Post on 13-Apr-2019
55
55 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan pendekatan
kuantitatif. Sementara yang dimaksud dengan pendekatan kuantitatif merupakan
pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan cara mengukur indikator-
indikator variabel penelitian sehingga diperoleh gambaran pengaruh diantara
variable-variabel tersebut. Jenis penelitian survei ini memfokuskan pada
pengungkapan hubungan kausal antar variabel, yaitu suatu penelitian yang
diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab berdasarkan pengamatan terhadap
akibat yang terjadi.
Metode survey menurut Sangarimbun dan Effendi (1989:3) adalah:
“Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok”. Pengertian ini sejalan
dengan yang dikemukakan oleh Gall (2003:638) bahwa:”Survey research. The use
of questionnaires or interviews to collect data about the characteristics,
experiences, knowledge, or opinions of a sample or a population”. Dengan
demikian penelitian ini memiliki karakteristik sebagaimana diungkapkan
Singleton and Straits (1999: 239) yaitu: 1) sejumlah besar responden dipilih
melalui prosedur sampling probabilitas mewakili populasi. 2) kuesioner sistematik
digunakan bertanya sesuatu mengenai responden, dan mencatat jawaban-jawaban
56
56 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mereka. 3) jawaban tersebut dikode secara numerik dan dianalisis dengan bantuan
teknik statistik. Selain itu menurut Millan Mc & Schumacher S (2001:22)
Pendekatan kuantitatif memiliki tujuan mengembangkan hubungan antara dua
variabel terukur, dan proses penelitiannya dikembangkan sebelum studi dimulai.
Pendekatan kuantitatif memiliki konsep kunci dengan adanya peubah. Untuk
mendapatkan makna atau kesimpulan penelitian, dilakukan pengolahan data
melalui perhitungan statistik atau analisis kuantitatif yakni; analisis deskripsi dan
analisis korelasi serta regresi. Makna atau kesimpulan yang dihasilkan,
selanjutnya merupakan dasar bagi penyusunan rekomendasi yang diharapkan
dapat memberi manfaat dan masukan positif.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Garut yaitu di
Sekolah Menengah Pertama Swasta yang ada di Kabupaten Garut. Populasi di
dalam penelitian ini yaitu, keseluruhan guru SMPS Kabupaten Garut yakni
sebanyak 2014 orang guru (Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, 2012). Dari
sejumlah sekolah SMPS yang ada di Kabupaten Garut, peneliti menetapkan tiga
sekolah yang dijadikan sebagai sampel penelitian, yakni SMPS PGRI Limbangan,
SMPS Islam terpadu Siliwangi, dan SMPS Yapissa Selaawi. Adapun alasan
mengapa memilih 3 sekolah tersebut sebagai tempat penelitian adalah sebagai
berikut:
57
57 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mewakili SMPS yang ada di Kabupaten Garut dari sisi tingkatan kualitas
(tinggi, sedang, rendah).
2. Dari sisi Iklim Sekolah, ketiga sekolah tersebut bisa mewakili sekolah
swasta yang lainnya.
3. Dilihat Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris, ketiga sekolah tersebut
terdapat perbedaan dalam peningkatan kinerja mengajar guru Bahasa
Inggris.
4. Rekomendasi dari dinas Pendidikan bahwa 3 sekolah tersebut akan
mewakili heterogenitas SMPS di Kabupaten Garut.
Penetapan ketiga sekolah tersebut sebagai populasi penelitian karena dapat
mewakili dari sejumlah SMPS yang ada baik dari segi karakteristik maupun
kondisi lingkungannya. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan
dengan teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara
sederhana tanpa memperhatikan strata yang terhadap dalam populasi (Sugiyono,
2002:93).
Sesuai dengan kebutuhan penelitian, maka peneliti menetapkan sampel
penelitian sebagai berikut:
1. Guru yang memiliki masa jabatan lebih dari 5 tahun.
2. Kualifikasi pendidikan minimal S1
3. Memilik Surat Keputusan sebagai Guru Tetap Yayasan (GTY)
Penetapan sampel penelitian diatas oleh peneliti dimaksudkan agar data
58
58 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang terkumpul dapat menjawab rumusan masalah yang ditetapkan. Untuk lebih
jelasnya, populasi dan sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1
Sampel Penelitian
No Sekolah Jumlah
guru
5
Tahun GTY S1 Jumlah
Sampel
1. SMPS PGRI Limbangan 20 15 13 19 4
2. SMPS IT Siliwangi 23 18 11 23 4
3. SMPS Yapissa Selaawi 28 23 10 27 4
4 SMP Nurul Amien
Leuwigoong
13 10 10 12 2
5 SMP Al Fatah Bl.
Limbangan
11 6 4 10 2
6 SMP Muhammadiyah
Pamengpeuk
12 9 8 9 2
7 SMP Yaspri Maripari 13 12 11 12 2
8 SMP YPI Sukawening 17 15 14 17 3
9 SMP Gilang Kencana 10 8 7 10 2
10 SMP Yaspri Maripari 13 12 11 12 2
11 SMP Al- Ghifari
Banyuresmi 31 15 12 28 4
12 SMP IT Al- Mutaqien
Tarogong Kaler 25 25 14 20 4
13 SMP Asshidiqiyah 26 20 11 25 4
14 SMP Islam As-syarief 25 18 10 25 4
15 SMP Karya Muda
Garut 29 27 10 28 4
16 SMP Islam Terpadu Al-
Masduki 27 15 8 25 4
17 SMP PGRI selaawi 26 19 10 25 4
18 SMP Bani Ahmad
Banyuresmi 24 16 11 22 3
19 SMP Nurul Amin
leuwigoong 26 15 8 20 4
20 SMP Darul Aitam
Cibatu 28 24 13 26 4
21 SMP Al- Halim
Tarogong Kaler 19 16 6 16 3
22 SMP Islam Al-
khaeriyyah Cibatu 23 16 11 23 4
23 SMP PGRI Cibatu 27 25 11 20 4
59
59 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Sekolah Jumlah
guru
5
Tahun GTY S1 Jumlah
Sampel
24 SMP Pasundan 1 Garut 29 20 13 26 4
25 SMP PGRI Wanaraja 27 24 11 25 4
26 SMP PGRI Kadungora 26 20 11 25 3
27 SMP Islam As-syarief 25 18 10 25 4
28 SMP Al- Madinah
Cibatu 26 19 9 22 3
29 SMP Fauzaniyyah 18 13 8 16 2
Total Sampel 100
Total sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang guru SMP
Swasta di Kabupaten Garut yang memenuhi tiga kriteria yang telah ditetapkan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner mengenai pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim
sekolah terhadap kinerja mengajar guru Bahasa Inggris. Untuk perolehan data
mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah dibuat dengan
bentuk skala sikap dengan menggunakan SSHA (Survey of Study of Habits and
Attitudes).) dari Brown dan holtzman. Pola skala terdiri dari Selalu, sering,
Kadang-kadang, Jarang dan Tidak Pernah. Jawaban diberi bobot nilai 5 untuk
selalu, sering bobotnya 4, Kadang-kadang bobotnya 3, Jarang bobotnya 2 dan
tidak pernah bootnya 1.Adapun untuk kinerja mengajar guru Bahasa Inggris
penilaian angket yang digunakan adalah skala lima kategori model likert
(Sugiono, 2002), tiap alternatif jawaban diberi skor yang terentang dari 1
sampai dengan 5.
Bobot nilai untuk setiap jawaban menggunakan skala lima, yaitu terdiri dari
60
60 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Bobot Nilai Angket
Jawaban Pilihan Bobot Nilai (Positif)
Selalu 5
Sering 4
Kadang-kadang 3
Jarang 2
Tidak pernah 1
Dalam menjawab kuesioner responden dipersilahkan untuk menjawab
pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuesioner sesuai dengan keadaan
yang dirasakan mengenai perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim sekolah
dan kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada SMP Swasta di Kab. Garut .
Angket ini dikembangkan oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada konsep teori
yang mendasarinya. Dari teori tersebut, kemudian disusun kisi-kisi yang
selanjutnya dijabarkan ke dalam item pertanyaan sebagai alat pengumpul data
yang didasarkan masing-masing variabel penelitian. Adapun kisi-kisi yang
disusun oleh peneliti dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal
1 Perilaku
Kepemimp
inan
Kepala
Sekolah
(X1)
1. Orientasi
Tugas
(Task Oriented)
a. Menjelaskan peran dan fungsi.
b. Merencanakan dan
mengorganisasikan.
c. Mengawasi fungsi organisasi. 1-15
61
61 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal
2. Orientasi
Hubungan
(Relationship
Oriented)
1. Dukungan
2. Pengembangan
3. Menghargai
4. Konsultasi
5. Pengurusan Konflik
16-31
2 Iklim
Sekolah
(X₂)
1. Struktur a. Kebebasan mengembangkan ide
sebagai bagian dari fleksibilitas
organisasi.
1-10
b. Guru mendapat job desk yang jelas dari
kepala sekolah.
c. Adanya system penghargaan bagi guru
sebagai bagian dari pengembangan
system dan struktur organisasi.
d. Kebebasan mengembangkan ide
sebagai bagian dari fleksibilitas
organisasi.
2. Sarana dan
Prasarana a. Rancang bangun sekolah sesuai
dengan system pendidikan yang
dilaksanakan
11-20
b. Suasana dan kondisi sekolah yang
kondusif, bersih dan nyaman
membuat saya meraya nyaman dan
damai dalam mengajar.
c. Sekolah/Lembaga / Yayasan
mendukung terbentuknya kreatifitas
guru dalam PBM melalui pengunaan
Sistem Informasi dan Teknologi
d. Bapak/Ibu bersosialisasi dengan rekan
seprofesi dan melakukan kerjasama
serta tukar informasi Mengenai
pentingngya penggunaan IT
3. Sosial Budaya a. Bapak/ibu mengutamakan kerja sama
tim dalam penyelesaian pekerjaan.
21-29
b. Hubungan antara guru dan kepala
sekolah berangkat dari azas
kebersamaan.
c. Budaya saling menasehati menjadi
kebiasaan di sekolah sebagai bagian
dari upaya membangun kedisiplinan
dan kesuksesan anak anak.
d. Adanya budaya sekolah yang
disepakati bersama seperti selalu
dating tepat waktu, membuang
sampah pada tempatnya dan hal
62
62 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Variabel Indikator Sub Indikator No.
Soal
lainya
3 Kinerja
Mengajar
Guru
Bahasa
Inggris
(Y)
1. Perencanaan
Pembelajaran a. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.
b. Membuat perangkat pembelajaran.
c. Menentukan metode pembelajaran
sesuai karakter siswa.
d. Mempersiapkan materi dengan
membaca sumber yang relevan.
1-10
2. Pelaksanaan
Pembelajaran a. Adanya pengelolaan kelas.
b. Penggunaan media dan sumber
belajar yang relevan.
c. Pengunaan metode pembelajaran
yang menarik.
11-20
3. Evaluasi
Pembelajaran a. Adanya pendekatan penilaian
b. Menyusun alat-alat tes.
c. Pengolahan dan penggunaan hasil
d. Menyusun dan melaksanakan
program perbaikan dan pengayaan.
21-31
63
63 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Operasional Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek
lainnya (Hatch dan Farhadi dikutip oleh Sugiyono, 2000:20). Variasi nilai dari
konsep disebut variabel yang dalam setiap penelitian selalu didefinisikan atau
dibatasi pengertianya secara operasional. Variabel-variabel yang
dioperasionalisasikan adalah semua variabel yang terkandung dalam hipotesis-
hipotesis penelitian yang dirumuskan, yaitu dengan cara menjelaskan pengertian-
pengertian konkret dari setiap variabel sehingga dimensi dan indikator-
indikatornya serta kemungkinan derajat nilai atau ukurannya dapat ditetapkan.
Dalam penelitian ini, variabel yang dimaksud ialah Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Sekolah (X2) sebagai variabel bebas dan Kinerja
mengajar guru Bahasa Inggris sebagai variabel terikat (Y). Operasional dari
masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah(X1)
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Perilaku Kepemimpinan
Kepala Sekolah adalah kemampuan seorang kepala sekolah yang meliputi
kemampuan personal, professional, sosial dan motivasi yang meliputi bakat,
minat, pengetahuan, keahlian, serta pengembangan visi melalui motivasi bagi
implementasi visi sekolah.
64
64 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Variabel Iklim Sekolah (X2)
Iklim organisasi atau iklim sekolah didefinisikan sebagai suasana di dalam
lembaga pendidikan yang diciptakan oleh hubungan antar pribadi, baik hubungan
antara kepala sekolah dengan guru maupun hubungan antara sesama pendidik
serta dengan para siswa dan suasana yang terjadi akibat dari pengaruh sistem yang
ditetapkan oleh lembaga tersebut serta pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
beserta lingkungan secara fisik. Pengukuran terhadap iklim organisasi akan
dilakukan melalui penilaian guru terhadap suasana tempat ia bekerja yang ia lihat,
dipikirkan dan dirasakan. Indikator yang digunakan adalah kualitas
kepemimpinan, hubungan sosial, dan struktur tugas.
c. Variabel Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris(Y)
Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris didefinisikan sebagai sekolah yang
menjalankan fungsinya sebagai tempat belajar yang paling baik (a place for a
better learning) yang menyediakan layanan pembelajaran yang bermutu bagi
siswa. Hasil belajar yang memuaskan bagi semua pihak dengan komprehensifnya
hasil belajar yang diperoleh atau sekolah yang menunjukkan hasil belajar yang
bermutu pada peserta didik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Efektifitas
sekolah dalam penenlitian ini adalah dengan melihat bebagai upaya yang dilakuka
sekolah dalam meningkatkan konsep sekolah bemutu. Kriteria Kinerja mengajar
guru Bahasa Inggris dikembangkan secara spesifik berdasarkan beberapa dimensi
65
65 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang meliputi supporting input (input pendukung) yang terdiri dari dukungan
orangtua dan masyarakat, lingkungan belajar yang sehat, dukungan sistem
pendidikan yang efektif dan kelengkapan sumber belajar. Enabling condition
(kondisi utama) yang meliputi kepemimpinan yang efektif, tenaga guru yang
kompeten, fleksibel dan otonomi, serta waktu belajar yang lama. School Climate
(iklim sekolah) yang positif dengan adanya harapan siswa yag tinggi, sikap guru
yang efektif, keteraturan dan disiplin, kurikulum terorganisir, serta sistem reward
dan punishment bagi siswa dan guru. Teaching learning process (proses
pembelajaran) yang terdiri dari tuntutan waktu belajar tinggi, strategi
pembelajaran variatif, pekerjaan rumah dan penilaian secara berkesinambungan,
partisipasi (kehadiran) dan penyelesaian studi tepat waktu. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan survei. Penelitian survei merupakan penelitian
normative atau penelitian status yang tidak membatasi pada satu atau beberapa
variabel, yang mana para peneliti pada umumnya dapat menggunakan variabel
serta populasi yang luas sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai.
Berdasarkan jenis datanya, penelitian ini menggunakan metode penelitian
kuantitatif. Dalam penelitian ini, data yang digunakan dan diolah ialah data
kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang
diangkakan (Sugiyono, 2003:14). Peneltian ini akan diketahui pengaruh X1 dan
X2 terhadap Y yang akan diteliti. Nawawi (1993:75) menyatakan bahwa
penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan bentuk korelasi antara variabel
66
66 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang akan diteliti. Intensitas pengaruh atau kontribusi tersebut diukur dengan
menyatakan koefisien korelasinya.
E. Proses Penelitian dan Pengumpulan Data
Sebagai suatu rangkaian kegiatan yang sistematis dalam penelitian ini
dilakukan tahap- tahap sebagai berikut:
1. Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu (a) konsultasi
dengan dosen pembimbing, pembuatan kisi-kisi instrumuen penelitian dan desain
penelitian,(b) mempersiapkan administrasi berupa catatan-catatan untuk survey
awal penelitian.
2. Studi Awal Lokasi Penelitian
Pada tahap ini dilakukan observasi pendahuluan dan melakukan konsultasi
dengan pihak terkait seperti unsur pimpinan di kantor dinas pendidikan ataupun
kepala sekolah, serta pihak lain yang relevan dengan kebutuhan informasi
penelitian. Termasuk dalam tahap ini adalah kegiatan memproses izin penelitian.
3. Penyusunan Instrumen Penelitian
Pada tahap penyusunan instrumen penelitian dilakukan kegiatan-kegiatan
yaitu (a) menyusun kisi-kisi secara sistematis sesuai dengan variabel
penelitian,(b) merumuskan masalah penelitian dengan variabel disertai dengan
indikator yang akan dijadikan pertanyaan-pertanyaan,(c) menyusun pertanyaan-
67
67 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertanyaan beserta alternatif jawabannya sesuai dengan masalah penelitian dan
disertai petunjuk pengisian,(d) melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing
untuk diujicobakan. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk
mempeorleh data lapangan dapat dilihat pada lampiran 4 penelitian.
4. Uji Instrumen
Sebelum kegiatan pengumpulan data yang sebenarnya dilakukan, terlebih
dahulu diujicobakan terhadap responden yang memiliki karakteristik sama dengan
responden yang telah ditetapkan. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
validitas dan tingkat reliabilitas instrument. Pentingnya ujicoba ini diungkapkan
Faisal (1982:38) yaitu :
“Setelah angket ini disusun lazimnya tidak langsung disebarkan untuk
penggunaan sesungguhnya (Tidak langsung dipakai dalam pengumpulan
data yang sebenarnya). Sebelum pemakaian yang sesungguhnya
sangatlah mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket
yang telah disusun”.
Setelah data uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis
statistik dengan tujuan untuk mengukur tingkat validitas dan tingkat reliabilitas
alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian memiliki validitas dan
reliabilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
Klasifikasi koefisien validitas tes menurut J.P Guilford (Suherman,
2003:113) yaitu:
Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Validitas
Nilai Interpretasi
Sangat tinggi (sangat baik)
68
68 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tinggi (baik)
Sedang (cukup)
Rendah (kurang)
Sangat rendah
Tidak valid
Klasifikasi koefisien reliabilitas tes menurut J.P Guilford (Suherman,
2003:139) sebagai berikut:
Tabel 3.5 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Nilai Interpretasi
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
a) Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
1) Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1)
Variabel Perilaku kepemimpinan kepala sekolah terdiri dari 31 item
pertanyaan yang dibagi ke dalam dua indikator, yakni pada orientasi tugas yang
terdiri dari 15 item pernyataan. Indikator orientasi hubungan terdiri dari 16 item
pernyataan. Hasil uji validitas terhadap ke-31 pertanyaan tersebut dapat dilihat
seperti pada tabel 3.6 dibawah ini.
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Variabel Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,606
Sedang Signifikansi 0,017
Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,635 Sedang
69
69 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,011
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,641
Sedang Signifikansi 0,010
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,586
Sedang Signifikansi 0,022
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,549
Sedang Signifikansi 0,034
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,581
Sedang Signifikansi 0,023
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,717
Tinggi Signifikansi 0,003
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,603
Sedang Signifikansi 0,017
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,669
Sedang Signifikansi 0,006
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,540
Sedang Signifikansi 0,038
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,548
Sedang Signifikansi 0,034
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,650
Sedang Signifikansi 0,009
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,627
Sedang Signifikansi 0,012
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,810
Tinggi Signifikansi 0,000
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,637
Sedang Signifikansi 0,011
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,668
Sedang Signifikansi 0,007
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,701
Tinggi Signifikansi 0,004
Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,640
Sedang Signifikansi 0,010
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,505
Sedang Signifikansi 0,045
Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,646
Sedang Signifikansi 0,009
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,509
Sedang Signifikansi 0,043
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,589
Sedang Signifikansi 0,021
70
70 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,565
Sedang Signifikansi 0,028
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,684
Sedang Signifikansi 0,005
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,548
Sedang Signifikansi 0,034
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,574
Sedang Signifikansi 0,025
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,551
Sedang Signifikansi 0,033
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,596
Sedang Signifikansi 0,019
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,536
Sedang Signifikansi 0,040
Pernyataan 30 Koefisien Korelasi 0,779
Tinggi Signifikansi 0,001
Pernyataan 31 Koefisien Korelasi 0,712
Tinggi Signifikansi 0,003
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 31
item pernyataan variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah seluruhnya
valid dikarenakan nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat
5 soal yang memiliki validitas tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.
2) Hasil Uji Validitas Iklim Sekolah (X2)
Jumlah item pertanyaan pada variabel Iklim Sekolah berjumlah 29 item
pertanyaan yang dibagi menjadi tiga indikator. Untuk indikator strukutur terdiri
dari 10 item pernyataan, indikator sarana dan prasarana terdiri dari 8 item
pernyataan sedangkan indikator sosial budaya terdiri dari 11 item pernyataan.
Untuk lebih jelasnya, hasil uji validitas dari setiap item pernyataan dapat dilihat
pada tabel 3.7 dibawah ini.
71
71 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel: 3.7
Uji Validitas Variabel Iklim Sekolah
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,657
Sedang Signifikansi 0,008
Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,570
Sedang Signifikansi 0,026
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,903
Sangat Tinggi Signifikansi 0,000
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,723
Tinggi Signifikansi 0,002
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,718
Tinggi Signifikansi 0,003
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,728
Tinggi Signifikansi 0,002
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,576
Sedang Signifikansi 0,025
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,753
Tinggi Signifikansi 0,001
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,677
Sedang Signifikansi 0,006
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,553
Sedang Signifikansi 0,033
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,803
Tinggi Signifikansi 0,000
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,573
Sedang Signifikansi 0,025
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,741
Tinggi Signifikansi 0,002
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,787
Tinggi Signifikansi 0,000
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,740
Tinggi Signifikansi 0,002
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,665
Sedang Signifikansi 0,007
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,613
Sedang Signifikansi 0,015
Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,652
Sedang Signifikansi 0,008
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,538
Sedang Signifikansi 0,039
Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,612 Sedang
72
72 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,015
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,653
Sedang Signifikansi 0,008
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,640
Sedang Signifikansi 0,010
Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,580
Sedang Signifikansi 0,030
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,661
Sedang Signifikansi 0,007
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,680
Sedang Signifikansi 0,005
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,690
Sedang Signifikansi 0,004
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,575
Sedang Signifikansi 0,025
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,572
Sedang Signifikansi 0,026
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,583
Sedang Signifikansi 0,023
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 29
item pernyataan variabel iklim sekolah seluruhnya valid dikarenakan nilai
Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 8 soal yang memiliki
validitas tinggi, 1 soal memiliki validitas sangat tinggi dan sisanya memiliki
validitas sedang.
3) Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris Y
Item pertanyaan variabel kinerja mengajar guru Bahasa Inggris pada
penelitian ini berjumlah 31 item pernyataan yang terbagi ke dalam tiga indikator.
Indikator perencanaan pembelajaran terdiri dari 11 item pernyataan, 13 item
pernyataan pada indikitor pelaksanaan pembelajaran, dan 7 item pernyataan pada
73
73 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
indikator evaluasi pembelajaran. Hasil uji validitas pada setiap item pertanyaan
dapat dilihat pada tabel 3.8 dibawah ini.
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris
Nilai Interpretasi
Pernyataan 1 Koefisien Korelasi 0,568
Sedang Signifikansi 0,027
Pernyataan 2 Koefisien Korelasi 0,614
Sedang Signifikansi 0,015
Pernyataan 3 Koefisien Korelasi 0,684
Sedang Signifikansi 0,005
Pernyataan 4 Koefisien Korelasi 0,661
Sedang Signifikansi 0,007
Pernyataan 5 Koefisien Korelasi 0,561
Sedang Signifikansi 0,030
Pernyataan 6 Koefisien Korelasi 0,664
Sedang Signifikansi 0,007
Pernyataan 7 Koefisien Korelasi 0,725
Tinggi Signifikansi 0,002
Pernyataan 8 Koefisien Korelasi 0,524
Sedang Signifikansi 0,045
Pernyataan 9 Koefisien Korelasi 0,562
Sedang Signifikansi 0,029
Pernyataan 10 Koefisien Korelasi 0,553
Sedang Signifikansi 0,032
Pernyataan 11 Koefisien Korelasi 0,638
Sedang Signifikansi 0,011
Pernyataan 12 Koefisien Korelasi 0,755
Tinggi Signifikansi 0,001
Pernyataan 13 Koefisien Korelasi 0,853
Tinggi Signifikansi 0,000
Pernyataan 14 Koefisien Korelasi 0,594
Sedang Signifikansi 0,020
Pernyataan 15 Koefisien Korelasi 0,648
Sedang Signifikansi 0,009
Pernyataan 16 Koefisien Korelasi 0,673
Sedang Signifikansi 0,006
Pernyataan 17 Koefisien Korelasi 0,645
Sedang Signifikansi 0,009
Pernyataan 18 Koefisien Korelasi 0,526 Sedang
74
74 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai Interpretasi
Signifikansi 0,044
Pernyataan 19 Koefisien Korelasi 0,733
Tinggi Signifikansi 0,002
Pernyataan 20 Koefisien Korelasi 0,597
Sedang Signifikansi 0,019
Pernyataan 21 Koefisien Korelasi 0,538
Sedang Signifikansi 0,039
Pernyataan 22 Koefisien Korelasi 0,604
Sedang Signifikansi 0,017
Pernyataan 23 Koefisien Korelasi 0,602
Sedang Signifikansi 0,018
Pernyataan 24 Koefisien Korelasi 0,547
Sedang Signifikansi 0,035
Pernyataan 25 Koefisien Korelasi 0,620
Sedang Signifikansi 0,014
Pernyataan 26 Koefisien Korelasi 0,589
Sedang Signifikansi 0,021
Pernyataan 27 Koefisien Korelasi 0,785
Tinggi Signifikansi 0,001
Pernyataan 28 Koefisien Korelasi 0,722
Tinggi Signifikansi 0,002
Pernyataan 29 Koefisien Korelasi 0,544
Sedang Signifikansi 0,036
Pernyataan 30 Koefisien Korelasi 0,571
Sedang Signifikansi 0,026
Pernyataan 31 Koefisien Korelasi 0,599
Sedang Signifikansi 0,018
Berdasarkan tabel data diatas, dapat diperoleh informasi bahwa dari 31
item pernyataan variabel kinerja mengajar guru Bahasa Inggris seluruhnya valid
dikarenakan nilai Signifikansi lebih kecil dari 0,05. Lebih lanjut, terdapat 6 soal
yang memiliki validitas tinggi dan sisanya memiliki validitas sedang.
b) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian.
Uji reliabilitas bertujuan untuk memastikan bahwa instrumen penelitian
yang digunakan memiliki tingkat kepercayaan yang baik/memiliki kehandalan
75
75 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam memperoleh data penelitian. Untuk mengukur tingkat reliablitas instrumen,
peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil yang diperoleh dari uji
reliabilitas yang dilakukan dapat dipaparkan sebagai berikut.
1) Reliability Instrumen Variabel X1
Tabel 3.9
Hasil Uji Reliabilitas Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.954 31
Koefisien reliabilitas variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah yaitu
sebesar 0,954, maka instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi
atau dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
2) Reliability Instrumen Variabel X2
Tabel 3.10
Hasil Uji Reliabilitas Iklim Sekolah
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.952 29
Koefisien reliabilitas variabel orientasi iklim sekolah yaitu sebesar
0,952. Jadi instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi atau
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
3) Reliability Instrumen Variabel Y
Tabel 3.11
76
76 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Mengajar Guru Bahasa Inggris
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.949 31
Koefisien reliabilitas variabel orientasi iklim sekolah yaitu sebesar
0,949. Jadi instrumen ini memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi atau
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
F. Pelaksanan Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap yaitu : tahap
persiapan dan tahap pelaksanaan.Tahap persiapan meliputi kegiatan
mempersiapkan lembaran-lembaran angket yang akan diberikan kepada
responden, mempersiapkan surat izin untuk penelitian,dan menentukan hari untuk
pengambilan data.
Sedangkan tahap pelaksanaan dilakukan setelah semua persyaratan
dilengkapi dan semua angket telah dipersiapkan serta telah adanya persetujuan
dari pihak lembaga yang diteliti maka angket disebarkan kepada responden yang
akan diteliti, dan dikumpulkan kembali pada batas waktu yang telah ditentukan.
G. Pengembangan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008:148).Suatu
instrumen pengukuran yang kredibel harus memenuhi syarat validitas dan
77
77 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
reliabilitas. Suatu instrumen memenuhi syarat validitas jika dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur. Sementara reliabilitas jika dapat menunjuk pada
konsistensi, akurasi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran.
Berdasarkan hal itu, maka strategi pengembangan instrumen dilakukan
melalui prosedur sebagai berikut.
a. Melakukan analisis deduktif, yaitu mengembangkan instrumen berdasarkan
teori mengenai pendidikan dan pelatihan kepemimpina kepala sekolah, Kinerja
mengajar guru Bahasa Inggris dan kinerja mengajar telah diuraikan pada bab
sebelumnya. Hal ini untuk memenuhi validitas isi (content validity), yaitu
bahwa item-item instrumen mencerminkan domain dari variabel yang akan
diteliti. Untuk itu maka dibuat kisi-kisi instrumen penelitian yang
dikembangkan dari definisi operasional.
b. Melakukan analisis induktif, dengan mengumpulkan data terlebih dulu melalui
penyebaran instrumen uji coba yang kemudian dianalisis dengan teknik
korelasi product moment dari Pearson (Singarimbun dan Effendi, 1989:137)
dengan rumus sebagai berikut.
r =
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
= Jumlah skor nilai butir faktor dari seluruh uji coba
78
78 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= Jumlah skor total seluruh butir atau kedua faktor dari keseluruhan
responden uji coba
n = Jumlah sampel
Angket disebarkan kepada 15 orang dalam uji coba pada guru SMPS di
Garut . Hal ini dilakukan untuk melakukan pengujian validitas yaitu menguji
tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Validitas dilakukan melalui
internal atau konstruk (construct validity). Validitas konstruk berkaitan dengan
tingkatan skala yang harus mencerminkan dan berperan sebagai konsep yang
sedang diukur.
Nilai r yang diperoleh dengan menggunakan rumus Product Moment dari
Karl’s Pearson, harus diuji keberartiannya. Sudjana (1986:377) menyatakan jika t-
hitung > t-tabel, maka item dianggap berarti atau dalam hal ini soal tersebut dapat
dikatakan valid. Sebaliknya apabila, t-hitung < t-tabel maka butir item tersebut
dianggap tidak valid. Untuk t-tabel, adalah nilai peluang distribusi t dengan taraf
siginifikansi 1 – α dan dk = n – 2.
a. Melakukan pengujian reliabilitas instrument untuk mengukur sejauh mana
suatu pengukuran dapat dipercaya dan sejauh mana skor hasil pengukuran
terbebas dari kekeliruan ukur (measurement error).
Teknik yang digunakan untuk menguji keandalan (reliabilitas) kuesioner
pada penelitian ini adalah metode Alpha-Cronbach. Nilai terendah instrumen
dikatakan reliabel apabila bernilai positif dan lebih besar atau sama dengan 0,7
79
79 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Barker et a, 2002;70). Selanjutnya dihitung reliabilitasnya dengan menggunakan
SPSS ver. 20.0 for windows.
Tabel 3.12
Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Criteria Reliability Validity
Good 0,80 0,50
Acceptable 0,70 0,30
Marginal 0,60 0,20
Poor 0,50 0,10
Sumber: Barker et al, 2002;70
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan dan analisis data pada penelitian ini, meliputi
beberapa tahapan kegiatan, yakni:
1. Menyeleksi data
Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan memeriksa
jawaban responden sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Menentukan bobot nilai
Penentuan bobot nilai untuk setiap kemungkinan jawaban pada setiap item
variabel penelitian dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan
kemudian menentukan skornya.
3. Pemberian koding
Untuk setiap jawaban pada angket selanjutnya skor tersebut dijumlahkan. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden secara
umum terhadap setiap variabel penelitian.
4. Menghitung rata-rata setiap variabel
80
80 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rata-rata setiap variabel yang diperoleh dari data tidak bergolong.
5. Melakukan analisis secara deskriptif, untuk mengetahui kecenderungan data.
Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata median, standard deviasi, dan varians
data dari masing-masing variabel.
6. Pemeriksaan distribusi populasi data sampel bertujuan untuk mengetahui
sebaran dari populasi data sampel yang diperoleh, apakah data sampel berasal
populasi yang berdistribusi normal atau distribusi teoritis lainnya. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap pemilihan uji statistik yang dipergunakan apakah
parametrik atau nonparametrik. Dalam penelitian ini, data sampel yang
diperoleh diasumsikan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Oleh
karena itu, pengujian atas asumsi tersebut dilakukan dengan uji kecocokan atau
lebih dikenal sebagai uji kolmogorov-smirnov. Pada dasarnya uji kecocokan ini
adalah untuk melihat perbedaan antara nilai frekuensi yang didapatkan di
lapangan/observasi ( ) kumulatif teoritis dari sebuah fungsi distribusi
populasi yang diasumsikan (
Teknik pengolahan dan analisis data dihitung dengan menggunakan
perhitungan SPSS ver. 20.0 for windows dan supaya memudahkan dalam
perhitungan, data-data dimasukkan terlebih dahulu dengan menggunakan
Microsoft excel.
I. Uji Hipotesis
Hipotesis yang digunakan pada bab I akan diuji, namun sebelum diuji
hipotesis tersebut terlebih dahulu diubah menjadi hipotesis statistik, yang terdiri
81
81 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dari “hipotesis nol” yang bersimbol Ho dan “hipotesis alternatif” yang bersimbol
Ha.
Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis bergantung pengujian
normalitas distribusi data. Jika data yang terkumpul berdistribusi normal maka
rumus yang digunakan adalah rumus untuk statistik parametrik, sedangkan jika
data tidak berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah rumus untuk
statistik nonparametrik. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi dan
regresi.
Untuk menjawab ketiga hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan
analisis data berupa analisis deskripsi, uji statistik regresi sederhana dan korelasi
sederhana, uji statistik regresi ganda dan korelasi ganda. Mengenai penjelasan
masing-masing analisis data adalah sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai
keadaan guru dilihat dari perolehan data numerik. Hal ini untuk mengetahui
secara kualitatif apakah ada pengaruh hal-hal tersebut terhadap guru. Deskripsi
mengenai Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Sekolah
Terhadap Kinerja mengajar guru Bahasa Inggris diperoleh melalui kuesioner skala
SSHA (Survey of Study Habits and Attitudes) dari Brown dan Holtzman. Pada
kesimpulannya analisis data dikorelasikan, sehingga akan di dapat data deksripsi
korelasi antara X dan Y.
82
82 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam menjawab kuesioner responden dipersilahkan untuk menjawab
pernyataan yang diajukan dalam kuesioner sesuai dengan keadaan yang dirasakan
mengenai perilaku kepemimpinan sekolah, iklim sekolah, dan kinerja mengajar
guru Bahasa Inggris pada SMPS di Kabupaten Garut. Angket ini dikembangkan
oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada konsep teori yang mendasarinya. Dari
teori tersebut, kemudian disusun kisi-kisi yang selanjutnya dijabarkan ke dalam
item pertanyaan sebagai alat pengumpul data yang didasarkan masing-masing
variabel penelitian.
Mencocokan hasil perhitungan setiap variabel dengan kriteria masing-
masing berdasarkan tabel konsultasi WMS dari Sugiono (2009) untuk
menentukan di mana letak kedudukan setiap variabel, atau dengan kata lain
kemana arah gambaran dari masing-masing variabel tersebut.
Tabel 3.13
Tabel Konsultasi Gambaran WMS
Skor Kategori
4,01 – 5,00 Sangat Baik
3,26 – 4,00 Baik
2,51 – 3,25 Cukup
1,76 – 2,50 Kurang
1,00 – 1,75 Sangat Kurang
2. Uji Normalitas Data
Sebelum data dianalisis terlebih dahulu diuji normalitas data
sebagai syarat analisis kualitatif. Pengujian dilakukan untuk melihat
apakah data berdistribusi secara normal. Untuk menguji masing-masing
variabel digunakan uji normalitas Lillifors. Langkah-langkah uji
normalitas Lillifors sebagai berikut:
83
83 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mengubah ̅
( = angka baku)
2. Untuk setiap data dihitung peluangnya dengan menggunakan daftar
distribusi normal baku, dihitung F( ) = P (Z ); P = Proporsi
3. Menghitung proporsi S( ), yaitu: S( ) =
4. Hitung selisih [F( ) - S( )]
5. Bandingkan Lo dengan L tabel.
Untuk hipotesis Ho : f(x) = normal
Ha : f(x) normal
Kriteria pengujian jika Lo L tabel, Ho terima dan Ha tolak. Dengan
kata lain Lo L tabel maka data berdistribusi normal.
3. Analisis Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antar variabel X dan Y digunakan analisis
korelasi yakni Person Product Moment (PPM). Korelasi PPM dilambangkan (r)
dengan ketentuan nilai r = 1 artinya korelasi negatif sempurna. r = 0 artinya tidak
ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Arti harga r akan
dibandingkan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:
Tabel 3.14
Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi
Nilai interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2011: 231)
Dalam penghitungan dan pengolahan data ini penulis menggunakan
bantuan komputer aplikasi Microsoft Excel dan aplikasi SPSS ver 20.0 for
windows.
84
84 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rumus korelasi Product Moment dari Pearson (Singarimbun dan Effendi,
1989:137) sebagai berikut:
r =
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y
x = Variabel bebas
x = Variabel terikat
n = Jumlah responden
Selanjutnya hasil nilai r yang diperoleh harus diuji keberartiannya.
Sudjana (1986:377), jika t-hitung > t-tabel, maka nilai r dianggap berarti.
Sebaliknya apabila, t-hitung < t-tabel maka nilai r tersebut dianggap tidak berarti.
4. Menentukan Model Regresi
Model regresi linier dibutuhkan karena kita melihat hubungan
antara dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Selain itu
model regresi linier sebagai aproksimasi untuk model yang tidak linier.
Model regresi linier Y atas X adalah YE=a+bXE, dengan a dan b adalah
estimator untuk dan dalam persamaan Y = . Untuk mencari
a dan b digunakan rumus berikut:
a =
(∑ ∑ )
b = ∑
∑ ∑
∑
(∑ )
∑ ∑ ∑
∑ (∑ )
Keterangan:
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
85
85 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = jumlah responden
5. Uji Keberartian Koefisien X dalam Model Regresi
Uji independensi bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menguji keberartian
(signifikansi) koefisien X dalam model regresi dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
Ho : = 0 (koefisien regresi tidak berarti, artinya tidak ada hubungan
linier variabel bebas dengan variabel terikat)
Ha : 0 (koefisien regresi berarti, artinya ada hubungan linier
variabel bebas dengan variabel terikat)
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis varians dengan
menggunakan statistik F dengan rumus sebagai berikut (Netter,
1974:81)
F* =
Kriteria tolak Ho jika F* ( ) dengan = 5%
Keterangan :
SSTO : total sum of squares = ∑
(∑ )
SSR : regression sum of squares = (∑ ∑ ∑
)
SSE : error sum of squares = SSTO - SSR
MSR : regression mean squares =
= SSR
MSE : error mean squares =
6. Uji Linearitas Model Regresi
Uji linearitas regresi bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas
dan variabel terikat berhubungan secara linier. Untuk menguji linearitas
model regresi dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Ho : model regresi linier
Ha : model regresi tidak linier
86
86 Hasan Taufan Rahman, 2014 Pengaruh perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim sekolah terhadap kinerja mengajar guru bahasa inggris di SMP Swasta se-kabupaten Garut universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis varians
menggunakan statistik F dengan rumus sebagai berikut:
F* =
Kriteria tolak Ho jika F* ( ) dengan = 5%