Post on 04-Aug-2015
Ebook ini diunduh dari situs bahasa: http://kursusgratis.50webs.com email: RSyah88@gmail.com
Perhatikan! � Ebook ini hanya boleh digunakan oleh si pengunduh.
� Tidak boleh difotokopi atau disebarkan kepada pihak lain.
� Tidak boleh diubah atau diedit tanpa ijin dari penulis.
ii
RidwansyahRidwansyahRidwansyahRidwansyah
TTTAAATTTAAA BBBAAAHHHAAASSSAAA BBBEEELLLAAANNNDDDAAA
iii
Inhoud
Inhoud............................................................................................................................ iii
Prakata ............................................................................................................................iv
I. Werkwoordsvorm (bentukan verba).......................................................................5
II. Tijden (waktu-waktu).......................................................................................... 7
III. Onvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.) – (Waktu Lalu Belum Selesai) .................. 8
IV. Onregelmatige werkwoorden (verba-verba tidak beraturan)............................ 9
V. Het persoonlijk voornaamwoord (pronomina persona)...................................... 19
VI. Onvoltooid Tegenwoordig tijd (O.T.T.) – (Waktu Kini Belum Selesai).......... 22
VII. Voltooid Tegenwoordige Tijd (V.T.T.) - (Waktu Kini ,,sudah/telah”)............ 25
VIII. Voltooid Verleden Tijd (V.V.T) – (Waktu Lampau ,,sudah/telah”)............ 28
IX. Onvoltooid Tegenwoordig Toekomende tijd (O.T.T.T) – (Waktu Akan Datang Kini Belum Dikerjakan) ............................................................................................... 30
X. Voltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (V.T.T.T.) - (Waktu akan datang kini ,,sudah”)........................................................................................................................ 31
XI. Onvoltooid Verleden Toekomende Tijd (O.V.T.T.) – (Waktu Akan Datang Lampau, pekerjaan ,,belum” selesai”)......................................................................... 33
XII. Voltooid Verleden Toekomende tijd (V.V.T.T.) – (Waktu Akan Datang Lampau ,,Sudah” Selesai) ............................................................................................ 35
XIII. Passieve zin (kalimat pasif) ..........................................................................37
XIV. Woordorde (susunan kata) ............................................................................... 39
XV. Meervoud en verkleinwoord (jamak dan kata pengecil)................................. 61
iv
Prakata
Patut diketahui bahwa struktur bahasa Belanda cukup sulit dipelajari. Hal ini
disebabkan karena dalam bahasa ini sangat banyak ditemui ungkapan dan idioom yang
sulit dimengerti oleh mereka yang bukan berkewarganegaraan Belanda.
Pembahasan dalam buku ini hanya mencakup spraakkunst (gramatika) saja. Tidak
membahas mengenai percakapan (conversatie) .
Akhirnya, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pengunjung yang telah ‘rela’ mengakses situs bahasa ini.
Semoga buku ini bermanfaat kepada seluruh pembacanya. Amin.
Veel Succes!
Kalisari, April 2009. Ridwansyah
I. Werkwoordsvorm (bentukan verba)
nda yang telah memahami bahasa Inggris dengan cukup baik pasti
mengetahui bahwa dalam bahasa itu tercakup 5 bentukan kata kerja atau
disebut pula verba. Dalam bahasa Belanda pemahaman seperti itu akan
Anda jumpai pula. Dalam bahasa Belanda, bentukan seperti itu umpamanya tampak
pada verba-verba blaffen – menyalak; liggen – meletakkan adalah sebagai berikut:
werkwoord (verba) No. Nama Bentukan
regelmatig onregelmatig
1
2
3
4
5
Masdar verba disebut pula infinitief
atau onbepaalde wijs.
Stam verba tanpa akhiran (uitgang)
“en”.
Onvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.),
werkwoord bentuk II.
Tegenwoordig deelwoord atau
onbepaalde wijs + de.
Verleden (voltooid) deelwoord atau
bentuk III dari infinitief (onbepaalde
wijs).
blaffen
blaf
blafte
blaffend(e)
geblaft
liggen
lig
lag
liggend(e)
gelegen
Toelichtingen (penjelasan):
� Masdar kata kerja yaitu kata kerja yang berdiri sendiri. Belum tahu siapa yang
melakukannya. Masdar kata kerja dikenal pula dalam bahasa Belanda dengan
sebutan infinitief atau onbepaalde wijs.
� Stam verba yaitu akar verba sebelum mendapat akhiran “en” atau “n”. Jadi
dalam bahasa Belanda onbepaalde wijs = stamwoord + uitgang.
Onbepaalde wijs = stam + uitgang
Drinken = drink + en - minum
A
6
Baden = baad + en - mandi
� Dalam bahasa Belanda, “waktu lampau belum selesai” merupakan onvoltooid
verleden tijd (o.v.t.) Bentuk ini sama seperti bentuk past tense dalam bahasa
Inggris, yang verbanya memakai bentuk II. Dalam bahasa Belanda, bentuk ke II
dari kata kerjanya ada yang ditasrifkan beraturan dan ada pula yang tidak
beraturan. Yang beraturan (regelmatig) lazimnya ditambahkan “te” atau “de” di
belakang stam verba. Semua verba yang mendapat akhiran “te” atau “de” ini
dalam onvoltooid verleden tijd atau ke II dinamakan kata kerja lemah (zwakke
werkwoorden).
� Semua verba yang tidak mendapat akhiran “te” atau “de” dalam onvoltooid
verleden tijd atau bentuk ke II dinamakan kata kerja kuat (sterke werkwoorden).
Semua verba jenis ini dikenal pula sebagai verba-verba yang tidak beraturan
(onregelmatige werkwoorden).
� Tegenwoordig deelwoord (kata bagian masa kini) yang menunjukkan bahwa
aktivitas perbuatan masih sedang berlangsung/terjadi. Misalnya : een werkend
meisje – seorang gadis yang sedang berkerja. Bentuk ini dalam bahasa Inggris
dikenal pula dengan istilah Present Participle atau Verb bentuk II. Kata bagian
masa kini dapat berfungsi sebagai adjektiva (seperti kata bagian masa lampau).
Contoh:
de spelende kinderen - anak-anak yang sedang bermain
de vertrekkende trein - kereta api yang sedang berangkat.
� Verleden deelwoord atau voltooid deelwoord (kata bagian masa lalu) yang
menyatakan bahwa perbuatan telah berlangsung/terjadi. Umpama: De
gevallen durian is niet te vinden. – Durian yang telah jatuh itu tidak dapat
ditemukan. Bentuk demikian ini dijumpai juga dalam bahasa Inggris dengan
nama Past Participle atau Verb bentuk III. kata bagian masa lampau dapat
pula digunakan sebagai adjektiva. Contoh:
1) Het gemaaide gras ruikt heel erg lekker.
(Rumput yang disabit baunya amat sangat enak)
2) Het geschilderde tuinhekje is nu groen.
(Pagar kecil kebun yang kini dicat adalah hijau)
3) Hij heeft zijn gestolen fiets weer gevonden.
(Dia telah menemukan lagi sepedanya yang dicuri)
II. Tijden (waktu-waktu)
ebagaimana diketahui bahwa penggolongan waktu dalam setiap perbuatan
dapat dibagi kedalam 3 bagian besar yaitu waktu lampau, waktu kini dan
waktu akan datang. Dalam bahasa Belanda ketiga golongan waktu ini
berturut-turut disebut verleden tijd, tegenwoordige tijd dan toekomende tijd.
Verleden (lampau)
Waktu ini mengatakan bahwa
suatu tindakan terjadi dalam
waktu lampau. Tidak peduli
berapa lama perbuatan dalam
waktu lampau; yang penting
telah berlalu.
Tegenwoordig (kini)
Waktu ini mengatakan bahwa
suatu hal, tindakan dilakukan
sekarang, sewaktu pembicara
sedang mengatakan; padahal
waktu sekarang pun selalu
berlalu menjadi masa lampau.
Toekomende (akan datang)
Waktu ini mengatakan bahwa
suatu hal, tindakan yang akan
terjadi di waktu akan datang.
Tak peduli berapa lama waktu
akan datang itu.
Bahasa Belanda hanya memakai 8 waktu untuk setiap kata kerja. Bandingkan
dengan bahasa Inggris yang jumlahnya hampir mencapai 16 tenses. Maka ditinjau dari
aspek perubahan waktu, mempelajari bahasa Belanda jauh lebih mudah daripada
bahasa Inggris! 8 waktu tersebut sebagai berikut:
1) Onvoltooid Tegenwoordig Tijd (O.T.T.) = Simple Present Continuous Tense.
2) Voltooid Tegenwoordig Tijd (V.T.T.) = Present Perfect Tense.
3) Onvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.) = Simple Past Tense.
4) Voltooid Verleden Tijd (V.V.T.) = Past Perfect Tense.
5) Onvoltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (O.T.T.T.) = Simple Future Tense.
6) Voltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (V.T.T.T.) = Future Perfect Tense.
7) Onvoltooid Verleden Toekomende Tijd (O.V.T.T.) = Simple Past Future Tense.
8) Voltooid Verleden Toekomende Tijd (V. V. T.T.) = Perfect Past Future Tense.
S
III. Onvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.) – (Waktu Lalu
Belum Selesai)
Pemahaman
nvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.) yaitu waktu yang menunjukan bahwa
suatu perbuatan atau tindakan belum selesai atau sedang dilakukan di waktu
lampau. Sesuatu tindakan dikatakan terjadi waktu ONVOLTOOID
VERLEDEN TIJD, jika tindakan tadi terjadi dalam waktu VERLEDEN (lampau).
Namun di dalam waktu lampau tadi, tindakan tersebut masih sedang
dilaksanakan.
Pelaku + Predikat + Objek Penderita + Objek Penyerta + Keterangan
1) Pelaku (pokok kalimat = het onderwerp.
2) Predikat (sebutan) = de persoonsvorm (het werkwoordelijk gezegde).
3) Objek (pelengkap) :
→ penderita = het lijdend voorwerp.
→ penyerta = het belanghebbend (meewerkend voorwerp).
4) Keterangan:
→ adjektiva = de bevoeglijke bepaling.
→ adverbia = de bijwoordelijke bepaling.
1. Vader kuste zijn kinderen.
Ayah mencium anak-anaknya.
2. Moeder veegde de vloer.
Ibu menyapu lantai
O
IV. Onregelmatige werkwoorden (verba-verba tidak
beraturan)
ntuk membuat waktu lampau belum selesai atau Onvoltooid Verleden Tijd
(O.V.T.) dalam bahasa Belanda sebaiknya Anda memperhatikan aturan-
aturan yang berlaku. Setiap kata kerja (werkwoord) harus Anda pelajari
stamnya secara cermat. Dalam bahasa ini untuk membuat bentuk waktu lampau belum
selesai (O.V.T.) dilakukan dengan 3 aturan sebagai berikut:
1) Jika stamwoord berakhir dengan huruf-huruf seperti : ch, f, k, p, s, t, maka
untuk membuat bentuk O.V.T, akar (stam) kata kerjanya mendapat tambahan
,,te”. Dalam bahasa Belanda, semua kata kerja yang termasuk golongan ini
dikenal dengan sebutan Regelmatige Werkwoorden (verba-verba beraturan)
atau dinamakan pula Zwakke Werkwoorden (verba-verba lemah). Contoh :
onbepaalde wijs : roken – merokok.
Onbepaalde wijs Stam Persoon Onvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.)
roken rook Ik rookte
U, jij rookte
Hij, zij, het rookte
Wij rookten
Jullie rookten
Zij rookten
2) Jika stamwoord berakhir dengan huruf selain : ch, f, k, p, s, t, maka untuk
membuat bentuk O.V.T, akar (stam) kata kerjanya mendapat tambahan ,,de”.
Dalam bahasa Belanda, semua kata kerja yang termasuk golongan ini dikenal
dengan sebutan Regelmatige Werkwoorden (verba-verba beraturan) atau
dinamakan juga Zwakke Werkwoorden (verba-verba lemah). Contoh:
onbepaalde wijs : betalen – membayar.
Onbepaalde wijs Stam Persoon Onvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.)
betalen betaal Ik betaalde
U, jij betaalde
Hij, zij, het betaalde
Wij betaalden
Jullie betaalden
U
10
Zij betaalden
3) Tidak semua kata kerja mendapat tambahan ,,te” atau ,,de” dalam bentuk
O.V.Tnya. Adakalanya menyimpang dari aturan nomor 1 dan 2 tersebut di
atas. Jenis ketiga ini dilakukan dengan mengubah huruf hidup yang dimiliki
setiap stamwoordnya. Inilah yang dinamakan kata kerja tidak beraturan atau
dikenal dalam bahasa Belanda sebagai Onregelmatige Werkwoorden atau
disebut pula Sterke Werkwoorden (verba-verba kuat). Contoh: kijken –
melihat.
Onbepaalde wijs Stam Persoon Onvoltooid Verleden Tijd (O.V.T.)
kijken kijk Ik keek
U, jij keek
Hij, zij, het keek
Wij keken
Jullie keken
Zij keken
Dari contoh tersebut terlihat perubahan huruf hidup (klinker) yaitu kijk (akar
dari kijken) menjadi keek pada bentuk O.V.T.nya.
Semua aturan tersebut di atas hendaknya dihapal di luar kepala terutama sekali
kata kerja kuat sebab tidak mengikuti aturan yang ada. Namun jika Anda melihat dalam
sebuah kamus, kamus Belanda – Indonesia, Anda akan menemukan di dalamnya yaitu
onbepaalde wijs atau infinitief, lalu bentuk ke II atau O.V.T. dan setelah itu Anda akan
melihat bentuk Verleden (voltooid) deelwoord atau bentuk ke III.
Berikut ini saya lampirkan tabel sejumlah kata kerja yang memuat onbepaalde
wijs (kata kerja asli), stam (akar kata kerja), verleden (voltooid) deelwoord atau bentuk
III dan artinya dalam bahasa Indonesia. Pelajarilah dengan sebaik-baiknya daftar kata
kerja tersebut!
No.Urut
Onbepaalde
wijs (kata
kerja asli)
Stam (akar
kata kerja)
Onvoltooid
Verleden Tijd
(bentuk ke II)
Verleden
deelwoord
(bentuk ke III)
Arti
1
2
3
4
vatten
vitten
pakken
suffen
vat
vit
pak
suf
vatte
vitte
pakte
sufte
gevat
gevit
gepakt
gesuft
pegang, kemasukan
mencari kesalahan
menangkap, membungkus
lelah semangat
11
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
missen
lassen
kuchen
klappen
slippen
wandelen
tekenen
cijferen
antwoorden
branden
leven
beven
schrijven
varen
bergen
ruiken
vouwen
stoten
raden
schuilen
krijgen
prijzen
scheppen
dunken
wrochten
plegen
vriezen
verliezen
kiezen
slaan
regenen
sneeuwen
hagelen
gelukken
roken
betalen
pochen
blaffen
werken
stoppen
kussen
zette
mis
las
kuch
klap
slip
wandel
teken
cijfer
antwoord
brand
leef
beef
schrijf
vaar
berg
ruik
vouw
stoot
raad
schuil
krijg
prijs
schep
dunk
wrocht
pleeg
vries
verlies
kies
sla
regen
sneeuw
hagel
geluk
rook
betaal
poch
blaf
werk
stop
kus
zet
miste
laste
kuchte
klapte
slipte
wandelde
tekende
cijferde
antwoordde
brandde
leefde
beefde
schreef
voer
borg
rook
vouwde
stootte
raadde
schuilde
krijgde
prijsde
schepte
docht
wrocht
pleegde
vroor
verloor
koor, koos
sloeg
regende
sneeuwde
hagelde
gelukte
rookte
betaalde
pochte
blafte
werkte
stopte
kuste
zette
gemist
gelast
gekucht
geklapt
geslipt
gewandeld
getekend
gecijferd
geantwoord
gebrand
geleefd
gebeefd
geschreven
gevaren
geborgen
geroken
gevouwen
gestoten
geraden
gescholen
gekregen
geprezen
geschapen
gedocht
gewrocht
gevleegd
gevroren
verloren
gekoren, gekozen
geslagen
geregend
gesneeuwd
gehagled
gelukt
gerookt
betaald
gepocht
geblaft
gewerkt
gestopt
gekust
gezet
luput, kehilangan
mengelas
mendeham
bunyi “tak”, berkelakar
tergelincir, slip
berjalan-jalan
menggambar
menghitung dg. angka
menjawab
membakar
hidup
gemetar, bergetar
menulis
berperahu, berkapal
menyimpan
menyebarkan bau
melipat
mendorong, membanting
menerka
berlindung, bersembunyi
mendapat
memuji, memberi harga
menciduk
berpendapat, beranggapan
bekerja
menjalani, menjalankan
membeku
kalah, kehilangan
memilih
memukul
hujan
bersalju
hujan es
berhasil
merokok
membayar
membual
menyalak
bekerja
berhenti
mencium
meletakkan
12
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
baden
vegen
halen
kennen
smeren
geven
kijken
lopen
lezen
zitten
ontkennen
herhalen
erkennen
verstoppen
leggen
bidden
liggen
nemen
scheren
zien
staan
roepen
kunnen
zeggen
vragen
wrijven
vallen
gaan*
komen*
blaten
hinneken
piepen
tjilpen
kwekken
brengen
denken
vragen
kopen
zoeken
willen
baad
veeg
haal
ken
smeer
geef
kijk
loop
lees
zit
ontken
herhaal
erken
verstop
leg
bid
lig
neem
scheer
zie
sta
roep
kun
zeg
vraag
wrijf
val
ga
kom
blaat
hinnik
piep
tjilp
kwek
breng
denk
vraag
koop
zoek
wil
baadde
veegde
haalde
kende
smeerde
gaf
keek
liep
las
zat
ontkende
herhaalde
erkende
verstopte
lei
bad
lag
nam
schoor
zag
stond
riep
kon
zei
vroeg
wreef
viel
ging
kwam
blaatte
hinnikte
piepte
tjilpte
kwekte
bracht
dacht
vroeg
kocht
zocht
wou (wilde)
gebaad
geveegd
gehaald
gekend
gesmeerd
gegeven
gekeken
gelopen
gelezen
gezeten
ontkend
herhaald
erkend
verstopt
gelegd
gebeden
gelegen
genomen
geschoren
gezien
gestaan
geroepen
gekund
gezegd
gevraagd
gevreven
gevallen
gegaan
gekomen
geblaat
gehinnikt
gepiept
getijlpt
gekwekt
gebracht
gedacht
gevragen
gekocht
gezocht
gewild
mandi
menyapu
mengambil
mengenal
menyemir
memberi (kan)
melihat
berjalan
membaca
duduk
tak mengaku
mengulang
mengaku
menyembunyikan
meletakkan
sembahyang
letakkan
mengambil
mencukur
melihat
berdiri
memanggil
bisa (dapat)
mengatakan
bertanya
menggosok
terjatuh
pergi
datang
mengembik
meringkik
mencicit
bersiul
meleter
membawa
berpikir
bertanya
membeli
mencari
mau
13
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
lachen
wassen
bakken
trouwen
schrikken*
worden
blijven*
begrijpen
vertellen
verkopen
ontvangen
ontmoeten
gebieden
zijn*
hebben
klimmen
verdwijnen
weten
stelen
kopen
besluiten
schenken
loslaten
beven
toestemmen
uitkomen
vechten
klinken
afstijgen
verzoeken
voldoen
lach
was
bak
trouw
schrik
word
blijf
begrijp
vertel
verkoop
ontvang
ontmoet
gebied
ben
heb
klim
verdwijn
weet
steel
koop
besluit
schenk
laat los
beef
toestem
koom uit
vecht
klink
afstijg
verzoek
voldoe
lachtte
waste
bakte
trouwde
schrok
werd
bleef
begreep
vertelde
verkocht
ontving
ontmoette
gebood
was
had
klom
verdween
wist
stal
kocht
besloot
schonk
liet los
beefde
stemde toe
kwam uit
vocht
klonk
steeg af
verzocht
voldeed
gelachen
gewassen
gebakken
getrouwd
geschrokken
geworden
gebleven
begrepen
verteld
verkocht
ontvangen
ontmoet
gebood
geweest
gehad
geklommen
verdwenen
geweten
gestolen
verkocht
besloten
geschonken
losgelaten
gebeefd
toegestemd
uigekomen
gevochten
geklonken
afgestegen
verzocht
voldaan
tertawa
mencuci
memanggang
kawin
terkejut
menjadi
tinggal
mengerti
bercerita
menjual
menerima
bertemu
menyuruh
ada (lah)
punya
memanjat
menghilang
tahu
mencuri
membeli
memutuskan
menghadiahkan
melepaskan
gemetar
mengijinkan
tampil kemuka
berkelahi
berbunyi
turun
memohon
memenuhi
Keterangan:
� Jamak (meervoud): kon = konden; zei = zeiden
� Simbol * artinya bahwa untuk membuat bentuk V.T.T harus digunakan kata
kerja bantu ,,zijn”
� Untuk mencari bentuk ke II (O.V.T.) dan ke III (verleden deelwoord) dari
suatu kata kerja dalam kamus Belanda – Indonesia, terlebih dulu Anda harus
mencari tahu onbepaalde wijs (infinitief) dari suatu kata kerja. Setelah itu
Anda akan menemukan bentuk ke II dan ke III di sebelah kata tersebut.
14
Selain kata kerja yang tidak beraturan sebagaimana dijelaskan di atas, masih ada
kata kerja jenis lain yaitu apa yang dikenal kata kerja yang dapat dipisahkan dan kata
kerja yang tidak dapat dipisahkan (scheidbare dan onscheidbare werkwoorden).
1. Onscheidbare werkwoorden (verba-verba yang tidak dapat dipisahkan)
Dalam bahasa Belanda ada cukup banyak kata depan (voorzetsel) atau kata
perangkai yang melekat tetap pada verba (werkwoord) tertentu seperti ver-, ont-, her-,
ge-. Kata-kata depan yang menyatu dengan seluruh verba (onbepaalde wijs) atau
infinitif ini, ada yang dapat dipisahkan dan banyak pula yang tidak dipisahkan dari
verbanya. Jadi dengan kata lain penulisannya harus lengkap. Contoh:
onderzoeken - onderzocht - onderzocht (memeriksa)
onderwijzen - onderwees - onderwezen (mengajar)
voorspellen - voorspelde - voorspeld (meramalkan)
doorlopen - doorliep - doorlopen (menamatkan)
Bentuk lampau dari onsheidbare werkwoorden tampak tidak mendapat tambahan
“ge” di depannya. Apabila verba-verba ini bersifat verba biasa (yaitu tanpa kata depan)
maka bentuk lampaunya diawali dengan “ge”. Arti kedua verba berbeda. Umpama:
zoeken - zocht - gezocht (mencari)
wijzen - wees - gewezen (menunjuk)
spellen - spelde - gespeld (mengeja)
lopen - liep - gelopen (berjalan)
2. Scheidbare werkwoorden (verba-verba yang dapat dipisahkan)
Di lain pihak masih banyak verba-verba yang digunakan dalam kalimat terpisah
jauh dari kata depannya. Verba-verba semacam ini dikenal dengan nama scheidbare
werkwoorden. Jika verba-verba yang dapat dipisahkan ini digunakan dalam kalimat
maka bagian yang kedua diletakkan di depan bagian pertama. Contoh:
En de beer dacht: ,,Vannacht eet ik de koe op.’’
Dan beruang berpikir: ,,Nanti malam aku memangsa sapi.”
Hij loopt langs de weg door. – dia berjalan terus sepanjang jalan.
Berikut ini contoh verba-verba yang dapat dipisahkan:
afmaken - maakte af - afgemaakt (menyelesaikan)
afkijken - keek af - afgekeken (mencontoh)
opwerpen - wierp op - opgeworpen (melempar ke atas)
doorwerken - werkte door - doorgewerkt (bekerja terus)
15
Di bawah ini diberikan daftar kata kerja yang tidak dapat dipisahkan dan yang
dapat dipisahkan secara lengkap.
ONSCHEIDBARE WERKWOORDEN
Kata kerja asli O.V.T. Arti
overlijden
overtuigen
overleven
overleggen
overmeesteren
overwegen
overladen
overheersen
overgieten
doorlopen
doorboren
doorkruisen
doorleven
doorklieven
doorstaan
doorwaden
onderrichten
onderscheiden
ondersteunen
ondertekenen
ondervragen
onderzoeken
onderhouden
voorspellen
voorkomen
voorzien
overleed
overtuigde
overleefde
overlegde
oversmeesterde
overwoog
overlaadde
overheerste
overgoot
doorliep
doorboorde
doorkruiste
doorleefde
doorkliefde
doorstond
doorwaadde
onderrichtte
onderscheidde
ondersteunde
onderstekende
ondervroeg
onderzocht
onderhield
voorspelde
voorkwam
voorzag
is overleden
heeft overtuigd
overleefd
heeft overlegd
heeft oversmeesterd
heeft overwogen
heeft overladen
heeft overheerst
heeft overgoten
heeft doorlopen
heeft doorboord
heeft doorkruist
heeft doorleefd
heeft doorkliefd
heeft doorstaan
heeft doorwaad
heeft onderricht
heeft onderscheiden
heeft ondersteund
heeft ondertekend
heeft ondervraagd
heeft onderzocht
heeft onderhouden
heeft voorspeld
heeft voorkomen
heeft voorzien
meninggal
menyakinkan
hidup lebih lama daripada
menimbang-nimbang
merebut
mempertimbangkan
memuat terlalu berat
menjajah
menyirami
menammatkan (sekolah)
menembus
menjelajah
mengalami
membelah
menderita
mengarungi (sungai dsb)
dengan berjalan
mengajari
membedakan
menyokong
menandatangani
menanyai
menyelidiki
memelihara
meramalkan
mencegah
melengkapi
SCHEIDBARE WERKWOORDEN
Kata kerja asli O.V.T. Arti
16
aankomen
aanbieden
aanzien
aanhoren
aanspreken
(vuur) aanmaken
(kleren) aantrekken
aangeven
aannemen
aanvallen
instappen
invoeren
innemen
inlossen
uitstappen
uitgaan
uitrusten
uitnodigen
uitblazen
uitleggen
opstijgen
opstaan
opgaan (zon)
opschrijven
opleiden
meegaan
meehelpen
meeeten
meerijden
meevechten
stilblijven
stilzitten
stilliggen
kwam aan
bond aan
zag aan
hoorde aan
sprak aan
maakte aan
trok aan
gaf aan
nam aan
viel aan
stapte in
voerde in
nam in
loste in
stapte uit
ging uit
rustte uit
nodigde uit
blies uit
legde uit
steeg op
stond op
ging op
schreef op
leidde op
ging mee
hielp mee
at mee
reed mee
vocht mee
bleef stil
zat stil
lag stil
is aangekomen
heeft aangeboden
heeft aangezien
heeft aangehoord
heeft aangesproken
heeft aangemaakt
heeft aangetrokken
heeft aangegeven
heeft aangenomen
heeft aangevallen
is ingestapt
heeft ingevoerd
heeft ingenomen
heeft ingelost
is uitgestapt
is uitgegaan
heeft uitgerust
heeft uitgenodigd
heeft uitgeblazen
heeft uitgelegd
is opgestegen
is opgestaan
is opgegaan
heeft opgeschreven
heeft opgeleid
is meegegaan
heeft meegeholpen
heeft meegegeten
heeft meegereden
heeft meegevochten
is stilgebleven
heeft stil gezeten
heeft stil gelegen
tiba.
menawarkan
memandang.
mendengarkan.
menegur.
menyalakan (api)
mengenakan (pakaian)
mengadukan.
menerima.
menyerang.
naik kedalam (kendaraaan)
memasukkan.
minum (obat).
menebus.
turun dari (kereta)
pergi keluar.
beristirahat.
mengundang.
meniup padam.
menerangkan.
membubung.
bangun.
terbit.
mencatat.
mendidik.
turut pergi.
turut menolong.
turut makan.
turut berkendaraan.
turut berkelahi.
tinggal diam.
duduk diam.
berbaring diam.
17
Berikut ini 3 kata kerja yang sering dipakai dalam percakapan. Sehingga hapallah
kata kerja tersebut dengan sebaik-baiknya. zijn – ada (lah); hebben – punya; worden –
menjadi.
TEGENWOORDIG TIJD VERLEDEN TIJD TIJDEN
Onvoltooid Voltooid Onvolttoid Voltooid
ZIJN :
Ik
Jij, U
Hij, zij, het
Wij, jullie, zij
HEBBEN:
Ik
U, jij
Hij, zij, het
Wij, jullie, zij
WORDEN:
Ik
U, jij
Hij, zij, het
Wij, jullie, zij
ben
bent
is
zijn
heb
hebt
heeft
hebben
word
wordt
wordt
worden
ben geweest
bent geweest
is geweest
zijn geweest
heb gehad
heb gehad
heeft gehad
hebben gehad
ben geworden
bent geworden
is geworden
zijn geworden
was
was
was
waren
had
had
had
hadden
werd
werd
werd
werden
was geweest
was geweest
was geweest
waren geweest
had gehad
had gehad
had gehad
hadden gehad
was geworden
was geworden
was geworden
waren geworden
TOEKOMENDE TIJD
TEGENWOORDIG TIJD VERLEDEN TIJD TIJDEN
Onvoltooid Voltooid Onvolttoid Voltooid
ZIJN :
Ik
Jij, U
Hij, zij, het
Wij, jullie, zij
zal zijn
zal zijn
zal zijn
zullen zijn
zal geweest zijn
zult geweest zijn
zal geweest zijn
zullen geweest zijn
zou zijn
zou (zoudt) zijn
zou zijn
zouden zijn
zou geweest zijn
zou (zoudt) geweest zijn
zou geweest zijn
zouden geweest zijn
18
HEBBEN:
Ik
U, jij
Hij, zij, het
Wij, jullie, zij
WORDEN:
Ik
U, jij
Hij, zij, het
Wij, jullie, zij
zal hebben
zult hebben
zult hebben
zullen hebben
zal worden
zult worden
zal worden
zullen worden
zal gehad hebben
zult gehad hebben
zal gehad hebben
zullen gehad hebben
zal geworden zijn
zult geworden zijn
zal geworden zijn
zullen geworden zijn
zou hebben
zou (zoudt) hebben
zou hebben
zouden hebben
zou worden
zou (zoudt) worden
zou worden
zouden worden
zou gehad hebben
zou (zoudt) gehad hebben
zou gehad hebben
zouden gehad hebben
zou geworden zijn
zou (zoudt) geworden zijn
zou geworden zijn
zouden geworden zijn
V. Het persoonlijk voornaamwoord (pronomina
persona)
ata ganti orang atau pronomina persona (het persoonlijk voornaamwoord)
dapat dibagi kedalam 3 kelompok besar yaitu:
1. Orang pertama (eerste persoon) yakni orang yang berbicara.
a) Orang pertama tunggal : ik (saya, aku)
b) Orang pertama jamak : wij, we (kami, kita)
2. Orang kedua (tweede persoon) yakni orang yang diajak bicara.
a) Orang kedua tunggal : U (Anda), jij, je (kamu, engkau)
b) Orang kedua jamak : U (Saudara-saudara), jullie (kamu semua)
3. Orang ketiga (derde persoon) yakni orang yang dibicarakan.
a) Orang ketiga tunggal : hij (dia lelaki-mannelijk), zij, ze (dia perempuan-
vrouwelijk), het, ‘t (dia netral - onzijdig)
b) Orang ketiga jamak: zij, ze (mereka-mannelijk, vrouwelijk, onzijdig.)
Sebagai Kata Ganti Kepemilikan Sebagai Subjek Sebagai Objek
a b
Ik – saya
Saya menulis sebuah buku.
Ik schrijf een boek
mij, me
Dia melihat saya.
Hij ziet mij.
mijn
Itu rumahku.
Dat is mijn huis
van mij
Rumah itu punya saya.
Dat huis is van mij
Wij, we – kami, kita
Kami belajar bahasa Inggris.
Wij leren de Engelse taal.
ons
Ibu memanggil kami.
Moeder roept ons.
ons, onze
Itu adalah guru kita.
Dat is onze leraar
van ons
Dia seorang guru milik
kita.
Dat is leraar vans ons.
Sebagai Kata Ganti Kepemilikan Sebagai Subjek Sebagai Objek
a b
U, jij, je – Anda, kamu
Anda sangat cantik.
U bent heel mooi.
U, jou, je
Dia menunggu Anda.
Hij wacht op U.
jouw, je, uw
Di sana buku Anda.
Dat is uw pop.
van U, van jou
Boneka itu milik Anda.
Die pop is van U.
U, jullie – Anda, kalian
Kalian pergi ke sekolah.
Jullie gaan naar school.
U, jullie
Guru memanggil kalian.
De leraar roept jullie.
uw, jullie
Di sini ayah kalian.
Dit is jullie stoel.
van u, van jullie
Kursi itu milik kalian.
Die stoel is van jullie.
K
20
Sebagai Kata Ganti Kepemilikan Sebagai Subjek Sebagai Objek
a b
Hij – dia laki-laki
Dia bercakap bahasa Prancis.
Hij spreekt Frans.
hem
Kami melihat dia. Wij
zien hem.
zijn
Itu anak-anaknya.
Dat is zijn kinderen.
van hem
Anak-anak punya dia.
De kinderen zijn van
hem.
zij, ze – dia perempuan
Dia seorang jururawat.
Zij is een verpleegster.
haar
Aku marah padanya.
Ik ben boos op haar.
haar
Ini bukunya.
Dit is haar boek.
van haar
Buku ini punya dia.
Dit boek is van haar.
het – dia netral
Rumah itu punya atap tinggi.
Het huis heeft een hoog dak.
het
Aku melihat dia.
Ik zie het.
zijn
Itu ekornya.
Dat is zijn staart.
-
zij, ze – mereka
Mereka berjalan ke gunung.
Zij lopen naar de berg.
hen, hun, ze
Dia melihat mereka.
Hij ziet hen.
hun
Ini rumah mereka.
Dit is hun huis.
van hen
Rumah ini punya mereka.
Dit huis is van hen.
Penjelasan:
Untuk menggunakan kata ganti kepemilikan (het bezittelijk voornaamwoord)
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara a dan cara b. Jika Anda memakai cara a, maka
lazimnya harus diawali dengan kata penunjuk ini , dit, deze atau itu dat, die.
Bijvoorbeeld:
Ini adalah buku saya. Dit is mijn boek.
Itu adalah anak-anak kami. Die is onze kinderen.
Ini adalah sepeda dia (m). Dit is zijn fiets.
Itu adalah rumah mereka. Dat is hun huis.
Namun jika Anda ingin menggunakan cara b, Anda harus meletakkan kata benda
di depan setelah kata penunjuk ini dan itu .
Bijvoorbeeld:
Buku ini punya saya. Dit boek is van mij.
Anak-anak itu milik kami. Die kinderen zijn van ons.
Sepeda ini milik dia (m). Deze fiets is van hem.
21
Rumah itu milik mereka. Dat huis is van hen.
VI. Onvoltooid Tegenwoordig tijd (O.T.T.) – (Waktu
Kini Belum Selesai)
Pemahaman
nvoltooid Tegenwoordig Tijd (O.T.T.) yaitu waktu yang menunjukkan
bahwa suatu perbuatan atau tindakan dilakukan sekarang, pada waktu
pembicara berkata. Artinya waktu sekarang (pekerjaan) belum selesai.
Bentuk ini dalam bahasa Inggris disebut The Present Continuous Tense.
Untuk membuat bentukan kata kerja “Waktu Kini Belum Selesai” (O.T.T.) sama
seperti sebelumnya yaitu kita harus memperhatikan stamwoord kata kerjanya. Jika
Anda telah memahami cara mencari stam suatu kata kerja maka untuk membuat bentuk
ini tidak akan menemui kesulitan apapun. Karena untuk membuat bentukan kata kerja
O.T.T.diambilkan dari stamwoord ditambah akhiran tertentu di belakang stam tersebut.
Aturan penambahan akhiran tersebut sebagai berikut:
• Untuk pelaku ik (saya, aku) : stam + - . Contoh: geven – memberi (kan). Pada
kata kerja geven diketahui stamnya yaitu geef, sehingga bentukan kata kerja
untuk O.T.T pada pelaku ik yaitu : ik geef – saya memberi.
• Untuk pelaku U (Anda), jij (kamu) : stam + t. Contoh: kijken – melihat. Pada
kata kerja kijken diketahui stamnya yaitu kijk, sehingga bentukan kata kerja
untuk O.T.T. pada pelaku U, jij yakni : U, jij kijkt – Anda, kau melihat.
• Untuk pelaku hij (dia lelaki), zij (dia betina), het (dia netral): stam + t. Contoh:
roken – merokok. Pada kata kerja roken diketahui stamnya yaitu rook,
sehingga bentukan kata kerja untuk O.T.T pada pelaku hij, zij, het yakni: hij,
zij, het rookt – dia (m), dia (v), dia (o) merokok.
• Untuk pelaku wij (kami), jullie (kamu semua), zij (mereka): stam + en. Contoh:
lopen – berjalan. Pada kata kerja lopen diketahui stamnya yaitu loop, sehingga
bentukan kata kerja untuk O.T.T. pada pelaku wij, jullie, zij yakni: wij, jullie,
zij lopen – kami, kamu semua, mereka berjalan; dan bukan: wij, jullie, zij
loopen.
Dari pelaku wij, jullie dan zij terlihat loopen diubah menjadi lopen. Hal ini
berlaku pula terhadap semua kata-kata kerja dengan stam huruf hidup ganda
misalnya ee, oo, aa. Jadi :
spelen – speel – wij, jullie, zij spelen – kami, kalian, mereka bermain
rooken – rook – wij, jullie, zij roken – kami, kalian, mereka merokok
O
23
betalen – betaal – wij, jullie, zij betalen – kami, kalian, mereka membayar.
Perubahan bentuk kata kerja tergantung kepada jenis pelakunya. Inilah yang
disebut persoonsvorm (bangun perseorangan). Jadi persoonsvorm dari kata kerja yakni
drinken – minum sebagai sbb.: (yang ditulis dengan huruf miring)
ik drink - aku minum
U, jij drinkt - Anda, kau minum
Hij, zij drinkt - dia (m), dia (v) minum
Wij, jullie, zij drinken - kami, kamu semua, mereka minum
Selain itu masih ada 2 verba yang merupakan pengecualian pada bentuk O.T.T.
ini yaitu pada kata kerja hebben – punya; dan zijn – ada (lah). Jadi di samping itu
sebagai kata kerja bantu, kedua kata kerja ini juga sebagai verba-verba gabung yang
berdiri sendiri dengan tasrif yang tidak beraturan. Bentuk O.T.T dari kedua kata kerja
ini sbb.:
ik heb – saya punya
U/jij hebt – Anda, kamu punya
hij/zij/het heeft – dia (m)/dia (v)/itu punya
wij/jullie/zij hebben – kami/kalian/mereka punya
ik ben - saya ada (lah)
U, jij bent – Anda, kau ada (lah)
hij/zij/het is – dia (m)/dia (v)/itu ada (lah)
wij/jullie/zij zijn – kita/kamu semua/mereka ada (lah)
Seperti dilakukan dalam bahasa Inggris, bahasa Belanda juga menggunakan
kata kerja bantu (hulpwerkwoorden) untuk menyusun bagian-bagian kalimatnya. Kata
kerja bantu tersebut antara lain : moeten – harus; kunnen – bisa/dapat; willen – mau dan
mogen – boleh. Perubahan bentuknya sbb.:
Moeten:
ik moet - saya, aku harus
U, jij moet - Anda, kau harus
Hij, zij moet - dia (m), dia (v) harus
Wij, jullie, zij moeten - kami, kalian, mereka harus
Contoh:
ik moet lezen - aku harus membaca
24
ik moet een boek lezen. - aku harus membaca sebuah buku.
Kunnen:
ik kan - aku dapat
U, jij kunt - Anda, kau dapat
Hij, zij kan - dia (m), dia (v) dapat
Wij, jullie, zij kunnen - kami, kalian, mereka dapat
Contoh:
Hij kan spreken - dia dapat bercakap
Hij kan Nederlands spreken. - dia dapat bercakap bahasa Belanda.
Willen:
ik wil - aku mau
U, jij wilt - Anda, kamu mau
Hij, zij wilt - dia (m), dia (v) mau
Wij, jullie, zij willen - kami, kalian, mereka mau
Contoh:
Wij willen vertrekken. - Kami mau berangkat
Wij willen naar Europa vertrekken. - Kami mau berangkat ke Eropa.
Mogen:
ik mag - aku boleh
U, jij mag - Anda, kau boleh
Hij, zij mag - dia (m), dia (v) boleh
Wij, jullie, zij mogen - kami, kalian, mereka boleh
Contoh:
U mag gaan. - Anda boleh pergi.
U mag naar Bandung gaan. - Anda boleh pergi ke Bandung.
Ingat bahwa:
Moeten, kunnen, willen, mogen, hoeven, laten disebut de modale werkwoorden.
VII. Voltooid Tegenwoordige Tijd (V.T.T.) - (Waktu Kini
,,sudah/telah”)
Pemahaman
oltooid Tegenwoordig Tijd (V.T.T.) yaitu waktu yang menunjukan bahwa
suatu perbuatan atau tindakan telah selesai dikerjakan dalam waktu lampau,
tetapi ditinjau dari masa sekarang, pekerjaan telah selesai.
Bentuk ini dalam bahasa Inggris disebut The Present Perfect Tense.
Untuk membuat bentuk “Waktu Kini Sudah Selesai” (V.T.T.) harus kita gunakan
kata kerja bantu ,,hebben” dan diikuti oleh verleden (voltooid) deelwoord atau untuk
mudahnya kita sebut saja seperti dalam bahasa Inggris, bentuk ke III (Past Participle)
dari kata kerja.
Harus Anda ingat bahwa:
� Jika dalam kalimat tersebut terdapat objek penderita (lijdend voorrwerp)
maka kata kerja bantu hebben dan verleden deelwoord atau disebut juga kata
bagian masa lampau dipisahkan oleh lijdend voorwerp.
Contoh:
O.T.T.
ik geef – saya memberi (kan)
ik geef een boek – saya memberi (kan) sebuah buku.
V.T.T.
ik heb gegeven – saya sudah memberi (kan)
ik heb een boek gegeven – saya sudah memberi sebuah buku.
� Jika dalam suatu kalimat terdapat keterangan tempat (bepaling van plaats)
atau keterangan waktu (bepaling van tijd) maka kata kerja bantu hebben dan
verleden deelwoord dipisahkan oleh bepaling tersebut.
Contoh:
O.T.T.
ik loop – aku berjalan
ik loop drie uren – aku berjalan 3 jam
ik loop langs de rivier – aku berjalan melalui sungai
V.T.T.
V
26
ik heb gelopen – aku sudah berjalan
ik heb drie uren gelopen – aku sudah berjalan 3 jam
ik heb langs de rivier gelopen – aku sudah berjalan melalui sungai.
� Jika dalam suatu kalimat terdapat lijdend voorwerp dan bepaling van plaats
atau bepaling van tijd maka kata kerja bantu hebben dan voltooid deelwoord
dipisah oleh lijdend voorwerp, kemudian setelah itu diikuti oleh bepaling van
plaats atau bepaling van tijd.
Contoh:
O.T.T.
ik leg – aku meletakkan
ik leg een hoed – saya meletakkan sebuah topi
ik leg nu een hoed – saya meletakkan sekarang sebuah topi
ik leg een hoed op de tafel – saya meletakkan sebuah topi di atas meja
V.T.T.
ik heb gelegd – saya sudah meletakkan
ik heb een hoed gelegd – saya sudah meletakkan sebuah topi
ik heb vanavond een hoed gelegd – aku sudah meletakkan sebuah topi malam
tadi.
ik heb een hoed op de tafel gelegd – saya sudah meletakkan topi di atas meja.
Perlu Anda ketahui pula bahwa selain menggunakan kata kerja bantu ,,hebben”,
untuk membuat bentuk “waktu kini sudah selesai” (V.T.T.) ada beberapa onbepaalde
wijs harus memakai verba bantu ,,zijn”. Jadi hebben, zijn dan zullen dinamakan kata
kerja bantu (hulpwerkwoorden).
Contoh:
O.T.T.
ik word - aku menjadi
U, Jij wordt – Anda, kau menjadi
Hij, zij, het wordt – dia (m), dia (v), itu menjadi
Wij worden – kami/kita menjadi
Jullie worden – kamu semua/kalian menjadi
Zij worden – mereka menjadi
V.T.T.
27
ik ben geworden – aku sudah menjadi
U, jij bent geworden – Anda, kau sudah menjadi
Hij, zij, het is geworden – dia (m), dia (v), itu sudah menjadi
Jullie zijn geworden – kamu semua, kalian sudah menjadi
Zij zijn geworden – mereka sudah menjadi
Barangkali muncul pertanyaan pada pikiran Anda, bagaimana kita tahu suatu kata
kerja menggunakan ,,hebben” atau ,,zijn” untuk membuat bentuk V.T.T. ini. Yang jelas
tidak ada peraturannya secara tepat. Semuanya akan Anda ketahui bila Anda telah lama
belajar bahasa Belanda nanti. Namun sebagai pedoman dapat Anda gunakan 2 metode
berikut:
1) Apabila kata kerjanya bukan terjadi karena disengaja atau bukan keinginan
pelakunya sendiri. Dalam hal ini lazim digunakan kata kerja bantu ,,zijn”
Umpamanya : vallen – terjatuh; sterven – meninggal. Jika diterapkan dalam
V.T.T.: Oma is gestorven – oma sudah meninggal; hij is gevallen – dia sudah
terjatuh.
2) Apabila onderwerp dikenai pekerjaan, biasanya dipakailah kata kerja bantu
,,zijn”. Misalnya : blijven – tinggal; ik ben gebleven – aku sudah tinggal;
komen – datang; ik ben gekomen – saya sudah datang.
Pada daftar kata kerja yang tidak beraturan dalam bab IV, kata kerja (onbepaalde
wij) dengan tanda * harus menggunakan kata kerja bantu ,,zijn”. Untuk melengkapi
kata kerja yang tercantum dalam daftar tersebut bab IV itu, penulis ulangi lagi semua
kata kerja yang memakai ,,zijn” untuk bentuk V.T.T. seperti : worden – menjadi;
blijven – tinggal; beginnen – mulai; schrikken – terkejut; vertrekken – berangkat;
vallen – terjatuh; trouwen – kawin; komen – datang; gaan – pergi; sterven – meninggal;
overlijden – meninggal; geboren – lahir. Kata-kata kerja lain, semuanya memakai kata
kerja bantu ,,hebben”.
VIII. Voltooid Verleden Tijd (V.V.T) – (Waktu Lampau
,,sudah/telah”)
Pemahaman
oltooid Verleden Tijd (V.V.T.) yaitu waktu yang menunjukkan bahwa suatu
perbuatan atau tindakan telah selesai dikerjakan dalam waktu lampau. Dan
dipandang dari waktu pembicaraan, juga berada dalam waktu lampau.
Artinya tindakan di waktu lampau, pembicaaran juga lampau.
Bentuk ini dalam bahasa Inggris disebut The Past Perfect Tense.
Untuk membuat bentuk “Waktu Kini Sudah Selesai” (V.T.T.) harus kita gunakan
kata kerja bantu ,,hebben” dan diikuti oleh verleden (voltooid) deelwoord atau untuk
mudahnya kita sebut saja seperti dalam bahasa Inggris, bentuk ke III (Past Participle)
dari kata kerja.
Selanjutnya untuk membuat kalimat dalam bentuk “Waktu Lampau Sudah
Selesai” (V.V.T.), kita hanya mengambil bentuk lampau dari ,,hebben” yaitu ,,hadden”
dan diikuti oleh verleden (voltooid) deelwoord (kata bagian masa lampau) atau dalam
bahasa Inggris disebut bentuk ke III (Past Participle) dari kata kerja.
Semua aturan gramatika dalam bentuk V.V.T. mengikuti pula seperti ketentuan
bentuk V.T.T. tersebut di atas.
Contoh:
O.T.T.
ik geef – saya memberi (kan)
ik geef een boek – saya memberi (kan) sebuah buku.
V.T.T.
ik heb gegeven – saya sudah memberi (kan)
ik heb een boek gegeven – saya sudah memberi sebuah buku.
V.V.T.
ik had gegeven – saya sudah memberi (kan)
Jij (U) had gegeven – kau (Anda) sudah memberi (kan)
Hij, zij had gegeven – dia (m), dia (v) sudah memberi (kan)
Wij hadden gegeven – kami/kita sudah memberi (kan)
Jullie hadden gegeven – kamu semua/kalian sudah memberi (kan)
V
29
Zij hadden gegeven – mereka sudah memberi (kan)
Seperti bentuk V.T.T. di atas, bentuk V.V.T. selain memakai kata kerja bantu
,,hebben”, juga digunakan verba bantu ,,zijn”. Perhatikan contoh 3 bentuk berikut.
Contoh:
O.T.T.
ik word - aku menjadi
U, Jij wordt – Anda, kau menjadi
Hij, zij, het wordt – dia (m), dia (v), itu menjadi
Wij worden – kami/kita menjadi
Jullie worden – kamu semua/kalian menjadi
Zij worden – mereka menjadi
V.T.T.
ik ben geworden – aku sudah menjadi
U, jij bent geworden – Anda, kau sudah menjadi
Hij, zij, het is geworden – dia (m), dia (v), itu sudah menjadi
Jullie zijn geworden – kamu semua, kalian sudah menjadi
Zij zijn geworden – mereka sudah menjadi
V.V.T.
ik was geworden – aku sudah menjadi
U, jij was geworden – Anda, kau sudah menjadi
Hij, zij, het was geworden – dia (m), dia (v), itu sudah menjadi
Jullie waren geworden – kamu semua, kalian sudah menjadi
Zij waren geworden – mereka sudah menjadi
IX. Onvoltooid Tegenwoordig Toekomende tijd
(O.T.T.T) – (Waktu Akan Datang Kini Belum Dikerjakan)
Pemahaman
nvoltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (O.T.T.T.) yaitu waktu yang
menunjukan bahwa suatu perbuatan atau tindakan akan dikerjakan pada
waktu akan datang, pada waktu pembicara berkata. Artinya waktu akan
datang kini (pekerjaan) belum dilaksanakan.
Bentuk ini dalam bahasa Inggris disebut The Simple Future Tense.
Untuk membuat bentuk kata kerja “Waktu Akan Datang Kini Belum Dikerjakan”
(O.T.T.T), kata kerja yang dipakai selamanya menurut bentuk onbepaalde wijs (dalam
bahasa Belanda dikenal pula dengan sebutan lain: infinitief atau hele werkwoord) dan
didahului dengan kata kerja bantu (hulpwerkwoord) ,,zullen”.
Contoh:
Enkelvoud (tunggal):
ik zal geven. - aku akan memberi (kan)
U, jij zult geven - Anda, kamu akan memberi (kan)
hij, zij, het zal geven. - dia (m), dia (v), itu akan memberi (kan)
Meervoud (jamak):
wij zullen geven. - kami (kita) akan memberi (kan)
jullie zullen geven. - kamu semua/kalian akan memberi (kan)
zij zullen geven. - mereka akan memberi (kan)
O
X. Voltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (V.T.T.T.) -
(Waktu akan datang kini ,,sudah”)
Pemahaman
oltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (V.T.T.T.) yaitu waktu yang
menunjukkan bahwa suatu perbuatan atau tindakan akan dikerjakan waktu
lalu kini hasilnya sudah akan terjadi. Artinya pekerjaan direncanakan waktu
lalu, hasilnya kini sudah terjadi.
Bentuk ini dalam bahasa Inggris disebut The Present Perfect Future Tense.
Untuk membuat bentuk kata kerja “waktu akan datang masa lampau seharusnya
telah terjadi sekarang ” (V.T.T.T), kata kerja yang dipakai selalu verleden (voltooid)
deelwoord (kata bagian masa lampau) atau bentuk III dari kata kerja dan didahului
dengan kata kerja bantu (hulpwerkwoord) ,,zullen” dan diikuti oleh onbepaalde wijs
,,hebben” atau ,,zijn”.
Perhatikan perbedaan antara O.T.T.T. dengan V.T.T.T di bawah ini.
Contoh:
� Onvoltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (O.T.T.T)
Enkelvoud (tunggal):
ik zal geven. - aku akan memberi (kan)
U, jij zult geven - Anda, kamu akan memberi (kan)
hij, zij, het zal geven. - dia (m), dia (v), itu akan memberi (kan)
Meervoud (jamak):
wij zullen geven. - kami (kita) akan memberi (kan)
jullie zullen geven. - kamu semua/kalian memberi (kan)
zij zullen geven. - mereka akan memberi (kan)
� Voltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (V.T.T.T)
Contoh :
Enkelvoud (tunggal):
ik zal gegeven hebben. - aku sudah akan memberi (kan)
U, jij zult gegeven hebben. - Anda, kamu sudah akan memberi (kan)
V
32
hij, zij, het zal gegeven hebben. - dia/dia/itu sudah akan memberi (kan)
Meervoud (jamak):
wij zullen gegeven hebben. - kami (kita) sudah akan memberi (kan)
jullie zullen gegeven hebben. - kalian sudah akan memberi (kan)
zij zullen gegeven hebben. - mereka sudah akan memberi (kan)
XI. Onvoltooid Verleden Toekomende Tijd (O.V.T.T.) –
(Waktu Akan Datang Lampau, pekerjaan ,,belum”
selesai”)
Pemahaman
nvoltooid Verleden Toekomende Tijd (O.V.T.T.) yaitu waktu yang
menunjukan bahwa suatu perbuatan atau tindakan masih akan dikerjakan,
tetapi terletak dalam waktu yang lampau. Kata kerja yang menyatakan apa
yang akan dikerjakan itu tidak berubah, namun bentuk ,,akan” → zullen harus
digunakan dalam bentuk lampau → zouden.
Bentuk ini dalam bahasa Inggris disebut The Past Future Tense.
Untuk membuat bentuk kata kerja “Waktu Akan Datang Lampau, pekerjaan
masih dikerjakan” (O.V.T.T), kata kerja yang dipakai selamanya menurut bentuk
onbepaalde wijs (disebut pula infinitief atau hele werkwoord) dan didahului dengan
kata kerja bantu (hulpwerkwoord) ,,zouden”. Perhatikan perbedaan O.T.T.T dengan
O.V.T.T. seperti contoh berikut.
Contoh:
� Onvoltooid tegenwoordig toekomende tijd (o.t.t.t.):
Enkelvoud (tunggal):
ik zal geven. - aku akan memberi (kan)
U, jij zult geven - Anda, kamu akan memberi (kan)
hij, zij, het zal geven. - dia (m), dia (v), itu akan memberi (kan)
Meervoud (jamak):
wij zullen geven. - kami (kita) akan memberi (kan)
jullie zullen geven. - kamu semua/kalian akan memberi (kan)
zij zullen geven. - mereka akan memberi (kan)
Contoh:
� Onvoltooid verleden toekomende tijd (o.v.t.t.)
Enkelvoud (tunggal):
ik zou geven. - aku sudah akan memberi (kan)
U zou, zoudt geven - Anda sudah akan memberi (kan)
O
34
jij zou geven - kau sudah akan memberi (kan)
hij, zij, het zou geven. - dia (m), dia (v), itu sudah akan memberi (kan)
Meervoud (jamak):
wij zouden geven. - kami (kita) sudah akan memberi (kan)
jullie zouden geven. - kamu semua/kalian sudah akan memberi (kan)
zij zouden geven. - mereka sudah akan memberi (kan)
XII. Voltooid Verleden Toekomende tijd (V.V.T.T.) –
(Waktu Akan Datang Lampau ,,Sudah” Selesai)
Pemahaman
oltooid Verleden Toekomende Tijd (V.V.T.T.) yaitu waktu yang
menunjukkan bahwa suatu perbuatan atau tindakan akan dikerjakan waktu
lalu, tapi karena suatu hal pekerjaan itu tidak jadi dilakukan di masa
lampau. Artinya ditinjau dari pembicaraan sekarang bahwa pekerjaan sudah akan
dilakukan di masa lalu. Jadi sampai sekarang pun pekerjaan tidak jadi dilakukan.
Bentuk ini dalam bahasa Inggris disebut The Past Perfect Future Tense.
Untuk membuat bentuk kata kerja “waktu akan datang masa lampau telah selesai
” (V.V.T.T), kata kerja yang dipakai selalu verleden (voltooid) deelwoord (kata bagian
masa lampau) atau bentuk III dari kata kerja dan didahului dengan kata kerja bantu
(hulpwerkwoord) ,,zullen” dalam waktu lampau (verleden tijd) dan setelah itu diikuti
oleh onbepaalde wijs ,,hebben” atau ,,zijn”.
Perhatikan perbedaan antara V.T.T.T. dengan V.V.T.T di bawah ini.
Contoh:
� Voltooid Tegenwoordig Toekomende Tijd (V.T.T.T)
Contoh :
Enkelvoud (tunggal):
ik zal gegeven hebben. - aku sudah akan memberi (kan)
U, jij zult gegeven hebben. - Anda, kamu sudah akan memberi (kan)
hij, zij, het zal gegeven hebben. - dia/dia/itu sudah akan memberi (kan)
Meervoud (jamak):
wij zullen gegeven hebben. - kami (kita) sudah akan memberi (kan)
jullie zullen gegeven hebben. - kalian sudah akan memberi (kan)
zij zullen gegeven hebben. - mereka sudah akan memberi (kan)
� Voltooid Verleden Toekomende Tijd (V.V.T.T.)
Contoh :
Enkelvoud (tunggal):
ik zou gegeven hebben. - aku sudah akan sudah memberi (kan)
U zoudt gegeven hebben. - Anda sudah akan sudah memberi (kan)
V
36
jij zou gegeven hebbeb. - kau sudah akan sudah memberi (kan)
hij, zij zou gegeven hebben. - dia, dia sudah akan sudah memberi (kan)
Meervoud (jamak):
wij zouden gegeven hebben. - kami sudah akan sudah memberi (kan)
jullie zouden gegeven hebben. - kalian sudah akan sudah memberi (kan)
zij zouden gegeven hebben. - mereka sudah akan sudah memberi (kan)
XIII. Passieve zin (kalimat pasif)
ebagaimana diketahui bahwa secara umum setiap kalimat aktip dapat kita
ubah menjadi kalimat pasip atau sebaliknya. Pelengkap penderita pada
kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif. Selanjutnya untuk
membuat kalimat pasif dalam bahasa Belanda, Anda harus menggunakan 2 verba
bantu yakni worden - menjadi atau zijn – ada (lah).
Contoh:
Die man slaat de hond.
(Lelaki itu memukul anjing).
Ini adalah kalimat aktif, sebab subjek melakukan suatu pekerjaan. Kalimat seperti
ini dinamakan ,,Actieve zin” dan bentuk kalimatnya disebut ,,bedrijvende vorm”.
Di sini de hond sebagai objek penderita.
De hond wordt door die man geslagen.
(Anjing dipukul oleh lelaki itu).
Ini merupakan kalimat pasip sebab subjek terkena pekerjaan. Kalimat demikian
dinamakan ,,Passieve zin” dan bentuk kalimatnya dinamakan ,,lijdende vorm”. Di
sini de hond sebagai subjek.
Bila kalimat pasif yang memiliki sebuah bagian kalimat dimulai dengan door, itu
hendak diubah menjadi kalimat aktif maka door dihilangkan.
Kalimat aktip:
Zoveel sneeuw werd door het KNMI niet voospeld.
(Begitu banyak salju telah tidak diramalkan oleh KNMI)
Kalimat pasip:
Het KNMI had zoveel sneeuw niet voorspeld.
(KNMI telah tidak meramalkan begitu banyak salju)
Zoveel sneeuw yakni subjek kalimat pasif. Pada kalimat kedua, KNMI adalah
subjek, zoveel sneeuw telah menjadi pelengkap penderita.
S
38
Jika kalimat pasif tidak punya bagian kalimat door, subjek untuk kalimat aktif
tidak dapat ditentukan. Oleh karenanya, orang meletakkan pronomina tidak tentu
men dalam kalimat aktif.
Contoh:
De vluchtelingen werden goed opgevangen.
(Para pelarian telah ditangkap dengan baik)
Men heeft de vluchtelingen goed opgevangen.
(Orang telah menangkap para pelarian dengan baik)
Dalam kalimat kesatu, de vluctelingen adalah subjek. Dalam kalimat kedua, men
adalah subjek, de vluchtelingen adalah pelengkap penderita.
Perhatikan:
Hanya kalimat-kalimat aktip dengan verba-verba transitif atau overgankelijk yang
dapat diubah menjadi kalimat pasip (lijdende zinnen). Kata kerja transitif artinya
kata kerja yang membutuhkan objek penderita, korban, sasaran. Contoh:
Moeder plukt. – Ibu memetik.
Kalimat ini belum lengkap. Jadi harus kita lengkapi dulu sehingga menjadi:
Moeder plukt bloemen. – Ibu memetik bunga-bunga. Inilah yang disebut verba
transitif atau overgankelijk.
Dan kalimat-kalimat aktip dengan verba-verba intransitif atau onoverganklijk
atau tak berobjek tidak dapat diubah menjadi kalimat penderita. Verba intransitif
artinya kata kerja yang tidak memerlukan objek penderita lagi. Contoh:
De jongen slaapt. – Anak laki-laki tidur.
Het paard draaft. – Kuda berlari cepat.
XIV. Woordorde (susunan kata)
ebagaimana Anda ketahui bahwa susunan kata mempunyai aturan yang tetap
dan baku. Demikian pula pada bahasa Belanda. Dalam bahasa ini uraian kata
dalam sebuah kalimat menggunakan pula uraian atas jenis kata atau yang
dikenal dengan taalkundige ontleding dan uraian atas bagian kalimat atau dikenal
dengan redekundig ontleding.
A. Taalkundige ontleding (uraian jenis kata)
Dalam bahasa Belanda uraian jenis kata sama seperti dalam bahasa-bahasa lain.
Kata dalam kalimat dapat diuraikan menjadi 10 jenis kata. Secara lengkap semua jenis
kata tersebut dapat Anda pelajari dari pembahasan berikut ini.
1. Het werkwoord (verba)
Verba (kata kerja) ialah kata yang menyatakan suatu pekerjaan umpamanya
pergi, makan, berlari dan sebagainya. Kata kerja termasuk jenis kata yang paling
penting dalam sebuah kalimat. Bahkan ada kalimat yang terdiri hanya atas 1 kata
yaitu kata kerja ini. Misalnya Help! – Tolong! , Verdwijn! – Pergilah! Slaap! –
Tidurlah! dan sebagainya.
Verba-verba modal (de modale werkwoorden) seperti kunnen (bisa), willen
(mau), moeten (harus), mogen (boleh), hoeven (perlu), laten (biarkan) dan
behoren (termasuk). Mereka bisa berdiri sendiri.
Ik kan dat niet. (aku tidak bisa itu)
Durf jij dat? (kamu berani itu?)
Verba-verba yang saling terkait antara 2 bagian dalam kalimat, dikenal dengan
nama verba-verba gabung (koppelwerkwoordena). Ada 9 verba gabung: zijn,
worden, blijven, blijken, lijken, schijnen, heten, dunken dan voorkomen.
Zijn juga worden dapat berfungsi sebagai verba-verba gabung dan verba mutlak.
Ik ben weggegaan. (verba bantu pada waktu, di depan kata bagian masa
lampau) – aku pergi dari situ.
Ik ben boos. (verba gabung di muka adjektiva) – saya marah.
Ik ben in de tuin. (verba mutlak: ik bevind mij) – aku ada di dalam kebun.
S
40
a) De wijzen (cara)
Dalam bahasa Belanda selain waktu-waktu (akan dibahas dalam bab-bab khusus)
kita harus mengenal pula cara dalam verba (de wijze van het werkwoord). Ada 3
macam cara dalam verba yaitu:
� Kalimat-kalimat contoh yang berikut berada dalam cara biasa (de gewone
wijs), aantonende wijs:
Ik ga naar school. (Aku pergi ke sekolah)
Maria koopt die tas. (Maria membeli tas ini)
� Sebuah bentuk lain yang sangat sering dijumpai adalah cara perintah/suruh
yaitu de gebiedende wijs:
Ga naar school! (Pergilah ke sekolah!)
Koop die tas! (Belilah tas ini!)
De gebiedende wijs sama seperti aantonende wijs dapat dibagi lagi menurut
orang atau pelaku. Tidak dalam orang kesatu karena ik tidak dapat memberi
perintah apa pun kepada dirinya sendiri dan demikian pula wij tidak dapat
memberi perintah kepada mereka sendiri.
Kom eens hier! orang kedua tunggal
Komt u maar hier!
Komen jullie eens hier! orang kedua jamak
Dalam beberapa bahasa lain masih ada lagi bentuk lain dari cara
perintah/suruh misalnya orang ketiga. Dalam bahasa Belanda kita seringkali
membubuhkan eens atau maar pada pada de gebiedende wijs, ini lalu
terdengar kurang memerintah. Cara perintah/suruh hanya ditemui dalam
waktu kini!
� Sebuah cara (wijs) yang dalam bahasa Belanda hampir tidak digunakan,
tetapi dalam banyak bahasa Eropa lain seringkali dipakai yaitu de
aanvoegende wijs. Di dalam bahasa Belanda, kita hanya akan bertemu wijs
seperti ini dalam ungkapan-ungkapan kuno:
Men neme een ons suiker en een pond boter.
(Orang mengambil satu ons gula dan satu pon mentega).
Moge hij veilig terugkeren.
(Semoga dia kembali dengan selamat).
41
b) Wederkerende werkwoorden (verba diri sendiri)
Pada dasarnya setiap kata kerja biasa dapat dibuat kata kerja diri sendiri. Namun
dalam bahasa Belanda ada verba-verba yang hanya harus kita buat dalam bentuk
kata kerja diri sendiri. Kata-kata kerja tersebut, misalnya:
zich scheren = mencukur diri sendiri
zich wassen = mencuci diri sendiri
zich herinneren = ingat
zich schamen = malu
Contoh:
Ik was mij - saya mencuci diri sendiri
Jij wast je - kamu mencuci diri sendiri
U wast U (zich) - Anda mencuci diri sendiri
Hij wast zich - dia (m) mencuci diri sendiri
Zij wast zich - dia (v) mencuci diri sendiri
Wij wassen ons - kami/kita mencuci diri sendiri
Jullie wassen je (jullie) - kamu semua/kalian mencuci diri sendiri
Zij wassen zich - mereka mencuci diri sendiri
Ik heb mij gewassen
Je hebt je gewassen
U hebt U (zich) gewassen
Hij heeft zich gewassen
Zij heeft zich gewassen
Wij hebben ons gewassen
Jullie hebben je gewassen
Zij hebben zich gewassen
c) Wederkerig werkwoorden (verba berbalas-balasan)
Selain kata kerja yang ditujukan kepada diri sendiri, Anda harus mengenal pula
kata kerja dimana perbuatan dilakukan dengan saling berbalas-balasan. Misal:
De kinderen slaan elkaar. - Anak-anak saling berpukulan.
De oude mensen groeten elkaar. - Orang-orang tua saling memberi hormat.
2. Het lidwoord (artikel)
Artikel (kata sandang) adalah kata-kata yang diletakkan di depan kata benda.
Dalam bahasa Belanda ada 3 jenis artikel yaitu de, het dan een. De dan het
disebut artikel-artikel yang tentu sedangkan een artikel tidak tentu. Apabila kata
benda mannelijk (jantan) atau vrouwelijk (betina) maka kata sandang yang
42
tentunya adalah de. Apabila kata benda itu berjenis netral maka dipakailah kata
sandang yang tentu het.
Contoh :
• kata sandang yang tentu de dan het:
de man (orang laki-laki), de vrouw (orang perempuan), de jongen (anak laki-
laki), het kind (anak), de leeuw (singa), de koe (sapi), het paard (kuda), de
hond (anjing), de tafel (meja), de stoel (kursi), het huis (rumah), het boek
(buku), het goud (emas), het silver (perak), het hout (kayu), het water (air).
• een man, een vrouw, een jongen, een kind, een leeuw, een koe, een paard, een
bord, een tafel, een stoel, een huis, een boek, goud, zilver, hout, water.
3. Het zelfstandig naamwoord (nomina)
Nomina (kata benda) adalah kata-kata yang menyatakan nama orang, nama
binatang, nama barang dan nama bahan-bahan. Jadi Abdullah, Ali, Abubakar,
Pulan, ibu, bapak disebut kata benda sebab menyatakan orang. Jadi kursi, mobil,
buku, Jakarta juga disebut kata benda karena menyatakan barang. Singa, ular,
sapi, Blacky ialah nama binatang, tembaga, baja, emas ialah nama bahan; jadi
semua ini termasuk kata benda.
Ik geef Piet, omdat hij jarig is, cadeaus.
(Aku memberi Piet, sebab dia berulang tahun, hadiah-hadiah)
Suiker lost op in water.(Gula larut dalam air)
Goud is heel erg duur.(Emas amat sangat mahal)
Jadi yang termasuk kata benda dalam contoh tersebut yaitu: Piet, cadeaus, suiker,
water, goud. Namun tidak selamanya suatu kata tergantung pada makna kata itu.
het meisje (gadis) umpamanya adalah netral, sementara itu gadis adalah betina.
Juga de regering (pemerintah) termasuk orang lelaki, namun ternyata jenis betina.
maka kita harus mengatakan:
De regering ziet het als haar taak ...
(Pemerintah memandang itu sebagai tugasnya ...)
a) Concrete (berwujud)
Kata benda berwujud dapat dibedakan 2 jenis kelompok khusus yakni:
a) Yang pertama nama diri (eigennamen) kelompok: nama-nama orang, negara,
tempat, pegunungan dan sebagainya. Contoh: Jan, Griekenland, de Maas,
Lubbers. Nama diri (hampir) tidak ditulis dalam jamak. Juga lazim tidak
dapat dipakai artikel dalam hal ini.
43
b) Kata benda berwujud kelompok kedua adalah stofnamen (nama bahan):
mereka menyatakan suatu jumlah yang tidak pasti. Misalnya: ijzer (besi),
zand (pasir), water (air), zeep (sabun). Nama bahan biasanya tidak punya
bentuk jamak.
b) Abstracte (tidak berwujud)
Kata benda tidak berwujud adalah kata benda yang tidak dapat dirasakan, tidak
dapat disentuh. Semua kata benda yang tidak konkret adalah tidak berwujud.
Umpama: woede (kemarahan), trouw (kepercayaan), waterpoloclub, meter,
beklimming (pendakian) dan sebagainya.
4. Het bijvoeglijk naamwoord (adjektiva)
Beberapa contoh adjektiva:
De jongens maakt twee grote tafels.
(Anak-anak lelaki membuat dua meja besar).
Het meisje eet een bruine boterham.
(Anak gadis makan sepotong roti sawo matang).
Gisteren gaf de buurman aan mij een mooi cadeau.
(Kemarin tetangga memberi hadiah-hadiah cantik kepada saya).
Sejumlah adjektiva diletakkan di muka nomina.
een schattig klein verwaarloosd huis (suatu rumah kecil cantik yang tidak
terurus)
de oude kromme lieve oma (nenek tua bongkok yang terkasih)
grote rode kapotte sokken (kaus kaki besar rusak berwarna merah).
een ontzettend verwaarloosd huis (sebuah rumah yang amat tidak terurus)
de hele lieve oude oma (nenek tua yang amat disayang)
zeer grote rode sokken (kaus kaki merah yang amat besar).
Tingkat perbandingan (de trappen van vergelijking) untuk peringkat lebih dan
paling/ ter dibuat dengan cara menambahkan + er dan + est di belakang adjektiva
biasa. Ada 3 tingkat perbandingan sebagaimana kita ketahui yaitu:
1. de stellende trap (tingkat biasa): groot/klein/zoet – besar/kecil/manis
2. de vergrotende trap (tingkat lebih): groter/kleiner/ zoeter – lebih besar/lebih
kecil/lebih manis
3. de overtreffende trap (tingkat paling/ter): het grootst/ kleinst/zoetst –
terbesar/terkecil/termanis.
Ccontoh:
De groene paprika’s zijn duur. (paprika-paprika hijau mahal)
De rode paprika’s zijn duurder.(paprika-paprika merah lebih mahal)
44
De gele paprika’s zijn het duurst.(paprika-paprika kuning paling mahal)
Tingkat paling/ter yang tidak beraturan umpamanya goed (baik), beter(lebih
baik), best (paling/terbaik) dan bukan: goed, goeder, goedst.
Kata sifat berikut ini tidak menuruti aturan adjektiva secara umum. Contoh:
wollen sokken een wollen sok de sokken zijn van wol
gouden horloges een gouden horloges de horloges zijn van goud
houten deuren een houten deur de deur zijn van hout
5. Het voornaamwoord (pronomina)
Pronomina atau kata ganti mengacu kepada orang atau benda. Banyak pronomina
dipakai berdiri sendiri (zelsftandig) maupun sebagai adjektiva (bijvoeglijk). Bila
berada di muka kata benda, maka mereka sebagai adjektiva. Dalam bahasa
Belanda dibagi menjadi 6 jenis pronomina yaitu sbb.:
a) Het aanwijzend voornaamwoord (pronomina penunjuk)
Pronomina penunjuk terpenting yaitu deze, dit, die dan dat. Untuk menyatakan
sesuatu yang dekat, memakai deze dan dit, dan yang jauh, dipakailah die dan dat:
Contoh : Deze pen (hier) schrijft nog prima, maar die (daar) is leeg.
Pronomina penunjuk yang lain seperti: zo’n, zulke, dergelijke, zelf dan dezelfde.
Pronomina penunjuk dapat dipakai baik berdiri sendiri maupun sifat. Dalam
contoh berikut, pronomina penunjuk sifat dalam tanda kurung.
Contoh:
Deze (kamer) is van mij; die is van jou.
((kamar) ini milikku; itu milikmu).
Dat vind ik heel vervelend.
(Itu aku anggap sangat membosankan).
Hij heeft dit (kleurtje) helemaal zelf uitgekozen.
(Dia sama sekali telah memilih (warna) ini sendiri).
Die (boer) heeft zulke grote (handen).
((Petani) itu punya (tangan-tangan) demikian besar).
Zo’n (cadeau) zou ik nooit durven vragen.
((Kado) seperti itu aku tidak akan pernah berani meminta).
Zij houdt niet van dergelijke (patroontjes).
(Dia tidak suka (majikan-majikan) semacam itu.
45
b) Het vragend voornaamwoord (pronomina tanya)
Beda pronomina tanya dengan kata tanya lain:
� Pronomina tanya: wie (siapa), wat (apakah), welk(e)(yang mana), wat
voor(een)(untuk apa).
� Kata tanya: hoe (bagaimana), wanneer (kapan), waar (dimana), waarom
(mengapa), waarmee (dengan apa) , waarbij (pada apa) enz.
Janganlah Anda menulis waarover praten zij? melainkan: over wat praten zij? –
mereka berbicara mengenai apa?
Wie dan wat hanya dipakai berdiri sendiri; welk dan wat voor (een) terutama
dipakai sebagai adjektiva.
Contoh:
Wie wil je nu gaan opbellen?
(siapa akan menelponmu sekarang?)
Met wie heb je dit postzegels geruild?
(Dengan siapa kau telah bertukar perangko ini?)
Wat heb je gisteren gedaan?
(Apa yang telah kau kerjakan kemarin?)
Welke film heb ik gemist volgens jou?
(Film mana telah aku lewatkan menurut kau?)
Wat voor eten vindt hij lekker?
(Makanan apa kau anggap lezat?)
Wat voor een fiets is dat?
(Untuk apa sebuah sepeda itu?)
Kata tanya lain yang hanya dipakai berdiri sendiri:
Wanneer komen ze? - kapan mereka datang?
Waar is het feest? - dimana pestanya?
Waarom was je er niet? - kenapa kau tidak hadir?
c) Het onbepaald voornaamwoord (pronomina tidak tentu)
Pronomina tidak tentu menyatakan sesuatu tanpa menyebut keistimewaan lebih
lanjut. Pronomina tidak tentu sbb.:
iemand iedereen alles sommige(n) men
niemand ieder allemaal verschillende(n)
iets elk enkele(n)
niets al wat
46
niks alle(n) een paar
Beberapa pronomina tidak tentu hanya dapat dipakai berdiri sendiri baik sebagai
mutlak maupun sebagai sifat.
Contoh:
Ik geef niemand een fooi.
(Aku tidak memberi seorang pun uang rokok)
Iedereen had dat kunnen weten.
(Tiap orang telah bisa tahu itu)
Iets is altijd heten dan niets.
(Sesuatu selalu punya nama daripada tidak)
Ih heb weer wat cd’s in de uitverkoop gekocht.
(Saya telah membeli lagi sedikit cd ketika habis)
Elk mens is weer anders.
(Setiap manusia berbeda pula)
Zij heeft een hekel aan al die boodschappen.
(Dia benci pada semua berita itu)
Menig man houdt niet van bessenjenever.
(Sejumlah besar orang tidak suka pohon/buah jenewer1)
d) Het betrekkelijk voornaamwoord (pronomina hubungan)
Pronomina hubungan yang harus Anda pahami yakni:
• die (sesudah sebuah kata de)
• wie (sesudah sebuah preposisi)
• dat (sesudah sebuah kata het)
• wat (sesudah dat, iets, niets, veel, alles, het beste, hetv enige, dan seluruh
kalimat).
Kombinasi dari waar- misalnya waarmee, waarover, waarvoor dan sebagainya.
Contoh:
Mijn broer , die geschiedenisleraar is, heeft lange vakanties.
(Abangku, yang guru sejarah, punya liburan panjang)
Alle meisjes die lange haren hebben, moeten hun haar borstelen.
(Semua gadis yang punya rambut panjang, harus menyikat rambut mereka)
Ik heb je alles verteld wat ik weet.
47
(Saya telah mengatakan kamu semua yang saya ketahui)
Het huis dat ik gekocht heb, bijkt een bouwval te zijn.
Rumah yang telah saya beli, ternyata adalah sebuah puing)
Het kind , op wie de leraar zijn hoop gesteld had, haalde het examen niet.
(Anak di atas siapa guru menaruh harapannya, tidak mengikuti ujian)
Het enige wat ik voor je doen kan, is even bellen.
(Satu-satunya apa yang dapat saya lakukan untuk kamu, hanya menelpon)
Zij liet haar haren groeien, wat hij erg leuk vond.
(Dia membiarkan rambutnya tumbuh, apa yang dia temui sangat lucu).
6. Het telwoord (numeralia)
Seperti diketahui bahwa dalam setiap bahasa selalu dijumpai bilangan. Bilangan
dapat kita bagi menjadi 2 bentuk yaitu bilangan pokok dan bilangan berpangkat.
Demikian pula bilangan pokok dan bilangan berpangkat masing-masing dapat
dibagi menjadi 2 bentuk pula yaitu yang tentu dan yang tidak tentu. Untuk
jelasnya pelajarilah ringkasan berikut ini.
a) Hoofdtelwoord (numeralia pokok)
(1) Het bepaald hoofdtelwoord (numeralia pokok yang tentu)
0 : nul
1 : een 21 : een en twintig
2 : twee 22 : twee en twintig
3 : drie 23 : drie en twintig
4 : vier 24 : vier en twintig
5 : vijf 25 : vijf en twintig
6 : zes 26 : zes en twintig
7 : zeven 27 : zeven en twintig
8 : acht 28 : acht en twintig
9 : negen 29 : negen en twintig
10 : tien 30 : dertig
11 : elf 40 : veertig
12 : twaalf 50 : vijftig
13 : dertien 60 : zestig
14 : veertien 70 : zeventig
15 : vijftien 80 : tachtig
16 : zestien 90 : negentig
48
17 : zeventien 100 : honderd
18 : achttien 101 : honderd een
19 : negentien 102 : honderd twee
20 : twintig 103 : honderd drie
104 : honderd vier 113 : honderd dertien
105 : honderd vijf 114 : honderd veertien
106 : honderd zes 115 : honderd vijftien
107 : honderd zeven 116 : honderd zestien
108 : honderd acht 117 : honderd zeventien
109 : honderd negen 118 : honderd achttien
110 : honderd tien 119 : honderd negentien
111 : honderd elf 120 : honderd twintig
112 : honderd twaalf
Dengan cara yang sama kita berhitung dari 31 sampai 100 misalnya dari een
en dertig = 31, 32, seterusnya sampai 99 : negen en negentig. Mulai 121
sampai 199 di antara puluhan dan satuan harus dipasang kata ,,en”. Contoh:
121 = honderd een en twintig
122 = honderd twee en twintig.
123 = honderd drie en twintig.
124 = honderd vier en twintig.
Dari 125 sampai dengan 199 dipakai cara yang sama, sedangkan lebih dari
200 umpamanya 224 cara menghitungnya = tweehonderd vier en twintig.
888 = achthonderd acht en tachtig. 999 = negenhonderd negen en negentig.
1000 = duizend.
1200 = duizend tweehonderd (twaalfhonderd)
1300 = duizend driehonderd.
10456 = tien duizend vierhonderd zes en vijftig.
100000 = honderd duizend
200000 = tweehonderd duizend
234567 = tweehonderd vier en dertig duizend vijfhonderd zeven en zestig.
1000000 = één millioen
Untuk bilangan tahun : 2005 = twee duizend en vijf; 2006 = twee duizend
en zes; 1953 = negentien drie en vijftig.
49
Ada beberapa numeralia yang tentu yang bukan berbentuk angka seperti
beide(n) dan allebei.
(2) Het onbepaald hoofdtelwoord (numeralia pokok tidak tentu)
Ada 2 numeralia pokok yang tidak menyatakan suatu jumlah secara tepat,
yaitu veel (banyak) dan weinig (sedikit). Sehingga bentuk ini dinamakan
numeralia pokok yang tidak tentu:
Hier lopen veel mensen. - Di sini berjalan banyak manusia.
Daar komen weinig mensen. - Ke sana sedikit manusia yang datang.
Salah satu ciri dari numeralia yang tidak tentu adalah kita dapat membuat
tingkat perbandingannya:
Stellende trap – tingkat
biasa
Vergrotende trap –
tingkat lebih
Overtreffende trap – tingkat
paling atau ter
veel (banyak)
weinig (sedikit)
meer (lebih banyak)
minder (lebih sedikit)
meest (paling/terbanyak)
minst (paling/tersedikit)
Juga sommige, enkele dan enige dianggap juga sebagai numeralia pokok
yang tidak tentu. Numeralia pokok yang tidak tentu baik sebagai adjektiva
maupun sebagai mutlak. Kata-kata bilangan yang tidak menunjukkan
jumlah yang pasti lain seperti enkel, menig, voldoende, enorm, eindloos,
talrijk, verscheiden dan verschillend.
Contoh:
Je kunt hier voor minder (geld) bloemen kopen: adjektiva
(Kamu dapat membeli bunga di sini dengan lebih sedikit (uang)).
In de supermarkt betaal je het meest: mutlak
(Di toko serba ada kau membayar paling banyak).
Daarom komen er zeker zo weinig (mensen): adjektiva
(Karena itu pasti sangat sedikit orang yang datang).
Maar er komen er altijd nog meer dan in ons buurtwinkeltje: mutlak.
(Namun yang datang selalu masih lebih banyak dari toko tetangga kami).
Verscheidene jongens hebben vandaag cadeaus gekregen.
(Beberapa anak-anak laki hari ini telah mendapat hadiah).
b) Rangtelwoord (numeralia bertingkat)
(1) Het bepaald rangtelwoord (numeralia tingkat yang tentu)
50
eerste = kesatu elfde = kesebelas
tweede = kedua twaalfde = keduabelas
derde = ketiga dertiende = ketigabelas
vierde = keempat veertiende = keempatbelas
vijfde = kelima vijftiende = kelimabelas
zesde = keenam zestiende = keenambelas
zevende = ketujuh zevende = ketujuhbelas
achtste = kedelapan achttiende = kedelapanbelas
negende = kesembilan negentiende = kesembilanbelas
tiende = kesepuluh twintigste = keduapuluh
Bilangan bertingkat mulai 21 sampai 99 memakai ,,tig” ditambah ,,ste”
jadi bila kita ingin urutan ke 55 yaitu vijf en vijftigste = 55ste.
Mereka boleh dipakai sebagai adjektiva atau berdiri sendiri (mutlak).
(2) Het onbepaald rangtelwoord (numeralia tingkat tidak tentu)
Jika seorang menjadi laatste (yang terakhir) dalam sebuah perlombaan, itu
sama sekali tergantung pada sejumlah peserta pada tempat mana dia berada
secara tepat. Ada sejumlah numeralia tingkat tidak tentu yaitu middelste,
laatste, hoeveelste, zoveelste. Numeralia tingkat tidak tentu juga berfungsi
sebagai adjektiva dan mutlak.
Contoh:
Dit it de derde keer dat hij rijexamen doet. (yang tentu)
(Ini adalah ketiga kalinya yang dia membuat sebarisan ujian).
Hij hoopt dat het ook de laatste keer zal zijn. (tidak tentu)
(Dia berharap bahwa itu akan jadi terakhir kalinya).
Het was zoveelste keer dat hij meeliep.(tidak tentu)
(Itu kesekian kalinya yang dia turut berjalan).
Het middelste kind heeft het vaak moeilijk. (tidak tentu)
(Anak paling tengah sering punya kesulitan).
Dit hoeveelste is het vandaag? (tidak tentu)
(Ini tanggal berapa hari ini?)
Het is vandaag de twintigste. (yang tentu)
(Hari ini tanggal 20).
51
c) Breuk (pecahan)
½ , 2/3 dan 5/6 disebut pecahan. Tiap pecahan terdiri atas pembilang (teller) dan
penyebut (noemer). Pelajarilah cara menulis pecahan dalam bahasa Belanda di
bawah ini sebaik-baiknya.
½ = een half = setengah
1/3 = een derde = sepertiga
¼ = een vierde = seperempat
1/5 = een vijfde = seperlima
2/5 = twee vijde = dua perlima
10/12 = tien twaalfde = sepuluh perduabelas
16/20 = zestien twintigste = enambelas perduapuluh
14/18 = veertien achttiende = empatbelas perdelapanbelas
25/100 = vijf en twintig = duapuluhlima perseratus
honderdste
3¾ = drie drie vierde = tiga tiga per empat
5⅝ = vijf vijf achtste = lima lima per delapan
6½ = zes en een half = enam setengah
8½ = acht en een half = delapan setengah
Perhatian: 1 ½ dalam bahasa Belanda anderhalf.
Contoh : Ik heb anderhalve millioen rupiah – saya punya Rp.1,5 juta.
Tanda hitungan : + = plus
- = min
x = maal atau keer
= = is
: = gedeeld door.
Contoh:
3 + 4 = 7 dibaca: drie plus vier is zeven
8 - 2 = 6 acht min twee is zes
5 x 6 = 30 vijf maal zes is dertig
20 : 4 = 5 twintig gedeeld door vier is vijf.
7. Het voorzetsel (preposisi)
Preposisi yaitu kata-kata yang diposisikan di muka nomina atau suatu rangkaian
kata-kata. Kata-kata ini tidak memiliki arti yang tepat bila hanya sendiri. Mereka
baru punya makna bila dipakai bersama dengan kata lain.
Ada cukup banyak jumlah preposisi tapi yang lazim dipakai orang sbb.:
1) aan = pada, kepada
2) achter = di belakang
52
3) in = di dalam, dalam
4) binnen = dalam, di dalam
5) buiten = di luar
6) uit = keluar, diluar
7) om = mengelilingi, pada
8) onder = di bawah
9) boven = di atas
10) op = di atas, di, atas
11) van = dari, milik dari
12) voor = untuk, di depan
13) voorin = di muka bagian dalam
14) achterin = di belakang dalam
15) naar = ke, menuju ke
16) tot = sampai, menjadi
17) tijdens = pada waktu itu
18) gedurende = selama waktu
19) over = melalui, mengenai, di atas
20) tegen = melawan, terhadap, bersandar pada
21) door = terus, melalui, oleh, menembus
22) met = dengan, bersama
23) langs = sepanjang
24) zonder = tanpa, tidak pakai
25) tussen = antara
26) namens = atas nama
27) per = secara, tiap
28) bovenaan = di bagian atas pada
29) vooruit = di bagian muka maju
30) (naar) beneden = bawah, kebawah
31) naast = di sebelah, sebelah
32) bij = dekat, pada
33) dichtbij = tidak jauh
34) ver = jauh
35) haast = hampir
36) bijna = hampir
37) verderop = lebih jauh sedikit dari
38) midden = di tengah
39) middenin = bagian tengah dalam
53
40) middendoor = terus ketengah tepat ditengahnya
41) te = di
dan lain-lain.
Contoh:
Daniël wacht op het perron op zijn vader.
(Daniel menunggu ayahnya di peron).
De klok hangt aan de muur. (tempat)
(Jam menggantung pada tembok).
Mijn fiets staat achter de schuur. (tempat)
(Sepedaku berada di belakang lumbung).
Het bezoekt komt om acht uur. (waktu)
(Kunjungan tiba pada pukul delapan).
Ik sta altijd voor zeven uur op. (waktu)
(Aku selalu bangun sebelum pukul tujuh).
Tidak jarang preposisi menyesuaikan dengan verba. Jika preposisi bersama verba,
kita harus menganggapnya sebagai satu kata. Contoh berikut yang tercetak huruf
miring dinamakan preposisi:
doorlopen Loop nu toch eens door!
(Kini berjalanlah terus!)
innemen De patiënt nam zijn pillen iedere avond in.
(Pasien menelan pil-pilnya setiap malam)
opzoeken Hij zochts het gevaar zelf op.
(Dia mencari bahaya sendiri).
8. Het bijwoord (adverbia)
a) Bij werkwoord of bijvoeglijk naamwoord (pada verba atau
adjektiva)
Adverbia tidak pernah berubah bentuk dan mereka mengatakan sesuatu mengenai
verba:
Hij fiets hard (dia bersepeda kencang).
Atau mengenai sebuah adjektiva:
Een ontzettend groot huis (sebuah rumah yang luar biasa besarnya).
54
b) Ook bijv.naamwoord (juga adjektiva)
Banyak adverbia berlaku sebagai adjektiva dan mengatakan sesuatu mengenai
nomina. Hard dan ontzettend dapat digunakan pula sebagai adjektiva:
Een harde noot. - sebuah tugas sulit
Wat een ontzettende chaos. - betapa sebuah kekacauan yang luar biasa
Anda lihat bahwa kata-kata ini jika digunakan sebagai adjektiva, bentuknya akan
berubah: hard menjadi harde di muka beberapa nomina.
Perhatikan: jika kata yang sama berdiri pada verba gabung, dia berfungsi sebagai
adjektiva dan bukan adverbia. Verba gabung tentunya menghubungkan dengan
nomina dan jadi mengatakan sesuatu mengenai nomina:
Die noot is/blijkt hard.
c) Alleen bijwoord (hanya adverbia)
• plaats of richting (tempat atau arah): hier, daar, nergens, ergens, opzij,
rechtsaf
• tijd (waktu): nu, toen, morgen, vandaag, gisteren, binnenkort, pas, gauw
• frequentie (frekwensi): soms, vaak, dikwijls, telkens, altijd, nooit
• graad (tingkat): nogal, zeer, hardstikke, ontzettend, behoorlijk, tamelijk,
te
• hoeveelheid (jumlah): bijna, helemaal, vrijwel, nauwelijks
• er (dia, ada): kata er dapat dipakai dalam berbagai cara. Jika bertemu,
Anda hanya perlu tahu bahwa dia adalah adverbia.
• overige bijwoorden (adverbia sisa): anders, graag, misschen, allicht,
weliswaar, inderdaad, ook, zelfs, juist, maar, nog, al, toch, niet, wel,
immers, bovendien, echter, trouwens, dus.
Contoh :
Kunnen we hier (di sini) een fiets geven?
(Bisa kami memberi sebuah sepeda di sini?)
Ik denk dat dat morgen (pagi) moet gebeuren; in ieder geval binnenkort.
(Aku pikir bahwa besok itu harus terjadi dalam tiap hal dalam waktu dekat).
Tot nu toe waren we telkens (berulang-ulang) te laat.
(Sampai kini kami berulang-ulang terlambat).
Dat vond iedereen nogal (agak) vervelend.
55
(Itu semua orang menganggap agak membosankan).
Het gevolg was dat er vrijwel (hampir) niemand kwam.
(Akibatnya adalah hampir tidak seorangpun datang).
Dit jaar willen we het anders (dengan cara lain) doen.
(Tahun ini kami mau lakukan itu dengan cara lain).
Wellicht (barangkali) kunnen we een goochelaar huren.
(Barangkali kami dapat menyewa seorang tukang sulap).
Ik vind dat niet (tidak) nodig.
(Aku berpendapat itu tidak perlu).
Zo’n verjaardag kost immers (sebetulnya) al genoeg geld.
(Ulang tahun seperti itu sebetulnya perlu uang cukup).
9. Het voegwoord (konjungsi)
a) Nevenschikkend voegwoord (konjungsi setara)
Konjungsi ini dikenal dengan nama nevenschikkend (“mengambil tempat sebelah
menyebelah”). Misalnya: en (dan), maar (tetapi), want (karena) dan of (atau).
Contoh:
Wat heb je liever, een kopje koffie of een glas melk?
(Apa yang kau lebih suka, secangkir kopi atau segelas susu?)
Sandra en Dirk gaan samen naar school.
(Sandra dan Dirk pergi bersama ke sekolah).
Wij fietsen graag en jullie schaatsen liever.
(Kami suka bersepeda dan kalian lebih senang main ski).
Zij heeft een rode jas, want rood is haar lievelingskleur.
(Dia punya jas merah, karena merah adalah warna kegemarannya).
b) Onderschikkend voegwoord (konjungsi bertingkat)
Konjungsi ini menghubungkan kalimat-kalimat yang tidak sama nilainya. Artinya
kalimat-kalimat ini saling tergantung kepada yang lain. Kalimat yang tergantung
ini dinamakan anak kalimat. Kunjungsi-konjungsi ini disebut onderschikkend
(bertingkat) seperti: omdat (sebab) , nadat (setelah itu), hoewel (walaupun),
terwijl (selagi), toen (ketika), als (jika) dan dat (bahwa).
Contoh:
56
Toen Bert slaagde voor zijn examen, moest Caroline huilen van vreugde.
(Ketika Bert berhasil dalam ujiannya, Caroline harus menangis karena gembira).
Je gaat naar je kamer, als je nu niet ophoudt met zeuren.
(Kau pergilah ke kamarmu, jika kau tidak berhenti merengek)
Hij is natuurlijk gezakt, omdat hij zich niet goed had voorbereid.
(Dia sudah barang tentu gagal ujian sebab dia telah tidak mempersiapkan diri
dengan baik)
Zij zei dat zij niet zou komen.
(Dia telah menentukan bahwa dia tidak akan datang)
c) Voegwoord en betrekkelijk voornaamwoord (konjungsi dan
pronomina hubungan)
Ada dat sebagai konjungsi dan dat sebagai pronomina hubungan. Konjungsi dat
tidak punya makna sendiri. Pronomina hubungan dat punya anteseden (het).
Carla verwachte dat het vandaag zou gaan sneeuwen. (konjungsi) – Carla
berharap bahwa hari ini akan turun salju.
Het aquarium, dat zout water bevat, is lek. (pronomina hubungan) – Akuarium
yang berisi air asin, bocor.
De voorzitter deelde mee dat de vergadering geschorst werd. (konjungsi) – Ketua
telah memberitahukan bahwa persidangan telah ditunda.
Zij verkochten het huis, dat in slechte staat verkeerde, voor een lage prijs.
(pronomina hubungan) – Mereka menjual rumah yang berada dalam kondisi jelek
benar itu dengan harga rendah.
10. Het tussenwerpsel (kata seruan)
Kata-kata yang dikeluarkan untuk mengungkapkan suatu perasaan yang gembira,
sedih, terkejut dan sebagainya. Lazimnya kata-kata seru ini ditulis dengan tanda
seru dan ditempatkan di awal sebuah kalimat.
Contoh:
• Keheranan : Lieve Hemel ! - Astaga!. God Almachtig! – Masyaallah!
• Pujian : Bravo! – Sangat Bagus!
• Memanggil: Hei! Hallo
• Kekecewaan: Jammer! – sayang!
• Kegembiraan : Hoera!
• Kesakitan : Au!
57
dan lain-lain sebagainya.
B. Redekundige ontleding (uraian bagian kalimat)
Sebagaimana telah Anda ketahui dalam bab awal bahwa suatu kalimat dapat pula
diuraikan berdasarkan bagian kalimat. Dalam sebuah kalimat yang lengkap biasanya
sudah pasti dijumpai pelaku (onderwerp), predikat (gezegde), objek penderita (lijdend
voorwerp), objek penyerta (meewerkend voorwerp) dan keterangan (bepaling).
Contoh:
• Jan fluit. (Jan bersiul)
Jan = Onderwerp (pelaku atau subjek)
fluit = gezegde (predikat atau sebutan kata kerja)
• Het kind huppelt. (Anak melompat-lompat)
Het kind = Onderwerp.
huppelt = gezegde.
• Het water bevriest. (Air membeku)
Het water = Onderwerp.
bevriest = gezegde.
• De slager slacht het varken. (Tukang daging menyembelih babi)
De slager = Onderwerp.
slacht = gezegde.
het varken = lijdend voorwerp (objek penderita).
• Marije bouwt een kast. (Marije membangun sebuah lemari)
Marijke = Onderwerp.
bouwt = gezegde.
een kast = lijdend voorwerp.
• Vader geeft mij een paar schoenen. (Ayah memberiku sepasang sepatu)
Vader = Onderwerp (pelaku).
geeft = gezegde (predikat)
mij = belanghebbend voorwerp (objek penerima)
een paar schoenen = lijdend voorwerp (objek penderita)
• Gisteren gaf moeder mij tien duizend in de keuken. (Kemarin ibu memberi
saya 10 000 di dapur.
Moeder = onderwerp (pelaku)
gaf = gezegde (predikat)
mij = belanghebbend voorwerp (objek penerima)
tien duizend = lijdend voorwerp (objek penderita)
58
in de keuken = bepaling van plaats (keterangan tempat)
gisteren = bepaling van tijd (keterangan waktu).
Selanjutnya berkaitan dengan uraian berdasarkan bagian kalimat ini, kita akan
mempelajari istilah namval (naamvallen). Namval ada 4 yaitu namval pertama, namval
kedua, namval ketiga dan namval keempat. Untuk mengetahui apa yang dimaksudkan
dengan namval, pelajarilah contoh-contoh berikut ini.
• Kemarin ayah memberi kepada saya sejumlah besar uang.
Gisteren gaf vader (aan) mij een heleboel geld.
• Topi ayah terletak di atas meja.
Vaders hoed legt op de tafel.
• Tadi pagi saya membawa surat-surat kepada dia.
Vanmorgen bracht ik (aan) vader de brieven.
• Apakah dia telah melihat ayah?
Heeft hij vader gezien?
Dari 4 kalimat ini kita akan mengetahui :
• Dalam kalimat pertama, vader sebagai onderwerp (pelaku atau subjek). Inilah
yang disebut orang namval pertama atau dikenal dengan eerste naamval atau
nominatief.
• Dalam kalimat kedua, vader sebagai pemilik (topi). Inilah yang disebut orang
namval kedua atau dinamakan tweede naamval atau genitief.
• Dalam kalimat ketiga, vader sebagai belanghebbend (meewerkend) voorwerp
(objek penerima). Inilah yang disebut orang namval ketiga atau dinamakan
derde naamval atau datief.
• Dalam kalimat keempat, vader sebagai lijdend voorwerp (objek penderita).
Inilah yang disebut orang namval keempat atau dinamakan vierde naamval
atau accusatief. Dulu penulisan ,,de” untuk namval keempat ini ,,den”. Kini
orang cukup menulis ,,de” saja.
Dewasa ini dalam bahasa Belanda sudah jarang sekali ditemukan kata-kata benda
dalam berbagai bentuk namval. Seperti contoh-contoh di atas, orang hanya menjumpai
kata vader yang sama untuk keempat namval yang ada. Hanya namval kedua masih
cukup banyak digunakan orang dewasa ini.
Misalnya :
59
‘S Gravenhage – Den Haag (kedudukan resmi Sri Ratu Belanda)
‘s middags – pada waktu siang; ‘s avonds – pada waktu sore
‘s nachts – pada waktu malam hari; ‘s winters – pada waktu musim dingin
‘s ochtends – pada pagi hari; de heer des huizes – tuan rumah.
te uwer informatie – di informasi Anda; ten bedrage van – sejumlah
ter ere van – hormat dari.
XV. Meervoud en verkleinwoord (jamak dan kata
pengecil)
a) Meervoud (jamak)
ntuk membuat bentuk jamak sebuah kata benda dalam bahasa Indonesia
tidak ada perubahan apapun. Misalnya : satu buku, tiga buku, sepuluh buku
dan sebagainya. Tetapi dalam bahasa Belanda, penulisan bentuk jamak atas
kata benda asal mengalami perubahan-perubahan sbb.:
1. Pada umumnya mendapat tambahan ,,en” di belakang kata benda tersebut
bila kata benda berakhir dengan huruf mati didahului oleh dua huruf hidup
atau berakhir dengan dua huruf mati.
Umpamanya:
een boek (satu buku) - drie boeken (tiga buku)
een stoel (satu kursi) - veel stoelen (banyak kursi)
muur (tembok) - muren (tembok-tembok)
spook (hantu) - spoken (hantu-hantu)
verhaal (kisah) - verhalen (kisah-kisah)
2. Jika kata benda berakhiran huruf mati didahului oleh satu huruf hidup, huruf
mati itu harus ditulis ganda, setelah itu ditambah ,,en” di belakangnya. Dan
jika kata benda berakhiran ,,s” didahului dengan huruf hidup maka jamaknya
huruf s berubah menjadi ,,z” lalu ditambah ,,en” dibelakangnya.
Misalnya:
een tas (sebuah tas) - drie tassen (tiga tas), veel tassen (banyak tas)
een huis (sebuah rumah) - veel huizen (banyak rumah)
Kecuali:
een dak (sebuah atap) - vier daken (empat atap)
een kous (sebuah kaus) - vijf kousen (lima kaus)
3. Kata benda yang berakhiran ,,el, en, er, je” mendapat penambahan ,,s” di
belakangnya.
Contohnya:
een jongen (seorang anak lelaki) - twee jongens (dua orang anak lk.)
een meisje (seorang anak perempuan) – zes meisjes (enam orang anak pr.)
4. Kata benda yang berakhiran ,,em” dan ,,ge” mendapat penambahan ,,s”
dalam jamak.
Misalnya:
U
62
een bezem (satu sapu) - veel bezems (banyak sapu)
een garage (satu garasi) - twee garages (dua garasi)
5. Kata benda berakhiran tertentu, ada yang mendapat penambahan ,,eren”.
Pada kata-kata :
een been (satu kaki) - vier benen (empat kaki)
een been (satu tulang) - vier beenderen (empat tulang)
een lied (satu lagu) - tien liederen (sepuluh lagu)
een blad (satu daun) - veel bladeren (banyak daun)
een kind (satu anak) - drie kinderen (tiga anak)
6. Kata benda berakhiran ,,a, i, o, u atau y” mendapat penambahan apostrof
diikuti dengan ,,s”. Umpamanya:
een mangga (satu mangga) - een duizend mangga’s (seribu mangga)
een auto (satu mobil) - veel auto’s (banyak mobil)
een paraplu (satu - zeven paraplu’s (tujuh payung)
een alinea (satu alinea) - drie alinea’s (tiga alinea)
een euro (satu euro) - vijf euro’s (lima euro)
een foto (satu foto) - twee foto’s (dua foto)
een party (satu pesta) - veel party’s (banyak pesta)
een taxi (satu taksi) - drie taxi’s (tiga taksi)
Kecuali:
een essay (satu essai) - twee essays
een jockey (satu joki) - drie jockeys
een abonnee (satu langganan) - veel abonnees
7. Kata benda berakhiran ,,ie” , bentuk jamaknya mengalami perubahan akhiran.
een tralie (satu pagar besi) - veel traliën (banyak trali)
studie (satu studi) - twee studiën (dua studi)
een knie (satu lutut) - drie knieën (tiga lutut)
8. Kata benda berakhiran ,,man” mendapat penambahan ,,lieden”. Misalnya:
een werkman (satu pekerja) - veel werklieden (banyak pekerja)
een koopman (satu pedagang) - vier kooplieden (empat pedagang)
9. Terakhir cukup banyak kata benda dengan jamak yang tidak beraturan. Kata
benda semacam ini harus Anda hapalkan semua sebab mereka tidak punya
aturan yang tetap. Umpama:
een rad - veel raderen - banyak roda
een blad - vijf bladeren - lima daun
een lam - drie lammeren - tiga anak domba
63
een kalf - vier kalveren - empat anak sapi
een ei - acht eieren - delapan telur
een kind - veel kinderen - banyak anak
10. Ada cukup banyak kata benda dengan bentuk jamak ganda. Artinya kita
boleh menggunakan salah satu diantara 2 bentuk jamak ini. Keduanya benar.
Misalnya:
een anekdote - twee anekdoten – twee anekdotes – dua cerita lucu
een fase - twee fasen - twee fases - dua fase
een geboorte - twee geboorten - twee geboortes - dua kelahiran
een gedachte - twee gedachten - twee gedachtes - dua pikiran
een gemeente – twee gemeenten - twee gemeentes - dua publik
een keuze - twee keuzen - twee keuzes - dua pilihan
een methode - twee methoden - twee methodes - dua metode
een opgaaf - twee opgaven - twee opgaves - dua latihan
een periode - twee perioden - twee periodes - dua masa
Perhatikan!
Bentuk jamak – en dipakai dalam bahasa tulis ( schrijftaal) dan bentuk jamak
– s lazimnya dalam bahasa lisan (spreektaal).
11. Bentuk jamak kata benda yang asalnya dari bahasa Inggris, secara umum
mendapat penambahan – en di belakangnya. Contohnya:
een box – veel boxen - banyak kotak
een budget – drie budgetten – tiga anggaran
een mix – veel mixen – banyak campuran
een stewardess – twee stewardessen – dua pramugari
Kecuali :
een coach – veel coaches – banyak gerbong
een cruise – veel cruises – banyak pelayaran
een barbecue – veel barbecues – banyak tamasya makan (ikan, daging)
een premium – drie premiums – tiga premi
een baby – veel baby’s – banyak bayi
een floppy – twee floppy’s – dua disket
een gloss – veel glossy’s – banyak permukaan yang halus
12. Kata-kata yang berasal dari bahasa Latin, secara umum mendapat tambahan –
ussen atau – i di belakangnya. Kecuali beberapa pengecualian. Umpama:
chemicus - chemici
criticus - critici - penilai
fanaticus - fanatici - orang fanatik
historicus - historici - ahli sejarah
64
informaticus - informatici - pemberi informasi
medicus - medici
cactus - cactussen - pohon kaktus
ficus - ficussen
lotus - lotussen
abortus - abotussen - aborsi
virus - virussen - hama
bonus - bonussen - premi
campus - campussen - kampus
cursus - cursussen - kursus
status - statussen
catalogus - catalogi
cyclus - cycli
stimulus - stimuli
sylabus - sylabi
thesaurus - thesauri
aqauarium - aquariums - aquaria
centrum - centrums - centra
jubileum - jubileums - jubilea
quotum - quotums - quata
referendum - referendums - referenda
album - albums
criterium - criteriums (criteria)
forum - forums
ultimatum - ultimatums
erratum - errata
maximum - maxima
minimum - minima
b) Verkleinwoord (kata pengecil)
Dalam bahasa Indonesia untuk menyebut suatu benda ukuran kecil dengan
menambah kata kecil dibelakang kata benda tersebut. Misalnya anak kecil. Dalam
bahasa Belanda dengan menambah beberapa akhiran tertentu. Aturan pemakaian
akhiran-akhiran tersebut sebagai berikut:
1. Kata-kata berakhiran d, f, g, k, p, s, t, mendapat tambahan ,,je” di
belakangnya. Umpamanya:
65
boek (onz.) – buku boekje -- buku kecil
tas – tas tasje – tas kecil
maat – ukuran maatje – ukuran kecil
zak – kantong zakje – kantong kecil
oog – mata oogje – mata kecil
hand – tangan handje – tangan kecil
plaat – gambar plaatje – gambar kecil
stok – tongkat stokje – tongkat kecil
2. Kata-kata berakhiran huruf hidup , mendapat penambahan ,,tje” di belakang
kata benda tersebut. Misalnya:
snee – irisan sneetje – irisan kecil-kecil
slee – mobil bagus sleetje – mobil bagus kecil
zee – laut zeetje – laut kecil
la – laci laatje – laci kecil
3. Kata-kata berakhiran l, n, r, w, juga mendapat penambahan ,,tje” di belakang
kata benda tersebut. Contohnya pada kata-kata:
fabel – dongeng binatang fabeltje – dongeng binatang kecil (pendek)
verhaal – cerita verhaaltje – cerita kecil (pendek)
steen – batu steentje – batu kecil
vloer – lantai vloertje – lantai kecil
muur – tembok muurtje – tembok kecil
vrouw – perempuan vrouwtje – perempuan kecil
4. Kata-kata berakhiran m mendapat tambahan ,,p + je” di belakang kata benda
tersebut. Umpamanya pada kata-kata:
raam – jendela raampje – jendela kecil
bloem – kembang bloempje – kembang kecil
5. Kata-kata berakhiran ng mendapat penambahan ,,k + je” namun ,,g” dibuang.
Misalnya:
koning – raja koninkje – raja kecil
woning – tempat tinggal woninkje – tempat tinggal kecil
beloning – hadiah beloninkje – hadiah kecil
6. Selain itu ada pula yang mendapat penambahan ,,et + je”. Contohnya:
man – orang laki-laki mannetje – laki-laki kecil
jongen – anak muda jongetje – anak muda kecil
ster – bintang sterretje – bintang kecil
7. Kata-kata berakhiran -a, -é, -o, atau –u dengan 2 huruf hidup . Misalnya:
opa – kakek opaatje – kakek kecil
66
café – kedai minum cafeetje – kedai minum kecil
auto – mobil autootje – mobil kecil
menu – daftar makanan menuutje – daftar makanan kecil
8. Kata-kata berakhiran –i dengan –ie.
Umpamanya: ski – main ski skietje – main ski kecil
9. Kata-kata berakhiran huruf mati – y, penulisannya ditambahkan sebuah
apostrof2. Umpama pada kata-kata:
baby – bayi baby’tje – bayi kecil
hobby – kegemaran hobby’tje – kegemaran kecil
Ridwansyah lahir di Toboali (Bangka), 20 Juli 1953.
Menyelesaikan kesarjanaannya (S1) pada Fakultas Ekonomi
Jurusan Ekonomi Perusahaan, Universitas Islam Indonesia
(UII) di Yogyakarta. Sejak semasa kuliah telah mengikuti
kursus bahasa asing baik pada lembaga pendidikan bahasa
setempat maupun dari lembaga pendidikan tertulis
(schriftelijk onderwijs) luar negeri seperti dari Leidse
Onderwijsinstellingen (LOI), Koninklijk PBNA, Nederlandse
Talen Instituut (NTI) dan International Correspondence
School (ICS). Pada masa-masa tersebut, dia sering
menerjemahkan beberapa literatur berbahasa Inggris dan
Belanda kedalam bahasa Indonesia atas permintaan mahasiswa
setempat.
Setelah menyelesaikan studinya, bekerja sebagai tenaga
pimpinan pada salah satu bank pemerintah selama kurang
lebih 15 tahun pada kantor cabang daerah di luar Jawa
(Sumatra, Papua dan Kalimantan) dan juga di Kantor Pusat
(Jakarta). Kegiatan utamanya saat ini yaitu menulis buku
teks pelajaran bahasa asing untuk umum.
Saran atau kritik dapat disampaikan melalui:
E-mail: RSyah88@gmail.com
1 jenewer – semacam minuman keras 2 apostrof – tanda koma kecil di atas huruf