Post on 18-Jun-2015
LAPORAN HASIL STUDI LAPANGAN
TENTANG MULTIMEDIA VISUAL
BERKAITAN DENGAN LIFELONG LEARNING
DISUSUN OLEH
FEBRIYANTO (1206243425)
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2013
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................…………………………………..ii
DAFTAR GAMBAR............................................…………………………………................iii
PENDAHULUAN........................................................…………………………………............
1.1 LATAR BELAKANG............................………………………………….........................1
1.2 RUMUSAN MASALAH................……………………………….....................................1
1.3 TUJUAN............................................................…………………………………..............2
1.4 METODOLOGI PENELITIAN........................…………………………………...............2
ISI........................................................
………………………………….....................................2.1 DEFENISI LIFELONG
LEARNING..................................................……………………..3
2.2 PENGERTIAN PROGRAM PROMKES...........................................………………….....4
2.3 PUSAT KESEHATAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA ..………….........6
2.4 MULTIMEDIA VISUAL DI PKM UI................................................................................7
2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MULTIMEDIA VISUAL PADA PROMKES
PKM UI..........................…………………………………...............................................10
2.6 MULTIMEDIA VISUAL BARU YANG MENDUKUNG PROGRAM PROMKES DI
PKM UI................……………………………………………………………………….11
PENUTUP................................................................................................……………………12
SUMBER.................................................................................................................................13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Poster Akibat Merokok..............................................................................5
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu kebutuhan manusia adalah Pendidikan. Pendidikan memberikan
dampak yang baik bagi kehidupan sehingga manusia bisa melakukan sesuatu yang
bermanfaat. Tidak terbatas hanya di bangku sekolah, sebenarnya pendidikan bisa
terjadi dimana saja dan bisa berlangsung seumur hidup atau yang dikenal dengan
lifelong learning.
Lifelong learning merupakan sesuatu yang penting karena ilmu yang ada tidak
terbatas dan selalu berkembang. Di dalam pendidikan tentunya terdapat metode-
metode pembelajaran serta sarana dan prasarana untuk mendukung pendidikan
tersebut. Dalam laporan ini akan dibahas tentang multimedia visual sebagai sarana
penunjang pendidikan lifelong learning.
Dalam konteks lifelong learning ini, penulis mengambil contoh yaitu program
promkes atau promosi kesehatan. Penulis melakukan studi lapangan ke salah Pusat
Kesehatan Mahasiswa di Universitas Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja produk multimedia visual yang ada di Pusat Kesehatan Mahasiswa
Universitas Indonesia?
2. Apa kelebihan dari penggunaan multimedia visual tersebut?
3. Apa kekurangan dari penggunaan multimedia visual tersebut?
4. Produk multimedia visual baru apa yang harus penulis ciptakan untuk
melengkapi kekurangan multimedia visual yang sudah ada di PKM UI?
1
1.3 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar pembaca dapat mengetahui makna
dari lifelong learning, mengetahui contoh dari multimedia visual, dapat menganalisa
kekurangan dan kelebihan multimedia tersebut dan menciptakan produk multimedia
visual yang tepat guna. Sehingga masyarakat dapat lebih cepat menangkap makna
dari sebuah media yang ditampilkan karena lebih menarik.
1.4 METODOLOGI PENELITIAN
Dalam pembuatan laporan ini penulis melakukan studi lapangan, yaitu langsung
mendatangi Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Indonesia. Selain itu penulis
juga mencari informasi tentang Program Promkes di media social serta website-
website official kesehatan.
2
BAB 2
ISI
2.1 PENGERTIAN LIFELONG LEARNING
Pendidikan sepanjang hayat (life long learning) adalah sebuah sistem pendidikan yang
dilakukann oleh manusia ketika lahir sampai meninggal dunia. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi. Melalui pendidikan sepanjang hayat,
manusia selalu belajar melalui peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
atau pengalaman yang telah dialami. Konsep pendidikan sepanjang hayat tidak mengenal
batas usia, semua manusia baik yang masih kecil hingga lanjut usia tetap bisa menjadi peserta
didik, karena cara belajar sepanjang hayat dapat dilakukan dimanapun, kapanpun, dan oleh
siapapun.
Menurut pendapat Sudjana (2001: 217-218) pendidikan sepanjang hayat harus didasarkan
atas prinsip-prinsip pendidikan di bawah ini :
a) Pendidikan hanya akan berakhir apabila manusia telah meninggal dunia.
b) Pendidikan sepanjang hayat merupakan motivasi yang kuat bagi peserta didik untuk
merencanakan dan melakukan kegiatan belajar secara terorganisi dan sistimatis.
c) Kegiatan belajar bertujuan untuk mempeoleh, memperbaharui, dan meningkatkan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang telah dimiliki.
d) Pendidikan memiliki tujuan-tujuan berangkai dalam memenuhi kebutuhan belajar dan
dalam mengembangkan kepuasan diri setiap manusia yang melakukan kegiatan belajar.
e) Perolehan pendidikan merupakan prasyarat bagi perkembangan kehidupan manusia, baik
untuk meningkatkan kemampuannya, agar manusia selalu melakukan kegiatan belajar
guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
3
Tahapan belajar manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama
ialah proses belajar yang tidak dapat dilihat oleh panca indera, karena proses belajar terjadi
dalam pikiran seseorang yang sedang melakukan kegiatan belajar. Proses ini sering disebut
dengan proses intern. Bagian yang kedua disebut proses belajar ekstern, proses ini dapat
menunjukkan apakah dalam diri seseorang telah terjadi proses belajar yang ditandai dengan
adanya perubahan ke arah yang lebih baik.
2.2 PENGERTIAN PROGRAM PROMKES
Promosi kesehatan (Promkes / health promotion) adalah ilmu dan seni
membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang
optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual,
dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan
dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam
membuat keputusan yang sehat.
VISI PROMKES
Masyarakat MAU dan MAMPU
Memelihara dan meningkatkan kesehatannya
MISI PROMKES
ADVOKASI
MEDIATOR (jembatan lintas sektoral)
PEMBERDAYAAN
4
Tujuan Program
Pada dasarnya tujuan utama promosi kesehatan adalah untuk mencapai 3 hal, yaitu :
Peningkatan pengetahuan atau sikap masyarakat
Peningkatan perilaku masyarakat
Peningkatan status kesehatan masyarakat
Contoh :
Mengubah orang untuk sesuai dgn lingkungan, dan sedikit berbuat untuk lingkungan
sebagai tempat yang lebih sehat untuk ditinggali. Alat bagi individu dalam berproses
untuk meningkatkan kesehatan diri individu Menurut Green (1990) tujuan promosi
kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :
Tujuan Program : Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam
periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
Tujuan Pendidikan : Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat
mengatasi masalah kesehatan yang ada.
Tujuan Perilaku : Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai
(perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan
pengetahuan dan sikap.
Sasaran Promkes adalah menentukan Sasaran Promosi Kesehatan. Di dalam promosi
kesehatan yang dimaksud dengan sasaran adalah kelompok sasaran, yaitu individu,
kelompok maupun keduanya.
5
2.3 PUSAT KESEHATAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA
PKM adalah Pusat Kesehatan Mahasiswa yang merupakan penyelenggara
pelayanan kesehatan di Universitas Indonesia. Tujuan utama berdirinya PKM UI
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan fisisk dan psikis mahasiswa dalam rangka
menunjang kelancaran proses pendidikan di Universitas Indonesia.
Di PKM UI terdapat banyak pelayanan. Mulai dari Poliklinik Mahasiswa UI.
Pelayanan ini terdiri dari poliklinik umum, gigi, dan ortho. Yang kedua adalah
pelayanan emergency, dimana melayani tindakan emergency seperti kecelakaan.
Pelayanan yang ketiga adalah ronsen torax, yaitu pelayana pemeriksaan ronsen torax.
Selain pemeriksaan kesehatan fisik, ternyata ada juga pelayanan kesehatan
mental. Namanya BKM UI. Singkatan dari Badan Komsultasi Mahasiswa. Berdirinya
badan ini merupakan perluasan cakupan organisasi dari PKM UI yang bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mental yang semakin tinggi, dengan
memberikan konsultasi. Mahasiswa dapat bekonsultasi dengan psikolog atau psikiater
yang bertugas di BKM UI.
6
2.4 MULTIMEDIA VISUAL DI PKM UI
Multimedia dalah gabungan dari beberapa unsur yaitu teks, grafik, suara,
video, dan animasi yang dimanipulasi secara digital (Tay Vaughan , 2006 : 3).
Multimedia visual merupakan multimedia yang mengedepankan visualisasi atau
unsur penglihatan sebagai konsep utamanya.
Media Penyuluhan Program Promkes (promosi kesehatan)
Leaflet
Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan
kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Leaflet
merupakan jenis pamflet atau brosur yang paling populer. Biasanya terdiri dari satu
lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya
lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau
halaman tersendiri.
Kualitas cetakan leaflet biasanya bagus, dibuat dengan desain yang menarik, dan
berisi informasi yang lengkap baik berupa gambar maupun tulisan. Karena bentuknya
lipatan, pembuatan leaflet biasanya memperhatikan sisi psikologi orang membuka
leaflet, sehingga desainnya pun dibuat untuk memudahkan orang menerima informasi
yang ada pada leaflet tanpa terlalu banyak membolak-balik leaflet.
Plakat
Plakat adalah jenis benda yang terbuat dari bahan-bahan tertentu dan tujuan
penggunaannya antara lain adalah sebagai kenang-kenangan.
Poster
karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat dengan warna-warna kontras dan kuat.
7
Pamflet
Pamflet adalah tulisan yang dapat disertai dengan gambar atau tidak, tanpa
penyampulan maupun penjilidan, yang dicantumkan pada selembar kertas di satu sisi
atau kedua sisinya, lalu dilipat atau dipotong setengah, sepertiga, atau bahkan
seperempatnya, sehingga terlihat lebih kecil (dapat juga disebut selebaran). Pamflet
dapat pula terdiri dari beberapa lembar kertas yang dilipat atau disatukan secara
sederhana sehingga menjadi sebuah buku kecil. Untuk dapat dikategorikan sebagai
sebuah pamflet, UNESCO mendefinisikannya sebagai keperluan publikasi yang bisa
terdiri dari 5 sampai 48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari itu disebut buku.
Disebabkan oleh biayanya yang murah dan kemudahan produksi serta distribusi,
pamflet sering digunakan untuk mempopulerkan ide-ide politik dan agama, atau
untuk menyebarkan berita dan promosi / iklan.
Banner
Banner merupakan salah satu media promosi yang dicetak dengan Print Digital
yang umumnya berbentuk Potrait atau Vertikal. Banner adalah bentuk
penyederhanaan dari Baliho.
Hampir di setiap pusat kesehatan seperti rumah sakit, PUSKESMAS, PKM dan
lainya mempunya program Promkes. Adapun untuk PKM UI dapat ditemukan
multimedia visual berupa poster yang berisikan pesan-pesan kesehatan. Contohnya
adalah : ciri-ciri orang yang terkena diabetes melestus, akibat dari merokok, cara
merawat kesehatan gigi dan lain-lain.
8
Gambar 1.1 Poster Akibat Merokok
9
2.5 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MULTIMEDIA VISUAL PADA
PROMKES PKM UI
Penerapan program promkes di Pusat Kesehatan Mahasiswa di Universitas
Indonesia memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri sebagai sarana pembelajaran
longlife learning. Berikut ini adalah penjabaran kelebihan dan kekurangannya
menurut hasil pengamatan penulis :
2.5.1 KELEBIHAN
Dapat mengenalkan kepada masyarakat isi pesan kesehatan yang
terkandung di dalamnya.
Menarik perhatian orang untuk tertarik membacanya.
Penggunaan media visual tersebut dapat memudahkan anak-anak
memahami pesan kesehatan, sebab melalui visualisasi biasanya
masyarakat lebih mudah mengerti
2.5.2 KEKURANGAN
Jumlah media yang dipasang jumalanya sedikit.
Hanya terbatas berupa poster.
Tidak terdapat bahan tiga dimensi.
Gambar yang dipasang terkadang kurang inovasi.
10
2.6 MULTIMEDIA VISUAL BARU YANG MENDUKUNG PROGRAM
PROMKES DI PKM UI
Penggunaan Poster di Pusat Kesehatan Mahasiswa Universitas Indonesia cukup
membantu proses promosi kesehatan kepada masyarakat umumnya dan kepada
mahasiswa khususnya. Namun dengan adanya kekurangan seperti yang sudah
dijabarkan oleh penulis, maka perlu dibuat sebuah produk multimedia visual baru
demi meningkatkan minat orang untuk melihat program Promkes tersebut. Salah satu
produk multimedia visual yang ingin penulis buat adalah pembuatan video untuk
program promkes.
Seperti yang kita ketahui, video yang berisi pesan-pesan kesehatan hanya dapat
kita lihat di televise atau internet. Video untuk Promkes ini diharapkan masyarakat
atau mahasiswa akan semakin tertarik untuk menambah pengetahuan.
Ada beberapa jenis video yang bisa kita buat untuk Program Promkes di PKM UI :
Video tips dan trik kesehatan,
kita dapat mengumpulkan kumpulan video yang berisikan tips kesehatan lalu
ditampilkan di LCD TV. Masyarakat bisa menambah pengetahuan di bidang
kesehatan sambil mengantri menunggu antrian di PKM UI. Contohnya adalah
video cara mengatasi mimisan yang baik.
Video cara mencegah penyakit
Video ini akan lebih efektif untuk mengurangi jumlah orang yang terserang
penyakit karena mecengah lebih baik daripada mengobati.
Video mengenai ciri-ciri penyakit tertentu
Video ini berisikan gambar yang menampilkan ciri-ciri suatu penyakit tertentu
sehingga masyarakat lebih cepat tanggap jika terserang suatu penyakit.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pendidikan sepanjang hajat bisa dilakukan di segala bidang termasuk di bidang
kesehatan. Program Promkes (promosi kesehatan) atau health promotion adalah salah
satu bidang yang bisa diterapkannya produk multimedia visual yang berbasis lifelong
learning. Masyarakat dapat lebih tertarik dan menambah pengetahuan melalui pesan-
pesan kesehatan dan terciptanya masayarak yang sehat.
3.2 SARAN
Diharapkan agar Pusat Kesehatan Masyarak Universitas Indonesia
menggunakan penayangan video di LCD TV yang berisikan tutorial yang berbau
kesehatan agar pembelajaran yang diberikan tidak monoton.
Selain itu diperlukan sedikit inovasi dan kreatifitas dalam merancang gambar dan
video yang ditampilkan pada LCD tersebut. Produk multimedia visual ini akan sangat
mendukung dan membantu proses edukasi kesehetan.
12
SUMBER REFERENSI
Gumilar. 2009. “Apa yang dimaksud dengan multimedia?”.
http://gumilarrna.blogspot.com/2009/11/apa-yang-dimaksud-dengan-
multimedia.html ( 21/9/2013 pukul 08.05 WIB)
Irham. 2012. “Pendidikan Seumur Hidup”.
http://irham-kun.blogspot.com/2012/01/pendidikan-seumur-hidup.html
(21/9/2013 pukul 08.00 WIB)
Vaughan, Tay. 2006. Multimedia : Making It Work edisi 6. Yogyakarta :
Andi.
http://www.dcalni.gov.uk/lifelong_learning_2.pdf
http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2012/11/makalah-aliran
pendidikan.html
http://innerpower.files.wordpress.com/2008/11/bahaya-merokok.jpg