Post on 01-Feb-2016
description
Muntah pada Bayi dikarenakan Gastroesophageal Reflux
Ira Vini Gloria102013103
Rumusan Masalah
Bayi perempuan 4 bulan dibawa ke RS karena ibunya mengeluh kalau sejak 2 minggu lalu bayinya sehabis minum susu sering keluar kembali ke mulut krg lebih 1-2 sdm.
Hipotesis
Bayi tersebut mengalami GER (Gastroesofagus reflux).
Analisis Masalah
Bayi perempuan, 4bulan, sehabis
minum susu mengeluarkan
kembali melalui mulut 1-2sdm
AnamnesisPemeriksaa
n Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Kerja
Diagnosis Banding
Etiologi
EpidemiologiManifestasi
klinik
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Komplikasi
Pencegahan
Prognosis
Anamnesis & P.Fisik• Identitas• Riwayat Penyakit Sekarang:
muntah lebih dari 2-3 sendok makan setiap kali bayi tersebut menyusu.
Tiap berapa menit muntah? Rewel/tidak? disertai diare/tdk?• Riwayat penyakit dahulu :
apakah bayi tersebut sudah pernah mengalami muntah seperti ini sebelumnya.
prematur (+/-), alergi (+/-)• RPK : -• Riwayat sosial
-KU pasien, -pengukuran BB dan PB,-Inspeksi, Palpasi, Auskultasi -Pemeriksaan abdomen ( lihat apakah ada distensi abdomen, nyeri tekan pada abdomen, suara usus, dan hepatosplenomegali)
Pemeriksaan Penunjang
• Endoskopi• Fluoroskopi dengan kontras barium
• Monitor pH esophagus selama 24 jam• Gastro esofageal scintigrafi
paling akurat tapi invasif
tidak invasif, sebagai pengganti endoskopi tapi sensitivitas & spesifisitas buruk.
Working Diagnosis
Gastroesophageal Reflux (GER)suatu keadaan, dimana terjadi disfungsi sfingter esofagus
bagian bawah sehingga menyebabkan regurgitasi isi lambung ke dalam esofagus
Fisiologis (GER: Gastroesophageal Reflux)usia < 8-12 bulannutrisi adekuat terpenuhi Belum terbentuknya segmen esofagus intra
abdominaltidak ada tanda komplikasi respirasi, esofagitis.
• Muntah (emesis) adalah pengeluaran (ekspulsi) dari isi lambung ke rongga mulut yang disertai dengan kekuatan
• Regurgitasi adalah pengeluaran isi lambung yang mengalami refluks ke orofaring dan mulut tanpa disertai kekuatan akibat kontraksi otot perut
• Gastroesophageal reflux (GER) adalah pasase isi lambung ke dalam esofagus.
Etiologi
Lemahnya LES (lower esophageal sphincter)
peningkatan tekanan abdomen akibat batuk
pengosongan lambung lambat
Refluks duodenum-gaster
Epidemiologi
• Bayi dan anak-anak : 1-8% • Dewasa : 7% menderita heartburn setiap hari
Patofisiologi
• GER terjadi secara pasif karena “katup” antara lambung dan esofagus tidak berfungsi baik, baik karena hipotonia sfingter esofagus bawah,
Gejala Klinis
Bayi : regurgitasiMenangis,gangguan tidur serta penurunan
nafsu makan.Gelisah,rewelBatukwheezing
Differential Diagnosis
GERD (Gastroesofageal reflux desease)adanya simtom atau kerusakan mukosa esofagus akibatproses gastroesofageal refluks yg patologis. Jarang diitemukan pd bayi4 faktor penting terjadinya GERD: Lemahnya LES (lower esophageal sphincter) peningkatan tekanan abdomen pengosongan lambung lambat Refluks duodenum-gaster
Gejala klinis Utama:• Heart burn (nyeri,rasa panas di dada)
terjadi di retrosternal/epigastrik dan dapat menjalar ke leher
diperberat dengan perubahan posisi seperti berbaring• Regurgitasi• Disfagia• Odinofagia• Mual, rasa pahit di lidah
ALGORITME TATA LAKSANA GERD
GEJALA KHAS GERD
Gejala alarmUmur > 40 th Tanpa gejala alarm
Terapi empirikTes PPI
Respon menetap Respon baik
Terapi min-4 minggu
On demand therapy
kambuh
Endoskopi
Konsensus Gerd ,2004
Differential Diagnosis
Stenosis Pilorus • Terjadi karena hipertrofi dan hyperplasia otot
sirkular yang mengelilingi pylorus dan antrum lambung.
• Menyebabkan obstruksi dan hiperperistaltik perut.• Biasa pada bayi usia 2-8 minggu.
Gejala• Muntah awalnya tidak bisa
diprediksi• Muntah 5-10 menit setelah
pemberian makanan, seperti sangat dipaksa, proyektil, tidak bersifat bolus.
• Bayi sangat lapar• Abdomen sangat
membesar• Terlihat gerakan peristaltik
• Diare (Starvation Stool)• Konstipasi bila dehidrasi• Hiperbilirubinemia• Alkalosis metabolik
hipokloremik + BUN >>
Differential Diagnosis
• AkalasiaMerupakan suatu keadaan dimana tidak adanya relaksasi esophagus terminal. Spasme esophagus dapat menimbulkan sumbatan partial pada daerah perbatasan gaster-esophagus, dimana dengan Ba kontras, tampak adanya konstriksi esophagus bagian terminal dan bagian atasnya melebar. Keadaan ini sering ditemukan pada anak lebih besar , jarang pada bayi.
Differential Diagnosis• Atresia Duodenum : lumen
intestinal menutup sebagian/seluruhnya.
• muntah-muntah yang mengandung empedu. Bila atresia di bawah ampula vateri, muntahnya berupa gumpalan susu atau muntahnya keruh
• Gejala : muntah, distensi abdomen, konstipasi, dehidrasi dan BB ↓.
Komplikasi
Barrett’s Esophagus epitel skuamosa esophagus berubah menjadi epitel kolumnar metaplastik.
• Prevalensi: 10% dari penderita GERD kronis
• Tidak ada gejala klinis• 90% penderita tidak ke dokter• Epitel specialized intestinal metaplasia ->
meningkatkan resiko adenokarsinoma esophagus (0,5% /tahun)
• Diagnosa : endoskopi (hasil biopsi)
Komplikasi
Peptic Stricture• Terjadi pada 5% dari total pasien dengan
esofagitis.• GK: disfagia makanan padat • Biasanya striktur terletak di gastroesofageal ->
reduksi refluks.• Diatas gastroesofageal-> disertai dengan
Barrett’s esophagus
Penatalaksanaan
A. Medikamentosa Obat Frekuensi Dosis
H2 Antagonis Ranitidine 2-3x/hari 5-10 mg/kg/hariSimetidin 3-4x/hari 40 mg/kg/hariFamotidin 2x/hari 1 mg/kg/hari PPI Pantoprazol Lansoprazol 1x/hari 0,4-2,8 mg/kg/hariRabeprazol Omeprazol 1x/hari 0,7-3,3 mg/kg/hariEsomeprazol Prokinetik Metoklopramid 4x/hari 0,15 mg/kg.Cisapride 4x/hari 0,2 mg/kg/
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa1. Operasi: fundoplication • Indikasi :
- pasien dengan refluks yang berlanjut dan komplikasi esophagitis meskipun sudah diberi terapi medis - refluks parah namun menolak untuk terapi PPI jangka panjang
2. Endoskopi: teknik endoskopi dapat meredakan gejala dan mengurangi perlunya PPI.
Pencegahan
• Perubahan posisi Bayi ditidurkan telungkup dengan posisi kepala lebih tinggi (30o). Setelah menyusu atau minum susu formula bayi digendong setinggi payudara ibu, dengan muka menghadap dada ibu. Hal ini menyebabkan bayi tenang sehingga mengurangi refluks
• Hindari paparan asap rokok dan konsumsi kopi pada ibu (caffein yang berlebihan pada ibu mempengaruhi terjadinya GER pada bayi).
Kesimpulan
Bayi usia 4 bulan tersebut menderita Gastroesofageal reflux (GER) yg menyebabkan regurgitasi isi lambung ke dalam esofagus.Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan bentuk patologisnya. Terapi yang digunakan adalah antagonis reseptor H2 dan atau PPI serta mencegah dengan menatur posisi badan bayi.