Post on 16-Oct-2021
EFEKTIVITAS PEMBERIAN DOLOMIT TERHADAP KUALITAS AIR,
RESPON FISIOLOGI DAN KINERJA PERTUMBUHAN
UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)
FAISAL ALIMATURAHIMC151190201
KOMISI PEMBIMBING :
Dr. Ir. Eddy Supriyono, M.ScDr. Yuni Puji Hastuti, S.Pi, M.Si
Dr. Ir. Kukuh Nirmala, M.Sc
Program Studi Ilmu Akuakultur | Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor |
SLIDE 2
Organisme akuakultur
ekonomis tinggi
(Cheng et al. 2006)
Meksiko
Peru
Indonesia
Asia Tenggara
Latar Belakang
SLIDE 3
Pengembangan kawasanudang nasional
(KKP 2019)
(FAO 2019)
Kebijakan PeningkatanNilai Ekspor 2.5 x Lipat
Indonesia pengesporUdang vaname terbesarke- 2 di USA setelah India
Ekspor udang 240 ributon 2018
578 ribu ton tahun 2024
SLIDE 4
Anderson et al. 2017
Data kematian
SLIDE 5
Mortalitas
Mineral
(Djunaedi et al. 2016)
Menurunnya kualitas airSeperti alkalinitas
menurunnya pertumbuhan
(Wickins 1984)
Berkurangnya mineral pada perairan meskipun memilikialkalinitas yang tinggi juga dapat menyebabkan pengoroposanpada cangkang udang vaname
(Sakthivel et al. 2014)
SLIDE 6Penanganan kondisi lingkungan optimal
alkalinitas dan mineral
Kualitas air, fisiologi dan pertumbuhan
(Leungprasert & Chanakul 2010;Bhatnagar & Devi 2013 ).
Penambahan mineral karbonat
Kualitas air optimal
Pertumbuhan optimal
DOLOMIT
(Boyd 2014)
CaMg(CO3) 2 + 2 CO2 + 2 H2O Ca2+ + Mg2+ + 4 HCO3-
Total alkalinitas
Buffer pH
Proses molting optimal
Sumber pengerasan cangkang
Kofaktor enzim
Pertumbuhan optimal
Produksi meningkat
(Furriel et al. 2000)
(Greenway 1974)
(Boyd 2015)
(Erlando et al. 2015)
Kesadahan
Wurts dan Durborow (1992)
Bahan Penelitian Hasil Peneliti
Kalsium hidroksida, karbonat
dan natrium bikarbonat pada
udang vaname sistem bioflok
kalsium hidroksida dan natrium bikarbonat efisien untuk
meningkatkan alkalinitas, sedangkan natrium karbonat tidak
efektif dalam meningkatkan alkalinitas.
Furtado et al. 2011
Kalsium dan magnesium pada
larva udang galah
240 ppm kalsium dan 300 ppm konsentrasi magnesium
dengan rasio Mg / Ca sekitar 1,25 hampir optimal untuk
kultur larva udang galah
Tavabe et al. 2013
Kalsium oksida (CaO) pada
udang vaname
penambahan CaO sebanyak 75 mg/L (P3) merupakan
perlakuan terbaik
Erlando et al. 2015
Kalsium, kalium pada udang
vaname
Ca dan Kalium masing-masing sebanyak 45 ppm dan 7 ppm
menunjukkan hasil terbaik
Wildan et al. 2017
Kalsium hidrosida Ca(OH)2 pada
udang vaname
kalsium hidrosida Ca(OH)2 dengan dosis 60 mg/L air yang
terbaik
Yulihartini et al. 2016
Kalsium dan magnesium pada
kepiting bakau
Ca 30 mg L-1 dan Mg 30 mg L-1 dengan frekuensi
pemberian setiap 15 hari sekali
Nursalam et al.2016
Sejauh ini hanya pada ikan belum ada penelitian mengenai menambahan dolomit ke dalam media pemeliharaan udang vaname
SLIDE 9
TujuanPenelitian ini bertujuan mengevaluasi efek dari penambahan dolomit dengan dosisberbeda melalui air pemeliharaan terhadap alkalinitas, respon fisiologi, dan kinerjapertumbuhan pada udang
Manfaat PenelitianHasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan dapat diterapkan padakegiatan budidaya udang vaname skala massal oleh pembudidaya udang vaname, sertamenjadi bahan acuan untuk penelitian mengenai udang vaname selanjutnya.
METODE PENELITIAN SLIDE 10
Waktu dan TempatPenelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2020
Bertempat di Laboratorium Lingkungan, Laboratorium Kesehatan Ikan, danLaboratorium Nutrisi Ikan pada Departemen Budidaya Perairan, FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan, IPB, serta di Laboratorium Nutrisi TernakPerah, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,IPB.
Rancangan PercobaanSLIDE 11
CM 0 Kontrol ( tanpa dolomit)
CM 15 Dolomit dosis 15 mg L–1
CM 30 Dolomit dosis 30 mg L–1
CM 45 Dolomit dosis 45 mg L–1
Rancangan acak lengkap (RAL)
Ulangan
3
Pemeliharaan Hewan Uji SLIDE 12
Di sterilisasi dengankaporit dosis 30 mg L–1
Isi air laut volume 30 L/akuarium dilengkapi filterdan aerasi
Dolomit diaplikasikan keakuarium sesuai dosis
Persiapan akuarium 60 x30 x 30 cm sebanyak 12buah
01 03 0402
SLIDE 13
Udang vaname ± 3.15 gr/ekor
Diaklimatisasi 15 ekor/akuarium Plastik hitam
01 03 0402
SLIDE 14
Pakan pelet komersil
at satiation
07.00 WIB
11.00 WIB
15.00 WIB
19.00 WIB
1
4
3
2
Frekuensi pakan 4 kali
Pengelolaan Kualitas Air dan Sampling SLIDE 15
Sipon feses setiap sore hari Sampling setiap 10 harimenimbang biomassa udang
Udang yang mati dihitung,kemudian ditimbang
1 2 3
Parameter UjiSLIDE 16
Fisika Kimia Respon FisiologiKinerja
Pertumbuhan
❖ Kadar Ca Air
❖ Kadar Ca Udang danPakan
❖ Kadar Mg Air
❖ Kadar Mg Udang danPakan
❖ Fisika-kimia Air
❖ Kadar Glukosa Hemolim
❖ Total hemosit
❖ Rasio Konversi Pakan
❖ Laju Pertumbuhan
Spesifik
❖ Tingkat Kelangsungan
Hidup
❖ Jumlah Molting
SLIDE 17Fisika-kimia Air
Parameter Satuan Metode/Alat Waktu Pengukuran
pH - pH-meter Setiap hari
DO mg L-1 DO-meter Setiap hari
Suhu oC Termometer Setiap hari
Salinitas (‰) Salinometer Setiap hari
Amonia mg L-1 Spektrofotometer Setiap sepuluh hari
Nitrit mg L-1 Spektrofotometer Setiap sepuluh hari
TSS mg L-1 Gravimetri Setiap sepuluh hari
Alkalinitas mg L-1 CaCO3 Titrasi Setiap sepuluh hari
Analisis DataSLIDE 18
Microsoft Excel 2016
Uji Duncan
Data yang diperoleh ditabulasiDianalisis secara statistika (ANOVA)
Hasil dan PembahasanSLIDE 19
ParameterPerlakuan
CM0 CM15 CM30 CM45
Suhu (°C) 29–31 29–31 29–31 29–31
DO (mg L–1) 6.2–6.4 6.2–6.5 6.2–6.4 6.1–6.5
Salinitas (g L–1) 30–31 30–31 30–31 30–31
TAN (mg L–1)NH3 (mg L–1)
0.23–1.520.006–0.035
0.22–1.980.004–0.017
0.23–1.660.008–0.058
0.19–1.850.012–0.051
NO2 (mg L–1) 0.043–0.131 0.046–0.144 0.046–0.110 0.047–0.146
TSS (mg L–1) 5.75–242.50 7.25–184.17 4.67–173.17 6.75–168.33
Alkalinitas(mg CaCO3 L–1)
40–92 60–170 144–220 64–180
pH 6.0–7.7 6.4–7.9 7.0–7.9 7.2–7.9
Parameter kualitas air
Kisaran Optimal
28 – 32oC Van Wyk & Scarpa (1999)
> 5 mg L–1 Van Wyk & Scarpa (1999)
10-34 g L–1 Chakravarty et al. 2016
< 0.06 mg L–1 Van Wyk & Scarpa (1999)
< 1 mg L–1 Van Wyk & Scarpa (1999)
500–600 mg L–1 Schveitzer et al. 2013
> 100 mg CaCO3 L–1 Furtado et al. 2013
7.0-8.0 Van Wyk & Scarpa (1999)
SLIDE 20Parameter Hari ke- Perlakuan
CM0 CM15 CM30 CM45
Ca
Air-2 1186.06±10.19 1186.06±10.19 1186.06±10.19 1186.06±10.19
0 1183.64±11.79a 1286.54±2.39b 1318.65±7.56c 1410.55±2.54d
30 1203.52±4.70a 1367.97±6.29b 1434.71±2.87c 1545.41±1.82d
Udang 0 4908.70±17.12 4908.70±17.12 4908.70±17.12 4908.70±17.12
30 4689.67±71.91a 5859.42±16.41b 6709.92±16.41c 7998.43±56.76d
Pakan 32058.90±71.94 32058.90±71.94 32058.90±71.94 32058.90±71.94
Mg
Air-2 597.55±2.14 597.55±2.14 597.55±2.14 597.55±2.14
0 597.00±2.53a 658.62±2.71b 697.54±3.66c 800.79±0.91d
30 618.86±2.40a 705.66±1.16b 784.07±1.07c 809.12±2.73d
Udang 0 1666.30±6.29 1666.30±6.29 1666.30±6.29 1666.30±6.29
30 1586.52±6.60a 1741.19±2.90b 1871.16±6.55c 1920.43±1.85d
Pakan 2555.76±23.58 2555.76±23.58 2555.76±23.58 2555.76±23.58
Pemberiandolomit padaair dapatmemberikannilai yangsignifikan(P<0.05)pada kadar Cadan Mg di airmaupunudangdibandingkandengankontrol
Kadar Ca dan Mg di air, Udang dan Pakan
SLIDE 21Respon Fisiologi
1.61 1.61 1.61 1.61
3.27a
3.93a3.87a 3.93a
0
1
2
3
4
5
CM0 CM15 CM30 CM45
Tota
l hem
osi
t co
unt
(x 1
06 s
el m
L-1)
Perlakuan
H0 H30
4.37 4.37 4.37 4.375.61a
9.45b
5.17a
10.52b
0
2
4
6
8
10
12
14
CM0 CM15 CM30 CM45
Glu
kosa
(m
g d
L-1)
Perlakuan
H0 H30
Respon stres pada krustase dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya faktor lingkungan(Supriyono et al. 2017).
SLIDE 22
ParameterPerlakuan
CM0 CM15 CM30 CM45
W0 (g) 47.15±0.26a 47.39±0.25a 47.25±0.48a 47.20±0.34a
W30 (g) 99.77±4.85a 119.18±3.61b 139.37±7.55c 113.59±8.01b
∆W (g) 54.62±3.78a 74.45±1.60b 95.11±3.60c 73.40±0.4b
KP (g) 97.96±1.83a 107.32±0.07b 111.98±3.28c 117.01±2.23d
SGR (%) 2.99±0.44a 3.48±0.40ab 3.87±0.38b 3.27±0.35ab
FCR 1.80±0.12a 1.44±0.03b 1.18±0.01d 1.56±0.04c
JM 22.67±0.64a 40.33±0.76c 47.00±0.87d 34.33±0.74b
SR (%) 97.78±3.85a 97.78±3.85a 97.78±3.85a 93.33±6.67a
Bobot biomassa awal (W0), bobot biomassa akhir (W30), pertambahan bobot (∆W), konsumsi pakan (KP),specific growth rate (SGR), feed conversion ratio (FCR), jumlah molting (JM), dan survival rate (SR)
Kinerja Pertumbuhan
Greenway (1974)bahwa kebutuhankalsium dapatdicukupi darimakanan dan darilingkungan, namunperan kalsiumlingkungan sangatdominan dalamproses pengerasan
kulit udang.
SimpulanSLIDE 23
❖ Penambahan dolomit pada air dapat meningkatkanalkalinitas, meningkatkan kadar Ca dan Mg di air dantubuh udang, kinerja pertumbuhan dan jumlah moltingpada udang vaname.
❖ Dosis optimum dari penggunaan dolomit denganpemeliharaan 30 hari terdapat pada dosis 30 mg L–1
(perlakuan CM30).
Saran SLIDE 24
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu perlu dilakukan ujilapang di tambak dari penggunaan dosis optimal padapenelitian ini serta frekuensi pemberian yang tepat denganwaktu pemeliharaan selama 3 bulan.