Post on 30-Jun-2015
ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS NORMAL PADA NY. U HARI KE-4 DENGAN
BENDUNGAN ASI DI BPM NY. SUDARTI, S.SiT
DESA BANJARSARI KEC. SAYUNG KAB. DEMAK
Tanggal pengkajian : 20 Oktober 2011
Jam : 06.00 WIB
Tempat pengkajian : Dusun Dombo Ds. Banjarsari
Nama mahasiswa : Hevi Dia Lestari
NIM : 3.09.048
I. PENGKAJIANA. SUBYEKTIF1) Identitas
Identitas pasienNama : Ny. U Umur : 29 TahunAgama : IslamSuku/bangsa : Jawa/ IndonesiaPendidikan : SMAPekerjaan : Pedagang Alamat : Dsn. Dombo Rt. 08 Rw. 03 Ds. Banjarsari Kec.
Sayung Kab. Demak
Identitas penanggungjawab/suamiNama : Tn. RUmur : 32 TahunAgama : IslamSuku/bangsa : Jawa/IndonesiaPendidikan : SMPPekerjaan : SerabutanAlamat : Dsn. Dombo Rt. 08 Rw. 03 Ds. Banjarsari Kec.
Sayung Kab. Demak
2) Keluhan utamaIbu mengatakan baru saja melahirkan anak keduanya 4 hari yang lalu tanggal 16 Oktober
2011, ibu mengeluhkan merasa cemas karena kedua payudaranya bengkak, keras, terasa sakit, pengeluaran ASI sedikit, dan bayinya menyusu hanya sebentar kemudian gumoh.
3) Riwayat kesehatana. Riwayat kesehatan dahulu
Ibu mengatakan pada nifasnya yang dahulu payudaranya tidak bengkak, ASI keluar lancar. Ibu juga tidak pernah merasakan gejala penyakit jantung (Jantung berdebar-debar, mengeluarkan banyak keringat). Asma (Pernafasan berbunyi, sesak napas, sering batuk di waktu malam hari atau cuaca dingin). TBC (Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3 minggu, Dahak yang keluar terkadang bercampur darah, Demam lebih dari 1 bulan, sering berkeringat pada malam hari). Ginjal (sakit pinggang, sakit atau susah BAK, dan sering BAK terutama diwaktu malam hari). Diabetes mellitus (sering, makan, minum, BAK, berat badan turun, dan luka sulit sembuh). Penyakit menular seksual ( sakit saat BAK atau berhubungan seksual, nyeri pada perut bagian bawah, keputihan yang berbau, berbusa, kehijauan dan gatal, ada bintil-bintil berisi cairan). Hipertensi (tekanan darah tinggi, pusing di daerah tengkuk).
b. Riwayat kesehatan sekarangIbu mengatakan sekarang payudaranya bengkak, keras, terasa sakit dan ASInya keluar
sedikit. Ibu tidak merasakan gejala penyakit jantung (Jantung berdebar-debar, mengeluarkan banyak keringat). Asma (Pernafasan berbunyi, sesak napas, sering batuk di waktu malam hari atau cuaca dingin). TBC (Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3 minggu, Dahak yang keluar terkadang bercampur darah, Demam lebih dari 1 bulan, sering berkeringat pada malam hari). Ginjal (sakit pinggang, sakit atau susah BAK, dan sering BAK terutama diwaktu malam hari). Diabetes mellitus (sering, makan, minum, BAK, berat badan turun, dan luka sulit sembuh). Penyakit menular seksual ( sakit saat BAK atau berhubungan seksual, nyeri pada perut bagian bawah, keputihan yang berbau, berbusa, kehijauan dan gatal, ada bintil-bintil berisi cairan). Hipertensi (tekanan darah tinggi, pusing di daerah tengkuk)
c. Riwayat kesehatan keluargaIbu mengatakan bahwa ibu mertuanya mempunyai penyakit tekanan darah tinggi, namun
anggota keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit jantung (Jantung berdebar-debar, mengeluarkan banyak keringat). Asma (Pernafasan berbunyi, sesak napas, sering batuk di waktu malam hari atau cuaca dingin). TBC (Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3 minggu, Dahak yang keluar terkadang bercampur darah, Demam lebih dari 1 bulan, sering berkeringat pada malam hari). Ginjal (sakit pinggang, sakit atau susah BAK, dan sering BAK terutama diwaktu malam hari). Diabetes mellitus (sering, makan, minum, BAK, berat badan turun, dan luka sulit sembuh). Penyakit menular seksual ( sakit saat BAK atau berhubungan seksual, nyeri pada perut bagian bawah, keputihan yang berbau, berbusa, kehijauan dan gatal, ada bintil-bintil berisi cairan). Hipertensi (tekanan darah tinggi, pusing di daerah tengkuk).
4) Riwayat perkawinanIbu mengatakan menikah 1 kali saat berumur 18 tahun dengan suami berumur 21 tahun,
dan lama perkawinannya adalah 11 tahun.
5) Riwayat obstetria. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu
N Tgl Umur Penolo Komplikas Jenis BB/ Nifas
o. Lahir
Kehamilan
ng i kelamin
PB lahir
Ibu Bayi
Laktasi
Komplik
asi
1. 24 Sept 2003
9 bulan Bidan Tidak ada
Tidak ada
P 3400 gram47 cm
Ya Tidak ada
b. Riwayat persalinan sekarang1. Ibu datang ke BPM Ny. Sudarti tanggal 16 Oktober 2011 jam 06.00 WIB, untuk memeriksakan
kehamilannya karena sudah merasakan kenceng-kenceng sejak jam 16.00 WIB tanggal 15 Oktober 2011, bayi laki-laki lahir spontan jam 10.50 WIB, BB : 3700 gram, PB : 54 cm penolong persalinan adalah bidan.
2. Riwayat nifasSejak lahir sampai hari ke-4 bayi minum ASI sedikit kemudian gumoh, bayi terlihat tidak puas dan ASInya keluar hanya sedikit. Selama masa nifas hari ke-4 ibu merasakan payudaranya bengkak, keras, dan terasa sakit. Kontraksi baik, pengeluaran pervaginam berupa lochea sanguinolenta dan setelah melahirkan ibu sudah minum vitamin A 1 tablet 100.000 SI.
6) Riwayat KBIbu mengatakan menggunakan KB suntik 3 bulan selama 6 tahun dan tidak ada keluhan
selama menggunakan KB suntik. Ibu berhenti menggakan KB karena ingin mempunyai anak lagi.
7) Pola kebutuhan sehari-hariKebutuhan Selama nifas
Nutrisi Ibu mengatakan makan 3xsehari dengan porsi 1 piring sedang. Jenisnya nasi, lauk, sayur, buah kadang-kadang, cemilan. Tidak ada keluhan.Minum 7-8 gelas sehari. Jenisnya air putih, teh, sirup, susu kadang-kadang. Tidak ada keluhan.
Eliminasi Ibu mengatakan BAB 2 hari sekali mulai hari ke-2 setelah melahirkan, konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feces. Tidak ada keluhan.BAK 5-6 X sehari konsistensi cair, warna kuning jernih, bau khas urin. Tidak ada keluhan.
Aktivitas Ibu mengatakan sekarang sudah bisa melakukan aktivitas sendiri,
merawat bayinya dan melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan seperti menyapu dan melipat pakaian. Tidak ada keluhan.
Istirahat Ibu mengatakan tidur siang 2 jam sehari, tidur malam 4-5 jam sehari, ibu merasa cemas karena bayinya menangis, ASInya keluar sedikit, dan payudaranya bengkak.
Personal hygiene
Ibu mengatakan mandi 2xsehari, gosok gigi 2xsehari, selama nifas ibu baru keramas 1 kali, ganti celana dalam 4 kali sehari. Tidak ada keluhan.
8) Kehidupan psikososial, ekonomi, spiritual, dan pengetahuana. Ibu mengatakan ibu dan keluarganya bahagia dengan kelahiran bayinya.b. Ibu mengatakan ibu tinggal bersama suami dan 2 anaknya.c. Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga dan masyarakat baik, walaupun ibu tidak pernah
mengikuti kegiatan organisasi ibu-ibu di desanya.d. Ibu mengatakan ibu tidak pantang makan makanan tertentu dan tidak ada pantangan makanan
dari keluarga.e. Ibu mengatakan ibu beragama islam.f. Ibu mengatakan ibu sangat cemas dengan keadaanya sekarang karena tidak bisa menyusui
bayinya dan takut apabila kebutuhan ASI untuk bayinya tidak tercukupi.g. Ibu mengatakan ibu sudah mempunyai pengetahuan tentang masa nifas dan cara merawat bayi
sehari-hari karena ibu pernah melahirkan sebelumnya, tetapi ibu belum bisa cara merawat payudaranya agar tidak bengkak dan ASInya bisa lancar sehingga bayinya bisa mendapat ASI dan tidak gumoh.
9) Data penunjang di dapat dari KMSa. Riwayat kehamilan sekarang1) Kehamilan yang ke-2, pernah melahirkan 1 kali, dan tidak pernah keguguran.2) HPHT : 25 Januari 20113) HPL : 1 November 20114) Umur kehamilan : 37 minggu 5 hari5) ANC :
TM I : Periksa : 2 kali Keluhan : Mual, muntah, pusing Terapi : Asam folat 1x1, Kalk 1x1, TM II : Periksa : 4 kali Keluhan : Tidak ada keluhan Terapi : Asam folat 1x1, Kalk 1x1, Etabion
1x1
TM III : Periksa : 1 kali Keluhan : Kenceng-kenceng Terapi : Kalk 1x1, Etabion 1x1, Vit. C 3x1
b. Lama persalinan dan jumlah perdarahanLama persalinan : 6 jam 55 menitKala I : 4 jam 40 menit, tidak ada komplikasi ibu dan bayi,
blood slimKala II : 10 menit, tidak ada komplikasi ibu dan bayi, 75 mlKala III : 5 menit, tidak ada komplikasi ibu dan bayi, 100 mlKala IV : 2 jam, tidak ada komplikasi ibu dan bayi, 100 mlKetuban pecah pukul 10.20 WIB dengan di amniotomi, warna jernih, bau khas.Tidak terdapat robekan perineum
c. Bayi1) Lahir : Jam 10.50 WIB2) Jenis kelamin : Laki-laki3) Berat badan : 3700 gram4) Panjang badan : 54 cm5) Lingkar dada : 33 cm6) Lingkar kepala : 30 cm7) APGAR : 9-9-108) Cacat bawaan : Tidak adad. Plasenta
Plasenta lahir lengkap, kotiledon utuh, bentuk bulat, diameter kurang lebih 25 cm, berat plasenta 500 gram, panjang tali pusat kurang lebih 52 cm, tebal kurang lebih 3 cm, insersi lateralis.
B. OBYEKTIF1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik Kesadaran : ComposmentisTTV : TD : 110/70 mmHg Rr : 20 x/menit
N : 80 x/menit S : 37, 3 0C
2. Pemeriksaan Fisik a. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut bersih, tidak ada ketombe, panjang dan tidak rontok, tidak ada benjolan abnormal.
b. MukaSemitris, tidak pucat, tidak ada oedema.
c. MataSimetris, sklera tidak ikhterik, konjungtiva tidak anemis.
d. HidungSemetris, tidak ada pembesaran polip, tidak ada penumpukan secret.
e. Mulut dan gigiMulut dan lidah bersih, tidak ada sariawan, bibir lembab, tidak ada karies gigi.
f. Telinga
Simetris, tidak ada penumpukan serumen.g. Leher
Tidak ada pembesaran vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.h. Dada
Pernapasan teratur, pergerakan dada normal, tidak ada benjolan abnormal.i. Ketiak
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
j. AbdomenTidak ada luka bekas operasi.
k. Genetalia Tidak terdapat jahitan perineum, tidak ada oedema.
l. Ekstremitas Atas : normal, tidak ada oedema, pergerakan aktif.
Bawah : normal, tidak ada oedema, tidak ada varises, pergerakan aktif.
3. Pemeriksaan obstetria. Muka
Inspeksi : tidak pucat, tidak ada cloasma, tidak ada oedema.b. Mammae 1) Inspeksi
Pada kedua mammae areola mammae menghitam dan lebih menonjol, putting susu lebih mendatar, terlihat besar, penuh, tegang, dan ASI tidak menetes.
2) Palpasi Pada kedua mammae teraba keras, tegang, terdapat pembengkakan, ada nyeri tekan, ASI keluar sedikit warna putih encer bau khas ASI.
c. Abdomen1) Inspeksi
Tidak terdapat luka bekas operasi, terdapat linea nigra, tidak terdapat strie gravidarum.2) Palpasi
Kontraksi uterus baik, TFU pertengahan antara pusat-simphysis.d. Genetalia
Inspeksi : tidak ada tanda-tanda infeksi, PPV lochea sanguinolenta.4. Pemeriksaan penunjang : tidak dilakukan
II. INTERPRESTASI DATA DASAR a. Diagnosa :
Ny. U P2 A0 umur 29 tahun hari ke 4 post partum fisiologis fisiologis dengan bendungan ASI.Data Dasar : DS :
1) Ibu mengatakan bahwa ini anak yang ke-2 pernah melahirkan 1 kali dan tidak pernah keguguran2) Ibu mengatakan berumur 29 tahun3) Ibu mengatakan baru saja melahirkan tanggal 16 oktober 2011 secara normal
4) Ibu mengatakan bahwa payudaranya bengkak, terasa sakit, pengeluaran ASI hanya sedikit, dan bayinya menyusu hanya sebentar saja.
5) Ibu mengatakan merasa cemas dengan keadaannya sekarang
DO :
1) Payudara bengkak, keras, ada nyeri tekan2) Suhu 37,30C3) ASI keluar sedikit4) Involusi uteri baik (TFU pertengahan antara pusat-simphysis)5) Pengeluaran lochea yaitu lochea sanguinolentab. Masalah :
Ibu merasa cemas terhadap kedua payudaranya bengkak, keras, terasa sakit, pengeluaran ASI sedikit, dan bayinya menyusu hanya sebentar saja kemudian gumoh.
c. Kebutuhan : Beri konseling tentang perawatan payudara dan cara menyusui bayi yang benar.
III. DIAGNOSA POTENSIALDiagnosa potensisal yang dapat terjadi pada bendungan ASI adalah Mastitis Dasar : Apabila terjadi sumbatan yang tidak segera dikeluarkan maka mengakibatkan infeksi pada payudara dan mengakibatkan nyeri pada payudara.
IV. IDENTIFIKASI MASALAHA DAN KEBUTUHAN SEGERAUntuk mencegah terjadinya mastitis pada payudara yaitu dengan mengajari ibu cara merawat payudara dan cara menyusui bayi yang benar.
V. INTERVENSI Tanggal 20 Oktober 2011, 06.15 WIB
1. Beritahu ibu tentang keadaan umum ibu2. Nilai tanda-tanda infeksi3. Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin4. Ajari ibu cara mengompres payudara dengan air hangat5. Ajarkan ibu cara mengosongkan payudara 6. Ajarkan ibu cara penyimpanan ASI7. Ajari ibu cara merawat payudara8. Ajari ibu cara menyusui yang benar9. Beri tahu ibu tentang ASI eksklusif10. Beri terapi peroral dan beritahu cara minum
VI. IMPLEMENTASI Tanggal 20 Oktober 2011
1. 06.20 WIBMemeritahu tentang keadaan umum ibu bahwa nifasnya berjalan normal, TFU pertengahan antara pusat-simpisis, lochea sanguinolenta. Sedangkan pembengakakn payudara yang dialami
ibu termasuk hal yang wajar karena disebabkan oleh produksi ASI yang meningkat, tetapi keluarnya tidak lancar dan bayi tidak menyusu dengan baik, sehingga ASI terkumpul di payudara dan menyebabkan pembengkakan.
2. 06.23 WIBMenilai tanda-tanda infeksi yaitu pada payudara ibu tidak terlihat kemerah-merahan, mengkilat, suhu tubuh tidak lebih dari 37,5-380C dan sakit kepala,
3. 06.27 WIBMenganjurkan ibu untuk tetap menyusui sesering mungkin setiap 2-3 jam setiap bayinya menginginkan dan sampai bayinya merasa kenyang, kira-kira selama 10 menit payudara sebelah kanan dan 10 menit pada payudara sebelah kiri, selain itu akan membantu bayi berlatih menyusu dengan aktif.
4. 06.31 WIBMengajari ibu cara mengompres payudara dengan air hangat yaitu dengan cara :
a. Cuci tanganb. Buka baju bagian atas dab bra ibuc. Letakkan kain bersih yang sudah dicelupkan air hangat dan diperas pada salah satu payudara
selama kira-kira 5 menit.d. Lakukan hal yang sama secara bergantian pada payudara yang satunya.e. Keringkan payudara dengan kain bersih.
5. 06.43 WIBMengajarkan ibu cara mengosongkan payudara yaitu dengan cara setiap bayi menyusu kosongkan satu payudara terlebih dahulu sebelum diberikan ke payudara yang lain, jika payudara kosong berarti bayi terlihat puas, jika bayi akan menyusu berikan payudara yang belum disusukan. Apabila bayi sudah menyusu dengan puas, namun payudara masih terapa penuh, lakukan pengosongan payudara dengan menggunakan tangan atau pompa ASI.Cara mengosongkan payudara dengan tangan :
a. Cuci tangan sampai bersih.b. Pegang cangkir bersih untuk menampung ASI.c. Condongkan payudara kedepan dan sangga payudara dengan tangan.d. Letakkan ibu jari pada batas areola mammae dan letakkan jari telunjuk pada batas areoa mammae
bagian bawah sehingga berhadapan.e. Tekan kedua jari ini kedalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari tadi.f. Pijat daerah diantara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memeras dam mengeluarkan
ASI yang berada di dalam sinus lactiferous.g. Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali.h. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara diputar
pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.i. Lakukan berulang-ulang sehingga ASI akan terperah dari semua bagian payudara.j. Jangan memijat atau menarik putting susu, karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan
menyebabkan rasa sakit.
Macam-macam pompa ASI :
a. Pompa Manual
1) Tipe silindris2) Tipe silindris bersudut3) Tipe terompetb. Pompa Elektrik
6. 06.53 WIBMengajari ibu cara peyimpanan ASI yaitu ASI bisa disampan dan bisa diberikan lagi pada bayi dengan penyimpanan yang benar. Jika disimpan di ruangan biasa ASI bisa digunakan 6-8 jam, di lemari es (40C) bertahan selama 1 hari, di freezer bertahan 6 bulan.
7. 06.58 WIBMengajari ibu cara merawat payudara dengan cara :
a. Cuci tangan. b. Buka baju bagian atas dan bra ibu, pasang handuk kering diletakkan di bahu dan pangkuan ibu.c. Kompres kedua putting susu dan areola mamaae dengan menggunakan baby oil, diamkan ± 3
menit untuk mengeluarkan kotoran yang ada di putting dan areola mamae.d. Licinkan kedua telapak tangan dengan baby oil.e. Letakkan kedua telapak tangan diantara kedua payudara. Lakukan pengurutan ke atas sambil
mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan gerakan ini kurang lebih 20-30 kali.
f. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara berakhir dengan gerakan spiral pada daerah putting susu. Lakukan sebanyak 20-30 kali pada setiap payudara.
g. Buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada putting susu di seluruh bagian payudara. Lakukan gerakan seperti ini pada payudara kanan. Dilakukan sebanyak 20-30 kali.
h. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah tepi ke arah putting susu. Lakukan tahap yang sama pada kedua payudara. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali.
i. Kompres dan bersihkan payudara menggunakan waslap dengan air hangat dan air dingin secara bergantian selama 5 menit.
j. Keringkan payudara dengan handuk bersih dan kering.k. Cuci tangan.
8. 07.08 WIBMengajari ibu cara menyusui yang benar yaitu tangan ibu sejajar dengan siku ibu, badan bayi lurus dan perut bayi menempel pada tubuh ibu, kepala bayi menghadap payudara, payudara dipegang dengan ibu jari diatas jari yang lain menopang dibawah, bayi diberi rangsangan agar membuka mulut bayi, putting susu masuk seluruhnya ke mulut bayi. Ibu duduk tegak dan lurus. Dan menyendawakan bayi setelah selesai menyusui agar dengan cara menepuk-nepuk punggung bayi secara perlahan agar bayi tidak gumoh.Tanda bayi cukup ASI :
a. Terdengar bunyi suara menelan.b. Bayi tenang dan puas pada akhir menyusu.c. Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat.
9. 07.19 WIB Memberitahu ibu tentang ASI eksklusif yaitu menyusui selama 6 bulan dengan diberi ASI saja tanpa makanan tambahan apapun. Manfaat ASI eklusif bagi bayi yaitu agar bayi mendapat nutrisi yang sempurna dan tidak mudah terkena penyakit, mendapatkan nutrisi terbaik sesuai kebutuhan, pencernaan tidak dipaksa untuk bekerja keras, menjadi anak yang lebih cerdas. Sedangkan manfaat
ASI eksklusif bagi ibu yaitu lebih mudah dan praktis, lebih cepat memenuhi kebutuhan bayi, hubungan antara ibu dan bayi menjadi lebih dekat, mempercepat proses pemulihan rahim ibu, membuat ibu menjadi lebih sehat, menghemat biaya.
10. 07.24 WIBMemberi terapi peroral dan beritahu cara minum :Paracetamol 500mg sebanyak 10 tablet diminum 3x1/hariEtabion 500mg sebanyak 10 tablet diminum 1x1/hari saat malam hari menjelang tidurAmoxicilin 500mg sebanyak 10 tablet diminum 3x1/hari.
VII. EVALUASI Tanggal 20 Oktober 2011
1. 06.22 WIBIbu sudah mengetahui tentang kondisinya saat ini dan sudah merasa tenang.
2. 06.26 WIBTidak terdapat tanda-tanda infeksi.
3. 06.30 WIBIbu bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
4. 06.41 WIBIbu sudah bisa mempraktekan cara mengompres payudara dengan air hangat dan ASI menetes keluar.
5. 06.50 WIBIbu sudah bisa mempraktekan cara mengosongkan payudara dan ASI keluar kira-kira 0,5 gelas pada masing-masing payudara.
6. 06.55 WIBIbu sudah mengetahui cara penyimpanan ASI.
7. 07.06 WIBIbu sudah bisa mempraktekan cara merawat payudara.
8. 07.16 WIBIbu sudah bisa mempraktekan cara menyusui yang benar.
9. 07.22 WIBIbu sudah mengetahui tentang ASI eksklusif.
10. 07.27 WIBIbu sudah menerima terapi peroral dan sudah paham cara meminumnya.
DATA PERKEMBANGAN
PENGKAJIAN 2
Tanggal 21 Oktober 2011, 14.00 WIB
SUBYEKTI
FOBYEKTIF
ANALISI
S
PENATALAKSAAN
JAMINTERVEN
SIJAM
IMPLEMENTA
SIJAM
EVALUA
SI
Ibu
mengatakan
bengkak
payudarany
a berkurang
dan tidak
terasa sakit.
Ibu
mengatakan
sudah
melakukan
perawatan
payudara
sendiri.
Ibu
mengatakan
ASInya
sudah
Tanda-tanda
vital :
TD : 110/80
mmHg
Rr : 22
x/menit
N : 84
x/menit
S : 36,8 0C
Pada palpasi
payudara ibu
masih teraba
keras dan
bengkak
berkurang,
tidak ada
nyeri tekan
payudara,
Ny. U
P2A0
umur 29
tahun hari
ke 5 post
partum
fisiologis
dengan
bendunga
n ASI.
10.1
0
WIB
1. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa jadwal.
2. Motivasi ibu untuk tetap melakukan perawatan payudara.
3. Pastikan apakah ibu menyusui bayinya dengan benar.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
5. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayuran-sayuran hijau agar produksi ASInya lancar.
10.15
WIB
10.20
WIB
10.25
WIB
1. Memotivasi ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa jadwal, hal tersebut dapat membantu bayi berlatih menyusu dengan aktif dan isapan bayi juga dapat merangsang pengeluaran ASI secara efektif.
2. Memotivasi ibu untuk tetap sering melakukan perawatan payudara untuk memeperlancar sirkulasi darah ibu dan mencegah tersumbatnya ASI sehingga pengeluaran ASI menjadi lancar.
3. Memastikan apakah ibu menyusui bayinya dengan benar sesuai yang telah diajarkan.
10.18WI
B
10.23
WIB
10.32
WIB
1. Ibu bersedia untuk menyusui bayinya sesering mungkin tanpa jadwal.
2. Ibu bersedia untuk tetap melakukan perawatan payudara.
3. Ibu sudah bisa menyusui bayinya dengan benar.
4. Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup.
5. Ibu bersedia untuk makan makanan yang bergizi.
keluar
lancar.
Ibu
mengatakan
sudah
menyusui
bayinya
sesuai yang
diajarkan,
namun
bayinya
tetap
menyusu
sebentar
dan sudah
tidak
gumoh.
Ibu
mengatakan
sudah bisa
melakukan
pengosonga
n payudara
secara
ASI sudah
keluar
lancar.
Bayi belum
bisa
menyusu
dengan baik,
namun
sudah tidak
gumoh.
Pengeluaran
lochea
sanguinolent
a.
Tingi fundus
uteri
pertengahan
antara
simphysis-
pusat
6. Beri pengetahuan kepada ibu mengenai asuhan pada bayi.
7. Anjurkan ibu untuk tetap minum obat yang diberikan bidan sesuai dosis dengan teratur.
10.35WI
B
10.40
WIB
4. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, sebaiknya ibu tidur jika bayi tidur agar ibu mempunyai tenaga saat menyusui bayinya lagi.
5. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dengan tambahan sebesar 700 kkal, seperti nasi, lauk, buah, sayuran-sayuran hijau, air minum (minimal 8 gelas/hari atau 3 liter) agar produksi ASInya lancar.Contoh menu makanan :Pagi :Nasi 1,5 centong, telur goreng 1 buah, sayuran 1 mangkok kecil, buah pisang 1 buah.Siang :Nasi 2 centong, ikan bandeng goreng 1 buah, sayuran 1 mangkok kecil, buah pepaya 1 potong sedang.Sore :Nasi 2 centong, tempe goreng 2 potong, sayuran 1 mangkok kecil, buah jeruk
10.38
WIB
10.45
WIB
6. Ibu sudah mengetahui cara menjaga kehangatan bayi.
7. Ibu besedia untuk tetap minum obat yang diberikan bidan sesuai anjuran dengan teratur.
manual
dengan
tangan.
10.47
WIB
10. 55
WIB
s
2 buah.6. Memberi
pengetahuan kepada ibu mengenai asuhan pada bayi seperti menjaga kehangatan bayinya dengan dibedong dan diganti popoknya jika bayi BAB dan BAK, jaga bayi agar tetap kering, tutup tali pusat degan kassa kering dan jaga tali pusat tetap bersih.
7. Menganjurkan ibu untuk tetap melanjutkan minum obat yang diberikan bidan :Paracetamol 500mg (3x1/hari)Etabion 500mg (1x1/hari saat malam hari menjelang tidur)Amoxicilin 500mg (3x1/hari)
10.52WI
B
10.53
WIB
DATA PERKEMBANGAN
PENGKAJIAN 3
Tanggal 23 Oktober 2011, 14.00 WIB
SUBYEKTI
FOBYEKTIF
ANALISI
S
PENATALAKSANAAN
JAMINTERVEN
SIJAM
IMPLEMENTA
SIJAM
EVALUAS
I
Ibu
mengataka
n
payudarany
a sudah
tidak
bengkak,
tidak nyeri
dan ASInya
keluar
lancar.
Ibu
mengataka
n bayinya
sudah bisa
menyusu
dengan
puas.
Tanda-tanda
vital:
TD : 120/80
mmHg
Rr : 20
x/menit
N : 80
x/menit
S : 36,5 0C
Pada palpasi,
ke dua
payudara
teraba lunak,
tidak ada
pembengkaka
n, tidak ada
nyeri tekan
payudara, ASI
Ny. U
P2A0
umur 29
tahun
hari ke 7
post
partum
fisiologis.
14.1
0
WIB
1. Anjurkan ibu untuk tetap merawat payudara.
2. Anjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin secara eksklusif.
3. Anjurka ibu untuk tetap istirahat yang cukup.
4. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi.
5. Berikan konseling KB pada ibu.
14.1
5
WIB
14.1
8
WIB
14.2
5
1. Menganjurkan ibu untuk tetap merawat payudara agar pengeluaran ASI tetap lancar.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin secara eksklusif setiap bayi menginginkan agar bayi mendapat nutrisi yang lengkap, isapan mulut bayi juga bisa memperbanyak produksi dan memperlancar ASI sehingga bayi bisa mendapatkan nutrisi yang lengkap selama 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun.
3. Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup.
4. Menganjurkan
14.17
WIB
14.23
WIB
14.27
WIB
1. Ibu bersedia untuk tetap merawat payudara.
2. Ibu bersedia untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin secara eksklusif.
3. Ibu bersedia untuk tetap istirahat yang cukup.
4. Ibu bersedia untuk makan makanan yang bergizi.
5. Ibu sudah paham tentang jenis-jenis alat kontrasepsi dan ibu memilih menggunakan KB suntik karena ibu
Ibu
mengataka
n sudah
bisa
menyusui
dengan
benar dan
merasa
nyaman
untuk
menyususi
bayinya.
Ibu
mengataka
n sudah
bisa
melakukan
perawatan
payudara
dengan
benar.
Ibu
keluar lancar
dan banyak.
Bayi sudah
bisa menyusu
dengan baik,
tidak gumoh,
dan terlihat
puas setelah
menyusu.
Pengeluaran
lochea serosa.
Tingi fundus
uteri
pertengahan
antara
simphysis-
pusat .
6. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, merawat tali pusat bayi, dan mengimunisasikan bayinya.
WIB
14.2
8
WIB
14.3
1
WIB
ibu untuk makan makanan yang bergizi.
5. Memberikan konseling KB pada ibu tentang jenis-jenis KB dan penggunaaan KB yang tepat, yaitu :
a. Untuk menunda kehamilan sebaiknya menggunakan KB pil, IUD, sederhana, implan, suntik.
b. Untuk menjarangkan sebaiknya menggunakan kehamilan yaitu KB IUD, suntik, pil, implan, sederhana.
c. Untuk menghentikan kehamilan sebaiknya menggunakan KB steril, IUD, implan, suntik, sederhana, pil.
6. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi dengan dibedong, mengganti popok yang basah, tutup tali pusat degan kassa kering, jaga tali pusat tetap bersih, membawa bayinya untuk imunisasi BCG 1 bulan kemudian.
14.30WI
B
14.37
WIB
14.45
WIB
ingin mempunyai anak lagi.
6. Ibu bersedia untuk selalu menjaga hangatan bayi, merawat tali pusat, dan imunisasi.
mengataka
n meminum
obat sesuai
dosis
dengan
teratur.
Ibu
mengataka
n merasa
bahagia
karena
payudarany
a sudah
tidak
bengkak
dan bisa
menyusui
bayinya
secara
maksimal.
14.3
8
WIB