Post on 06-Jun-2015
BUKU PANDUAN
TEKNIS
BULUTANGKIS
1
KATA PENGANTAR
ASSALAMU’ALAIKUM, WR. WB,
SALAH SEJAHTERA UNTUK KITA SEMUA, DAN
SALAM OLAHRAGA
BUKU PANDUAN TEKNIS INI DISUSUN DAN DITERBIKAN DALAM RANGKA
TERSELENGGARANYA PERTANDINGAN/PERLOMBAAN DENGAN LANCAR, TERTIB DAN
TERARAH SERTA MENCAPAI HASIL YANG OPTIMAL SESUAI DENGAN PERATURAN /
KETENTUAN FEDERASI INTERNASIONAL YANG BERLAKU DAN BERDASARKAN
PERSETUJUAN INDUK ORGANISASI CABANG OLAHRAGA UNTUK DIBERLAKUKAN DALAM
PON XVII/2008 DI KALIMANTAN TIMUR.
BUKU PANDUAN INI DISAMPING MEMUAT KETENTUAN TEKNIS PENYELENGGARAAN
PERTANDINGAN, JUGA MEMUAT BEBERAPA INFORMASI YANG DIPANDANG RELEVAN
DENGAN KEGIATAN PERTANDINGAN, CABANG OLAHRAGA PON XVII/2008.
KEPADA SEMUA PIHAK TERKAIT KHUSUSNYA SELURUH PESERTA AGAR DAPAT MEMAHAMI
DAN MELAKSANAKAN SEGALA KETENTUAN YANG TERTUANG DALAM BUKU PANDUAN
TEKNIS INI.
SALAH SATU TOLOK UKUR KEBERHASILAN PON XVII/2008 ADALAH DAPAT
TERSELENGGARANYA PERTANDINGAN SETIAP CABANG OLAHRAGA DAN TERCAPAINYA
PRESTASI OLAHRAGA NASIONAL YANG DAPAT DIBANGGAKAN. UNTUK ITU, DIHARAPKAN
DUKUNGAN SEMUA PIHAK DALAM MENSUKSESKAN PERTANDINGAN.
DEMIKIAN HARAP MAKLUM DAN TERIMAKASIH.
WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
Samarinda, Mei 2008 KETUA UMUM PB. PON XVII/2008 KALIMANTAN TIMUR
Yurnalis Ngayoh
2
3
SUSUNAN PENGURUS KONI MASA BAKTI 2007 – 2011
Ketua Umum : Rita Subowo Wakil Ketua Umum I : Hendardji Soepandji Wakil Ketua Umum II : Sri Sudono Sumarto Sekretaris Jenderal : Rosihan Arsyad Wakil Sekretaris Jenderal – I : Nuranto Wakil Sekretaris Jenderal – II : Cahya Azis Bendahara : Budi Rustanto Wakil Bendahara : Istiqlal Taufiq Syaifullah Ketua Bidang Organisasi : Ngatino Wakil Ketua Bidang Organisasi : Arsyad Achmadin Ketua Bidang Pembinaan Prestasi : Mulyana Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi : Otte Ruchiyat Ketua Bidang Litbang : S. Wimbo Hardjito Wakil Ketua Bidang Litbang : Sonny Teguh Trilaksono Ketua Badan Audit Internal : S. N. Suwisma Kepala Biro Perencanaan Anggaran : Oong S. Wiradinata Wakil Kepala Biro Perencanaan Anggaran : Eman Sumusi Kepala Biro Media dan Humas : Atal S. Depari Wakil Kepala Biro Media dan Humas : Firmansyah Gindo Kepala Biro Promosi dan Pemasaran : Juliari P. Batubara Kepala Biro Umum : Santosa Jayaatmadja Ketua Komisi Hukum : Umbu S. Samapaty Wakil Ketua Komisi Hukum : Faisal Abdullah Ketua Komisi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga : Djati Waluyo Ketua Komisi Kesejahteraan Pelaku Olahraga : Kusnan Ismukanto Ketua Komisi Pembibitan dan Pemanduan Bakat : Johansyah Lubis Ketua Komisi Pendidikan dan Penataran : Abdul Rauf Ketua Komisi IPTEk Olahraga : Dr. Ismeth S. Abidin Ketua Pusat Data : Yuanita Nasution
4
SUSUNAN PENGURUS KOI MASA BAKTI 2007 – 2011
Ketua Umum : Rita Subowo
Wakil Ketua Umum : Indra Kartasasmita
Sekretaris Jenderal : Arie Ariotedjo
Wakil Sekretaris Jenderal : Martina Widjaya
Bendahara : Ahmed Solihin
KOMISI Athlete : Lukman Niode
Women and Sport : Jetty R. Pattiasina
Olympic Solidarity : Djoko Pramono
Sport and Environment : Utut Adianto
Ethics : Timbul Thomas Lubis
Cultural & Olympic Education : Pusparani C. Hakim
Sport for All : Sumohadi Marsis
Medical : Dr. Leane Suniar
5
SUSUNAN PANITIA INTI PB. PON XVII/2008
Tim Pengarah dan Pengawas : KONI Penasehat : - Muspida Kaltim - H. Suwarna AF - Drs. H. Herlan Agussalim Ketua Umum : Yurnalis Ngayoh Ketua Harian : H. Syaiful Teteng Sekretaris Umum : H. Ibnu Nirwani Wakil Sekretaris Umum : H. Elmy Rustam Sekretaris I : A. Doeriat Sekretaris II : Fuad Asaddin Bendahara : Syafruddin AH. Ketua I : H. Nusyirwan Ismail Wakil Ketua I : H. Syaiful Gafur Ketua II : H. Sulaiman Gafur Wakil Ketua II : H. Zairin Zein Ketua III : H. Syachruddin Wakil Ketua III : H. Syahril Basran Ketua IV : H. Achmad Amin Wakil Ketua IV : RP. Sibuarian
6
Ketua Bidang Pertandingan : H. Harbiansyah Hanafiah Ketua Bidang Kesehatan : Sutarnyoto Ketua Bid. Sarana & Prasarana : H. Awang Darma Bakti Ketua Bidang Akomodasi dan Konsumsi : H. Suwatno Ketua Bidang Transportasi : H. Adi Buchori Muslim Ketua Bidang Keamanan : Kepolisian Daerah Kaltim Ketua Bidang Promosi : H. Ichwansyah Ketua Bidang Dana dan Usaha : H. Abdurrachim Asmaran Ketua Bidang Humas : H. Jauhar Effendi Ketua Bidang Municipality dan Hospitality : H. Arpan Zainal Ketua Bidang Upacara dan Api PON : H. Hamka Halek Ketua Bidang Porcanas : H. Kasyful Anwar As’ad
7
SUSUNAN PENGURUS BESAR PERSATUAN BULUTANGKIS SELURUH INDONESIA
8
SUSUNAN PANITIA INTI PELAKSANA CABANG OLAHRAGA : BULUTANGKIS
Ketua : Wakil Ketua : Sekretaris : Wakil Sekretaris : Bendahara : Technical Delegate : Yacob Rusdianto
9
I. INFORMASI UMUM
A. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu : Tanggal 5 s/d 16 Juli 2008
Tempat : GOR Bulutangkis ”PALARAN”
Samarinda – Kalimantan Timur
B. NOMOR-NOMOR YANG DIPERTANDINGKAN DALAM PON
XVII/2008
1. Beregu Putra
2. Beregu Putri
3. Perorangan Tunggal Putra
4. Perorangan Tunggal Putri
5. Perorangan Ganda Putra
6. Perorangan Ganda Putri
7. Perorangan Ganda Campuran
C. JADWAL KESELURUHAN PERTANDINGAN Sabtu, 5 Juli 2008 - Undian Beregu
- Manager Meeting - 10.00 - 16.00
Minggu, 6 Juli 2008 - Pembukaan PON Senin – Kamis 7 – 10 Juli 2008
- Pertandingan Beregu - 08.30
Jum’at, 11 Juli 2008 - Final Beregu Putra/Putri - Undian Perorangan - Manager Meeting Perorangan
- 09.30 - 14.00 - 16.00
Sabtu – Selasa, 12 -15 Juli 2008
- Pertandingan Perorangan - Finalis Perorangan
- 08.30
Kamis, 17 Juli 2008 - Penutupan PON
10
D. MEDALI YANG DIPEREBUTKAN
1. Medali Emas = 7
2. Medali Perak = 7
3. Medali Perunggu = 14
E. PESERTA
Peserta yang diperkenankan mengikuti PON XVII /2008 adalah
berdasarkan pendaftaran yang diajukan Pengda PBSI cq. KONI
Daerah (Provinsi) yang disyahkan panitia besar PON XVII / 2008
dan panitia keabsahan PON XVII/2008, dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Tidak dalam keadaan skorsing oleh Induk Organisasi Cabang
Olahraga bersangkutan (PB PBSI).
2. Sehat jasmani dan rohani.
3. Provinsi yang dibebaskan dari babak kualifikasi
diperkenankan untuk mengikuti pertandingan antar regu dan
perorangan.
4. Provinsi yang menjuarai babak kualifikasi diperkenankan
mengikuti pertandingan antar regu dan perorangan.
5. Provinsi yang menjadi runner up dalam babak kualifikasi
hanya diperkenankan mengikuti pertandingan perorangan.
6. Jumlah atlet yang didaftarkan adalah sesuai dengan
peraturan PON XVII/2008.
F. PENDAFTARAN
Sesuai dengan peraturan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang
tertuang dalam Surat Keputusan Komite Nasional Indonesia
11
(KONI) nomor : 31 A Tahun 2003 pasal 18 titik 3, pendaftaran
peserta dibagi dalam 2 tahap :
1. Tahap Pertama (I)
Pendaftaran cabang olahraga dan nomor
pertandingan/perlombaan yang akan diikuti serta rekapitulasi
jumlah peserta, yang dikirimkan oleh PB. PON
XVII/2008 Kaltim ke seluruh Provinsi, harus sudah terima
kembali oleh PB. PON XVII / 2008 paling lambat tanggal 6
Desember 2007 pukul 24.00
2. Tahap Kedua (II)
Pendaftaran nama-nama atlet dan nomor-nomor pertandingan
/perlombaan yang akan diikuti serta official peserta PON
XVII/2008 yang dikirimkan oleh PB. PON XVII / 2008
Kaltim ke seluruh propinsi, harus sudah diterima kembali oleh
PB.PON XVII / 2008 paling lambat pada tanggal 6 April 2008
pukul 24.00 WIB.
G. KETENTUAN JUMLAH PENDAFTARAN
Adapun ketentuan jumlah pendaftarannya adalah sebagai berikut
:
1. Jumlah atlet Provinsi yang dibebaskan dari babak Kualifikasi
dan Provinsi yang menjuarai Babak Kualifikasi, ditetapkan
sebagai berikut :
- Putra maksimal 8 orang
- Putri maksimal 5 orang
12
2. Provinsi yang dibebaskan dari Babak Kualifikasi
diperkenankan untuk mengikuti pertandingan antar regu dan
perorangan, dalam PON XVII / 2008 dengan ketentuan
sebagai berikut :
- Beregu putra 1 regu
- Beregu putri 1 regu
- Tunggal putra 4 orang
- Tunggal putri 3 orang
- Ganda putra 3 pasang
- Ganda putri 2 pasang
- Ganda campuran 2 pasang
3. Provinsi yang menjuarai Babak Kualifikasi diperkenankan
mengikuti pertandingan antar regu dan perorangan dalam
PON XVII / 2008, dengan ketentuan sebagai berikut :
- Beregu putra 1 regu
- Beregu putri 1 regu
- Tunggal putra 4 orang
- Tunggal putri 3 orang
- Ganda putra 3 pasang
- Ganda putri 2 pasang
- Ganda campuran 2 pasang (Apabila daerah tersebut
mewakilkan atlet putra dan putri)
4. Provinsi yang menjadi runner up dalam Babak Kualifikasi
hanya diperkenankan mengikuti pertandingan perorangan
saja, dengan ketentuan sebagai berikut :
13
- Atlet putra 3 orang boleh mendaftarkan 2 Tunggal dan 1
Ganda
- Atlet putri 3 orang boleh mendaftarkan 2 Tunggal dan 1
Ganda
Catatan : Dari hasil Babak Kualifikasi, maka ditetapkan
untuk pendaftaran PON XVII/2008 sbb :
1. Apabila juara Beregu Putra dan juara Beregu Putri dari
satu Provinsi itu bisa mendaftarkan maksimal : 4 tg pa, 3
tg pi, 3 gd pa, 2 gd pi dan 2 gd camp.
2. Apabila juara Beregu Putra dan Runner Up Beregu Putri
dari satu Provinsi, maka Provinsi itu boleh mendaftarkan
maksimal : 4 tg pa, 2 tg pi, 3 gd pa, 1 gd pi dan 2 gd
camp.
3. Apabila Runner Up Beregu Putra dan Juara Beregu Putri
dari satu Provinsi, maka Provinsi itu boleh mendaftarkan
maksimal : 2 tg pa, 3 tg pi, 1 gd pa, 2 gd pi dan 2 gd
camp.
4. Apabila Runner Up Beregu Putra dan Runner Up Beregu
Putri dari satu Provinsi tersebut boleh mendaftarkan
maksimal : 2 tg pa, 2 tg pi, 1 gd pa, 1 gd pi dan 2 gd camp.
H. SEEDED DAN UNDIAN
Seeded dan Undian ditetapkan oleh Pengurus Besar cq. Referee.
- Undian untuk pertandingan antar regu tanggal 07 Juli 2008 di
Kalimantan Timur (tempat dan waktu ditentukan pada
saatnya).
14
- Undian untuk peserta perorangan dilaksanakan tanggal 11
Juli 2008 di Samarinda (tempat dan waktu ditentukan pada
saatnya)
Ranking berdasarkan Ranking Nasional / BWF.
I. MEDICAL CONTROL
Difokuskan kepada pemeriksaan doping sesuai dengan peraturan
dalam Anti Doping Code – Olympic Movement. Pemeriksaan
doping akan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dan diatur
dalam ” Pedoman Pengawasan Doping dan Vertifikasi Wanita ”.
Apabila seorang atlet menolak pemeriksaan doping atau terbukti
bersalah melakukan doping ”harus” dikeluarkan sebagai peserta
PON XVII / 2008, sesuai ketentuan sebagaimana tercantum dalam
peraturan PON pasal 9, sebagai berikut :
1. Bila yang bersangkutan anggota regu pada nomor beregu,
maka regunya dinyatakan kalah dan yang bersangkutan
dikeluarkan sebagai peserta PON XVII / 2008. Sedangkan
anggota regu lainnya yang tidak terkena doping dapat
mengikuti pertandingan / perlombaan pada nomor perorangan
;
II. PERATURAN PERTANDINGAN
A. PERTEMUAN TEHNIK
Pertemuan tehnik diadakan :
1. Untuk pertemuan tehnik antar regu tanggal 07 Juli 2008 di
Samarinda.
15
2. Pertemuan tehnik untuk perorangan diadakan tanggal 11 Juli
2008 di Samarinda.
3. Tempat dan waktu ditentukan pada saatnya.
B. SHUTTLECOCKS
Shuttlecocks yang dipergunakan pada PON XVII-2008 adalah
merk Gadjahmada Red International Produksi PT. Neo Milenia
Era Agung Sakti.
C. JUMLAH PEMAIN UNTUK PERTANDINGAN ANTAR
REGU
Jumlah pemain untuk pertandingan antar regu ditetapkan sebagai
berikut :
- Putra minimal 4 orang maksimal 8 orang
- Putri minimal 2 orang maksimal 5 orang
16
D. JUMLAH PARTAI MASING-MASING REGU
- Putra : 3 Tunggal dan 2 Ganda
- Putri : 2 Tunggal dan 1 Ganda
E. SUSUNAN PEMAIN
Susunan pemain untuk pertandingan antar regu baik tunggal
maupun ganda harus berdasarkan peringkat / ranking.
F. URUTAN PERTANDINGAN ANTAR REGU
Urutan pertandingan untuk pertandingan antar regu ditetapkan
oleh Referee, dengan komposisi sebagai berikut :
Putra (format Thomas Cup) :
- Tgl 1 – Gd 1 – Tgl 2 – Gd 2 – Tgl 3
- Tgl 1 – Gd 2 – Tgl 2 – Gd 1 – Tgl 3
- Tgl 1 – Tgl 2 – Gd 1 – Tgl 3 – Gd 2
- Tgl 1 – Tgl 2 – Gd 2 – Tgl 3 – Gd 1
- Tgl 1 – Tgl 2 – Tgl 3 – Gd 1 – Gd 2
- Tgl 1 – Tgl 2 – Tgl 3 – Gd 2 – Gd 1
- Tgl 1 – Gd 1 – Tgl 2 – Tgl 3 – Gd 2
- Tgl 1 – Gd 2 – Tgl 2 – Tgl 3 – Gd 1
Putri :
- Tgl 1 – Gd – Tgl 2
- Tgl 1 – Tgl 2 – Gd
17
G. SISTEM PERTANDINGAN
1. Dalam pertandingan beregu Putra dan Putri peserta dibagi
menjadi 2 (dua) pool dengan sistem setengah kompetisi dalam
masing-masing pool. Pada babak Semi Final (Babak Kedua)
mempergunakan sistem silang yaitu juara Pool A
dipertandingkan dengan Runner Up Pool B dan Runner Up
Pool A dengan juara Pool B (Sistem Silang). Pemenang pada
pertandingan silang di pertandingan untuk perebutan juara I
dan II, sedangkan yang kalah menjadi juara III bersama.
2. Dalam pertandingan perorangan dipergunakan sistem Gugur,
baik untuk nomor Tunggal Putra, Tunggal Putri, Ganda
Putra, Ganda Putri maupun Ganda Campuran.
3. Pertandingan akan dilaksanakan apabila pendaftaran
berjumlah minimal 3 (tiga) nomor / 3 regu dari provinsi yang
berbeda.
4. Apabila jumlah pendaftaran hanya 3 s/d 5 regu/nomor,
pertandingan akan mempergunakan sistem setengah
kompetisi.
H. JADWAL PERTANDINGAN
Jadwal pertandingan yang tercantum dalam Buku Acara menjadi
dasar/pegangan untuk dimulainya suatu pertandingan.
Kemungkinan diajukan/diundurkan suatu pertandingan oleh
karena terjadi WO atau hal lain. Peserta bertanggung jawab untuk
mengetahui sendiri perubahan-perubahan tersebut.
18
I. PETUGAS INTI
1. Pengurus Besar PBSI akan menunjuk Petugas Inti, Referee,
Wasit dan Hakim Garis untuk memimpin pertandingan.
2. Referee menunjuk Wasit, Hakim Garis yang akan memimpin
pertandingan.
J. PROTES
1. Protes Tehnis
a. Protes yang sifatnya tehnis akan diputuskan oleh Referee
b. Keputusan Referee bersifat final
2. Protes Non Technis a. Protes yang sifatnya non teknis diputuskan oleh Referee,
Panpel dan Panitia Besar PON XVII / 2008.
b. Keputusan bersifat final
3. Protes harus diajukan paling lambat 15 (lima belas) menit
setelah kasus yang diprotes berlangsung.
4. Protes harus diajukan oleh Manager Bulutangkis/Official
secara tertulis kepada Referee atau wakilnya yang bertugas
dengan disertai uang protes sebesar Rp. 500.000,- (Lima Ratus
Ribu Rupiah). Dan melampirkan bukti pendukung protes.
K. PERATURAN PERTANDINGAN
1. Peraturan pertandingan yang dipergunakan adalah peraturan
pertandingan PBSI/IBF dan peraturan PON.
19
2. Score system mempergunakan ” Rally Point ” 3 x 21 baik
putra/putri, tunggal/ganda maupun ganda campuran. Setiap
pertandingan berlaku prinsip The Best of Three Games.
3. Pada point 11 tiap-tiap game, pemain diizinkan untuk
istirahat tidak melebihi 60 detik. Pelatih diperkenankan ke
lapangan untuk memberikan instruksi, tetapi pemain tidak
boleh meninggalkan lapangan.
4. Pada waktu pergantian tempat antara game pertama dan
game kedua pemain diizinkan istirahat tidak melebihi selama
120 detik. Pelatih diperkenankan ke lapangan untuk
memberikan instruksi-instruksi, tetapi pemain tidak boleh
meninggalkan lapangan.
5. Bila terjadi One Game All (game satu sama), pemain diizinkan
untuk beristirahat tidak melebihi 120 detik.
6. Seorang pemain hanya diperkenankan bermain dalam 3 (tiga)
nomor, yaitu : 1 (satu) kali tunggal dan 1 (satu) kali ganda,
dan 1 (satu) kali ganda campuran, pada pertandingan
perorangan.
7. Pada pertandingan antar regu, seorang pemain hanya
diperkenankan bermain 1 (satu) kali tunggal dan 1 (satu) kali
ganda.
8. Apabila terjadi gangguan, Referee berhak untuk menunda
atau memindahkan pertandingan ke tempat/hari lain dengan
ketentuan hasil pertandingan yang diperolehnya tetap
berlaku/sah.
9. Wasit dapat membatalkan/menganulir keputusan Hakim
Garis.
20
10. Dalam pertandingan di pool seluruh partai pertandingan harus
dimainkan.
11. Apabila satu regu dalam pertandingan setengah kompetisi
dinyatakan kalah karena didiskualifikasi maka tidak boleh
melanjutkan pertandingan berikutnya dan hasil pertandingan
yang sudah diperolehnya dianulir.
12. Apabila atlet anggota regu didiskualifikasi oleh Referee karena
melakukan pelanggaran peraturan tehnis pertandingan, maka
diskualifikasinya hanya berlaku untuk atlet yang
bersangkutan dalam kejuaraan tersebut, sedangkan regu tetap
dapat melanjutkan pertandingan (tidak didiskualifikasi).
13. Apabila pertandingan sudah berlangsung dan ada atlet
anggota regu dinyatakan diskualifikasi oleh Referee karena
pelanggaran/kecurangan keabsahan atlet, maka regu tersebut
didiskualifikasi.
14. Setiap pemain diwajibkan berpakaian olahraga bulutangkis
sesuai peraturan yang berlaku (warna bebas). Pelatih yang
mendampingi saat atlet bermain harus memakai sepatu dan
berpakaian yang sopan.
15. Barang-barang yang boleh diletakkan dekat lapangan
pertandingan hanya air minum dan perlengkapan atlet
lainnya sebagai cadangan.
16. Referee berhak menentukan peraturan khusus pada lapangan
tempat pertandingan yang kurang memenuhi syarat.
17. Daftar susunan pemain/regu harus diserahkan kepada Referee
paling lambat 2 (dua) jam sebelum pertandingan dimulai.
21
18. Pemain/regu yang pada gilirannya harus bertanding, harus
sudah berada di tempat pertandingan paling lambat 30 (tiga
puluh) menit sebelumnya.
19. Pemain yang pada gilirannya harus bertanding, tetapi tidak
hadir di lapangan setelah dipanggil tiga kali dalam jangka
waktu 5 (lima) menit dinyatakan kalah.
20. Selama pemain melakukan pertandingan, tidak diperkenankan
meninggalkan lapangan, menukar raket, mengganti
perlengkapan dan lain-lain tanpa seizin wasit yang bertugas.
21. Pemain yang mendapat cedera di lapangan, apabila tidak
dapat melanjutkan pertandingan dinyatakan kalah.
22. Pada pertandingan antar regu pemain yang cedera dan
bermain rangkap maka kedudukan dalam nomor berikutnya
dapat digantikan oleh pemain lain yang rankingnya lebih
rendah.
23. Pada pertandingan perorangan pemain yang mendapat cedera
dan tidak bisa melanjutkan pertandingan, kedudukannya
pada nomor lain dapat diganti apabila nomor tersebut belum
memulai pertandingan pertamanya.
24. Tiap pemain berhak mendapat istirahat 30 (tiga puluh) menit
diantara 2 (dua) pertandingan yang harus dimainkannya
secara berturut-turut.
25. Pemain dan Official bertanggung jawab untuk mengetahui
bila dan dimana harus bertanding, termasuk adanya
perubahan jadwal dan sebagainya.
22
26. Pemain yang tidak mau melaksanakan pertandingan pada
waktu dan tempat yang telah ditentukan panitia dinyatakan
kalah.
27. Apabila pemain memerlukan tambahan perlengkapan pada
waktu melakukan pertandingan (air, raket dsb) harus
sepengetahuan dan melalui Referee.
28. Pemain/atlet dilarang mempergunakan dopping.
29. Peserta yang belum tiba gilirannya tidak diperkenankan
memasuki lapangan tempat pertandingan.
30. Keabsahan pemain berdasarkan Ketentuan Penyelenggaraan
PON XVII / 2008 Kalimantan Timur yang dikeluarkan oleh
KONI Pusat.
31. Atlet yang telah mewakili salah satu Provinsi pada Pra PON
menuju PON XVII / 2008 tidak diperbolehkan bermain
mewakili Provinsi lain.
32. Atlet yang disengketakan oleh Provinsi atau lebih dan masing-
masing Provinsi memiliki bukti domisili resmi maka atlet
tersebut tidak boleh bermain, kecuali telah ada pernyataan
bahwa atlet tersebut bersedia bermain untuk salah satu
Provinsi dimaksud.
L. PENENTUAN PERINGKAT / RANKING
Penentuan peringkat / ranking pada sistem setengah kompetisi
adalah sebagai berikut :
1. a. Regu yang mendapat kemenangan terbanyak menduduki
peringkat tertinggi, dan seterusnya secara berurutan.
23
b. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh kemenangan
sama, maka regu yang menang pada waktu berhadapan /
bertanding menduduki peringkat diatasnya.
c. Apabila ada 3 (tiga) regu atau lebih yang memperoleh
kemenangan sama, maka peringkatnya ditentukan oleh
kemenangan partai.
2. a. Regu yang memperoleh partai terbanyak (point 1c
tersebut diatas) menduduki peringkat diatasnya secara
berurutan.
b. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh kemenangan
partai sama, maka regu yang menang pada waktu dia
berhadapan menduduki peringkat diatasnya.
c. Apabila ada 3 (tiga) regu atau lebih yang memperoleh
kemenangan partai sama, maka penilaian selanjutnya
dengan selisih game.
3. a. Regu yang memperoleh selisih game sama (point 2c
diatas) menduduki peringkat diatasnya secara berurutan.
b. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh selisih game
sama, maka regu yang menang pada waktu dia
berhadapan menduduki peringkat diatasnya.
c. Apabila ada 3 (tiga) regu yang memperoleh selisih game
sama, penilaian selanjutnya dengan selisih angka (point)
24
4. a. Regu yang memperoleh selisih poin terbanyak (point 3c
tersebut diatas) menduduki peringkat diatasnya secara
berurutan.
b. Apabila ada 2 (dua) regu yang memperoleh selisih angka
sama, maka regu yang menang pada waktu dia
berhadapan menduduki peringkat diatasnya.
c. Apabila ada 3 (tiga) regu atau lebih yang memperoleh
selisih angka sama, penilaian terakhir dengan jalan
UNDIAN.
M. LAIN-LAIN 1. Para Juara I s/d III bersama akan menerima medali dan
piagam penghargaan dari Panitia Besar PON XVII / 2008.
2. Hal-hal yang belum / tidak tercantum dalam ketentuan ini
akan diatur dan ditetapkan pada saatnya sesuai kebutuhan.
25