Post on 26-Feb-2018
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
1/19
PENUGASAN PENDIDIKAN KLINIK
STASE ILMU PENYAKIT DALAM
DHF
(DENGUE HEMORAGIC FEVER)
Disusun oleh:
Jondar idodo
!"#!$%&"
Dosen Pe'i'in) Klini*
dr+ I'ar S, S-+PD
PENDIDIKAN KLINIK
STASE ILMU PENYAKIT DALAM
.SUD D.+ S/EDI.MAN
FAKULTAS KED/KTE.AN
UNI0E.SITAS ISLAM IND/NESIA
$%!1
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
2/19
UNIVERSITAS
ISLAM
INDONESIA
FAKULTASKEDOKTERAN
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
STATUS PASIEN UNTUK UJIAN
Untuk Dokter Muda
Nama Dokter Muda Jondra widodo Tanda Tangan
NIM 14712064
Tanggal Ujian 8/12/201
!uma" #akit !#ud ke$umen
%elom$ang &eriode
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.P
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 56 Th
Alamat : di rahasiakan
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan pada tanggal : 5/12/2015 pukul : 12.0
!eluhan utama : demam
"P# :
!eluhan demam diarsakan pasien se$ak % hari #&"#. 'emam tim(ul ti(a)
ti(a* dan diraskan terus menerus setiap hari. Pasien $uga mengeluhkan nyeri
kepala dan (adan tersa pegal)pegal* perut terasa perih dan sakit (ila ditekan*
Na+su makan (erkurang* ,A, tidak lan-ar* ,A! nrmal. Pasien sudah minum (at
penurun panas yang di(eli di aptik* dan dirasakan demam turun.
2 hari #&"# pasien mengeluhkan panasnya mun-ul kem(ali deisertai
pusing yang sangat he(at* pasien $uga mengeluhkan mual dan muntah /hari.
&ulut terasa pahit. Perut sakit* ,A, tidak lan-ar* ,A! seperti air teh* dan (adan
terasa lemas. leh karena itu pasien (er(at ke dkter umum dan diru$uk ke
"#U' untuk mendapatkan peraatan.
!3U4AN ##T& :
#istem ere(rspinal : demam 7* pusing 7* nyeri kepala 7
#istem !ardi8askular : (erde(ar)de(ar )* nyeri dada )
#istem "espirasi : sesak )* (atuk )* pilek )
#istem 'igesti : nyeri perut 7* (a( tidak lan-ar* na+su makan menurun
#istem ntegumentum : kemerahan )* gatal)gatal )
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
3/19
#istem muskulskeletal : pegel)pegel 7* nyeri sendi 7* lemas 7 seluruh
tu(uh
"P! :
) "i. !eluhan serupa disangkal.
) "ianyat hipertensi disangkal
) "ianyat penyakit gula disangkal
) "iayat mndk di rs pernah
"P! :
) "i.keluhan serupa disangkal
) "iayat 4T dan '& disangkal
3N9!UN9AN dan !,A#AAN :
) "ianyat keluhan serupa atau demam (erdarah di sekitar rumah pasien 7*
ada (e(erapa rang yang mengeluhkan terkena demam (erdarah atua
keluhan demam.
) 3ingkungan sekitar rumah (ersih dan $auh dari pa(rik* karena sedangmusim penghu$an (anyak genangan air
) Pasien makan teratur /hari dengan lauk pauk seadanya
) Pasien $arang (erlahraga
) !e(iasaan & $arang
III. PEMERIKSAAN TANDA VITAL (VITAL SIGN)
'ilakukan pada tanggal : 5/12/2015 pukul : 12.0
Tekanan darah : 110/0 mmhg
#uhu tu(uh : 6*2
;rekuensi denyut nadi : 62/m reguler
;rekuensi na+as : 1
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
4/19
,erat (adan : 65
#tatus gi=i : 25*>
B. PEMERIKSAAN KEPALA :
&ata : -a )/)* si )/)
,i(ir : siansis )/)* pu-at 7/7
C. PEMERIKSAAN LEHER
Inspeksi : #imetris ?7@* massa ?)@* $aringan parut ?)@
P!psi : Pem(esaran lim+ndi ?)@* massa ?)@* nyeri tekan ?)@* thrill ?)@
Pe"e#iksn $#ke : de8iasi ?)@
Pe"e#iksn ke!en%# $i#&i' : : ,en$lan ?)@
P : &assa ?)@* nyeri tekan ?)@
A : ,ruit ?)@
Pe"e#iksn $eknn en sen$#! : JP B 572 ?tidak ada peningkatan@
D. PEMERIKSAAN THORAKS
Inspeksi :,entuk dada nrmal ?7@* (en$lan ?)@* dinding dada kanan dan kiri
simetris ?7@* s-ar ?)@* i-tus -rdis ?7@* gerakan dada kanan dan kiri simetris
?7@* tidak ada ketinggalan gerak
P!psi : Nyeri tekan ?)@* (en$lan ?)@* krepitasi ?)@* pengem(angan dada
kanan dan kiri simetris (+)* 8-al +remitus simetris kanan dan kiri ?7@*
i-tus -rdis tera(a di (agian apeks si- linea midsternalis sinistra ?7@
Pe#ksi '' :
,atas Atas Jantung : # linea sternalis sinistra
,atas Pinggang Jantung : # linea parasternalis sinistra
,atas !iri Jantung : # linea mid-la8i-ula #inistra
,atas !anan Jantung : # linea para sternalis dekstra
Ask!$si :
r : #1)#2 reg* &urmur ?)@
Pul : #' 7/7* #T )/)
E. PEMRIKSAAN PUNGGUNG :
Inspeksi : (en$lan ?)@* s-ar ?)@* kemerahan ?)@
P!psi : (en$lan ?)@* krepitasi ?)@* pengem(angan dinding dada smetris
kanan dan kiri* 8-al 8remitus simetris kanan dan kiri ?7@
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
5/19
Pe#ksi : snr diseluruh lapang punggung ?7@* (atas pengem(angan paru
kanan 5 -m dan kiri 5 -m
Ask!$si : (rnk8esikuler diseluruh lapang dinding punggung ?7@
BATAS HEPAR : sulit ditentukan
F. PEMERIKSAAN ABDOMEN :
Inspeksi :,ulging )* dinding perut simetris kanan dan kiri* dinding perut
le(ih rendah daripada dinding dada* (en$lan )* s-ar ?)@* 8ena -lateral ?)@*
-aput medusa ?)@
Ask!$si : ,U ?7@ nrmal %/m
Pe#ksi : Timpani di semua kuadran a(dmen
P!psi : Nyeri tekan ?7@* undulasi ?)@* redup (erpindah ?)/)@
Pe"e#iksn #en : tak tera(a
Pe"e#iksn n*e#i ke$&k +in%! : ?)@
Pe"e#iksn ,ep# : Tak tera(a
Pe"e#iksn !ien : Tak tera(a
Pe"e#iksn si$es :"edup (erpindah ?)@* undulasi ?)@
G. PEMERIKSAAN EKSTREMITAS :
Len+n : Ptekie ?)@* de+rmitas ?)@* t+us ?)@* nyeri tekan ?)@* krepitasi ?)@
Tn+n : ritema palmaris ?)@* edema ?)@* dingin ?)@* krepitasi ?)@
Tn+ki : #triae ?)@* 8ari-es ?)@* de+rmitas ?)@
Kki : Ulkus ?)@* edem ?)@* t+us ?)@* akral hangat ?7/7@* akral dingin
?)/)@
IV. RESUME PEMERIKSAAN FISIK :
) n$ungti8a pu-at 7/7
) (i(ir pu-at 7/7
) nyeri tekan a(dmen 7/7
) akral hangat 7/7
V. RESUME PEMERIKSAAN PENUN-ANG :
'arah "utin :
4, : 8l C
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
6/19
A : %.
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
7/19
TINJAUAN PUSTAKA
DEMAM 2E.DA.AH DENGUE
A+ DEFINISI
Demam dengue/DF dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic
fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi
klinis demam, nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai lekopenia, ruam, limfadenopati,
trombositopeniadan diathesis hemoragik. Pada DBD teradi perembesan plasma yang
ditandai oleh hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan !airan di rongga
tubuh. "indrom renatan dengue (dengue shock syndrome) adalah demam berdarah dengue
yang ditandai oleh renatan/syok ("uhendro, #ainggolan, $hen, %&&').
2+ ETI/L/GI
Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang
termasuk dalam genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae. Flavivirus merupakan virus
dengan diameter &nm terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul
* +&'.
erdapat serotipe virus tipe yaitu D-#+, D-#%, D-#, dan D-# yang
semuanya dapat menyebabkan demam dengue atau demam berdarah dengue keempat
serotype ditemukan di ndonesia dengan D-# merupakan serotype terbanyak. erdapat
reaksi silang antara serotype dengue dengan Flavivirus lain seperti Yellow fever, Japanese
encephalitis dan West Nile virus ("uhendro, #ainggolan, $hen).
3+ EPIDEMI/L/GI
Demam berdarah dengue tersebar di 0ilayah 1sia enggara, Pasifik Barat dan
2aribia. ndonesia merupakan 0ilayah endemis dengan sebaran di seluruh 0ilayah tanah
air. nsiden DBD di ndonesia antara ' hingga +3 per +&&.&&& penduduk (+454 hingga
+443)6 dan pernah meningkat taam saat keadian luar biasa hingga 3 per +&&.&&&
penduduk pada tahun +445, sedangkan mortalitas DBD !enderung menurun hingga
men!apai %7 pada tahun +444.
Penularan infeksi virus dengue teradi melalui vektor nyamuk genus 1edes
(terutama A. aegypti dan A. albopictus). Peningkatan kasus setiap tahunnya berkaitan
dengan sanitasi lingkungan dengan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina
yaitu beana yang berisi air ernih (bak mandi, kaleng bekas dan tempat penampungan air
lainnya). Beberapa faktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi virus dengue
yaitu 8
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
8/19
+) 9ektor 8 perkembang biakan vektor, kebiasaan menggigit, kepadatan vektor
di lingkungan, transportasi vektor dilingkungan, transportasi vektor dai satu
tempat ke tempat lain6
%) Peamu 8 terdapatnya penderita di lingkungan/keluarga, mobilisasi dan
paparan terhadap nyamuk, usia dan enis kelamin6
) :ingkungan 8 !urah huan, suhu, sanitasi dan kepadatan penduduk (;H
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
9/19
Ga'ar !+ Hipotesissecondary heterologus infections ("umber8 "uvatt +4??dikutip dari
"umarmo, +45).
Halstead pada tahun +4? mengaukan hipotesis secondary heterologous infection
yang menyatakan bah0a DHF teradi bila seseorang terinfeksi ulang virus dengue dengan
tipe yang berbeda. =einfeksi menyebabkan reaksi anamnestik antibodi sehingga
mengakibatkan konsentrasi kompleks imun yang tinggi.
2urang dan -nnis pada tahun +44 merangkum pendapat Halstead dan peneliti lain6
menyatakan bah0a infeksi virus dengue menyebabkan aktivasi makrofag yang me
fagositosis kompleks virusantibody non netralisasi sehingga virus bereplikasi di makrofag.
eradinya infeksi makrofag oleh virus dengue menyebabkan aktivasi helper dan
sitotoksik sehingga diprosuksi limfokin dan interferon gamma. nterferon gamma akan
mengaktivasi monosit sehingga disekresi berbagai mediator inflamasi seperti #F@, :+,
P1F (platelet activating factor), :' dan histamine yang mengakibatkan teradinya
disfungsi sel endotel dan teradi kebo!oran plasma. Peningkatan $a dan $3a teradi
melalui aktivasi oleh kompleks virusantibodi yang uga mengakibatkan teradinya
kebo!oran plasma.
rombositopenia pada infeksi dengue teradi melalui mekanisme 8
) "upresi sumsum tulang, dan
3) Destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit.
Aambaran sumsum tulang pada fase a0al infeksi (3 hari) menunukkan keadaan
hiposeluler dan supresi megakariosit. "etelah keadaan nadir ter!apai akan teradi
peningkatan proses hematopoiesis termasuk megakariopoiesis. 2adar tromobopoietin
dalam darah pada saat teradi trombositopenia ustru menunukkan kenaikan, hal ini
menunukkan teradinya stimulasi tromobositopenia. Destruksi trombosit teradi melalui
pengikatan fragmen $g, terdapatnya antibody 9D, konsumsi trombosit selama proses
koagulopati dan sekuestrasi di perifer. Aangguan fungsi trombosit teradi melalui
mekanisme gangguan pelepasan 1DP, peningkatan kadar btromoboglobulin dan PF yang
merupakan petanda degranulasi tromobosit.
2oagulopati teradi sebagai akibat interaksi virus dengan endotel yang
menyebabkan disfungsi endotel. Berbagai penelitian menunukkan teradinya koagulopati
konsumtif pada demam berdarah dengue stadium dan 9. 1ktivasi koagulasi pada
demam berdarah dengue teradi melalui aktivasi alur ekstrinsik ( tissue factor pathway).
Calur intrinsik uga berperan melalui aktivasi fa!tor ia namun tidak melalui aktivasi
kontak (kalikrein C!inhibitor comple") (Pri!e, ;ilson, %&&').
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
10/19
Ga'ar+ $+ >anifestasi klinis infeksi virus dengue ("umber 8 #onograph on
$engue%$engue &aemorrahgic fever, ;H< +45)
E+ MANIFESTASI KLINIS DAN PE.JALANAN PENYAKIT
>anifestasi klinis infeksi virus dengue dapat bersifat asimtomatik, atau dapat
berupa demam yang tidak khas, demam dengue, demam berdarah dengue atau sindrom
syok dengue (""D).
Per4alanan Pen5a*i6
"etelah masa inkubasi, penyakit ini diikuti oleh tiga fase, yaitu febris, kritis, dan
recovery(penyembuhan) (gambar+).
Aambar+. Peralanan Penyakit DBD.
Fase Feris
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
11/19
Pasien akan mengeluh demam yang mendadak tinggi. 2adangkadang suhu tubuh
sangat tinggi hingga &o$ dan tidak membaik dengan obat penurun panas. Fase ini
biasanya akan bertahan selama %? hari dan diikuti dengan muka kemerahan, eritema, nyeri
seluruh tubuh, mialgia, artralgia, dan nyeri kepala. Beberapa pasien mungkin uga
mengeluhkan nyeri tenggorokan atau mata merah (ineksi konungtiva). "ulit untuk
membedakan dengue dengan penyakit lainnya se!ara klinis pada fase a0al demam. Hasil
ui torniEuet positif pada fase ini meningkatkan kemungkinan adanya infeksi dengue.
Demam uga tidak dapat diadikan parameter untuk membedakan antara kasus dengue yang
ga0at dan tidak ga0at. anifestasi perdarahan ringan seperti petekie dan perdarahan membran mukosa
(hidung dan gusi) dapat teradi. Petekie dapat mun!ul pada harihari pertama demam,
namun dapat uga diumpai pada hari ke hingga hari ke3 demam. Perdarahan vagina
masif pada 0anita usia subur dan perdarahan gastrointestinal (hematemesis, melena) uga
dapat teradi 0alau lebih arang.%,3,+&Bentuk perdarahan yang paling ringan, ui torniEuet
positif, menandakan adanya peningkatan fragilitas kapiler. Pada a0al peralanan penyakit
?&,%7 kasus DBD mempunyai hasil positif.
Hati sering ditemukan membesar dan nyeri dalam beberapa hari demam.
Pembesaran hati pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit, bervariasi dari
hanya sekedar dapat diraba hingga % !m di ba0ah arcus costae. Pada sebagian ke!il
dapat ditemukan ikterus. Penemuan laboratorium yang paling a0al ditemui adalah
penurunan progresif leukosit, yang dapat meningkatkan ke!urigaan ke arah dengue.
Fase Kri6is
1khir fase demam merupakan fase kritis pada DBD. Pada saat demam mulai !enderung
turun dan pasien tampak seakanakan sembuh, maka hal ini harus di0aspadai sebagai a0al
keadian syok. "aat demam mulai turun hingga diba0ah ?,35o$ yang biasanya teradi
pada hari ke ?, peningkatan permeabilitas kapiler akan teradi dan keadaan ini berbanding
lurus dengan peningkatan hematokrit. Periode kebo!oran plasma yang signifikan se!ara
klinis biasanya teradi selama %5 am.:eukopenia progresif disertai penurunan umlah platelet yang !epat merupakan
tanda kebo!oran plasma. Deraat kebo!oran plasma dapat bervariasi. emuan efusi pleura
dan asites se!ara klinis bergantung pada deraat kebo!oran plasma dan volume terapi
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
12/19
!airan. Deraat peningkatan hematokrit sebanding dengan tingkat keparahan kebo!oran
plasma.
2eadaan syok akan timbul saat volume plasma men!apai angka kritis akibat
kebo!oran plasma. "yok hampir selalu diikuti warning signs. erdapat tanda kegagalan
sirkulasi8 kulit teraba dingin dan lembab terutama pada uung ari dan kaki, sianosis di
sekitar mulut, pasien menadi gelisah, nadi !epat, lemah, ke!il sampai tak teraba."aat
teradi syok berkepanangan, organ yang mengalami hipoperfusi akan mengalami gangguan
fungsi (impairment), asidosis metabolik, dan koagulasi intravaskula diseminata (2D). Hal
ini menyebabkan perdarahan hebat sehingga nilai hematokrit akan sangat menurun pada
keadaan syok hebat.
Pasien yang mengalami perbaikan klinis setelah demam turun dapat dikatakan
menderita dengue yang tidak ga0at. Beberapa pasien dapat berkembang menadi fase kritis
kebo!oran plasma tanpa penurunan demam sehingga pada pasien perlu dilakukan
pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui adanya kebo!oran plasma.
Fase Pen5e'uhan (Recovery7
Cika pasien dapat bertahan selama %5 am saat fase kritis, reabsorpsi gradual
!airan ekstravaskular akan teradi dalam 5?% am. 2eadaan umum pasien membaik, nafsu
makan kembali, geala gastrointestinal berkurang, status hemodinamik meningkat, dan
diuresis normal. Beberapa pasien akan mengalami ruam kulit putih yang dikelilingi area
kemerahan disekitarnya dan pruritus generalisata. Bradikardia dan perubahan
elektrokardiografi uga sering ditemukan pada fase ini. Hematokrit akan stabil atau lebih
rendah karena efek dilusi yang disebabkan reabsorpsi !airan. Cumlah leukosit biasanya
akan meningkat segera setelah demam turun, namun trombosit akan meningkat kemudian.
Pemberian !airan pada fase ini perlu diperhatikan karena bila berlebihan akan
menimbulkan edema paru atau gagal antung kongestif.
F+ DIAGN/SIS
>asa inkubasi dalam tubuh manusia sekitar ' hari (rentang + hari), timbul
geala prodormal yang tidak khas seperti 8 nyeri kepala, nyeri tulang belakang dan perasaan
lelah.
!+ De'a' Den)ue (DD7+
>erupakan penyakit demam akut selama %? hari, ditandai dengan dua atau lebih
manifestasi klinis sebagai berikut8
G #yeri kepala.
G #yeri retrooebital.
G >ialgia / artralgia.
G =uam kulit.
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
13/19
G >anifestasi perdarahan (petekie atau ui bending positif).
G :eukopenia.
G pemeriksaan serologi dengue positif, ayau ditemukan pasien DD/DBD yang
sudah dikonfirmasi pada lokasi dan 0aktu yang sama.
$+ De'a' 2erdarah Den)ue (D2D7+
Diagnosis DBD dapat ditegakkan se!ara klinis dan laboratoris. Berdasarkan kriteria
;H< +44?, diagnosis DBD se!ara klinis dapat ditegakkan bila semua hal di ba0ah ini
terpenuhi8
+. Demam atau ri0ayat demam akut, antara %? hari biasanya bifasik.
%. erdapat minimal + manifestasi perdarahan berikut8 ui bendung positif6 petekie,
ekimosis, atau purpura6 perdarahan mukosa6 hematemesis, dan melena.
. rombositopenia (umlah trombosit +&&.&&&/ ml).
. erdapat minimal + tanda kebo!oran plasma sebagai berikut8
Peningkatan hematokrit %&7 dibandingkan standar.
Penurunan hematokrit %&7 setelah mendapat terapi !airan dibandingkan
dengan nilai hematokrit sebelumnya.
anda kebo!oran plasma seperti8 efusi pleura, asites, hipoproteinemia, dan
hiponatremia.
erdapat deraat spektrum klinis DBD (;H
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
14/19
G :eukosit8 dapat normal atau menurun. >ulai hari ke dapat ditemui
limfositosis relative (37 dari total leukosit) disertai adanya limfosit
plasma biru (:PB) +37 dari umlah total leukosit yang pada fase syok
akan meningkat.
G rombosit8 umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 5.
G Hematokrit8 2ebo!oran plasma dibuktikan dengan ditemukannya
peningkatan hematokrit %&7 dari hematokrit a0al, umumnya dimulai
pada hari ke demam.
G Hemostasis8 Dilakukan pemeriksaan P, 1P, Fibrinogen, DDimer, atau
FDP pada keadaan yang di!urigai teradi perdarahan atau kelainan
pembekuan darah.
G Protein/albumin8 Dapat teradi hipoproteinemia akibat kebo!oran plasma.
G "A
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
15/19
Diagnosis banding perlu dipertimbangkan bilamana terdapat kesesuaian klinis
dengan 8
"elama fase akut penyakit, sulit untuk membedakan DBD dari demam dengue
dan penyakit virus lain yang ditemukan di daerah tropis. >aka untuk
membedakan dengan !ampak,rubela, demam !hikungunya, leptospirosis,
malaria, demam tifoid, perlu ditanyakan geala penyerta lainnya yang teradi
bersama demam.
Penyakit darah seperti trombositopenia purpura idiopatik (P), leukemia, atau
anemia aplastik, dapat dibedakan dari pemeriksaan laboratorium darah tepi
lengkap disertai pemeriksaan pungsi sumsum tulang apabila diperlukan.
Sindro' S5o* Den)ue (SSD7+
"eluruh kriteria di atas untuk DBD disertai kegagalan sirkulasi dengan manifestasi nadi
yang !epat dan lemah, tekanan darah turun (J %& mmHg), hipotensi dibandingkan standar
sesuai umur, kulit dingin dan lembab serta gelisah. ("uhendro, #ainggolan :, $hen 2,
Pohan, %&&')
I+ DE.AJAT PENYAKIT INFEKSI 0I.US DENGUE
Intuk menentukan penatalaksanaan pasien infeksi virus dengue, perlu diketahuiklasifikasi deraat penyakit seperti tertera pada tabel +.
J+ PENATALAKSANAAN :
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
16/19
idak ada terapi yang spesifik untuk DBD. Prinsip terapi utama adalah terapi
suportif. Pemeliharaan !airan sirkulasi merupakan hal terpenting dalam penanganan kasus
DBD. 1supan !airan, terutama melalui oral, harus dipertahankan. Cika tidak bisa, maka
diperlukan suplemen !airan melalui alur intravena. >enurut ;H< %&&4, berdasarkan
manifestasi klinis dan kondisi lainnya, pasien dapat dibagi tiga kategori8
Kelo'-o*9A (.aa6 4alan7
Pasien yang termasuk dalam kelompok ini adalah yang dapat dimotivasi untuk
minum se!ara adekuat, masih dapat berkemih setidaknya sekali tiap enam am, dan tidak
mempunyai warning signs, khususnya saat demam mereda.
Pasien ra0at alan harus diobservasi setiap hari untuk men!egah progresi hingga
mele0ati periode kritis. Pasien dengan Ht stabil dapat dipulangkan setelah dira0at dan
diberikan edukasi untuk segera kembali ke rumah sakit apabila warning signs mun!ul.
1pabila warning signsmun!ul maka tindakan selanutnya adalah8
) >emotivasi minum oral rehydration solution(
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
17/19
) #ilai kembali status klinis, ulangi Ht. Bila Ht sama atau meningkat sedikit,
lanutkan dengan umlah sama (% ml/kg/am) selama % am. Bila tanda vital
memburuk dan Ht meningkat drastis, tingkatkan pemberian !airan 3K+& ml/kg/am
selama +% am. #ilai kembali status klinis, ulang Ht, dan periksa ke!epatan !airan
infus berkala.
) Berikan volume intravena minimum untuk menaga perfusi dan urin output &,3
ml/kg/am selama %5 am. 2urangi umlah !airan infus berkala saat kebo!oran
plasma berkurang, yakni saat akhir fase kritis. Hal ini bisa diketahui dari urin output
dan/atau asupan minum !ukup dan Ht menurun.
) Pasien dengan warning signsharus diobservasi hingga fase kritis le0at. Parameter
yang harus dimonitor adalah tanda vital dan perfusi perifer (tiap + am hingga
le0at fase kritis), urin output (tiap ' am), Ht (sebelum dan setelah pemberian
!airan, selanutnya tiap '+% am), glukosa darah, dan fungsi organ sesuai indikasi.
) Pada pasien tanpa warning signs, hal berikut harus dilakukan8
) >otivasi minum. Cika tidak bisa, mulai infus intravena dengan #" &,47 atau =:
dengan atau tanpa dekstrosa dengan dosis pemeliharaan. Intuk pasien obese atau
overweight digunakan dosis sesuai berat ideal. Berikan volume minimum untuk
memelihara perfusi dan urine output selama %5 am.
) Pasien harus dimonitor8 temperatur, asupan dan keluaran !airan, urin output
(volume dan frekuensi), warning signs, hematokrit, leukosit, dan trombosit.Pemeriksaan laboratorium lain dapat dilakukan sesuai indikasi.
Kelo'-o*93 ( 'e'u6uh*an -enan)anan e'er)ensi a6au ur)ensi 7
Pasien membutuhkan tatalaksana emergensi dan urgensi apabila mengalami DBD
berat untuk memudahkan akses intensif dan transfusi darah. =esusitasi !airan dengan
kristaloid isotonik se!epatnya sangat penting untuk menaga volume ekstravaskular saat
periode kebo!oran plasma atau larutan koloid pada keadaan syok hipotensi. Pantau nilai Ht
sebelum dan sesudah resusitasi. uuan akhir resusitasi !airan adalah meningkatkan
sirkulasi sentral dan perifer (takikardia berkurang, tekanan darah dan nadi meningkat,
ekstremitas tidak pu!at dan hangat, dan $= % detik) dan meningkatkan perfusi organ
(level kesadaran membaik, urin output &,3 ml/kg/am, asidosis metabolik menurun).
erapi pada Pasien "yok erkompensasi 8
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
18/19
Tera-i -ada s5o* den)an hi-o6ensi :
7/25/2019 Dhf Dgn Trombositopenia.
19/19
INDIKASI PULANG PASIEN D2D
Pasien dapat pulang apabila memenuhi semua kriteria berikut83
2linis8
Bebas demam selama minimal 5 am
erdapat perbaikan ststus klinis (keadaan umum baik, nafsu makan makan
membaik, status hemodinamik stabil, urine output normal, tidak ada gangguan
pernapasan)
:aboratoris8
Peningkatan umlah trombosit
Hematokrit stabil tanpa !airan intravena
K+ K/MPLIKASI
De'a' Den)uePerdarahan dapat teradi pada pasien dengan ulkus peptik, trombositopenia hebat, dan
trauma.
De'a' 2erdarah Den)ue
-nsefalopati dengue dapat teradi pada DBD dengan atau tanpa syok.
2elainan ginal akibat syok berkepanangan dapat mengakibatkan gagal
ginal akut.
-dema paru dan/ atau gagal antung seringkali teradi akibat overloadingpemberian !airan pada masa perembesan plasma
"yok yang berkepanangan mengakibatkan asidosis metabolik L
perdarahan hebat (D$, kegagalan organ multipel)
Hipoglikemia / hiperglikemia, hiponatremia, hipokalsemia akibat syok
berkepanangan dan terapi !airan yang tidak sesuai
DAFTAR PUSTAKA