Post on 20-Oct-2015
ASPEK ETIK DAN LEGAL DALAM
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
KUKUH HERU SUBAGYO
SEMINAR KEPERAWATAN DI STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG 2013
KEPERAWATAN EMERGENSI Bentuk asuhan / layanan yang diberikan
kepada pasien yang mengalami masalah kesehatan akut yang mengancam / berresiko terganggunya kehidupan melalui intervensi / tindakan (menggunakan alat berteknologi lanjut) dengan tujuan mencapai stabilitas kondisi secara aman dan cara yang benar.
ETIK DALAM LAYANAN KESEHATAN Etik Medik: Aturan etika yang diterapkan dalam
layanan medik untuk mengatur kerja staf medik.
Etik Keperawatan: Serangkaian etika yang diterapkan dalam layanan keperawatan melalui pengaturan sikap, perilaku dan tindakan dalam kinerja praktik keperawatan.
Keduanya memiliki 3 fokus yaitu: pasien, pelayanan, dan sikap/perilaku/tindakan dalam rangka menghargai martabat pasien yang memiliki hak untuk menerima layanan yang aman.
KERANGKA ETIK Menghargai manusia lain:
Otonomi pasienPreferensi pasien (pilihan)
Bertindak untuk kepentingan terbaik pasienNon maleficence (tidak merugikan)Beneficence (bertindak yang terbaik )
Mengalokasikan sumber2 secara sesuai
PRINSIP ETIK Otonomi: menghargai otonomi individu
terutama kemampuan membuat keputusan.
Termasuk menghargai privasi dan konfidensialitas (kerahasiaan) individu.
Perlu memberikan informasi yang cukup sebelum mereka membuat keputusan.
Melindungi mereka yang tidak memiliki otonomi atau otonomi sedang terganggu.
PRINSIP ETIK Beneficence: kebiasaan untuk
bertindak dilandasi oleh kepentingan terbaik pasien terutama untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi bahaya.
Non-Maleficence : menjamin bahwa tindakan terapi tidak menimbulkan bahaya :Negligence (kelalaian)Misconduct (penyimpangan)
PRINSIP ETIK Justice : kebutuhan untuk memperlakukan
semua orang setara dan adil.
Masyarakat menggunakan berbagai indikator untuk adil, ini termasuk: mendapatkan bagian yang sama, tergantung kebutuhan individual, upaya, dan kontribusi.
Kita tim kesehatan wajib menndahulukan kepentingan pasien dan meminimalisasi ketimpangan/perbedaan layanan terhadap masyarakat tanpa memandang kemampuan membayar.
PRINSIP ETIK Veracity: mengatakan yang benar.
Fidelity: jujur dan menghargai komitmen atau perjanjian.
TANGGUNG JAWAB ETIK Menjadikan KEBUTUHAN PASIEN
sebagai PRIORITAS. Mempertahankan ketrampilan dan pengetahuan Meningkatkan kualitas (kajian KINERJA
KRITIKAL) Menyiapkan LAPORAN yang jujur.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIK Klarifikasi dilemma etik. Kumpulkan data tambahan. Identifikasi opsi lain. Buat suatu keputusan. Lakukan tindakan. Evaluasi – apakah dilemma teratasi atau
tidak?
HUBUNGAN HUKUM DAN ETIK Nilai-nilai etik sering dipengaruhi oleh dan
mempengaruhi doktrin hukum dan prinsip hukum yang berkaitan erat dengan etik.
Kewajiban etik melebihi kewajiban tugas.
Hukum mencoba menegakkan batas otonomi individual dalam kaitan kepentingan masyarakat. Tetapi tetap melindungi hak-hak individual.
ASPEK HUKUM DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN Definisi: suatu aturan atau standar dari
sikap / perilaku manusia yang ditetapkan dan dipaksakan oleh otoritas, masyarakat atau kebiasaan.
Dibuat untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melibatkan peran hukum perawat dalam menjamin pasien menerima asuhan kompeten, aman dan holistik.
Perlu untuk mendokumentasikan setiap tindakan.
ISU LEGAL Asuhan emergensi memfokuskan perhatian
terhadap: Interaksi keperawatan dan aspek legal. Liabilitas legal (pelayanan yang bisa
dipertanggungjawabkan) Isu legal medik
Elemen tentang tuduhan hukum: Duty / tugas: terdapat hubungan perawat pasien dan
menentukan kegiatan diantara keduanya. Pelanggaran duty /tugas: Gagal untuk melaksanakan
standar. Penyebab: hubungan antara tindakan dan cedera. Kerusakan: ada kerugian / kehilangan yang telah terjadi.
FOKUS PERAWAT Lindungi hak pasien. Lindungi diri dari liabilitas legal:
Lakukan tindakan sesuai standarBerikan asuhan yang kompeten dan
amanKembangkan dan gunakan
kemampuan dan berpikir kritis dan ketrampilan yang memadai
7 TIPS TENTANG ASPEK LEGAL Berikan obat sesuai dengan benar. Pantau dan laporkan penurunan kondisi
pasien. Berkomunikasi secara efektif. Mendelegasikan tugas secara bertanggung
jawab. Dokumentasikan secara akurat dan tepat
waktu. Ketahui dan ikuti kebijakan dan prosedur
fasilitas. Gunakan peralatan dengan sebaik-baiknya. Lakukan dan peroleh informed consent
CONSENT Sesuatu yang diekspresikan dan
disuratkan. Meyakinkan usia legal pasien dan
rasionalnya. Harus membuat INFORMED CONSENT Harus diambil SEBELUM TINDAKAN, dari
seseorang yang dewasa, dan sadar. Termasuk: untuk pasien tidak sadar
dengan asumsi pasien akan memberikan konsennya jika sadar.
CONSENT: ANAK2 DAN DEWASA TIDAK KOMPETEN Diperlukan melalui orang tua / wali yang
syah Mencakup kedaruratan yang
mengancam jiwa Penerapan bisa berbeda-beda
tergantung kebijakan RS.
INFORMED CONSENT
Informasi yang diberikan tentang:
Gambaran tindakan atau terapi Resiko tindakan
Manfaat tindakan Alternatif tendakan lain
PENGECUALIAN INFORMED CONSENT Pasien tidak kompeten. Situasi emergensi yang mengharuskan
mendahulukan tindakan. Jika tidak diperlukan : prognosis buruk
dan tidak ada pilihan lain
PENOLAKAN PASIEN Pasien berhak menolak pengobatan jika
MEREKA: • Secara hukum berkemampuan untuk menolak. • Kompeten • Diberi tahu secara lengkap tentang RESIKOnya• Menanda tangani FORM PENOLAKAN
Jika ragu-ragu, jangan memberikan tindakan ---- minta orang yang lebih senior menjelaskan termasuk kepada orang yang dihargai dan dihormati pasien. Jika tetap menolak ---- tanda tangani FORM PENOLAKAN dengan menyertakan SAKSI.
PENTINGNYA HUKUM UNTUK PERAWAT Perawat memiliki tanggung jawab lebih
besar. Banyaknya jenis tenaga perawat Hukum digunakan untuk membantu
membuat keputusan yang melibatkan praktik keperawatan.
Hukum ada untuk perlindungan praktik keperawatan
Hukum ada untuk identifikasi resiko dari dugaan pelanggaran hukum
EFEK HUKUM TERHADAP PRAKTIK KEPERAWATAN Dasar hukum untuk praktik
keperawatanNama dan umur pasien, Kondisi emergensiPasien yang dikorbankan, Penggunaan
restraintKeinginan terakhir pasien, KonfidensialitasDokumentasi, Laporan kejadian luar biasa
Perawat diperlukan sebagai saksi. Adanya pengabaian (negligence,
malpraktik).
PELANGGARAN YANG BERRESIKO HUKUM• Negligence: pengabaian (contoh: cara
mengangkat pasien)• Malpraktik : melakukan tindakan tidak
sesuai Standar.• Assault / Battery :- Menyentuh pasien secara melanggar
hukum tanpa ada informed consent dianggap battery.
- Memberikan tindakan tanpa consent.
PELANGGARAN ETIK DAN HUKUM
Disiplin
Hukum
Etik
PENUTUP PELAYANANAN EMERGENSI Semua kesalahan berpotensi terjadi di sini, tinggal
pelaksanaan. Banyak organisasi yang belajar dan hidup melalui
kesadaran serta tindakan yang cepat/segera/spontan dan berresiko. Tindakan cepat/segera/spontan itu etis. Ketika waktu untuk bertindak datang, akan menjadi tidak etis jika tidak melakukan apa2.
Karena itu: Yakini bahwa ada hubungan antara lingkungan
kerja dan keselamatan pasien. Lingkungan kerja yang aman tidak datang tiba2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat
membutuhkan perubahan budaya, dan tradisi yang lama.
(NEXT…….) Peraturan dan Perundang-undangan terkait
dengan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan di Indonesia