Post on 26-Feb-2018
i
GEOLOGI DAERAH TANJUNG SIRIH DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATRA SELATAN
TUGAS AKHIR A
Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi
Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
Oleh
Mohamad Galuh Sagara
12006056
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
ii
LEMBAR PENGESAHAN
GEOLOGI DAERAH TANJUNG SIRIH DAN SEKITARNYA,
KABUPATEN LAHAT, PROVINSI SUMATRA SELATAN
TUGAS AKHIR A
Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi Teknik
Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
Penyusun,
Mohamad Galuh Sagara
NIM 12006056
Menyetujui,
Dosen Pembimbing,
Dr. I G. B. Eddy Sucipta, M. T.
NIP 196810161995031002
iii
Kenyataan hidup merupakan
optimasi
antara usaha manusia
dan rencana-Nya
iv
SARI
Lokasi penelitian berada di daerah Tanjung Sirih dan sekitarnya, Kabupaten Lahat, Provinsi
Sumatra Selatan, atau berada pada 334000 m Barat – 337500 m Timur dan 9572000 m Utara
– 9568500 m Selatan Proyeksi UTM, Datum WGS 84, Zona -48 (102o – 108
o Southern
Hemisphere). Luas daerah penelitian ialah 12,25 km2, berada pada elevasi 149 – 386 mdpl,
dan termasuk ke dalam Sub-cekungan Palembang, Cekungan Sumatra Selatan.
Geomorfologi daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan: Satuan Lembah Homoklin,
Satuan Punggungan Aliran Lahar, dan Satuan Dataran Banjir dan Teras Lematang.
Stratigrafi daerah penelitian termasuk dalam tiga formasi: Formasi Gumai, Formasi Pasumah,
dan Satuan Gunungapi Muda. Secara tidak resmi, stratigrafi daerah penelitian terdiri dari
Satuan Batupasir, Satuan Batulempung, Satuan Tuf, Satuan Breksi Volkanik, dan Satuan
Koluvium dan Aluvium. Struktur geologi daerah penelitian berupa homoklin berkedudukan
NNE-SSW dan sesar-sesar geser mengiri dan menganan dengan arah gaya utama NNW-SSE
dan NNE-SSW.
Sejarah geologi dimulai dengan diendapkannya Satuan Batupasir pada akhir Miosen Awal,
kemudian disusul Satuan Batulempung pada akhir Miosen Awal - awal Miosen Tengah pada
lingkungan yang sama yaitu lingkungan laut dalam. Kemudian terjadi fase tektonik yang
membentuk homoklin, Sesar Tanjung Sirih, Sesar Pulau Pinang, dan Sesar Mulak, pada kala
Plio-Pleistosen. Setelah itu pada Pleistosen diendapkan secara tidak selaras Satuan Tuf pada
lingkungan darat, dan kemudian diendapkan secara tidak selaras Satuan Breksi Volkanik
pada kala Holosen. Satuan termuda yang berumur Resen di daerah penelitian adalah Satuan
Koluvium dan Aluvium yang diendapkan secara tidak selaras di atas satuan batuan
sebelumnya.
Kata kunci: Tanjung Sirih, geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi.
v
ABSTRACT
Study area is located in Tanjung Sirih and surrounded area, Lahat Regency, South Sumatra
Province, or in 334000 m West – 337500 m East and 9572000 m North – 9568599 m South,
UTM Projection, Datum WGS 84, Zone -48 (102o – 108
o Southern Hemisphere), included
area of 12,25 km2
width. Study area lies between 149 until 386 meters of elevation from
mean sea level, and part of Palembang Sub-basin, South Sumatra Basin.
The study area could be divided into three units of geomorphology: Homoclinal Valleys
Unit, Ridges of Laharic Debris Unit, and Flood Plains and Terraces of Lematang Unit. The
stratigraphy of study area included of three official formations: Gumai Formation, Pasumah
Formation, and Young Volcanic. Unofficially, study area could be divided into five
stratigraphycal units: Sandstone Unit, Claystone Unit, Tuff Unit, Volcanic Breccia Unit, and
Colluvium and Alluvium Unit. Structures of study area included homocline with trend of
strike NNE-SSW, left slip fault, and right slip fault with main forces from NNW-SSE and
NNE-SSW.
The geological history started from the sedimentation of Sandstone Unit in deep marine
environtment in the end of Lower Miocene; this process then followed by sedimentation of
Claystone Unit in the same environtment in the end of Lower Miocene - early of Middle
Miocene. After that, tectonic phase was happened in Plio-Pleistocene and formed structures
such as homocline, Tanjung Sirih Fault, Pulau Pinang Fault, and Mulak Fault. In Pleistocene
the environtment was changed to be terrestrial and the next unit, Tuff Unit, was sedimented
unconformably overlied the older units. Then unconformably Volcanic Breccia Unit was
sedimented on the older units. The youngest and still on going in sedimentation process is
Colluvial and Alluvial Sediments Unit.
Key words: Tanjung Sirih, geomorphology, stratigraphy, geological structure, geological
history.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan petunjuk-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir A ini.
Laporan Tugas Akhir A ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
strata satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut
Teknologi Bandung.
Laporan ini berjudul “Geologi Daerah Tanjung Sirih dan Sekitarnya, Kabupaten Lahat,
Provinsi Sumatra Selatan”, dan berisi hasil pengolahan dan analisis data lapangan serta
analisis sampel di laboratorium. Selain dalam bentuk laporan, hasil pengolahan data
pemetaan juga ditampilkan dalam bentuk peta lintasan, peta geomorfologi, dan peta geologi.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga penyusun sampaikan kepada Bapak Dr. I G. B. Eddy
Sucipta, M. T. selaku dosen pembimbing, atas segala petunjuk dan bimbingannya. Selain itu
terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak-pihak lainnya yang telah turut membantu
dan memberi semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Tiada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, segala bentuk saran dan kritik yang membangun akan penulis terima dengan
tangan terbuka. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat terutama kepada penulis pada
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Bandung, 10 September 2010
Mohamad Galuh Sagara
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Halaman ini penyusun khususkan sebagai ungkapan terima kasih pada seluruh pihak yang
telah mendukung dan membantu penyusun sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Pihak-
pihak tersebut adalah:
1. Mamah dan Papah tercinta, yang tak pernah lelah selalu mengiringi dengan doa serta
keringat yang menjadi modal kehidupan selama penyusun menjalankan tugas sebagai
mahasiswa di kampus tercinta ini.
2. Dr. I G. B. Eddy Sucipta, M. T. selaku dosen pembimbing. Penyusun ucapkan terima
kasih yang tak terhingga atas dorongan, dukungan, petunjuk, dan bimbingannya.
3. Dr. Dardji Noeradi beserta dosen Tim Lahat lainnya, yang telah memberi kesempatan,
fasilitas, serta dukungan kepada penyusun untuk dapat melakukan pemetaan di Lahat.
4. Pimpinan, seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi,
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,
5. Seluruh anggota Tim Lahat yang terjun (Wahyu Novian, Eko Mujiono, Ade Syariffudin,
Adiputra, Aven Rizki, Yan Bastian) atas segala pengalaman persahabatan yang telah
diberikan selama dan setelah pemetaan, segala batuan dan semangat yang telah diberikan.
6. Anjani, Elvina, Andini, Pea, Teh Mira, Pc, Maya, Rian, Fanji, Loli, Yunia, Sardi, dan
semua kawan-kawan 2006 lainnya yang telah membantu dan memberi semangat kepada
penyusun.
7. Nasri, Reni, Leo, Surya, dan semua teman-teman Yon I yang telah memberikan
dukungan baik berupa pinjaman, saran, maupun semangat, serta kesempatan dengan
membebastugaskan penyusun dari batalyon.
8. Ibu kos dan tetangga kos (Andika, Mas Edu, Mas Tian) yang sering direpotkan oleh
penyusun. Terima kasih untuk semua kehangatan rumah kedua yang telah diberikan
kepada penyusun selama hidup di Bandung.
9. Bi Ika dan Mang Candra sekeluarga, yang menjadi pelarian di kala penyusun lelah
dengan aktivitas perkuliahan di kampus. Terima kasih atas semangat yang telah
diberikan.
10. A Tedi sekeluarga yang sering direpotkan manakala penyusun harus ke Jakarta, terima
kasih atas semua saran dan dukungannya.
11. Semua pihak yang tak dapat penyusun sebutkan satu persatu. Terima kasih.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………… ii
SARI……………………………………………………………………………………... iv
PRAKATA……………………………………………………………………………….. vi
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………..................... vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….......................... viii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………. ix
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………...................... xi
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan………………………………………………………………………... 2
1.3 Masalah………………………………………………………………………. 2
1.4 Lokasi dan Pencapaian Daerah………………………………………………. 2
1.5 Kondisi Setempat…………………………………………………………….. 4
1.6 Metode Penulisan……………………………………………………………... 5
1.7 Metode Penelitian…………………………………………………………….. 6
BAB II : GEOLOGI REGIONAL…………………………………………………… 8
2.1 Sumatra……………………………………………………………………….. 8
2.2 Cekungan Sumatra Selatan…………………………………………………… 10
2.2.1 Stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan………………………………….. 10
2.2.2 Struktur Cekungan Sumatra Selatan……………………………………. 18
BAB III : GEOLOGI DAERAH TANJUNG SIRIH DAN SEKITARNYA………… 21
3.1 Geomorfologi………………………………………………………………….. 21
3.2 Stratigrafi……………………………………………………………………… 28
3.3 Struktur Geologi…...………………………………………………………….. 38
3.4 Sejarah Geologi……………………………………………………………….. 44
BAB IV : KESIMPULAN……………………………………………………………… 46
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………47
LAMPIRAN……………………………………………………………………………….. 49
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta lokasi daerah penelitian…………………………………………. 3
1.2 Citra satelit daerah penelitian (Google Earth)……………………….. 4
1.3 Diagram alir metode penelitian………………………………………. 7
2.1 Sketsa cekungan-cekungan back arc, fore arc, dan intra arc di
Sumatra………………………………………………………………. 9
2.2 Stratigrafi Cekungan Sumatra Selatan……………………………….. 11
2.3 Tektonostratigrafi Cekungan Sumatra Selatan………………………. 15
2.4 Struktur Cekungan Sumatra Selatan…………………………………. 19
3.1 Citra SRTM daerah penelitian……………………………………….. 21
3.2 Tipe genetik aliran sungai di daerah penelitian……………………… 22
3.3 Citra SRTM regional daerah penelitian……………………………… 23
3.4 Kenampakan lembah homoklin di sekitar Desa Tanjung Sirih……… 24
3.5 Punggungan homoklin aliran lahar Bukit Tajam…………………….. 25
3.6 Dataran banjir dan teras Lematang…………………………………... 26
3.7 Singkapan batupasir tufaan dan tuf teralterasi di hulu Air Lim……… 28
3.8 Sayatan batupasir feldspathic wacke….……………………..……… 29
3.9 Sayatan tuf gelas teralterasi …………………………..……………... 30
3.10 Singkapan perselingan batulempung dan batupasir Satuan
Batulempung………………………………………………………… 31
3.11 Sayatan tuf gelas teralterasi Satuan Batulempung…….……………. 32
3.12 Singkapan Satuan Tuf………….…………………………………… 33
3.13 Sayatan tuf terlaskan Satuan Tuf…………………..……………….. 33
3.14 Singkapan breksi volkanik Satuan Breksi Volkanik…..…………… 34
3.15 Aluvium dan koluvium……………...……………………………… 35
x
Gambar 3.16 Bukti keberadaan Sesar Tanjung Sirih………………………..……. 39
3.17 Stereonet pengolahan data pengukuran Sesar Tanjung Sirih….…... 39
3.18 Shear fracture dan tension fracture titik pengamatan ST.1………… 41
3.19 Stereonet pengolahan data pengukuran Sesar Pulau Pinang………. 41
3.20 Citra SRTM menunjukkan kelurusan yang diperkirakan sebagai
kemenerusan Sesar Mulak…………………………………………… 42
3.21 Bidang Sesar Mulak pada titik pengamatan TM.7…………………. 43
3.22 Breksiasi pada bidang Sesar Mulak………………………………… 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A ANALISIS PETROGRAFI
B ANALISIS MIKROPALEONTOLOGI
C DATA PENGUKURAN STRUKTUR
D CATATAN LAPANGAN
E PETA LINTASAN
F PETA GEOMORFOLOGI
G PETA GEOLOGI
xii