Post on 01-Jan-2016
description
Aspek Perpajakan
Asuransi Brilliance Pesangon
Untuk memenuhi PSAK 24
Arie F. Soelistyo ,Financial & Accounting Dept
Life’s brighter under the sun
Apakah Asuransi jiwa Briliance Pesangon?
Asuransi jiwa worksite adalah:
Pelimpahan risiko atas kerugian keuangan (Financial Loss) dari
perusahaan dengan tertanggung sekelompok karyawan perusahaan
kepada perusahaan asuransi jiwa sebagai penanggung.
Disini ada 3 pihak terlibat:
1. Perusahaan, sebagai pemilik polis
2. Karyawan, sebagai tertanggung
3. Perusahaan Asuransi Jiwa, sebagai
penanggung.
Mengapa Perlu Asuransi Jiwa Briliance Pesangon?
Ada 3 poin utama yang mengapa perusahaan membeli asuransi
jiwa Briliance Pesangon ini yaitu:
1. Menyediakan provisi dana untuk Pesangon
karyawan sesuai peraturan pemerintah
(Kep Menaker No. 150/2000)
dan ketentuan akuntansi: PSAK 24
2. Meningkatkan kesejahteraan karyawan
3. Sebagai salah satu instrumen investasi.
Kapan Manfaat Asuransi (Pesangon) dibayarkan?
1. Sesuai waktu yang ditentukan oleh Perusahaan/ Pengusaha
2. Pada saat karyawan meninggal
3. Pada saat karyawan berhenti bekerja
4. Pada saat kapan saja dikehendaki
Perusahaan/Pengusaha
Bentuk Manfaat Asuransi yang dibayarkan dan Aspek Perpajakannya
1. Manfaat Asuransi Proteksi/Klaim Bebas pajak sesuai UU Pajak Penghasilan 2008 Ps. 4 ayat 3 e
Pasal 4:
(3) Yang dikecualikan dari obyek pajak adalah:
e. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa.
Bentuk Manfaat Asuransi yang dibayarkan dan Aspek Perpajakannya
2. Manfaat Kesehatan Bebas pajak sesuai UU Pajak Penghasilan 2008 Ps. 4 ayat 3 e
Pasal 4:
(3) Yang dikecualikan dari obyek pajak adalah:
e. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa.
Bentuk Manfaat Asuransi yang dibayarkan dan Aspek Perpajakannya
3. Manfaat Pesangon dan Pensiun Obyek Pajak sesuai dengan
Undang-Undang No. 36/2008 tentang Pajak Penghasilan
Pasal 4 ayat (1) huruf a:
1. Yang menjadi obyek pajak adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang dapat dikonsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya , kecuali ditentukan lain dalam Undang-undang ini.
Bentuk Manfaat Asuransi yang dibayarkan dan Aspek Perpajakannya
Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2009 tentang Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, dan Jaminan Hari Tua yang dibayarkan Sekaligus, mengatur antara lain:
Pasal 1 ayat (4):
Uang Pesangon adalah penghasilan yang dibayarkan oleh pemberi kerja termasuk Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja keapda pegawai dengan nama dan dalam bentuk apapun, sehubungan dengan berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan kerja, termasuk uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak.
Bentuk Manfaat Asuransi yang dibayarkan dan Aspek Perpajakannya
Pasal 1 ayat (8):
Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja adalah badan yang ditunjuk oleh pemberi kerja untuk mengelola Uang Pesangon yang selanjutnya membayarkan Uang Pesangon tersebut kepada Pegawai dari Pemberi kerja pada saat berakhirnya masa kerja atau terjadi pemutusan hubungan kerja
Pasal 2 ayat (1):
Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh pegawai berupa uang pesangon, uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua atau jaminan hari tua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dianggap dibayarkan sekaligus dalam hal sebagian atau seluruh pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahun kalender.
Bentuk Manfaat Asuransi yang dibayarkan dan Aspek Perpajakannya
Pasal 3
Ayat (1), pembayaran uang pesangon kepada pegawai dapat dilakukan secara langsung oleh pemberi kerja atau dialihkan kepada pengelola dana pesangon tenaga kerja
Ayat (2), dalam hal pemberi kerja mengalihkan uang pesangon secara sekaligus kepada Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja, Pegawai dianggap telah menerima hak atas Uang Pensagon
Ayat (3), dalam hal pemberi kerja mengalihkan uang pesangon secara bertahap atau berkala kepada Pengelola Dana Pesangon Tenaga Kerja, Pegawai dianggap belum menerima hak atas Uang Pesangon
Lapisan Tarif Pesangon
Tarif Pensiun
0 s/d 50 juta 0 0
>50 juta s/d100 juta 5 % 5 %
> 100 juta s/d 500 juta 15 % 15 %
> 500 juta 25 % 25 %
Tarif PPh 21 Final atas Pesangon dan Pensiun*)
*) Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 68 / 2009 tgl. 16 Nopember 2009 atas pembayaran pesangon sekaligus dan pensiun sekaligus paling lama 2 tahun kalender, diperkuat dengan PMK No.16/PMK 03/2010.
Alur Transaksi
PT “Klien” PT .SLFI
Karyawan PT “Klien”
1. Pembayaran premi 2.a. Pembayaran manfaat asuransi/pesangon langsung ke Karyawan2 b. Pembayaran manfaat asuransi/pesangon via perusahaan3. Pembayaran manfaat asuransi/pesangon dari perusahaan ke karyawan
1
2b
2a3
Summary Accounting & Tax Brilliance Pesangon
Akun Taxable Deductable
Biaya Premi - Non-taxable PPh 21 - Deductable expense di CIT SIS
Manfaat asuransi
Dibayar langsung ke karyawan oleh PT SLFI.
- Obyek PPh 21 Final
(Kep Dirjen Pajak No.
Kep-350/PJ./2001).
- Deductable expense
di CIT SLFI
Manfaat asuransi
Dibayar oleh PT SLFI ke karyawan melalui PT SIS
- Taxable.- Obyek PPh 21 Final
bila dibayarkan oleh PT SIS ke karyawan SIS. (Kep Dirjen Pajak No. Kep-350/PJ./2001)
- Deductable expense di CIT SIS
Summary Accounting & Tax Produk Unit Link
Akun Taxable Deductable
Biaya Premi - Taxable PPh 21 atau - Non-taxable
- Deductable expense atau- Non-deductable expense
Manfaat asuransi
Dibayar langsung ke karyawan oleh PT SLFI.
- Non-Taxable > 3 tahun- Obyek PPh Final bila
penarikan < = 3 tahun atas ‘gain’ (selisih antara jumlah penarikan dan premi yang dibayarkan).
- Deductable expense di CIT SLFI
Manfaat asuransi
Dibayar ke karyawan melalui PT SIS
- Taxable: Obyek PPh 21 (Final) bila dibayarkan oleh PT SIS ke karyawan SIS. (Kep Dirjen Pajak No. Kep-350/PJ./2001).
- Deductable expense di CIT SIS
Brief Summary
Nama Produk BRILLIANCE PESANGON
Keperluan Manfaat asuransi pesangon,
Pensiun dan investasi
Product licence MOF: sbg asuransi pesangon
No. S-98981/BL/2007
Aspek Perpajakan
Private Tax Ruling
Premi asuransi non-taxable PPh 21, deductable expense
Manfaat Asuransi pesangon taxable,
obyek PPh 21 Final, PPh 23 bunga
(Kep Dirjen Pajak No. Kep-350/PJ./2001).
S-638/PJ.032/2008 tgl. 8 Agustus 2008
Perbandingan dengan DPLK
Brilliance Pesangon DPLK
- Produk multifungsi: proteksi,
investasi, kesehatan, pesangon
dan pensiun
- Produk untuk pesangon/pensiun
- Fleksibilitas lebih tinggi untuk
fasilitas pilihan investasi dan
withhdrawal/surrender
- Bisa diambil mulai umur 35
tahun.
- Pembayaran PremiNon-taxable
PPh 21, deductable expense.- Pembayaran Manfaat asuransi
Taxable PPh 21 Final,
deductable expense
- Pembayaran premi Non-taxable
PPh 21, deductable expense- Pembayaran Manfaat asuransi
Taxable PPh 21 Final,
deductable expense
17
18
19
20
21