Post on 02-Feb-2018
EPIDEMIOLOGI GIZI
Saptawati Bardosono
Pendahuluan
Epidemiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari frekuensi penyakit pada manusia
Epidemiologi mempelajari distribusi penyakit berdasarkan umur, jenis kelamin, geografi dll
Epidemiologi mempelajari pola distribusi penyakit berdasarkan faktor2 penyebab
Epidemiologi Gizi: Adalah ilmu yang mempelajari determinan
dari suatu masalah/kelainan gizi Mempelajari distribusi dan besarnya
masalah gizi pada populasi manusia Menguraikan penyebab dari masalah gizi
dan menentukan hubungan sebab-akibat Memberikan informasi yang dibutuhkan
untuk merencanakan dan melaksanakan program pencegahan, kontrol dam penanggulangan masalah gizi di masyarakat
Menguraikan penyebab dari masalah gizi dan menentukan hubungan sebab-akibat:
Masalah gizi dihubungkan dengan:1. Faktor yang menyebabkan masalah
gizi (agent)2. Faktor yang ada pada pejamu (host)3. Faktor yang ada di lingkungan
pejamu (environment)
Menguraikan penyebab dari masalah gizi dan menentukan hubungan sebab-akibat:
ENVIRONMENT AGENT
HOST
MASALAH GIZI
Menguraikan penyebab dari masalah gizi dan menentukan hubungan sebab-akibat:
• Masalah gizi: Kurang/Kelebihan zat gizi• Agent: Asupan makanan dan penyakit yang
dapat mempengaruhi status gizi serta faktor2 yang berkaitan
• Host: karakteristik individu yang ada kaitannya dengan masalah gizi (umur, jenis kelamin, suku bangsa dll)
• Environment: lingkungan (rumah, pekerjaan, pergaulan) yang ada kaitannya dengan masalah gizi
Penggunaan Epidemiologi Gizi:
Secara deskriptif mempelajari: Siapa yang mempunyai masalah gizi Kapan dan pada situasi-kondisi apa
yang bagaimana masalah gizi tersebut terjadi
(biasanya digunakan data dari klinik, laporan rutin ataupun hasil survei khusus)
Penggunaan Epidemiologi Gizi:
Secara analitik mempelajari: Hubungan kausal tertentu antara
faktor penyebab dengan kejadian/kelainan yang diakibatkannya
(biasanya diperlukan penelitian khusus dengan rancangan kohort ataupun kasus-kontrol)
Penggunaan Epidemiologi Gizi:
Secara intervensi mempelajari: Dampak ataupun efek dari suatu
program yang telah dilaksanakan untuk menanggulangi masalah gizi
(biasanya dapat dimanfaatkan untuk memperkuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program/kebijakan gizi)
Rancangan Studi Epidemiologi Gizi:1. Rancangan observasi:
a. Deskriptif:1) studi ekologi2) studi cross sectional
b. Analitik:1) studi case-control2) studi kohort
2. Rancangan eksperimen atau community trial:a. field trialb. clinical trial
Rancangan Studi Epidemiologi Gizi:
Studi Ekologi, contohnya:Survei rumah tangga (asupan makanan) dikaitkan dengan data-data kesehatan oleh BPS
Studi Cross-sectional atau studi prevalensi:Untuk mengetahui hubungan antara faktor2 penyebab dan kelainan gizi pada suatu waktu dengan cara cepat dan murah (hubungan kausal ?)
Rancangan Studi Epidemiologi Gizi:
Studi case-control:Untuk membandingkan orang yang mengalami kelainan gizi (kasus) dengan orang yang bebas kelainan gizi (kontrol) berdasarkan faktor penyebab yang telah lalu
Studi kohort:Dengan menentukan faktor penyebab terlebih dahulu kemudian mengikuti individu tersebut untuk waktu tertentu dan diukut akibat dari faktor penyebab tersebut pada interval waktu tertentu
Studi eksperimen:Faktor penyebab ditentukan dan dilihat efeknya
Permasalahan pada Epidemiologi Gizi:
Gizi atau status gizi sukar untuk ditentukan secara langsung sehingga selama ini digunakan beberapa indikator status gizi
Indikator status gizi tersebut sering digunakan untuk bermacam tujuan
Masalah gizi merupakan akibat dari banyak faktor sehingga program gizi dan penelitian gizi berkaitan dengan disiplin ilmu lainnya
Penggunaan Indikator Status Gizi:
1. Untuk melakukan penapisan individual dalam program pencegahan malnutrisi (indikator untuk memprediksi malnutrisi)
2. Untuk mendiagnosis malnutrisi (indikator untuk memprediksi risiko maupun manfaat dari intervensi gizi)
3. Untuk membandingkan hasil atau memposisikan suatu populasi terhadap nilai normal/rujukan tertentu
Penggunaan Indikator Status Gizi:
4. Untuk mengevaluasi terapi/intervensi gizi (indikator yang bereaksi terhadap terapi gizi)
Pemilihan indikator yang terbaik bergantung pada tujuan yang ingin dicapai
Masalah Indikator Status Gizi:
Validitas data:Mengukur apa yang ingin diukur (TB/U untuk masalah gizi kronis)
Reliabilitas data:Seberapa baik pengukuran dapat diulang
Sensitivitas data:Menentukan individu yang benar2 sakit (high risk)
Spesifisitas data:Menentukan individu yang benar2 sehat
Akurasi data:Pengukuran mendekati kebenaran
VALIDITY AND RELIABILITY
♥
♥
♥
♥♥
♥♥♥♥
Not reliable and not valid
Not reliable but somehow valid
Highly reliable and
valid
♥♥♥
Highly reliable but not valid
Ukuran-ukuran dalam Epidemiologi Gizi
1. Ukuran untuk morbiditas dan mortalitas:a. rate, rasio dan proporsib. rate insidens dan prevalens
2. Indikator kesehatana. Indikator dari penyebab khususb. mortalitas bayi dan bayi baru lahirc. mortalitas ibud. Umur harapan hidupe. lain-lain
Rate, rasio dan proporsi
Rate merupakan ukuran terpenting untuk suatu penyakit, namun rasio dan proporsi juga digunakan
Rasio, menggambarkan hubungan antara 2 nilai dalam bentuk x : y atau x/y * k
Contoh: rasio kelahiran bayi laki2 dan perempuan di negara tertentu tahun 1979 adalah 1.791.000 : 1.703.000 atau 1,052 : 1
Rate, rasio dan proporsi
Proporsi, merupakan bentuk khusus dari rasio dimana pembilang diikutkan dalam penyebutnya dan hasil akhirnya dinyatakan dalam persen.
Contoh: proporsi kelahiran bayi laki-laki adalah (kelahiran bayi laki2) / (kelahiran bayi laki2 dan perempuan) = (1.791.000) ; (1.791.000 + 1.703.000) = 51,3%
Rate, rasio dan proporsi
Rate, merupakan bentuk khusus dari proporsi yang mengikutsertakan waktu
Rate, merupakan ukuran dasar dari kejadian penyakit karena merupakan ukuran yang dengan jelas dapat menggambarkan probabilitas/kemungkinan ataupun risiko suatu penyakit pada suatu populasi tertentu pada suatu periode waktu tertentu
Rate, rasio dan proporsi
Rate, dapat dituliskan sebagai (jumlah kejadian sakit dalam periode waktu tertentu) / (jumlah populasi berisiko sakit dalam periode tertentu) * k
Contoh: rate kematian kanker di negara tertentu tahun 1980 adalah 186,3 per 100.000 populasi yang didapat menurut rumus sbb (kematian akibat kanker di antara penduduk negara tsb tahun 1980) / (penduduk negara tsb tahun 1980) * 100.000
Rate insidens dan prevalens
Ada beberapa rate untuk morbiditas yang digunakan dalam kesehatan masyarakat dan epidemiologi, namun semuanya dapat dikategorikan menjadi 2 bentuk dasar, yaitu rate insidens dan rate prevalens
Rate insidens mengukur probabilitas bahwa orang sehat akan sakit dalam periode waktu tertentu atau kasus sakit baru dalam periode waktu tertentu
Rate prevalens mengukur jumlah orang dalam populasi yang sakit dalam periode waktu tertentu
Rate insidens dan prevalens
Rumus untuk menghitung rate insidens adalah (jumlah kasus sakit baru) / (jumlah populasi berisiko) dalam waktu tertentu
Rumus untuk menghitung rate prevalens adalah (jumlah semua kasus yang ada) / (jumlah populasi) pada satu waktu tertentu
Hubungan antara insidens dan prevalens
Insidens menunjukkan rate dari kasus baru yang terjadi pada kelompok orang tertentu yang sebelumnya bebas dari sakit
Prevalens menunjukkan kemungkinan orang2 yang sakit pada suatu waktu tertentu
Prevalens bergantung pada 2 faktor:1) jumlah orang2 yang telah sakit pada masa lalu (insidens masa lalu)2) lamanya sakit
Hubungan antara insidens dan prevalens
Bila penyakit bersifat kronis, walaupun jumlah orang yang sakit hanya beberapa saja, namun jumlahnya akan menumpuk dan prevalens tetap lebih besar dari insidens
Bila penyakit bersifat akut karena orang cepat sembuh atau segera meninggal ataupun si sakit pindah maka prevalens tetap lebih kecil dari insidens
Hubungan antara insidens dan prevalens
Hubungan antara prevalens (P) dengan insidens (I) dan durasi (d) adalah P ≅ I * d, yang menunjukkan bahwa prevalens bervariasi terhadap insidens dan durasi
Apabila insidens dan prevalens cukup stabil untuk waktu yang cukup lama maka P = I * d, sehingga bila P dan I sudah diketahui, maka d dapat dihitung
Hubungan antara insidens dan prevalens
Terapi yang berhasil dapat memperpanjang hidup dapat berefek besar pada prevalens penyakit, contohnya insulin untuk diabetes dan kemoterapi untuk lekemia anak
Dari 100 orang pasien yang berkunjung ke rumah sakit A selama tahun 2005, ternyata ada beberapa pasien yang menderita hepatitis B. Berapa prevalens dan insidens dari penyakit hepatitis B selama tahun 2005?
12
3
4
5
67
8
910
1 Januari ‘05 31 Desember ‘05
Ukuran rate khusus
Crude birth rate = (jumlah kelahiran hidup dari penduduk daerah tertentu pada suatu waktu tertentu) / (rerata jumlah penduduk daerah tersebut pada waktu tersebut) / 1000
Crude death rate = (jumlah kematian yang terjadi di antara penduduk daerah tertentu) / (rerata jumlah penduduk daerah tersebut pada waktu tersebut) / 1000
Ukuran rate khusus
Age-specific death rate (usia 25-34 tahun) = (jumlah kematian di antara penduduk usia 25-34 tahun di daerah tertentu pada waktu tertentu) / (rerata jumlah penduduk usia 25-34 tahun di daerah tersebut pada waktu tertentu) / 1000 atau 100.000
Cause-specific death rate = (jumlah kematian akibat penyebab tertentu dalam 1 tahun) / (rerata jumlah penduduk tengah tahun tersebut) / 100.000
Ukuran rate khusus
Infant mortality rate = (jumlah kematian anak usia kurang 1 tahun dalam 1 tahun) / (jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama) / 1.000 kelahiran hidup
Neonatal mortality rate = (jumlah kematian bayi usia kurang 28 hari dalam 1 tahun) / (jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama) / 1.000 kelahiran hidup
Fetal death ratio = (jumlah kematian janin dalam setahun) / (jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama) / 1.000 kelahiran hidup
Ukuran rate khusus
Maternal (puerperal) mortality rate = (jumlah kematian akibat puerperal dalam setahun) / (jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama) / 10.000 atau 100.000 kelahiran hidup
Fetal death rate = (jumlah kematian janin dalam setahun) / (jumlah kelahiran hidup dan kematian janin di tahun yang sama) / 1.000 kelahiran hidup dan kematian janin
Perinatal mortality rate = (jumlah kematian janin usia 28 minggu atau lebih dan kematian bayi usia kurang 7 hari) / (jumlah kelahiran hidup dan kematian janin usia 28 minggu atau lebih di tahun yang sama) / 1.000 kelahiran hidup dan kematian janin
Ukuran kematian di usia awal kehidupan
Perinatal period 2
Perinatal period 1
20 mg
24 mg
28 mg
32 mg
36 mg
38 mg
40 mg
7 hr 42 mg
28 hr
1 th
Early BIRTh
Intermediate
Late
Neonatal death
Postnatal death
Fetal death Infant death
Ukuran rate khusus
Umur harapan hidup, adalah rerata jumlah usia seseorang yang diharapkan untuk hidup
Atau rerata usia dari bayi baru lahir diharapkan untuk hidup
Dapat dihitung dari tabel demografik kehidupan yang dibuat berdasarkan age-specific death rate
Indikator kesehatan yang berkaitan dengan siklus kehidupan
• Masa konsepsi sampai kelahiran
• Rate infertilitas• Rate kehilangan
janin• Rate kehilangan
perinatal• Proporsi ibu dengan
perawatan antenatal yang kurang atau tanpa perawatan antenatal
Indikator kesehatan yang berkaitan dengan siklus kehidupan
• Masa bayi sampai masa anak
• Kematian perinatal• Kematian bayi• Rate malformasi
kongenital• Rate BB lahir rendah
Indikator kesehatan yang berkaitan dengan siklus kehidupan
• Masa anak sampai dewasa
• Imunisasi dan kecelakaan
• Tumbuh dan kembang• Gangguan belajar• Gizi• Rokok/alkohol/obat• Rate kenakalan remaja• Aktivitas seksual dan
rate penyakit kelamin
Indikator kesehatan yang berkaitan dengan siklus kehidupan
• Masa dewasa • Rate perkawinan dan perceraian
• Rate pengangguran• Kriminalitas• Penggunaan obat dan
alkohol• Status merokok• Penggunaan fasilitas
pelayanan gangguan jiwa• Proporsi penduduk dengan
rumah tak layak• Proporsi penduduk dengan
pendapatankurang
Indikator kesehatan yang berkaitan dengan siklus kehidupan
• Masa tua • Status ekonomi• Aktivitas kehidupan
sehari-hari• Proporsi yang
tinggal sendiri• Proporsi yang
tinggal di panti