Post on 08-Mar-2019
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN
WISATAWAN KE CANDI PRAMBANAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
S-1
Diajukan oleh:
TITA SITI YUSNITHA
E100150026
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
iii
1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI KUNJUNGAN
WISATAWAN KE CANDI PRAMBANAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui karakteristik wisatawan yang
berkunjung ke Candi Prambanan; 2) mengetahui potensi obyek wisata Candi
Prambanan; 3) Mengetahui faktor dominan yang menarik wisatawan untuk
berkunjung ke Candi Prambanan. Metode penelitian ini menggunakan metode
survei dengan teknik accidental purposive sampling, teknik ini merupakan
pengambilan sampel secara sengaja atau mendadak sesuai dengan persyaratan
sampel yang diperlukan, teknik ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan
tertentu seperti dilihat dari karakteristik wisatawan antara lain jenis kelamin, umur,
pekerjaan, dan pendidikan, sehingga sampel yang diambil tidak secara acak
melainkan ditentukan sendiri oleh peneliti. Teknik skoring merupakan proses
pemberian penilaian relatif antara 1 sampai 3 pada tiap variabel penelitian berupa
karakteristik wisatawan berdasarkan tingkat pendidikan, pekerjaan, umur dan
daerah asal wisatawan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1) karakteristik wisatawan yang
berkunjung ke Candi Prambanan dilihat dari status pekerjaan hasil wawancara pada
wisatawan nusantara (wisnus) adalah rata-rata pelajar/mahasiswa (37,33%),
mereka melakukan perjalanan wisata untuk berlibur, sedangkan untuk wisata
mancanegara (wisman) masuk dalam kategori lain-lain, pekerjaan yang dimaksud
berbagai macam jenis pekerjaan yang tidak masuk dalam hubungan seperti
wiraswasta dan pegawai/karyawan tetap suatu perusahaan, kategori ini dapat
dimaksudkan seperti freelance dimana pekerjaan ini tidak menuntut untuk berada
di satu tempat tetapi bisa bebas melakukan aktifitas lain contohnya
berpergian/belibur sambil menunggu pekerjaan selanjutnya, total persentasenya
adalah 52% dari 75 orang wisatawan, 2) Candi Prambanan memiliki potensi
internal dan eksternal yang berbeda, dilihat dari nilai skor yang telah didapatkan
yaitu 13 tingkatan kelas sedang berdasarkan dari kualitas daya tarik wisata dan
kondisi daya tarik wisata sudah cukup baik dan memiliki daya tarik utama yaitu 3
candi utama dan komponen daya tarik lain, sedangkan pada potensi eksternal total
skor 22 berada di kelas tinggi yang mempengaruhi aksesibilitas yang bagus,
fasilitas penunjang serta fasilitas pelengkap sudah tersedia di Candi Prambanan, 3)
Faktor dominan yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Candi Prambanan
berdasarkan aksesibilitas sudah sangat bagus, wisatawan dapat lebih muda
mengakses apapun yang dibutuhkan wisatawan seperti kaitannya dengan
transportasi dan banyak hal lainnya. Faktor dominan lain yang menyebabkan
wisatawan ingin berkunjung ke Candi Prambanan karena memiliki keindahan
candinya, tidak hanya menikmati candi saja melainkan wisatawan juga dapat
menyaksikan teater sendratari, terdapat juga pemutaran film Candi Prambanan,
museum Prambanan, sejarah Candi Prambanan dan masih banyak kegiatan yang
biasa dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
Kata Kunci: Daya Tarik Wisata, Candi Prambanan, Pariwisata.
2
THE FACTORS THAT AFFECTS TOURIST VISIT TO
PRAMBANAN TEMPLE
ABSTRACT
The increase of tourist visit at Prambanan Temple will affect the increase of regional
income, so that can help the local community economy and can introduce culture and
history. Some of the potential influence tourist visit to Prambanan Temple are like
accessibility, facilities that provided by tour operational and the distance that not far from
the city centre like Yogyakarta and Klaten City. The purpose of this research are : 1)
Knowing the tourist characteristic that visit Prambanan Temple; 2) knowing the potential
tourist attraction of Prambanan Temple; 3) knowing the dominant factor that attract tourist
to pay a visit to Prambanan temple. This research using survey method with accidental
purposive sampling,this technique sampling is intentionally or unexpectedly in accordance
with the requirements of the sample required, this technique uses a variety of certain
considerations such as the characteristics of tourists, among others, gender, age,
occupation, and education, so samples not taken randomly but determined by
researchers.Scoring technique using the assestment process between 1 to 3 at each
research variables, tourist characteristic based on education, ocupation, age and tourist
origin.
Tourists who visit to Prambanan temple as seen from the status of ocupation based on
interview, most of local tourist are students (37,33%), they are travel for holiday tor, while
foreign tourist inculed in another category, they does not relate wit theoupation like self
employed and company employees, they are include in freelance category that free to
moving like travelling while waiting for the new jobs, with 52 % or 75 foureign tourist.
Prambanan Temple has internal and external potential, with 13 score at grade levels based
on quality on tourist attraction is at average class. Prambanan Temple has 3 main and the
another component . External component with 22 score is at high class that affect the good
accessibility and good facilities. Dominant factor that affect the tourist to visit Prambanan
Temple because of the beauty temple, they can can also enjoy Sendratari Theater and
screening film of Prambanan temple, Prambanan Museum, history of Prambanan Temple
and some event that held at some spesific time.
Key words : Tourist Attraction, Prambanan Temple, Tourism.
1. PENDAHULUAN
Semakin meningkatnya pengunjung wisatawan yang datang ke Candi
Prambanan tersebut akan mempengaruhi peningkatan pendapatan daerah sehingga
dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar dan juga memperkenalkan
sejarah dan budaya yang ada di sekitar Candi Prambanan tersebut. Banyak potensi
yang memperngaruhi wisatawan datang berkunjung ke Candi Prambanan seperti
aksesibilitas, fasilitas-fasilitas wisata yang di sediakan misalnya oleh biro wisata
3
dan juga jarak terdekat dengan pusat kota seperti Kota Yogyakarta dan kota Klaten.
Aksesibilitas sangat mempengaruhi kelancaran wisatawan menuju lokasi wisata.
Candi Prambanan merupakan warisan dunia dan terbesar di Indonesia, serta
salah satu candi Hindu terindah di Asia Tenggara. Kompleks candi ini terletak di
Kecamatan Prambanan, Sleman dan Kecamatan Prambanan, Klaten, kurang lebih
17 kilometer timur laut Yogyakarta, 50 kilometer barat daya Surakarta dan 120
kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Letaknya sangat unik, Candi Prambanan terletak di
wilayah administrasi desa Bokoharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman,
sedangkan pintu masuk kompleks Candi Prambanan terletak di wilayah adminstrasi
desa Tlogo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan teknik
accidental purposive sampling. Umumnya, pengertian survei dibatasi pada
penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi utnuk mewakili
seluruh populasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengambil sampel dari satu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
(Masri S, 1989).
2.1 Populasi/Obyek Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung di kawasan
area Candi Prambanan. Wisatawan ini dibagi berdasarkan asal, yaitu wisatawan
mancanegara dan wisatawan nusantara.
2.2 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel ini dilakukam dengan menggunakan
accidental purposive sampling, teknik ini merupakan pengambilan sampel secara
sengaja atau mendadak sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan, teknik
ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan tertentu seperti dilihat dari
karakteristik wisatawan antara lain jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan pendidikan,
sehingga sampel yang diambil tidak secara acak melainkan ditentukan sendiri oleh
peneliti. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 150 berdasarkan dari data
4
kunjungan wisatawan ke kawasan Candi Prambanan pada tahun 2014 sejumlah
1,576,988 wisman dan wisnus. Dari hasil data jumlah kunjungan tersebut diambil
1% untuk mengambil sampel pada penelitian ini.
2.3 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder.
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Survei dengan menggunakan kuesioner dan Observasi lapangan
2.5 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis dengan tabel frekuensi,
teknik skoring dan klasifikasi. Klasifikasi digunakan untuk menentukan klasifikasi
tingkat potensi obyek wisata yang dimulai dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pemilihan Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan ada 2 yaitu:
1) Potensi obyek wisata (Potensi Internal)
2) Potensi kawasan wisata (Potensi Eksternal)
Variabel dipilih berdasarkan klasifikasi tinggi, sedang dan rendah.
Pengelompokan data dari tiap variabel dilakukan dengan berbagaicara sesuai
jenis-jenis bentuk data, model klasifikasi pada tahap ini dilakukan dengan
titik teratur atau disesuaikan dengan data yang ada.
b. Skoring
Menjumlahkan tiap skor pada setiap variabel penelitian. Skoring
merupakan proses yang memberikan penilaian relatif mulai dari 1 sampai 3
untuk beberapa variabel.
Berikut adalah tabel variabel penelitian untuk potensi internal dan
potensi eksternal daya tarik wisata:
Tabel 1 Variabel Penelitian dan Skor Potensi Daya Tarik Wisata
(Potensi Internal)
No Indikator Variabel Kriteria Skor
1 Kualitas
daya Tarik
wisata
a. Atraksi/daya
Tarik utama
- Atraksi penangkap wisatawan (touris
catcher)
- Atraksi penahan wisatawan
1
2
5
b. Kekuatan
atraksi
komponen daya
Tarik wisata
- Kombinasi komponen alami atau
buatan yang dimiliki kurang mampu
mempertinggi kualitas dan kesan
obyek
- Kombinasi komponen alami atau
buatan yang dimiliki obyek mampu
mempertinggi kualitas obyek
1
2
c. Kegiatan wisata
di lokasi wisata
- Hanya kegiatan yang bersifat pasif
(menikmati yang sudah ada)
- Meliputi kegiatan pasif dan kegiatan
yang bersifat aktif (berinteraksi
dengan obyek)
1
2
c. Keragaman
atraksi
pendukung
- Obyek belum memiliki atraksi
pendukung
- Obyek memiliki 1-2 atraksi
pendukung
- Obyek memiliki lebih dari 2 macam
atraksi pendukung
1
2
3
2 Kondisi
daya tarik
wisata
a. Kondisi fisik
daya tarik wisata
secara langsung
- Obyek yang mengalami kerusakan
dominan
- Obyek yang sedikit mengalami
kerusakan
- Obyek belum mengalami kerusakan
1
2
3
b. Kebersihan
lingkungan
dilokasi daya
tarik wisata
- Obyek kurang bersih dan tidak
terawatt
- Obyek cukup bersih dan terawat
1
2
Sumber: Dok. Penelitian 4A Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Tabel 2 Variabel Penelitian dan Skor Potensial Daya Tarik Wisata
(Potensi Eksternal)
No Indikator Variabel Kriteria Skor
1 Dukungan
pengembangan
a. Keterkaitan
antara obyek
- Obyek tunggal, berdiri sendiri
- Obyek parallel, terdapat dukungan
obyek lain
1
2
b. Dukungan paket
wisata
- Bila obyek tidak termasuk dalam
agenda kunjungan dari suatu paket
wisata
- Bila obyek termasuk dalam
agenda kunjungan dari suatu peket
wisata
1
2
6
c. Pengembangan
dan promosi
daya tarik
wisata
- Obyek belum dikembangkan dan
belum terpublikasi
- Obyek sudah dikembangkan dan
sudah terpublikasi
1
2
2 Aksesibilitas a. Waktu tempuh
dari terminal
terdekat
- Jauh (>60 menit)
- Agak jauh (30-60 menit)
- Tidak terlalu jauh (<30 menit)
1
2
3
b. Ketersediaan
angkutan umum
menuju lokasi
- Tidak tersedia angkutan umum
menuju lokasi
- Tersedia angkutan umum, tidak
regular
- Tersedia angkutan umum, bersifat
regular
1
2
3
c. Prasarana jalan
menuju obyek
- Tidak tersedia ke lokasi
- Tersedia, kondisi kurang baik
- Tersedia, kondisi baik
1
2
3 Fasilitas
penunjang
a. Ketersedian
fasilitas
pemenuhan
kebutuhan
fisik/dasar di
lokasi obyek
1. Rumah
makan
2. Penginapan
3. Bangunan
untuk
menikmati
obyek
- Tidak tersedia
- Tersedia 1-2 jenis fasilitas
- Tersedia lebih dari 2 jenis fasilitas
1
2
3
b. Ketersediaan
fasilitas
pemenuhan
kebutuhan
sosial
wisatawan di
lokasi :
1. Taman
terbuka
2. Fasilitas
seni dan
budaya
3. Tempat
ibadah
- Tidak tersedia
- Tersedia 1-2 jenis fasilitas
- Tersedia lebih dari 2 jenis fasilitas
1
2
3
7
4 Fasilitas
pelengkap
a. Ketersedian
fasilitas
pelengkap
terdiri dari:
1. Tempat
parkir
2. Toilet
3. Pusat
informasi
4. Souvenir
shop
- Tidak tersedia
- Tersedia 1-2 jenis fasilitas
- Tersedia lebih dari 2 jenis fasilitas
1
2
3
Sumber: Dok. Penelitian 4A Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
2.6 Klasifikasi Potensi Internal dan Potensi Eksternal
Total skor pada variabel potensi obyek wisata dan total skor pada variabel
potensi kawasan, kemudian di klasifikasikan berdasarkan klasifikasi tinggi, sedang
dan rendah. Klasifikasi dilakukan dengan menggunakan interval kelas sebagai
berikut:
K = 𝑎−𝑏
𝑢
Dimana:
K = interval
a = nilai skor tertinggi
b = nilai skor terendah
u = jumlah kelas
Selanjutnya, interval dibagi menjadi tiga klasifikasi dengan klasifikasi potensi
tinggi, sedang dan potensi rendah. Pengklasifikasi dilakukan berdasarkan skor
variable penelitian dan skor masing-masing obyek wisata, yaitu:
1) Pengklasifikasikan berdasarkan skor variabel potensi internal yaitu nilai skor
maksimum (14) yang diperoleh dari jumlah angka maksimal yang ada pada
tiap skor variabel, dikurangi nilai skor minimum (6) yang diperoleh dari jumlah
angka minimum dari tiap skor variabel sehingga diperoleh interval dibagi
menjadi tiga klasifikasi dengan formula sebagai berikut:
Kelas potensi rendah bila nilai total skor daya tarik wisata <9
Kelas potensi sedang bila nilai total skor daya tarik wisata 10-13
8
Kelas potensi tinggi bila nilai total skor daya tarik wisata >14
2) Pengklasifikasian berdasarkan skor variabel potensi eksternal yaitu nilai skor
maksimum (24) yang diperoleh dari jumlah angka maksimal yang ada pada
tiap skor variabel, dikurangi nilai skor minimum (9) yang diperoleh dari jumlah
angka minimum dari tiap skor variabel sehingga diperoleh interval dan dibagi
menjadi 3 (tiga).
Kelas potensi rendah bila nilai total skor daya tarik wisata <14
Kelas potensi sedang bila nilai total skor daya tarik wisata 15-20
Kelas potensi tinggi bila nilai total skor daya tarik wisata >2
2.7 Tabel Frekuensi
Untuk mengetahui faktor yang paling dominan menarik wisatawan untuk
berkunjung ke Candi Prambanan digunakan analisis table frekuensi. Faktor
dominan ditunjukan oleh besarnya persentasenya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Candi Prambanan merupakan salah satu obyek wisata yang letaknya berada
pada daerah perbatasan D.I Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Jawa Tengah,
Kabupaten Klaten di Kecamatan Prambanan. Candi Prambanan merupakan salah
satu daerah wisata yang hampir dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia karena
keindahannya dan tidak banyak juga yang ingin mengetahui sejarah Candi
Prambanan tersebut, dan tidak hanya wisatawan dalam negeri saja yang ingin
melihat keindahan Candi Prambanan melainkan juga banyak di kunjungi oleh turis
asing dari luar negeri seperti dari Asia dan Eropa misalnya.
3.1 Status Pekerjaan
Hasil wawancara pada responden untuk wisatawan nusantara (wisnus)
kebanyakan seorang pelajar/mahasiswa dengan presentase 37,33% alasan mereka
melakukan wisata untuk refreshing dan berlibur setelah ujian semester, sedangkan
pada wisatawan mancanegara dengan presentase 52,00% dengan status pekerjaan
kategori lain-lain yang kebanyakan melakukan pekerjaan freelance yang tidak
mengharuskan mereka melakukan pekerjaan di kantor tanpa ada ikatan kontrak
9
sehingga memungkinkan untuk melakukan perjalanan jauh sekaligus berlibur.
Berikut adalah Tabel 3 status pekerjaan wisatawan Candi Prambanan:
Tabel 3 Status Pekerjaan Wisatawan yang Berkunjung ke Candi Prambanan
Pekerjaan Frekuensi
Wisman Persentase (%) Wisnus Persentase (%)
Pelajar/Mahasiswa 20 26.67 28 37.33
Wiraswasta 10 13.33 19 25.33
Pegawai/Karyawan 6 8.00 17 22.67
Lain-lain 39 52.00 11 14.67
Jumlah 75 100 75 100
3.2 Daerah Asal
Candi Prambanan sangat diminati oleh wisatawan mancanegara karena
beberapa yang memberi alasan seperti candi – candi seperti ini tidak terdapat di
daerah asal mereka, candi ini juga sangat indah dan unik, dan keinginan mereka
untuk mengetahui sejarah dari Candi Prambanan tersebut sangat besar. Wisatawan
yang berasal dari mancanegara dominan dari negara bagian Eropa seperti Jerman,
Perancis, Swiss dan Inggris sedangkan dari Asia seperti Jepang, Korea Selatan,
Thailand, Vietnam, Malaysia dan India. Wisatawan yang berasal dari Indonesia
dominan dari daerah Jawa seperti, Bandung, Semarang, Surakarta, Madiun,
Surabaya, Malang, dan dari luar pulau Jawa seperti Medan, Padang, Lombok, dan
Sumbawa. Data tersebut diambil berdasarkan dari hasil wawancara pada 150
responden yang datang berkunjung ke Candi Prambanan pada bulan Januari 2017.
3.3 Ketertarikan terhadap Candi Prambanan
Wisata yang dilakukan di Candi Prambanan dapat berupa menonton teater
sanditari Ramayana, film tentang Candi Prambanan, museum prambanan, terdapat
area bermain anak, kandang rusa, serta menikmati obyek Candi Prambanan, dalam
penilitian ini peneliti menyajikan pertanyaan tetang ketertarikan apa saja yang di
nikmati wisatawan, beberapa wisata tertarik untuk melihat lebih dari 2 ketertarikan
seperti menonton teater sanditari Ramayana, mengetahui sejarah Candi Prambanan,
dan menikmati keindahan serta berfoto atau mengabadikan momen di Candi
Prambanan. Presentase dari wisata mancanegara 30,67% memilih lebih dari 2
ketertarikan dari Candi Prambanan, sedangkan dari wisatawan nusantara dengan
10
total presentase tertinggi 76,00% yaitu hanya ingin menikmati keindahan dan
mengabadikan momen di Candi Prambanan, dapat di lihat hasilnya pada Tabel 4
daya tarik wisatawan berikut:
Tabel 4 Daya Tarik Wisatawan yang Berkunjung ke Candi Prambanan
Daya Tarik Wisatawan Frekuensi
Wisman Persentase (%) Wisnus Persentase (%)
Teater Sanditari Ramayana 11 14.67 0 0
Sejarah Roro Jongrang dan
Sejarah Candi
14 18.67 5 6.67
Menikmati Keindahan Candi
dan Berfoto
17 22.67 57 76.00
2 Ketertarikan 10 13.33 5 6.67
Lebih dari 2 ketertarikan 23 30.67 8 10.67
Jumlah 75 100 75 100
3.4 Kondisi Fisik Candi Prambanan
Kondisi fisik Candi Prambanan menurut wistawan mancanegara dengan
nilai presentase mengatakan bahwa Candi Prambanan cukup/masih sangat bagus
dengan persentase 43,33% alasan responden dari manca negera mengatakan bahwa
Candi Prambanan yang masih sangat bagus karena pada umumnya responden
tersebut baru pertama kali berkunjung ke Candi Prambanan, sedangkan pada
wisatawan nusantara mengatakan bahwa sebagian Candi rusak dengan presentase
46,67% beberapa dari responden yang mengatakan sebagian candi rusak karena
mereka sudah beberapa kali berkunjung/berwisata ke Candi Prambanan
sebelumnya. Berikut Tabel 5 tentang kondi fisik Candi Prambanan:
Tabel 5 Kondisi Fisik Candi Prambanan menurut Pengunjung Candi
Prambanan
Kondisi Fisik Candi Frekuensi
Wisman Persentase (%) Wisnus Persentase (%)
Sebagian Candi Rusak 7 9.33 35 46.67
Cukup Bagus 34 45.33 34 45.33
Masih Sangat Bagus 34 45.33 6 8.00
Jumlah 75 100 75 100
3.5 Potensi Internal Obyek Wisata Candi Prambanan
Hasil observasi yang telah dilakukan di lapangan meghasilkan beberapa
kreteria yang masuk pada variabel dari indikator kualitas dan kondisi wisata Candi
Prambanan. Berikut potensi internal obyek wisata Candi Prambanan pada tabel 6:
11
Klasifikasi:
- Kelas potensi rendah bila nilai total skor daya tarik wisata <9
- Kelas potensi sedang bila nilai total skor daya tarik wisata 10-13
- Kelas potensi tinggi bila nilai total skor daya tarik wisata >14
Tabel 6 Variabel Penelitian dan Skor Potensi Obyek Wisata Candi
Prambanan (Potensi Internal)
No Indikator Variabel Kriteria Skor
1 Kualitas daya
Tarik wisata
d. Atraksi/daya
Tarik utama
Candi Prambanan merupakan candi
terbesar di Asia (UNESCO) dan
memiliki 3 candi utama Candi
Siwa, Brahma, dan Wisnu
2
e. Kekuatan atraksi
komponen daya
Tarik wisata
Kombinasi komponen alami (flora
dan fauna) atau buatan (kandang
rusa), taman bermain anak-anak,
museum Prambanan, sangat mampu
mempertinggi kualitas obyek
2
f. Kegiatan wisata
di lokasi wisata
Wisatawan dapat berkeliling untuk
menikmati keindahan Candi
Prambanan, teater sendratari
Ramyanan, ke museum Prambanan
dan taman bermain anak-anak, dan
kandang rusa
2
g. Keragaman
atraksi
pendukung
- Teater sendratari Ramayana
- Pemutaran film Candi
Prambanan
- Kegiatan lain yang biasa
dilakukan pada waktu-waktu
tertentu
3
2 Kondisi daya
tarik wisata
c. Kondisi fisik
daya tarik wisata
secara langsung
Banyaknya Candi yang rusak dan
belum diperbaiki
2
d. Kebersihan
lingkungan
dilokasi daya
tarik wisata
Candi Prambanan dinilai sangat
menjaga kebersihannya, tidak
mudah menemukan sampah yang
tidak pada tempatnya
2
12
Total Skor 13
Tingkat Kelas Sedan
g
3.6 Potensi Eksternal Daya Tarik Wisatawan Candi Prambanan
Hasil observasi yang telah dilakukan di lapangan meghasilkan beberapa
kreteria yang masuk pada variabel dari indicator kualitas dan kondisi wisata Candi
Prambanan. Berikut potensi internal obyek wisata Candi Prambanan pada tabel 7:
Klasifikasi:
- Kelas potensi rendah bila nilai total skor daya tarik wisata <14
- Kelas potensi sedang bila nilai total skor daya tarik wisata 15-20
- Kelas potensi tinggi bila nilai total skor daya tarik wisata >21
Tabel 7 Variabel Penelitian dan Skor Potensi Daya Tarik Wisata Candi
Prambanan (Potensi Eksternal)
No Indikator Variabel Kriteria Skor
1 Dukungan
pengembangan
d. Keterkaitan antara
obyek
Obyek tunggal 1
e. Dukungan paket wisata Obyek sudah termasuk dalam
agenda kunjungan paket wisata
2
f. Pengembangan dan
promosi daya tarik
wisata
Obyek sudah dikembangkan
dan sudah terpublikasi
2
2 Aksesibilitas d. Waktu tempuh dari
terminal terdekat
Tidak terlalu jauh (<30 menit) 3
e. Ketersediaan angkutan
umum menuju lokasi
Tersedia angkutan umum,
bersifat regular (Trans Jogja)
3
f. Prasarana jalan menuju
obyek
Tersedia, kondisi jalan baik
beraspal
3
3 Fasilitas
penunjang
c. Ketersedian fasilitas
pemenuhan kebutuhan
fisik/dasar di lokasi
obyek
Tersedia 2 fasilitas Rumah
makan dan penginapan
2
d. Ketersediaan fasilitas
pemenuhan kebutuhan
sosial wisatawan di
lokasi
Tersedia taman terbuka,
fasilitas seni dan budaya dan
juga tempat ibadah (mushola)
3
4 Fasilitas
pelengkap
b. Ketersedian fasilitas
pelengkap
Tersedia tempat parkir yang
luas, toilet, pusat informasi dan
souvenir shop.
3
13
Total 22
Tingkat Kelas Tinggi
3.7 Fasilitas Pendorongan untuk berkunjung ke Candi Prambanan
Hasil wawancara terhadap responden yang menyatakan penyataan berbeda
antara wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, wisatawan nusantara
dengan presentase tertinggi memilih jarak yang dekat dengan pusat kota total
66,67%. Jarak Kota Yogyakarta dengan Candi Prambanan dapat ditempuh dalam
waktu 30 menit menuju kota dengan menggunakan transporatasi seperti mobil,
sepeda motor maupun angkutan umum seperti Trans Jogja, sedangkan persentase
untuk wisatawan mancanegara dengan nilai presentase tertinggi 76,00% memilih
aksesibilitas. Pemilihan aksesibilitas dapat di karenakan akses menuju ke Candi
Prambanan sangat mudah dan cepat dapat menggunakan transportasi apapun,
wisata mancanegara dapat langsung menuju ke Candi Prambanan dari Bandar udara
Adisucipto dengan waktu sekitar 20 menit. Berikut adalah Tabel 8 fasilitas
pendorong wisatawan berkunjung ke Candi Prambanan:
Tabel 8 Fasilitas Pendorong untuk berkunjung ke Candi Prambanan
Fasilitas Pendorong Frekuensi
Wisman Persentase (%) Wisnus Persentase (%)
Aksesibilitas 57 76.00 15 20.00
Fasilitas Lengkap 6 8.00 8 10.67
Jarak Dekat Pusat Kota 9 12.00 50 66.67
Ketersediaan Angkutan 3 4.00 2 2.67
Jumlah 75 100 75 100
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Karakteristik wisatawan berdasarkan tingkat pendidikan, pekerjaan, umur dan
daerah asal wisatawan. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa wisatawan
yang berkunjung ke Candi Prambanan dilihat dari status pekerjaan hasil
wawancara pada wisatawan nusantara (wisnus) adalah rata-rata
pelajar/mahasiswa (37,33%) dimana mereka melakukan perjalanan wisata
14
untuk berlibur yang berhubungan pada saat libur semester penelitian ini
dilakukan, sedangkan untuk wisata mancanegara (wisman) masuk dalam
kategori lain-lain, pekerjaan yang dimaksud berbagai macam jenis pekerjaan
yang tidak masuk dalam hubungan seperti wiraswasta dan pegawai/karyawan
tetap suatu perusahaan, kategori ini dapat dimaksudkan seperti freelance
dimana pekerjaan ini tidak menuntut untuk berada di satu tempat tetapi bisa
bebas melakukan aktifitas lain contohnya berpergian/belibur sambil
menunggu pekerjaan selanjutnya, total persentasenya adalah 52% dari 75
orang wisatawan.
2. Candi Prambanan memiliki potensi internal dan eksternal yang berbeda,
dilihat dari nilai skor yang telah didapatkan yaitu 13 dalam tingkatan kelas
berada di kelas sedang dimana dilihat berdasarkan dari kualitas daya tarik
wisata dan kondisi daya tarik wisata sudah cukup baik di Candi Prambanan
memiliki daya tarik utama yaitu 3 candi utama Candi Siwa, Brahma, dan
Wisnu, terdapat komponen daya tarik lain seperti kandang rusa, taman
bermain anak, dan museum Prambanan dan kondisi kebersihan lingkungan
dilokasi Candi Prambanan sangat baik dan terawat, sedangkan pada potensi
eksternal dengan total skor 22 dalam tingkatan kelas berada di kelas tinggi
yang mempengaruhi aksesibilitas yang bagus, fasilitas penunjang serta
fasilitas pelengkap sudah tersedia di Candi Prambanan.
3. Faktor dominan yang menyebabkan wisatawan ingin berkunjung ke Candi
Prambanan karena memiliki keindahan candinya, tidak hanya menikmati
candi saja melainkan wisatawan juga dapat menyaksikan teater sendratari,
terdapat juga pemutaran film Candi Prambanan, museum Prambanan, sejarah
Candi Prambanan dan masih banyak kegiatan yang biasa dilakukan pada
waktu-waktu tertentu. Faktor dominan lain yang menarik wisatawan untuk
berkunjung ke Candi Prambanan dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner,
dari wisatawan nusantara (wisnus) faktor pendorong untuk berkunjung karena
dekat dengan pusat kota (66,67%), dimana Kota Yogyakarta dapat di tempuh
dalam waktu 25-30 menit, sedangkan pada wisatawan mancanegara (wisman)
faktor pendorongnya adalah aksesibilitas (76%), wisatawan dapat lebih muda
15
mengakses apapun yang dibutuhkan wisatawan seperti kaitannya dengan
transportasi dan banyak hal lainnya.
4.2 Saran
1. Menambahkan acara-acara rutin seperti di lakukan setiap akhir pekan, akan
lebih mudah untuk menarik pengunjung dan akan meningkatkan kualitas
Candi Prambanan
2. Tetap menjaga dan merawat lebih baik lagi Candi Prambanan dan lebih
diperkenalkan/dipromosikan ke luar negeri agar meningkatkan kunjungan
wisata dari mancanegara.
DAFTAR PUSTAKA
Bagus Adetya Putra. 2014. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Motifasi
Wisatawan Berkunjung Ke Taman Rekreasi Pantai Kartini Kabupaten
Rambang. Skripsi. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Dinas Pariwisata DIY. 2015. Provinsi Daerah Istimewah Yogyakarta.
Riska Dian Arifiana. 2016. Analisis Potensi dan Pengembangan Daya Tarik Wisata
Pantai di Kota Semarang. Skripsi. Surakarta: Fakultas Geografi UMS.
Singarimbun, Masri. 1989. Metodologi Penelitian Survai. Jakarta Barat: Pustaka
LP3ES Indonesia.
Sujali. 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Diktat Kuliah. Fakultas
Geografi UGM. Yogyakarta.
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.