ETIKA BISNIS # HM-021201ummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50683/...Permukaan batang:...

Post on 19-Nov-2020

4 views 0 download

Transcript of ETIKA BISNIS # HM-021201ummu_kalsum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/50683/...Permukaan batang:...

BOTANI

UMMU KALSUM

UNIVERSITAS GUNADARMA

2016

Batang dan Pembuluh Angkut

Batang (Caulis)

Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang

disamakan perannya dengan sumbu tubuh

tumbuhan

Sifat-sifat batang:

Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau

bentuk lain, tetapi selalu bersifat aktinomorf (dapat

dengan sejumlah bidang dibagi menjadi 2 bagian

yang setangkup)

Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh

buku-buku, dan pada buku-buku inilah terdapat daun

Tumbuhnya biasanya keatas, menuju cahaya

atau matahari (fototrop atau heliotrop)

Selalu bertambah panjang di ujungnya (sering

dikatakan pertumbuhan yang tidak terbatas)

Mengadakan percabangan, dan selama

hidupnya tumbuhan tidak digugurkan, kecuali

kadang cabang atau rantingnya yang kecil

Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali

tumbuhan yang umurnya pendek

Tugas batang:

Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas

tanah, yaitu daun, bunga dan buah

Dengan percabangannya memperluas bidang asimilasi,

dan menempatkan bagian-bagian tumbuhan di dalam

ruang sedemikian rupa

Jalan pengangkutan air dan zat makanan dari atas ke

bawah dan jalan pengangkutan asimilasi dari atas ke

bawah

Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan

Berdasarkan keberadaan batangnya, tumbuhan

dibagi menjadi:

Tumbuhan yang tidak berbatang (planta

acaulis), sebenarnya hanya tampak tidak

berbatang karena batang amat pendek,

sehingga semua daunnya seakan-akan keluar

dari bagian atas akarnya dan tersusun rapat

satu sama lain merupakan suatu roset (rosula),

seperti lobak (Rophanus sativus L.), sawi

(Brassica juncea L.)

Tumbuhan yang jelas berbatang

Batang basah (herbaceous), batang lunak

dan berair seperti bayam (Amaranthus

spinosus L.)

Batang berkayu (lignosus), batang yang

biasa keras dan kuat karena sebagian besar

terdiri atas kayu, yang terdapat pada pohon-

pohon (arbores) dan semak-semak (frutices)

Batang rumput (calmus), batang yang tidak

keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan

seringkali berongga, seperti padi dan

rumput-rumputan (Gramineae)

Batang mendong (calamus), seperti batang

rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang

lebih panjang, misal mending (Fimbristylis

globusa Kunth.), teki (Cyperaceae)

Bentuk Batang (dilihat dari bentuk penampang

melintangnya):

Bulat (teres), misal bambu (bambusa sp.), kelapa

(Cocos nucifera L.)

Bersegi (angularis). Dalam hal ini ada kemungkinan:

Pipih dan biasanya melebar menyerupai daun dan

mengambil alih tugas daun. Batang yang bersifat

demikian dinamakan:

Filokladia jika amat pipih dan mempunyai

pertumbuhan terbatas, misal: jakang

Kladodia jika masih tumbuh terus dan

mengadakan percabangan, misal kaktus

Permukaan batang:

Licin (laevis), misal batang jagung (Zea mays L.)

Berusuk (costatus), jika permukaannya terdapat rigi-rigi

yang membujur, misal iler (Coleus scutellarioides Benth.)

Beralur (Sulcatus), jika membujur batang terdapat alur-

alur yang jelas, misal pada Cereus peruvianus (L.) Haw.

Bersayap (alatus), biasanya pada batang yang bersegi

tetapi pada sudut-sudutnya terdapat pelebaran yang

tipis, misal ubi (Dioscorea alata L.) dan markisa

(Passiflora quadrangularis L.)

Berambut (pilosus), seperti tembakau (Nicotiana tabacum L.)

Berduri (spinosus), misal mawar

Memperlihatkan bekas-bekas daun, misal papaya dan

kelapa (Cocos nucifera L.)

Mempelihatkan bekas-bekas daun penumpu, misal nangka

(Artocarpus integra Merr.), keluwih (Artocarpus communis

Forst.)

Memperlihatkan banyak lentisel, misal sengon (Albizzia

stipulate Boiv.)

Keadaan-keadaan lain, misal lepasnya kerak (bagian kulit

yang mati), seperti pada jambu biji (Psidium guajava L.) dan

pohon kayu putih (Melaleuca leucadendron L.)

Arah tumbuh batang

Tegak lurus (erectus), jika arahnya lurus ke atas, misal

papaya

Menggantung (dependen, pendulus), biasanya pada

tumbuhan yang hidup di lereng atau tepi jurang, seperti

Zebrina pendula Schnitzl atau tumbuhan epifit seperti

anggrek (Orchidaceae) tertentu

Berbaring (humifusus), jika batang terletak pada

permukaan tanah, hanya ujungnya saja yang sedikit

membengkok ke atas, misal semangka (Citrullus vulgaris

Schard)

Menjalar atau merayap (repens), batang

berbaring, tetapi dari buku-bukunya keluar akar-

akar, misal ubi jalar (Ipomoea batatas Poir.)

Serong ke atas atau condong (ascendens),

pangkal batang seperti hendak berbaring tetapi

bagian lainnya lalu membelok ke atas, misal

pada kacang tanah (Arachis hypogea L.)

Mengangguk (nutans), batang tumbuh tegak

lurus ke atas tetapi ujungnya lalu membengkok

lagi ke bawah, misal bunga matahari (Helianthus

annuus L.)

Memanjat (scandens), jika batang tumbuh ke atas menggunakan

penunjang. Penunjang dapat berupa benda mati maupun

tumbuhan lain. Alat khusus berpegangan pada penunjangnya,

misal:

Akar pelekat sirih

Akar pembelit panili

Cabang pembelit (sulur dahan), misal anggur (Vitis venefera)

Daun pembelit atau sulur daun kembang sungsang

Tangkai pembelit kapri

Duri mawar, bougenvil

Duri daun rotan

Kait gambir

Membelit (volubilis), jika batang naik ke atas

dengan menggunakan penunjang seperti batang

yang memanjat tetapi tidak menggunakan alat

khusus, melainkan batangnya sendiri naik dengan

melilit penunjangnya.

Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis), berlawanan

arah jarum jam, misal kembang telang

Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis), arah

lilitannya sama dengan arah gerakan jarum jam,

contoh gadung (Dioscorea hispida Dennst.)

Percabangan pada batang

Monopodial, jika batang pokok selalu tampak jelas,

karena lebih besar dan panjang (lebih cepat

pertumbuhannya), contoh cemara.

Simpodial, batang pokok sukar ditentukan karena

dalam perkembangan selanjutnya mungkin

menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar

dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan

dengan cabangnya, misal sawo

Menggarpu atau dikotom, batang setiap

kali menjadi 2 cabang yang sama besarnya,

misal paku andam (Gleichenia linearis

Clarke)

Cabang yang besar dan keluar dari batang

pokok dahan (ramus)

Cabang-cabang kecil ranting (ramulus)

Sifat cabang:

Geragih (flagellum, stolo), cabang-cabang kecil yang

panjang tumbuh merayap dan dari buku-bukunya

keatas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-

akar.

Contoh: merayap di atas tanah daun kaki kuda

(Centella asiatica Urb.) dan arbei

Merayap di dalam tanah teki (Cyperus

rotundus L.), kentang (Solanum tuberosum L.)

Wiwilan atau tunas air (Virga singularis), cabang yang

biasanya tumbuh cepat dengan ruas yang panjang-

panjang dan seringkali berasal dari kuncup tidur atau

liar kopi dan kakao

Sirung panjang (virga), cabang-cabang yang

merupakan pendukung daun-daun dan

mempunyai ruas yang cukup panjang. Pada

cabang demikian tidak pernah dihasilkan bunga

cabang mandul (steril)

Sirung pendek (virgule atau virgule sucrescens),

cabang kecil dengan ruas yang pendek selain

daun yang merupakan pendukung bunga dan

buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat

perkembangbiakan bagi tumbuhan cabang

yang subur (fertile)

Arah tumbuh cabang

Tegak (fastigiatus), sudut antara batang dan

cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh

cabang hanya pada pangkalnya saja sedikit

serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir

sejajar dengan batang pokok, misal kopi

Condong ke atas (patens), jika cabang

dengan batang pokok membentuk sudut

sebesar ± 45˚, misal pohon cemara

Mendatar (horizontalis), jika cabang dengan

batang pokok membentuk sudut ± 90˚, misal

randu

Terkulai (declinatus), jika cabang pada

pangkalnya mendatar, tetapi ujungnya lalu

melengkung ke bawah, misal kopi robusta

Bergantung (pendulus), cabang yang

tumbuhnya ke bawah, misal Salix

Batang tumbuhan umumnya mempunyai umur

yang terbatas, dibedakan menjadi:

Tumbuhan annual (annuus), tumbuhan yang

umurnya pendek (< 1 tahun) sudah mati atau

paling banyak dapat mencapai umur 1 tahun.

Misal palawija ( jagung, kedelai, kacang tanah

dsb)

Biennial (2 tahun) (biennis), tumbuhan yang untuk

hidupnya, mulai tumbuh sampai menghasilkan biji

(keturunan baru) memerlukan umur 2 tahun. Misal

bit

Menahun atau tumbuhan keras (perennial),

dapat mencapai umur sampai bertahun-

tahun belum mati, bahkan ada yang sampai

ratusan tahun. Contoh terna yang berumur

panjang, mempunyai bagian dibawah tanah

yang selalu hidup walaupun diatas tanah

telah mati, misal empon-empon

Pembuluh Angkut (Vascular)

The plant vascular system is composed of

two tissue types, xylem and phloem, which

originate from the vascular meristem, the

procambium

Jaringan ini disebut juga pembuluh dan

berfungsi utama sebagai saluran utama

transportasi zat-zat hara yang diperlukan

dalam proses vital tumbuhan

Dua kelompok jaringan pengangkut

Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan

menuju daun. Sumbernya dapat berasal

dari akar (yang utama) maupun dari bagian

lain tumbuhan

Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil

fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-

zat lain dari daun menuju bagian-bagian

tubuh tumbuhan yang lain

VASCULAR C A M B I U M

INITIATION OF THE

VASCULAR CAMBIUM

The vascular cambium

(plural: cambia) is one of

the meristems that

produce the secondary

plant body

Pada akar dan batang, pembuluh kayu dan

tapis biasanya tersusun konsentris: pembuluh

kayu berada di bagian dalam sedangkan

pembuluh tapis di bagian luarnya

Di antara keduanya terdapat lapisan

kambium pembuluh/vaskular merupakan

jaringan meristematik yang membentuk

kedua jaringan pengangkut tadi

Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak

berdampingan dan jaringannya tersusun pada tulang

daun maupun susunan jala yang tampak pada daun

Kedua jaringan ini akan disatukan dalam berkas-

berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektin dan

selulosa

Pada daun jagung dan tumbuhan C4 tertentu

lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus

– dikenal sebagai sel-sel seludang berkas (bundle

sheath) – yang secara fisiologi berperan dalam jalur

fotosintesis yang khas

Pembuluh tapis biasanya terletak di sisi

bawah (abaksial) atau punggung daun,

sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi

yang lainnya (adaksial) kutu daun lebih

suka bertengger pada sisi punggung daun

karena mereka lebih mudah mencapai

pembuluh tapis untuk menghisap gula

Pembuluh Xylem

Xylem Primer terbentuk dari prokambium

Protoxilem xilem yang pertama kali terbentuk

kemudian berdiferensiasi dalam tubuh primer yang

belum selesai pertumbuhan

Metaxilem xilem yang terbentuk kemudian

ketika tubuh primer sedang tumbuh dan

berkembang

Xylem Sekunder terbentuk dari kambium, memiliki

parenkim

Pembuluh Floem

Parenkim floem

Parenkim floem jaringan parenkim yang

terdapat dibagian pembuluh tapis

Jaringan parenkim pada floem terdiri dari sel-sel

yang masih hidup dan melakukan kegiatan-

kegiatan tertentu

Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan zat-

zat tepung, lemak dan zat organik lainnya serta

merupakan tempat akumulasi beberapa zat

Serat floem

Floem primer terbentuk dalam organ-

organ tumbuhan yang masih mengadakan

pertumbuhan memanjang

Floem sekunder terbentuk dari sel-sel

kambium

Referensi

Gembong Tjitrosoepomo. 2007. Morfologi

Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

James D Mauseth. 1998. Botany: An

introduction to Plant Biology, 2/e.

[Multimedia Enhance Edition]. US: Jones

And Bartlett Publishers, Inc.

Terima

kasih