Post on 25-Aug-2019
ARTIKEL
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015
Oleh:
VIEZA YULIEKA PUTRI
13.1.02.01.0210
Dibimbing oleh :
1. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M. Si.
2. Dyah Ayu Paramitha, M.Ak.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2017
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
SURAT PERNYATAAN
ARTIKEL SKRIPSI TAHUN 2017
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama Lengkap : Vieza Yulieka Putri
NPM : 13.1.02.01.0210
Telepon/HP : 085736221828
Alamat Surel (Email) : vieza.yulieka@gmail.com
Judul Artikel :Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
terhadap Audit Report Lag pada Perusahaan Perbankan
yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015
Fakultas – Program Studi : Ekonomi-Akuntansi
Nama Perguruan Tinggi : Universitas Nusantara PGRI Kediri
Alamat Perguruan Tinggi : Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 76 Kota Kediri
Dengan ini menyatakan bahwa :
a. Artikel yang saya tulis merupakan karya saya pribadi (bersama tim penulis) dan
bebas plagiarisme;
b. Artikel telah diteliti dan disetujui untuk diterbitkan oleh Dosen Pembimbing I dan II.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
ditemukan ketidaksesuaian data dengan pernyataan ini dan atau ada tuntutan dari pihak lain, saya
bersedia bertanggungjawab dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Mengetahui Kediri,
Pembimbing I
Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M. Si.
NIDN. 0708037605
Pembimbing II
Dyah Ayu Paramitha, M.Ak.
NIDN. 0728068702
Penulis,
Vieza Yulieka Putri
NPM. 13.1.02.01.0210
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2015
Vieza Yulieka Putri
13.1.02.01.0210
Ekonomi - Akuntansi
vieza.yulieka@gmail.com
Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si., Dyah Ayu Paramitha, M.Ak.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Perusahaan yang go public di Indonesia diwajibkan menyampaikan laporan keuangan tahunan
yang disertai dengan laporan auditor kepada Bapepam dan LK. Laporan tersebut diumumkan kepada
masyarakat paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Proses
audit oleh auditor independen terkendala oleh waktu proses yang lama biasa disebut Audit Report Lag
(ARL). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas
perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik dan opini auditor secara parsial terhadap Audit Report Lag.
Sebagai tambahan, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik dan opini auditor secara simultan terhadap
Audit Report Lag. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian expost
facto. Sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 21
perusahaan dari 31 perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang dianalisis menggunakan
program IBM SPSS versi 23. Hasil penelitian menunjukkan ukuran perusahaan, dan opini auditor secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag. Sedangkan, profitabilitas perusahaan dan
ukuran Kantor Akuntan Publik secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag.
Selanjutnya ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan opini
auditor secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Audit Report Lag.
KATA KUNCI : Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Opini
Auditor, Audit Report Lag.
I. LATAR BELAKANG
Perusahaan yang go public di
Indonesia saat ini berkembang pesat.
Semua perusahaan go public tersebut
diwajibkan menyampaikan laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum yang
berlaku di Indonesia, dan telah diaudit
oleh auditor yang terdaftar di Bapepam
dan LK. Laporan keuangan merupakan
salah satu media bagi investor maupun
kreditor untuk memantau kinerja
perusahaan. Agar dapat digunakan
dengan baik, laporan keuangan harus
memenuhi karakteristik kualitatif laporan
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
keuangan yaitu, dapat dipahami, relevan,
keandalan, dan dapat diperbandingkan.
Guna menghasilkan laporan
keuangan yang memberikan informasi
sesuai dengan karakteristik kualitataif
pokok, terdapat beberapa kendala, salah
satunya adalah ketepatan waktu dalam
penyampaian laporan keuangan yang
dipublikasikan. Tanggal 5 Juli 2011,
Bapepam dan LK mengeluarkan
lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan
LK Nomor: Kep-346/BL/2011 tentang
Kewajiban Penyampaian Laporan
Keuangan Berkala Emiten atau
Perusahaan Publik yang menyatakan
bahwa Laporan keuangan tahunan wajib
disertai dengan laporan Akuntan dalam
rangka audit atas laporan keuangan.
Laporan keuangan tahunan wajib
disampaikan kepada Bapepam dan LK
dan diumumkan kepada masyarakat
paling lambat pada akhir bulan ketiga
setelah tanggal laporan keuangan.
Pemeriksaan laporan keuangan
oleh auditor independen bertujuan untuk
menilai kewajaran penyajian laporan
keuangan yang sesuai dengan Standar
Profesional Akuntan Publik
memerlukan waktu yang lama. Kendala
karena adanya proses audit ini biasa
disebut Audit Report Lag (ARL).
Menurut Afify (2009) dalam Swami,
dan Latrini (2013), Audit Report Lag
adalah rentang waktu penyelesaian audit
dari tanggal tutup buku perusahaan
sampai dengan tanggal yang tercantum
dalam laporan audit. Semakin lama
Audit Report Lag menunjukkan semakin
lamanya auditor menyelesaikan
pekerjaan audit, sehingga berdampak
pada lamanya penerbitan laporan
keuangan auditan ke Bapepam dan LK.
Apabila laporan keuangan tidak
disajikan tepat waktu maka laporan
keuangan tersebut akan kehilangan nilai
informasi, karena tidak tersedia saat
pemakai laporan keuangan
membutuhkan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Oleh karena
itu menurut Dewangga (2015), auditor
harus memperhatikan hal-hal yang
mampu memengaruhi penyelesaian
waktu audit terhadap laporan keuangan
perusahaan klien. Istilah Audit Report
Lag juga sering disebut dengan Audit
Delay.
Penelitian-penelitian terdahulu
telah dilakukan untuk mengetahui
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Audit Report Lag, dan pengaruh Audit
Report Lag terhadap reaksi pasar modal.
Salah satu faktor yang memengaruhi
Audit Report Lag adalah ukuran
perusahaan. Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Ariyani, dan Budiartha
(2014) serta Ayushabrina, dan Rahardjo
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
(2014) menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Audit Report Lag.
Semakin besar ukuran perusahaan maka
Audit Report Lag semakin pendek, dan
sebaliknya semakin kecil ukuran
perusahaan maka Audit Report Lag
semakin panjang. Menurut Subekti, dan
Widiyanti (2004) dalam Putri (2014),
perusahaan besar umumnya memiliki
sistem pengendalian internal yang baik
sehingga dapat memudahkan auditor
dalam melakukan proses audit. Hal
tersebut tidak sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan Dewangga
(2015), Lucyanda, dan Nura’ni (2013)
yang menyatakan bahwa ukuran
perusahaan tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap Audit Report Lag.
Berikutnya faktor Profitabilitas.
Menurut hasil penelitian Ariyani, dan
Budiartha (2014), dan Karang (2015)
disimpulkan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap Audit
Report Lag. Menurut Putri (2014),
profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk dapat menghasilkan
keuntungan sehingga pihak manajemen
cenderung untuk segera menyampaikan
good news secepatnya ke publik Hal ini
tidak sesuai dengan hasil penelitian
Indriyani, dan Supriyati (2012) yang
menunjukkan bahwa profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap Audit
Report Lag.
Faktor lain yang memengaruhi
Audit Report Lag adalah ukuran Kantor
Akuntan Publik. Hasil penelitian
Ariyani, dan Budiartha (2014), serta
Lestari (2010) menyimpulkan bahwa
ukuran Kantor Akuntan Publik
berpengaruh terhadap Audit Report Lag.
Kantor Akuntan Publik besar, dalam hal
ini Big Four cenderung lebih cepat
menyelesaikan tugas audit dibandingkan
Kantor Akuntan Publik non-Big Four.
Hasil penelitian tersebut tidak konsisten
dengan penelitian yang dilakukan
Kartika (2011), serta Ayushabrina, dan
Rahardjo (2014) yang menunjukkan
bahwa ukuran Kantor Akuntan Publik
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Audit Report Lag.
Faktor yang diteliti selanjutnya
adalah jenis opini auditor. Menurut
Soltani (2002) dalam Ayushabrina, dan
Rahardjo (2014), perusahaan yang
mendapatkan opini unqualified
menunjukkan sistem manajemen, dan
pengendalian internal yang baik
sehingga dapat mengurangi waktu
proses, dan prosedur audit. Hasil
penelitian Ayushabrina, dan Rahardjo
(2014) menunjukkan bahwa opini
auditor berpengaruh signifikan terhadap
Audit Report Lag. Hasil penelitian
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
tersebut tidak konsisten dengan
penelitian Kartika (2011), dan Lucyanda
dan Nura’ni (2013) yang menunjukkan
bahwa opini auditor tidak berpengaruh
terhadap Audit Report Lag.
Hasil penelitian tentang Audit
Report Lag masih menghasilkan temuan
yang tidak konsisten. Sehingga perlu
adanya penelitian lebih lanjut mengenai
Audit Report Lag untuk mengetahui
konsistensi temuan. Penelitian ini akan
menganalisis dan menemukan bukti
empiris mengenai faktor internal dan
eksternal perusahaan yang
mempengaruhi Audit Report Lag. Yang
termasuk dalam faktor internal adalah
ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
Sedangkan faktor eksternal yang akan
diteliti adalah ukuran Kantor Akuntan
Publik, dan opini auditor. Berdasarkan
uraian di atas peneliti mengambil judul
sebagai berikut: “PENGARUH
FAKTOR INTTERNAL DAN
EKSTERNAL PERUSAHAAN
TERHADAP AUDIT REPORT LAG
PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG LISTING DI BURSA EFEK
INDONESIA TAHUN 2012-2015”
II. METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional Variabel
Berikut akan dijelaskan definisi
operasional variabel yang terkait
dengan penelitian ini :
1. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah Audit Report
Lag. Audit Report Lag adalah
rentang waktu penyelesaian audit
dari tanggal tutup buku perusahaan
yaitu tanggal 31 Desember sampai
dengan tanggal yang tercantum
dalam laporan audit.
2. Variabel Bebas (Independent)
Dalam penelitian ini, peneliti
menduga bahwa yang menjadi
penyebab perubahan pada variabel
terikat yaitu Audit Report Lag
adalah Ukuran perusahaan,
profitabilitas perusahaan, Ukuran
KAP, dan opini auditor. Berikut
uraian dari variabel bebas dalam
penelitian ini:
a. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah
gambaran mengenai besar
kecilnya perusahaan yang dapat
dilihat salah satunya melalui
total aset yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut. Log total
aset dinilai lebih stabil
dibandingkan dengan proksi lain
ukuran perusahaan. Hal ini
dibuktikan dengan banyaknya
peneliti yang menggunakan Log
total aset dalam mengukur nilai
ukuran perusahaan. Adapun
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
rumus yang digunakan untuk
mengukur nilai ukuran
perusahaan menurut
Hermuningsih (2012: 237)
adalah:
SIZE t = Ln (Total Aset t)
b. Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas perusahaan
perbankan ini dapat diukur
menggunakan ROA. Rasio ini
digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan dari
total aset yang dimiliki oleh
perusahaan. Berdasarkan Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor
13/24/DPNP/ tanggal 25
Oktober 2011 tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum,
Return On Asset (ROA) dapat
dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
ROA = Laba Sebelum Pajak
Rata-rata Total Aset x 100%
c. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Ukuran KAP dalam
penelitian ini merupakan besar
kecilnya Kantor Akuntan Publik
yang digunakan perusahaan
dalam mengaudit laporan
keuangannya. Variabel ini
diukur menggunakan variabel
dummy dengan kategorinya
adalah jika perusahaan diaudit
oleh KAP Big Four maka
diberikan nilai 1. Sedangkan jika
perusahaan diaudit oleh KAP
non Big Four, maka akan
diberikan nilai 0.
d. Opini Auditor
Menurut Mulyadi (2013:
20), opini auditor terdiri dari 5
jenis yaitu wajar tanpa
pengecualian, wajar tanpa
pengecualian dengan dengan
tambahan bahasa penjelasan,
wajar dengan pengecualian,
tidak wajar dan tidak
memberikan pendapat. Variabel
ini diproksikan dengan variabel
dummy. Jika perusahaan
mendapat opini wajar tanpa
pengecualian (unqualified
opinion) maka diberi nilai 1, dan
sebaliknya jika mendapat opini
selain unqualified opinion diberi
nilai 0.
B. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian kuantitatif
C. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian Expost Facto.
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
D. Populasi Penelitian
Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah seluruh
perusahaan jasa Perbankan yang
listing atau terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2012 sampai
dengan 2015 yaitu sebanyak 31
perusahaan.
E. Sampel Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode purposive sampling,
yaitu teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Berikut adalah
kriteria dalam penentuan sampel:
1. Perusahaan yang termasuk dalam
sektor jasa Perbankan yang listing
di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2012-2015 secara
berturut-turut.
2. Perusahaan telah menerbitkan
laporan keuangan auditan untuk
tahun buku yang berakhir tanggal
31 Desember tahun 2012-2015
secara berturut-turut.
3. Perusahaan menyajikan secara
lengkap laporan keuangan disertai
laporan auditor independen.
4. Perusahaan menghasilkan laba
pada setiap periode mulai 2012 -
2015 secara berturut-turut.
Berdasarkan kriteria tersebut di
atas, maka jumlah sampel dalam
penelitian ini meliputi 21 perusahaan
perbankan
F. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda. Dalam analisis
regresi linier berganda ini parameter
yang digunakan adalah koefisien
determinasi, uji T dan uji F. Sebelum
uji regresi linier berganda dilakukan,
terlebih dahulu data diuji dengan uji
asumsi klasik untuk memastikan
model regresi yang digunakan tidak
terdapat masalah normalitas,
multikolinearitas, heteroskedastisitas,
dan autokorelasi. Jika terpenuhi,
model analisis tersebut berarti layak
digunakan, Ghozali (2013:105).
Model regresi yang digunakan adalah:
Keterangan:
Y = Audit Report Lag
a = Konstanta
b1, b2, b3, b4 = Koefisien Regresi
X1 = Ukuran Perusahaan
X2 = Profitabilitas Perusahaan
X3 = Ukuran Kantor Akuntan Publik
X4 = Opini Auditor
e = Standart Error
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
III. HASIL DAN KESIMPULAN
A. Uji Asumsi Klasik
1.Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel
pengganggu atau residual
mempunyai distribusi normal atau
tidak, Ghozali (2013:160). Hasil
uji normalitas dengan
menggunakan Kolmogrov-
Smirnov test (K-S) menunjukkan
bahwa data residual yang diolah
berdistribusi normal dimana pada
tabel 1 KolmogrovSmirnov test
(K-S) nilai Asymp.Sig. 0,200 dan
lebih besar dari taraf signifikan
yang ditetapkan yaitu sebesar 0,05
(0,200 > 0,05).
Sumber : Sumber: Output IBM
SPSS Versi 23
2.Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya
korelasi antara variabel bebas
(independen), Ghozali,
(2013:105). Hasil uji
multikolinearitas menunjukkan
bahwa model regresi bebas dari
masalah multikolinieritas. Hal ini
dibuktikan melalui tabel 2, dimana
nilai VIF semua variabel < 10 dan
nilai Tolerance lebih dari 0,1.
Sumber : Output IBM SPSS Versi
23
3.Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi ini bertujuan
untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan periode
t-1 (sebelumnya), Ghozali
(2013:110). Pada tabel 3 dapat
dilihat bahwa nilai uji Durbin
Watson (DW-Test) adalah 1,919.
Nilai tersebut dibandingkan
dengan nilai tabel Durbin Watson
dengan ketentuan du < d < 4 – du,
maka diperoleh nilai
1,7462<1,919<2,2538 sehingga
dapat dinyatakan bahwa pada
persamaan regresi tersebut tidak
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
terdapat autokorelasi positif
maupun negatif.
Sumber : Output IBM SPSS Versi
23
4.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah
dalam regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari
residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain, Ghozali
(2013:139). Berdasarkan gambar
grafik scatterplot dapat dilihat
bahwa data menyebar baik di atas
angka nol (0) pada sumbu Y
ataupun dibawah angka nol (0)
pada sumbu Y. dengan demikian
dapat dikatakan bahwa model
regresi ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Sumber : Output IBM SPSS Versi
23
B. Model Regresi
Hasil perhitungan analisis
regresi linier berganda dapat dilihat
pada tabel 4 berikut:
Tabel 4
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
B
Std.
Error
1 (Constant) 314.019 42.240
Ukuran
Perusahaan -7.409 1.411
Profitabilitas -326.445 193.085
Ukuran KAP -9.306 5.161
Opini Auditor -12.636 3.632
Sumber : Output IBM SPSS Versi 23
Berdasarkan tabel di atas, maka
dapat diperoleh persamaan regresi
linier berganda sebagai berikut:
Persamaan regresi linier
berganda di atas dapat diartikan
sebagai berikut:
1. Konstanta = 314,019 Audit Report
Lag
Nilai konstanta 314,019
mengindikasikan jika variabel
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, Ukuran KAP, dan
Opini Auditor sama dengan 0, maka
Audit Report Lag akan bernilai
sebesar 314,019
Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.919
Y = 314,019 – 7,409X1 – 326,445X2 – 9,306X3 – 12,636X4
Gambar
Grafik Scatterplot
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
2. Koefisien X1 = -7,409 Ukuran
Perusahaan
Nilai koefisien regresi negatif,
hal ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 1 satuan variabel Ukuran
Perusahaan, dengan asumsi
Profitabilitas Perusahaan, Ukuran
KAP, dan Opini Auditor tetap,
maka akan menurunkan Audit
Report Lag sebesar 7,409. Namun
jika terjadi penurunan atau
pengurangan 1 satuan maka akan
menaikkan Audit Report Lag
sebesar 7,409.
3. Koefisien X2 = - 326,445
Profitabilitas
Nilai koefisien regresi negatif,
hal ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan 1 satuan variabel
Profitabilitas, dengan asumsi
Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP,
dan Opini Auditor tetap, maka akan
menurunkan Audit Report Lag
sebesar 326,445. Namun jika terjadi
penurunan atau pengurangan 1
satuan maka akan menaikkan Audit
Report Lag sebesar 326,445.
4. Koefisien X3 = - 9,306 Ukuran KAP
Nilai koefisien negatif, hal ini
menunjukkan jika variabel Ukuran
Kantor Akuntan Publik bernilai 1
(KAP Big Four), dengan asumsi
variabel Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas Perusahaan, dan
Opini Auditor tetap, maka Audit
Report Lag akan berkurang sebesar
9,306. Namun apabila variabel
Ukuran Kantor Akuntan Publik
bernilai 0 (KAP non Big Four) dan
variabel lainnya tetap, maka Audit
Report Lag tidak akan mengalami
perubahan
5. Koefisien X4 = -12,636 Opini
Auditor
Nilai koefisien negatif, hal ini
menunjukkan jika variabel Opini
Auditor bernilai 1 (Unqualified
Opinion), dengan asumsi variabel
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, dan Ukuran Kantor
Akuntan Publik tetap, maka Audit
Report Lag akan berkurang sebesar
12,636. Namun apabila variabel
Opini Auditor bernilai 0 (selain
Unqualified Opinion) dan variabel
lainnya tetap, maka Audit Report
Lag tidak akan mengalami
perubahan
C. Koefisisen Determinasi
Berikut ini adalah hasil dari uji
koefisien determinasi (R2) yang
digunakan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel terikat
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Sumber : Output IBM SPSS Versi 23
Berdasarkan hasil dari analisis
koefisien determinasi pada tabel 5 di
atas, diperoleh nilai Adjusted R2
sebesar 0,461. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel bebas yaitu Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran
Kantor Akuntan Publik dan Opini
Auditor mampu menjelaskan variasi
perubahan variabel terikat sebesar
46,1% dan sisanya yaitu 53,9%
dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dikaji dalam penelitian ini.
D. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada
penelitian ini dilakukan dengan dua
tahap, yaitu uji:
1. Uji t (Uji Parsial)
Berikut ini adalah hasil
pengujian hipotesis secara parsial
dengan menggunakan uji t yang
nilainya akan dibandingkan dengan
taraf signifikansi sebesar 0,05 atau
5%:
Sumber : Output IBM SPSS Versi 23
Berdasarkan hasil
perhitungan dalam tabel 6 di atas
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Pengujian hipotesis 1
Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel 6 di atas
diperoleh nilai signifikansi
variabel ukuran perusahaan
adalah 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai
signifikansi uji t variabel ukuran
perusahaan < 0,05 yang berarti H0
ditolak. Sehingga dapat diartikan
bahwa ukuran perusahaan secara
parsial berpengaruh signifikan
terhadap Audit Report Lag.
Semakin besar Ukuran
Perusahaan yang dilihat dari besar
total asetnya, maka Audit Report
Lag pada perusahaan tersebut
akan semakin pendek. Seperti
teori yang diungkapkan oleh
Lianto, dan Kusuma (2010) dalam
Estrini (2013), mengenai
hubungan Ukuran Perusahaan
Tabel 5
Hasil Uji Analisis Koefisien Determinasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square
1 .698a .487 .461
Tabel 6
Hasil Uji t (Uji Parsial)
Model T Sig.
1 (Constant) 7.434 .000
Ukuran Perusahaan -5.250 .000
Profitabilitas -1.691 .095
Ukuran KAP -1.803 .075
Opini Auditor -3.480 .001
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 12||
dengan Audit Report Lag adalah
sebagai berikut: Semakin besar
nilai total aktiva yang dimiliki
oleh suatu perusahaan maka
semakin pendek proses
penyelesaian terhadap audit
report lag. Perusahaan yang besar
akan cenderung lebih cepat dalam
proses penyelesaian audit karena
pada umumnya perusahaan yang
besar lebih diawasi oleh investor,
pengawas permodalan, dan
pemerintah jika dibandingkan
dengan perusahaan kecil sehingga
perusahaan besar tersebut
cenderung meminimalisir adanya
Audit Report Lag.
Perusahaan besar akan
cenderung lebih banyak disorot
oleh masyarakat dibandingkan
dengan perusahaan kecil.
Perusahaan besar juga memiliki
sistem pengendalian intern yang
baik sehingga memudahkan
auditor dalam melaksanakan
pekerjaannya.
b.Pengujian hipotesis 2
Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel 6 di atas
diperoleh nilai signifikansi
variabel profitabilitas perusahaan
adalah 0,095. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai
signifikansi uji t variabel
profitabilitas>0,05 yang berarti
H0 diterima. Sehingga dapat
diartikan bahwa profitabilitas
perusahaan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Audit Report Lag.
Ditolaknya hipotesis kedua
ini menunjukkan ketidaksesuaian
dengan teori yang ada.
Perusahaan yang memiliki tingkat
profitabilitas rendah juga
cenderung menyampaikan
laporan keuangan secara tepat
waktu. Hal ini dikarenakan
perusahaan yang telah terdaftar di
Bursa Efek Indonesia harus
melaporkan laporan keuangannya
secara tepat waktu sesuai
peraturan BAPEPAM dan LK
yaitu selambat-lambatnya 90 hari
setelah tanggal neraca. Sanksi
yang diberikan atas
keterlambatan dapat berupa
denda, peringatan tertulis,
pembekuan usaha maupun
pencabutan usaha. Setiap
perusahaan, baik yang memiliki
profitabilitas tinggi maupun
rendah cenderung tidak ingin
mengambil risiko dan memilih
melaporkan laporan keuangannya
secara tepat waktu. Selain itu,
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 13||
hasil ini disebabkan karena
auditor tidak mempermasalahkan
nilai profitabilitas yang tinggi
maupun rendah, proses audit akan
tetap dilaksanakan sesuai dengan
prinsip dan standar yang berlaku.
c. Pengujian hipotesis 3
Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel 6 di atas
diperoleh nilai signifikansi
variabel Kantor Akuntan Publik
adalah 0,075. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai
signifikansi uji t variabel ukuran
Kantor Akuntan Publik > 0,05
yang berarti H0 diterima.
Sehingga dapat diartikan bahwa
ukuran Kantor Akuntan Publik
secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap Audit Report
Lag.
Hal ini dikarenakan pada
saat ini banyak KAP non Big
Four di Indonesia yang sudah
memiliki kualitas sama bahkan
lebih baik dari KAP Big Four dan
mereka juga sangat menjaga
kepercayaan klien dalam hal
audit. Menurut Darwin (2012)
dalam penelitiannya menyatakan
bahwa tidak terdapat hubungan
antara kualitas audit dengan
ukuran KAP, menurutnya untuk
jangkauan lokal, KAP non Big
Four dapat menjadi pilihan utama
karena biaya yang lebih rendah
namun dapat memberikan
kualitas audit yang tidak berbeda
dengan KAP Big Four.
d.Pengujian Hipotesis 4
Berdasarkan hasil
perhitungan pada tabel 6 di atas
diperoleh nilai signifikansi
variabel opini auditor adalah
0,001. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai signifikansi uji t
variabel opini auditor < 0,05 yang
berarti H0 ditolak. Sehingga dapat
diartikan bahwa opini auditor
secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Audit Report
Lag.
Perusahaan yang
memperoleh pendapat wajar
tanpa pengecualian (unqualified
opinion) akan mengalami proses
audit yang lebih singkat daripada
perusahaan yang menerima opini
selain wajar tanpa pengecualian.
Menurut Subekti dan Widiyanti
(2004) dalam Iskandar dan
Trisnawati (2010), perusahaan
yang menerima opini selain wajar
tanpa pengecualian cenderung
menunda penyampaian laporan
keuangan. Hal ini terjadi karena
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 14||
proses pemberian pendapat selain
unqualified opinion melibatkan
negosiasi dengan klien, konsultasi
dengan partner audit yang lebih
senior dan perluasan ruang
lingkup.
2. Uji F (Uji Simultan)
Berikut pengujian secara
simultan dengan menggunakan uji
F yang nilainya akan dibandingkan
dengan tingkat signifikansi sebesar
5%, akan ditunjukkan pada tabel 7
di bawah ini:
Tabel 7
Hasil Uji F (Simultan)
Model
Sum of
Squares Df F Sig.
1 Regression 18587.4 4 18.715 .000b
Residual 19615.5 79
Total 38202.9 83
Berdasarkan tabel 7 di atas
diperoleh nilai signifikansi sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai signifikansi uji F variabel
Ukuran Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, Ukuran KAP, dan
Opini Auditor < 0,05 yang berarti
H0 ditolak, atau Ha diterima. Jadi,
hasil dari pengujian simultan ini
membuktikan bahwa Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, Ukuran KAP, dan
Opini Auditor secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap
Audit Report Lag.
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis uji statistik (uji t) pada
tabel 6, diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel Ukuran Perusahaan
yaitu sebesar 0,000 yang artinya
lebih kecil dari taraf signifikansi
sebesar 0,05. Dengan demikian
Ukuran Perusahaan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
Audit Report Lag pada perusahaan
perbankan yang listisng di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012-2015.
2. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis uji statistik (uji t) pada
tabel 6, diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel Profitabilitas
Perusahaan yaitu sebesar 0,095
yang artinya lebih besar dari taraf
signifikansi sebesar 0,05. Dengan
demikian, Profitabilitas
Perusahaan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap
Audit Report Lag pada perusahaan
perbankan yang listisng di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012-2015.
Sumber : Output IBM SPSS Versi 23
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 15||
3. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis uji statistik (uji t) pada
tabel 6, diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel Ukuran Kantor
Akuntan Publik yaitu sebesar
0,075 yang artinya lebih besar dari
taraf signifikansi sebesar 0,05.
Dengan demikian ukuran Kantor
Akuntan Publik secara parsial
tidak berpengaruh signifikan
terhadap Audit Report Lag pada
perusahaan perbankan yang
listisng di Bursa Efek Indonesia
tahun 2012-2015.
4. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis uji statistik (uji t) pada
tabel 6, diperoleh nilai signifikansi
untuk variabel Opini Auditor yaitu
sebesar 0,001 yang artinya lebih
kecil dari taraf signifikansi sebesar
0,05. Dengan demikian Opini
Auditor secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap Audit Report
Lag pada perusahaan perbankan
yang listisng di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2015.
5. Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis uji statistik (uji F) pada
tabel 7, diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai
signifikansi uji F variabel Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran
KAP, dan Opini Auditor < 0,05.
Dengan demikian Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas
Perusahaan, Ukuran KAP, dan
Opini Auditor secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap
Audit Report Lag pada perusahaan
perbankan yang listing di Bursa
Efek Indonesia tahun 2012-2015.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Afify, H.A.E.. 2009. Determinants of
Audit Report Lag : Does
implementing corporate
governance have any impact ?
Empirical Evidence from Egypt.
Journal of Applied Accounting
Research, Vol.10 No.1 2009, pp 56-
86.
Ariyani, N.Y.T.D., Budiartha, I Ketut.
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Kompleksitas Operasi
Perusahaan dan Reputasi KAP
terhadap Audit Report Lag pada
Perusahaan Manufaktur.
Universitas Udayana. (Online) 217-
230, tersedia:
http://download.portalgaruda.org/a
rticle.php?article=174444&val.
Diunduh 9 Oktober 2016
Ayushabrina, Fina., Rahardjo, Shiddiq
Nur. 2014. Pengaruh Faktor
Internal dan Eksternal
Perusahaan terhadap Audit
Report Lag. Diponegoro Journal
of Accounting. (Online). Vol 03.
No 2:1-12, tersedia:
http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/accounti
ng. Diunduh 11 Oktober 2016
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 16||
13/24/DPNP tentang Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum.
(Online), tersedia:
http://www.bi.go.id, diunduh 27
April 2017.
Dewangga, Arga. 2015. Faktor-faktor
yang Berpengaruh terhadap Audit
Report Lag. Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Darwin. 2012. Analisis Perbedaan
Kualitas Audit KAP Big Four dan
KAP Second Tier Dinilai dari
Independensi Auditor, Manajemen
Laba, dan Nilai Relevansi Laba.
Skripsi Universitas Indonesia.
Estrini, Dwi H. 2013. Analisis Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay. Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS. Edisi Ketujuh. Semarang:
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hermuningsih, S. 2012. Pengaruh
Profitabilitas, Size Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Struktur
Modal sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Siasat Bisnis.
Fakultas Ekonomi Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta. (Online). Vol. 16 No.
2:232-242, tersedia:
http://journal.ustjogja.ac.id/downl
oad/16_3304-4275-1.pdf.
Diunduh 13 November 2016
Indriantoro, Nur, Bambang Supomo,
2009. Metodologi Penelitian
Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen, Edisi Pertama.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Karang, Ni Made D. U. 2015. Pengaruh
Faktor Internal dan Eksternal
pada Audit Delay. Thesis.
Denpasar: Program Pascasarjana
Universitas Udayana.
Kartika, Andi. 2011. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI. Universitas
Sikubank. (Online). Vol. 3 No. 2:
152-171, tersedia:
http://www.unisbank.ac.id/ojs/ind
ex.php/fe1/article/view/469.
Diunduh 11 Oktober 2016.
Lianto, N., Kusuma, B. H., 2010.
Faktor-Faktor yang Berpengaruh
terhadap Audit Report Lag. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi. Universitas
Tarumanegara.
Lucyanda, Jurica. Nura’ni, Sabrina P.
2013. Pengujian Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Audit Delay.
Jurnal Akuntansi dan Auditing.
Jakarta Selatan: Universitas Bakrie
Vol 9. No. 2:128-149.
Mulyadi.2013. Auditing. Jakarta:
Salemba Empat
Peraturan Bapepam Nomor X.K.2.
Tahun 2011 tentang Penyampaian
Laporan Keuangan Berkala
Emiten atau Perusahaan Publik.
Indriyani, Rosmawati E., Supriyati.
2012. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Audit Report
Lag Perusahaan Manufaktur di
Indonesia dan Malaysia. The
Indonesian Accounting Review.
STIE Perbanas Surabaya.
(Online). Vol 2. No. 2:185-202,
tersedia:
http://download.portalgaruda.o
rg/article.php?article=182898
&val. Diunduh 10 Oktober
2016
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Vieza Yulieka Putri | 13.1.02.01.0210 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 16||
Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
17/PMK.01/2008 Tentang Jasa
Akuntan Publik
Putri, Alvyra N.I. 2014. Faktor-faktor
yang Berpengaruh terhadap
Aaudit Report Lag pda
perusahaan Manufakktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode Tahun 2008-2012.
Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
Subekti, I., Widiyanti, N.W. 2004.
Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Audit Delay di
Indonesia. Artikel SNA VII. Hlm.
991-1002
Swami, Ni P.D., Latrini, Made Y. 2013.
Pengaruh Karakteristik Corporate
Governance Terhadap Audit
Report Lag. Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana. (Online).
Vol.4 No. 3:530-549, tersedia:
http://download.portalgaruda.org/
article.php?article=82266&val=98
6. Diunduh 10 Oktober 2016.
Simki-Economic Vol. 01 No. 10 Tahun 2017 ISSN : BBBB-BBBB