Post on 14-Mar-2019
45
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Kampar terletak di bagian barat Provinsi Riau dengan luas
wilayah daratan 11.289,28 Km2 (1.128.928 ha) yang meliputi 20 kecamatan.
Kabupaten Kampar merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan
ibukota Provinsi Riau.
Ibukota Kabupaten Kampar adalah Bangkinang yang berjarak 60 Km dari
kota Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau. Bangkinang juga menjadi
daerah penghubung menuju Provinsi Sumatera Barat. Dilihat dari bentangan
wilayah, Kecamatan Bangkinang berbatasan dengan :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tapung
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kampar
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Kampar Kiri
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bangkinang Barat.
Pemanfaatan Lahan
Dari 1.128.928 ha luas Kabupaten Kampar di antaranya 10.780 ha (0,95
persen) digunakan untuk tanah sawah dan 1.091.695 ha (96,70 persen) merupakan
lahan kering. Luas tanah menurut penggunaan dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Luas tanah menurut penggunaan lahan di Kabupaten Kampar pada tahun 2008
Jenis penggunaan lahan Luas tanah (ha) Persentase ( %)Tanah sawah 10.780 0,95Pekarangan, bangunan dan lahan 82.813 7,34Tegal/kebun 109.500 9,70Ladang huma 65.738 5,82Padang rumput 12.037 1,07Rawa 26.453 2,34Kolam 1.443 0,13Sementara tidak diusahakan 41.405 3,67Hutan 183.617 16,26Perkebunan 377.781 33,46Lain-lain 217.361 19,25Total 1.128.928 100,00Sumber : BPS Kampar (2008)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
46
Berdasarkan Tabel 1, bidang perkebunan mendominasi penggunaan lahan
di Kabupaten Kampar. Tanaman perkebunan yang menjadi primadona komoditi
perdagangan di Kabupaten Kampar adalah kelapa sawit, karet, kelapa dan kopi.
Menurut data pendapatan regional Kabupaten Kampar (BPS Kampar 2008),
bidang pertanian memiliki persentase distribusi terbesar yaitu 59,30 persen, dan
distribusi terkecil dari sektor listrik yaitu sebesar 0,1 persen. Pendapatan regional
Kabupaten Kampar dirinci pada Gambar 10.
Pertanian; 59,30
Pertambangan; 3,28
Industri; 17,31
Listrik; 0,10
Bangunan; 4,89
Perdagangan; 6,89
Transportasi; 2,62
Keuangan; 1,05
Jasa-jasa; 4,56
Pertanian Pertambangan Industri Listrik Bangunan
Perdagangan Transportasi Keuangan Jasa-jasa
Gambar 10 Distribusi persentase PDRB Kabupaten Kampar atas harga berlakutanpa migas menurut lapangan usahaSumber : BPS Kampar (2008)
Kependudukan
Jumlah penduduk Kabupaten Kampar adalah 633.320 orang. Kepadatan
penduduk di Kabupaten Kampar adalah 56 jiwa/km2. Jumlah penduduk Kampar
terdiri dari 324.916 laki-laki (51,3 persen) dan 308.404 perempuan (48,7 persen).
Penduduk pada kelompok umur 0-14 tahun sebanyak 194.544 orang (30,7
persen), pada kelompok umur 15-64 tahun sebanyak 421.268 orang (66,5 persen)
dan penduduk pada kelompok umur diatas 65 tahun sebanyak 17.508 orang (2,8
persen) (Gambar 11). Penduduk Kampar yang paling banyak adalah pada kategori
umur produktif yaitu 15-64 tahun.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
47
Gambar 11 Jumlah penduduk Kabupaten Kampar menurut kategori umur Sumber : BPS Kampar (2008)
Potensi Ekonomi
Kabupaten Kampar mempunyai banyak potensi yang masih dapat
dimanfaatkan. BPS Kampar (2008) menjelaskan potensi tersebut antara lain :
1. Di bidang pertanian tanaman pangan, meliputi padi sawah dan padi
ladang, palawija (jagung, ubi kayu, ubi jalar, kedelai dan kacang hijau),
sayur-sayuran dan buah-buahan.
2. Di bidang pertanian tanaman keras atau perkebunan. Tanaman perkebunan
merupakan salah satu primadona komoditi perdagangan di Kabupaten
Kampar antara lain karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, dan lain-lain. Dari
377.781 Ha luas areal tanaman perkebunan di Kabupaten Kampar, 23,41
persen lahan karet, 74,74 persen kelapa sawit, 0,65 persen kelapa, 1,12
persen lahan gambir dan 0,07 persen lainnya. Khusus perkebunan sawit
untuk saat ini kabupaten Kampar mempunyai luas lahan 241,5 ribu ha
dengan potensi coconut palm oil (CPO) sebanyak 966 ribu ton.
3. Bidang perikanan budidaya ikan patin yang dikembangkan melalui
kerambah (kolam ikan berupa rakit) di sepanjang sungai Kampar, dan
tambak (kolam) ikan. Tahun 2008 jumlah produksi perikanan di
Kabupaten Kampar 20.105,89 ton masing-masing ditangkap dari perairan
umum sebanyak 808,30 ton (4,02 persen) dan budi daya sebanyak
19.297,59 ton (95,98 persen). Potensi ini terus dikembangkan oleh
Umur
Jumlah penduduk
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
48
Pemerintah Kabupaten Kampar dengan adanya kerjasama antara
Pemerintah daerah Kabupaten Kampar dengan PT. Benecom dengan
jumlah investasi 30 miliar, dan diharapkan kedepan Kabupaten Kampar
akan menjadi sentra ikan patin dengan produksi 220 ton per hari.
4. Di bidang peternakan, ternak yang dikembangkan di Kabupaten Kampar
antara lain sapi, kambing, domba dan unggas.
Sarana ekonomi di Kabupaten Kampar berupa tiga buah bank, yaitu Bank
Rakyat Indonesia (BRI), Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) dan Bank
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu (Bank PD BPR
Sarimadu), 78 Koperasi Unit Desa (KUD), 225 koperasi non KUD. Jumlah pasar
di Kabupaten Kampar adalah 73 unit, yang terdiri dari 3 pasar pemerintah daerah
dan 70 pasar desa.
Kabupaten Kampar memiliki berbagai sumber daya ekonomi yang
potensial. Mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga perdagangan dan jasa.
Besarnya potensi perekonomian di Kabupaten Kampar ini memungkinkan
terjadinya perputaran uang di Kampar yang cukup besar, sehingga dibutuhkan
lembaga keuangan seperti bank untuk membantu pengelolaan perputaran uang.
Namun agar perputaran uang ini berjalan baik, diperlukan lembaga keuangan
perbankan yang kuat. Hal ini membuat perkembangan Bank PD BPR Sarimadu
sebagai salah satu lembaga keuangan di Kabupaten Kampar menjadi lebih baik.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Kampar berencana untuk meremajakan
salah satu pasar di Kabupaten Kampar yaitu pasar Inpres Bangkinang menjadi
pasar modern. Untuk mewujudkan peremajaan pasar, pemerintah bekerjasama
dengan investor sebagai pengembang, dan dengan pihak perbankan, pemerintah
bekerjasama dalam hal pemberian bantuan kredit tambahan modal kerja. Bank PD
BPR Sarimadu yang merupakan salah satu perusahaan daerah Kabupaten Kampar
berperan dalam hal penyediaan modal untuk para pedagang di pasar ini. Bank PD
BPR Sarimadu mengakomodir pedagang untuk tambahan modal untuk
pengambilan kios di pasar.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
49
Pendidikan
Pendidikan mempunyai peranan penting bagi suatu bangsa dan merupakan
suatu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Kualitas
sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Guna
meningkatkan kualitas pendidikan ini dibutuhkan sarana pendidikan dan
penyediaan guru yang memadai.
Tabel 2 Jumlah sekolah, guru dan murid pada setiap tingkat pendidikan di Kabupaten Kampar tahun 2008
Tingkat Pendidikan
Jumlah Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio murid dan sekolah
Rasio murid dan guru
TK 259 1.303 10.352 40 : 1 8 : 1SD 467 7.673 91.197 195 : 1 12 : 1SMP 97 2.413 23.693 244 : 1 10 : 1SMA 57 1.409 16.685 292 : 1 12 : 1
Jumlah 880 12.798 141.927Sumber : BPS Kampar (2008)
Berdasarkan Tabel 2, terlihat bahwa fasilitas sekolah dan perbandingan
jumlah guru dan murid di Kabupaten Kampar telah mencukupi. Tidak hanya itu,
bahkan di Kabupaten Kampar terdapat tiga (3) sekolah tinggi setingkat perguruan
tinggi yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bangkinang (bergerak di
bidang ekonomi), Sekolah Tinggi Ilmi Kesehatan (Stikes) Tuanku Tambusai
(bergerak di bidang kesehatan, khususnya keperawatan dan kebidanan) dan
Politeknik Kampar (bergerak di bidang pertanian khususnya pengolahan kelapa
sawit).
Profil Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu
Sejarah Berdirinya Bank PD BPR Sarimadu
Bank PD BPR Sarimadu awalnya berasal dari Badan Kredit Kecamatan
(BKK) Ujungbatu, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kampar Nomor:
41/V/Perek/1987, tentang Badan Kredit Kecamatan di Kabupaten Kampar yang
ditempatkan di Ujungbatu. Modal awal BKK Ujungbatu berasal dari pinjaman
kepada Bank Pembangunan Daerah Riau (Bank Riau) sebesar Rp.10.000.000,-
yang dijamin oleh pemerintah daerah Kabupaten Kampar. Dikelola oleh 3 (tiga)
orang yang berkantor di Kantor Camat Tandun dan diresmikan oleh Bupati
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
50
Kampar H. Saleh Djasit pada tanggal 27 Juni 1987 (Bank PD BPR Sarimadu
2010a).
BKK Ujungbatu dipersiapkan untuk menjadi Bank Perkreditan rakyat
(BPR) Ujungbatu dengan adanya deregulasi perbankan yang dikenal dengan Paket
Kebijaksanaan Perbankan (Deregulasi Perbankan tanggal 28 Oktober 1988).
Gubernur Provinsi Riau menginstruksikan kepada Bupati untuk mempersiapkan
pendirian Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat dalam wilayah masing-
masing kabupaten dengan Surat Keputusan Nomor 539/PSD/86.18, tanggal 18
Desember 1988. Adanya Surat Gubernur Riau yang ditandatangani oleh Soeripto,
maka Pemerintah Daerah Kampar mempersiapkan pendirian PD BPR Ujungbatu
dengan langkah-langkah administrasi (Perda pendirian, Sisdur, Modal, dan SDM).
Berdasarkan izin dari Menteri Keuangan dan rekomendasi dari Bank
Indonesia, status Badan Kredit Kecamatan (BKK) Ujungbatu berubah menjadi
Bank PD BPR Ujungbatu yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 1992 dengan
pertambahan total asset modal sebesar Rp.50.000.000 menjadi Rp.96.000.000,-
dan pegawai berjumlah 6 (enam) orang.
Pemekaran wilayah Kabupaten Kampar menyebabkan kantor pusat Bank
PD BPR Sarimadu di Ujungbatu atas izin Bank Indonesia dipindahkan ke
Bangkinang, karena Ujungbatu sudah termasuk wilayah kabupaten pemekaran
yaitu Kabupaten Rokan Hulu, sehingga kantor Pusat di Ujungbatu menjadi kantor
cabang Ujungbatu dan kantor cabang di Bangkinang menjadi kantor pusat di
Bangkinang Kabupaten Kampar yang diresmikan pada tanggal 2 September 2002.
Penggantian nama PD. BPR Ujungbatu diubah menjadi Bank PD BPR
Sarimadudengan izin Bank Indonesia No. 6/1/KEP.PBI/PBR/2004 tanggal 3
Februari 2004 tentang perubahan nama Bank PD. BPR Ujungbatu menjadi Bank
PD BPR Sarimadu serta Perda Kabupaten Kampar No. 09 Tahun 2003 tentang
Bank PD BPR Sarimadu. Nama Sarimadu berarti Desa Mandiri, Merata dan
Terpadu. Hal ini berawal dari konsep pembangunan daerah Kabupaten Kampar
yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat
pedesaan. Sesuai dengan perkembangannya, Bank PD BPR Sarimadu terus
mengalami kemajuan dan membuka cabang di beberapa daerah meliputi
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
51
Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hulu. Saat ini kantor
Bank PD BPR Sarimadu terdiri dari :
1. Satu buah kantor pusat yang berkedudukan di Bangkinang.
2. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Ujungbatu Kabupaten Rokan
Hulu.
3. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Kota Pekanbaru.
4. Satu buah kantor cabang yang berkedudukan di Lipat Kain.
5. Enam buah kantor kas yang berkedudukan di :
a. Danausati Okak Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu
b. Pasir Pengarayan, Kabupaten Rokan Hulu
c. Dalu-dalu Tambusai , Kabupaten Rokan Hulu
d. Sukaramai, Tapung Hulu Kabupaten Kampar
e. Flamboyan, Tapung Hulu, Kabupaten Kampar
f. Kabun, Kabupaten Rokan Hulu.
Adapun keunggulan Bank PD BPR Sarimadu yang dimiliki yaitu :
1. Bank PD BPR Sarimaduadalah sebagai Perusahaan daerah, sehingga rasa
memiliki dari masyarakat sangat tinggi.
2. Visi dan misi sesuai dengan visi dan misi daerah, sehingga kebijakan
mendapat dukungan pendanaan dari pemerintah daerah. Dukungan ini
hanya didapatkan Bank PD BPR Sarimadu karena bank ini adalah milik
pemerintah Kabupaten Kampar.
3. Pegawai berasal dari daerah setempat, sehingga menguasai lokasi dan
karakteristik masyarakat yang ada, dan menunjang kemudahan untuk
mengidentifikasi calon nasabah. Salah satu persyaratan menjadi pegawai
adalah menguasai lokasi daerah di mana Bank PD BPR Sarimadu berdiri.
4. Letak kantor sangat strategis yang dekat dengan masyarakat.
5. Prosedur yang sederhana, namun prudential banking (prinsip kehati-
hatian) tetap menjadi pegangan dalam mengoperasionalkan Bank.
Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu
Aktivitas yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dikelompokkan
menjadi empat aktivitas utama yaitu tabungan, deposit, pemberian kredit dan
kerjasama dengan beberapa instansi (Gambar 12).
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
52
Gambar 12 Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu Sumber : Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat
Sarimadu(2010a)
Tabungan
Salah satu produk yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu
adalah tabungan. Jenis tabungan yang ditawarkan yaitu tabungan
masyarakat (Tamasa), tabungan sarimadu dan Simpanan Pelajar (Simpel).
Perbedaan kedua jenis tabungan ini terletak pada target konsumennya.
Tamasa dan Sarimadu mempunyai suku bunga 3,5 persen pertahun (p.a)
dengan target konsumen adalah masyarakat umum dan Simpel mempunyai
suku bunga 3,5 persen p.a dengan target pelajar. Keuntungan yang
ditawarkan kedua jenis tabungan ini antara lain :
1. Tabungan diciptakan khusus untuk keamanan masa depan dan hari tua
serta untuk kelancaran usaha.
2. Kemudahan bertransaksi sesuka hati selama jam kerja.
3. Bunga tabungan dihitung setiap harinya.
4. Dana yang disimpan dijamin oleh LPS ( Lembaga Penjamin Simpanan )
DepositoDeposito merupakan produk kedua yang ditawarkan Bank PD BPR
Sarimadu. Deposito ini diperuntukkan bagi konsumen perorangan maupun
kelompok / perusahaan. Jangka waktu deposito ini yaitu :
1. Satu bulan dengan suku bunga 6,75 persen p.a,
Aktivitas Bank PD BPR Sarimadu
Tabungan Deposito Kredit Kerjasama
Kredit modal kerja
Kredit konsumtif
Kredit channeling
Kredit anggota koperasi
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
53
2. Tiga bulan dengan suku bunga 6,75 persen p.a,
3. Enam bulan dengan suku bunga 7,25 persen p.a,
4. Dua belas bulan dengan suku bunga 7,25 persen p.a.
Keuntungan yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu adalah
promosi penjualan yang dapat dilakukan melalui pemberian bunga khusus
(special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar, pemberian
cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang
loyal. Bank PD BPR Sarimadu juga menawarkan special rate bagi
konsumen dengan penempatan dana di atas 100 juta rupiah. Penambahan
tingkat suku bunga pada special rate ini berkisar 0,5 persen p.a sampai 2,0
persen p.a. Jadi, jika sebelumnya suku bunga yang diberikan untuk
penempatan dana dua belas bulan adalah 7,25 persen p.a maka dengan
penambahan special rate menjadi 7,75 persen p.a sampai 9,25 persen p.a.
Penambahan suku bunga ini berdasarkan jumlah penempatan dana dan
potensi nasabah tersebut. Jika nasabah mempunyai potensi untuk
menempatkan dana yang lebih besar maka Bank PD BPR Sarimadu juga
akan memberikan tingkat special rate yang besar pula. Beberapa
keuntungan lain yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu antara lain :
1. Jangka waktu 1, 3, 6, atau 12 bulan yang dapat diperpanjang secara
otomatis sesuai dengan permintaan.
2. Suku bunga bersaing.
3. Bunga dapat diambil secara tunai atau dapat dipindahkan langsung ke
rekening tabungan
4. Dapat dijadikan jaminan/agunan kredit (jika jumlah deposito yang
dimiliki lebih besar daripada jumlah kredit yang diajukan)
PerkreditanPinjaman kredit maksimal yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu
adalah sebesar 200 milyar rupiah dengan ketentuan wewenang keputusan
sebagai berikut:
1. Kredit maksimal 5 juta rupiah keputusan pemberian kredit dapat
diputuskan oleh kepala seksi kredit.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
54
2. Kredit > 5 juta rupiah sampai dengan 50 juta rupiah keputusan
pemberian kredit dapat diputuskan oleh kepala bagian kredit.
3. Kredit > 50 juta rupiah sampai dengan 100 juta rupiah keputusan
pemberian kredit dapat diputuskan oleh direktur Bank PD BPR
Sarimadu.
4. Kredit maksimal 200 juta rupiah keputusan pemberian kredit harus
diputuskan bersama dengan Direktur Utama Bank PD BPR Sarimadu.
Sasaran distribusi kredit ini berdasarkan tujuan penggunaan dana
dan cara pembayaran kredit. Berdasarkan tujuannya, Bank PD BPR
Sarimadu mempunyai empat jenis kredit yaitu :
1. Kredit modal kerja yaitu kredit yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan berbagai usaha antara lain : perdagangan, rumah
makan, industri kecil, berbagai sektor usaha jasa, pertanian, peternakan,
perikanan dan perkebunan. Kredit modal kerja dibagi menjadi empat,
yaitu :
a. Kredit modal kerja umum. Kredit ini diberikan kepada nasabah yang
membutuhkan tambahan modal kerja untuk mengembangkan usaha
yang telah ada. Kredit diarahkan bagi nasabah yang bergerak
dibidang perdagangan dan jasa.
b. Kredit bakulan (mikro). Kredit ini diberikan kepada nasabah yang
menjalankan usahanya dalam bentuk usaha kecil dan lebih
dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan modal pedagang kecil dan
pedagang kaki lima dengan sistem pembayaran mingguan.
c. Kredit pola hubungan bank dan kelompok (PBHK). Kredit ini
diberikan kepada kelompok-kelompok usaha masyarakat dan
menggunakan sistem tangung renteng. Pembayaran dilakukan secara
kolektif.
d. Kredit agribisnis/perkebunan. Kredit ini diberikan kepada nasabah
yang membutuhkan dana untuk mengelola usaha pertanian atau
perkebunan yang dimiliki dan difokuskan untuk petani baik bidang
perkebunan, pertanian, perikanan, maupun peternakan.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
55
2. Kredit konsumtif yang ditujukan untuk penggunaan konsumtif bagi
pegawai negeri dan karyawan perusahaan yang sebelumnya telah
melakukan perjanjian dengan pihak Bank. Kredit konsumtif terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu :
a. Kredit Graha Sarimadu. Kredit ini diberikan pada masyarakat untuk
tujuan pembelian atau pembangunan rumah tempat tinggal.
b. Kredit Kesejahteraan. Skim kredit ini diperuntukkan khususkan bagi
pegawai Bank Sarimadu. Sebelumnya Kredit ini disebut dengan
kredit Karyawan, sejak Bulan Mei 2008 diubah dengan nama kredit
Kesejahteraan.
c. Kredit Sarimadu. Skim kredit ini diperuntukkan bagi nasabah dengan
status Pegawai Negeri, BUMN, BUMD, Perusahan dan Lembaga
lainnya yang sehat.
d. Kredit Konsumtif Anggota Koperasi. Kredit Anggota Koperasi
diberikan khusus untuk anggota koperasi yang akuntable dan
mempunyai badan hokum minimal telah berjalan dua tahun
3. Kredit channeling yaitu kredit dana bergulir yang dikelola dinas terkait
melalui Bank PD BPR Sarimadu. Kredit channeling ini hanya diberikan
oleh kantor pusat Bank PD BPR Sarimadu di Bangkinang.
4. Kredit anggota koperasi yang ditujukan bagi anggota koperasi dengan
sebelumnya melakukan perjanjian dengan pihak bank. Kredit ini
diberikan kepada masyarakat yang tergabung pada sebuah koperasi dan
membutuhkan tambahan modal usaha yang dikembangkan oleh masing-
masing anggotanya.
Menurut cara pembayarannya, Bank PD BPR Sarimadu
mempunyai dua jenis kredit yaitu kredit wirausaha dengan sistem
pembayaran perbulan dan kredit bakulan dengan sistem pembayaran
mingguan dan ditujukan untuk pedagang kecil dan pedagang kaki lima.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
56
Kerjasama Bank PD BPR Sarimadu dengan Pihak ketiga
Saat ini bank sedang melakukan kerjasama dengan berbagai pihak
dalam hal sebagai langkah promosi bank. Diantara kerjasama yang
dilakukan oleh bank adalah :
1. Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam penyaluran
dana bergulir.
2. Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Kampar dalam hal
pengelolaan kas daerah.
3. Kerjasama dengan pihak yayasan dalam hal tempat pembayaran biaya
pendidikan.
4. Kerjasama dengan PT. Telkom yang saat ini sedang dilakukan dalam
hal tempat pembayaran rekening telpon untuk wilayah Riau Daratan.
5. Kerjasama dengan pihak telkomsel dalam hal pembayaran rekening
kartu Halo.
Pola Komunikasi Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu
Bank Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Sarimadu selanjutnya
disebut Bank PD BPR Sarimadu berperan sebagai bank pada umumnya dan juga
sebagai penyalur dana bergulir dari Pemerintah daerah Kampar. Kegiatan usaha
yang ditunjang oleh Bank PD BPR Sarimadu adalah perdagangan kecil, toko-
toko, warung, pengecer barang kebutuhan di pasar dan tempat lainnya, industri
kecil dan kerajinan rakyat serta kegiatan non formal seperti pedagang kaki lima.
Kegiatan tersebut sesuai dengan fungsi bank perkreditan rakyat (BPR) yang
memberikan modal bagi lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja cukup
banyak. Membantu pelayanan kebutuhan bagi permodalan atau perkreditan
menjadikan bank perkreditan rakyat turut dalam meningkatkan produksi serta
dalam memperluas kesempatan kerja sehingga dapat membantu menyerap tenaga
kerja terutama di daerah pedesaan (Suharto 1985).
Bank PD BPR Sarimadu turut pula berperan dalam menampung dan
menghimpun tabungan masyarakat yang meningkat karena adanya kegiatan
pembangunan di daerah sehingga adanya peningkatan dalam pendapatan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
57
masyarakat. Menampung tabungan masyarakat berarti turut pula memobilisasi
modal untuk keperluan perkreditan, dan turut membantu mendidik masyarakat
pedesaan dalam berhemat dan menabung, dengan menyediakan tempat yang aman
dan mudah untuk menyimpan uang bagi penabung kecil.
Bank PD BPR Sarimadu menggunakan pendekatan seperti lembaga
keuangan informal dengan budaya setempat. Bank PD BPR Sarimadu
mendekatkan diri kepada masyarakat khususnya pengusaha kecil di pasar-pasar
dengan mengantarkan jasa-jasa perbankan ke tempat usaha mereka. Pendekatan
budaya setempat yaitu dengan menggunakan bahasa daerah dan penggunaan
seragam sesuai dengan kebiasaan masyarakat setempat yaitu penggunaan pakaian
melayu. Hal ini sesuai dengan pendapat Cangara (2004) yang menyatakan
khalayak akan mengikuti pandangan komunikator, karena ia memiliki kesamaan
bahasa, agama, suku, serta daerah asal. Pada penelitian ini, pola komunikasi
ditinjau dari lima komponen, yaitu melalui bentuk komunikasi yang dilakukan, isi
pesan, aktor yang melakukan komunikasi, frekuensi berkomunikasi dan terakhir
dari jenis hubungan yang dilakukan.
Bentuk dan Media Komunikasi
Komunikasi yang terbentuk antara pihak Bank PD BPR Sarimadu dengan
calon nasabah dan nasabah adalah komunikasi langsung dan komunikasi tidak
langsung. Bentuk komunikasi yang dilakukan ini berdasarkan alur yang telah
ditetapkan dalam standar operasional Bank PD BPR Sarimadu baik itu dalam
rangka mendapatkan calon nasabah, alur untuk mengajukan kredit sampai pada
saat nasabah telah menggunakan kredit yaitu pada saat penagihan kredit.
Komunikasi yang berkelanjutan tersebut akan membentuk pola komunikasi
khususnya untuk perkreditan.
Berdasarkan standar operasional yang telah ditetapkan oleh manajemen
Bank PD BPR Sarimadu, terbentuklah sebuah alur dalam mendapatkan calon
nasabah khususnya untuk layanan jasa kredit. Alur tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Mencari daerah yang potensial untuk pengembangan usaha. Penentuan
daerah potensial ini ditetapkan berdasarkan data yang didapatkan dari
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
58
instansi terkait seperti kantor kecamatan, kantor kelurahan dan kantor
kepala desa. Selain itu, dapat pula dilihat dari perkembangan pasar di
daerah yang dituju. Seperti yang dijelaskan kepala bagian kredit Bank
PD BPR Sarimadu,
“Prosesnya diawali dengan sosialisasi dan promosi. Tentu pertama kita liat daerah-daerah potensial, kemudian kita masuk sosialisasi dan promosi. Biasanya kita door to door. Kalau untuk kredit modal kerja kita ke tempat usaha. Jadi kita bincang tentang usaha mereka. Kemudian kita tawarkan dalam bentuk kredit. E... kemudian kita terangkan, bagaimana suku bunganya, bagaimana batas-batas plafonnya, kemudian berapa jangka waktu maks. Jadi mereka bisa pilih.”
2. Setelah didapatkan data daerah yang potensial, petugas dari Bank PD
BPR Sarimadu mendatangi daerah tersebut untuk melakukan sosialisasi
dan promosi. Sosialisasi dan promosi dapat dilakukan di kantor kepala
desa dengan mengumpulkan masyarakat atau dapat pula dilakukan
dengan pendekatan personal yaitu dengan cara sistem door to door,
yaitu mendatangi langsung tempat usaha calon nasabah. Tahap awal ini
dilakukan oleh petugas bank bagian kredit seperti dijelaskan Kepala
Bagian Kredit Bank PD BPR Sarimadu,
“Setelah kita mendapatkan data daerah yang potensial untuk diberikan kredit, kita dapat mengumpulkan masyarakat di kantor desa atau langsung mendatangi tempat usahanya. Kita Mengumpulkan masyarakat tentunya dengan bantuan kepala desa, misalnya jika ada acara di balai adat, kita akan minta waktu untuk sosialisasi dan promosi kredit. Tapi dengan catatan kepala desa tidak boleh mengintervensi keputusan pemberian kredit ini. Dan kalau datang ke tempat usaha, kita akan mendekati dengan bertanya dulu bagaimana usaha mereka, bagaimana modal mereka barulah kita masuk untuk menawarkan kredit. Pertama kita terangkan dulu tentang kredit bank, batasan besarnya pinjaman, berapa suku bunga, berapa plafonnya, kemudian jangka waktu peminjaman, jadi mereka bisa bisa milih”
3. Setelah melakukan sosialisasi dan promosi, baik itu secara kelompok di
kantor desa ataupun dengan pendekatan langsung secara personal,
petugas bank langsung memberikan formulir permohonan kredit. Lalu
calon nasabah yang tertarik meminjam kredit di Bank PD BPR
Sarimadu mengisi formulir permohonan kredit yang telah diberikan,
yang dijelaskan kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
59
“Kita bawa nama instansi, kita perkenalkan diri dari awal. Jadi kalau mereka tertarik dari awal, kita tinggalkan formulir, jadi besok mereka bisa mereka antarkan ke Bank. Tapi kalau mereka belum tertarik ya kita tinggalkan juga berkasnya. Jadi kapan mereka minat bisa langsung ke kantor.”
Alur yang dijelaskan di atas merupakan tahapan awal dalam sosialisasi dan
promosi kredit yaitu pada tahap pengetahuan dan membujuk calon nasabah.
Menurut Rogers (2003), seorang individu akan relatif pasif untuk menyadari
adanya pengetahuan mengenai sebuah inovasi jika seorang individu mengetahui
inovasi tersebut karena sebuah kebetulan. Tetapi individu lainnya akan
meningkatkan kesadaran pengetahuan mereka mengenai sebuah inovasi jika
mereka mencari informasi tidak karena kebetulan dan berdasarkan inisiatif
sendiri. Setelah menjelaskan informasi mengenai perkreditan di Bank PD BPR
Sarimadu, karyawan yang langsung ke lapangan ini membujuk calon nasabah
untuk meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu. Pada tahapan ini, biasanya
karyawan Bank PD BPR Sarimadu menjelaskan dengan pendekatan personal
yaitu dengan menggunakan bahasa Ocu. Pada tahap persuasi, para individu akan
dipengaruhi oleh keadaan psikologi dalam memutuskan untuk menggunakan
sebuah inovasi (Rogers 2003).
Pernyataan kepala bagian kredit ini diperkuat dengan penjelasan dari EP,
salah satu nasabah Bank PD BPR Sarimadu yang berjualan motor bekas,
“Karyawan Bank Sarimadu yang datang dulu. Cerita-cerita gimana modal saya, terus mereka nawari, mau gak tambahan modal. Dikasinya syarat-syaratnya terus saya diskusi dengan istri. Jaminannya rumah kami sekarang. Alhamdulillah sampai sekarang lancar. Bahkan sekarang udah bisa kerjasama dengan adira untuk kredit honda.”
Hal senada juga diceritakan oleh Nr (pemilik rumah makan) yang
didatangi oleh karyawan Bank PD BPR Sarimadu,
“Dulu Yudi (karyawan Bank PD BPR Sarimadu) yang datang, pas makan di sini. Dia ngasi tau tentang kredit. Anak-anak itu juga sering pesan makan siang di sini. Kadang nelpon, kadang datang langsung. Selama ni aman aja, ndak pernah ada masalah”
Persyaratan yang harus ada dalam komunikasi langsung (tatap muka)
adalah antara komunikator dengan komunikannya harus langsung bertemu dan
prosesnya dipengaruhi oleh emosi, perasaan diantara kedua pihak. Persyaratan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
60
harus bertemu langsung tatap muka ini karena masing-masing pihak dapat
memperoleh umpan balik dari proses komunikasi yang sedang terjadi. Pengaruh
komunikator sangat besar terhadap komunikannya atau bisa sebaliknya. Hal ini
terkait pula dengan kredibilitas dari komunikator di mata komunikannya dan
sebaliknya. Makin tinggi tingkat kepercayaannya, makin tinggi pengaruh
komunikator dan/atau sebaliknya (Bungin 2008).
Berdasarkan alur tersebut, bentuk komunikasi yang digunakan ketika awal
proses sosialisasi dan promosi yaitu bentuk komunikasi langsung dan komunikasi
tidak langsung. Komunikasi langsung dan tidak langsung dirinci pada Tabel 3.
Tabel 3 Bentuk komunikasi pada proses sosialisasi dan promosi kredit pada Bank PD BPR Sarimadu
Bentuk komunikasi
KeteranganJenis Kredit
Kredit modal kerja umum
Kredit bakulan
Komunikasi langsung
Petugas Bank PD BPR Sarimadu mendatangi langsung ke tempat usaha calon nasabah.
√ √
Petugas Bank PD BPR Sarimadu dengan bantuan perangkat desa (Kepala desa atau sekretaris desa) melakukan sosialisasi dan promosi di balai desa atau tempat yang sudah ditentukan.
√ √
Calon nasabah mendatangi Bank PD BPR Sarimadu untuk bertanya mengenai proses dan persyaratan pengajuan kredit.
√ √
Calon nasabah mendapat informasi kredit dari keluarga atau teman yang telah lebih dahulu meminjam di Bank PD BPR Sarimadu
√ √
Komunikasi tidak langsung
Sosialisasi dan promosi melalui media seperti leaflet, brosur, baliho.
√ -
Sosialisasi dan promosi melalui televisi (menjadi narasumber pada acara perbankan)
√ √
Sosialisasi dan promosi melalui iklan di radio, televisi dan koran.
√ -
Menjadi sponsor suatu acara yang diselenggarakan di Kabupaten Kampar (seperti MTQ tingkat Kabupaten Kampar).
√ √
Sumber : Wawancara dengan karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
61
Komunikasi langsung yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dilakukan
oleh pegawai Bank PD BPR Sarimadu khususnya pegawai pada bagian kredit
yaitu costumer service, administrasi kredit, analis kredit, bagian penagihan kredit
dan kepala bagian kredit. Bagian kredit ini berhubungan langsung dengan calon
nasabah dan nasabah kredit dimulai dari proses sosialisasi dan promosi kredit,
tahapan penggunaan kredit sampai pada tahapan penagihan kredit. Komunikasi
langsung dilakukan Bank PD BPR Sarimadu dengan pendekatan interpersonal.
Terjadi ketika pegawai Bank PD BPR Sarimadu melakukan sosialisasi baik itu
secara berkelompok di balai desa maupun ketika kunjungan langsung ke tempat
usaha calon nasabah. Komunikasi interpersonal yang terjadi antara calon nasabah
Bank PD BPR Sarimadu dengan pegawai Bank Perusahaan Daerah Sarimadu
dilakukan dengan tatap muka. Komunikasi interpersonal dirasa lebih efektif untuk
mempertukarkan informasi, membujuk seorang individu untuk membentuk dan
mengubah perilaku. Komunikasi interpersonal merupakan pendekatan yang
penting untuk membujuk seorang individu untuk mengadopsi inovasi baru
(Rogers 2003).
Komunikasi langsung digunakan untuk mendapatkan umpan balik
langsung dari calon nasabah dan nasabah Bank PD BPR Sarimadu. Pada tahap
sosialisasi dan promosi kredit, karyawan Bank PD BPR Sarimadu dapat
membujuk calon nasabahnya agar meminjam di Bank PD BPR Sarimadu. Calon
nasabah juga dapat bertanya langsung apa yang tidak dimengerti dari penjelasan
karyawan Bank PD BPR Sarimadu tersebut. Seperti yang diceritakan Nr yang
bertanya langsung kepada karyawan Bank PD BPR Sarimadu tentang pinjaman di
Bank PD BPR Sarimadu,
“Saya ini kan bodoh, jadi gak ngerti dengan istilah-istilah bank. Jadi ya saya tanya-tanya langsung sama yudi waktu dia makan itu. Kalau langsung ke kantor juga agak malu, kan ramai.”
Pernyataan Nr ini menjelaskan bahwa pendekatan yang dilakukan
karyawan Bank PD BPR Sarimadu adalah dalam bentuk komunikasi langsung
dengan pendekatan interpersonal. Percakapan yang terjadi dalam suasana santai
dan tidak formal menjadikan calon nasabah lebih leluasa untuk bertanya. Hal ini
sama halnya seperti penemuan Sill (1958) dalam Rogers (2003), jika
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
62
kemungkinan adopsi ingin dimaksimalkan, saluran komunikasi yang digunakan
harus dengan mempertimbangkan waktu yang sesuai, mulai dari penggunaan
media massa sampai pada pendekatan interpersonal.
Pada tahapan sosialisasi dan promosi kredit, tidak hanya komunikasi
langsung (dengan pendekatan interpersonal) yang dilakukan tetapi juga
komunikasi tidak langsung. Bentuk komunikasi tidak langsung yang digunakan
Bank PD BPR Sarimadu adalah komunikasi dengan media. Media komunikasi
yang digunakan Bank PD BPR Sarimadu adalah dengan media komunikasi
pemasaran baik media cetak maupun media elektronik (brosur, baliho, surat
kabar, televisi dan radio). Menggunakan media untuk sosialisasi kredit dan produk
bank diharapkan dapat menjangkau masyarakat lebih luas. Sesuai dengan Rogers
(2003) yang menyatakan bahwa saluran media massa mampu menjangkau banyak
individu penerima karena saluran media massa dapat (1) menjangkau banyak
audiens secara cepat; (2) mampu membentuk pengetahuan dan menyebarkan
informasi; (3) mampu mengubah perilaku secara perlahan.
Komunikasi tidak langsung melalui pemasangan iklan Bank PD BPR
Sarimadu pada surat kabar, televisi dan radio tidak mempunyai waktu tetap atau
hanya bersifat insidentil. Pemasangan iklan hanya berdasarkan waktu-waktu
tertentu ketika diperlukan, misalnya ucapan selamat hari besar keagamaan. Bentuk
komunikasi tidak langsung dengan melalui media ini berguna untuk
mensosialisasikan produk dan kebijakan baru dari Bank PD BPR Sarimadu. Na
pernah dijelaskan oleh costumer service kredit mengenai sosialisasi produk baru
Bank PD BPR Sarimadu berupa tabungan khusus pelajar. Selain dijelaskan
langsung, pihak Bank PD BPR Sarimadu juga memberikan brosur mengenai jenis
tabungan ini. Brosur tersebut menjelaskan mengenai keuntungan menabung di
tabungan pelajar, berisi informasi mengenai besarnya bunga dan persyaratan
membuka tabungan ini. Hal ini dijelaskan Na sebagai berikut,
“Waktu saya datang ke bank, sama anak saya yang masih sekolah. Ada mereka nawari tabungan khusus anak sekolah. Katanya tabungan itu produk baru. Tapi saya lupa apa namanya. Saya juga dikasi brosur tentang tabungan itu.”
Proses komunikasi menggunakan media massa (brosur) pada penjelasan
Ibu Na merupakan proses komunikasi melalui satu arah, yaitu dari Bank PD BPR
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
63
Sarimadu kepada Ibu Na dan anaknya. Kalaupun terjadi interkasi antara kedua
pihak ini mengenai tabungan tersebut, sifatnya sangat terbatas. Hal ini sesuai
dengan pendapat Rogers (2003) yang menyatakan bahwa penggunaan bentuk
komunikasi melalui media relatif penting pada tahapan pemberitahuan informasi
baru yang dalam hal ini yaitu simpanan pelajar. Rogers dan Shoemaker (1971)
dalam Rogers (2003) melakukan analisis perbandingan antara penggunaan media
massa dan saluran interpersonal dalam pengambilan keputusan dua puluh tiga
jenis inovasi di Amerika Serikat, Kanada, India, Bangladesh dan Kolombia.
Media massa dinilai lebih penting pada tahap pengetahuan baik di negara maju
maupun di negara berkembang.
Brosur tersedia di kantor Bank PD BPR Sarimadu dan juga dibagikan
ketika Bank PD BPR Sarimadu mengikuti acara-acara pameran seperti Riau Expo.
Baliho dipasang di beberapa sudut di Kabupaten Kampar, misalnya di jalan raya
Pekanbaru-Bangkinang. Baliho digunakan untuk mengucapkan selamat hari besar
keagamaan, memperkenalkan produk layanan baru yang ditawarkan Bank PD
BPR Sarimadu sehingga mengingatkan konsumen atas keberadaan Bank PD BPR
Sarimadu. Iklan Bank PD BPR Sarimadu meliputi iklan pada surat kabar Harian
Riau Pos, Harian Riau Mandiri, Harian Riau Tribun, Azzam, radio Soreram, dan
di televisi lokal Riau yaitu RTv. Selain iklan, sosialisasi yang dilakukan Bank PD
BPR Sarimadu adalah dengan mensponsori suatu acara, misalnya acara Ochu
Baghandu yang ditayangkan di RTv. Acara Ocu Baghandu yaitu acara yang
menampilkan lagu-lagu Ocu (lagu daerah Kampar). Hal ini seperti disampaikan
oleh SH, Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,
“Salah satu cara kita mengenalkan BPR adalah dengan mengikuti acara TV yaitu Ocu baghandu, yaitu acara yang menampilkan lagu-lagu Ocu (lagu daerah Kampar). Dengan ikut pada acara itu kami berharap dapat masuk melalui budaya daerah sehingga akan lebih mudah diingat.”
Adanya acara Ocu Baghandu ini juga direspon positif oleh masyarakat
Kampar, khususnya calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu, dimana mereka
tertarik menggunakan fasilitas kredit seperti yang dikatakan Ibu Iy, seorang
pedagang kue keliling,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
64
“Waktu itu saya melihat acara Ocu baghandu, saya liat disponsori BPR ini. Jadi saya coba langsung ke sana, pertama tanya aja dulu. Setelah itu baru saya ceritakan pada suami tentang rencana meminjam di sana. Abang saya juga sudah ada yang pernah pinjam, dia juga cerita-cerita tentang kredit mingguan itu.”
Melalui media BPR yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) tidak hanya
dalam bentuk iklan saja, tetapi juga dalam bentuk artikel tentang aktivitas
perbankan yang dilakukan oleh Bank PD BPR Sarimadu, maupun keberhasilan-
keberhasilan yang dicapai oleh Bank PD BPR Sarimadu. Pemasangan iklan di
yellow pages (buku telepon) dilakukan secara teratur dan kontiniu yaitu sekali
setahun.
Media komunikasi yang digunakan oleh Bank PD BPR Sarimadu adalah
dalam bentuk kombinasi, sangat jarang bank menggunakan media tunggal dalam
aktivitas komunikasi. Memadukan media komunikasi ini menjadi cara termudah
bagi Bank PD BPR Sarimadu untuk memaksimalkan tingkat sosialisasi dan
promosi produk-produk Bank PD BPR Sarimadu, khususnya perkreditan.
Kombinasi media yang biasa digunakan pada jenis kredit modal kerja
umum adalah periklanan dengan media langsung (costumer service), periklanan
dengan mensponsori suatu acara. Kombinasi penggunaan media ini misalnya iklan
yang dipasang bank baik di surat kabar, televisi lokal maupun radio, calon
nasabah datang dan bertanya lebih lanjut mengenai iklan yang dilihatnya.
Selanjutnya costumer service melayani pertanyaan-pertanyaan ini dan terjadilah
sosialisasi dan promosi produk-produk yang ditawarkan Bank PD BPR Sarimadu.
Dampak dari kombinasi media dan usaha yang dilaksanakan bank ini misalnya
peningkatan jumlah kredit yang disalurkan yaitu pada tahun 2005 berjumlah Rp.
41.958.858.000,- menjadi Rp. 70.079.386.000,- pada tahun 2006. Kombinasi
penggunaan media iklan dengan mensponsori acara yaitu pada saat acara MTQ
Kabupaten Kampar, Bank PD BPR Sarimadu ikut mensponsori acara tersebut dan
adanya baliho acara yang menyebutkan Bank PD BPR Sarimadu sebagai sponsor
acaranya.
Bentuk komunikasi yang digunakan untuk jenis kredit bakulan adalah
penggunaan komunikasi langsung baik itu melalui costumer service maupun
melalui petugas-petugas dari Bank PD BPR Sarimadu yang langsung ke pasar-
pasar dan tempat usaha calon nasabah lainnya. Untuk jenis kredit bakulan, media
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
65
iklan tidak digunakan karena Bank PD BPR Sarimadu melihat persaingan yang
kuat khususnya untuk nasabah yang ada di pasar-pasar. Persaingan tersebut yaitu
dengan tukang kredit keliling yang selalu ada di pasar, mereka langsung
mendatangi pedagang untuk menawarkan pinjaman. Oleh karena itu, Bank PD
BPR Sarimadu menilai bahwa pendekatan personal dan langsung yang lebih
cocok digunakan untuk kredit bakulan ini. Hal ini sesuai dengan Suharto (1985)
dalam buku Mengenal Bank Perkreditan Rakyat Indonesia yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia yang menyatakan bahwa bank perkreditan rakyat harus melayani
kebutuhan modal dengan prosedur pemberian kredit yang mudah dan sesederhana
mungkin sebab yang dilayani adalah orang-orang yang sederhana. Bank
perkreditan rakyat mula-mula diadakan untuk membebaskan para pegawai kecil
dan petani dari ikatan hutang dan modal dari para rentenir dan pengijon.
Setelah terjadi tahap sosialisasi dan promosi, para calon nasabah ada yang
memutuskan untuk mengajukan kredit pada Bank PD BPR Sarimadu, ada pula
yang tidak tertarik untuk mengajukan permohonan kredit. Seperti penjelasan SY,
Kepala seksi kredit Bank PD BPR Sarimadu cabang Pekanbaru,
“Jadi kalau permohonan udah masuk ke cs terus di register terus cs memberikan ke analis kredit. Terus si analis ke lapangan. Liat kelayakan usaha. Biasanya diliat karakter orang itu. Yang 5 c itulah. Nanti dirapatkan berdasarkan hirarkinya, dari analis, kasi, kabag sampai ke direksi.”
Setelah permohonan yang diajukan nasabah disetujui oleh pihak Bank PD
BPR Sarimadu, maka costumer service kredit menghubungi calon nasabah
melalui telepon. Calon nasabah datang ke kantor Bank PD BPR Sarimadu sesuai
dengan kesepakatan jadwal yang telah dibuat. Setelah itu, dilakukan perjanjian
(akad) kredit dengan disaksikan suami/istri calon nasabah dan perwakilan pihak
bank. Untuk jumlah tertentu, diikutsertakan pula notaris dalam pembuatan akad
kredit. Setelah perjanjian atau akad kredit dilaksanakan, maka dilakukan
pencairan dana pinjaman nasabah melalui rekening milik nasabah yang ada di
Bank PD BPR Sarimadu.
Setelah melakukan sosialisasi, baik itu secara kelompok di kantor desa
ataupun dengan pendekatan langsung secara personal, petugas bank langsung
memberikan form permohonan kredit. Lalu calon nasabah yang tertarik
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
66
meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu mengisi formulir permohonan kredit
yang telah diberikan. Setelah semua persyaratan dipenuhi oleh calon nasabah,
aktor dari pihak bank yang berperan adalah bagian administrasi kredit.
Administrasi kredit berperan mengkonfirmasi kelengkapan data calon nasabah.
Setelah semua persyaratan lengkap, pihak analis akan mendatangi calon nasabah
untuk menganalisis kepemilikan jaminan dan keadaan usaha calon nasabah. Hasil
analisis ini akan dibawa ke rapat komisi kredit. Setelah usaha diputuskan layak
diberikan kredit, maka terjadilah pencairan dana kredit (Gambar 13).
Gambar 13 Tahapan alur pemberian kredit pada Bank PD BPR SarimaduSumber : Bank PD BPR Sarimadu
Ya
Analis Kredit
Analisa Kredit kelayakan 5 C
Rapat komisi kredit
Ya
Persetujuan kredit dan menghubungi nasabah
Bagian kredit
Penyerahan dokumen ke Bank PD. BPR Sarimadu
Konfirmasi Data / dokumen
Kunjungan ke tempat usaha nasabah
Persyaratan lengkap ?
Tidak
Ya
Adm Kredit
Mengisi Form Pengajuan Kredit
Melengkapi persyaratan:- Identitas- Surat izin usaha- Jaminan
Persyaratan lengkap ?
Tidak
Calon Nasabah
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
67
Setelah dilakukan pencairan dana kredit melalui rekening milik nasabah,
maka selanjutnya nasabah berkewajiban membayar angsuran kredit pada minggu
berikutnya untuk jenis kredit bakulan dan pada bulan berikutnya untuk jenis kredit
modal usaha umum. Komunikasi yang terbentuk ketika penggunaan kredit ini
adalah bentuk komunikasi langsung. Karena nasabah mempunyai kewajiban
untuk membayar tagihan kredit. Akan tetapi ketika terjadi masalah dan penagihan
kredit harus dilakukan karena adanya tunggakan kredit, maka komunikasi yang
terjadi dapat berbentuk komunikasi transaksional dimana akan ada transaksi-
transaksi mengenai kesepakatan jalan keluar dari masalah yang dihadapi oleh
nasabah. Pada tahap penagihan kredit yang bermasalah komunikasi sangat
berperan demi penyelesaian masalah yang dihadapi oleh nasabah, baik itu
kebijakan untuk penambahan waktu untuk pembayaran, penambahan kredit
(injeksi) bahkan sampai kepada keputusan tegas dari pihak Bank PD BPR
Sarimadu untuk menyita jaminan milik nasabah. Bentuk komunikasi pada saat
penggunaan dan penagihan kredit modal kerja umum dan kredit bakulan dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Bentuk komunikasi pada tahap penggunaan dan penagihan kredit di Bank PD BPR Sarimadu
Bentuk Komunikasi
KeteranganJenis Kredit
Kredit modal kerja umum
Kredit Bakulan
Komunikasi langsung
Melalui costumer service (CS)
√ -
Penagihan melalui petugas di lapangan
- √
Komunikasi tidak langsung
Penagihan melalui surat dan telepon.
√ -
Sumber : Wawancara dengan Karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Pada saat penggunaan dan penagihan kredit seperti yang terlihat pada
Tabel 4, bentuk komunikasi yang digunakan adalah komunikasi langsung dan
tidak langsung. Jika nasabah langsung mengantarkan angsuran tagihan kreditnya
ke kantor Bank PD BPR Sarimadu, maka komunikasi langsung yang terbentuk
dilakukan adalah costumer service dan bagian administrasi kredit dengan nasabah.
Tetapi jika angsuran kredit harus dijemput ke tempat usaha atau rumah nasabah,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
68
maka komunikasi langsung dilakukan oleh petugas penagihan kredit dan nasabah.
Jika terjadi keterlambatan atau adanya tunggakan kredit, maka pihak Bank PD
BPR Sarimadu melalui costumer service kredit akan menghubungi nasabah
melalui telepon dan surat. Tetapi jika tidak ada tanggapan dari nasabah, maka
petugas penagihan akan langsung mendatangi tempat usaha dan rumah tempat
tinggal nasabah. Seperti yang dijelaskan oleh YP (bagian penagihan kredit) Bank
PD BPR Sarimadu,
“ Dari bagian administrasi kita mengetahui siapa saja yang terlambat dan menunggak pembayarannya. Kita hubungi dulu via telpon. Jika tidak juga bisa, kami bagian penagiahan akan langsung mendatangi nasabah itu. Hal ini untuk menghindari nasabah yang mangkir dari pembayaran angsuran. Jadi tugas bagian penagihan bisa juga untuk kredit modal kerja umum, gak cuma untuk kredit bakulan.”
Jika terjadi keterlambatan, selain komunikasi langsung, komunikasi tidak
langsung juga terjadi yaitu melalui pengiriman surat ke alamat nasabah yang
bersangkutan. Jika surat telah dikirimkan, tetapi tidak ada tanggapan dari nasabah,
maka bagian penagihan akan langsung ke tempat usaha atau rumah nasabah
bahkan bisa terjadi penarikan dan pelelangan agunan.
Isi pesan yang dikomunikasikan
Isi pesan yang dikomunikasikan oleh pihak Bank PD BPR Sarimadu untuk
kedua jenis kredit yaitu mengenai persyaratan peminjaman, suku bunga, cara
pembayaran, maksimal besarnya pinjaman, jangka waktu pembayaran serta
keunggulan dan kemudahan yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu. Proses
sosialisasi dan promosi ini dapat dilakukan di tempat usaha calon nasabah ataupun
di balai desa untuk jenis kredit modal kerja umum dan datang langsung ke tempat
usaha calon nasabah untuk jenis kredit mikro bakulan. Cara pembayaran yang
dapat dilakukan di kantor Bank PD BPR Sarimadu dan juga dapat dijemput oleh
pegawai Bank PD BPR Sarimadu.
Pemakaian bahasa daerah yaitu Bahasa Ocu digunakan untuk
mempermudah komunikasi dengan calon nasabah baik pada komunikasi tatap
muka maupun pada iklan di radio. Penggunaan Bahasa Ocu diharapkan
mengurangi jarak antara karyawan Bank PD BPR Sarimadu dengan calon
nasabah. Penggunaan bahasa yang sama dapat memudahkan komunikasi
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
69
subkultural (DeVito 1997). Persamaan bahasa ini merupakan satu aspek penting
dalam pertukaran informasi. Agar pihak-pihak yang terlibat dalam proses
komunikasi dapat saling memahaminya dan karenanya berkomunikasi dengan
efektif, mereka harus memiliki sesuatu yang kurang lebih sama dengan latar
belakang dan pengalaman. Rogers (2003), meneybut kesamaan ini dengan
homofili. Komunikasi bersifat homofili terjadi bila derajat pasangan perseorangan
yang berinteraksi memiliki kesamaan sifat. Sedang komunikasi bersifat heterofili
terjadi bila derajat pasangan orang-orang yang berinteraksi yang berbeda dalam
sifat-sifat tertentu.
Penggunaan bahasa ini akan memberikan kesan kekeluargaan. Selain
pengggunaan bahasa daerah, kemudahan yang diberikan adalah dengan
menjemput tagihan ke tempat usaha nasabah atau yang disebut sistem jemput
bola. Kemudahan ini seperti yang disampaikan oleh Kasi Kredit Bank PD BPR
Sarimadu,
“Salah satu cara kami untuk mempertahankan nasabah adalah dengan melakukan layanan jemput angsuran. Secara rutin kami mengunjungi nasabah, kami menjemput langsung angsuran mereka. Kami di sini menyebutnya sistem jemput bola. Karena mereka kan banyak pedagang, jadi agak susah meluangkan waktu hanya untuk mengantar angsuran ke bank.”
Nasabah kredit bakulan yang merupakan pedagang kecil bahkan padagang
kaki lima di pasar-pasar melakukan pembayaran kredit setiap minggunya.
Pedagang kecil dan kaki lima ini memiliki jumlah modal yang relatif kecil,
dengan jaminan yang terbatas. Oleh karena itu diperlukan sistem pembayaran
khusus yang tidak sama dengan kredit yang diberikan oleh bank pada umumnya.
Pembayaran kredit pada setiap awal minggu ini agar jumlah pembayaran tidak
memberatkan bagi nasabah. Hal ini dimaksudkan agar pedagang dan pengusaha
kecil tersebut terlepas dari para pelepas uang yaitu rentenir dan pengijon yang
banyak di pasar. Cara pembayaran ini dilakukan karena pada umumnya
pembayaran kredit dari tukang kredit di pasar dilakukan setiap minggunya.
Pihak Bank PD BPR Sarimadu juga melakukan pembicaraan mengenai
masalah-masalah yang dihadapi oleh nasabah. Pihak Bank PD BPR Sarimadu
juga terus memantau dan mengawasi kegiatan usaha nasabah. Pendekatan
dilakukan sedini mungkin untuk menghindari tunggakan angsuran kredit para
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
70
nasabah. Tetapi jika ada nasabah yang mengalami masalah dalam pembayaran
kredit, pihak Bank akan langsung melakukan pendekatan personal dengan
langsung mengunjungi tempat usaha bahkan rumah tempat tinggal nasabah.
Setelah diketahui penyebab masalah keterlambatan pembayaran kredit ini, jika
ternyata masalah terletak pada usaha yang memang sedang sepi pembeli, maka
pihak bank dengan berbagai pertimbangan akan memberikan tambahan modal
(injeksi) agar menyelamatkan usaha nasabah tersebut. Pemberian tambahan modal
ini tentunya dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti record
pembayaran nasabah tersebut sebelumnya. Jika sebelumnya nasabah tersebut
tidak pernah bermasalah dalam pembayaran kredit, maka kemungkinan untuk
mendapatkan keringanan dalam hal waktu dan tambahan modal akan lebih
dipermudah. Isi pesan yang dikomunikasikan pada tahap sosialisasi dan promosi
kredit dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5 Isi pesan pada proses sosialisasi dan promosi kredit di Bank PD BPR Sarimadu
Isi PesanJenis Kredit
Kredit modal kerja umum
Kredit Bakulan
Kredit modal kerja umum dengan sistem pembayaran yaitu per bulan
√ -
Kredit bakulan dengan sistem pembayaran perminggu.
- √
Persyaratan pengajuan kredit. √ √Keunggulan dan kemudahan yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu untuk calon nasabah.
√ √
Besarnya plafon kredit yang diberikan. √ √Besar suku bunga kredit, dan batas waktu maksimal pembayaran.
√ √
Sosialisasi dan promosi dilakukan dengan tujuan pemberian kredit guna meningkatkan dan mengembangkan berbagai usaha masyarakat.
√ √
Sumber : Wawancara dengan karyawan Bank PD Sarimadu dan Nasabah (2010)
Isi pesan yang dikomunikasikan pada saat penggunaan dan penagihan
kredit adalah sama untuk kedua jenis kredit tersebut. Hal yang dibicarakan antara
lain dijelaskan dalam Tabel 6.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
71
Tabel 6 Isi pesan pada saat penggunaan dan penagihan kredit di Bank PD BPR Sarimadu
Isi PesanJenis Kredit
Kredit modal kerja umum
Kredit Bakulan
Jalan keluar bersama ketika terjadi keterlambatan √ √Jumlah angsuran kredit yang harus dibayarkan. √ √Waktu jatuh tempo pembayaran. √ √Besarnya tunggakan dan denda kredit ketika terjadi keterlambatan pembayaran kredit.
√ √
Sumber : Wawancara dengan Karyawan Bank PD Sarimadu dan Nasabah (2010)
Nasabah yang telah hampir lunas pembayaran kreditnya, pihak Bank PD
BPR Sarimadu juga melakukan pendekatan agar nasabah kembali meminjam dan
menambah plafon kredit yang diajukan. Pendekatan personal dengan cara
membujuk kembali dilakukan. Hanya saja perbedaannya, persyaratan untuk
peminjaman kembali akan lebih mudah daripada peminjaman sebelumnya. Selain
peminjaman kembali dengan jumlah tetap, nasabah juga diberi kesempatan untuk
penambahan plafon pinjaman dari pada peminjaman sebelumnya. Penambahan
jumlah plafon kredit ini diharapkan dapat membantu meningkatkan dan
mengembangkan kegiatan usaha nasabah. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh
Kabag Kredit Bank PD BPR Sarimadu berikut ini,
“Kita tetap melaksanakan pengawasan, pembinaan, penagihan. Pembinaan itu dalam bentuk yang luas, biasanya kita datangi nasabah itu baik yang berhasil maupun yang tidak berhasil. Yang macet juga kita lakukan pembinaan. Kita tawarkan seperti ini kalau lancar, terus kalau macet bisa kita re schedulling, misalnya mereka mampu cuma lima ratus atau sejuta atau kita perpanjang masa peminjaman, kita injeksi. Kemaren dengan modal segitu belum cukup, kita tambah lagi, berdasarkan analisis kitalah pokoknya.”
Aktor yang BerkomunikasiAktor yang melakukan proses komunikasi pada sosialisasi dan promosi,
penggunaan serta penagihan kredit adalah pihak Bank PD BPR Sarimadu,
perangkat desa dan calon nasabah serta nasabah. Pihak Bank PD BPR Sarimadu
yang melakukan sosialisasi kredit adalah semua karyawan Bank PD BPR
Sarimadu, mulai dari bagian kredit sampai pada cleaning service. Sedangkan pada
saat penggunaan dan penagihan kredit yaitu administrasi kredit, costumer service,
analis dan penagihan kredit. Aktor-aktor ini bisa berperan sebagai pengirim
maupun penerima pesan. Aktivitas para aktor ini bervariasi, mulai dari proses
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
72
sosialisasi dan promosi yaitu memberikan informasi yang dilakukan pihak Bank
PD BPR Sarimadu ketika proses sosialisasi dan promosi, mencari informasi kredit
yang dilakukan oleh calon nasabah sampai pada ketika calon nasabah telah
memutuskan menggunakan kredit yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu. Tabel
7 menunjukkan aktor-aktor yang berperan dalam aktivitas komunikasi Bank PD
BPR Sarimadu.
Kriteria khusus dari petugas lapangan adalah jujur, pandai berkomunikasi,
dan pekerja keras. Petugas lapangan merupakan orang yang menjadi pelaku utama
dalam proses komunikasi yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu. Karena para
petugas lapangan ini langsung berhubungan dengan calon nasabah dan nasabah.
Sebagai pelaku utama dalam proses komunikasi, komuniktor sangat penting
peranannya, terutama dalam mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk itu
seorang komunikator harus terampil berkomunikasi dan juga kaya ide serta penuh
daya kreativitas (Cangara 2004). Jika ada penyelewengan data dan dana dari
petugas yang melakukan di lapangan, maka Bank PD BPR Sarimadu akan
langsung memberi sanksi tegas kepada karyawan tersebut. Berdasarkan penjelasan
SH, kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu.
“Sanksi bagi karyawan kalau ketauan ada intervensi, harus langsung berhenti. Usahanya gak bagus dibilang bagus oleh analis. Mereka harus langsung berhenti. Pihak penagih juga gitu, gak boleh menahan dana. Harus langsung dikasi pada hari yang sama. Sehari wajarlah, tapi kalau udah dua atau tiga hari itu yang ndak boleh.”
Tabel 7 Aktor yang berperan dalam aktivitas komunikasi Bank PD BPR Sarimadu
Aktor KeteranganJenis kredit
Kredit modal kerja umum
Kredit bakulan
Pihak Bank PD BPR Sarimadu
Costumer Service (CS) √ √Administrasi kredit √ √Analis kredit √ √Penagihan kredit √ √Kepala seksi/bagian kredit √ √Pimpinan Bank PD BPR Sarimadu
√ √
Perangkat desa Kepala desa atau sekretaris desa dengan mengumpulkan masyarakat di balai desa
√ -
Calon Nasabah Pedagang / kaki lima √ √Sumber : Wawancara dengan karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
73
Pendidikan pegawai Bank PD BPR Sarimadu adalah sarjana, SMA, SMP
dan SD. Karyawan dengan tingkat pendidikan SMP dan SD masing-masing
berjumlah satu orang yang merupakan karyawan bagian cleaning service.
Walaupun bertugas pada bidang kebersihan, karyawan ini juga boleh melakukan
sosialisasi dan promosi kredit Bank PD BPR Sarimadu. Selain pendidikan formal
yang ditempuh para karyawan, untuk meningkatkan kemampuan karyawan Bank
PD BPR Sarimadu juga mengadakan pendidikan non formal berupa pelatihan baik
intern perusahaan maupun ekstern perusahaan. Pendidikan intern pegawai Bank
PD BPR Sarimadu yaitu :
1. Sosialisasi Surat Keputusan (SK) Direksi dan aplikasi perbankan
2. Penanganan kredit bermasalah
3. Analisis kredit mikro
4. Service Excellent
5. Akuntansi Bank PD BPR Sarimadu.
Pendidikan eksternal bagi pegawai adalah pelatihan gabungan pegawai
berbagai bank baik untuk lingkup Provinsi Riau maupun Nasional. Pendidikan
ekstern yang pernah diikuti karyawan Bank PDBPR Sarimaduantara lain :
1. Sosialisasi tata kelola operasional bank yang sehat
2. Know Your Consumer (KYC) dan Tindak Pidana Pencucian Uang
3. Hukum jaminan kredit
4. Akuntansi Bank Dasar
5. The Journey of Superior Service
6. Analis kredit
Karyawan Bank PD BPR Sarimadu yang bertugas di kantor adalah
karyawan perempuan dan untuk di lapangan adalah karyawan laki-laki.
Pembagian kerja menurut jenis kelamin ini dengan pertimbangan mobilitas yang
tinggi di lapangan dan cocok dilakukan oleh karyawan laki-laki. Karyawan Bank
PD BPR Sarimadu berasal dari daerah setempat, sehingga menguasai lokasi dan
karakteristik masyarakat yang ada, bahasa setempat dan menunjang kemudahan
untuk mengidentifikasi calon nasabah. Jika tidak berasal dari daerah setempat,
salah satu persyaratan menjadi pegawai adalah menguasai lokasi daerah di mana
Bank PD BPR Sarimadu berdiri. Prinsip kesamaan ini berdasarkan pada prinsip
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
74
dasar dalam komunikasi antar manusia, yaitu prinsip homofilus. Menurut Rogers
(2003), homofili adalah derajat dimana sepasang individu atau lebih yang
berkomunikasi dengan cara yang sama. Kesamaan ini bisa saja pada atribut
tertentu, seperti kepercayaan, pendidikan, status sosial ekonomi, dan kesukaannya.
Perangkat desa berperan dalam proses sosialisasi dan terbatas hanya
memberikan informasi tentang calon nasabah potensial bagi Bank PD BPR
Sarimadu. Perangkat desa ini adalah kepala desa dan sekretaris desa setempat.
Adanya data calon nasabah potensial dari kantor desa ini diharapkan dapat
membantu dan mempermudah Bank PD BPR Sarimadu untuk mendapatkan calon
nasabah. Setelah data didapatkan, masyarakat dikumpulkan di balai desa dan
pegawai Bank PD BPR Sarimadu akan menjelaskan mengenai pemberian kredit.
Nasabah Bank PD BPR Sarimadu umumnya sudah berkeluarga dengan mata
pencaharian kebanyakan adalah pedagang. Berdasarkan wawancara dengan
nasabah, diketahui bahwa mereka telah mulai meminjam kredit pada Bank PD
BPR Sarimadu sejak tahun 2002. Data nasabah yang diwawancarai terlihat pada
Tabel 8 dan 9.
Pendapat nasabah yang diwawancarai ketika melakukan transaksi di Bank
PD BPR Sarimadu mengatakan bahwa persyaratan peminjaman di Bank PD BPR
Sarimadu relatif mudah untuk dipenuhi. Dari 29 nasabah yang diwawancarai, 14
orang diantaranya menyatakan pelayanan adalah hal pertama yang menjadi alasan
menggunakan kredit, lalu 10 orang menyatakan meminjam di Bank PD BPR
Sarimadu karena persyaratan yang mudah dipenuhi dan selanjutnya 5 orang
menyatakan karena alasan suku bunga yang rendah.
Tabel 8 Data nasabah kredit bakulan yang diwawancarai
No Nama Jenis Kelamin Umur PekerjaanLaki-laki Perempuan
1. Iy √ 28 Penjual kue2. AR √ 43 Penjual sayur3. Er √ 50 Pemilik
warung4. ER √ 38 Pemilik
warung5. Ds √ 25 Penjual kue6. RC √ 24 Penjual pulsa7. Sm √ 35 Penjual ikan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
75
Tabel 9 Data nasabah modal kerja umum yang diwawancarai
No Nama Jenis Kelamin Umur PekerjaanLaki-laki Perempuan
1. LH √ 38 Pemilik warung2. AP √ 39 Pemilik warung3. Na √ 41 Penjual pakaian4. EP √ 43 Jual motor bekas5. El √ 48 Bengkel6. Df √ 29 Bengkel7. JI √ 33 Penjual pakaian8. Jf √ 44 Pemilik warung9. Hi √ 45 Pemilik warung10. Nb √ 42 Penjual pakaian11. SE √ 30 Pemilik warung12. Sy √ 49 Pemilik warung13. Zl √ 25 Gudang kayu14. JH √ 28 Gudang kayu15. Hi √ 32 Pemilik warung16. Ra √ 30 Pemilik warung17. SM √ 36 Pemilik warung18. Nr √ 42 Rumah makan19. Ms √ 57 Pemilik warung20. Sm √ 45 Rumah makan21. Ma √ 47 Rumah makan22. MD √ 35 Pemilik fotokopi
Tidak seperti nasabah bank pada umumnya yang menjadikan bunga adalah
kriteria utama pengambilan kredit, nasabah Bank PD BPR Sarimadu lebih
mengutamakan pelayanan dan persyaratan. Hal ini disebabkan nasabah ingin
mendapatkan bantuan modal dengan mudah dengan persyaratan yang tidak
menyulitkan. Seperti yang dinyatakan Hi dalam wawancara di Bank PD BPR
Sarimadu,
“Saya liat pelayanan BPR beda dengan bank lain. Disini seperti keluarga, karyawannya juga pakai bahasa Ocu, jadi gak malu bicara. Mereka juga mau jemput ke rumah kalau saya gak bisa ke sini ngantar angsuran. Kalau persyaratan kredit, sama jugalah dengan bank lain. Jadi gak ada masalah.”
Hal senada juga dijelaskan oleh LH, seorang nasabah pemilik warung harian,
“Saya ini pedagang barang harian, hanya jualan di kios depan rumah. Jaga warung sekalian ngerjakan kerjaan rumah, ya masak, ngurus
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
76
rumah, ngurus anak. Jadi susah kalau mau keluar rumah. Makanya kalau membayar kredit saya sangat terbantu karena ada yang bisa jemput. Kan kalau di bank lain belum tentu bisa. Makanya saya minjam di sini.”
Para nasabah mengatakan bahwa hal tersebut sangat membantu para
nasabah dalam berusaha. Karena nasabah kredit bakulan ini sebagian besar adalah
pedagang di pasar atau pedagang kaki lima sehingga para nasabah sangat terbantu
jika petugas bank yang langsung datang. Tetapi para nasabah dapat menghubungi
siapa saja karyawan Bank PD BPR Sarimadu, walaupun karyawan Bank PD BPR
Sarimadu yang datang menjemput angsuran tidak selalu orang yang sama. Seperti
penjelasan JH,
“Kalau ndak sempat ngantar, saya biasanya nelpon atau sms bang yopi. Tapi yang jemput bisa juga bukan bang Yopi.”
Walaupun selama ini JH puas dengan pelayanan dari Bank PD BPR
Sarimadu, ada juga hal yang membuat JH tidak puas. Hal tersebut diceritakannya
sebagai berikut,
“Dulu pernah saya sudah telpon ke BPR minta tolong dijemput angsuran ke gudang. Karena saya tidak sempat ngantar sendiri. Tapi udah dua hari gak juga dijemput. Terus saya malah ditelpon bilang angsuran saya sudah jatuh tempo dan kena denda. Ya saya sempat marah lah jadinya.”
Bank PD BPR Sarimadu juga membantu nasabah untuk membiasakan diri
menabung. Setiap nasabah membayar kreditnya, nasabah juga langsung
menabung. Karena pembayaran kredit tersebut digenapkan dan sisa penggenapan
tersebut akan dimasukkan ke tabungan nasabah. Sehingga pada akhir pembayaran
kredit para nasabah juga akan mempunyai tabungan walaupun dengan jumlah
yang cukup kecil. Hal ini sesuai dengan tugas bank perkreditan rakyat yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia bahwa tugas bank perkreditan rakyat adalah
memberikan bantuan kredit kepada pedagang/pengusaha kecil di pasar-pasar dan
di desa-desa. Selain itu, bank perkreditan rakyat juga berperan menghimpun dana
masyarakat berupa tabungan dan deposito berjangka (Suharto 1985).
Frekuensi Berkomunikasi
Waktu merupakan elemen yang berperan dalam proses komunikasi. Secara
umum tidak ada jadwal yang ditetapkan secara khusus oleh Bank PD BPR
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
77
Sarimadu dalam proses sosialisasi dan promosi. Proses sosialisasi dan promosi
dapat terjadi di kantor Bank PD BPR Sarimadu setiap hari melalui costumer
service dan karyawan bagian kredit lainnya. Namun demikian, ketika sudah
sampai pada saat penggunaan dan penagihan, frekuensi komunikasi telah
memiliki jadwal tetap (Tabel 10).
Tabel 10 Frekuensi komunikasi pada saat penagihan dan penggunaan kredit yang dilakukan Bank PD BPR Sarimadu
Waktu KeteranganJenis Kredit
Kredit modal kerja umum
Kredit Bakulan
Setiap bulan Nasabah datang ke Bank PD BPR Sarimadu.
√ -
Ke tempat usaha atau rumah nasabah.
√ -
Setiap minggu Ke tempat usaha atau rumah nasabah.
- √
Sumber : Wawancara dengan Karyawan Bank PD BPR Sarimadu dan Nasabah (2010)
Kedua jenis kredit yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu memiliki
jadwal pembayaran tetap yang berlainan. Frekuensi komunikasi yang dilakukan
pada jenis kredit modal kerja umum adalah sekali sebulan dan untuk jenis kredit
bakulan dilakukan jadwal tetap dengan frekuensi sekali seminggu seperti yang
dijelaskan Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,
“Untuk kredit modal kerja biasanya rutin setiap bulan waktu mereka mengangsur kreditnya tapi untuk kredit bakulan biasanya tiap minggu kita kunjungi ke pasar atau tempat usaha lain. Pokoknya rutin kita kunjungi supaya kita cepat tau kalau ada masalah. Kita tetap melaksanakan pengawasan, pembinaan, penagihan. Pembinaan itu dalam bentuk yang luas, biasanya kita datangi nasabah itu baik yang berhasil maupun yang tidak berhasil.”
Walaupun sudah ada frekuensi berkomunikasi tetap untuk jenis kredit
modal kerja umum dan kredit bakulan, nasabah boleh datang atau menelepon ke
Bank PD BPR Sarimadu jika ada permasalahan atau hal yang ditanyakan.
Nasabah boleh menelepon ke kantor ataupun kepada karyawan yang mereka
kenal. Tetapi dalam hal pengambilan kredit ke rumah, yang berkewajiban
mengambil tetap petugas lapangan yang bertugas sebagai penagih kredit. Seperti
yang dijelaskan Kepala seksi kredit Bank PD BPR Sarimadu,
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
78
“Nasabah boleh menelepon, misalnya mereka minta ditunda beberapa hari. Tapi kita tetap liat ke lapangan, kita liat kondisinya seperti apa. Misalnya mereka bilang tolonglah bulan depan bayarnya, anak saya kecelakaan. Benar atau ndak yang mereka bilang tu. Tapiketerlambatan itu ada dendanya.”
Jenis Hubungan
Knapp (1984) dan Knapp & Vangelisti (1992) dalam Tubbs dan Moss
(2005) menyatakan bahwa hubungan berkembang hingga suatu puncak untuk
kemudian menurun lagi, “menuju kebersamaan” (coming together) dan “menuju
perpisahan” (coming apart). Pada setiap tahap dalam suatu hubungan, komunikasi
memainkan peran yang berbeda. Selama tahap-tahap awal, komunikasi ditujukan
untuk mengenal orang lain sehingga keputusan-keputusan mengenai hubungan
tersebut dapat dibuat, apakah hubungan tersebut dapat diteruskan dan harus
seberapa dekat hubungan tersebut dijalani.
Beberapa nasabah yang diwawancarai menjelaskan bahwa sifat
kekeluargaan para karyawan bank menjadikan mereka nyaman, bahkan para
nasabah menyatakan tertarik untuk mengajak teman atau saudara mereka untuk
menabung dan menggunakan kredit Bank PD BPR Sarimadu. Jenis hubungan
yang tercipta dalam proses komunikasi ini dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Jenis hubungan yang tercipta dalam proses komunikasi di Bank PD BPR Sarimadu
Jenis hubungan KeteranganJenis Kredit
Kredit modal kerja umum
Kredit Bakulan
Hubungan formal
Ketika berlangsungsosialisasi dan promosi di balai desa.
√ -
Ketika penagihan dilakukan pada nasabah yang terlambat melakukan pembayaran kredit.
√ √
Hubungan informal
Ketika sosialisasi dan promosi di tempat usaha calon nasabah.
√ √
Sumber : Wawancara dengan karyawan dan nasabah Bank PD BPR Sarimadu
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
79
Dari Tabel 11, terlihat bahwa ketika proses sosialisasi dan promosi untuk
jenis kredit modal kerja umum adalah hubungan formal dan informal. Hubungan
formal terjadi pihak Bank PD BPR Sarimadu mensosialisasi dan promosikan
kredit di kantor balai desa. Hubungan informal terjadi ketika pihak Bank PD BPR
Sarimadu mendatangi langsung (door to door) ke tempat usaha calon nasabah.
Hubungan yang tercipta pada jenis kredit bakulan antara pihak Bank PD
BPR Sarimadu adalah hubungan informal dan hubungan interpersonal karena
pihak bank langsung mendatangi calon nasabah di pasar dan tempat usaha
lainnya. Komunikasi dengan pendekatan hubungan informal dan interpersonal
dirasakan lebih efektif digunakan. Taylor et al. (1977) dalam Rakhmat (2005)
menyatakan komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi
hubungan interpersonal barangkali yang paling penting. Banyak penyebab dari
rintangan komunikasi berakibat kecil saja bila ada hubungan baik di antara
komunikan. Sebaliknya, pesan yang paling jelas, paling tegas, dan paling cermat
tidak akan menghindari kegagalan jika terjadi hubungan yang buruk.
Proses sosialisasi dan promosi ini merupakan proses informatif dan
persuasif. Proses informatif yaitu Bank PD BPR Sarimadu berusaha
memperkenalkan produk-produk khususnya kredit kepada calon nasabah. Dan
proses persuasif yaitu dengan berusaha meyakinkan calon nasabah bahwa produk
dan jasa yang diberikan Bank PD BPR Sarimadu mempunyai kualitas yang
terjamin dan paling cocok dengan calon nasabah, khususnya untuk jasa kredit
yang diberikan yang disesuaikan dengan target. Pendekatan yang dilakukan dalam
proses sosialisasi dan promosi ini adalah pendekatan personal, bahkan dengan
menggunakan bahasa daerah agar calon nasabah kredit bakulan yang merupakan
pedagang kecil di pasar-pasar mengerti istilah-istilah yang dijelaskan petugas
Bank PD BPR Sarimadu.
Tahapan selanjutnya yaitu penggunaan dan penagihan kredit akan
terbentuk jenis hubungan kerjasama formal. Hubungan kerjasama ketika nasabah
tidak bermasalah dalam pembayaran angsuran kredit. Kerjasama yang terbentuk
misalnya ketika nasabah modal kerja umum ini tidak sempat untuk mengantar
langsung angsuran kredit mereka ke kantor Bank PD BPR Sarimadu atau ketika
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
80
nasabah meminta penundaan pembayaran angsuran ketika terjadi keterlambatan,
seperti yang dijelaskan Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,
“Kalau untuk yang lancar kita datangi juga, kita tanya-tanya juga masalahnya. Terus kita tawari lagi. Siapa tau dia mau nambah lagi. Kita bilang mungkin bapak bisa tambah lagi ni, bisa ekspansi. Pandai-pandai kita lah membujuknya. Nasabah boleh menelepon, misalnya mereka minta ditunda beberapa hari. Jadi ada hubungan kerjasama lah kita dengan nasabah itu. Tapi kita tetap liat ke lapangan, kita liat kondisinya seperti apa. Misalnya mereka bilang tolonglah bulan depan bayarnya, anak saya kecelakaan. Benar atau ndak yang mereka bilang tu. Tapi keterlambatan itu ada dendanya.”
Salah satu nasabah JH (pemilik gudang kayu) yang pernah mengalami
keterlambatan pembayaran angsuran menjelaskan,
“Saya ikut abang yang pernah pinjam. Katanya ndak susah, Cuma lengkapi syarat, terus mereka liat usaha kita. Usaha saya kan gudang kayu, jadi memang perlu modal agak besar. Tapi sekarang, agak susah cari kayu. Kadang ada juga telat bayar angsuran. Tapi selalu koordinasi dengan orang di bank. Saya jelaskan kenapa telat, mereka liat ke tempat saya langsung, cerita-cerita. Makanya saya tetap pinjam di sini. Mereka gak langsung main ambil jaminan aja”
Selain melakukan kunjungan rutin serta pengawasan, Bank PD BPR
Sarimadu juga melakukan pendekatan dengan masyarakat setempat. Pendekatan
ini dilakukan dengan cara pemberian santunan kepada anak yatim di daerah
sekitar kantor Bank PD BPR Sarimadu pada bulan Ramadhan setiap tahunnya.
Seperti yang diceritakan seorang nasabah Bank PD BPR Sarimadu (Ms) yang juga
pernah menjadi sekuriti di Bank PD BPR Sarimadu,
“Kalau pada hari lebaran, setau saya ada juga parsel untuk orang tertentu, terus juga ada acara untuk menyantuni anak yatim.”
Pendapat tersebut juga dinyatakan oleh Na yang bertempat tinggal dekat
dengan kantor Bank PD BPR Sarimadu di Bangkinang,
“Biasanya kalau puasa ada acara buka puasa di sarimadu. Undang anak yatim juga. Terus untuk orang2 yang ndak mampu di sekitar bank, ada juga dikasi beras, tepung, gula.”
Pemberian bantuan pada saat puasa dan hari raya idul fitri ini dimaksudkan
untuk membangun hubungan baik dengan masyarakat sekitar Bank PD BPR
Sarimadu. Sesuai dengan pernyataan Rakhmat (2005) dalam psikologi
komunikasi, semakin baik hubungan interpersonal, semakin terbuka orang lain dan
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
81
persepsi dirinya, sehingga semakin efektif komunikasi yang berlangsung di antara
komunikan.
IkhtisarBank PD BPR Sarimadu melakukan proses komunikasi berbentuk
langsung dan komunikasi tidak langsung dengan menggunakan bantuan media.
Komunikasi langsung digunakan dengan pendekatan personal dan komunikasi
tidak langsung digunakan sebagai pemberi informasi. Komunikasi langsung
terjadi yaitu melalui karyawan Bank PD BPR Sarimadu khususnya bagian kredit.
Karyawan Bank PD BPR Sarimadu harus menguasai bahasa daerah setempat dan
menggunakan seragam sesuai dengan pakaian daerah yaitu pakaian melayu.
Komunikasi tidak langsung digunakan dengan menggunakan media brosur, surat
kabar, televisi, radio, telepon dan surat. Pada proses sosialisasi dan promosi,
penggunaan dan pengihan kredit yang paling dominan yang menjadi isi pesan
yang dikomunikasikan adalah perkenalan jenis-jenis kredit yang ditawarkan Bank
PD BPR Sarimadu dan selanjutnya mengenai besarnya angsuran yang harus
dibayarkan. Aktor yang berperan pada proses komunikasi adalah pihak Bank PD
BPR Sarimadu (costumer service kredit, administrasi kredit, analis kredit,
penagihan kredit, kepala bagian kredit dan pimpinan Bank PD BPR Sarimadu),
perangkat desa dan calon nasabah serta nasabah Bank PD BPR Sarimadu.
Sedangkan untuk frekuensi komunikasi yang dilakukan adalah setiap bulan untuk
jenis kredit modal usaha dan setiap minggunya untuk jenis kredit bakulan. Selain
waktu yang telah ditetapkan, nasabah juga diperbolehkan langsung menghubungi
karyawan Bank PD BPR Sarimadu secara langsung atau melalui telepon jika ada
masalah atau ada hal yang harus ditanyakan. Jenis hubungan yang terbentuk
adalah hubungan informal dan komunikasi yang formal. Komunikasi informal
terjadi ketika proses sosialisasi dan promosi dilakukan Bank PD BPR Sarimadu di
tempat usaha calon nasabah. Karyawan Bank PD BPR Sarimadu mendatangi
langsung calon nasabah dan berbincang mengenai usahanya. Komunikasi formal
terjadi ketika calon nasabah datang ke kantor Bank PD BPR Sarimadu atau ketika
calon nasabah berkumpul di balai desa ketika sosialisasi kredit yang dilakukan
pegawai Bank PD BPR Sarimadu. Selain itu, komunikasi formal dilakukan untuk
menjaga agar tidak terjadi masalah dalam pembayaran angsuran kredit.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
82
Berdasarkan lima tinjauan tersebut, dapat digambarkan pola komunikasi Bank PD
BPR Sarimadu dalam hal promosi dan sosialisasi kredit seperti Gambar 14.
Gambar 14 Pola komunikasi Bank PD BPR Sarimadu pada tahap sosialisasi dan promosi
Pada saat penggunaan dan penagihan kredit, media yang paling sering
digunakan adalah media langsung. Secara sederhana, digambarkan pada Gambar
15.
Gambar 15 Pola komunikasi Bank PD BPR Sarimadu pada tahap penggunaan dan penagihan kredit
Bank PD BPR Sarimadu
Pesan sosialisasi dan promosi :a. Persyaratan peminjaman kredit.b. Sistem pembayaran kredit.c. Keunggulan dan kemudahan kredit.d. Besarnya plafon kredit yang diberikan.e. Besar suku bunga dan batas waktu maksimal
pembayaran kredit.f. Tujuan pemberian kredit.
Mediaa. Brosur dan pamfletb. Balihoc. Surat kabard. Televisi dan radio
Calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu
Komunikasi tidak langsung
Komunikasi langsung
Umpan balik
Bank PD BPR Sarimadu(costumer service dan petugas penagihan)
Pesan pada tahap penggunaan dan penagihan kredit :
a. Jalan keluar ketika terjadi keterlambatan pembayaran.b. Informasi jumlah angsuran kredit.c. Besarnya tunggakan dan denda (jika terjadi
keterlambatan)
Media :a. Suratb. Telepon
Calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu
Komunikasi tidak langsung
Komunikasi langsung
Umpan balik
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
83
Komunikasi pada tahap sosialisasi dan penagihan kredit yang dilakukan Bank PD
BPR Sarimadu dilakukan oleh costumer service kredit dan petugas penagihan
kredit di lapangan. Pada tahap penggunaan dan penagihan, komunikasi langsung
lebih sering dilakukan (digambarkan dengan garis tebal).
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pola Komunikasi
Efektivitas pola komunikasi ditentukan oleh banyak hal, yaitu faktor
lingkungan, karakteristik individu (antara kedua belah pihak, baik nasabah
maupun pegawai Bank PD BPR Sarimadu), persepsi masyarakat mengenai
lembaga keuangan khususnya lembaga perkreditan mikro di pedesaan khususnya
pandangan mengenai Bank PD BPR Sarimadu.
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ikut menentukan bagaimana kecenderungan efektivitas
penggunaan pola komunikasi yang dilakukan oleh pihak Bank PD BPR Sarimadu
dengan calon nasabah maupun nasabahnya. Setiap manusia hidup di dalam
lingkungan yang kompleks. Setiap perilaku khususnya komunikasi menciptakan
pola yang khusus pula dengan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam
lingkungannya, yaitu : (1) nilai budaya dan etnis; (2) politik yang ada di pedesaan;
(3) kelas dan status sosial; (4) pengaruh dari keluarga dan rumah tangga calon
nasabah dan nasabah.
Nilai budaya dan etnisBudaya mengacu pada nilai, gagasan, dan simbol-simbol yang
bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan
penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat (Engel et al. 1992).
Kabupaten Kampar dikenal dengan julukan Bumi Sarimadu dan juga sebagai
Serambi Mekkah di Provinsi Riau. Hal ini disebabkan masyarakatnya yang
sebagian besar beragama Islam (etnis Ocu), demikian juga dengan pakaian
yang sehari-hari yang dipakai bernuansa muslim.
Kebudayaan Kampar merupakan kebudayaan yang sangat tua, ini
ditandai berdiri dengan megahnya sebuah candi Muara Takus, yang menjadi
pusat kebudayaan Kerajaan Sriwijaya dahulunya. Kampar sangat identik
dengan sebutan Kampar Limo Koto dan dahulunya merupakan bagian dari
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
84
kerajaan Minang Kabau. Limo Koto terdiri dari XIII Koto Kampar, Kuok,
Bangkinang, Air Tiris dan Rumbio. Terdapat banyak persukuan yang masih
dilestarikan hingga kini. Konsep adat dan tradisi persukuannya sama dengan
konsep adat dan persukuan Minang Kabau di Sumatera Barat. Tidak heran
bila adat istiadat hingga bahasa sehari-hari warga Limo Koto sangat mirip
dengan bahasa Minang Kabau. Bahasa yang dipakai di Limo Koto, yang juga
kemudian dikenal sebagai bahasa Kampar adalah bahasa Ocu. Di samping itu,
Limo Koto juga memiliki semacam alat musik tradisional Calempong dan
Oguong.
Tradisi kebudayaan yang sampai saat ini masih dilestarikan salah
satunya adalah “mandi balimau bakasai”. Mandi "balimau bakasai" ini adalah
mandi membersihkan diri di Sungai Kampar untuk menyambut bulan suci
Ramadhan. Selain itu, ada juga tradisi lainnya yaitu "ma'awuo ikan", yaitu
acara menangkap ikan secara bersama-sama (ikan larangan) setahun sekali.
Acara ini diadakan di Danau Bokuok (Kecamatan Tambang) dan Sungai
Subayang Desa Domo (Kecamatan Kampar Kiri hulu).
Berbagai keunggulan yang dimiliki oleh Bank PD BPR Sarimadu, yang
salah satunya adalah penggunaan bahasa daerah, maka kesulitan komunikasi
dalam keseharian aktivitas Bank PD. BPR dapat dihindari. Hal ini
dikarenakan setiap karyawan wajib menguasai bahasa daerah setempat.
Penguasaan bahasa daerah ini tentunya akan mempermudah nasabah untuk
berkomunikasi, sehingga komunikasi yang tercipta akan lebih efektif. Seperti
yang dijelaskan SH, Kepala Bagian Kredit Bank PD BPR Sarimadu,
“Peraturan yang dijalankan seluruh karyawan mengacu pada SOP yang telah ditetapkan oleh manajemen. SOP ini wajib diketahui oleh seluruh karyawan tanpa terkecuali. Selain SOP, karyawan juga wajib menguasai daerah kerja dan bahasa setempat. Sebagian besar karyawan memang putra daerah, tetapi walaupun dia bukan putra daerah, dia wajib mengerti bahasa Ocu. Hal ini dimaksudkan mempermudah karyawan berkomunikasi dengan nasabah. Dengan penggunaan bahasa setempat, maka akan terasa lebih akrab sehingga nasabah ataupun calon nasabah tidak membuat jarak dengan kita.”
Pemakaian bahasa daerah dalam berkomunikasi dirasakan sangat
membantu dalam membentuk hubungan dengan calon nasabah dan nasabah.
Pemakaian Bahasa Ocu ini diharapkan dapat mengurangi jarak antara
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
85
pegawai bank dengan nasabah. Hubungan yang akrab, sehingga
mempermudah penjelasan-penjelasan mengenai perbankan yang tidak
dimengerti nasabah. Pemakaian bahasa yang sama ini juga
mempertimbangkan pengaruh homofili dalam berkomunikasi. Hal ini
mengacu pada pengiriman informasi diantara orang yang sama dalam kelas
sosial, usia, pendidikan, bahasa dan karakteristik demografik lainnya akan
mengurangi halangan dalam berkomunikasi.
Selain pemakaian bahasa daerah Kampar (Bahasa Ocu), pegawai Bank
PD BPR Sarimadu juga menggunakan seragam yang sesuai dengan kebiasaan
masyarakat setempat. Setiap hari Jum’at, seluruh karyawan diwajibkan
memakai pakaian muslim, bahkan pakaian daerah yaitu pakaian melayu bagi
perempuan dan teluk belanga bagi pegawai laki-laki. Pendekatan lain,
khususnya dalam hal komunikasi dengan calon nasabah dan nasabah yaitu
Bank PD BPR Sarimadu ikut mensponsori suatu acara “Ocu baghandu” yang
ditayangkan stasiun tv lokal di Riau. Acara Ocu baghandu yaitu acara yang
menampilkan lagu-lagu Ocu (lagu daerah Kampar). Hal ini seperti
disampaikan oleh Kepala bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,
“Salah satu cara kita mengenalkan BPR adalah dengan mengikuti acara TV yaitu Ocu baghandu, yaitu acara yang menampilkan lagu-lagu Ocu (lagu daerah Kampar). Dengan ikut pada acara itu kami berharap dapat masuk melalui budaya daerah sehingga akan lebih mudah diingat.”
Adanya acara Ocu baghandu ini juga direspon positif oleh masyarakat
Kampar, khususnya calon nasabah Bank PD BPR Sarimadu, dimana mereka
tertarik menggunakan fasilitas kredit seperti yang dikatakan EP (pedagang di
pasar air tiris),
“Waktu itu saya melihat acara Ocu baghandu, saya liat disponsori BPR ini. Jadi saya coba langsung ke sana, pertama tanya aja dulu. Setelah itu baru saya ceritakan pada suami tentang rencana meminjam di sana. Abang saya juga sudah ada yang pernah pinjam, dia juga cerita-cerita tentang kredit mingguan itu.”
Kredit mingguan yang dimaksud nasabah tersebut adalah kredit bakulan
yang penagihannya dilakukan setiap minggunya. Pendekatan melalui acara
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
86
kebudayaan setempat ini dirasakan sangat baik untuk membuat Bank PD BPR
Sarimadu dikenal masyarakat.
Politik yang ada di pedesaan
Jauh sebelum reformasi, Kabupaten Kampar selalu dipimpin oleh
bupati yang berlatar belakang militer dengan mengabaikan latar belakang
sosio kultural semisal putera daerah. Namun dengan digulirkannnya otonomi
daerah, kini Kampar memiliki pemimpin yang berasal dari daerahnya sendiri.
Politik pedesaan berkaitan dengan pemerintahan, kekuasaan dan musyawarah
mufakat di desa. Kondisi di desa menunjukkan bahwa pemerintah desa masih
mempunyai otoritas yang besar sekaligus menjadi sumber legitimasi dan
mempunyai peranan yang besar di pedesaan.
Saat Bank PD BPR Sarimadu masih menjadi Badan Kredit Kecamatan
Ujung Batu, peranan Pemerintah Daerah memang sangat terasa besar.
Peranan ini yaitu sebagai penjamin modal awal pembentukan Badan Kredit
Kecamatan di Bank Pembangunan daerah Riau. Selain itu, kantor Badan
Kredit Kecamatan ini juga masih bertempat di Kantor Camat Tandun. Namun
setelah Badan Kredit Kecamatan Ujung Batu berubah menjadi Bank PD BPR
Sarimadu, peranan politik pemerintah daerah ini diminimalkan. Hal ini
dikarenakan Bank PD BPR Sarimadu merupakan lembaga keuangan yang
harus mengedepankan independensi dan menghilangkan intervensi dari
politik pemerintah.
“Kita gak berani mengikutsertakan petugas pemerintahan desa. Kita takut ada praktek calo-calo pula. Kan kasian nasabah nanti. Paling kita minta data mentah aja ke lurah, kades atau ke pengurus di pasar-pasar. Berapa jumlah kios berapa pedagang, nanti baru kita datangi. Ada yang mau minjam ada yang ndak. Pengaruh kepala desa kita kurangi. Intervensi dari pemdapun tidak ada. Karena ini kan lembaga keuangan, jadi harus independen. Kan yang kita usahakan ini uang dari masyarakat, dari tabungan, dari deposito. Jadi kita gak mau diintervensi oleh pihak manapun.”
Pernyataan di atas tidak sesuai dengan pernyataan Sriram (2007), yang
menyatakan intervensi kebijakan pemerintah dalam kredit sangat diperlukan.
Hal ini diharapkan dapat membantu usaha kecil khususnya bidang pertanian
untuk mengurangi masalah dalam hal permodalan (Sriram 2007). Tidak
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
87
adanya pengaruh politik di pedesaan ini, pihak Bank PD BPR Sarimadu
mengharapkan bahwa dana dari masyarakat khususnya untuk pemberian
kredit akan tepat sasaran kepada yang membutuhkan. Walaupun demikian,
bukan berarti pemerintah daerah tidak berperan sama sekali. Sesuai dengan
hierarki struktur organisasi kelembagaan Bank PD BPR Sarimadu sebagai
salah satu perusahaan milik daerah, Bupati kabupaten Kampar adalah sebagai
dewan pengawas.
Kelas dan Status Sosial
Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari
individu-individu yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama. Mereka
dibedakan oleh perbedaan status sosial ekonomi yang berjajar dari yang
rendah hingga ke tinggi. Untuk calon nasabah dan nasabah Bank PD BPR
Sarimadu, kelas sosial yang tampak relatif tidak beragam. Calon nasabah dan
nasabah yang meminjam kredit di Bank PD BPR Sarimadu pada umumnya
berasal dari kelas menengah ke bawah. Calon nasabah dan nasabah tersebut
umumnya adalah pedagang kecil dan menengah bahkan pedagang kaki lima.
Pengaruh Keluarga
Banyak keputusan dalam keluarga yang diambil berdasarkan
kesepakatan bersama. Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat
dimengerti dengan lebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosiologis
seperti kohesi, kemampuan beradaptasi (adaptability), dan komunikasi (Engel
et al. 1992). Kohesi adalah pertalian emosi yang dimiliki para anggota
keluarga satu sama lain. Kohesi merupakan ukuran seberapa dekat yang
dirasakan oleh para anggota kelaurga terhadap satu sama lain pada tingkat
emosi. Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah kemampuan keluarga
untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peranan, dan kaidah
hubungan sebagai respon terhadap stres dan keadaan situasional.
Keterampilan berkomunikasi positif memungkinkan keluarga untuk berbagi
satu sama lain kebutuhan dan preferansi mereka.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
88
Pencarian informasi khususnya kredit biasanya dilakukan secara
bersama suami-istri. Informasi mengenai kredit ini juga banyak diketahui
melalui keluarga lainnya yang sebelumnya sudah lebih dahulu meminjam
kredit di Bank PD BPR Sarimadu. Untuk keluarga di Kabupaten Kampar
pada umumnya, kedekatan keluarga ini sangat terlihat. Untuk memutuskan
pembelian atau penggunaan suatu barang, biasanya diketahui oleh anggota
keluarga lainnya. Dari dua puluh sembilan nasabah yang dijumpai, sembilan
belas orang diantaranya mengatakan mengetahui informasi dari keluarganya.
Dan untuk penggunaan jasa layanan kredit yang diberikan Bank PD BPR
Sarimadu sendiri, keputusan diambil wajib diketahui oleh pasangan (jika
sudah menikah) dan oleh orang tua (jika belum menikah). Hal ini seperti yang
dijelaskan oleh salah satu karyawan bidang kredit (DS) di Bank PD BPR
Sarimadu.
“Peminjaman kredit harus diketahui oleh suami atau istri bagi yang sudah menikah dan diketahui oleh orang tua bagi yang belum menikah. Karena dalam aplikasi peminjaman kredit dicantumkan keterangan diketahui oleh pihak tersebut. Jaminan yang dipakai boleh jadi atas nama suami atau istri, tapi harus ada kuasanya.”
Demikian pula halnya dengan yang dikatakan oleh EP (nasabah Bank
PD BPR Sarimadu),
“Saya meminjam di sini dengan persetujuan istri saya karena walau bagaimanapun duitnya nanti kan akan digunakan untuk tambahan modal usaha kita dan ini berkaitan dengan keluarga. Terus juga kan nanti ada tandatangan istri juga dibutuhkan.”
Karakteristik Individu
Faktor personal yang ada dalam diri seseorang atau karakteristik individu
menentukan bagaimana pola komunikasi yang digunakan. Jenis kelamin dan
pendidikan merupakan karakteristik yang mendominasi dalam hal komunikasi
misalnya pencarian informasi mengenai kredit. Pada Bank PD BPR Sarimadu,
nasabah perempuan umumnya lebih detail mencari informasi dan lebih mudah
berkomunikasi dibandingkan dengan nasabah laki-laki. Menurut penjelasan DS
(bagian administrasi kredit Bank PD BPR Sarimadu), walaupun nasabah kredit
lebih banyak laki-laki, namun nasabah perempuan lebih rajin berkomunikasi
dengan pihak Bank PD BPR Sarimadu.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
89
“Nasabah perempuan biasanya datang ke kantor bukan sekedar membayar angsuran. Mereka rajin nanya tentang keadaan kredit mereka. Terus juga suka cerita tentang usahanya. Mereka juga sukanelpon kalau gak sempat bayar, biasanya minta dijemput. Tapi kalau nasabah laki-laki datang, bayar terus pulang. Kalau ditanya tentang usahanya baru dijawab. Kalau gak ditanya ya udah, gitu aja.”
Nasabah yang umumnya berpendidikan rendah adalah nasabah pada jenis
kredit mikro bakulan. Karena pada jenis kredit ini pinjaman yang diberikan dalam
jumlah kecil dengan maksimal peminjaman dua puluh lima juta rupiah. Sistem
penagihannya juga dibuat semudah mungkin untuk mempermudah nasabah.
Penagihan dilakukan langsung oleh petugas Bank PD BPR Sarimadu ke tempat
usaha nasabah dengan sistem penjemputan mingguan. Seperti penjelasan Kepala
bagian kredit Bank PD BPR Sarimadu,
“Ada juga yang dijemput langsung, termasuk setorannya. Jenis kredit bakulan, kredit mikro itu. Kan mereka ndak sempat ngantar. Jenis kredit ini dikhususkan untuk pedagang kecil bahkan pedagang kaki lima. Prosedurnya juga mudah. Pinjaman lima ratus ribu juga kita layani.”
Pandangan Masyarakat Mengenai Lembaga Perkreditan
Sebagian besar dari masyarakat pedesaan hidup sebagai petani dan
sebagian lagi hidup sebagai nelayan dan peternak. Pertanian sebagai mata
pencaharian yang utama di daerah pedesaan sangat dipengaruhi oleh masalah
pertanian, yaitu sangat terbatasnya areal pertanian, terutama di Pulau Jawa dan
Bali. Tingkat kelahiran yang tinggi mengakibatkan makin besarnya
perkembangan jumlah penduduk di daerah pedesaan, telah mempengaruhi
pemilikan lahan pertanian oleh petani. Jumlah petani yang tidak memiliki lahan
pertanian juga semakin banyak sehingga terjadilah pengangguran, pengangguran
tak kentara, meningkatnya buruh tani, buruh musiman dan sebagainya. Hal ini
mendorong timbulnya urbanisasi yang menciptakan berbagai masalah tersendiri
bagi kota terutama kota besar (Suharto 1985).
Pemecahan masalah ini selain dengan transmigrasi dan industrialisasi,
perlu pula diadakan pembangunan masyarakat desa, untuk memperluas
kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan tersebut.
Banyak industri kecil dan usaha kerajinan dapat didirikan di daerah pedesaan
untuk menyerap kelebihan tenaga kerja baik usaha kerajinan maupun usaha jasa
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
90
seperti jasa angkutan, perbengkelan, perdagangan dan lain sebagainya. Untuk
pembiayaan kegiatan ini tentunya perlu adanya lembaga keuangan atau bank yang
menunjang pembangunan perekonomian masyarakat tersebut. Lembaga keuangan
atau bank itu dapat pula menampung dan menghimpun tabungan masyarakat
pedesaan yang penghasilannya bertambah karena pembangunan di daerah
pedesaan tersebut. Dalam hal ini, bank perkreditan rakyat diharapkan peranannya
dalam pembangunan perekonomian pedesaan.
Usaha kecil sangat dominan dibandingkan dengan kelompok skala usaha
lainnya. Di samping itu, peran usaha kecil dalam menyerap tenaga kerja relatif
besar. Sehingga pengembangan usaha merupakan langkah strategis dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun selama ini, pengusaha kecil tersebut mengalami kendala mengakses
lembaga keuangan khususnya dalam hal perkreditan. Kendala akses ini dalam hal
terbatasnya informasi dan juga permasalahan dalam hal agunan (jaminan).
Keterbatasan tersebut membuat pengusaha kecil memandang lembaga
keuangan seperti bank hanya untuk kalangan tertentu saja, hanya bagi mereka
yang memiliki jaminan. Karena itulah, lembaga keuangan non formal menjadi
alternatif bagi mereka untuk meminjam. Lembaga pembiayaan non formal yang
biasa diakses terbesar adalah keluarga, tetangga, atau teman. Prosedur dan
persyaratan peminjaman umumnya relatif sangat cepat dan sederhana, sesuai
dengan kemampuan. Sesuai wawancara dengan Iy (pedagang kue keliling),
“Awalnya saya takut minjam di bank, ndak punya jaminan. Lagipula malu dengan penampilan kayak gini ke Bank. Mereka mana percaya dengan orang macam saya. Jadi saya minjam ke tukang kredit yang biasa keliling di pasar aja. Ndak pake jaminan segala.”
Ibu Iy yang awalnya takut meminjam di bank berubah pikiran karena
pendekatan yang dilakukan oleh pihak Bank PD BPR Sarimadu. Petugas lapangan
Bank PD BPR Sarimadu langsung mendatangi Ibu NH, berbicara dengan bahasa
Ocu sehingga tercipta hubungan interpersonal yang baik antara kedua pihak.
Selain mendatangi ke tempat usaha calon nasabah, pendekatan yang dilakukan
adalah dengan cara penambahan jumlah kantor cabang dan kantor kas. Pada
Desember tahun 2005, Bank PD BPR Sarimadu membuka cabang di Pekanbaru.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
91
Pada bulan April 2009 resmi dibuka kantor Bank PD BPR Sarimadu di Pasar
Flamboyan Kecamatan Tapung.
Selain penambahan kantor kas dan kantor cabang, Bank PD BPR
Sarimadu juga berusaha meningkatkan layanan dengan sistem jemput bola. Yaitu
pihak Bank PD BPR Sarimadu yang langsung datang ke nasabah untuk
menjemput angsuran tiap minggunya (untuk kredit bakulan) dan juga untuk kredit
modal kerja.
“Kita bawa produk, kita jelaskan keuntungannya. Bunganya segini, cara pembayarannya gini. Ada juga yang dijemput langsung, termasuk setorannya. Jenis kredit bakulan, kredit mikro itu. Kan mereka ndak sempat ngantar. Tapi jenis kredit yang lain boleh juga dijemput. Kan analis ke lapangan, jadi mereka boleh minta dijemput.”
Hubungan Pola Komunikasi dengan Tingkat Pengembalian Kredit Bank PD BPR Sarimadu
Komunikasi yang berkelanjutan dapat berpengaruh positif bagi
perkembangan Bank PD BPR Sarimadu. Berkelanjutannya komunikasi yang
dilakukan dengan pola tertentu akan memberikan pengaruh khususnya terhadap
kelancaran pengembalian kredit pada Bank PD BPR Sarimadu. Komunikasi
berkelanjutan dilakukan dengan rutinnya pihak Bank PD BPR Sarimadu
mendatangi nasabah melalui pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan
pengawasan yang dilakukan oleh Bank PD BPR Sarimadu dapat mencegah
masalah-masalah dalam tingkat pengembalian kredit. Rutinnya komunikasi yang
dilakukan ini dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi nasabah sehingga
dapat cepat dicarikan solusinya. Adanya pola komunikasi interaksional, maka
nasabah diberikan kesempatan lebih untuk terus mencari informasi dan
berkomunikasi dengan pihak Bank PD BPR Sarimadu.
Pengawasan kredit dapat dilakukan oleh karyawan kredit di lapangan yaitu
analis kredit dan penagihan kredit atau atasan dari petugas tersebut yaitu oleh
kepala bagian dan kepala seksi kredit serta pimpinan Bank PD BPR Sarimadu
langsung. Pengawasan kredit bertujuan untuk memastikan pengelolaan, penjagaan
dan pengawasan kredit sebagai asset/kekayaan bank telah dilakukan dengan baik
sehingga tidak menimbulkan resiko kredit yang diakibatkan penyimpangan baik
oleh nasabah maupun oleh intern bank. Sedangkan objek pengawasan mencakup
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
92
semua karyawan Bank PD BPR Sarimadu yang terkait dengan bidang perkreditan
dan semua jenis fasilitas kredit yang diberikan termasuk kredit kepada pihak-
pihak yang terkait dengan bank. Kemudian pengawasan kredit dilakukan secara
berkesinambungan sejak permohonan kredit sampai dengan pelunasan atau
penyelesaian kredit.
Upaya pembinaan yang berkesinambungan dilakukan sejak pencairan
kredit sampai dengan kredit dibayar lunas termasuk pemecahan masalahnya dan
dilakukan karyawan kredit yang berwenang terhadap fasilitas kredit yang
menyangkut penilaian perkembangan usaha nasabah, penggunaan kredit maupun
perlindungan kepentingan bank, baik yang dilakukan secara administratif maupun
di lapangan.
Pola komunikasi yang diterapkan Bank PD BPR Sarimadu dilakukan
dengan pendekatan pola hubungan persuasif. Seperti penjelasan kepala bagian
Bank PD BPR Sarimadu,
“Kalau untuk yang lancar kita datangi juga, kita tanya-tanya juga masalahnya. Terus kita tawari lagi. Siapa tau dia mau nambah lagi. Kita bilang mungkin bapak bisa tambah lagi ni, bisa ekspansi. Pandai-pandai kita lah membujuknya. Pokoknya waktu kita bicara, kita ajak terus supaya dia mau tetap minjam walaupun udah lunas. Untuk yang baru kita jelaskan keuntungan-keuntungan yang bisa mereka dapat.”
Komunikasi rutin dilakukan Bank PD BPR Sarimadu setiap bulan (kredit
modal kerja umum) dan setiap minggu (kredit bakulan). Rutinnya kunjungan ini
dilakukan agar pihak bank cepat mengetahui permasalahan yang dialami nasabah,
sehingga dapat dicari jalan keluar bersama dan nasabah dapat lancar
mengembalikan pinjaman. Kelancaran pengembalian kredit dapat dilihat dari
meningkatnya jumlah pemberian kredit dan menurunnya tingkat tunggakan kredit
para nasabah di Bank PD BPR Sarimadu pada Tabel 12.
Dari Tabel 12, tampak bahwa pembayaran angsuran kredit mengalami
kelancaran yaitu tunggakan kredit fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
ditarik adalah Rp. 0. Kelancaran ini menurut pihak Bank PD BPR Sarimadu
karena adanya kunjungan rutin, pengawasan dan komunikasi yang berkelanjutan
dengan mendatangi tempat usaha nasabah. Meskipun kelancaran ini tidak mutlak
hanya dipengaruhi oleh komunikasi.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
93
Tabel 12 Jumlah nominal kredit yang disalurkan Bank PD BPR Sarimadu
Posisi padaKredit yang diberikan
Tunggakan kreditPihak terkait Pihak tidak terkait
Triwulan III 2008
Rp. 424.252.000 Rp. 126.476.997.000 Rp. 117.000.000
Triwulan I 2009
Rp. 533.297.000 Rp. 132.461.250.000 Rp. 0
Triwulan III 2009
Rp. 702.602.000 Rp. 141.676.273.000 Rp. 0
Triwulan I 2010
Rp. 651.816.000 Rp. 140.156.302.000 Rp. 0
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2009; 2010b)
Selain jumlah kredit yang disalurkan, perkembangan tingkat kelancaran
pengembalian kredit di Bank PD BPR Sarimadu juga dapat dilihat dari jumlah
rekening kredit yang disalurkan dan dibayarkan seperti Tabel 13. Penyaluran dan
pengembalian kredit wirausaha di kantor pusat Bangkinang dapat dilihat pada
Tabel 13.
Tabel 13 Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan pada kantor pusat Bangkinang
No. Tahun
Kredit modal kerja umum Kredit bakulanJumlah
rekening yang disalurkan
Jumlah rekening yang
diterima
Jumlah rekening yang
disalurkan
Jumlah rekening yang
diterima1. 2005 881 10.195 186 5.1192. 2006 503 18.508 135 7.2083. 2007 330 15.457 164 6.3644. 2008 319 13.582 398 12.7435. 2009 215 11.422 430 12.943
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2010c)
Keterangan :
1. Jumlah rekening kredit yang disalurkan adalah jumlah rekening kredit
yang baru disalurkan setiap tahunnya.
2. Jumlah kredit yang diterima adalah jumlah pengembalian kredit setiap
bulannya, jadi jumlah ini adalah jumlah pengembalian kredit untuk setiap
tahunnya. Pengembalian kredit dilakukan dilakukan dua belas kali atau
kurang setiap tahunnya.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
94
Penyaluran dan Pengembalian Kredit Cabang Ujungbatu
Penyaluran kredit pada cabang Ujung Batu lebih banyak dibandingkan
kantor cabang lainnya. Cabang Ujung Batu merupakan kantor pertama awal
berdirinya Bank PD BPR Sarimadu. Namun ketika di Kabupaten Kampar terjadi
pemekaran wilayah, Ujung Batu masuk ke kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten
Rokan Hulu. Penyaluran dan pengembalian kredit wirausaha di kantor cabang
Ujungbatu dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan pada kantor cabang Ujungbatu
No. Tahun
Kredit modal kerja umum Kredit bakulan
Jumlah rekening yang disalurkan
Jumlah rekening yang
diterima
Jumlah rekening yang
disalurkan
Jumlah rekening yang
diterima1. 2005 770 6.193 932 18.3772. 2006 572 12.221 598 19.3563. 2007 324 12.077 403 11.4364. 2008 317 11.028 506 15.1675. 2009 414 11.024 782 18.953
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2010c)
Keterangan :
1. Jumlah rekening kredit yang disalurkan adalah jumlah rekening kredit
yang baru disalurkan setiap tahunnya.
2. Jumlah kredit yang diterima adalah jumlah pengembalian kredit setiap
bulannya, jadi jumlah ini adalah jumlah pengembalian kredit untuk setiap
tahunnya. Pengembalian kredit dilakukan dilakukan dua belas kali atau
kurang setiap tahunnya.
Penyaluran dan pengembalian Kredit Per Produk Cabang Pekanbaru
Kantor cabang Pekanbaru merupakan kantor cabang yang paling baru.
Kantor cabang Pekanbaru didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2005.
Penyaluran dan pengembalian kredit wirausaha di kantor cabang Pekanbaru dapat
dilihat pada Tabel 15.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
95
Tabel 15 Penyaluran dan pengembalian kredit modal kerja umum dan kredit bakulan pada kantor cabang Pekanbaru
No. Tahun
Kredit modal kerja umum Kredit bakulanJumlah
rekening yang disalurkan
Jumlah rekening yang
diterima
Jumlah rekening yang
disalurkan
Jumlah rekening yang
diterima1. 2005 8 8 0 02. 2006 159 2.182 4 513. 2007 131 3.151 95 2.1204. 2008 154 4.188 294 10.0375. 2009 116 3.881 425 14.154
Sumber : Bank PD BPR Sarimadu (2010c)
Keterangan :
1. Jumlah rekening kredit yang disalurkan adalah jumlah rekening kredit
yang baru disalurkan setiap tahunnya.
2. Jumlah kredit yang diterima adalah jumlah pengembalian kredit setiap
bulannya, jadi jumlah ini adalah jumlah pengembalian kredit untuk setiap
tahunnya. Pengembalian kredit dilakukan dilakukan dua belas kali atau
kurang setiap tahunnya.
Berdasarkan Tabel 15 tampak bahwa pada awal berdirinya Bank PD BPR
Sarimadu di Pekanbaru hanya memberikan satu jenis kredit yaitu kredit modal
kerja umum. Pada tahun pertama berdiri, jumlah rekening yang disalurkan hanya
berjumlah 8 (delapan) rekening dan sama dengan jumlah rekening yang diterima.
Artinya, pada tahun pertama tidak terjadi tunggakan pembayaran kredit.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/