Post on 11-Jan-2016
description
PERMASALAHAN
Bagaimana latar belakang terbentuknya kabinet Syahrir ?
Bagaimana pelaksanaan program dari kabinet Syahrir?
Apa yang menyebabkan bergantinya kabinet syahrir?
LATAR BELAKANG
Sebagai realisasi Maklumat Pemerintah, mengganti kabinet presidensil ke kabinet minisreal.
Sutan Sjahrir ditunjuk sebagai perdana Menteri.
PROGRAM KABINET SJAHRIR
Menyempurnakan susunan pemerintahan daerah berdasarkan kedaulatan rakyat.
Mencapai koordinasi segala tenaga rakyat didalam usaha menegakkan Negara R.I serta pembagunan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan perikemanusiaan.
Berusaha untuk memperbaiki kemakmuran rakyat diantaranya dengan jalan pembagian makanan.
Berusaha mempercepat keberesan tentang hal Oeang Republik Indonesia (ORI).
1. SIKLUS KABINET SYAHRIR
3 BABAK :1. Kabinet Sjahrir I
(14 November 1945 – 12 Maret 1946) 2. Kabinet Sjahrir II
(13 Maret 1946 – 2 Oktober 1946)3. Kabinet Sjahrir III
(2 Oktober – 27 Juni 1947)
KABINET SJAHRIR 1(14 NOVEMBER 1945 – 12 MARET 1946)
Pemerintah menyetuhui berdirinya partai partai politik :
Sebagai sarana pembantu perjuangan Sebagai bentuk realisasi Maklumat Pemerintah
dari kabinet presidensil yang dipimpin oleh Presiden sendiri diganti dengan kabinet minisreal.
Sebagai perdana menteri ditunjuk Sutan Sjahrir
Kabinet Sjahrir II(13 Maret 1946 – 2 Oktober
1946)
Kebijaksanaan pemerintah sedikit melenceng akibat ulah PP yang ingin memperjuangkan kemerdekaan 100 %.
Kelompok oposisi (PP) berada dibalik penculikan Sjahrir 27 Juni 1946 dan usaha kup 3 Juli 1946. Karena mereka menganggap Sjahrir tidak mewakili rakyat Indonesia yang sedang berevolusi.
Kabinet Sjahrir III(2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947)
Maklumat pemerintah no.1 tahun 1946 dicabut melalui maklumat Pemerintah no.2 tahun 1946, dibentuklah kabinet Sjahrir ke III.
Dwitunggal Soekarno-Hatta mendukung kebijakan kabinet Sjahrir III, khususnya untuk berunding dengan Belanda.
2. PENYEBAB JATUHNYA KABINET SJAHRIR
Kegagalan dalam mengimplementasi perjanjian Linggarjati
Visi dan Misi Belanda tidak cocok dengan pihak Indonesia
Perpecahan dalam kubu partai Sosialis