Post on 04-Nov-2020
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tahun 2016 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Denpasar periode
tahun 2016 - 2021.
Mengacu pada Kebijakan Nasional, pelaksanaan pembangunan
peternakan perikanan dan kelautan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan
empat pilar pembangunan yaitu pengentasan kemiskinan(pro poor),
penyerapan tenaga kerja (pro job), pertumbuhan (pro growth) dan pemulihan
dan pelestarian lingkungan (pro environment).
Pelaksanaan pembangunan peternakan perikanan dan kelautan
ditingkat Kota Denpasar, diarahkan untuk mewujudkan Visi Kota Denpasar,
yaitu ; “ Denpasar kreatif berwawasan budaya dalam keseimbangan menuju
keharmonisan”. Visi tersebut diwujudkan melalui misi keempat yaitu
Peningkatan Ketahanan Ekonomi Masyarakat Kota Denpasar dengan bertumpu
pada Ekonomi Kerakyatan.
Kebijakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
tahun 2016 meliputi : peningkatan populasi ternak, peningkatan produktivitas
ternak, peningkatan tingkat konsumsi protein hewani, mewujudkan
pencegahan dan pengendalian penyakit hewan dan zoonosis, tersedianya BAH
dan HBAH yang ASUH, dan peningkatan SDM peternakan.Sedangkan
kebijakan di bidang perikanan dan kelautan adalah peningkatan produksi ikan
budidaya, penangkapan ikan yang berkelanjutan, peningkatan SDM di bidang
perikanan kelautan, peningkatan tingkat konsumsi serta penjaminan keamanan
pangan.
Sebagai acuan untuk mengarahkan pembangunan peternakan perikanan
dan kelautan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar telah
ditetapkan pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan Perikanan dan
Kelautan tahun 2016-2021. Dalam dokumen perencanaan strategis tersebut
telah memuat indikator kinerja dan target yang direncanakan pertahun serta
rencana indikasi pendanaannya.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 2
Dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan, Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar sebagai unit kerja
pemerintah semakin dituntut untuk menyesuaikan dengan perubahan sistem
manajemen pemerintah dengan menuntutazas akuntabilitas, dimana setiap
penyelenggara negara harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja atau
hasil-hasil dariseluruh program dan kegiatannya kepada masyarakat atas
penggunaan dana dan kewenangan yang diberikan.
I.2. Dasar Hukum
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016
didasarkan atas perundang-undangan yang berlaku :
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1992 tentang Pembentukan Kota Denpasar
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diganti dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja
6. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
09/M.PAN/052007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah
7. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor
20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk Penyusunan Indikator Kinerja Utama
8. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor 29
Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
9. Peraturan Presiden Nmor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah
1.3. Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Peraturan Presiden No. 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Peternakan Perikanan dan
Kelautan diwajibkan melaporkan pelaksanaan akuntabilitas kinerjanya sebagai
wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misidan tujuan organisasi dan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 3
menyampaikan laporan kinerja pada setiap akhir tahun kepada Walikota
Denpasar.
Maksud penyusunan LAKIP Tahun 2016 ini adalah bentuk
pertanggungjawaban Kepala Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota
Denpasar kepada Walikota Denpasar atas pelaksanaan program/kegiatan dan
pengelolaan anggaran dalam rangka mencapai sasaran/target yang telah
ditetapkan. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menilai dan
mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Dinas Peternakan Perikanan
dan Kelautan Kota Denpasar selama tahun 2016. Berdasarkan hasil evaluasi
yang dilaksanakan kemudian dirumuskan suatu kesimpulan yang dapat menjadi
salah satu bahan masukan dan referensi dalam menetapkan kebijakan dan
strategi tahun berikutnya.
1.4.Tugas Pokok dan Fungsi DPPK
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar mempunyai
tugas pokok melaksanakan kewenangan di bidang peternakan dan perikanan
daerah Kota Denpasar dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi. Dalam
menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
kota Denpasar mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya
b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum
c. Pembinaan terhadap unit pelaksanaan teknis dinas dan cabang dinas dalam
lingkup tugasnya
I.5. Struktur Organisasi Dinas
Struktur Organisasi Dinas Peternakan, Peikanan dan Kelautan Kota
Denpasar seperti tertuang dalam Perda Kota Denpasar Nomor 14 Tahun 2012
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 8
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
KotaDenpasar.
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar di pimpin oleh
seorang Kepala Dinas
Pada bidang sekretariat, terdiri dari tiga sub bagian, yaitu sub bagian
umum, sub bagian kepegawaian dan sub bagian keuangan dengan tugas
pokok dan fungsi menyusun laporan sekretariat berdasarkan laporan hasil
masing-masing sub Bagian.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 4
Bidang Kesehatan Hewan, terdiri dari tiga seksi, Seksi pengamatan dan
Penyidikan Penyakit, Pelayanan Kesehatan Hewan dan Seksi Kesehatan
Masyarakat Veteriner. Secara umum tugas dan fungsi Bidang Kesehatan
Hewan menyusun, merumuskan langkah-langkah operasional, menyusun
rencana kegiatan dan melakukan penilaian terhadap seluruh pelaksanaan
kegiatan di bidang Kesehatan Hewan.
Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Perikanan
(P2HP), terdiri dari 3 seksi, yaitu seksi Pengembangan Usaha, seksi
Pengolahan dan Pembinaan Mutu dan seksi Pemasaran. Secara umum tugas
pokok dan fungsi Bidang P2HP adalah melaksanakan kemitraan usaha,
melaksanakan bimbingan teknis pelayanan usaha peternakan, perikanan dan
kelautan serta melaksanakan pelayanan perizinan usaha dan pengawasan
usaha bidang peternakan, perikanan dan kelautan.
Bidang Produksi Peternakan, terdiri dari tiga seksi, yaitu Seksi
Penyebaran dan Pengembangan, Seksi Teknologi dan Pengembangan Pakan
dan Seksi Teknik Reproduksi. Bidang Produksi Peternakan memiliki tugas
pokok dan fungsi dalam mengatur, melaksanakan bimbingan dan pengawasan
bidang penyebaran dan pengembangan ternak, penerapan teknologi
peternakan dan pengembangan pakan ternak serta melaksanakan teknik
reproduksi ternak.
Bidang Perikanan dan Kelautan, terdiri dari Seksi Pengawasan Kelautan
dan Pemberdayaan Masyarakat.Seksi Perikanan Tangkap dan Seksi Perikanan
Budidaya. Secara umum Bidang Perikanan dan Kelautan memiliki tugas pokok
dan fungsi dalam menyusun perencanaan sarana dan prasarana perikanan
budidaya/tangkap, pengawasan kelautan dan pemberdayaan masyarakat.
Bidang Bina Program, terdiri dari tiga seksi, yaitu Seksi Data dan
Statistik, Seksi Perencanaan dan Seksi Evaluasi dan Pelaporan. Tugas pokok
dan fungsi Bidang Bina Program secara umum adalah melaksanakan
monitoring dan evaluasi terhadap program kegiatan Dinas, melaksanakan
urusan perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan urusan data
informasi dan statistik.
Selain kelima Bidang Teknis dan satu sekretariat, Dinas Peternakan
Perikan dan Kelautan Kota Denpasar juga memiliki 2 Unit Pelaksana Teknis
(UPT), yaitu UPT RPH Pesanggaran dan UPT PBI &BBI Suwung Batan
Kendal.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 5
Adapun tugas pokok dan fungsi UPT RPH Pesanggaran dikepalai Kepala
UPT dan dibantu oleh Kasubag TU.Adapun tugas pokok dan fungsi UPT RPH
adalah melaksanakan kegiatan operasional RPH Kota Denpasar , pengawasan
dan pengelolaan secara menyeluruh terhadap unit pelayanan pemotongan
hewan, kebersihan, pengelolaan limbah padat-cair, sanitasi /hygines sarana
dan prasarana pemotongan serta kendaraan angkutan daging, melaksanakan
Kesrawan (kesejahteraan hewan)
UPT Pasar Benih dan Balai Benih Ikan dikepalai oleh Kepala UPT dan
dibantu oleh Kasubag TU. Secara umum Secara umum tugas pokok dan fungsi
dari UPT Pasar Benih dan Balai Benih adalah memberikan pelayanan informasi
bidang teknis Pasar Benih dan Balai Benih Ikan, melaksanakan pelatihan
keterampilan budidaya ikan, melaksanakan fungsi teknis pembenihan dan
pemasaran benih ikan dan memberikan pelayanan kebutuhan benih dan
pembenihan.
Selain lima bidang dan dua UPT, terdapat juga jabatan fungsional yang
berperan dan turut serta menjalankan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan
dan Kelautan Kota Denpasar.
1.6. Potensi dan Permasalahan
1.6.1 Potensi
Kota Denpasar memiliki luas wilayah 12.778 ha terdiri dari tanah sawah
2.519 ha, tegalan 396 ha dan pekarangan 8.026 ha. Luas bendungan/Dam
yang ada di Kota Denpasar seluas 25 km2 dan 10 buah sungai yang ada
dengan luas 2.557 ha. Dalam 5 tahun (2010-2014) lahan pertanian penduduk
berkurang 26,8 ha ( 0,85%) akibat alih fungsi lahan sesuai dengan sumber
Bappeda Kota Denpasar.
Potensi di bidang Perikanan Kota Denpasar memiliki panjang pantai
47,32 km dengan luas laut 101,85 terbentang dari desa Kertalangu sampai
Desa Pemogan. Potensi perikanan laut Kota Denpasar didominasi jenis ikan
karang yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Untuk tahun 2016 produksi
perikanan tangkap laut di Kota Denpasar mencapai 954,10 ton yang terdiri dari
ikan pelagis, dan ikan demersal. Kota Denpasar juga memiliki Sumberdaya
alam sebagai pendukung sektor perikanan diantaranya hutan mangrove 524,27,
terumbu karang 1.262,71 ha, padang lamun 452 ha (Data Potensi Pesisir dan
Laut Bali tahun 2015). Melihat dari potensi yang ada seperti diatas, produksi
perikanan tangkap masih memungkinkan untuk ditingkatkan oleh nelayan di
Kota Denpasar. Dengan luas laut di Kota Denpasar adalah 101,85 Km² adalah
merupakan potensi yang cukup luas untuk pengembangan budidaya laut
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 6
(rumput laut, lobster dan kerapu). Potensi budidaya ikan air tawar cukup luas
( luas sawah 2.130 ha, tegalan dan pekarangan 308 ha, perairan umum 2.557
ha, tambak 28 ha) dan baru dimanfaatkan sebesar 2,50 ha. Perairan umum di
Kota Denpasar perlu ditingkatkan perannya sebagai sarana pemeliharaan ikan
dalam keramba atau budidaya ikan di saluran irigasi. Untuk restoking setiap
tahun dilakukan penebaran di perairan umum dengan bantuan bibit dari UPT
BBI & PBI berupa bibit ikan nila. Produksi perikanan budidaya tahun 2016 yaitu
sebesar 546,2 ton/tahun dan melihat dari potensi tersebut produksi perikanan
budidaya masih bisa ditingkatkan. Peluang pasar produksi perikanan budidaya
di Kota Denpasar cukup tinggi karena banyak masyarakat lebih condong ke
menu ikan yang kandungan kolesterolnya lebih sedikit dibandingkan daging.
Kondisi ini bisa dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan ikan
budidaya. Selain itu, konsumsi ikan masyarakat Kota Denpasar tahun 2016
mencapai sebesar 34,10 kg/kapita/tahun dari target 33,98 kg/kapita/tahun
menjadi salah satu tolok ukur.
Potensi peternakan di Kota Denpasar yaitu sawah 2.519 ha, tegalan 396
ha dan pekarangan 8.026 ha. Populasi ternak sapi tahun 2016 yaitu 6.573 ekor,
babi 12.323 ekor, kuda 69 ekor, kambing 319 ekor, ayam buras 80.435 ekor, itik
4.595 ekor dan aneka ternak 62.147 ekor. Peningkatkan produksi daging di
Kota Denpasarsangat dipengaruhi oleh jumlah pemotongan yang ada dimana
jumlah pemotongan jauh lebih tinggi daripada populasi ternak yang tersedia. .
Rata-rata produksi daging Kota Denpasar tahun 2016 berdasarkan hasil
pemeriksaan BAH yang ASUH adalah sebesar 3.88,2ton dan konsumsi protein
hewani masyarakat Kota Denpasar mencapai 15,26 gr.kpt/hr. Untuk mencapai
sasaran tersebut, dilakukan dengan memanfaatkan lahan tidur , pekarangan
rumah dan lain-lain.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja tahun 2016, jumlah cakupan
vaksinasi rabies tahun 2016 sebesar 62.946 dosis/ekor (92,64%) dari target
67.954 dosis/ekor. Jumlah penurunan populasi anjing liar sebesar 655 ekor dari
target 1000 ekor. Jumlah cakupan spraying unggas untuk menekan kasus AI
yang endemik tahun 2016 sebesar 16.737 ekor dari target 15.750 ekor.
Ketersediaan Bahan Asal Hewan dan Hasil Bahan Asal Hewan (BAH/HBAH)
yang ASUH di Kota Denpasar tahun 2016, sesuai dengan cakupan
pemeriksaan BAH/HBAH yang ASUH mencapai 8.667,17 ton/th(21%) dari
target 19 % (7.708.,63 ton/th). Potensi penjualan produk olahan peternakan di
Kota Denpasar tinggi sehubungan dengan kedudukan Kota Denpasar sebagai
ibu Kota Provinsi dan pusat perdagangan. Meningkatnya Penjualan Produk
tahun 2016 sebesar 2.17,5 ton/th dari target 198,86 ton/th.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 7
1.6.2. Permasalahan.
Permasalahan di bidang perikanan dan kelautan di Kota Denpasar antara
lain :
- Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM perikanan tangkap
- Kurangnya sarana prasarana perikanan tangkap
- Masih kurangnya sarana dan prasarana produksi perikanan budidaya
- Masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM perikanan
budidaya
- Masih Kurangnya sarana prasarana perikanan budidaya
Permasalahan di bidang peternakan antara lain :
- Terbatasnya kepemilikan lahan bagi peternak.
- Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan teknis SDM Peternakan
- Menurunya populasi ternak sapi di Kota Denpasar
- Masih rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit zoonosis
- Terbatasnya SDM apratur dalam melakukan pengawasan lalu lintas
hewan yang masuk / keluar Kota Denpasar
- Masih rentannya produk peternakan sebagai sumber penyebab penyakit
zoonosis.
- Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit zoonosis
- Masih adanya daging yang dijual di Kota Denpasar bersumber dari
pemotongan ilegal
- Masih rendahnya SDM pengolah produk peternakan
1.7 . faktor-faktor Internal Dan Eksternal
1.7.1 Faktor Internal
a. Kekuatan (Strength)
1. Potensi lahan usaha usaha Peternakan, Perikanan dan Kelautan
masih tersedia
2. Tersedianya SDM Peternakan dan perikanan yang memadai
3. Kota Denpasar sebagai pusat perdagangan produk peternakan,
perikanan dan kelautan
4. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai.
5. Adanya SOP pelayanan peternakan perikanan dan kelautan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 8
b. Kelemahan (Weakness)
1. Terbatasnya kepemilikan lahan bagi peternak dan pembudidaya ikan
2. Kompetensi SDM peternakan, perikanan dan kelautan masih kurang
3. Produk peternakan dan perikanan rentan sebagai sumber penyebab
penyakit
4. Belum adanya Perda tentang Penataan Zonasi di perairan laut Kota
Denpasar
5. Pada Perda RTRW Kota Denpasar tidak ada kawasan khusus untuk
kegiatan peternakan dan perikanan
1.7.2 Faktor Eksternal
a. Peluang (Opportunitie)
1. Adanya intensifikasi, diversifikasi usaha peternakan perikanan dan
kelautan
2. Penganekaragaman dan peningkatan kualitas produk peternakan dan
perikanan
3. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak penyakit
zoonosis
4. Adanya pelatihan SDM peternakan, perikanan dan kelautan
5. Berkembangnya IPTEK dibidang peternakan perikanan dan kelautan
b. Ancaman (Threats)
1. Alih fungsi lahantinggi
2. Persaingan global (berakunya MEA 2015)
3. Menurunnya minat generasi muda bekerja di sektor peternakan dan
perikanan
4. Masih merebaknya kasus zoonosis
5. Pola produk belum tertata baik
Dengan melihat faktor internal dan eksternal di atas maka disusunlah
Program dan Kegiatan Dinas yang diuraikan pada BAB II penyusunan LAKIP
ini.
Kebijakan Pemerintah dan langkah preventif maupun represif yang telah
dilakukan oleh Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan untuk menuntaskan
penyakit zoonosis terutama penyakit rabies dilakukan melalui sosialisasi kepada
masyarakat, vaksinasirabies pada HPR ( anjing dan kucing) secara masal dan
juga eleminasi terhadap anjing liar yang berada ditempat-tempat umum ( ruang
public) .
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 9
Disamping itu untuk mengantisipasi kasus AI ( Avian Influenza) pada
unggas yang bersifat endemik ( kadang-kadang muncul) telah diantisipasi
dengan melakukan spraying pada kandang-kandang unggas peternak, unggas
dan burung disamping melakukan pengawasan unggas yang keluar masuk Kota
Denpasar.
Selain dari hal-hal yang sudah dilakukan sebagaimana telah diuraikan
diatas, DPPK Kota Denpasar pada sub sector peternakan melaksanakan
revitalisasi UPT RPH Pesanggaran. Kegiatan tersebut bertujuan menciptakan
sistim rantai dingin untuk menjaga kualitas daging baik sapi maupun babi.
Upaya peningkatan produksi daging dan konsumsi protein hewani di
Kota Denpasar sangat diperlukan sehubungan dengan semakin meningkatnya
jumlah penduduk dan berkembangnya penunjang pariwisata seperti rumah
makan, restaurant dan hotel.
Dibidang Perikanan, untuk menuju cara pembenihan ikan yang baik (
CPIB) , DPPK Kota Denpasar melakukan revitalisasi UPT BBI. Langkah ini
diambil dengan maksud agar produksi benih yang dhasilkan berkualitas dan
meningkat sehingga untuk kebutuhan restoking dan pembudidayaan,
pembesaran ikan di Kota Denpasar tidak sampai kesulitan mendapatkan benih
ikan.
Dalam upaya meningkatkan produksi ikan budidaya di Kota Denpasar,
diperlukan adanya bantuan sarana prasarana pada kelompok-kelompok
pembudidaya ikan baik dari APBD Kota,APBD I maupun APBN ( DAK
Perikanan dan Kelautan). Dengan bantuan tersebut diharapkan pembudidaya
ikan dapat melakukan ekstensifikasi dengan membuat kolam-kolam baru
dengan atau membuat unit usaha budidaya, serta melakukan intensifikasi
dengan menerapkan teknologi di unit-unit usaha budidaya.
Khusus dalam upaya meningkatkan produksi perikanan tangkap, perlu
dilakukan pendampingan pada kelompok-kelompok nelayan tangkap dengan
memberikan bantuan sarana prasarana baik dari dana APBD Kota Denpasar,
APBD I maupun APBN ( DAK Perikanan Kelautan dan PUM Tangkap).
Permasalahan mendesak adalah upaya mengoptimalkan potensi
perikanan budidaya dan pemanfaatan potensi peternakan, pemberian sarana
prasarana pada pokdakan, KUB tangkap dan pokmaswas dan pelatihan teknis
penangkapan ikan sesuai kebutuhan , pemberian bantuan sarana prasarana
serta pelatihan pada kelompok pengolah daging dan ikan, perlunya peningkatan
sarana prasarana RPH dan BBI yang ada di Kota Denpasar.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 10
I.8 Sistematika Penulisan
Penyajian laporan akuntabilitas ini tediri dari 4 Bab dengan susunan
sebagaiberikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menyajikan latar belakang, maksud dan tujuan, tugas dan fungsi DPPK,
keragaan SDM DPPK dan Potensi dan Permasalahan
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Menguraikan secara singkat mengenai isi dari Rencana Strategis dan
Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota
Denpasar
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Menguraikan pengukuran capaian kinerja, serta analisis dan evaluasi
capaian kinerja, yang dilakukan terhadap sasaran ataupun target yang
telah ditetapkan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota
Denpasar, yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan berbagai kegiatan.
BAB IV PENUTUP
Menguraikan simpulan dari tinjauan umum dan khusus tentang
keberhasilan / kegagalan dalam pelaksanaan kinerja, serta berbagai
penyebab utama dari permasalahan dan kendala yang berkaitan dengan
kinerja serta strategi pemecahan masalah. Dalam Bab ini juga diuraikan
berbagai saran dan masukan untuk perbaikan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 11
BAB II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis DPPK 2016 - 2021
Rencana strategis Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota
Denpasar disusun mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Tahun 2016 - 2021 Daerah Kota Denpasar, seperti diamanatkan
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah disusun sebagai upaya untuk menyiasati keterbatasan
SDM yang dimiliki melalui tahapan implementasi untuk menuju tujuan akhir
yang hendak dicapai.
Secara singkat disampaikan visi dan misi Pembangunan Daerah yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah
Kota Denpasar Tahun 2016 – 2021 adalah ”Denpasar Kreatif Berwawasan
Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan”. Penjabaran lebih
konkrit visi pembangunan dimaksud dapat dilihat dari Misi Pembangunan kota
Denpasar sebagai berikut :
1. Penguatan Jati diri masyarakat Kota Denpasar berlandaskan
kebudayaan Bali
2. Pemberdayaan Masyarakat Kota Denpasar berlandaskan kearifan lokal
3. Peningkatan pelayanan publik melalui tata kelola pemerintahan yang
baik (good goverment) bedasarkan penegakan supremasi hukum (low
enforcement)
4. Peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar
bertumpu pada ekonomi kerakyatan.
5. Penguatan keseimbangan pembangunan pada berbagai dimensi dan
skalanya berlandaskan Tri Hita Karana
Mengacu pada visi pembangunan dimaksud, maka Dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar menjabarkan secara lebih rinci kedalam
rencana strategis (Renstra) Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota
Denpasar Tahun 2016 - 2021, sebagai upaya untuk mendukung tercapainya
misi pembangunan Pemerintah Kota Denpasar (Misi ke- 4).
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 12
2.1.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Tujuan :
Meningkatnya ketahanan ekonomi masyarakat Kota Denpasar dengan
bertumpu pada ekonomi kerakyatan untuk mewujudkan kemakmuran melalui
berdayanya koperasi, usaha mikro dan menengah , terkelolanya pertanian,
peternakan perikanan dan kelautan serta meningkatnya daya saing daerah,
iklim investasi, perdagangan dalam negeri dan eksport.
Dalam rangka terkelolanya peternakan, perikanan dan kelautan serta
meningktanya daya saing daerah, iklim investasi, perdagangan dalam negeri
dan maka Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan menetapkan tujuan
sebagai berikut :
- Meningkatnya Produksi dan produktivitas Peternakan dan Perikanan
- Meningkatnya ketahanan Pangan sektor peternakan dan perikanan
- Meningkatnya derajat kesehatan hewan
- Meningkatnya keamanan pangan hewani
- Meningkatnya penjualan produk peternakan dan perikanan
Sasaran :
Berkembangnya dan menguatnya kelembagaan, pelatihan SDM dan sistem
ekonomi kerakyatan menuju Kota Kompeten yang diuraikan dalam beberapa
sasaran yaitu :
- Meningkatnya produksi hasil peternakan
- Meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan budidaya
- Meningkatnya produksi perikanan tangkap
- Meningkatnya pendapatan masyarakat pesisir
- Menurunnya kasus pelanggaran penangkapan ikan (illegal fishing)
- Meningkatnya perencanaan pembangunan Peternakan perikanan dan
kelautan
- Menurunnya kasus penyakit hewan
- Meningkatnya kualitas pangan asal hewan
- Meningkatnya kualitas hasil bahan asal hewan
- Meningkatnya divesifikasi dan pemasaran produksi hasil peternakan
- Meningkatnya diversifikasi dan pemasaran produk hasil perikanan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 13
Strategi dan Arah Kebijakan :
Strategi Pembangunan Daerah Kota Denpasar mengacu pada Visi Misi yang
telah ditetapkan yang dijalankan dengan ” Padmaksara Langkah Baru
Dharmanegara Demi Denpasar ” dengan Arah Kebijakan Meningkatkan
kualitas produksi pertanian peternakan perikanan dan perkebunan
2.1.2 Program/Kegiatan
Rencana program kegiatan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
Kota Denpasar mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Kerja Daerah.
Tahun 2016 Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
melaksanakan 14 program dengan 24kegiatan sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
1.1. Pelayanan Administrasi Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
2.1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
3.1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
4. Program Pencegahan dan Penaggulangan Penyakit Menular Ternak
4.1. Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular
strategis dan penyakit zoonosis
5. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
5.1. Pembibitan dan Perawatan Ternak
5.2. Pengembangan agribisnis peternakan
5.3. Pengembangan gizi dan pakan ternak
5.4. Penyediaan sarana dan prasarana alat dan mesin
5.5. Pengembangan aneka ternak dan ternak non konsumsi
6. Program Pengembanga Perikanan Budidaya
6.1. Pengembangan Pasar Benih dabn Balai Benih Ikan
6.2. Pembinaan dan Pengembanga Perikanan Budidaya.
7. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
7.1 Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Tangkap
8. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
8.1. Pengembangan saran prasarana dan pelestarian sumberdaya
kelautan dan perikanan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 14
9. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan
Pengendalian Sumberdaya Kelautan.
9.1. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengawasan Pemanfaatan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
10. Program Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani
10.1. Penjaminan Pangan asal hewan
10.2. Pengembangan dan Pemeliharaan RPH
10.3. Penjaminan Pangan hasil asal hewan
11. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
11.1. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah 12. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan
12.1. Kajian Optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan
12.2. Promosi hasil produk perikanan unggulan daerah
13. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
11.1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian
14. Program Perencanaan Pembangunan Peternakan Perikanan dan
Kelautan
14.1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Peternakan,
Perikanan dan Kelautan
14.2 Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan peternakan Perikanan
dan kelautan.
14.3. Penyusunan data dan statistik peternakan perikanan dan kelautan
2.2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun, disamping itu juga merupakan
Rencana Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan
anggaran yaitu setelah proses anggaran selesai dan disepakati antara
pengemban tugas dengan atasannya.
Dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
Kota Denpasar tahun 201 memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai
dalam tahun yang bersangkutan berikut indikator kinerja sasaran dan rencana
atau target capaiannya yang merupakan tujuan, tugas pokok dan fungsi Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar.disamping itu pejanjian
kinerja juga memuat informasi tentang program dan kegiatan serta anggaran
yang digunakan untuk mencapai sasaran.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 15
Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota
Denpasar Tahun 2016 secara rinci dapat dilihat pada Perjanjian Kinerja
terlampir.
Tabel 2.1. Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
Tahun 2016
No Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Target
1.
2.
3. 4. 5.
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan Meningkatnya Derajat Kesehatan Hewan Meningkatnya Keamanan Pangan Hewani Meningkatnya Penjualan Produk Olahan Hasil Peternakan dan Perikanan Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan
- Jumlah produksi unggulan peternakan
- Jumlah produktivitas unggulan perikanan budidaya
- Jumlah produksi perikanan tangkap
- Jumlah penurunnan kasus penyakit hewan zoonosis
- Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis
- Persentase ketersediaan bahan asal hewan (BAH) yang aman sehat utuh dan halal (ASUH)
- Persentase ketersediaan hasil bahan asal hewan (HBAH) yang aman, sehat , utuh dan halal (ASUH)
- Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan
- Jumlah penjualan produk hasil perikanan
- Persentase ketersediaan ikan yang higenis
- Angka konsumsi protein hewani
- Angka konsumsi ikan
3.715 ekor 64,0 ton/ha 1.038,0 ton
4 kasus 200 kasus 19% ( 7.708,63 ton) 18 % (3.502,02 ton) 198,86 ton 1.422,20 ton 14% (25 ton) 16,77 gr/kpt/hr 33,98 kg/kpt/th
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan
Kota Denpasar berpedoman pada pedoman umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di lingkungan Instansi Pemerintah sesuai dengan Peraturan Mentari
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : Permen/PAN/05/2007.
Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan tolok ukur keberhasilan
organisasi secara menyeluruh dan dan menggambarkan tugas,fungsi organisasi
tersebut. Adapun untuk memulai keberhasilan pelaksanaan kinerja organisasi,
maka perlu dilaporkan Indikator Kinerja Utama (IKU) dari beberapa indikator
yang ada. Capaian indikator kinerja utama diharapkan dapat memberikan
gambaran atau informasi sejauhmana organisasi dapat mencapai kinerjanya.
Indikator Kinerja Utama mencerminkan outcome dari program –program
utama Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar yang
merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah dirumuskan dan memberikan
dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta
kebijakan yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan perkembangan dinamika
masyarakat, Indikator Kinerja Utama disesuaikan dengan Perjanjian Kinerja
Tahun 2016 dengan 12 indikator kinerja dengan 5 sasaran strategis.
Tabel 3.1.
Realisasi Target Kinerja Sasaran 1 Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan
No Indikator Kinerja Target Th
2016
Realisasi Th
2016
%
capaian
1
2
3
Jumlah produksi unggulan peternakan Jumlah produktivitas unggulan perikanan budidaya Jumlah produksi perikanan tangkap
3.715 ekor
64.0 ton/ha
1.038,0 ton
5.752 ekor
64,37 ton/ha
1.002,3ton
100
100
96,6
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 17
Pada indikator kinerja jumlah produksi unggulan peternakan
realisasi tahun 2016 sebesar 5.752 ekor dari target 3.715 ekor
persentase capaian sebesar 100%.
Pada indikator jumlah produktifitas unggulan perikanan budidaya
tahun 2016 realisasi sebesar 64, 37 ton/ha dari target 64,0 ton/ha.
Persentase capain sebesar 100%.
Pada indikator jumlah produktifitas perikanan tangkap tahun 2016
realisasi 1,0023 ton,dari target sebesar 1.038,0 ton. Persentase
capaian sebesar 96,6%.
Tabel 3.2 Realisasi Target Kinerja Sasaran 2
Meningkatnya Derajat Kesehatan Hewan
No Indikator Kinerja Target
tahun 2016
Realisasi tahun
2016
% capaian
1.
Jumlah penurunnan kasus penyakit hewan zoonosis
4 kasus
1 kasus
100
2. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis
200 kasus 0 kasus 100
Pada indikator jumlah penurunan jumlah kasus penyakit hewan zoonosis
tahun 2016 realisasi sebesar 1 kasus dari 4 target kasus. Persentase capaian
sebesar 100%
Pada indikator penurunan kasus penyakit hewan strategis tahun 2016
realisasi sebesar 0 kasus dari target 200 kasus. Persentase capaian sebesar
100%.
Tabel 3.3
Realisasi Target Kinerja Sasaran 3 Meningkatnya keamanan Pangan Hewani
No Indikator Kinerja Target th 2016 Realisasi th 2016
% capaian
1. Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (BAH) yang aman,sehat,utuh dan halal (ASUH)
19 % ( 7.708,63 ton)
21% (8.661,17 ton)
100
2. Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (HBAH) yang (ASUH)
18 % (3.502,02 ton)
19.92 % (3.855,20 ton)
100
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 18
Pada indikator persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan (BAH)
yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH) realisasi tahun 2016 sebesar
21% (8.661,17 ton) dari target 19% (7.708,63 ton) Persentase capain
sebesar 100%.
Pada indikator persentase Ketersediaan Hasil Bahan Asal Hewan
(HBAH) yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) realisasi 19,92%
(3855,20 ton) dari trarget 18% (3.502,20 ton) Persentase capaian
sebesar 100%.
Tabel 3.4
Realisasi Target Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya penjualan produk olahan hasil peternakan dan perikanan
No Indikator kinerja Target th
2016
Realisasi
th 2016
%
capaian
1. Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan
198,86 ton 217,50ton 100
2. Jumlah penjualan produk olahan perikanan
1.422,20 ton 1.561,60 ton
100
3 Persentase ketersediaan ikan yang hiegenis
14 % ( 25 ton)
15,28 % (26,75) ton
100
Pada Indikator jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan
realisasi 217,50 ton dari target 198,86 ton. Persentase capaian sebesar
100%.
Pada indikator jumlah produk olahan perikanan realisasi 1.561, 60
ton dari target 1.422,20 ton. Persentase capain sebesar 100%.
Pada indikator persentase ketersediaan ikan yang higienis realisasi
15,28% (26, 75 ton) dari target 14% (25 ton), Persentase capain
sebesar 100%.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 19
Tabel 3.5
Realisasi Target Kinerja Sasaran 5
Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan Perikanan
No Indikator kinerja Target th 2016 Realisasi
th 2016
%
capaian
1. Angka konsumsi protein hewani
16,77 gr/kpt/hr 15,26 gr/kpt/hr
91,00
2. Angka konsumsi ikan 33,98 kg/kpt/th 34,10 kg/kpt/th
100
Pada indikator angka konsumsi protein hewani realisasi hanya
sebesar 15,26 gr/kpt/hr dari target sebesar 16,77 gr/kpt/hr. Persentase
capaian sebesar 91%.
Pada indikator angka konsumsi ikan realisasi 34,10 kg/kpt/th dari
target sebesar 33,98 kg/kpt/th. Persentase capain sebesar 100%.
3.2 Analisis Dan Evaluasi Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja akan dilakukan terhadap
sasaran-sasaran ataupun target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana
Strategis Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar. Evaluasi
terhadap capaian-capaian kinerja menetapkan sebuah tuntutan mengingat
pentingnya meningkatkan pelayanan peternakan/perikanan yang berkualitas
dan melalui pelaksanaan evaluasi kinerja secara periodik akan membantu
Dinas Peternakan Perikanan Dan Kelautan Kota Denpasar dalam
menyelesaikan permasalahan –permasalahan yang di hadapi.
Sasaran 1. Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan
A. Indikator Kinerja jumlah produksi unggulan peternakan (sapi) :
Presentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%, dari target
produksi yang ditetapkan 3.715 ekor tercapai 5.752 ekor. Jika
dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan
sebesar 15.760 ekor, di tahun 2016 sudah mencapai 36,5% dari target
yang direncanakan. Capaian yang dimaksud dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah populasi yang ada dikelompok dan hasil daripada
Inseminasi Buatan (IB). Kegiatan yang mendukung tercapainya target
dimaksud adalah dengan pelaksanaan kawin suntik atau inseminasi
buatan (IB) dimana untuk Dinas Peternakan Perikanan dan kelautan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 20
memiliki 12 orang petugas IB yang siap melayanai masyarakat.
Disamping kegiatan IB , pengembangan gizi dan pakan ternak yang
memadai juga sangat mendukung perkembangan populasi.
Ket : Kegiatan Inseminasi Buatan (IB) untuk mendukung populasi ternak (sapi)
B. Indikator Kinerja jumlah produktivits unggulan perikanan budidaya :
Prosentase capaian kinerja tahun 2016 sebesar 100% dari target 64
ton/tahun tercapai 64,37 ton/ha/pertahun. Produktifitas perikanan
budidaya yang dihitung dari produksi unggulan yaitu lele (193,1 ton)
berbanding luas lahan 2,75 Ha. Jika dibandingkan dengan target kinerja
5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 77,8 ton/ha/tahun maka
ditahun 2016 ini sudah mencapai 82,73%. Untuk mendukung capaian
produktivitas unggulan perikanan budidaya perlu adanya ketersediaan
benih yang mencukupi dan berkualitas yang berasal dari pembenih-
pembenih yang ada. Pemberian bantuan sarana dan prasarana budidaya
yang memadai serta pembinaan dan pelatihan keterampilan budidaya
juga sangat diperlukan untuk peningkatan produktivitas perikanan
budidaya.
Ket. Panen lele yang merupakan komuditas unggulan perikanan budidaya
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 21
C. Indikator Kinerja jumlah produksi perikanan tangkap.
Persentase capaian kinerja tahun 2016 sebesar 96,6% dari target
produksi 1.038 ton tercapai 1.002,3 ton. Jika dibandingkan dengan target
kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 1.261,8 ton, di tahun
2016 sudah mencapai 79,4 % dari target yang direncanakan. Produksi
perikanan tangkap merupakan produksi penangkapan di laut dan
penangkapan di Perairan umum. Produksi perikanan tangkap di tahun
2016 tidak memenuhi target karena kegiatan penangkapan sangat
dipengaruhi oleh faktor alam (cuaca) dalam operasional penangkapan.
Kedepannya bantuan sarana prasarana perikanan tangkap (perahu, alat
tangkap, sarana pendukung lainnya) yang memadai sangat dibutuhkan
didalam peningkatan produksi. Adanya jaminan asuransi nelayan
sebagai jaminan keselamatan bagi nelayan dapat memberikan rasa
aman didalam melakukan aktifitas penangkapan. Untuk kedepannya
seluruh anggota nelayan tercover melalui asuransi nelayan sehingga
dibutuhkan anggaran yang lebih besar untuk kegiatan dimaksud.
Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 1 dapat dilihat
pada Table 3.6. dibawah ini.
Tabel 3.6. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 1
Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Peternakan dan Perikanan.
Program : Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Kegiatan:
- Pembibitan dan perawatan ternak
- Pengembangan Agribisnis Peternakan
- Pengembangan gizi dan pakan ternak
- Penyediaan sarana dan prasarana alat dan mesin
- Pengembangan aneka ternak dan ternak non konsumsi
Program : Pengembangan perikanan budidaya : Kegiatan :
- Pengembangan pasar benih
dan balai benih ikan
- Pembinaan dan
pengembangan perikanan
- Pelaksanaan
Inseminasi Buatan
- Penanaman HMT (stek)
- Distribusi aneka ternak
- Pelatihan
teknologi
perikanan
budidaya
- Pemantauan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 22
budidaya
Program : Pengembangan Perikanan Tangkap Kegiatan :
- Pembinaan dan
pengembangan perikanan
tangkap
Program : Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. Kegiatan :
- Pengembangan sarana
prasarana dan pelestarian.
sumberdaya kelautan dan
perikanan.
Program : Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Kegiatan :
- Pengembangan Sarana dan
prasarana pengawasan
pemanfaatan sumberdaya
kelautan dan perikanan
penyakit ikan
- Pembinaan
kelompok
- Pelatihan
teknologi
perikanan
tangkap
- Pembinaan
kelompok
- Bantuan
sarana
prasarana
pelestarian
sumberdaya
kelautan
perikanan
- Pembinaan
kelompok
- Pelatihan
anggota
pokmaswas
- Pembinaan
Pokmaswas
Sasaran 2. Meningkatnya derajat kesehatan hewan.
A. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan zoonosis.
Persentase Indikator Kinerja tahun 2016 sebesar 100% dari target 4
kasus terdapat satu kasus, dimana dalam hal penurunan kasus semakin
kecil kasus yang muncul menunjukkan kinerja yang semakin meningkat
(invert/penghitungan terbalik).
B. Jumlah penurunan kasus penyakit hewan strategis.
Persentase indikator kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 200
kasus ditahun 2016 tidak ada muncul kasus. Ini menunjukkan kinerja
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 23
yang meningkat (invert/penghitungan terbalik). Untuk mencapai kinerja
yang semakin baik perlu adanya kegiatan preventif untuk mencegah
terjadinya kasus, vaksinasi secara berkesinambungan, eliminasi anjing
liar, spryaing pada sentra-sentra unggas, juga melalui sosialisasi ke
masyarakat tentang bahaya penyakit menular (zoonosis).
Adapun program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 2 dapat dilihat
pada table 3.7. dibawah ini.
:
Tabel 3.7. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 2
Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya derajat kesehatan hewan
Program : Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak. Kegiatan:
- Pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonosis.
- Vaksinasi
Rabies - Spraying
unggas - Sosialisasi ke
masyarakat tentang penyakit zoonosis
Ket: Kegiatan Vaksinasi massal dan spraying untuk mencegah kasus
penyakit menular (rabies dan flu burung)
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 24
Sasaran 3. Meningkatnya Keamanan Pangan Hewani.
A. Persentase Ketersediaan Bahan Asal Hewan(BAH).
Persentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 19%
(7.708,63 ton) tercapai 21% (8.661,17 ton). Jika dibandingkan dengan
target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 40.926,17 ton
maka di tahun 2016 sudah mencapai 21% target yang direncanakan.
B. Persentase Ketersediaan Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH).
Persentase capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100% dari target 18%
(3.502,02 ton) tercapai 19,92% (3.855,2 ton). Jika dibandingkan dengan
target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan sebesar 19.350,83 ton
maka di tahun 2016 sudah mencapai 19,92% dari target yang
direncanakan. Kegiatan yang mendukung Sasaran 3 berupa
pemeriksaan daging dan olahan hasil peternakan ditempat-tempat
penyedia daging dan olahan hasil peternakan.
Adapun Program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 3 dapat dilihat
pada Tabel 3.8 dibawah ini :
Tabel 3.8. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 3
Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya keamanan pangan hewani
Program : Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani. Kegiatan:
- Penjaminan Pangan asal hewan
- Pengembangan dan pemeliharaan RPH
- Penjaminan pangan hasil asal hewan.
- Pemeriksaan daging secara organoleptik
- Pemeriksaan daging secara laboratories
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 25
Ket . Kegiatan pemeriksaan daging untuk menjamin ketersediaan daging yang asuh
Sasaran 4. Meningkatnya penjualan produk olahan hasil perikanan.
A. Jumlah penjualan produk olahan hasil peternakan.
Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 198,86 tercapai
217,5 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan
yang direncanakan sebesar 230,2 ton maka di tahun 2016 sudah
mencapai 94,5% dari target yang direncanakan. Data ini diperoleh dari
hasil survey ketempat pengolahan (kelompok) terhadap 10 kelompok
pengolah dengan rata –rata produk olahan terjual 21 ton/tahun.
B. Jumlah Penjualan Produk olahan perikanan.
Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 1.422,2 ton
tercapai 1.561,6 ton. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima)
tahunan yang direncanakan sebesar 1.728,7 ton maka di tahun 2016
sudah mencapai 90,33% dari target yang direncanakan. Data ini
diperoleh dari hasil penjualan produk olahan perikanan dari 10
kelompok dengan rata-rata penjualan 156 ton/tahun.
C. Persentase ketersediaan ikan yang hiegenis.
Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 14% tercapai
15,28%. Persentase ketersediaan ikan yang higienis dilaksanakan
melalui pemeriksaan mutu ikan secara organoleptik di pasar-pasar
tradisional. Bantuan berupa coolbox adalah salah satu upaya didalam
menjaga kesegaran ikan dan ketersediaan ikan yang higienis.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 26
Adapun Program dan Kegiatan yang mendukung Sasaran 4 dapat
dilihat pada Tabel 3. 9 dibawah ini.
.
Tabel 3.9. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 4
Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya penjualan produk olahan hasil peternakan dan perikanan
Program : Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan. Kegiatan:
- Promosi atas hasil Produksi Peternakan Unggulan Daerah
Program : Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan. Kegiatan :
- Kajian Optimalisasi
Pengelolaan dan
pemasaran produk
perikanan
- Promosi hasil produk
perikanan unggulan
Daerah.
- Produk olahan peternakan yang difasilitasi untuk pameran
- Pelatihan
pengemasan
produk.
- Sosialisasi
GEMARIKAN
- Kampanye
makan ikan
- Produk olahan
perikanan yang
difasilitasi untuk
pameran
Sasaran 5. Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor Peternakan dan
Perikanan.
A. Jumlah konsumsi protein hewani.
Persentase capaian kinerja mencapai 91% dari target 16,77 gr/kpt/hr
tercapai 15,26 gr/kpt/hr. Jika dibandingkan dengan target kinerja 5 (lima)
tahunan yang direncanakan sebesar 17,45gr/kpt/hr, di tahun 2016 sudah
mencapai 87,44% dari target yang direncanakan.
B. Angka Konsumsi Ikan.
Persentase capaian kinerja mencapai 100% dari target 33,98 kg/kpt/th
tercapai 34,10 kg/kpt/th. Jika dibandingkan dengan angka konsumsi ikan
Provinsi Bali 32,38 kg/kpt/th, menunjukan tingkat konsumsi ikan
masyarakat Kota Denpasar lebih tinggi dari Provinsi Bali. Jika
dibandingkan dengan tingkat konsumsi nasional yang 43,88, tingkat
konsumsi kita msih lebih rendah. Dari target capaian 5 (lima tahun
kedepan sebesar 35,36 kg/kpt/th, ditahun 2016 telah mencapai 96,43%
dari target yang direncanakan. Kedepannya perlu dilaksanakan kegiatan-
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 27
kegiatan yang dapat meningkatkan minat masyarakat untuk
mengkonsumsi ikan. Salah satunya kegiatan yang menyasar anak-anak
sekolah melalui Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dengan
memberikan menu serba ikan untuk generasi muda yang cerdas. Kegiatan
lomba masak serba ikan juga perlu lebih digiatkan untuk meningkatkan
angka konsumsi ikan. Adapun faktor yang mendukung capaian angka
konsumsi ikan adalah total produksi ikan ditambah ikan masuk dan
dikurangi ikan keluar berbanding dengan jumlah penduduk.
Program dan kegiatan yang mendukung Sasaran 5 dapat dilihat pada
Tabel 3.10. dibawah ini.
Tabel 3.10. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Sasaran 5
Sasaran1 Program dan kegiatan Indikator-indikator
Meningkatnya Ketahanan Pangan Sektor peternakan dan perikanan
Program : Perencanaan Pembangunan peternakan perikanan dan kelautan. Kegiatan:
- Penyusunan dokumen perencanaan pembangunan peternakan perikanan dan kelautan
- Penyusunan Laporan pelaksanaan kegiatan peternakan perikanan dan kelautan
- Penyusunan data statistik peternakan perikanan dan kelautan
- Penyusunan RKA,
Renja dan Renstra
- Penyusunan Lap.
Tahunan, LAKIP,
Selayang Pandang,
Monitoring dan
Evaluasi
- Penyusunan Buku
cacah ternak, Survey
daging, Informasi data
dan Statistik perikanan
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 28
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Akuntabilitas keuangan yang dicapai oleh Dinas Peternakan,
Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar tahun 2016 berdasarkan alokasi
per program dan kegiatan dapat dirinci pada table 3.11 sebagai berikut :
Tabel 3.11
Akuntabilitas Keuangan Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan
Kota Denpasar
No Program & Kegiatan Alokasi
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
1 Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
a) Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1.416.442.500
1.351.810.281
95,44
2
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
a) Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
919.927.780
892.393.900
97,01
3 Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Manusia
a) Pendidikan dan
Pelatihan Formal
30.000.000 7.585.0000 25,28
4 Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Ternak
a) Pengendalian dan
penanggulangan
penyakit hewan menular,
strategis dan penyakit
zoonosis
410.899.000 400.949.500 97,58
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 29
5 Program Peningkatan
Produksi Hasil
Peternakan
a) Pembibitan dan
Perawatan Ternak
b) Pengembangan
agribisnis peternakan.
c) Pengembangan gizi dan
pakan ternak
d) Pengembangan sarana
dan prasarana alat dan
mesin
e) Pengembangan aneka
ternak dan ternak non
konsumsi
122.100.000
192.358.000
57.375.000
40.000.000
237.600.000
121.603.500
171.838.550
56.739.800
37.584.400
235.040.500
99,59
89,33
98,89
93,96
98,92
6 Program Peningkatan
Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan
a) Promosi atas Hasil
Peternakan Unggulan
Daerah
b) Pengawasan dan
pengendalian usaha
peternakan
129.270.000
8.889.500
112.145.650
8.888.500
86,75
99,99
7
Penyediaan Pangan
Hewani
a) Penjaminan pangan
asal hewan
b) Pengembangan dan
Pemeliharaan RPH
c) Penjaminan pangan
Hasil Asal Hewan
33.250.000
702.654.960
132.997.500
33.172.500
609.469.050
130.789.500
99,77 86,74 98,34
8 Pemberdayaan
Pembanguna Peternakan,
Perikanan dan Kelautan
a) Penyusunan Dokumen
47.836.000
30.327.400
63,40
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 30
Perencanaan
Pembangunan
Peternakan Perikanan
dan kelautan
b) Penyusunan Laporan
Pelaksanaan Kegiatan
Peternakan Perikanan
dan Kelautan
c) Penyusunan Data
Statistik Peternakan
Perikanan dan Kelautan
26.365.000
62.576.000
26.365.000
62.576.000
100
100
9
Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir
a) Pengembangan Sarana
Prasarana dan
Pelestarian
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
178.654.000
163.073.500
91,28
10 Pemberdayaan
Masyarakat dalam
pengawasan dan
pengendalian
sumberdaya kelautan
a) Pengembangan
sarana dan prasarana
pengawasan,
pemanfaatan
sumberdaya kelautan
dan perikanan
227.307.000
191.230.300
84,13
11 Pengembangan Budidaya
Perikanan
a) Pengembangan Pasar
Benih dan Balai Benih
Ikan
b) Pembinaan dan
Pengembangan
476.959.000
225.265.500
458.042.850
196.102.200
96,03 87,05
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 31
Perikanan Budidaya
12 Pengembangan
Perikanan Tangkap
a) Pembinaan dan
Pengembangan
Perikanan Tangkap
243.725.500
230.977.900
94,77
13 Optimalisasi Pengelolaan
dan Pemasaran Produksi
Perikanan
a. Kajian Optimalisasi
Pengelolaan dan
Pemasaran Produk
Perikanan
b. Promosi hasil
produksi perikanan
unggulan daerah
116.926.000
78.802.500
110.284.000
54.761.250
94,32
69,49
Dari 13 program 24 kegiatan yang dilaksanakan ada 3 program
dengan 3 kegiatan yang realisasi keuangannya di bawah 80% yaitu :
1).Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur pada kegiatan :
a. Pendidikan dan Pelatihan Formal dari total anggaran Rp. 30.000.000,-
realisasi keuangannya mencapai 7.585.000,- (25,28%) sementara fisiknya
tercapai 100%. Hal ini disebabkan karena peserta yang mengikuti
pendidikan dan pelatihan pendanaannya sebagian ditanggung oleh pihak
penyelenggara.
2).Program Pembangunan Peternakan Perikanan dan Kelautan.
a. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Peternakan
Perikanan dan Kelautan dari total anggaran Rp. 47.836.000,- realisasi
keuangannya mencapai Rp. 30.327.400,- (63,40%). Hal ini disebabkan
karena tidak ada penyelenggaraan / undangan konsultasi ke Pusat sebagai
dasar penggunaan anggaran.
3).Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
a.Kegiatan Promosi Hasil Produksi Perikanan Unggulan Daerah, dari total
anggaran Rp. 78.802.500 realisasi keuangan mencapai Rp. 54.761.250
(69,49%). Hal ini disebabkan pembiayaan real cost pada belanja perjalanan
dinas luar daerah.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 32
BAB IV PENUTUP
IV.1.Kesimpulan
Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar telah
melaksanakan program/kegiatan pembangunan peternakan perikanan sesuai
dengan perencanaan strategis 5 tahun yang dijabarkan dalam Rencana Kinerja
Tahunan. Pembangunan peternakan/perikanan telah dilaksanakan dalam
bentuk 13 program dengan 24 kegiatan, dimana ada 1 (satu ) program yaitu
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan dengan Kegiatan.
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian tidak dianggarkan pada
Tahun Angaran 2016 tetapi kegiatan penyuluhan tetap berjalan seperti biasa.
Sesuai dengan paparan yang disampaikan dalam Bab III sebelumnya,
tingkat keberhasilan pencapaian pelaksanaan tugas Dinas Peternakan
Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar secara umum dapat dikatakan sudah
berhasil, berhubung hampir semua target yang ada telah dicapai dengan baik.
Pernyataan tersebut didukung oleh hasil pengukuran kinerja dari 5 sasaran
strategis dan 12 indikator kinerja hampir semua indikator kinerja terealisasi
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Dilihat dari segi pendanaan, dari 13 program 24 kegiatan yang
dilaksanakan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar
sebagian besar realisasinya sudah diatas 80% dengan realisasi rata-rata
93,03%.
Namun ada beberapa indikator kinerja yang belum mencapai target
capaian kinerja :
1. Pada indikator kinerja Jumlah produksi perikanan tangkap dari target
1.038 ton realisasinya 1.002,3. Hal ini disebabkan karena :
- Faktor cuaca yang kurang mendukung aktifitas penangkapan.
- Masih kurangnya sarana dan prasarana penangakapan ikan.
2. Pada indikator kinerja angka konsumsi protein hewani. Salah satu
penyebab tidak terpenuhinya konsumsi protein hewani karena ada
kecenderungan untuk pemenuhan protein berasal dari sumber lain salah
satunya adalah sumber protein dari ikan.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 33
Dari 12 Indikator yang ditetapkan dalan Perjanjian Kinerja Dinas
Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Tahun 2016, capaian
kinerja rata-rataTahun 2016 adalah 97,72%.
IV.2. Saran
Dalam upaya pencapaian sasaran program dan kegiatan pada masa
mendatang maka diperlukan pendanaan yang lebih memadai berupa :
- Bantuan sarana prasarana yang memadai dan tepat sasaran.
- Diperlukan pembinaan dan pelatihan keterampilan SDM baik teknis maupun
penerapan informasi dan teknologi dalam pengembangan usaha baik
dibidang peternakan maupun perikanan kelautan.
Demikian harapan kami semoga Dokumen LAKIP ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan.
Akhirnya apabila ada hal yang kurang berkenan maupun kekeliruan
dalam penyusunan LAKIP ini, maka dengan lapang dada kami senantiasa
menerima saran perbaikan serta kritik yang positif terhadap
penyempurnaannya.
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 34
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 35
42
LAKIP Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar Page 37