GED Ringan Sedang

Post on 19-Jan-2016

83 views 1 download

description

laporan kasus ged ringan sedang

Transcript of GED Ringan Sedang

Oleh:NINDA ASTARI

Pembimbing: Dr. Suryono Wibowo, Sp. A

GED RINGAN-SEDANG

IDENTITAS PASIEN

Nama : An. S TTL : Jakarta, 05 Mei 2010 Usia : 9 bulan Jenis Kelamin: ♀ Nama Orangtua : Ny. S Agama : Islam Alamat : Jl. Sumur Batu RT 05/07 No.32 Tangal msk RS : 07 Februari 2011 Jam : 17.55 WIB No.RM : 00-69-67-90

ANAMNESISKU : BAB cair 2 hari SMRS

KT : Demam (+)

RPS : Ibu OS mengeluh anaknya mencret > 3 x/hari sejak 2 hari SMRS. BAB cair (+), ampas (+) sedikit, lendir (-), darah (-),

dan berbau asam (+). OS juga muntah 3-4x/hari berisi makanan yang dimakan. OS tampak gelisah dan sangat haus namun nafsu makan menurun. Badan terasa panas. Menurut keterangan ibu OS, mata anaknya lebih cekung dari biasanya. BAK lebih sedikit dari biasanya. BAK berubah warna

disangkal, batuk disangkal, pilek disangkal.

RPD : OS pernah dirawat karena diare seperti ini 6 bulan yang lalu

RPK : Tidak ada yang mengalami sakit yang sama Ayah (+) alergi debu dan bulu kucing Hipertensi (+) pada kakek dan nenek

R.Pengobatan : Sudah berobat ke klinik 24 jam dan diberi obat puyer tapi tidak diminum Tidak sedang dalam pengobatan jangka panjang

R.Kehamilan Ibu: ANC teratur di bidan (> 4 kali), tidak sakit saat hamil

R.Kelahiran : SC karena panggul sempit, cukup bulan, BBL 2500 gr, PB 48 cm, bayi lahir langsung

menangis

R.Makanan : tidak pernah minum ASI karena ASI tidak keluarR.Imunisasi : Hepatitis 3x waktu lahir, 1 bulan, 6 bulan

BCG 1x usia 1 bulan Campak (-) Polio 3x DPT 3x Imunisasi di bidan kesan imunisasi lengkap

R.T.Kembang : tengkurap (4 bulan), merangkak 6 bulan, duduk (8 bulan), berdiri 8 bulan, mengoceh 7 bulan kesan tumbuh kembang normal

R.Alergi : alergi susu (+)R.Psikososial :Lingkungan sekitar yang menderita penyakit

yang sama disangkal

PEMERIKSAAN FISIKKeadaan umum

- Kesadaran : compos mentis- Kesan sakit : tampak sakit sedang

Tanda Vital- Suhu : 37,70 C (tidur)- Nadi : 140 x/menit, reguler kuat angkat

(tidur)- Pernapasan : 40 x/menit (tidur)

STATUS ANTROPOMETRI:

BB = 6,2 Kg (BB sebelum sakit ibu OS tidak tahu)

TB = 62 cm

BB/U = 6,2/8,6 x 100 % = 72 % gizi kurang

TB/U = 62/71 x 100 %= 87,3 % tinggi kurang

LK = 43 cm Normal

STATUS GENERALIS:

Kepala

Bentuk : normochepal

Ubun-ubun : belum menutup, cekung (+)

Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterus -/-, edema palpebra (-/-),

mata cekung (+/+), air mata (+/+)

Hidung : pernapasan cuping hidung (-), deviasi septum (-), sekret (-/-),

darah (-/-)

Telinga : Normotia, sekret (-/-)

Mulut : bibir kering (+), lidah kotor (-), perdarahan gusi (-), faring hiperemis (-/),

T1/T1

Leher :

Inspeksi : Pembesaran Kelenjar Tiroid (-)

Palpasi : Pembesaran KGB (-)Thorak : Inspeksi

Dada : simetris kanan kiriRetraksi : - / -

Palpasi Vocal Fremitus : simetris kanan kiriDada tertinggal : - / -Perkusi paru : tidak dilakukan

Auskultasi Vesikuler : + / +Wheezing : -/-Ronki : -/-

Jantung : BJ I dan II normal, murmur (-), gallops (-)

Abdomen :Inspeksi: distensi abdomen (-), asites (-)Auskultasi : bising usus (+) 14x/menit (meningkat)Palpasi : turgor kembali lambatPerkusi : timpani

Ekstremitas :atas bawah

Sianosis : -/- -/-Akral dingin : -/- -/-Udem : -/- -/-petekie : -/- -/-

RESUME

An. S, usia 9 bulan MRS dengan keluhan♀ mencret 3-4

x/hari sejak 2 hari SMRS. BAB cair (+), ampas (+) sedikit, dan berbau

asam (+). OS juga muntah 3-4x/hari berisi makanan yang dimakan. OS

tampak gelisah dan sangat haus, namun nafsu makan menurun.

Badan terasa panas.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan ubun-ubun cekung (+),

mata cekung (+/+), bibir kering (+), bising usus 14 x/menit dan suhu

37,7 0C. Pada palpasi abdomen, turgor kembali lambat.

Asassment:- GED ringan-sedang

- Intake sulit

- Gizi kurang

Rencana penatalaksanaan:

Infus Asering 18 tts/menit

Inj. Vomseran 3 x 1 mg

Dialac Sac 2 x 1 sac untuk 10 hari

Zinc care tab 1 x 1 untuk 10 hari

Sanprima syrup 3 x 1 cto I

Vit. A 4 x 1 bungkus IV

Cek HHTL

Tgl/jam S O A P

08/02/11 - Muntah (-)

- Mencret 9x

( sudah ada

ampas)

Suhu : 360 C

RR : 40 x/menit

HR : 120 x/menit

Ubun-ubun cekung

Mata cekung

Turgor kulit normal

G

E

- Analisa Tinja

- terapi diteruskan

09/02/11 - Mencret 5x

(encer, ampas,

warna kuning)

- Muntah (-)

- Perut kembung

(+)

Suhu : 36,60 C

RR : 40 x/menit

HR : 120 x/menit

Ubun-ubun cekung

Mata cekung (+/+)

Distensi abdomen

(+)

Turgor kulit normal

G

E

- Infus KaEn3B 18 ttm

-Ganti susu jadi

Pregestimil + gula

jagung

- terapi diteruskan

kecuali

vomseran

FOLLOW UP

Tgl/jam S O A P

10/02/11 - Muntah (-)

- Mencret 2x

( sudah ada

ampas)

Suhu : 36,20 C

RR : 40 x/menit

HR : 120 x/menit

Ubun-ubun cekung

Mata cekung

Turgor kulit < 2s

Bising usus

13x/menit

G

E

- Vitamin A

- Terapi diteruskan

11/02/11 -Mencret 2x

-Ampas (+), lendir

(-), darah (-), bau

asam(-)

Bising usus

15x/menit

Ubun2 cekung (-)

Turgor < 2s

Suhu 35,10 C

Nadi 100x/menit

RR 36 x/menit

G

E

-Sore cek HHTL

-KaEn 3B 18 tpm

-Terapi diteruskan

FOLLOW UP

Tgl/jam S O A P

12/02/11 Mencret 1x (sudah

mulai lembek)

Suhu : 35,30 C

RR : 28 x/menit

HR : 100 x/menit

Bising usus 9x/menit

G

E

- Boleh pulang

- Dialac sac 2 x 1 No.X

FOLLOW UP

Tanggal

Jam

Hb (gr/dl) Leukosit

(ribu/mm3)

Trombosit

(ribu/mm3)

Hematokrit

(%)

07/02/ 11

(21:24 WIB)

11,4 10,39 415 33

11/02/11

(17.29 WIB)

11,6 7,43 350 37

LABORATORIUMHHTL

FECES GE08 Februari 2011

- Infeksi batang gram (-)- diarbsorpsi lemak (+)

TINJAUAN PUSTAKA

DIARE AKUT

DEFINISIDiare akut adalah buang air besar, lembek/cair

bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya

lebih sering biasanya (biasanya 3 kali atau lebih

dalam sehari) dan berlangsung kurang dari 14 hari.

Diare akut < 14 hari

Diare kronik > 14 hari

EPIDEMIOLOGI Di Indonesia dilaporkan bahwa setiap anak mengalami diare sebanyak 1-2

episode per tahun (Depkes, 2003).

Berdasarkan survei demografi kesehatan Indonesia tahun 2002-2003,

prevalensi diare pada anak – anak dengan usia kurang dari 5 tahun di

Indonesia adalah : laki-laki 10,8% dan perempuan 11,2%. Berdasarkan

umur, prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan (19,4%), 12-23

bulan (14,8) dan 24-35 bulan (12,0) (Biro pusat statistik,2003).

Diare osmotik

diare akibat adanya bahan yang tidak dapat diabsorbsi oleh

lumen usus hiperosmoler hiperperistalsik

Diare sekretorik

terjadi akibat stimulasi primer dari enterotoksin atau oleh

neoplasma

Diare akibat gangguan motilitas usus

gangguan pada kontrol otonomik

PATOFISIOLOGI

SKOR DEHIDRASI PADA DIARE BAYI DAN ANAK ANGKA PENILAIAN-------------------------------------------------------------------------------- PEMERIKSAAN 1 2

3-------------------------------------------------------------------------------- GAMBARAN KLINIK Keadaan umum Baik Gelisah

Renjatan Mata Normal Cekung Sangat

cekung Mulut Normal Kering Sangat

kering Pernapasan/mt 20 – 30 30 – 40 40 – 60 Turgor Baik Kurang Jelek Nadi < 120 120 -140 > 140

(kuat) Derajat Dehidrasi Skor 6 Skor 7 – 12 Skor ≥

13 Diare Diare dehidrasi Diare

dehidrasi tanpa dehidrasi Ringan-sedang berat

GAMBARAN KLINISMula-mula anak cengeng, gelisah, suhu tubuh naik, nafsu makan

berkurang

Tinja mungkin disertai lendir dan darah.

Gejala muntah dapat timbul sebelum atau selama diare

Dehidrasi

Bila terus berlanjut, akan terjadi renjatan hypovolemik dengan

gejala takikardi, denyut jantung menjadi cepat, nadi lemah dan

tidak teraba, tekanan darah turun, pasien tampak lemah dan

kesadaran menurun.

Pemeriksaan tinja

Leukosit > 5 / LPB disentri

Pemeriksaan keseimbangan asam basa AGD

Pemeriksaan keseimbangan cairan & elektrolit

Hb-Ht, Na, K, Ca dan F

PEMERIKSAAN PENUNJANG

KRITERIA DIAGNOSIS1. Anamnesis

Buang air besar lebih cair/ encer dari biasanya, frekuensi > 3 x / hari

Dapat disertai darah (disentri) Dapat terjadi muntah, nyeri perut

atau panas

2. Pemeriksaan fisik Tanda dan gejala tanpa dehidrasi

atau, Tanda dan gejala dehidrasi ringan

sedang atau, Tanda dan gejala dehidrasi berat

dengan atau tanpa syok Dapat disertai atau tidak tanda dan

gejala gangguan keseimbangan elektrolit dan atau gangguan keseimbangan asam basa.

3. Laboratorium

Feses : dapat disertai darah atau

lender

Leukosit > 5 / LPB disentri

Darah : Dapat terjadi gangguan

elektrolit dan gangguan asam basa.

KOMPLIKASI

PENGOBATAN

Pemberian Antibiotik

Beberapa antimikroba yang sering dipakai antara lain :

Kolera : Tetrasiklin 12,5mg/kgBB/ dibagi 3 dosis (3 hari)

atau Erytromycin 12,5 mg/kgBB 4x sehari selama 3 hari

Shigella : Ciprofloxacin 15 mg/kgBB 2x sehari selama 3

hari atau Ceftriaxone 50-100 mg/kgBB 1x sehari IM selama

2-5 hari.

Amebiasis : Metronidasol 10mg/kg/ 3x sehari selama 5 hari

(10 hari pada kasus berat), Untuk kasus berat : Dehidro

emetin hidrokhlorida 1-1,5 mg/kg (maks 90mg)(im) s/d 5

hari tergantung reaksi (untuk semua umur)

Giardiasis : Metronidazole 5mg/kgBB 3x sehari selama 5

hari.

Rencana terapi A

Beri anak cairan lebih banyak dari biasanya

Beri makan yang cukup dan bergizi

Beri suplemen zinc

Bawa/ rujuk ke sarana kesehatan bila diare tidak

membaik atau ada tanda dehidrasi atau masalah

lainnya.

Rencana terapi B

Umur Sampai 4 bulan

4-12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun

Berat Badan <6 kg 6-10 kg 10-12 kg 12-19 kg

Jumlah(ml) 200-400 400-700 700-900 900-1400

Rencana terapi CBerikan larutan Ringer Laktat diteruskan KAEN 3B

Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak terabaRL diberikan untuk 1 jam pertamaReevaluasi 6 jam (Bayi) atau 3 jam(anak)Pilih rencana terapi A, B, dan C

Usia PEMBERIAN 130 ml/kgBB dalam

PEMBERIAN 270 ml/kgBB dalam

Bayi < 1 tahun 1 jam 5 jam

Anak > 1 tahun ½ jam 2 ½ jam

Pemberian ASI

Makanan pendamping ASI

Menjaga kebersihan lingkungan dan menggunakan air bersih

yang cukup

Mencuci tangan: setelah BAB, sebelum makan atau menyiapkan

makanan

Menggunakan jamban

Menggunakan air minum yang bersih dan sudah dimasak

PENCEGAHAN

DAFTAR PUSTAKA1. Behrman, Kliagman. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Vol.2. EGC : Jakarta. 2000, Hal.1355

2. Boediarso, Aswitha dkk. Pendidikan Medik Pemberantasan Diare Buku Ajar Diare Pegangan Mahasiswa. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I DITJEN PPM dan PLP.1999. Hal.10

3. Suraatmaja, Sudaryat. Diare Akut. Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Sagung Seto. Jakarta.2005, hlm 15

4. Hegar B, Kadim M. Tatalaksana diare akut pada anak dalam Majalah kesehatan Kedokteran indonsia Vol 1 No 06, 2003.

5. Subijanto MS,Ranuh R, Djupri Lm, Soeparto P. Managemen diare pada bayi dan anak. Dikutip dari URL : http://www.pediatrik.com/

6. Armon K. Stephenson T, Macfaul R, Eccleston P, Warneke U. An evidence and consensus based guideline for acute diarrhea management Arch Dis Child 2001;85:132-42.

7. Keputusan MENKES RI No : 1216/MENKES/SK/XI/2001 tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Edisi ke 5. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral PP dan PL. 2007. Hal. 10

8. Santoso, N. Budi, Diare Pada Bayi Dan Anak, Lab/SMF. Ilmu Kesehatan Anak FK. Unibraw/RSU Dr. Saiful Anwar Malang. 2001