Post on 28-Nov-2020
7
BAB II
PENDAHULUAN
2.1.Umum
Dengan bermunculannya bidang-bidang usaha baru di Indonesia yang
cukup pesat, tentunya kemunculan usaha-usaha baru ini cukup dapat mengatasi
permasalahan yang selalu muncul dan menjadi topik utama di negeri ini, yaitu
semakin bertambahnya pengangguran. Permasalahan tersebut dapat diatasi karena
munculnya usaha-usaha baru tersebut sudah pasti memerlukan sumber daya
manusia juga. Jadi usaha baru tersebut dapat menampung jumlah pengangguran
yang selalu bertambah setiap tahunnya.
Bidang usaha yang banyak bermunculan antara lain adalah perusahaan yang
bergerak di bidang perdagangan, restoran, maupun bidang usaha yang cukup besar
yaitu industri, serta bidang usaha yang lainnya.
Sebagai dampak dari kemunculan adanya usaha yang baru muncul saat ini,
tentunya setiap perusahaan melakukan berbagai upaya untuk membuat perusahaan
tetap eksis, berkembang dan yang pasti agar dapat bersaing dengan perusahaan-
perusahaan lainnya. Untuk melakukan berbagai upaya tersebut tentunya
memerlukan biaya yang tidak sedikit, karena untuk mengatasinya perubahan
memerlukan adanya perbaikan sistem.
Pendapatan memiliki pengertian yang bermacam-macam tergantung dari
sisi mana untuk meninjau pengertian pendapatan tersebut. Pendapatan merupakan
8
1. Sistem fisik (Physical System)
Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik, Sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi, sistem sekolah, dan sistem transportasi merupakan
contoh physical system.
2. Sistem tertentu (Deterministic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi, interaksi antara bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga
keluarannya dapat diramalkan. Sistem komputer sudah diprogramkan,
merupakan contoh deterministic system karena program komputer dapat
diprediksi dengan pasti.
3. Sistem tak tentu (Probabilistic System)
Sistem tak tentu adalah suatu sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksikan karena mengandung unsur probabilitas. Sistem arisan merupakan
contoh probabilistic system karena sistem arisan tidak dapat diprediksikan
dengan pasti.
4. Sistem tertutup (Close System)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak bertukar materi, atau energi
dengan lingkungan. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh
lingkungan, misalnya reaksi kimia dalam tabung terisolasi.
5. Sistem terbuka (Open System)
Sistem ini adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem perdagangan merupakan contoh Open
System, karena dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
9
2.1.3. Karakteristik Sistem
Menurut Sutabri (2012:20), sebuah sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa di katakan sebagai
suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komponen Sistem (Components System) Suatu sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk
satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu
subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu
fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary System) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang
membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan
lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System) Bentuk apapun yang ada di
luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem
tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat
bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara.
Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface System) Media yang menghubungkan sistem
dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
lain. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk
10
subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapa terjadi
suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input System) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem
disebut masukkan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (Maintenance
Input) dan sinyal (Signal Input). Maintenance Input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh, di dalam suatu unit sistem
komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.
6. Pengolahan Sistem (Processing System) Suatu sistem dapat dapat mempunyai
suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya
adalah sistem akuntansi. Sistem ini akan mengolah data transaksi menjadi
laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
7. Keluaran Sistem (Output System) Hasil energi diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi
subsistem yang lain seperti sistem informasi. Informasi ini dapat digunakan
sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi
input bagi subsistem lain.
8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals) Suatu sistem memiliki tujuan
dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak
memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.
11
2.1.4. Pengertian Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, maksud
dari kalimat tersebut yaitu bahwa informasi sangat penting pada suatu organisasi,
lembaga, atau instansi. Informasi (Information) dapat didefinisikan sebagai
berikut:
Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8), “Informasi adalah data yang
diolah menjadi bentuk yang berguna bagi pemakainya”.
Selain itu juga, Stair dan Reynolds (2010:35) mendefinisikan “Informasi
sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambah
selain nilai fakta individu”.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau menjadi pendukung yang menunjang bagi para pengguna
untuk mendapatkan informasi.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Stair dan Reynolds (2010:10), mendefinisikan “Sistem
Informasi sebagai seperangkat elemen atau komponen yang saling terkait yang di
kumpulkan (input), manipulasi (process), menyimpan, dan menyebarkan (output)
data dan informasi dan memberikan reaksi korektif (feedback) untuk memenuhi
tujuan”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi adalah kombinasi
seperangkat komponen yang terdiri dari orang, hardware, software,
jaringan telekomunikasi dan data yang saling bekerja sama untuk
12
mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan, pengendalian analisis masalah
dan svisualisasi dalam organisasi.
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Mujilan (2011:3): “Sistem Informasi Akuntansi adalah
kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, diatur untuk mengubah
data menjadi informasi. Infurmasi ini dikomunikasikan kepada beragam
pengambil keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini secara manual atau
terkomputerisasi”.
Menurut Hall (2011:7): “Sistem Informasi Akuntansi merupakan
subsistem dari sistem informasi yang terdiri dari transaksi keuangan dan transaksi
non keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan”.
Menurut Soudani (2012:1): “Sistem Informasi Akuntansi adalah
perangkat yang bila digabungkan ke dalam bidang informasi dan sistem teknologi,
dirancang untuk membantu dalam pengelolaan dan pengendalian topik yang
berkaitan dengan keuangan perusahaan.
Sedangkan menurut Azhar Susanto (2013:22) dalam bukunya yang
berjudul Sistem Informasi Akuntansi. Sistem adalah kumpulan/ group
dari sub sistem/ bagian/ komponen apapun baik phisik ataupun non
phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.
13
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem
Informasi Akuntansi sebuah subsistem dari sistem informasi dapat
mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data transaksi keuangan
dan transaksi non keuangan secara langsung menjadi sebuah informasi, sehingga
dapat dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan.
Dari definisi sistem akuntansi ada unsur suatu sistem akuntansi yang
pokok yaitu formulir, catatn yang terdiri dari jurnal, buku besar, buku pembantu,
serta laporan. Mulyadi (2010:3) menguraikan pengertian dari masing-masing
unsur sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk mencatat terjadinya
transaksi dan biasa disebut dengan dokumen, karena dengan formulir ini
peristiwa yang terjadi dalam organisasi di catat atau di dokumentasikan.
2. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
3. Buku Besar
Buku Besar (General Ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan
untuk meringkas data keuangan yang dicatat sebelumnya dalam jurnal,
rekening-rekening dalam buku besar ini disediakan sesuai dengan unsur-unsur
informasi yang akun disajikan dalam laporan keuangan.
4. Buku Pembantu
Apabila data keuangan yang digunakan dalam buku besar diperlukan
rinciannya lebih lanjut, dapat dibentuk buku pembantu (Subsidiary Ledger).
14
Buku ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan
yang tercantum dalam buku besar.
5. Laporan Keuangan.
Laporan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang biasanya disebut
dengan laporan keuangan, dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan laba yang ditahan dan lainnya.
Untuk menyusun sistem akuntansi dalam suatu organisasi, ada beberapa
faktor yang perlu dipertimbangkan, menurut Indra Bastian dan Gatot Soepriyanto
(2003:12) faktor-faktor tersebut antara lain:
a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa
sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan dengan
tepat waktu dan dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai.
b. Sistem akuntansi yang di susun harus memenuhi prinsip aman, yang berarti
sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik
organisasi. Untuk dapat menjaga keamanan harta milik organisasi, maka sistem
akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
pengawasan internal.
c. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah, yang berarti
bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi harus dapat ditekan
sehingga relatif tidak mahal, dengan kata lain, dipertimbangkan cost dan
benefit dalam menghasilkan suatu informasi.
Ketiga faktor diatas harus dipertimbangkan bersama-sama pada waktu
menyusun sistem akuntansi dalam suatu organisasi sehingga tidak sampai terjadi
adanya salah satu faktor yang ditinggalkan.
15
Kesimpulannya penyusunan sistem akuntansi juga perlu
mempertimbangkan bahwa kebutuhan akan informasi dalam suatu entitas akan
berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan informasi pihak-pihak yang
berkepentingan baik pihak eksternal maupun internal, disamping itu kemajuan
tehnologi, terutama alat untuk memproses data dapat mengakibatkan sistem
akuntansi yang ada sekarang sudah tidak efisien lagi sehingga perlu adanya
peninjauan ulang terhadap sistem akuntansi yang saat ini berlaku
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi adalah bagian dari organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan,
memproses, menganalisis dan mengkomunikasikan data-data keuangan guna
menghasilkan informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan sebagai dasar
dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Jadi penekanannya
pada informasi-informasi yang dihasilkan untuk digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
2.1.7. Pengertian Akuntansi
Menurut Mursyidi (2010:17) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Dasar: “Akuntansi adalah Proses pengidentifikasian data keuangan, memproses
pengolahan dan penganalisisan data yang relevan untuk di ubah menjadi informasi
yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan”.
16
Menurut Mursyidi (2010:18) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi
Dasar. Bahwa, dalam proses akuntansi mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Pencatatan (recording) transaksi-transaksi keuangan. Pada tahap ini setiap
transaksi keuangan dicatat secara kronologis dan sistematis dalam periode
tertentu didalam sebuah atau beberapa buku yang disebut jurnal. Tiap catatan
itu harus ditunjang oleh dokumen sumbernya (nota, faktur, kwitansi, bukti
memorial, dan lain-lain). Pencatatan dalam akuntansi ada dua tahap, yaitu
pencatatan transaksi dalam buku jurnal (Journal Entry) dan pencatatan ayat
jurnal ke buku besar (Posting To Ledger).
2. Pengelompokkan (classification). Pada tahap ini menunjukkan aktivitas
transaksi-transaksi yang sudah dicatat itu dikelompokan menurut kelompok
akun yang ada, yaitu kelompok akun (assets), akun kewajiban (liabilities),
akun ekuitas (equities), akun pendapatan (revenue) dan akun beban (expenses).
3. Pengikhtisaran (summarizing). Pada tahap ini dilakukan aktivitas penyusunan
nilai untuk setiap akun yang disajikan dalam bentuk saldo masing-masing sisi
debit dan kredit, bahkan hanya berupa saldo saja. Berarti bahwa secara berkala
semua transaksi yang sudah dicatat, dikelompokkan, disajikan secara rigat dala
mdaftar tersendiri, yang disebut neraca saldo (trial balance).
4. Pelaporan (reporting). Pada tahap ini dilakukan aktivitas penyusunan
ringkasan dari hasil peringkasan. Laporan disusun secara sistematis untuk
dapat dipahami dan dapat diperbandingkan serta disajikan secara lengkap (full
disclosure). Laporan keuangan terdiri atas laporan laba rugi (income
statement), laporan perubahaan ekuitas (equity statement), laporan neraca
17
(balance sheet), laporan arus kas (cash flos statement), dan catatan atas laporan
keuangan.
5. Penafsiran (analizing). Tahap ini merupakan lanjutan dari proses akuntansi
secara teknis, yaitu membaca laporan keuangan melalui alat dan formula
tertentu sehingga dapat diketahui kinerja dan posisi keuangan dan
perubahannya untuk suatu organissasi.
Sumber: Mursyidi, (2010:18)
Gambar II.1
Siklus Akuntansi
18
2.1.8. Sistem Informasi Akuntansi Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan memiliki pengertian yang bermacam-macam tergantung dari
sisi mana untuk meninjau pengertian pendapatan tersebut. Pendapatan merupakan
hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan perusahaan dalam suatu periode.
Pendapatan timbul dari peristiwa ekonomi antara lain penjualan barang, penjualan
jasa, penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilkan bunga,
royalti dan dividen. Pendapatan merupakan jumlah yang dibebankan kepada
langganan atas barang dan jasa yang dijual, dan merupakan unsur yang paling
penting dalam sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan
maju mundurnya suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha
semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan yang diharapkannya.
Pendapatan pada dasarnya diperoleh dari hasil penjualan produk atau jasa yang
diberikan.
Menurut PSAK No.23 Ikatan Akuntan Indonesia (2010;23.2), menyatakan
bahwa:
“Pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomi manfaat
ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila
arus kas tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanam modal”.
2. Pengertian Siklus Pendapatan (Revenue Cycle)
Melalui pengertian-pengertian dari siklus pendapatan yang ada dapat
disimpulkan bahwa siklus pendapatan atau revenue cycle merupakan rangkaian
19
aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi yang terkait dengan pertukaran
barang/ jasa dengan pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan barang/ jasa tersebut.
Pengertian diatas dipertegas melalui pemaparan dalam buku Jones dan
Rama (2009:476), yang menyatakan bahwa Siklus pendapatan merupakan
siklus transaksi dalam perusahaan yang meliputi kegiatan seperti menerima
pertanyaan pelanggan, pesanan pelanggan, penyediaan barang atau jasa,
penagihan pelanggan, mengumpulkan kas/ bank dan deposito kas.
2.1.9. Teori Piutang
1. Pengertian Piutang
“Piutang adalah jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari
seseorang atau perusahaan lain” menurut Weygeandt, Kieso, dan Kimmel
(2012:416). Piutang sering kali digolongkan menjadi 3 macam yaitu:
a. Piutang Usaha : piutang yang timbul akibat dari penjualan barang atau jasa.
Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari.
Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki oleh
perusahaan.
b. Wesel Tagih : Surat utang formal yang diterbitkan sebagai bentuk pengakuan
utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara 60-90 hari atau lebih
lama serta mewajibkan pihak yang berhutang untuk membayar bunga.
c. Piutang Lain-lain : Merupakan piutang yang tidak termasuk dari kedua jenis
piutang diatas. Contoh dari piutang lain-lain adalah piutang bunga. Piutang
karyawan, uang muka karyawan, dan restitusi pajak penghasilan.
20
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penagihan piutang pasien
jaminan perusahaan pada Rumah Sakit Ibu Dan Anak Sentul Cikampek:
a. Buku Registrasi Pasien Rawat Jalan Dan Rawat Inap
Merupakan catatan akuntansi yang dibuat oleh perawat untuk mencatat data
pasien serta penyakit yang diderita oleh pasien rawat jalan dan rawat inap.
b. Buku Besar Piutang
Merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat tagihan dari
pasien jaminan perusahaan yang menjadi piutang.
c. Buku Pembantu Piutang
Merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat jumlah biaya
pelayanan perawatan pasien jaminan perusahaan, yang berisikan jumlah rincian
piutang dalam Buku Besar.
d. Jurnal
Merupakan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
belum terkomputerisasi.
e. Laporan Rincian Tagihan
Merupakan laporan yang dibuat oleh Staff Finance bagian penagihan
perusahaan yang menunjukkan laporan tagihan pasien pasien jaminan
perusahaan per pasien.
21
2.1.10. Sistem Akuntansi Piutang
Sistem akuntansi piutang menurut Mulyadi (2010:16) “dicatat untuk
mencatat transaksi terjadinya piutang dan berkurangnya piutang”. Terjadi piutang
berasal dari transaksi penjualan kredit dan berkurangnya piutang berasal dari
transaksi retur penjualan dan penerimaan kas dari piutang. Transaksi
berkurangnya piutang yang timbul dari transaksi penerimaan kas dari piutang
dikelompokkan dalam sistem akuntansi kas. Kegiatan penjualan kredit dimulai
dari diterimanya order dari pelanggan, kemudian dilanjutkan dengan permintaan
persetujuan pembelian kredit, pengiriman barang, penagihan, pencatatan piutang,
dan berakhir dengan distribusi penjualan.
1. Prosedur Penagihan Piutang Pasien Jaminan Perusahaan
Prosedur sistem berjalan merupakan prosedur yang menjalankan tentang
bagaimana sistem Pendapatan Piutang Pasien Jaminan Perusahaan yang terjadi
dalam perusahaan. Berikut prosedur penagihan piutang pasien jaminan
perusahaan:
a. Prosedur Pengumpulan Data Piutang Dan Pengecekan Biaya Pengobatan
Bagian kasir menyerahkan rincian biaya pengobatan pasien, kwitansi biaya
pengobatan pasien, resume medis, copy id card dan form pengobatan pasien
jaminan perusahaan kepada bagian staff finance. Setelah menerima dokume
tersebut bagian staff finance melakukan pengecekan biaya pengobatan dengan
menghitung kembali rincian pengobatan sesuai dengan kesepakatan dengan
perusahaan yang bekerjasama.
22
b. Prosedur Pembuatan Surat Tagihan
Setelah seluruh data piutang dikumpulkan dan dicek, kemudian bagian staff
finance membuat surat penagihan piutang. Lalu surat penagihan piutang
diserahkan kepada Ka.Bag.Keuangan untuk diperiksa, setelah itu surat
penagihan piutang diserahkan kepada Direktur Utama untuk ditanda tangani.
c. Prosedur Penagihan Piutang/ Prosedur Billing
Setelah ditanda tangani, surat penagihan piutang dikembalikan kepada bagian
satff finance. Kemudian staff finance memfotocopy berkas penagihan dimana
berkas penagihan rangkap satu dikirimkan kepada perusahaan dan berkas
tagihan rangkap dua di arsip dalam arsip tagihan.
d. Prosedur Pembayaran Piutang Dan Pembuatan Laporan Pendapatan Piutang
Setelah berkas tagihan perusahaan membayarkan piutangnya dengan
mentransfer biaya pengobatan pasien jaminan perusahaan melalui bank, setelah
menerima pembayaran, Ka.Bag.Keuangan akan memberikan hasil cetakan
rekening koran kepada bagian staff finance untuk dibuatkan laporan
pendapatan piutang atas pasien jaminan perusahaan.
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang
diusulkan dalam bentuk logical model. Media tools sistem merupakan alat yang
dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk logical model dari suatu sistem,
dimana simbol-simbol, lambang-lambang, dan diagram-diagram menunjukkan
secara tepat arti fisiknya.
23
2.2.1. Unified Modeling Language (UML)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:137) “Unified Modeling Language
(UML) adalah Bahasa Visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah
sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung’.
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 diagram yang dikelompokkan dalam 3
kategori. Pembagian kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat
pada gambar di bawah.
Sumber : Shalahuddin (2016:140)
Gambar II.2
Diagram UML
UML 2.3 Diagram
Structure Diagrams
Class diagram
Object diagram
Component diagram
Composite diagram
Package diagram
Deployment diagram
Behavior Diagrams
Use case diagram
Activity diagram
State machine diagram
Intraction Diagrams
Sequence dagram
Communication diagram
Timing diagram
Interaction diagram
24
Berikut ini adalah penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada
sebuah sistem.
3. Interaction diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar
subsistem pada sistem.
Rosa A.S. dan Shalahuddin menjelaskan bahwa pada UML 2.3 terdapat
13 diagram UML, berikut penjelasan dari masing-masing diagram:
1. Use Case Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:155), “Use case atau diagram use case
merupakan pemodelan untuk kelakukan (behavior) sistem informasi yang
akan dibuat”. Use Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau
lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case
digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem
informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
25
Sumber : Shalahuddin (2016:204)
Gambar II.3
Diagram Use Case Perpustakaan
26
2. Activity Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:161) ,“Activity diagram atau diagram
activity adalah diagram yang menggambarkan suatu aliran kerja (Workflow)
atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak”.
Sumber: Shalahuddin (2016:235)
Gambar II.4
Diagram Aktivitas Interaksi Studi Kasus
27
3. Sequence Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:165), “Sequence diagram merupakan
suatu diagram yang menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan
mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan
diterima antar objek”. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen
maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta
metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu.
Sumber: Shalahuddin (2016:210)
Gambar II.5
Diagram Sekuen
28
4. Deployment Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:154), “Deployment diagram atau
diagram deployment menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses
eksekusi aplikasi”.
Sumber: Shalahuddin (2016:154)
Gambar II.6
Diagram Deployment Sistem Client/ Server
5. Class Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:141), “Diagram kelas atau class
diagram menggambarkan sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan
dibuat untuk membangun sistem”.
29
6. Object Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:147), “Diagram objek menggambarkan
struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem”.
7. Component Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:148), “Diagram komponen atau
component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan
diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem”.
8. Composite Structure Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:150), “Composite structure diagram
digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling
terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari
instance yang saling terhubung”.
9. Package Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:153), “Package diagram menyediakan
cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML”.
Hampir semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan
packagediagram.
10. State Machine Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:163), “State machine diagram atau
statechart diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram mesin status
atau sering juga disebut diagram status digunakan untuk menggambarkan
perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek”.
30
11. Communication Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:168), “Communication diagram atau
diagram komunikasi pada UML versi 2.x adalah penyederhanaan dari diagram
kolaborasi (collaboration diagram) pada UML versi 1.x”. Diagram
komunikasi menggambarkan interaksi antar objek/ bagian dalam bentuk
urutan pengiriman pesan.
12. Timing Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:169), “Timing diagram merupakan
diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu”. Timing
diagram digunakan untuk menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode
waktu tertentu. Timing diagram biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
operasi dari alat dijital karena penggambaran secara visual akan lebih mudah
dipahami daripada dengan kata-kata.
13. Interaction Overview Diagram
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2016:171), “Interaction overview diagram
mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan
sekumpulan urutan aktivitas”. Interaction overview diagram adalah bentuk
aktivitas diagram yang setiap titik merepresentasikan diagram interaksi.
Interaksi diagram dapat meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi,
interaction overview diagram, dan timing diagram.
31
2.2.2. Pengertian Pengkodean
Menurut Sutanta dan Retantyo Wardoyo (2012:5), “Penggunaan kode
merupakan bagian dari upaya optimalisasi rancangan database”. Alasan utama
penggunaan kode data dalam rancangan database adalah untuk efisiensi memori,
mencirikan nilai item tertentu, dan memudahkan pengelolaan data. Kode data
perlu dirancang sekaligus pada saat perancangan database dan didokumentasikan
dengan jelas. Dengan menggunakan kode data, maka proses validasi dan control
terhadap nilai-nilai item dapat dilakukan secara terprogram. Dalam beberapa
kasus, kode data hanya digunakan dalam internal sistem, tidak perlu ditampilkan
kepada pengguna database. Kode dapat berupa kumpulan angka, huruf, dan
karakter khusus.
Tujuan dari penggunaan kode data antara lain:
1. Mewakili sejumlah informasi yang kompleks.
2. Mengidentifikasi data secara unik.
3. Meringkas atau menyederhanakan data.
4. Melakukan klasifikasi data.
5. Menyampaikan makna tertentu untuk pemrosesan berikutnya.
Setiawan dalam Sutanta dan Retantyo Wardoyo (2012:6) menjelaskan
bahwa terdapat beberapa kriteria kode yang benar, jika memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi suatu objek secara unik.
2. Memungkinkan adanya pengembangan yang terencana.
3. Ditetapkan secara standar.
32
Rancangan kode data sebaiknya dilakukan agar mudah diingat, unik,
fleksibel, efisien, konsisten, distandarisasi, menghindari spasi, menghindari
karakter yang mirip serta panjang kode harus sama.
Menurut Ladjamudin dalam Sutanta dan Retantyo Wardoyo (2012:7)
jenis kode data dapat dikelompokan sebagai:
1. Kode Sekuensial
Kode sekuensial yaitu kode yang dirancang dengan mengasosiasikan data
dengan kode terurut (biasanya berupa bilangan asli atau abjad). Keunggulan
pengkodean sekuensial adalah memudahkan pengecekan apabila terjadi
kesalahan pengkodean karena pengecekan terjadinya kesalahan bisa dilakukan
secara terprogram, selain itu juga memudahkan proses pengurutan data.
Kelemahan pengkodean sekuensial adalah kode yang diberikan sebenarnya
tidak membawa kandungan informasi di dalamnya dan tidak menjelaskan apa-
apa tentang atributnya. Penyisipan item data baru pada titik tengah juga
memerlukan penomoran kembali item-item data.
2. Kode Blok
Kode blok merupakan kode yang dirancang dengan menyatakannya dalam
format tertentu. Keunggulan penggunaan kode blok adalah memungkinkan
penyisipan kode baru dalam satu blok tanpa harus mengorganisasikan kembali
seluruh struktur kode. Semakin banyak digit dalam range kode, semakin
banyak pula item data yang dapat ditempatkan dalam kode blok. Kelemahan
penggunaan kode blok seperti halnya dengan kode sekuensial, kandungan
informasi dari kode blok tidak langsung diketahui sebelum dicocokkan dengan
daftar arti dari kode blok.
33
3. Kode Menmonik
Yaitu kode yang dirancang berdasarkan akronim atau singkatan dari data yang
ingin dikodekan. Keunggulan penggunaan kode mnemonik adalah memiliki
informasi tingkat tinggi tentang item data yang diwakilinya, sehingga mudah
untuk diingat. Kelemahan dari kode mnemonik biasanya memiliki range yang
terbatas dalam mewakili item-item data pada kelompoknya.
Kode data berdasarkan pembentukannya dibedakan sebagai:
1. Kode Eksternal (User Defined Code)
Kode eksternal adalah kode yang disusun oleh pemakai awam (end user) untuk
mewakili kode-kode yang telah lazim digunakan secara terbuka dan telah
dikenal baik oleh para pengguna. Kode eksternal umumnya telah digunakan
dalam catatan manual sehari-hari dan dapat diadopsi secara langsung dalam
rancangan database.
2. Kode Internal (System Coding)
Merupakan kode-kode baru yang disusun oleh perancang database, dan
umumnya digunakan sebagai kode untuk kunci relasi. Rancangan kode internal
harus diupayakan agar mudah dipahami oleh para pengguna.
Perbedaan rancangan kode data dalam database dapat menimbulkan
problem pada saat pengembangan sistem baru atau integrasi antar sistem untuk
memenuhi kebutuhan data multisektor. Upaya standarisasi kode data yang bersifat
master dalam database penting dilakukan agar kode data yang disusun tetap dapat
digunakan oleh sistem-sistem baru dan memudahkan proses integrasi antar sistem
aplikasi.
34
2.2.3. Spesifikasi File
File adalah kumpulan berbagai informasi yang berhubungan dan juga
tersimpan di dalam secondary storage yang terdiri dari beberapa tabel yang
berfungsi untuk mempermudah proses keluar dan masuknya data. Relasi dan jenis
file termasuk kedalam spesifikasi file. Database dibentuk dari kumpulan file. File
di dalam pemrosesan aplikasi dapat dikategorikan ke dalam beberapa tipe, di
antaranya sebagai berikut :
1. File Induk (Master File)
File induk merupakan file yang penting. File ini akan tetap ada dalam sistem
selama sistem informasi tersebut hidup. File induk dapat dibedakan lagi
menjadi:
a. File induk acuan (reference master file), yaitu file induk yang recordnya
relatif statis, jarang berubah nilainya.
b. File induk dinamik (dynamic master file), yaitu file induk yang record-
recordnya sering berubah atau sering diperbarui akibat dari adanya
transaksi.
2. File Transaksi (Transaction File)
File transaksi disebut juga sebagai file input. File ini digunakan untuk
merekam data dari suatu transaksi yang terjadi.
3. File Laporan (Report File)
File ini disebut juga sebagai output file, yaitu file yang berisi dengan informasi
yang akan ditampilkan.
35
4. File Sejarah (History File)
File sejarah disebut juga dengan nama file arsip (Archival File), yaitu file yang
berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi hingga sekarang, dimana data
tersebut disimpan untuk keperluan masa mendatang.
5. File Pelindung (Backup File)
File pelindung merupakan salinan file-file yang masih aktif di basis data pada
suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai cadangan atau pelindung bila file
basis data yang aktif rusak atau hilang.
6. File Kerja (Working File)
File kerja disebut juga dengan nama file sementara (temporary file) atau scrath
file. File ini dibuat oleh suatu proses program secara sementara karena memory
selama proses akan dihapus bila proses telah usai.
7. File Library
File library merupakan file yang berisi program aplikasi atau unity program.
Organisasi file merupakan pengaturan tentang bagaimana meyimpan dan
mengatur sebuah record secara logika di dalam file yang dihubungkan satu
dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa tipe organisasi file data yang
digunakan, yaitu:
1. Organisasi File Urut (Sequential File)
Sequential file merupakan suatu teknik penyimpanan suatu record secara
berurutan di mulai dari yang pertama hingga akhir. Dalam hal ini, data yang
ada akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya.
36
2. Organisasi File Urut Berindeks (Index Sequential File)
Organisasi file urut berindeks merupakan file dengan organisasi urut serta
pengaksesan langsung.
3. Organisasi File Akses Langsung (Direct Access File)
Organisasi file akses secara langsung merupakan organisasi acak dengan
pengaksesan langsung. File ini sering disebut dengan file alamat langsung.
Relasi file merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel atau file
dengan tabel atau file lainnya yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Dalam
suatu database ada beberapa relasi yang mungkin terjadi, diantaranya:
1. One to One Relationship
Merupakan suatu hubungan yang terjadi antara file pertama dengan file kedua
adalah satu berbanding satu.
2. One to Many Relationship
One to Many Relationship adalah hubungan antara file pertama dengan file
kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan
satu.
3. Many to Many Relationship
Merupakan suatu hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah
banyak berbanding banyak.
37
2.2.4. Pengertian Entity Relation Diagram (ERD)
Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2016:50) menyatakan bahwa
“ERD (Entity Relationship Diagram) adalah pemodelan awal basis data yang
paling banyak digunakan”. ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan
dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
Sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka
perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa
aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker
(dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crow’s
Foot, dan beberapa notasi lain.
2.2.5. Pengertian Logical Record Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa
“LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER
akan mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan
konvensi ke LRS”.
2.2.6. Pengertian Java Netbeans IDE 8.1
Menurut Faisal, Irnawati(2015:4) “Java adalah Bahasa pemrograman
yang dapat dijalankan diberbagai komputer termasuk telepon genggam”. Bahasa
ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystem.
Bahasa java banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada Bahasa C
dan C++. Aplikasi berbasis java pada umumnya dikompilasi ke dalam p-code
(bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java(JVM).
38
Netbeans adalah Platform pengembangan kerangka kerja dan open
source IDE (Integrated Development Environment) untuk Java, Java Script, PHP,
dll. IDE adalah lingkup pemrograman yang di integerasikan kedalam suatu
aplikasi perangkat lunak yang menjadi pembangun Graphic User Interface (GUI)
suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpretes dan suatu debugger.
2.2.7. Pengertian MySQL
Menurut Sibero (2014:97), “MySQL atau dibaca “My Sekuel” dengan
adalah suatu RDBMS (Relational Database Management System) yaitu aplikasi
sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data”.
Menurut Hidayatullah dan Kawistara (2014:231), “MySQL adalah salah
satu aplikasi Database Management System (DBMS) yang sudah sangat banyak
digunakan oleh para pemogram aplikasi web”.
Sedangkan menurut Nugroho (2014:31) “MySQL adalah software atau
program aplikasi database, yaitu software yang dapat kita pakai untuk menyimpan
data berupa informasi teks dan juga angka”.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa “MySQL adalah database
yang biasa digunakan dalam menyimpan data dari sebuah program seperti Visual
Basic, NET dan PHP”.
39
2.2.8. Pengertian PhpMyAdmin
Menurut Sibero (2011:376) “PhpMyAadmin adalah aplikasi web yang
dibuat oleh phpMyAdmin.net. PhpMyAdmin digunakan untuk administrasi
database MySQL”. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL.
Perintah untuk membuat tabel dapat menggunakan form yang sudah tersedia pada
PhpMyAdmin atau dapat langsung menuliskan script pada menu SQL.
PhpMyAdmin dijalankan dengan cara mengetik http://localhost/phpmyadmin pada
web browser.
Menurut Arief 2011;429 “PhpMyAdmin adalah salah satu aplikasi GUI
(Grapshical User Interface) yang digunakan untuk mengelola database MySQL”.