Post on 09-Nov-2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tinjauan Objek Studi
Dalam sub bab ini akan dibahas tentang profil singkat Universitas Telkom,
logo, sejarah pendirian, visi dan misi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) serta visi dan
misi Program Studi Management Bisnis Telekomunikasi dan Informatika, peneliti
memfokuskan penelitian pada Program Studi Management Bisnis Telekomunikasi
dan Informatika.
1.1.1 Profil Universitas Telkom
Nama Lembaga : Universitas Telkom
Alamat : Jalan Telekomunikasi, Ters. Buah Batu
Dayeuh Kolot Bandung 40257
Telepon : +62-22-7503509
Fax : +62-22-7505522
Website : www.telkomuniversity.ac.id
1.1.2 Logo Universitas Telkom
Logo merupakan suatu bentuk simbol dengan arti tertentu, dan mewakili
suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan, produk, negara,
lembaga/organisasi. Logo Universitas Telkom Bandung dapat dilihat pada gambar
1.1 berikut:
GAMBAR 1.1 Logo Universitas Telkom
Sumber: www.telkomuniversity.ac.id diakses 13/12/2014
1.1.3 Sejarah Pendirian Universitas Telkom
Didirkan pada tanggal 14 Agustus 2013 berdasarkan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nomor 309/E/0/2013.
Universitas Telkom adalah Perguruan Tinggi Swasta yang diselenggarakan oleh
Yayasan Pendidikan Telkom, merupakan penggabungan dari empat Perguruan
Tinggi Swasta, yaitu Institut Teknologi Telkom (IT Telkom), Institut Manajemen
Telkom (IM Telkom), Politeknik Telkom, dan Sekolah Tinggi Seni Rupa dan
Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom). Institut Teknologi Telkom sebelumnya
adalah Sekolah Tinggi Teknologi Telkom (STT Telkom). Institut Manajemen
Telkom sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Manajemen dan Bisnis Telkom (STMB
Telkom). STT Telkom dan STMB Telkom didirikan pada tahun 1990 atas prakarsa
PT. Telkom yang saat itu dipimpin oleh Direktur Utama Ir. Cacuk Sudarijanto.
Kedua sekolah tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi pertama di Indonesia
yang memiliki kekhususan pendidikan dalam bidang industri pertelekomunikasian
serta teknologi informasi. Kampus Telkom University bertempat di kawasan
Bandung Technoplex. Kampus tersebut merupakan pengembangan kampus STT
Telkom yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto pada tahun 24
Maret 1994.
1.1.4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis) merupakan satu dari tujuh fakultas yang
ada di bawah Universitas Telkom, yang dulunya adalah Intitut Manajement
Telkom, setelah YPT (Yayasan Pendidikan Telkom) bergabung bersama Sandy
Putra Telkom yang didirikan pada bulan agustus tahun 2013, berubah menjadi
Fakultas Ekonomi Bisnis. FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis) memiliki 3 program
studi, S1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika , S1 Akuntansi
(akreditasi “B”), dan S2 Magister Manajemen (akreditasi “A”). Khusus untuk S1
Manajemen juga membuka kelas internasional yang bahasa pengantarnya adalah
bahasa Inggris.
GAMBAR 1.2 Fakultas Ekonomi Bisnis
Sumber: www.telkomuniversity.ac.id
1. Visi dan Misi
a. Visi
1) Mengembangkan dosen, staf, dan mahasiswa yang dikenal secara
internasional yang memiliki kemampuan analitis untuk menjadi
pemimpin, manajer, dan peneliti dalam bidang manajemen,
akuntansi, dan ekonomi berdasarkan ilmu pengetahuan dan aplikasi
teknologi informasi dan komunikasi.
2) Mengembangkan, memanfaatkan, dan menyebarkan ilmu
pengetahuan terdepan berdasarkan hasil kajian dan penelitian pada
bidang manajemen, akuntansi dan ekonomi berdasarkan
pengetahuan dan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi.
3) Mengembangkan suatu tempat yang nyaman bagi bertemunya para
praktisi dan akademisi secara terbuka untuk saling berkolaborasi
dalam melakukan inovasi bagi perkembangan ilmu manajemen,
akuntansi, dan ekonomi berdasarkan pengetahuan dan aplikasi
teknologi informasi dan komunikasi.
b. Misi
1) Menghasilkan lulusan pada bidang manajemen, akuntansi, dan
ekonomi yang berkualitas dan berwawasan global yang sesuai
dengan kebutuhan industri telekomunikasi, media, dan kreatif.
2) Menghasilkan ilmu pengetahuan terdepan dalam bidang
manajemen, akuntansi, dan ekonomi bagi kebutuhan industri
telekomunikasi, media, dan kreatif.
3) Menjadi tempat rujukan bagi ilmu-ilmu manajemen, akuntansi, dan
ekonomi khususnya dalam industri telekomunikasi, media, dan
kreatif baik bagi akademisi maupun praktisi nasional dan
internasional.
4) Menjadi sekolah bisnis yang mapan di Asia dengan dukungan dari
industri telekomunikasi, media, dan kreatif di Indonesia, Asia, dan
dunia.
2. Program Studi
Adapun Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis adalah
sebagai berikut:
a. Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika
b. Akuntansi
c. Magister Manajemen
1.1.5 Program Studi Management Bisnis Telekomunikasi & Informatika
a. Visi
“Menjadi program studi yang unggul dalam bidang manajemen dan bisnis
konvergensi dengan semangat kewirausahaan di tingkat regional pada tahun
2021”.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan dengan semangat kewirausahaan yang
unggul dan dikenal secara internasional dalam bidang manajemen dan
bisnis konvergensi yang senantiasa aktual dengan kebutuhan industri dan
perkembangan dunia
2) Menyelenggarakan penelitian unggul bidang manajemen dan bisnis
konvergensi
3) Berperan aktif dalam pelayanan dan pemberdayaan masyarakat untuk
meningkatkan kesejahteraan.
c. Tujuan
1) Menghasilkan lulusan yang profesional dan berintegritas tinggi serta
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
manajemen dan bisnis konvergensi sehingga meningkatkan daya saing
bangsa
3) Menghasilkan lulusan yang berjiwa wirausaha sehingga mampu
berkontribusi signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
4) Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang Teknik Industri dan infokom
5) Menghasilkan penelitian yang fokus pada pengembangan ilmu
pengetahuan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat
1.1.6 Sekilas tentang mata kuliah Entrepreneurship
Pendidikan kewirausahaan di Telkom University program studi Manajemen
Bisnis Telekomunikasi dan Informatika diterapkan dengan adanya matakuliah
kewirausahaan (2 SKS), namun mulai tanggal 1 September 2003 matakuliah
kewirausahaan diganti dengan matakuliah Entrepreneurship I (semester 6) dan
Entrepreneurship II (semester 7). Masing-masing sebesar 3 SKS, jadi total
matakuliah Entrepreneurship I dan II adalah 6 SKS. Angkatan yang pertama kali
mendapatkan matakuliah Entrepreneurship adalah angkatan 2000 dengan tahun
ajar 2003-2004. Mulai angkatan 2009, matakuliah Entrepreneurship menjadi 4 SKS
di semester 7 yang pada saat ini sudah di jalankan pada angakatan 2010, 2011 dan
2012. Topik-topik bahasan dalam mata kuliah Entrepreneurship antara lain adalah
penjelasan mengenai proses menjadi seorang Entrepreneur, perencanaan dan
strategi membangun usaha, mempelajari role model dari Entrepreneur yang telah
berhasil menjalankan usaha, selain itu juga mahasiswa diminta untuk menerapkan
teori-teori kewirausahaan pada praktek bisnis. Seluruh mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah ini diwajibkan untuk membuat konsep bisnis dan mempraktekannya.
1.2 LatarBelakangMasalah
Indonesia merupakan sebuah Negara yang besar dengan jumlah penduduk
sebesar 237.641.326 jiwa (Sumber: http: //statistik. ptkpt.net /diakses25 / februari /
2015) menurut perkiraan Biro pusat statistik (Nasional) di Negara-Negara seluruh
Dunia
TABEL 1.1 Daftar 15 Negara Besar Dengan Jumlah Penduduk Tahun 2014
NO
NEGARA
Total Penduduk
1 China 1.343.239.923
2 India 1.205.073.621
3 Amerika Serikat 313.847.465
4 Indonesia 237.641.326
5 Brasil 205.716.890
6 Pakistan 190.291.129
7 Nigeria 170.123.740
8 Bangladesh 161.083.804
9 Russia 138.082.178
10 Jepang 127.756.412
11 Meksiko 114.975.406
12 Philippines 103.775.002
13 Ethiopia 93.815.992
14 Vietnam 91.519.289
15 Mesir 83.688.164
Sumber: http://statistik.ptkpt.net/diakses 25/februari/2015
Berdasarkan Tabel di atas Negara Indonesia merupakan salah satu Negara
dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia. Begitu juga dengan Perbandingan
jumlah Entrepreneur di Negara Indonesia. Saat ini, jumlah entrepreneur di
Indonesia mencapai 1,8% dari jumlah penduduk. India mendekati 12%, Amerika
Serikat 11,5%, China 12% (Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/267426
diakses 28/01/2015). Hal ini merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat
pengangguran yang ada di Indonesia. Peran kewirausahaan dalam perekonomian
nasional sangatlah penting, seiring dengan meningkatnya kewirausahaan dalam
suatu negara maka dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia
mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar
120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran
terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%. Tingkat
pengangguran di Indonesia tercatat mencapai hampir mencapai 6%. Angka ini
merupakan salah satu tingkat pengangguran yang tertinggi di dunia.
TABEL 1.2 Daftar Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia Tahun 2014
No
PendidikanTertinggi yang Ditamatkan
Februari 2014
1 Tidak/belumpernahsekolah 134,040
2 Belum/tidaktamat SD 610,574
3 SD 1,374,822
4 SLTP 1,693,203
5 SLTA Umum 1,893,509
6 SLTA Kejuruan 847,365
7 Diploma l,ll,lll/Akademik 195,258
8 Universitas 398,298
Total 7,147,069
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia Tahun 2014
Berdasarkan daftar Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia Tahun
2014, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2014 yang mencapai 7,2 juta
orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), TPT untuk pendidikan
Sekolah Menengah Atas menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 9,10 persen,
disusuloleh TPT Sekolah Menengah Pertama sebesar 7,44 persen, sedangkan TPT
terendah terdapat pada tingkat pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 3,6 persen.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia menghadapi masalah keterbatasan
kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya
jumlah pengangguran intelektual. Laporan International Labor Organization (ILO)
mencatat jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2013 di Indonesia berjumlah
9.6 juta jiwa (7.6%), dan 10% diantaranya adalah sarjana (Suara Merdeka, 2014).
Data dari Badan Pusat Statistik Indonesia mendukung pernyataan ILO tersebut
yang menunjuk-kan sebagian dari jumlah pengangguran di Indonesia adalah
mereka yang berpendidikan Diploma/Akademi/dan lulusan Perguruan Tinggi
(Setiadi, 2008).
Kondisi yang dihadapi akan semakin diperburuk dengan situasi persaingan
global (misal pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN/MEA) yang
menyetarakan lulusan perguruan tinggi Indonesia bersaing secara bebas dengan
lulusan dari perguruan tinggi asing. Oleh karena itu, para sarjana lulusan perguruan
tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai pencari
kerja (job seeker) namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan (job creator).
Dengan bertambah pesatnya jumlah penduduk, masalah tekanan ekonomi
semakin terasa berat khususnya bagi Negara-negara berkembang. Akibatnya
jumlah pengangguran semakin besar dan berdampak pada kondisi sosial ekonomi
di Indonesia yang semakin hari bertambah sulit. Mengingat kondisi sosial ekonomi
sedang lemah serta sulitnya mencari pekerjaan di sektor pemerintah dan swasta
yang membutuhkan berbagai persyaratan melalui jenjang pendidikan, maka situasi
tersebut menimbulkan minat bagi orang-orang untuk mencari atau membentuk
usaha pribadi melalui gagasan atau keterampilan yang dimiliki. Salah satu usaha
yang membutuhkan tantangan, keterampilan serta minat yang kuat tersebut adalah
dengan berwirausaha. Beberapa individu menjelang dewasa dalam menjalankan
suatu usaha mulai menilai pekerjaan menurut kemampuan, waktu dan biaya.
Terutama bagi seorang wirausaha atau Enterpreneural activity yang membutuhkan
keuletan serta keterampilan dalam menjalankan usahanya.
Enterpreneural activity diterjemah-kan sebagai individu aktif dalam
memulai bisnis baru dan dinyatakan dalam persen total penduduk aktif bekerja.
Semakin tinggi indek enterpreneural activity maka semakin tinggi level
enterpreneurship suatu negara (Boulton dan Turner, 2005). Definisi kewirausahaan
lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau
ketidakpastian. Seorang wirausaha selalu diharuskan menghadapi resiko atau
peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan
inovatif.
Kreativitas merupakan sekumpulan ide-ide baik berupa pengetahuan
maupun pengalaman yang berada dalam pikiran manusia yang kemudian
digabungkan menjadi sesuatu hal yang sifatnya kreatif yang berguna baik pada
dirinya maupun orang lain atau organisasi dalam situasi atau kondisi yang tidak
menentu. Mc.Pherson dalam Hubeis (2005; 11) menyatakan bahwa kreativitas
adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan di dalam pikiran-pikiran
manusia yang membiarkan dirinya untuk berfikir secara lebih bebas dalam
membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan gagasan-gagasan yang
mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang bermanfaat.
Menyajikan sebuah ide saja tidaklah cukup. Berfikir kreatif telah
berkembang menjadi sebuah keterampilan bisnis inti (a core bussines skill) dan para
entrepreneur menjadi pelopor dalam hal mengembangkan serta menerapkan
(berinovasi).
Entrepreneur merupakan persoalan penting di dalam perekonomian suatu
bangsa yang sedang berkembang. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai
sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar
dari pada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-
cara baru.
Oleh sebab itu, pendidikan kewirausahaan sangatlah penting bagi
mahasiswa. Dengan pendidikan kewiarausahaan di lingkungan Universitas,
mahasiswa memiliki bekal hidup dan mempunyai keterampilan yang dapat
digunakan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan kewirausahaan bukan hanya untuk kepentingan bisnis akan
tetapi dengan pendidikan kewirausahaan, mahasiswa akan lebih kreatif dan inovatif
dalam mengahadapi risiko yang akan terjadi serta memudahkan mereka dalam
membuka lapangan kerja.
Dengan menciptakan organisasi dan kegiatan bewirausaha di dalam dunia
kampus, akan membuat mahasiswa termotivasi dan berkembang serta mendukung
mahasiswa menciptakan ide-ide kreatif dan Inovatif.
Universitas Telkom merupakan salah satu Institusi pendidikan yang ikut
menerapkan kurikulum kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib di Universitas
Telkom, tetapi menurut survey Career Development Center Telkom University
(CDC) Situasi Alumni lulusan Universitas Telkom pada tahun 2014 banyak sekali
yang mencari pekerjaan di perusahaan Swasta dan Instansi Pemerintahan, dapat di
lihat dari tabel yang di peroleh dari hasil survey Career Development Center
Telkom University (CDC).
TABEL 1.3 Pekerjaan dan Kompetensi Alumni Universitas Telkom
Sumber : Career Development Center Telkom University (CDC)
Berdasarkan Tabel 1.3 Pekerjaan dan Kompetensi Alumni Telkom
University saat ini menurut data yang di dapatkan dari Career Development Center
Telkom University (CDC) tahun 2014 yang menjadi Entrepreneur hanyalah 6%,
yang bekerja di Perusahaan Swasta sebanyak 67%, Instansi Pemerintah sebanyak
20%, sisanya aktif di LSM atau Organisasi non profit. Presentasi penelitian tersebut
didominasi oleh profesi yang bekerja di perusahaan swasta atau yang berorientasi
sebagai pencari kerja (job seeker).
Hal ini memperkuat sebagian besar keinginan generasi muda Indonesia di
Universitas Telkom hanya untuk menjadi pekerja. Mahasiswa merasa takut
menghadapi resiko bisnis yang membuat mereka membatalkan rencana bisnis sejak
dini.
Mahasiswa yang ingin menjadi pekerja setelah lulus kuliah disebabkan
karena profesi-profesi yang ditawarkan Instansi Pemerintah dan Perusahaan swasta
dianggap menantang dan jauh dari resiko, terhormat, dan bergengsi. Selain itu
mereka masih mempunyai niat melayani masyarakat melalui pekerjaan yang
dilakukan, serta bisa memperoleh popularitas (Baskara, 2012).
Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian di
Universitas Telkom, kususnya di Program Studi Manajemen Bisnis
Telekomunikasi dan Informatika yang merupakan program studi pertama dan satu-
satunya di Indonesia yang ter-akreditasi A (sumber :www. telkomuniversity.ac.id).
Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika adalah
satu-satunya program Sarjana Manajemen (S1) yang ada di Universitas Telkom
1%
6%
6%
20%
67%
yang membentuk mahasiswa memiliki kemampuan dalam mengembangkan diri
menjadi manajer atau wirausahawan yang berintegritas, berintelektual dan memiliki
kemampuan komunikasi, analisis, pengambilan keputusan dan penyelesaian
permasalahan dalam bidang bisnis dan organisasi.
Seorang Entrepreneur adalah seorang yang memiliki keahlian untuk
menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau
jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan kondisi
lingkungan. Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan baik
menejemen penjualan, gaya dan fungsi menejemen dan bisa berkomunikasi serta
menguasai elemen kecakapan managerial.
Terkait dengan pengaruh pendidikan kewirausahaan tersebut, diperlukan
adanya pemahaman tentang bagaimana mengembangkan dan mendorong lahirnya
wirausaha-wirausaha muda yang potensial sementara mereka berada di bangku
sekolah. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa keinginan
berwirausaha para mahasiswa merupakan sumber bagi lahirnya wirausaha-
wirausaha masa depan (Gorman et al., 1997; Kourilsky dan Walstad, 1998). Sikap,
perilaku, dan pengetahuan mereka tentang kewirausahaan akan membentuk
kecenderungan mereka untuk membuka usaha-usaha baru di masa mendatang.
Pihak Universitas bertanggung jawab menerapkan pola pembelajaran
kewirausahaan yang kongkrit berdasar masukan empiris untuk membekali
mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat
mahasiswa untuk berwirausaha.
Untuk menjadi seorang entrepreneur yang baik dan sukses harus
mendapatkan motivasi sehingga mahasiswa dapat berpikir Kreatif dan Inovatif,
seorang entrepreneur juga dituntut untuk memiliki ilmu, pengetahuan yang luas dan
kemampuan tata kelola yang baik sehingga bisa menjadi bekal guna
mengembangkan bisnis baru atau bisnis yang telah dijalankannya. Salah satu
kemampuan tata kelola yang harus dimiliki oleh seorang entrepereneur adalah
kemampuan dalam hal penerapan model bisnis yang tentu saja menjadi konsep
dasar dalam pengembangan suatu bisnis.
Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL YANG
MENDORONG MAHASISWA BERWIRAUSAHA (Studi Universitas Telkom
Program Studi Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika 2015)”.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diambil
rumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana persepsi mahasiswa MBTI terhadap Faktor-faktor internal yang
mendorong mahasiswa Program Studi Manajement Bisnis Telekomunikasi
& Informatika angakatan 2010, 2011 dan 2012 untuk berwirausaha ?
2. Bagaimana persepsi mahasiswa MBTI terhadap Faktor-faktor eksternal
yang mendorong mahasiswa Program Studi Manajement Bisnis
Telekomunikasi & Informatika angakatan 2010, 2011 dan 2012 untuk
berwirausaha ?
3. Faktor-faktor internal apa saja yang paling dominan mendorong mahasiswa
Program Studi Manajement Bisnis Telekomunikasi & Informatika
angakatan 2010, 2011 dan 2012 yang menjadi entrepreneur?
4. Faktor-faktor eksternal apa saja yang paling dominan mendorong
mahasiswa Program Studi Manajement Bisnis Telekomunikasi &
Informatika angakatan 2010, 2011 dan 2012 yang menjadi entrepreneur?
1.4 TujuanPenelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan maka tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong mahasiswa
menjadi entrepreneur di Program Studi Manajement Bisnis Telekomunikasi
& Informatika angakatan 2010, 2011 dan 2012.
2. Untuk mengetahui seberapa besar faktor proses kewirausahaan yang berasal
dari pribadi (internal) dan luar pribadi (eksternal) entrepreneur di Program
Studi Manajement Bisnis Telekomunikasi & Informatika angakatan 2010,
2011 dan 2012.
1.5 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1) KegunaanAkademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan menambah wawasan
dan pengetahuan serta referensi mengenai faktor-faktor apa saja yang memotivasi
mahasiswa untuk berwirausaha dan proses seseorang menjadi entrepreneur di
Program Studi Manajement Bisnis Telekomunikasi & Informatika angakatan 2010,
2011 dan 2012 yang masih aktif.
2) KegunaanOperasional
Memberikan sumbangan pemikiran kepada Universitas Telkom Bandung
tentang faktor-faktor apa saja yang menjadi proses seorang entrepreneur dan yang
memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha, sehingga dapat meningkatkan jumlah
entrepreneur di jurusan Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Informatika serta
di negara Indonesia.
3) Kegunaan Umum
Menjadi sumber informasi dan referensi yang berguna sebagai dasar
pemikiran ataupun sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak yang
berkepentingan dan tertarik terhadap bahasan ini, guna untuk penelitian atau
kepentingan lainnya.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi yang terdapat dalam
skripsi ini, maka sistematika penelitian skripsi disusun sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini, dijelaskan tinjauan terhadap objek studi, latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan
penelitian, dan sistematika penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Padabagian ini berisi tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, hipotesis, dan
ruang lingkup penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bagian ini dijelaskan mengenai jenis penelitian, operasionalisasi
variable dan skala pengukuran variable penelitian, uji validitas dan reliabilitas,
analisis data, dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini, diuraikan hasil uji validitas dan reliabelitas, hasil analisis
data, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan untuk permasalahan yang sudah
dirumuskan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini, dikemukakan kesimpulan dari masalah dan saran yang
dikemukakan oleh peneliti untuk perbaikan masalah.