Post on 03-Jun-2018
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
1/37
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
2/37
2
Selain itu ada beberapa organ lainnya yang berhubungan dengan sistem pencernan
ini. Organ-organ tersebut antara lain adalah hati/hepar,kelenjar liur, dan pankreas.
Sebagian besar dinding traktus digestivus mempunyai struktur yang
berlapis-lapis,berturut-turut dari dalam ke luar sebagai berikut:
1. Tunika mukosa, dilapisi epitel dan dibawahnya merupakan jaringan ikatsebagai lamina propria. Lamina muscularis mucosa terdiri atas selapis
tipis otot polos yang membatasi membran mukosa.
2.
Tunika submukosa,merupakan jaringan ikat longgar
3. Tunika muskularis,biasanya terdiri ats stratum circulare dan stratumlongitudinale
4. Tunika serosa,jaringan ikat yang dilapisi sel mesotilBerikut ini akan dibahas satu persatu saluran pencernaan dan kelenjarnya.
Gambar 2 Lapisan Traktus Digestivus
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
3/37
3
1. Rongga Mulut
Di dalam rongga mulut makanan ditampung,dikunyah,dan dilumasi
dengan liur agar lebih mudah ditelan. Daerah mulut dilapisi epitel berlapis gepeng
tanpa keratin sebagai pelindung yang juga melapisi permukaan dalam bibir.
Cavum oris(rongga mulut) dibatasi di sebelah depan oleh suatu celah yang
disebut rima oris dengan labium oris superior et inferior sebagai dindingnya.
Sebelah lateral cavum oris dibatasi oleh pipi dan dasar mulut dengan lidah di
sebelah bawah serta palatum sebagai atapnya. Di sebelah dorsal terdapat
hubungan dengan faring merupakan lubang yang disebut faucia.
1.1Labium oris
Gambar 3 Potongan Memanjang Bibir
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
4/37
4
Labium oris superior dan labium oris inferior mempunyai 3 daerah
permukaan yang berbeda struktur histologisnya,yaitu facies
externa,rubrum labii,dan facies interna.
a. Facies externaDaerah paling luarnya dilapisi oleh epitel gepeng berlapis dengan keratin.
Di bawah epidermis terdapat jaringan ikat yang disebut corium yang
membentuk tonjolan-tonjolan ke arah epidermis sebagai papilla corii.Sel-
sel basal epidermis mengandung pigmen. Seperti pada struktur kulit
lainnya,daerah bibir ini juga dilengkapi glandula sudorifera,glandula
sebaceae,dan folikel rambut.
b. Rubrum labiiMerupakan daerah peralihan antara facies externa dan facies interna.
Epitelnya merupakan lanjutan dari epidermis yang mengalami perubahan
pada stratum korneumnya yang makin menipis sampai
menghilang.Jaringan ikat di bawahnya membentuk papilla yang lebih
tinggi dan banyak mengandung kapiler darah. Rubrum labii pada keadaan
hidup berwarna merah,karena epitil permukaannya transparan(tidak
mengandung lapisan keratin),banyak papilla jaringan ikat yang menonjol
ke epitel,dan jaringan ikat di bawah epitelnya banyak mengandung kapiler
darah.
c. Facies internaEpitelnya merupakan epitel gepeng berlapis tanpa keratin,lebih tebal jika
dibandingkan dengan epitel rongga mulut yang lainnya. Di dalam jaringan
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
5/37
5
ikatnya terdapat kelenjar campuran dan kelenjar mukosa murni sebagai
glandula labialis yang saluran keluarnya menembus membrana mukosa
atau facies interna dan bermuara dalam cavum oris.
1.2PipiPipi membentuk dinding lateral rongga mulut yang mempunyai struktur
seperti labium oris,hanya tidak memiliki daerah peralihan. Seperti pada
labium,permukaan dalam dengan membran mukosanya terdapat kelenjar
campuran yaitu glandula buccalis. Di antara permukaan luar dan dalam
terdapat jaringan ikat dan otot bercorak yang disebut m.buccinator.
1.3PalatumPalatum merupakan atap bagi cavum oris.Terdiri atas:
a. Palatum durumBagian depan sebagai palatum durum dilapisi oleh membrana mukosa
yang melekat dengan periosteum os palatum di bawahnya. Di bawah
membrana mukosa terdapat kelenjar yang bersifat mukosa sebagai
glandula palatina.
b. Palatum molleMembrana mukosa sebagai lanjutan dari palatum durum di depannya.
Di bawah membrana mukosa terdapat jaringan muskulotendineus.
Epitelnya berbentuk epitel gepeng berlapis tanpa keratin, Ke belakang
menjadi bangunan yang disebut uvula yang terletak di
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
6/37
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
7/37
7
Kedua bagian ini dibatasi oleh garis berbentuk V yang disebut linea
terminalis. Menurut bentuknya,papila terdiri atas:
a. Papila filiformisMerupakan tonjolan kecil dengan ujung runcing yang tertutup oleh
epitel yang mengalami keratinisasi.Papila jenis inim merupakan yang
terbanyak dan tersebar pada permukaan lidah.Panjang papila ini sekitar
2-3 mm.
b. Papila fungiformisc. Berbentuk seperti jamur dengan tinggi 0,5-1,5 mm.Jaringan ikat di
bawah epitelnya banyak mengandung kapiler darah.Karena epitel yang
tipis,pada keadaan hidup papila fungiformis tampak lebih merah
dibandingkan sekitarnya.
d. Papila circumvallata
Gambar 5 Lidah:Papila Filiformis dan Fungifomis
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
8/37
8
Bentuknya hampir sama dengan papila fungiformis namun permukaan
papila ini tidak menonjol melebihi permukaan epitel lidah di
sekitarnya.Terdapat terbatas pada linea terminalis secara berdert-
deret.Terdapat suatu alur yang melingkar di sekeliling tonjolan papila
dan pada dasarnya terdapat muara kelenjar ludah yaitu glandula serosa
von Ebner. Pada dinding lateralnya terdapat alat pengecap/taste bud
atau gemma gustatoria.Dalam satu papila kira-kira terdapat 250 buah
taste bud.
e. Papila foliataPapila jenis ini dapat ditemukan pada lidah binatang pengerat yang
letaknya pada sisi lateral bagian belakang lidah. Tonjolan-tonjolannya
berbentuk lembaran tersusun berderet-deret sebagai halaman
buku.Pada tonjolan ini juga dapat ditemukan gemma gustatoria.
f. Papila lenticularisTonjolan ini terdapat pada pars posterior dengan permukaan yang
cembung seperti lensa.
Gambar 6 Lidah : Papila Sirkumvalata
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
9/37
9
1.6Gemma gustatoriaIndra pengecap ini berwarna pucat dibandingkan sekitarnya dan berbentuk
oval.Sumbu panjangnya mencapai ukuran 72 mikron. Pada puncak tiap gemma
terdapat lubang di bagian atasnya yang disebut porus gustatorius. Di dalam
gemma gustatoria terdapat dua macam sel,yaitu sel penyokong(sel sustentakuler)
dan sel pengecap(sel neuroepitelial).Sel penyokong terdapat di perifer tampak
pucat berbentuk panjang dengan inti bulat.Sedangkan sel pengecap bentuknya
lebih langsing dan berwarna gelap.Dua macam sel tadi dipastikan ada namun
belum diketahui persis peranannya. Oleh karena itu,sel penyokong disebut juga
sel tipe I dan sel pengecap disebut juga sel tipe II.Kedua tipe ini memiliki
mikrovili terpendam dalam substansi amorf dalam porus gustatorius.Gemma
gustatoria juga ditemukan pada palatum mole,arcus glossopalatinum,facies
dorsalis epiglotis,dan dinding dorsal faring. Untuk cita rasa didapatkan empat
macam yaitu pahit,manis,asam,dan asin.
1.6.1 Lamina propriaJaringan ikat ini terkadang mengandung sel lemak.Pada dorsal
lidah tidak ditemukan tunika submukosa.Di daerak apeks dan
dorsum lingua,jaringan ikat menebal menjadi fascia lingua. Di
dalam lamina propria terdapat glandula lingualis yang menurut
letaknya dibagi atas glandula lingualis anterior
Blandin/Nuhn,glandula lingualis posterior serosa van Ebner,dan
glandula lingualis posterior mukosa.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
10/37
10
1.6.2 Tunika muscularisPada lidah terdapat jaringan otot serat lintang yang terbagi atas
kanan dan kiri yang dipisahkan oleh septum linguae.
Otot lidah dibagi menjadi 2 berdasarkan origo-insersionya,yaitu:
a. Otot intrinsik,yang mempunyai origo-insersio di dalam lidah sendiri,terdiriatas:
1. M. Transversalis linguae,serabut berjalan sejajar permukaan lidahdengan arah melintang terhadap sumbu panjang
2. M. Verticalis linguae,serabut berjalan vertikal3. M. Longitudinalis superior,serabut berjalan sejajar permukaan lidah
searah sumbu panjang
4. M. Longitudinalis inferiorUjung serabut otot intrinsik melekat pada jaringan ikat seperti facia
linguae dan septum linguae. Di antara berkas-berkasnya terdapat
jaringan ikat yang mengandung serabut saraf motoris dan sensoris.
b. Otot ekstrinsik,mempunyai origo di luar lidah,terdiri atas:
Gambar 7 Otot-Otot Intrinsik Lidah
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
11/37
11
1. M. Genioglossus2. M. Hyoglossus3. M. Styloglossus4. M. Palatoglossus
1.7Glandula oralis (kelenjar ludah)Kelenjar ludah terdapat di luar rongga mulut dan mencurahkan sekretnya
ke dalam mulut melalui duktus ekskretorius besar.Kelenjar ini
menghasilkan sekret yang akan membentuk saliva dan bermuara pada
cavum oris. Fungsi saliva antara lain membasahi membran mukosa
mulut,melicinkan makanan pada waktu pengunyahan,dan membantu
pencernaan dengan enzim ptialin di dalamnya. Kelenjar ludah antara lain
akan dibahas satu persatu di bawah ini. Glandula
parotis,submandibularis,dan sublingualis merupakan kelenjar ludah utama.
Gambar 8 Otot-Otot Ekstrinsik Lidah
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
12/37
12
1.7.1 Glandula parotis
Kelenjar ini terdapat sepasang dan berada di depan dan bawah telinga
luar(di depan auricula).Kelenjar ini berbentuk asiner bercabang dengan
sekret yang bersifat serosa.Saluran keluar utamanya disebut duktus
parotideus yang bermuara di cavum oris setinggi M2 atas.Duktus
parotideus mempunyai lamina propria yang tebal dan epitelnya
silindris berlapis(2 lapis) dengan sel piala di antaranya.Pars terminalis
glandula parotis terdiri atas asinus sel-sel serosa yang berbentuk
kuboid dengan inti bulat di tengahnya.Di bawah membrana basalis
terdapat sel keranjang(basket cell) yang berbentuk stelat pipih yang
dari samping tampak fusiform. Sel ini merupakan mioepitel dan diduga
Gambar 9 Glandula Parotis
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
13/37
13
berfungsi sebagai sel otot untuk mendorong sekret ke dalam duktus
ekskretorius.Sekret yang dihasilkan ditampung dalam ruang asinus
kemudian disalurkan melalui duktus interkalatus.Selanjutnya sekret
akan melalui duktus sekretorius yang terdiri dari epitel silindris
selapis.Saluran ini disebut juga striated duct karena pada bagian
basalnay memperlihatkan garis-garis sejajar.Dari striated duct sekret
dialirkan ke dalam duktus ekskretorius dengan epitel silindris selapis
tanpa gmbaran garis-garis.
1.7.2 Glandula submandibularis
Terdapat sepasang dan berada di dasar mulut di luar rongga mulut
dekat angulus mandibularis. Kelenjar ini berbentuk tubuloalveolar dan
sekretnya bersifat campuran seromukosa.Saluran keluar utamanya
disebut duktus submandibularis dari Wharton yang bermuara di depan
di samping frenulum lingua.Pars terminalisnya terdiri atas asinus yang
seluruhnya terdiri atas sel serosa dan beberapa asinus dengan sel
mukosa bercampur dengan sel serosa di ujungnya. Sel-sel serosa di
Gambar 10 Glandula Submandibularis
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
14/37
14
ujung asinus membentuk seperti bulan sabit yang disebut bulan sabit
Gianuzzi atau demiluna Gianuzzi.Sekret mula-mula bermuara dalam
ruang asinus kemudian dialirkan melalui duktus interkalatus untuk
kemudian dialirkan lagi ke duktus sekretorius dan terakhir dialirkan ke
dalam duktus ekskretorius.
1.7.3 Glandula sublingualis
Merupakan kelenjar campuran seromukosa yang berbentuk
tubuloalveoler. Terletak di bawah membrana mukosa mulut,di bawah
lidah. Berjumlah sepasang.Saluran keluar utamanya disebut duktus
sublingualis mayor yang bermuara di kanan dan kiri frenulum lingua.
Epitel duktus ekskretoriusnya merupakan epitel silindris semu
berlapis.Pars terminalisnya lebih banyak mengandung sel-sel mukosa
Gambar 11 Glandula Sublingualis
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
15/37
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
16/37
16
1.7.7 Glandula labialisKelenjar ini terdapat di bawah membrana mukosa bibir.
2. Gigi
Perkembangan gigi meliputi pertumbuhan dan proses perkapuran yang
terjadi sebelum erupsi dalam rongga mulut.Awalnya tampak sebagai penebalan
epitel mulut pada saat embrio berumur 7-8 minggu.Penebalan ini terjadi pada
epitel ektoderm.Penebalan tadi masuk ke dalam jaringan mesenkim di bawahnya
sepanjang maksila dan mandibula.Penebalan ini disebut lamina dentalis.
Gambar 12 Gigi Kering
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
17/37
17
Setelah lamina dentalis terbentuk,pada beberapa tempat di sebelah labial
dan bukal secara berderet-deret terbentuk bangunan seperti putik pada ujung
lamina dentalis.Bangunan ini disebut organ email/enamel organ.Putik gigi terdiri
atas organ email,papila dentis,dan succus dentis.Papila dentis akan menjadi pulpa
dentis.Pada minggu 10-12 sisa dari lamina dentalis akan membentuk primordia
sentes permanentes(gigi tetap) di sebelah lingual dari tiap primordium dens
decidua.Setelah terbentuk primordium dens permanentes,hubungan dengan epitel
mulut menghilang.
Perkembangan gigi dimulai dengan terbentuknya organ email yang
terbentuk sebagai putik,tingkat perkembangan ini disebut stadium putik(bud
stage).Dengan pertumbuhan papila dentis,akan mendesak organ email hingga
berbentuk tudung dan tingkat perkembangan ini disebut stadium tudung(cap
stage).Dengan terbentuknya pulpa dentis dari papila dentis,organ email terus
terdesak dan hubungan organ email dengan epitel rongga mulur mengecil hingga
terbentuk bangunan seperti seperti lonceng.Tahap ini disebut stadium lonceng(vell
stage).
Gambar 13 Gigi yang
Berkembang
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
18/37
18
Perkembangan putik gigi menurut tahap-tahapnya :
a. Stadium putik(bud stage)Pada tiap rahang,muncul 10 buah bangunan bulat setelah terbentuknya
lamina dentalis.Bangunan bulat ini adlah primordium gigi sebagai putik
gigi.
b. Stadium tudung(cap stage)Sel-sel yang membatasi perifer bangunan ini berbentuk tudung yang
kuboid yang tersusun pada permukaan konveks dan disebut epitel email
luar(lamina externa).Sedangkan sel-sel yang membatasi bagian konkaf
tudung berbentuk silindris dan disebut epitel email dalam(lamina
interna).Sel-sel yang terdapat dalam organ email yang dibatasi kedua
epitel tadi mulai memisahkan diri dan selanjutnya mengatur diri sebagai
anyaman sel-sel stelat sebagai pulpa email.
c. Stadium lonceng(bell stage)Epitel email dalam terdiri atas selapis sel silindris yang kemudian menjadi
ameloblast.Sel ini juga nantinya akan berubah menjadi odontoblast.Di
antara sel-sel epitel email luar dan sel stelat dalam pulpa terbentuk lapisan
sel-sel gepeng yang disebut stratum intermediate.Lapisan ini berperan
penting dalam pembentukan email.
d. Stadium lonceng lanjutDalam stadium ini,batas antara epitel email dalam dan odontoblas akan
merupakan dentinoenamel junction.Ujung organ email akan memberikan
lamina epithealis Hertwig.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
19/37
19
Histofisiologi
Selama pertumbuhan gigi terjadi pula proses pertumbuhan fisiologis.Proses yang
terjadi akan saling melingkupi perubahan-perubahan histologis kecuali proses
permulaan.Proses fisiologis yang terjadi adalah:
1. PermulaanLamina dentalis dan putik gigi merupakan bagian epitel mulut yang
berpotensi membentuk gigi.Jika terjadi kelainan pada proses permulaan ini
maka terjadi pula kelainan pembentukan gigi.
2. ProliferasiDalam proses ini akan menghasilkan stadium putik,tudung,dan
lonceng.Selama proses proliferasi ini,primordium gigi mempunyai potensi
untuk meningkatkan perkembangannya.
3. HistodiferensiasiProses ini akan mengakhiri potensi proliferasi dari jaringan dan membatasi
potensinya menjadi jaringan yang memiliki bentuk dan fungsi yang
tetap.Dalam proses ini terbentuk ameloblas,odontoblas,dan cementoblas.
4. MorfodiferensiasiBentuk tetap dari gigi ditentukan dalam proses ini.
5. AposisiTerjadi pembentukan matriks gigi yang keras baik email,dentin,maupun
sementum.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
20/37
20
Perkembangan Organ Email dan Amelogenesis
Penamaan lapisan-lapisan sel pada organ email didasarkan pada
bentuk,fungsi,dan lokasinya.Lapisan ini dibedakan menjadi lamina eksterna,sel-
sel stelat,stratum intermediate,lamina interna,dan cervical loop(lamina epithelialis
Hertwig).
a. Lamina eksternaPada mulanya ssel-sel epitel ini berbentuk kuboid dan dipisahkan oleh
membrana basalis yang tipis dengan jaringan di sekitarnya.
b. Sel-sel stelatSel-sel yang terdapat dalam organ email akan berbentuk stelat dengan
tonjolan-tonjolan yang saling berhubungan.Setelah terjadi
dentin,nutrisi yang dibutuhkan berkurang hingga lapisan sel-sel stelat
ini mulai menipis.
c. Stratum intermediateSel-sel pada lapisan ini terletak di antara lamina interna dan sel-sel
stelat.Fungsi lapisan ini belum jelas.Diduga ada hubungannya dengan
pembentukan email.
d. Lamina internaSel-sel lamina interna ini berasal dari sel-sel basal epitel
mulut.Sebelum pembentukan email,sel-sel basal ini berubah menjadi
silindris dan menjadi ameloblas.Diferensiasi sel tersebut dimulai pada
puncak organ email ke arah akar.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
21/37
21
e. Cervical loopPada tepi bebas epitel organ email,lamina eksterna dan lamina interna
saling mendekat dan akhirnya saling bertemu.Apabila telah terbentuk
korona dentis terjadilah lamina epithealialis Hertwig.
Siklus hidup ameloblas:
a. Tahap mofogenikSebelum ameloblas berdiferensiasi sempurna dan menghasilkan
email,mereka akan mengadakan interaksi dengan jaringan
mesenkim di dekatnya untuk menentukan bentuk batas
dentin,email,dan korona dentis yang akan datang.Pada tahap ini
bentuk sel silindris pendek dengan inti yang besar.Sel-sel
ameloblas ini dipisahkan oleh membrana basalis dengan jaringan
mesenkim.
b. Tahap pengorganisasianSel epitel email dalam(ameloblas) akan mempengaruhi sel-sel
mesenkim untuk berdiferensiasi menjadi odontoblas.Tahap ini
ditandai dengan bentuk silindris panjang dengan inti yang terdapat
di bagian proksimal.Dengan bertambahnya panjang
ameloblas,daerah yang bebas sel akan terdesak hingga ameloblas
berhubungan langsung dengan sel-sel mesenkimal untuk diinduksi
menjadi odontoblas.Pada akhir tahap pengorganisasian odontoblas
mulai menghasilkan dentin.Bahan nutrisi untuk ameloblas
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
22/37
22
disalurkan melalui kapiler-kapiler darah yang berasal dari succus
dentin menembus epitel email luar,tidak lagi melalui papila dentis
karena terhalang dentin.
c. Tahap pembentukanAmeloblas memasuki tahap formatif saat terbentuk dentin oleh
odontoblas.Pada tahap ini,ameloblas mampu membentuk matriks
email.
d. Tahap pendewasaanMaturasi atau mineralisasi sempurna matriks email terjadi pada
tahap ini.Pada tahap ini ameloblas akan memendek disertai
perubahan sel-sel stratum intermedium menjadi fusiform.
e. Tahap perlindunganAmeloblas sudah tidak dapat dibedakan lagi bentuknya dengan sel-
sel stratum intermedium karena fungsinya membentuk email sudah
selesai.Ameloblas berubah fungsi menjadi pelindung email.
f. Tahap desmolitikEpitel email yang telah menyusut akan berproliferasi dan rupanya
menginduksi terjadinya atrofi jaringan ikat yang memisahkan
organ email dengan epitel mulut.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
23/37
23
2.1 Amelogenesis
Terbentuknya email oleh ameloblas dimulai pada tahap pembentukan dari
siklus hidup ameloblas.Pada amelogenesis terdapat 2 proses yaitu:
a. Pembentukan matriks organikKegiatan sekresi matriks oleh ameloblas dimulai setelah dentin
terbentuk.Matriks pertama akan diletakkan ekstraseluler pada permukaan
dentin.Matriks ini disebut membrana dentinoemail.Tonjolan sitoplasmatis
ameloblas yang disebut proses Tomes menunjukkan proses sekresi
walaupun dibatasi oleh sekat.Diduga tiap batang email dibentuk oleh
empat ameloblas.Dengan pengamatan menggunakan mikroskop elektron
tampak bahwa ujung-ujung ameloblas memiliki mikrovili yang merupakan
tanda adanya proses absorpsi.Pembentukan processus Tomes dan rangka
organik serta pengkapuran terjadi ritmis diikuti pembentukan processus
Tomes yang baru pada ujung distal,sehingga terbentuk email nantinya.
b. MineralisasiMineralisasi matriks email dilaksanakan dalam 2 tahap berbeda.Tahap
yang pertama merupakan tahap mineralisasi garam kalsium dalam segmen
Gambar 14 Amelogenesis
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
24/37
24
matriks dan substansi interprismatik.Sedangkan tahap kedua disebut tahap
pendewasaan/maturasi yang merupakan pengkapuran dari puncak gigi ke
arah leher gigi.
2.2 Dentinogenesis
Pembentukan dentin mendahului pembentukan email,tetapi terjadinya
odontoblas dipengaruhi adanya ameloblas di dekatnya.Deposisi matriks beserta
kalsifikasinya dimulai di sekitar tonjolan odontoblas.Akibatnya terbentuk
pembuluh yang disebut tubulus dentalis yang berasal dari tonjolan odontoblas
yang terkurung oleh matriks.Dentinogenesis terjadi dalam dua tahap,yaitu tahap
pembentukan matriks organik oleh odontoblas yang disebut predentin dan tahap
mineralisasi matriks oleh garam kalsium.
2.3 Sementogenesis
Setelah dentin terbentuk,karena pengaruh lamina epithelialis dentin akan
dipisahkan dengan lamina epithelialis oleh jaringan ikat di sekitarnya.Sel-sel
jaringan ikat akan berubah bentuknya menjadi kuboid sebagai sementoblas.Sel-sel
ini membentuk sementum dalam dua tahap,yaitu pembentukan sementoid dan
pengendapan garam kalsium pada sementoid.Beberapa sementoblas akan
terperangkap dalam sementoid dan sebagian akan tetap pada permukaan
dentin.Sementoid selalu dilapisi oleh sementoblas pada permukaannya.Serabut-
serabut kolagen dari ligamentum periodontalis masuk ke dalam sementum hingga
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
25/37
25
terjadi ikatan kuat antara gigi dengan jaringan sekitarnya.Serabut-serabut kolagen
tadi disebut serabut Sharpey.
2.4 Dentin
Dentin dibentuk oleh odontoblas.Pada permukaan dentin,serat-serat Tomes
dalam canaliculus dentalis bercabang-cabang halus.Matriks yang dihasilkan
odontoblas awalnya tidak bermineral yang disebut predentin.Terdapat beberapa
macam dentin,yaitu dentin transparan,dentin reparatif,dan dentin sekunder.
Dentin sensitif terhadp beberapa stimulus seperti panas,dingin,trauma,dan
pH asam.Semua stimulus ini dirasakan sebagai nyeri.Dentin juga memiliki sedikit
saraf tak bermielin yang memasuki bagian pulpa.
Gambar 15 Gigi yang Berkembang(dentin)
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
26/37
26
2.5 Email
Email adalah komponen tubuh manusia yang paling keras.Terdiri atas
kira-kira 96% mineral,1% zat organik,dan 3% air.Komponen anorganik email
kebanyakan adalah hidroksiapatit.Email dihasilkan oleh sel ektodermal.Matriks
organik email adalah amelogenin dan enamelin.
2.6 Pulpa
Gambar 16 Gigi yang Berkembang(Email)
Gambar 17 Pulpa Gigi
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
27/37
27
Pulpa dentis terdiri atas jaringan ikat longgar.Komponen utamanya adalah
odontoblas,fibroblas,serabut kolagen halus,dan substansi dasar yang mengandung
glikosaminoglikan.Pulpa mengandung banyak pembuluh darah dan
saraf.Pembuluh darah dan saraf bermielin masuk melalui foramen apikal.Sebagian
serabut saraf kehilangan selubung mielinnya dan terjulur sebagian ke dalam
tubulus dentis.Serat pulap sensitif terhadap nyeri,yaitu satu-satunya modalitas
sensorik yang dapat dikenali gigi.
2.7 Periodonsium
Periodonsium atau jaringan penyokong gigi terdiri atas
sementum,processus alveolaris,ligamen periodontal,dan gingiva(gusi).
Gambar 18 Jaringan Pendukung Gigi
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
28/37
28
a. SementumSementum menutupi dentin akar gigi dan susunannya serupa dengan
tulang.Sementum lebih tebal di daerah apikal radiks,tempat sementosit
berada.Sementum labil dan bereaksi terhadap stres yang dialaminya
dengan meresorpsi jaringan tua atau menghasilkan jaringan baru.
b. Ligamen periodontalLigamen periodontal terdiri dari jenis jaringan ikat khusus dengan serat-
serat yang menembus sementum gigi dan mengikat sementum pada
dinding tulang di saku gigi.Kolagen ligamen periodontal memiliki ciri
mirip jaringan imatur.
c. Processus alveolarisProcessus alveolaris atau tulang alveolaris berkontak langsung dengan
ligamen periodontal.Banyak serat kolagen ligamen periodontal tersusun
dalam berkas yang menembus tulang alveolar dan sementum yang
membentuk jembatan penghubung antara kedua struktur tersebut.Serat ini
dinamakan serat Sharpey.
d. Gingiva(gusi)Gingiva adalah membran mukosa yang melekat erat pada periosteum
tulang maksila dan mandibula.Gingiva terdiri atas epitel berlapis gepeng
dan lamina propria.Bagian khusus epitel ini yang disebut epitel pertautan
melekat pada email gigi melalui kutikula yang menyerupai lamina basal
tebal dan membentuk perlekatan epitel Gottlieb.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
29/37
29
Traktus digestivus mulai dari faring hingga rektum memiliki lapisan
dinding yang pada umumnya terdiri atas:
a. Tunika mukosa1) Epitel,mungkin berbentuuk epitel gepeng berlapis atau silindris selapis
dengan membran basalis
2) Lamina propria,terdiri atas jaringan ikat longgar yang mungkinterdapat infiltrasi sel-sel limfoid atau nodulus lymphaticus. Di
dalamnya terdapat pembuluh darah kecil dan serabut saraf. Terdapat
juga kelenjar simpleks dan kompleks.
3) Lamina muscularis mucosae,terdiri atas otot polos dalam dualapisan,di sebelah dalam stratum circulare yang terdiri atas serabut-
serabut sirkuler dan stratum longitudinale yang terdiri atas serabur-
serabut memanjang di sebelah luar. Lapisan otot ini membatasi tunika
mukosa.
Gambar 19 Lapisan Traktus Digestivus
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
30/37
30
b. Tunika submukosaTerdiri atas jaringan ikat fibrosa yang mengandung pembuluh darah dan
saraf.Pembuluh ini membentuk anyaman.Plexus nervosus yang ada
disebut plexus nervosus submucosus Meissneri.Pada beberapa bagian
traktus digestivus mengandung kelenjar.
c. Tunika muskularisBiasanya terdiri atas otot polos kecuali pada bagian atas esophagus dan di
sekitar anus. Di sebelah dalam merupakan stratum circulare dan di sebelah
luar merupakan stratum longitudinale. Di antara kedua lapisan tersebut
terdapat anyaman pembuluh darah dan anyaman saraf. Anyaman sarafnya
disebut plexus nervosus myentericus Auerbuchi.
d. Tunika serosa atau adventitiaMerupakan jaringan ikat fibrosa,jika merupakan lanjutan dari peritonium
viscerale maka disebut tunika serosa yang dilapisi oleh sel-sel mesotel
pada permukaan terluar.
3. Faring
Bagian ini merupakan persimpangan antara jalan makanan(saluran
pencernaan) dan jalan nafas(saluran pernafasan).Secara anatomis dibedakan
menjadi nasofaring,orofaring,dan laringofaring. Berdasarkan letak dan fungsinya
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
31/37
31
dibedakan menjadi regio respiratoria dan regio digestoria. Lapisan dindingnya
terdiri atas:
(1)Tunika mukosaa. Epitel
Nasofaring dilapisi oleh epitel silindris semu berlapis dengan cilia.
Di antara sel-sel epitelnya terdapat sel Piala. Ke bawah akan
berubah menjadi epitel orofaring dan laringofaring(regio
digestoria). Orofaring dan laringofaring dilapisi oleh epitel gepeng
berlapis tanpa keratin.
b. Lamina propriaPada nasofaring tampak jelas terlihat membrana basalis. Jaringan
ikat bersifat fibroelastik dengan infiltrasi sel-sel limfoid. Terdapat
kelenjar seromukosa yang bermuara pada lumen faring. Pada
dinding dorsal terdapat tonsilla pharyngealis. Orofaring dan
laringofaring memiliki jaringan ikat fibroelastik dengan membuat
tonjolan ke dalam epitel di atasnya.Pada perbatasan orofarinng dan
laringofaring terdapat tonsilla palatina dan pada pangkal lidah
terdapat tonsilla lingualis.
c. Lamina muscularis mucosaeTidak terdapat,namun sebagai gantinya terdapat jaringan elastis
yang membatasi tunika mukosa.
(2)Tunika submukosa
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
32/37
32
Lapisan dinding ini hanya terdapat pada dua tempat yaitu pada daerah
lateral nasofaring dan di dekat perbatasan dengan esophagus.
(3)Tunika muskularisTerdiri atas dua lapisan otot-otot serat lintang,di sebelah dalam stratum
longitudinale dan di sebelah luarnya stratum circulare.
(4)Tunika adventitiaMerupakan jaringan fibrosa yang tipis,pada beberapa tempat lapisan
otot dari tunika muskularis melekat langsung pada kranium.
4. Esophagus
Gambar 20 Dinding Esofagus Bagian Atas
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
33/37
33
Esophagus adalah suatu saluran panjang dan lunak yang panjangnya
sekitar 10 inci(25 cm) yang meluas dari faring sampai ke lambung. Saluran ini
terletak di posterior trakea dan sebagian besar ditemukan di dalam mediastinum
rongga toraks.Esophagus menembus diafragma muskular dan sebagian kecil
saluran ini memasuki rongga abdomen sebelum berakhir di lambung.
Di rongga toraks,esophagus dikelilingi oleh adventitia jaringan ikat. Di
rongga abdomen,esophagus yang membentuk serosa dikelilingi oleh
mesotelium.Fungsi utama esophagus adalah menglirkan cairan dan/atau makanan
yang sudah dikunyah(bolus) dari rongga mulut masuk ke lambung.Untuk itu
lumen esophagus dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa keratin sebagai
pelindung.Kelenjar yang juga ikut membantu fungsi konduksi adalah kelenjar
esofageal yang terdapat pada jaringan ikat dinding.Kelenjar ini menghasilkan
mukus yang disalurkan melalui duktus ekskretorius untuk melumasi lumen
esophagus.Materi yang ditelan dipaksa dari satu ujung ke ujung yang lain oleh
kontraksi kuat otot yang disebut peristaltis.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
34/37
34
Lapisan dindingnya terdiri atas:
(1)Tunika mukosaa. Epitel
Tebalnya mencapai 300 mikron dan merupakan epitel gepeng berlapis
tanpa keratin dengan 25 lapisan sel. Pada beberapa tempat terdapat
lekukan karena adanya tonjolan jaringan ikat lamina propria di
Gambar 21 Esofagus Bagian Atas:Mukosa dan Submukosa
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
35/37
35
bawahnya. Pada batas esophagus dan cardia ventriculi terdapat
perubahan menjadi epitel silindris selapis.
b. Lamina propriaMerupakan jaringan ikat longgar yang tidak banyak mengandung sel.
Pada beberapa tempat terdapat papila yang tinggi pada epitel di
atasnya.Tidak terlalu banyak terdapat nodulus lymphaticus
solitarius.Glandula superficialis terdapat pada bagian atas dan bawah
esophagus. Bentuknya tubuler dan saluran keluarnya biasanya melalui
puncak papila untuk bermuara pada lumen.Bentuknya mirip glandula
cardiaca dan disebut jugaglandula oesophagea cardiaca.
c. Lamina muscularis mucosaeMerupakan lapisan otot polos yang tebal.Memiliki lapisan serabut
yang tersusun longitudinal.
(2)Tunika submukosaLapisan ini sangat longgar hubungannya dengan lapisan di bawahnya
hingga membentuk lipatan memanjang. Tebalnya sekitar 300-700
mikron.Terdapat glandula oesophagea propria yang berbentuk
tubuloalveloar kompleks dan menghasilkan mukus yang saluran keluarnya
menembus muscularis mucosae kemudian melalui papila untuk bermuara
ke dalam lumen.
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
36/37
36
(3)Tunika muskularis
Terdiri atas dua lapisan yaitu stratum circulare di sebelah dalam dan
stratum longitudinale di sebelah luar.Di bagian atas stratum circulare
menebal membentuk m.sphincter oesephageus superior dan pada
perbatasan dengan ventriculus terdapat m. sphincter oesephageus inferior.
Pada bagian sebelah oral terdiri atas otot lurik Pada bagian tengah terdiri dari campuran otot polos dan otot
lurik
Pada bagian anal seluruhnya terdiri atas otot polos(4)Tunika adventitiaBagian terluar lapisan ini merupakan jaringan ikat longgar.Banyak
terdapat serabut elastis yang melekat pada diafragma sekitar 2-3 cm
sebelum ventriculus.
Gambar 22 Potongan Melintang Esofagus Bagian Atas
8/13/2019 Histo Pencernaan I Editan
37/37
37
DAFTAR PUSTAKA
Eroschenko,Victor P.2000.ATLAS HISTOLOGI di Fiore Edisi
kesembilan.Jakarta:EGC.
Junqueira,Luiz Carlos dan Jose Carniero.2004.Histologi Dasar:Teks dan Atlas
Edisi kesepuluh.Jakarta:EGC.
Subowo.1981.Histologi Khusus I.Bandung.