Post on 10-Mar-2019
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “S” G1 P00000
DENGAN KPD
Di Ruang Bersalin RSUD dr. Soebandi
Oleh :
NURUN NIKMAH
060550051
YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN
AKADEMI KEBIDANAN
JEMBER
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah
memberikan kemudahan pada saya sehingga terselesaikannya laporan yang
berjudul ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. “S” G1 P00000 DENGAN KPD dapat
terselesaikan dengan baik dan tanpa ada halangan dalam penyusunannya.
Terimakasih saya ucapkan kepada pembimbing saya yang mana telah
memberikan bantuannya guna dalam menyemurnakan laporan ini. Laporan ini
saya tunjang dari berbagai sumber buku guna untuk mendukung isi dari laporan
ini, sehingga dapat memberikan kepuasan bagi pembaca.
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pemaca pda umumnya
dan bagi penyusun khususnya. Saya selaku penyusun mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca guna untuk kesempurnaan dari laporan ini.
Jember, februari 2008
Penyusun
Nurun nikmah
060550051
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan penulisan
1.2.1 Tujuan umum
1.2.2 Tujuan khusdusd
1.3. Pelaksanaan praktek klinik
1.4 Sistematika penulisan
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan pustaka
BAB III Tinjauan Kadus
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
MYOMA UTERI
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patogenesis
4. Komplikasi
5. Patofisiologi
6. Gejala klinis/ Diagnosis
7. Diagnosis banding
8. Penatalaksanaan
9. Pemeriksaan penunjang
BAB III TNJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
3.1. Pengkajian
3.2. Diagnosa
3.3. Diagnosa potensial
3.4. Tindakan sdwegwera
3.5. Rencana tindakan
3.6. Pelaksanaan
3.7. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Membuat Laporan Asuhan Kebidanan sangat penting untuk kita ketahui,
khususnya kita sebagai bidan. Oleh karenanya dalam hal ini akan saya bahas
lebih lanjut tentang Asuhan Kebidanan pada Pasien Dengan KPD.
1.2 TUJUAN
1.2. 1. Tujuan Umum
Setelah membaca Laporan Asuhan Kebidanan ini, bidan mampu membuat
dengan benar laporan Asuhan Kebidanan yang semestinya.
1.2.2. Tujuan Khusus
- Mampu mengurnpulkan data
- Mampu menegakkan diagnosa kebidanan
- Mampu mendesain rencana tindakan kebidanan
- Mampu menerapkan prinsip-prinsip tindakan kebidanan
- Mampu mengevaluasi keberhasilan dari Asuhan yang dilaksanakan.
1.3 PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK
1. Tempat praktik : RSUD dr. Soebandi
2. Tanggal praktik : 11 Agustus 2008
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
1.4.1. Bab 1: Pendahuluan. berisi latar belakang kasus, tujuan umum dan tujuan
khusus, pelaksanaan praktik dan sistematika penulisan.
1.4.2. Bab 2: Tinjauan Pustaka
1.4.3 Bab 3 : Tinjauan kasus berisi Asuhan kebidanan yang terisi dari pengkajian
Data, diagnosa, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan
Rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
1.4.4 Bab 4 : Penutup berisi Kesimpulan dan Saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KPD (KETUBAN PECAH DINI)
2.1.1 DEFINISI
Ketuban pecah dini atau spontaneous / Early / Premature rupture of the
membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu bila
pembukaan primi kurang dari 3 cm dan pada multipora kurang dari 5 cm
(Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, sinopsis obstetri jilid I.1998, hal : 256).
Ketentuan yang pecah spontan 1 jam atau lebih sebelum dimulainya
persalinan diartikan sebagai pecah dini atau sebelum waktunya (Harry oxon,
patologi dan fisiologi persalinan. 2003, hal : 592).
2.1.2 ETIOLOGI
Penyebab dari prom tidak mudah masih belum jelas, maka preventif tidak
dapat dilakukan, kecuali dalam usaha menekan infeksi. (Prof. Dr. Rustam
Mochtar, MPH, sinopsis obstetri jilid I.1998, hal : 256).
Insidensinya antara 10 dan 12% pada sekitar 20%, bayinya premature etiologi
pada sebagian besar kasus tidak diketahui. Pada 20% kasus, pecahnya ketuban
merupakan tanda pertama akan dimulainya persalinan (Harry oxon, patologi
dan fisiologi persalinan. 2003, hal : 592).
2.1.3 PATOGENESIS
Faktor – faktor yang memudahkan pecahnya selaput ketuban adalah:
1. Kario dimnionitis, menyebabkan selaput ketuban menjadi rapuh.
2. Inkompetensia serviks, yakni konalis servikolis yang selalu terbuka oleh
karena kelainan pada serviks uteri (akibat persalinan atau tindakan kuret).
3. Kelainan letak, sehingga tidak ada bagian terendah anak yang menutup PAP,
yang dapat mengurangi tekanan terhadap membran bagian bawah.
4. Trauma, yang menyebabkan tekanan intra uteri (intra omniotik) mendadak
meningkat.
2.1.4 KOMPLIKASI
Pada anak:
IUFD
IPFD
Asfiksta
Prematuriras
Amniotic Band Syndrome yakni kelainan bawaan akibat
ketuban pecah sejak hamil muda.
Infeksi intra uteri.
Bagi ibu:
Partus lama dan infeksi
Atonia uteri
Perdarahan post partum (infeksi nifas)
2.1.5 PATOFISIOLOGI
2.1.6 GEJALA KLINIS / DIAGNOSIS
Bila keluarnya air ketuban banyak dan mengandung mecanium / verniks maka
diagnosis dengan inspeksi mudah ditegakkan.
Tekanan intra uteri
Medadak meningkat
Kehamilan
Kario omnionitis Inkompetensia cerviks Kelainan letak Trauma
Selaput ketuban
Menjadi rapuh
Konalis cervikalis
Yang selalu terbuka
Tidak ada bagian bawah
Anak yang menutupi PAP
KPD
Komplikasi pada ibu Komplikasi pada bayi
- partus lama dan partus kasep
- perdarahan past parfum
- atonia uteri
- infeksi nifas
- IUFD
- alfikola
- premature
- amniotic boid syndrome
- infeksi intra uteri
- IPFD
Tapi bila keluarnya cairan sedikit, maka diagnosis harus didasarkan pada :
1. Anominisis
Kapan keluarnya cairan
Warna
Bau
Adalah partikel-partikel didalam cairan (larugu verniks)
2. Inspeksi
Keluarnya cairan pervaginan
3. Inspekulo
Bila tundus ditekan atau bagian terendah digoyongkan, keluar cairan dari
ostium uteri dan terkumpul pada ferniks posterior.
4. Periksa dalam
Adanya cairan dalam vagina
Selaput ketuban sudah tidak ada lagi
5. Pemeriksaan Lab
a. Dengan kertas lakmus menunjukkan reaksi bosa.
(lakmus merah menjadi biru)
b. Mikroskopik
Tampak adanya lanugo, verniks kosesosa (tidak selalu dikerjakan)
Bila dengan cara diatas ternyata ketuban sudah pecah, maka diambil ketentuan
sebagai berikut :
1. Saat ketuban pecah ditentukan berdasarkan anomnesis pasti tentang kapan
katuban pecah.
2. Kalau anemnesis tidak pasti, maka saat ketuban pecah adalah saat penderita
masuk kamar bersalin.
3. Kalau berdasarkan anamnesis pasti bahwa ketuban pecah sudah lebih dari 24
jam, maka setelah MKB di evaluasi 2 jam.
Bila setelah 2 jam tidak ada tanda-tanda inpartu maka harus diputuskan untuk
terminasi persalinan (induksi / seksio sesar).
2.1.7 DIAGNOSA BANDING
1. Cairan dalam vagina bisa urine / flaur albus.
2. “Hind water” & “fore water of the membrane” pada kedua keadaan ini tidak
ada perbedaan penatalaksanaannya.
2.1.8 PENATALAKSANAAN
A. KPD dengan kehamilan ATERM
1. Diberikan antibiotik
2. Observasi suhu rektal tiap 3 jam.
3. Bila suhu rektal tidak meningkat, ditunggu 24 jam, bila belum ada tanda-
tanda inpartu, dilakukan terminasi.
B. KPD dengan kehamilan Prematur.
1. EFW > 1500 gram
a. Ampisilin 4 X 1 gr / hari, 1m / IV selama 2 hari dilanjutkan Ampisilin
4 X 500 mg / hari per os selama 3 hari dan Genemisin 60-80 mg 2-3 X
sehari selama 5 hari kartiko steroid untuk merangsang maturasi paru.
(Deksametasan 16 mg.IV. 2 X selang 24 jam, atau Betametasan 12
mg.IV. 2 X selang 24 jam).
b. Observasi 2 X 24 jam, kalau belum inpartu segera terminasi.
c. Observasi suhu rektal tiap 3 jam, bila ada kecenderungan meningkat
737,6oC segera meningkat.
2. EFW kurang dari 1500 gr (< 1500 gr).
1. Observasi 2 X 24 jam.
2. Observasi suhu rektal tiap 3 jam.
3. Tanpa pemberian antibiotik / kartikosteroid.
4. VT selama observasi tidak dilakukan, kecuali ada his / inpartu.
5. Bila suhu rektal meningkat > 37,60C segera terminasi.
6. Bila 2 X 24 jam cairan tidak keluar :
USG : bagaimana jumlah air ketuban
a. Bila jumlah air ketuban cukup kehamilan dilanjutkan (konservatif).
b. Bila jumlah air ketuban minimal segera terminasi.
7. Bila 2 X 24 jam cairan ketuban masih tetap keluar, segera terminasi.
8. Bila konservatif, sebelum pulang penderita diberi nsehat:
a. Segera kembali ke RS bila ada tanda-tanda demam atau keluar
cairan lagi.
b. Tidak boleh koltus.
c. Tidak boleh manipulasi vabinal.
Terminasi persalinan yang dimaksud diatas adalah:
a. Induksi persalinan dengan memakai drip oksitasin (5 U / 500 cc DS).
b. Seksio sesar : bila persyaratan untuk drip oksitesin tidak terpenuhi (ada
kontra indikasi) atau drip oksitasin gagal.
C. KPD yang dilakukan induksi
1. Bila 12 jam belum ada tanda-tanda awal persalinan atau belum dari fase
laten, induksi dinyatakan gagal dan persalinan diselesaikan dengan seksio
sesar.
2. Bila dengan 2 botol (a 5 U / 500 cc PS), dengan tetesan maximum, belum
inpartu atau belum keluar dari fase laten, induksi dinyatakan gagal,
persalinan diselesaikan dengan seksio sesar.
D. KPD yang sudah inpartu.
1. Evaluasi, setelah 12 jam harus keluar dari fase laten.
Bila belum keluar dari fase laten dilakukan akselerasi persalinan dengan
drip oksetosin atau terminasi dengan seksio sesar bila ada kontra molikasi
untuk drip oksitesin.
2. Bila pada fase laten didapat tanda-tanda suhu rektal > 37,6oC maka
dilakukan akselerasi persalinan dengan drip aksitosin atau terminasi
dengan seksio sesar bila ada kontra indikasi drip oksitosin.
2.1.9 PEMERIKSAAN PENUNJANG
USG.
Inspeculo.
Kertas lakmus.
Amniosintesis.
Sampel cairan.
Levcosit.
2.2 MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA KLIEN DENGAN KPD
Tempat :
Tanggal :
Waktu :
Mahasiswa :
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Dalam usia reproduktif dan merupakan kehamilan yang pertama
maupun selanjutnya.
2. Keluhan utama
Klie atau keluarga klien menyatakan bahwa klien mengeluarkan cairan
dari kemaluannya.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan selama hamil tidak ada keluhan.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular ataupun menurun.
5. Riwayat menstruasi
Klien mengatakan tidak ada gangguan menstruasi.
6. Riwayat obsteri
Klien mengatakan ini adlah kehamilan yang pertama (atau yang
kesekian kalinya).
7. Riwayat KB
Klien belum tau pernah memakai alat kontrasepsi.
8. Pola kebiasaan sehari-hari.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : normal (composmentis)
Tekanan darah : normal (120/80 mmhg)
Suhu : mengarah infeksi suhu > 37,6oC
Pernafasan : normal (20X/mnt)
Nadi : normal sampai dengan cepat (80X/mnt)
2. Pemeiksaan fisik
Kepala : rambut bersih, tidak ada massa,
rambut tidak
rontok.
Wajah : oedem tidak ada,
cloasmagravidesum tidak ada,
pucat tidak ada, massa tidak ada, oedem tidak ada.
Mata : selera putih, konjungtiva tidak
pucat.
Hidung : secret tidak ada, perdarahan tidak
ada, sumbatan
tidak ada.
Gigi-mulut : stomatis tidak ada, kories tidak ada,
bibir kering
tidak ada, tidak pecah-pecah.
Telinga : serumen tidak ada, perdarahan tidak
ada, benda
asing tidak ada.
Leher : pembesaran kelenjar tiroid tida ada,
pembesaran
kelenjar linte tidak ada, perubahan posisi trakea
tidak ada.
Dada : pembesaran payudara ada, areola
dan putting
putih bersih massa tidak ada.
Abdomen :
Striae livedae ada, linea alba tidak ada, striae alba, linea nigia ada.
Leapoid I : TFU........cm. pada undus teraba......... (TFU berkurang
tingginya)
Leapoid II : batas samping kiri teraba ........ dan batas samping
kanan teraba.........
Laepoid III : pada bagian bawah rahim, bagian terendah janin
teraba.... dan sudah / belum masuk PAP.
Leapoid IV : bagian terendah janin ....... masuk rongga panggul.
Punggung : tidak ada lordosis, tidak ada kyphosis,
tidak ada
skaliosis.
Geretalia : ada cairan yang keluar.
Tidak ada varises, tida ada hematan, tidak ada
peradanagan.
Perineum : tidak ada oedem.
Anus : tidak ada hemoicid.
Ekstremitas : oedem tidak ada, varises tidak ada.
Djj : 120-160X/menit, His.
Perkusi : refleks patella positif.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Lab
Kertas lakmus merah menjadi biru.
Mikrokospik.
b. USG
Mengetahui jumlah cairan ketuban.
4. Pemeriksaan dalam
VT
II. DIAGNOSA DAN MASALAH
1. Diagnosa Kebidanan.
Ibu G..... P...... A...... hamil dengan KPD.
DS : - Klien mengatakan mengeluarkan cairan dari kemaluannya sejak..
- Klien mengatakan ana adalah kehamilannya yang ke...
- HPHT
DO : - K/U : baik s/d lemah
- Kesadaran : Composmetis s/d coma
- TD : < 160o /110 mmHg
- N : < 100 X / mnt
- S : < 37,6o C
- RR : < 30 X/ mnt
- Vagina : keluar cairan
- Abdomen
Leopolid I : TFU sesuai UK, teraba bokong / kepala
Leopolid II : Puka / puki
Leopolid III : teraba kepala / bokong, sudah masuk PAP /
belum masuk (mudah digoyangkan).
Leopolid IV : berapa masuknya bagian terendah janin ke PAP.
- Djj : 120 – 160 X / mnt, His, VT
- TFU : sesuai UK
Pemeriksaan Lab : - lakmus : biru
- mikroskopik : tampak adanya lanugo,
verniks seosa.
- USG
2. Masalah.
- Gangguan rasa nyaman sehubungan dengan keluarnya cairan dari
vagina.
- Cemas sehubungan dengan ibu akan menghadapi persalinan.
III. DIAGNOSA POTENSIAL
- Fetal distress.
- Pastus lama.
- Infeksi.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dokter.
Antibiotik.
V. RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL
1. Beri tahu tentang hasil pemeriksaan.
R / ibu mengerti dan lebih kooperatif.
2. Anjurkan ibu miring kiri.
R / miring kiri memperbesar proses peredaran darah vena cara superior
dan uteri placenta.
3. Anjurkan ibu makan dan minum.
R / makan dan minum merupakan cadangan energi saat menekan dan
menengah dehidrasi.
4. Observasi Djj dan TTV tiap 30 menit.
R / Djj dan TTV sebagai parameter kesehatan ibu dan janin.
5. Periksa kemajuan persalian : O setiap 4 jam, His setiap ½ jam.
R / pada primi kemajuan O tiap 1 jam, His semakin sering.
6. Anjurkan ibu bedrest.
R / pada klien KPD ibu bedrest menghindari cairan ketuban keluar, yang
dapat menyebabkan fetal distress.
7. Lakukan vulva Hygiene.
R / menghilangkan / memperkecil jumlah organisme dieberan vulva-
vagina.
8. Anjurkan ibu menjaga kebersihan dengan tidak menyentuh daerah
kemaluan.
R / tangan ibu banyak mengandung kuman yang dapat menyebabkan
infeksi.
9. Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi.
R / relaksasi melancarkan oksigenerasi sehingga mengurangi nyeri.
10. Kolaborasi dengan dokter.
R / pemberian antibiotik dan drip oksitosin atas perintah dokter.
BAB III
TINJAUAN KASUS
1.Pengkajian Data
Tanggal:11-8-2008 Pukul:13.25 WIB
1.1. Data Subyektif
1. Biodata :
Nama : Ny. S Nama suami :Tn. S
Umur : 25 tahun Umur : 23 tahun
Suku / bangsa : jawa / indonesia Suku / bangsa:jawa / indonesia
Agama : islam Agama : Islam
Alamat : ajung RT 1/3 Alamat : ajung RT 1/3
Nomor telvon : - Nomor telvon : -
2. Alasan kunjungan
Klien mengatakan ingin periksa
3. Keluhan utama
Klien mengatakan mengeluarkan cairan pervaginamjam 15.00 WIB
tanggal 9 agustus 2008, kenceng-kenceng jarang dan keluar darah sedikit
jam 20.00 WIB tanggal 9 agustus 2008.
4. Riwayat Menstruasi
Klien menarche umur 17 tahun, siklus 30 hari,teratur, lama haid 7 hari,
dengan perdarahan banyak pada hari pertama (± 50 cc/ hari) dan (±30 cc/
hari) pada hari berikutnya, sifat darah encer tanpa ada gumpalan, pernah
nyeri haid dan tidak pernah keputihan.
HPHT: 16 november 2007
5. Riwayat Obstetri lalu G1 P00000
Anak
ke
Suami
ke
Kehamilan Persalinan Bayi Nifas KB
Usia Penyuli
t
Jenis Peny
ulit
Tempat Penolon
g
JK/
BB/PB
AS Keadaa
n
Umur Peny
ulit
Laktasi Jeni
s
Lama
ha mil ini
6. Riwayat kehamilan sekarang
Klien periksa hamil kepuskesmas oleh bidan, sudah 8 kali kunjungan,di
periksa oleh bidan. Mendapat imunisasi TT2 . Obat-obatan yang sudah di
dapat antara lain tablet Fe, kalsium, vitamin C. Penyuluhan yang telah didapat
yaitu tentang makanan bergizi ibu hamil, tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
dan tanda-tanda persalinan. Keluhan yang dirasakan saat hamil ini adalah
sering kencing.. Pergerakan janin dirasakan saat usia kehamilan 4 bulan dan
dalam sehari bayinya bergerak lebih dari 16 kali
7. Riwayat kesehatan
- sekarang : klien mengatakan tidak sedang mengalami penyakit kronis/
menular d yang dapat mempengaruhi keadaan bayinya seperti
jantung, ginjal , asma, TBC, hepatitis, diabetes militus,
hipertensi, HIV/AIDS dan TORCH
- yang lalu : klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
kronis/menular seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis,
diabetes militus, hipertensi, HIV/AIDS dan TORCH
- keluarga : klien mengatakan Dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti jantung, ginjal, asma, hipertensi,
Diabetes militus, dan penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, HIV/AIDS dan tidak ada riwayat gemelli dari
pihak suami/istri
8. Riwayat sosial ekonomi
1. Riwayat perkawinan :
Klien menikah 1x umur 24 tahun, suami umur 22 tahun, status
pernikahannya syah, lama pernikahan 1 tahun
2. Keadaan psikososial
Klien mengatakan kehamilannya ini direncanakan, suami dan keluarga
menerima dengan baik kehamilannya ini, dan yang paling berperan
penting dalam mengambil keputusan adalah suami
3. Kebiasaan hidup sehat
Klien tidak punya kebiasaan merokok, minum-minuman keras,
konsumsi obat-obatan terlarang, jamu-jamuan dan bila sakit periksa di
bidan
4. Riwayat perekonomian
pekerjaan suami : wiraswasta pekerjaan istri :ibu
rumah tangga
penghasilan suami : penghasilan istri :
5. Rencana persalinan
Klien merencanakan persalinannya ini di BPS di tolong oleh bidan,
untuk biaya sudah di persiapkan dan saat bersalin ingin didampingi
oleh suami. Persiapan kendaraan sudah dipersiapkan. RS yang ditunjuk
bila ada komplikasi yaitu RSUD kalisat, oleh dokter specialis.
9. Pola kehidupan sehari-hari
Pola Saat Hamil Sesudah/selama hamil
Nutrisi Makan: 3x/hari,
Porsi: 1x makan 1 piring
habis
Komposisi: nasi, lauk dan
sayur.
Minum : 8 gelas /hari, air
Makan 4x /hari,
Porsi: 1x makan habis
3/4 piring
Komposisi: nasi, lauk
dan sayur.
Minum: 10 gelas/hari,
putih air putih
Eliminasi BAB: 1 /hari
BAK: 3x/hari warna jernih
dan kuning
BAB: 1x /hari
BAK: 7x/hari warna
jernih dan kuning
Aktivitas Klien mengerjakan pekerjaan
rumah seperti: memasak,
mencuci, menyapu.
Klien mengerjakan
pekerjaan rumah
seperti: memasak,
mencuci, menyapu.
Istirahat /
Tidur
istirahat pada siang: tidak
pernah
pada malam hari tidur 7-8
jam/hari
Istirahat pada siang
hari 1-2 jam/hari,pada
malam hari 8 jam/hari
Seksualitas 2 minggu 1x Klien mengatakan
terakhir melakukan
hubungan suami istri
sejak hamil 6 bln.
Personal
Hygiene
Mandi: 2x
gosok gigi: 2x/hari
Keramas :2 hari sekali
Mandi: 2x
gosok gigi: 2x/hari
Keramas :2 hari sekali
Membersihkan putting
susu tiap kali mandi
Vulva hygiene: cukup
Ganti celana dalam:
3x/ hari
10. Penapisan ibu bersalin (deteksi dini komplikasi gawat darurat )
No Keterangan Ya Tidak
1
2
3
Riwayat SC
Perdarahan pervaginam
Kehamilan kurang bulan
√
√
√
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Ketuban pecah dengan mekonium kental
Ketuban pecah lama (> 24 jam )
Ketuban pecah pada kehamilan kurang bulan
Ikterus
Anemi berat
Tanda/gejala infeksi
Pre eklamsi/hipertensi dalam kehamilan
TFU 40 cm/lebih
Gawat janin
Primipara dalam fase aktif persalinan dengan
kepala janin masih 5/5 bagian
Presentasi bukan belakang kepala
Presentasi majemuk
Kehamilan gemeli
Tali pusat menumbung
syok
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
2.2.1.2. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. BB sebelum hamil : 45 kg BB saat hamil : 55,5 kg
d. TB : 150 cm
e. LILA : 24 cm
f. TP : 23 agustus 2008
2. Pemeriksaan fisik
a) TTV : - Tensi : 120/70 mmHg
- Denyut nadi : 82 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,8 C
b) Inspeksi
- Kepala : hygiene rambut : bersih
Warna rambut : hitam
Jenis rambut : bergelombang, tebal
- Wajah : oedem : tidak ada
Pucat : tidak ada
cloasma gravidarum : ada
- Mata : Sklera : putih
- Hidung : sekret : tidak ada
sumbatan : tidak ada
pendarahan : tidak ada
- Gigi – mulut : stomatitis : tidak ada
latau : tidak ada
karies gigi : tidak ada
- Telinga : serumen : tidak ada
benda asing : tidak ada
perdarahan : tidak ada
- Leher : pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
- Dada : pembesaran payudara : ada
puting dan areola mammae : menonjol dan
hiperpigmentasi
- Abdomen : striae lividae : tidak ada
striae albican : tidak ada
linea nigra : ada
linea alba : tidak ada
bekas SC : tidak ada
pembesaran : ada
- Punggung : skoliosis : tidak ada
Lordosis : tidak ada
Kyposis : tidak ada
- Genetalia ( vulva – vagina ) : varises : tidak ada
Oedem : tidak ada
Hematom : tidak ada
Peradangan : tidak ada
kondiloma akumoinata : tidak ada
kista vagina : tidak ada
fistula obstetri : tidak ada
- Perinium : perinium : utuh
oedem : tidak ada
fistula : tidak ada
- Ekstrimitas : oedem : tidak ada
Varises : tidak ada
c) Palpasi
- Kepala : massa : tidak ada
Rambut rontok : tidak ada
- Wajah : massa : tidak ada
Odem : tidak ada
- Mata : konjungtiva : merah muda
- Leher : pembesaran kelenjar tyroid : tidak ada
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
Perubahan posisi trakea : tidak ada
- Ketiak : Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
- Dada : Massa : tidak ada
Kolostrum : tidak ada
- Abdomen
HIS: 2x/ 10 menit, durasi 40 detik
1) Leopod
Leopod I : TFU 3 jari di bawah processus xyfoideus dan pada
fundus teraba lunak kurang bundar dan kurang
melenting
Leopod II : Batas samping kanan rahim twraba keras, lurus, datar
seperti papan, dan batas samping kiri rahim teraba
bagian kecil janin
Leopod III : Batas bagian bawah rahim, bagian terendah janin
tweraba keras, bulat, melenting dan sudah masuk
rongga panggul
Leopod IV : Posisi tangan pemeriksa konvergen, bagian terendah
janin masuk ¼ bagian
2) Mc donalsd : TFU 31 cm
3) palpasi WHO : penurunan bagian terendah janin 3/5 bagian
- Genetalia ( vulva/vagina ) : varises : tidak ada
Oedem : tidak ada
Hematom : tidak ada
Peradangan : tidak ada
kondiloma akumoinata : tidak ada
kista vagina : tidak ada
fistula obstetri : tidak
ada
d) Auskultasi
1. DJJ : 126x/ menit
2. Bunyi nafas : normal
3. Pola nafas : normal
e). Perkusi
Reflek patella : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
a). Tes laboratorium
kertas lakmus: merah menjadi biru
b). Pemeriksaan obstetri
Vaginal toucher tanggal 11 agustus 2008 jam 13.30 wib
Vulva vagina tidak odem , portio lunak , efficement 50 %,
pembukaan 3 cm , ketuban utuh , penurunan kepala hodge II,
denominator UUK jam 1, presentasi kepala , moulase 0, tidak
terdapat bagian terendah janin dan tidak teraba talipusat.
4. terapi
Terpasang infuse RL 20 tetes/ menit
2.2.2. DIAGNOSA
2.2.2.1. Diagnosa kebidanan Diagnosa kebidanan Dasar
G1P00000,UK 38
minggu,janin hidup,
tunggal, let U, puka,
keadaan jalan lahir
normal, KU ibu dan
janin baik, inpartu
kala 1 fase laten
dengan KPD
S S: Klien mengatakan mengeluarkan cairan
pervaginamjam 15.00 WIB tanggal 9 agustus
2008, kenceng-kenceng jarang dan keluar darah
sedikit jam 20.00 WIB tanggal 9 agustus 2008.
HPHT: 16 november 2007
HP
O: KU baik
TTV, Tensi :120/70 mmHg suhu : 36,8 C
Nadi : 82x/menit RR : 20x/menit
TB: 150 cm
Inseksi genatalia : terdapat lendir darah
Palpasi leopod
Leopod 1 : TFU 31 cm, fundus teraba bokong
Leopod II : puka
Leopod III : let U, sudah masuk PAP
Leopod IV : bagian terendah janin masuk PAP ¼
bagian
Mc donalsd : TFU 31 cm
palpasi WHO : penurunan bagian
terendah janin 3/5 bagian
Auskultasi
DSJJ: 126 x/menit, teratur, terdengar jelas di
kuadran III
Pemeriksaan khusus
VT pembukaan 3 cm, efficemen 50%, ketuban utuh,
hodge II
2.2.2.2. Masalah
Nyeri sehubungan dengan kontraksi uterus
DS: ibu mengatakan sakit pada perut dan pinggangnya
DO: - ibu tampak menyeringai menahan sakit pada perut dan pinggangnya
- HIS 2x/ 10 mnt, durasi 40 detik
2.2.3. DIAGNOSA POTENSIAL
Partus lama
Partus kasep
HPP
Gawat janin
2.2.4. TINDAKAN SEGERA
Kolaborasi dengan dr SpOG
2.2.5. RENCANA TINDAKAN DAN RASIONAL
Rencana tindakan Rasional
1. beri tahu tentang hasil pemeriksaan 1.ibu mengerti dan lebih kooperatif
2. anjurkan ibu untuk miring kiri 2miring kiri memperlancar proses
perdarahan vena cava superior dan
uteroplacenta
3. anjurkan ibu untuk makan dan
minum
3 makan dan minummerupakan
cadangan energi saat meneran dan
mencegah dehidrasi
4. observasi DJJ dan TTV 4. . DJJ dan TTV sebagai parameter
kesehatan ibu dan janin
5periksa kemajuan persalinan: Φ setiap
4 jam
5. pada primi kemajuan Φ tiap jam 1
cm, HIS semakin sering
6. anjurkan ibu bed rest 6. pada klien KPD ibu bed rest
menghindari cairan ketuban keluar, yang
dapat menyebabkan fetal distres
7. lakukan vulva hygiene
8. anjurkan ibu menjaga kebersihan
dengan tidak menyentuh daerah
kemaluan
9. ajarkan tehnik relaksasi dan
destraksi
10. Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian antibiotik dan oksitosin drip
7. menghilangkan atau memperkecil
jumlah organisme didaerah vagina
8. menghilangkan atau memperkecil
jumlah organisme didaerah vagina
9. relaksasi memperlancar oksigenasi
sehingga mengurangi nyeri
10. pemberian antibiotik dan oksitosin
drip atas permintaan dokter
2.2.6. PELAKSANAAN
1. kala 1
HARI /
TANGGAL
JAM KEGIATAN PARAF
11 agustus
200814.00
14.30
Observasi yang di lakukan selama kala 1
- memberi tahu tentang hasil pemeriksaan,
bahwa:
Pembukaan : 3 cm
- DJJ: 126x/mnt
- T: 120/ 70 mmHg
- N: 82x/ mnt
- S: 36,8 C
- menganjurkan ibu untuk miring kiri
- menganjurkan ibu untuk makan dan
minum agar kuat saat meneran
Melakukan observasi
- HIS: 1x/ 10 mnt, durasi 30 dtk
15.30
16.30
17.00
17.30
18.00
- DJJ: 140x/mnt
- N: 84x/ mnt
Melakukan observasi
- HIS: 1x/ 10 mnt, durasi 30 dtk
- DJJ: 136x/mnt
- N: 84x/ mnt
Melakukan observasi
- HIS: 2x/ 10 mnt, durasi 35 dtk
- DJJ: 140x/mnt
- N: 88x/ mnt
Memberikan Ampicilin 4x1 gr i.v
(kolaborasi dengan dr SpOG)
Melakukan observasi
- HIS: 1x/ 10 mnt, durasi 30 dtk
- DJJ: 136x/mnt
- N: 84x/ mnt
Melakukan observasi
- VT:
vagina tidak oedem, portio lunak ,
efficeme efficement 50 %, pembukaan 4 cm ,
ketuban (-) warna hijau , penurunan
kepala hodge II, denominator UUK jam
1, presentasi kepala , moulase 0, tidak
terdapat talipusat dan bagian kecil
disamping bagian terendah janin
- HIS: 2x/ 10 mnt, durasi 35 dtk
- DJJ: 132x/mnt
- T: 120/ 80 mmHg
- N: 84x/ mnt
- S: 36,9 C
Drip oksitosin 5 U 8 tpm (kolaborasi
18.30
19.00
19.30
20.00
dengan dr SpOG)
Menyuruh dan membantu ibu buang air
kecil (200cc)
Melakukan vulva hygiene
Menganjurkan ibu menjaga kebersihan
dengan tidak menyentuh daerah
kemaluan
Menaikkan drip oksitosin menjadi 12 tpm
Menaikkan drip oksitosin menjadi 16 tpm
Melakukan observasi
- HIS: 2x/ 10 mnt, durasi 45 dtk
- DJJ: 144x/mnt
- N: 84x/ mnt
Menaikkan drip oksitosin menjadi 20 tpm
Menganjurkan ibu untuk bed res
Menganjurkan dan memberi ibu makan
dan minum
Menaikkan drip oksitosin menjadi 24 tpm
Melakukan observasi
- HIS: 3x/ 10 mnt, durasi 45 dtk
- DJJ: 136x/mnt
- N: 84x/ mnt
Mengajarkan tehnik relaksasi dan
destraksi yaitu dengan mengambil nafas
dari hidung dan kemudian
menghembuskan melalui mulut
Melakukan observasi
- HIS: 4x/ 10 mnt, durasi 45 dtk
- DJJ: 140x/mnt
- N: 84x/ mnt
Melakukan observasi
20.30
21.00
21.30
- VT:
vagina tidak oedem, portio lunak ,
efficeme efficement 50 %, pembukaan 7 cm ,
ketuban (-), warna hijau , penurunan
kepala hodge II, denominator UUK jam
1, presentasi kepala , moulase 0, tidak
terdapat talipusat dan bagian kecil
disamping bagian terendah janin
- HIS: 3x/ 10 mnt, durasi 45 dtk
- DJJ: 140x/mnt
- T: 120/ 80 mmHg
- N: 84x/ mnt
- S: 36,9 C
Kolaborasi dengan dr SpOG: evaluasi 2
jam
Melakukan observasi
- HIS: 4x/ 10 mnt, durasi 50 dtk
- DJJ: 140x/mnt
- N: 84x/ mnt
Menyuruh dan memberi ibu minum
(100cc)
Melakukan observasi
- HIS: 3x/ 10 mnt, durasi 45 dtk
- DJJ: 140x/mnt
- N: 84x/ mnt
Melakukan observasi
- HIS: 2x/ 10 mnt, durasi 35 dtk
- DJJ: 144x/mnt
- N: 84x/ mnt
Melakukan observasi
- HIS: 4x/ 10 mnt, durasi 50 dtk
- DJJ: 140x/mnt
- N: 84x/ mnt
2.2.7. EVALUASITanggal : 11 agustus 2008 Jam :22.00 WIB
S : klien mengatakan belum ada keinginan untuk meneran
O : - VT: vagina tidak oedem
Portio: lunak
efficeme efficement: 50 %
pembukaan: 7 cm
ketuban: (-) warna hijau
penurunan kepala: hodge II
denominator: UUK jam 1
presentasi: kepala
moulase: 0 tidak
terdapat talipusat dan bagian kecil disamping bagian terendah janin
- HIS: 4x/ 10 mnt, durasi 50 dtk
- DJJ: 144x/mnt
- T: 120/ 80 mmHg
- N: 88x/ mnt
- S: 37 C
A : G1P10001, UK 38 mgu inpartu kala 1 fase aktif dengan KPD
P : kolaborasi dengan dr SpOG
- persiaokan inform consent
- persiapkan SC
I : - persiaokan inform consent
- persiapkan SC
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan pada pemeriksaan didapatkan bahwa persalinan Ny “S”
adalah tergolong patologi, dimana pada pemerikasaan ditemukan:
- ketuban meconium
- ketuban pecah lebih dari 24 jam
- terdapan secondary arest
sehingga penganan persalinan pada Ny “S” dilakukan secara SC;
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada Ny S
ini tergolong persalinan patologi dan tindakan persalinan dilakukan secara SC.
5.2. Saran
Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pemaca pda umumnya
dan bagi penyusun khususnya. Saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
guna untuk kesempurnaan dari laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Oxoin, Harry.2003. Patologi dan fisiologi persalinan. Yogyakarta :
yayasan Essentia Medica.
Mochtar, Rustam.1998. Sinopsis absteri jilid I. Jakarta : EGC.
RSUD Dr. Soetomo Surabaya.1994. Pedoman diagnosis dan terapi Lab /
VPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit kandungan. Surabaya