Post on 01-Dec-2021
EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM BADAN PENYELENGGARA JAMINANAN
SOSIAL KESEHATAN DI KECAMATAN MUARA PAPALIK
KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI
SKRIPSI
EKSHA KHAIRUNNISA
NIM SIP 151958
PEMBIMBING :
SAYUTI UNA, S.Ag., MH
MUSTIAH RH, S. Ag., M. Sy
KONSENTRASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDIN JAMBI
2019
ii
iii
iv
v
MOTTO
دٮہما قالت ابت اح ه ي تأ جر ت من خي ر ان اس تـأ جر مي ن ال قوي اس ال
"Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, Wahai ayahku!
Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik
yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat
dipercaya." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 26)
vi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat melalui Program BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan Kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan survey,
yakni penelitin dengan mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data. Populasi dari penelitian ini adalah warga
masayarakat Desa Intan Jaya, dan desa Bukit Indah Kecamatan Muara Papalik,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan jumlah sample keseluruhan sebanyak 95
orang. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui sejauh mana tingkat Efektivitas
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan yang ada di kecamatan Muara Papalik, kabupaten Tanjung Jabung Barat
Tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang ada di
kecamatan Muara Papalik merujuk pada indikator sedang, tidak baik dan tidak
buruk. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu Sosialisasi
Program dengan nilai baik, Pemahaman Program baik , Perubahan Nyata baik,
ketanggapan tidak baik, Kesopanan baik, Fasilitas baik, akses sangat tidak baik.
Kata Kunci: Efektivitas, Pelayanan, BPJS Kesehatan, Masyarakat
vii
PERSEMBAHAN
حيم نٱلر حم ٱلر بسمٱلل
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan khusus untuk ibunda tercinta
Yarmunis dan ayahanda tersayang Afdhal Wahab yang telah bersabar, tulus dan
iklas membesarkan, membimbing, mendidik hingga dewasa, serta menyekolahkan
ananda sampai keperguruan tinggi ini. Kalianlah kekuatan untukku, yang menjadi
penyemangat di setiap langkah kakiku, yang rela membanting tulang tidak pernah
mengenal kata lelah demi sebuah cita-cita dan masa depan ananda. Tiada kata
yang seindah yang paling bermakna untuk disampaikan kecuali permohonan yang
amat sangat kepada Allah Subhanahuwata’ala agar mereka diberi balasan yang
setimpal atas segala pengorbanan mereka berikan untuk mendidik anak-anaknya
sampai saat ini.
Karya ilmiah ini juga penulis persembahkan kepada adik - adik yang saya
cintai Muhammad Iqbal dan Muhammad Ridho yang telah memberikan
dukungan dan motivasi dalam perjalanan kuliah ini. Terima kasih kepada teman-
teman yang telah banyak membatu saya dalam pembutan karya ilmiah ini, semoga
kita semua menjadi orang-orang yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Aamiin.
Dengan mengucapkan Alhamdulilah dan Allahumma Sholi Ala Sayyidida
Muhammad, atas nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah
Subhanahuwata’ala. Selangkah menuju rasa syukur. Saya berharap skripsi yang
tersaji menemani pembaca ini juga adalah rasa syukur saya kepada Allah
Subhanahuwata’ala atas nikmat iman, ruh, nikmat ilmu, akal sehat dan nikmat
jasmani dan rohani semoga Allah Subhanahuwata’ala memberikan taufik dan
hidayahnya selalu. Aamiin.
viii
KATA PENGANTAR
حيمب نٱلر حم ٱلر سمٱلل
Assalamu’alaikum, Wr,Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahuwata’ala
yang mana dalam penulisan skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan
kekuatan, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu
tidak lupa pula sholawat serta salam penulis sampaikan pada junjungan nabi
Muhammad Shallallahu’alaihiwasallam yang telah memberi kita petunjuk dari
zaman kebodohan hingga ke zaman yang terang benderang, sebagimana yang kita
rasakan saat ini, yang disinari iman dan islam.
Skripsi ini berjudul “Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Kecamatan
Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi”
merupakan kajian mengenai pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang ada
di kecamatan Muara Papalik, kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Dalam penulisan skripsi ini penulis akui tidak sedikit hambatan dan
rintangan yang di lalui namun berkat dukungan dari berbagai pihak akhirnya
skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis berharap semoga dapat bermanfaat
khususnya bagi diri penulis dan umumnya bagi seluruh pembaca serta
memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan, pemerintahan serta
bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan Negara.
Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skripsi ini, dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
2. Bapak Prof. Dr. A. A. Miftah selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi
3. Bapak Hermanto Harun, lc. M. HI,. Ph.D selaku Wakil Dekan I Fakultas
Syariah bidang Akademik
ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……….……………………………………………………
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN.…………………………………………….iv
MOTTO ........................................................................ Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK .................................................................... Error! Bookmark not defined.
PERSEMBAHAN ................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 7
D. Kerangka Teori…………………………………………………………...8
E. Tinjauan Pustaka………………………...………………………………13
BAB II METODE PENELITIAN ...................................................................... 16
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 16
B. Pendekatan Penelitian ............................................................................. 16
C. Jenis dan Sumber data............................................................................. 17
D. Populasi dan Sampel ................................................................................ 18
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 20
F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 22
xi
G. Instrumen Penelitian Data ....................................................................... 24
H. Sistematika penulisan ............................................................................... 25
I. Jadwal
Penelitian…..……………………………………………………………………………………26
BAB III GAMBARAN UMUM DAN LOKASIPENELITIAN… ........ ……………27
A. Lokasi Dan Keaadaan Lingkungan Desa Intan Jaya…… ........ ……..………27
B. Lokasi Dan Keadaan Lingkungan Desa Bukit Indah… ....... ………..………31
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN……………… .............. ……….……..37
A. Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan
Program BPJS Kesehatan………... .............................. ………………………………...……37
B. Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan
Program BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik ..................... ……………..42
C. Faktor Pnghambat BPJS Kesehatan Bagi Masyarakat
di Kecamatan Muara Papalik……………… ...... …………………………..62
BAB V PENUTUP ............................... ………………………………………………………………..64
A. Kesimpulan ................................. ………………………………………………………………..64
B. Saran ....................................... ……………………………………………………………………….65
DAFTAR PUSTAKA……………………………................................................
LAMPIRAN…………………………………………..........................................
CURICULUM VITAE………………………………………………………….
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa
operasional BPJS kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014.
BPJS kesehatan sebagai badan pelaksana merupakan badan hukum publik
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh
rakyat Indonesia. Tujuan diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN) ini adalah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang layak
yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya
dibayar oleh Pemerintah. Masyarakat sebagai peserta JKN yang diselenggarakan
oleh BPJS kesehatan tentu perlu mengetahui prosedur dan kebijakan pelayanan
dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan haknya.1
Dengan adanya program BPJS kesehatan ini sangat membantu masyarakat
untuk meringankan biaya pengobatannya dan membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan kesehatannya, sehingga pada saat sekarang ini banyak
ditemui masyarakat yang menggunakan layanan BPJS kesehatan.
1Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, hlm. 2 -3.
2
Seperti halnya demikian, desa Intan Jaya dan desa Bukit Indah
merupakan desa yang ada di kecamatan Muara Papalik Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, termasuk desa yang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan
yang layak, agar masyarakat bisa hidup dengan sehat dan sejahtera. Desa Intan
Jaya dengan jumlah Kartu Keluarga (KK) sebanyak 218 dengan keseluruhan
penduduk sebanyak 826 jiwa , perempuan 388 jiwa dan laki-laki 437 jiwa.2 Desa
Bukit Indah dengan jumlah KK sebanyak 283 dengan keseluruhan penduduk
sebanyak 1119 jiwa, perempuan sebanyak 542 jiwa dan laki-laki 577 jiwa.3
Sehingga terdapat 1945 jumlah Respnden, jika menggunakan rumus Slovin yaitu
besaran 10% Jumlah sampel yang digunakan dari keseluruhan data maka
diperoleh hasil sebagai berikut:4
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Presentrase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat diinginkan sekitar 10%.
( )
2 Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, 20 april 2018 3 Kantor Desa Bukit Indah, Profil Desa Bukit Indah tahun 2018, 23 april 2018 4 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2008 ), hlm. 180.
3
( )
Jadi berdasarkan perhitungan dari rumus slovin tersebut, maka jumlah
sampel yang akan penulis ambil dalam penelitian ini adalah 95 jiwa.
Pelaksanaan program kesehatan terus diperbaiki, karena peserta BPJS
Kesehatan, mitra BPJS Kesehatan atau fasilitas kesehatan seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik dan dokter terus bertambah. Adanya program jaminan
kesehatan nasional BPJS Kesehatan ini sangat membantu masyarakat untuk
meringankan biaya pengobatannya, sehingga pada saat sekarang ini banyak
ditemui pasien yang menggunakan layanan BPJS Kesehatan salah satunya di
Kecamatan Muara Papalik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi,
yaitu desa Intan Jaya dan Desa Bukit Indah. 5
Dalam Al-Quran surah Al-Qasas 28 ayat 26 islampun telah menjelaskan
tentang pentingnya mengambil orang yang kuat dan bertanggung jawab dalam
bekerja
دٮہما قالت ابت اح ه ي تأ جر ت من خي ر ان اس تـأ جر مي ن ال قوي اس ال
Artinya :
"Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, Wahai ayahku!
Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang
paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang
yang kuat dan dapat dipercaya."
Menurut Asbabun Nuzul (sebab turun nya ayat) surah Al- Qasas, ayat 26,
terdapat satu kisah dimana setelah nabi Musa meninggalkan Mesir dan pergi ke
5 Desa Intan Jaya tahun dan desa Bukit Indah, 2018
4
suatu tempat yaitu kota Madyan, nabi Musa bertemu dengan 2 wanita yang sedang
ngambil air di sumur, lalu nabi Musapun membantu mereka. Setelah kedua wanita
itu pulang, mereka menceritakan kepada ayah mereka (nabi Syuaib) tentang nabi
Musa dan mereka berkata kepada nabi Syuaib “Wahai ayahku, Jadikanlah dia
sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau
ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya”,
untuk menyatakan terima kasih kepada nabi Musa, nabi Syuaib mengundang nabi
Musa kerumahnya dan menawarkan pekerjaan kepada nabi Musa.
Dari peristiwa tersebut dapat disimpulkan bahwa pelayan atau pekerja itu
harus kuat dan terpercaya, maka itu akan memberi kesan baik kepada masyarakat,
begitu juga dalam pelayanan kesehatan masyarakat, hendaknya mengambil
pekerja yang kuat dan dapat dipercaya agar pelayanan kesehatan tersebut dapat
berjalan dengan efektiv.
Akan tetapi selama beroperasi, BPJS Kesehatan mengalami banyak
masalah, salah satu masalah paling yang mencolok adalah belum optimalnya
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien BPJS Kesehatan. Berdasarkan
permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program Badan
Penyelenggara Jaminanan Sosial Kesehatan Di Kecamatan Muara Papalik,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.”6
6 Desa Intan Jaya tahun dan desa Bukit Indah, 2018
5
Untuk mengukur efektivitas pelayanan kesehatan program BPJS
Kesehatan masyarakat, dapat dilihat dari beberapa indikator-indikator.
1. sosialisasi program. Upaya sosialisasi yang dilakukan Dinas Kesehatan
Kecamatan Muara Papalik adalah dengan mensosialisasikan program BPJS
ini kepada masyarakat Kecamatan Muara Papalik. Masyarakat diharapkan
agar bisa memahami apa yang diharapkan oleh Pemerintah, Faskes dan
BPJS, sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi. Adanya sosialisasi program
diharapkan masyarakat dapat mengetahui, memahami dan mendapatkan
pelayanan kesehatan secara optimal dari program ini.7
2. pemahaman program. Program BPJS Kesehatan tidak hanya harus dipahami
oleh pihak pelaksana saja, tetapi juga harus di pahami oleh masyarakat
sebagai penerima layanan BPJS Kesehatan. Salah satu upaya untuk
memberikan pemahaman mengenai program ini yang telah dilakukan oleh
pemerintah dengan mengeluarkan Buku Saku FAQ (Frequenly Asked
Questions) BPJS Kesehatan. Upaya ini sepertinya tidak diketahui oleh semua
masyarakat atau peserta karena hanya di publikasikan melalui media internet,
sehingga timbul beberapa masalah seperti kurangnya pemahaman masyarakat
mengenai program BPJS Kesehatan ini, salah satunya masalah pada unsur
pengaplikasiannya, khususnya pada aspek rujukan. Kebanyakan dari
masyarakat belum paham mengenai sistem rujukan.8
7Sigit Budi Prakoso, “Efektivitas Pelayanan Bpjs Di Puskesmas Kecamatan Batang”
Journal Of Economics Development Analysis” Februari 2015, hlm. 76 8 Sigit Budi Prakoso, “Efektivitas Pelayanan Bpjs Di Puskesmas Kecamatan Batang”
Journal Of Economics Development Analysis” Februari 2015, hlm. 76
6
3. Perubahan nyata. Perubahan nyata dari program BPJS Kesehatan dilihat
melalui sejauh mana kegiatan program ini memberikan suatu efek atau
dampak serta perubahan nyata bagi seluruh aspek terkait. BPJS Kesehatan
dianggap belum mampu memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat, namun
hal yang sangat disayangkan adalah pelayanan yang diberikan untuk
masyarakat peserta BPJS Kesehatan belum maksimal.9
4. Ketanggapan berkaitan dengan kecepatan tanggapan yang dilakukan oleh
aparatur negara atau petugas terhadap kebutuhan peng-guna jasa masyarakat
yang membutuhkan pelayanan sebagai- mana di atur dalam perundanag
undangan yang berlaku.10
5. Kesopanan berkaitan dengan keramahan yang ditampilkan oleh aparatur
dalam proses pemberian pelayanan publik, secara tidak langsung aspek ini
akan membawa iklim yang kondusif dalam ketika proses pemberian
pelayanan.11
6. Fasilitas kesehatan merupakan sarana dan prasarana kesehatan yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan.12
7. Akses kesediaan aparatur atau petugas untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat tanpa adanya sikap diskriminatif.13
9Ibid 76 10
Dalam Ratminto, Stik Septi Winarsih.. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar 2006 11Ibid 12 Sigit Budi Prakoso, “Efektivitas Pelayanan Bpjs Di Puskesmas Kecamatan Batang”
Journal Of Economics Development Analysis” Februari 2015, hlm. 76 13
Dalam Ratminto, Stik Septi Winarsih.. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar 2006
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan yang telah dikemukakan pada latar belakang
masalah tersebut, maka perumusan masalah yang akan penulis angkat dalam
pembahasan skripsi ini adalah:
1. Bagaimanakah Sistem Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Program BPJS Kesehatan
2. Bagaimanakah tingkat efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat program
BPJS di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ?
3. Apa faktor penghambat dalam efektivitas program BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat ?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan di atas, adapun
tujuan dari penelitian yang penulis lakukan adalah:
1. Ingin mengetahui Sistem Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Program BPJS Kesehatan
2. Ingin mengetahui tingkat efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat
program BPJS di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat.
3. Ingin mengetahui faktor penghambat dalam efektivitas program BPJS
Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
8
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan
serta dapat mempelajari masalah yang berhubungan dengan efektivitas
pelayanan kesehatan masyarakat program BPJS Kesehatan di Kecamatan
Muara Papalik Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
b. Sebagai sarana untuk menambah wawasan bagi penulis dalam rangka
mengembangkan keilmuan yang telah didapat selama dibangku perkuliahan.
c. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1)
pada Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas syariah Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
D. Kerangka Teori
1. Efektivitas
Kurniawan menjelaskan jika efektivitas merupakan kemampuan
melaksanakan tugas, fungsi dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak
adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya, Pengertian tersebut
mengartikan bahwa efektivitas merupakan tahap dicapainya keberhasilan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas selalu terkait dengan hubungan
antara hasil yang diharapkan dengan hasil yang sesungguhnya dicapai14.
Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan publik
dan pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Pelaksanaan
penyelenggaraan pelayanan publik, aparatur Pemerintah menciptakan
kesejahteraan. Masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik dari
14
http://e-journal.uajy.ac.id/4241/3/2MH01723.pdf. Diakses pada 13 Desember 2016
9
pemerintah karena masyarakat telah memberikan dananya dalam bentuk
pembayaran pajak, retribusi,dan berbagai pungutan lainnya. Sesuai dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik, bahwa masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai
dengan asas dan tujuan pelayanan. Tujuan utama dari pelayanan publik adalah
kepuasan masyarakat.
Kepuasan masyarakat dapat terwujud apabila pelayanan yang diberikan
sudah sesuai dengan standar pelayanan atau sudah lebih baik dari standar
pelayanan yang telah ditetapkan.15
2. Pemerintahan Daerah
Pembentukan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Pasal 18 Undang
- Undang Dasar 1945 menjadi dasar dari berbagai produk Undang undang dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur mengenai pemerintah
daerah. Siswanto sunarno menjelaskan Undang - Undang tersebut antara lain :
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1945, Undang-undang Nomor 22 Tahun
1948, Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957, Undang-undang Nomor 18 Tahun
1965, Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, Undang-Undang Nomor 22 Tahun
1999 dan terakhir Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004.
Tujuan pembentukan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat disamping sebagai sarana pendidikan politik di tingkat lokal.
15 Delly Indriani, Sugeng Rusmiwari, Agung Suprojo, “Pengaruh Pelayanan Publik
Terhadap Kepuasan Masyarakat: Studi Kasus Izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga Di
Kantor Badan Penanaman Modal kota Batu” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Vol. 6. No. 2
.2017, hlm.10-11
10
Menurut Suhady dalam Riawan Pemerintah (government) ditinjau dari
pengertiannya adalah the authoritative direction and administration of the affairs
of men/women in a nation state, city, ect. Dalam bahasa Indonesia sebagai
pengarahan dan administrasi yang berwenang atas kegiatan masyarakat dalam
sebuah Negara, kota dan sebagainya. Pemerintahan dapat juga diartikan sebagai
the governing body of a nation, state, city, etc yaitu lembaga atau badan yang
menyelenggarakan pemerintahan Negara, Negara bagian, atau kota dan
sebagainya.16
3. Pelayanan Publik
Menurut kotler pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan
dalam suatu kumpulan atau kesatuan dalam menawarkan kepuasan meskipun
hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Selanjutnya Sampara
berpendapat pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi
dalam interaksi langsung antar seseorang atau orang lain atau mesin secara
fisik,dan menyediakan kepuasan pelanggan.17
Pelayanan public diartikan,
pemberian pelayanan (melayani) keperluan seseorang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tatacara
yang telah ditetapkan. Dengan demikian pelayanan public adalah pemenuhan
keinginan dan kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara Negara.18
16
Dwiyanto, “pemerintahan dan otonomi daerah, Journal of Unisba” Desember
2016 17
Lijan Poltak Sinambela, dkk, reformasi pelayanan public,( Jakarta : Bumi Aksara.
2010), hlm. 4-5. 18
Ibid, hlm. 5.
11
Dalam memberikan pelayanan public, instansi penyedia pelayanan public
harus memperhatikan asas pelayanan public, yaitu :19
a. Transparansi
Pemberian pelayanan public harus bersikap terbuka,mudah dan dapat diakses
oleh semua pihak yang dibutuhkan dan disediakan secara memadai dan
mudah dimengerti.
b. Akuntabilitas
Pelayanan publik harus dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
peraturan dan perundang undangan.
c. Kondisional
Pemberian pelayanan public harus sesuai dengan kondisi dan kemampuan
pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip
efesiensi efektifitas.
d. Partisipatif Mendorong peran serta masyrakat dalam penyelengaraan
pelayanan public dengan memperhatikan aspirasi,kebutuhan, dan harapan
masyarakat.
4. Pelayanan kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang paling penting bagi manusia. Dengan
adanyakesehatan, manusia dapat menjalankan segala aktivitas. Menjaga kesehatan
diri dapat dilakukan dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan agar tidak
timbul penyakit yang dapat menyerang. Selain itu, pemerintah telah memberikan
19
Mahmudi, Manajemen kinerja, hlm. 218.
12
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat
yang terserang penyakit.
Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, kesehatan
diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis. Menurut
Levey Loomba, pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan oleh suatu
organisasi baik secara sendiri atau bersama-sama untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan perseorangan, kelompok dan ataupun masyarakat.
Hodgetts dan Casio menyatakan bahwa bentuk dan jenis pelayanan
kesehatan tersebut terbagi menjadi dua yaitu :
a. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran
(medical service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat berdiri
sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi
(institution). Tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan, serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan
keluarga.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan
masyarakat (publik health service) ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi. Tujuan utamanya untuk
13
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan sasaran
utamanya adalah untuk kelompok dan masyarakat.20
5. BPJS
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum public
yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial dan juga badan
hukum yang dibentuk untuk menjalankan program jaminan kesehatan. BPJS
terdiri dari BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS kesehatan mulai
Operasional tanggal 1 januari 2014. Yang menjadi peserta BPJS kesehatan adalah
semua penduduk Indonesia.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS menggantikan
sejumlah lembaga jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi
jaminan kesehatan PT Askes Indonesia menjadi BPJS Kesehatan dan lembaga
jaminan sosial ketenagakerjaan, PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.
Transformasi PT Askes dan PT Jamsostek menjadi BPJS dilakukan secara
bertahap. Pada awal 2014, PT Askes akan menjadi BPJS Kesehatan, selanjutnya
pada 2015 giliran PT Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan.21
E. Tinjauan Pustaka
Dari beberapa penelitian yang pernah penulis baca, telah ada beberapa
penelitian yang membahas tentang efektivitas kesehatan program BPJSKesehatan.
Berikut beberapa penelitian yang telah penulis baca mengenai efektivitas
kesehatan program BPJSKesehatan .
20
Monica Pertiwi, “Efektivitas program BPJS di kota Semarang, Journal of Departemen
Administrasi Publik” Desember 2016 21
Liputan6.com 22 juli 2013
14
Penelitian pertama yang penulis baca adalah penelitian yang dilakukan
oleh Monica Pertiwi dengan judul penelitian “Efektivitas program BPJS di kota
Semarang” menggunakan metode penelitian Kuantitatif dan focus penelitiannya
adalah faktor yang mempengaruhi efektivitas program BPJS kesehatan di kota
Semarang.22
Penelitian kedua adalah penelitian yang dilaukan oleh Jonathan Maruli,
dengan judul penelitian “Efektivitas pelaksanaan program BPJS kesehatan dalam
pemberian pelayanan kepada masyarakat ekonomi lemah” menggunakan metode
penelitian Kualitatif dan focus penelitiannya adalah Pelayanan kesehatan bagi
masyarakat ekonomi lemah, di puskesmas kecamatan Heltivia, Medan.23
Penelitian ketiga yang penulis baca adalah penelitian yang dilakukan oleh
Sigit Budi, dengan judul penelitian “Efektivitas pelayanan kesehatan BPJS di
puskesmas kecamatan Batang” menggunakan metode penelitian Kuantitatif dan
fokus penelitiannya adalah Mekanisme serta kendala yang ada dalam pelayanan
kesehatan BPJS di puskesmas kecamatan Batang.24
Dari ketiga penelitian yang penulis baca terdapat perbedaan dan kesamaan
yaitu berbeda tempat dan lokasi penelitian, berbeda focus penelitian dan juga
metode penelitian, penulis melakukan penelitian di desa Intan Jaya, serta
menggunakan penelitian kuantitatif dengan focus penelitian Efektivitas
pelayanan, dampa, serta factor penghambat program BPJS Kesehatan bagi
22
Monica Pertiwi, “Efektivitas program BPJS di kota Semarang, Journal of Departemen
Administrasi Publik” Desember 2016 23 Jonathan Maruli, “Efektivitas pelaksanaan program BPJS kesehatan dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat ekonomi lemah”, Skripsi Universitas Sumatra Utara, thn 2016 24
Sigit Budi Prakoso, “Efektivitas Pelayanan Bpjs Di Puskesmas Kecamatan Batang”
Journal Of Economics Development Analysis” Februari 2015
15
masyarakat yang ada di desa Intan Jaya. Sedangkan kesamaannya yaitu sama-
sama membahas tentang Efektivitas pelayanan kesehatan program BPJS.
16
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah suatu proses penelitian atau pemahaman yang
mendasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia.25
Penelitian dilakukan di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi yaitu desa Intan Jaya dan Desa Bukit Indah.
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Intan Jaya dan desa Bukit Indah
kecamatan Muara Papalik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi.
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana efektivitas pelayanan kesehatan
masyarakat program BPJS Kesehatan di desa Intan Jaya dan desa Bukit Idah,
penelitian Ini dilakukan pada bulan April 2018 sampai dengan Desember 2018.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif deskriptif. Metode kuantitatif merupakan metode yang menggunakan
alat analisis bersifat kuantitatif, dimana hasil analisis disajikan dalam bentuk
angka-angka yang kemudian dijelaskan dan di-interpretasikan dalam suatu uraian.
Sementara metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan suatu data
yang akan dibuat, baik oleh penulis sendiri maupun secara kelompok.26
Oleh
karena itu, seperti yang seharusnya bahwa ciri-ciri metode deskriptif adalah
25
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif,cet. Ke-1, (Jakarta: Gaung
Persada,2009),hlm.11. 26
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, (Jakarta: Bumi aksara, 2004),
hlm. 30.
17
memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang
dan masalah-masalah yang aktual, dan kemudian data yang dikumpulkan disusun,
dijelaskan, dan dianalisis sehingga memperoleh sebuah kesimpulan.
C. Jenis dan Sumber Data
Pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber
primer, dan apabila melalui tangan kedua disebut sumber sekunder.27
1. Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian,yang
diperoleh secara langsung oleh sumbernya ataupun dari lokasi objek penelitian,
atau keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di lapagan.28
Dalam
penelitian ini data primernya adalah data yang diambil secara langsung melalui
wawancara dengan masyarakat setempat, aparat desa serta orang-orang yang
bekerja di dunia kesehatan yang tinggal di Desa Intan Jaya dan Desa Bukit Indah
Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2. Data Sekunder
Adapun data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang
diperoleh secara tidak langsung ataupun melalui sumber perantara.29
Data
sekunder dari penelitian ini berupa buku,literature,artikel,internet dan lain-lain
selain data primer.
27
Riduwan, Skala Pengukuran Variable- variable Penelitian, (Bandung : Alfabeta,2009),
hlm 24. 28
Sayuti (ed) , Pedoman …, hlm.45. 29
Ibid, hlm.45.
18
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah segala keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti.30
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat
Desa Intan Jaya dan desa Bukit Indah Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti.31
Untuk
menentukan besaran sampel, peneliti menggunakan rumus slovin. Selain daripada
itu karena mengingat waktu, tenaga dan dana, serta kemungkinan adanya
hambatann-hambatan, maka penulis mengambil sampel dengan besaran 10%.
Jumlah sampel yang digunakan dengan menggunakan rumus Slovin yang dikutip
oleh Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah yaitu sebagai berikut:32
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Presentrase ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih
dapat diinginkan sekitar 10%.
30
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 119.
31 Ibid., Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 119.
32 Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2008 ), hlm. 180.
19
Dengan jumlah populasi sebanyak 1945 jiwa, yaitu 826 jiwa desa Intan
Jaya dan 1119 jiwa desa Bukit Indah, maka penentuan besaran sampelnya
dilakukan sebagai berikut:
( )
( )
Jadi berdasarkan perhitungan dari rumus slovin tersebut, maka jumlah
sampel yang akan penulis ambil dalam penelitian ini adalah 95 jiwa.
Adapun teknik teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu
dengan teknik non-probability sampling yang mana dalam penarikan sampel tidak
penuh dilakukan dengan menggunakan hukum probability artinya bahwa tidak
semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan sampel penelitian.
Tabel 2.2 Sampel Penelitian Desa Intan Jaya
NO Sample Jumlah
1 Penjabat pemerintah Desa Intan Jaya 10 orang
2 Ketua rt desa Intan Jaya 6 orang
3 Masyarakar RT 01 6 orang
4 Masyarakar RT 02 6 orang
5 Masyarakar RT 03 5 orang
6 Masyarakar RT 04 5 orang
7 Masyarakar RT 05 5 orang
8 Masyarakar RT 06 5 orang
9 JUMLAH 48 orang
20
Table 2.3 sampel Penelitian Desa Bukit Indah
NO Sample Jumlah
1 Penjabat pemerintah Desa Bukit Indah 10 orang
2 Ketua RT desa Bukit Indah 6 orang
3 Masyarakar RT 01 6 orang
4 Masyarakar RT 02 5 orang
5 Masyarakar RT 03 5 orang
6 Masyarakar RT 04 5 orang
7 Masyarakar RT 05 5 orang
8 Masyarakar RT 06 5 orang
9 JUMLAH 47 orang
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiono teknik pengumpulan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah
mendapatkan data.
1. Teknik Pengamatan/Observasi
Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala
yang diselidiki.33
Observasi ini dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
langsung di desa Intan Jaya, Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat dengan mengidentifikasi permasalahan nyata yang berkaitan dengan
BPJS Kesehatan.
33
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologe Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 70
21
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan memanfaatkan
data sekunder yang telah tersedia, baik itu dari instansi yang diteliti atau dari
tempat lain yang dijamin kebenarannya. Data sekunder ini antara lain berupa
dokumen-dokumen resmi seperti arsip, peta lokasi penelitian, geografis dan
demografis (Data Penduduk). Sementara data yang dikumpulkan melalui sumber
pustaka berupa bahan-bahan referensi/studi pustaka, yang meliputi peraturan
perundang-undangan, peraturan teknis, buku-buku, artikel, internet, dan
sebagainya yang sesiai dengan masalah yang dikaji dan diteliti.
3. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.34
Angket atau kuesioner berisi suatu set pertanyaan
yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis.35
Maka
dari itu dalam penelitian ini, penulis akan memberikan angket kepada responden
yang akan dimintai pendapat/jawabannya untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.
Adapun jenis angket yang digunakan adalah kuesioner/angket yang
sifatnya tertutup dan langsung, yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
34
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Cetakan ke-13, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm. 142.
35 Moethar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001),
hlm. 135.
22
pertanyaan serta pernyataan, sehingga responden diminta untuk memilih satu
jawaban yang sesuai dengan memberikan tanda ceklist (√).
Butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner diberikan bobot
dengan pengukuran menggunakan skala Likert. Setiap jawaban dari angket
pertanyaan/pernyataan disediakan empat (4) alternatif jawaban yakni: sangat baik,
baik, tidak baik, sangat tidak baik.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu
pemaparan atas jawaban responden dalam kuesioner penelitian yang disajikan
dalam tabel tunggal dengan penghitungan distribusi frekuensi.
Sesuai dengan sifat penelitian ini yaitu deskriptif, maka teknik analisa data
Analisis data dalam penelitian ini yang pertama menggunakan mean. Dengan
menggunakan perhitungan aritmatika, perhitungan mean ditentukan dengan cara
mengkombinasikan suatu bobot/nilai tiap jawaban responden dengan frekuensi
jawaban Responden pada Tiap-tiap butir pertanyaan. Rumus Mean yang
digunakan adalah :36
1. Mean
M =
Keterangan :
M = Mean atau Rata-rata hitung
∑ = Jumlah semua nilai kusioner
36
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2010), Hlm.138
23
= jumlah responden
2. Grand Mean =
Untuk interpretasi hasil dari data yang diperoleh menggunakan rentang
skala yang dikemukakan37
dengan rumus : RS =
Keterangan :
RS : Rentang skala
M : Skor tertinggi
n : Skor Terendah
b : skor penelitian
maka perhitungan rentang skalanya sebagai berikut :
RS =
atau 0,75
Sehingga rentang skalanya adalah 0,75.
Berdasarkan rentang skala tersebut kemudian diperoleh skala interval
sebagai berikan :
1,00 – 1,75 = sangat tidak baik
1,76 – 2,50 = Tidak Baik
37
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku konsumen, (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama,2004 ), Hlm. 220
24
2,51 – 3,25 = Baik
3,26 – 4,00 = Sangat baik
G. Instrumen Penelitian Data
Menurut sugiyono, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen atau alat
ukur dalam penelitian ini berupa angket yang berisi butir-butir pertanyaan untuk
diberi tanggapan oleh para subjek penelitian. Penyusunan angket tersebut
berdasarkan pada kontruksi teoritis yang telah disusun sebelumnya.38
Kemudian
atas dasat teoristik tersebut dikembangkan dalam indikator-indikator dan
selanjutnya dikembangkan dalam butir-butir pertanyaan dimana pemberian
skornya menggunakan sakala likert.
Tabel 2.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Instrumen No
Butir
Jumlah
Efektivitas
1.Sosialisasi
2.Pemahaman
3.Perubahan Nyata
4.Fasilitas
Angket /
Likert
1,2
3
4
11,12
6
Pelayanan
Publik
1.Ketanggapan
2.Kesopanan
3.Akses
Angket /
Likert
5,6,7,8
9,10
13,14
8
38
Sugiyono,metode penelitian kuantitatif, cetakan ke 13, (bandung : Alfabeta,2011),
Hlm.143
25
H. Sistematika Penulisan
Untuk dapat pemahaman secara runtut, maka dalam penulisan skripsi ini
penulis menggunakan sistematika sederhana untuk menjelaskan masalah yang
akan dibahas pada bab-bab berikutnya, untuk mempermudah pemahaman tentang
garis besar isi skripsi secara keseluruhan, skripsi ini terbagi dalam beberapa bab
yaitu:
BAB I : Bab ini membahas mengenai pendahuluan yang mencakup latar
belakang masalah, Rumusan masalah, Batasan masalah, Tujuan dan Kegunaan
penelitian, Kerangka teori serta Tinjauan pustaka.
BAB II : Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang meliputi
pendekatan penelitian, jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data.
BAB III : Bab ini mambahas mengenai gambaran umum lokasi penelitian
yaitu Desa Intan Jaya dan desa Bukit Indah, yang mencakupi administratif dan
keadaan geografis Desa Intan Jaya dan desa Bukit Indah Kec. Muara Papalik
Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
BAB IV : Bab ini membahas mengenai hasil penelitian yaitu Deskripsi dan
penghitungan dari hasil pengumpulan angket/kuesioner yang telah disebarkan.
BAB V : Bab ini merupakan penutup dan membahas hasil penelitian yang
telah diteliti.
26
I. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian di lapangan, maka
penulis menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada table jadwal
penelitian berikut :
Tabel 2.1 Jadwal Penelitian
No
Jenis
Kegiatan
Tahun 2018-2019
Maret
April
Mei
juni
Juli
agustus
September
0ktober
November
Desember
Januari
Februari
Maret
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
√
2 Pembuatan
Proposal
√
3
Perbaikan
Proposal
dan Seminar
√
√
√
√
√
√
4 Surat izin
Riset
5 Pengumpulan
Data
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
Pengelolaan
dan
Analisis Data
√
√
√
7 Pembuatan
Laporan
√
√
8
Bimbingan
Perbaikan
Skripsi
√
√
9 Agenda dan
Ujian Skripsi
10 Perbaikan dan
penjilidan
27
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN
A. Lokasi Dan Keaadaan Lingkungan Desa Intan Jaya
1. Administratif
Desa Intan Jaya secara administrasi berada dalam wilayah kecamatan
Muara Papalik , Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Berdasarkan
arah mata angin, wilayah desa Intan Jayaberada di sebelah Barat desa bukit indah,
sebelah timur desa Sungai Papauh, sebelah selatan desa adi purwa, dan sebelah
Utara desa Pinang Gading. Dilihat dari jarak orbiturasinya, desa Intan Jaya dengan
pusat pemerintahan yang ada di kecamatan Muara Papalik adalah sejauh 24 Kilo
Meter. Akses dengan menggunakan jalur darat dan dapat melaui dua arah, akses
pertama dapat di tempuh melalui desa Pinang Gading , akses kedua dapat di
tempuh melalui desa Bukit Indah.39
2. Geografis
Secara keseluruhan wilayah desa Intan Jaya berada di ketinggian 8 hingga
12 Meter dari permukaan Laut. Berdasarka ketinggian ini, desa Intan Jaya
merupakan desa dengan dataran rendah. Beberapa titik desa Intan Jaya sering
mengalami banjir jika terjadi hujan karena luapan air sungai.40
39
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, , 20 april 2018 40
Kantor Desa Intan Jaya, Dokumentasi Desa Intan Jaya tahun 2018, , 23 april 2018
28
3. Struktur Organisasi Desa Intan Jaya41
41
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, , 20 april 2018
KEPALA DESA
HARYANTO
SEKDES
HERU PRASTYO
KADUS
1.EDI KASRIZAL
2.SUHARDI
KAUR
1.DENTI
2.LISMA
3.DARYANTI S.KOM
KASI
1.ARMALIA S.E
2.SIFUL
3.BAGUS
29
4. Keadaan Penduduk
Desa Intan Jaya dibagi menjadi 6 RT, dengan keseluruhan penduduknya
sebanyak 826 jiwa, 437 jiwa laki-laki dan 388 jiwa perempuan. Jumlah penduduk
tahun 2017/2018.
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk42
Jumlah Penduduk
Laki- Laki 437
Perempuan 388
Jumlah 826
Kemudian untuk mengetahui keadaan Pendidikan penduduk desa intan
jaya, dapat dilihat dari table berikut ini.
Tabel 3.2 Tingkat Pendidikan43
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tk 25
2 Sd 108
3 Smp 63
4 Sma 24
5 Perguruan tinggi 13
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan desa Intan Jaya
masih tergolong rendah, terbukti dari sedikitnya masyarakat yang melanjutkan
Pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini juga disebabkan oleh sarana Pendidikan
yang tidak lengkap, sehingga banyak dari masyarakat usian sekolah enggan untuk
melanjutkan pendidikannya lagi.
42Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, 20 april 2018
43Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, 20 april 2018
30
Tabel 3.3 Tingkat Pendidikan44
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 TK 1
2 SD 1
3 SMP 0
4 SMA 0
5 Perguruan Tinggi 0
5. Karakteristik Budaya
Masyarakat desa Intan Jaya adalah masyarakat pendatang, sehingga
masyarakat desa Intan Jaya, memiliki berbagai macam suku, antara lain suku
Melayu, Jawa, Bugis, Batak dan sebagainya, beragam suku pendatang ini pada
umumnya memilih untuk menetap dan menjadi masyarakat desa Intan Jaya.45
6. Keadaan Sosial Ekonomi dan Agama
Dahulu desa Intan Jaya merupakan Kawasan hutan yang lebat, seiring
dengan perubahan pola hidup dan kebutuhan manusia, daerah Kawasan hutan ini
berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Masyarakat desa intan jaya
bekerja setiap harinya, memanen hasil perkebunannya setiap 2 minggu sekali.
Untuk keadaan social ekonomi desa Intan Jaya dapat dilihat dari beberapa
jenis pekerjaan yang mereka lakukan.
Tabel 3.4 Jenis Pencaharian Masyarakat46
No Mata pencaharian Jumlah
1 Petani 80 %
2 Buruh 10 %
3 Pengusaha 5%
4 PNS 5%
Jumlah 100%
44
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, 20 april 2018 45
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, 20 april 2018 46 Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya tahun 2018, 20 april 2018
31
Berdasarkan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
masyarakat desa Intan Jaya sudah memiliki pekerjaan yang tetap.
Sedangkan untuk keadaan Agama, masyarakat desa Intan Jaya mayoritas
adalah pemeluk agama Islam, seperti pemeluk agama islam lainnya, aktivitas
keagamaan senan tiasa mereka jalani, seperti solat lima waktu, puasa, sholat jumat
dan ibadah islam lainnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tatanan social kemasyrakatan
desa Intan Jaya belandaskan pada syriat Islam. Meskipun ada beberapa
masyarakat yang memeluk agama Kristen katolik dan protestan.
Tabel 3.5 jenis sarana ibadah47
No Sarana Ibadah Jumlah
1 Masjid 3
2 Lnggar 4
3 Gereja 1
Segala kegiatan keaagamaan dalam skala besar yang berkaitan dengan
islam, di laksanakan di masjid ataupun di langar, contohnya seperti solat jum’at,
tarawih,solat Ied, kegiatan maulid nabi, membaca Al-Quran dan sebagainya,
sedangkan kegiatan berskala kecil, contonya seperti yasinan rt dilakukan di rumah
warga yang melaksanakannya.
B. Lokasi dan Keadaan Lingkungan Desa Bukit Indah
1. Administratif
Desa Bukit Indah secara administrasi berada dalam wilayah kecamatan
Muara Papalik , Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Berdasarkan
arah mata angin, wilayah desa Bukit Indah berada di sebelah Barat desa Intan
47
Kantor Desa Intan Jaya, Dokumentasi Desa Intan Jaya tahun 2018, 20 april 2018
32
Jaya, sebelah timur desa Sungai Muluk, sebelah selatan desa Kemang Manis, dan
sebelah Utara desa Rantau Badak. Dilihat dari jarak orbiturasinya, desa Bukit
Indah dengan pusat pemerintahan yang ada di kecamatan Muara Papalik adalah
sejauh Kilo 8 Meter. Akses dengan menggunakan jalur darat.48
2. Geografis
Secara keseluruhan wilayah desa Bukit Indah berada di ketinggian 8
hingga 12 Meter dari permukaan Laut. Berdasarka ketinggian ini, desa Bukit
Indah merupakan desa dengan dataran rendah. Beberapa titik desa Bukit Indah
sering mengalami banjir jika terjadi hujan karena luapan air sungai.49
48
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018 49
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018
33
3. Struktur Organisasi Desa Bukit Indah50
50 Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018
KEPALA DESA
Joan Prayuda S.E
SEKDES
wiyono
KADUS
1.Epi Dilhan Puspita Spd
2.Sukirman
KAUR
1.Nurliana
2.Rico Yudi Setiawan
3.Sabta
KASI
1.Rahmat Setiawan
2.Agus Riyanto S.kom
3.Hendra Nauli Silegar
34
4. Keadaan Penduduk
Desa Bukit Indah dibagi menjadi 6 RT, dengan keseluruhan penduduknya
sebanyak 1119 jiwa, 577 jiwa laki-laki dan 542 jiwa perempuan.
Tabel 3.6 Jumlah penduduk 51
Jumlah Penduduk
Laki- Laki 577
Perempuan 542
Jumlah 1119
Kemudian untuk mengetahui keadaan Pendidikan penduduk desa Bukit
Indah, dapat dilihat dari table berikut ini.
Tabel 3.7 Tingkat Pendidikan52
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tk 47
2 Sd 219
3 Smp 114
4 Sma 30
5 Perguruan tinggi 15
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan desa Bukit Indah
masih tergolong rendah, terbukti dari sedikitnya masyarakat yang melanjutkan
Pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini juga disebabkan oleh sarana Pendidikan
yang tidak lengkap, sehingga banyak dari masyarakat usia sekolah enggan untuk
melanjutkan pendidikannya lagi.
Tabel 3.8 Sarana Pendidikan 53
No Sarana Pendidikan Jumlah
1 Tk 1
2 Sd 1
3 Smp 1
4 Sma 0
5 Perguruan tinggi 0
51
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018 52
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018 53 Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018
35
5. Karakteristik Budaya
Masyarakat desa Bukit Indah adalah masyarakat pendatang, sehingga
masyarakat desa Bukit Indah, memiliki berbagai macam suku, antara lain suku
Melayu, Jawa, Bugis, Batak dan sebagainya, beragam suku pendatang ini pada
umumnya memilih untuk menetap dan menjadi masyarakat desa Intan Jaya.54
6. Keadaan Sosial Ekonomi dan Agama
Dahulu desa Bukit Indah merupakan Kawasan hutan yang lebat, seiring
dengan perubahan pola hidup dan kebutuhan manusia, daerah Kawasan hutan ini
berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Masyarakat desa intan jaya
bekerja setiap harinya, memanen hasil perkebunannya setiap 2 minggu sekali.
Untuk keadaan social ekonomi desa Bukit Indah dapat dilihat dari
beberapa jenis pekerjaan yang mereka lakukan.
Table 3.9 jenis mata pencaharian masyarakat desa Bukit Indah 55
No Mata pencaharian Jumlah
1 Petani 80 %
2 Buruh 10 %
3 Pengusaha 5%
4 PNS 5%
Jumlah 100%
Berdasarkan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian dari
masyarakat desa Bukit Indah sudah memiliki pekerjaan yang tetap.
Sedangkan untuk keadaan Agama, masyarakat desa Bukit Indah mayoritas
adalah pemeluk agama Islam, seperti pemeluk agama islam lainnya, aktivitas
54
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018 55 Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Bukit Indah 2018, 23 april 2018
36
keagamaan senan tiasa mereka jalani, seperti solat lima waktu, puasa, sholat jumat
dan ibadah islam lainnya.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tatanan sosial kemasyarakatan
desa Bukit Indah belandaskan pada syariat Islam. Meskipun ada beberapa
masyarakat yang memeluk agama Kristen katolik dan protestan.
Table 3.10 jenis sarana ibadah desa Bukit Indah56
No Sarana Ibadah Jumlah
1 Masjid 1
2 Lnggar 4
3 Gereja 0
Segala kegiatan keaagamaan dalam skala besar yang berkaitan dengan
islam, di laksanakan di masjid ataupun di langar, contohnya seperti solat jum’at,
tarawih,solat Ied, kegiatan maulid nabi, membaca Al-Quran dan sebagainya,
sedangkan kegiatan berskala kecil, contonya seperti yasinan RT dilakukan di
rumah warga yang melaksanakannya.
56
Kantor Desa Bukit Indah, Profil Desa Bukit Indah, tahun 2018
37
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Sistem Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS
Kesehatan
Sistem Rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal yang wajib
dilaksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan
seluruh fasilitas kesehatan.
1. Ketentuan Umum
a. Pelayanan kesehatan perorangan terdiri dari 3 (tiga) tingkatan yaitu:
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga.
b. Pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan dasar
yang diberikan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama.
c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan
spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik.
d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga merupakan pelayanan kesehatan sub
spesialistik yang dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter gigi sub
spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub
spesialistik.
38
e. Dalam menjalankan pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan tingkat pertama
dan tingkat lanjutan wajib melakukan sistem rujukan dengan mengacu pada
peraturan perundangundangan yang berlaku.
f. Peserta yang ingin mendapatkan pelayanan yang tidak sesuai dengan sistem
rujukan dapat dimasukkan dalam kategori pelayanan yang tidak sesuai
dengan prosedur sehingga tidak dapat dibayarkan oleh BPJS Kesehatan.
g. Fasilitas Kesehatan yang tidak menerapkan sistem rujukan maka BPJS
Kesehatan akan melakukan recredentialing terhadap kinerja fasilitas
kesehatan tersebut dan dapat berdampak pada kelanjutan kerjasama
h. Pelayanan rujukan dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal.
i. Rujukan horizontal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan
dalam satu tingkatan apabila perujuk tidak dapat memberikan pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas,
peralatan dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap.
j. Rujukan vertikal adalah rujukan yang dilakukan antar pelayanan kesehatan
yang berbeda tingkatan, dapat dilakukan dari tingkat pelayanan yang lebih
rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya.
k. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih rendah ke tingkatan
pelayanan yang lebih tinggi dilakukan apabila:
1. pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau
subspesialistik.
2. perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan pasien
39
karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan/ atau ketenagaan.
l. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih tinggi ke tingkatan
pelayanan yang lebih rendah dilakukan apabila :
1. permasalahan kesehatan pasien dapat ditangani oleh tingkatan pelayanan
kesehatan yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan
kewenangannya.
2. kompetensi dan kewenangan pelayananfasilitas kesehatan tingkat pertama
dan tingkat lanjutan wajib melakukan sistem rujukan dengan mengacu
pada peraturan perundangundangan yang berlaku
2 Tata Cara Pelaksanaan System Rujukan Berjenjang
Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai
kebutuhan medis, yaitu:
a. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas kesehatan
tingkat pertama
b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat dirujuk
ke fasilitaskesehatan tingkat kedua
c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan
atas rujukan dari faskes primer.
d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat diberikan
atas rujukan dari faskes sekunder dan faskes primer.
e. Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapatdirujuk langsung ke faskes
tersier hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana
terapinya, merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes tersier.
40
f. Ketentuan pelayanan rujukan berjenjang dapat dikecualikan dalam kondisi:
1. terjadi keadaan gawat darurat,Kondisi kegawatdaruratan mengikuti
ketentuan yang berlaku.
2. Bencana, Kriteria bencana ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan atau
Pemerintah Daerah
3. kekhususan permasalahan kesehatan pasien;vuntuk kasus yang sudah
ditegakkan rencana terapinya dan terapi tersebut hanya dapat dilakukan di
fasilitas kesehatan lanjutan
4. pertimbangan geografis.
5. pertimbangan ketersediaan fasilitas
3. Pelayanan Oleh Bidan Dan Perawat
a. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter
gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama kecuali dalam kondisi
gawat darurat dan kekhususan permasalahan kesehatan pasien, yaitu kondisi
di luar kompetensi dokter dan/atau dokter gigi pemberipelayanan kesehatan
tingkat pertama
4. Rujukan Parsial
a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke pemberi
pelayanan kesehatan lain dalam rangka menegakkan diagnosis atau
pemberian terapi, yang merupakan satu rangkaian perawatan pasien di Faskes
tersebut.
41
b. Rujukan parsial dapat berupa, pengiriman pasien untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang atau tindakan pengiriman spesimen untuk
pemeriksaan penunjang.
c. Apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka penjaminan
pasien dilakukan oleh fasilitas kesehatan perujuk.57
57
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan”Sistem Rujukan
Berjenjang”, hlm. 7-13
42
B. Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan
di Kecamatan Muara Papalik.
1. Penetapan Sampel dan Jumlah Responden
Adapun penetapan sampel dan jumlah responden penelitian tentang
Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program Badan Penyelenggara
Jaminanan Sosial Kesehatan Di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi adalah 95 responden dari keseluruhan masyarakat
sehingga didapat data sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nama dan Jumlah Responden
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
43
2. Ukuran Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS
Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik.
Dalam pelayanan kesehatan program BPJS Kesehatan di Kecamatan
Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, terdapat 7
indikator yang diperlukan untuk mengukur sejauh mana efektivitas pelayanan
kesehatan masyarakat yaitu, Sosialisasi Program, Pemahaman Program,
Perubahan Nyata, Ketanggapan, Kesopanan, Fasilitas, dan Akses.
a. Sosialisasi Program
Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 95 responden
dengan empat butir pertanyaan, maka deskripsi data masing-masing item
pertanyaan untuk indikator sosialisasi tentang efektivitas pelayanan kesehatan
Masyarakat program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik adalah sebagai
berikut :
Table 4.2
Informasi tentang BPJS Kesehatan telah dijelaskan kepada masyarakat
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
1
Sangat Baik 4 5 20
Baik 3 65 195
Tidak baik 2 24 48
Sangat tidak baik 1 1 1
Jumlah 95 264 2.77
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,77. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa informasi tentang BPJS Kesehatan telah dijelaskan dengan baik kepada
44
masyarakat Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat,
Provinsi Jambi dan dikategorikan Baik.
Table 4.3
Masyarakat menghadiri pertemuan untuk memperoleh informasi tentang
BPJS Kesehatan
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
2
Sangat Baik 4 4 16
Baik 3 50 150
Tidak Baik 2 41 82
Sangat tidak
baik
1 0 0
Jumlah 95 248 2,61
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari table diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,61. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Masyarakat menghadiri pertemuan untuk memperoleh informasi tentang
BPJS Kesehatan masyarakat di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung,
Jabung Barat, Provinsi Jambi dan dikategorikan Baik.
Table 4.4
Masyarakat memperoleh informasi tantang BPJS Kesehatan dari buku saku
yang disediakan oleh program BPJS Kesehatan
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
3
Sangat Baik 4 0 0
Baik 3 44 132
Tidak Baik 2 51 102
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 234 2,46
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
45
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,46. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa banyak dari Masyarakat yang belum memperoleh informasi tantang BPJS
Kesehatan dari buku saku yang disediakan oleh program BPJS Kesehatan,
sehingga dikategorikan tidak baik.
Table 4.5
Bentuk penyampaian informasi melalui media
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
4
Sangat Baik 4 0 0
Baik 3 45 135
Tidak Baik 2 50 100
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 235 2,47
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,47. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa banyak dari Masyarakat yang belum memperoleh informasi tentang BPJS
Kesehatan dari media yang disediakan , maka dapat disimpulkan bahwa bentuk
penyampain BPJS Kesehatan melalui media di Kecamatan Muara Papalik,
Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi dikategorikan tidak baik.
46
Table 4.6
Rekapitulasi Indikator Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Program BPJS Kesehatan
No Pertanyaan Nilai
Rata-Rata Kategori
1
Informasi tentang BPJS
Kesehatan telah dijelaskan
kepada Masyarakat
2,77 Baik
2
Masyarakat menghadiri
pertemuan untuk memperoleh
informasi tentang BPJS
Kesehatan
2,61 Baik
3
Masyarakat memperoleh
informasi tentang BPJS
Kesehatan dari buku saku yang
telah disediakan
2,46 Tidak baik
4 Bentuk informasi tentang BPJS
Kesehatan melalui media. 2,47 Tidak baik
Jumlah 10,31
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Adapun Grand Mean pada tabel tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Grand Mean =
=
Berdasarkan nilai rata- rata tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara papalik pada indikator Sosialisasi dikategorikan Baik dengan
nilai 2,57
47
b. Pemahaman Program
Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 95 responden
dengan satu butir pertanyaan, maka deskripsi data masing-masing item pertanyaan
untuk indikator Pemahaman Program tentang efektivitas pelayanan kesehatan
Masyarakat program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik adalah sebagai
berikut :
Table 4.7
Pemahaman masyarakat tentang cara kerja dan prosedur BPJS Kesehatan
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
5
Sangat Baik 4 0 0
Baik 3 53 159
Tidak Baik 2 42 84
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 233 2,55
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,55. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa banyak dari Masyarakat yang sudah paham tentang cara kerja dan prosedur
BPJS Kesehatan , maka dapat disimpulkan bahwa Pemahaman masyarakat
tentang cara kerja dan prosedur BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik,
Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi dikategorikan Baik.
c. Perubahan Nyata
Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 95 responden
dengan satu butir pertanyaan, maka deskripsi data masing-masing item pertanyaan
48
untuk Perubahan Nyata tentang efektivitas pelayanan kesehatan Masyarakat
program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik adalah sebagai berikut :
Table 4.8
Masyarakat merasakan Dampak, Efek yang baik ketika menggunkan BPJS
Kesehatan
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
6
Sangat Baik 4 1 4
Baik 3 50 150
Tidak Baik 2 44 88
Sangat tidak
baik
1
Jumlah 95 241 2,54
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,54. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Masyarakat merasakan Dampak, Efek yang baik ketika menggunkan BPJS
Kesehatan, maka dapat disimpulkan BPJS Kesehatan memberikan dampak dan
efek yang baik di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat,
Provinsi Jambi sehingga dikategorikan Baik.
d. Ketanggapan
Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 95 responden
dengan empat butir pertanyaan, maka deskripsi data masing-masing item
pertanyaan untuk Indikator Ketanggapan tentang efektivitas pelayanan kesehatan
Masyarakat program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik adalah sebagai
berikut :
49
Table 4.9 Petugas tanggap dalam pelayanan pasien yang menggunakan BPJS Kesehatan
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
7
Sangat Baik 4 1 4
Baik 3 40 120
Tidak Baik 2 54 108
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 233 2,44
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,44. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Petugas kurang tanggap dalam pelayanan pasien pengguna BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi
sehingga dikategorikan Tidak Baik.
Tabel 4.10 Petugas melakukan tindakan secara cepat dan tepat
No
Pertany
aan
Jawaban Skor Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
8
Sangat Baik 4 1 4
Baik 3 39 117
Tidak Baik 2 55 110
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 231 2,43
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,43. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Petugas kurang secara cepat dan tepat dalam melakukan tindakan pelayanan
50
pasien pengguna BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung,
Jabung Barat, Provinsi Jambi sehingga dikategorikan Tidak Baik.
Tabel 4.11 Petugas menerima dan melayani pasien dngan baik
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
9
Sangat Baik 4 0 0
Baik 3 39 117
Tidak Baik 2 56 112
Sangat tidak
baik
1 0 0
Jumlah 95 229 2,41
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,41. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Petugas kurang dalam melayani pasien pengguna BPJS Kesehatan dengan baik
di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi
sehingga dikategorikan Tidak Baik.
Tabel 4.12 Petugas melakukan tindakan sesuai prosedur
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
10
Sangat Baik 4 1 4
Baik 3 48 144
Tidak Baik 2 46 92
Sangat tidak
baik
1 0 0
Jumlah 95 240 2,52
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
51
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,52. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Petugas melakukan tindakan sesuai prosedur dengan baik di Kecamatan Muara
Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi sehingga
dikategorikan Baik.
Tabel 4.13
Rekapitulasi Indikator Ketanggapan Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan
No Pertanyaan Nilai
Kategori Rata-Rata
7 Petugas tanggap dalam pelayanan pasien
yang menggunakan BPJS Kesehatan 2,44 Tidak baik
8 Petugas melakukan tindakan secara cepat
dan tepat 2,43 Tidak baik
9 Petugas menerima dan melayani pasien
dngan baik 2,41 Tidak baik
10 Petugas melakukan tindakan sesuai
prosedur 2,52 Baik
Jumlah 9,8
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Adapun Grand Mean pada tabel tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Grand Mean =
=
Berdasarkan nilai rata- rata tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara papalik pada indikator ketanggapan dikategorikan Tidak Baik
dengan nilai 2,45.
52
e. Kesopanan
Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 95 responden
dengan dua butir pertanyaan, maka deskripsi data masing-masing item pertanyaan
untuk Indikator Kesopanan tentang efektivitas pelayanan kesehatan Masyarakat
program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik adalah sebagai berikut :
Tabel 4.14 Dokter memberikan pelayanan yang baik pada pasien
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
11
Sangat Baik 4 4 16
Baik 3 51 153
Tidak Baik 2 40 80
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 249 2,62
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,62. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Dokter memberikan pelayanan yang baik pada pasien pengguna BPJS Kesehatan
di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi
sehingga dikategorikan Baik.
Table 4.15 Pasien mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
12
Sangat Baik 4 2 8
Baik 3 54 162
Tidak Baik 2 39 78
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 248 2,61
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
53
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,61. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Pasien mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dalam menggunakan
program BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung
Barat, Provinsi Jambi sehingga dikategorikan Baik.
Tabel 4.16
Rekapitulasi Indikator Kesopanan Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan
No Pertanyaan Nilai
Rata-Rata Kategori
11 Dokter memberikan pelayanan yang
baik pada pasien 2,62 Baik
12 Pasien mendapatkan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan 2,61 Baik
Jumlah 5,23
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Adapun Grand Mean pada tabel tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Grand Mean =
=
Berdasarkan nilai rata- rata tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara papalik pada indikator Kesopanan dikategorikan Baik dengan
nilai 2,61.
54
f. Fasilitas
Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 95 responden
dengan dua butir pertanyaan, maka deskripsi data masing-masing item pertanyaan
untuk Indikator Fasilitas tentang efektivitas pelayanan kesehatan Masyarakat
program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik adalah sebagai berikut :
Tabel 4.17 Tersedianya obat- obatan yang lengkap
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
13
Sangat Baik 4 6 24
Baik 3 48 144
Tidak Baik 2 41 82
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 250 2,63
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,63. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Tersedianya obat- obatan yang lengkap untuk pasien pengguna BPJS Kesehatan
di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi
sehingga dikategorikan Baik.
Table 4.18 Tersedianya ruang tunggu yang cukup nyaman untuk berobat
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
14
Sangat Baik 4 5 20
Baik 3 44 132
Tidak Baik 2 46 92
Sangat tidak baik 1 0 0
Jumlah 95 244 2,56
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
55
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,56. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Tersedianya ruang tunggu yang cukup nyaman untuk berobat dengan
menggunakan program BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten
Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi sehingga dikategorikan Baik.
Tabel 4.19
Rekapitulasi Indikator Fasilitas Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan
No Pertanyaan Nilai
Rata-Rata Kategori
13 Tersedianya obat- obatan yang
lengkap 2,63 Baik
14 Tersedianya ruang tunggu yang
cukup nyaman untuk berobat 2,56 Baik
Jumlah 5,19
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Adapun Grand Mean pada tabel tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Grand Mean =
=
Berdasarkan nilai rata- rata tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara papalik pada indikator Fasilitas dikategorikan Baik dengan
nilai 2,59.
56
g. Akses
Berdasarkan jawaban kuesioner yang disebarkan kepada 95 responden
dengan dua butir pertanyaan, maka deskripsi data masing-masing item pertanyaan
untuk Indikator Akses tentang efektivitas pelayanan kesehatan Masyarakat
program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik adalah sebagai berikut :
Tabel 4.20 Akses untuk berobat mudah
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
15
Sangat Baik 4 0 0
Baik 3 7 21
Tidak Baik 2 43 86
Sangat tidak baik 1 45 45
Jumlah 95 152 1,6
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 1,6. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Akses untuk berobat sulit bagi pengguna BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara
Papalik, Kabupaten Tanjung, Jabung Barat, Provinsi Jambi sehingga
dikategorikan Sangat Tidak Baik.
Table 4.21 Tempat berobat mudah dijangkau / jarak tempuh untuk berobat dekat
No
Pertanyaan Jawaban Skor
Jumlah
Resonden
Nilai
Kuesioner
(∑X)
Mean
(X)
16
Sangat Baik 4 5 20
Baik 3 20 60
Tidak Baik 2 42 84
Sangat tidak
baik
1 28 28
Jumlah 95 192 2,02
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
57
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah nilai rata- rata yang
diperoleh sebesar 2,02. Berdasarkan nilai rata- rata tersebut dapat disimpulkan
bahwa Tempat berobat sulit dijangkau / jarak tempuh untuk berobat jauh, sehingga
dikategorikan Sangat tidak Baik.
Tabel 4.22
Rekapitulasi Indikator Akses Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan
No Pertanyaan Nilai
Rata-Rata Kategori
15 Akses untuk berobat mudah
1,6
Sangat tidak
Baik.
16 Tempat berobat mudah dijangkau /
jarak tempuh untuk berobat dekat 2,02
Sangat tidak
Baik.
Jumlah 3,62
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Adapun Grand Mean pada tabel tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Grand Mean =
=
Berdasarkan nilai rata- rata tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara papalik pada indikator Akses dikategorikan Sangat Tidak Baik
dengan nilai 1,81.
3. Analisis Data
Adapun analisis data dari skor keseluruhan tentang Efektivitas Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Program Badan Penyelenggara Jaminanan Sosial
58
Kesehatan Di Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.23
Skor Masing – Masing Jawaban Responden
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
4. Ukuran Penyebaran Data Partisipasi
Selanjutnya perhitungan data hasil enelitian berdasarkan skor responden
mengenai Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program Badan
Penyelenggara Jaminanan Sosial Kesehatan Di Kecamatan Muara Papalik,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi adalah sebagai berikut :
a. Range adalah selisih nilai maksimum dengan nilai minimum dalam suatu
kumpulan data. Bila nilai range yang diperoleh kecil, berarti tingkat keragaman
rendah. Namun, nilai range ini merupakan ukuran penyebaran yang paling
rendah kecermatannya.
59
Untuk menentkan jumlah range maka Nilai tertinggi – nilai federal atau terendah
= 62 – 24 = 38
b. Kelas Kelas merupakan penggolongan data yang dibatasi dengan nilai tertinggi
dan terendah.
= 1 + 3,3 Log N
= 1 + 3,3 Log 95
= 1 + 3,3 (1,9777236053)
= 1 + 6,5264878975
= 7, 5264878975 = 8
Interval :
Syarat : K.i ≥ R + 1
= 8.5 ≥ 38 + 1
= √
( )
= √
= √
= 8,4130= 8
Jadi standar deviasinya adalah 8.
60
5. Ukuran Pemusatan Data Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Program Bpjs Kesehatan
Untuk menentukan ukuran pemusatan data Efektivitas Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik,
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, maka harus ditentukan dengan menggunakan
cara sebagai berikut.
a. Mean
Mean merupakan nilai rata-rata yang ditentukan dengan cara menjumlahkan
nilai seluruh pengamatan dibagi dengan banyaknya data. Pada umumnya rata-rata
dapat digunakan bila data memiliki tingkat pengukuran interval atau rasio.58
Untuk menentukan nilai dari mean tersebut digunakan rumus sebagai
berikut:
Jadi meannya adalah 41,84
b. Median
Median merupakan nilai yang terletak di tengah bila nilai pengamatan
disusun secara teratur menurut besarnya, dari kecil ke besar atau sebaliknya dari
besar ke kecil. Nilai median ini sangat dipengaruhi oleh letak urutan dari nilai
kumpulan data sehingga median sering kali disebut sebagai positional average
(rata-rata letak).59
Untuk menentukan nilai dari median digunakan rumus sebagai berikut:
58
Bambang prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori Dan Aplikasi, ( Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada 2016), hlm. 187
59
Ibid, hlm, 187. ]
61
(
)
(
)
(
)
= 37,5 + 5 (1,66)
= 37,5 + 8,3
= 45,8
Jadi, mediannya adalah 45,8
c. Modus
Modus merupakan nilai data yang mempunyai frekuensi terbesar dalam
satu kumpulan data. Modus dapat digunakan untuk semua tingkat pengukuran.
Namun demikian, modus paling cocok digunakan untuk data yang diukur dengan
tingkat pengukuran nominal.60
Untuk menentukan nilai dari modus digunakan rumus sebagai berikut :
(
)
(
)
(
)
= 37,5 + 5
= 37,5 + 3,65
= 41,5
Jadi modusnya adalah 41,5
60
Ibid, hlm, 186
62
6. Persentase Efektivitas Pelayanan Kesehatatan Masyarakat program
BPJS Kesehatan
Untuk melihat Persentase Efektivitas Pelayanan Kesehatatan Masyarakat
Program BPJS Kesehatan dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 4.26
Persentase terhadap Efektivitas Pelayanan Kesehatan Mayarakat
Program Bpjs Kesehatan di kecamatan Muara Papalik
Kategori Klasifikasi Interval F Persentase
Rendah x ≤ (M-1.SD) x ≤ 33,43 21 22,10%
Sedang
(M-1.SD) ≥ x ≤
M+1 (SD)
33,43≥ X ≤ 50,75 65 68,42 %
Tinggi X ≥ M + 1 (SD) X ≥ 50,25 9 9,47%
Jumlah 95
Berdasarkan persentase diatas tingkat Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, adalah, Rendah 22,10%, sedang 68,42%
dan tinggi 9,47%, sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat Efektivitas
Pelayanan Kesehatan Masyarakan Program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara
Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dikategorikan Sedang.
C. Faktor Penghambat Dalam Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan di Kecamatan Muara Papalik
Faktor penghambat program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik
adalah Akses, yaitu letak tempat berobat yang jauh dan insfrasruktur jalan yang
tidak memadai. Dapat dilihat dari Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat
63
Program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung
Jabung Barat, Provinsi Jambi, dalam indikator Akses dikategorikan Sangat Tidak
Baik. hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa bahwa Akses untuk berobat
sangat buruk dan tidak baik.
Tabel 4.27
Rekapitulasi Indikator Akses Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan
No Pertanyaan Nilai
Rata-Rata Kategori
15 Akses untuk berobat mudah
1,6
Sangat tidak
Baik.
16 Tempat berobat mudah dijangkau /
jarak tempuh untuk berobat dekat 2,02
Sangat tidak
Baik.
Jumlah 3,62
Sumber Perhitungan Data Primer Maret 2019
Adapun Grand Mean pada tabel tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Grand Mean =
=
Berdasarkan nilai rata- rata tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan di
Kecamatan Muara papalik pada indikator Akses dikategorikan Sangat Tidak Baik
dengan nilai 1,81.
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas maka terdapat 3
kesimpulan yang akan dikemukakan.
1. sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan
BPJS Kesehatan menggunakan prosedur pelayanan berjenjang dan system
gotong royong, dimana masyarakat melakukan iuran satu bulan sekali, baik iuran
dibayar oreh perorangan yang terkait atau pemerintah.
2. Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS Kesehatan
di Kecamatan Muara Papalik
Efektivitas pelayanan kesehatan masyarakat program BPJS Kesehatan di
kategorikan dalam kategori sedang.
3. Faktor Penghambat Dalam Efektivitas Pelayanan Program Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Masyarakat
Faktor penghambat program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik
adalah Akses, dikarenakan letak tempat berobat yang jauh dan insfrasruktur jalan
yang tidak memadai. Dapat dilihat dari Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, dalam indikator Akses dikategorikan
Sangat Tidak Baik
65
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan di kecamatan Muara Papalik, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi dan telah memperoleh hasil yang
menunjukkan bahwa Efektivitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat Program BPJS
Kesehatan di kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
Provinsi Jambi dikategorikaan Sedang dan kurang maksimal, maka penulis
menyarankan kepada Petugas yang melayani pasien pengguna BPJS Kesehatan
serta pemerintah Kecamatan Muara Papalik, Kabupaten Tanjung Jabung Barat,
agar supaya lebih baik lagi dalam pelayanan dan memperhatikan kebutuhan
masyarakat serta mencukupinya, bukan hanya masalah pelayanan dalam segi fisik
saja akan tetapi dalam semua indikator , terlebih lagi dalam indicator akses,
diharapkan pemerintah dapat memberikan jalan terbaik, usaha terbaik dan
perhatian terbia kepada masyarakat, agar menciptakan masyarakat yang sehat,
rohani jasmani untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
Hal ini senada dengan masukan dari masyarakat pada saat penulis
melakukan penelitian (penyebaran angket), masyarakat meminta agar supaya
pemerintah Desa Kecamatan Muara Papalik lebih memperhatikan akses
masyarakat untuk berobat, dan ketanggapan pelayanan petugas dalam melayani
pasien khususnya pasien pengguna BPJS Kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Al – Quran dan Terjemahannya, Jakarta: House of Almahira,2016.
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007.
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: KENCANA, 2005.
Bambang prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori Dan Aplikasi, Jakarta :
PT Raja
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku konsumen, Jakarta : Gramedia
Pustaka
Utama,2004
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologe Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,
2007.
Dalam Ratminto, Stik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :
Pustaka
Pelajar
Delly Indriani, Sugeng Rusmiwari, Agung Suprojo, “Pengaruh Pelayanan Publik
Terhadap
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif,cet. Ke-1, Jakarta: Gaung Persada,2009.
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi aksara,
2004.
Lijan Poltak Sinambela, dkk, reformasi pelayanan public,Jakarta : Bumi Aksara.
2010.
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, Pendekatan Kuantitatif,
Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2008.
Moethar Daniel, Metode Penelitian Sosial Ekonomi, Jakarta: Bumi Aksara, 2001.
Sigit Budi Prakoso, “Efektivitas Pelayanan Bpjs Di Puskesmas Kecamatan
Batang” Journal
Of Economics Development Analysis” Februari 2015.
Ruswanto, sosiologi untuk SMA /MA kelas X, Jakarta: Mefi Caraka,2009.
Riduwan, Skala Pengukuran Variable- variable Penelitian, Bandung :
Alfabeta,2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Cetakan ke-13,Bandung: Alfabeta,
2011.
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, Jakarta :
Rineka Cipta,
2010.
Sugiyono,metode penelitian kuantitatif, cetakan ke 13, bandung : Alfabeta,2011.
B. Peraturan Perundang- undangan
Amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional
(JKN).
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS)
C. Lain- lain
Dalam Ratminto, Stik Septi Winarsih. 2006. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :
Pustaka
Pelajar
Kantor Desa Intan Jaya, Profil Desa Intan Jaya, tahun 2018
Kantor Desa Bukit Indah, Profil Desa Bukit Indah, tahun 2018
Sigit Budi Prakoso, “Efektivitas Pelayanan Bpjs Di Puskesmas Kecamatan
Batang” Journal
Of Economics Development Analysis” Februari 2015.
https://id.m.wikipedia .org/wiki/Badan_Penyelenggara_jaminan_sosial.htm,akses
22 Juli
2013.
http://e-journal.uajy.ac.id/4241/3/2MH01723.pdf. Diakses pada 13 Desember
2016
Kepuasan Masyarakat: Studi Kasus Izin Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga Di Kantor Badan Penanaman Modal kota Batu” Jurnal Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik. Vol.
6. No. 2 .2017.
LAMPIRAN
Photo Pengisian Angket (Kuesioner) Penelitian Tentang Efektivitas Pelayanan Kesehatan
Masyarakat Program BPJS Kesehatan Di Kecamatan Muara Papalik.
CURICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Eksha Khairunnisa
NIM : SIP 151958
Tempat & Tanggal Lahir : Sungai Penuh, 5 Desember 1997
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ayah : Afdhal Wahab
Nama Ibu : Yar Munis
Alamat
1. Alamat Asli : RT 04 Desa Intan Jaya, Kec. Muara Papalik
Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
2. Alamat Sekarang : RT 46 Simpang Rimbo, Boegenvil, Kec. Kota Baru, Jambi.
B. Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Dasar (SD) Negeri No. 174/V Desa Intan Jaya, Kec. Muara
Papalik Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2002-2008.
2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 9 Merlung, Kabupaten
Tanjung Jabung Barat, Tahun 2008-2011.
3. Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci,
Tahun 2012- 2015.