. Air 4.1. Konsumsi Air
4.1.1. Sumber Air dan Izin pengunaan
Sumber air yang digunakan terdokumentasi dengan baik, dan penggunaanya sesuai dengan izin yang dimiliki
Periksa neraca penggunaan air, kapasitas dan izin yang dimiliki.
4.1.2. Total Konsumsi Air
Total konsumsi air untuk proses maksimum 25 m3/ton produk
Periksa kesesuaian hasil perhitungan
pemakaian dan bukti pendukungnya sesuai dengan lampiran dokumen ini
7 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
5. Proses Produksi
5.1. Kinerja Peralatan Produksi
Kinerja peralatan produksi yang dinyatakan dalam OEE, minimum 85%
Periksa hasil perhitungan kinerja peralatan dan laporan operasional yang disediakan oleh perusahaan sesuai dengan lampiran dokumen ini.
5.2. Tingkat kegagalan produksi
Tingkat kegagalan produksi (reject rate) per tahun maksimum 0,5%
Periksa laporan reject rate yang disediakan oleh perusahaan, lakukan observasi lapangan dan wawancara sesuai dengan lampiran dokumen ini
6 Produk
Mutu Produk
Mutu produk memenuhi standar
SNI 06-0001-1987 atau revisinya
Periksa mutu produk berdasarkan laporan hasil analisa dan bandingkan dengan standar yang diacu
7 Kemasan Mutu Kemasan Produk
Mutu kemasan produk memenuhi standar SNI 06-0001-1987atau revisinya
Periksa mutu kemasan produk berdasarkan laporan pemakaian bahan kemasan dan spesifikasinya serta bandingkan dengan standar yang diacu
8 Limbah 8.1. Pengelolaan Limbah
8.1.1 Pengelolaan limbah cair
Memiliki instalasi pengolahan air limbah dan memiliki IPLC
Periksa keberadaan IPAL dan kondisinya (berfungsi/tidak), serta bukti kepemilikan IPLC
8.1.2. Pengelolaan Limbah Gas
a. Melakukan upaya pengendalian pencemaran udara, bau, dan pencemar lain yang tertuang dalam dokumen lingkungan hidup
b. Memantau kualitas udara ambient dan emisi gas buang sebagaimana tertuang dalam dokumen lingkungan hidup, serta memastikan parameter yang dipantau memenuhi baku mutu
Periksa implementasi program dan data hasil pemantauan lingkungan bandingkan dengan baku mutu tingkat kebauan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
8 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
8.1.3. Pengelolaan Limbah Padat
Mengacu pada rencana pengelolaan limbah padat yang tertuang dalam dokumen lingkungan yang telah disetujui
Periksa cara pengelolaan limbah padat dan ketentuan yang tertuang dalam dokumen lingkungan.
8.2. Buangan Limbah
Limbah cair yang dibuang memenuhi baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri karet.
Periksa mutu limbah sesuai hasil uji laboratorium terakreditasi dan dibandingkan dengan BML sesuai dengan peraturan yang berlaku.
9 Emisi GRK Tingkat Emisi CO2
Tingkat emisi CO2 maksimum 18,13 KgCO2/ton produk
Periksa hasil perhitungan emisi CO2, dan/atau laporan pengukuran atau pemantauan emisi GRK sesuai dengan lampiran dokumen ini.
6 Persyaratan Manajemen
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
1. Kebijakan dan Organisasi
1.1. Kebijakan Industri Hijau
Perusahaan wajib memiliki kebijakan tertulis Penerapan Industri Hijau
Periksa dokumen kebijakan penerapan industri hijau yang ditandatangani oleh pimpinan puncak
1.2. Organisasi Industri Hijau
a. Keberadaan organisasi dan tim pelaksana penerapan industri hijau di perusahaan
b. Program pelatihan/ peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tentang industri hijau
Periksa dokumen penetapan organisasi dan tim pelaksana penerapan industri hijau yang ditandatangani oleh pimpinan puncak
Periksa sertifikat/bukti pelatihan/peningkatan kapasitas SDM tentang industri hijau
9 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
1.3. Sosialisasi Kebijakan dan Organisasi Industri Hijau
Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan dan organisasi industri hijau di perusahaan
Periksa bukti kehadiran atau dokumentasi atau copy media sosialisasi tentang kebijakan dan organisasi industri hijau di perusahaan
2. Perencanaan Strategis
2.1. Tujuan dan Sarasan Industri Hijau
Perusahaan memiliki Rencana strategis (Renstra) dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kebijakan penerapan Industri Hijau
Periksa dokumen tujuan dan sasaran penerapan Industri Hijau di perusahaan
2.2. Perencanaan Strategis dan Program
Perusahaan memiliki Rencana strategis (Renstra) dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kebijakan penerapan Industri Hijau
Periksa dokumen Renstra dan Program yang mencakup :
- Efisiensi penggunaan bahan baku,
- Efisiensi penggunaan energi;
- Efisiensi penggunaan air;
- Konservasi energi;
- Konservasi air;
- Pengurangan emisi GRK;
- Pengurangan limbah (B3 dan Non B3)
- Jadwal pelaksanaan, Penanggung jawab, dan alokasi dana
Dokumen Renstra dan Program ditandatangani oleh pimpinan puncak
3. Pelaksanaan dan pemantauan
3.1. Pelaksanaan Program
Program dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan dilaporkan secara berkala kepada manajemen serta mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak
Periksa bukti pelaksanaan program:
- Dokumentasi pelaksanaan program
Efisiensi penggunaan bahan baku,
Efisiensi penggunaan energi;
10 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi
Efisiensi penggunaan air;
Konservasi energi;
Konservasi air;
Pengurangan emisi GRK;
Pengurangan limbah (B3 dan Non B3)
- Dokumentasi realisasi alokasi anggaran untuk pelaksanaan program yang telah direncanakan - Bukti persetujuan pelaksanaan program dari manajemen puncak
3.2. Pemantauan Program
Pemantauan program dilaksanakan secara berkala dan hasilnya dilaporkan sebagai bahan tinjauan manajemen puncak dan masukan dalam melakukan perbaikan berkelanjutan
Periksa laporan hasil pemantauan program dan bukti pendukung baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal. Laporan yang dilakukan secara internal, divalidasi oleh manajemen puncak.
7 Bibliografi
UU No.3 tahun 2014 tentang Perindustrian
UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
UU No. 30 Tahun 2007 tentang Energi.
Kementerian Lingkungan Hidup, Metodologi Penghitungan Tingkat Emisi GRK Proses Industri, dan Pengunaan Produk
Kementerian Perindustrian, Petunjuk Teknis Perhitungan Emisi GRK Sektor Industri, 2012.
11 | S I H I n d u s t r i P e n g a s a p a n K a r e t ( R S S )
SIH 22121:2015
8 Diagram Alir Proses Pengolahan Karet Konvensional
Penerimaan
lateks disaring
Penambahan
asam semut
(formic Acid) konsentrasi 2%
Proses
pengenceran
pengambilan busa
Pengambilan K3
untuk
mengetahui jumlah lateks
Proses
pembekuan (fermentasi)
kurang lebih 2-3
jam
Pemasangan
sekat
Pengambilan
busa ke-2
Pengadukan 7 kali sebanyak 2
kali
Proses pengocoran
sampai penuh
Proses pencabutan
sekat
Proses
penggilingan dengan
ketebalan 2.5 – 3 mm
Proses pengasapan
H1: 40-45oC
H2: 45-50oC H3: 50-55oC H4: 55-60oC
Proses pemulangan
lembaran sheet
kering. Proses sortasi RSS 1,3,
4 dan cutting A
Proses
pengepakan,
marking, 113 kg/ball
Pengiriman
VEEM Truk: alas,
tutup, terpal, bak kering