Post on 23-Jan-2017
BIOETIKA DALAM SILABUS PENDIDIKAN DAN PENELITIAN DI BIDANG KEDOKTERAN HEWAN
Oleh :Drh. Wiwiek Bagja dan Drh. Djoko WinarsoPengampu Mata Kuliah Etika Veteriner
Pendahuluan
Bioetika menjadi perhatian para peneliti sejak diresmikannya KBN (Komisi Bioetika Nasional) melalui SK Bersama antara MENRISTEK, MENKES, MENTAN tanggal 17 September 2004.
Komisi ini bertugas :1. Memajukan telaah masalah terkait prinsip-
prinsip bioteika2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah
tentang aspek Bioetika pada Litbang dan Penerapan IPTEK berbasis ilmu-ilmu hayati
3. Menyebarluaskan pemahaman umum tentang bioetika
Masalah Global dalam IPTEK
Telah lama diamati dampak dari pengembangan dan pembangunan IPTEK bagi penjaminan HAM dan
kebebasan yang mendasar. PBB mengeluarkan berbagai deklarasi berkaitan hal
ini di tahun 1975 dikenal sebagai :UN Declaration on the Use of Scientific and
Technological Progress in The Interest of Peace fro the Benefit of Mankind.
Hal ini terkait langsung dengan UNESCO (United Nation Educational Scientific and Cultural
Organization)
Deklarasi PBB dan prinsip-prinsip Etika untuk acuan silabus di tingkat pendidikan menengah dan tinggi meliputi :
• Etika Keilmuan• Etika Penelitian
• BioetikaYang dinyatakan dengan :
To achieve a better understanding of the ethical implications of scientific and technological
developments, States should endeavour to foster all forms of bioethics education and training at all level as
well as to encourage information and knowledge dissemination programmes about bioethics
Hasil Konferensi UNESCO menugaskan Dirjennya untuk :
Menyerahkan “the Technical and Legal Studies Undertaken regarding the Possibility of Elaborating
Universal Norms on Bioethics”
Deklarasi UNESCO ini menjadi sumber Legislasi nasional dalam bidang Bioetika dan Kode
Berperilaku sehingga pembentukan KBN adalah sebagai penyambung dan tanggung jawab Negara
kepada International Bioethics Committee (IBC) dibawah Dirjen UNESCO
Instrumen Internasional dan Regional dalam Bidang Bioetika adalah:
• Konvensi tentang Perlindungan untuk HAM dan Harkat Manusia
• Konvensi dalam HAM dan Biomedis oleh Counsil Eropa tahun 1999
• Deklarasi Helsinki oleh World Medical Association tentang Prinsip-prinsip Etika untuk riset medik yang menggunakan bahan asal manusia (diamandemen tahun 2002)
• International Ethical Guidelines for Biomedical Research Involving Human Subjects dari Council for International Organizations of Medical Sciences
• dll
Naskah terbaru yang disepakati pada Konferensi Dunia UNESCO yang diterima secara aklamasi tanggal 3 Oktober 2005 adalah;• Universal Declaration of Bioethics and Human Rights
berisi beberapa kesepakatan antara lain • Deklarasi ini harsu dipahami sejalan dengan hukum
Domestik dan Internasional sesuai dengan hukum HAM• Nilai Etika adalah etika bersama untuk • Memandu perkembangan ilmian dan keteknologian• Transformasi sosial dalam rangka tanggung jawab
generasi sekarang terhadap generasi yang akan datang• Persoalan bioteika memiliki dimensi internasional
bertumpu pada:• Universal Declaration in the Human Genome and Human
Rights • International Declaration on Human Genetic Data
Untuk Bioetika ada beberapa penekanan pertimbangan yaitu:
a. menyadari manusia bagian dari biosfera yang bertanggung jawab dan punya kewajiban terhadap sesame lain dan bentuk kehidupan lain khususnya HEWAN
b. Mengakui bahwa berdasar kebebasan ilmu pengetahuan, teknologi, penelitian dapat menjadi manfaat bagi manusia dalam menambah harapan hidup dan memperbaiki mutu kehidupan dan dapat mensejahterakan manusia
c. Kesehatan tidak hanya tergantung penelitian ilmiah dan iptek tapi juga factor psikobudaya
d. Mengakui bahwa keputusan-keputusan menyangkut etika dalam kedokteran, ilmu hayati dan teknologi yang terkait dapat berdampak pada perorangan, keluarga, kelompok, masyarakat keseluruhan
TujuanDeklarasi ini ditujukan kepada Negara-negara dengan tujuan,
sebagian antara lain :1. Memberi prinsip universal2. Memandu tindakan orang, kelompok, masyarakat, lembaga,
badan, publik, swasta3. Memupuk dialog multi disiplin dan plural tentang bioetika antar
semua pihak yang berkepentingan dalam masyarakat4. Menjaga dan mempromosikan perkembangan kepentingan
generasi masa kini dan masa mendatang 5. Menggaris bawahi pentingnya keragaman penyakit-penyakit dan
konservasi sebagai kepedulian bersama6. Mengakui pentingnya kebebasan penelitian ilmiah dan manfaat
dari keilmuan dan teknologi sebagai kebutuhan, tetapi terjadi dalam prinsip-prinsip etika sesuai deklarasi, menghormati martabat manusia, HAM dan kebebasan mendasar
Kesepakatan dalam Deklarasi
• Ayat 6 a) dan b) tidak diuraikan karena menyangkut bidang kedokteran manusia dan melibatkan manusia yang bersangkutan serta aturan tentang persetujuan dan kesepakatan dan lain-lain
• Ayat 7 mengatur : Orang tanpa berkemampuan untuk bersepakat; mengikuti hukum domestik, perlindungan khusus bagi mereka yang tidak memiliki kapasitas untuk bersepakat
• Ayat 16 : Melindungi generasi mendatang dari
dampak ilmu-ilmu hayati, termasuk pada dasar
genetika mereka
• Ayat 17 : Perlindungan lingkungan hidup, biosfera
dan keragaman hayati
Pengambilan Keputusan-keputusan dalam Bioetika
a. Profesionalisme, kejujuran dan integritas dan transparansi di dalam mengambil keputusan dan harus dipromosikan
b. Orang-orang dan profesional yang bersangkutan serta masyarakat secara keseluruhan harus diikutkan dalam dialog secara terartur
c. Kesempatan-kesempatan debat publik, pluralistik, mencari pernyataan dari semua pendapat yang relevan seharusnya dipromosikan
Komite Etika
Harus bebas, multidisiplin dan pluralistik yang dibangun, dipromosikan dan didukung pada tingkat yang sesuai untuk :• Menilai issue yang terkait dan relevan dari etika,
hukum ilmiah dan sosial untuk proyek penelitian yang menyangkut manusia
• Menyiapkan saran pada masalah etika dalam rangkaian klinik
• Menilai perkembangan ilmiah dan teknologi, merumuskan rekomendasi dan menyumbang persiapan panduan mengenai issue-issue dalam cakupan deklarasi UNESCO
• Mendorong, debat pendidikan dan kesadaran publik dari dan keterkaitan dalam bioetika
Ayat 20 : Penaksiran resiko, pengelolaan dan pencegahan.Penaksiran yang tepat dan pengelolaan yang cukup dari resiko yang berhubungan dengan Kedokteran, Ilmu Hayati dan berhubungan dengan Teknologi seharusnya dipromosikan.
• Promosi dan Penyebaran Prinsip-prinsip BIOETIKA oleh UNESCO selanjutnya adalah dengan dampingan dari IGBC (Intergovernmental Bioethics Committee) dan IBC (International Bioethics Committee)
• UNESCO harus mengulangi keterikatannya untuk menangani bioetika dan untuk mempromosikan kerjasama antara IGBC dan IBC
Rumusan Umum Bioetika
1. Ethics can be described as a sub-branch of applied
philosophy that seeks `what are the right and the
wrong, the good and the bad set of behaviors in a
given circumstance`
2. Bioethics on the other hand, is a quasi-social science
that offers solutions to the moral conflicts that arise in
medical and biological science practice
Awal Norma Bioetika sebagai dasar untuk menganalisis adalah sebagaimana dikemukakan oleh ahli filsafat Amerika yang dikenal sebagai
empat prinsip Biomedical Ethics:1. Respect to autonomy
2. Non-maleficence3. Beneficence
4. Justice
Cakupan Bioetika
Ada beberapa dimensi, yaitu;• Dimensi etika• Dimensi Hukum• Dimensi sosial-budaya ilmu-ilmu hayati• Dimensi teknologi yang terkait ilmu-ilmu hayati yang
menjamin : Respect for human dignity (menghormati harkat
manusia) Perlindungan HAM dan kebebasan yang
mendasar (Human Rights and Fundamental Freedoms)
Kedokteran Manusia Dan Kedokteran Hewan dalam Penelitian Ilmiah
Beberapa contoh kepedulian terhadap bioetika sudah lama muncul dalam masyarakat, antara lain;
• Kasus-kasus bayi tabung
• Transplantasi organ (termasuk donor hewan ke manusia yang banyak terjadi di kedokteran)
• Bioteknologi yang pesat untuk melakukan manipulasi dan rekayasa “blue print” kehidupan misalnya rekayasa genetika dan pengklonaan
Pada awalnya hanya kelompok kecil yang peduli
tetapi sekarang bioteknologi modern berdampak
luas pada seluruh umat manusia dengan
perubahan genetika yang “menetap dan
diwariskan pada generasi berikutnya”
Produk pangan dan tanaman perkebunan juga merupakan contoh dalam pesatnya IPTEK melahirkan kemampuan rekayasa genetika
(organisme yang dimodifikasi secara genetika) yang masuknya melalui jalur ekonomi
Pada saat demikian, ternyata pertimbangan bioetika belum sempat diberikan
Pertimbangan bioetika yang diperlukan akan meliputi pertimbangan
Agama, Sosial Budaya, Etika dan Estetika
Beberapa issue bioetika yang menarik perhatian antara lain;
1. Pengklonaan2. Rekayasa mikroba yang berpotensi untuk senjata
biologi3. Perlu informed-consent terhadap info genetika
seseorang4. Penggunaan informasi kedokteran untuk keperluan
non-medis yang melanggar privasi (hak pribadi)5. Penelitian sel tunas dan embrio manusia6. Penggunaan dan kepemilikan jaringan manusia7. Ajuan paten untuk “temuan” gen (paten prosesnya
atau paten produknya?)8. Akses terhadap keragaman hayati9. Keamanan pangan produk transgenik
Dalam hal penelitian bidang kedokteran
hewan maka rambu-rambu etika yang
digunakan adalah mengacu kepada rambu-
rambu etika kedokteran yang dikombinasikan
dengan rambu-rambu khas veteriner antara
lain kesejahteraan hewan dan konservasi.
Bidang Kedokteran Hewan Mempunyai Etika Veteriner yaitu :
• Etika Veteriner Deskriptif• Etika Veteriner Profesi (profesional)
• Etika Veteriner Administratif • Etika Veteriner Normatif
Selain Etika veteriner dokter hewan juga mempunyai Acuan Dasar Perilaku Profesi yang sejalan dengan jiwa dari bioetika yaitu :
1. Peran profesional Dokter Hewan dalam masyarakat2. Kesejahteraan hewan sebagai dasar
pertanggungjawaban profesi terhadap hewan dan lingkungan, kepada masyarakat dan negara.
3. Prinsip dasar etika dan hubungan kerja4. Promosi melalui media masaa5. Pengiklanan layanan dokter hewan6. Penulisan resep dan penjualan obat hewan7. Pengelolaan dan pelayanan jasa medik veteriner8. Penyelenggaraan otoritas veteriner9. Penegakan disiplin dalam profesi dokter hewan10. Mediasi konflik masalah etik dan hukum
Seluruh penelitian yang menggunakan hewan coba baik untuk kedokteran hewan maupun non kedokteran hewan seperti bidang biologi, peternakan, hewan aquatik, ilmu hayat di negara-negara maju memiliki ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan di negara masing-masing untuk memastikan tidak berdampak buruk pada manusia maupun hewan itu sendiri.
Aturan oleh Depkes yang mengapresiasi peran dokter hewan praktisi hewan laboratorium ini menerbitkan panduan-panduan yang kemudian dikenal sebagai suatu komisi penggunaan hewan coba atau IACUC (Institutional Animal Care and Use Committee). Saat ini keterlibatan IACUC dalam penelitian merupakan persyaratan dapat tidaknya hasil penelitian dipublikasikan di internasional.
Kesimpulan
Bioetika di dunia veteriner bukan merupakan hal yang baru, akan tetapi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia dimana aturan hukum yang ada dan penegakannya tidak kukuh pada hal kemajuan ipteknya mungkin saja cukup pesat dapat meresikokan terjadinya kerugian karena tidak seimbangnya pengaturan secara hukum dan majunya penelitian ilmiah dan teknologi.