Post on 29-Jun-2015
HYMEN IMPERFORATA
PENDAHULUAN
Hymen Imperforata merupakan kelainan yang dijumpai pada wanita usia pubertas
dengan keluhan perut membesar, teraba massa intraabdominal yang disertai rasa sakit
di abdomen secara periodik setiap bulan atau secara progresif terus menerus akibat
akumulasi dari darah menstruasi yang tertahan di dalam cavum uteri (hematometra)
serta di dalam vagina (hematokolpos) yang tidak dapat keluar.1-8
EMBRIOLOGI
Hymen imperforata merupakan suatu malformasi kongenital tetapi dapat juga terjadi
akibat jaringan parut oklusif karena sebelumnya terjadi cedera atau infeksi. Secara
embriologi, hymen merupakan sambungan antara bulbus sinovaginal dengan sinus
urogenital, berbentuk membrane mukosa yang tipis. Hymen berasal dari endoderm
epitel sinus urogenital, dan bukan berasal dari duktus mullerian. Hymen mengalami
perforasi selama masa embrional untuk mempertahankan hubungan antara lumen
vagina dan vestibulum. Hymen merupakan lipatan membrane irregular dengan berbagai
jenis ketebalan yang menutupi sebagian orifisium vagina, terletak mulai dari dinding
bawah uretra sampai ke fossa navikularis.2-8
Gambar 1. Embryologic origin of the hymenal membrane
1
Hymen Imperforata terbentuk karena ada bagian yang persisten dari membran
urogenital dan terjadi ketika mesoderm dari primitive streak yang abnormal terbagi
menjadi bagian urogenital dari membran cloacal. Hymen Imperforata tanpa mukokolpos
yang berasal dari jaringan fibrous dan jaringan lunak antara labium minora sulit
dibedakan dengan tidak adanya vagina. Aplasia dan atresia vagina terjadi karena
kegagalan perkembangan duktus mullerian, sehingga vagina tidak terbentuk dan
lubang vagina hanya berupa lekukan kloaka.1,2
.Pokorny & Kozinetz (1988) menerangkan bahwa secara anatomi, hymen pada wanita
usia prepubertas (anak-anak) dengan masalah organ genitalia, dijumpai konfigurasi
berupa hymen fimbrae, sirkumferensial dan posterior ring.2
DEFINISI
Hymen imperforata/ Atresia hymen merupakan hymen dengan membrane yang solid
tanpa lubang.3,4,5. Hymen imperforata merupakan salah satu dari penyebab
Pseudoamenorrhea / Cryptomenorrhea (haid ada, tetapi darah haid tidak keluar) yang
bersifat kongenital dan abnormalitas ini terjadi pada bagian distal saluran genitalia
wanita.3
INSIDENSI
Insiden terjadinya hymen imperforata adalah sebesar 0.1% dari seluruh wanita usia
pubertas.2
GEJALA KLINIS
Sebagian kelainan ini tidak dikenali sebelum menarche, setelah itu akan terjadi
molimenia menstrualia (nyeri yang siklik tanpa haid), yang dialami setiap bulan.
Sesekali hymen imperforata ditemukan pada neonatus atau anak kecil. Vagina terisi
cairan (sekret) yang disebut hidrokolpos. Bila diketahui sebelum pubertas, dan segera
diberi penanganan asimptomatik, serta dilakukan hymenektomi, maka dari vagina akan
keluar cairan mukoid yang merupakan kumpulan dari sekresi serviks.
Kebanyakan pasien datang berobat pada usia 13-15 tahun, dimana gejala mulai
2
tampak, tetapi menstruasi tidak terjadi. Darah menstruasi dari satu siklus menstruasi
pertama atau kedua yang terkumpul di vagina belum menyebabkan peregangan vagina
dan belum menimbulkan gejala.2,3,4,5
Gambar 2. Hymen Buldging
Darah yang terkumpul di dalam vagina (hematokolpos) menyebabkan hymen tampak
kebiru-biruan dan menonjol (hymen buldging) akibat meregangnya membran mukosa
hymen. Keluahan yang timbul pada pasien adalah rasa nyeri, kram pada perut selama
menstruasi dan haid tidak keluar. Bila keadaan ini dibiarkan berlanjut maka darah haid
akan mengakibatkan over distensi vagina dan kanalis servikalis, sehingga terjadi
dilatasi dan darah haid akan mengisi kavum uteri (Hematometra).3,4,5,6,7
Gambar 3. Hematometra dan Hematokolpos dengan Ultrasonografi
Tekanan intra uterin mengakibatkan darah dari kavum uteri juga dapat memasuki tuba
fallopi dan menyebabkan hemotosalfing karena terbentuknya adhesi (perlengketan)
pada fimbriae dan ujung tuba, sehingga darah tidak masuk atau hanya sedikit yang
dapat masuk ke kavum peritoneum membentuk hematoperitoneum.4,5
3
Gejala yang paling sering terjadi akibat over distensi vagina, diantaranya rasa sakit
perut bagian bawah, nyeri pelvis dan sakit di punggung bagian belakang. Gangguan
buang air kecil terjadi karena penekanan dari vagina yang distensi ke uretra dan
menghambat pengosongan kandung kemih. Rasa sakit pada daerah supra pubik
bersamaan dengan gangguan air kecil menimbulkan disuria, urgensi, inkontinensia
overflow, selain itu juga dapat disertai penekanan pada rectum yang menimbulkan
gangguan defekasi.2,3,4,5
Gejala teraba massa di daerah supra pubik karena terjadinya pembesaran uterus,
hematometra, distensi kandung kemih, hematoperitoneum, bahkan dapat terjadi iritasi
menyebabkan peritonitis.6,7,8
Rock dkk (1997), mengamati 13 pasien hymen imperforata, 10 pasien diantaranya
mengalami distensi uterus dan vagina yang luas, setelah diamati sampai usia dewasa,
seluruh pasien mengalami endometriosis pelvik, diduga akibat menstruasi retrograde
yang terjadi ke dalam rongga abdolmen, saat hymen imperforata belum tertangani.2
PENANGANAN 1-10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan pemeriksaan darah rutin, dan
urinalisa.
PEMERIKSAAN IMAGING
Foto abdomen (BNO-IVP), USG abdomen serta MRI Abdominal dan pelvis dapat
memberikan gambaran imaging untuk uterovaginal anomali.
Dengan USG dapat segera didiagnosis hematokolpos atau hematometrokolpos,
Selain itu, transrectal ultrasonography dalam membantu delineating complex
anatomy. Apabila dengan USG tidak jelas, diperlukan pemeriksaan MRI.
USG dan MRI sebagai pemeriksaan penunjang untuk mengetahui apakah ada
kongenital anomali traktus urinaria yang menyertai.
4
PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN
Pemeriksaan Invasif tidak perlu dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis sampai terapi definitif dilakukan, meningat pasien akan merasa
cemas (kebanyak pasien usia muda/usia pubertas).
Laparoskopi direkomendasikan pada beberapa kasus tertentu untuk
mengevakuasi menstruasi retrograde yang memasuki rongga pelvik dan intra-
abdominal. Prosedur ini diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya
endometriosis sekunder pada usia dewasa.
TINDAKAN PEMBEDAHAN
Apabila hymen imperforata dijumpai sebelum pubertas, membran hymen dilakukan
insisi/ hymenotomi dengan cara sederhana dengan melakukan insisi silang (gambar 1)
atau dilakukan pada posisi 2, 4, 8 dan 10 arah jarum jam disebut insisi stellate
(gambar 2) 2,10.
Pendapat lain mengatakan, bila dijumpai hymen imperforata pada anak kecil/ balita
tanpa menimbulkan gejala, maka keadaan diawasi sampai anak lebih besar dan
keadaan anatomi lebih jelas, dengan demikian dapat diketahui apakah yang terjadi
hymen imperforata atau aplasia vagina.2
Pada insisi silang tidak dilakukan eksisi membrane hymen, sementara pada insisi
stellate setelah insisi dilakukan eksisi pada kuadran hymen dan pinggir mukosa hymen
di aproksimasi dengan jahitan mempergunakan benang delayed-absorbable.2,10.
Tindakan insisi saja tanpa disertai eksisi dapat mengakibatkan membrane hymen
menyatu kembali dan obstruksi membrane hymen terjadi kembali.3
Untuk mencegah terjadinya jaringan parut dan stenosis yang mengakibatkan
dispareunia, eksisi jaringan jangan dilakukan terlalu dekat dengan mukosa vagina.
Setelah dilakukan insisi akan keluar darah berwarna merah tua kehitaman yang kental.
Sebaiknya posisi pasien dibaringkan dengan posisi fowler. 10
5
Selama 2-3 hari darah tetap akan mengalir, disertai dengan pengecilan vagina dan
uterus. Selain itu, pemberian antibiotik profilaksis juga diperlukan.10
Evaluasi vagina dan uterus perlu dilakukan sampai 4-6 minggu paska pembedahan, bila
uterus tidak mengecil, perlu dilakukan pemeriksaan inspeksi dan dilatasi serviks untuk
memastikan drainase uterus berjalan dengan lancar. Bila hematokolpos belum keluar,
instrumen intrauterine jangan dipergunakan karena bahya perforasi dapat terjadi akibat
peregangan uterus yang berlebihan.10
Insisi Silang Insisi Stellate
Insisi Stellate dilakukan pada posisi arah jam 2, 4, 8 dan 10
Tiap kuadran dieksisi ke arah lateral, tepi dari mukosa hymen dijahit dengan benang delayed
absorbable.10
6
Beberapa Teknik Hymenektomi :
Atlas of Pelvic Surgery (online edition) Clifford R. Wheeless, Jr., M.D. and Marcella L. Roenneburg, M.D.
7
(1) The patient is placed in the dorsal lithotomy position. The perineum is prepped and draped. The labia are retracted.
(2) The hymenal tags are grasped by tissue forceps, and a small Metzenbaum scissors is inserted through the opening. Stellate incisions are made to open the vaginal canal. If mucus is present, it is gently irrigated away with saline solution.
(3) As each stellate tag is elevated with tissue forceps, it is excised at the introital level, and its base is sutured with interrupted 3-0 synthetic absorbable suture.
DAFTAR PUSTAKA
8
STATUS ORANG SAKIT
ANAMNESIS PRIBADI
Nama : Nn. V (virgo)
Umur : 12 Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kec. Medan Marelan
Tgl Masuk : 23 September 2010, Jam: 12.00 WIB (RSPM)
Nomor MR : 65.62.35
I . ANAMNESIS PENYAKIT
KU : Nyeri perut bagian bawah
Telaah : Hal ini dialami os sejak 1 bulan ini. Nyeri dirasakan semakin bertambah sejak 2 minggu
ini. Os juga merasa perutnya semakin membesar sejak 2 minggu ini. Riwayat keluar
darah dari kemaluan (-), riwayat sudah pernah haid sebelumnya (-). Os mengeluh sulit
buang air kecil dan kadang-kadang disertai rasa nyeri saat BAK. Riwayat BAB (+)
normal. Riwayat demam (-). Sebelumnya Os berobat ke bagian urologi dan kemudian
dikonsulkan ke bagian obgin dengan Dx : Hymen Imperforata.
RPT : ( - )
RPO : ( - )
Riw Haid : ( - )
Riw Operasi : ( - )
Riw KB : ( - )
9
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
Sensorium : Compos Mentis Anemis : (-)
Tekanan Darah : 100/60 mmHg Ikterus : (-)
Frekwensi Nadi : 98 x/i Cyanosis : (-)
Frekwensi Nafas : 20 x/i Dyspnoe : (-)
Suhu : 36,8 ْ C Edema : (-)
Status Lokalisata:
Kepala : Palpebra inferior : konjungtiva anemis -/-
Leher : Tidak ada kelainan
Thoraks : Pulmo : SP : vesikuler +/+, ST : -
Cor : Bunyi Jantung normal
Abdomen : Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri tekan (+)
Status Ginekologi :
Inspeksi : Tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, hymen buldging (-)
darah (-), Labia mayor : dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.
Inspekulo & VT : Tidak diperiksa
RT : Spincter ani ketat, mukosa licin, ampula recti kosong
Uterus, AF > BB, ukuran seperti telur angsa
P/A kanan dan kiri : tegang, sulit dinilai
CD tidak menonjol
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 23 September 2010 :
Hb : 9,8 g/dlHematokrit : 31 %Leukosit : 11.700/mm3
Trombosit : 367.000/ mm3
10
Pemeriksaan USG (Tanggal 23 September 2010)
- Kandung kemih terisi baik
- Uterus AF > BB, ukuran 87,1 x 72,1 x 64,6 mm
- Tampak gambaran hipoechoic di dalam cavum uteri, kesan : hematometra
- Tampak gambaran hipoechoic pada kanalis servikalis dan vagina,
Kesan : hematokolpos
- Kedua adneksa dalam batas normal
- Tidak tampak cairan bebas
Kesan : Hematometra + Hematokolpos
DIAGNOSIS SEMENTARA :
Hymen Imperforata
RENCANA : - Rawat
- Persiapan untuk tindakan Hymenektomi
Lapor Supv. Poli 8 Dr. SAN, SpOG (K) ACC
Lapor Supv. Ruang IV, Dr. MA, SpOG ACC
11
FOLLOW UP
Tanggal 24– 09– 2010 25 – 09 – 2010 26 – 09 – 2010 27 – 09 – 2010 28 – 09 – 2010
Status Present
Sens CM CM CM CM CM
TD 110 / 60 mmHg 110 / 60 mmHg 110 / 70 mmHg 110 / 70 mmHg 110 / 70 mmHg
Nadi 88 x/i 80 x/i 80 x/i 80 x/i 112 x/i
RR 24 x/i 20 x/i 20 x/i 20 x/i 20x/i
Suhu 37 0C 37 0C 37,0 0C 36,8 0C 36,80C
Status Lokalisata
AbdomenMembesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Status Ginekologi
Tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, darah (-), Labia mayor: dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.
Inspekulo & VT: Tidak diperiksa RT: Spincter ani ketat, mukosa licin, ampula kosong,Uterus, AF > BB, ukuran seperti telur angsa, P/A kanan dan kiri : tegang, sulit dinilai,
CD tidak menonjol
Sda Sda sda
Pemeriksaan USG
(supervisor)
-Uterus > BB kes : hematometra-Vagina hypoechoic, kes :hematokolpos-Tebal Hymen 1,2 mmKes : Hematometra + Hematokolpos
Lapor Supv. R IV Dr. MA, SpOG, advis :
Lapor Dr.AA, SpOG.K advis : Konsul ke Divisi Urogin Dr. MRT, SpOG.K
DIAGNOSIS Hymen Imperforata
RENCANA Hymenectomy
TERAPI
- Diet MB
- IVFD RL 20 gtt/I
- Inj. Cefotaxim 500 mg/12 jam
- As. Mefenamat 3 x 250 mg
12
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb : 10,7 g/dlHematokrit : 31,6 %Leukosit : 11.100/mm3
Trombosit : 377.000/ mm3
SGOT : 15 U/lSGPT : 12 U/lUreum : 11 mg/dlKreatinin : 0,7 mg/dlKGD adr : 115 mg/dlPT : 14,8 “aPTT : 32,8 “INR : 1,06TT : 14 ” Na/K/Cl : 146 / 4,2 / 109 mEq/LKolesterol Tot : 139 mg/dlTG : 90HDL : 36LDL : 85LED : 23 mm/jamCT : 7’BT : 3‘UrinalisaWarna : KuningGlukosa : -Bilirubin ; -Keton : -Berat Jenis : 1,020pH : 5,0Protein : -Urobilinogen : -Nitrit : -Darah : -Sedimen : dbnKristal : -
USG Ginjal & Kandung Kemih Kes : Tidak tampak kelainanBNO-IVPKes : Tidak tampak kelainanEKG Kes : Dalam batas normalFoto ThoraksKes : Tidak tampak kelainan
13
TANGGAL 29 SEPTEMBER 2010
KU : Nyeri perut bagian bawah & perut membesar
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present :
Sensorium : Compos Mentis Anemis : (-)
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Ikterus : (-)
Frekwensi Nadi : 98 x/i Cyanosis : (-)
Frekwensi Nafas : 20 x/i Dyspnoe : (-)
Suhu : 36,8 ْ C Edema : (-)
Status Lokalisata:
Kepala : Palpebra inferior : konjungtiva anemis -/-
Leher : Tidak ada kelainan
Thoraks : Pulmo : SP : vesikuler +/+, ST : -
Cor : Bunyi Jantung normal
Abdomen : Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri tekan (+)
Status Ginekologi :
Inspeksi : Tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, hymen buldging (-)
darah (-), Labia mayor : dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.
Inspekulo & VT : Tidak diperiksa
RT : Spincter ani ketat, mukosa licin, ampula recti kosong
Uterus, AF > BB, ukuran seperti telur angsa
P/A kanan dan kiri : tegang, sulit dinilai
CD tidak menonjol
DIAGNOSIS SEMENTARA :
Hymen Imperforata
14
RENCANA :
Hymenectomy
Lapor Ka.SMF. Obgin, Dr. RUL, SpOG ACC
Konsul ke divisi Uroginek, Dr. MRT, SpOG (K) ACC
Rencana : Penjadwalan Operasi tgl 4 Oktober 2010 di COT
FOLLOW UP
Tanggal 30– 09– 2010 01 – 10 – 2010 02 – 10 – 2010 03 – 10 – 2010 04 – 10 – 2010
Status Present
Sens CM CM CM CM CM
TD 110 / 60 mmHg 110 / 60 mmHg 120 / 70 mmHg 120 / 70 mmHg 120 / 80 mmHg
Nadi 88 x/i 80 x/i 80 x/i 80 x/i 92 x/i
RR 24 x/i 20 x/i 20 x/i 20 x/i 20x/i
Suhu 36,5 0C 37 0C 36.8,0 0C 36,8 0C 36,80C
Status Lokalisata
AbdomenMembesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Membesar, distensi, sulit dinilai, nyeri (+)
Status Ginekologi
Tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina, darah (-), Labia mayor: dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.
Inspekulo & VT: Tidak diperiksa RT: Spincter ani ketat, mukosa licin, ampula kosong,Uterus, AF > BB, ukuran seperti telur angsa, P/A kanan dan kiri : tegang, sulit dinilai,
CD tidak menonjol
Sda Sda sda
Dilakukan Operasi
Hymenectomy
Di COT pada pukul
09.00 wib
DIAGNOSIS Hymen ImperforataRENCANA Hymenectomy
TERAPI
- Diet MB- IVFD RL 20 gtt/I- Inj. Cefotaxim 500 mg/12 jam- As. Mefenamat 3 x 250 mg
15
LAPORAN HYMENECTOMY Tanggal 4 Oktober 2010 Pukul 09.30 wib
Pasien dibaringkan di atas meja operasi dengan infus dan kateter terpasang
baik.
Dibawah anestesi spinal dilakukan vulva hygiene lalu ditutup dengan doek steril
kecuali lapangan operasi.
Identifikasi dengan spuit 10 cc pada hymen keluar darah berwarna merah
kecoklatan kental.
Dilakukan insisi pada septum dimulai dari arah jam 12 ke jam 3, lalu ke arah
jam 6, kemudian ke arah jam 9 lalu berakhir pada arah jam 12.
Keluar darah haid dengan volume + 200 cc
Pinggir septum / hymen diaproksimasi (dilipat keluar) dengan mempergunakan
benang vicryl no.3/0 secara kontinyu interlocking.
Evaluasi perdarahan t.a.a
KU pasien post op : baik
Instruksi : - Awasi tanda vital dan tanda-tanda perdarahan
- Cek darah rutin 2 jam post PSP
Terapi : - IVFD RL 20 gtt/i
- Injeksi Cefotaxim 500 mg/ i.v /12 jam
- Meloxicam Supp I / 8 jam
Pemeriksaan Laboratorium Post Op pada tanggal 4 Oktober 2010 :
Hb : 10,7 gr/dl
Hematokrit : 31,1 %
Leukosit : 10.500/mm3
Trombosit : 320.000/ mm3
DIAGNOSIS : Post Hymenectomy a/i Hymen Imperforata + H1
FOLLOW UP
Tanggal 05– 10– 2010 06 – 10 – 2010
Status Present
16
Sens CM CM
TD 110 / 70 mmHg 120 / 70 mmHg
Nadi 88 x/i 80 x/i
RR 24 x/i 20 x/i
Suhu 36,5 0C 36,5 0C
Status Lokalisata
Abdomen Soepel, ttb massa, nyeri (-) Soepel, ttb massa, nyeri (-)
Status Ginekologi
Tampak luka bekas insisi (hymenectomy)
Jahitan : kering , darah (-), pus (-),
Labia mayor: dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.
Tampak luka bekas insisi, (hymenectomy)
Jahitan : kering , darah (-), pus (-),
Labia mayor: dbn, Labia minor : dbn, klitoris : dbn.
DIAGNOSIS Post Hymenectomy + H2 Post Hymenectomy + H3
RENCANAAwasi tanda vital dan
tanda-tanda perdarahan
- PBJ
- Kontrol ke Poli 8 tgl 9/10/2010
TERAPI
- Cefadroksil 3 x 250 mg
- As. Mefenamat 3 x 250 mg
- Vit B komp 2 x1 tab
- Cefadroksil 3 x 250 mg
- As. Mefenamat 3 x 250 mg
- Vit B komp 2 x1 tab
ANALISA KASUS
Telah dilaporkan suatu kasus, Nn, V, 12 tahun, virgo, pasien masuk ke Poli 8 Ginekologi pada tanggal 23 September 2010. Merupakan pasien konsul dari bagian urologi dengan keluhan utama nyeri perut bagian bawah. Setelah melalui beberapa pemeriksaan (USG Ginjal dan BNO-IVP) dari bagian urologi, os dikonsulkan ke bagian obstetri dan ginekologi dengan diagnosis : Hymen Imperforata.
17
Keluhan nyeri perut bagian bawah ini dialami os sejak 1 bulan ini. Nyeri dirasakan semakin bertambah sejak 2 minggu ini. Os juga merasa perutnya semakin membesar sejak 2 minggu ini. Riwayat keluar darah dari kemaluan (-), riwayat sudah pernah haid sebelumnya (-). Os mengeluh sulit buang air kecil dan kadang-kadang disertai rasa nyeri saat BAK. Riwayat BAB (+) normal.
Dari pemeriksaan fisik, tanda vital dalam batas normal, pada status lokalisata abdomen, dijumpai perut membesar, kesan distensi, sehingga abdomen sulit dinilai. Nyeri tekan dijumpai pada perut bagian bawah. Dari pemeriksaan status ginekologis, Inspeksi : tampak hymen menutupi seluruh introitus vagina. Hymen buldging (-), darah (-). Organ genitalia : labia mayor, labia minor, klitoris dalam batas normal. Pemeriksaan dalam inspekulo dan VT tidak dilakukan, karena Os virgo. Dari RT dijumpai spincter ani ketat, mukosa licin, ampula kosong, uterus antefleksi, ukuran lebih besar dari biasa sebesar telur angsa. Parametrium kanan dan kiri tegang, kedua adnexa sulit dinilai, cavum douglas tidak menonjol. Dari pemeriksaan penunjang laboratorium, hasilnya dalam batas normal. Dari pemeriksaan USG Ginekologi, dapat disimpulkan suatu hematometra dan hematokolpos. Pemeriksaan USG Ginjal, BNO-IVP, EKG dan foto thoraks hasilnya tidak tampak kelainan.
Dari anamnesis riwayat penyakit, Os belum pernah haid sebelumnya, dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan ginekologis dijumpai hymen menutupi seluruh introitus vagina, dari pemeriksaan ultrasonografi disimpulkan suatu hematometra dan hematokolpos, maka pasien didiagnosis Hymen Imperforata dan direncanakan tindakan Hymenectomy pada tgl 4 Oktober 2010.
Durante operasi, dilakukan insisi hymen secara sirkuler dimulai pada arah jam 12, 3, 6, 9 dan berakhir pada arah jam 12. Kemudian keluar darah haid dengan volume + 200 cc. Pinggirseptum / hymen diaproksimasi (dilipat keluar) dengan mempergunakan benang vicryl no.3/0 secara kontinyu interlocking. Ku pasien post op baik. Pasien dirawat selama 2 hari post op. Luka operasi kering, pasien PBJ pada tgl 6 Oktober 2010.
Permasalahan :
1. Apakah penanganan terhadap kasus ini sudah tepat ?2. Bagaimana teknik operasi yang dilakukan agar tidak terjadi penyatuan hymen
kembali?3. Bagaimana follow-up selanjutnya terhadap pasien ini?
18