Post on 12-Apr-2016
description
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
PENCERNAAN MAKANAN
ILMU DASAR KEPERAWATAN I
Disusun oleh :
NAMA : FRISKILA NOFIASARI
NIM : 1302048
KELOMPOK : I
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
Bekerja sama dengan :
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
PENCERNAAN MAKANAN
A.TUJUAN
1.Mengetahui dan memahami proses pencernaan karbuhidrat di dalam mulut dan pencernaan oleh pankreas.
2.Mengetahui dan memahami proses pencernaan karbohidrat dalam lambung dan pencernaan oleh pankreas
3.Mengetahui dan memeahami pencernaan lemak oleh pankreas.
B.LANDASAN TEORI
1.Organ yang terlibat dalam pencernaan, peranan masing-masing organ
a.Rongga mulut
Jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ aksesori yang berfungsi dalam proses awal pencernaan.
-Pipi dan bibir
Mengandung otot-otot yang di perlukan dalam proses mengunyah dan berbicara. Di sebelah luar , pioi dan bibir di selaputi kulit.
-Lidah
Disamping sebagai alat pengecap cita rasa bahan-bahan yang ada dalam mulut untuk rasa manis ,di bagian samping atau pinggir untuk rsasa asin dan rasa asam dan di bagianbelakang untuk rasa pahit. Selain untuk indera pengecap, pada permukaan lidah terdapat indera untuk perabaan dan suhu panas dan dingin.Lidah juga berfungsi dalam membantu suara, menelan makanana, dan melumatkan bahan makanana dalam rongga mulut.
-gigi-geligi
Di dalam mulut makanan dihancurkan oleh gigi-gigi menjadi ukuran yang lebih kecil dengan tujuan proses pencernaan akan lebih mudah.
-Kelenjar ludah
Ada 3 kelenjar saliva: -kelenjar parotid
-klenjar subaksilar
-klenjar sublingual
Fungsi kelenjar ludah:
Melarutkan makanan escradi telan. kimia untuk pengecapan rasa, melmbabakan dan melumasi makanan sehingga dapat di telan, amilase pada saliva mengurangi zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa.Zat buangan seperti asam urat dan urea serta berbagai zat lain seperti obat,virus, dan logam di ekskresikan ke dalam saliva, zat antibodi dan anti bakteri dalam saliva berfungsi untuk memebersihkan rongga oral dan membantu memelihara kesehatan oral dan memebantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.
b.Tekak
Rongga mulut bagian belakang berakhir pada tekak. Merupakan tempat persimpangan antara saluran pernapasan dari rongga hidung dengan saluran pencernaan dari rongga mulut.
c..Kerongkongan
Berfungsi menghantarkan bahan yang di makan dari faring ke lambung.
d.Lambung
Berfungsi sebagi gudang makanan,yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.Fungsi asam lambung sebagai pembunuh kuman atau racun yang masuk bersama makanan serta untuk mengasamkan makanan agar mudah di cerna.
e.Usus Halus
Di dalam usus halus inilah proses pencernaan dan absorbsi atau penyerapan zat makanan sebagian besar berlangsung.
f.Usus Besar
Pencernaan zat makanan untuk kebutuhan absorbsi sudah tidak ada lagi dalam usus besar. Yang ada hanya penyerapan air dan elektrolit untuk memadatkan kimus yang masih dalam bentuk cair.
Organ yang terlibat di luar pencernaan:
1. PankreasMerupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar : Asini ,menghasilkan enzim-enzim pencernaan Pulau pankreas, menghasilkan hormon
Fungsi pankreas :Menghasilkan enzim pencernaan :a. Amilase : mencerna karbohidrat menjadi disakaridab. Lipase : memecah lemak menjadi gliserin dan asam lemakc. Tripsin : mencerna protein
Menghasilkan hormon :
a. Insulin, menurunkan kadar glukosab. Glukogan ,menaikan kadar glukosac. Somatostatin, menghalangi pelepasan kedua hormon
2. Hati
Hati merupakan kelenjar aksesoris yang terbesar dalam tubuh, berwarna coklat dan dan beratnya 1.000-1.800 gram.
Fungsi hati :
Memecah produk dari pencernaan menjadi senyawa organik baru Pembentukan empedu Sintetis protein plasma dan substansi koagulasi darah Menyimpan zat besi,vitamin,karbohidrat,dan lemak dalam bentuk yang kelebihan dari penggunaan mendesak Detoksifikasi bahan-bahan kimia asing,obat-obat dan racun
3. Kandung empeduKandung empedu adalah kantong yang berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan viseral.
Fungsi empedu : Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh terutama hemoglobin (Hb) yang berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
2.Proses hidrolisis yan terjadi
a.Hidrolisis karbohidrat
Karbohidrat sederhana monosa, atau monosakarida adalah karbohidrat yang molukelnya lebih kecil dan susunanya lebih sederhana dibandingkan dengan molukel yang lain. Molekuk karbohidrat ini tidak dapat diperkecil dengan cara hidrolisis. Hidrolisisi sempurna maltose ,selobiosa ,selulosa, amilum, dan glikogen juga akan mmenghasilkan glukosa.
Hidrolisis sakarosa dan laktosa juga akan menghasilkan glukoda dan lainnya. Hidrolisis laktosa dengan asam encer atau dengan katalis enzim lactase akan menghasilakn galaktosa dan glukosa. Selain itu hidrolisis sempurna galaktolipid akan menghasilkan galaktosa dan hasil lainnya.
O
C H
H C OH
HO C H
H C OH
H C OH
CH2OH
glukosa
O
C H
H C OH
HO C H
HO C OH
H C OH
CH2OH
galaktosa
CH2OH
C H
HO C H
HO C OH
H C OH
CH2OH
fruktosa
O
C H
H C OH
H C OH
H C OH
H C OH
CH2OH
ribosa
O
C H
H C H
HO C OH
H C OH
H C OH
CH2OH
2-deoksiribosa
b.Hidrolisis protein
Suatu polipeptida atau protein dapat mengalami hidrolisisnjika dipanaskan dengan asam klorida pekat, sekitar 6 M. Dalam hal ini, ikatan peptide diputuskan sehingga dihasilkan asam-asam amino bebas.Hidrolisis dipeptida Gly-Ser (Glisilserin) berlangsung sabagai berikut:
O O H O H O
H2N –CH –C –HN—CH—C—OH + H2O H2N—C—C—OH + H2N—C—C--OH
H CH2 H CH2OH
OH
Glisilserin glisin serin
Darah tubuh manusia atau hewan, hidrolisis polipeptida atau protein terjadi karena pengaruh enzim.
Proses hidrolisis adalah proses pemecahan suatu molekul menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan molekul air. Hidrolisis protein adalah proses pecahnya atau terputusnya ikatan peptida dari protein menjadi molekul yang lebih sederhana. Hidrolisis ikatan peptida akan menyebabkan beberapa perubahan pada protein, yaitu meningkatkan kelarutan karena bertambahnya kandungan NH3
+ dan COO- dan berkurangnya berat molekul protein atau polipeptida, rusaknya struktur globular protein (Nielsen, 1997).Reaksi katalisis protease secara umum ditunjukkan pada Gambar 2.2.
X = rantai peptida sebelumnyaY = rantai peptida sesudahnya
3.Hidrolisis lemak
Lemak dapat mengalami proses hidrolisis menjadi komponen-komponen
penyusunya yaitu gliserol dan asam lemak. Hidrolisis dapat berlangsung baik
dengan katalis enzim lipase oksidasi atau katalis2 tergantung yang akan di
gunakan. Pada kisaran suhu dan pH optimumnya enzim lipase yang di peroleh
dari pancreas dan dikenal sebagai steapsin, dapat mengatalis hidrolisis lemak
menjadi gliserol dan asam lemak. Semua lemak atau trigleserida akan mengalami
hidrolisis menjadi digliserida dan asam lemak. Kemudian, digleserida akan
mengalami hidrolisis lebih lanjut menjadi monogliserida dan asam lemak.
Akhirnya, monogliserida yang terbentuk ini akan mengalmi hidrolisis menjadi
gliserol dan asam lemak. Hidrolisis lemak makanan dalam intestinum oleh
pengaruh enzim steapsin juga berjalan secara bertingat-tingkat. Hasil yang berupa
gliserol dan asam lemak, akan di absorbsi oleh dinding intestinum.
O
CH O C R1
O
CH O C R2
O
CH O C R3
(trigliserida)
CH2OH
CHOH
CH2OH
(gliserol)
+
3RCOOH
(Asam Lemak)
CH2OCOR
CHOCOR
CH2OCOR
(trigliserida (suatu lipid))
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diproses oleh tubuh .Makanan dalam arti “biologis” adalah tiap zat atau bahan yg dapat digunakan dalam metabolism guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun atau memperolah tenaga bagi sel. Untuk dapat digunakan dalam metabolism ,maka makanan itu harus masuk ke dalam sel.
Selama dalam proses pencernaan makanan dihancurkan menjadi zt-zat sederhana dan dapat diserap oleh usus , kemudian digunakan oleh jaringan tubuh .Berbagai perubahan sifat makanan yang terjadi karena sintesis berbagai enzim yang etrkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Setiap jenis enzim mempunyai tugas khusus dan bekerja atas satu jenis makanan dan tidak mempunyai pengaruh terhadap jenis makanan lainnya. Agar makanan itu berguna bgi tubuh, maka makanan itu harus didistribusikan oleh darah sampai pada sel-sel tubuh.
D.CARA KERJA
1.Alat dan bahan
a. Larutan NaCl 0,2 %b. Larutan amilum 1 %c. Larutan HCLd. Ekstrak pankraeas netrale. Larutan Na2CO3 2 %f. Empedug. Kongo-redh. Larutan susui. Larutan yodiumj. Tabung reaksik. Labu ukurl. Kertas saringm. Corongn. Pembakar spiritus
2.Fungsi saliva dan muluta.Daya amilolitik saliva:
Kumur denagan air bersih ,kemudian dengan 20ml 0,2 % NaCl Kumuran di tampung dalam labu ,gojog dan saringlah (saliva encer) Siapkan 3buah tabung reaksi ,tambahkan masing-masing tabung 3 ml
saliva encer Tabung pertama didihkan lalu didinginkan segera. Tambahkan 3ml amilum 1 % Tabung ke dua di tambah 3ml HCL encer ,tambahkan 3 ml amilum 1
% Tabung ketiga di tambahkan 3 ml amilum 0,1% Ketiga tabung di atas di tempatkan pada pemanas air bersama-sama
dengan suhu 370C di dalam water bath Amati perubahan warna yang terjadi
3.Pencernaan oleh pancreas
b.Hidrolisis amilum
Siapkan tabung reaksi Tabung no 1: 1ml ekstrak pancreas netral, 2tetes Na2CO3 2% dan 2
potong kongo-red-fibrin Tabung no 2: 1ml ekstrak pepton 0,5% ,5 tetes larurtan empedu,2
tetes kongo-red fibrin Tabung no 3: 1ml air,2tetes Na2CO3 2 % dan 2 tetes kongo-red fibrin Ketiga tabung ditempatkan diatas pemanas air pada suhu 370C.
Warna merah berarti terjadi pencernaan.b.Hidrolisis amilum
Campurkan 3ml larutan amilum dengan 1ml enzim dan amilase 25% Inkubasi pada suhu 370C dalam waktu 15 menit Ujilah perubahnnya dengan 4 tetes yodium
c.Hidrolisis lemak Siapkan 3tabung reaksi Tabung no 1: 2ml susu + 1ml pepton 0,5 % Tabung no 2 :2ml susu + 1mll pepton 0,5% + 5tetes empedu Tabung no 3: 2ml susu + 1ml air Masing-masing tabung tambahkan 4 tetes fenol merah , tambahkan
Na2CO3 2% sampai warna merah muda Inkubasi ketiga tabung dalam pemanas air pada suhu 370C Amati perubahan warna dari merah menjadi kuning.
D.HASIL PERCOBAAN1.Fungsi saliva dan mulut
a.Daya amiolitik saliva
Hasil : :Tabung I : 3ml saliva encer didihkan didinginkan +3ml amilum 0,1 % inkubasi +0,5 ml reagen yodium +biru gelap
Tabung II : 3ml saliva encer + 3ml HCL encer +3ml amilum 0,15 inkubasi + 0,5 ml reagen yodium =keunguan
Tabung III :3 ml saliva encer +3ml amillum 0,1% inkubasi +0,5ml reagen yodium = kuning jernih
2.Pencernaan oleh pancreas
a.Hidrolisis protein
Hasil :
Tabung I : 1ml pepeton 0,5 % + 2 tetes NaCO3 2% +3 tetes kongo-red –fibrin di vorteks di inkubasi = warna merah
Tabung II: 1ml ekstrak pancreas netral + 5 tetes larutan empedu diforteks inkubasi di waterbath (15 menit) = warna merah
Tabung III: 1ml air +2 tetes Na2CO3 2% + 3 tetes kongo-red-fibrin
Diforteks inkubasi di waterbath (15 menit) = warna merah pekat
b.Hidrosolis amilum
Hasil :
3ml amilum 0,1 + 1ml enzim α – amylase 25 %
Inkubasi 370C ( 15 menit) = warna jernih
c.Hidrolisis lemak
Hasil :
Tabung 1 : 2 ml susu + 2 ml ekstrak pankreas + 4 tetes fenol red +
Na2CO3 2% tetes sampai merah muda diforteks diinkubasi 30
menit = sedikit kuning
Tabung 2 : 2 ml susu + 2 ml ekstrak pankreas + 5 tetes empedu + 4 tetes
fenol red + Na2CO3 2% tetes 2 sampai merah muda diforteks
diinkubasi 30 menit = merah muda
Tabung 3 : 2 ml susu + 1 ml air + 4 tetes fenol red + Na2CO3 2% tetes sampai merah muda = merah muda
F.PEMBHASAN 1. Fungsi saliva dan mulut
a.Daya amiolitik saliva :
Tabung 1 : Pada tabung ini tidak terjadi reaksi karena saliva
dipanaskan dan hanya ditambahkan 3 ml amilum 1 %, karena dengan
saliva dipanaskan, enzim yang ada dalam saliva rusak, sifat enzim akan
rusak karena panas dan enzim tidak dapat bereaksi.
Tabung 2 : Pada tabung ini tidak terjadi reaksi karena saliva tidak dipanaskan dan
adanya penambahan 3 tetes HCl 1 %. Pengaruh penambahan HCl ini
adalah dapat menjadi katalisator, yaitu senyawa yang mampu
mempercepat reaksi.
Tabung 3 : Pada tabung ini terjadi reaksi karena saliva tidak dipanaskan dan
penambahan 3 ml amilum 1%, dimana masih terdapat enzim yang
merupakan katalisator (mempercepat reaksi).
2.Pencernaan oleh pancreas
a.Hidrolisis protein
Tabung 1 : Menghasilkan warna merah karena ditambah 1 ml
ekstrak pancreas netral, 2 tetes Na2CO3 2 %, 2 potong kongo-red-fibrin
yang kemudian di panaskan pada suhu 370. Ekstrak pancreas ini
merupakan katalisator, dan pada ekstrak pancreas ini terdapat enzim
yang dapat memecah protein. Potongan kongo-red-fibrin ini memberikan
pewarnaan pada larutan.
Tabung 2 : Menghasilkan warna hijau muda karena ditambahkan 1 ml ekstrak
pancreas netral, dan 2 tetes larutan empedu. Larutan/cairan empedu
memiliki sifat basa yang berwarna hijau kekuningan.
Tabung 3 : Menghasilkan warna merah karena ditambahkan 1 ml air, 2 tetes Na2CO3
2 % dan 2 potong kongo-red-fibrin, sehingga tidak terjadi reaksi karena
tidak adanya katalisator.
b.Hidrolisis amilum
Tabung 1 : Tidak terjadi perubahan warna setelah ditetesi 3 ml amilum dan 0,5
aquades karena jumlah enzim yang ada dimulut kita tidak banyak.
Oleh sebab itu tidak terjadi perubahan warna.
Tabung 2 : Terjadi perubahan warna setelah ditetesi 3 ml amilum 0,1% + 0,5 ml
enzim+ reagen yodium karena terjadi penambahan enzim dan yodium
yang dapat sebagai pemberi warna.
c.Hidrolisis lemak
Tabung 1 :Menghasilkan warna merah muda kekuningan, karena pemecahan lemak hanya menggunakan 1 enzim lipase yang terkandung dalam estrak pankreas dan tanpa ekstrak empedu.
Tabung 2 : Menghasilkan warna merah muda lebih kuning, karena hidrolisis lemak
menggunakan ekstrak empedu yang dapat mengemulsikan lemak dan
enzim lipase sehingga pemecahan lemak lebih cepat. Warna kuning ini
adalah pengaruh dari ekstrak empedu yang ditambahkan.
Tabung 3 : menghasilkan warna yang tetap, yaitu warna merah muda pekat (pink),
karena pemecahan lemak hanya menggunakan air sehingga tidak
menghasilkan reaksi.
G.KESIMPULAN
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk diproses oleh tubuh .Makanan dalam arti “biologis” adalah tiap zat atau bahan yg dapat digunakan dalam metabolism guna memperoleh bahan-bahan untuk membangun atau memperolah tenaga bagi sel. Untuk dapat digunakan dalam metabolism ,maka makanan itu harus masuk ke dalam sel.
H.PUSTAKA
Syaifuddin. 2011. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Pearce Evelyn,1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis .Jakarta : Gramedia
Irianto Koes, 2012 .Anatomi dan Fisiologi.Bandung : Alfabeta
TUGAS