Post on 15-Mar-2019
19
BAB 2
JASA
2.1 Pengertian Jasa
Sejumlah ahli pada bidang jasa telah melakukan berbagai upaya dalam tujuan
untuk dapat merumuskan definisi jasa, namun demikian hingga saat ini belum ada
satu definisi yang dapat diterima secara bulat. Keanekaragaman definisi tentang jasa
tersebut dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli ekonomi sebagai berikut :
Definisi jasa menurut Kotler (2007).
“Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada
pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan
apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dapat dikaitkan dengan suatu produk
fisik”.
Tjiptono (2008) mendefinisikan
“Jasa sebagai tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak
kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan
tidak memiliki kepemilikan sesuatu”,
Berdasarkan definisi diatas, pada dasarnya jasa tidak berwujud, tidak
menghasilkan kepemilikan, dapat memberikan kepuasan serta untuk menghasilkan
tersebut mungkin perlu atau tidak perlu juga memerlukan penggunaan benda nyata.
2.2 Karakteristik Jasa
Jasa memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi perencanaan program
pemasarannya tersendiri. Tjiptono (2008) menyatakan lima karakteristik pokok pada
jasa yang membedakannya dengan barang. Kelima karakteristik iti antara lain :
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat,
atau benda, maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses,
kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat,
dirasa, dicium, ddidengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.
20
2. Insperability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.
Sedangkan jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian
diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama.
3. Variability (berubah-ubah)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standardized
output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung kepada
siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut diproduksi.
4. Perishability (kurangnya daya tahan)
Perishability berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Bila permintaan bersifat konstan, kondisi ini tidak menjadi masalah, karena
staf dan penyedia jasa bias direncanakan untuk memenuhi permintaan.
5. Lack of ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang.
Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan
manfaat produk yang dibelinya. Mereka bias mengkonsumsi, menyimpan
atau menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin
hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang
terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan, dan pendidikan)
2.3 Spesifikasi Jasa
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab 1, bahwa bisnis ini
bergerak pada jasa konstruksi. Jasa konstruksi dapat didefinisikan sebagai layanan
jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi.
Sedangkan pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian
kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup
pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-
masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik
lain (Bab1, pasal 1 Undang-undang no.18 Tahun 1999, Tentang Jasa Konstruksi).
2.3.1 Usaha Jasa Konstruksi
Produk usaha jasa konstruksi berupa prasarana fisik merupakan produk paling
hilir yang dibutuhkan oleh industri-industri lain. Produk usaha jasa konstruksi
21
merupakan pendorong pertumbuhan industri lain. Usaha jasa konstruksi memberikan
kontribusi pada upaya peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan kesempatan
berusaha, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Produk usaha jasa konstruksi berupa prasarana fisik mempunyai karakteristik
antara lain :
1. Produk dijual sebelum proses produksi dimulai, jadi semua perencanaan dan
penawaran harga dilakukan sebelum adanya kesepakatan dan proses
produksi.
2. Produk bersifat custom made,yaitu bersifat dapat disesuaikan dengan
permintaan konsumen sehingga dari 1 produk dengan produk yang lain
berbeda kebutuhannya.
3. Lokasi pembangunannya berpindah-pindah, lokasi yang diinginkan oleh
konsumen tentu berbeda-beda karena sesuai dengan permintaan.
4. Proses produksi melibatkan berbagai pihak yang berasal dari berbagai
organisasi/instansi yang berlainan, tidak hanya konsumen dan produsen saja
yang terlibat contoh lainnya adalah: pemerintah, dan supplier. Karena
sebelum proses produksi dilakukan harus di setujui oleh pemerintah dan
proses produksi tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak adanya
keterlibatan dari supplier.
5. Proses produksi berlangsung di alam terbuka, lokasi proses produksi
konstruksi adalah tanah terbuka yang sudah diberikan izin untuk adanya
pembangunan.
6. Penjualan produk melalui prosedur pelelangan yang bersifat kompetitif oleh
karena itu sumber daya manusia dan kinerja perusahaan sangat penting agar
mendapatkan kepercayaan untuk bertanggung jawab membuat suatu
pekerjaan.
7. Usaha jasa konstruksi melibatkan berbagai organisasi /instansi karena
pembangunan adalah kunci keberhasilan suatu negara, oleh karena itu
pemerintah memegang penuh dan mendukung adanya pembangunan.
8. Proses produksi membutuhkan berbagai jenis, tipe, dan kapasitas peralatan,
melibatkan berbagai klasifikasi dan kualifikasi tenaga kerja, serta
mengaplikasikan berbagai tingkat teknologi.
22
9. Perhitungan-perhitungan dalam segi logistik memerlukan ketelitian dan
kecermatan karena sangat mempengaruhi dalam aspek harga agar tidak salah
memberikan penawaran.
10. Penawaran suatu pekerjaan konstruksi umumnya berdasarkan pengalaman
melaksanakan pekerjaan sejenis
11. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi berisiko mengalami untung atau rugi
sangat divergen yang baru dapat diketahui pada saat proyek selesai
dilaksanakan secara tuntas.
Perusahaan kontraktor memiliki kegiatan utama yang terdiri dari tiga bagian
yaitu :
1. Pemasaran proses kegiatan untuk medapatkan kontrak pelaksanaan pekerjaan
konstruksi (proyek) dari pengguna jasa.
2. Pelaksanaan proyek, proses operasional lapangan sampai menjadi suatu
bangunan yang siap untuk digunakan.
3. Penyerahan proyek, proses penyerahan hasil pekerjaan kontruksi yang telah
diselesaikan sesuai kontrak kepada pengguna jasa.
Sedangkan kegiatan penunjang meliputi :
1. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), Mengingat sangat
berpengaruhnya sumberdaya, terutama sumberdaya manusia dalam
pelaksanaan suatu proyek maka diperlukan pengelolaan proyek yang baik,
yang dapat menciptakan strategi yang tepat, yaitu menentukan bagaimana
caranya agar setiap sumber daya manusia dalam organisasi proyek memberi
kontribusi secara optimal terhadap pencapaian tujuan proyek
2. Manajemen Keuangan, Sistem akuntansi proyek merupakan bagian dari
sistem akuntansi perusahaan. Proses akuntansi proyek harus terintegrasi
dengan proses akuntansi perusahaan agar manajemen keuangan dapat
berjalan dengan baik.
3. Manajamen Mutu, Adapun ketiga proses mutu tersebut adalah perencanaan
mutu (Quality Planning), pengendalian mutu (Quality Control) dan
penjaminan mutu (Quality Assurance)
PT. Exsano Internasional merupakan perusahaan yang menyediakan jasa
konstruksi yaitu didefinisikan sebagai jasa untuk penyusunan (model, tata letak)
suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya) Walaupun kegiatan
konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi
23
merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda
(Asiyanto, 2009). Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa PT.
Exsano Internasional memiliki beberapa produk unggulan diantaranya adalahjasa
yang meliputi pembangunan sebagai berikut :
• Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun
prasarana. Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah
konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan
infrastrukturpadasebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas
konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri
dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah
bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain:
Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain-lain.
Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu
bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Walaupun kegiatan
konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya
konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan
lain yang berbeda.
Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek,
insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor,
sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek
yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya
untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi.
Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang
efektif sangatlah penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan
pelaksanaan) infrastruktur yang mempertimbangkan mengenai dampak pada
lingkungan / AMDAL, metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan
/ anggaran, disertai dengan jadwal perencanaan yang baik,keselamatan
lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan
public terkait dengan yang disebabkan oleh keterlambatan persiapan tender
dan penawaran. Produk konstruksi kami mencakup rumah, hotel, kantor, dan
lain-lain.
24
• Rumah
Rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal
selama jangka waktu tertentu. Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan
yang dibatasi oleh dinding dan atap. Rumah memiliki jalan masuk
berupa pintu dengan tambahan berjendela. Lantai rumah biasanya
berupa tanah, ubin, babut, keramik, atau bahan material lainnya.
Gambar 2.1 Contoh Rumah Bergaya Minimalis
Sumber : Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah)
Rumah memiliki berbagai model dan tipe desain yang beragam, selain
model rumah minimalis, terdapatjugabeberapa model rumah lain seperti
model rumah kontemporer, rumah tradisional dan model rumah modern.
Selain memiliki beragam model rumah saat ini juga memiliki ukuran baku,
sepertirumah type 36, rumah type 45, rumah type 54.
Yang harus dilakukan ketika membangun rumah yang pertama adalah
Survey, dimaksudkan untuk dapat mengetahui dengan lebih jelas dan detil
kondisi lokasi yang akan dibangun atau direnovasi. Hasil pengukuran dan
analisa pada saat survey.
25
Gambar 2.2Contoh Desain Denah Rumah
Sumber : Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah)
Desain denah rumah adalah kegiatan kedua setelah survey pada perencanaan
arsitektur tempat tinggal idaman menyesuaikan kondisi tanah yang tersedia dan
jumlah spesifikasi ruangan yang diharapkan.
Desain adalah sebuah visualisasi yang menggambarkan bagaimana bentuk
rumah jadi yang akan dibangun nantinya. Biasanya desain dibuat dalam visualisasi 3
dimensi (3D) yang menggambarkan bentuk muka rumah (fasade) dan tampilan
lainnya yang dperlukan.
Sedangkan gambar kerja atau gambar rencana adalah visualisasi detil teknis
rencana rumah yang akan dibangun yang berfungsi sebagai panduan pelaksanaan
pekerjaan bangun rumah sehingga kontraktor atau pemborong yang mengerjakannya
dapat bekerja dengan mudah, cepat dan terencana. Baik gambar kerja maupun desain
dapat diperoleh dari arsitek.
Yang ketiga adalah tahap produksi atau proses pembangunan rumah dimulai
dari pembuatan pondasi sampai pemasangan genteng yang bisa dilihat pada gambar
berikut.
26
Gambar 2.3Contoh Proses Pembuatan Rumah
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah)
• Hotelberasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno.
Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya
kira-kira, adalah tempat penampungan buat pendatang atau bisa juga adalah
bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum. Jadi, pada
mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.
Gambar 2.4 Hotel Holiday Inn Kemayoran
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah)
27
Ide membangun hotel harus dimulai dengan adanya lokasi tanah yang
nantinya akan di bangun hotel di lokasi tersebut. Luas tanah bias bervariasi
tergantung jenis hotelnya.Untuk hotel kelas non bintang atau budget hotel,
luas tanah mulai 500 m2 pun bisa dibangun hotel. Namun dengan luas tanah
yang kecil tersebut, tentu hanya sekitar 60-70 % yang dapat dibangun karena
adanya aturan pemerintah tentang Koefisien Dasar Bangunan atau KDB.
Banyaknya jumlah kamar atau lantai bangunan akan ditentukan berdasarkan
Koefisien Luas Bangunan atau KLB di lokasi tersebut.
Setelah calon pemilik hotel memperoleh informasi KDB maupun
KLB serta boleh tidaknya di lokasi tersebut dibangun hotel, maka langkah
selanjutnya adalah dengan mengajukan izin prinsip kepada Kepala Daerah
setempat melalui Dinas Perizinan Terpadu.
Berbekal izin prinsip serta perkiraan KLB, maka langkah selanjutnya
adalah dengan meminta bantuan Konsultan Perencana untuk membuat
rencana gambar denah dan arsitektur hotel sampai dengan keluarnya Rencana
Anggaran & Biaya ( RAB ) pembangunan hotel. Pada saat yang bersamaan,
pemilik hotel biassambilmengurusizin UKL/UPL ,IzinGangguan, serta
Analisa Dampak Lalulintas. Izin-izin serta gambar arsitektur hotel dibutuhkan
untuk pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) hotel di lokasi tersebut.
Gambar 2.5 Proses Pembangunan Hotel Holiday Inn
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah)
28
• Kantor adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan
atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisahanya berupa
suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi.
Gambar 2.6 Contoh Kantor Melia Sehat
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah)
Proses pembangunan kantor maupun hotel, hampir sama dengan
proses pembangunan rumah namun desain dan model saja yang berbeda.
Gambar 2.7 Proses Pembangunan Kantor
Sumber: Dennisa Windina Marsya, 2014 (berdasarkan data yang diolah)
29
2.4 Kekuatan danKelemahan
Perbedaan perusahaan yang ditawarkan oleh PT. Exsano Internasional dengan
perusahaan yang lainnya terletak di keunggulan:
• Team Work dan Kualitas SDM yang baik merupakan aset yang dimiliki oleh
PT. Exsano Internasional
• Peralatan yang dimiliki oleh kami dalam mengerjakan pekerjaannya supaya
dapat mengerjakan sesuai dengan kontrak dan tidak mengalami kesulitan dan
keterlambatan.
• Sudah terjalin hubungan dengan distibutor material yang baik sehingga dapat
memudahkan PT. Exsano Internasional untuk dapat mengerjakan pekerjaan
dengan lancar.
Weakness merupakan kondisi yang terdapat dalam organisasi,proyek, atau
konsep bisnis yang ada. Kelemahan tersebut dianalisis dari dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. Kelemahan dari PT. Exsano Internasional adalah
sebagai berikut:
• Kurangnya pengalaman dan reputasi yang dimiliki kontraktor golongan non
Besar membuat perkembangan kontraktor untuk sulit.
• Metode konstruksi pekerjaan yang sering tidak efektif dan efisien membuat
pekerjaan sering terlambat dan kurang sesuai dengan kesepakatan.
• Rendahnya loyalitas karyawan.
• Kurangnya tenaga marketing.
• Kurangnya sumber pendanaan.
30