Post on 23-Oct-2021
PENGARUH SUASANA LINGKUNGAN INTERIOR DAN LINGKUNGANEKSTERIOR TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
PADA YOGYA TOSERBA MAJALENGKA
Oleh :H. Asep Qustolani, SE, MM
(Dosen Tetap Fakultas Ekonomi-UNMA)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan, kualitas produk,kepuasan pelanggan, pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, danpengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan pada Kantin JS Majalengka.
Penelitian ini bersifat deskriptif verifikatif. Dengan penarikan sampel sebanyak 64responden. Yang menjadi variabel independen adalah kualitas pelayanan (X1), kualitas produk(X2), dan yang menjadi variabel dependennya adalah kepuasan pelanggan (Y). Rancangananalisis data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Uji statistik yangdigunakan adalah korelasi pearson, regresi ganda, korelasi ganda, koefisien determinasi, danuji t dengan menggunakan bantuan SPSS 17.
Berdasarkan hasil penelitian, total skor yang diperoleh untuk kualitas pelayanansebesar 2.627 termasuk dalam kategori baik, total skor yang diperoleh untuk kualitas produksebesar 1.907 termasuk dalam kategori sangat baik, dan total skor yang diperoleh untukkepuasan pelanggan sebesar 2.583 termasuk dalam kategori baik. Nilai korelasi kualitaspelayanan (X1) terhadap kepuasan pelanggan (Y) = 0,516 pada tingkat hubungan sedang, dannilai korelasi kualitas produk (X2) terhadap kepuasan pelanggan (Y) = 0,253 pada tingkathubungan rendah, keduanya memiliki arah korelasi positif (makin tinggi nilai kualitaspelayanan dan kualitas produk makin tinggi nilai kualitas pelayanan dan kualitas produknya).Koefisien determinasi kualitas pelayanan sebesar 26,6% dan sisanya 73,4% dipengaruhifaktor lain diluar variabel yang diteliti dan koefisien determinasi kualitas produk sebesar6,4% dan sisanya 93,6% dipengaruhi faktor lain diluar variabel yang diteliti. Pengujianhipotesis mengenai kualitas pelayanan diperoleh nilai t hitung (4,961) > t tabel (1,9989) artinyakualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, sedangkan kualitasproduk diperoleh nilai t hitung (2,471) lebih > t tabel (1,9989) artinya kualitas produkberpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the quality of service, product quality,customer satisfaction, the influence of service quality to customer satisfaction, and influenceproduct quality to customer satisfaction at the Kantin JS Majalengka.
This study is descriptive verifikatif. With the withdrawal of a sample of 64respondents. The independent variable is the quality of service (X1), product quality (X2), andthe dependent variable is customer satisfaction (Y). The draft analysis of the data used is thevalidity and reliability testing. The test statistic used is the Pearson correlation, multipleregression, multiple correlation, coefficient of determination, and the t test using SPSS 17.
Based on the results of the study, total scores obtained for quality of service for 2627included in either category, the total score obtained for the quality of products for 1907included in the category of very good, and the total score obtained for customer satisfactionfor 2583 included in either category. Correlation value of quality of service (X1) to customersatisfaction = 0.516 to customer satisfaction (Y) at the level of relationship is, and thecorrelation value product quality (X2) to customer satisfaction = 0.253 to customersatisfaction (Y) at a low level of relationship, both have a positive correlation direction(higher values service quality and higher product quality value quality service and qualityproducts). The coefficient of determination of service quality for the remaining 26.6% and73.4% influenced other factors beyond the studied variables and coefficients of determinationof product quality by 6.4% and the remaining 93.6% influenced other factors beyond thevariables studied. Testing hypotheses about the quality of service values obtained t count(4.961)> t table (1.9989) means that service quality significantly influence customersatisfaction, while the quality of the products obtained by value t count (2.471) more> t table(1.9989) means that the quality products significantly influence customer satisfaction.
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang PenelitianPergerakan lingkungan dunia usaha
yang dinamis, mengakibatkan persaingandi sektor usaha Self-service retail (PasarSwalayan) semakin ketat. Terbukti dengansemakin banyaknya pengecer berkonsepswalayan yang bermunculan, baik yang didirikan oleh investor asing (misalnyaCarrefour, Wall Mart, dan Sogo) maupuninvestor lokal (misalnya Super Indo,Matahari, Yogya dll). Seiring denganmeningkatnya kebutuhan konsumen akankebutuhan primer dan sekundernya,pertumbuhan pasar swalayan di Indonesiatumbuh dengan cepat. Hampir di setiappelosok wilayah tanah air baik kota kecilmaupun di kota besar kita dapatmenemukan beberapa pasar swalayan
dengan nama dan ciri yang berbeda,sehingga kita tidak akan mengalamikesulitan untuk mencari barang kebutuhanyang kita inginkan.
Persaingan dalam dunia usahatersebut akan berdampak pada suatupeningkatan pelayanan terhadapkonsumen, di mana setiap departemenstore atau pasar swalayan akan berusahamemberikan yang terbaik kepadakonsumen selaku pengunjung dan pembelidi pasar swalayan tersebut. Merekaberkeinginan agar konsumen akanmelakukan kunjungan kembali dan akanmelakukan pembelian ulang.
Konsumen akan melakukanpembelian pada suatu pasar swalayan,karena adanya rangsangan-rangsangantertentu dalam pemasaran yangdilaksanakan oleh pasar swalayan tersebut
1
sebagai strategi dalam pemasarannya.Rangsangan pemasaran dan lingkunganpasar swalayan mulai memasuki kesadarankonsumen selaku pembeli, karakteristikpembeli dan proses pengambilankeputusan menimbulkan keputusanpembelian tertentu. Tugas dari pasarswalayan tersebut adalah memahami apayang terjadi dalam kesadaran pembelimulai dari adanya rangsangan dari luarhingga munculnya keputusan pembelian.Keputusan pembelian konsumen inimelalui tahap-tahap tertentu, di manasetiap satu tahapan harus selalu diperhatikan guna mempengaruhi konsumendalam melakukan keputusan pembeliannyadi pasar swalayan tersebut.
Keputusan dalam pembelian yangdilakukan oleh konsumen pada suatu pasarswalayan dipengaruhi oleh beberapa faktoryang salah satunya adalah faktorsituasional, dimana dalam situasi initerdapat adanya faktor lingkungan(atmosphere) pasar swalayan yang dapatmempengaruhi keputusan pembeliankonsumen. Dalam kondisi seperti ini salahsatu cara yang memegang peranan pentingdan perlu di kembangkan pelaksanaanyauntuk menarik konsumen adalah melaluipenciptaan suasan lingkungan(atmosphere) pasar swalayan yang baik.Dengan menciptakan suasana lingkunganpasar swalayan yang baik dapatmemberikan manfaat yang lebih pada dirikonsumen yang membantu pasar swalayanuntuk mempengaruhi proses pembeliankonsumen.
Suatu pasar swalayan yangmemiliki lingkungan (atmosphere) yangnyaman akan mempengaruhi kepadakonsumen untuk berbelanja ditempattersebut. Konsumen akan menikmatiberbagai fasilitas yang diberikan pasarswalayan tersebut sehingga kenyamananberbelanja bagi mereka akan terpuaskan.Langkah untuk mewujudkan semua ituadalah dengan pengaturan suhu ruanganyang sejuk,saran desain interior maupuneksterior. Dimana diharapkan konsumen
akan merasa tertarik dan nyaman bilaberbelanja di pasar swalayan tersebut.
Fasilitas yang ditawarkan padakonsumen inilah yang menjadi alat bagipasar swalayan untuk memikat konsumen.Setiap pasar swalayan dituntut untukmengembangkan bauran pemasarannyadan bauran ecerannya (Retailing-Mix),yang menurut Levi and Weitz (1995:22)terdiri dari merchandise assortement,pricing, location, atmosphere, advertisingand promotion, personal selling, andservice, sehingga menjadi usaha pemasaranyang inovatif yang mampu menarik danmemuaskan konsumen. Namun, persainganmelalui kelengkapan produk,keterjangkauan harga, dan kemudahankonsumen untuk mencapai lokasi sudahtidak terlalu dapat diandalkan, karenaproduk yang di jual oleh setiap toko relatifsama, dengan kisaran harga yang relatifsama pula, Bahkan lokasi toko seringsaling berdekatan.
Yogya Toserba Majalengka selakudepartemen store yang berkonsep self-service retail, menggunakan strategitersebut untuk bersaing dengan departemenstore lainya di Kabupaten Majalengka dankhususnya di Majalengka kota. Strategiyang digunakan berupa merancang suasanalingkungan toko menjadi lebih menarikdan menyenangkan. Dengan menata pasarswalayan sedemikian rupa misalnyamerubah dan memperbaiki bentuk fisikbangunan bagian depan, pengaturan udaradidalam ruangan, pengecatan bangunandengan cat yang lebih terang, pengaturandan memodifikasi teras bagian depan,pecahayaan yang lebih terang baik didalam ruangan maupuan di luar ruangan,memperluas sarana parkir, pengaturandisplay di dalam ruangan sehinggamemeberikan gang atau jalur yang lebihluas dan lainnya.
Dilihat dari sudut pandangkonsumen, hadirnya pasar swalayan sepertiYogya Toserba yang ditunjang olehsuasana pasar swalayan yang bersih,teratur dan nyaman menjadi daya tarikuntuk berbelanja ditempat tersebut.
Konsumen tidak perlu lagi berdesakandengan konsumen lain, berpindah dari satupenjual ke penjual lain untuk membelibarang yang berbeda sambil menjinjingkantong belanjaan yang berat, berkutat ditempat yang panas atau berdebu ataupunbecek dan bau, dan lain sebagainya sepertibiasa terjadi dipasar tradisional. Merekaakan menjatuhkan pilihannya untukberbelanja di Yogya Toserba apabilakenyamanan yang mereka harapkan dapatterpenuhi di Yogya Toserba tersebut.
Meskipun pada dasarnya YogyaToserba juga banyak kekurangan sepertihalnya didirikan pada lahan yang kurangluas sehingga bangunannya kecil dan halini mengakibatkan gang-gang atau jalurlebih sempit dan tumpukan produk didepan tidak beraturan dikarekanakantempat yang tidak mencukupi.
Lahan parkir yang sempit didepantoserba sehingga dapat mengakibatkanpenumpukan kendaraan roda dua dankhusus kendaraan roda empat disediakanlahan parkir disebelah barat, namun padakenyataannya cara itu tidak efisien karenasedikit mengganggu kenyamanankonsumen sebab untuk parkir mobil harusberjalan kaki dulu sekitar 50 meter dariletak Yogya Toserba. Selain itu toilet yangdisediakan juga kurang dan ini sangatmembuat tidak nyaman konsumen karenauntuk ke toilet kadang-kadang harusmenunggu giliran dikarenakan toilet hanyaada satu. Namun dari sekian kekurangantersebut tetap saja Yogya Toserba tempatfavorit bagi masyarakat Majalengka, halini terbukti dari tahun ke tahun konsumensemakin bertambah dan dari semuakekurangan itu Toserba Yogya Majalengkamelakukan berbagai upaya agar konsumenmerasa nyaman saat berbelanja di ToserbaYogya Majalengka.
Berdasarkan pada latar belakangdiatas, penulis merasa tertarik untukmengetahui bagaimana pengaruh suasanalingkungan terhadap proses keputusanpembelian konsumen pada Yogya ToserbaMajalengka. Maka penulis mengambiljudul penelitian ini dengan judul:
“Pengaruh Suasana LingkunganInterior dan Lingkungan EksteriorTerhadap Keputusan PembelianKonsumen Pada Yogya ToserbaMajalengka”.
Rumusan MasalahBerdasarkan uraian dalam latar
belakang penelitian diatas, maka akanditeliti masalah suasana lingkungan tokodan keputusan pembelian dengan demikiandapat diidentifikasikan masalah sebagaiberikut :1. Bagaimana suasana lingkungan
(atmosphere) Interior di ToserbaYogya Majalengka.
2. Bagaimana suasana lingkungan(atmosphere) Eksterior di ToserbaYogya Majalengka
3. Bagaimana keputusan pembeliankonsumen pada Toserba YogyaMajalengka.
4. Seberapa besar pengaruh suasanalingkungan (atmosphere) Interior pasarswalayan terhadap keputusanpembelian konsumen pada ToserbaYogya Majalengka.
5. Seberapa besar pengaruh suasanalingkungan Eksterior pasar swalayanterhadap keputusan pembeliankonsumen pada Toserba YogyaMajalengka.
Tujuan PenelitianAdapun tujuan penelitian ini adalah
:1. Mengetahui bagaimana suasana
lingkungan (atmosphere) Interior pasarToserba Yogya Majalengka.
2. Mengetahui bagaimana suasanalingkungan (atmosphere) Eksteriorpasar Toserba Yogya Majalengka.
3. Mengetahui keputusan pembelian yangdilakukan konsumen pada ToserbaYogya Majalengka.
4. Mengetahui seberapa besar pengaruhsuasana lingkungan (atmosphere)Interior pasar swalayan terhadapkeputusan pembelian konsumen padaToserba Yogya Majalengka.
5. Mengetahui seberapa besar pengaruhsuasana lingkungan (atmosphere)Eksterior pasar swalayan terhadapkeputusan pembelian konsumen padaToserba Yogya Majalengka.
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKAPEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Kajian PustakaPengertian Suasana Lingkungan(Atmosphere)
Menurut Levy dan Weitz (1995 :485) suasana lingkungan (atmosphere)yaitu : Design of environmental via visualcommunication, lighting, color, music, andscent to stimulate customer perceptual andemotional response and ultimately to affecttheir purchase behavioural”. (Desainlingkungan lewat komunikasi visual,penerangan, warna, musik, dan aromauntuk merangsang pelanggan. Meliputipersepsi dan tanggapan emosional danakhirnya untuk mempengaruhipembeliantingkah laku mereka atau konsumen).
Russel W. Belk yang dikutip olehDjaslim Saladin (2003 : 32)mengemukakan suasana lingkungansebagai berikut : “Merupakan sifat nyatasituasi konsumen, meliputi lokasigeografis, dekor, suara, penyinaran, cuaca,dan konfigurasi yang terlihat dari barangdagangan atau barang lain yangmengelilingi objek stimulus”.
Sementara menurut Djaslim Saladin(2003 : 33), selain memberikan informasimengenai toko, lingkungan atau atmosfirsuatu eceran akan membawa pengaruhkepada keputusan pembelian konsumen.Lingkungan eceran tersebut terdiri dari tataruang toko, ruang lorong, perempuan danbentuk peraga, warna, penyinaran, danpengaturan temperature dalam ruangantoko.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa atmosfirtoko merupakan kegiatan merancang danmendesain lingkungan pembelian yangnyaman sesuai dengan karakteristik toko
tersebut yang akan menciptakan atmosfirtoko yang baik serta menimbulkan kesanyang menarik dan menyenangkan bagikonsumen sehingga mempengaruhikeputusan pembelian mereka saat berada ditoko baik itu interior maupun eksteriortoko.
Elemen-elemen Dari SuasanaLingkungan Interior
Berman & Revans (1998 : 525)yang dikutip oleh Buchari Alma (2004 :60-61) berpendapat bahwa suasanalingkungan tidak lain adalah kegiatanmerancang lingkungan pembelian yaitumelalui penataan barang dan fasilitaspendukung lainnya, yang didalamnyaterdapat elemen-elemen dari atmosfer tokoyang tediri dari :1. General Interior (bagian dalam toko)
Sistem pencahayaan Merchandise Teknologi Kebersihan toko Pengaturan gang Musik Temperatur dan aroma ruangan Wiraniaga
2. Store Layout (Penataan barangpajangan) Pengelompokkan dan penataan
barang Label dan media pembungkus Poster dan gambar
Elemen-elemen Dari SuasanaLingkungan EksteriorEskterior (Bagian luar toko) yaitu :
Bangunan luar toko Pintu masuk Papan nama dan logo perusahaan Fasilitas umum Sarana parkir.
Sifat Fisik dan Pengaruh SuasanaLingkungan (Atmosphere) Toko
Dari pengaruh perspektif pemasar,suasana lingkungan suatu toko dapatmempunyai sejumlah efek yang
diharapkan pada konsumen, adapun efek-efek tersebut adalah (Kotler, 1974 : 48-65):a. Suasana lingkungan toko dapat
membantu membentuk arah durasiperhatian konsumen, sehinggameningkatkan kemungkinanpembelian.
b. Suasana lingkungan toko dapatmengekspresikan berbagai aspekmengenai toko kepada konsumen,seperti khalayak yang dimaksud danpenempatan yang akhirnya latar dansebuah atmosfer toko yangmendatangkan reaksi emosi tertentudari konsumen.
Menurut Sutisna (2003 : 164)atmosfer pada suatu toko akan berpengaruhterhadap :1) Tindakan Pembelian
Atmosfer akan mempengaruhi persepsikonsumen melalui mekanismepenglihatan, pendengaran, penciuman,dan sentuhan.
2) Citra TokoApabila atmosfer dalam suatu tokosangat buruk seperti udara yang panas,ruangan yang sesak, aroma yang bau,produk yang dipajang tidak ditata rapi,lantai tidak bersih, maka hal itu akanmenimbulkan atmosfer yang akanmencitrakan toko sebagai toko yangburuk.
3) Keadaan emosi pembeliAtmosfer akan berpengaruh terhadapkeadaan emosi pembeli yangmenyebabkan meningkatnya ataumenurunnya pembelian.
Keputusan PembelianPengertian Keputusan Pembelian
Menurut Fahmi Basyaib (2006 : 2)definisi dari keputusan adalah sebuahproses yang diawali dengan pengenalandan pendefinisian masalah serta diakhiridengan pemilihan solusi alternatif-alternatif yang dimiliki.
Kotler (2002 : 547) mengatakanbahwa : ”Keputusan pemelian adalahperilaku yang diambil oleh konsumen dari
beberapa alternatif pilihan melalui limatahap pada keputusan membeli, sehinggadidapat keputusan yang sesuai”.
Adapun menurut Schiffman, Kanuk(2004 : 547) keputusan pembelian adalahpemilihan dari dua atau lebih alternatifpilihan keputusan pemebelian, artinyabahwa seorang dapat membuat keputusan,haruslam tersedia beberapa alternatifpilihan.
Dari definisi diatas dapatdisimpulkan bahwa keputusan pembelianadalah kesimpulan terbaik individukonsumen untuk melakukan pembelian,dengan melakukan beberapa alternatifpilihan sehingga didapat keputusan yangsesuai.
Tahap-tahap Keputusan PembelianMenurut Fahmi Basyaib (2006 : 72)
definisi dari keputusan adalah sebuahproses yang diawali dengan pengenalandan pendefinisian masalah serta diakhiridengan pemilihan solusi alternatif. Padadasarnya terdapat dua basis dalampengambilan keputusan, yaitu pengambilankeputusan berdasarkan intuisi dan rasional.
Menurut Djaslim Saladin dan YevisMarty Oesman (2002:11) definisi daripembelian adalah suatu rangkaian tindakanfisik maupun mental yang dialami olehseorang konsumen dalam melakukantindakan membeli.
Menurut kotler (2009:184) ada limatahap proses keputusan pembelian, yaitu :1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai ketikapembeli menyadari suatu masalah ataukebutuhan yang dipicu olehrangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian InformasiSetelah konsumen melakukanpengenalan masalah atau kebutuhan,hal berikut yang akan dilakukankonsumen adalah melakukanpencarian informasi. Seseorang dapatmemasuki pencarian informasi aktifseperti mencari bahan bacaan,menelepon teman, melakukan kegiatan
online dan mengunjungi toko untukmempelajari produk tersebut.
3. Evaluasi AlternatifAda beberapa konsep dasar yang
dilakukan konsumen dalam melakukanevaluasi yaitu :
1) Konsumen berusaha memuaskansebuah kebutuhan
2) Konsumen mencari manfaattertentu dari solusi produk
3) Konsumen melihat masing-masingproduksebagai sekelompok atributdengan berbagai kemampuan untukmenghantarkan manfaat yangdiperlukan untuk memuaskankebutuhan ini.
4. Keputusan PembelianDalam tahap evaluasi, konsumenmembentuk preferensi antar merekdalam kumpulan pilihan. Konsumenmungkin juga membentuk maksuduntuk membeli merek yang palingdisukai.
5. Perilaku Pasca PembelianSetelah pembelian, konsumenmungkin mengalami konflikdikarenakan melihat fiturmengkhawatirkan tertentu ataumendenganr hal-hal yangmenyenangkan tentang merek lain danwaspada terhadap informasi yangmendukung keputusannya.Komunikasi pemasaran seharusnyamemasok keyakinan dan evaluasi yangmemperkuat pilihan konsumen danmembantunya merasa nyaman tentangmerek tersebut.
Berdasarkan berbagai definisi yangdisampaikan oleh para ahli di atas, dapatditarik kesimpulan bahwa yang dimaksuddengan perilaku pembelian konsumenadalah perilaku konsumen dalam membeliproduk atau menggunakan produk yangdikonsumsi secara pribadi yangdipengaruhi oleh lingkungan sekitarnyabaik internal maupun eksternal.
Faktor-faktor Yang MempengaruhiPerilaku Pembelian
Berkowitz dkk yang dikutip olehDjaslim Saladin (2003 : 21),mengemukakan bahwa ada empat faktoryang mempengaruhi perilaku konsumendalam proses keputusan pembelian, yaitusebagai berikut : Pengaruh bauran pemasaran, terdiri
dari produk, harga, promosi, distribusi Pengaruh sosial budaya, terdiri dari
pengaruh person, kelompok yangberbeda, keluarga, kelas sosial, budaya,sub budaya.
Pengaruh psikologis, terdiri darimotivasi, kepribadian, persepsi, nilai,kepercayaan, atribut, dan gaya hidup.
Pengaruh situasi, terdiri dari maksudpembelian, lingkungan sosial,lingkungan phisik, efek sementara,kondisi yang dihadapi.
Menurut James F. Engel – RogerD. Blackwell – Paul W. Miniard, yangdikutip oleh Djaslim Saladin (2003:19) ada3 faktor yang mempengaruhi konsumen,yaitu :1) Pengaruh lingkungan
Terdiri dari budaya, kelas sosial,keluarga, dan situasi. Sebagai dasarutama perilaku konsumen, adalahmemahami lingkungan yangmembentuk dan menghambat individudalam mengambil keputusanberkonsumsi mereka.
2) Perbedaan dan pengaruh individuTerdiri dari sumber daya konsumen,motivasi dan keterlibatan, pengetahuan,sikap, kepribadian, gaya hidup, dandemografi.
3) Proses psikologisTerdiri dari pengolahan informasi,pembelajaran, perubahan sikap danperilaku.
Sedangkan Philip Kotler(2000:183) mengemukakan 4 (empat)faktor yang mempengaruhi perilakukonsumen, yaitu :1) Faktor Budaya
Terdiri dari Budaya, sub budaya, dankelas sosial yang merupakan hal yang
sangat penting dalam perilakukonsumen.
2) Faktor SosialSelain faktor budaya, perilakukonsumen dipengaruhi juga olehfaktor-faktor sosial seperti kelompokacuan, keluarga, peran dan status.
3) Faktor PribadiKeputusan membeli juga dipengaruhioleh karakteristik pribadi. Karekteristiktersebut meliputi usia dan tahap siklushidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,gaya hidup, serta kepribadian dankonsep diri pembeli.
4) Faktor PsikologisPilihan pembelian seseorangdipengaruhi oleh 4(empat) faktorpsikologis utama yaitu motivasi,persepsi, pembelajaran, serta keyakinandan pendirian.
Kerangka PemikiranDalam menghadapi persaingan
bisnis retailer yang semakin ketat, salahsatu yang harus dilakukan adalah denganmenciptakan desain pasar swalayan yanglebih menarik sehingga mempengaruhiperhatian konsumen serta berkeinginanuntuk berkunjung dan diharapkanmelakukan pembelian. Yaitu denganmenampilkan suasana lingkungan(atmosphere) yang baik dan kreatif yangmerupakan paduan dari unsur-unsurtampilan di dalam maupun di luar tokodengan segala suasananya, diharapkankonsumen akan dan tidak beralih padapesaing.
Atmosphere toko merupakan salahsatu faktor penting dalam bisnis ecerankarena dalam melakukan pembeliankonsumen tidak hanya memberikan responterhadap barang dan jasa yang di tawarkan,tetapi juga memberikan respon terhadaplingkungan pembelian yang diciptakanoleh toko tarsebut.
Menurut Berman & Revans(1998:552) yang dikutip oleh BuchariAlma (2004:60) mengemukakanatmosphere toko adalah : “For a storebased retailer atmosphere refer physical
characteristic that used to develop imageand draw customers, For a non storebased firm, the physical characteristic of asuch strategic-mix factors as catalogs,vending machines, and website affect itsimage”. (Untuk toko pengecermendasarkan lingkungan mengacu sifatfisik yang pernah mengembangkan image,dan menarik pelanggan-pelanggan. Untukmendasarkan perusahaan faktor-faktor sifatfisik seperti strategis, katalog-katalog,menjual keliling, mesin-mesin dan situsmempengaruhi citra toko tersebut).
Lebih jauh dijelaskannya bahwaterdapat beberapa elemen dalam penataandari atmosphere toko, diantaranya :a. Exterior, yaitu bagian dari luar toko
yang termasuk didalamnya lambangperusahaan, bangunan luar toko,lingkungan toko serta tempat parkir.
b. General Interior, yaitu yang berkenaandengan desain interior tersebut gunamerancang serta memaksimalkanvisual marchandising yang terdiri dari: pencahayaan, temperatur udara,musik, aroma ruangan, kebersihantoko, karyawan dan lain sebagainya.
c. Store Layout, yaitu tata letak yangmerupakan rencana untuk menentukanlokasi dan pengaturan barangdagangan, peralatan, gang dan fasilitaslainnya.
Pada akhirnya tujuan penataansuasana lingkungan toko adalah untukmempengaruhi perhatian dan keinginankonsumen untuk mengunjungi toko.Sehingga dapat mempengaruhi keputusanpembelian konsumen.
Dalam proses keputusanpembeliannya, konsumen dipengaruhi olehfaktor-faktor yang dapat dan tidak dapatdikendalikan. Faktor bisnis eceran(Retailing Factor) yang dapatmempengaruhi keputusan pembeliaandiantaranya adalah : Promosi, pilihanproduk harga, karyawan, pelayanan,atmosfir toko dan lokasi.
Lain halnya pendapat menurutBerkowits dkk. Yang dikutip oleh DjaslimSaladin (2003:21) menyatakan bahwa ada
4 (empat) faktor yang mempengaruhiproses keputusan pembelian konsumen,antara lain adalah :a) Pengaruh Bauran Pemasaran : yang
terdiri dari Harga, Produk, Promosi,dan Distribusi.
b) Pengaruh Psikologis : motivasi,kepribadian,persepsi (nilai,kepercayaan dan atribut).
c) Pengaruh sosial budaya : pengaruhperson, kelompok yang berbeda,keluarga, kelas sosial, budaya, subbudaya.
d) Pengaruh situasi : maksudpembelian,lingkungan sosial,lingkungan toko,efek sementara,kondisi yg dihadapi.
Dalam kaitannya dengan keputusanpembelian, Rusell W. Belkmenggambarkan lima karakteristik umumsituasi konsumen (Djaslim Saladin,2003:32) yaitu :a) Lingkungan fisik, merupakan sifat
nyata situasi konsumen, meliputi lokasigeografis, dekorasi, suara, penyinaran,cuaca, dan konfigurasi yang terlihatdari barang dagangan atau barang lainyang mengelilingi objek stimulus.
b) Lingkungan sosial, ada atau tidaknyaorang kain di dalam situasibersangkutan.
c) Waktu, sifat sementara dari situasimomen tertentu ketika perilaku terjadi.
d) Tugas, tugas atau sasaran tertentu yangdimiliki konsumen di dalam suatusituasi.
e) Keadaan antesenden, suasana hatisementera atau kondisi sementara yangdibawa oleh konsumen ke dalam situasitertentu.
Kotler (2009:204) mengemukakanproses pembelian tersebut melalui limatahapan. Tahapan pembelian konsumentersebut antara lain adalah :1) Pengenalan masalah
Proses pembelian diawali denganadanya masalah atau kebutuhan yangdirasakan oleh konsumen. Konsumenmempersepsikan perbedaan antarakeadaan yang diinginkan dengan
situasi saat ini guna membangkitkandan mengaktifkan proses keputusan.
2) Pencarian InformasiSetelah kkonsumen merasakan adanyakebutuhan sesuatu barang atau jasa,selanjutnya konsumen mencariinformasi baik yang disimpan dalamingatan (internal) maupun informasiyang didapat dari lingkungan(eksternal).
Sumber-sumber informasikonsumen terdiri dari ;
Sumber pribadi : keluarga,teman, tetangga, kenalan.
Sumber niaga/komersial : iklan,tenaga, penjual, kemasan, danpemajangan.
Sumber umum : media massadan organisasi konsumen.
Sumber pengalaman :penanganan, pemeriksaan,penggunaan produk.
3) Evaluasi alternatifSetelah informasi diperoleh,konsumen mengevaluasi berbagaialternatif pilihan dalammemenuhi kebutuhan tersebut,untuk menilai alternatif pilihankonsumen terdapat 5 (lima)konsep dasar yang dapatdigunakan, yaitu : sifat-sifatproduk (Product attributes), nilaikepentingan (Infortance weight),kepercayaan terhadap merek(Brand belief), fungsi kegunaan(Utility function) dan tingkatkesukaan (Preference attitudes)
4) Keputusan pembelianKonsumen yang telah melakukanpilihan tehadap berbagaialternatif biasanya membeliproduk yang disukai, yangmembentuk suatu keputusanuntuk membeli. Ada 3 (tiga)faktor yang menyebabkantimbulnya keputusan untukmembeli, yaitu : Sikap orang lain : tetangga,
teman, orang kepercayaan,keluarga, dll
Variabel YKeputusanPembelian
- Pengenalanmasalah
- Pencarianinformasi
- Evaluasi alternatif- Keputusan
Pembelian- Perilaku pasca
pembelian(Kotler, 2009 : 184)
Suasana Interior(X1)
- SistemPencahayaan
- Temperatur udara- Musik- Aroma ruangan- Kebersihan toko- Karyawan- Pengaturan gang
(Buchari Alma,2004:60)
Situasi tak terduga : harga,pendapatan keluarga, manfaatyang diharapkan
Faktor yang dapat diduga :faktor situasional yang dapatantisipasi oleh konsumen.
5) Perilaku pasca pembalian (Postpurchase behavior)Kepuasan atau ketidakpuasankonsumen tehadap suatu produkakan berpengaruh terhadapperilaku pembelian selanjutnya.
Dari penjelasan diatas dikatakanbahwa suasana lingkungan Interior danEksterior akan mempengaruhi keputusanpembelian yang ditetapkan olehperusahaan, yang dapat penulis tuangkandalam paradigma penelitian dibawah ini:
HipotesisHipotesis merupakan jawaban
sementara dari suatu permasalahan yangharus dibuktikan kebenarannya. Secarastatistik penulisan hipotesis dapat ditulissebagai berikut :H1 suasana lingkungan Interior
berpengaruh terhadap keputusanpembelian.
H2 suasana lingkungan Eksteriorberpengaruh terhadap keputusanpembelian.
GambarParadigma Penelitian
III. METODE PENELITIAN
Metode PenelitianMetode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalahmetode Survey dengan jenis penelitiandeskriptif dan verifikatif.
Operasionalisasi VariabelDalam penelitian ini yang menjadi
Variabel bebas adalah Lingkungan Interior(X1) yang didalamnya terdapat dimensitata cahaya, kebersihan toko, temperaturudara, musik, wiraniaga serta pengaturangang, dan Lingkungan Eksterior (X2)dengan dimensinya bagian luar toko, papannama dan logo, fasilitas umum, sertasarana parkir. Sedangkan yang menjadivariabel terikat yaitu Keputusan Pembelian(Y) dengan dimensi pengenalan masalah,pencarian informasi, evaluasi alternatif,
Suasana Eksterior(X2)
- Bagian luar toko- Lambing, logo,
papan namaperusahaan
- Lahan parkir(Buchari Alma,
2004:61)
keputusan pembelian serta perilaku pascapembelian.
Populasi dan SampelPopulasi dari penelitian ini adalah
pelanggan yang mengunjungi ToserbaYogya Majalengka.Sedangkan teknikPengambilan sampel yang digunakandalam penelitian ini adalah ProbabilitySampling dengan Simple RandomSampling. Maka untuk mengetahui jumlahsampel yang populasinya tidak terbatasmenurut Widiyanto (2008:24) dengantingkat kepercayaan 90%, maka digunakanrumus sebagai berikut:
n
pqRAE 2
Sumber Ibnu Widiyanto (2008: 24)Keterangan:
RAE = Relative Allowable ErrorP = estimasi proporsiq = 1-pn = jumlah sampel
Hasil dari penggunaan rumus diatasbahwa sampel yang digunakan dalampenelitian ini sebanyak 64 orang konsumenToserba Yogya Majalengka.
Analisis VerifikatifMetode analisis verifikatif adalah
metode yang digunakan untuk mengujihipotesis penelitian dengan menggunakanuji statistik yang relevan yaitu menelitihubungan antar variable yang ditelitiselanjutnya dianalisis secara statistic untukmemperoleh kesimpulan.
Analisis Regresi GandaAnalisis regresi ganda adalah suatu
alat analisis peramalan nilai pengaruh duavariabel bebas atau lebih terhadap variabelterikat untuk membuktikan ada atautidaknya hubungan fungsi atau hubungankausal antara dua variabel bebas atau lebih(X1), (X2), (X3), … (Xn) dengan satuvariabel terikat (Riduwan, 2010 : 155).Persamaan regresi ganda dirumuskan :
Dimana :Y = Keputusan pembelianX1 = Suasana InteriorX2 = Suasana Eksteriora = Harga Y bila X = 0
(Harga konstan)b1, b2 = Nilai arah sebagai
ramalan penentu(prediksi) yangmenunjukkan nilaipeningkatan (+) ataunilai penurunan (-)variabel Y.
Uji Kebaikan ModelUji F adalah alat untuk menguji
variabel independen secara bersamaterhadap variabel dependennya untukmeneliti apakah model dari penelitiantersebut sudah fit (sesuai) ataukah tidaksesuai. Dapat dihitung dengan rumussebagai berikut :
21.
1
Rm
mnRFhitung
Dimana :n = jumlah respondenm = jumlah variabel bebas(Riduwan, 2010 : 157)
Hipotesis statistik dirumuskan sebagaiberikut :Ho : Suasana lingkungan interior dan
suasana lingkungan eksterior tidakberpengaruh terhadap keputusanpembelian.
Ha : Suasana lingkungan interior dansuasana lingkungan eksteriorberpengaruh terhadap keputusanpembelian.
Selanjutnya Fhitung dibandingkandengan Ftabel berdasarkan kaidah pengujiansignifikansi sebagai berikut :a. Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho tidak diterima
dan Ha diterima artinya signifikanb. Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho diterima dan
Ha tidak diterima artinya tidaksignifikan
Y = a + b1X1 + b2X2
Analisis Korelasi GandaKorelasi ganda (multiple
correlation) merupakan angka yangmenunjukkan arah dan kuatnya hubunganantara variabel independen secarabersama-sama atau lebih dari suatuvariabel dependen (Sugiyono 2010 : 233).
Rumus korelasi ganda menurutSugiyono (2010 : 233) :
21
21212
22
121 1
2
xx
xxyxyxyxyxxyx r
rrrrrR
Keterangan :Ryx1x2 : Korelasi antara variabel
X1 dengan X2 secarabersama-sama denganvariabel Y
ryx1 : Korelasi productmoment antara X1
dengan Yryx2 : Korelasi product
moment antara X2
dengan Yrx1x2 : Korelasi product
moment antara X1
dengan X2
Korelasi DeterminasiMenurut Riduwan (2010 : 139)
untuk mengetahui besarnya kontribusivariabel X terhadap variabel Y, makadigunakan rumus Koefisien Determinasi(KD) sebagai berikut :
Dimana :Kd = Koefisien Determinasir = nilai koefisien korelasi
Uji HipotesisUji t
Hipotesis dalam penelitian iniyaitu:
1. Terdapat pengaruh suasana lingkunganinterior terhadap keputusan pembelian
2. Terdapat pengaruh suasana lingkunganeksterior terhadap keputusan pembelian
Sedangkan alasan mengapa dalampenelitian ini dilakukan pengujiansignifikan, karena simpulan dari hasilpenelitian yang didasarkan dari tata sampelyang akan diberlakukan untuk populasi inimempunyai kesalahan dan kebenaran(kepercayaan).
Rumusan yang digunakan adalah :
21
2
s
hitung
r
Nrt
Sumber : Sugiyono, 2006 : 292Dimana :t = distribusi studentrs = Koefisien korelasiN = banyaknya dataKaidah pengujian :1. Jika thitung ≥ ttabel :
maka Ho tidak diterima dan Haditerima, artinya terdapat pengaruhantara suasana interior terhadapkeputusan pembelian.
2. Jika thitung ≤ ttabel :maka Ho tidak diterima dan Ha tidakditerima, artinya tidak terdapatpengaruh antara suasana interiordengan keputusan pembelian.
3. Jika thitung ≥ ttabel :maka Ho tidak diterima dan Haditerima, artinya terdapat pengaruhantara suasana eksterior terhadapkeputusan pembelian.
4. Jika thitung ≤ ttabel :maka Ho tidak diterima dan Ha tidakditerima, artinya tidak terdapatpengaruh antara suasana eksteriorterhadap keputusan pembelian.
KD = r2 x 100%
IV. HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
Analisis DeskriptifTanggapan Responden TerhadapLingkungan Interior
Dalam penyebaran kuesionermengenai suasana interior, penulismencantumkan 6 pernyataan dari 6indikator. Berdasarkan lampiran 10diperoleh jumlah skor total untuk variabelX1 (suasana interior) sebesar total skor1928. Dibawah ini peneliti sajikanrekapitulasi hasil jawaban respondenterhadap pernyataan yang menjelaskantentang suasan interior.
Tabel Rekapitulasi Jumlah Skor JawabanResponden tentang Suasana Interior
Oleh Konsumen Toserba Yogya MajalengkaNo Item Pernyataan Jumlah Skor
1 Pernyataan 1 230
2 Pernyataan 2 239
3 Pernyataan 3 248
4 Pernyataan 4 250
5 Pernyataan 5 249
6 Pernyataan 6 242
Jumlah Skor Total 1468
Sumber : Data angket diolah, 2011Dari data yang tertera pada tabel
diatas, peneliti melakukan pengkategoriansebagai berikut :Nilai Indeks Minimum =Bobot minimum jumlah pernyataan xjumlah responden = 1 x 6 x 64 = 384
Nilai Indeks Maksimum =Bobot maksimum jumlah pernyataan xjumlah responden = 5 x 6 x 64 = 1920
Interval =Nilai Indeks Maksimum – Nilai Indeks Minimum
Jumlah Kategori= (1920 – 384)
: 5= 307,2
Berdasarkan perhitungan diatas,untuk menunjukkan kategori SuasanaInterior penulis menggunakan skala SangatBaik, Kurang Baik, Buruk, dan Sangat
Buruk, seperti yang terlihat dalam tabelinterval di bawah ini :
TabelInterval Variabel Suasana InteriorNo Kriteria Nilai Angket
1 Sangat Baik 1346 - 1653
2 Baik 1038 – 1345
3 Kurang Baik 1000 – 1037
4 Buruk 692 – 999
5 Sangat Buruk 384 – 691
Sumber : Data angket diolah, 2011Dari data yang tertera pada tabel
diatas, dapat diketahui bahwa tanggapanreponden yang berasal dari konsumenToserba Yogya Majalengka terhadapvariabel Suasana Interior diperoleh totalskor untuk seluruh item pernyataan sebesar1468. Hal ini menunjukkan bahwa hasilpenelitian mengenai Suasana Interior padaToserba Yogya Majalengka dinyatakan“Sangat Baik” menurut persepsi pararesponden, karena berada pada intervalnilai 1346 – 1563 yang masuk kedalamkategori Sangat Baik.
Tanggapan Responden TerhadapLingkungan Eksterior
Dalam penyebaran kuesionermengenai keputusan pembelian, penulismencantumkan 10 pernyataan dari 10indikator. Berdasarkan lampiran 10diperoleh jumlah skor total untuk variabelY (keputusan pembelian) sebesar total skor2617. Dibawah ini peneliti sajikanrekapitulasi hasil jawaban respondenterhadap pernyataan yang menjelaskantentang keputusan pembelian.
Tabel Rekapitulasi Jumlah SkorJawaban Responden tentang Keputusan
Pembelian oleh Konsumen ToserbaYogya Majalengka
No Item Pernyataan Jumlah Skor
1 Pernyataan 1 259
2 Pernyataan 2 254
3 Pernyataan 3 262
4 Pernyataan 4 262
5 Pernyataan 5 265
6 Pernyataan 6 256
7 Pernyataan 7 266
8 Pernyataan 8 268
9 Pernyataan 9 261
10 Pernyataan 10 264
Jumlah Skor Total 2617
Sumber : Data angket diolah, 2011Dari data yang tertera pada tabel
diatas, peneliti melakukan pengkategoriansebagaimana metode pengkategorian diatassehingga dihasilkan interval di bawah ini :
TabelInterval Variabel Keputusan Pembelian
No Kriteria Nilai Angket
1 Sangat Baik 2692 – 3204
2 Baik 2179 – 2691
3 Kurang Baik 1666 – 2178
4 Buruk 1153 – 1665
5 Sangat Buruk 640 – 1152
Sumber : Data angket diolah, 2011Dari data yang tertera pada tabel
diatas, dapat diketahui bahwa tanggapanreponden yang berasal dari konsumenToserba Yogya Majalengka terhadapvariabel keputusan pembelian diperolehtotal skor untuk seluruh item pernyataansebesar 2616. Hal ini menunjukkan bahwahasil penelitian mengenai KeputusanPembelian Konsumen pada Toserba YogyaMajalengka dinyatakan “Baik” menurutpersepsi para responden, karena beradapada interval nilai 2179 - 2691 yangmasuk kedalam kategori Baik.
Analisis VerifikatifPengujian Instrumen Penelitian
Sebelum melakukan pengolahandata, terlebih dahulu data yang diperolehmelalui kuesioner perlu diuji kesahihannyadan keandalannya. Untuk itu dilakukanpengujian data dari keseluruhan pernyataanpada kuesioner dengan uji validitas danreliabilitas.1. Uji Validitas
Untuk pengujian validitas insrumenpenelitian, penulis menggunakan programSPSS 19 for windows. Hal ini dilakukanuntuk mengetahui pernyataan-pernyataanmana yang valid dan mana yang tidakvalid.
Tabel Hasil Uji Validitas (Suasana Interior)No Pernyataan r
hitungr
tabelKeterangan
1 Item 1 0,410 0,254 Valid2 Item 2 0,541 0,254 Valid3 Item 3 0,420 0,254 Valid4 Item 4 0.724 0,254 Valid5 Item 5 0,541 0,254 Valid6 Item 6 0,448 0,254 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data kuesionervariabel X
Berdasarkan hasil perhitungandiatas maka diperoleh kesimpulan bahwasemua item pertanyaan dinyatkaan valid.Hal ini berdasarkan pada pedoman bahwanilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, yaitudiatas 0,254.Tabel Hasil Uji Validitas (Suasana
Eksterior)No Pernyataan r
hitungr
tabelKeterangan
1 Item 1 0,795 0,254 Valid2 Item 2 0,616 0,254 Valid3 Item 3 0,709 0,254 Valid4 Item 4 0,464 0,254 Valid5 Item 5 0,529 0,254 Valid
Berdasarkan hasil perhitungandiatas maka diperoleh kesimpulan bahwasemua item pertanyaan dinyatkaan valid.Hal ini berdasarkan pada pedoman bahwanilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, yaitudiatas 0,254.Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas (KeputusanPembelian)No Pernyataan r
hitungr tabel Keterangan
1 Item 1 0,475 0,254 Valid2 Item 2 0,553 0,254 Valid3 Item 3 0,305 0,254 Valid4 Item 4 0,298 0,254 Valid5 Item 5 0,341 0,254 Valid6 Item 6 0,273 0,254 Valid7 Item 7 0,392 0,254 Valid8 Item 8 0,330 0,254 Valid9 Item 9 0,298 0,254 Valid10 Item 10 0,237 0,254 Valid
Sumber : Hasil pengolahan data kuesionervariabel Y
Berdasarkan hasil perhitungandiatas maka diperoleh kesimpulan bahwasemua item pertanyaan dinyatkaan valid.Hal ini berdasarkan pada pedoman bahwanilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel, yaitudiatas 0,254.
4.1.1.1 Analisis Regresi GandaModel regresi yang diperoleh
dengan menggunakan SPSS 19.0 forwindows seperti yang tertera pada tabelberikut :
TabelHasil Uji Regresi Ganda
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.BStd.Error Beta
1 (Constant)
21.361 3.430 6.227 .000
Interior .579 .114 .523 5.089 .000
Eksterior
.308 .131 .241 2.340 .023
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil analisis yang telahdilakukan, maka persamaan regresi yangterbentuk adalah sebagai berikut :
Persamaan Regresi :Y = 21,361 + 0,579X1 + 0,308 X2
Keterangan :Y = Keputusan PembelianX1 = Suasana InteriorX2 = Suasana Eksterior
Dari persamaan di atas, dapatdijelaskan sebagai berikut :a) Koefisien regresi pada variabel suasana
interior (X1) sebesar 0,579 adalahpositif. Artinya bila terjadi peningkatan1 satuan variabel suasana interiordimana faktor-faktor lain konstan akandapat meningkatkan suasana interiorsebesar 0,579.
b) Koefisien regresi pada variabel suasanaeksterior (X2) sebesar 0,308 adalahpositif. Artinya bila terjadi peningkatan1 satuan variabel suasana eksteriordimana faktor-faktor lain konstan akandapat meningkatkan suasana interiorsebesar 0,308.
Uji Kebaikan Model (Uji F)Uji F digunakan untuk mengetahui
pengaruh kedua variabel bebas (interiordan eksterior) secara bersama-sama
terhadap variabel terikat (keputusanpembelian) (Sugiyono, 2010 : 235). Hasiluji F dapat dilihat pda tabel berikut :
Tabel
Berdasarkan uji ANOVA atau Ftest yang dapat dilihat pada tabel 4.33,maka dapat diperoleh Fhitung sebesar 18,239dengan tingkat signifikansi 0,000. olehkarena probabilitas jauh lebih kecildaripada 0,05 (0,000 lebih kecil dari 0,05)dan Fhitung lebih besar dari Ftabel (18,239lebih besar dari 3,15) maka dapatdinyatakan bahwa variabel independenyang meliputi suasana interior (X1) dansuasana eksterior (X2) secara simultanmempengaruhi variabel keputusanpembelian (Y) secara signifikan.
Analisis Korelasi GandaKorelasi Ganda (Multiple
Correlation) merupakan angka yangmenunjukkan arah dan kuatnya hubunganantara variabel independen secarabersama-sama atau lebih dari satu variabeldependen (Sugiyono. 2010 : 231).
Untuk memberikan interpretasiterhadap koefisien korelasi atau hubunganantar variabel maka dapat dilihat padatabel berikut :
Tabel Pedoman Untuk MemberikanInterprestasi
Terhadap Koefisien KorelasiInterval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010 : 231)
ANOVAb
ModelSum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
1Regression
449.152 2 224.576 18.239 .000a
Residual
751.082 61 12.313
Total 1200.234
63
a. Predictors: (Constant), Eksterior, Interiorb. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Perhitungan koefisien korelasi antarvariabel dalam penelitian ini menggunakanbantuan program Software SPSS 19.0hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel
Berdasarkan tabel 4.35 di atasmenunjukkan bahwa korelasi atauhubungan antara suasana interior (X1) dankeputusan pembelian (Y) adalah sebesar0,564, hal ini menunjukkan bahwahubungan suasana interior dengankeputusan pembelian konsumen ToserbaJogja Majalengka berada dalam tingkathubungan sedang. Sedangkan untukkorelasi atau hubungan antara suasanaeksterior (X2) dengan keputusan pembelian(Y) adalah sebesar 0,170, hal inimenunjukkan bahwa hubungan suasanaeksterior dengan keputusan pembelianberada dalam tingkat hubungan sedang.
Analisis Koefisien DeterminasiUntuk menghitung seberapa besar
kontribusi variabel X1 dan X2 terhadapvariabel Y, maka digunakan rumuskoefisien determinasi sebagai berikut :
Keterangan :KD : Nilai koefesien
determinasir : Nilai koefisien korelasiDengan mengetahui nilai koefisien
determinasi dapat dijelaskan kebaikan dari
model regresi dalam memprediksi variabeldependen. Semakin tinggi nilai koefisiendeterminasi akan semakin baikkemampuan variabel independen dalammenjelaskan perilaku variabel dependen.Hasil pengujian koefisien determinasiuntuk (X1) dapat dilihat pada tabel 4.36dan untuk (X2) dapat dilihat pada tabelsebagai berikut :
TabelKoefisien Determinasi (X1)
Model Summary
Model RR
SquareAdjusted R
SquareStd. Error of the
Estimate
1 .564a .318 .307 3.63339a. Predictors: (Constant), Interior
Berdasarkan tabel di atas diperolehnilai koefisien determinasi sebesar 31,8%yang berarti bahwa pengaruh suasanalimgkungan interior terhadap keputusanpembelian sebesar 31,8% dan sisanya68,2% dipengaruhi oleh faktor lain yangditeliti.
Tabel Koefisien Determinasi (X2)Model Summary
Model RR
SquareAdjusted R
SquareStd. Error ofthe Estimate
1 .330a .109 .094 4.15413a. Predictors: (Constant), Eksterior
Berdasarkan tabel di atas diperolehnilai koefisien determinasi sebesar 10,9%yang berarti bahwa pengaruh suasanalimgkungan eksterior terhadap keputusanpembelian sebesar 10,9% dan sisanya89,1% dipengaruhi oleh faktor lain yangditeliti.
Uji tUji t yaitu suatu uji untuk
mengetahui signifikansi pengaruh variabelbebas (suasana interior dan suasanaeksterior) secara parsial atau individualmenerangkan variabel terikat (keputusanpembelian).
Correlations
Interior EksteriorKeputusanPembelian
Interior PearsonCorrelation
1 .170 .564**
Sig. (2-tailed) .179 .000
N 64 64 64Eksterior Pearson
Correlation.170 1 .330**
Sig. (2-tailed) .179 .008N 64 64 64
KeputusanPembelian
PearsonCorrelation
.564** .330** 1
Sig. (2-tailed) .000 .008N 64 64 64
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KD = r2 x 100%
Tabel Hasil Uji tVariabel
Independent
Hitungt tabel Signifikansi
SuasanaInterior
5,089 1,9994 0,000
SuasanaEksterior
2,340 1,9994 0,023
Ho : ρyxi = 0 ; i = 1 dan 2Ha : ρyxi ≠ 0 ; i = 1 dan 2Hipotesis dalam bentuk kalimatdirumuskan sebagai berikut :Ho : Suasana interior dan suasana
eksterior tidak berpengaruhterhadap keputusan pembelian.
Ha : Suasana interior dan suasanaeksterior berpengaruh terhadapkeputusan pembelian.
Kemudian membandingkan thitung
dengan ttabel pada taraf signifikansi (α) =5%. Kaidah pengujian signifikansi adalah :a. Jika thitung > ttabel, maka Ho tidak
diterima, Ha diterima artinyasignifikan.
b. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, Ha
tidak diterima artinya tidak signifikan.Maka hasil uji analisis t adalah
sebagai berikut :1. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa
nilai thitung pada variabel suasanainterior adalah sebesar 5,089 dengantingkat signifikansi sebesar 0,000.Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel
yaitu (5,089 > 1,9994) dan nilaisignifikansinya 0,0000 < 0,05 maka Hotidak diterima (ditolak) dan Haditerima.Kesimpulan : variabel suasana interiorberpengaruh positif serta signifikanterhadap keputusan pembelian.
2. Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwanilai thitung pada variabel suasanaeksterior adalah sebesar 2,340 dengantingkat signifikansi sebesar 0,023.Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel
yaitu (2,340 > 1,9994) dan nilaisignifikansinya 0,023 < 0,05 maka Hotidak diterima (ditolak) dan Haditerima.Kesimpulan : Variabel suasanaeksterior berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusanpembelian.
PembahasanSuasana Interior Pada Toserba YogyaMajalengka
Berdasarkan data responden darikesepuluh pernyataan yang diajukan, dapatdilihat bahwa responden lebih dominanmenyatakan setuju, diantaranya dalamindikator suasana interior mengenaipengaturan cahaya 41,67%, ruangan sudahbersih dan nyaman 40,17%, pengaturanruangan dan aroma sangat nyaman dansesuai untuk dinikmati 46,78%, tanggapanresponden mengenai musik diruangan48,00%, pelayanan di Toserba YogyaMajalengka 48,19%, pengaturan gang/lalulintas 41,32%, tanggapan respondenterhadap pelayanan di Toserba YogyaMajalengka 48,19%, pengaturan gang/lalulintas di Toserba Yogya Majalengka sudahbagus 41,32%. Sebagaimana yangdikatakan Sutisna bahwa faktor yang dapatmempengaruhi keputusan pembelian selainsuasana interior adalah faktor promosi,harga, dan biaya. Hal ini dapat dijelaskanbila suasana interior di Toserba Yogyabaik atau menarik maka pelanggan akanmerasa nyaman untuk berbelanja dan akanmenimbulkan keputusan pembelian, akantetapi jika suasana interior kurang nyamanmaka pelanggan pun akan merasa kuarangnyaman atau kurang puas untuk berbelanja.Oleh karena itu, nyaman tidaknya suasanainterior bergantung kepada kemampuanperusahaan dalam memenuhi apa yangmenjadi harapan setiap konsumen.
Sebagian besar respondenmenganggap bahwa suasana interior diToserba Yogya Majalengka sudah sangarbaik, hal ini dapat kita lihat pada tabeldiatas skor total item pernyataan variabelsuasana interior yang berada padaperingkat sangat baik dengan jumlah skor1468. Dengan perolehan jumlah tersebutsehingga dapat ditarik kesimpulan bahwasuasana interior Toserba YogyaMajalengka sudah dikatakan sangat baik.
Suasana Eksterior Pada Toserba YogyaMajalengka
Berdasarkan data responden darikelima indikator pernyataan yang diajukan,dapat dilihat bahwa responden lebihdominan menyatakan sangat setujudiantaranya dalam indikator suasanaeksterior mengenai bangunan di ToserbaYogya Majalengka terlihat menarikmemberikan tanggapan sebesar 40,48%,papan nama dan logo Toserba YogyaMajalengka terlihat jelas 53,23%, fasilitasumum di Toserba Yogya Majalengkatersedia dengan baik 43,75%, tempat parkirluas dan memadai 53,23%, cat/warnabangunan Toserba Yogya Majalengkakelihatan menarik 58,82%. Sebagaimana dikutip Sutisna bahwa faktor yangmempengaruhi keputusan pembeliankonsumen adalah faktor promosi, harga,dan biaya. Hal ini dapat dijelaskan bahwasuasana eksterior yang disajikan lebihmenarik maka konsumen pun akan merasatertarik oleh suasana yang diberikan, akantetapi jika suasana eksterior kurangmenarik maka konsumen pun akan merasatidak puas dengan suasana eksterior yangdiberikan. Oleh sebab itu, menariktidaknya suasana eksterior bergantungpada kemampuan perusahaan dalammemenuhi apa yang menjadi harapansetiap konsumen dengan selalu berpikirkreatif dan inovatif.
Sebagian besar respondenmenganggap bahwa suasana eksterior yangada pada Toserba Yogya Majalengkasangatlah baik, hal ini dapat kita lihat padatabel 4.16, skor total item pernyataanvariabel suasana eksterior yang beradapada peringkat baik dengan jumlah 1301.Dengan perolehan jumlah tersebut dapatditarik kesimpulan bahwa suasanaeksterior yang diberikan oleh ToserbaYogya Majalengka sudah dapat dikatakanbaik.
Keputusan Pembelian KonsumenBerdasarkan data responden dari
kesepuluh indikator pernyataan yangdiajukan, dapat dilihat bahwa responden
lebih dominan menyatakan setuju,diantaranya dalam indikator keputusanpembelian konsumen pada Toserba YogyaMajalengka yaitu pengenalan masalahdengan indikator mengenal kebutuhan48,26%, pencarian informasi denganindikator pribadi 45,28%, pencarianinformasi dengan indikator komersil43,90%, penilaian alternatif denganindikator memenuhi kebutuhan 45,80%,penilaian alternatif dengan indikatormencari manfaat 52,83%, dimensikeputusan membeli dengan indikatormemilih merek 54,69%, dimensi keputusanmembeli dengan indikator membeli yangdisukai 52,63%, dimensi perila pascapembelian dengan indikator kepuasan55,97%, perilaku pasca pembelian denganindikator pemakaian 55,56%, dimensiperilaku pasca pembelian dengan indikatortindakan 51,14%.
Walaupun secara keseluruhantanggapan dari setiap responden terhadapkeputusan pembelian pada Toserba YogyaMajalengka berada pada kategori baik,namun Toserba Yogya Majalengka perlutetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Karena dalamwaktu yang singkat kebutuhan konsumenakan berubah. Untuk itu perusahaan secaracontinue melakukan penelitian yang efektifdan efisien terhadap perubahan yangterjadi pada konsumen.
Pengaruh Suasana Interior TerhadapKeputusan Pembelian
Pengujian dan analisis dalampenelitian ini adalah dengan menggunakananalisis korelasi pearson product moment(PPM), regresi ganda, korelasi ganda,koefisien korelasi, dan uji hipotesismenggunakan uji t. Analisis ini dilakukandengan tujuan menganalisis seberapa besarpengaruhnya suasana interior dengankeputusan pembelian pada Toserba YogyaMajalengka. Berdasarkan hasil pengolahandata analisis korelasi pearson productmoment hasilnya menunjukkan nilaisebesar 0,831 artinya arah korelasi antaravariabel suasana interior dengan keputusan
pembelian adalah positif (makin tingginilai suasana interior, makin tinggi nilaikeputusan pembelian). Dengan melihatnilai tingkat keeratan hubungan tinggi, jikasuasana interior yang diberikan cukup baikmaka akan cukup meningkatkan keputusanpembelian. Pada perhitungan regresiganda, diperoleh persamaan Y = 21,361 +0,579 X1 dimana bahwa X1 (suasanainterior) bernilai positif yaitu sebesar0,579. Pada perhitungan korelasi ganda,untuk variabel X1 (Suasana Interior)diperoleh nilai sebesar 0,579 yang artinyabila dilihat dari interpretasi koefisienkorelasi bahwa variabel suasana interior(X1) yang bernilai sebesar 0,579 termasukdalam kategori sedang. Perhitungan untukkoefisien determinasinya adalah sebesar(0,564)2 x 100% = 31,8% yang artinyasuasana interior dapat dijelaskan olehvariabel keputusan pembelian konsumendan sisanya 89,1% tersebut dipengaruhioleh faktor lain yang tidak diteliti dalampenelitian ini. Pada perhitungan uji t hasiluntuk variabel X1 (suasana interior) adalahdengan taraf signifikan sebesar 0,000.Dikarekanan thitung yang diperoleh 5,089 >ttabel 1,9994 dengan taraf signifikan 0,000 <0,05, maka dapat disimpulkan bahwasuasana interior berpengaruh positifterhadap keputusan pembelian konsumen.
Pengaruh Suasana Eksterior TerhadapKeputusan Pembelian
Pengujian dan analisis dalampenelitian ini adalah dengan menggunakananalisis korelasi pearson product moment(PPM), regresi ganda, korelasi ganda,koefisien korelasi, dan uji hipotesismenggunakan uji t. Analisis ini dilakukandengan tujuan menganalisis seberapa besarpengaruhnya suasana eksterior dengankeputusan pembelian pada Toserba YogyaMajalengka. Berdasarkan hasil pengolahandata analisis korelasi pearson productmoment hasilnya menunjukkan nilaisebesar 0,308 artinya arah korelasi antaravariabel suasana eksterior dengankeputusan pembelian adalah positifDengan melihat nilai tingkat keeratan
hubungan tinggi, jika suasana interior yangdiberikan cukup baik maka akan cukupmeningkatkan keputusan pembelian. Padaperhitungan regresi ganda, diperolehpersamaan Y = 21,361 + 0,308X2 dimanabahwa X2 (suasana eksterior) bernilainegatif yaitu sebesar 0,308. Padaperhitungan korelasi ganda, untuk variabelX2 (Suasana Eksterior) diperoleh nilaisebesar 0,308 yang artinya bila dilihat dariinterpretasi koefisien korelasi bahwavariabel suasana eksterior (X2) yangbernilai sebesar 0,308 termasuk dalamkategori sangat rendah. Perhitungan untukkoefisien determinasinya adalah sebesar(0,308)2 x 100% = 10,9% yang artinyasuasana eksterior tidak ada pengaruhterhadap keputusan pembelian.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
KesimpulanDari hasil penelitian yang telah
dilakukan penulis pada Toserba YogyaMajalengka yang berkaitan dengan judulskripsi yang penulis buat adalah PengaruhSuasana Lingkungan Interior dan EksteriorTerhadap Keputusan Pembelian KonsumenPada Toserba Yogya Majalengka, sertamelihat hasil analisis data, maka penulismengambil kesimpulan sebagai berikut :1. Dari hasil perolehan data untuk setiap
item (enam) pernyataan mengenaisuasana interior pada Toserba YogyaMajalengka diperoleh jumlah skorsebesar 1468 (berada dalam interval1346 – 1653). Yang artinyamenunjukkan bahwa suasana interiortermasuk dalam kategori sangat baik.Dengan demikian suasana interior padaToserba Yogya Majalengka telahdinilai baik oleh konsumen.
2. Dari hasil perolehan data untuk setiapitem (lima) pernyataan mengenaisuasana eksterior pada Toserba YogyaMajalengka diperoleh jumlah skorsebesar 1301 (berada dalam interval1091 – 1347). Yang artinyamenunjukkan bahwa suasana interior
termasuk dalam kategori baik. Dengandemikian suasana eksterior padaToserba Yogya Majalengka telahdinilai baik oleh konsumen.
3. Dari hasil perolehan data untuk setiapitem (sepuluh) item pernyataanmengenai keputusan pembeliankonsumen pada Toserba YogyaMajalengka diperoleh jumlah skorsebesar 2617 (berada dalam interval2179 – 2691). Yang artinyamenunjukkan bahwa keputusanpembelian konsumen termasuk dalamkategori baik. Dengan demikiankeputusan pembelian konsumen padaToserba Yogya Majalengka telahdinilai baik oleh konsumen.
4. Suasana Interior pada Toserba YogyaMajalengka telah dinilai baik olehpelanggan, hal ini dapat kita lihat padatabel 4.9, skor total item pernyataanvariabel keputusan pembelian yangberada pada peringkat baik denganjumlah 1468. Kemudian didapat nilaikorelasi atau hubungan antara suasanainterior (X1) dan keputusan pembelian(Y) adalah sebesar 0,564, hal inimenunjukkan bahwa hubungan suasanainterior dengan keputusan pembelianpada Toserba Yogya Majalengkaberada dalam tingkat hubungan sedang.Sedangkan perolehan jumlah untukkoefisien korelasinya (KD) adalahsebesar (0,564)2 x 100% = 31,8% yangberarti keputusan pembelian dapatdijelaskan oleh variabel suasanainterior dan sisanya 68,2% dipengaruhifaktor lain diluar variabel yang diteliti.Kemudian untuk pengujianhipotesisnya diperoleh hasil thitung
(5,089) lebih besar dari ttabel (1,9994)dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,05maka dapat disimpulkan bahwasuasana interior berpengaruh positifterhadap keputusan pembelian.
5. Suasana eksterior yang diberikanToserba Yogya Majalengka telahdinilai baik oleh konsumen. Hal inidapat kita lihat pada tabel 4.16, skor
total item pernyataan variabel suasanainterior yang berada pada peringkatbaik dengan jumlah 1301. Kemudiandidapat nilai korelasi atau hubunganantara suasana interior (X2) dengankeputusan pembelian (Y) adalahsebesar 0,170, hal ini menunjukkanbahwa hubungan suasana eksteriordengan keputusan pembelian padaToserba Yogya Majalengka beradadalam tingkat hubungan sangat rendah.Sedangkan perolehan jumlah untukkoefisien determinasinya (KD) adalahsebesar (0,330)2 x 100% = 10,9% yangberarti keputusan pembelian dapatdijelaskan oleh variabel keputusanpembelian dan sisanya 89,1%dipengaruhi oleh faktor lain yang tidakditeliti dalam penelitian ini. Kemudianuntuk pengujian hipotesisnya diperolehhasil thitung (2,340) lebih besar dari ttabel
(1,9994) dengan taraf signifikansi0,023 < 0,05 maka dapat ditarikkesimpulan bahwa suasana eksteriorberpengaruh positif terhadap keputusanpembelian.
SaranDari hasil penelitian yang telah
dilakukan, berikut penulis memberikansaran sebagai masukan bagi ToserbaYogya Majalengka guna pencapaianpenjualan yang optimal, yaitu sebagaiberikut : untuk memiliki suasanalingkungan yang baik hendaknya pihakperusahaan harus mampu memperbaikiunsur-unsur pembentuk suasanalingkungan yang masih dinilai kurang baikoleh konsumen seperti aroma ruangan,jumlah kasir yang dianggap masih kurangoleh konsumen. Dengan perbaikan unsur-unsur tersebut dapat meningkatkanpenilaian Toserba Yogya Majalengka dimata konsumen. Sehingga perbaikanunsur-unsur suasana lingkungan interioryang telah dilaksanakan akhirnya akanmempengaruhi keputusan pembeliankonsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha, 1998. Manajemen Penjualan, Edisi ke 3. BPFE : Yogyakarta
Basu Swastha dan Irawan, 2003, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty
Buchari Alma, 2004, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa , Edisi Revisi.Bandung: CV Alfabeta.
Djaslim Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran, Analisa, Perencanaan, Pelaksanaan danPengendalian, Edisi kedua, Bandung: Linda Karya.
Djaslim Saladin, 2003, Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategik, Bandung: LindaKarya.
Fahmi Basyaib, 2006. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : PT. Grasindo
Fandy Tjiptono, 1999, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset.
Husein Umar, 2002, Metode riset Bisnis, Edisi Pertama, Jakarta: PT. Gramedia PustakaUtama.
Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Edisi Kesebelas, Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, Philip and Gary Armstrong, 2010, Principles of Marketing, Tenth Edition. PearsonEducational Intrnational.
Sudjana. 1997. Statistika II. Bandung : Tarsito.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta
Sutisna. 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pasar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Riduwan dan Akdon, 2003, Rumus dan Data Dalam Aplikasi Statistika , Bandung:CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi VI).Jakarta : PT. Rineka Cipta
Kompas 30 Juli 2004.