Post on 25-Jun-2015
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1 Latar belakang
1.1.2 Rumusan masalah
1.2 Ruang Lingkup Kajian
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Anggapan Dasar
1.5 Hipotesis
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.6.1 Metode
1.6.2 Teknik pengumpulan data
1.7 Sistematika Penulisan
BAB II TEORI DASAR MENTARI
2.1 Definisi Mentari
2.2 Jenis Layanan Mentari
2.3 Ciri Khas Mentari
2.4 Manfaat Mentari
2.5 Pengolahan
2.6 Pengaruh
BAB III ANALISIS PERBEDAAN TARIF XL, MENTARI, SIMPATI, DAN
FREND
3.1 Gambaran Umum Ciamis
3.2 Jenis Tanaman Herbal di Ciamis
3.3 Penolahan Tanaman Herbal di Ciamis
3.3.1 Bahan
3.3.2 Alat
3.3.3 Waktu
3.3.4 Pengelolaan
3.4 Dampak
3.5 Pemanfaatan
3.6 Pemasaran
3.7 Minat Petani
3.8 Promosi
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
4.2 Saran
PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA TEKNIK KIMIA ITBANGKATAN 2009
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2009-2010
oleh
Rangga Malela 1205007Julius Sitanggang 1205033Hamzah Haz 1205369
PROGRAM D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNGBANDUNG2009
PERANAN TEKNOLOGI KOMUNIKASIBAGI MAHASISWA TPB-ITB
ANGKATAN 2009
LAPORAN PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah pada Semester I Tahun Akademik 2009-2010
oleh
Rangga Malela 1205007Julius Sitanggang 1205033Hamzah Haz 1205369
PROGRAM STUDI FISIKAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNGBANDUNG
2009
ABSTRAK
Sedikit latar belakang(topik, tema, judul, rumusan masalah, tujuan)
Cara memperoleh dan pengolahan data(data)
Analisis data, hasil, simpulan(pembahasan)
iii
PRAKATA
Puji Syukur
Judul
Dalam rangka apa laporan penelitian dibuat
Tujuan penulisan, manfaat, harapan
Kelebihan dan kekurangan
Proses terbentuknya
Kendala
Cara menangulang masalah pembuatan laporan
penelitian
Ucapan terima kasih
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
PRAKATA ........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah ………………… 1
1.1.1 Latar belakang 1
1.1.2 Rumusan masalah 2
1.2 Ruang Lingkup Kajian 3
1.3 Tujuan Penulisan 4
1.4 Anggapan Dasar
1.5 Hipotesis
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 5
1.6.1 Metode 7
1.6.2 Teknik pengumpulan data 8
1.7 Sistematika Penulisan 200
BAB II LANDASAN TEORI/TEORI DASAR/GAMBARAN UMUM ….
2.1 Sejarah Singkat 10
(2.2 Denah …)
2.3 Visi dan Misi 12
2.4 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi da teman ks ke holrjhgfsdf lkl ek
Kkkkkkkk 750
2.5 Struktur Organisasi
2.6 Sarana dan Prasarana
2.7 Sumber Daya Manusia
BAB III ANALISIS (judul lengkap)
3.1 Penerapan Ergonomi di Perkantoran
3.1.1 Kriteria fisik
3.1.2 Kriteria lingkungan fisik kerja
3.1.3 Kriteria fsikosial
3.2 Perancangan Tata Letak Ruang Kantor
3.3 Perancangan Tata Letak Perabotan
3.4 Perancangan Tata Letak Antardepartemen
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
4.2 Saran 514
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 421
INDEKS 450
LAMPIRAN 475
RIWAYAT HIDUP 500
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL I Sarana Umum yang TersediaTabel SARANA UMUM YANG TERSEDIA…………. 8
II PENGGUNAAN TANAH DI RANCABALI…….. 10
III PEMILIKAN TANAH DI RANCABALU.... 12
IV JARINGAN JALAN DI RANCABALI….. 17
V PENDUDUK MENURUT UMUR………. 20
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pola Wilayah Administrasi Kodya Bandung………. 9GAMBAR POLA WILAYAH ADMINISTRASI KODYA BANDUNG
2 Rute Perjalanan Angkot Bandung …………. 12 3 Kondisi Jalan Kodya Bandung…………….. 15
4 Kompleks Permukiman……………………. 20
5 Lokasi Pusat Kegiatan……………………... 35
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A JADWAL KEGIATAN AKADEMIK ITB . 67 Jadwal Kegiatan Akademik ITB
B DAFTAR KOORDINATOR MATA KULIAH TPB 2003/2004…………………………………… 69
C DAFTAR NAMA DOSEN WALI TPB 2003… 70
D DAFTAR KELAS TPB DAN KELAS MATA KULIAH BERSAMA SEMESTER II MAHASISWA ANGKATAN 2003 …………………………… 75
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah
1.1.1 Latar belakang
Latar belakang berisi hal-hal yang melatarbelakangi
munculnya masalah, pentingnya masalah itu dibahas,
pembatasan masalah dan tujuan yang hendak dicapai.
Latar belakang yang baik minimal terdiri atas tiga
paragraf. Paragraf pertama berisi topik, paragraf kedua
berisi tema, dan paragraf ketiga berisi pentingnya
masalah itu dibahas, pembatasan masalah dan tujuan
yang hendak dicapai.
1
2
1.1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang
penulis ajukan adalah bagaimana ….
1.2 Ruang Lingkup Kajian
Untuk menjawab rumusan masalah di atas, akan penulis kaji
hal-hal berikut.
1. fitur
2. sinyal
3. layanan
4. aspek-aspek yang akan diteliti
5. pembahasan (kerangka)
I.
1.
1)
(1)
A.
a.
a)
(a)
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)
3
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai memalui penulisan laporan
penelitian ini adalah untuk mengetahui …. “bagaimana”
rumusan masalah (tuliskan rumusan masalah)
1.4Anggapan Dasar
Anggapan dasar berisi teori, hukum, dalil, rumus, atau
aksioma KUTIPAN
Menurut (Anton) Rorres (2002: 35) elemen linear adalah
llllllll mmm kkk nn
Elemen linear adalah kkkk kkkkk kkkkkkkkkkkkkkkk
kkkkkkk kkkkk (Rorres, 2002: 35)
Gempa bumi merupajan kondisi wlaky ei dmre4ik ak ep
ks ehg salejebhfd ((URL:http://www.Cybercorp.net/
1.5 Hipotesis
Dugaan penulis sehubungan dengan anggapan dasar dan
hasil pengamatan selintas atas penelitian
1.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
1.6.1 Metode
Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis
karena penelitian ini bertujuan mendeskripsikan data
yang diperoleh baik dari berbagai rujukan maupun dari
lapangan kemudian dianalisis
1.6.2 Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah
1. studi kepustakaan
2. observasil lapangan
3. wawancara
4. penyebaran angket
5. studi kasus
6. kerja praktik
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan adalah kerangka yang
diparagrafkan
Dalam hal ini perlu diperhatikan cara pemaparannya yang dituangkan dalam bentuk kalimat (tidak perlu menyusun kerangka). contoh berikut: misalnya judul karangan ilmiah “Peningkatan Produksi Pertanian di Lembang Jawa Barat.”
Penulisan laporan penelitian ini terbagi atas empat bab.
Pembicaraan dimulai dengan pendahuluan sebagai bab
pertama memuat latar belakang dan rumusan masalah. Ruang
lingkup kajian, tujuan yang hendak dicapai, anggapan dasar,
hipotesis, metode dan teknik pengumpulan data serta
sitematika pembahasan.
Selanjutnya, pada bab dua dijabarkan teori-teori pertanian
(studi kepustakaan) dan keadaan daerah Lembang terutama
keadaan masyarakat / petani.
Pada bab tiga dikemukakan pembuktian-pembuktian
hipotesis beserta pembahasannya dalam hal ini keadaan
pertanian di Lembang misalnya jenis pertanian, cara
penggarapan, tingkat produksi yang dicapai, potensi yang
ada. Kemudian, semua keadaan ini dibahas dengan
menggunakan teori sebagai alat ukur untuk mengkaji
kemungkinan peningkatan produksi hal ini menyangkut
sumber alam, sarana dan pengetahuan / keterampilan, serta
kehidupan sosial para petani. Bab tiga ini merupakan bab inti.
Bab empat, bab terakhir merupakan simpulan dari
pembuktian-pembuktian hipotesis dan hasil pembahasan.
Pada bab ini dikemukakan juga saran-saran peningkatan
produksi pertanian di Lembang yang diperoleh dari hasil
pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya (bab
tiga).
BAB II
TEORI DASAR
(BAB III)
DESKRIPSI MASALAH ATAU
TINJAUAN PUSTAKA
GAMBARAN UMUM
Organ ini memuat pemerian masalah, artinya memuat
gambaran mengenai masalah itu berdasarkan data yang telah
diperoleh. Gambaran tersebut dapat ditampilkan baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif. Sudah tentu gambaran
ini harus objektif artinya seperti apa adanya memuat data
yang diperoleh melalui penelitian lapangan/laboratorium.
Untuk laporan penelitian, deskripsi itu berupa kompilasi
(kumpulan) data yang diperoleh dari rujukan-rujukan,
sedangkan untuk laporan penelitian, deskripsi itu berupa
kompilasi data yang diperoleh dari penelitian
lapangan/laboratorium. Teori yang akan digunakan sebagai
alat ukur untuk membahas masalah diuraikan juga pada
bagian ini.
24
25
BAB II
TEORI DASAR BLA BLA BLA
2.1 Definisi X Y Z
LANGKAH PENULISAN TEORI DASAR
1.menentukan referensi (min 5)
2.menentukan sumber utama (1)
3.menentukan sumber pembanding (4)
4.ringkasan
5.(manfaat)
BAB IITEORI DASAR STRUKTUR(mengumpulkan referensi minimal 5)
5.1 Definisi Struktur5.2 Jenis struktur
A
Menurut Brady (1999: 117) kimia murni
adalah ........kkkkk kkkkkkk.
B
Kimia murni adalah kkkkkkkkk kkkkkkk kkkkkkk kkkkkk
kkkkkkk (Brady, 1999: 117)
C
Kimia murni adalah kkkkkkk kkkkkkk kkkkkkkkk
menentukan sumber utama
6. menentukan sumber pembanding
7. ringkasan
8. (manfaat)(1)
BAB IIGAMBARAN UMUM LOKASI JALAN GANESA
2.1 Letak Geografi
BAB III (BAB IV)
PEMBAHASAN
ANALISIS (TULIS JUDUL DENGAN
LENGKAP)
BAB III
ANALISIS BIO GAS SEBAGAI
ALTERNATIF PENGGANTI LPG
Di sini penulis mengemukakan komentar, pendapat, tafsiran, atau penilaian mengenai segala sesuatu yang dideskripsikan itu. Arah pembahasan harus tertuju kepada terjawabnya persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Di sini akan terlihat seberapa jauh bobot karangan itu. Kuncinya adalah kecanggihan penalaran penulis (keruntutan, kemakulan, dan ketuntasan) dalam membahas deskripsi itu.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dalam bab terakhir ini, pertama penulis merangkumkan
hasil-hasil pembahasan. Setelah itu, penulis menarik
simpulan secara keseluruhan, yang dalam hal ini merupakan
jawaban atas persoalan yang dikemukakan dalam rumusan
masalah. Untuk laporan penelitian yang mengajukan
hipotesis, simpulan itu merupakan jawaban apakah hipotesis
itu terbukti kebenarannya atau tidak.
4.2 Saran
Saran adalah pendapat penulis yang muncul sebagai
konsekuensi atau implikasi dari adanya simpulan tersebut.
Biasanya penulis menganjurkan tindakan-tindakan
selanjutnya setelah terjawab persoalan itu (setelah terbukti
hipotesis itu).
DAFTAR PUSTAKA
Data mengenai sumber itu pada bagian tersendiri disusun
secara alfabetis berdasarkan nama pengarangnya. Pencatatan
data sumber itu banyak kesamaannya dengan cara yang
dipakai pada catatan kaki. Bedanya antara lain pada daftar
pustaka bila nama pengarang itu disertai nama keluarganya,
maka yang ditulis lebih dulu adalah nama keluarganya. Gelar
pengarang dan nomor halaman tidak dicantumkan.
Contoh:
Alexander. Carter. How to Locate Educational
Information and Data. New York. Bureau of
Publications. 1950.
Bales. R. E. Interaction Proses Analysis. Cambridge,
Addison Wesley Publishing Company. 1954.
Cambell. What is Science? New York Dover Publication.
1952.
Deming. William E. Some Theory of Sampling. New York,
John Wiley & Sons’s. 1952.
Flesch. Rudolf. How to Test reliability. New York, Harper
& Brother.1951.
Grey. W. S. What Makes a Book Readable. Chicago,
Chicago University Press. 1935.
Di samping cara di atas, ada cara lain yang dapat digunakan.
Contoh berikut ini adalah cara yang dipakai dalam penulisan
daftar pustaka pada akhir-akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, Usman. 1968. “Sedikit Catatan tentang Sketsa Pelukis Nashar”. Budaya
Jaya. 2 (Juli I)
Jassin, H. B. 1959. Tifa Penyair dan Daerahnya. Jakarta: Gunung Agung.
1959. Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45. Jakarta: Gunung Agung.
Richards. I.A. 1964. Practical Criticum. London: Ronledge & Kegan Paul.
Welek. Rene and Austin Waren. 1956. Theory of Literatur. New York: Harcourt.
Brace & World.
Penulisan (tipografinya) ada berbagai
cara:
Cara I:
Daradjat, Zakiah. 1950. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan
Bintang.
Cara II:
Daradjat, Zakiah. 1950.
Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Cara III:
Daradjat, Zakiah.
1950 Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang .
SUMBER ACUAN: BUKU
Kadiman, Kusmayanto. 2004. Bentang Ego, Alunkan
Simfoni. Bandung: Mizan Media Utama.
Syukur Abdul. 1996. Cara Belajar Efektif. Jilid I.
Schimmel, Annemarie. 1986. Dimensi Mistik dalam
Islam. Terjemahan oleh Sapardi Djoko Damono,
dkk. dari Mystical Dimension of Islam (1975).
Rowe, D. dan I. Alexander. 1967. Selling Industrial
Product. Edisi Kedua.
Koencaraningrat (Ed.) 1980. Metode-Metode Penelitian
Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
SUMBER ACUAN: INTERNET
Dewar, T. Adult Learning Online
(URL:http://www.Cybercorp.net/
Tammy/lo/Oned2.html.)
http://www.indo-web.com/Remaja/Gaul/
SUMBER ACUAN: MAJALAH
Suprapto, Riga Adiwoso. 1989. “Perubahan Sosial dan
Perkembangan Bahasa”. Dalam Prisma XVIII
(1):61—120. Jakarta.
SUMBER ACUAN: SURAT KABAR
Tabah, Anton. 1989. “Polwan semakin Efektif dalam
Penegakan Hukum”. Dalam Suara Pembaruan, 1
September 1989. Jakarta.
SUMBER ACUAN: ANTOLOGI
Kartodirdjo, Sartono. 1977. “Metode Penggunaan Bahan
Dokumen”. Dalam Koentjaraningrat (Ed.). 1980.
Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Hlm. 67—
92. Jakarta: Gramedia.
Kramers, J.W. 1931. “Geography and Commerce”. Dalam
Thomas Arnold dan Alfred Guillame (Ed.) 1931.
The Legacy of Islam. London: Oxford University
Press.
INDEKS
Bagian ini memuat daftar istilah atau kata yang penting yang
terdapat pada karangan untuk memudahkan pembaca mencari
keterangan tentang istilah atau kata tersebut. Istilah/kata
tersebut disusun berdasarkan abjad dan tiap kata/istilah diberi
nomor halaman tempat penjelasan istilah/kata itu.
Contoh:
INDEKS
adat, 15
asas kekeluargaan, 23, 307
aswin, D., 115, 118
baki, 4, 10
bank umum, 23, 25, 28
birokrasi, 144
canggih, 3, 5, 9
cek, 10, 15, 29
curai, 16
debet, 20, 29
diversitas, 1, 5
doping, 41, 42, 43
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS
Nama :
Tempat tanggal lahir : New York
Sesuai degan KTP
RIWAYAT PENDIDIKAN
SD
SMP
SMU
PT
RIWAYAT PENULISAN
1990
RIWAYAT HIDUP
Tepat di kaki Gunung Merapi,
Jawa Tengah, lahirlah seorang
putri mungil, cantik, centil, dan manja dari
pasangan X dan Y. Sekarang bayi tersebut
dipanggil akrab dengan nama Leksa kepenedekan
dari Leksananto
Catatan Tambahan
Catatan tambahan yaitu segala catatan yang diambil dari
sumber kepustakaan untuk menjelaskan atau memperkuat apa
yang dikemukakan dalam karangan. Oleh karena catatan
kadang-kadang banyak, maka catatan-catatan itu harus diberi
nomor. Nomor tersebut disesuaikan dengan keberapa kalinya
penulis mengambil catatan tersebut dan bila data sumber akan
ditempatkan di kaki halaman, maka di belakang catatan itu di
tulis nomor tersebut setengah kait ke atas. Kemudian data
sumber itu ditulis di kaki halaman yang bersangkutan.
Sebelum data sumber ditulis dibuat dulu garis batas dua
setengah kait di bawah kalimat terakhir bagian teks sepanjang
empat belas ketikan dari pias kiri; nomor catatan ditulis setelah
tujuh ketikan kosong. Nomor catatan tersebut ditulis setengah
kait di bawah garis batas dan setengah kait pula di atas data
sumber. Adapun data mengenai sumber itu ditulis berturut-turut
setelah nomor catatan; nama pengarang, judul sumber, kota
penerbit, tahun, halaman. Agar lebih jelas, di bawah ini diberikan
sebuah contoh.
…………………………………………………………(kalimat
terakhir teks)
1 Gustav Bergman, Philosophy of Science (Madison:
University of Wisconsin Press. 1952), hlm. 43.
Sistem catatan seperti tersebut di atas biasa disebut “catatan
kaki” atau “footnote”. Selain cara tersebut, ada lagi cara sebagai
berikut:
Bila penulis mengutip dari buku karangan Adam halaman 45,
maka segera di belakang kutipan itu ditulis di antara kurung
(Adam:45) atau bila karangan Adam itu pada daftar pustaka
diberi nomor urut 5 maka di belakang kutipan itu ditulis (5:45).
Perkembangan selanjutnya data sumber dilengkapi tahun
penerbitan. Perhatikan contoh berikut.
…(Rini Melani, 1986:71) cara ini cara yang dianjurkan.
Selain itu, ada pula yang tanpa halaman misalnya:… (Rini
Melani, 1986). Bila pengarang masuk dalam uraian caranya
sebagai berikut: Sundari (1969:45) menyatakan….2 Strameyer, et al, Developing a Curriculum for
Modern Living (New York: Bureau of Publication’s
Teachers College, 1957), hlm. 57.
3 Donal P Cottal. Ed.,Teacher Education for a Free
People (New York, 1956), hlm. 85.
4 E. William, Beberapa Teori Sampel, terjemahan
Winarno. (Bandung: Tarsito. 1950), hlm. 25.
5 “Polusi”. Pikiran Rakyat. 23 Januari 1973.
6 Nina Gunawan, “Biopharmaceuties”. Dalam Scientiae.
No. 44. Tahun V. Juni. 1973. Hlm 22.
Singkatan-singkatan yang Dipergunakan dalam Catatan
Kaki
Untuk memudahkan pencatatan data mengenai sumber yang
dipakai berulang-ulang, sudah menjadi suatu kelaziman dalam
dunia penulisan karangan ilmiah dipakai singkatan-singkatan
khusus dari kata-kata Latin sebagai pengganti data lengkap
mengenai sumber yang telah disebut lebih dulu. Pemakaian
singkatan-singkatan tersebut sebagai berikut:
i. Ibid dari ibidem, artinya sama. Dipakai untuk
menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari sumber
dan halaman yang sama yang datanya telah
dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan
tersebut. Jadi, antara kutipan itu dengan kutipan
sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya
saja yang berbeda, maka dipakai: Ibid., hlm….
ii. Loc. Cit. dari Loco citato, artinya: pada tempat
yang telah disebut. Dipakai untuk menyatakan
bahwa sumber itu sama dengan sumber yang telah
mendahuluinya. Begitu pula halamannya, hanya
telah diselingi sumber lain.
iii. Op. Cit. dari Opere citato, yang maksudnya
karya yang telah dikutip terlebih dahulu. Singkatan
ini digunakan jika sumber kutipan sama dengan
kutipan sebelumnya, tetapi sudah diselingi sumber
lain. Di samping itu, halaman yang dikutip berbeda
dengan kutipan sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh pemakaiannya:
1 Gustav Bergman, Philosophy of Science (Madison:
University of Wisconsin Press, 1952), hlm. 87
2 Rudolf Flesch, How to Test Reliability (New York:
Harper & Brother, 1951), hlm 46.
3 I b i d.
4 Bergman, Loc.Cit.
5 Flesch, Op.Cit, hlm. 37.
Jadi, nama pengarang yang diikuti Loc. Cit. dan Op. Cit.
itu hanya nama akhirnya saja.
KUTIPAN
KUTIPAN LANGSUNG
Kutipan langsung sama benar dengan sumber asli yang dikutip di
dalam hal penulisan kata, susunan kata dan kalimat, ejaan, dan
pungtuasinya. Kutipan langsung yang kurang dari empat baris
ditempatkan di dalam teks di antara tanda petik dengan jarak
yang sama dengan jarak baris di dalam teks, yaitu dua spasi.
Contoh: Mohtar (1983:43) mengatakan, ”Bilamana tidak
berhasil memperoleh pembeli, tidak satu pun perusahaan
mampu hidup”. Dengan demikian, jelas bahwa pemasaran
memegang peranan yang penting di dalam dunia usaha.
“Bilamana tidak berhasil memperoleh
pembeli, tidak satu pun perusahaan mampu hidup” (Mochtar,
1983:43).
Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris atau
lebih ditempatkan di bawah baris terakhir teks yang
mendahuluinya. Kutipan itu diketik, tanpa tanda petik, dengan
jarak satu spasi dan menjorok masuk lima ketukan dari
margin kiri, sama dengan paragraf baru. Kalau dicetak dengan
komputer, digunakan huruf yang berukuran lebih kecil.
Contoh: Mari kita perhatikan pendapat Foster (1974:268)
berikut.
Kebijaksanaan pemasaran meliputi segala penerapan ketatausahaan guna mengikuti perubahan-perubahan yang terus-menerus terjadi di pasar. Kebijaksanaan tersebut menyangkut pengarahan karyawan, bahan, pabrik, dan uang yang dikuasai perusahaan secara rasional dan logis guna mencapai laba, perkembangan, atau kemajuan perusahaan. Tidak hanya untuk satu tahun, tetapi untuk jangka waktu sepanjang mungkin.
Jelaslah bahwa kebijaksanaan pemasaran meliputi
berbagai pihak, baik pengelola sarana, hasil produksi
maupun perencanaan jangka pendek dan panjang.
KUTIPAN TAKLANGSUNG
Kutipan taklangsung adalah kutipan yang mengangkat
gagasannya saja yang kemudian diungkapkan dengan kata-kata
dan gaya pengutip sendiri.
Contoh: Surachmad (1977:423) mengatakan bahwa
metode penyajian grafik kini telah menjadi suatu alat
komunikasi.
Hukum yang didapati oleh seseorang dengan
itjihad dinamakan mazhab (Rasjid, 1954).
Jika sumber kutipan berbahasa asing, bagian yang dikutip
diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia sebagai
kutipan taklangsung. Jika terpaksa harus dikutip langsung,
pernyataan di dalam bahasa asing itu dikutip sesuai dengan
aslinya dan digarisbawahi atau dicetak miring jika menggunakan
komputer.
Contoh:
Pengaruh sastra di dalam kehidupan manusia
seperti terlihat di dalam pernyataan William (1977:2), “The
analogy between women and the earth as sources of life has
always inspired myths and poems of men …”.
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A LEMBAR KENDALI
B KERANGKA
C DRAF BAB I
D DRAF BAB II
E. HALAMAN JUDUL
F ABSTRAK
G. PRAKATA
H DAFTAR ISI
I DAFTAR TABEL
J DAFTAR GAMBAR
K DAFTAR LAMPIRAN
L DAFTAR PUSTAKA
M INDEKS
N LAMPIRAN
O RIWAYAT HIDUP
P CONTOH ANGKET
Q PETA JALAN LAYANG PASOPOATI
R STRUKTUR ORGANISASI CIPULARANG
BAB II
GAMBARAN UMUM MENTARI DAN SIMPATI
2.1 Sejarah Mentari dan Simpati
2.1.1 Sejarah mentari
Mentari merupakan salah satu provider layanan pulsa yang saat ini
berkembang dengan pusat. Nama mentari diambil dari nama tata surya. Dengan
mentari orang akan merasa terang, hangat, dan berwibawa.
Sekarang, nama mentari, diidentikan dengan bla ble nlu
mmmmmmmmmm mmm mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmm mmmmm mmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmm mmmm mmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm.
Bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb mmmmmmmmmmmmmmm
lllllllllllllllllll.
2.1.2 Sejarah simpati
2.2 Fitur Mentari
Mentari alamku, mentari desaku. Di mana kah engkau titipkan aku..
Kelengkapat fitur mentari dapat terlihat padsa gambar di bawah ini.
10
11
2.3 Tarif Mentari
Tarif mentari sama dengan tarif angkot Ledeng-Dago pergu pulang kkkkkkkk
kkkk kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kkkkkkkkkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk kkkkkkkkkk kkkkk
kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm mmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Patahan bumi merupakan gejala alam yang tidak bisa diprediksi sebelumnya.
Sampai saat ini belum ada alat yang bisa menditeksi patahan bumi terjadi
( http://www.indo-web.com/Remaja/Gaul)/
FMIPA
1. KELOMPOK 16
Pengoptimalan Softskills di Kalangan Mahasiswa ITB
2. KELOMPOK 14
Kualitas Kantin Kampus ITB