Post on 21-Nov-2015
URETRITIS
URETRITIS
I. Definisi
Uretritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra (Anonym 1997)
II. Etiologi secara umum
Penyebab : kuman gonore atau kuman lain, kadang kadang uretritis terjadi tanpa adanya bakteri. (Anonym 1997)
Penyebab klasik dari uretritis adalah infeksi yang dikarenakan oleh Neisseria Gonorhoed. Akan tetapi saat ini uretritis disebabkan oleh infeksi dari spesies Chlamydia, E.Coli atau Mycoplasma. (Emanuel Rubin, 1982)
III. Klasifikasi
A. Uretritis Akut
a. Penyebab
Asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita kaum pria.
b. Tanda dan Gejala
Mukosa merah udematus
Terdapat cairan eksudat yang purulent
Ada ulserasi pada uretra
Mikroskopis : terlihat infiltrasi leukosit sel sel plasma dan sel sel limfosit
Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu morning sickness
Pada oria : pembuluh darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok pus
Pada wanita : jarang diketemukan uretritis akut, kecuali bila pasien menderita.
c. Diagnosa Diferential
Uretritis GO
Amicrobic pyuhria
Uretritis karena trichomonas
Prostatitis non spesifik
d. Pemeriksaan Diagnostik
Dilakukan pemeriksaan terhadap secret uretra untuk mengetahui kuman penyebab.
e. Tindakan Pengobatan
Pemberian antibiotika
Bila terjadi striktuka, lakukan dilatasi uretra dengan menggunakan bougil
f. Komplikasi
Mungkin prostatitis
Periuretral abses yang dapat sembuh, kemudian meninbulkan striktura atau urine fistula
B. Uretritis Kronis
a. Penyebab
Pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut
Prostatitis kronis
Striktura uretra
b. Tanda dan Gejala
Mukosa terlihat granuler dan merah
Mikroskopis : infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit, fibroblast bertambah
Getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum bak pertama
Uretra iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, cystitis.
c. Prognosa
Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung kemih, ureter, ginjal.
d. Tindakan Pengobatan
Chemoterapi dan antibiotika
Cari penyebabnya
Berikanlah banyak minum
e. Komplikasi
Radang dapat menjalar ke prostate.
C. Uretritis Gonokokus
a. Penyebab
Neisseria Gonorhoeoe (gonokokus)
b. Tanda dan Gejala
Sama dengan tanda dan gejala pada uretritis akut, karena uretritis ini adalah bagian dari uretritis akut
c. Prognosa
Infeksi dapat menyebar ke proksimal uretra.
d. Komplikasi
Infeksi yang menyebar ke proksimal uretra menyebabkan peningkatan frekuensi kencing
Gonokokus dapat menebus mukosa uretra yang utuh, mengakibatkan terjadi infeksi submukosa yang meluas ke korpus spongiosum
Infeksi yang menyebabkan kerusakan kelenjar peri uretra akan menyebabkan terjadinya fibrosis yang dalam beberapa tahun kemudian mengakibatkan striktura uretra. (underwood,1999)
D. Uretritis Non Gonokokus (Non Spesifik)
Uretritis non gonokokus (sinonim dengan uretritis non spesifik) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang paling sering diketemukan. Pada pria, lender uretra yang mukopurulen dan disuria terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu setelah melakukan hubungan kelamin dengan wanita yang terinfeksi. Lendir mengandung sel nanah tetapi gonokokus tidak dapat di deteksi secara mikroskopis atau kultur. (Underwood,1999)
a. Insiden
Masih merupakan penyakit yang sering terjadi pada banyak bagian dunia, insiden berhubungan langsung dengan promiskuitas dari populasi
b. Etiologi
Infeksi hamper selalu didapat selama hubungan seksual. Gonokokus membelah diri pada mukosa yang utuh dari uretra anterior dan setelah itu menginvasi kelenjar peri uretral, dengan akibat terjadinya bakteremia dan keterlibatan limfatik.
c. Makroskopik
Peradangan akut dari mukosa uretra, dengan eksudat yang purulenta pada permukaan; dapat terjadi ulserasi dari mukosa.
d. Rabas
Timbul 3-8 hari setelah infeksi dan kental, kuning serta banyak. Apusan memperlihatkan sejumlah besar sel sel pus (100%), banyak mengandung diplokokus gram negative intraseluler yang difagositosis.
e. Perjalanan Penyakit
1. Dapat mengalami resolusi dalam 2-4 minggu, sebagai akibat pengobatan atau kadang kadang spontan.
2. Menjadi kronik.
f. Penyulit
1. Uretritis posterior, prostatitis, vesikulitis, epididimitis dan sistitis.
2. Abses peri uretral.
3. Penyebaran sistemik arthritis supuratif atau teno sinovitis tidak jarang ditemukan pada kasus yang terabaikan sementara endokarditis jarang sekali terjadi. (A.D Thomson,1997)E. Uretritis Abakterial Penyakit Reiter
a. Klinik
Uretritis yang berkaitan dengan konjunktivitis dan artritis
b. Etiologi
Kemungkinan terdapat organisme dari kelompok chlamydia
c. Hasil
Kemungkinan terdapat pemulihan spontan, tetapi sering kali terdapat riwayat yang lama, dengan banyak eksaserbasi klinik. Pada kasus yang berat terdapat ulserasi dari mukosa bukal, kulit kaki, glans penis, uretra dan kandung kemih. Iritis dan keraitis dapat menjadi penyulit konjunktivitis.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN URETRITIS
I. Biodata klien
Pada biodata perlu adanya pencatatan secara akurat. Pada kasus uretritis 90% dialami oleh pria. Sebaliknya Pada wanita hanya sedikit yang mengalami dan kebanyakan asimptomatik.
II. Pemeriksaan fisik
a. Pola sehat sakit
Riwayat penyakit sekarang : kali dengan PQRST
Riwayat penyakit terdahulu : Apakah klien pernah atau sedang mengalami penyakit kelamin. Apakah klien pernah mengalami lesi local yang berlokasi dekat uretra.
b. Pola aktivitas sehari hari
Nutrisi
Kaji pola nutrisi klien apakah klien mengalami mual, muntah atau anoreksia berhubungan dengan adanya rasa nyeri dan adanya inflamasi uretra.
Eliminasi
Perubahan pola eliminasi berkemih biasanya ; terjadi penurunan frekuensi / oliguri
Istirahat / tidur
Apakah klien mengalami gangguan tidur, keletihan, kelemasan, malaise dikarenakan adanya inflamasi uretra dan adanya rasa nyeri.
Apakah klien mengalami gangguan tidur karena ansietas / ketakutan terhadap penyakitnya
c. Riwayat psokologis
Kaji bagaimana status emosi, gaya komunikasi, konsep diri, dan gambaran diri klien berhubungan dengan penyakityang dideritanya.
d. Riwayat social ekonomi
Pengkajian riwayat social ekonomi dapat memberikan sedikit gambaran penyakit klien. Misalnya yang suka berganti ganti pasangan dapat mudah terkena uretritis karena ia mudah terkena penyakit kelamin.
e. Pemeriksaan wajah
Amati apakah klein mengalami konjunktivitis karena dengan adanya konjunktivitis dapat menunjukkan terjadinya uretritisabakterial penyakit reiter
f. Pemeriksaan abdomen
Inpeksi : Bagaimanakah bentuk abdomen
Palpasi : Adakah nyeri tekan
Auskultasi : Adakah peningkatan bising usus / gangguan kontraksi otot polos ureter yang menyebabkan gangguan miksi
g. Pemeriksaan Genetalia
Inpeksi :
Pada penderita uretritis adanya mukosa merah udematus.
Terdapat cairan eksudat purulen.
Ada ulserasi diuretra
Adanya pus.
Peradangan akut uretra
Palpasi
Ada nyeri tekan pada genetalia karena adanya inflamasi
Auskultasi
Adanya gangguan kontraksi otot polos uretra sehingga terjadi kesulitan miksi
III. Analisa data
Data Subyektif :
Klien mengeluhkan rasa nyeri di daerah uretra dan sekitarnya
Klien mengeluhkan adanya pus dan kemerahan di penis
Klien mengeluhkan nyeri saat BAK
Klien mengatakan kecemasan terhadap penyakitnya
Data Obyektif :
Mukosa merah
Tredapat cairan eksudat
Terdapat cairan ulserasi uretra
Mikroskopis : infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit, fibroblas bertambah
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d peradangan / inflamasi uretra
2. Perubahan eliminasi urin b/d inflamasi uretra
3. Resti infeksi b/d invasi bakteri
4. Ansietas b/d kurang pengetahuan terhadap penyakit
V. Intervensi
No DxIntervensiRasional
11. Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan ke staf terhadap perubahan kejadian/karakteristik nyeri
2. Berikan tindakan nyaman
3. Bantu atau dorong penggunaan napas berfokus, bimbingan imajinasi, dan aktivitas terapeutik
4. Perhatikan keluhan peningkatan/menetapnya nyeri abdomen
5. Berikan kompres hangat pada punggung
Memberikan kesempatan untuk pemberian analgesi sesuai waktu dan mewaspadakan staf akan kemungkinan lewatnya batu/terjadi komplikasi.Penghentian tiba tiba nyeri biasanya menunjukkan lewatnya batu.
Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot, dan meningkatkan koping
Mengarahkan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.
Obstruksi lengkap ureter dapat menyebabkan perforasi dan ekstravasasi urine kedalam area perirenal
Menghilangkan tegangan otot dan dapat menurunkan refleks spasme
No DxIntervensiRasional
2
1. Awasi pemasukan dan pengeluaran dan karakteristik urine
2. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
3. Obs. Perubahan status mental, perilaku atau tingkat kesadaran.
Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi. Perdarahan dapat mengindikasikan peningkatan obstruksi atau iritasi ureter.
Peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah, dan debris dan dapat membantu lewatnya batu
Akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat menjadi toksik pada SSP
31. Tingkatkan cuci tangan yang baik pada pasien dan staf
2. Awasi tanda tanda vital
Dorong napas dalam, batuk dan pengubahan posisi kering.Menurunkan resiko kontaminasi silang
Demam dengan peningkatan nadi dan pernapasan adalah tanda peningkatan laju metabolic dari proses inflamasi, meskipun sepsis dapat terjadi tanpa respon demam.
Mencegah atelektasis dan memobilisasi secret untuk menurunkan resiko infeksi paru
No DxIntervensiRasional
4. Ambil spesimen untuk kultur dan sensitivitas dan berikan antibiotik tepat sesuai indikasiMemastikan infeksi dan identifikasi organisme khusus, membantu pemilihan pengobatan infeksi paling efektif.
41. Kaji ulang proses penyakit dan harapan masa datang
2. Mendengar dengan aktif tentang program terapi/perubahan pola hidupMemberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi
Membantu pasian bekerja melalui perasaan dan meningkatkan rasa kontrol terhadap apa yang terjadi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997. Perawatan VB. Akademi Keperawatan Soepraon Malang
Doengos. Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC. Jakarta
Thomson. AD> 1997. Catatan Kuliah Patologi. EGC. Jakarta
Underwood. JCE. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. EGC. Jakarta
Rubin, Emanuel. 1928. Essencial Pathology. JB Lippincott Company. Philadelpia
MAKALAH
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHURETHRITIS
Disusun oleh:
Faizaturrohmi (03010041)
Erval Eka R (03010042)
Noviani (03010043)
Eka Puspita Sari (03010044)
Surya Insyaffita (03010045)
PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2005