Post on 30-Dec-2015
description
Penanganan Pasien Perioperatif pada Apendisitis
Dipresentasikan Oleh Kelompok B-
7
Nova Geby Barika 10-2009-004Edward Suryadi Tirta 10-2009-030Sherly Kulalean 10-2009-072Ari Herlina Setiyono 10-2009-112Stefanus Widy 10-2009-155Sarah Regina Christy 10-2009-230Andersen 10-2009-234Nurul Mazni binti Abdullah 10-2009-300Thirumurugan Nyanesegram10-2009-334
Pukul 21.00 WIB, seorang pemuda laki-laki, 20 tahun, 50 kg, diantar ke UGD karena sakit perut yang terlokalisir di kanan bawah bila ditekan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien dijadwalkan untuk emergency appendectomy.
Kasus
Pria 20 tahun nyeri pada perut kanan bawah jika ditekan, dan dijadwalkan akan dilakukan apendektomi
Rumusan masalah
Laki-laki 20 tahun nyeri perut kanan bawah jika di
tekan, akan dilakukan apendektomi
Persiapan preoperasi
Kunjungan preoperasi
Premedikasi
Anestesi
Jenis Anestesi
Obat Anestesi
Terapi cairan
Kebutuhan cairan basal
Terapi Cairan
perioperatif
Maximum allow blood
loss
sequesterEstimasi
volume darah
Penanganan pasien pasca operasi
Memperkenalkan diri dengan pasien, menjalin hubungan komunikasi dokter dan pasien
Mengetahui riwayat penyakit sekarang, dahulu
Melakukan pemeriksaan fisikMelakukan cek hasil pemeriksaan penunjangMemberitahukan jam puasaInform consentKonseling
Kunjungan pre-operasi
AnamnesisIdentitas pasienRiwayat penyakit sekarang dan dahulu :
- Alergi- Obat-obatan- Past medical history- Last oral intake
Lanjutan...
PEMERIKSAAN FISIK :Tanda-tanda vitalTingkat kesadaran pasien secara kualitatif dan
atau kuantitatif (GCS)Pemeriksaan khusus : Nyeri tekan Mc. Burney,
nyeri lepas (Blumberg sign), nyeri kontra lateral (rovsing sign), Dunphy’s sign, psoas sign, obturator sign
Rectal toucherAuskultasiPemeriksaan kulit daerah anestesiPemeriksaan spirometri dan EKGPengukuran berat badan
Lanjutan...
Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah lengkap
HbTrombosit (platelet)HematokritLeukositPlasma protrombin time (PTT)Activated partial protrombin time (APTT)Clotting time
Lanjutan...
Informed consentSurat pernyataan setuju dan memberikan izin
kepada seseorang untuk melaukan tindakan medisInformed = diberi penjelasanInformation = motivasiConstinous = sadarConsent = memberikan izin/menyetujui
Konseling
Lanjutan...
Pemberian obat premedikasi bertujuan:Menimbulkan rasa nyaman pada pasienMemudahkan/memperlancar induksi,
rumatan, dan sadar dari anestesiMengurangi jumlah obat-obatan anestesiMengurangi timbulnya hipersalivasi,
bradikardi, mual, dan muntah pascaanestesiMengurangi stres fisiologis (takikardia, napas
cepat, dll)Mengurangi keasaman lambung
Obat Premedikasi
Obat premedikasiAnalgetik narkotik
Morfin. Dosis dewasa 5-10 mg (0,1 -0,2 mg/kgBB) intramuskular.
Antikolinergik Atropin. Dosis 0,4-0,6 mg intramuskular,
bekerja setelah 10-15BenzodiazepinPelemas otot
Suksinil kolin
Lanjutan...
Anestesi Umumadalah tindakan menghilangkan rasa
nyeri/sakit secara sentral disertai hilangnya kesadaran dan dapat pulih kembali (reversibel). Komponen trias anestesi ideal terdiri dari hipnotik, amnesia, dan relaksasi otot.
Cara pemberianPerektalInhalasi: derivat eter kecuali halotan dan
nitrogen
Jenis Anestesi
Parenteralkelompok barbiturat (thiopental, tiomilal,
metoheksital), propofol, etomidat, ketamin, droperidol, benzodiazepin (midazolam, diazepam, lorazepam), dan beberapa anestetik IV yang lebih berefek analgesik, misalnya fentanil, sulfentanil, alfentanil, remifentanil, miperidin, dan morfin.
Anestesi LokalAnestesi lokal adalah tindakan menghilangkan
nyeri/sakit secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran
1. Tidak mengiritasi atau merusak jaringan secara permanen,
2. Batas keamanan lebar,3. Mula kerja singkat,4. Masa kerja cukup lama, 5. Larut dalam air, stabil dalam larutan, dapat
disterilkan tanpa mengalami perubahan, dan efeknya reversibel
Syarat-syarat anestesi lokal
1. Anestesi permukaan, yaitu pengolesan atau penyemprotan analgetik lokal di atas selaput mukosa seperti mata, hidung, atau faring.
2. Anestesi infiltrasi, yaitu penyuntikan lokal langsung diarahkan di sekitar tempat lesi, luka, atau insisi. Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan obat disuntikkan intradermal atau subkutan.
Pemberian anestetik lokal
3. Anestesi blok, yaitu penyuntikan lokal langsung ke saraf utama atau pleksus saraf. Misalnya anestesi spinal, anestesi epidural, dan anestesi kaudal.Pada anestesi spinal, penyuntikan dilakukan ke dalam ruang subaraknoid di antara konus medularis dan bagian akhir ruang subaraknoid.
OBAT ANESTESI LOKAL/REGIONAL
Golongan Amida Golongan Ester
Lidokain Prokain
Etidokain Kloroprokain
Prilokain Tetrakain
Mepivakain Benzokain
Bupivakain Kokain
Ropivakain -
Dibukain -
Obat Dosis Lama (menit)
Perineum, tungkai bawah
Abdomen bawah
Blok setinggi T4
Analgesik murni
Ditambah epinefrin
ProkainTetrakain Lidokainbupivakain
756-8254-6
1258-1450-756-12
20014-2075-10012-20
459060120-150
60120-15060-90120-150
Dosis dan lama kerja obat anestetik spinal
Dewasa 30-40ml/kgBB/hariAnak- anak
- 10 kg pertama : 100 ml/kg- 10 kg kedua : 50 ml/kg- kg selebihnya : 20 ml/kgContoh: anak dengan berat badan 25 kg, maka kebutuhan cairan basalnya adalah:
100 ml x 10 kg = 1000 cc -> 10 kg pertama50 ml x 10 kg = 500 cc -> 10 kg kedua20 ml x 5 kg = 100 cc -> 5 kg sisanya
total = 25 kg = 1600 cc/24jam
Kebutuhan cairan basal
Untuk mengganti cairan karena perdarahan atau kehilangan cairan (hipovolemik, dehidrasi karena puasa)
TERAPI CAIRAN PREOPERATIF
Usia Jumlah kebutuhan (ml/kgBB/jam)
DewasaAnak-anakBayiNeonatus
1,5-22-44-6
3
Dilakukan untuk mengganti cairan yang hilang selama proses bedah
Terapi Cairan Intraoperatif
Tingkat kerusakan jaringan
Kebutuhan cairan tambahan
Operasi kecil Operasi sedangOperasi besar
0-2 ml/kgBB/jam2-4 ml/kgBB/jam4-8 ml/kgBB/jam
Untuk penghitungan estimasi volume darah dapat dipakai rumus berikut
BloodVol = Weight * AvgBloodVolContoh : pria dengan BB 50 kg, maka
volume darah rata-ratanya adalah 75 ml x 50 kg = 3750 ml.
Estimasi volume darah
Usia Rata-rata volume darah (ml)
Laki-laki dewasaPerempuan dewasaInfantNeonatusPrematur neonatus
7565808596
20% dari estimasi volume darahDapat diukur dari:
Botol penampung darah yang disambung dengan pipa penghisap darah
Kasa yang penuh darah (4x4cm) mengandung ± 10 ml darah
Tampon besar dapat menyerap ± 100ml darahContoh : pria dengan BB 50 kg, maka
volume darah rata-ratanya adalah 75 ml x 50 kg = 3750 ml.
Maximal allowable blood loss = 20% x 3750 ml = 750 ml
Maximum allow blood loss
Adalah cairan yang hilang memasuki rongga ketiga (third space)
Sequesterisasi oleh karena pengangkutan Extra Cellular Fluid (ECF) melalui epithel diperkirakan 1-5% BB atau 15 cc/ kg BB
Pembagiannya adalah saluran pencernaan 7cc/kgBB, saluran empedu 2cc/kgBB dan sisanya dalam saluran getah bening
Sequester
KristaloidKeunggulan : mudah dan cepat pemberiannya,
kompatibel dengan obat, serumsikness (-), dan murah
Kerugian : diperlukan volume yang lebih banyak (2,5-4 kali) dari volume darah yang hilang. Kristaloid mempunyai waktu paruh intravaskuler 20-30 menit
Lanjutan...
Cairan koloidDapat bertahan lebih lama di dalam pembuluh
darah. Disebut juga sebagai plasma ekspander.Contoh cairan ini antara lain : Dekstran,
Haemacel, Albumin, Plasma DarahTransfusi darah
Packed red blood cellFresh frozen plasmaplatelet
Nyeri pascabedah dapat menyebabkan : takikardia, hipertensi dan gangguan oksigenasi sehingga
kebutuhan oksigen meningkat menunda pemulihan dan menyebabkan
gangguan peristaltis usus menyebabkan imobilitas dan menghambat
proses batuk sehingga dapat menyebabkan retensi sputum dan sekunder infeksi pada paru.
Terapi analgetik pasca bedah
Pemberian dapat dikombinasi agar efek lebih kuat (opioid + non-opioid)
Contoh obatGolongan Opioid : Morfin dosis 5-30mg 4x/hari,
Fentanil dosis 1-3 mcg/kg iv/imGolongan non-opiod : Acetaminophen dosis
500mg 4x/hari, NSAID (Ketorolac dosis 30 mg diberikan secara intravena)
Cek tanda-tanda vitalTetap puasakan hingga fungsi usus kembali normalBerikan minum mulai 15 ml/jam selama 4 – 5 jam
lalu naikkan menjadi 30 ml/jamKeesokan harinya, beri makanan saring dan hari
berikutnya makanan lunak. Satu hari pasca-operasi, pasien dianjurkan untuk
duduk tegak di tempat tidur selama 2 x 30 menit. Besoknya, pasien dapat berdiri. Hari ketujuh jahi-tan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pu-lang.
Penanganan Pasca-Operasi