Post on 23-Jan-2018
Analisa SWOT:
Strength (Kekuatan)- Bahan baku Klappertaart mudah didapat
- Bajan baku relatif murah
- Proses pembuatannya mudah.
Weakness (Kelemahan)- Tidak tahan lama karena tidak menggunakan bahan pengawet
- Porsi tidak terlalu besar karena menggunakan bahan-bahanberkualitas
- Proses penyimpanannya membutuhkan suhu yang dingin agar tidak mudah basi. Hasilnya pun tergantung dari ketelitian danketelatenan saat mengaduk bahan isian agar tidak berkerakdan gosong.
Opportunity (Kesempatan)
- Dapat melayani pesanan snack box atau katering.
- Dapat membuka gerai toko kue yang menjual Klappertaart sendiri
Threat (Ancaman)- Adanya pesaing yang muncul jika Klappertaart laris
- Penyimpanan yang salah dapat menyebabkanKlappertaart mudah basi dan tidak dapatdikonsumsi
1. Nama Perusahaan
2. Lokasi Perusahaan
3. Jenis Usaha
4. Perizinan Usaha
5. Sumber Daya Manusia
6. Aspek Produksi
7. Aspek Pemasaran
Setiap perusahaan harus memiliki nama danpendiri sebagai identitas perusahaan.
Contoh: Nama perusahaan adalah NerroPattiserie, dengan pendiri perusahaan terdiridari 2 orang.
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekatdengan bahan baku, tidak jauh dari lokasipengelola, dan tidak terlalu jauh darijangkauan pasar atau tempat membeli bahanyang akan dituju.
Tahap awal ini bisa menggunakan salah saturuangan di rumah atau menyewa rumah disekitar tempat tinggal.
Izin usaha yang diperlukan:
- NPWP dari kantor pajak
- Akte Notaris dari kantor notaris
- SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)/TDP (Tanda Daftar Perusahaan) dari DinasPerindustrian Kota/Kabupaten
- Izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
Sumber Daya Manusia terdiri dari 3 orangpendiri yang mempunyai tugas sebagaiberikut:
1. Penanggung Jawab Produksi
2. Penanggung jawab Pemasaran
3. Penanggung Jawab Administrasi Keuangan
Dalam usaha produk Klappertaart, selainmenggunakan Kelapa Muda sebagai bahanutamanya, juga diperlukan alat-alat dalamproses pembuatannya. Berikut adalah biayayang diperlukan dalam proses pembuatanKalppertaart dengan asumsi Kelapa Mudayang digunakan sebanyak 3 buah per produksinya.
No Jenis Alat Jumlat (Unit) Harga (Rp.) Jumlah (Rp)
1. Timbangan 1 0 0
2. Baskom 2 0 0
3. Sendok 4 0 0
4. Whisker 1 0 0
5. Panci 1 0 0
6. Kompor 1 0 0
7. Saringan 1 0 0
Jumlah 0
No Bahan Baku Jumlah Harga (Rp)
1. Tepung Terigu 75 gr 1000
2. Teoung Custard 25 gr 3500
3. Telur 6 buah 8750
4. Air ½ gelas 0
5. Susu cair 1 Liter 12000
6. Butter atau Margarin 150 gr 6000
7. Gula Pasir 150 gr 2400
8. Kelapa Muda 3 buah 20000
53560
Jumlah Tenaga Kerja
Administrasi 1
Produksi 1
Pemasaran 1
4. Harga hasil produksi
No Satuan Harga (Rp)
1. Kemasan 1 cup alumunium foil 5000
Diasumsikan dalam satu kali proses produksi digunakan 1 Liter susuyang akan menghasilkan sekitar 40 cup Klappertaart. Perhitunganbiaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai berikut:
1. Biaya Variabel
No Bahan Jumlah Harga
1. Tepung Terigu 75 gr 1000
2. Teoung Custard 25 gr 3500
3. Telur 6 buah 8750
4. Air ½ gelas 0
5. Susu cair 1 Liter 12000
6. Butter atau Margarin 150 gr 6000
7. Gula Pasir 150 gr 2400
8. Kelapa Muda 3 buah 20000
9. Alumunium Foil cup 40 buah 28000
10. Kemasan 40 buah 30000
Jumlah 111560
2. Biaya Tetap
Rp.
Tenaga Kerja (3 orang) 30000
Penyusunan Alat 10000
Total 40000
3. Total Biaya
-Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap= Rp. 111560 + 40000= Rp. 151560
4. Penerimaan Kotor:-Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga Produksi
Jumlah (bungkus) Satuan (Rp.) Total (Rp.)
40 5000 200000
5. Pendapatan Bersih (Laba)
- Pendapatan= Penerimaan kotor – Total biaya bersih
= Rp. 200000 – 151560
= 48440
Jadi, perkiraan pendapatan untuk satu kali
produksi, yaitu sebanyak 1 L susu, akan
mendapatkan laba/keuntungan sebesar
Rp. 48440
Gunakan strategi promosi yang sudahdijelakan oleh guru pada pertemuansebelumnya ditambahn dengan penjelasandari buku di halaman 163.
BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalianmodal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagaipenentu batas pengembalian modal.
BEP adalah suatu keadaan dimana usaha tidak memperolehlaba dan tidak menderita kerugian.
BEP adalah alat analisis untuk mengetahui batas nilaiproduksi suatu usaha untuk mencapai nilai impas yang artinya tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan.
Suatu usaha dikatakan layak jika nilai BEP produksi lebihbesar daripada jumlah unit yang sedang diproduksi saat inidan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.
BEP Produksi = Total Biaya
Harga Penjualan
BEP Harga = Total Biaya
Total Produksi
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk pembuatanKlappertaart sebesar Rp. 151560,-/sekali pembuatan,sedangkan total produksi menghasilkan 40 bungkus perproduksi, dan jika harga Klappertaart dihargai Rp. 5000 percup maka:
BEP Produksi = Rp. 151560 = 30 bungkus
Rp. 5000
BEP Harga = Rp. 151560 = Rp. 3789
Rp. 40 bks