Post on 06-Apr-2017
FURNITURMU
KAMUHARUSTAU!
HUTAN KITATENTUKAN
Indonesiamerupakan salah satu penghasilfurnitur kayu terbesar di dunia karenahutan alam kita yang kaya. Di tahun 2015,ekspor furnitur Indonesia mencapai USD 1,4juta(data Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan)atau 50% dari jumlah produksi furnitur nasional.Sementara 50% lainnya dijual di pasar domestik.
Di Indonesia furnitur diproduksi dengan dua cara:
Ada regenerasi hutan karenakayu diambil lewat tata kelola
hutan yang baik
Habitat spesies terjaga
Masyarakat adat/ lokal menerimamanfaat dari tata kelola yang benar
Kayu diperoleh dengancara merusak alamProses tidak mengindahkanhabitat spesies kunci sepertiorangutan, harimau, gajahMerugikan masyarakat adat/ lokal
Baik (legal dan ramah lingkungan) Buruk (ilegal dan merusak lingkungan)
Setiap tempat tinggalpasti memiliki furniturdan sebagian besarfurnitur berkomponenkayu. Artinya setiapdari kita mempunya“sepotong” hutandi rumah.
Pertimbangankonsumen saat
membeli furnitur kayu & rotan:Fungsi atau kebutuhan
HargaEstetika/ keindahan
Jenis materialMerek
99%
Memiliki furniturkayu
76%
Memiliki furniturrotan
61%mempertimbangkandampak penggunaanproduk kayu terhadap
kelestarian hutan
10%mempertimbangkan
secara intensif
65%
Beli sendiriMix beli sendiridan hadiahHadiahatau warisan
hutandi rumahkita
Furnitur ramah lingkungan dari Indonesia lebih banyak diekspor
karena permintaan pasar domestik akan furnitur
ramah lingkungan sedikit.
Permintaan kita akan furnitur ramah lingkungan akan mampu mengubah industri kayu dan rotandi Indonesia ke arah yang lebih “hijau”.
alihfurniturmuUntuk membedakan antara furnitur illegal dan ramah lingkungan,kini sudah ada kebijakan legalitas kayu dari Pemerintah Indonesia(Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)/ Legal Wood)dan sertifikasi produk kayu lainnya seperti FSC and LEI.Dari responden yang sama, mereka ditanya mengenai keinginanmengubah pembelian furnitur menjadi ramah lingkungan.
Rata-rata sebanyak 50% respondentelah melakukan praktik ramah lingkungan
dalam kehidupan sehari-hari:
Menggunakan kertas bolak balik (51,7%)
Memilih produk ramah lingkungan meskipunharganya lebih mahal (45,6%)
Dikenal teman-teman & kerabat sebagai orangyang peduli lingkungan (49,8%)50%
respondeningin mencari
tahu lebih banyaktentang
furnitur ramahlingkungan.
45% responden
menyatakankemungkinan
mengganti furniturramah lingkungan
di masamendatang.
Setelahmengetahui
adanya sertifikasiproduk kayu,
77%responden menyatakan
mau mengutamakanfurnitur kayu/
rotan yangmemiliki
sertifikasi ini.
LALU?
Rekomendasi kita untuk orang terdekat mempunyai “kekuatan” besarmeningkatkan permintaan pasar akan produk kayu dan rotan ramah lingkungan.Mengingat kontribusi kita yang besar dalam menentukan nasib hutan Indonesia,
jangan hentikan informasi sampai di sini saja. Kita memiliki tanggung jawab besardalam menjaga hutan dan lingkungan demi generasi mendatang.
Rekomendasi anggota keluarga(pasangan,orang tua, anak)
menjadi sumber informasi utamayang diandalkan konsumen sebelum
membeli produk furnitur kayu.
APA YANG BISA KAMU LAKUKAN?
1.2.
3.
4.
5.
Tanya asal kayu furnitur saat membeli
Beli furnitur berlogo Legal Wood, LEI atau FSC
Beli/ gunakan furnitur daur ulang agar tidak adakayu baru yang perlu ditebang
Ajak orang terdekatmu ubah gaya pembelianfurnitur mereka
Klik www.wwf.or.id/gftn untuk mempelajarilebih lengkap tentang sertifikasi hutandan produk kayu
Mulai saat ini jadilah konsumen cerdas dan kritis:
#BeliYangBaik adalah kampanye konsumen yang diinisiasi WWF-Indonesiauntuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak konsumsisehari-hari terhadap lingkungan dan mengajak konsumen mengubah gaya
konsumsi menjadi ramah lingkungan.
Kunjungi http://www.beliyangbaik.org/ untuk tahu mengenai kumpulaninformasi produk konsumen ramah lingkungan.
1 2345
Source:WWF-Indonesiatahun 2015
Responden survey sebanyak 450 orang(361 perempuan, 89 laki – laki)
usia 15 – 62 tahun, tinggal di kota Jakarta
Tanpa sadar kegiatan kita berdampak pada kerusakan hutan,contohnya saja furnitur kayu atau rotan yang kita gunakan.
Kenapa kita yang tentukan kelestarian hutan? Baca lebih seksama.