Post on 15-Apr-2017
Attachment Parenting
AAS SALSABILA FIRDAUSYF100142001
Apa itu?
Attachment
Attachment
Parenting
tujuan
John Bowlby
attachment (kelekatan) merupakan suatu ikatan emosional yang kuat yang dikembangkan anak melalui interaksinya dengan orang-orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya,
biasanya orang tua.
Attachment Parenting
attachment parenting adalah serangkaian pola asuh yang berusaha mengembangkan attachment yang
sehat & aman, menghindari hukuman fisik, mengajarkan disiplin kepada anak, dan memenuhi kebutuhan emosional anak disertai dengan usaha
untuk memahaminya secara menyeluruh.
Pola asuh ini digunakan sesuai dengan kebutuhan emosional anak dan sesuai dengan tahap perkembangannya.
Apa Tujuannya?
Menjadikan anak sebagai dewasa yang berkembang dan memiliki kapasitas memadai untuk berempati dan menjalin hubungan dengan orang lain dimasa
depan.
Prinsip Attachment Parenting1. Persiapan selama kehamilan, kelahiran dan
pengasuhan
Orang tua terlibat secara emosional dan fisik dalam proses kehamilan dan kelahiran. Peduli dan melakukan yang terbaik
dalam menjalani proses ini, seperti menjaga kesehatan, banyak belajar tentang pilihan jasa penyedia kesehatan dan lingkungan untuk persalinan dan mencari informasi tentang cara merawat bayi baru lahir. Secara terus menerus memperkaya diri dengan
pengetahuan tentang tahap-tahap perkembangan anak, menetapkan harapan secara realistis dan tetap fleksibel.
2. Memberi makan dengan cinta dan rasa hormat
Menyusui bayi adalah cara optimal untuk memuaskan kebutuhan nutrisi dan emosional bayi. Menyusui dengan
botol dapat mengadaptasi sikap menyusui pada payudara, dapat membantu menciptakan attachment
(perlekatan) yang aman.Perhatikan tanda-tanda lapar pada bayi dan juga anak-
anak, dorong mereka untuk makan ketika lapar dan berhenti ketika kenyang. Sediakan pilihan makanan yang
sehat dan contohkan sikap makan yang sehat.
3. Merespon secara sensitive
Membangun dasar bagi rasa percaya dan empati dimulai sejak masih bayi. Perhatikan apa yang disampaikan anak
pada kita dan responlah dengan konsisten dan sepatutnya. Bayi tidak dapat diharapkan untuk
menenangkan dirinya sendiri, mereka membutuhkan orang tua yang tenang, empatis dan penuh kasih sayang
untuk membantu mereka mengatasi emosi mereka. Responlah secara sensitif anak yang terluka atau
menunjukkan emosi yang kuat dan ambil bagian dalam kebahagiaan mereka.
4. Menggunakan sentuhan yang tulus
Sentuhan dapat memenuhi kebutuhan bayi akan kontak fisik, kasih sayang, rasa aman, stimulasi dan gerakan. Yang paling efektif adalah kontak kulit dengan kulit,
seperti saat menyusui, mandi atau pijat. Menggendong bayi (babywearing) juga memenuhi kebutuhan ini saat sedang berpergian. Pelukan, cengkrama, gosokan di
punggung, pijat dan permainan fisik dapat memenuhi kebutuhan ini pada anak yang lebih tua.
5. Pembiasaan tidur yang nyaman baik secara fisik maupun emosional
Bayi dan anak-anak memiliki kebutuhan di malam hari seperti juga di siang hari; rasa lapar, kesepian, rasa takut
hingga merasa kedinginan atau kepanasan. Mereka butuh orang tua untuk menenangkan dan membuat
mereka nyaman sambil membantu mereka menghadapi emosi mereka yang intens. Teknik-teknik latihan tidur dapat memiliki efek tidak baik secara fisiologis dan psikologis. Tidur bersama/berdekatan yang aman
memberikan keuntungan baik bagi bayi maupun orang tua.
6. Konsisten dalam memberikan cinta dan perhatian
Bayi dan anak kecil memiliki kebutuhan yang amat besar akan kehadiran fisik figur pengasuh yang konsisten, penuh kasih sayang dan responsif: idealnya, mereka
butuh orang tua. Jika memungkinkan, pilihlah pengasuh alternatif yang telah lebih dulu membangun ikatan
dengan anak dan yang peduli pada anak, dimana akan memperkuat hubungan kelekatan ini. Buatlah jadwal
yang fleksibel, minimalisir stres dan rasa takut anak pada saat berpisah sementara dengan orang tua.
7. Pemberlakuan disiplin yang positif
Displin positif membantu anak mengembangkan nurani berdasarkan disiplin internal dirinya dan belas kasih pada
sesama. Disiplin yang sifatnya empatis, penuh kasih sayang dan penuh hormat memperkuat hubungan antara orang tua dan anak. Alih-alih bereaksi terhadap perilaku
anak, temukan kebutuhan yang mengarahkan pada perilaku tersebut. Komunikasikan dan bangun solusi
bersama-sama sambil tetap mempertahankan martabat masing-masing.
8. Mengusahakan keseimbangan dalam kehidupan pribadi dan keluarga
Saat keseimbangan terjaga, menjadi lebih mudah bagi kita untuk menjadi responsif secara emosional. Ciptakan
jaringan dukungan, tetapkan tujuan yang realistis, dahulukan orang daripada benda dan tidak takut berkata 'tidak'. Kenali kebutuhan individual di dalam keluarga dan sedapat mungkin penuhi kebutuhan-kebutuhan itu tanpa
mengorbankan kesehatan emosional dan fisik kita. Jadilah kreatif, bersenang-senanglah dengan pengasuhan
anak dan sediakan waktu untuk diri sendiri.
Thank you!