Post on 20-Jun-2015
Bentuk-bentuk
Interaksi SosialX
3Kelompok 2
Ketua : Erliza Cikal A (10)
Demo Kurniawan S (7)
Dewi Muninggar (8)
Dwiaji Agung (9)
Fariza Altruista (11)
Feri Ardiyanti (12)
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan kelompok dalam masyarakat
Interaksi Sosial
Ciri-ciriInteraksi Sosial Faktor-faktor
PendorongSyarat TerjadinyaInteraksi Sosial
Bentuk Interaksi
Sosial
Bentuk-bentuk
Interaksi Sosial
Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan kerjasama
Asimilasi
Kerjasama Akulturasi
Satu tim sepak bola harus bekerja sama untuk dapat menciptakan gol ke gawang lawan. Sangat jarang terjadi seorang pemain sepak bola mencetak gol tanpa bantuan temannya. Kekompakkan tim sepak bola merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama.
Pemain timnas U-19 Indonesia melakukan selebrasi usai mencetak gol saat laga grup G kualifikasi Piala Asia (AFC) U-19 melawan Laos di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (8/10) malam. (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Kerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok karena adanya kesamaan kepentingan dan tujuan.
Kerjasama
Motivasi Kerjasama
1. Menghadapi tantangan bersama
2. Menghadapi pekerjaan yang memerlukan tenaga
masal
3. Melaksanakan kegiatan keagamaan
4. Menghadapi musuh bersama
5. Memperoleh keuntungan ekonomi
6. Untuk menghindari persaingan bebas,
menggalang terjadinya integrasi sosial (keutuhan
masyarakat).
For your information
Menurut Charles H. Cooley, kerja sama timbul apabila seseorang menyadari dirinya mempunyai kepentingan yang sama dengan orang lain.
Kerja sama dibedakan menjadi beberapa bentuk
1. Kerja sama spontan, yaitu kerjasama
yang terjadi secara serta-merta.
2. Kerja sama langsung, yaitu sebagai hasil dari
perintah atasan kepada bawahan atau pengusaha
terhadap rakyat.
3. Kerja sama kontrak, yaitu atas dasar syarat-
syarat atau ketetapan tertentu yang disepakati
bersama.
4. Kerja sama tradisional, yaitu kerjasama
sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem
nasional.
Momentum KTT Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) benar-benar dimanfaatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjalin kerja sama dan meningkatkan hubungan bilateral dengan beberapa negara.
17- 20 Juni 2013 Tentara Rakyat Vietnam memperkuat kerjasama internasional untuk menghadapi bencana alam
Kerjasama warga ketika menghadapi bencana tanah longsor
Gugur gunung mempunyai makna kerja sosial yang harus dilakukan secara bersama-sama untuk menyelesaikan kerja yang berat
Menurut James O. Thompson dan William J. Mc Ewen, ada 5
bentuk kerja sama bila ditinjau dari pelaksanaanya, yaitu :
1. Kerukunan yang meliputi gotong royong dan
tolong-menolong.
2. Bargaining, yaitu kerja sama yang dilaksanakan
atas dasar perjanjian tentang pertukaran barang-
barang dan jasa antara dua organisasi/lebih.
3. Kooptasi (couptation), yaitu suatu proses
penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan/pelaksanaan politik dalam suatu
organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam
stabilitas organisasi yang bersangkutan.
4. Koalisi (coalition) yaitu, yang dilaksanakan oleh
koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak
stabil untuk sementara waktu karena adanya
stuktur yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Akan tetapi, karena maksud utamanya adalah
untuk mencapai tujuan bersama, maka sifatnya
menjadi kerja sama.
5. Joint-Venture (usaha patungan) yaitu, yang
dilaksanakan karena adanya pengusahaan proyek-
proyek tertentu.Sumber : Buku Yudistira kelas X (Tim Sosiologi)
Asimilasi merupakan
bentuk proses sosial yang ditandai
dengan adanya usaha mengurangi
perbedaan di antara orang-orang
atau kelompok manusia. Dengan
asimilasi, mereka tidak lagi merasa
sebagai kelompok yang berbeda
sebab mereka lebih
mengutamakan kepentingan dan
tujuan yang akan dicapai bersama.
Bila kedua kelompok
masyarakat telah mengadakan
asimilasi, batas antara kedua
kelompok masyarakat itu dapat
hilang dan keduanya berbaur
menjadi satu kesatuan.
Asimilasi
Perkawinan campuran (Amalgamasi)
(1) Toleransi
(2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang
di bidang ekonomi
(3) Sikap menghargai kehadiran orang asing
dan kebudayaannya
(4) Sikap terbuka dari golongan yang
berkuasa dalam masyarakat
(5) Memiliki persamaan historis dalam
unsur-unsur kebudayaan
(6) Perkawinan campuran antarkelompok
yang berbeda
(7) Adanya musuh bersama dari luar
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi
1. Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam
masyarakat.
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
3. Adanya perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan
yang dihadapi.
4. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok
tertentu lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan
golongan atau kelompoknya.
5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau
perbedaan ciri-ciri fisik.
6. Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu terikat
pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang
bersangkutan(in-group feeling).
7. Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan
dari golongan yang berkuasa.
8. Munculnya perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah
dengan pertentangan-pertentangan pribadi.
Faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian individu atau kelompok manusia yang semula saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan.
Akomodasi juga dapat diartikan sebagai upaya-upaya untuk menghindarkan, meredakan, atau mengakhiri konflik atau pertikaian.
Akomodasi
1.Mengurangi pertentangan akibat perbedaan
paham
2.Mencegah terjadinya ledakan konflik
3.Mencegah meledaknya pertentangan untuk
sementara waktu
4.Mengupayakan terjadinya proses pembauran
atau asimilasi.
5.Mengupayakan terjadinya akomodasi di
masyarakat
TUJUAN-TUJUAN AKOMODASI
• Keterkaitan antara akomodasi dan konflik?• Perbedaan mediasi dan arbitrasi• Perbedaan persaingan dan konflik• Contoh-contoh asimilasi• Perbedaan antara arbitrasi dengan ajudikasi• Contoh-contoh arbitrasi• Maksud kontravensi berada di antara persaingan dan
konflik• DITAMBAHKAN PERSAINGAN BUDAYA, RAS, EKONOMI
Bentuk-bentuk akomodasi
1. Kompromi : saling mengurangi tuntutan
2. Toleransi : saling menghargai dan menghormati
3. Konsiliasi : kesepakatan bersama
4. Koersi : ada ketepaksaan
5. Mediasi : pihak ketiga netral
6. Arbitrasi : pihak ketiga yang berwenang
7. Ajudikasi : melalui proses hukum
CONTOH KASUS AKOMODASI
Kasus Nazaruddin pada saat ia bungkam. Sebelumnya Nazarrudin sempat membuka aib orang-orang yang ikut serta dalam penyelewengan dana Wisma Atlet, Sea Games. Namun, karena ia ditekan, ia bungkam dan berjanji tidak akan membuka aib mereka lagi.
AKULTURASI
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Dan kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Unsur yang mudah diterima dalam proses akulturasi1. Unsur-unsur yang merupakan
kebudayaan material.
2. Suatu penemuan teknologi
baru yang manfaatnya cepat
dirasakan dan mudah
dioperasikan, misal kebudayaan
pertanian ataupun alat
komunikasi.
3. Kebudayaan yang mudah
disesuaikan dengan kondisi
setempat.
4. Kebudayaan yang pengaruhnya
kecil terhadap sistem
kemasyarakatan secara umum,
misal model pakaian.
Unsur yang sulit diterima dalam proses akulturasi
1. Kebudayaan yang mendasari pola pikir masyarakat, contohnya nilai-nilai keagamaan maupun ideologi.
2. Kebudayaan yang mendasari proses sosialisasi dan berdampak luas dalam kehidupan masyarakat, contohnya sistem mata pencaharian atau nilai-nilai sopan santun.
Contoh Akulturasi Indonesia Hindu pada zaman kuno (abad ke-1-15)
Interaksi Sosial Disosiatif
Kontravensi
Persaingan Konflik Sosial
Interaksi sosial disosiatif merupakan bentuk interaksi
sosial yang menghasilkan sebuah
perpecahan.
Persaingan merupakan suatu
proses sosial di mana individu
atau kelompok mencari
keuntungan melalui bidang-
bidang kehidupan yang pada
masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum, tanpa
menggunakan ancaman atau
kekerasan. Persaingan harus
dilaksanakan dengan
berpedoman pada nilai dan
norma yang berlaku dalam
masyarakat.
PERSAINGAN
a) Perbedaan pendapat mengenai hal yang sangat
mendasar.
b) Perselisihan paham yang mengusik harga diri dan
kebanggaan masing-masing pihak yang ditonjolkan.
c) Keinginan terhadap sesuatu yang jumlahnya sangat
terbatas atau menjadi pusat perhatian umum.
d) Perbedaan sistem nilai dan norma dari kelompok
masyarakat.
e) Perbedaan kepentingan politik kenegaraan, baik
dalam negeri maupun luar negeri.
Hal-hal yang dapat menimbulkan terjadinya persaingan atau kompetisi antara lain sebagai
berikut:
1. Menyalurkan daya kreatifitas yg kreatif
2. Menyalurkan daya juang yg kompetitif
3. Memberi stimulus utk berprestasi optimal
4. Menghasilkan spesialisasi keahliam untuk
pembagian kerja yang efektif
5. Menyeleksi status dan peranan seseorang dlm
struktur sosial
Fungsi Persaingan
Kontravensi adalah proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertentangan. Wujud kontravensi dapat berupa sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan.
Kontravensi dapat terjadi di antara individu maupun kelompok dan terhadap unsur-unsur kebudayaan kelompok tertentu. Sikap tidak senang dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak menjurus ke pertentangan atau konflik.
KONTRAVENSI
Lima bentuk kontravensi(1) Umum: penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan
menghalang-halangi, protes, gangguan-gangguan,
perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak
lain.
(2) Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka
umum, memaki-maki melalui selebaran, mencerca,
memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada
pihak lain.
(3) Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus,
mengecewakan pihak-pihak lain.
(4) Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan
khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau
membingungkan pihak lain, memaksa pihak lain dengan
kekerasan, provokasi, dan intimidasi.
Tipe umum kontravensi
1. Kontravensi yang menyangkut generasi, misalnya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda.
2. Kontravensi yang menyangkut perbedaan jenis kelamin, misalnya perbedaan pendapat anatara golongan wanita dan golongan pria
3. Kontravensi parlementer, misalnya pertentangan golongan mayoritas dengan minoritas di masyarakat.
Konflik / Pertentangan adalah proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Permusuhan atau konflik diawali dengan adanya perbedaan atau persaingan yang serius sehingga sulit didamaikan atau ditemukan kesamaannya. Sebenaranya konflik dapat sangat wajar terjadi dalam sebuah interaksi sosial.
KONFLIK SOSIAL
Menurut Leopold von Wiese, Konflik sosial
adalah suatu proses sosial dimana orang
perorangan atau kelompok manusia
berusaha untuk memenuhi apa yang
menjadi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lain disertai dengan
ancaman dan/atau kekerasan.
Soerjono Soekanto, menurutnya konflik
adalah proses sosial dimana orang atau
kelompok berusaha untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang
pihak lain yang disertai ancaman dan
kekerasan.
1. Perbedaan antar individu yang
meliputi perasaan, pendirian, dan
pendapat.
2. Bentrokan kepentingan yang
berupa ekonomi dan politik.
3. Perubahan sosial dalam
masyarakat dimana perubahan
tersebut akan merubah nilai sosial
yang kemudian menimbulkan
perbedaan.
Sebab-sebab
terjadinya konflik
sosial menurut
Soerjono Soekanto
1. Konflik individu yaitu konflik
yag terjadi antara individu satu
dengan individu yang lain,
disebabkan karena adanya
perbedaan kepentingan.
Bentuk-bentuk Konflik Sosial
2. Konflik antar kelas sosial yaitu
koflik yang terjadi antara kelas sosial
yang satu dengan yang kelas sosial
yang lain. contohnya, konflik antara
pengusaha dengan buruh. Buruh
menuntut kenaikan upah dengan jam
kerja sedikit, sedangkan pengusaha
sebaliknya.
3. Konflik rasial yaitu
konflik yang terjadi
atnara ras yang satu
dengan yang lain. Hal ini
terjadi karena perbedaan
ciri-ciri fisik. Contohnya
diskriminasi perbadaan
warna kulit.
4. Konflik politik yaitu konflik yang terjadi
antara kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan yang sama dalam bidang politik
atau hal-hal yang berhubungan dengan
masalah kenegaraan. Djoko Suyanto
mengimbau partai politik untuk lebih mendidik
kadernya, menyusul bentrokan
antarpendukung calon kepala daerah di
Kabupaten Puncak, Papua.
Bentuk-bentuk Konflik Sosial
5. Konflik internasional yaitu konflik
yang terjadi antarbangsa-bangsa di
dunia yang disebabkan oleh
perbedaan kepentingan. Contohnya
Konflik antara Israel dengan Palestina
Bentuk-bentuk Konflik Sosial
Akibat konflik : Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut :
• Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup)
yang mengalami konflik dengan kelompok lain.
• Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
• Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya
rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
• Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat
dalam konflik.
Persaingan BudayaMasuknya Korean pop atau budaya remaja korea yang masuk Indonesia terbukti dengan antusiasme remaja indonesia menyaksikan konser tersebut. Hal itu menimbulkan persaingan budaya antara budaya indonesia dengan Korea.
Persaingan Ras
Persaingan antar ras hitam dan putih di Afrika
Persaingan Ekonomi
VS
Pabrik sepatu di cibaduyut terbukti memiliki kualitas unggulan. Tidak kalah bersaing dengan produk asing Nike.
Arigatou gozaimas for:http://ayobicara.com/wp-content/http://toshikoiko.wordpress.com/2013/04/15/macam-macam-akomodasi/http://toshikoiko.wordpress.com/2013/04/15/macam-macam-akomodasi/http://wikipedia.orghttp://google.co.idPengantar Sosiologi – Soerjono SoekantoBuku Paket Sosiologi kelas X Yudisthirahttp://handikap60.blogspot.com/2013/01/bentuk-bentuk-interaksi-sosial.html